Epaper Surya Edisi 16 November 2011

Page 9

RABU, 16 NOVEMBER 2011

Meninggal Karena Muntah, Warga Curiga Santet

surya/nedi putra aw/k1

KORBAN PEMBUNUHAN - Petugas Kepolisian memeriksa mayat Filsa Kurnianto (16), yang diduga menjadi korban pembunuhan di Jl Ambarawa, kawasan kampus Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (15/11).INZET : Wahyu Priyo Utomo.

Pesta Minum Berujung Maut

► ABG Tewas Ditusuk Kawan Sendiri LOWOKWARU - SURYA PESTA minuman beralkohol yang digelar beberapa pemuda berujung maut. Seorang ABG tewas setelah ditusuk kawannya yang sama-sama mabuk. Filsa Kurnianto (15) warga Jl Bantaran Barat Kota Malang, Selasa (15/11) siang kemarin ditemukan tewas dengan luka tusuk di dada dan leher di bekas Wisma Ambarawa, Jl Ambarawa Dalam, Kota Malang. Filsa tewas ditusuk pisau oleh kawannya Wahyu Priyo Utomo (19) yang ditangkap polisi beberapa jam setelah kejadian. Priyo berhasil ditangkap dalam hitungan jam setelah polisi mendapatkan informasi mengenai keberadaan kawan korban, Rio Saputra, yang saat itu sempat minum bersama korban dan pelaku. Informasi tentang Rio didapat polisi dari AZ (12) siswa SMPN 4 Malang. “Rio SMS kepada saya, katanya ia sudah ada di wisma. Lalu saya lihat dari jendela lantai atas gedung sekolahan, dan

saya melihatnya bersama teman-temannya,” kata AZ, ditemui di tempat kejadian. Saat jam sekolah berakhir, AZ dan teman-temannya pun mendatangi wisma tersebut. Di wisma itu, AZ hanya mendapatkan seorang pria berpakaian hitam tertidur di koridor wisma dengan darah berlumuran. Temuan ini kemudian dilaporkan ke warga yang diteruskan ke polisi. Dari keterangan AZ dan kawan-kawannya, polisi pun memburu Rio dan langsung memintai keterangannya terkait kronologis kejadian. Kepada polisi, Rio mengaku meninggalkan lokasi saat mengetahui Priyo dan Filsa berkelahi mengenai sesuatu yang tidak diketahuinya. Dari keterangan inilah, diduga kuat Priyo adalah pembu-

nuh Filsa, karena sebelumnya mereka sempat berkelahi. Sekitar pukul 15.00 WIB, polisi menangkap Priyo di rumahnya. Priyo ditangkap dengan bukti yang memperkuat dugaan. Yakni ia juga mengalami luka gores pisau di bagian tangan dan kakinya. Selain itu, di motor Mio miliknya juga banyak terdapat bercak darah. “Kami juga menemukan pisau yang dipakai tersangka untuk menusuk korban. Pisau itu kami temukan di Jl Pisang Kipas, karena tersangka mengaku membuangnya di sana, dan juga sarung pisau yang ada di lokasi kejadian,” kata AKP Anton Prasetyo, Kasat Reskrim Polresta Malang. Untuk selanjutnya, yang terjerat sebagai tersangka hanya Priyo saja. Sedangkan Rio masih sebatas saksi. “Mengenai motif sebenarnya dalam pembunuhan ini, kami masih mendalami kasus dari keterangan saksi. Sedangkan untuk peserta pesta miras lainnya (Zein, Gembul, dan Dani) masih kami cari,” imbuh Anton. ■ k1

Pengecer Togel Buang BB ke Sumur GONDANGLEGI – SURYA Dalam sehari Minggu (13/11), Polsek Gondanglegi berhasil membekuk dua orang yang diduga terlibat perjudian togel. Keduanya kini telah diamankan di mapolsek. Salah satu dari dua orang itu adalah Abdul Manaf (51), warga Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Bapak dua anak ini ditangkap karena mengecer togel ke warga sekitarnya. “Sebenarnya saya nggak ngecer, hanya dititipi sama tetangga. Semula saya beli

sendiri, namun lama kelamaan banyak orang yang nitip dibelikan. Sehari rata-rata uang titipan itu sampai seratus ribu rupiah,” terang Manaf, Rabu (15/11). Ditambahkan pria yang sehari-hari jualan rujak itu, dari titipan pembeli ia selalu mengambil komisi 10 persen yang kemudian ia gunakan untuk membeli togel. Uang titipan itu ia serahkan ke seorang penjual berinisal Rd yang juga warga Gondanglegi. Orang kedua yang diamankan petugas adalah Amin (51),

warga Jl Gajahmada, Desa Gondanglegi Wetan. Kapolsek Gondanglegi, Kompol Badriyah mengungkapkan, saat ditangkap Manaf sempat berusaha menghilangkan barang bukti (BB) dengan membuang kupon dan kertas rekapan ke dalam sumur yang kedalamannya sekitar 25 meter. ”Untuk mendapatkan barang bukti itu, kami sampai harus mendatangkan penggali sumur yang berpengalaman turun ke dalam sumur,” ujar Badriyah.■ st17

Ditinggal Kawin, Curi HP Mantan GONDANGLEGI - SURYA Nurdianto (24) tampaknya sudah kepalang cinta pada Vita Sari (28), janda sekaligus tetangga yang pernah dipacarinya. Karena kepalang cinta itulah, pemuda asal Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang ini merasa sakit hati saat Vita menikahi pria lain. Untuk melampiaskan sakit hatinya, pertengahan Juli silam pria yang akrab dipanggil Nur ini nekat mencuri ponsel milik Vita. Disampaikan Kapolsek Gondanglegi, Kompol Badriyah, Rabu (15/11), pencurian ponsel dilakukan Nur pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB dengan memanjat pagar rumah korban lalu menerobos masuk melalui pintu belakang. Vita kemudian melaporkan pencurian itu ke Mapolsek Gondanglegi. ”Setelah dicari, hari Minggu (12/11) tersangka berhasil kami tangkap saat bersembunyi di Desa Sananrejo, Turen,” pungkas Badriyah.

surya/hayu yudha prabowo

CURI HP - Nurdianto (24), tersangka pencurian HP Malang diamankan di Polsek Gondanglegi, Selasa (15/11). Sementara itu, di Polsek Gondanglegi, Nur mengaku bahwa ponsel bermerek Cross itu sebenarnya telah ia kembalikan kepada korban sekalipun tidak secara langsung. Ponsel tersebut ia letakkan di mobil pamannya yang akhirnya berinisiatif mengembalikannya kepada korban. ”Sebenarnya ya buat apa saya mencuri HP itu, harganya juga tidak seberapa

kok,” ujar Nur. Saat ditanya apakah tindakan itu nekat ia lakukan lantaran dalam hatinya masih tidak terima akan ditinggal menikah oleh Vita, pemuda yang bekerja sebagai buruh tani ini hanya menjawab dengan senyuman. ”Dia itu pernah jadi pacar saya dan ternyata sudah mau menikah dengan orang lain,” jawab nya.■ st17

SUMBERMANJING - SURYA Adanya sinyalir santet, menjadi isu yang sangat sensitif di Dusun Sumbernanas dan Dusun Gunung Kempul, Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sepekan silam, warga kedua dusun tersebut digegerkan dengan kematian seorang warga yang dikaitkan dengan ilmu santet. Sebelum emosi warga semakin memuncak, orang yang diduga melakukan santet itu berhasil mengamankan diri. Informasi yang berhasil dihimpun Surya, warga yang diduga meninggal secara tidak wajar itu adalah Hasan Bisri (80) warga Dusun Gunung Kempul, Druju, pada akhir Oktober lalu. Sedangkan orang yang diduga mengirimkan teluh itu adalah Poniman (70), warga Dusun Sumberna-

nas, Druju. Akhir Oktober lalu, Hasan meninggal setelah muntah darah dari mulutnya. Melihat cara kematian tersebut, sejumlah warga lantas teringat dengan sesumbar yang pernah dilontarkan Poniman jauh-jauh hari, bahwa dirinya memiliki ilmu yang bisa membuat orang muntah darah. Ingatan akan hal tersebut, membuat warga melarang niat Poniman untuk melayat ke rumah Hasan. Rabu (2/11), kematian Hasan yang diduga disebabkan karena ilmu hitam itu dilaporkan warga kepada Endang. Dua hari kemudian, Jumat (4/11), beberapa perwakilan warga yang masih emosi menemui kades setempat, Hj Endang Suryaningsih. Mereka mengancam akan mendatangi ke-

diaman Poniman beramai-ramai. “Akhirnya hari Jumat itu kami adakan dialog antara warga dengan keluarga Pak Poniman yang diwakili anaknya, tapi tidak ada kesepakatan yang berhasil dibuat dan warga tetap berniat mengusir Poniman,’ Ujar Endang, Rabu (15/11). Demi menjaga keamanan desa, Endang meminta kepada keluarga Poniman agar Poniman diamankan terlebih dahulu. Karena itu, sejak Selasa (14/11) pria tersebut tak ada lagi di desa, bahkan keberadaannya juga tak banyak diketahui orang. “Yang penting sekarang kondisinya aman dulu sambil kami juga berusaha meredam emosi warga. Saya sendiri tidak tahu pak Poniman sekarang kemana,” tambah Endang.

Terkait kepribadian Poniman, Endang mengaku tidak tahu banyak, terlebih tentang kemampuannya dalam olah ilmu supranatural. ”Saya nggak tahu dan tidak mau berandai-andai. Cuma dia memang pernah mengaku memiliki ilmu pengobatan,” ujarnya. Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Hartoyo SIK mengungkapkan isu tersebut sulit dibuktikan secara hukum. “Pengamanan adalah langkah terbaik untuk menjaga keselamatan diri pelaku yang dituduh melakukan santet,” tegasnya. Sementara itu, untuk melakukan pembuktian terhadap tuduhan tersebut, jenazah korban yang diduga menjadi korban santet harus divisum maupun otopsi. ■ st17

Usai Rusak 3 Gembok, Bandit Sikat Rp 200 Juta LOWOKWARU - SURYA Aktivitas Faqih Abdullah (22) membuka konter ponselnya Putri Cell, Selasa (15/11), pukul 06.00 WIB, terganggu oleh pemandangan mencurigakan. Sebuah konter yang terletak persis di samping konternya, ternyata terbuka. Faqih melihat tiga gembok pintu konter bernama Pro Line itu dalam kondisi rusak. Konter yang terletak di Jl MT Hariono Kecamatan Lowokwaru Kota Malang itu ternyata dibobol maling. Setelah membukanya, ia melihat kondisi dalam konter acak-acakan. Faqih langsung menghubungi pemilik Pro Line, Gaga Saputro (20) via SMS. Konter yang baru dibuka Gaga dua bulan lalu ini, berukuran sekitar 4x5 meter. Namun, di konter mungil ini, tersimpan ‘harta karun’ yang berlimpah. Setidaknya, atas kejadian ini, Gaga harus menelan kerugian mencapai Rp 200 juta. Setelah dicek, barang-barang yang hilang adalah 25 unit BlackBerry, 10 unit ponsel Nokia, 1 unit ponsel Sony Ericsson, 25 unit ponsel bekas berbagai

surya/nedi putra aw

DIBOBOL - Gagah (20), membenahi konter ponselnya di Jl MT Haryono, Lowokwaru Kota Malang yang berantakan akibat dibobol pencuri, Selasa (15/11). merek, 2 unit komputer, 1 server komputer, 2 unit LCD 15 inci, dan beberapa aksesoris. “Untuk barang fisik yang hilang, saya taksir mencapai Rp 100 juta,” kata Gaga, Selasa (15/11). Selain kehilangan barang-barang fisik, konter Pro Line juga kehilangan data-data software un-

tuk aplikasi website senilai sekitar Rp 100 juta. Di dalam memori harddisk server, terang Gaga, tersimpan ratusan software mentah pembuatan website yang dipesan oleh pelanggan. Untuk satu website, harganya bekisar Rp 3,5 juta. “Software ini sebesar lima tera bytes, jumlahnya ratusan dengan

harga keseluruhan mencapai Rp 100 juta. Jadi, semua kerugian, fisik dan data, mencapai Rp 200 juta,” katanya. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sebuah barang bukti (BB) berupa obeng milik pelaku yang tertinggal di dalam konter. Obeng ini, terang Gaga, sepanjang kirakira 15 cm. Diduga, pelaku pencurian lebih dari satu orang yang melakukannya sekitar pukul 03.00 WIB. Dilanjutkan Gaga, salah seorang warga sekitar, di antara pukul 03.00 WIB, ada yang mendengar mobil berhenti di depan konternya dan membuat keributan di dalam konter. Namun, warga mengira ini hanya ulah karyawan Pro Line seperti biasanya. Karena, setiap harinya, karyawan Pro Line yang berjumlah 3 orang selalu tidur di dalam konter. “Namun, kebetulan Senin malam mereka pulang ke rumah masing-masing. Makanya, karena sepi, konter jadi kemalingan,” kata Gaga yang beralamat di Jl Soekarno Hatta Dalam, Lowokwaru. ■ k1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.