C M Y K
HARIAN SURYA
PAGE 3A
3 Malang Raya Warga Memprotes, UB Tetap Berlalu DISHUB CEK KESIAPAN ANGKUTAN LEBARAN
SURYA KAMIS 27 AGUSTUS 2009
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Malang akan menertibkan angkutan khusus Lebaran. Sejumlah perusahaan otobus telah disurati untuk kesiapan tersebut. “Minggu depan kami akan operasi. Kami perlu tahu kelaikan jalan angkutan umum ini, termasuk surat dan peralatan tanggap darurat,” terang Nazar T Selian, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Darat, Rabu (26/8). ■ vie
KLOJEN - SURYA RESPONS penolakan warga Griya Shanta Eksekutif terhadap rencana pembangunan Rumah Sakit Akademik Brawijaya (RSAB) ditanggapi dingin Universitas Brawijaya (UB). Rektor UB, Prof Dr Yogi Sugito memandang sikap warga perumahan Griya Shanta Eksekutif yang menolak rencana pembangunan RSAB, sebagai sikap tak rasional. “Alasan mereka menolak itu apa? Kalau asal menolak tanpa mau mendengar jawaban kami dulu, itu sikap yang tidak rasional,” kata Yogi, Rabu (26/8). Soal limbah yang dikhawatirkan warga, Yogi menyatakan RSAB akan didukung sistem penanganan limbah berstandar internasional. Ia menjamin, limbah akan dikelola dengan tingkat keamanan maksimum tanpa mengganggu lingkungan sekitar.
“Semua rumah sakit kelas dunia menggunakan sistem ini, dan terbukti tidak punya masalah dengan lingkungan sekitar,” ungkapnya. Yogi juga membantah kabar yang diterima warga, bahwa area pengolahan limbah berada di dekat permukiman (lihat grafis Surya, 24/8). “Mereka dapat informasi itu dari mana. Tempat pengolahan limbah nantinya ada di bawah tanah,
HO harus ada tanda tangan dari masyarakat sekitar.
PERUMAHAN GRIYA SHANTA EKSEKUTIF (BLOK P & M)
U
Rektor Beber Siteplan Baru
persis di bawah bangunan rumah sakit,” jamin Yogi. Sedangkan lahan yang dipermasalahkan warga tersebut, menurut Yogi akan digunakan untuk fasilitas umum, seperti parkir rumah sakit. Bagaimana bila warga tetap menolak? Yogi mengaku tak khawatir. Menurutnya, untuk memulai proyek ini, pihaknya tidak merasa perlu meminta persetujuan warga, karena jarak rumah mereka cukup jauh dengan lokasi rumah sakit. “Jarak rumah mereka 600 meter dari lokasi rumah sakit, dan tidak berbatasan langsung,” kata Yogi sambil menunjukkan siteplan yang berbeda dengan versi warga. Mengenai perizinan yang belum beres, ia mengakui masih dalam proses. Karena izin yang masih terganjal ini pula, ia sendiri tidak berani menarget, kapan pembangunan megaproyek senilai Rp 600 miliar ini akan dimulai. “Ya nanti, pokoknya begitu izin keluar langsung dimulai,” ungkap rektor lulusan teknologi pertanian ini.
Tak Ada Penolakan
RUKO Lahan untuk Rencana Supermarket Valor
RUKO GRIYA SHANTA So
ek
ar
no
= Lahan yang akan dibebaskan UB untuk kompleks RA
-H
Lahan untuk Fasum/Parkir Rumah Sakit Bangunan Rumah Sakit
Balai Purbakala
= Versi Rektor : untuk lahan parkir = Versi Warga : untuk pengolahan limbah
at
ta
grafis:surya/yusuf
Ketua RT 10 RW 4 Perumahan Griya Shanta Eksekutif Ari Sutikno belum memikirkan langkah hukum bila penolakan mereka tidak digubris UB. “Kami belum merembug kemungkinan-kemungkinan seperti itu. Yang jelas, sekarang kami menolak, dan itu kami sampaikan
kepada pihak UB,” ungkap Ari. Kepala Dinas Perumahan Kota Malang, Drs Edi Sukarto MSi, maupun Kabid Tata Kota Bappeda Kota Malang, Ir Eric Santoso mengatakan UB sama sekali belum mengajukan izin lokasi pembangunan RSAB di Jl Soekarno-Hatta. Izin lokasi meru-
pakan izin paling dasar sebelum mengurus advice planning (AP) ke Dinas Pekerjaan Umum. Terkait peruntukan lahan, sesuai RTRW kawasan itu bisa untuk pelayanan dan jasa sehingga pembangunan RSAB di kawasan itu tak menyalahi RTRW. Hanya saja untuk izin
Berbeda dengan UB, pembangunan rumah sakit akademik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak menuai protes dari warga. Menurut Pembantu Rektor II UMM, Drs Mursidi, pembangunan RS yang terletak di Jl Tlogomas (dekat terminal Landungsari) tersebut tidak mengalami konflik dengan warga. “Rumah sakit itu terletak di dua wilayah, yakni di Tlogomas, dan di Landungsari. Sejak tahun lalu, kami sudah menyosialisasikan rencana pembangunan ke warga di dua wilayah itu,” aku Mursidi. Ketua RT 4 RW 7 Kelurahan Tlogomas Juki mengakui warga tidak berkeberatan dengan proyek ini. Apalagi, bangunan rumah sakit UMM masih jauh dengan permukiman warga. “Tapi kalau bisa, kami-kami ini diprioritaskan jadi pekerja di rumah sakit itu,” pinta Juki. ■ ab/ekn
Jadwal Imsakiyah 1430 H - 27 AGUSTUS 2009 04.07
04.17
17.33
Imsak
Subuh
Magrib
Berlaku untuk Malang Raya dan sekitarnya
surya/agus setiawan
Manisnya Pancake Pala Cinta LOWOKWARU – Pingin merasakan takjil dengan menu internasional? datang saja ke Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru. Di sini Anda bisa merasakan manisnya Pancake Pala Cinta buatan Anna Eva Arany, wanita asal Hungaria, dalam pasar takjil sore. Kue yang dijual dengan harga sangat terjangkau ini menawarkan berbagai rasa mulai dari stroberi hingga cokelat. Tak hanya itu saja, di lokasi ini juga ditawarkan sushi dari Jepang. Kehadiran jajanan aneka rasa ini tentu saja membuat pengunjung selalu menyerbu stan mereka. “Kami penasaran merasakan makanan luar negeri yang aneh-aneh ini. Ternyata enak juga meskipun agak asing dilidah,” ungkap Lilis, seorang pengunjung yang terpaksa mengantre di stan pancake karena larisnya. Anna, sang pembuat pancake mengatakan, ide untuk ikut meramaikan pasar takjil di Merjosari awalnya hanya iseng dan sekadar mengenalkan makanan negaranya ke lidah warga Malang. Ternyata usahanya itu berhasil. “Melihat respons pembeli, ke depan kami akan buka stan khusus yang akan menjual masakan Hungaria,” ungkap Gito, suami Anna. ■ st11
sudutkota
surya/nedi putra aw
TERTANGKAP BASAH – Petugas Polresta Malang mengamankan salah satu pasangan selingkuh di Hotel Serayu, Blimbing Malang, Rabu (26/8).
Razia Hotel Melati, Jaring Enam Pasangan Selingkuh BLIMBING – Memasuki hari kelima bulan Ramadan, Polresta Malang makin aktif menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (pekat) ke sejumlah hotel. Seperti dalam razia yang digelar, Rabu (25/8) siang. Mereka mendapatkan enam pasangan di luar nikah, yang diduga melakukan hubungan suami istri di kamar hotel. Pasangan tanpa dilengkapi surat nikah ini diciduk polisi dari beberapa hotel melati di Kota Malang, di antaranya Hotel Menara, Hotel Palem II dan Hotel Serayu. “Selain beberapa pasangan selingkuh, kami berhasil mengidentifikasi tiga wanita yang memang berprofesi sebagai pekerja seks komersial,” terang AKP Susanto, Kasat Samapta Polresta Malang. Susanto mengatakan, operasi yang akan digelar secara rutin ini dilakukan demi menciptakan situasi aman dan memberikan ketenangan masyarakat dalam bulan suci Ramadan. Keenam pasangan tersebut selanjutnya dicatat identitasnya dan dikenakan pasal tindak pidana ringan. ■ why
C M Y K
HARIAN SURYA
PAGE 3A