E-paper Surya Edisi 8 April 2013

Page 4

LIPSUS PERHOTELAN

SENIN, 8 APRIL 2013

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

|

Hotel Budget Lebih Subur Masih Kalah Nama Besar

■ Cukup 6 Bulan hingga 8 Tahun Balik Modal

hunian februari 2013 ■ Bintang satu turun 1,12 poin dari 29,23% dibanding Februari 2012, menjadi 28,35%. ■ Bintang dua turun 16,87 poin dari 55,74% dibanding Februari 2012 menjadi 38,87%. ■ Bintang tiga turun 0,98 poin dari 40,98% dibanding Februari 2012, menjadi 40 persen. ■ Bintang empat, turun 24,59 poin dari 66,38% dibanding Februari 2012, menjadi 41,79%.

surabaya, surya - Ibarat gula yang didatangi banyak semut, bisnis hotel budget kini banyak diminati para pengusaha. Puluhan hotel baru bermunculan seiring dengan munculnya para investor dan pemilik hotel baru. Memasuki 2013, pertumbuhan hotel baru di Kota Surabaya menjadi lebih subur. Puluhan hotel baru, khusunya hotel dalam tingkatan bintang dua dan tiga bermunculan. Tren ini diperkirakan masih berlangsung setidaknya sampai dua tahun ke depan. Deretan nama hotel budget seperti Amaris, Harris, Midtown, Fave, CitiHub, Hotel 88, Bella, Bekizaar mulai meramaikan persaingan bisnis. Sebagai kota terbesar kedua, Surabaya yang sudah menjadi kota bisnis bisa memenuhi okupansi hotel-hotel baru itu. Hotel budget adalah hotel bintang dua plus yang menawarkan layanan terbatas sesuai dengan kebutuhan si tamu yang menginap. Tamu membayar hanya yang dipergunakan saja. Untuk keperluan mandi seperti handuk, sabun, dan sampo. Kalau tamu perlu fasilitas itu, tinggal bayar atau menyewa. Ada juga fasilitas tambahan seperti televisi, AC dan internet. Ketua PHRI Jatim, M Soleh mengatakan, membanjirnya hotel budget itu mau tidak mau menggeser segmen tamu hotel. Beberapa segmen tamu yang sebelumnya menginap di hotel bintang tiga beralih menginap di hotel baru ini, meski kelasnya lebih rendah. "Untuk tamu selevel supevisor dan staf sekarang memilih menginap di hotel budget, selain lebih murah dan praktis, masih baru, jadi suasananya masih lebih baik,” ujar Soleh sembari menyebutkan, okupansi hotel budget rata-rata 80 persen.

Tingginya, tingkat hunian di hotel ‘minimalis’ ini turut dirasakan hotelhotel yang baru beroperasi tahun lalu. Hotel Amaris misalnya, hingga pengujung 2012, tingkat huniannya selalu padat. Media Relation Incharge Amaris Embong Malang, Radinia Pitaramita menyatakan, Total ada 105 kamar yang tersedia di Amaris Embong Malang Surabaya, seringkali fully booked. “Lokasi hotel yang dekat pusat keramaian dan harga yang ditawarkan tak terlalu mahal jadi faktor menarik,” terang Pipit, panggilan Radinia. Hotel Bekizaar di jantung kota Surabaya (Jl Basuki Rahmat) yang miliki 96 kamar itu, juga mencatat okupansi tinggi. Rata-rata hunian hotel milik BUMD Pemprov Jatim itu, 85 persen. Soleh menyatakan, budget hotel di Surabaya bisa jadi menggiurkan karena return of invest (ROI)-nya cepat. Tidak perlu lahan luas, dan kamar besar. Cukup di 17 m2 hingga 18 m2, atau rata-rata 20 m2 sampai 24 m2. Dalam enam bulan hingga delapan tahun investor bisa mendapat kembali modal awalnya. Keuntungan mencapai 40-50 persen. "Padahal, untuk hotel bintang lima investor setidaknya harus bersabar hingga 15 tahun untuk memperoleh kembali modal awalnya," jelasnya. Bagi Presdir Tauzia Hotel Management (THM), Marc Steinmeyer yang mengelola Harris Hotel dan POP! Hotel, mengakui hotel budget memiliki pasar menarik tapi dalam pengelolaan sangat berbeda dibandingkan hotel kategori lain. Pengelolaan secara maksimum dipusatkan di kantor pusat dan seminimal mungkin di hotel yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan sistem, e-commerce, distribusi dan lainya. (rey)

Trader dan BUMD Lirik Penginapan Murah

surya/sugiharto

strategis - Kawasan di sekitar Hotel 88 Surabaya merupakan jantung kota Surabaya (Embong Malang), menjadi incaran investor membangun hotel.

keuntungan - yang menjanjikan dan waktu balik modal cepat menjadi salah satu pemicu banyaknya pemain baru di bisnis hotel budget. Beberapa perusahaan, investor perorangan, hingga BUMD melirik penginapan murah itu.. Pemain baru, PT Unggul Bumi Perkasa siap bersaing tahun ini dengan menggandeng manajemen Hotel Kagum, menargetkan operasional Hotel Best Zodiak Kedungsari, Oktober 2013. "Kami optimistis saja, tamu bisnis ke Surabaya masih tinggi, penerbangan juga banyak," ujar Komisaris Unggul Bumi Perkasa, S Hartono Martoseno Hartono, beberapa waktu lalu. Perusahaan yang menggarap bidang perdagangan (trading) itu, telah mengalokasikan investasi sekitar Rp 25 miliar. Sambil menunggu realisasi Hotel Zodiak, Unggul Bumi Perkasa berancang-ancang membangun hotel berikutnya di Surabaya, untuk pasar bintang dua dan tiga. Investor baru lain yang baru meresmikan Hotel Bella juga yakin meraih untung. GM Bella Hotel, Anita Silaban mengungkapkan, PT Cakra Multidinamika selaku investor menggandeng Maven Resort & Hotel menyiapkan dua hotel budget. Sebelumnya, PT Panca Wira Usaha (PWU) mengembangkan dengan dana Rp 22 miliar. Belum lagi setahun perusahaan daerah ini siap membangun dua hotel lagi, di kawasan Jl Tunjungan dan di samping gedung JX International. “Untuk hotel yang di Jl Tunjungan akan beroperasi tahun ini," ucap Dirut PWU, Arif Afandi . (rey)

surya/sugiharto

konsep unik - Sejumlah kendaraan melintas di depan Hotel Amaris Embong Malang Surabaya, Sabtu (7/4). Hotel ini terkesan unik karena menggunakan warna hijau, merah, biru, dan kuning.

saat - ini, ada kecenderungan hotelhotel budget mulai mencoba meningkatkan TPK dengan menyediakan fasilitas untuk MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Seorang pengusaha asal Surabaya, Ignacia Sri Juliani menyayangkan, tingkat penghunian kamar (TPK) mereka belum bisa tergenjot secara maksimal karena masih belum memiliki nama besar seperti hotel-hotel bintang lima. "Artinya, untuk bersaing, hotel-hotel budget itu harus meningkatkan kualitas layanan, karena secara fisik juga sudah kalah,” kata perempuan asal Wiyung, Surabaya, yang membangun bisnis pakaian impor ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, TPK hotel berbintang di Jawa Timur pada Februari 2013 mencapai 40,97 persen atau setiap 100 kamar yang tersedia di hotel berbintang, setiap malamnya hanya 40 hingga 41 kamar yang dihuni tamu. TPK Hotel Bintang lima tetap tertinggi, dengan nilai 51,44 persen sementara TPK hotel bintang empat 41,79 persen ; hotel bintang tiga 40 persen, hotel bintang dua 38,87 persen, dan hotel bintang satu 28,35 persen. "Saya kira kalau soal persaingan, memang sekarang sudah sangat ketat, terutama antarhotel di Surabaya ini," tambah Sri Juliani yang kerap mengadakan rapat-rapat bisnis di hotel, mulai hotel budget hingga hotel bintang lima. Meski distribusi tamu relatif hampir merata tapi menurut Kepala BPS Jatim, Irlan Indrocahyo, secara keseluruhan ada penurunan TPK hotel berbintang pada Februari dibandingkan Januari 2013, yakni 0,75 poin. Pada Januari, TPK mencapai 41,72 persen. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year), TPK hotel bintang lima yang paling meningkat, yakni dari 48,78 persen (Februari 2012) menjadi 51,44 persen. Sedangkan, hotel bintang satu hingga empat, samasama turun untuk periode yang sama dibanding tahun sebelumnya. (ben)

Setiap Tahun Selalu Ada yang Membangun bisnis - perhotelan terus tumbuh di Jember meski tidak secepat perumahan. Mulai 2007 hingga 2012, selalu ada penambahan hotel baru, baik hotel bintang maupun kelas melati. Pada 2007, jumlah hotel dan tempat penginapan di Jember mencapai 31 unit, sedangkan di tahun 2011 naik menjadi 39 unit dengan jumlah kamar sekitar 1.477 unit. "Tahun 2012, ada tambahan dua hotel, Royal untuk bintang empat dan Ebizz," ujar Kepala Kantor Pariwisata Jember, Arief Cahyono, Minggu (7/4). Tapi yang signifikan adalah tambahan hotel kelas melati pada 2011, hingga enam unit dibandingkan 2010, yang sudah tercatat 30 unit. Bisnis perhotelan di Jember

dilirik oleh sejumlah investor karena ada momen yang mampu mendatangkan tamu seperti Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) atau Jember Fashion Carnaval (JFC). BBJ merupakan sebuah etalase besar Kabupaten Jember untuk menunjukkan semua potensi kepada calon investor, baik dari dalam maupun luar daerah. Potensi sumber daya alam yang berlimpah didukung kondisi masyarakat yang kondusif serta kemudahan birokrasi menjadikan suatu jaminan bagi investor yang menanamkan modal. Sedangkan JFC adalah even karnaval busana setiap tahun, yang awalnya digagas Dynand. Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang dikom-

wego.co.id

karnaval - Jember Fashion Carnival (JFC) menjadi salah satu andalan penarik tamu datang ke Jember dan tentu, investor untuk membangun hotel. petisikan untuk meraih penghargaan. Mereka melakukan fashion runway dan dance, di jalan utama kota Jember sepan-

jang 3,6 km. "Kalau ada even-even itu okupansi hotel di Jember pasti penuh," tegas Arief Cahyono. (uni)

Investasi Hotel Budget

Pintar-pintar dalam Memilih Skema Kerja Sama Konsep hotel tarif murah sudah diperkenalkan di AS. Para investor, termasuk pengelola jaringan hotel tergiur bermain di hotel budget. Dari 10 pemain dunia, delapan di antaranya dari AS. Tidak aneh, jika banyak konsep baru lahir dari mereka itu.

I

ndonesia sepertinya harus berterima kasih dengan membesarnya Tune Hotels. com, yang pertama kalai menawarkan konsep hotel budget. Kehadirannya menjadi bentuk lain dari inspirasi atas sukses AirAsia menawarkan jasa penerbangan bertarif murah. Masuk 2013, jaringan Tune Hotel mencapai 584 buah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mengikuti dibukanya Tune Hotel Pasar Baru di Jakarta Pusat, 12 Juli 2012, Tune Hotels akan meluncurkan tujuh properti lagi. Rencana itu akan diwujudkan melalui kerja sama perjanjian waralaba regional dengan Red Planet yang meliputi China, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Bangladesh. Pada 10 Desember 2012, beroperasi Tune Hotel Pekanbaru, Sumatera, dan enam lainnya rencanan tahun ini, seperti Tune Hotel Makassa, Tune Hotel Solo, Tune Hotel Tangerang,

Jakarta, Surabaya, dan Bekasi. Ada yang sudah beroperasional sesuai jadwal tapi ada yang belum terdengar kabarnya, seperti yang di Surabaya. Konsep TuneHotels.com yang sederhana, karena 'membayar sesuai apa yang digunakan'. Banyak respons positif dari pelanggan sebab mengurangi tarif sewa kamar. Biar terkesan tak meniru, banyak bermunculan konsep hotel budget lain, dengan modal awal yang bervariasi pula. Kemitraan Grup Santika menawarkan brand Amaris dan Santika, dengan syarat mitra mempunyai lahan. Untuk Amaris Hotel minimal 1.000 m2 sementar Hotel Santika seluas 1.000 m2 sampai 1.500 m2. Lokasi lahan Amaris harus dekat dengan pusat keramaian karena konsepnya tidak membutuhkan banyak fasilitas, semacam restoran atau tempat olahraga. Akses ke fasilitas umum juga cukup banyak.

join facebook.com/suryaonline

google

pelopor - Tune Hotels.com, salah satu pelopor hotel budget yang banyak mendulang respons positif. Sedangkan konsep Hotel Santika bisa dibangun di kota kedua terbesar di provinsi. Setelah lahan dan lokasi, mitra menyiapkan dana pembangunan hotel, sekaligus isinya. Dana paket awal termasuk perizinan pembangunan hotel dari pemerintah setempat, biaya teknisi, biaya konsultasi, dan biaya persiapan (preopening). Pengelola dan mitra kemudia menetapkan sistem bagi hasil. Total pendapatan yang diperoleh hotel akan dimasukkan pada rekening mitra. Tapi, mitra harus membayar biaya operasional

hotel, 50 persen sampai 60 persen dari total pendapatan. Sementara itu, Whiz Hotel mensyaratkan lahan 1.000 m2 hingga 1.500 m2 jika ingin jadi mitra. Lokasi berada di area premium, seperti jantung kota atau pusat keramaian. Intiland menawarkan beberapa skema kerja sama. Misalnya, sistem sewa tanah, ataujika Whiz Hotel hanya sebagai operator, mitra harus menyiapkan dana kurang lebih Rp 50 miliar sampai Rp 70 miliar. Dengan modal itu, bisa balik delapan tahun asalkan ratarata hunia 70 persen dengan

harga jual per kamar antara Rp 300.000 sampai Rp 500.000. Kapasitas kamar Whiz Hotel 120 kamar hingga 150 kamar. Sementara itu, PT Metropolitan Golden Management (MGM) menawarkan empat paket pilihan Horison Hotel sekelas bintang tiga dan empat, Gren Horison Hotel (bintang lima), hotel bujet dengan nama Red Dot Hotel dan @HOM Hotel, atau Aziza Hotel untuk pengelolaan secara syariah. Untuk hotel budget, ada beberapa perbedaan. Red Dot Hotel dilengkapi fasilitas ruang pertemuan sedangkan @HOM Hotel minus ruangan ini. Selain lokasi, MGM bakal melihat kelayakan lokasi yang ditawarkan mitra, apakah dekat dengan target kalangan pebisnis atau tidak. Setelah lahan beres, berikutnya mitra mengeluarkan dana hotel bujet, sekitar Rp 350 juta per kamar. Minimal berkapasitas 100 kamar atau butuh investasi Rp 35 miliar. Semua urusan pengelolaan dan promosi hotel bakal digarap MGM. Meski begitu, mitra boleh memberi masukan seperti penataan hotel agar lebih berkelas atau dalam rancang bangun gedung. (ben/hri/bbs) follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
E-paper Surya Edisi 8 April 2013 by Harian SURYA - Issuu