E-paper Surya Edisi 28 November 2012

Page 11

10

Surabaya Blitz surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

RABU, 28 NOVEMBER 2012

Pejabat BRI Sujud Syukur Selama 2 Menit ■ Pengadilan Tipikor Bebaskan Terdakwa Korupsi surabaya, surya - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) surabaya membebaskan mantan Account Officer Kanwil BRI Surabaya, Hartono dan Direktur PT I One Jakarta, Setiawan Irwanto dari dakwaan korupsi manipulasi kredit senilai Rp 30,425 miliar, Selasa (27/11). Tiga majelis hakim, Antonius Simbolon, Gatot, dan Sang Adi, mengatakan keduanya tak terbukti melanggar Pasal 2 dan 3 UU Pemberantasan Korupsi. Putusan bebas ini mengejutkan karena sebelumnya jaksa menuntut Setiawan 13 tahun sedangkan Hartono 12 tahun penjara. Putusan ini langsung disambut sujud syukur Hartono. Sekitar dua menit pria yang kini menjabat staf khusus BRI Pusat ini bersimpuh di lantai ruang sidang. Setelah itu dia ke belakang dan langsung memeluk istri dan kerabat serta karyawannya yang hadir sejak pagi. “Alhamdulillah, terimakasih semuanya,” katanya dengan suara terbata-bata. Sementara Setiawan terlihat biasa menanggapi putusan ini. “Bagus, saya senang, saya terimakasih,” katanya sambil berlalu meninggalkan ruang sidang. Meski beberapa bulan ditahan, Setiawan belum berpikir untuk menggugat balik pelapor atau kejaksaan. “Saya belum tahu,” katanya. Di perkara ini, Setiawan tidak terbukti melawan hukum

dalam proses pengajuan kredit ke BRI Kanwil Surabaya. Karena dalam pengajuan kredit sudah memenuhi syarat-syarat di antaranya akta pendirian PT I One, surat izin usaha, nomor pokok wajib pajak (NPWP), tanda daftar perusahaan, KTP serta SHGB atas nama istri ter-

storyhighlights ■ Hartono dan Setiawan Irwanto dinyatakan tidak terbukti melanggar UU Pemberantasan Korupsi ■ Pengajuan kredit ke BRI Kanwil Surabaya dinilai sudah memenuhi syarat ■ Jaksa penuntut umum memastikan kasasi atas putusan itu

dakwa (Neni Hardjo Putri) dan SHM atas nama terdakwa. Selain itu Setiawan juga melengkapi dengan surat izin usaha industri rokok, invoice-invoice pembelian mesin yang diterbitkan Shenzhen Baishun Material Packing CO China, kontrak kerjasama distribusi, pembelian bahan baku dan pembelian filter road. Analisa ini lalu dimasukkan dalam memorandum analisa kredit hingga akhirnya pengajuan kredit itu disetujui sebe-

Manajer Bertugas Menertibkan Calo

sar Rp 30,425 miliar. Batas waktu pengembalian kredit ada tiga gelombang yakni 10 September 2004, 3 Oktober 2012, dan September 2014. Jika pada akhirnya kredit itu belum bisa kembali, menurut hakim terdakwa bisa dipersalahkan melakukan tindak pidana korupsi karena kenyataannya batas akhir pengembalian kredit sampai September 2014. Apalagi nilai agunan yang diajukan Setiawan sekitar Rp 45 miliar, lebih besar dari nilai kredit. “Karena unsur melawan hukum tidak terpenuhi, majelis tidak perlu mempertimbangkan unsur lain dalam pasal 2 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” katanya. Pasca putusan ini, kuasa hukum kedua terdakwa langsung mengusahakan keduanya untuk dikeluarkan dari rutan Medaeng hari itu juga. Kuasa hukum Hartono, Tito Supriyanto mengatakan dari awal pihaknya menilai perkara ini hanya bisnis semata karena tidak ada penyalahgunaan wewenang, perbuatan melawan hukum dan tidak ada kerugian negara yang ditimbulkan. “Ini hanya kredit macet. Kalau kredit macet dikatakan korupsi kami khawatir semua kredit macet akan disidik. Dan itu sangat berbahaya untuk iklim bisnis di Indonesia,” katanya. Jaksa penuntut umum Karimudin memastikan kasasi atas putusan itu. (uus)

surya/habibur rohma

KEMASAN CUKRIK - Kapolrestabes Kombes Pol Tri Maryanto menujukkan 420 botol arak jenis cukrik yang disita dari beberapa tersangka, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/11). Minuman beralkohol dari Kota Tuban ini rencananya akan dikirim ke Jalan Manukan.

Mobil KPU Ponorogo Disatroni Penjahat surabaya, surya - Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua mobil yang terparkir di Tunjungan Plaza dan Maspion Square Jalan Ahmad Yani disatroni oleh penjahat, Selasa (27/11). Mobil yang diparkir di Tunjungan Plaza adalah milik Laily (22), seorang mahasiswi universitas negeri di Surabaya. Sedangkan mobil yang di parkir di Maspion Square adalah mobil pelat merah AE 400 SP milik

KPU Ponorogo. Kejadian pertama berlangsung di Maspion Square, sekitar pukul 14.30. Kala itu pencuri berhasil menggondol dua tas yang masing-masing berisi surat berharga milik Agung Nugroho, flashdisk serta uang tunai milik Yusa Iriansyah, staf Agung. Modusnya dengan merusak anak kunci pintu mobil pelat merah tersebut. Sekitar pukul 15.00, pencuri-

an dengan modus yang hampir sama juga berlangsung di Tunjungan Plaza. Saat itu Laily, warga Jalan Taman Paris, sedang foto wisuda bersama rekannya di Tunjungan Plaza. Setelah selesai, dia mendapati mobil kaca tengah sebelah kanan Honda Jazz Silver L 1380 AN yang dibawanya pecah. Tak hanya itu, dua laptop miliknya juga raib. Besar dugaan pencuri sangat paham dengan lokasi pencurian.

Sebab di lokasi parkir tersebut sepi. Selain itu di sana juga tak ditemukan kamera CCTV. Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu Ricky Firmansyah mengaku masih menyelidiki kasus pencurian dengan modus pecah kaca ini. Karena itu dia enggan berkomentar banyak menanggapi pencurian tesebut. "Kami masih menyelidiki kasus ini dan memeriksa saksi," kata Iptu Ricky Firmansyah. (dri)

Polisi Usut Aset Tanah PDAM di Basra surabaya, surya - Pihak PDAM Surabaya, akhirnya melaporkan masalah tanah di Jalan Basuki Rahmat (Basra) 119-120, ke Polrestabes Surabaya. Kanit Harta Benda (Harda) Polrestabes Surabaya, AKP M Yunus Saputra mengatakan, pihaknya akan mengusut asal-usul surat kuasa tanah tersebut. Menurut Yunus, mengapa surat kuasa perawatan yang dimiliki oleh Siti Fatiyah, bisa dimenangkan oleh pengadilan, dibandingkan dengan sertifikat tanah yang resmi. Apalagi warga Belanda yang memberikan surat kuasa itu belum terbukti kebenarannya. ”Yang menjadi pertanyaan, apakah memang benar surat kuasa itu berasal dari orang

Belanda? Orang Belanda itu memang benar ada atau tidak?” kata Yunus, Selasa (27/11). Yunus menjelaskan, kepemi-

Yang menjadi pertanyaan, apakah memang benar surat kuasa itu berasal dari orang Belanda? Orang Belanda itu memang benar ada atau tidak? AKP M Yunus saputra kanit harta benda polrestabes surabaya

likan PDAM terhadap tanah tersebut sudah sah, dengan ditan-

dai sertifikat. Namun, mengapa di pengadilan, justru surat kuasa yang dimenangkan. Mantan Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya itu menjelaskan, aset tersebut pada 1902 merupakan milik NV Bouw Maatshappic Badjoeber dengan Eigendom Verponding 5221 dan 5222, selanjutnya beralih ke Willem Johannes Van Staden, dan terakhir PT Handel Maatschappij L'Auto. ”Lalu oleh pihak L’Auto tanah itu dijual ke PDAM. Tiba-tiba di pengadilan ada pihak yang menggugat dengan berbekal surat kuasa dan dimenangkan,” jelasnya Sekretaris Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada, Yudiarto mengatakan, memang sudah seharusnya, pihak kepolisian

turun tangan menyelidiki kasus ini. “Kami mengapresiasi langkah ini,” tegas Yudiarto menjawab Surya, Selasa (26/11). Kuasa hukum PDAM Surya Sembada ini berharap, kepolisian bekerja dengan integritas tinggi. “Kalau dengan integritas tinggi dan objektif, kebenaran akan terungkap. Bisa dikatakan ini pertaruhan integritas Polrestabes,” sambung Yudiarto. Menurutnya, sejak awal, PDAM sebenarnya tak mau ngotot mempertahankan aset di Jalan Basra jika memang bukan hak PDAM. “Tapi karena bukti ada, masak kami kasih ke orang lain. Karenanya, saya akan laporkan ini ke Komisi Yudisial (KY),” imbuh dia. (ook/had)

surabaya, surya - Untuk menyempitkan gerak dan operasional para calo, pihak pengelola Bandara Internasional Juanda (BIJ) menempatkan manager on duty di terminal. Mereka bertugas memberantas para calo. GM Bandara Internasional Juanda (BIJ), Trikora Harjo, mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat perintah kepada seluruh manajer untuk bergantian memantau gerak gerik calo ini. “Sudah ada surat perintah kepada seluruh manajer untuk bergantian menertibkan calo yang masih ada,” ujarnya Selasa (27/11). Tugas tambahan para manajer ini setiap hari harus melakukan kontrol di terminal. Hal ini diterapkan karena pihaknya ingin agar pengunjung yang datang di terminal BIJ ini merasa nyaman dan aman. “Kenyamanan dan keamanan penumpang di terminal ini menjadi perioritas selain untuk meningkatkan nilai indeks kepuasan pelanggan,” lanjutnya. Operasi untuk menertibkan calo di bandara sendiri sudah sering dilakukan oleh tim gabungan maupun oleh Satgaspam TNI AL Juanda. Para calo yang terbukti melakukan transaksi langsung digiring ke Pos Satgaspam untuk di data dan diberikan arahan. Namun, kenyataan di lapangan para calo ini pun masih ada, hingga akhirnya pihak pengelola memberikan tugas khusus kepada seluruh manajer untuk menertibkan para calo. (iit)

join facebook.com/suryaonline

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.