

"Pawsitive Minds:











Salam Redaksi
Halo Sobat Suara Satwa!
Pernahkah kalian bertanya-tanya, bagaimana perasaan hewan sebenarnya? Di balik mata berkilau dan ekor yang bergoyang, tersimpan perasaan dan emosi kompleks yang sarat akan makna. Sama seperti manusia, sehat secara fisik saja tidak cukup, hewan juga perlu sehat secara mental untuk hidup bahagia. Kondisi kesehatan mental pada hewan dapat memengaruhi kualitas hidup, kesehatan, dan umur panjang mereka
Pada edisi kali ini, Majalah Suara Satwa hadir untuk mengajak kalian mendalami dunia batin hewan, serta memberikan kiat-kiat dalam menjaga kesejahteraan mental mereka. Pemahaman akan hal ini sangat penting bagi kelangsungan hidup hewan, tidak hanya bagi hewan kesayangan, tetapi juga hewan ternak, akuatik, hingga satwa-satwa eksotik yang hidup bebas di alam liar. Dengan memahami hal ini, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan membangun dunia yang lebih baik bagi semua makhluk hidup di dalamnya.
“Mereka tak bisa bicara, tapi perasaan mereka nyata.”

Warmest Regards, Pemimpin Redaksi LPM Suara Satwa 2024
Wanda Audina Putri
Daftar Isi
Surat Pembaca
Selayang Pandang
Laporan Utama
Optimalisasi Kesejahteraan Hewan melalui
Pendekatan Mental
Laporan Khusus 1
Terkurung dalam Kandang, Menjaga atau Menyiksa?
Laporan Khusus 2
Cerita di Balik Layar Bali Zoo: Pendekatan
dan Solusi Kelola Stres Satwa
Napak Tilas
World Rabies Day 2024, Sinergi Bali Lawan
Rabies
Kampusku
FKH Unud Buktikan Jaminan Mutu
Pendidikan Lewat Visitasi Akreditasi
Pena Mahasiswa
Delegasi
"Pawsitive Minds: Exploring Animal Mental
Wellness"
Prestasi
Pengalaman Tanpa Batas Bersama Waya
di Program IISMA
Profil
Jasmine Jawie: Mendengar Fellow Animals
dan Merajut Kesejahteraan Emosional
Aksi
Bali Pet Crusaders Bangun Harapan Baru
untuk Kesejahteraan Hewan Terlantar di
Pulau Bali
Magang
Tempat Magang Hidden Gem: Praktik
Mandiri Dokter Hewan Mukhlas
Celah Lensa
Karyaku
Lensa
Vet News 1
Zona Clarion-Clipperton: Rumah bagi
Spesies Unik dan Misterius
Vet News 2
Moo Deng: Si Bayi Kuda Nil ‘Kerdil’ yang
Mengguncang Dunia
Opivet 1
Menyelisik Pengaruh Penggunaan
‘Narkoba’ pada Kucing
Opivet 2
Tak Hanya Manusia, Anjing pun Dapat
Merasakan Separation Anxiety, Benarkah
Demikian?
Myth or Fact
Menguak Makna Tersirat di Balik Kibasan
Ekor Anjing
International News
Boogie dan Suara Aktivis: Mengungkap
Kondisi Satwa yang Terlupakan
Animal Facts
Si Burung Romantis: Pasangan Hilang?
Nyawa Melayang!
Vet Blusukan
Bali Dog Association: Dari Rescue hingga
Adopsi, Sanctuary untuk Anjing Bali
Side of Me
Sebuah Harmoni antara Prestasi dan Dedikasi dari Ladyva Pinke Andrea
Celah Lensa & Iklan
Resensi Buku
Mimpi di Balik Pagar: Menggali Makna
Harapan dalam Kisah The Dog Who Dared to Dream
Resensi Film
Leo, Si Kadal Tua yang Bertekad
Mewujudkan Mimpi di Sisa Hidupnya
Resensi Lagu
Keberanian dalam Harmoni lewat Don’t
You Worry ‘Bout a Thing



E B C



“Pawsitive Minds: Exploring Animal Mental Wellness”
Dalam lirih tatapan dan lembut gerak mereka, hewan berbicara tanpa kata, mengisahkan dunia batin yang penuh warna. Ada cinta yang mendalam, sukacita yang menghangatkan, hingga kesedihan yang terkadang terabaikan. Namun, di tengah gemuruh kehidupan manusia, suara hati mereka sering kali terpinggirkan Pawsitive Minds: Exploring Animal Mental Wellness edisi Suara Satwa vol 43 no 77 adalah undangan untuk merenungi relasi kita dengan hewan, melihat mereka bukan sekadar pelengkap, tetapi sebagai jiwa-jiwa yang pantas dicintai dan dihormati
Hewan sebagai bagian dari anyaman kehidupan di bumi berhak mendapatkan kesejahteraan yang utuh, bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental. Sayangnya, masih banyak yang memandang hewan hanya sebagai pelengkap, bahkan alat pemuas kebutuhan. Perlakuan buruk, pengabaian, hingga lingkungan yang tidak kondusif menjadi bayangan suram di balik kehidupan mereka. Padahal, seperti manusia, mereka pun butuh cinta, rasa aman, dan kenyamanan untuk hidup bahagia.
Melalui 'Pawsitive Minds', mari kita renungkan kembali hubungan kita dengan mereka Setiap lembarannya mengajak kita memahami pendekatan-pendekatan penuh kasih, mulai dari cara mengelola stres hewan di kebun binatang yang sering terkurung dalam rutinitas, hingga peran tangan-tangan dokter hewan yang menjadi penopang bagi jiwa mereka Semuanya menuntun pada satu pesan, "Perlakukan mereka dengan kasih, empati, dan penghormatan tanpa syarat, sebagaimana kita ingin diperlakukan " Ini bukan sekadar memberi mereka tempat di dunia, tetapi tentang mencintai dengan sepenuh hati, memahami tanpa perlu suara dan hidup berdampingan dengan rasa hormat yang tulus.
Penulis: Ni Made Putri Amelia K.

Laporan Utama


melalui Pendekatan Mental
Tahukah kamu? Hewan juga dapat merasakan emosi seperti marah ataupun sedih Hal ini dikaitkan dengan kondisi mental hewan yang juga memiliki kemampuan untuk menangkap dan merespons energi psikologis yang ada di sekitarnya. Kesehatan mental hewan merupakan kondisi yang merujuk pada kesejahteraan secara emosional, psikologis, dan perilaku hewan dalam menjalani kehidupan. Gangguan mental pada hewan sering kali bermanifestasi sebagai perubahan perilaku, seperti agresif, obsesif, kecemasan separasi, dan perilaku yang dapat membahayakan sekitarnya Salah satu gangguan mental yang sering terjadi adalah stres. Ketika mengalami stres, hewan lebih memilih untuk menjauhi diri dan menunjukkan perilaku yang tidak biasa akibat dari trauma yang didapatkan sebelumnya. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus karena dapat memengaruhi kesehatan fisik hewan
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental hewan, yaitu interaksi sosial, pengalaman trauma, hubungan dengan manusia, genetik, hingga lingkungan tempat tinggal Pengaruh lingkungan tempat tinggal terhadap kesejahteraan mental hewan menjadi faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental hewan, yaitu interaksi sosia

kesehatan hewan, yaitu interaksi sosial, pengalaman trauma, hubungan dengan manusia, genetik, hingga lingkungan tempat tinggal. Pengaruh lingkungan tempat tinggal terhadap kesejahteraan mental hewan menjadi faktor yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif Hal ini disebabkan hewan membutuhkan ruang yang sesuai dengan ukuran, perilaku alami, dan tingkat aktivitasnya Lingkungan yang sedikit berbeda dapat menghilangkan perilaku alamiah dari hewan tersebut.


Kesejahteraan hewan sendiri telah memiliki standar global yaitu lima dasar kesejahteraan hewan (bebas dari rasa lapar dan haus; bebas dari ketidaknyamanan; bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit; bebas untuk mengekspresikan perilaku alami; bebas dari ketakutan dan stres) Lima kebebasan ini bertujuan untuk memberikan panduan untuk merawat hewan dengan baik dan mencegah penderitaan Ketidakmampuan untuk memenuhi salah satu dari lima kebebasan ini dianggap dapat mengganggu kualitas hidup hewan. Oleh karena itu, memastikan terpenuhinya lima kebebasan ini sangat penting untuk mendukung kesejahteraan keseluruhan hewan baik secara fisik maupun mental.
Kesehatan mental hewan-khususnya hewan peliharaan–dapat ditingkatkan tidak hanya dengan perawatan fisik, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat dan

dengan menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pemilik dan hewan

Menghabiskan waktu bersama melalui bermain, merawat, atau sekadar mengelus adalah cara sederhana penuh makna Momen-momen ini mampu memperkuat hubungan emosional, memberi rasa aman, dan mengurangi stres pada hewan. Sosialisasi dengan hewan lain atau lingkungan baru juga membantu hewan menjadi lebih percaya diri, mengurangi rasa takut, dan beradaptasi dengan lebih baik. Pemilik harus memberikan perhatian lebih jika hewan menunjukkan tanda-tanda stres, seperti menyediakan lingkungan yang tenang dan aman serta
Laporan Utama
Dalam meningkatkan kesejahteraan mental hewan, dokter hewan tentunya memegang banyak peran Kemampuan dan profesionalisme dalam merawat hewan menjadi salah satu hal yang berpengaruh terhadap kesehatan mental hewan Tak hanya itu, kemauan individu dokter hewan dalam memahami karakter pasien juga turut berpengaruh. Seiring berkembangnya zaman dan kemudahan teknologi, dokter hewan diharapkan dapat menciptakan terobosan baru yang dapat mendukung kesejahteraan mental hewan.
Keberhasilan dalam menjaga dan memulihkan kesejahteraan mental hewan terwujud melalui dedikasi dan perhatian yang sepenuh hati Semoga ke depannya semakin banyak orang yang peduli terhadap kesejahteraan mental hewan, karena kita semua adalah bagian dari satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Narasumber : Dr. drh. Hapsari Mahatmi, M.P.
Penulis : Fai, Cokis, Amanda Ragil, & Farlin
Penyunting : Harry Potter

atau

Lingkungan tempat tinggal ternyata sangat memengaruhi kesehatan fisik dan mental hewan Untuk tumbuh optimal, hewan membutuhkan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan dapat memenuhi kebutuhan biologis serta psikologisnya Lingkungan yang baik memungkinkan hewan mengekspresikan perilaku normal serta menyalurkan kebutuhan alaminya dengan nyaman.
Keterbatasan ruang gerak–seperti dikurung dalam kandang sempit–tentunya menghambat pemenuhan kebutuhan biologis dan psikologis hewan. Hal ini juga membatasi mereka untuk berperilaku secara alami, sehingga lebih rentan terhadap rasa takut hingga cemas Perlu diketahui bahwa kondisi ini dapat menyebabkan stres dan es pada hewan yang terkurung dapat dikenali ti menggigit atau merusak barang-barang di i perhatian berlebih, misalnya dengan n pemilik



Tidak hanya itu, stres pada hewan yang memicu penyakit mental juga ditandai dengan adanya perubahan nafsu makan Apabila nafsu makan menurun, hewan akan mengalami malnutrisi sehingga rentan terhadap penyakit, mengalami kerontokan rambut, hingga pertumbuhannya tidak optimal Sebaliknya, tindakan repetitif seperti peningkatan nafsu makan, menjilati tubuhnya secara berulang (walaupun kondisi kulit baik), dan perilaku berputar-putar tanpa henti juga menjadi pertanda stres. Indikasi stres lainnya yakni hewan membuang kotoran sembarangan walaupun sudah terlatih, adanya hasrat untuk melarikan diri dari kandang, sikap murung, hingga perilaku agresif

Berdasarkan indikasi tersebut, interaksi fisik seperti mengelus, memberi makan, membersihkan kandang, hingga bermain bersama dibutuhkan untuk mengurangi stres dan menjaga mental hewan Salah satu metode efektif adalah menggunakan puzzlefeeder, yaitu mainan yang diisi makanan, di mana hewan harus menggerakkannya untuk mendapatkan makanan. Metode ini mampu merangsang otak dan meningkatkan aktivitas

fisik hewan. Selain itu, mainan seperti laser dan bola juga membantu mengurangi stres sehingga membuat hewan lebih bahagia
Sayangnya, tanpa disadari banyak pemilik hewan peliharaan memberikan lingkungan tak nyaman bagi hewan peliharaan mereka Minimnya interaksi dan perhatian sering kali membuat hewan merasa kurang kasih sayang, sehingga berdampak pada kesehatan mental mereka Di samping itu, beberapa pemilik juga tidak menyediakan kandang yang sesuai dengan ukuran tubuh hewan sehingga membatasi ruang gerak dan kenyamanan hewan saat beristirahat.
Sebagai pemilik, penting untuk memastikan kesiapan sebelum memutuskan merawat hewan. Pastikan kita memiliki waktu yang cukup untuk memberikan perhatian, seperti bermain, membersihkan kandang, memberikan makanan yang layak, merawat mereka saat sakit, hingga menghabiskan waktu bersama. Hewan peliharaan adalah makhluk yang bergantung sepenuhnya pada kasih sayang dari pemiliknya.


Narasumber : drh. Maulana Ar Raniri Putra
Penulis : Audriel Nainggolan, Ayu Trias, dan SCALT
Penyunting : Ichiocha

Laporan Khusus 2
Cerita di Balik Layar Bali Zoo: BalikLayar
Stres pada satwa di kebun binatang adalah isu yang sering kali terabaikan meskipun dampaknya bisa sangat serius. Hal ini tampaknya juga dialami oleh salah satu kebun binatang di Bali, yakni Bali Zoo Ternyata, ada banyak faktor yang dapat memicu stres pada satwa di kebun binatang, mulai dari proses pemindahan hingga proses adaptasi satwa terhadap lingkungan. Tanda-tanda stres pada satwa di Bali Zoo bervariasi setiap spesiesnya Terdapat sekitar 80 spesies yang memiliki ciri dan tingkat stres yang berbeda. Misalnya, spesies kucing besar sering menunjukkan perilaku gelisah dengan mondar-mandir (passing) di kandang Selain itu, perubahan nafsu makan juga bisa menjadi indikator stres satwa yang tampak dari pola perilaku yang berubah saat pemberian pakan Satwa mungkin akan lebih banyak berdiam diri atau mencari tempat yang lebih nyaman untuk bersembunyi Oleh karena itu, penting untuk melakukan observasi dan memahami perilaku alami mereka agar dapat memberikan perawatan yang tepat
Untuk mengatasi masalah tersebut, Head
Vet Bali Zoo, drh I Made Arya Sandita Brama, mengatakan bahwa di Bali Zoo menerapkan metode enrichment, yaitu memberikan aktivitas yang merangsang insting alami satwa. “Jadi di sini lebih banyak kita menggunakan metode enrichment Contohnya adalah enrichment yang dilakukan pada beruang madu. Penjaga kebun binatang akan menyebarkan madu di beberapa titik sehingga merangsang insting alami beruang madu dalam bermain dan mencari makanan,” ucap drh Arya Selain melalui metode enrichment, menurut drh. Arya terdapat beberapa hal penting dalam mengatasi stres pada satwa, yakni dengan menjaga lima prinsip kesejahteraan hewan Prinsip tersebut meliputi bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit dan penyakit, bebas untuk melakukan perilaku alamiah, dan bebas dari rasa takut dan stres Selain itu, komunikasi antara dokter hewan dan penjaga kebun binatang juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi satwa.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Bali Zoo
World Rabies Day 2024,
Tahukah kamu? Hingga Agustus 2024, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Bali mencapai 34 809 kasus Sebagian besar korban yang meninggal akibat tertular rabies disebabkan keterlambatan penanganan.
Berdasarkan kasus tersebut, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Bali melanjutkan upaya ‘Bali Bebas Rabies’ melalui peringatan World Rabies Day 2024 di Pantai Mertasari, Sanur, pada Minggu, 29 September 2024 “Kami (pengurus PDHI Cabang Bali, red) terketuk hatinya karena adanya kasus rabies di Bali sejak 2008 sampai sekarang yang belum juga tuntas. Bahkan saat ini, di akhir bulan September, kasus di area kawasan Sanur cukup meningkat,” jelas Ketua PDHI Cabang Bali, drh. I Dewa Made Anom
Sejalan dengan tujuannya, World Rabies Day 2024 diisi dengan sterilisasi, vaksinasi, serta kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Demi menyukseskan acara, kegiatan ini turut dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) di Bali, beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pakan dan ternak hewan, hingga Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Sinergi Bali Lawan Rabies

Sasaran kegiatan World Rabies Day 2024
berfokus pada seluruh ras anjing, baik anjing liar maupun anjing yang berpemilik tetapi diliarkan Sebanyak 105 ekor anjing dan 10 ekor kucing berhasil ditindak serta diberikan microchip pada leher kirinya untuk memudahkan pemantauan. Kemudian, pada 7-13 November 2024, PDHI Cabang Bali melakukan penyisiran kembali di kawasan yang sama untuk monitoring hewan yang belum mendapatkan vaksin.

Suksesnya kegiatan ini tentunya tidak lepas dari berbagai tantangan, salah satunya adalah pemahaman dari beberapa masyarakat yang menganggap tindakan sterilisasi merupakan bentuk penghilangan hak hewan secara fisiologis Padahal, menurut drh I Dewa Made Anom, tindakan sterilisasi pada hewan betina membantunya terhindar dari penyakit kanker rahim, serta pada hewan jantan membantunya terhindar dari tumor testis dan gangguan hormonal lainnya. Beliau tetap berharap agar masyarakat dapat memelihara anjing atau kucing dengan baik, karena permasalahan rabies bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat
Narasumber : drh I Dewa Made Anom (Ketua PDHI Cabang Bali) Penulis : grisaillefleur dan Rene Penyunting : ichiro. Sumber
https://bmc.baliprov.go.id/news/title/evaluasibulanan-program-pengendalian-rabies-maderentin-kasus-ghpr-masih-tinggi-tapi-terkendali
Sumber: beritadewata com jpg




Catatan Rindu
Di keheningan malam ini, Aku bertanya pada bulan, Kepada bintang yang bersinar pelan, Apakah di sana kau merindukanku? Atau, Kamu baik-baik saja tanpaku?
Doaku tak pernah lelah menyebut namamu, Dalam setiap sujud dan bisikan rindu.
Hanya dengan doa, Kusimpan segala harapan dan kerinduan tentangmu.
Baik-baik ya di sana! Semoga Tuhan menjagamu selalu.
Penulis: AyaaMyst






Miss You!

Harapan
Aku adalah manusia.
Apakah hidup ini akan berjalan?
Apakah hidup ini akan berlari? Tentu, itu bukan yang dipermasalahkan.
Harapan yang selalu diimpikan, Mimpi yang selalu diharapkan,
Sekadar wacana jika diam, Akan menjadi nyata jika melakukannya.
Sumpahku kepada mimpiku, Adalah sebuah janji suci kepada Tuhan.
Dengan berbekal doa dan keyakinan, Tuhan pasti membantu hamba-Nya.
Penulis: Fardanu Hartawan





Delegasi
Dalam bertahan hidup, hewan-hewan tak hanya bergantung pada kekuatan fisik, tetapi juga kesehatan mental yang sering kali luput dari perhatian manusia. Sama seperti kita, hewan juga memiliki perasaan, emosi, dan kehidupan sosial yang sangat berpengaruh pada kesejahteraan mereka. Kesehatan mental hewan merupakan hal penting dalam kehidupan mereka, terutama saat menghadapi perubahan lingkungan, tekanan sosial, dan ancaman lain dari luar
Salah satu bukti nyata pentingnya kesehatan mental bagi hewan dapat dilihat dari kehidupan hewan primata Primata seperti simpanse dan gorila memiliki kehidupan sosial yang sangat kompleks.
Mereka membentuk ikatan emosional dengan anggota kelompoknya, merasa sedih saat kehilangan anggota keluarga, bahkan menunjukkan tanda-tanda stres ketika lingkungan mereka terganggu Penelitian juga telah menunjukkan bahwa simpanse yang kehilangan anggota kelompoknya dapat menunjukkan perilaku mirip dengan depresi pada manusia. Mereka menjadi murung, menarik diri dari interaksi sosial, dan kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya mereka sukai.
Hewan kesayangan kita di rumah, seperti anjing dan kucing pun tak luput dari tekanan mental. Sebagai contoh, saat seekor anjing kita tinggalkan terlalu lama sendirian, ia bisa mengalami kecemasan yang berlebih. Anjing akan mulai menggonggong terus-menerus, merusak barang-barang, bahkan bisa menunjukkan tanda-tanda stres fisik seperti gemetar atau nafsu makan yang berkurang Kucing pun bisa menjadi cemas saat ada perubahan pada lingkungan mereka, seperti pindah ke tempat yang baru atau kemunculan hewan lain
Sama halnya dengan terumbu karang yang rapuh di lautan, kesehatan mental hewan juga sangat rentan terhadap berbagai gangguan Oleh karena itu, perlindungan dan perhatian terhadap kesejahteraan mental hewan menjadi hal yang sangat penting Hewan berperan penting dalam ekosistem kita dan kesejahteraan mereka pun berhubungan erat dengan keseimbangan alam. Melalui menjaga kesehatan mental hewan, kita tidak hanya membantu mereka untuk hidup lebih sejahtera, tetapi juga menjaga hubungan harmonis antara manusia dan hewan.
Keajaiban yang ada dalam kesehatan mental hewan mengingatkan kita bahwa setiap makhluk hidup, baik besar maupun kecil, memiliki kehidupan emosional yang penting untuk dipahami dan dihargai
Penulis :Aloisius Primo Alvaro (Universitas Airlangga)
Penyunting :caramel latte



Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah program beasiswa yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i Indonesia untuk memperoleh pengalaman studi di luar negeri. Manuella Waya Salangka (Waya), merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana angkatan 2022 yang berhasil menerima beasiswa (awardee) IISMA 2024 di University of Padua, Italia. Program ini membuka peluang besar bagi Waya yang sudah lama berkeinginan untuk berkuliah di luar negeri. Keinginannya untuk berprestasi dan mengeksplorasi budaya serta tempat baru juga menjadi salah satu alasan Waya mengikuti program IISMA
Keberhasilannya sebagai Awardee IISMA 2024 bukan hal yang mudah. Waya menghadapi banyak tantangan, di mana ia harus memperkuat keyakinan diri untuk mengikuti rangkaian seleksi yang ketat Meskipun demikian, ia menekankan bahwa motivasi, keberanian, dan konsistensi diri sangat diperlukan dalam persiapan mengikuti program IISMA. Persiapan yang dilakukan meliputi tes International English Language Testing System (IELTS), penulisan esai, dan wawancara.
Bagi Waya, program IISMA memberikan banyak manfaat, seperti memperluas relasi internasional hingga kesempatan untuk mengikuti program magang dalam kelas yang tidak tersedia di Indonesia, yaitu
Animal Psychology Selain itu, Waya juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti teater,
musik, dan olahraga. Tak hanya program belajar, Waya juga turut serta dalam program wajib Awardee IISMA, di mana mereka memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing Perjalanan Waya dalam mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri tentu saja tidak lepas dari culture shock. Beberapa culture shock yang dialami Waya adalah masyarakat setempat yang kurang fasih dalam berbahasa Inggris sehingga menyebabkan kesulitan berkomunikasi, serta keharusan berjalan kaki untuk bepergian Namun, hal tersebut tidak menjadi penghambat baginya, melainkan sebuah pembelajaran baru untuk Waya selama mengikuti program IISMA Berdasarkan pengalamannya, Waya kemudian berbagi pesan bahwa, “Jangan takut daftar, nanya, belajar, dan gagal Karena kalau kita ‘rugi’, at least kita tau cara nulis essay dan ngomong di interview. ”


Narasumber : Manuella Waya Salangka Penulis : Dhea dan Gita Penyunting : Ichiocha




menyerupai manusia, termasuk dalam menghadapi respons fight or flight. Salah satu pendekatannya adalah memberikan ruang untuk mendengarkan keluhan mereka Sebagai contoh, Jasmine pernah menangani kucing yang suka buang air sembarangan karena merasa kesepian Setelah mendengarkan dan berdiskusi, solusi sederhana ditemukan, yakni memberikan waktu berkualitas bersama Jasmine menekankan pentingnya kehadiran manusia untuk menjaga kesehatan mental hewan Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan medis, Jasmine memiliki beberapa rekomendasi u mengirimkan one-on-one un meluangkan w perubahan be
Salah satu kucing yang k Kucing terseb
Jasmine mem pilihan, melaw ketidaknyama
Momen ini m menghadapi ra Bagi Jasm bukan sekad spiritual yang dengan mend membantu me peduli, mema makhluk hidu banyak oran menjembatani
Melalui pekerj bahwa setiap peluang untuk manusia maup


Bali Pet Crusaders
Bangun Harapan Baru untuk Kesejahteraan Hewan Terlantar di Pulau Bali
Pulau Bali tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga keberadaan populasi hewan terlantar yang menjadi perhatian Salah satu isu yang muncul adalah peningkatan populasi anjing liar yang tidak terkendali Hal ini mendorong lahirnya berbagai inisiatif untuk menjaga keseimbangan antara populasi hewan dan kesejahteraan mereka, salah satunya melalui program edukasi dan sterilisasi yang dilakukan oleh Bali Pet Crusaders (BPC).
Bali Pet Crusaders adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 2014 oleh pecinta hewan asal Australia Organisasi ini hadir sebagai respons atas peningkatan jumlah hewan terlantar, terutama anjing dan kucing di Bali Kondisi ini memerlukan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kesejahteraan hewan yang disebabkan oleh overpopulasi.

Salah satu pendiri organisasi, drh. Nana Dianita bersama timnya, memulai program program ini dengan pendekatan door-to-door dan penawaran layanan sterilisasi gratis kepada masyarakat. Dalam wawancara bersama salah satu dokter hewan lapangan dari organisasi ini, drh. I Gede Wirawan, memaparkan berbagai upaya dan tantangan yang dih d i


dihadapi dalam melaksanakan program tersebut “Saat itu, sterilisasi belum dikenal luas, dan masyarakat masih banyak yang bergantung pada tempat penampungan dan penyelamatan hewan,” ungkap drh. Wirawan.
Fokus utama BPC pada sterilisasi lahir dari keyakinan bahwa langkah ini adalah cara paling efektif untuk mengendalikan populasi hewan secara etis. Sterilisasi tidak hanya mengurangi jumlah hewan terlantar, tetapi juga menekan risiko penyebaran penyakit–seperti rabies–yang masih menjadi ancaman di Bali Hingga saat ini, BPC memusatkan kegiatannya pada dua program utama, yaitu sterilisasi dan edukasi masyarakat “Kami juga bekerja sama dengan dinas terkait untuk memberikan vaksinasi rabies kepada hewan yang disterilisasi sebagai bagian dari upaya mendukung Bali bebas rabies,” jelas drh. Wirawan.

Manfaat sterilisasi tidak hanya dirasakan dari segi pengendalian populasi, tetapi juga kesehatan hewan Hewan yang telah disterilisasi cenderung lebih sehat karena tidak lagi mengalami stres akibat musim kawin Menurut drh Wirawan, stres selama musim kawin sering menyebabkan penurunan nafsu makan yang berdampak pada daya tahan tubuh hewan “Beberapa warga melaporkan bahwa setelah disterilisasi, anjing dan kucing mereka menjadi lebih tenang, lebih jinak, dan tubuhnya lebih berisi,” tambahnya.
Selain sterilisasi, edukasi menjadi elemen penting dalam program BPC. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesejahteraan hewan secara menyeluruh. Namun, di lapangan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. drh. Wirawan mencontohkan, “Sering kali, kami menemukan warga yang membawa hewan mereka ke lokasi sterilisasi dengan cara yang tidak tepat, seperti menggunakan karung atau mengikat kaki hewan Hal ini membuat hewan stres dan lebih sulit ditangani”
Meski berbagai tantangan masih dihadapi, dampak positif dari program BPC mulai terlihat Semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya sterilisasi dan perawatan hewan yang baik Banyak warga yang kini secara sukarela membawa hewan peliharaan mereka untuk disterilkan atau meminta bantuan untuk hewan terlantar di sekitar tempat tinggal mereka. Selain itu, masyarakat juga mulai memahami bahwa sterilisasi membantu mengurangi stres hewan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Sebagai penutup, drh. Wirawan menyampaikan pesan penting kepada masyarakat bahwa memelihara hewan membutuhkan tanggung jawab besar, tidak hanya kesenangan semata. “Memelihara hewan adalah tanggung jawab yang membutuhkan komitmen. Hewan peliharaan bukan hanya membutuhkan makanan dan minuman, tetapi juga perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Jadilah pemilik yang bertanggung jawab dengan memastikan hewan mendapatkan perawatan yang layak, seperti vaksinasi, sterilisasi, dan lingkungan yang nyaman,” tegasnya
Dukungan program sterilisasi dan edukasi kepada pemilik hewan merupakan langkah kecil yang dapat membawa perubahan besar dalam meningkatkan kesejahteraan hewan
Adanya dukungan dari masyarakat membuat BPC optimis dan yakin bahwa keseimbangan antara populasi dan kesejahteraan hewan dapat terwujud.
Narasumber : drh. I Gede Wirawan
Penulis : Dnd dan Sugus
Penyunting : Ichiocha


Praktik mandiri
Tempat Magang Hidden Gem: dokter hewan mukhlas
Kegiatan magang merupakan salah satu cara yang sering digunakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana untuk menambah ilmu dan mengasah keterampilan. Dalam meniti karir sebagai calon dokter hewan, Gamaliel Kurnia Senduk (Gama) dan Monica Dwi Siswanto (Monica), meningkatkan kemampuan diri mereka dengan mengikuti program magang di Praktik Mandiri Dokter Hewan Mukhlas, Desa Getasan, Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada bulan Agustus 2024 lalu Penasaran dengan keseruan magang di sana? Yuk kita cari tahu!
Praktik Dokter Hewan Mukhlas memiliki berbagai fasilitas yang memadai dan sesuai dengan keperluan untuk menunjang prosedur medis meskipun kliniknya sederhana. Selain klinik, drh. Mukhlas juga memiliki kebun binatang mini yang hanya terdiri dari beberapa hewan saja, terutama hewan ternak
Menurut Gama dan Monica, pelayanan yang diberikan pada pasien-pasien di klinik drh Mukhlas umumnya sama saja layaknya klinik hewan lainnya, seperti vaksinasi, sterilisasi, kastrasi, hingga rawat inap Tak hanya itu, beliau juga memiliki pelayanan house call untuk memeriksa pasien dan melakukan prosedur inseminasi buatan untuk hewan ternak. Dalam pelayanannya, drh. Mukhlas juga memiliki pendekatan unik dengan menerapkan pengobatan tradisional bila memungkinkan. Hal ini mencerminkan kepekaannya terhadap metode alami. Tak hanya sebagai praktisi, drh. Mukhlas juga merupakan seorang konsultan kesehatan hewan untuk kebun binatang mini di Saloka Theme Park. Beliau juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan-hewan seperti iguana, kura-kura, burung jalak dan beo, serta ikan koi Gama dan Monica pun turut serta mengikuti drh. Mukhlas dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan merawat hewan yang sakit di pusat wisata ternama tersebut.





Sebenarnya, Gama dan Monica melakukan program magang selama 14 hari, akan tetapi karena merasa nyaman dan ingin belajar lebih banyak, mereka memperpanjang masa magang selama beberapa hari. Kegiatan mereka dimulai dengan persiapan klinik dan perawatan hewan ternak pukul 05.00 pagi, lalu istirahat sekitar satu jam dan kegiatan dilanjutkan hingga malam hari. Praktik Dokter Hewan Mukhlas memiliki sistem magang yang terbuka, sehingga memungkinkan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dari berbagai universitas lainnya untuk bergabung Klinik ini juga memiliki penempatan jadwal bergilir, sehingga memberikan variasi pengalaman bagi mahasiswa Praktik Mandiri Dokter Hewan Mukhlas yang terletak di pedesaan dan jarang diketahui menjadikan lokasi ini sebagai tempat magang hidden gem bagi Gama dan Monica Selama magang di klinik drh Mukhlas, banyak ilmu yang mereka dapatkan Gama mengungkapkan kekagumannya kepada pemilik praktik mandiri tersebut karena beliau turut mengajarkan ilmu dan prinsip kehidupan, serta sering mengajak pemagang berdiskusi dengan pikiran terbuka. Prinsip yang selalu dipegang drh. Mukhlas untuk selalu berani menghadapi tantangan dan tidak takut gagal adalah “Kita tidak akan tahu hasilnya sebelum mencoba.”
Banyaknya nasihat, edukasi, dan kesempatan untuk bisa terjun langsung ke lapangan di bawah bimbingan drh Mukhlas membuat Gama dan Monica sangat bersyukur memiliki kesempatan magang di Praktik Mandiri Dokter Hewan Mukhlas. Gama dan Monica berpesan, sebagai seorang mahasiswa kita harus memiliki hati yang mau belajar dan jangan takut apabila masih semester awal karena nantinya akan diajarkan banyak hal di bawah pengawasan dokter hewan “Jangan takut mencoba hal baru Hidup itu jangan berdasarkan passion, tapi hiduplah berdasarkan tanggung jawab,” tegas mereka sebagai pernyataan penutup yang mengakhiri percakapan dengan penuh nostalgia.
Narasumber : Gamaliel Kurnia Senduk dan Monica Dwi Siswanto
Penulis : Sasha, Nadine, dan Teyea
Penyunting : ichiro



Monyet Ekor Panjang
Nama Lain
Nama ilmiah
Kelas
Jenis makanan
Masa hidup
Panjang tubuh
Bobot tubuh
Status konservasi
: Monyet Kra, Monyet Pemakan Kepiting
: Macaca fascicularis
: Mamalia
: Omnivora
: 15-20 tahun
: 400-470 mm (tanpa ekor)
: 3-7 kg
: Endangered (EN)
Monyet ekor panjang adalah primata yang sering disalahartikan dengan jenis kera lainnya Berbeda dengan primata lainnya, monyet ini memiliki ekor yang panjang untuk keseimbangan saat bergerak di pohon. Mereka dikenal cerdas dan sering terlihat merampas barang-barang manusia untuk ditukarkan dengan makanan Hal ini menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami nilai barang. Namun, dalam tiga generasi terakhir, primata ini mengalami penurunan populasi yang signifikan karena hilangnya habitat dan perburuan liar
Sumber: Hansen, M F , Ang, A , Trinh, T T H , Sy, E , Paramasivam, S , Ahmed, T , Dimalibot, J., Jones-Engel, L , Ruppert, N , Griffioen, C , Lwin, N , Phiapalath, P , Gray, R , Kite, S , Doak, N , Nijman, V , Fuentes, A & Gumert, M D 2022


Foto: Ratih Widiantari

Zona Clarion-Clipperton: RumahbagiSpesiesUnikdanMisterius
Dunia bawah laut menyimpan rahasia dan keajaiban luar biasa di kedalaman yang jarang dijelajahi manusia. Salah satu area laut yang paling misterius adalah Zona Clarion-Clipperton (ZCC) yang membentang di Samudra Pasifik. Zona ini terkenal dengan kedalaman yang ekstrem dengan kehidupan yang tak terduga.
Zona yang terletak di pantai Meksiko hingga Kepulauan Hawaii ini dianggap tidak menarik karena minimnya cahaya dan tekanan ekstrem, sehingga diduga ‘miskin’ kehidupan Namun, setelah dilakukan eksplorasi yang mendalam menggunakan teknologi kapal selam tanpa awak, yakni Remotely Operate Vehicle (ROV), zona tersebut sukses menarik perhatian peneliti setelah ditemukannya spesies-spesies unik. Kapal selam tersebut dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi dan alat pengambilan sampel yang bisa dikirim hingga kedalaman 5.500 meter di ZCC.
Spesies-spesies unik yang ditemukan dalam wilayah tersebut di antaranya adalah teripang transparan ‘unicumber’ (Enypniastes eximia) dan babi laut ‘barbie’ (Peniagone vitrea) yang berwarna merah muda. Selain itu, ditemukan juga spons kaca dan krustasea langka. Alih-alih berbahaya, spesies-spesies ini justru terbilang rentan mengalami kepunahan karena tingkat reproduksinya yang lambat dan siklus hidup yang panjang,

Penulis : Ae-ri dan Anonin
Penyunting : Harry Potter
Sumber :
https://www mongabay co id/2024/06/08/pen emuan-spesies-spesies-baru-mirip-alien-dikedalaman-lautan-zona-clarion-clipperton/ https://www.earth.com/news/sea-pigsunicumbers-strange-stunning-creaturesdiscovered-abyssal-plains-ZCC/ https://www.nhm.ac.uk/discover/news/2024/ march/expedition-to-the-pacific-deep-seareveals-creatures-never-seen-before html


MOO DENG
: Si Bayi Kuda Nil ‘Kerdil’
yang Mengguncang Dunia
Siapa yang tidak mengenal Moo Deng? Si kuda nil ‘kerdil’ yang menggemaskan ini lahir di Kebun Binatang Khao Kheow, Pattaya, Thailand, pada 10 Juli 2024 Moo Deng berhasil mencuri perhatian berkat tingkah lucu dan wajahnya yang imut Popularitasnya membuat banyak orang penasaran dan terpikat oleh pesonanya.
Moo Deng merupakan spesies kuda nil ‘kerdil’ (Choeropsis liberiensis) yang termasuk keluarga Hippopotamidae. Kuda nil ‘kerdil’ ini memiliki tinggi hanya 75-100 cm, panjang 150-175 cm, dan berat 180-275 kg. Ukuran ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan kuda nil biasanya Spesies ini juga lebih jarang berendam di air dibandingkan dengan kerabatnya yang lebih besar
Kepopuleran Moo Deng mulai melonjak setelah seorang petugas kebun binatang, Atthapon Nundee, mengunggah video tingkah menggemaskan Moo Deng di TikTok. Berkat kepopuleran Moo Deng, Kebun Binatang Khao Kheow mengalami peningkatan pengunjung hingga 30% (sekitar 10.000 pengunjung) setiap harinya. Sayangnya, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada 2015, kuda nil ‘kerdil’ merupakan spesies terancam punah dengan populasi individu dewasa yang hanya tersisa 2 000-2 500 ekor Saat ini, Moo Deng tidak hanya menjadi bintang media sosial, tetapi juga menjadi simbol harapan untuk pelestarian satwa.


Sumber:

Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kuda nil ‘kerdil’ agar tetap lestari. Upaya tersebut dapat dimulai dari tindakan kecil, seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi keanekaragaman hayati, menjaga habitat alami satwa, dan mendukung berbagai program konservasi Mari realisasikan setiap tindakan yang kita lakukan menjadi langkah baru menuju sebuah pelestarian Setiap tindakan kecil akan berdampak besar jika dilakukan dengan konsisten.
Penulis : Keccats dan Retrini
Penyunting : Harry Potter
Duster, C. (2024, september 18). Meet Moo Deng, the baby pygmy hippo so popular you can visit her for only 5 minutes. Retrieved from npr: https://www npr org ; Nuswantoro. (2024, oktober 4). Penjelasan Ilmiah Mengapa Banyak Orang Menyukai Moo Deng. Retrieved from MONGABAY sirus berita lingkungan:https://www mongabay co id ; Portée, A. (2024, september 18). A baby pygmy hippo has gone viral what to know about Moo Deng. Retrieved from TODAY: https://www.today.com.

Menyelisik Pengaruh Penggunaan
‘Narkoba’
pada Kucing
Nepeta cataria atau yang dikenal dengan catnip, adalah tanaman yang memiliki efek khusus pada kucing. Tanaman ini mengandung senyawa aktif berupa nepetalactone yang dapat memberikan efek seperti euforia dan relaksasi pada kucing, sehingga sering disebut sebagai ‘narkoba’ untuk kucing. Pengaruh ini biasanya mulai terlihat pada kucing usia tiga bulan ke atas karena reseptor khusus yang merangsang catnip sudah berkembang. Pada kucing dengan usia di bawah tiga bulan, pemberian catnip tidak menunjukkan respons maksimal karena reseptor terhadap nepetalactone belum sepenuhnya berkembang
Menurut drh Andi Putri Restu Rachmawati Trisaldy, pemberian catnip pada kucing harus disertai pertimbangan Contoh pertimbangan yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui seberapa sensitif kucing dengan respons terhadap catnip yang kita berikan Semakin banyak frekuensi pemberiannya, maka dapat mengurangi efek stimulasinya ia tidak akan memberikan lam pemberian ehatan tertentu, membuat efek pa tanaman lain pa, di antaranya dan Tatarian an ini dapat uk merangsang milik disarankan ng ditunjukkan, emberikan efek ucing. Secara ndukung dan dengan catatan jak dan tidak





Tak Hanya Manusia, Anjing pun Dapat Merasakan OPIVET 2
Separation Anxiety, Benarkah Demikian?
Ketika kita baru saja pulang dari bepergian dan mendapati rumah berantakan, anabul (anak bulu/hewan peliharaan) menjadi lebih vokal, bahkan terkadang kotorannya ditemukan di berbagai tempat. Kondisi ini merupakan tandatanda umum bahwa anabul mengalami kecemasan perpisahan (separation anxiety) Separation anxiety merupakan gangguan psikis yang ditandai dengan meningkatnya kegelisahan dan tekanan saat anabul ditinggalkan sendirian atau terpisah dari pemiliknya, mirip dengan anak kecil yang merasa cemas dan takut ketika ibunya pergi ke kamar mandi atau keluar rumah. Beberapa faktor yang dapat memicu separation anxiety pada anjing antara lain pengadopsian pada usia dewasa, pola asuh oleh pemilik tunggal, pemisahan yang terlalu dini dari induknya, tempat tinggal di lingkungan terbatas (apartemen) l i pernah dial Sebelum mengalami melakukan hewan pe dilakukan peliharaan penyebabn mendapatk hewan me pemilik da mereka ke

Hewan yang mengalami separation anxiety dapat disembuhkan melalui dua tahapan, yaitu tahap terapi pada penderita ringan dan pemberian obat pada penderita berat. Terapi dapat dilakukan melalui pembiasaan sekaligus memupuk rasa kemandirian dan keberanian hewan utamanya anjing agar bisa hidup sendiri dengan nyaman Hal ini dapat dilakukan dengan latihan secara bertahap, memberikan pengalaman positif saat ditinggal, meluangkan waktu bersama saat pulang dan menghargainya dengan memberikan hadiah, serta menciptakan lingkungan yang nyaman agar tidak menimbulkan kecemasan pada anjing. Apabila terapi tidak memberikan hasil, dalam penanganannya dokter akan b ik b b




Menguak Makna Tersirat di Balik Kibasan Ekor Anjing
–Saat kata tak dapat diungkapkan, di situlah tubuh mulai digerakkan, mengubah setiap pesan menjadi isyarat yang penuh makna–
Sumber: pinterest.jpg
Dewasa ini, anjing sering dianggap sebagai bagian dari keluarga, ia memiliki berbagai cara untuk berkomunikasi dengan pemiliknya. Gerakan tubuh seperti pergerakan mata, posisi telinga, raut wajah, serta gerakan ekornya menjadi cara mereka untuk berkomunikasi
Alat komunikasi utama bagi anjing adalah ekornya, dengan bentuk, ukuran, dan struktur yang bervariasi di setiap rasnya. Ras anjing dengan ekor pendek ataupun yang dipotong (docking), memiliki gerakan ekor yang terbatas dibandingkan ras dengan ekor panjang. Meskipun demikian, mereka masih dapat menggunakan pangkal ekor dan bahasa tubuh lainnya untuk melakukan komunikasi Konteks dan kombinasi dari lingkungan sekitar hingga bahasa tubuh anjing yang lain merupakan hal yang dapat menjadi pertimbangan akan penafsiran gerakan ekor anjing Maka dari itu, pergerakan ekor anjing tidak serta-merta menjadi tanda bahwa mereka sedang merasa bahagia.
Terdapat tiga hal yang patut diperhatikan saat mengamati makna pergerakan ekor anjing, seperti pola kibasan ekor, posisi ekor, dan ke arah mana ekor bergerak lebih dominan Posisi ekor yang dominan ke arah kiri, diturunkan, atau diselipkan di antara kaki, menandakan bahwa anjing sedang merasa gugup dan cemas. Sebaliknya, posisi ekor dominan ke arah kanan, terangkat, atau dalam posisi netral, menandakan bahwa anjing sedang merasa santai dan nyaman. Posisi ekor yang diangkat tinggi menandakan rasa percaya diri atau kesiagaan Kemudian, goyangan ekor yang cepat (mengibasngibaskan) dan kaku pada anjing sering kali menandakan kegelisahan dan ketegangan terutama dalam situasi stres, meskipun dalam konteks lain bisa menunjukkan kegembiraan. Beragam emosi yang dapat tersampaikan oleh pergerakan ekor anjing menjadi bukti bahwa penafsiran akan kibasan ekor anjing yang selalu menandakan kebahagiaan tidak sepenuhnya akurat. Rasa gelisah, takut, hingga nyaman dapat tersampaikan dari gerakan ekor anjing Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan sinyal tubuh lain dan situasi sekitar untuk pemahaman lebih baik akan perasaan anjing
Penulis : Ghea dan Hoshi
Penyunting : caramel latte
Sumber : https://birchlakeanimalhospital.com/blog/meani ng-of-dog-tail-wagging/ https://www.newlifek9s.org/post/the-tail-wagknowing-if-your-dog-is-happy-or-anxious https://sweetdoggo com/id/understanding-dogbody-language/



Sumber: animaljustice.ca.jpg
Boogie dan Suara Aktivis: Mengungkap Kondisi
Satwa yang Terlupakan
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan spesies primata yang berhabitat di hutan hujan tropis, hutan bakau, hingga perkotaan. Spesies ini suka bersosialisasi dan hidup berkelompok, serta aktif mencari makanan mereka sendiri, yaitu buah-buahan Namun, keadaan ini berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Boogie, monyet ekor panjang yang menderita
Pada tahun 2022, liputan mengenai Boogie pertama kali disiarkan oleh Animal Justice Organization saat sedang menyelidiki Kebun Binatang Bervie, Ontario, Kanada, tempat Boogie tinggal. Atensi mancanegara langsung berdatangan, karena pada liputan tersebut Boogie terlihat sedang menggigit dirinya sendiri dan mondar-mandir di dalam kandang sempit di Kebun Binatang Bervie. Perilaku Boogie tersebut diduga merupakan tanda-tanda stres mental karena terasingkan dan tinggal dalam fasilitas yang tidak layak. Hal ini kemudian memunculkan aksi protes dari para aktivis kesejahteraan hewan yang menyerukan petisi untuk menyelamatkan Boogie Para aktivis meminta agar Boogie dapat dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Mereka juga menyoroti terkait kurangnya regulasi dan penegakan hukum yang memungkinkan Kebun Binatang Bervie tetap beroperasi meskipun ada bukti perlakuan kejam terhadap hewan Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata Boogie bukan satu-satunya hewan yang menerima perlakukan kejam di Kebun Binatang Bervie Menurut laporan, kebun binatang tersebut juga menghadapi berbagai tuntutan kesejahteraan hewan pada satwa lain, seperti lemur, burung makaw, babi, landak, dan babun. Hewan-hewan ini ditempatkan di kandang kecil dan tandus yang tidak memenuhi kebutuhan sosial atau lingkungan mereka. Akhirnya, para hewan tersebut dipindahkan ke tempat perlindungan.
Sayangnya, sampai kini masih belum ada tindakan signifikan yang diambil untuk memperbaiki situasi Boogie Pihak Kebun Binatang Bervie dan Pemerintah Kanada juga minim tanggapan terhadap protes dan laporan yang ada Pemerintah Ontario juga tidak memiliki undang-undang federal terkait pengaturan kebun binatang secara ketat, sehingga menyulitkan pemerintah untuk menutup kebun binatang dengan fasilitas yang tidak layak. Boogie yang malang pun masih terkurung di dalam kandang kecil dan menunjukkan perilaku stres secara mental.
Penulis : Cecilia, Dina, dan Along Penyunting : Tts
Sumber : https://globalnews.ca/news/10766894/activists-boogie-monkeyremoved-ontario-roadside-zoo/amp/ dan https://animaljustice ca/exposes/save-boogie-monkey



Animal Facts
Sumber: eBird jpg
Pernahkah kamu mendengar tentang burung yang dikenal karena kesetiaannya? Yap, kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai burung lovebird, si kecil penuh warna yang menjadi simbol cinta dan romantisme Lovebird tidak hanya dikenal karena keindahan bulunya yang memikat, tetapi juga karena kisahnya yang lekat dengan kesetiaan pada pasangan. Yuk, simak fakta-fakta menarik dan unik tentang burung yang satu ini!
Karakteristik Lovebird: Kecil, Ceria, dan Penuh Pesona
Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dalam genus Agapornis Ukurannya tergolong kecil, dengan panjang tubuh hanya sekitar 13-17 cm dan berat 30-60 gram Ciri khasnya adalah warna bulu yang beragam dan mencolok, membuatnya tampak memukau Selain itu, burung ini memiliki sifat sosial yang sangat tinggi. Mereka hidup berkoloni dan suka berkumpul bersama. Lovebird juga monogami, artinya mereka setia pada satu pasangan seumur hidup. Jika dirawat dengan baik, burung ini dapat hidup 10-20 tahun.
Benarkah Lovebird Tidak Bisa Hidup Tanpa Pasangannya?
Kesetiaan lovebird memang mengagumkan. Faktanya, burung ini cenderung hanya memiliki satu pasangan. Jika pasangannya pergi, respons lovebird tergantung pada lamanya kebersamaan mereka Jika baru dipasangkan dalam waktu singkat, biasanya tidak ada perubahan signifikan Namun, jika mereka sudah lama bersama, kehilangan pasangan bisa memicu stres bahkan depresi Tanda-tanda depresi pada lovebird meliputi perilaku mencabuti bulu, penurunan nafsu makan, hingga perubahan perilaku Untuk mencegah stres, pemilik harus memberikan perhatian ekstra, seperti menyediakan asupan makanan yang cukup dan bernutrisi
Mengapa Lovebird Mudah Depresi?
Depresi pada lovebird biasanya dipicu oleh kehilangan pasangan atau lingkungan yang tidak mendukung. Faktor lain seperti adanya predator, polusi suara, atau kekurangan nutrisi juga dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Gejala stres termasuk perubahan perilaku menjadi agresif, menyerang lovebird lain, atau menarik diri. Untuk mencegah hal ini, penting bagi pemilik untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi lovebird. Kandang yang luas, suasana yang tenang, dan makanan bergizi dapat membantu menjaga kesejahteraan mereka















Animal Facts
Apa yang Harus Dilakukan jika Pasangan Lovebird Mati?
Kehilangan pasangan dapat menjadi momen sulit bagi lovebird Pemilik dapat membantu burung melewati masa ini dengan beberapa langkah, seperti menempatkannya ke kandang lain, hingga membangun ikatan emosional dengan memberikan perhatian lebih yang dapat membantu lovebird merasa tidak kesepian
Cara Mengurangi Stres pada Lovebird
Salah satu cara efektif untuk mengurangi stres adalah dengan memberikan makanan bergizi, seperti kangkung, biji bunga matahari, milet, serta multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, interaksi rutin dengan pemilik juga menjadi kunci penting.
Seberapa Besar Pengaruh
Lingkungan terhadap Kesehatan
Lovebird?
Lingkungan sosial memegang peranan besar dalam kesehatan mental lovebird. Burung ini membutuhkan perhatian dan rasa aman. Menambahkan ornamen di kandang, menjauhkan dari suara bising, dan memastikan lovebird merasa nyaman adalah langkah penting untuk menjaga kebahagiaannya
Lovebird bukan hanya burung yang indah, tetapi juga penuh pesona dengan karakteristiknya yang unik Sebagai hewan peliharaan, mereka bisa menjadi teman yang ceria dan penuh kasih sayang. Melalui perawatan yang baik, lovebird dapat membawa keceriaan dan warna ke dalam hidup sang pemilik.
Narasumber : drh I Nyoman Trisna Bayu
Penulis : lala & poo dan A K A Dananjaya
Penyunting : Harry Potter






























Vet Blusukan

Bali Dog Association:
Rescue
Dari hingga Adopsi,
Sanctuary untuk Anjing Bali
Saat ini keberadaan anjing bali memerlukan perhatian khusus karena berbagai faktor, seperti kasus rabies hingga perdagangan ilegal. Stigma masyarakat yang memandang anjing bali sebagai ‘anjing kampung’ tak luput menjadikan mereka sering terabaikan kesejahteraannya dan ditelantarkan.
Berawal dari kecintaannya terhadap anjing sejak kecil, mendorong Nyoman Sutry Asih (Ibu Nyoman) mendirikan
Bali Dog Association sebagai upaya menanggulangi masalah tersebut
Dibantu oleh seorang dog lover, Bjoern Medernach, yang berasal dari Swiss, Bali Dog Association dibentuk pada tahun 2016 dan resmi menjadi sebuah yayasan bernama Bali Dharma Satwa Aseman pada April 2022.
Berpusat di Banjar Aseman, Desa Manikyang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, yayasan ini bertujuan untuk pelestarian dan perlindungan anjing bali terlantar melalui program adopsi, kampanye, sterilisasi, dan edukasi tentang kesejahteraan anjing bali Melalui ketulusan Ibu Nyoman, Bali Dog Association selalu berupaya memberikan kehidupan yang lebih layak bagi kelangsungan hidup mereka.






Bali Dog Association tidak hanya berfokus pada penyelamatan anjing bali saja, tetapi juga semua ras anjing tanpa memandang latar belakang ataupun kondisi mereka Meskipun yayasan ini berpusat di Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, penyelamatan anjing juga dilakukan di seluruh wilayah Bali yang membutuhkan bantuan.

y , , sterilisasi juga diberikan secara bertahap. Setelah kondisi kesehatan mereka dinyatakan aman, anjing-anjing ini kemudian ditempatkan di shelter sambil menunggu proses adopsi Dalam proses adopsi, Bali Dog Association bersedia mengantarkan anjing-anjing ‘terpilih’ ke keluarga baru mereka Melalui cara ini, Bali Dog Association berharap dapat memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi anjing-anjing terlantar, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian dan perlindungan anjing di Bali



Sumber: Dokumentasi Pribadi



Sejauh ini, Bali Dog Association masih berfokus pada perawatan anjing di dalam shelter. Namun, yayasan ini juga memiliki rencana untuk memperluas bantuan melalui program sterilisasi, vaksinasi, dan lainnya, bagi anjing-anjing di seluruh wilayah Bali, baik yang berpemilik maupun tidak. Tak hanya itu, Bali Dog Association juga gencar melakukan edukasi dan promosi adopsi melalui berbagai acara, seperti Yoga Puppies dan Bermain Puppies Acara tersebut diadakan melalui kerja sama langsung dengan yayasan lain untuk mengenalkan program-program mereka kepada masyarakat umum. Di sisi lain, kerja sama dengan dinas Kecamatan Selemadeg juga dijalankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penyelamatan dan adopsi anjing yang selaras dengan misi mulia Bali Dog Association. Sayangnya, Bali Dog Association jarang mendapatkan relawan untuk merawat anjinganjing yang ada di sana, biasanya hanya sekitar dua kali dalam setahun Padahal, yayasan ini terbuka bagi masyarakat sekitar yang ingin menjadi relawan tanpa persyaratan khusus. Mayoritas relawan aktif yang terlibat hanya dari keluarga Ibu Nyoman sendiri, seperti menantu dan keponakannya, yang memang menyukai anjing. Walaupun demikian, Ibu Nyoman tetap merawat anjing-anjing di sana dengan penuh kasih sayang dan tidak menganggapnya sebagai sebuah pekerjaan Untuk mendapatkan dana, Bali Dog Association menggalang dana melalui media sosial, bekerja sama dengan Bali Seva Bhuana, serta mengadakan kegiatan interaksi bersama anjing Mereka juga menyediakan layanan penitipan anjing, di mana pemilik anjing dapat memberikan makanan tambahan yang dapat digunakan sebagai stok untuk anjing lain di sana.

Vet Blusuka


Tantangan utama yang harus dihadapi Bali Dog Association adalah sulitnya mendapatkan donasi, sehingga Ibu Nyoman harus mengerjakan hal lain untuk memastikan kurang lebih 300 ekor anjing di sana tidak kekurangan makan Meskipun demikian, yayasan ini telah menjadi penolong bagi anjinganjing terlantar yang kini memiliki tempat aman dan terawat. Sebagai pesan, Ibu Nyoman mengajak masyarakat untuk memperlakukan anjing mereka selayaknya keluarga, memelihara dengan kasih sayang dari kecil hingga tiada, serta tidak menganggap anjing hanya sebagai hewan penjaga Kesetiaan mereka yang tanpa syarat layak dihargai dengan kesejahteraan yang baik
Narasumber: Nyoman Sutry Asih (Founder Bali Dog Association)
Penulis : James Dapa Ole, T Cahyani, dan Aditya Putra
Penyunting : caramel latte








Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sebuah Harmoni antara Prestasi dan Dedikasi dari
LadyvaPinkeAndrea
Ladyva Pinke Andrea (Pinke) adalah seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana (FKH Unud)
Pinke merupakan sosok inspiratif yang tak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan nonakademik. Lahir di Tangerang pada 3
Juli 2004, Pinke sejak kecil dididik untuk menjadi pribadi produktif yang bermanfaat bagi banyak orang
Meskipun ia sedang disibukkan dengan perkuliahan, ia masih aktif mengikuti organisasi kampus, seperti menjadi anggota dari Lembaga Pers Mahasiswa
Suara Satwa dan Minat Profesi Turtle Guard. Tak hanya itu, ia juga aktif mengikuti kegiatan di luar kampus, seperti IAMS Deputy 2023 untuk mempromosikan kesejahteraan hewan peliharaan, International Veterinary Student Association (IVSA) Standing Committee on Veterinary Education (Scove) Ambassador, dan Marine Buddies Denpasar untuk mendalami konservasi lingkungan Tidak hanya itu, Pinke ternyata juga memiliki usaha keluarga berupa toko roti “La Cuisinerie” Bisnis ini ia mulai saat pandemi Covid-19 untuk mengisi waktu luang, sekaligus menjalankan hobinya dalam membuat kue.
Selama ini, Pinke telah meraih sejumlah prestasi, beberapa di antaranya adalah gelar Jegeg Intelegensia pada ajang Jegeg Bagus Kedokteran Hewan (JBKH) 2022, Juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Veteriner (Pilmavet) FKH Unud 2024, dan Duta Kesehatan Indonesia 2022

Meski telah diselimuti kilauan prestasi, ia tetap ingin meningkatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) miliknya, mengikuti pertukaran pelajar internasional, dan mulai melakukan penelitian untuk syarat kelulusan studinya di FKH Unud.
Kesibukan-kesibukan tersebut membuat Pinke harus pintar mengatur waktu. “Aku selalu buat skala prioritas dan to-do list, ” ujarnya Dalam perjalanannya, ia juga sering berdiskusi dengan keluarga dan teman untuk menemukan solusi saat menghadapi tantangan Pinke berpesan untuk selalu mengeksplorasi hal-hal yang diminati, “Lakukan yang kamu cintai, keluar dari zona nyaman, dan pilih kegiatan yang membuatmu berkembang ”
Narasumber : Ladyva Pinke Andrea
Penulis : Jaepeachy dan Putonk
Penyunting : Lyraevera
Julang Emas
Foto: Audriel Lydia Hosana Nainggolan
Celah Lensa & Iklan

Nama Nama ilmiah
Kelas
Jenis Makanan
Masa hidup
Panjang tubuh
Bobot tubuh
Status IUCN

: Julang Emas
: Rhyticeros undulatus
: Aves : Frugivora
: 40 tahun
: 75-100 cm : 1,3-3,6 kg
Julang emas adalah burung besar yang sering disalahartikan dengan jenis rangkong lainnya Burung ini memiliki suara unik yang terdengar seperti salakan pendek dan parau, yang dapat terdengar hingga jarak satu kilometer saat terbang Sayangnya, julang emas terancam punah dan terdaftar sebagai spesies rentan dalam Daftar Merah IUCN Upaya konservasi sangat penting untuk melindungi keberadaannya
BaliAdoptionRehabilitationCentre
Bali Adoption Rehabilitation Centre (BARC) 4 Bali Dogs merupakan organisasi non-profit yang bergerak dalam penyelamatan hewan, khususnya anjing bali, yang terdaftar secara resmi di Australia dan Indonesia Organisasi ini didirikan pada tahun 2007 oleh Mrs Linda Buller asal Melbourne, Australia, yang berlokasi di Jalan Sandat No 24, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. BARC 4 Bali Dogs juga menyediakan berbagai layanan seperti vaksinasi, sterilisasi, dan kebutuhan lainnya untuk anjing yang telah diselamatkan bagi lebih dari 130 ekor anjing. Selain itu, BARC 4 Bali Dogs juga menawarkan program tour dan volunteer bagi pengunjung yang ingin terlibat langsung
Mari bersama-sama menciptakan perubahan nyata untuk anjing bali!
Informasi lebih lanjut, hubungi: WhatsApp Instagram Facebook Email Website
: Vulnerable (VU) : +6281321074278 (Dessy) : barc4balidog : barc4balidogs : balidogrefuge gmail com : barc4balidogs org @ @ @





Resensi Buku

Mimpi di Balik Pagar: Menggali Makna Harapan dalam Kisah
The Dog Who Dared to Dream
Judul
Penulis
Penerbit
Waktu Terbit
Tebal Buku
: The Dog Who Dared to Dream (versi Indonesia)
: Hwang Sun Mi
: BACA
: 16 Agustus 2020
: 258 halaman
The Dog Who Dared to Dream merupakan salah satu rekomendasi novel fabel dewasa yang menarik untuk dibaca Seperti fabel pada umumnya, hewan yang diceritakan pada novel ini bisa berbicara layaknya manusia. Buku ini menceritakan sebuah kisah mengenai seekor anjing bernama Bulu Panjang dengan rambut berwarna hitam legam, yang dikucilkan oleh kelompoknya. Dari lubuk hatinya yang paling dalam, Bulu Panjang memiliki impian untuk bisa hidup di tengah kehangatan sebuah keluarga.

Perjalanan mimpi Bulu Panjang tampaknya tidak berjalan dengan mulus Ketika musim dingin tiba, Bulu Panjang dihadapkan dengan berbagai tantangan hidup yang harus ia lalui Mulai dari kematian dan perpisahan dengan keluarganya, hingga kekecewaan yang muncul setelah ia mengetahui bahwa pemiliknya, Tuan Pita Suara, gemar menjual saudaranya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kisah ini dapat menimbulkan emosi mendalam bagi pecinta hewan. Walaupun buku ini mudah untuk dibaca dan dipahami, tetapi tidak direkomendasikan bagi anak-anak karena alurnya sedih, suram, serta mengandung adegan kejam dan kasar. Sebagai tokoh utama dari novel ini, Bulu Panjang hanya digambarkan menjalani hidup sambil mengharapkan hal baik terjadi dalam hidupnya.
Buku ini memiliki ilustrasi sederhana yang indah dengan menyelipkan gambaran realita kehidupan di dalam ceritanya The Dog Who Dared to Dream juga mengajarkan pentingnya memiliki harapan dan sikap pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan, seperti yang ditunjukkan oleh perjuangan Bulu Panjang Selain itu, kisah ini mengingatkan bahwa kesedihan dan kehilangan adalah bagian dari kehidupan yang harus diterima.
Penulis : Agnes
Penyunting : Lyraevera




L Si Kadal Tua yang Bertekad Mewujudkan Mimpi di
Sisa Hidupnya
ilis pada akhir tahun 2023 ini merupakan r, Happy Madison Productions. Bercerita tua yang menjadi binatang peliharaan a Squirtle (Bill Burr)–di kelas lima sedari
anya mencapai 75 tahun, ia kemudian melakukan hal-hal yang belum pernah dan menggoda betina–kebiasaan alami kin, guru pengganti kelas lima, memberi Leo dan merawatnya di rumah secara adikan ini sebagai peluang untuk kabur dan mewujudkan keinginannya. Namun, banyak hal terjadi di luar perkiraan yang membuat Leo mengurungkan niatnya untuk kabur, hingga berakhir dibenci oleh seluruh murid kelas lima
Meski mengandung permasalahan yang sedikit kompleks, film ini dikemas dengan nuansa komedi musikal yang menjadi daya tarik bagi anak-anak. Film ini juga menampilkan kepribadian Leo sebagai sosok pendengar yang baik dan pemberi saran yang bijak untuk para siswa Leo bahkan mengubah perspektif anak-anak ke arah positif terkait cara pandang mereka terhadap permasalahan yang dihadapi dan j ga mengajarkan tentang kerendahan berhasil membawakan pesan tenta adegan dari film ini dapat membe seperti adegan seorang anak y b t k l k i h
Penulis Penyunting Sumber : Jellyfish : Tts : Netflix




Resensi Lagu
‘hidup’, lagu ini memberikan nuansa baru yang penuh semangat dan optimisme
Di dalam film ini, Tori Kelly berperan sebagai
Meena, seekor gajah muda yang memiliki bakat menyanyi luar biasa Ketika Tori Kelly membawakan lagu ini, penonton merasakan perjalanan emosional Meena saat berusaha untuk melawan ketakutannya. Momen tersebut menjadi sangat mengesankan dan menyiratkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan ataupun ditakutkan dalam menghadapi sebuah tantangan.
Pesan yang dibawakan lagu ini sangat relevan bagi para remaja. Liriknya memotivasi pendengar untuk selalu percaya dengan diri sendiri dan tidak khawatir terhadap hal-hal kecil dalam hidup. Dalam konteks film Sing, lagu ini menjadi simbol keberanian dan kepercayaan diri yang digambarkan dengan perjuangan karakterkarakter untuk mengejar impian mereka di panggung musik
Secara keseluruhan, Don’t You Worry ‘Bout a Thing merupakan sebuah karya yang luar biasa Melalui lirik yang menyentuh dan vokal yang memukau, Tori Kelly berhasil menyampaikan pesan penting sehingga menjadikan lagu ini relevan dan menginspirasi bagi banyak pendengar
Penulis
Penyunting
Sumber : YouTube : Sahda : ichiro
















TTS



Menurun

1 Hewan yang jarang berolahraga bisa merasa …
2. Aktivitas yang bagus untuk menjaga kesehatan mental hewan adalah
7 Salah satu penyebab hewan merasa stres adalah …

9 Tumbuhan yang bisa membuat kucing merasakan ‘mabuk’ adalah
Mendatar
3 Jika hewan kurang berinteraksi dengan pemiliknya, hewan akan merasa

4 Reaksi emosional pada hewan jika terdapat perubahan yang mendadak disebut …
5 Hewan perlu agar kesehatan mentalnya terjaga
6. … yang baik akan membuat hewan merasa aman dan tenang.
8 Bila kesehatan hewan tidak terjaga dengan baik, maka hewan akan
10. Kondisi emosional hewan yang baik disebut dengan kesehatan … hewan.
Jawaban TTS Majalah Volume 43 No. 76
Mendatar: 1 Lemak, 4 Teritip, 5 Haemocyanin, 7 Suhu, 8 Blubber, 9 Otoliths, 10 Minyak
Menurun: 2 Ekor, 3 Kanibalisme, 6 Gelatin
Kumpulkan jawaban TTS di sini!

L e m b a g a P e r s M a h a s i s w a S u a r a S a t w a F a k u l t a s K e d o k t e r a n H e w a n U n i v e r s i t a s U d a y a n a P e r i o d e 2 0 2 4
