Epaper Surya 3 Desember 2012

Page 5

surya jatim surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

SENIN, 3 DESEMBER 2012

Tak Malu Ganti Pelat Hitam ■ Mobdin Dewan 'Dipribadikan'

surya/hanif manshuri

mobil dinas - Sebuah mobil dinas yang diganti pelat hitam di kantor DPRD Lamongan. Penggantian pelat nomor diduga karena dilandasi motivasi agar bebas memakai mobil itu secara pribadi.

lamongan, surya - Demam mengganti pelat nomor mobil dinas (mobdin) dari pelat merah ke pelat hitam juga mewabah di kalangan legislatif di Kabupaten Lamongan. Ada juga anggota DPRD yang mengganti dengan pelat nomor hitam sejak ia menerima mobdin. Wakil rakyat ini tak peduli meski sering juga diekspos di media cetak maupun elektronik. Tren ganti pelat nomor lebih parah lagi setelah ada ketentuan larangan bagi kendaraan dinas khusus menggunakan BBM bersubsidi. ”Lho pelatnya kan belum selesai,” kata Freddy anggota DPRD dari FPKB membela temannya. Dia mengomentari pertanyaan tentang mobdin Toyota Avanza yang baru saja dibagikan. Padahal pelat nomor dinas sudah selesai sejak seminggu lalu. Selain mengganti dengan pelat hitam, pada mobdin legislatif

juga tidak terdapat stiker yang menjelaskan bahwa kendaraan tersebut tidak menggunakan BBM bersubsidi. Anggota DPRD Lamongan dari FPKB, Sanusi menanggapi tren mengganti pelat nomor mobdin mengatakan, apa yang dilakukan para anggota dewan itu hanya ingin bebas memakai kendaraan. Sementara mereka tidak menyadari jika sekarang banyak masyarakat yang mengerti ciri-ciri pelat nomor dinas, meski warnanya diganti hitam putih. "Aku sepakat dengan pendapat mereka yang mengganti ke pelat hitam itu hanya ingin bebas memakai. Padahal kalau mau bebas, mereka rata-rata sudah punya kendaraan pribadi,” kata Sanusi. Sekretaris DPRD Lamongan, Abdul Munir ditanya Surya terkait banyaknya anggota DPRD yang mengganti pelat nomor mobdinnya mengakui tidak banyak tahu.

storyhighlights ■ Mobdin DPRD Lamongan ada yang diganti pelat hitam dan tanpa stiker ■ Alasannya pelat dinas belum selesai ■ Sekwan mengaku belum tahu hal itu dan akan menanyakan kepada Ketua DPRD. Kalaupun itu terjadi memang perlu ditertibkan. ”Coba nanti tak sampaikan ke Pak Ketua (Ketua DPRD, Makin Abbas, red),” kata Munir. Bawa Jeriken Hal yang sama juga dilakukan beberapa pemegang mobdin di Kota Kediri. "Yang paling banyak mengganti pelat nomor kendaraan dengan pelat hitam. Tapi juga banyak yang beli dengan jeriken," ungkap Anto (28), salah satu petugas SPBU di Kota Kediri kepada Surya, Minggu (2/12).

Mobdin pelat merah yang sudah berstiker biasanya membeli dengan jeriken isi 20 atau 25 liter. Sedangkan yang tidak pakai stiker biasanya mengganti pelat nomor kendaraannya dengan pelat hitam atau pelat nomor pribadi. Hal senada juga dikemukakan Ririn (25), petugas pengisian SPBU ini mengaku sudah hafal beberapa nama pejabat yang biasa mengisi BBM bersubsidi di tempatnya. "Dulu mobilnya Avanza hitam ada stikernya, tapi sekarang stikernya dicopot dan diganti pelat hitam. Malahan beberapa kali juga beli dengan jeriken," jelasnya. Dikonfirmasi terpisah Sekkota Kediri Drs Agus Wahyudi menegaskan larangan kendaraan dinas membeli BBM bersubsidi. "Aturannya sudah jelas dilarang. Makanya kami mengajak semua pihak ikut membantu mengawasinya," tandasnya. Meski begitu, patuh tidaknya pejabat mematuhi larangan itu kembali kepada masingmasing pribadi. (st36/dim)

Produksi Garam 2012 Meningkat sumenep, surya - Tahun 2012 produksi garam melebihi batas produksi tahun sebelumnya. Sayangnya produksi garam melimpah tidak dibarengi dengan membaiknya harga. Asyik Abdul Latif (40) petani garam rakyat asal Desa Pinggir Papas yang juga Ketua Paguyuban Petani Garam Rakyat (PPGR Sumenep mengatakan, musim kemarau tahun 2012 merupakan musim terbaik sejak 5 tahun terakhir. Hampir 7 bulan kemarau berlangsung tak sekalipun turun hujan, sehingga produksi garam berjalan mulus. "Karenanya, hampir semua produksi garam rakyat berjalan dengan baik, dan masa semai

hingga masa panen tepat waktu,'' papar Asyik, Minggu (2/12) sore. Tidak hanya petani garam rakyat di Sumenep yang mengalami musim bagus tahun ini, tetapi juga petani di Pamekasan dan Sampang. Akan tetapi di balik kesuksesan petani garam tahun ini, justru tidak dibarengi dengan membaiknya harga garam. Garam masih dibeli dengan harga jauh di bawah standar yang ditentukan pemerintah pusat. Padahal kualitas garam rakyat tahun ini bagus. "Garam rakyat masih dibeli dengan harga sekitar Rp 450.000/ton, padahal kualitasnya bagus dan bilamana disesuaikan dengan keputusan pe-

merintah, maka harga garam kualitas itu Rp 750.000/ton,'' imbuhnya. Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep, Ir Moh Djakfar mengakui kalau produksi garam tahun ini bagus. Hingga akhir November produksi garam rakyat Sumenep mencapai 158.596 ton, jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 125.000 ton. "Sebagian besar dari petani garam yang telah mendapat kucuran dana Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) dari kami. Ada sekitar 123.133 ton garam hasil pugar, sedangkan 35.463 ton garam non-Pugar,'' beber Djakfar. (riv)

Sosialisasi Pilkada Kerahkan Jebbing bangkalan, surya - Para pedagang dan pembeli di Pasar Tanah Merah mendapat 'kejutan' lantaran kehadiran sejumlah dara cantik, Sabtu (1/12). Mereka adalah para duta wisata Bangkalan atau Jebbing. Mereka sengaja diajak oleh KPUD Bangkalan untuk menyosialisasikan pilkada yang bakal diselenggarakan pada 12 Desember 2012. Tak ayal, kehadiran 'jebbingjebbing' cantik itu mendapat perhatian pedagang, pengunjung pasar, dan pengguna jalan depan pasar. Mereka membagikan buku saku dan brosur berisikan pengenalan pilkada. Guna menghibur dan menarik kehadiran masyarakat Kecamatan Tanah Merah, kegiatan sosialisasi juga dimeriahkan dengan orkes dangdut. "Kami berharap angka kehadiran masyarakat di TPS bisa melebihi atau paling tidak sama dengan daerah lain di Jatim," tandas Ketua KPUD Bangkalan Fau-

surya/ahmad faisol

bagi brosur - Para jebbing membagikan brosur berisi sosialisasi pilkada kepada masyarakat di Pasar Tanah Merah. zan Djakfar. Dalam Pilkada Bangkalan nanti, terdapat tiga pasangan calon dan wakil bupati yang akan memperebutkan kursi Bangkalan Satu. Sesuai nomor urut, mereka adalah KH Imam Buchori Cholil-RK Zainal Alim, Nizar Zahro-Zulkifli, dan pasangan RK Moh Makmun Ibnu

Fuad-Ir Mondir Rofii. "Kali ini KPUD mengadakan Gebyar Pilkada Damai. Kami ingin memberikan kesan kepada masyarakat bahwa pilkada ini adalah pesta demokrasi aman dan damai," tutur Fauzan Djakfar. Perbedaan dalam berdemokrasi tidak harus merusak tatanan persaudaraan. (st32)

Ponorogo Bakal Miliki RS Pendidikan Ponorogo, surya Wacana menjadikan RSUD dr Harjono Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu rumah sakit pendidikan di tahun 2013 mendatang segera terwujud. Seluruh kelengkapan administratif mengenai perizinan ke Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan sudah tuntas, dan tinggal menunggu proses. Apalagi RSUD dr Harjono Ponorogo sudah membuat kerjasa-

ma dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) guna menampung calon dokter dan dokter muda. Dalam kerjasama itu dipatok bakal berlangsung selama 5 tahun hingga tahun 2017. Direktur RSUD dr Harjono, drg Priyo Langgeng mengatakan, sesuai fungsinya rumah sakit selain sebagai pelayanan kesehatan juga berfungsi sebagai sarana dan tempat mentransfer ilmu pengetahuan. "Kami

surya/sudarmawan

siapkan diri - RSUD dr Harjono, Kabupaten Ponorogo mulai diwacanakan menjadi rumah sakit pendidikan di Ponorogo. join facebook.com/suryaonline

berencana menjadikan rumah sakit pendidikan dengan membuktikannya dengan membuat kerjasama dengan UMS selama 5 tahun," ujar Priyo. Untuk memenuhi rencananya itu, RSUD dr Harjono Ponorogo sudah menyiapkan para dokter spesialis dan sub spesialis. Mengenai kebutuhan dan syarat lainnya, kata Priyo sudah diproses baik dalam bentuk kerjasama lainnya, pengurus gedung, ruang dokter maupun fasilitas edukatif. Sedangkan pengadaan asrama masih dalam proses pengembangan di sekitar rumah sakit. Tetapi asrama tidak menjadi salah satu syarat dalam menjadikan rumah sakit pendidikan. "Mudah-mudahan tim penilai segera turun ke RSUD dr Harjono. Jika disetujui akan menjadi rumah sakit pendidikan kelas B karena sudah masuk kategori rumah sakit kelas B," tandasnya. Kelak RSUD dr Harjono Ponorogo bakal menjadi rumah sakit pendidikan ketiga di Jawa Timur, setelah setelah RSUD dr Soebandi Jember dan RSUP dr Soedono Madiun. (wan) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.