#geo-topic “Selayang Pandang Cekungan Bandung”
Sangiang Heuleut, Pesona Kecantikan Citarum Kini #geo-enviro m.a.c. dam
Sangiang Heuleut pesona keindahan citarum kini
D
alam tulisannya, Budi Brahmantyo, dosen
jernih. Batupasir berlapis hampir tegak dan besar
Teknik Geologi ITB dan pemerhati lingkungan
m e m b e n te n g i ke a s r i a n nya . Ya i t u l a h l e u w i
dari Kelompok Riset Cekungan Bandung
Sangiangheuleut (sangiang= dewa; heuleut=sempit).
menuliskan sebuah judul yang sama dengan lagu yang
Memang lokasinya sempit dan terisolasi sehingga kita
dipopulerkan oleh Michael Buble, “Cry Me a River”. Lirik
tidak akan terganggu oleh kesan jorok Sungai Citarum.
tersebut memang tepat dialamatkan pada Sungai
Mengapa Sangiangheuleut bisa terbebas dari polusi
Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat, yang mengalir
Citarum? Hal tersebut karena leuwi di antara Saguling
di tengah depresi cekungan Bandung tersebut. Bau,
dan Sangiang Tikoro ini hanya disuplai oleh sungai-
kotor, jorok, itulah mungkin kata-kata yang pas
sungai kecil yang masih bersih di antara perbukitan
diucapkan. Indeks polusi Citarum berdasar data SDA,
Pasir Kiara dan Puncak Larang, keberadaan Waduk
2001 mencapai 47,1% atau setingkat di bawah
Saguling yang membendung air dan material yang
Cisadane-Ciliwung yang mengalir di ibu kota yang
dibawa Sungai Citarum sehingga tidak bisa mencapai
mencapai tingkat polutif 47,4%.
Sangiang Heuleut. Air kotor yang dibendung tersebut
Namun siapa yang menyangka, sungai yang
dialirakan ke pipa berdiameter 4 meter untuk memutar
menjadi inspirasi lahirnya kisah Sangkuriang ini masih
turbin PLTA kemudian air tersebut dibuang kembali ke
memiliki sisa-sisa keindahan. Apabila kita berjalan dari
Sungai Citarum di sekitar Sangiang Tikoro.
Waduk Saguling menuju Sangiangtikoro, kita akan disuguhi suatu pemandangan nan asri dengan air yang
halaman #12
suaraGEA - edisi 2011
suaraGEA - edisi 2011
[REDAKSI]
halaman #13