Sriwijaya Post Edisi Senin, 12 Desember 2011

Page 14

14

SRIWIJAYA POST Senin, 12 Desember 2011

Musirawas, Banyuasin, Lubuklinggau

SPBU Rupit Melanggar ■ Pertamina Stop Suplai BBM ■ Dengan Mengakses dari Mesin Pencari MUSIRAWAS, SRIPO Pertamina Lubuklinggau menghentikan suplai bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Muararupit. Untuk sementara waktu, Pertamina hanya menyuplai BBM jenis pertamax ke SPBU itu. SPBU Rupit terbukti melanggar ketentuan, karena melayani pengisian jeriken di atas mobil yang antre. Operation Head (OH) Terminal BBM Pertamina Lubuklinggau, Wahid Maulana mengatakan, penghentian suplai terhadap SPBU Rupit diberlakukan, karena SPBU itu melanggar ketentuan, yaitu melayani pembelian BBM menggunakan jeriken kepada pemilik kendaraan.

SRIPO/ZIE

Wahid Maulana

“SPBU Rupit itu diberikan skorsing, dengan cara tidak disuplai lagi premium dan solar. SPBU itu tertangkap tangan oleh polisi saat mengisi jerigen dalam kendaraan yang antre. Itu melanggar ketentuan, sehingga terpaksa diskorsing,” ujar Wahid Maulana di sela-

sela peringatan HUT Pertamina ke-54, Sabtu (10/12). Dijelaskan, skorsing diberlakukan selama satu bulan, mulai Senin (12/12). Selama masa tersebut, Petamina akan melakukan penilaian terhadap SPBU itu, apakah masa skorsing dilanjutkan ataukah dihentikan. “Skorsing ini merupakan peringatan pertama, kita lihat progresnya, apakah ada perubahan atau tidak,” tegasnya. Dikatakan, selama ini Pertamina menyuplai BBM jenis premium sebanyak 16 ton atau setara 16.000 liter dan solar 10 ton per hari ke SPBU Rupit itu. Dengan adanya penghentian suplai premium dan solar selama satu bulan ke depan, maka warga sekitar yang memiliki kendaraan diperkirakan

akan kesulitan membeli BBM. Untuk mengatasi hal itu, Pertamina menambah pasokan ke SPBU terdekat yaitu SPBU Bukit Beton di Terawas dan SPBU Sungai Jauh. Masyarakat yang selama ini mengisi BBM ke SPBU Rupit bisa membeli ke SPBU Bukit Beton dan SPBU Sungai Jauh. Ditambahkan, kebutuhan premium untuk wilayah Musirawas Lubuklinggau setiap harinya mencapai sekitar 320 kiloliter dan solar sekitar 140 kiloliter. Dia menjamin, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, stok yang ada di Pertamina cukup. Stok stand by yang ada di Pertamina 1.200 kiloliter premium dan 1.600 kiloliter solar. “Stok stand by ini untuk antisipasi misalnya ada keterlambatan kereta pengangkut minyak, maka bisa diambil dari stok itu. Sementara untuk sehari-hari kita dipasok dari Palembang,” tandasnya. (zie)

Banyuasin Tambah Rp 5 M ■ Saham di Bank SumselBabel BANYUASIN, SRIPO — Pemkab Banyuasin memastikan Tahun 2012 menambah jumlah sahamnya di Bank SumselBabel sebesar Rp 5 miliar. Dengan demikian jumlah saham Pemkab Banyuasin di bank pembangunan daerah ini menjadi Rp 16,4 miliar, dari posisi saham tahun 2011 sebesar Rp 11,4 miliar. Dengan bertambahnya jumlah saham tersebut, maka pendapatan asli daerah

(PAD) dari dividen Bank SumselBabel dipastikan juga bertambah, melebihi angka Rp 700 juta seperti yang diterima selama ini. Wakil Ketua Komisi II, M Hadi Solekhan menjelaskan, usulan Pemkab Banyuasin pada RAPBD 2012 yang telah dibahas sebelumnya, mengajukan dana bagi penyertaan modal di Bank SumselBabel Tahun 2012 ditambah Rp 1 miliar. “Namun kita melihat dengan semakin

berkembangnya Bank SumselBabel ini, dan tingkat kepercayaan masyarakat semakin membaik, makanya usulan eksekutif yang hanya Rp 1 M itu kita rekomendasikan agar Pemkab menambah Rp 4 M, sehingga total tambahan penyertaan modal pada Tahun 2012 menjadi Rp 5 miliar,” ungkap Hadi, Jumat (9/12). Usulan dewan ini setelah memastikan adanya saving sebesar Rp 12.401.468.417 pada RAPBD 2012 lalu, yakni dari SKPD di Komisi II

sebesar Rp 2.620.468.417, belanja hibah Rp 6,485 M, belanja bansos Rp 3,296 M. Kepala Bank SumselBabel Cabang Pangkalanbalai, Teddy Kurniawan SE ketika dimintai komentarnya mengatakan, jika benar Pemkab Banyuasin akan menambah dana penyertaan modal, tentu menjadi kabar baik bagi Bank SumselBabel. “Artinya ini adalah sebuah kepercayaan yang diberikan kepada Bank SumselBabel,” katanya. (udn)

SRIPO/EKO AS

PARAH — Poros jalan Betung-Sekayu di kawasan Kecamatan Lais, kini rusak parah. Kondisi serupa terjadi pada poros jalan Keluang-Babatsupat.

Selesai Perbaikan Rusak Lagi LAIS, SRIPO — Belum setengah tahun diperbaiki, jalan lintas Betung-Sekayu di wilayah Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali rusak. Di beberapa titik ruas jalan terdapat lubang besar yang berpotensi menyebabkan kecelakaan bagi kendaraan yang melintas. “Seingat saya jalan ini baru diperbaiki beberapa bulan lalu. Tapi kini sudah rusak lagi,” ujar Mulhan, warga Lais. Pengamatan Sripo, Minggu (11/12), kondisi jalan lintas Betung-Sekayu itu dua bulan menjelang Pilkada Muba 27 September lalu, diperbaiki hingga mulus dan nyaman dilintasi. Tapi saat ini jalan tersebut dipenuhi lubang. Kerusakan terparah ter-

jadi di kawasan Desa Lumpatan, Bailangu, Epil dan Lais. Termasuk aspal di Jembatan Teluk menuju turunan arah Sekayu dan dekat gerbang perbatasan Betung-Lais. Pada 21 Maret 2011, di Desa Serekah, Kecamatan Babattoman, Gubernur Sumsel pernah mencanangkan perbaikan jalan lintas tengah Betung-Sekayu hingga perbatasan Musi Rawas (Mura) dengan anggaran Rp 40 miliar. Lama perbaikan direncanakan enam bulan untuk 222 kilometer (KM) jalan mulai dari Betung-Sekayu-Muarabeliti. Namun faktanya, perbaikan hanya berlangsung di beberapa bagian saja. Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pembangunan

Wilayah I Sumsel, Junaidi mengakui, belum maksimalnya perbaikan yang dilakukan selama ini. Dia mengatakan, perbaikan jalan Betung-Sekayu hingga Desa Mangunjaya dan perbatasan Mura tidak bisa dilakukan sesuai rencana, karena anggaran Tahun 2011 tidak sebanding dengan tingkat kerusakan yang ada. Menurutnya, khusus jalan lintas Betung-Sekayu tingkat kerusakan berat mencapai 12 KM, namun hanya efektif 3 KM yang diperbaiki. Sementara 9 KM sisanya baru ditangani secara fungsional. “Mudah-mudahan Tahun 2012 ini kita melakukan perbaikan secara efektif, termasuk beberapa titik jalan yang longsor,” ujarnya. (mg1)

Aktifkan Siskamling Ciptakan OKU TIMUR Aman ■ Launching Gerakan Seribu Kentongan ALAM rangka menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR bekerjasama dengan jajaran Polres setempat melaunching Gerakan Seribu Kentongan. Gerakan mendukung terciptanya OKUT Aman itu ditandai dengan pemukulan kentongan secara serentak oleh Bupati OKU TIMUR, H Herman Deru SH MM dan unsur muspida, disaksikan juga oleh Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Drs Achmad Iskandar Nasution MM, Jumat (9/12). Launching Seribu Kentongan ini melibatkan seribu orang lebih warga dan tokoh masyarakat dari berbagai elemen dalam Kabupaten OKUT. Dikesempatan yang sama juga dilakukan peresmian penggunaan Gedung Satuan Lantas, peletakan batu pertama pembangunan Gedung Reskrim Narkoba dan Reskrim Umum Polres OKUT yang dilakukan langsung oleh Wakapolda Sumsel, Bupati OKU TIMUR dan unsur muspida. Dilanjutkan dengan penyerahan pinjam pakai satu unit mobil dan 10 unit sepeda motor operasional bagi anggota Polres OKUT dan penandatanganan (MoU) Police Goes to School. Menurut Herman Deru, kentongan merupakan alat komu-

D

nikasi yang identik dengan masalah kemanan yang terkenal sejak zaman dulu. Mendengar suara kentongan ditabuh, seseorang mengerti pesan yang disampaikan. Suara kontongan yang didengar tidak lain adalah tanda bahaya atau tanda waspada. “Meskipun kentongan sederhana namun jangkauan suaranya masih bisa menjadi penyampai pesan yang efektif bagi masyarakat kita,” jelasnya. Dijelaskan Herman Deru, luas wilayah OKU TIMUR 3.370 KM persegi dengan 20 kecamatan 7 kelurahan dan 291 desa yang didiami lebih kurang 609.715 jiwa penduduk yang terdiri dari berbagai suku merupakan asset yang paling berharga dalam membangun OKU TIMUR ke depan. “Untuk men-

ciptakan rasa aman tersebut Pemerintah Daerah telah membentuk Pos Keamanan Terpadu dalam rangka menekan tindak kriminalitas. Di samping itu kita galakkan kembali Siskamling yang dilengkapi dengan alat komunikasi baik modern maupun tradisional seperti kentongan ini,” jelas bupati. Sementara itu Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Drs Achmad Iskandar Nasution MM memberikan apresiasi terhadap dukungan yang telah diberikan Pemkab OKU TIMUR kepada Polri dalam rangka pelaksanaan tugas di lapangan. “Harapan saya ke depan OKUT bisa menjadi contoh bagi kabupaten lainnya dalam hal keseriusan mendukung kerja kepolisian sebagai pengayom masyarakat,” tandasnya. (ADV)

Wakpolda Sumsel, Brigjen Pol Drs Achmad Iskandar Nasution MM (tiga dari kiri), Bupati OKU TIMUR H Herman Deru SH MM (empat dari kiri) dan unsur muspda sepakat mendukung terciptanya kemanan di OKU TIMUR.

Bupati OKU TIMUR, H Herman Deru SH MM melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Reskrim Narkoba dan Reskrim Umum Polres OKUT.

Wakpolda Sumsel, Brigjen Pol Drs Achmad Iskandar Nasution MM secara simbolis menyerakan pakaian seragam dan kentongan bagi Polmas.

Bupati, Wakapolda dan unsur muspida mencoba sepeda motor bantuan Pemkab OKUT untuk operasional anggota Polres OKUT. Penyerahan kendaraan bermotor dari Pemkab OKU TIMUR kepada Polres yang ditandai dengan penyerahan kunci.

Ribuan masyarakat yang hadir.

Wakapolda Sumsel meresmikan penggunaan ruangan Satlantas Polres OKUT.

Launching Gerakan Seribu Kentongan secara serentak oleh bupati, unsur muspida dan Wakapolda Sumsel, diikuti oleh seribu lebih masyarakat yang hadir.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.