E-paper Surya Edisi 15 Januari 2012

Page 5

surabaya blitz

MINGGU, 15 JANUARI 2012

surya.co.id

11 Kasasi Kandas di PN ■ Jaksa Diduga

surya/mustain

PASANG PUZZLE - Bupati Saiful Ilah ikut memasang puzzle Gedung SMP-SMA Insan Cendekia Mandiri di Jalan Raya Sarirogo, Kecamatan Sidoarjo, Sabtu (14/1).

Yatim Berprestasi Bisa Sekolah Gratis SIDOARJO, surya - Para anak yatim dan dhuafa yang berprestasi, kini tidak perlu cemas tidak bisa sekolah. Mereka bisa bersekolah sejak SMP hingga lulus SMA tanpa biaya sepeserpun. Ini setelah Yayasan Yatim Mandiri mendirikan SMP-SMA Insan Cendekia Mandiri (Mandiri Boarding School) di Jalan Raya Sarirogo, Desa Sarirogo, Kecamatan Sidoarjo. Pembangunan gedung sekolah itu ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Sabtu (14/1). Gedung SMP dan SMA itu lengkap dengan asrama para siswa. “Ini merupakan salah satu program untuk memberdayakan anak-anak yatim yang punya kecerdasan di atas rata-rata,” ucap Ketua Pembina Yayasan Yatim Mandiri H Nur Hidayat MM. Menurutnya, sebenarnya sekolah itu tidak gratis. Namun anak-anak Yatim ini akan dibiayai oleh para donatur Yayasan Yatim Mandiri yang jumlahnya sudah mencapai ribuan orang. Dia menyatakan, akan menghimpun para anak yatim yang berprestasi dari seluruh Indonesia untuk bisa belajar di dua lembaga pendidikan tersebut. “Selain program ini, kami juga sudah punya program lainnya, misalnya, pengiriman guru-guru ke panti asuhan,”ucapnya. Bupati Saiful Ilah menyambut baik program itu. Bahkan dalam sambutannya, Saiful juga meminta pihak yayasan tidak segan-segan untuk menghubunginya terkait pendirian gedung sekolah itu. “Sekali tempo, saya juga dihubungi ya nanti,” ucapnya di depan para pengurus Yayasan Yatim Mandiri. Sekolah ini, rencananya akan memulai tahun ajaran baru tahun ini, Juli 2012. Tahap awal akan menerima 50 siswa SMP. Dua puluh lima siswa berasal dari yatim berprestasi, dan 25 siswa umum. (ain)

surabaya, surya - Sepanjang 2011 hingga minggu kedua Januari 2012, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya telah mengandaskan permohonan kasasi 11 terdakwa perkara pidana. Alasannya, tidak memenuhi syarat formil. Ke 11 terdakwa adalah Imanudin Munte, Farhat, Hudi Cahyono, Lim Hiap Siong, Moch Lutfi, Agus Subiyanti, Wahyu Satrio, Paulina Martines, Jaya Hidayat, Rifasi dan Siti Aminah alias Mimin. Kebanyakan penolakan kasasi ini malah menguntungkan terdakwa. Seperti kasasi terdakwa perkara penipuan dana nasabah Reksadana dan Discretionary Fund dari PT Anta Boga Delta Securitas Indonesia (Bank Century) Siti Aminah alias Mimin,

serta terdakwa narkoba Paulina Martines dan terdakwa korupsi pengadaan mikroskop Dinas Pendidikan Surabaya Imanudin Munte. Kasasi Mimin kandas karena jaksa terlambat mengajukan kasasi. Hal ini tentu menguntungkan Mimin karena mendapat putusan hukum tetap (inkraht) yang meringankan. Sebelumnya, PN memvonis satu tahun penjara, tapi ketika banding hukuman Mimin dikurangi menjadi tujuh bulan 15 hari. Dengan kandasnya kasasi, berarti Mimin hanya diharuskan menjalani hukuman tujuh bulan 15 hari. Dan itu berarti, perempuan cantik ini sudah bebas tanpa terbebani perkara lagi. Paulina Martines lebih enak lagi. Dia tidak dibebani perkara

setelah Pengadilan Tinggi (PT) memutusnya bebas. Padahal sebelumnya, PN menghukumnya empat tahun penjara. Sedangkan Aminudin Munte kini tak perlu khawatir lagi. Direktur CV Dhika Manunggal ini sudah bebas setelah divonis satu tahun penjara oleh PN Surabaya. Keterlambatan pengajuan kasasi ini diduga disengaja. Seperti di perkara Mimin, hingga batas waktu yang ditentukan jaksa tetap tidak kasasi. Kejaksaan baru kebakaran jenggot ketika hal ini muncul di media. Akhirnya jaksa ngotot kasasi meski PN sudah memastikan kasus ini berkekuatan hukum tetap (incraht). Panitera Muda Pidana PN Surabaya Soedi mengatakan, keterlambatan kasasi bisa terjadi saat

Diduga sengaja ■ Terlambat mengajukan permohonan kasasi maksimal 14 hari sejak menerima salinan putusan. ■ Terlambat mengajukan memori kasasi, 14 hari sejak pernyataan kasasi. pernyataan kasasi dan bisa juga terlambat mengajukan memori kasasi. Hal ini tidak bisa ditolelir karena sesuai keputusan Mahkamah Agung, jaksa maupun terdakwa wajib menyatakan kasasi maksimal 14 hari sejak menerima salinan putusan banding. Dan waktu 14 hari kemudian harus mengajukan memori. “Banyak terjadi tenggang waktu 14 hari pertama terpenuhi, tapi tidak mengajukan memori di 14 hari kemudian. Kalau seperti

surya/ahmad zaimul haq

CINTA LINGKUNGAN - Sekitar 50 anak inklusi atau berkebutuhan khusus mendengarkan cerita tentang Cinta Lingkungan usai mengikuti lomba menggambar dan mewarnai bertema Cinta dan Peduli terhadap Lingkungan di SD Klampis Ngasem I, Sabtu (14/1).

Karawitan Meriahkan Natal PT PLN

surya/adrianus adhi n

Tersedak Biji - Kapolsek Krembangan Kompol Suprapto menunjukan gambar Wiwik Susanti (10), yang tewas setelah memakan biji rambutan, Sabtu (14/1). teriakan putrinya yang meronta kesakitan sambil memegangi lehernya. Tak hanya itu, bibir Wiwik pun membiru dan hidungnya berdarah. Mengetahui putrinya merengang kesakitan Sujiati pun panik. Ia meminta tetangganya untuk membawa Wiwik ke Puskesmas Dupak Rejo. Menurut Suti (48), tetangganya, saat di puskesmas sebenarnya Wiwik masih hidup. Ada lima dokter yang menolong Wiwik saat itu. Berbagai tindakan pencegahan mulai dari menepuk punggung Wiwik untuk mengeluarkan biji rambutan, hingga memompa jantung tak banyak membantu. Setelah diberi per-

ini berkas tidak kami kirim tapi langsung dibuat nota penetapan yang ditandatangani Ketua PN. Itu berarti perkaranya sudah inkraht,” terangnya. Keputusan menolak kasasi semata-mata untuk menegakkan aturan. "Mau diapakan lagi sudah terlambat. Kalau dikirim tidak ada artinya, malah nanti kami dipikir main-main," katanya. Apakah lambatnya kasasi ini sengaja dilakukan untuk menguntungkan terdakwa, Soedi tidak mengetahuinya. "Kalau itu tanyakan pihak yang terlambat saja, jaksa atau terdakwanya, karena kami sifatnya hanya menerima saja," pungkasnya. Terpisah, Kasi Penkum Kejati Jatim Muljono saat dikonfirmasi mengaku, belum tahu masalah ini. "Coba nanti saya cek dulu ya," ujarnya tanpa banyak komentar. (uus)

PKB Jatim Belum Pikirkan Pilgub

Gara-Gara Rambutan Bocah Tewas Surabaya, surya - Siapa yang menyangka jika biji rambutan dapat mengakibatkan kematian. Peristiwa ini terjadi di Dupak Bangunrejo Gg VI, Sabtu (14/1). Malangnya, peristiwa ini menimpa bocah tuna grahita, Wiwik Susanti (10). “Dia memang suka makan rambutan. Setiap hari dia selalu makan rambutan,” kata Supadi (54), ayah Wiwik di depan rumahnya. Meski begitu, selama ini Wiwik tak pernah mengupas buah rambutan itu sendiri. Menurut Supadi, ketika Wiwik ingin rambutan, Sujiati (Ibu Wiwik) akan mengupaskannya. Namun apa yang terjadi pada siang kemarin itu berbeda. Tak disangka-sangka, Wiwik mengupas buah rambutan sendiri dan berakibat fatal. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Sujiati (46). Saat itu Sujiati terkejut mendengar

Sengaja Untungkan Terdakwa

tolongan selama lebih dari dua jam akhirnya nyawa Wiwik tak tertolong lagi. Banyak yang sedih atas kepergian Wiwik ini. Apalagi cara kepergian Wiwik ini tak lazim. Hingga kini banyak yang menduga jika Wiwik membuka rambutan sendiri karena kesal. Apalagi saat itu Wiwik juga lepas dari pengawasan karena ditinggal tidur Sujiati. Kapolsek Krembangan Kompol Suprapto menuturkan, meninggalnya Wiwik ini murni karena menelan biji rambutan. “Menurut dokter biji itu telah menyumpat saluran pernafasan tenggorokan dan berakibat pada kematian,” kata Suprapto. (K4)

Surabaya, surya - Meskipun diguyur hujan deras, perayaan Natal yang digelar PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur 2011, berlangsung khidmat. Tak hanya itu, suara alunan gamelan yang dimainkan Paguyuban Seni Karawitan Among Jiwo PT PLN menambah syahdu ibadah tersebut. Perayaan Natal yang digelar di Gedung DBL Arena ini berlangsung cukup meriah.

Tak kurang dari 900 pegawai menghadiri perhelatan tahunan yang kali ini bertemakan 'Bangsa yang Berjalan Dalam Kegelapan telah Melihat Terang yang Besar.' "Selain merayakan hari kelahiran Yesus Kristus, dalam suasana Natal ini kami juga memberikan tali asih kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kami," kata Beton Karo Sekali, Ketua Panitia Perayaan Natal.

surya/ahmad zamul haq

LILIN NATAL - Keluarga Besar PT PLN (Persero) se-Jatim menyalakan lilin dalam perayaan Natal Bersama di Gedung DBL Arena, Sabtu (14/1).

Menurut Beton, di balik kemeriahan acara ini, para pegawai PLN se-Jawa Timur sebenarnya diajak untuk berempati dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka. Karena itu, tahun ini tali asih yang diberikan PT PLN adalah orangorang yang selama ini berada di lingkungan PLN. Selain diajak untuk saling berempati, para pegawai PLN juga diajak untuk menjalani hidup untuk semakin kuat dan semakin yakin untuk melayani masyarakat. Dan untuk semakin menguatkan pesan Natal ini, berbagai kegiatan pun digelar oleh panitia Natal. Rencananya, perayaan Natal masih akan berlangsung hingga akhir bulan. "Kami juga telah merencanakan untuk mendatangi beberapa panti asuhan hingga akhir bulan ini," jelas Beton. Pendeta Samuel Gunawan yang juga tampil di perayaan Natal ini mengatakan, untuk menuju ajakan itu, mereka harus berani menempuh jalan yang belum dilalui. "Dan percayalah Tuhan akan melakukan keajaiban untuk melalui semua tantangan," katanya yang disambut tepuk tangan. (k4)

Surabaya, surya - DPW PKB Jatim masih santai menghadapi pemilihan gubernur (Pilgub) 2013. PKB juga belum memikirkan soal siapa calon gubernur yang nantinya bakal diusung. Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar mengaku, hingga saat ini organisasi yang dipimpinnya belum membahas soal Pilgub yang dijadwalkan berlangsung 2013. “Dalam berbagai kesempatan, saya sempat ditanya soal Pilgub. Tapi PKB belum kepikiran soal itu (Pilgub). Termasuk soal nama calon, ya belum dipikirkan,” sebut Halim yang ditemui di sela-sela Pra-Muskerwil DPW PKB Jatim di Surabaya, Sabtu (14/1). Halim menuturkan, PKB baru memfokuskan diri dalam Pilgub Jatim mulai pertengahan 2012. Saat ini, PKB masih melakukan konsolidasi internal supaya organisasi ini menjadi lebih kuat. Kecuali itu, PKB Jatim masih menunggu kepastian UU Pemilukada yang baru. Apakah nanti pemilihan gubernurnya dilakukan langsung oleh rakyat, atau dipilih DPRD. “Kami masih berpikir berdiri di dua kaki sambil menunggu UU yang baru,” tutur kakak Menakertrans Muhaimin Iskandar ini. Sekretaris DPW PKB Jatim, Thoriqul Haq menegaskan, hingga saat ini PKB belum memiliki calon gubernur yang bakal diusung. Ia mengaku, waktu Pilgub Jatim tinggal satu tahun lagi. “Sampai saat ini memang belum ada. Termasuk persiapan membentuk Desk Pemilukada, juga belum dibicarakan,” tutur Thoriqul singkat. Pilgub Jatim 2008 lalu, PKB mengusung Achmady. Sayang, perolehan suara Achmady jauh di bawah pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (yang kini menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim), serta pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Mujiono. (fat)

Humas Kafe Mutiara Tewas di Tangan Teman

surya/adrianus adhi

AKIBAT FITNAH - Kapolsek Tambaksari Kompol Hartono sedang memeriksa Hariri, tersangka penusukan Hudi di Mapolsek Tambaksari, Sabtu (14/1). join facebook.com/suryaonline

Surabaya, surya - Lilik Asmawati (47) langsung termenung melihat jasad suaminya terbaring kaku di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (14/1) dini hari. Ibu yang tinggal di Jl Klampis II ini terlihat berduka, suami yang selama ini jadi tulang punggung keluarga telah tiada. Didepan jasad Mashudi atau biasa disebut Hudi (51), Lilik lebih banyak terdiam. Namun wajah ibu empat anak ini tampak pucat, napasnya juga terlihat memburu. Ternyata tak berselang lama wanita ini lalu menangis dan memeluk jasad Hudi yang masih bersimbar darah. Melihat hal ini, seorang tetangga Lilik lantas membawanya ke bangku yang ada di depan ruang administrasi di selasar rumah sakit "Saya tak bekerja," ucap Lilik singkat lalu matanya terpejam lagi. Informasi yang dihimpun Surya, suami Lilik ini meninggal karena ditusuk oleh Hariri (51), warga Jl. Tambak Wedi Baru yang juga rekan kerja Hudi. Penusukan ini terjadi di parkiran Kafe Mutiara, Jl Kapas Krampung, sekitar pukul 22.00 WIB. Kapolsek Tambaksari Kompol Hartono me-

ngatakan, pemicu penusukan ini karena Hudi merasa difitnah Hariri. Meski Hariri membantah tuduhan itu, namun Hudi tetap mengamuk. Bahkan, saat itu Hudi sempat memukuli Hariri. "Korban ini sakit hati sebab akan dipecat. Orang yang disebut-sebut merekomendasikan pemecatan itu adalah tersangka," kata Hartono di tempat kerjanya. Hal ini tentu saja membuat tersinggung Hariri. Sebab ia merasa Hudi yang bekerja sebagai humas Kafe Mutiara ini telah melecehkan dirinya di tempat umum. Hariri lalu pulang dan mengambil pisau dapur. Kemudian, Hariri kembali lagi ke parkiran Kafe Mutiara lalu dari belakang menusukkan pisau itu ke perut korban sebelah kiri. "Korban tak sempat menghindar. Ia langsung jatuh dan kemudian sama teman-temannya korban di bawa ke rumah sakit," jelas Hartono. Beruntung polisi segera menangkap Hariri dan menemukan pisau yang dipakainya untuk membunuh. Pria yang bekerja sebagai penjaga Kafe Mutiara ini kini harus merasakan penjara akibat perbuatannya. (k4) follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
E-paper Surya Edisi 15 Januari 2012 by Harian SURYA - Issuu