E-paper Surya Edisi 1 Maret 2013

Page 16

YouGen surya.co.id

HALAMAN 14

|

surabaya.tribunnews.com

| JUMAT, 1 MARET 2013

Tularkan

Gowes ke Kampus Hidup di kota seperti di Surabaya menuntut penghuninya bergerak cepat. Pilihan untuk aktivitas yang padat itu salah satunya adalah memakai kendaraan bermotor. Itu bisa dilihat pagi ketika warga masuk sekolah dan masuk kerja dan sore ketika pulang.

K

EMACETAN menjadi bagian dari keseharian. Udara menjadi lebih pengap. Meski harga BBM dinaikkan, kebutuhan dan gaya hidup serba cepat itu sulit diubah. Jalan sudah sulit dilebarkan karena kebutuhan warga untuk tempat tinggal dan fasilitas umum juga mendesak. Jalan layang yang ada di Surabaya tidak berpihak pada pengendara roda dua. Jalan layang yang menjadi salah satu solusi kemacetan hanya untuk pemakai mobil. Mereka yang berkendara roda dua harus berdesakan dengan pemakai jalan lain, padahal pengguna roda dua jumlahnya tidak pernah susut. Satu-satunya kenikmatan menyusuri jalan raya adalah ketika Minggu. Di Sidoarjo diadakan car free day di sekitar Alun-alun Kabupaten Sidoarjo. Di tempat itu warga bebas melakukan aktivitas tanpa asap kendaraan. Sepeda menjadi raja dan ratu jalanan. Tidak heran bila agenda acara itu menjadi salah satu yang ditunggu. Setiap minggu selalu ada pemrakarsa fun bike untuk menebus enam hari yang penuh asap kendaraan dan terimpit waktu. Sepeda menjadi salah satu bagian dari gaya hidup yang dicari. Jika kendaraan bermotor menjadi salah satu stempel gaya hidup Senin sampai Sabtu, saatnya sepeda berlaga di jalan raya. Menyenangkan sekali melihat gaya hidup yang sebenarnya tidak murah karena harga sepeda juga beragam. Akan tetapi, keinginan untuk berolahraga dan kembali ke alam dengan meninggalkan sementara kendaraan bermotor adalah kemajuan. Kampus menjadi salah satu tempat yang menarik untuk menularkan virus. Maklum, warga kampus adalah pengguna kendaraan bermotor nomor wahid. Lahan parkir luas selalu penuh sesak oleh mobil dan sepeda motor. Andai isi tempat parkir itu sepeda ontel, pasti menarik. Hidup Lebih Sehat Komunitas seperti B2W yang memopulerkan aktivitas bersepeda ke berbagai tujuan, disambut hangat. Keinginan mewujudkan aktivitas nggowes ke kampus juga mudah dilakukan meski kondisi jalan yang familiar untuk pengendara sepeda tidak banyak. Kampus menjadi salah satu titik untuk memopulerkan aktivitas nggowes. Letak satu gedung dengan gedung lain yang cukup jauh dapat ditempuh dengan sepeda. Meski awalnya menularkan acara nggowes tidak gampang,

join facebook.com/suryaonline

akhirnya peserta yang ikut melakukan nggowes ke kampus mulai banyak. Keinginan hidup lebih sehat membuat sepuluh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dr Soetomo Surabaya menggagas agenda khusus: bersepeda ke kampus. Supriyanto, Ivan, Ndapaotu, Ayu Vidya, dan tujuh mahasiswa yang lain mendirikan Club Ontel FKIP Unitomo (COFU). Mereka ingin menyebarkan virus nggowes alias ngontel ke kampus. Motivasinya agar warga kampus dapat mengubah sikap mental ke arah positif dengan cara mencintai dan berperilaku hidup sehat. Menurut Ayu Vidya, “Bersepeda dipilih karena merupakan bentuk olahraga yang efektif dan murah. Sehat itu mahal. Bersepeda mungkin bagi mahasiswa sekarang sudah bukan zamannya lagi, tetapi terbukti bahwa bersepeda memiliki banyak kelebihan. Bersepeda ke kampus memang berbeda dan berani berbeda itu baik,” tuturnya. Langkah COFU memang bukan langkah besar, tetapi mereka telah berbuat untuk bumi. Untuk penyebaran virus ngontel di kampus memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun COFU yang didirikan berdasarkan pemikiran penyelamatan paru-paru bumi dan mengembalikan gaya hidup sehat ini tak lantas menyerah begitu saja. Kegiatan tidak harus besar dan ‘wah’, namun akan tetap terus berjalan dengan ketelatenan personel COFU. Setidaknya mereka menunjukkan bahwa berangkat dan pulang kampus dengan bersepeda itu fun. Memang banyak yang enggan karena jarak antara rumah dan kampus terlalu jauh jika harus ditempuh dengan bersepeda. Akan tetapi, jika mau seminggu dua kali bersepeda, ketika aktivitas kampus tidak padat, tentu kebiasaan itu akan menyenangkan. Yang diperlukan ketika menggowes ke kampus adalah persiapan penyeka keringat. Keringat dan debu di wajah harus segera dibasuh agar tetap segar dan tidak menambah polusi baru, yaitu polusi bau badan. Klub yang membebaskan anggotanya memakai sepeda jenis apa saja itu rajin melakukan sosialisasi. Gowes ke Kampus menjadi bagian dari sosialisasi mereka. Setelah mendapat perhatian dan memiliki peserta cukup banyak, mereka mengatur pertemuan untuk menjelajah di luar kampus. Semua taman kota di Surabaya sudah dijelajahi dengan sepeda. Start selalu dari kampus dan kembali ke kampus. (tim unitomo)

SURYA/DOK

YANG DITUNGGU - Minggu menjadi hari yang ditunggu untuk mengeluarkan sepeda dan menguasai sebagian jalan raya di Car Free Day Sidoarjo.

D

Melihat Surabaya dari Sisi Berbeda

ARIPADA mengomel karena merasa tidak mendapat porsi ketika di jalan raya, lebih baik mencari cara agar tetap bersepeda aman dan tetap sehat. Paling tidak, kampus menjadi salah satu tempat untuk mempromosikan gaya hidup bersepeda. “Dengan bersepeda, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh. Salah satunya adalah mengoptimalkan cara kerja tubuh kita khususnya kaki. Dengan menggerakkan anggota tubuh, tanpa disadari otak pun juga ikut berolahraga. Merilekskan tubuh yang sibuk oleh aneka ragam kegiatan dapat membuat otak menjadi fresh,” kata Supriyanto, Ketua COFU. Di sisi lain, bersepeda dapat melepas sedikit demi sedikit ketergantungan dari kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor tidak pernah berkurang. “Efek yang ditimbulkan juga pasti sangat beragam. Salah satunya kemacetan, kecelakaan, dan global warming yang kian meningkat,” urai Supriyanto. Aktivitas rutin COFU adalah mengunjungi situs bersejarah di Surabaya dan Sidoarjo. Dengan bersepeda beramai-ramai, mereka menempuh rute yang aman untuk menikmati Surabaya dari sisi berbeda. Daerah Sunan Ampel menjadi rute yang menarik karena di sepanjang jalan menuju makam Sunan Ampel masih tersimpan bangunan-bangunan lama yang cantik meski banyak yang tidak terurus. Taman-taman kota menjadi sasaran sekaligus tempat beristirahat. Taman di Surabaya patut dipuji karena cantik dan rapi. Museum Mpu Tantular, rute panjang ke Sidoarjo, atau sekadar menyusuri jalur yang selama ini jarang dilewati. Rute menarik lainnya adalah mangrove

SURYA/DOK PRIBADI

SEGALA SEPEDA - Kampus menjadi tempat sosialisasi bersepeda. Sepeda jenis apa pun dipersilakan bergabung dengan Club Ontel FKIP Unitomo. dan pantai di Surabaya Utara. Mangrove menyimpan kerindangan yang mengagumkan. Rasanya seperti sedang tidak di wilayah Surabaya. Pantai di Surabaya Utara juga menawan apalagi jika menyusuri rute yang tidak umum. Perjalanan panjang terbayar oleh indahnya suasana di tempat tujuan. Minggu dan hari libur menjadi saat yang paling ditunggu. Peserta akan diberitahu jauh-jauh hari supaya menyiapkan diri dan menyiapkan sepeda. (tim unitomo)

Efek yang ditimbulkan juga pasti sangat beragam. Salah satunya kemacetan, kecelakaan, dan global warming yang kian meningkat. SUPRIYANTO KETUA COFU

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.