Indesign indonesia March/June 2016

Page 1

®

The River S+I House Naning Adiwoso Cox Architecture Chessel Group Joe Willendra issue 12. 2016


152

Discover Discover thethe comfort comfort and and serenity serenity of of a well-designed a well-designed bathroom. bathroom. Create Create a sanctuary a sanctuary where where you you can can relax relax and and refresh refresh your your mind. mind. WWW.TOTO.CO.ID WWW.TOTO.CO.ID


indesign

1


2

welcomeindesign

letter from the editor issue 12, 2016

Era digital telah merubah paradigma dalam berpikir. Segalanya bisa kita lihat di genggaman kita dan gadget sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia jaman sekarang. Foto-foto kemudian bergeser fungsi dari visualisasi yang memberikan informasi menjadi gambar bergaya instagram yang lebih mengedepankan keindahan visual. Konteks kemudian menjadi satu hal yang harus dipertanyakan kembali. Atau bahkan sudah menjadi aspek yang tidak terlalu penting lagi. Foto-foto arsitektur bangunan pun tidak luput dari tren dan gaya yang berkembang. Arsitek sendiri menyadari adanya reduksi dari esensi karya yang sesungguhnya ketika menikmati karya arsitektur melalui foto. Namun, hal ini tidak menempatkan foto arsitektur dari sebuah bangunan menjadi tidak berguna. Ada kualitas ruang, komposisi, dan proporsi yang kemudian bisa dinikmati dalam koridor wacana, karena tidak ada yang bisa mengalahkan pengalaman berkunjung ke sebuah bangunan dan menikmati setiap detailnya dengan semua indra yang kita miliki. Memang satu orang dengan yang lain tentu memiliki imaginasi dan kemampuan membayangkan tiga dimensi yang beragam, tetapi semuanya mengarah pada satu tujuan, yaitu mengapresiasi. Kejelasan cerita dan konsep di baliknya akhirnya berkembang menjadi dialog yang bisa menginspirasi ide-ide kreatif berikutnya. Seperti wejangan Prof Dr. Ir. Sandi Siregar, MAE, IAI yang baru saja berpulang, “Arsitektur semestinya mewadahi manusia, bukan hasil ekspesimen atas ego arsiteknya,� yang lebih jauh lagi menekankan bahwa desain arsitektur tidak hanya semata keindahan visual semata. Fokusnya tetap harus pada fungsi dan manfaat untuk kebutuhan manusia.

Sunthy Sunowo - managing Editor

indesignlive.co.id


Compact floodlights, with LED, protection class IP 65, 480 – 11300 lumen. Highest new standard of compact size and output. High-efficiency reflectors with various half beam angles were developed for each lamp. LED colour temperature is optionally 4000 K or 3000 K. Regional Manager Asia Pacific · International Projects · André Ng 10 Raeburn Park #02-08 · Singapore 088702 · Phone +65 6692 8029 Fax +65 6692 8001 · andre.ng@bega.com · www.bega.com

Das gute Licht. For finer nights.


4

contentindesign

March - June, 2016

Issue 12 regulars

portfolio

013 EVOLVE Berita-berita singkat seputar orang, tempat, produk, dan gelaran

COMMERCIAL

039 FUSE proyek Multi-residential memberikan tantangan dan kesempatan kepada para desainer pencahayaan. Stephen Todd mencari tahu respon mereka

050 Hall & Wilcox Lawyers, karya Woods Bagot 056 Chessel Group, karya March Studio Multi-Residential

044 INDESIGN LUMINARY Naning Adiwoso dan perjalanannya mengubah Indonesia menjadi lebih sehat melalui desain interior

060 The River, karya HB Design

097 PULSE Joe Willendra menerjemahkan karakteristik klien melaui arsitektur

Residential

Identitas dan narasi adalah inti dari pekerjaan desain dan interior desainer Afrika Selatan Christopher Jenner 103 Sustain Polychrome, Sydney, David Boyle Architect 110 PS Bentuk yang sederhana di tangan Werner Aislinger berubah menjadi desain kabinet untuk Interlubke dengan detail menarik dan membuatnya menjadi istimewa.

066 Musterer's Quarters, karya Luigi Rosselu

071 Elsternwick House, karya Berton Design 076 S+I House, karya DP+HS Architects 082 Happy House, karya Modernspace Education 088 Mary Place All Hallows School, karya Wilson Architects Studio 092 Cox Architecture, karya Cox Architecture

Cover Foyer rumah Happy House, Jakarta, karya Modernspace, (Hal 82-85). Foto: Dokumentasi Modernspace

indesignlive.co.id



6

directoryindesign Indesign Indonesia bisa didapatkan di KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA Majalah Indesign Indonesia terbit setiap empat bulan dan tersedia di agen-agen majalah serta toko buku di Pulau Jawa, Bali, dan kota besar di Indonesia. Untuk berlangganan bisa menghubungi MPG Media Publishing atau mengirimkan email ke indesign.indonesia@mpgmedia.co.id

003 Bega bega.com 010 Indesignlive indesignlive.asia 007 Indogress indogress.com 034 Bluescoop bluescoop IBC Maxeone Hotels maxonehotels.com OBC Milan Ecowood milanecowood.co.id 012 Megabuild megabuild.co.id 020-21 MPG MEDIA mpgmediapublishing.com 009 Mowilex mowilex.com 009 QS-tech qstech.co.id IFC-001 Toto toto.com 011 YourSingapore yoursingapore.com 008 Zeno Living zenoliving.net

indesignlive.co.id

Jakarta Bandung Semarang- Jogjakarta- Makassar Surabaya Malang- Denpasar Medan

Gramedia Kinokuniya Periplus Times Selected Hypermart Selected Carrefour Gramedia Books & Beyond Selected Hypermart Selected Carrefour Gramedia

Gunung Agung Aksara Books & Beyond TM Bookstore Selected Giant

Gramedia TB Uranus Books & Beyond Gramedia TB Toga Mas Gramedia Books & Beyond

Gunung Agung TB Toga Mas

Gunung Agung Toko Buku Djawa-Braga Selected Giant Gunung Agung

Gunung Agung Gunung Agung



8

Managing editor Sunthy Sunowo Editor Lisa Amelia

chairman & Inspiration-at-Large Julius Ruslan chief executive officer & group publisher Denise Tjokrosaputro

writer Farida Esti editorial Assistant Yuli Yanti art director Citra A. Widyastuti HEAD of advertising Sales Natalia Marisa Wijaya natalia.wijaya@mpgmedia.co.id Traffic Executive Zayatri Novlesia zayatri@mpgmedia.co.id circulation Supervisor Nurmansyah Subscription Indra Aditya subscribermpg@gmail.com (62) 21 5366 7777 Contributing Writers Dinda Bestari Contributing Photographers Derek Swalwell, Jaume Albert Marti

Associate publisher Ferry Tanok Publishing Manager Rochmadonie Julianto

Indesign Indonesia mengundang para pembaca untuk mengirimkan materi baik berupa tulisan maupun karya sebagai pertimbangan tim editorial. Materi dapat dikirimkan kepada bagian editorial Indesign Indonesia melalui email: Indesign. indonesia@mpgmedia.co.id atau indesignlive.co.id Indesign Indonesia diterbitkan di bawah lisensi dari Indesign Group Australia.

mpgmediapublishing.com indesign indonesia Office PT MEDIA DESAIN INDONESIA Jalan Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 INDONESIA Telp. +62 21-5366 7777 Faks. +62 21-5366 6767

Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial dengan melibatkan para ahli di bidangnya. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan pendapat para ahli, dan hanya berfungsi sebagai pengetahuan. Konsultasikan masalah-masalah yang Anda hadapi kepada ahlinya demi mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat dan akurat. Semua materi yang diterima akan menjadi hak milik kecuali ditetapkan lain, telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang bersangkutan untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan.



10

CEO/Publisher Raj Nandan raj@indesign.com.au

Accounts Gabrielle Regan gabrielle@indesign.com.au

MANAGING EDITOR Lorenzo Logi lorenzo@indesign.com.au

Business Manager Vivia Felice vivia@indesign.com.au

MELBOUNRE EDITOR Alice Blackwood alice@indesign.com.au

Events and Marketing Tegan Schwarz tegan@indesign.com.au

DIGITAL EDITOR Ashley Tucker ashley@indesign.com.au

INDESIGN PERTH Kay Cohen kay@indesign.com.au Claire Watkins claire@indesign.com.au

pa to publisher & Subscriptions Elizabeth Davy-Hou liz@indesign.com.au Designers Michelle Byrnes michelle@indesign.com.au James McLaughlin james@indesign.com.au Sophie Taylor s.taylor@indesign.com.au CREATIVE DIRECTOR Christopher Holt christopher@holtdesign.com.au PRODUCTION MANAGER Victoria Kovacs victoria@indesign.com.au ASSISTANT PRODUCTION MANAGER Tina Fluerty tina@indesign.com.au

BEYOND THE PAGE Indesignlive.asia is South East Asia’s first dedicated daily online news source for interiors, architecture and design. Discover award-winning projects, new products and the best design talent from South East Asia and around the world.

ONLINE MANAGER Radu Enache radu@indesign.com.au Web developers Ryan Sumners ryan@indesign.com.au BUSINESS DEVELOPMENT MANAGERS Dana Ciaccia dana@indesign.com.au Colleen Black colleen@indesign.com.au Financial Director Kavita Lala kavita@indesign.com.au

KVADRAT SHANGHAI

ACCENTUATE HOME

Indesign encourages readers to submit suitable work for consideration by the Editor. Editorial submissions are to be made out to the Editor at the Sydney office. Indesign magazine is published under licence by Indesign Group. Head Office Level 1, 50 Marshall Street Surry Hills NSW 2010 (61 2) 9368 0150 (61 2) 9368 0289 (fax) indesignlive.com Melbourne Suite 11, Level 1, 95 Victoria Street Fitzroy VIC 3065 (61) 402 955 538 Singapore 4 Leng Kee Road, #06–08 SIS Building, Singapore 149596 (65) 6475 5228 (65) 6475 5238 (fax) indesignlive.asia

HOUSE INDUSTRIES

STUDIO JUJU

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, transmitted in any form or by any other means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise. While every effort has been made to ensure the accuracy of the information in this publication, the publishers assume no responsibility for errors or omissions or any consequences of reliance on this publication. The opinions expressed in this publication do not necessarily represent the views of the editor, the publisher or the publication. Contributions are submitted at the sender’s risk, and Indesign Publishing cannot accept any loss or damage. Please retain duplicates of text and images. Indesign magazine is a wholly owned Australian publication, which is designed and published in Australia. Indesign is published quarterly and is available through subscription, at major newsagencies and bookshops throughout Australia, New Zealand, South East Asia and the United States of America. This issue of Indesign magazine may contain offers or surveys which may require you to provide information about yourself. If you provide such information to us we may use the information to provide you with products or services you have. We may also provide this information to parties who provide the products or services on our behalf (such as fulfilment organisations). We do not sell your information to third parties under any circumstances, however these parties may retain the information we provide for future activities of their own, including direct marketing. We may retain your information and use it to inform you of other promotions and publications from time to time. If you would like to know what information Indesign Group holds about you please contact Nilesh Nandan (61 2) 9368 0150, (61 2) 9368 0289 (fax), subscriptions@indesign.com.au, indesignlive.com


Experience Asia’s top events and unrivalled business opportunities, only in Singapore. Head to Singapore, where the best business minds come together. Engage face-to-face with thought-leaders, as well as harness ideas, innovations and insights from captains of industry at the premier business events that Singapore hosts regularly. Stay in touch with the latest market trends, and spark your next big idea in Asia’s top meeting city. Learn more at www.yoursingapore.com/mice

International Furniture Fair Singapore (IFFS) Asia’s premier sourcing platform and exhibition for furniture, furnishing and fittings

Singapore Airshow

10 – 13 March, 2016 Singapore EXPO

Asia’s biggest and most important aerospace and defence event

iffs.com.sg

16 – 21 February, 2016 Changi Exhibition Centre singaporeairshow.com

Food&HotelAsia (FHA) Asia’s most established food and hospitality trade show

12 – 15 April, 2016 Singapore EXPO foodnhotelasia.com

Save up to $120 off your stay in Singapore when visiting these trade shows!* For more information and registration, please visit www.meetinsg.com * Terms and conditions apply. Available on a first-come, first-served basis.

Official Partners:

Held in

Since 1978



13

people places PRODUCTS events

up in lights Tahun ini festival Vivid Light mentransformasi Sydney menjadi sebuah wonderland dari karya-karya seni “light art”, instalasi inovatif, dan proyeksi berskala besar. MCA Projection mengajak audiens dalam perjalanan yang terintegrasi, berpindah dari satu ruang ke ruang lain dalam perpindahan fluks konstan. Sebuah kolaborasi antara seniman Jess Johnson dan perusahaan grafis dan proyeksi Australia, Spinifex, mengubah gedung MCA menjadi ruang pertunjukan dinamis dan interaktif, lebih hidup, mengubah penampilannya, bahkan terlihat mengubah struktur beberapa kali melalui penggunaan desain isometrik, permainan old school, buku 3D pop up, dan teknik forced perspective. Dari bab ke bab, Johnson dan Spinifex membangun drama dan emosi melalui animasi dan efek visual 3D yang mengajak pengunjung untuk mengalami perjalanan abstrak, emosional, dan menyenangkan melalui perubahan dunia secara konstan. [Teks: Philippa Daly] Jess Johnson jessjohnson.org Spinifex (61 2) 8332 1300 spinifexgroup.com Vivid Sydney vividsydney.com

that magic moment Lighting designer Flynn Talbot tertarik membuat dialog melalui cahaya. Instalasi yang bernama Primary ini, dipamerkan sebagai bagian dari pameran Light Art di galeri Éléphant Paname di Paris, pada bulan Maret. Flynn mengaplikasikan keunikan “Poetry and Technology” untuk menunjukkan bagaimana proses penggabungan warna-warna terang. Tiga lampu LED menyorot patung yang dibentuk menggunakan laser berbahan kardus dan digantung pada dinding. Patung ini dibagi dalam tiga warna cahaya utama (nerah, hijau, dan biru) untuk menghasilkan efek visual yang diharapkan.

Ide, peristiwa, dan produk mentransformasikan arsitektur dan desain

Flynn Talbot flynntalbot.com

Curated by Alice Blackwood, Melbourne Editor of Indesign. indesignlive.co.id


congo classic Kursi bar modern Congo ini sangat sederhana, klasik, dan menjadi pilihan fleksibel untuk segala kondisi. Dibuat dati American Oak asli menggunakan kain mortise dan tenun. Furnitur Congo juga memiliki varian kursi dan meja yang tersedia dalam berbagai ukuran.

Didier didier.com.au

fresh air, free space Saat ini menetralisir semua polusi udara yang tercemari bakteri, virus, tungau debu, serbuk sari, bau busuk, asap rokok dan banyak lagi sudah sangat memungkinkan dengan jangkauan FALMEC E-ionÂŽ CookerHood. Cookerhood menggunakan teknologi ionisasi Bipolar Controlled untuk membersihkan lingkungan dapur, dan dilepaskan ke tabung exhaust untuk menyelesaikan masalah yang lebih compact.

Abey Australia abey.com.au

quiet beauty Kursi ini merupakan karya dari desainer asal Australia Selatan, Khai Liew, yang menggambarkan keunikan dari desain, produksi, dan konservasi furnitur. Khai memamerkan produk dari rangkaian Parallels – Journeys into Contemporary Making ini di NGV pada September lalu, konferensi selama dua hari ini prioritas dan kesempatan untuk kerajinan tangan dan desain di Australia.

National Gallery of Victoria ngv.vic.gov.au Khai Liew khailiew.com

marble hive Produk alami dengan garis-garis khas ini dibuat untuk dinding dengan fitur high-end yang indah. Setiap marmer segi enam karya Bruma Bardiglio Nuvolato memang berbeda. Gambar ini, keramik in-situ di Bonnie Coffee Co, Melbourne. Signorino signorino.com.au


evolveindesign

Teks narelle cuthbert Alih Bahasa Farida Esti

enhanced comfort Diluncurkan di Salone Del Mobile Milan pada tahun lalu, kursi santai Fri karya Jaime Hayon untuk Fritz Hansen menggunakan powder coated alumunium pada bagian kakinya. Tersedia juga pilihan menggunakan kayu oak yang dilapisi oleh kain atau kulit. Fritz Hansen fritzhansen.com

tie the knot Tenun dari tali, karpet East Wool Cotton karya Karin An Rijlaarrsdam untuk Danskina adalah kenikmatan indra peraba dari sang ahli simpul dan tenun. Desainer Karin terinspirasi oleh teknik tenun dari China yang bentuknya rumit dan dibuat dari sehelai tali.

Daskina daskina.com

coffee cluster Rangkaian coffee table menarik dari merek Italia, Pianca. Coffee table Abaco merupakan hal baru untuk pasaran Australia, dicirikan oleh kesederhanaan dan sentuhan modern dengan detail frame menarik. Berfungsi secara terpisah sebagai coffee table, side table, bedside table, atau dikombinasikan untuk efek berlapis. Material pelapis satin lacquer dalam berbagai warna.

Pianca pianca.com

indesignlive.co.id

15


fabric fashioned for furniture Merek ternama dalam industri tekstil komersial, Kvadrat, bergabung dengan desainer fashion, Raf Simons, untuk mengembangkan koleksi Kvadrat/Raf Simons. Meliputi tiga desain tekstil baru dan beragam bantal serta selimut, Simons menemukan potensi dari twill, yang dibedakan dengan pola diagonal yang kuat, dan menggunakan kain dengan beragam warna pilihan.

Kvadrat Maharam kvadratmaharam.com Kvadrat/Raf Simons kvadratrafsimons.com

this way or that Rak dengan sistem modular dari Nils Holger Moormann ini adalah definisi dari fleksibilitas. Rak ini bisa dibuat memanjang, atau ditumpuk agar menjadi tinggi, dan bagian kakinya juga bisa diatur. Rak ini bisa dimanfaatkan untuk partisi ruangan, atau letakkan di dekat dinding.

(smow) smow.com.au

glowing reports Lempengan besi bundar yang mengelilingi cahaya lembut lampu LED menjadi pelindung dari lampu gantung Aura karya Ross Gardam ini. Pertama kali dipamerkan di Sydney Indesign pada Agustus lalu, Aura menarik perhatian para pengunjung karena keunikan estetikanya memancarkan keseimbangan antara timeless dan kontemporer. Aura tersedia dalam dua ukuran yang cocok untuk keperluan komersial dan non komersial. Ross Gardam rossgardam.com.au


evolveindesign

hidden facets

light intervention Produk unik seri lampu ‘Voie’ ini merupakan karya Sabine Marcelis. Desainer produk asal Belanda/New Zealand ini menggunakan neon sebagai lampu utama, ditambah polyester resin untuk menyebarkan cahaya sekaligus untuk mempertajam warna dari cahaya tersebut.

Desainer New York, Phillip Lowe, senang menciptakan sesuatu yang membuat kita melihat sesuatu lebih dekat. Ketertarikannya akan warna, geometri, dan skala mengajak penikmat untuk melihat lebih dekat dan memilih aksesoris prisma yang dibuat dari akrilik berwarna ini. Setiap sisi dipoles untuk memantulkan cahaya dalam berbagai derajat. Gambar ini merupakan lima edisi terbatas untuk Pieces of Eight. Pieces of Eight piecesofeight.com.au

Sabine Marcelis sabinemarcelis.com

indesignlive.co.id

17


apartmento style Pertumbuhan apartemen di beberapa kota besar Australia menimbulkan permintaan baru akan produk furnitur dan desain interior untuk ruang minimalis. Produk Apartment Collection terbaru dari Jardan berfokus pada ruang minimalis. Sideboard Noah yang bersudut lancip dan berbentuk book-matched grain, memberikan sentuhan Art Deco pada ruangan Anda. Jardan jardan.com.au

surface vision Dirancang oleh Sandii Malka dari RC & D untuk foyer lantai dasar pembangunan landmark Melbourne multi-res, Prima Tower, Karpet ini dirancang dan dikerjakan khusus dengan berumbai wol dan sutra, menggunakan loop dan cut pile. Sebuah lencana bunga menggemakan motif bunga yang terdapat di seluruh multi-lantai area umum.

RC&D rc-d.com.au

no size fits all Ada hal yang tak biasa dengan furnitur ini – #007 OffSize. Didesain oleh LÊon de Lange untuk Prooff, benda yang ringan ini dapat dipindahkan, diubah posisinya, atau digabungkan untuk tatanan ruang pertemuan atau ruang duduk.

Prooff prooff.com


evolveindesign

the spirit of art deco Perlengkapan kamar mandi berdesain khusus hadir dengan peluncuran Koleksi Deco dari Perrin & Rowe. Koleksi ini memunculkan keanggunan era Art Deco, sementara juga memberikan apresiasi kepada Kubisme dengan referensi desain geometris halus. Tercakup dalam koleksi adalah tapware, shower set, aksesoris dan banyak lagi.

Perrin & Rowe perrinandrowe.co.uk

office buzz Meja piknik indoor ini akan menginspirasi dalam bekerja! BuzziPicNic Table dari BuzziSpace memiliki tiga fungsi yakni meja makan, meja kerja, dan meja pertemuan. BuzziPicNic Table juga didesain sederhana dengan detail yang menarik dan stylish dilengkapi kursi atau bangku dengan beragam motif pelapis.

winning appeal Kursi Sketch dari Janur mendapat penghargaan Honoree dalam Kategori Outdoor pada NeoCon Interior Design HiP Award. Sketch sangat menarik karena menggunakan bahan dasar Polypropylene yang kuat. Tersedia dalam enam warna berbeda, seperti putih, russet, silvia, finch, sky, dan ocre.

JANUS et Cie janusetcie.com Zenith Interiors zenithinteriors.com indesignlive.co.id

19


20

Evolveindesign

SOLUSI LYSAGHT : KEKUATAN DAN ESTETIKA ATAP

Tampilan bangunan yang indah dan menarik tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan akan atap berkualitas dan kuat yang melindungi bangunan dari pengaruh iklim.

bluescope.co.id

Material berbasis baja selalu identik dengan kekuatan, terbukti penggunaannya dalam konstruksi bangunan mengemban fungsi-fungsi yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan. Penutup atap, rangka atap, rangka dinding, dinding, serta rangka lantai adalah contoh aplikasi dari material ini yang terus berkembang sejalan dengan munculnya inovasi baru. Lysaght® Locked Seam™ adalah salah satu dari rangkaian produk penutup atap dari Lysaght® terbaru yang berbahan dasar baja lapis. Kehadiran Lysaght® Locked Seam™ ini memiliki fitur dan kemampuan baru yang tidak dimiliki oleh produk terdahulu. Dengan penutup atap Lysaght® Locked Seam™, baja yang selama ini identik dengan karakter keras dan kaku berubah menjadi cukup fleksibel sehingga memenuhi tuntutan akan material yang kuat serta memberikan bentuk dan tampilan bangunan yang menarik. Bangunan residensial maupun bangunan publik (perkantoran, mal, bandar udara, dll) bisa memiliki desain yang atraktif dan dinamis. Kehadiran produk ini secara langsung memberikan ruang bagi

arsitek untuk mewujudkan bangunan dengan bentuk atap yang tidak konvensional dan monoton. Ekspresi dan karakter yang ingin disampaikan melalui bentuk bangunan bisa diakomodasi dengan baik tanpa mengorbankan kepentingan dan kebutuhan akan material atap yang kuat dan tahan lama. Selain itu, material atap ini juga memiliki kemampuan untuk menahan suara bising dan panas matahari dalam pilihan warna beragam. Lysaght® Locked Seam™ memberi keleluasaan aplikasi atap dengan bentangan lurus yang melebar, melengkung mulus tanpa kerut, meruncing di bagian-bagian tertentu, atau bentukan bebas lainnya. Mengapa Memilih Lysaght? Lysaght® Locked Seam™ menggunakan 100% bahan baku baja dari PT NS Bluescope Indonesia dengan baja lapis berbahan dasar ZINCALUME® Steel dengan kandungan coating / lapisan AZ150 dan Clean COLORBOND® steel yang merupakan produk baja lapis berwarna terhandal dan berteknologi modern. Reputasi perusahaan ini

sebagai produsen baja lapis premium sudah dikenal selama puluhan tahun (43 tahun di Indonesia dan 97 tahun di Australia). Profil produk bergelombang yang didesain dengan tepat serta sistem penguncian yang kuat dapat mencegah risiko kebocoran dan mengurangi pemborosan material pada waktu pemasangan. Juga adanya jaminan keamanan bagi konsumen karena dukungan technical support yang profesional dalam perancangan aplikasi dan pemasangan. Hal ini menjamin aplikasi yang kuat dan paling efesien dalam penggunaan bahan, optimal dalam desain, dan mendukung kontraktor untuk bekerja dengan metoda yang benar dan baik. Purna jual yang baik dengan garansi selama puluhan tahun untuk antikorosi dan kekuatan produk terhadap pengaruh iklim untuk produk yang dipasang sesuai rekomendasi LYSAGHT®. Hubungi hotline marketing yaitu 0811 8111 080 untuk keterangan lebih lanjut. [Teks: SS]

bluescope.co.id


indesign

21


EVOKE THE SENSE OF DESIGN Seluruh perhatian tertuju pada Singapura di bulan Maret tahun ini karena Singapore Design Week 2016 menyuguhkan banyak alternatif perhelatan desain yang tidak bisa dilewatkan.

Desain telah menjadi bagian dari kehidupan, namun di Singapura kesadaran bahwa desain menjadi salah satu komponen penggerak ekonomi telah memosisikan dukungan yang luar biasa untuk perhelatan besar seperti Singapore Design Week. Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, Singapore Design Week telah menjadi acuan yang menarik perhatian semua insan desain lokal dan internasional. Lokasi Singapura yang menjadi hub bagi negara lain di Asia Tenggara juga ikut menjadikan rangkaian acara ini menjadi barometer perkembangan industri desain di skala regional. Karya kreatif dan produk inovatif akan memenuhi acara Singapore Design Week 2016, dan menjadikannya ajang yang menarik perhatian semua desainer, arsitek, dan pemerhati desain baik regional maupun internasional. Mulai dari tanggal 8 sampai 20 Maret 2016, akan terlaksana beragam kegiatan yang berhubungan dengan desain dengan

spektrum yang luas. Desain tidak hanya interior desain dan arsitektur semata, tetapi juga dari sudut pandang yang lain seperti film, periklanan, dan kegiatan kreatif lainnya. Singapore Design Week 2016 yang diselenggarakan oleh Design Singapore Council, menyajikan berbagai karya desain menarik yang bisa dinikmati oleh pemerhati desain, pebisnis, mahasiswa, maupun masyarakat biasa. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan desain yang baik, memperdalam pemahaman akan inovasi desain dan mendukung penggunaan desain yang inovatif serta produktif. Melalui platform ini, DesignSingapore Council juga berharap dapat meningkatkan sinergi di antara para desainer. Dengan begitu, citra Singapura sebagai rumah bagi desain akan semakin meningkat. Pada edisi ketiga ini, Singapore Design Week menyajikan banyak program pilihan seperti design trade

show, konferensi, showcase, pameran, dan workshop yang menjangkau berbagai disiplin ilmu desain. Banyak aktifitas yang akan terjadi di National Design Centre, yang menjadi tempat utama ajang Singapore Design Week. Di antaranya adalah program Singaplural, Maison & Objet Asia 2016, President’s Design Award 10th Anniversary Exhibition, International Furniture Fair Singapore, Furnipro Asia, Designsgala Dinner & Awards Night, SDW Signature Event 2016, Singapore Design Awards, dan Singapore Good Design Mark. Selain pameran desain, Singapore Desain Week juga memiliki rangkaian acara yang diwarnai oleh talkshow & workshop, pameran furnitur, dan beberapa awarding event. Bisa dibilang rangkaian acara tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan tujuan Singapore Design Week ingin menjadi acara penting yang ditunggu-tunggu para pemerhati desain. Dengan adanya talkshow & workshop,

para desainer, pebisnis, maupun pengunjung bisa saling berinteraksi dan saling bertukar ide yang inovatif. Singapore Design Week 2016 merupakan lanjutan dari kesuksesan dua edisi sebelunya. Pada tahun lalu, Singapore Design Week digelar sekaligus merayaan hari kemerdekaan Singapura yang ke-50 tahun dengan beragam variasi yang tidak kalah menarik dari tahun ini. Beberapa program menarik di dalamnya seperti Singaplural, Maison & Objet Asia 2015, Furniture Fair Singapore 2015, ASEAN Furniture Show, The DÊcor Show, dan Hospitality 360°. Pembukaan acara tahun lalu bersamaan dengan diluncurkannya pameran Fifty Years of Singapore Design oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Dr Yaacob Ibrahim, sebagai tanda penghormatan kemerdekaan Singapura yang tengah memasuki masa setengah abad. [Teks: Farida Esti]

designsingapore.org/sdw/Home.aspx


Highlights of Singapore Design Week 2016

DESIGN ON THE MIND Tidak hanya mengadakan pameran, sejumlah talkshow dan workshop akan menjadi agenda di beberapa lokasi yang merupakan bagian dari Singapore Design Week 2016.

Desain dengan spektrum yang sangat luas memberikan pengalaman kepada semua pengguna dan penikmatnya. Rangkaian acara yang menjadi agenda Singapore Design Week 2016 tidak hanya berkisar pada pameran. Design Hackathon yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 sampai 19 Maret 2016 menjadi satu wadah kegiatan yang membantu hadirnya solusi bisnis di masa mendatang. Acara yang diselenggarakan oleh Design Business Chamber Singapore ini menjadi bagian dari inkubasi yang bisa memberikan solusi pada tantangan dan kesempatan di masa depan. Di sisi lain, membayangkan bagaimana sebuah produk atau pengalaman dan segala aspek di dalamnya muncul dari pemikiran yang mendalam oleh desainernya. Mempertimbangkan semua aspek seperti proses, pengguna, konteks, kegunaan dan semua aspek lain dengan seluruh pengindraan yang dimiliki oleh desainer agar sebuah

karya memiliki standar kualitas yang baik. ‘Thoughtful Design’ menjadi tema dari acara Design Trails yang diselenggarakan oleh DesignSingapore Council pada tanggal 19 sampai 20 Maret 2016. Beberapa lokasi dan tempat yang dikurasi dengan baik diharapkan bisa memberikan pengalaman yang mendalam akan produk dan desain. Berawal dari National Design Centre, shuttle bus gratis akan membawa seluruh peserta pada lokasi-lokasi yang sudah terpilih. Sementara itu National Design Centre juga memiliki banyak kegiatan menarik. Design And Make Fair adalah salah satunya. Pameran yang diadakan pada tanggal 8 sampai 20 Maret 2016 ini dibuka untuk umum dan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menikmati desain, belajar tentang dasar dari mendesain, dan mengembangkan design thinking yang pada akhirnya menjadi dasar dari apresiasi pada desain dan segala bentuk proses kreatif. Pameran yang

memamerkan karya desainer lokal ini juga bertujuan membuka mata publik agar lebih bisa mengapresiasi talenta dan kreativitas lokal. Selain Design And Make Fair, National Design Centre juga menggelar sebuah forum diskusi yakni Design Business Forum pada tanggal 9 Maret 2016. Forum ini merupakan platform yang tepat untuk desainer dan pebisnis baik itu lokal maupun internasional. Design Business Forum memberikan kesempatan bagi desainer dan perusahaan untuk mengembangkan bisnis melalui desain di pasar internasional. Pengusaha bisnis desain ternama akan menginspirasi para hadirin dengan kisah perjalanan mereka dalam menuju sukses. Selain itu, forum juga akan mendiskusikan model presentasi bisnis yang tepat, strategi jitu, dan analisis global pada pasar internasional. Acara ini diselenggarakan oleh Design Business Chamber Singapore (DBCS).

Untuk para pebisnis dan desainer, tersedia juga acara yang sangat menarik. Adalah SDW Signature Event, sebuah konferensi desain yang mengusung tema ‘Innovation Through Design’. Acara yang dihelat oleh Dsg ini, bertujuan untuk menjadi platform bagi desainer dan pebisnis dalam mencari ide-ide baru yang inovatif. Tak hanya itu, SDW Signature Event juga diharap mampu mendukung kolaborasi dari bidang desain dan bisnis agar saling menguntungkan, dan mempelajari bagaimana desain bisa memengaruhi laju ekonomi di kemudian hari. [Teks: FE]

designsingapore.org/sdw/Home.aspx

Supported by

Held in

indesignlive.co.id

23


Teasing the Senses Untuk kelima kalinya, SingaPlural kembali digelar pada tanggal 7 sampai 13 Maret 2016 dengan mengadopsi tema baru yakni ‘Senses – The art and science of experiences’. SingaPlural akan kembali diselenggarakan pada tanggal 7 sampai 13 Maret 2016 di Beach Road Police Station, sebuah kantor polisi yang tidak lagi beroperasi sejak tahun 2001. Tersedia ratusan instalasi dari berbagai bidang kreatif yang mencakup bidang periklanan, arsitektur, urban planning, arsitektur lanskap, interior, furnitur, produk, fashion, kain, kerajinan, dan bahkan desain grafis. SingaPlural 2016 mengundang beberapa desainer untuk berpartisipasi membangun narasi indah yang dapat dirasakan para pengunjung. “Pameran kali ini menjadi platform yang tidak hanya menampilkan imajinasi dari para desainer namun juga menunjukkan potensi besar dari ide-ide desain yang ada di sekitar kita. Karena itu kami menggunakan tema dengan unsur ‘Senses’ yang dirasa cocok untuk pameran tahun ini,” kata Mark Yong, Ketua Pameran SingaPlural. Penyelenggara mengharapkan partisipan dari luar Singapura lebih banyak dari tahun sebelumnya, agar para pengunjung memiliki kesempatan untuk melihat beragam desain kreatif dari berbagai spektrum.

Dengan semangat yang lebih besar dan lebih baik, Singaplural 2016 tak hanya menyajikan instalasi desain yang mengagumkan, tapi juga berbagai aktifitas menyenangkan. Di antaranya adalah kegiatan Project X, sharing sessions, tours + workshop, partnering events, dan Furniture Design Award (FDA). Project X adalah program andalan dari SingaPlural menonjolkan material pilihan pada tahun ini, yang kemudian akan dijadikan kreasi unik dari beberapa desainer dan seniman. Selama program sharing sessions, di samping menikmati kreasi yang indah, para pengunjung bisa berdiskusi bagaimana ‘senses’ dapat menggambarkan kebiasaan para desainer serta menjelaskan perbedaan dari mendesain dengan indra dan mendesain untuk indra. Sedangkan tours + workshops mengajak para pengunjung berkeliling agar dapat menyatu dengan tema dari pameran ini. Dengan banyak program dan aktivitas yang tersedia, SingaPlural mengajak Anda melibatkan diri sepanjang satu minggu dalam acara SingaPlural pada Maret tahun ini.

Diselenggarakan oleh Singapore Furniture Industries Council (SFIC) sejak tahun 2012, nama ‘SingaPlural’ merupakan kombinasi dari kata ‘Singular’ dan ‘Plural’; pameran ini diciptakan untuk menjadi wadah yang menjembatani desainer dengan industri desain. Bekerja sama dengan DesignS, SingaPlural diadakan bersamaan dengan International Furniture Fair Singapore/ ASEAN Furniture Show, The Décor Show, dan furniPRO Asia. Didukung oleh DesignSingapore Council, International Enterprise (IE) Singapore, Singapore Tourism Board, dan SPRING Singapore, SingaPlural juga menjadi anchor event dari acara tahunan Singapore Design Week, yang diorganisir oleh DesignSingapore Council, bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura. [Teks: FE]

singaplural.com


Highlights of Singapore Design Week 2016

Equations Of Our Senses Mengusung tema ‘Senses – The art and science of experiences’, SingaPlural 2016 berusaha menyajikan pengalaman berbeda melalui panca indra kita, baik itu melalui bau, tekstur, visual, suara, maupun rasa. Dengan enam pilar utama yang ada dalam festival ini, SingaPlural mengumpulkan para desainer dan produsen untuk bersatu menciptakan instalasi yang berhubungan dengan indra. Segala ilmu pengetahuan yang ada di dalam buku pelajaran akan diaplikasikan langsung di pameran SingaPlural 2016. . Inti dari acara ini adalah mengombinasikan lima indra yang kita miliki menjadi satu kesatuan yang harmoni. Tema ini berangkat dari beberapa pertanyaan seperti; adakah indra yang sempurna? Haruskah ada indra yang dominan? Apa makna dari mendesain dengan indra dan mendesain untuk indra? Dapatkah pengalaman memicu berkurangnya fungsi indra? Untuk menjawab itu semua, SingaPlural mengundang banyak desainer agar membangun narasi mereka dalam konteks yang lebih mendalam. Indra penciuman kita bisa menjadi pemicu yang kuat untuk membangkitkan emosi dan memori yang telah lalu. Hembusan aroma bisa membuat kita teringat akan sosok seseorang yang pernah kita kenal. Indra peraba kita memiliki kemampuan memperkuat impresi. Sentuhan hangat dari sofa yang nyaman, membuat pikiran kita semakin tenang. Sedangkan sebuah bangku besi yang dingin bisa membuat kita menjadi gelisah dan tidak nyaman. Indra penglihatan kita bisa membaca waktu. Terbitnya sinar matahari menunjukkan waktu bekerja telah tiba, dan ketika cahayanya mulai menghilang itu artinya segala aktifitas akan segera berakhir. Indra pendengaran merupakan petunjuk bagaimana kita harus bersikap di suatu tempat. Nuansa hening di perpustakaan dan saat berkabung, nuansa ramai di saat konser bintang rock dan di hari ulang tahun. Indra perasa kita adalah alasan mengapa banyak dari kita yang makan tidak hanya untuk bertahan hidup. Pilihan dari berbagai sensasi rasa yang sehat maupun tidak sehat merupakan pengingat akan eksistensi diri kita. Hal-hal seperti inilah yang SingaPlural coba wujudkan pada pameran bulan Maret 2016.

singaplural.com

All About The Dot Program Project X dalam pameran SingaPlural akan diselenggarakan di 99 Beach Road. Project X adalah proyek kolaboratif yang mengadopsi tema dari SingaPlural, sebuah material dieksplorasi oleh beberapa desainer dan seniman dari berbagai bidang untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi kehidupan, nantinya karya tersebut akan dipamerkan di SingaPlural. Dokumentasi dari proses pembuatannya akan ditayangkan saat acara. Sharing Sessions; program ini ditargetkan untuk para menyuka desain, sesi ini mendiskusikan berbagai subyek yang relevan dengan bidang desain. Beberapa topik yang akan dibahas antara lain adalah Experience Design, The Future of 3D Printing in Art & Design, Landscape Meets Film, Understand Basic Feng Shui with Design, dan lain sebagainya. The Furniture Design Award (FDA) yang berlangsung pada 10 sampai 13 Maret 2016 di Singapore Expo, adalah kompetisi desain furnitur tahunan yang diselenggarakan oleh Singapore Furniture Industries Council (SFIC). Pertama kali diluncurkan pada tahun 1993 dengan nama Furniture Design Competition, lalu diubah namanya menjadi FDA pada 2003. Penghargaan ini bertujuan untuk menemukan desainer muda berbakat dan menjadi ajang bergengsi untuk menemukan kreasi unik dari seluruh dunia. Kini, ajang tersebut telah menjadi platform penting bagi para produsen furnitur dan desainer internasional.

singaplural.com

Supported by

Held in

indesignlive.co.id

25


MAISON&OBJET ASIA 2016 Bertujuan menjadi jembatan antarkomunitas desain di wilayah Asia Pasifik, MAISON&OBJET ASIA hadir kembali di tahun 2016 dengan koleksi desain terbaik yang menawarkan beragam solusi bagi sejumlah sektor.

Kumpulan karya desain aktual dan terpilih dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik akan tampil di muka publik dalam edisi ketiga MAISON&OBJET ASIA (M&O ASIA) yang nantinya diselenggarakan pada tanggal 8-11 Maret 2016 di Marina Bay Sands Expo and Convention Center, Singapura. Sebelumnya, dua edisi pertama M&O ASIA mencatat sebuah tren pada profil pengunjung yang yang merefleksikan pertumbuhan pesat pengembangan properti, real estate dan industri perhotelan di Asia. Di tahun 2015, 50% dari para pengunjung yang datang ke perhelatan ini berasal dari sektor-sektor tersebut, sehingga membentuk profil pengunjung yang sangat berbeda dengan MAISON&OBJET PARIS. Oleh karena itu, M&O ASIA 2016 kali ini akan menampilkan sebuah pameran dengan muatan yang cenderung fokus untuk menawarkan bermacam solusi desain dan arsitektur bagi pengembang

properti, hotelier, pemilik restoran, desainer interior dan arsitek. Sekitar 300 merek yang terpilih memiliki spesialisasi di bidang produk maupun solusi arsitektur dan desain interior untuk hotel, hunian dan proyek-proyek F&B— yang 50% terdiri atas kumpulan merek eksklusif dan berkualitas tinggi dari Asia. Pameran ini juga membuka kesempatan untuk menjalin networking dengan banyak desainer terkemuka serta para pemain utama di bidang industri dari berbagai negara seperti Australia, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan masih banyak lagi. Sejalan dengan reputasinya sebagai platform eksklusif yang menyajikan konsep dan solusi desain yang inspiratif serta inovatif dari sejumlah merek desain unggulan, M&O ASIA 2016 kembali menampilkan buah karya dari talenta desain di lintasan Asia Pasifik—

baik yang sudah punya nama maupun yang baru mekar—dalam program Designer of the Year dan Rising Asian Talents. Karya-karya mereka adalah refleksi dari sebuah kekuatan yang memajukan negara dalam wujud iklim desain yang menarik. Selain itu, akan diselenggarakan pula Interior Design & Lifestyle Summit 2016 dengan rangkaian konferensi yang menstimulasi dan menginspirasi lewat analisa tren signifikan di pasaran, serta sajian karya arsitektur yang kreatif dan inovatif. Tersedia beragam topik yang nantinya akan dibahas, mulai dari proyek-proyek perhotelan yang sukses meraih penghargaan, seni dalam kehidupan, pemikiran secara desain, kolaborasi lintas-disiplin, hingga diskusi yang berfokus pada negara. [Teks: Lisa Amelia]

maison-objet-asia.com


Highlights of Singapore Design Week 2016

Interior Design & Lifestyle Summit 2016 Interior Design & Lifestyle Summit merupakan salah satu bagian dari penyelenggaraan M&O ASIA yang sangat populer di kalangan para pengunjung, dengan konsistensi angka kehadiran sekitar 2,800 pengunjung pada dua edisi terakhir. Para pembicara yang pernah diundang meliputi Tom Dixon, Kelly Hoppen, Paola Navone, Neri&Hu, Kenneth Cobonpue, Joyce Wang dan Kelly Cheng. Pada program tahun ini, rangkaian konferensi yang menganalisa tren penting di pasaran akan diadakan bersama dengan presentasi berbagai proyek desain dan arsitektur yang inovatif. Diskusinya akan berfokus kepada para pembicara berbasis wilayah sehingga hadirin dapat memperoleh perspektif internal terhadap perkembangan yang kompleks dari pasar Asia Pasifik. Di antaranya ada Australia yang diwakili oleh duo desainer interior, Paul Hecker dan Hamish Guthrie, dalam sesi Best of Interior Design, dengan pembicara inti yang meliputi Michael Young dan M&O ASIA Designer of the Year, André Fu. Akan ada pula pembahasan mengenai keanekaragaman berbagai area desain dalam sesi Luxury Design oleh Ken Okuyama, serta Weaving Craft Back Into Interiors oleh desainer Filipina, Stanley Ruiz, dan masih banyak lagi. Aliansi strategis, skenario multikultural dan ide-ide inovatif adalah tiga poin yang menjadi inti dari M&O ASIA Summit 2016.

maison-objet-asia.com

Designer of the Year 2016 Setiap tahun, M&O ASIA akan menampilkan satu Designer of the Year, yang terpilih dari deretan tokoh-tokoh ternama di dunia kreasi serta inovasi desain, arsitektur dan interior. Tahun ini, M&O ASIA dengan bangga menobatkan André Fu sebagai Designer of the Year 2016. Sebagai salah satu arsitek dan desainer paling terkemuka di dunia, determinasinya untuk sukses sudah terlihat sejak usia muda. Saat berusia 14 tahun, pria kelahiran Hong Kong ini terbang ke Inggris untuk mengasah pendidikannya. Pada tahun 2000, ia lulus dari University of Cambridge dan, di tahun yang sama, mendirikan studio desain AFSO yang hingga kini telah menciptakan rangkaian kreasi dalam proyek-proyek istimewa yang diakui secara internasional. Portofolionya meliputi hotel-hotel mewah seperti The Upper House di Hong Kong dan Fullerton Bay Hotel di Singapura, serta sejumlah restoran seperti Kioku di Four Seasons Seoul, Korea Selatan dan Motif di Tokyo, Jepang. Salah satu ciri khas André Fu adalah kemampuannya untuk memperpadukan berbagai elemen di luar arsitektur dan desain interior sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Di tahun 2015, ia meluncurkan label baru bernama André Fu Living (AFL), sebuah koleksi produk lifestyle yang mewujudkan filosofi desainnya dalam obyek-obyek nyata. Produk perdana dari lini AFL adalah Fargesia, sebuah parfum yang diciptakan dalam kolaborasi dengan Julian Bedel, ahli pembuat parfum yang mendirikan label Fueguia 1833 Patagonia. "M&O merangkul semangat gaya hidup kontemporer dan merupakan perayaan yang sejati bagi kualitas artisan modern," ujar André Fu, yang akan memamerkan koleksi produk kamar mandinya untuk Cooper & Graham di M&O ASIA 2016.

maison-objet-asia.com

Rising Asian Talents 2016

Tim M&O ASIA telah bekerja sama dengan sejumlah kurator desain berpengalaman, desainer dan media untuk menominasikan dan menyeleksi desainer-desainer menjanjikan di Asia Pasifik. Para desainer yang dinobatkan sebagai pemenang Rising Asian Talents Awards 2016 adalah LAB DE STU (Australia), Chihiro Tanaka (Jepang), Stanley Ruiz (Filipina), Lekker Architects (Singapura), KIMU (Taiwan) dan Ease Embroidery Design (Thailand). Nama-nama yang dipilih berdasarkan kualitas pemikiran inovatif ini akan mempertunjukkan konsep desain dan produk-produk mereka di pergelaran M&O ASIA 2016 pada bulan Maret mendatang. “Rising Asian Talents angkatan 2016 ini telah mendemonstrasikan dedikasi dan potensi mereka dalam industri desain yang sangat kompetitif. Penghargaan dari kami memberikan [para pemenang] visibilitas dan koneksi signifikan di luar negara mereka yang diharapkan dapat mengantarkan kepada oportunitas peningkatan karir yang lebih jauh. Penampilan mereka di M&O ASIA 2016 akan merefleksikan kekayaan dan keanekaragaman yang luar biasa dari iklim desain wilayah [masing-masing],” ujar Regina Chan, Director of Asia Pacific.

maison-objet-asia.com

Supported by

Held in

indesignlive.co.id

27


International Furniture Fair Singapore 2016 Dengan wajah dan semangat baru, IFFS 2016 mengajak para pengunjung dan peserta untuk mengobservasi sumber inspirasi dan hubungannya dengan perniagaan lewat desain yang relevan terhadap tren masa kini. Pada bulan November 2015, International Furniture Fair Singapore Pte Ltd secara resmi mengumumkan brand identity yang baru untuk International Furniture Fair Singapore 2016 / 33rd ASEAN Furniture Show (IFFS/AFS). Perubahan ini mencerminkan keberlangsungan komitmen dari acara ini untuk terus mempromosikan desain dalam industri furnitur, serta menempa hubungan antara para exhibitor dan pembeli. Berbekal penampilan dan semangat baru, IFFS 2016 akan kembali diselenggarakan pada tanggal 10-13 Maret 2016 di Singapore EXPO, Hall 1-6. Lebih dari 18,000 pelaku industri professional dari sekitar 100 negara akan berkumpul di pameran akbar ini demi menyaksikan tren furnitur terkini sekaligus mengeksplor peluang baru

untuk berbisnis. Tak kurang dari 350 produsen furnitur, pemasok produk furnishing, eksportir dan desainer akan memamerkan koleksi terbaru dan terbaik mereka. Tahun ini, IFFS pun kian melebarkan sayap secara global dengan mendatangkan lebih dari 27 negara, termasuk para pemain baru dari Irlandia, Lebanon, Meksiko dan Rusia. Hadir pula nama-nama yang sudah mapan di pasaran, seperti Asiades, d-Bodhi, Far East Furniture, HALO Creative & Design, Hugo Sofa by Yew Hoong, Koda, Kuka Home, Ligne Roset, Maiori, Manutti, Pure Home Collections, Resource Decor, The Rug Republic by Sharda Exports dan Woven+. Mengedepankan tema ‘Smart Living, Convivial and Design Forward’, IFFS 2016 mengobservasi sumber-sumber inspirasi dan hubungannya dengan perniagaan

lewat desain yang relevan terhadap tren masa kini. Para pengunjung juga dapat menikmati rangkaian sesi dialog dan seminar bisnis yang membahas beragam topik dalam lingkup tema tersebut. Program diskusi yang dijadwalkan selama tiga hari ini akan menampilkan tokohtokoh dari industri dan latar belakang yang beragam. Selain itu, di tahun 2016 ini, untuk pertama kalinya IFFS akan berbagi lokasi dengan furniPRO Asia—pameran dagang terkemuka yang diadakan dua tahun sekali untuk industri produksi kayu, furnitur dan panel di Asia Tenggara—dan The Décor Show—pameran produk-produk interior terbaru yang paling dinantikan di Asia, menurut para pakar industri. Penempatan booth yang bervariasi dan menyebar di berbagai ruangan pun

menawarkan navigasi yang lebih leluasa, serta memungkinkan para pengunjung untuk menjelajahi seksi furnitur sekaligus barang-barang dekorasi dalam satu area. Bersama-sama, IFFS / AFS, The Décor Show dan furniPRO Asia akan membentuk sebuah trilogi yang menyajikan koleksi furnitur, perabotan, aksesoris dekoratif, interior dan fitting yang komprehensif dari para exhibitor berkualitas. Secara keseluruhan, IFFS 2016 dirancang untuk kembali mengesankan industri dengan bermacam elemen yang berpusat pada desain, serta peluang dagang yang terbuka lebar berkat penyelenggaraan acara ini. [Teks: LA]

iffs.com.sg


Highlights of Singapore Design Week 2016

Fresh Design Talents Selain berinteraksi dengan peserta pameran di booth masing-masing, pengunjung juga dapat berkenalan dengan para desainer muda berbakat dalam pameran Design STARS dan Furniture Design Award. Koleksi Design STARS menampilkan produk-produk perdana karya 20 desainer muda dari berbagai penjuru dunia, termasuk Perancis, India, Indonesia, Jepang, Lebanon, Meksiko, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Inggris dan Amerika Serikat. Akan digelar pula pameran Furniture Design Award yang menampilkan pemenang edisi 2016, pilihan para juri yang terdiri atas pakar-pakar industri. Pameran ini mencari banyak talenta muda dari seluruh dunia dan menyediakan panggung bagi kreasi unik mereka, di antara produsen furnitur dan desainer internasional. Kedua pameran yang menyegarkan mata dan pikiran ini merupakan sumber inspirasi yang dapat memotivasi lahirnya ide-ide baru.

iffs.com.sg

Gamification IFFS 2016 juga akan memperkenalkan Gamification—sebuah “area permainan” interaktif yang terdiri atas meja shuffleboard, ping-pong dan foosball—yang dirancang dalam kolaborasi dengan studio desain asal Vietnam, District Eight Design. Selain memungkinkan pengunjung untuk bersantai dan bersenang-senang, Gamification turut mengangkat karakter multifungsional dari furnitur modern, yang tentunya mampu menginspirasi para desainer maupun pembeli.

The Outdoor Boulevard Untuk semakin meningkatkan pengalaman pengunjung, IFFS 2016 akan menghadirkan The Outdoor Boulevard, sebuah area spesial yang menampilkan para peserta pameran dengan produk-produk outdoor berkualitas. Di sini, pengunjung juga dapat menikmati suasana outdoor di dalam ruangan pada Garden Cafe, yang bermuatan koleksi produk-produk terpilih dari exhibitor yang berpartisipasi.

iffs.com.sg

iffs.com.sg

Supported by

Held in

indesignlive.co.id

29


30 Highlights of Singapore Design Week 2016

Celebrating Design Singapore Design Week menciptakan panggung desain dengan barometer tersendiri melalui pelaksanaan kompetisi dan design award yang kian berkembang. Di setiap edisinya, Singapore Design Week selalu hadir dengan perkembangan dan tren terkini yang berpotensi membangkitkan kesadaran tentang desain yang ideal, memperdalam apresiasi dan pemahaman terhadap inovasi desain, serta mendorong pemanfaatan desain untuk meningkatkan pembaharuan dan produktivitas. Melalui perhelatan ini, terbentuklah sebuah platform dengan standar tersendiri, yang memicu para pelaku desain untuk senantiasa mempertajam pengetahuan, keterampilan dan kreativitas demi melahirkan karya-karya baru yang inovatif serta berdaya guna. Karya-karya yang merefleksikan talenta cemerlang dan determinasi kuat dari para desainer ini tentunya layak memperoleh pengakuan dan penghargaan. Karena itulah, setiap penyelenggaraan Singapore Design Week selalu mengikutsertakan acara penganugerahan design award. Salah satunya adalah President’s Design Award yang di tahun 2016 ini memasuki usia kesepuluh. Penghargaan ini merupakan sebuah kehormatan tertinggi bagi para desainer dan karya desain dari semua disiplin ilmu di Singapura. Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam berperan sebagai Patron of the Award bagi acara penganugerahan yang dilaksanakan oleh DesignSingapore Council dan Urban Redevelopment Authority ini. Untuk memperingati hari jadinya, President’s Design Award 10th Anniversary Exhibition akan digelar pada tanggal 8-20 Maret 2016 di National Design Centre. Pameran yang akan menampilkan 125 penerima penghargaan dari tahun 2006-2015 ini bertujuan untuk mengomunikasikan dampak yang telah dibuat oleh para desainer dan karya desain mereka terhadap masyarakat dan kualitas hidup sepanjang dekade terakhir. Perayaan ini diharapkan mampu menginspirasi dan menimbulkan kebanggaan dalam komunitas desain, dan menumbuhkan apresiasi dari masyarakat umum terhadap kualitas desain dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Selain itu ada pula Furniture Design Award, yang pamerannya akan diadakan pada tanggal 10-13 Maret 2016 di Singapore Expo. Dilaksanakan oleh Singapore Furniture Industries Council, kompetisi tahunan ini bertujuan untuk

menyingkap tunas-tunas talenta desain dan menjadi sebuah pameran unggulan yang mengedepankan deretan kreasi unik—buah pikiran dari benak-benak kreatif terbaik di dunia. Proyek dari SingaPlural—anchor event Singapore Design Week—ini diadakan bersamaan dengan International Furniture Fair Singapore / ASEAN Furniture Show, salah satu trade show furnitur premier di Asia. Terbuka bagi peserta lokal maupun internasional dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa desain dan profesional, Furniture Design Award 2016 akan menerapkan pendekatan ‘free style’ yang memberikan kebebasan bagi para desainer untuk mengasah kreativitas mereka tanpa batasan, serta mendemonstrasikan orisinalitas mereka. Panel juri di edisi 2016 menampilkan tokoh-tokoh industri terkemuka dan desainer-desainer internasional dari beragam latar belakang, yaitu Patrick Chia sebagai Chief Judge (Singapura), Prof. Byungkil Kang (Korea Selatan), Colin Seah (Singapura), Jurgen Bey (Belanda), Shin Azumi (Inggris) dan Tony K. M. Chang (Taiwan). Acara lainnya di Singapore Design Week 2016 yang juga dinantikan adalah DesignS Dinner and Awards Night yang tahun ini akan diselenggarakan pada 17 Maret 2016. Dijuluki “Oscars of the

Design Industry”, acara tahunan ini mempersembahkan penghargaan bagi para desainer berbakat dan beragam proyek yang mengedepankan kreativitas. Ada pula Singapore Design Awards, yang memberikan penghargaan bagi para desainer unggulan, mahasiswa desain, serta praktek desain dari seluruh dunia, dan hingga kini tetap menjadi design award terdepan di Asia Tenggara. Program ini juga merefleksikan orangorang di balik layar serta bibit-bibit inovator yang baru. Oleh karena itu, di edisi 2016 dan seterusnya, Singapore Design Awards akan menempatkan fokus pada para peserta sebagai individu maupun sebuah tim. Pada penyelenggaraan award ini, terdapat tiga kategori disiplin ilmu desain, yaitu Product (Furniture, Electronic & Household, Medical Equipment, Textile & Fashion), Communication (Branding, Visual Communication, Digital, UX) dan Spatial (Architecture, Interior). Selain itu, design award untuk progresivitas bisnis— Singapore Good Design Mark 2016—memasuki putaran ketiga dengan muatan yang semakin berkualitas untuk mempromosikan solusi baru dalam mengantisipasi tantangan yang dihadapi lingkungan hidup dan daya saing bisnis secara keseluruhan. Dianugerahkan setahun sekali, Singapore

Good Design Mark akan diakreditasikan untuk para pemenang di bidang produk dan jasa, yang terbagi atas tiga kategori, yaitu Lifestyle, Personal (Business-toConsumer); Industry (Business-toBusiness); dan Public Services seperti Education, Research, Medical dan lainlain. Para peserta akan dinilai berdasarkan kriteria yang meliputi Empathy, Value, Inspiration, Ethnics and Responsibility, Sustainability and Progress. Beragam design award ini mampu berperan sebagai barometer pertumbuhan desain dalam industri kreatif. Secara khusus, bagi para desainer di Indonesia, pengadaan acara-acara seperti ini dapat menjadi acuan dan sumber motivasi dalam mempelajari perkembangan desain serta respon publik terhadap desain tersebut di panggung design award dan pameran yang dikemas secara apik dan menarik. [Teks: LA]

Supported by

Held in


evolveindesign

Creative Influence Bisnis di dunia desain dan arsitektur menjadi hal yang perlu di pahami sedini mungkin, oleh karenanya MPG Media menghadirkan sebuah acara seminar yang bekerja sama dengan Binus University. ATAS Marshall Utoyo dan

Muhammad Egha berfoto bersama jajaran panitia talkshow di Binus University

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan bisnis di dunia arsitektur dan desain kepada generasi muda, salah satunya melalui kegiatan seminar bagi mahasiswa. Untuk itu MPG Media menggelar talkshow pada bulan Desember tahun lalu dengan tema “One Day School in Design: Entrepreneurship in Architecture and Design Industry�. Melalui talkshow ini, diharapkan kalangan muda dapat menerima berbagai informasi dengan cara yang menyenangkan. Bertempat di Binus Syahdan, acara ini dihadiri oleh mahasiswa Binus University dari jurusan arsitektur dan desain interior. Pada kesempatan ini turut dihadirkan beberapa nama besar sebagai pembicara, seperti Luthfi Hasan pemilik dari Jakarta Vintage, Marshall Utoyo selaku co-founder Fabelio, dan Muhammad Egha dari Delution Architect yang juga merupakan alumni dari Binus University. “One Day School in Design:

Entrepreneurship in Architecture and Design Industry� mengajarkan kepada mahasiswa mengenai berbagai ilmu dan hal apa saja yang diperlukan dalam membangun sebuah usaha di bidang desain atau arsitektur. Pemahaman tentang profesi arsitektur harus mulai ditanamkan sejak dini. Sehingga kepercayaan diri, keyakinan terhadap efektifitas profesi, langkah-langkah yang harus di tempuh semasa kuliah, sampai dengan apa yang harus di lakukan selepas kuliah telah dipahami. Sehingga semakin banyak arsitek yang memiliki tujuan melalui langkah-langkah tepat menuju sukses. Dengan pemahaman ini, mahasiswa bisa memulai karirnya saat dibangku perkuliahan. Misalnya dengan menjalani proses magang di sebuah perusahaan besar atau membangun perusahaan desain bersama rekan-rekannya. Mahasiswa yang ada pun diajarkan bagaimana memulai suatu usaha, mulai dari tahap persiapan hingga berbagai

resiko yang nantinya akan dihadapi. Hal yang menarik yaitu pada kesempatan ini juga diajarkan bagaimana memulai suatu usaha di bisnis online. Para tamu undangan yang hadir pun banyak mengajukan pertanyaan mengenai bidang usaha ini, karena banyak di antara mereka yang ingin mencoba atau sudah memulai bisnis online. Pada kesempatan ini, Mowilex, Indogress, 2Madison.com Home Decor & Art yang menjadi sponsor untuk acara ini juga melakukan presentasi mengenai perusahaan mereka. Untuk Mowilex dan Indogress, mereka juga memperkenalkan beberapa program yang diperuntukkan bagi mahasiswa, sehingga para mahasiswa pun sangat antusias selama acara ini berlangsung. [Teks: FE]

architecture.binus.ac.id

indesignlive.co.id

31


32

www.homeanddecor.co.id FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 HARGA RP 65.000/LUAR JAWA RP 75.000

Make it

INDONESIA

HOME&DECOR

PRETTY Percantik Interior dengan Permainan Motif

STYLISH LIVING MADE EASY

20 dream items

Pilihan produk interior untuk hunian

Culture Heritage: Hotel Town Hall menyimpan sejarah desain dari kota London

House Full of Love

IDR 80.000 ISSN: 2354-6697 ISSN: 2354-6697

ISSN 208 785 59

Make it Double: Ubah ruangan Anda menjadi multifungsi

Spread Love IDE DEKORASI HUNIAN PENUH WARNA

10 tempat yang patut dikunjungi di Kuala Lumpur JAN 2016 (P. Jawa) Rp. 49.000,(Luar P. Jawa) Rp. 55.000,-

Valentine's Gift Guide

For Him, Her, and Family

MPG MEDIA PUBLISHING

INTUITIVE WOMEN AMALIA S. PRABOWO | MIRANTI SERAD | SHINTA W. DHANUWARDOYO | GIWO RUBIANTO WIYOGO

Chelsea Islan Hamish Daud Raisa MEMAKNAI TIAP LANGKAH DALAM BERKARYA

BEAUTY SPREAD 4 GAYA RIAS PEVITA PEARCE

ISSUE 012

JANUARI 2016

INDONESIA

NOVEMBER-DESEMBER 2015


indesign

jakarta i singapore I hong kong

Photography Courtesy of Modernspace

Your Favourite Lifestyle, Travel, Jewellery, watches, Fashion, Property, Design Magazine is under one roof! www.mpgmediapublishing.com

available in

33


Graceful Faucet Kallista memperkenalkan Taper™ oleh Big Collection – sebuah karya kolaborasi bersama Bjarke Ingels, arsitek asal Denmark.

Penyedia produk dapur dan kamar mandi mewah, Kallista, merayakan pembukaan showroom pertama di Indonesia serta peluncuran produk Taper™ oleh BIG Collection pada akhir tahun lalu. Showroom tersebut bertempat di Jalan Wahid Hasyim no. 55A, Menteng, Jakarta Pusat. Peluncuran showroom ini terselenggara atas kerjasama Kohler dan Magran Group. Kallista sendiri merupakan salah satu divisi Perusahaan Grup Interior Kohler, anak cabang yang dimiliki Perusahan Kohler. Didalam bangunan seluas 160 meter persegi, showroom Kallista memamerkan berbagai seri produk yang diciptakan oleh desainer ternama. Desainer-desainer tersebut antara lain adalah Michael S Smith, Barbara Barry, Laura Kirar, dan Bill Mckeone. Penggunaan batu-batu permata hingga serpihan emas 24 karat dan kuningan, telah diaplikasikan pada produk-produk Kallista dengan detail yang sangat indah. Saat peresmian showroom, Kallista juga meluncurkan, produk terbarunya, Taper™ oleh BIG Collection, didesain oleh salah satu arsitek terbaik dunia, Bjarke Ingels. “Kallista memiliki pengalaman dalam bermitra dengan desainer interior terkemuka dan sekarang kami ingin kedepannya untuk berinovasi dalam cara yang sangat berbeda, yaitu kolaborasi dengan Bjarke Ingels melalui produk Taper™ oleh BIG Collection. Bjarke adalah salah satu arsitektur visionaris dunia sedang naik daun. Kami menelaah bagaimana Kallista bisa cocok untuk seluruh lingkungan kamar mandi baik di dalam ataupun di luar konsep kamar mandi," kata David Kohler, President dan CEO dari Kohler. Taper ™ oleh BIG Collection dibuat dengan teknologi canggih dan dengan gaya minimalis yang berakar dalam pada prinsip-prinsip desain klasik

abad pertengahan di Denmark. Desain keran sengaja dirancang dengan konsep condong 90 derajat yang unik pada keran dan tuas. Terdapat 14 jenis produk dalam lini Taper™ dari BIG Collection. Produk ini tersedia dalam tiga jenis finishing Kallista: Chrome, Nickel Silver, dan Brushed Nickel. Untuk memanjakan pelanggan dengan berbagai pilihan sesuai tampilan pribadi mereka, koleksi ini juga akan tersedia dalam sembilan fisnishing tambahan termasuk: Gunmetal, Black Nickel, Bronze, Antique Bronze, Weathered Bronze, Polished Gold, Matte Gold, Antique Silver, dan Sterling Silver. Kallista dikenal dengan desain produk pipanya yang inovatif, menawarkan keran dan perlengkapan yang dibuat untuk para pecinta dapur, dan solusi bagi kamar mandi. Kallista merupakan salah satu divisi

Perusahaan Grup Interior Kohler, anak cabang yang sepenuhnya dimiliki Perusahan Kohler. Kallista, Ann Sacks Tile and Stone, Inc., dan Robern mirrored cabinetry and vanities merupakan bagian dari produk-produk dekoratif interior Kohler. [Teks:FE]

kallista.com

ATAS Andri Mulyono,

perwakilan dari Kallista sedang menjelaskan keunggulan dari produk terbarunya kanan Dennis Rahardja, Executive Director dari Magran Group bersama David Kohler, CEO Kohler, dan Larry Yuen, Presiden Kitchen & Bath Asia Pasifik


evolveindesign

The World Without Architecture Untuk keempat kalinya pameran Architecture UI Fair kembali digelar dengan tajuk ‘The World Without Us’ di Galeri Nasional Indonesia.

ATAS Suasana pameran AFAIR 2016 yang menampilkan 177 karya terbaik mahasiswa UI kanan Salah satu contoh desain rumah karya mahasiswa UI yang menyatu dengan alam

Tahun ini, Galeri Nasional Indonesia menjadi tuan rumah bagi pameran Architecture UI Fair (AFAIR) 2016, sebuah gelaran tahunan yang dilakukan oleh mahasiswa arsitektur dan arsitektur interior Universitas Indonesia. Acara tersebut berlangsung pada 27 Januari sampai 4 Februari 2016 lalu di Gedung C Galeri Nasional Indonesia. Pameran ini menampilkan 177 karya terbaik mahasiswa S1, S2, serta Program Profesi Departemen Arsitektur – Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang dikurasi oleh Prof. Yandi Andri Yatmo. ST, Dip.Arch, M.Arch, Ph.D. Melalui AFAIR 2016, mahasiswa Departemen Arsitektur UI berupaya untuk menyampaikan peran penting ‘arsitek’ dalam menyelaraskan kebutuhan manusia dan sumber

daya yang terbatas. Pameran ini juga diperuntukkan mengajak seluruh masyarakat untuk dapat memahami pentingnya menjalin kehidupan yang berkelanjutan (sustainable). Sebagai kelanjutan dari pre-event yang telah dilaksanakan sebelumnya di Kampus UI Depok pada September 2015 yang lalu. Gelaran utama ini membawa tema besar ‘The World Without US’ yang menggarisbawahi pentingnya bersikap responsif terhadap konteks, baik sumber daya dan kebutuhan manusia, di samping hal lainnya. Selain instalasi, maket, dan visualisasi lainnya, AFAIR menyajikan konten dalam bentuk desain pameran yang dikemas secara apik. AFAIR juga mengadakan kuliah terbuka yang diisi oleh Irianto Purnomohadi serta talkshow bersama

Achmad Noerzaman, Muhammad Thamrin, dan Gigih Nalendra yang dilaksanakan pada 30 Januari. Kegiatan AFAIR Universitas Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai tempat seperti Grand Indonesia Shopping Mall, Cilandak Town Square, FX Sudirman, dan Kemang. Berbagai pembicara dan juri yang pernah diundang meliputi namanama besar seperti Jay Subiakto, Andra Matin, Dik Doank, Achmad Noerzaman, Budi Pradono, dan berbagai tokoh lainnya. Tahun ini, AFAIR Universitas Indonesia didukung oleh Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Riset & Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia.

Architecture Fair (AFAIR) Universitas Indonesia adalah sebuah kegiatan pameran tahunan yang menunjukkan berbagai karya studi perkuliahan mahasiswa Arsitektur dan Arsitektur Interior Universitas Indonesia. Karya-karya mahasiswa yang ditampilkan memiliki keunggulan dalam mencitrakan perancangan arsitektur yang memiliki keharmonisan antara konsep, aspek kebutuhan manusia, dan lingkungannya. Berbagai karya arsitektur yang dikemas dengan visualisasi yang menarik ini akan memberikan gambaran dan pengetahuan akan arsitektur kepada masyarakat luas. [Teks: FE]

afairui.id

indesignlive.co.id

35


Smart Building Mengembangkan pola pikir 'Forward Thinking' dalam acara Jakarta Architecture Triennale (JAT), sebuah festival arsitektur yang diinisiasi oleh ikatan Arsitek indonesia (iAi).

Kegiatan bertaraf internasional yang ketiganya ini bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dilaksanakan pada 15 November sampai 13 Desember 2015 dengan rangkaian kegiatan dunia Arsitektur, seperti Pameran, Seminar, dan Workshop. Tujuan diadakannya acara ini ialah untuk meningkatkan wawasan serta mengembangkan pola pikir 'Forward Thinking' para Arsitek lndonesia, sebagai salah satu pelaku pembangunan. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memperkenalkan potensi arsitek maupun arsitektur lndonesia pada dunia. Dalam rangka Hari Bakti PU, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkolaborasi dengan lAl mengadakan rangkaian talkshow yang menjadi bagian dari JAT. Dengan tema utama ‘Melembagakan Undang-

Undang Bangunan Gedung Menuju Kota Layak Huni dan Berkelanjutan’, talkshow ini dihelat di UOB Plaza - Thamrin Nine Ballroom. Acara talkshow yang diserenggarakan tiga hari mulai dari 1 Desember hingga 3 Desember 2015 ini mengundang beberapa pembicara baik nasional maupun internasional. Terdapat empat topik yang diangkat dalam talkshow ini yaitu arsitektur kota dan ideologi bangsa, perilaku tropis dalam penataan kawasan urban & praktek arsitektur kontemporer, menyikapi pasar bebas asean: publikasi dan praktek global arsitektur, serta mengembangkan revitalisasi alih fungsi yang adaptif untuk terwujudnya kota pusaka yang berkelanjutan. Tujuan dari Talkshow ini adalah memahami dasar hukum UndangUndang Bangunan Gedung, untuk

mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya; dan mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan. Pada kenyataannya, dibutuhkan pemahaman dan peran masyarakat yang tidak sedikit untuk dapat mewujudkan bangunan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Pemerintah telah membuat beragam turunan dari UU Bangunan Gedung, mulai dari Perda Bangunan Gedung di tiap kota atau kabupaten hingga IMB dan SLF. Peraturanperaturan ini dibuat demi menciptakan bangunan gedung yang layak fungsi dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun tanpa pemahaman dan kerjasama dari

masyarakat, peraturan tersebut tidak akan tenruujudkan secara maksimal. Sebagai profesi yang terus beradaptasi dan berkembang, arsitek juga perlu membangun kompetensi dan memperluas wawasan untuk dapat mempertahankan eksistensinya di era globalisasi, terutama menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Mempelajari kembali identitas arsitektur lokal adalah salah satu cara untuk mengembangkan kekhasan arsitek lndonesia dalam era globalisasi yang akan dibanjiri oleh arsitek-arsitek asing. [Teks: FE]

jat.iai-jakarta.org


evolveindesign

ATAS Booth jam tangan lokal merek Lima yang menyajikan produkproduk menarik berbahan kayu kiri Salah satu program workshop yang mengajak pengunjung memahami proses mencetak tulisan atau dengan alat tradisional

Vibrant Gathering Indoestri merayakan hari jadinya yang pertama dengan menggelar Indoestri Day bertema #IndoestriSophomoreYear. Sebuah makerspace bernama Indoestri yang terletak di Jl. Lingkar Luar Barat 36, Jakarta Barat, menggelar event Indoestri Day pada bulan Desember tahun lalu. Acara menarik yang bertajuk Indoestri Day #IndoestriSophomoreYear ini diselenggarakan untuk merayakan hari jadi Indoestri yang pertama. Indoestri merupakan bangunan dengan luas 2000 meter persegi, yang menjadi wadah terbentuknya pemikiran kreatif. Dilengkapi dengan studio-studio inspiratif dengan peralatan yang lengkap. Indoestri Day berlangsung selama dua hari dari tanggal 11 hingga 12 Desember 2015 di Kantor Indoestri dengan berbagai rangkaian acara. Salah satunya adalah pameran, workshop, live demo, dan tur singkat dari para kru Indoestri. Ketika pertama kali sampai di

sana, pengunjung disuguhkan dengan short tour yaitu jalan-jalan mengelilingi Indoestri dan dijelaskan tentang berbagai hal mengenai Indoestri itu sendiri. Kemudian, ada beberapa live demo yang berlangsung disana. Acara menarik lainnya adalah Pasar Indoestri, di mana mereka memperdagangkan berbagai macam produk-produk merek lokal yang mereka kembangkan. Selain merek fashion sendiri, Indoestri juga membantu mengembangkan beberapa industri makanan yang tersedia juga di Pasar Indoestri. Chloute adalah salah satu produk makanannya. Tidak kalah seru dari acara lainnya, Indoestri memiliki aktivitas-aktivitas reguler yang biasa mereka adakan. Salah satunya adalah workshop terbuka

yang dipandu oleh trainer reguler. Salah satunya adalah Rustic Botanical Styling yaitu workshop menata bunga yang diadakan di hari Jumat. Sedangkan untuk daily workshop, Indoestri menyediakan empat program internal, yakni woodworking, metalworking, textile & leather, serta surface. Di setiap sektornya, ada beberapa level dari level basic hingga one on one. Bila ingin mencoba sekali, tersedia juga pendaftaran untuk satu hari dengan biaya 100 ribu rupiah. Sedangkan untuk membership satu tahun dikenakan biaya 450 ribu per bulan, dan untuk membership enam bulan biayanya 750 ribu per bulan. Setahun berdiri, Indoestri berhasil menarik kira-kira 160 orang untuk menjadi member baik program eman bulan atau satu tahun.

Tujuan berdirinya Indoestri adalah untuk menambah edukasi dan membentuk komunitas untuk orang-orang kreatif. Sehingga para pebisnis muda dapat saling berinteraksi untuk membuat, menciptakan, dan bereksplorasi tanpa batas. Indoestri juga memfasilitasi berbagai merek lokal untuk mengembangkan bisnis mereka. Di dalam kantor Indoestri sendiri terdapat beberapa kantor dari merek lokal, di antaranya adalah OWND (merek fashion pria), Lima (merek jam tangan kayu), dan Born Good (merek tas dan dompet kulit). [Teks: FE]

indoestri.com

indesignlive.co.id

37


38

Evolveindesign

Exclusive Chair Sedus menghadirkan koleksi kursi Sedus Open Up Modern Classic dengan desain elegan dan kenyamanan yang sempurna.

PT Datascrip mengumumkan koleksi terbaru yang mereka miliki berupa kursi kantor produksi Sedus. Dengan desain yang terbilang elegan, setiap kursi yang dibuat memilik tanda tangan garansi kualitas dari perajin yang membuatnya, sehingga akan menambah orisinalitas produk tersebut. Mahakarya suatu produk bisa tercipta dari sentuhan tangan desainer profesional. Ini pula yang dilakukan Sedus dengan menghadirkan kursi kerja berdesain elegan dan penuh cita rasa seni, yaitu Sedus Open Up Modern Classic. Setiap kursi yang dibuat akan terdapat tanda tangan garansi kualitas dari perajin yang membuatnya, menjadikan Sedus Open Up Modern Classic ini sangat spesial. “Tampilan Sedus Open Up Modern Classic ini tentunya mengundang decak kagum. Desainnya yang mewah dan elegan diciptakan secara khusus dan langsung oleh sentuhan perajin, yang membuat kursi ini menjadi istimewa. Penggunaan material berkualitas tinggi dan desain yang ergonomis membuat kenyamanan kursi ini tiada duanya,� kata Zaky Makarim - Division Manager pt. Datascrip. Tidak sekedar memberikan kenyamanan, Sedus Open Up Modern Classic yang dibuat di Jerman ini sangat menonjolkan kemewahan desain. Balutan kain berbahan kulit pada kursi ini semakin menguatkan kesan elegan ketika ditempatkan pada ruang kerja. Desain penyangga tangan 3D memberikan kenyamanan dalam menyesuaikan gerakan. Sandaran punggung yang ergonomis serta mekanisme dorsokinetic yang membuat pengguna nyaman bergerak bebas dan selalu seimbang. “Kenyamanan kursi dengan tampilannya yang mewah membuat kursi ini menjadi sangat spesial dan memiliki nilai lebih dari sekadar fungsinya. Kursi ini mulai sudah tersedia di pasaran seharga mulai Rp20 jutaan,� imbuh Zaky. Datascrip merupakan perusahaan Marketing dan Distribusi yang hadir memberikan solusi berupa penyediaan produk, sarana, sistem yang diperlukan dalam aktivitas bisnis dan perkantoran. indesignlive.co.id

Datascrip menawarkan produk bermutu yang dikategorikan ke dalam 7 solusi bisnis, meliputi: Office Design, Space Management and Filing System; Stationery, Office Equipment and Supplies; Multimedia Presentation and Conference Room; Digital Imaging; Time Management and Security Systems; Surveying and Engineering; Business Software and IT Solutions. [Teks: FE]

sedus.com


39

Investigating the latest trends and products in lighting

Edisi ini meninjau pencahayaan di berbagai proyek multi-residential. FUSE DIDUKUNG OLEH IGUZZINI iguzzini.com

indesignlive.co.id


onteks yang ada selalu seperti ini: masyarakat versus privasi, domain publik versus keintiman hunian pribadi. Seperti yang dieksplorasi pada beberapa proyek di edisi ini, tekanan dari berkurangnya ketersediaan lahan perkotaan dan kebutuhan kota untuk mengakomodasi populasi yang lebih besar dalam sistem perumahan padat menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi para arsitek dan desainer. Blok-blok menara tercemar yang banyak ditemukan di Inggris merupakan contoh dari kegagalan perencanaan ataupun desain, dan mengarah kepada kebutuhan dasar untuk pendekatan alternatif bagi pengembangan dan pengelolaan perumahan publik

K

berskala besar. Kota-kota seperti Wina pascaperang, Singapura dan Hong Kong telah berhasil menyetir haluan dalam penyediaan perumahan massal melalui desain yang dipertimbangkan dengan matang, infrastruktur transportasi yang baik, kebijakan kepemilikan campuran dan dorongan untuk kepemilikan pribadi. Tak dapat dihindari, tekanan yang serupa juga ditanggung dalam penyediaan perumahan pribadi. Namun, berkat adanya pergerakan sektor secara besar-besaran oleh industri pengembangan yang didanai dengan baik dan didorong oleh pasar, maka bangkitlah potensi bagi kualitas desain yang dioptimalkan. Para arsitek, desainer interior, arsitek lanskap dan desainer pencahayaan yang berbakat dan berpengalaman pun direkrut untuk memecahkan dilema yang selalu hadir

di seputar spektrum ‘pribadi versus masyarakat’ dalam pengembangan multi-residential. Di antara sejumlah pertimbangan desain fisik yang mendukung sebuah proyek multi-residential yang sukses, terdapat peluang untuk memanfaatkan cahaya sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar penyedia penerangan yang esensial. Satu peluang terletak dalam pengarahan rute melalui domain publik eksterior dan interior ke hunian pribadi. Poin ini, serta beragam oportunitas lainnya, dieksplorasi oleh Stephen Todd pada artikel berikut ini, dalam diskusi dengan sejumlah arsitek dan desainer pencahayaan. AndrĂŠ Tammes adalah Editor Pencahayaan Indesign. andretammes.com


fuseindesign

Peningkatan prevalensi—serta kemodernan— pada kehidupan multi-residential di Australia menghadirkan tantangan segar dan peluang bagi solusi pencahayaan yang terkandung di dalamnya. Untungnya, sejumlah kecil arsitek, desainer interior dan desainer pencahayaan yang bertalenta memastikan agar kita mampu mengatasi sekaligus memanfaatkannya. erancang pencahayaan untuk klien perseorangan sering menjadi pemelajaran diplomasi tingkat tinggi; setiap orang memiliki gagasan mengenai cara terbaik untuk menerangi hunian mereka. Sementara itu, merancang pencahayaan untuk proyek multiresidential lebih seperti latihan praktik metafisika. Bagaimana tepatnya cara terbaik menerangi rumah-rumah dan sekitarnya untuk para penghuni yang, secara hipotetis, dapat berdatangan tetapi dalam realitas tak akan pernah bertemu dengan sang arsitek? Bagaimana cara mengantisipasi kebutuhan, menyediakan fleksibilitas yang memadai, dan menciptakan pengelompokan yang signifikan— berdasarkan teori Gestalt—dalam konstruksi yang bisa memuat ribuan individu dengan keinginan yang berkembang? Adam de Guara dari Glowing Structures, desainer pencahayaan dengan pengalaman 20 tahun di lapangan, berpendapat bahwa semakin hari, “para pengembang akan berusaha keras untuk menyajikan pengalaman berkualitas, dan tentunya pencahayaan adalah bagian dari pengalaman itu. Kini, orang-orang ingin rumah mereka terasa seperti hotel wisata, demi mencicipi gaya hidup yang lebih tinggi.” De Guara menunjukkan beberapa jebakan untuk dihindari: pencahayaan putih yang terkesan dingin adalah “bencana kecil”; selimut cahaya itu “membosankan, hambar dan tak imajinatif”; susunan ala kisi-kisi di koridor “menciptakan efek ‘laras senapan’ yang tak menarik.” Bisa

M

dibayangkan, suasana yang dihasilkan tidaklah sedap di mata. Direktur SJB Architects, Adam Haddow menyindir: “Pencahayaan bukanlah lipstik untuk interior. Bukan sesuatu yang bisa Anda oleskan pada menit terakhir.” Menurut Haddow, “banyak pengerjaan SJB untuk hunian mewah yang mulai memengaruhi karya multi-residential kami.” “Para pembeli apartemen menjadi lebih sophisticated,” tambah rekannya, Kirsten Stanisich, Direktur Interior di SJB. “Mereka menuntut pendekatan yang lebih halus untuk finishing dan solusi pencahayaan.” Pendekatan Haddow dan Stanisich termanifestasi dalam kolaborasi antara SJB Architects dan SJB Interiors pada kompleks Birmingham di area yang pernah menjadi jantung industri kota Sydney, Alexandria. Memuat 25 apartemen, interiornya bermandikan cahaya subtil, memancar dari belakang lemari dan tersembunyi berkat proses joinery. “Ini adalah desain yang menyoroti tekstur off-form pada beton,” ujar Stanisich. Pencahayaan pun kian bekerja secara berdampingan dengan perkembangan material, sebagai sarana untuk meningkatkan sentuhan arsitek. Pada proyek bermuatan 19 hunian di Ralph Street, Alexandria, area lobi komunal mendapat sentuhan ‘cahaya’ SJB, kali ini melalui sumber cahaya tersembunyi pada rigging perancah di langit-langit, memancarkan gelombang hangat uplight yang memantul kembali ke beton curah di bawahnya. Rasanya seperti memasuki private club yang funky di London Timur. “Secara arsitektur, memperlihatkan struktur bangunan

Teks STEPHEN TODD Fotografi various Alih Bahasa Lisa Amelia

halaman sebelumnya

Menara Australia 108 menampilkan chandelier karya Christopher Boots

halaman sebelah “Ciri khas kami adalah pendar cahaya stabil yang tidak menyilaukan,” ujar Adam Haddow, Direktur, SJB – Ralph Street, Alexandria atas Lobi setinggi tiga lantai berfungsi untuk “menyajikan unsur drama,” ujar William Smart – Connor, Lobi, karya Smart Design Studio

indesignlive.co.id

41


bawah Pencahayaan bespoke dalam apartemen Connor, Central Park, Sydney, karya Smart Design Studio

penting untuk kita lakukan,” ujar Stanisich. “Kami menyesuaikan material industri, dan menggunakan cara couture untuk mengapresiasi kementahan bangunan dan menghormati warisan industri dari lokasi ini.” Pintu masuk, lobi dan area komunal lainnya di proyek multi-residential kini tak hanya menjadi zona transisi semata, melainkan bagian dari pengalaman multi-residential yang unik, sarana untuk menghadirkan suasana hotel wisata. “Kami mencoba memberikan sense of arrival, sensasi progresif saat memasuki ruang,” komentar Haddow. “Dari ruang publik ke semipublik, hingga ke ruang pribadi: harus ada konsistensi secara keseluruhan, namun sensasi tahapan dari domain publik ke area pribadi ini sangatlah penting.” Untuk gedung Connor yang baru— meliputi 13 lantai dan 178 apartemen—di Central Park, William Smart dan Smart Design Studio miliknya “sangat dramatis di area publik,” ujarnya. “Area foyer setinggi tiga lantai diterangi produk Barrisol dalam bentuk instalasi tinggi yang memancarkan backlight. Sistem ini dirancang sebagai karya seni raksasa dan sumber cahaya bagi ruangan. Kami memakai matriks lampu LED untuk mengubah warna, yang mentransformasikan ruangan.” Dibalut lapisan tembaga, serta dilengkapi sirip lenticular, Connor akan memperkaya cahaya kota, dari dalam maupun luar. Smart bekerja dengan banyak

pengembang raksasa dan keahliannya adalah mendesak mereka, jika memungkinkan, untuk kreativitas yang lebih besar dalam penambahan signifikan bagi lanskap perkotaan. “Banyak pengembang menginginkan pencahayaan seragam di sepanjang ruang,” Smart mengakui. “Mereka mengharapkan barisan pencahayaan menurun, tapi biasanya kita melakukan persuasi ke arah efek asimetris, yang diperoleh dengan cara menerangi dinding dan lantai ruang. Pencahayaan asimetris menambahkan unsur drama, dan dengan pendekatan top-down (pencahayaan dari atas) menciptakan efek cahaya yang lebih natural.” Hasilnya di pasaran pun memuaskan— multi-residential Smart terkenal laris dalam hitungan hari, bahkan jam, selepas perencanaan. Seperti gedung Alexander yang memuat 77 apartemen di Barangaroo, untuk Lend Lease, dengan lampu-lampu setrip yang tersembunyi di balik lipatan joinery atau di dalam slot atas yang menyinari bidang permukaan panjang secara merata, dan menyoroti elemen utama di setiap ruangan. Smart bersikeras: kunci sensasi individual pada multi-residential adalah memikirkan tiap proyek sebagai made-to-order: “Sesuai dengan brief dan dikembangkan untuk merespon kualitas unik setiap ruang.” Andrew Hunter, Desainer Senior di Carr Design Group menyatakan bahwa ia dan timnya “melakukan pendekatan holistik untuk setiap proyek, dengan

pencahayaan, bentuk, material dan user experience sebagai penggerak utama pada tahap pengonsepan.” Mereka pun mewujudkannya, dalam proyek multi-residential 100 lantai dan 1105 apartemen, yaitu Australia 108 rancangan Fender Katsalidis di South Bank, Melbourne, yang dikembangkan oleh CBRE. Hunian tertinggi di belahan bumi selatan itu dirancang seperti hotel mewah—di mana tamu/ penghuni tidak ingin pergi. “Multiresidential makin selaras dengan desain hospitality, maka pencahayaan pun perlu pendekatan serupa,” ujar Hunter. “[Pencahayaan] harus menciptakan beragam atmosfer yang dapat dinikmati penghuni di seluruh bangunan.” Yang paling menonjol adalah instalasi dari seniman pencahayaan asal Melbourne, Christopher Boots. Tak jauh dari situ, 667 apartemen di 72 lantai pada Prima Tower diberi sentuhan fiat luxe oleh ahli pencahayaan, Adam de Guara. Sedangkan proyek PDG/Schiavello, dengan façade perunggu dan tinggi 225 meter, memiliki interior yang menyuarakan kenyamanan dan kemudahan individual. “Pencahayaan tak langsung adalah teknik utama,” jelas de Guara, “cahaya terpantul dari permukaan dan membaur, menimbulkan suasana hangat.” Volume terbuka dan lapang memaksimalkan persepsi ruang. “Kami memakai fitting dekoratif di area tertentu, terutama di lounge dan zona hiburan, sehingga memberi kualitas pencahayaan yang dibutuhkan untuk menciptakan suasana ‘resort’ serta menambah unsur kemewahan dan peningkatan bagi pengembangan itu sendiri.” Rahasia sukses pencahayaan multi-residential adalah meneladani genre perumahan lainnya, mulai dari hunian pribadi nan mewah, resort dan hotel, serta jenis lingkungan yang mengutamakan kenyamanan, kesejahteraan dan gaya. Seperti yang ditegaskan oleh de Guara, “jika seorang pengembang punya reputasi dalam menyediakan instalasi berkualitas yang meliputi pencahayaan menarik, harga jual instalasi mendatang dapat ditingkatkan berdasarkan permintaan.”

Stephen Todd adalah penulis lepas di bidang desain dan fashion.


43

KIRI, MENDOBRAK BATAS – PRODUK KONTEMPORER UNIK DAN MUTIARA TEKNOLOGI YANG NYATA DARI SEGI KEJERNIHAN DAN DAYA JANGKAU CAHAYA; KANAN, LAMPU TRICK DENGAN BLADE EFFECT 180°

fuseindesign

Space shaper SISTEM PENCAHAYAAN TRICK DARI IGUZZINI MENDESAIN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN CAHAYA DAN BAYANGAN Dengan spesialisasi di bidang pencahayaan, baik untuk ruang komersial maupun multi-residential, iGuzzini mempersembahkan sistem pencahayaan Trick, sebuah sistem cerdas yang (boleh dikatakan) mendobrak aturan, untuk melakukan permainan tiga dimensi dengan ruang. Menawarkan kebebasan arsitektur sekaligus artistik kepada desainer, Trick dilengkapi dengan lensa toroidal nanoprismatik yang menciptakan tiga efek berbeda—light blade, radial dan washer. Melalui pemanfaatan ketiga efek ini, pengguna dapat mulai menggeser batasan arsitektur, serta mendesain ruang dengan cahaya dan bayangan. Menanggapi Trick, desainer pencahayaan dan juri IES NSW Awards 2015, Mark Elliott, mengatakan: “Perihal keajaiban cahaya dan bagaimana cahaya dapat memperkuat bentuk sebuah ruang, Trick adalah contoh istimewa yang memiliki begitu banyak aplikasi untuk membentuk façade, struktur dan volume, melalui pencahayaan dari bukaan jendela dan tiang, serta efek artistik secara internal dan eksternal.”

iGuzzini

iguzzini.com

indesignlive.co.id


44


luminaryindesign

teks Farida Esti pORTRAIT Courtesy of PT Asri Desindo Intiwidya

Naning Adiwoso Mendesain sebuah bangunan tidak sesederhana menggambar sketsa rumah. Humanity dan keseimbangan lingkungan juga menjadi perhatian bagi Naning Adiwoso.

indesignlive.co.id

45


atas Hasil desain karya

Naning dan tim yang berada di bawah naungan PT ADI.

halaman sebelah Kiri atas Desain Interior

Astraworld Call Center.

halaman sebelah Kanan Atas Ruang

penerima tamu di kantor Astraworld.

ama Naning Adiwoso tentu tidak asing lagi di telinga kalangan desainer interior dan pecinta lingkungan hidup. Bagaimana tidak, semangatnya dalam menciptakan interior yang selaras dengan lingkungan sangat bergelora. Kisahnya berawal saat ia mendapat kesempatan belajar desain interior di International Institute of Interior Design Washington Dc – USA pada tahun 1975. Di tahun pertama, wanita yang akrab disapa Naning ini belum mengerti apapun tentang desain interior dan mulai mempelajarinya. Tahun berikutnya ia sudah mulai bekerja di perusahaan Town & Country Interior yang banyak mendesain interior perumahan. Kebetulan kantor tersebut satu gedung dengan Marriott Corporation, sehingga ia berkesempatan untuk banyak belajar tentang interior perhotelan dan entertainment. Setelah cukup menimba ilmu di USA, Naning kembali ke Indonesia dan mengerjakan proyek pertamanya yaitu Citibank. Bank asal New York ini memang mencari desainer lokal yang mengerti akan budaya Amerika. Kesuksesannya mendesain kantor Citibank membawanya menuju proyek-proyek lain yang tak kalah menantang. Hingga ia menyadari namanya sebagai desainer interior tidak akan abadi dan perlu menyiapkan generasi berikutnya. Untuk itu Naning

N

mendirikan PT Asri Desindo Intiwidya (PT ADI) yang mulai dikenalkan pada klien pada awal tahun 90-an. Kini, PT ADI memiliki lebih dari 40 rekan kerja kreatif yang telah menyelesaikan berbagai proyek. Perusahaan konsultan desain ini semakin berkembang karena kepekaannya terhadap perubahan desain interior. Sering kali Naning mengajak timnya research ke berbagai tempat untuk mengamati perubahan desain di tempat tersebut. “Kita tahu desain interior selalu berubah, karena faktor generasi, teknologi, management, dan ambience. Desain harus terus berubah agar kita tidak membosankan, harus menghibur. Dan kita harus menjadi agent of change,� ujar Naning. PT ADI mendesain tidak untuk pencitraan diri, namun untuk humanity dan lingkungan. Apapun yang mereka kerjakan harus marketable dan acceptable, dan bahan-bahan yang digunakan juga harus available dan reachable. Jika desainer lain sibuk membangun citra diri di dalam desainnya, PT ADI justru mendesain sesuai dengan citra diri klien. Naning mengaku senang jika karya timnya berhasil membuat orang bertanya-tanya siapa orang dibalik desain tersebut. “Saya lebih suka membuat orang bertanya-tanya siapa yang mendesainnya. Karena itu berarti kita sukses melakukan branding dari perusahaan tersebut


luminaryindesign

“ ...Desain harus terus berubah agar kita tidak membosankan, harus menghibur. Dan kita harus menjadi agent of change.� naning adiwoso

atau bisa juga berhasil menerjemahkan pribadi dari si pemilik rumah,� jelas Naning. Tak hanya berhasil menerjemahkan apa yang klien inginkan tapi tim Naning juga berusaha memperbaiki bangunan itu agar tidak merusak lingkungan. Concern-nya terhadap lingkungan, mendorong Naning dan sejumlah rekan lintas-profesi lainnya untuk menggagas pentingnya sertifikasi bangunan atau gedung ramah lingkungan di Indonesia seperti yang telah ada di negara lain. Alhasil, berdirilah Green Building Council Indonesia (GBCI) pada tahun 2009. GBCI merupakan organisasi nirlaba yang berperan memberi sertifikasi dan peringkat ramah lingkungan kepada bangunan atau pun gedung di Indonesia. Organisasi ini juga aktif mengedukasi pentingnya bangunan atau gedung ramah lingkungan kepada masyarakat Indonesia. Bicara mengenai green building tidak hanya terkait soal hemat energi. Terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan, yakni desainer harus melihat bagaimana tata guna bangunan, bagaimana agar ekologi di sekitarnya tetap seimbang, serta bagaimana membangun dengan hasil sampah sedikit mungkin. Banyak yang beranggapan green building itu mahal, namun Naning menyangkal hal itu. Menurutnya, green building itu tidak mahal jika desainernya mengerti bagaimana mendesain dengan bioengineering dan biotechnology. “Karena kita mendesain sesuai dengan ukuran. Misal saya menggunakan kayu untuk lantai, saya ukur dulu perlunya berapa, jadi tidak ada yang terbuang. Lalu kondisi iklim juga dilihat. Di Indonesia yang daerah tropis, kita buat ruangan sesejuk mungkin dengan banyak ventilasi untuk menghemat energi penggunaan AC,� ungkapnya. Mungkin terlihat mahal diawal, padahal untuk jangka panjangnya green building sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan tentunya lebih tahan lama. Negara lain sudah memikirkan konsep bangunan green building yang sesuai dengan perubahan iklim, dan Naning mengharapkan hal yang sama di Indonesia. Ia melihat tren bangunan saat ini menuntut green building dan di tahun 2020-an mendatang akan berubah menjadi healthy building. Apa yang menjadi tren di masa depan sudah mulai disiapkan dari sekarang. Naning menjelaskan pentingnya healthy building untuk kelangsungan hidup manusia. Sebanyak 80 sampai 90 persen orang berada di dalam ruangan,

indesignlive.co.id

47


bayangkan jika semua produk yang digunakan mengandung toksin. “Di indonesia, cat mengandung timbal 650 ppm masih diizinkan sedangkan di luar negeri hanya 90 ppm. Bayangkan jika bayi yang bernapas di dalam ruangan seperti itu. Apakah paru-parunya tidak akan rusak?,� katanya. Tidak hanya kesehatan penghuni yang menjadi persoalan dalam konsep healthy building. Kesehatan alam juga turut diperhatikan. Naning mencontohkan jika pepohonan ditebang dan mengancam populasi hewan di sana, maka manusia juga akan mengalami kesulitan. Apabila katak punah karena kehilangan habitatnya, maka nyamuk akan merajalela karena kehilangan predatornya. Kemudian nyamuk akan mengancam kehidupan manusia dengan segala virus yang ia bawa. Oleh sebab itu, keseimbangan manusia dan lingkungan sangat penting untuk mewujudkan healthy building. Tak berhenti pada bangunan dan lingkungan, Naning juga gencar menyerukan pentingnya toilet bersih bagi kesehatan manusia. Pada tahun 2001, ia mendirikan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) yang memiliki visi mengatasi dan memperbaiki masalah kebersihan, kesehatan serta lingkungan hidup di Indonesia. Awalnya Naning mengaku tidak tertarik mengurusi toilet, namun pemikirannya terbuka setelah mengikuti konferensi masalah toilet di Kyoso, dekat Fukuoka, Jepang pada tahun 1999. Ia menyadari betapa pentingnya toilet yang bersih dan kering untuk meminimalisir bakteri. Apalagi ditambah adanya pemanasan global (global warming) yang bisa membuat penyebaran penyakit akan sangat cepat. Kemudian yang juga perlu dilihat adalah bagaimana anak-anak


luminaryindesign

muda pergi ke toilet. “Coba Anda tanyakan kepada anak-anak, apakah mereka mau menggunakan toilet di sekolah yang kotor? Seringnya mereka menahan buang air dan berakibat mempunyai permasalahan di saluran air kemih saat berumur 20 tahun. Nah itu yang perlu kita hindari,” ucapnya. Naning menjabarkan desain toilet yang ideal untuk masyarakat. Jika dulu toilet umum menggunakan pintu masuk, sekarang sudah tidak perlu lagi karena ada sistem yang disebut freehand, bentuknya seperti huruf "U". Pintu hanya ada di compartment toilet, dan cara membukanya harus ke luar, bukan ke dalam. Hal ini disebabkan oleh banyak sekali generasi muda yang sudah kena serangan jantung dan pingsan, cara membuka ke luar tidak akan menyakiti orang tersebut. Kemudian antara compartment satu dan compartment lainnya diberi ruang, dindingnya menggantung kurang lebih 20cm sehingga kakinya terlihat dan membersihkannya lebih mudah serta tidak ada sudut tempat air menggenang. Lebih baik lagi kalau bisa memilih monoblock yang menggantung tidak sampai lantai sehingga membersihkannya akan lebih mudah dan hemat air. Hal yang sering terlupa adalah flush, sekarang dengan sistem freehand maka flush bisa menggunakan sikut, atau flush dari lantai, atau dengan sinar infra merah (infrared). Begitu juga sewaktu mencuci tangan, keran yang digunakan bisa dilengkapi dengan infrared, atau juga pedal dari lantai. Sentuhan tangan menjadi hal yang penting karena penyakit mudah menyebar melalui tangan. Dari survey yang telah ATI lakukan, 50 persen laki-laki yang keluar dari toilet tidak mencuci tangan, 25 persen untuk wanita. Kemudian dengan mudah mereka bersalaman dan menyebarkan bakteri dari kamar mandi. ATI juga berkampanye soal toilet kering dengan sirkulasi udara dan cahaya yang baik. Indonesia adalah negara tropis dan lembab, di mana jamur mudah berkembang biak, begitu pula dengan bakteri. Karena itu pesan kampanye ATI adalah, "Kering itu sehat". Atas kontribusinya dalam menciptakan desain yang memerhatikan masalah kesehatan manusia dan lingkungan, Naning telah mendapatkan banyak penghargaan. Beberapa di antaranya adalah Lifetime Achievement dari HDII yang ia terima di tahun 2012, juga Lifetime Achievement dari APSDA yang didapat pada tahun 2014. Bahkan Naning Adiwoso menjadi salah satu dari 10 Inspiring Women di majalah Forbes di tahun 2013. Hingga kini, Naning masih terus berjuang mewujudkan Indonesia yang lebih sehat melalui desain hasil karyanya bersama tim. “It’s not just about design, tapi bagaimana mendesain untuk humanity,” tutupnya.

PT Asri Desindo Intiwidya (PT ADI) (62) 21 765 2061

Naning Adiwoso ATAS Desain interior

bagian penerima tamu di Rumah Sakit Citra Garden.

halaman sebelumnya Kiri atas Kantor Indosat

yang menggunakan warna khas dari perusahaan tersebut. halaman sebelumnya Kanan Atas Interior

kantor Indosat yang didominasi warna merah dan kuning memberi semangat bagi para karyawan.

1975 Menempuh pendidikan Sarjana Interior Desainer di International Institute of Interior Design Washington Dc - USA 1977 Menempuh pendidikan Master jurusan Environmental Design di Pratt Institute New York – USA 1982 Menjadi salah satu pendiri dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) 1982–86 Menjadi Sekretaris Umum HDII 1986–91 Menjabat sebagai Ketua HDII 1991–93 Menjadi anggota dewan dari HTII-Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia 1991–KINI Anggota Dewan Kehormatan HDII 1998 Menempuh pendidikan Environmental Psychology di MIT Boston - USA 1998– Panitia acara APSDA tahun 2000 (Asia 2000 Pacific Space Design Association) 2000– Pendiri dan Presiden Direktur dari Indonesian KINI Interior Architecture Space Resource Center (INIAS - Resource Center) sebuah lembaga yang bergerak di bidang green product and design 2001–2010 Wakil Direktur HTTI 2001– Pendiri dan Direktur dari ATI (Asosiasi KINI Toilet Indonesia) 2002 Co founder dari World Toilet Organization 2007 Meraih Pro vitae Award dari International Federatio “GREEN TOILET-TSUNAMI ACEH”, Pro vitae Award dari International Federation of Inner Architect (IFI) “ONE SCHOOL RECONSTRUCTION”. 2008 Inisiator pendiri Green Building Council Indonesia 2008–KINI CEO Green Building Council Indonesia. 2011–KINI Inisiator dari produk Green Listing 2012 Assessor dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Indonesia, Lifetime Achievement dari HDII 2013 Salah satu dari 10 Inspiring Women versi majalah FORBES, “GANESA WIRYA JASA UTAMA” dari ITB - sebagai sebuah apresiasi untuk kontribusinya di bidang desain lingkungan di Indonesia, Pernghargaan “Hall of Fame” dari World Toilet Organization 2014 Lifetime Achievement Award dari APSDA 2015 Inisiator pendiri Green Product Council Indonesia

indesignlive.co.id

49


50

suit suite Firma hukum di Melbourne ini meminta sang arsitek untuk membuat kantor yang ‘menyenangkan’ dan tidak kaku.


portfolioindesign

51

Teks ALICE BLACKWOOD Fotografi Shannon McGrath arSitek woods bagot lokasi MELBOURNE | AUS PROyek Hall & Wilcox lawyers Alih Bahasa Farida Esti

indesignlive.co.id



portfolioindesign

Halaman sebelumnya

Ruang resepsionis sangat hangat dan dipenuhi oleh furnitur-furnitur karya desainer Australia dan berbagai fasilitas yang membuat ruang resepsionis juga dapat berfungsi sebagai business centre untuk para tamu kontraktor, klien, dan staf Halaman sebelah “Kami membuat tangga di tengah bangunan yang langsung terhubung dengan area berkumpul,” kata Brett Simmonds, perwakilan dari Woods Bagot Kiri “Booth ini adalah ruang favorit saya,” kata CEO Hall & Wilcox Lawyers, Sumith Perera. “Banyak dari ruang pertemuan sebelumnya yang tidak memberi privasi untuk klien, jadi saya selalu menggunakan booth ini sekarang”

ngin perubahan mulai terasa di industri hukum. Industri ini mulai terusik kenyamanannya dengan model kerja tradisional di mana klien mencari tim yang hanya bisa bekerja cepat. Mencari tempat perpijak di saat perubahan ini sedang berlangsung, Hall & Wilcox Lawyers baru saja mengubah kantornya yang tidak hanya merubah image dari perusahaan tersebut, tapi juga mengubah pemikiran bahwa tempat kerja adalah tempat yang menyanangkan. Memilih perusahaan arsitektur Woods Bagot adalah hal tepat bagi Hall & Wilcox, karena perubahan ini mengharuskan mereka pindah dari kantor utamanya di Melbourne ke Rialto Tower. “Dari perspektif kami, fleksibilitas adalah hal yang penting,” kata CEO Hall & Wilcox Lawyers, Sumith Perera. “Kami ingin menunjukkan ke klien bahwa kami berpikir ke depan, cara kerja kami juga dilengkapi dengan teknologi yang baik dan efisien,” katanya. Brett Simmonds dari Woods Bagot, memimpin proyek ini, membawa keunikan dari brand Hall & Wilcox ke dalam desain yang tidak hanya merespon kebutuhan tim internal, tapi juga kebutuhan klien mereka. “Satu hal yang pertama kali mereka sebutkan adalah, ‘Kami berbeda dari firma hukum lainnya dan kami ingin terlihat berbeda,” kenang Simmonds. “Kami adalah firma hukum yang menyenangkan dan memiliki tim yang juga menyenangkan dan ini hal penting untuk budaya kami.” Ada juga permasalahan hubungan antar tim di kantor sebelumnya, dengan para karyawan yang terpisah-pisah di beberapa area, bahkan ada yang terpisah lantai dan harus menaiki lift untuk bertemu. Untuk memecahkan masalah tersebut, Simmonds dan

A

tim memulai proyek dengan membangun penghubung: “Kami menciptakan penghubung ke atas yaitu tangga di tengah bangunan, tangga ini langsung terhubung dengan area berkumpul dan membuat orang-orang harus menggunakan tangga. Area berkumpul ini tentu saja lebih berisik dan menciptakan suara yang turun ke bawah. Namun tidak akan mengganggu area kerja.” Material palet warna yang digunakan, dideskripsikan oleh Simmonds sebagai “JapaneseScando” – banyak sekali kayu berwarna agak kuning dan sentuhan warna mint. Warna mint memberi kesan “segar, menyenangkan, dan bersahabat”, ada alasan kuat di balik pemilihan warna pastel yang popular ini. “Hall & Wilcox memiliki branding kuat yang kami tampilkan melalui interior ruangan,” kata Simmonds. “Logo dan warna yang dipakai cukup sesuai dengan apa yang kita harapkan.” Hal-hal kuat hadir di ruang tunggu, di mana meja tamu berbahan kayu alami yang kuat menyambut para tamu. Beberapa ruangan berada di sekeliling meja tersebut, termasuk sebuah business centre di mana para pengunjung bisa mengisi ulang daya perangkat pribadi mereka dan juga menyegarkan diri mereka sendiri. Ruang pertemuan informal berada di sisi ruang tunggu. “Firma hukum biasanya lebih formal, namun ruang tunggu kantor ini mematahkan statement tersebut,” kata Simmonds. Di sisi lain, Woods Bagot bekerja dengan Calder Consulting untuk mengembangkan strategi yang bisa mengubah budaya yang sudah mengakar di industri hukum. mengubah model kantor yang semula statis, Woods Bagot berusaha untuk menciptakan ruangan terbuka yang mengombinasikan ketenangan namun tetap terlihat hidup.

indesignlive.co.id

53


Kiri Woods Bagot

membuat kantor memiliki banyak sudut tenang untuk meeting dan collaborating, atau untuk sekedar mencari inspirasi Kanan “Anda dapat mendengar suara dari antar lantai,” kata Simmonds yang membuat area berkumpul di sekeliling tangga tengah

Ruang kerja berada di sekeliling perimeter, dengan area tengah serba guna yang dilengkapi high acoustic requirement dan resource spaces. “Kami menggunakan semua bagian dari buffalo,” kata Simmonds, sambil menunjuk ke arah koridor yang menjadi akses dari ruang tengah ke ruang penyimpanan. “Kami memanfaatkan setiap inci dari lantai yang ada.” Pertisi kayu memisahkan meja resepsionis bergaya meja call centre dengan ruang pertemuan klien. Elemen vertikal memberi kesempatan kepada Simmonds dan tim untuk bermain dengan ketinggian, dan juga beberapa tanaman. “Kami juga menjaga semua pekerjaan tetap bisa berjalan dengan baik di kantor dan kebutuhan para pekerja dapat terpenuhi,” jelas Simmonds. Furnitur yang digunakandi kantor ini sangat fleksibel, menarik, dan menenangkan. Untuk memisahkan meja yang panjang, Simmonds dan tim menghilangkan bagian dari plafon, memberi pencahayaan yang hangat, dan memasukkan elemen warna putih dari mechanical services. Hall & Wilcox sangat antusias membuat para karyawan dapat bekerja bersama-sama, dan saling berbagi informasi dan para pengacara senior bisa membimbing juniornya. Langkah ini, kata Perera, lebih efektif untuk mencapai hal itu. “Ini bukanlah hal yang mudah,” katanya, namun ini adalah cara baru dalam bekerja

Alice Blackwood adalah Editor majalah Indesign di Melbourne.

Level 10 floor plan


portfolioindesign

“ Kami menggunakan setiap bagian dari buffalo... setiap inci dari lantai yang ada.” brett simmonds

Hall & Wilcox lawyers Arsitek Woods Bagot Kontraktor Renascent Services Engineers ECM Insinyur Struktural Meinhardt Group Insinyur Akustik Renzo Tonin and Associates Surveyor Bangunan Geoff Woolcock Total Area Lantai 4200 m Woods Bagot woodsbagot.com

2

Furnitur Rumba’ workstations, BuzziBooth, bangku Enea Contract, Zenith. Partner pods dan meja perpustakaan, meja PBS custom, meja ping pong, Koskela. Kursi Jon Goulder custom, meja Thinking Works UR Folding, Stylecraft. Meja resepsionis dan meja ruang meeting, Jardan. Kursi resepsionis Ronan & Erwan Bouroullec, bangku tinggi Antonio Citterio, kursi makan Jasper Morrison, Vitra. Meja Universo

Positivo, meja ‘spHaus’, Own World. Kursi eksekutif ‘Caesar’, kursi Allermuir, Formway, meja Sean Dix Design ‘Copine’, Buzzispace ‘BuzziCube 3D’, Zenith. Bangku Pedrali ‘Malmo’, Kfive. Meja lipat custom, Schiavello. Pencahayaan Lampu gantung ‘Parison’ oleh Resident di ruang resepsionis, District. Lampu gantung ‘Under the Bell’ oleh Muuto, lampu gantung ‘RGB’ oleh Lasvit, Living Edge.

Finishing Lantai kayu ‘Hekke’, Tongue n Groove. Karpet bulu domba, Gibbon Group. Karpet ‘Tarmac’, Shaw Contract Carpets. Karpet lantai, Interface. Anyaman vinyl ‘Illuminate’, The Andrews Group. Lantai dapur, Altro. Karpet, RC&D. Cladding dinding, Snaptex, dilapisi dengan Kvadrat, InStyle. Lantai dapur blue splashback, Woven Image. Cat ‘Wash n Wear’, Dulux. Plafon ruang istirahat, Woodform. Plafon ‘Cleaneo’ di ruang

pertemuan, Knauf. Kitchen laminate, Laminex. Fixed & Fitted Trove Lockers, CSM.

indesignlive.co.id

55


56


portfolioindesign

Teks Stephen Crafti Fotografi Mark Ashkenasy Arsitek MARCH STUDIO Lokasi MELBOURNE | AUS Proyek CHESSEL GROUP Alih Bahasa Farida Esti

living history Ketika kantor modern lainnya tidak ingin menonjolkan interior dengan folder dan kertas, kantor ini justru membuat desain dengan fitur dari barang-barang tersebut. indesignlive.co.id

57


Halaman Sebelumnya

Glulam beam membuat ritme yang indah di kantor Halaman sebelah

Plafon yang tinggi cukup untuk membuat ruangan bergaya mezzanine Kiri Furnitur kayu dan lantai beton menciptakan warna yang menawan Bawah Furnitur dengan desain custom dari March Studio terlihat melayang

he City Tiler, di Chessell Street, Melbourne Selatan, adalah sebuah mercusuar bagi para arsitek dan desainer selama akhir tahun 90-an sampai memasuki abad milenium baru. Bangunan berdinding beton dan memiliki kolam renang serta pohon palem ini menjadi oase dalam batasan-batasan desain bergaya industrial. “Saya berusaha menciptakan suasana seperti Negara Maroko, serta nuansa toko-toko yang dapat ditemui di Venice,” kata Jurgen Plecko, Desainer Interior yang mendesain bangunan iconic di tahun 1997 ini (saat ini bisnisnya telah pindah ke Albert Place, Melbourne Selatan). “Konsep yang digunakan memakai keramik khas Maroko yang masih diproduksi hingga sekarang,” tambahnya. Visi Plecko telah memudar sejak 10 tahun yang lalu, bangunan dengan kolam renang dan ruang yang terasa lengang. Namun, Kevin Logue dari Chessell Group (yang sebelumnya Capital Creation) sedari awal sangat menyukai bangunan yang mencolok. Logue menugaskan arsitek Rodney Eggleston dari March Studio, untuk tidak hanya memulihkan halaman dan kolam renang yang indah, tapi juga merombak showroom City Tiler menjadi sebuah kantor. Dengan plafon yang tinggi dan dinding serta lantai beton, seolah sang arsitek diberi sebuah kanvas kosong. “Saya menginginkan ruangan yang terbuka, terpisah dari beberapa ruang staf dan semua berkas-berkas bisnis seperti pemimpin kami,” kata Logue. Permintaan berikutnya adalah membuat dua ruang meeting tertutup, dengan plafon setinggi lima meter. Ketika Eggleston menginspeksi kantor sebelumnya, kesan pertama bagi Eggleston adalah perusahaan yang terikat pada dokumen. “Mereka diwajibkan untuk membuat tiga lembar salinan setiap dokumen, meski sekarang sudah era digital,” kata Eggleston, yang sangat kagum dengan ruang penyimpanan berkas di sana. Awalnya Logue menyarankan March Studio untuk membuat dokumen kerja di kantor baru lebih tersembunyi dan tidak terlihat seperti tempat kerja. Namun, Eggleston berpikir lain, ia justru ingin

T

“ Mereka diwajibkan untuk membuat tiga lembar salinan setiap dokumen, meski sekarang sudah era digital.” Rodney Eggleston


portfolioindesign

menonjolkan image yang sudah ada dari kantor jasa keuangan ini. “Saya berpikir bahwa folder abu-abu bisa dipadukan dengan arsitektur. Memajang folder abu-abu juga membuat karyawan lebih mudah untuk mengambilnya.” Jadi poin utama dari interior kantor adalah rak buku, dibuat dari laminated veneer lumber (LVL) dengan beragam bentuk di seluruh ruangan. “Kami mulai dengan rak buku pada dinding di samping tangga dan diperluas ke seluruh ruangan,” kata Eggleston, yang memakai LVL hingga ke plafon. Setiap rongga yang diisi dokumen, memberi ritme yang indah di setiap bagian kantor. Saat jiwa seni March Studio mengekspresikan ratusan folder abu-abu pada kantor ini, tim lainnya juga memiliki ide untuk membuat beberapa furnitur ‘melayang’, dengan menggunakan kabel besi yang menjulang dari plafon ke lantai. “Ini merupakan desain yang menantang. Desain ini membuat kami mempertanyakan standar bangunan yang tepat,” kata Eggleston, yang sudah biasa menggunakan balok LVL yang tidak mahal namun mampu menahan beban. Bagi Logue, datang ke kantor ini seperi datang ke teater besar. “Dengan mudah kami bisa memajang dokumen. Namun desain ini sangat menarik. Dan lebih dari itu, desain ini menggambarkan apa yang kami kerjakan sehari-hari,” kata Logue, yang menyukai transparansi kantor, begitu pula dengan folder-folder yang dipajang. Dengan kolam air di tengah bangunan, benar-benar serasa berada di daerah eksotis, yang jauh sekali.

Stephen Crafti adalah koresponden Majalah Indesign’s di Melbourne.

Chessel Group Arsitek March Studio March Studio marchstudio.com.au Pencahayaan Lampu di sela-sela balok kayu, Fino

Copper, Pierlite. Lampu gantung, Industria. Lampu plafon Flos Recessed, Euroluce. Lampu dinding, Mance. Fixed & Fitted Toilet, Rogerseller, Caroma. TV dinding Samsung, Harvey Norman. Skylights, Velux.

indesignlive.co.id

59


Homes in


portfolioindesign

Teks Paul McGillick Fotografi Raimon Land aRsitek HB Design lockasi Bangkok | Thailand PROyek THE RIVER Alih Bahasa Sunthy Sunowo

the Sky Menara kembar di Bangkok ini menunjukkan komitmen pada kesetaraan dan kualitas dalam desain residensial.

indesignlive.co.id

61


halaman sebelumnya

Transparansi bangunan langsung menyuguhkan pemandangan Chao Praya River atas Tangga spiral yang dibuat khusus untuk menghubungkan kedua lantai marketing pavilion

halaman sebelah atas

Ketinggian dari dua gedung saling melengkapi dengan lantai bawah yang menyatu

halaman sebelah bawah Pemandangan luar

dari lobi adalah lanskap taman tropis yang juga menjadi ruang publik

embantu kllen developernya untuk mewujudkan ide-ide eksploratifnya, HB Design (HBD) yang berkantor di Singapura berusaha mendorong batas desain melebihi estetika semata dan lebih fokus menjadi solusi yang juga ikut menambah nilai tambah bagi pengembang, penghuni, dan komunitas yang lebih luas. Pengaruh kualitas desain yang baik membuat semua pihak bahagia. Berbicara dengan Hans Brouwer tentang bangunan tingkat tinggi multi residensial yang diwarnai oleh kata-kata seperti ‘mendemokrasikan bangunan tinggi’, ‘rumah di langit’, ‘placemaking’ dan ‘memanusiakan bangunan tinggi. Di seluruh dunia, pertumbuhan eksponensial dari sebuah kota telau membuat kepadatan yang tidak lagi bisa ditolerir, tetapi sangat penting untuk dicarikan solusinya. Pengembangan bangunan tingkat rendah dan medium menjadi solusi yang dipercaya banyak orang, tetapi bangunan tinggi tetap menjadi solusi paling baik. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah bila orang akan hidup di apartemen, tatanan seperti apa yang akan mereka butuhkan untuk bisa membuatnya nyaman dan tidak menyebabkan masalah sosial seperti terasing atau tingkat bunuh diri cukup tinggi yang selama ini selalu berhubungan dengan gaya hidup di bangunan tingkat tinggi. Dua menara The River (72 dan 44 lantai yang dihubungkan dengan podium) menjadi salah satu struktur tertinggi di Bangkok dan bangunan residensial tertinggi di di Thailand. Rencana awalnya bangunan ini terdiri dari tiga tower, tetapi HBD merubahnya menjadi dua dan memberikan ketersediaan ruang yang sama untuk bisa dijual dalam

M

luasan 1400 m2 dan terdiri dari 1000 apartemen. Semuanya menikmati pemandangan yang bagus ke arah kota dan sungai dengan hanya membangun dua menara yang memiliki orientasi dengan aksis utara selatan. Sungai Chao Praya seperti dibingkai untuk menikmati alirannya ke arah laut, selain itu juga memastikan orientasi matahari yang paling baik. Yang seringkali terlupa adalah insting pengembang dalam mencari lokasi yang baik. Dalam kasus ini, lokasinya terletak di sisi sungai yang salah. Dengan semua hotel terkenal. Tantangannya adalah merubah cara berpikir tentang bangunan landmark. Tujuh tahun yang lalu ada di sisi kanan dari bangunan, dan dua menara dengan bentuk yang atraktif tersebut mempercantik skyline Bangkok. Dengan ekspresi arsitektural yang terinspirasi dari yin-yang, dua menara itu tidak hanya saling melengkapi, tetapi sisi fasade dari setiap bangunan juga saling mendukung dengan curtain wall melengkung, sementara sisi lainnya lebih bertekstur memanfaatkan keberadaan unit-unit yang ada. “Saya ingin membentuk lantai tersebut, sehingga tidak terlihat seperti benjolan yang besar,” jelas Brouwer “ dan merubahnya menjadi dua sayap dengan satu core. Kami memanipulasi dua sayap bangunan tersebut menjadi dua jenis arsitektur yang berbeda.” Hal inilah yang memastikan setiap unit memiliki pemandangan yang baik. Sebagai tambahan, massa dengan benjolan besar kemudian dipecah menjadi fasade yang menarik karena keragaman unit yang ada. Dengan meletakkan area servis (dapur, kamar mandi) di sebelah koridor (yang membebaskan risers dan menjadi core utama), tata ruang yang beragam menjadi mungkin, menawarkan perencanaan yang fleksibel dan memberikan kemungkinan bagi penghuni untuk menata unit mereka dan mengubah apartemen menjadi rumah. Bangunan yang baru ini memperbolehkan ac unit untuk dipasang di balkon, tetapi juga mengijinkan ketinggian plafon diturunkan menjadi 3,2 m dari 3,4 m, memungkinkan hadirnya tiga lantai lagi di setiap menara. Bagi penghuni, area parkir podium yang besar memiliki eco-deck dengan tata lanskap, kolam renang, dan pavilion, sementara itu terdapat pula kapal privat yang menghubungkan kondominium ke sisi sungai yang lain. Sebagai bagian dari strategi placemaking, lantai dasar di sepanjang sisi sungai diintegrasikan ke dalam konteks urban yang bisa dengan mudah diakses publik serta dilengkapi area retail dan fasilitas hospitality. Dengan begitu bangunan ini melibatkan konteks urban dan mendukung aktivitas komunitas. The River memenangkan kondominium terbaik se Asia dalam Thailand Property Awards di 2012. Menara kedua baru diselesaikan pada tahun 2015.

Paul McGillick is a freelance writer specialising in architecture, art and design.


portfolioindesign

“ Kerja arsitek tidak untuk memberikan apa yang klien mau, tapi menunjukkan apa yang tidak terbayangkan sebelumnya bisa dimiliki.� Hans Brouwer

indesignlive.co.id

63


The River, Bangkok desainer konsep arsitektural Hans Brouwer arsitek lokal Steven J. Leach + Associates Ltd. insinyur sipil & struktural Meinhardt (Thailand) Ltd. konsultan Faรงade Connell Wagner Pte Ltd. insinyur M&E Lincolne Scott konsultan & desainer pencahayaan Meinhardt (Thailand) Ltd. waktu pembangunan Empat tahun Totalarea lantai 203,000 m2 HB Design hbdesign.biz Furnitur Furnitur secara keseluruhan, Baker, Barbara Barry, Bolier, Thomas Ville, Louis Poulsen, PP Mobler, Christian Liaigre, Baccarat, Lalique, Ligne Roset, Poltrona Frau, Ballucco, Kartell, MDF Italia, Minotti, Zanotta, Flou, Gervasoni, Acerbis, Fontana Arte, Bonaldo, Moooi, Meridiani, Giorgetti, Mood, Natuzzi. furnitur luar, Royal Botania, Dedon, KenKoon, Kettal. Finishing Karpet, Habitat. Kain pelapis, Elitis, Jim Thompson. Fixed & Fitted Tirai kayu, Goodwill International. Perlengkapan rumah, Siemens, Samsung, Sony, B&O.

atas Ruang santai di atas

shared podium memberi pemandangan tropis yang mewah kiri Lanskap topologi apartemen dari dalam unit setinggi dua lantai yang menciptakan nuansa nyaman halaman sebelah atas

Kaca pada lantai dan plafon di kamar mandi menyuguhkan panorama indah dari kota Bangkok

halaman sebelah bawah Hans Brouwer, foto

dari HB Design


portfolioindesign

In Discussion

Paul McGillick berbincang dengan Hans Brouwer, Direktur HB Design tentang evolusi pendekatan desainnya.

H

ans Brouwer memulai pendidikan arsitektural di Zurich dimana penekanannya lebih pada keterbangunan. Namun, dia menyelesaikan pendidikannya di California dimana konseptual dan kreativitas lebih dikedepankan. Pertemuan dua pendekatan yang bertolak belakang ini memberikan pengaruh pada bagaimana dirinya melihat arsitektur, yaitu berada di tengah-tengah antara menjadi pembangun yang pragmatis dengan mempertimbangkan material dan di saat yang bersamaan ada ide tentang apa yang akan terwujud secara konseptual. Setelah lulus, dia langsung bekerja untuk Norman Foster ketika perusahan

tersebut mulai naik daun. Berkesempatan bekerja di beberapa proyek penting seprti Century Tower di Tokyo, The Commerzbank di Frankfurt dan sempat terlibat dalam Hong Kong Airport. Pengalaman bekerja pada Fostes memberikan tambahan dimensi pada pendekatan binary Brouwer pada arsitektur dan meletakkan fondasi pada intinya yang mendorong terwujudnya HB Design, perusahaan yang didirikannya di Hong Kong di tahun 1995. “Proses penemuan,” jelas Brouwer, “Entah itu adalah cangkir teh, rumah, condominium, atau bangunan tinggi, masih tetap tentang penemuan tentang apa yang bisa diwujudkan. Kerja arsitek tidak untuk memberikan klien apa mau

mereka, tetapi menunjukkan apa yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya bisa dimiliki.” Dari Foster, dia mengambil ide proses yang mendorong penyelesaian masalah yang dia sebut telah memberikan perubahan besar pada bagaimana HBD mendekati klien. “Saya juga menemukan keterikatan dengan klien dalam perjalanan mencari solusi atas masalah mereka dan membawa mereka ke dalam proses desain.” Tiga hal filosofi pendekatan, proses, dan bangunan adalah warisan yang didapatnya selama bekerja untuk Foster, ditambahkan dengan fungsi komunikasi yang sangat penting. Komitmen HBD untuk mendorong nilai melalui desain bukan tidak mungkin dilakukan karena didukung kemampuan komunikasi yang sangat baik. Seperti Brouwer merefleksikan, “Kamu bisa menjadi desainer terbaik, tetapi bila tidak bisa mengomunikasikan…” Melihat masa depan Asia, Brouwer membangun praktek pribadinya di Hongkong dan bekerja dan mengerjakan proyek hunian kecil dan retal hingga ketika 1998 finansial krisis membuat proyek menjadi sangat jarang. Alasan personal dan lingkungan ekonomi yang lebih baik membawanya ke Singapore dan kemudian menjadi pusat perusahaannya. Hingga 2004 perusahaannya terus mengerjakan hunian dalam skala kecil tetapi terdapat beberapa inovatif retail, interior hotel, dan interior kantor. Kantor pusat Starhub di tahun 2001 memiliki pendekatan yang cukup cutting edge sebagai desain kantor. Di tahun 2004 HBD bergerak dari hunian individu ke villa dan pengembangan apartemen resor di Thailand, bangunan

tingkat tinggi multiresidensial. Dengan kata lain memasuki market baru dan skala pekerjaan serta tipologi bangunan yang baru. Hal ini tentu diikuti dengan bertambahnya jumlah staff dan kemampuan. Dalam proses ini setiap proyek dilihat unik dan memiliki tempatnya sendiri. Memaknai lagi placemaking dengan bangunan tingkat tinggi adalah tantangan, menghindari vernakular dan memastikan setiap bangunan merespon konteks fisik dan kultural. Sejalan dengan ini tentunya penekanan pada demokratisasi dan humanisasi bangunan tingkat tinggi yang didorong dengan keyakinan bahwa membangun rumah lebih dari hanya sekedar kebutuhan dasar. “Manipulasi ruang, tatanan, dan cahaya bisa membangun kejutan dan kenyamanan,: jelas Brouwer. Sejak 2008, HBD mengembangkan bisnis ke India yang sekarang sudah mengerjakan beberapa proyek rumah dan mixed use. Proyek komersial mereka di India dan Vietnal sangat menarik dari bagaimana mereka membawa fasilitas-fasilitas kondominium menjadi kantor. HBD adalah praktek arsitek yang sangat mengangkat nilai dan komitmen untuk mencapai tingkat kehidupan dan komunitas yang lebih tinggi. “ Tujuan utama kami adalah bagaimana membuat arsitektur adalah keindahan urbanisme yang dibagi dan membangun kehidupan orang untuk tujuan yang tidak bisa dilakukan sendiri. Kita semua adalah makhluk sosial. Bagian dari penelitian panjang kami adalah apakah kualitas tambahan yang bisa diberikan oleh coliving dan condominium? indesignlive.co.id

65



portfolioindesign

Teks Lorenzo Logi Fotografi Edward Birch Arsitek Luigi Rosselli Architects Lokasi Pilbara, WA | Aus Proyek MUSTERER’S QUARTERS Alih Bahasa Farida Esti

ONE WITH NATURE Serba guna, efisien, dan indah, sebuah perumahan di Pilbara menunjukkan bagaimana masyarakat bisa dibentuk di lingkungan yang ‘keras’.

indesignlive.co.id

67


Halaman Pembuka Dari

Musterer’s Quarters dan lanskap sekelilingnya, terlihat hamparan rumput hijau di sisi sungai yang mengalir ke Samudera Hindia atas Atap dari rumahrumah ini menjadi pelindung dari sinar matahari dan membantu menjaga temperatur ruangan tetap dingin Kanan ‘Kapel’ menyajikan pemandangan yang luar biasa: dari pemakaman keluarga sampai pemandangan lainnya Halaman Sebelah

Berkilau, plafon perunggu di dalam ‘kapel’ menangkap dan memantulkan sinar matahari yang masuk melalui ‘oculus’


portfolioindesign

etika Anda memikirkan tentang arsitektur perumahan, 12 rumah di kawasan luas yang jarang penduduknya pasti tidak terlintas di pikiran Anda. Sementara Luigi Rosselli Architects’ (LRA), membangun 12 rumah tanpa menghiraukan hal itu dan berniat untuk meningkatkan jumlah penduduk di kawasan ini, mereka juga menawarkan perumahan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan indah. Setelah memperbaiki bangunan utama – yakni sebuah ‘kapel’ yang memiliki plafon perunggu dan bahan logam lainnya – LRA tengah sibuk mengakomodasi pembuatan cattle musterer dan properti lainnya, baik itu untuk pengunjung, tamu, atau pun para staff-member. Klien meminta desain perumahan yang berbiaya minim dan hemat energi, LRA pun langsung merespon hal ini dengan positif, impian klien akan proyek ini adalah mewujudkan perumahan yang tidak hanya menjadi tempat tinggal sementara namun menjadi tempat tinggal tetap yang nyaman untuk keluarga. “Permintaan yang sangat unik,” kata Luigi rosselli, Direktur Perusahaan LRA, “biasanya keinginan ini dimiliki oleh orang yang tinggal jauh dari keluarga. Keinginan yang sangat umum: makan bersama keluarga, memiliki dapur yang besar, bahkan mereka bisa bergosip di dalamnya.” Untuk tempat tinggal, LRA memutuskan menanam struktur yang kuat di bawah bukit pasir dan menata deretan rumah dengan urutan zig zag, meminimalisir area luar yang timbul, serta dinding berbahan tanah liat yang menstabilkan dan mendinginkan temperatur udara. Bukit pasir membelakangi properti dan Musterer’s Quarters mengikuti alur bukit pasir dan membaur bersama pohon-pohon ghost gum di sekitarnya. Langit-langit yang hampir dipenuhi tumbuhan ini berarti “langit-langit ini anti debu dan anti panas,” jelas Rosselli. Dinding berbahan tanah liat merupakan pendingin alami yang baik; dinding ini menyerap kelembaban dari udara dan melepaskannya melalui proses penguapan. Strukturnya tidak terkena panas dan sinar UV dari matahari, terlindung dari angin dan topan, serta menjaga kestabilan temperatur ruangan, membuatnya lebih nyaman untuk ditinggali, dan awet. Di bagian dalam, rumah ini sangat esensial dan fungsional, serta mampu melawan temperatur ekstrim – dan debu berbahaya – sudah menjadi sesuatu yang mewah bagi warga lokal. Kedua desain yang dipilih membuat LRA dipercaya untuk melanjutkan proyek ini, mereka juga dipercaya untuk mengerjakan hal-hal yang sensitif di area ini. “Awalnya saya agak khawatir untuk membangun banyak bangunan di sini. Sekarang kawasan ini sudah terlihat seperti kota urban, semua dibangun dengan gaya yang sama dan dalam waktu yang sama,” kata

K

“ Mampu melawan temperatur ekstrim – dan debu berbahaya – sudah menjadi sesuatu yang mewah bagi warga lokal.” Lorenzo logi

indesignlive.co.id

69


70

portfolioindesign

Rosselli, “jadi dengan membagun di bawah permukaan tanah, dampak buruk pada lanskap akan semakin sedikit.” Proses pembangunan ini “seperti operasi,” jelasnya, “Dibongkar dan ditutup kembali. Bukit pasir bisa diambil dan dapat dipulihkan kembali.” Daerah ini telah ditanami beberapa tumbuhan lokal, seperti buffel grass dan sturt’s desert pea. Dinding dari tanah liat, menciptakan koneksi yang kuat dengan tanah bumi yang kaya akan zat besi sepanjang ratusan kilometer dari berbagai sudut. “Kami menggunakan tanah liat dari kawasan yang tidak jauh dari properti, dicampur kerikil dari tepi sungai,” jelas Rosselli. Hanya dibutuhkan sedikit semen untuk memperkuat material, kandungan karbon pada material yang digunakan juga tergolong rendah, sehingga mendukung keberlanjutan dari proyek ini. Sisi kemasyarakatan terlihat jelas pada bangunan ‘kapel’ ini: berdiri di bukit pasir paling tinggi, dengan struktur berbentuk telur yang menyajikan panorama luas, dipenuhi pohon-pohon ghost gum dibawah langit luas. Dengan sebuah kabinet, plafon tanah liat – perunggu dan ‘oculus’ dipuncaknya (“seperti Pantheon”), bangunan ini tidak menyediakan fasilitas komersil, tapi menyediakan sebuah tempat pertemuan, tempat meditasi, dan belvedere kontemplatif. “Ini tempat pertemuan, yang langsung terhubung dengan perumahan,” jelas Rosselli, “terlihat juga pemakaman keluarga; semacam tempat spiritual.” Mungkin terlihat klise untuk city folk dengan keindahan alam pedalaman, warna yang kaya, dan lahan yang luas, namun ciptaan LRA di tengah dataran Pilbara ini patut dipuji. Hasil dari proyek ini memuaskan klien yang mendambakan keindahan dan lingkungan yang nyaman, dan proyek ini berkontribusi dalam membangun masyarakat yang menunjukkan bagaimana kekuatan arsitektur dan desain dapat membantu membuat lingkungan menjadi lebih baik. Melihat proyek ini dari atas, Rosselli merasa, “Proyek ini mengingatkan akan lukisan orang-orang Aborigin, Anda melihat bentuk, warna, dan titik, serta lanskap, yang memiliki warna dasar sama.” Kini, banyak kota yang kurang menunjukkan cita rasa seni, tapi mari berharap perubahan itu akan segera dimulai.

Lorenzo Logi adalah Managing Editor Indesign.

atas Interior dari perumahan ini sangat serba guna namun tetap nyaman bawah Kaya akan zat besi, tanah liat yang digunakan sebagai material dinding perumahan terlihat menyatu dengan alam sekitar

Musterer’s Quarter Arsitek Luigi Rosselli Architects Kontraktor Jaxons Constructions Insinyur Struktural Pritchard Frances Civil & Structural Engineering Consultants Konsultan Lingkungan Floyd Energy Jonery Modern Interiors Kontraktor Tanah Liat Murchison Stabilised Earth Pty Ltd Arsitek Lanskap Tim Davies Landscaping Total Area Lantai 1110 m2 Luigi Rosselli Architects luigirosselli.com Furnitur Tempat tidur American Oak, Mark Tuckey. Kursi bulat ‘ZZ Teak’, Empire Freo. Meja makan, Winton Cottage. Kursi, Tripoli. Pencahayaan Lampu gantung ‘Osteria’, Schots Home Emporium. Finishing Cat ‘Onyx’, Dulux. Fixed & Fitted Bathtub oval, Kado Lure. ‘Icon+’ spout, Astra Walker. For the full directory of supplier contacts, visit indesignlive.com/dissections63

indesignlive.co.id


portfolioindesign

Teks Stephen Crafti Fotografi Lynton Crabb Arsitek Berton Design Lokasi MELBOURNE | AUS Proyek ELSTERNWICK HOUSE Alih Bahasa Farida Esti

design remix Gaya vintage bertemu dengan furnitur modern di rumah yang berdiri sejak tahun 1970-an.

indesignlive.co.id

71


umah tahun 1970-an yang berlokasi di Elsternwick, Melbourne, dengan mudah diubah menjadi sebuah ‘McMansion’. Didesain oleh arsitek Ken Edelstein, pagar beton telah menyembunyikan rumah berdinding beton yang ‘kuat’ seperti rumah baru. Untunglah, sang pemilik, pasangan dengan dua orang anak, menyukai nuansa modern di rumah ini, meskipun rumah tersebut telah dibangun lebih 40 tahun yang lalu. “Pemiliknya mengerti akan style. Mereka bisa melihat rumah ini berbeda,” kata arsitek interior Steven Berton. Sementara Berton dapat melihat apa yang dibutuhkan untuk membuat rumah ini semakin indah, awalnya sang pemilik agak ragu pada denah rumah yang kurang sesuai dengan yang mereka cari. “Klien saya menginginkan tidak ada dua ruang keluarga dan kamar tidur utama yang sempit, kini hal tersebut telah tercapai.” Ketika beberapa arsitek dan desainer berupaya merombak keseluruhan rumah, seperti dapur atau kamar mandi baru, Berton justru menganggap desain Edelstein telah teruji waktu. Mungkin dinding beton perlu lebih bersih dan butuh lapisan baru. Namun sedari awal, mantra Berton sudah terlihat. “Semuanya serba guna. Satu-satunya hal yang kurang adalah kamar tidur utama yang agak sempit,” kata Berton, mengenang kamar tidur utama sebelumnya (yang kini menjadi kamar tidur anak). Meski ukurannya relatif sederhana untuk standar saat ini (kira-kira 250 meter persegi), Berton, dan juga kliennya, tidak tertarik untuk memperluas area dari denah aslinya. Namun, ada kesempatan untuk memperluas sisi samping rumah, bagian kamar tidur sempit yang berisi dua bunk bed. “Kini, kamar tersebut sudah cukup luas untuk menjadi kamar tidur utama, area walk-in dressing, dan ensuite,” kata Berton, yang menggunakan beton sebagai perubahan pada rumah ini. “Saya tidak ingin hal yang baru lebih menonjol dari hal lama,” tambahnya. Di kamar tidur utama, dengan picture window serta lantai dan plafon yang baru, sang pemilik bisa menikmati cahaya dari luar dan pemandangan indah dari taman karya Rick Eckersley. Begitu juga dengan ensuite yang berada di tepi kolam renang. Walaupun area walk-in dressing agak sempit, tapi masih cukup ruang untuk menempatkan lemari di kedua sisi dinding. Cahaya yang masuk dari ujung area dressing, membuat ruangan terlihat lebih luas.

R

HALAMAN SEBELUMNYA

Bagian utara rumah terdapat taman belakang sekaligus kolam renang ATAS Sisi formal rumah pada jalan masuk yang jarang digunakan kecuali untuk para tamu BAWAH Ruang keluarga dipulihkan kembali dengan jendela dan pintu berbahan besi yang langsung mengarah ke taman KANAN Ruang keluarga dan ruang makan awalnya sudah berdinding beton


portfolioindesign

“ Tidak masuk akal jika saya harus mengubah semuanya hanya untuk sebuah pengakuan.� Steven Berton

indesignlive.co.id

73



portfolioindesign

HALAMAN SEBELUMNYA

Hal yang sama juga terjadi pada dapur dan dua kamar mandi di dalam rumah kawasan Elsternwick ini. Dari pada menempatkan meja rias baru di kamar mandi, Berton lebih memilih membersihkan keramik mosaik pada dindingnya. Begitu pula dengan dapur, yang telah digunakan sejak tahun 1990-an, sedikit disegarkan dengan melakukan liming ulang pada furnitur kayu. “Sepertinya kurang pantas jika mengubah dapur menjadi sesuatu yang baru hanya untuk kesenangan semata. Selain kondisinya, Anda tidak akan menemukan lokasi lain yang tepat dijadikan dapur di dalam rumah ini,” kata Berton, yang juga melakukan liming ulang pada plafon kayu. Permukaan lainnya juga dihidupkan kembali. Lantai terracotta, contohnya, serta dinding beton perlu dibersihkan lagi, hal ini bisa dilakukan karena lantainya menggunakan keramik. “Kotoran dan debu telah menumpuk di sini selama bertahun-tahun, termasuk coretan anak-anak,” tambah Berton. ‘Intervensi’ lainnya juga ditambahkan ke rumah ini, termasuk furnitur kayu baru di ruang keluarga, serta di ruang sebelahnya yang berfungsi sebagai area belajar sekaligus area bermain untuk anak. Rupanya, Berton menyadari perlu mengganti bingkai alumunium jendela dan pintu yang relatif rapuh. Bingkai ini diganti dengan bingkai berbahan besi yang lebih kuat, dan jauh lebih sesuai untuk bangunan berdinding beton. Atap dari bangunan ini juga menjadi bagian yang direnovasi (lebih tinggi 50 milimeter) agar membuat plafon menjadi lebih tinggi sesuai dengan standar yang ada. Bagi Berton, begitu pula sang pemilik, sangat menyenangkan dapat tinggal di rumah kontemporer yang tetap memiliki esensi dari masa lalu. “Sejak awal rumah ini didesain dengan sangat baik. Tidak masuk akal jika saya harus mengubah semuanya hanya untuk sebuah pengakuan. Karena pengakuan tersebut sudah ada di rumah ini,” kata Berton.

Stephen Crafti adalah koresponden Indesign’s di Melbourne.

Kamar mandi ensuite yang baru memiliki pemandangan kolam renang BAWAH Memperluas kamar tidur utama adalah langkah yang tepat

Elsternwick House Arsitek Berton Design Kontraktor Holden Peel Projects Waktu Pembangunan 4 months Total Area Lantai 245 m2 Berton Design bertondesign.com.au Furnitur Storage flightcase, bangku dapur, meja makan, kursi, armchair dan coffee table, armchair kamar tidur utama dan coffee table, Hub Furniture. Lounge sofa, Space Furniture. Lemari penyimpanan secara keseluruhan: SEB.

Pencahayaan Secara keseluruhan: Hub Furniture Finishing Keramik lantai, Signorino. Keramik dinding, Artedomus. Lantai kamar tidur, Tretford. Panel dinding kamar tidur, Berton Design. Fixed & Fitted Pintu, PBA. Ensuite: Perabotan secara keseluruhan, Reece. Pintu dan jendela luar, Capral Aluminium. Pintu dalam, William Russell Doors. GPO dan switch plates, Clipsal.

indesignlive.co.id

75


Spatial Expression Pertemuan bentuk dan fungsi dalam desain dan komposisi ruang menciptakan pengalaman spasial yang unik di sebuah hunian keluarga.


portfolioindesign

TEKS LISA AMELIA FOTOGRAFI MARIO WIBOWO ARSITEK DP+HS ARCHITECTS LOKASI JAKARTA | INA PROYEK S+I HOUSE

indesignlive.co.id

77


ari luar, bangunan rumah yang berada di wilayah Jakarta Utara ini tampak simple, dalam bentuk kotak yang rapi tanpa banyak dekorasi, namun memancarkan karakteristik unik yang membuatnya mudah dikenali di antara rumah-rumah lain di sekelilingnya. Rumah modern ini dihuni oleh pasangan suami istri yang keduanya berprofesi sebagai pengusaha dan memiliki seorang anak. Keluarga kecil ini senang menerima kunjungan dari anggota-anggota keluarga besarnya, yang seringkali datang untuk sekadar menghabiskan waktu dan, tak jarang pula, bermalam di sana. Untuk mengakomodasi kebiasaan ini, maka disusun rancangan komposisi ruang yang cukup padat.. DP+HS Architects, konsultan arsitektur dan desain interior asal Jakarta, merancang konsep hunian ini dengan mengambil inspirasi dari sistem compartment box. “Idenya adalah memosisikan ruang-ruang di dalam dua “boks” [atau bangun kubus yang disusun menjadi] gubahan massa berukuran besar. Masingmasing bangun kubus kemudian dikerjakan secara tegas lewat penggunaan material pada façade,” ujar Don Pieto, Principal Architect yang merintis DP+HS Architects bersama rekannya, Henny Suwardi. Usia dan selera klien yang masih tergolong muda, ditambah dengan pertimbangan anggaran biaya, menghasilkan penampilan bergaya industrial rustic melalui pemanfaatan material seperti semen dan bata ekspos, serta besi. “Kami mendapatkan beberapa teknik baru perihal detail dan material, terutama pada campuran dan aplikasi, untuk menghasilkan warna dan tekstur yang bervariasi pada semen ekspos,” ujar Pieto. Secara khusus, aplikasi semen ekspos memang sudah menjadi fokus perhatian sejak tahap awal perencanaan karena sang pemilik rumah sangat menyukai paras permukaan material tersebut, terutama untuk façade bangunan. Untuk mendapatkan permukaan yang berkesan rustic—namun tetap ekonomis dari segi anggaran— pada bagian façade, salah satu bangun kubus menggunakan acian semen mortar instan yang diekspos. Karakteristik material ini, yang seiring waktu akan tampak semakin “kusam”, merupakan kelebihan tersendiri karena dapat memperkuat gaya industrial yang ingin ditampilkan. Sementara itu, bangun kubus yang lain dilapisi dengan decorative paint yang teksturnya lebih halus dan sifatnya lebih tahan lama daripada acian ekspos. Perbedaan material pada kedua bangun kubus yang berdampingan ini menciptakan kesan kontras yang menarik secara visual. Selanjutnya di antara sepasang bangun kubus tersebut didirikan terali besi untuk tujuan fungsional—yaitu mendukung faktor keamanan

D


portfolioindesign

HALAMAN PEMBUKA

Mengusung tema industrial rustic, impresi kontras hadir pada faรงade berkat pemanfaatan material yang berbeda pada kedua bangun kubus yang berdampingan HALAMAN SEBELAH ATAS

Dua bangun kubus disusun menjadi gubahan massa yang secara efisien dapat mengakomodasi komposisi ruang HALAMAN SEBELAH BAWAH

Area taman di lantai satu mengombinasikan material batu alam, kayu solid dan dek WPC, serta reflecting pond berdesain modern ATAS Tanpa partisi, ruang duduk, dapur dan pantry berinteraksi dalam konsep open plan KANAN Ruang kerja di dalam rumah tampak kondusif dengan jendela besar dan sedikit sentuhan playful

indesignlive.co.id

79


“ Dalam skala mikro, rumah adalah manifestasi cara hidup seseorang.� Don Pieto


portfolioindesign HALAMAN SEBELUM ATAS

Bukaan kaca besar mengundang cahaya alami ke dalam hunian sembari menyajikan pemandangan lingkungan sekitar HALAMAN SEBELAH BAWAH Area rooftop juga

dilengkapi dengan reflecting pond, beserta kanopi dan furnitur outdoor yang nyaman untuk bersantai maupun acara kumpul keluarga ATAS Karakteristik desain yang unik membuat rumah ini mudah dikenali di antara bangunan lain di sekelilingnya

S+I House ARsitek DP+HS Architects DESAINER INTERIOR DP+HS Architects DESAINER LANSKAP DP+HS Architects KONTRAKTOR PEMBANGUNAN Albert KONSULTAN STRUKTUR Cipta Sukses LISTRIK DAN MEKANIK Charles WAKTU DESAIN Agustus 2011-April 2012 WAKTU PEMBANGUNAN Juli 2012-Agustus 2015 TOTAL LUAS LANTAI 752 m2 2 DP+HS ARCHITECTS (65) 21 2900 7339 | dphsarchitects.com FURNITUR Di ruang duduk dan pantry, sofa, Melandas, karpet, Ikea, coffee table, credenza, meja dan lemari dibuat custom oleh arsitek. Kursi di taman dan sofa di area rooftop, Vivaci Living. Meja dan rak buku di ruang kerja dibuat custom oleh arsitek. Di kamar, tempat tidur, King Koil, side table, meja dan kursi dibuat custom oleh arsitek.

FINISHing Secara keseluruhan, kaca, Asahi, cat ‘Weathershield’ dan ‘Pentalite’, Dulux, cat dekoratif ‘Ceraskaken’, SK Kaken, stone finish, Craftstone. Lantai di area foyer dan ruang duduk, Wisma Sehati. Di ruang kerja dan kamar tidur, vinyl flooring, Gaiamaru. Lantai kamar mandi, Porcelanosa. Material finish untuk area ceiling, Jayaboard. PENCAHAYAAN Secara keseluruhan interior: Philips dengan tipe LED, T5, T8 dan MR16. Pada eksterior lampu LED. FIXED & FITTED Secara keseluruhan, stop kontak ‘Silver Series’, Panasonic. Rangka pintu dari kayu solid, rangka jendela aluminium dari YKK. Di kamar mandi, wastafel, Blanco. Bathtub, showerhead dan water closet dari Toto.

bangunan—sekaligus menambahkan unsur estetika yang serasi dengan corak industrial. Hunian empat lantai seluas 752 m2 ini meliputi area taman di lantai satu, yang merupakan tempat favorit pemilik rumah untuk bersantai dan menghabiskan waktu. Demi menciptakan atmosfer yang rileks dan bersahabat di area tersebut, tim arsitek mengombinasikan material batu alam, kayu solid dan dek WPC (Wood Plastic Composite), dengan reflecting pond yang bagian dasarnya memanfaatkan homogenous tile berwarna hitam untuk mempertegas kesan modern. Selain itu, hunian ini dilengkapi area rooftop yang juga memuat sebuah reflecting pond, dengan kanopi dan furnitur outdoor yang nyaman dan sangat mendukung untuk acara kumpul keluarga. Selama proses pengerjaan proyek ini, secara teknis, arsitek memiliki pengaruh yang lebih besar, terutama dalam berbagai keputusan desain yang mendetail dan bersifat konstruktif. Sedangkan klien, meskipun dalam hal teknis pengaruhnya lebih kecil, namun secara keseluruhan jauh lebih esensial karena mereka adalah sumber inspirasi bagi arsitek. “Sebagai arsitek, kita mendesain untuk manusia, sesuatu yang hidup, bukan untuk benda mati. Dan manusia selalu unik karena masing-masing memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda,” Pieto menjelaskan. “Dari situlah arsitek mendapatkan ide-ide mengenai perancangan dan ruang yang ingin dicapai untuk memenuhi keunikan tiap-tiap klien.” Secara keseluruhan, tim arsitek memanifestasikan seni arsitektur lewat pertemuan antara bentuk dengan fungsinya. Pendekatan desain mereka menitikberatkan pada penempatan bentuk, pencahayaan, material dan teknologi dalam konfigurasi yang memberi definisi pada setiap ruang. Upaya ini dilaksanakan demi mewujudkan elemen terpenting dalam sebuah hunian, yaitu pengalaman spasial. Mengenai arti sebuah rumah, Pieto berpendapat bahwa “dalam skala mikro, rumah adalah manifestasi cara hidup seseorang.” Oleh karena itu, untuk mengubah house menjadi home, dibutuhkan “sentuhan personal di dalamnya, yang diwujudkan melalui rancangan dan komposisi ruang yang sungguh-sungguh disesuaikan dengan kepribadian dan kebutuhan pemiliknya,” ia menambahkan.

Lisa Amelia adalah Editor di Indesign Indonesia.

indesignlive.co.id

81


Happy Place Hunian modern di kawasan kota Jakarta memancarkan kebahagiaan yang sederhana melalui keindahan ekspresi desain yang lugas.

erlokasi di area Kebon Jeruk, Jakarta, rumah seluas 520 m2 ini memamerkan struktur bangunan bergaya kontemporer, dengan garis dan bentuk yang sederhana namun fungsional. Karakteristik ini mencerminkan komitmen untuk menciptakan bentuk dan ruang dalam arsitektur modern yang nyaman dan layak huni—sebuah filosofi desain yang dianut Modernspace, firma arsitektur di balik perancangan dan pembangunan hunian ini.. Dirancang untuk pasangan muda dengan satu anak, proses desain diawali dengan analisa langsung terhadap instruksi klien, dan diikuti dengan keterlibatan penuh pada setiap tahap tujuan dan aspirasi mereka. Menurut Yanto Effendi, salah satu pendiri Modernspace, rumah adalah sanctuary— tempat untuk melepas lelah dan mengisi ulang energi yang terkuras oleh kesibukan aktivitas sehari penuh. Karena itu, rumah harus dapat menghadirkan suasana hangat dan nyaman bagi penghuninya. “Dalam mendesain rumah, kami selalu berusaha untuk berdiskusi terlebih dahulu mengenai fungsi [yang ingin diutamakan dari hunian tersebut] dan kebiasaan si pemilik rumah,” Yanto menjelaskan. “Dari situ, kita bisa lanjutkan dengan mengolahnya menjadi sebuah desain yang bertujuan untuk memberikan rasa nyaman bagi si penghuni, beserta nilai tambah dari apa yang mereka minta pada tahap awal briefing proyek.”

B


portfolioindesign

TEKS LISA AMELIA FOTOGRAFI MODERNSPACE ARSITEK MODERNSPACE LOKASI JAKARTA | INA PROYEK HAPPY HOUSE

indesignlive.co.id

83


Secara keseluruhan, komposisi material yang memancarkan aura natural ini efektif dalam membangkitkan kesan hangat dan nyaman di dalam rumah. LISA AMELIA


portfolioindesign

Implementasi dari konsep dasar perancangan rumah ini pun diarahkan untuk memenuhi aspek fungsi yang diharapkan oleh klien, dalam wujud ruangruang yang mengakomodasi aktivitas dan kebiasaan mereka sehari-hari. Konsep massa hunian yang dibangun di atas tanah seluas 340 m2 ini diperoleh melalui penambahan dan pengurangan volume massa, sehingga tercipta efisiensi ruang, kelancaran sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Ketiga aspek ini memegang peran penting dalam menciptakan hunian yang sehat, sekaligus menghemat energi. Massa bangunan direduksi dengan mengurangi area belakang bangunan dan membuat bukaan kecil untuk akses masuk cahaya natural, serta lorong udara untuk jalur ventilasi silang. Untuk menjaga privasi penghuni rumah, fungsi ruang dipertegas dengan membuat dinding pemisah sehingga tercipta transisi yang jelas dari zona publik ke area privat. Pengadaan dinding pemisah ini pun menghasilkan nilai tambah berupa patio yang cukup privat, dan hanya bisa dinikmati oleh penghuni rumah. Pada sisi bangunan yang menghadap ke barat, terdapat ruang makan yang dilengkapi dengan jendela kaca besar. Untuk mengurangi panas di siang hari, pada sisi bukaan kaca dipasang screen yang terbuat dari kombinasi material baja WF (Wide Flange) dan aluminium. Screen ini bekerja sebagai media penahan sinar matahari yang menjaga kesejukan suhu di dalam ruangan. “Di setiap proyek baru, kami selalu memperoleh pemelajaran,� ujar Yanto. “Dalam kesempatan kali ini, kami dapat belajar lebih jauh mengenai panas, bagaimana panas merambat melalui berbagai material bangunan, serta hantaran dan penyimpanan panas yang berbeda-beda pada setiap material, yang dapat mengakibatkan radiasi panas ke dalam bangunan.�

Halaman pembuka Sisi barat bangunan menampilkan screen yang berfungsi untuk meredam panas sinar matahari Halaman Sebelah

Struktur bangunan yang bergaya kontemporer mengedepankan garis dan bentuk sederhana namun fungsional Atas Untuk menjaga privasi, fungsi ruang dipertegas sehingga transisi dari zona publik ke area privat menjadi kentara Kiri Massa bangunan direduksi dengan mengurangi area belakang bangunan dan membuat bukaan kecil untuk akses masuk cahaya natural, serta lorong udara untuk jalur ventilasi silang

indesignlive.co.id

85



portfolioindesign Halaman SEBELah

Menghadap ke barat, screen yang terbuat dari kombinasi baja dan aluminium meredam cahaya matahari untuk menjaga kesejukan suhu di dalam ruangan Atas Ruang makan di sisi barat bangunan dilengkapi dengan jendela-jendela kaca besar yang memperlihatkan area taman

Hunian keluarga yang mengedepankan gaya kontemporer dalam ekspresi lugas ini menggunakan material palette yang cukup sederhana. Komposisi warna-warna “bumi” mendominasi desain hunian, seperti material batu—Basalto, Andesit dan batu-batu lokal, seperti Purwakarta—yang diaplikasikan pada pagar, lantai teras dan balkon. Sebagian besar lantai di area lainnya menggunakan keramik dalam corak abuabu, untuk memudahkan pemeliharaan. Sementara itu, acian halus melapisi dinding yang mayoritas dicat putih. Ada pula material kayu, yang diaplikasikan pada beberapa fix furniture, dinding dan pintu-pintu, yang secara keseluruhan membentuk komposisi vertikal, sedangkan lantai kamar menggunakan kayu jati dan area tangga menampilkan papan-papan kayu Merbau. Beberapa area langit-langit sengaja dibiarkan tanpa penutup gips sehingga balok dan pelat beton terekspos, dan hanya dilapisi clear coating untuk menegaskan corak acian semen. Secara keseluruhan, komposisi material yang memancarkan aura natural ini efektif dalam membangkitkan kesan hangat dan nyaman di dalam rumah. Mengakomodasi permintaan khusus dari klien yang menggemari ikan dan tanaman, hunian dua lantai ini dilengkapi dengan area taman yang memadai, greenhouse di area roof deck, dan kolam ikan koi—yang ditempatkan dekat area patio, di depan teras ruang makan di sisi barat, dan tak hanya berfungsi sebagai kolam ikan, melainkan juga dapat menurunkan suhu udara di sekitarnya. “Setiap proyek selalu menjadi perjalanan yang menarik karena di situ terjadi proses diskusi dengan klien yang dapat meningkatkan desain dari berbagai sisi,” ujar Yanto. Rumah ini pun merupakan sebuah proses pemelajaran, baik bagi arsitek maupun pemiliknya, yang saling mengisi dan bersinergi. Terinspirasi oleh perjalanan panjang yang telah dilewati—mulai dari proses desain sampai konstruksi yang memakan waktu dua tahun—rumah ini, oleh pemiliknya sendiri, dinamai Happy House. Nama ini mengandung sebuah harapan agar sinergi kerja sama ini tetap menjadi proses yang menyenangkan bagi semua pihak.

Lisa Amelia adalah Editor di Indesign Indonesia.

HAPPY HOUSE ARsitek Modernspace MANAJER PROYEK Yanto Effendi TIM PROYEK Asep Sacakusumah KONSULTAN STRUKTUR Griffin Valentinus WAKTU DESAIN 2013 WAKTU PEMBANGUNAN 2 tahun TOTAL LUAS LANTAI 520 m2 TOTAL LUAS TANAH 340 m2 MODERNSPACE modernspacedesign.com Furnitur Secara umum, furnitur oleh Modernspace.

indesignlive.co.id

87


88

scholars' stage Hal baru dan hal lama bertemu dalam ‘Theatre of Learning’ di sekolah khusus perempuan kota Brisbane ini.


portfolioindesign

Teks Paul McGillick Fotografi Christopher Frederick Jones Arsitek Wilson Architects Lokasi Brisbane | AUS Proyek mary place, ALL HALLOWS’ SCHOOL Alih Bahasa Farida Esti

aat berada di dalam taksi dari bandara Brisbane menuju Ann Street di Fortitude Valley, saya mengagumi bangunan megah, besar, dengan bata dinding berwarna russet yang menjulang tinggi ke langit seperti istana Jepang. Kini saya tahu bahwa bangunan itu adalah sekolah Katolik khusus perempuan All Hallows' dengan dinding kuat yang meluas hingga ke bagian Duncan’s Hill, di atasnya terlihat pemandangan paling sensasional dari Brisbane, terutama Sungai Brisbane dan Jembatan Story. Awalnya sekolah ini terletak di sebelah Katedral St Stephens, lalu pindah ke tempat sekarang pada tahun 1863. Gedung pertama merupakan gedung peninggalan Adderton House, diikuti dengan pembangunan gedung lainnya termasuk gedung utama bergaya neo-gothic dan hiasan convent di puncak bukit. Poin pada sekolah ini adalah gaya klasik dengan hiasan seperlunya agar terkesan lebih formal. Seperti additive architecture lainnya, bangunan ini memiliki karisma yang bagus, dengan pemandangan yang indah dari berbagai bangunan di sekelilingnya, All Hallows' memiliki karakter yang menawan. Eclecticism architecture, serta kendala lain di lokasi, menjadi tantangan dan kesempatan bagi Wilson Architects saat mereka datang untuk mendesain gedung baru tersebut. Gedung ini harus dibangun di antara gedung University Wing yang berdiri sejak 1940 (mengarah ke Gedung Utama) dan jalan besar yang agak menurun (Kemp Place) di sebelah utara kampus. “Tantangannya,” kata Philip Lukin, Associate Director

S

indesignlive.co.id

89


HALAMAN SEBELUMNYA

Cari bahan obrolan dengan melihat area berkumpul di bawah melalui lengkungan anodized aluminium balustrading KANAN St Joseph’s Court memiliki tekstur berlapis dari berbagai material dan bentuk, termasuk locker di lantai satu yang menyerupai gereja BAWAH Lihatlah bagaimana area berkumpul ini didesain khusus untuk para perempuan HALAMAN SEBELAH

Façade bagian barat terlihat hidup karena galvanized screen yang mengingatkan kita akan tirai Thurlow di beranda tradisional Queensland

di Wilson Architects, “adalah tetap menjaga keaslian dari situs budaya ini. Jadi, kami memiliki konsep di mana gedung tua menyatu dengan gedung baru, seperti proscenium arch.” Mary Place, terdiri dari sebuah basement untuk parkir mobil dan 15 ruang kelas yang tersebar di empat lantai – tiga kelas yang besar berada di lantai dasar, ruang ini dapat dibuka menjadi satu ruang serba guna yang sangat luas – lalu lantai lainnya diisi masingmasing empat kelas. Termasuk juga St Joseph’s Court, sebuah lapangan di belakang bangunan baru dan lama, tempat ini ditujukan agar para murid dapat menikmati sinar matahari. Terdapat tempat yang disebut oleh Philip Lukin serupa dengan proscenium arch dan galeri. Lebih tepatnya, area ini seperti teater Elizabethan mini dengan sebuah ‘lubang’ (sebuah ruang terbuka di antara ruang kelas) dan tiga platform kayu yang besar sebagai tangga menuju ‘panggung’ – sebuah tangga di sepanjang dinding bangunan lama. Dinding ini terlihat ‘samar’. Bagian atas dari proscenium arch membuat atap bangunan lama dapat memantulkan cahaya masuk ke dalam, dibantu oleh kaca pada staircase landing di dua sisi lapangan. Area ini mencerminkan bahwa perempuan menempati ruang yang berbeda dengan laki-laki. Area yang cukup luas ini mampu menampung anak-anak duduk melingkar dan berkelompok. Gedung lama sebenarnya cukup mencolok, karena material dan berbagai struktur baru telah menghidupkan dinding tua tersebut, sehingga memiliki peran yang kuat pada teater yang baru. Beranda dengan lengkungan anodised aluminium dibuat secara


portfolioindesign

khusus dengan motif lubang-lubang kecil agar para murid dapat melihat ke luar, namun tetap menjaga privasi. Tasmanian Oak (Victorian Ash) digunakan untuk membuat bagunan terlihat lebih lembut, dan membingkai pintu dorong kaca di ruang kelas. Ruang kelas sendiri didesain agar lebih fleksibel. Bahkan jendela bisa menjadi tempat beristirahat karena tingginya sama dengan meja dengan ketebalan 500 milimeter, membuat para murid bisa duduk di sana. Kehebatan interior didukung oleh kondisi area luar dengan façade dan penataan jalan yang mengikuti topografi serta ketinggian lahan sekolah. Façade di bagian utara, sebagai contoh, lekukannya mengikuti topografi Kemp Place. Sebuah galvanised screen menutupi bagian bawah dari façade bagian utara dan berlanjut ke jalan, sebagai dukungan untuk Lady Bowen Creeper, bangunan dibuat teduh dengan skala yang baik dan menghasilkan moiré effect. Sementara, bagian barat façade menjaga skala University Wing dan galvanised screen-nya mengingatkan kita akan tirai Thurlow di beranda tradisional Queensland. Jika sekolah ini adalah contoh additive architecture, maka bangunan baru Mary Place adalah contoh arsitektur responsif, sesuatu yang baru, namun memiliki karakter tersendiri, keunikan situs, dan intensitas cahaya yang baik dari paparan sinar matahari melalui screening dan penghijauan.

Mary Place, All Hallows’ School ARSITEK Wilson Architects Surveyor Michael Jolly Surveys PERENCANA KOTA Craven Ovenden ARSITEK LANSEKAP Wilson Landscape Architects INSINYUR WARISAN BUDAYA Michael Kennedy Architect INSINYUR STRUKTURAL Cardno TIM KONSTRUKSI Badge TOTAL BIAYA $10.6m TOTAL AREA LANTAI 3250 m2 Wilson Architects wilsonarchitects.com.au Furnitur Kursi dan meja para murid, Sebel. Meja flip top persegi panjang, QLS.

Pencahayaan Secara keseluruhan pencahayaan menggunakan: Eagle Lighting, Pierlite. Finishing Kayu ‘Guinea Rosewood’, Iron Bark. Batu, Ace Stone & Tiles. Karpet, Interface. Fibre Cement Sheeting Panel, CSR. Balustrade, Locker Group. Papan ‘Ecousitc’, Instyle. Fixed & Fitted Jendela dan pintu aluminium, G. James. Pintu kayu, Duce. Kisi-kisi aluminium, Hi-Light Industries. Kamar mandi: secara keseluruhan, Caroma. Cermin, Viridian. Partisi, Laminex.

Paul McGillick adalah penulis freelance tentang arsitektur, seni, dan desain di Sydney.

indesignlive.co.id

91


92


portfolioindesign

93

Teks Stephen Crafti Fotografi Tommy Miller, David Yeow Arsitek COX ARCHITECTURE Lokasi MELBOURNE | AUS Proyek COX ARCHITECTURE

creative nucleus Setelah menunggu lama, akhirnya Cox Architecture menemukan lokasi yang sempurna untuk studio sekaligus tempat kerja barunya di Melbourne.

indesignlive.co.id


denah lantai 3


portfolioindesign

ox Architecture telah menempati kantor sebelumnya selama 20 tahun. Tersebar dalam empat lantai, ruang kantor tersebut tidak menunjang untuk menciptakan collaborative studio. Namun, menemukan lahan seluas 1000 m2 dengan lebih dari dua lantai (sesuai dengan footprint) tergolong sulit, terlebih jika ingin dekat dengan pusat kota. “Kami ingin berada sedekat mungkin dengan Finders Lane. Ini adalah lokasi ideal di antara pusat kepemerintahan dan klien utama kami,” kata Patrick Ness, Design Director di Cox Architecture. “Daerah ini juga memiliki budaya dan karakter yang cocok dengan kantor kami,” tambahnya. Ness terkejut, ketika telepon genggamnya berdering dari agen yang menawarkan dua lantai tersedia di gedung 167 Flinders Lane. Gedung ini telah diisi oleh label fashion Zambesi asal New Zealand, galeri perhiasan e.g.etal dan Karen Woodbury Gallery. “Ini gedung yang indah, penggabungan dari Queen Anne dan Victorian,” kata Ness, yang mengibaratkan gedung ini dengan Chelsea Hotel di New York, namun dalam skala yang lebih kecil. Dua lantai yang berada di 167 Flinders Lane plafonnya setinggi empat meter. Sebelumnya kedua lantai ini digunakan untuk kantor dan tidak saling terhubung (tidak ada studio). Jadi perubahan struktural pertama dilakukan oleh Cox Architecture dengan membuat atrium untuk mempererat koneksi di setiap lantai. “Atrium ini merupakan gabungan dari fisik dan filosofi desain, serta hal lainnya yang tersebar di atrium,” kata Ness, yang menyamakan atrium dengan pusat kota di mana staf dan klien dapat bersosialisasi baik itu dalam sebuah acara atau presentasi. Sebuah meja bisa ditarik dari dinding dan satu layar besar disa diturunkan untuk proyektor. “Ruangan ini bisa difungsikan untuk workshop, atau ruang pertemuan alternatif untuk staf,” kata Ness.

C

Mesti terdapat 78 staf di kantor Melbourne, dengan 400 staf lainnya yang tersebar di Australia dan berbagai negara lain, ada area yang sunyi – Namun ruang kerja tidak bising. “Kami sengaja membuat beberapa tim di area tertentu di gedung ini agar tidak terlalu berisik,” kata Ness, yang menempatkan area gathering utama dengan dapur umum yang besar di lantai dasar, menghadap ke utara. “Dapur ini juga bisa menjadi area berkumpul. Tidak hanya untuk makan siang atau waktu makan lainnya,” kata Ness, yang melihat Oregon pine sepanjang delapan meter dan bangku besi di dapur sebagai tempat untuk ‘istirahat dan berbincang santai’. Ketika kantor ini hadir dengan konsep terbuka, ada batasan halus yang tercipta karena hadirnya atrium. Area workshop, contohnya, di mana maket dibuat, dan diletakkan di salah satu sudut atrium. Di seberang atrium terdapat ruangan untuk staf TI. Staf keuangan berada di lantai atas, di dekatnya terdapat ruang para direktur dengan meja bergaya bench. “Rasanya seperti duduk di meja dapur yang besar di rumah,” kata

HALAMAN SEBELUMNYA

Bagian tengah bangunan bisa digunakan sebagai area pertemuan informal atau area untuk presentasi

HALAMAN SEBELAH Atas

Dapur terletak di lantai bawah dan bisa berubah menjadi area pertemuan

HALAMAN SEBELAH KANAN BAWAH Lapisan

kayu yang menutupi studio, terdapat celah-celah untuk melihat namun tetap menjaga privasi

HALAMAN SEBELAH KIRI BAWAH Denah lantai 3

(bagian bawah dari dua lantai studio) BAWAH Cox menggunakan palet hitam sederhana dari besi dan kayu

“ Atrium ini merupakan gabungan dari fisik dan filosofi desain.” Patrick ness

indesignlive.co.id

95


96

portfolioindesign

Ness, yang meletakkan area belajar/kerja/santai kecil berdekatan dengan ruang direktur. “Ini adalah sudut ideal untuk berdiskusi dengan staf, atau untuk bertemu dengan klien di ruang yang lebih santai,” kata Ness. Tidak seperti tampilan perusahaan lainnya, di mana hal pertama yang dilihat adalah meja resepsionis, di kantor Cox, hal pertama yang terlihat adalah oak, meja dikelilingi rak pada dinding yang dicat warna hitam. Dilengkapi dengan lampu dan kursi santai, area resepsionis ini terasa nyaman bagai di rumah sendiri. “Sebuah perpustakaan sangat penting untuk setiap bangunan, baik itu di rumah atau pun kantor. Karena perpustakaan akan memberi Anda waktu untuk bersantai, dan juga menambah nuansa yang hangat dan berkarakter,”kata Ness. Kantor baru Cox Architecture ibarat jarum di tumpukan jerami. Selain lokasinya yang strategis, kantor ini juga mendukung suasana kerja yang nyaman. Kantor Cox Architecture juga menciptakan ruang kerja fleksibel yang bisa menjadi tempat pertemuan untuk staf dan klien, serta menyajikan nuansa bersahabat untuk staf maupun klien. “Kami ingin menciptakan suasana agar semua orang merasa nyaman, bahkan terasa nyaman untuk mereka ingin ke Karen Woodbury Gallery dan tak sengaja lewat depan pintu kantor kami,” kata Ness.

Stephen Crafti adalah koresponden Indesign di Melbourne.

ATAS Bangunan era abad

ke-20 yang diselimuti interior kontemporer

Cox Architecture ARSITEK Cox Architecture INSINYUR STRUKTURAL Calibre Consulting PENGELOLA KONSTRUKSI ICMG Victoria KONSTRUKSI AUDITORIUM Matherson Construction Group Joinery Gemwood Administration BIAYA $1.3m WAKTU PEMBANGUNAN 5 months TOTAL AREA LANTAI 880 m2

indesignlive.co.id

Cox Architecture coxarchitecture.com.au Pencahayaan Lampu pijar, lampu gantung, Artefact Industries. Lampu LED timbul, lampu LED linear, lampu LED pada kayu, Darkon. Lampu gantung ‘Vintage Industrial’, lampu lantai Fossil Vintage, Meizai. Finishing Lapisan perunggu, Rimex.

Powder-coat finishes, cat secara keseluruhan, Dulux. Cat ruang pertemuan, Resene. Laminate secara keseluruhan, Laminex. Kursi santai top stone, Smartstone.Kursi dapur, Artedomus.Marmer ruang rapat, Baron Forge. Tactile secara keseluruhan, DTAC. Fixed & Fitted Pintu geser ‘VFloat’, kaca warna abu-abu, Viridian.


97

profiling the life and work of creators around the globe 097 Joe WIllendra 100 Christhoper Jenner

indesignlive.co.id


Bagi Joe WilLendra, desain yang baik adalah desain yang bisa menjawab kebutuhan klien.

iapa nyana, Joe Sebastian Willendra yang dikenal sebagai arsitek sekaligus pendiri perusahaan W.Office, harus dipengaruhi orang tuanya untuk memasuki dunia arsitektur. Pria yang akrab disapa Joe ini lebih dulu tertarik pada dunia desain dan seni, hingga akhirnya kedua orang tua menyarankan Joe untuk kuliah di jurusan arsitektur. “Setelah dipengaruhi orang tua saya, saya memutuskan untuk kuliah di jurusan arsitektur pada tahun 1996, tanpa memahami apa itu arsitektur yang sebenarnya,� kenangnya sambil tertawa. Menurut Joe, hal yang ia alami sering dirasakan oleh kebanyakan anak muda yang ingin memasuki bidang arsitektur. Sering kali kita menganggap bahwa arsitektur adalah menggambar dan membuat bangunan, padahal arsitektur lebih mendalam dari itu.a. Joe merasa semakin ia memahami dunia arsitektur semakin ia jatuh cinta padanya. Rasa cinta tersebut dibuktikan dengan konsistensi dan kontribusi yang telah diberikan hingga kini. Joe menyelesaikan pendidikan Sarjana di University of Wisconsin (B.Sc) dan Master dari University of California (M.Arch). Setelah lulus, Joe bekerja di Neil M. Denari Architects, Inc (NMDA) selama 6 tahun sebagai Project Manager dan mengerjakan proyek seperti AlanVoo House (Los Angeles), MUFG Banks (Japan), Master Planning di Weifang City (China) yang meraih berbagai

S

penghargaan. Tahun 2010, ia kembali ke Jakarta dan mulai mendirikan perusahaan desain W.Office pada tahun berikutnya. Joe juga aktif mengajar sebagai dosen tamu di Universitas Pelita Harapan. Mendirikan perusahaan sendiri sepertinya merupakan impian setiap arsitek. Karena dengan begitu, para arsitek dapat menjadi pribadi yang independen untuk menciptakan desain karya sendiri, serta memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui desain. Di tahun 2011, Joe mendapat kesempatan untuk membuka perusahaan desain sendiri, W.Office. “Sejujurnya, ini adalah perjalanan yang menarik dan tidak semudah seperti yang saya bayangkan, tapi hal ini menjadi sesuatu yang berharga dan saya menikmati setiap proses dari pembangunan W.Office bersama semua orang di dalam perusahaan ini,� ujar Joe. W.Office merupakan perusahaan desain berbasis di Jakarta yang telah menyelesaikan beberapa proyek dengan solusi yang inovatif baik dari sisi fungsi, bentuk, maupun ruang. Selama lima tahun ini W.Office memiliki banyak proyek dengan tipe dan skala yang beragam; mulai dari gereja kecil, rumah pribadi, sampai boutique hotels. Tak hanya mendesain bangunan, W.Office juga mengerjakan instalasi seni dan desain produk. Bahkan Joe akan sangat senang bila dapat ikut serta dalam pembuatan sebuah film nantinya,


pulseindesign

“ Arsitektur itu bukan teknik membangun rumah, tetapi sebuah teknik memecahkan masalah melalui desain.”

TEKS Farida Esti Fotografi Courtesy of W.Office

Joe Willendra

halaman sebelumnya kiri atas HunianJaya

Mandala yang didesain oleh W.Office.

HALAMAN sebelumnya kiri bawah Tampak

belakang proyek Litehouse. atas Bentuknya yang tidak biasa menjadi daya tarik dari proyek JD Bistro. kanan Proyek hunian Haliman dengan desain unik

karena ia percaya bahwa desain bisa diterjemahkan ke dalam skala, tipe, dan media apapun. “Arsitektur itu bukan teknik membangun rumah, tetapi sebuah teknik memecahkan masalah melalui desain. Proses menggali keinginan klien ini menjadi kunci keberhasilan desain nantinya,” kata Joe. Desain yang baik menurut pemilik W.Office ini adalah desain yang bisa menjawab kebutuhan klien dan bisa mengungkapkan kebutuhannya. Saat ditanya soal masterpiece proyek, Joe mengaku semua proyek sangat penting baginya. Dari semula kosong, terbangun, sampai jadi, ditinggali, sampai ditambah dan direnovasi. Setiap proyek hadir dengan tantangan tersendiri dan melalui tantangan tersebut, arsitek bisa membuat desain yang lebih baik lagi. Dalam berkarya, Joe mendapat inspirasi dari mana saja. Tidak hanya

dari arsitektur, tapi juga dari berbagai bidang lainnya seperti seni, grafis, fashion, fotografi, musik, dan lainlain. Karena bidang tersebut dengan arsitektur memiliki prinsip dasar yang sama, yakni komposisi, skala, urutan, material, teknologi, dan lain sebagainya. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana menyaring semua informasi yang didapat dan mengubahnya dari sekedar inspirasi menjadi desain yang memberi manfaat untuk orang lain dan lingkungan. Inspirasi juga bisa didapat dari era arsitektur yang pernah ada. Sangat sulit bagi Joe untuk memilih secara spesifik era arsitektur apa yang disukai. “Saya menghormati arsitektur klasik, mengagumi gaya modernism, dan menyukai arsitektur kontemporer. Semua fase-fase dalam evolusi arsitektur saling berhubungan dan untuk memilih salah satunya, kita harus mempelajari latar belakang dari era sebelumnya,” tuturnya. Joe menyimpulkan arsitektur sebagai pemecahan masalah dengan kreatifitas dan solusi berdasarkan dua aspek, yakni sosial (orang atau masyarakat, budaya, politik, ekonomi, dan lain-lain) serta teknik (konstruksi, detail, teknologi, dan lain-lain). Aspek ini membuat arsitektur selalu berkembang sesuai dengan kehidupan kita dan bidang pekerjaan lainnya. Arsitektur di negeri kita sendiri berkembang dengan pesat, progresif, dan variatif, sehingga membuatnya lebih menarik dan dinamis. “Saya berharap hal ini bisa terus berlanjut, dan saya senang bisa menjadi bagian dari proses perkembangan arsitektur di Indonesia,” harap Joe.

Farida Esti adalah penulis di Indesign Indonesia.

JOE SEBASTIAN WILLENDRA Siapa Joe Sebastian Willendra Domisili Jakarta, Indonesia PROFESI Arsitek NAMA STUDIO W.Office PENDIDIKAN University of California – Los Angeles

www.facebook.com/w.office indesignlive.co.id

99



pulseindesign 101

Teks MANDI KEIGHRAN Fotografi Michael Franke Alih Bahasa Farida Esti

Identitas dan cerita adalah inti dari desain dan interior karya Christopher Jenner.

hristopher Jenner suka bercerita akan kisah yang bagus. Karier dari desainer asal Afrika Selatan yang berbasis di London ini mencakup – mulai dari desain fashion dan event industry hingga interior dan desain produk, serta jabatannya sebagai Creative Director untuk Eurostar – telah menjadi kisah yang mengagumkan dan menjadi alasan untuk mencari ciri khas yang kuat. Sejak kecil, kreatifitas telah menjadi bagian dari identitas Jenner. Dia mengikuti sekolah seni di Johannesburg (yang ia deskripsikan sebagai “sekolah yang mirip dengan film Fame”) kemudian dia pindah ke Capetown untuk belajar desain industrial. “Lokasinya berada di ujung Apartheid,” katanya. “Masyarakat telah berubah dan segalanya menjadi lebih bebas. Banyak masa yang bermakna, dan saya berpikir masa-masa tersebut yang membuat saya tertarik untuk mencari ciri khas dalam berkarya.” Sejak kuliah ia mulai membuat fashion label-nya sendiri sebelum pindah ke London, di mana ia bekerja di bidang events industry untuk merek-merek mewah, seperti Armani dan Dolce &

C

aTas Jenner mendesain flagship untuk diptyqueparis di New York, yang memadukan furnitur kayu dan furnitur yang dilapisi kain bespoke, di 2011

Gabbana, serta Swarovski. “Banyak orang di Swarovski yang membicarakan tentang bagaimana desain bisa digunakan sebagai jalan menuju sukses,” kata Jenner. “Saya menyadari bahwa strategi yang tepat untuk meraih sukses bisa melalui desain.” Jadi, di penghujung tahun 2010 Jenner meninggalkan Swarovski untuk memulai studionya sendiri, dan dengan strategi bisnis yang cermat dan kreatif, kesuksesan akan datang dengan cepat. Proyek pertamanya adalah membuat sebuah toko pop-up – yang kini telah permanen – untuk diptyqueparis di Liberty London. “Sebenarnya ini adalah sebuat tes bagaimana kita harus mengatur strategi agar proyek kita berjalan mulus,” kata Jenner. “Semuanya kembali ke bagaimana kita mengomunikasikan nilai dari brand tersebut. Kami melakukan research besar untuk setiap proyek, selama research tersebut kita bisa mengukur mana hal yang bisa digunakan dan mana yang tidak.” Setelah proyek pertamanya, ia menyelesaikan interior toko untuk diptyqueparis di New York dan Singapura, Penhaligon di London, dan merek kamar mandi Inggris bernama Drummonds (toko, katanya, adalah tempat di mana desain sangat memengaruhi banyak orang). Dan, di tahun 2013 ia menjabat sebagai creative director di Eurostar, posisi ini terakhir diduduki oleh Philippe Starck. Lagi-lagi, jabatan ini membuatnya mencari identitas atau ciri khas dari perusahaan. “Eurostar adalah perusahaan yang hadir di dua tempat – London dan Paris – dan kami ingin menyatukan dua budaya yang sering kali berselisih selama berabad-abad ini. Kami membutuhkan beberapa nilai yang bisa disatukan dari keduanya. Kami memilih ‘Art Nouveau’ dan ‘Victorian Gothic’ – satu dari Perancis dan satu lagi dari Inggris, tapi keduanya bisa menyatu dengan sempurna.” indesignlive.co.id


102 pulseindesign

Atas Architube adalah tabung berbahan fiber karbon dan kulit untuk dokumen para arsitek yang didesain oleh Jenner berkolaborasi dengan Globetrotter London

CHRISTOPHER JENNER LaHir Afrika Selatan Tinggal London Karier Mendirikan studionya sendiri pada tahun 2010 Pendidikan Belajar fine art di Johannesburg School of the Arts, dan desain di The Boston School of Design.

christopher-jenner.com

indesignlive.co.id

Proyek pertama untuk Eurostar – ticket hall Eurostar di St Pancras International – diselenggarakan pada awal tahun ini, dengan garis-garis berliku, kerajinan tangan dan gaya bermotif Victorian Gothic pada area depan sangat menyegarkan dan meningkatkan minat pengunjung untuk traveling. “Desainnya adalah tentang reaksi – bagaimana reaksi orang-orang ketika harus lama mengantri atau kereta yang ditunggu mengalami keterlambatan,” kata Jenner. “Terdapat potensi yang besar di industri travel untuk memberikan pengalaman traveling yang menakjubkan untuk pengunjung – itu yang kami coba lakukan.” 12 bulan kemudian, studio Jenner berganti fokus menjadi desain produk dan brand collaboration. “Rencananya, saya terlebih dulu merancang proyek komersil yang sangat menguntungkan bisnis kami dan membuat kami bisa mengeksplorasi hal-hal lain. Uang bisa menjadi kata yang buruk dalam dunia desain industri, padahal mestinya tidak begitu. Kita tetap bisa berkreasi di dunia bisnis.” Untuk merek koper Inggris, Globetrotter, studio ini telah mendesain ‘Archi-Tube’, sebuah tabung berlapis kulit yang diluncurkan tahun lalu di London Design Festival, dan sebuah koper edisi terbatas yang dibuat dari beberapa lapis laser cut paper. Ada pula proyek pencahayaan; serangkai karpet; dan berencana mengoleksi beberapa desain serta karya seni untuk mengeksplorasi kreatifitas dirinya sendiri. Di awal kesuksesannya, Jenner pernah berkata ia tidak memiliki rencana untuk mengembangkan studionya. “Di dalam studio ini hanya akan ada 10 orang, tidak lebih. Saya ingin terlibat dalam segalanya dan saya tidak bisa berbuat lebih dari apa yang sudah saya lakukan sekarang. Kami sukses secara finansial, jadi sekarang saatnya membuat sesuatu yang keren. Sebagai desainer, hal utama yang paling penting adalah discovery.

Mandi Keighran adalah Editor-at-large untuk Indesign, berbasis di London.


103

sustainable practices indesign 103 Reduce, Re-use, Recycle

indesignlive.co.id


halaman sebelumnya

Eksterior bangunan dengan fitur graphic work karya arsitek, David Boyle, serta pergola bergaya “Mondrian� oleh kontraktor, Dodd Construction, dan desain lanskap custom karya Pangkarra halaman sebelah Dapur modular dan hallway dengan fitur batu bata, (didesain dan dikerjakan oleh sang arsitek, David Boyle)

REDUCE RE-USE RECYCLE Proyek seperti polychrome di Sidney ini membuktikan bahwa arsitektur berkelanjutan juga bisa berarti memanfaatkan kesederhanaan sebagai strategi yang seefektif inovasi.

angat jarang menemukan proyek dimana arsiteknya tidak hanya mendesain bangunan berkelanjutan tetapi juga memanfaatkan desainnya untuk memperkenalkan prinsip gaya hidup berkelanjutan yang sebenarnya. Hal ini sangat berbeda, karena terkadang kita bisa terjebak pada tujuan mendapatkan sertifikasi lingkungan. Hijau secara fisik dalam bangunan—meskipun penting— hanya berhasil bila didukung oleh pemahaman yang lebih holistik tentang apa keberlanjutan bagi pengguna. Salah satu proyek multiresidensial yang baru saja memenangkan penghargaan, Polycrome karya David Boyle telah menjadi contoh bagi pendekatan keberlanjutan holistik. Dikonstruksi pada akhir 1960an dan 1970an, bangunan bata merah bertingkat ini menawarkan tipologi residensial yang ideal menggantikan yang sempit, berteras gelap dan rumah semi-detached di pinggiran kota. Pada umumnya dianggap sebagai arsitektur yang menghargai skala, pengaruh negatif streetscape, dan ruang terbuka yang tidak terpakai. Bangunan ini menghadapi banyak kritik selama ini. Meskipun banyak pengembang dan arsitek yang memilih untuk merobohkan bangunan ini dan membangun yang baru, Polychrome menyarankan alternatif berkelanjutan yang mempertahankan karakter mendasar dari tekstur bata merah. Dengan perubahan minimal pada eksisting massa berbentuk H, empat unit dua kamar dari kota baru sydney ini dirancang kembali dan ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan kode bangunan dan potensial pembagian strata. Perencanaan di ruang dalam berubah dengan merelokasi kamar tidur di pinggir agar tercipta ruang hidup yang terbuka dan

S

menghubungkan ke sisi yang baru dan taman depan. Hal ini memperbaiki ventilasi silang pasif. Pintu-pintu baru di unit lantai bawah memberikan akses berbeda dari jalan dan menjadikanya semi-detached. Ruang luar dirubah menjadi lanskap yang menarik interaksi dengan jalan dan komunitas serta meleburkan batasan antara publik dan privat. Taman depan termasuk akses masuk dari lapangan dengan tempat duduk dari beton yang membedakan pintu masuk dengan lobi dan unit di lantai dasar. Menghadirkan kesan street garden pada unit di lantai bawah. Pemunduran depan juga diolah dengan lanskap sebagai ruang terbuka privat, sementara pemunduran yang belakang Menjadi parkir untuk jalan di belakang memiliki akses ke lobi dab taman komunal sentral. Arsitek Polycrome David Boyle mencatat : “Menjadi pertimbangan kami adalah mempertahankan dinding bata merah Dan menambah layer muka bangunan dengan elemen araitektur baru untuk memecah skala tunggal dari dinding bata merah agar bisa lebih berdialog dengan streetscape. Prioritas diberikan pada bagian bawah untuk membentuk kesab menyatu yang kuat. Elemen horisontal diletakkan pada muka bangunan dengan material kayu ekspos dan pagar kayu dekoratif menerus ke batas samping. Berhubungan dengan gaya hidup berkelanjutan, bangunan perlu merefleksikan identitas dari lokasinya yang terkadang penghuni ingin tetap memiliki gaya hidup suburb dan juga ekspresi dindig bata merah secara fisik. Sebagai contoh Newtown, dikenal sebagai alternatif komunitas artistik, seni jalanan dan grafiti. Gambaran pada tahun 1970an ini menginspirasi elemen baru dengan grafis yang besar


sustainindesign 105

Teks Sophia Watson Fotografi Brigid Arnott Arsitek DAVID BOYLE ARCHITECT Lokasi SYDNEY | AUS Proyek Polychrome Alih Bahasa Sunthy Sunowo

sustainability project Brought to you by GECA geca.org.au

indesignlive.co.id


kiri Dapur dengan latar batu bata yang dibuat khusus dan original.

halaman sebelah atas

Lobi bangunan yang langsung mengarah ke ruang tengah di lantai dua, dengan skylight khusus yang memberikan cahaya natural dari luar masuk ke dalam ruangan.

halaman sebelah bawah Kamar mandi suite

dengan keramik “Mondrianstyle� dan lantai merah, kombinasi ini membuat suasana menjadi lebih nyaman.


sustainindesign 107

dan menyenangkan. Seperti pergola di pintu masuk yg baru, lukisan di dinding, huruf di boks surat yang sculptural, kolom bata, bidang beton, tangga dan tanaman. Komposisi ini memberikan transisi dari karakter urban Newtown ke dalam lobi dan interior unit. Paving bata yang baru memberikab timbal balik kontemporer yang melengkapi susunan bata yg ada dengan warna dan pola. Mural polycromatic diaplikasikan pada bagian bawah bangunan untuk mempertahankan bata nerah sebagai elemen esensial dalam komposisi. Keseimbangan antara blok yg berbeda-beda warnanya menciptakan permainan bayangan dan persepsi kedalaman dan fokus perhatian pada area masuk serta menawarkan beragam aktivitas urban yang cocok berada disana. “Proyek ini mengakui keberadaan energi yg tersimpan di dalam struktur bangunan eksisting. Keputusan untuk mempertahankan bagian dari eksisting dan melakukan perubahan hanya ketika dirasa perlu, bertujuan untuk meningkatkan desain tatabab internal dari unit yang ada dan tampilan streetscape dari bangunan yang cukup mendasar untuk strategi keberlanjutan yg diterapkan,”jelas Boyle. Polycrome memenangkan The Architecture Award for Residential Architecture—perumahan, dan Architecture Award untuk arsitektur berkelanjutan oleh Architecture Institute of Architecture 2015 NSW Architect.

Sophia Watson adalah Editor dari DQ Magazine.

Polychrome arsitek David Boyle Architect insinyur Struktural Harrison and Morrison Consultancy insinyuk akustik Acoustic Logic desain lanskap Pangkarra kontraktor Dodd Constructions kontraktor lanskap Polo Property Maintenance Total area lantai 300 m2

David Boyle Architect davidboylearchitect.com.au Furnitur Sofa ‘Illum Wikkelso’, Great Dane Furniture. Side table ‘Strut’, Meja ‘Cant’, Blu Dot. Tempat tidur,‘Nordi’, Ikea. Lighting Lampu gantung ‘NUD’, Surrounding Australia. Lampu lantai, Blu Dot.

Finishes Batu bata ‘Gertrudis Brown’ dan ‘Bowral Blue’, Bowral Bricks. Fitur dinding, The Brick Pit. Lantai Hardwood, Havwoods. Karpet, Rabbit Trap. Karpet Dandelion Weave, Armadillo. Karpet PS2014, Ikea. Fixed & Fitted Skylight, Velux. Jendela dan pintu, Airlite Windows. Fitur kamar mandi, Winnings. Keramik merah, Earp Brothers. Keramik putih, Glennon Tiles.

indesignlive.co.id


108

One last thing DESAINER Werner Aislinger Kontak Interlubke.com

Bentuk yang sederhana di tangan Werner Aislinger berubah menjadi desain kabinet untuk Interlubke ini memiliki detail menarik dan membuat bentuk kotak ini istimewa. Bila biasanya seluruh lemari dan lacinya mengadap pada satu sisinya, produk ini memiliki akses pada semua sisinya. Adanya lampu di sela-selanya dan memanfaatkan material aluminium dan matt lacquer, langsung menempatkan kabinet ini sebagai fokus visual di dalam ruang. Akses dari semua sisinya memungkinkan kabinet ini diletakkan dengan beragam posisi, atau bahkan di tengah ruang sebagai focal point. Dengan detail-detailnya yang memastikan kenyamanan, kemudahan untuk menyesuaikan kebutuhan, dan juga tetap terlihat atraktif dengan beragam peletakannya.

Fotografi Courtesy of Interlubke Teks Sunthy Sunowo indesignlive.co.id


Special Offer for a year subscription! 30%

or

savings for 1-year print subscription

25% + free savings for 1-year print subscription

3-months free trial of your choice from our other titles

www.homeanddecor.co.id FEBRUARI 2016

JANUARI 2016

®

INDONESIA

HOME&DECOR

FEBRUARI 2016 HARGA RP 65.000/LUAR JAWA RP 75.000

STYLISH LIVING MADE EASY

20 dream items

Pilihan produk interior untuk hunian

Culture Heritage: Hotel Town Hall menyimpan sejarah desain dari kota London Make it Double: Ubah ruangan Anda menjadi multifungsi

ISSUE 12. 2016 ISSN 2089-0656

Make it

PRETTY Percantik Interior dengan Permainan Motif

House Full of Love

Valentine's Gift Guide

For Him, Her, and Family

JAN 2016 (P. Jawa) Rp. 49.000,(Luar P. Jawa) Rp. 55.000,-

MPG MEDIA PUBLISHING

10 tempat yang patut dikunjungi di Kuala Lumpur

The River S+I House Naning Adiwoso Cox Architecture Chessel Group Joe Willendra

Subscribe at www.mpgmediapublishing.com/subscribe * For any subscription inquiries, please send us email at subscription@mpgmedia.co.id

ISSN 208 785 59

Spread Love IDE DEKORASI HUNIAN PENUH WARNA


SUBSCRIBE Today!

SUBSCRIBE Today!

Isi kotak yang diinginkan

Isi kotak yang diinginkan

3 Edisi Indesign Indonesia 30% Rp210.000,- atau

3 Edisi Indesign Indonesia 30% Rp210.000,- atau

3 Edisi Indesign Indonesia 25% Rp225.000,- + 3 months free trial other titles* (*Pilih salah satu)

Home & Decor Indonesia

Livingetc Indonesia

DATA DIRI

3 Edisi Indesign Indonesia 25% Rp225.000,- + 3 months free trial other titles* (*Pilih salah satu)

Home & Decor Indonesia

Livingetc Indonesia

DATA DIRI

Tn / Ny / Saudara / i

Tn / Ny / Saudara / i

Nama Depan

Nama Belakang

Nama Depan

Nama Belakang

Pekerjaan

Pekerjaan

Perusahaan

Perusahaan

Alamat pengiriman

Alamat pengiriman

Kota

Kode Pos

Kota

Kode Pos

No. Telepon

Email

No. Telepon

Email

PEMBAYARAN MELALUI

PEMBAYARAN MELALUI

Tunai

Transfer**

Tunai

Transfer**

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanggal

Tanggal

Hubungi kami di (+62 21 5366 7777) dan kirim formulir ini melalui fax ke (+62 21 5366 6767)

Hubungi kami di (+62 21 5366 7777) dan kirim formulir ini melalui fax ke (+62 21 5366 6767)

atau email ke subscription@mpgmedia.co.id

atau email ke subscription@mpgmedia.co.id

** Transfer ke :

** Transfer ke :

PT Media Desain Indonesia

PT Media Desain Indonesia

No.Rekening : 1020001237772

No.Rekening : 1020001237772

Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman

Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman

SUBSCRIBE Today!

SUBSCRIBE Today!

Isi kotak yang diinginkan

Isi kotak yang diinginkan

3 Edisi Indesign Indonesia 30% Rp210.000,- atau

3 Edisi Indesign Indonesia 30% Rp210.000,- atau

3 Edisi Indesign Indonesia 25% Rp225.000,- + 3 months free trial other titles* (*Pilih salah satu)

Home & Decor Indonesia

Livingetc Indonesia

DATA DIRI

3 Edisi Indesign Indonesia 25% Rp225.000,- + 3 months free trial other titles* (*Pilih salah satu)

Home & Decor Indonesia

DATA DIRI

Tn / Ny / Saudara / i

Tn / Ny / Saudara / i

Nama Depan

Nama Belakang

Nama Depan

Nama Belakang

Pekerjaan

Pekerjaan

Perusahaan

Perusahaan

Alamat pengiriman

Alamat pengiriman

Kota

Kode Pos

Kota

Kode Pos

No. Telepon

Email

No. Telepon

Email

PEMBAYARAN MELALUI Tunai

Livingetc Indonesia

PEMBAYARAN MELALUI

Transfer**

Tunai

Transfer**

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanggal

Tanggal

Hubungi kami di (+62 21 5366 7777) dan kirim formulir ini melalui fax ke (+62 21 5366 6767)

Hubungi kami di (+62 21 5366 7777) dan kirim formulir ini melalui fax ke (+62 21 5366 6767)

atau email ke subscription@mpgmedia.co.id

atau email ke subscription@mpgmedia.co.id

** Transfer ke :

** Transfer ke :

PT Media Desain Indonesia

PT Media Desain Indonesia

No.Rekening : 1020001237772

No.Rekening : 1020001237772

Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman

Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.