ABG Jadi Bos 17 PSK Pelajar

Page 7

5

Surabaya - Sidoarjo - Gresik SABTU, 9 OKTOBER 2010

Sembuh, Bos Reklame Ditahan

lintas kota Bapak dan Anak Nikah Bareng SURABAYA Sebanyak 21 pasangan mengikuti pernikahan massal yang digelar oleh kelompok Bimbingan Mental (bintal) Kerohanian Kristen Polrestabes Surabaya. Nikah masal di gelar di Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia (GPIBI) Jl Panjang Jiwo, Jumat (8/10). “Mereka ini ingin berbuat baik dengan menikah secara resmi, tapi terhalang oleh biaya,” kata Ketua kelompok bintal kerohanian Kristen Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo kemarin. Menurutnya para peserta nikah masal ini berasal dari beragam usia mulai dari usia 21 tahun hingga ada yang 87 tahun. Mereka juga berasal dari beragam profesi seperti pemulung, sopir hingga gelandangan tempat tinggal tidak tetap (T4). Anom yang juga Kasatreskrim Polrestabes Surabaya ini menambahkan sebagian besar peserta nikah massal ini hidup di bawah garis kemiskinan, “Mereka mau nikah tapi terhalang oleh biaya akhirnya kumpul bersama,” ujarnya. Di antara para peserta nikah masal terdapat seorang bapak sekaligus anaknya yang mengikuti perhelatan tersebut. “Saya menikahi secara resmi Maria Sulistiani dan ikut nikah masal hari ini,” Kata Slamet, yang sekarang berusia 87 tahun yang setiap hari bekerja sebagai pemulung. Slamet sudah tinggal bersama sejak tahun 1988, namun baru mengikuti nikah secara sah kemarin. Kegembiraan Slamet ini juga diikuti oleh putri nomer limanya yakni Supriatin, 26. Ia kemarin yang dipersunting oleh Ipung juga bersama orangtuanya mengikuti nikah masal. “Mereka akhirnya dapat menikah setelah enam tahun hidup bersama dan diberi momongan dua anak,” terang Damaris, salah satu panitia. Sebelumnya selama dua minggu mereka mengikuti bimbingan dan pembinaan mental. ■ iit

surya/sugiharto

DIGUYUR HUJAN - Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Gatot Normantyo (kiri), berjalan di tengah hujan bersama pejabat lama Mayjen TNI Suwarno, pada upacara serah terima jabatan Panglima Kodam V/Brawijaya di Makodam Brawijaya, Surabaya, Jumat (8/10). Suwarno kini menduduki jabatan barunya sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan.

Trauma Gendam, CJH Tiba Lebih Awal SURABAYA - SURYA Calon Jemaah haji (CJH) dari Kabupaten Lembata, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tiba lebih awal di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (8/10). Padahal, sesuai jadwal kedatangan mereka Selasa (12/10) mendatang. Ini untuk menghindari pengalaman pahit yang pernah dirasakan CJH sebelumnya yaitu menjadi korban gendam dan kehilangan banyak uang. “Saya kena gendam saat menginap di KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) di kawasan Blauran,” kenang Ishaq Sulaiman, Kasi Haji Kemenag

Lembata saat ditemui Surya, Jumat (8/10). Ishaq bersama 32 CJH tiba kemarin siang. Mereka memilih menginap di Asrama Haji daripada di kantor KBIH seperti tahun lalu. Menurutnya, di Asrama Haji lebih terjamin keamanannya. Ishaq datang bersama rombongan pukul 11.00 WIB. Mereka tiba setelah melalui perjalanan laut dan dilanjutkan dengan pesawat. Sebagai daerah kepulauan, ke-35 CJH itu lebih dulu naik kapal feri dari Lembata ke Kupang sehari semalam. Setelah itu dilanjutkan perjalanan udara menuju Surabaya. ■ fai

Diduga Korupsi Berjemaah Rp 2,4 M

surya/sugiharto

LUAPAN BAHAGIA - Salah satu mempelai pria membopong pasangannya usai mengikuti prosesi nikah massal di Gereja Perhimpunan Injil Baptis, Surabaya, Jumat (8/10).

Tewas Kesetrum Perangkap Tikus GRESIK Asrun, 59, warga Desa Banter, Kecamatan Benjeng, ditemukan tewas, akibat tersetrum perangkap tikus di sawahnya sendiri, Jumat (8/10). Informasi yang dikumpulkan, korban diketahui meninggalkan rumah sejak Kamis (7/10) pukul 21.30 WIB, tanpa pamitan. “Bapak berangkat sejak pukul 21.30 WIB tidak pamit, biasanya memang ke sawah," ujar istri korban, Sarkati, 51. Keesokan harinya, Jumat (8/10) sekitar pukul 06.00 WIB, Nowo, 49, tetangga korban melihat tubuh Asrun tertelungkup di pinggir sawah dalam. Nowo lalu memanggil tetangganya, dan melapor ke polisi. Kapolsek Benjeng AKP Imam Safi’i yang datang ke lokasi bersama anggotanya, menemukan korban sudah meninggal dunia. Diduga, korban tewas akibat tersetrum, sebab telapak tangan kirinya terdapat luka seperti tersengat listrik. “Tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan, hanya luka pada telapak tangan kiri, seperti terkena kena setrum,“ ujarnya. ■ san

Niat Cari Kerja, Tewas Terlindas Truk GRESIK Usai melamar pekerjaan, Yohanes Meidiyanto, 18, justru meninggal dunia di jalan raya akibat terlindas truk. Sedangkan temannya, Gayung SP, 23, keduanya warga Kelurahan/ Kecamatan Prajurit Kulon RT 02/RW 02, Kabupaten Mojokerto, mengalami patah rahang sebelah kanan dan patah tulang tangan kiri, sekarang dirawat di RS Ibnu Sina Gresik. Peristiwa memilukan ini, bermula ketika Gayung memboncengkan Yohanes dengan mengendarai motor Yamaha Vega S 3228 SB meluncur kencang dari Cerme menuju Metatu, Kecamatan Benjeng, Jumat (8/10). Saat motor korban melewati perbatasan antara wilayah Desa Kandangan, kecamatan Cerme, kondisi jalan agak sempit. Namun Gayung memaksa mendahului truk L 1134 UR yang dikemudikan Kasmuji, 36 warga Desa Metatu RT 04/RW 02 Kecamatan Benjeng. Motor menyenggol bak truk sehingga korban tidak bisa menguasai setir hingga menyebabkan Gayung jatuh ke kanan bersama sepeda motornya. Sementara Yohanes Meidiyanto, justru jatuh ke kiri sehingga tubuhnya langsung dilindas ban truk bagian belakang. Kasat Lantas Polres Gresik AKP Satria Permana melalui Kanit Laka Ipda Sujiran membenarkan, adanya peristiwa kecelakaan tersebut. "Tersangka dalam peristiwa ini adalah pengemudi sepeda motor yang memaksa mendahului truk," ujarnya. ■ san

SIDOARJO - SURYA Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo telah mengantongi calon tersangka dalam dugaan raibnya dana kas daerah (kasda) Pemkab Sidoarjo Rp 2,4 miliar. Dana kasda itu diduga telah hilang karena dikorupsi berjemaah. Kejaksaan bakal menerapkan pasal berlapis untuk menjerat pihak yang bertanggung jawab terkait duitnya negara ini. Usai menyelidiki dugaan raibnya dana itu sejak awal September 2010 lalu, kejaksaan telah menemukan adanya peristiwa hukum. Sehingga tahap penyelidikan ditingkatkan menjadi tahap penyidikan. “Pekan depan kami akan terbitkan surat perintah penyidikan,” ujar Kepala Kejari Sidoarjo Sadiman, Jumat (8/10). Dana kasda diduga hilang usai adanya laporan dana kasda tahun 2009. Laporan ini menyebut dana dalam posisi kas Rp 128 miliar. Bentuknya uang tunai, giro dan deposito bank. Dana Rp 2,4 miliar dilaporkan dalam bentuk uang tunai. "Namun ternyata hanya ada uang tunai Rp 250 juta. Yang lainnya dimana?Inilah yang kami telusuri,” imbuh Kasi Intelijen DB Susanto. Penyidik meyakini ada perbuatan melawan hukum pada dugaan raibnya dana kasda.

surya/mustain

KASUS KASDA - Kasi Pidsus Sugeng Riyanta (kiri) dan Kasi Intel DB Susanto (kanan) mendampingi Kajari Sidoarjo Sadiman (tengah) menjelaskan kasus dugaan raibnya dana kasda Rp 2,4 miliar, Jumat (8/10). Sebab sesuai aturan, bendahara umum daerah (BUD) tidak boleh menyimpan dana dalam bentuk tunai. Karena itulah pengelola keuangan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset (DPPKA) mesti bertanggung jawab. “Kami tidak main-main dalam kasus ini, karena diduga melibatkan jantung kekuasaan, “tandas Kasi Pidsus Sugeng Riyanta. Sugeng menyatakan, pihaknya akan menelusuri dugaan adanya tindak pidana korupsi bersamasama. Karenanya tersangka akan dijerat pasal berlapis. Diantara-

nya pasal 2 UU 31/2001 jung to pasal 55 KUHP jung to pasal 56 KUHP, pasal 3 UU 31/2001 jung to pasal 55 KUHP jung to pasal 56 KUHP. Saat ini kejaksaan juga telah mengantongi calon tersangka dalam kasus tersebut. Meski belum membeber identitas mereka, Sugeng menyatakan sudah ada calon tersangka dengan jumlah lebih dari satu orang. “Bisa dua, tiga dan seterusnya,” tegasnya seraya menyatakan akan memeriksa siapapun yang diduga terkait hilangnya dana kasda tersebut.■ ain

► Segera Pelimpahan Ke Kejari

SURABAYA - SURYA PEMBANTARAN tersangka dugaan penggelapan dokumen PT Graha Kota Investama (GKI), Soekotjo Gunawan, 58, di Klinik HM Dahlan milik Polrestabes Surabaya dicabut karena sudah dinyatakan sembuh. Kini bos perusahaan reklame di Surabaya itu dimasukkan ke ruang tahanan. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo menjelaskan, pencabutan pembantaran tersangka dilakukan penyidik, Rabu (7/10) kemarin. Pengembalian tersangka ke tahanan mapolrestabes berdasarkan surat dokter yang menangani. “Sesuai keterangan dokter yang menangani, penyakit yang diderita Soekotjo adalah hipertensi (tekanan darah tinggi). Makanya tersangka kami kembalikan ke tahanan,” tutur AKBP Anom, Jumat (8/10). Kabarnya, Soekotjo dikembalikan ke sel tahanan oleh penyidik, Rabu (6/10) sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika dibawa penyidik ke sel tahanan, tersangka menolak karena masih mengeluhkan sakit. Sebelum dibantarkan di Klinik HM Dahlan, tersangka mengalami sesak napas dan perlu perawatan. Bahkan usai ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, tersangka saat diperiksa di Unit IV langsung pingsan. Tersangka Soekotjo tidak bisa berkutik setelah penyidik menunjukkan surat keterangan dari dokter yang menangani. Intinya, kondisi Soekotjo tak ada masalah kesehatan lagi. “Pembantaran terhadap tersangka karena sakit yang harus dirawat oleh tim medis. Tersangka bisa ditahan sambil mendapat perawatan medis sesuai apa yang dikeluhkan,” tutur petugas yang menangani kasus Soekotjo. Pelimpahan Kejari Meski tersangka sudah tidak dibantarkan lagi, penyidik masih belum bisa menyerahkan tersangka ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Karena se-

suai hasil koordinasi dengan pihak kejaksaan masih belum siap. “Inginnya kami segera melimpahkan tahap dua (tersangka dan barang bukti). Mungkin Senin (11/10) mendatang berkas dan tersangka sudah bisa dilimpahkan,” kata AKBP Anom. Seperti diketahui, Soekotjo Gunawan berhadapan dengan penyidik Tipiter Satreskrim Polrestabes Surabaya setelah dilaporkan Wayan Santosa, 15 April lalu. Setelah penyidik mengantongi bukti yang cukup, pada Agustus Sukotjo ditetapkan sebagai tersangka. Awal September 2010, Sukotjo ditetapkan sebagai tersangka. Pada 23 September, Sukotjo diminta datang ke mapolrestabes untuk melakukan identifikasi sidik jari dan foto tersangka. Tanggal 30 September, Sukotjo ditangkap di Bandara Soekarno Hatta karena dituduh akan melarikan diri ke Singapura. Persoalan yang membelitnya itu terkait sebagai mantan Direktur Utama PT Grand Kota Investama (GKI), perusahaan konsorsium yang bergerak dalam bidang properti. Tersangka dilaporkan Wayan karena setelah tiga kali somasi yang dilayangkan pihak wayan tak diindahkan Sokotjo. Wayan yang menjadi dirut baru meminta agar Sukotjo Gunawan, selaku mantan Dirut PT GKI menyerahkan dokumendokumen perusahaan. Salah satunya adalah tanda terima pembelian tanah sebagai investasi di kawasan Gayungsari. Karena rapat pemegang saham menghendaki agar seluruh aset perusahaan disimpan. ■ mif


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.