BUKU SAKU

Mahasiswa Profesi Ners Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Penyusun:
RiniTazkirah, S.Kep
Nur Rauzah, S.Kep
Rahma Hidayati, S.Kep
Nurul Izzah, S.Kep
Nanda Fajrina, S.Kep
Agustina Bella Sasti, S.Kep
TeshaAz Zaura, S.Kep
Dian Indriani, S.Kep
Indimeilia, S.Kep
NaghieAdelia, S.Kep
Riskia Miranti, S.Kep
CutAyunda Utari, S.Kep
Dosen Pembimbing:
Ns.Arfiza Ridwan, MNS
Ns. Mariatul Kiftia, M.Kep
Ns. Inda Mariana Harahap, MNS
Ns.Andara Maurissa, MNS
Mahasiswa Profesi Ners Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Puji syukur kepada Allah SWT., atas berkat rahmat dan karunia-Nya,“BukuSakuKaderPosyanduIbuHamil”inidapat kami selesaikan. Buku ini merupakan panduan bagi para kader dalam kegiatan Posyandu sehingga diharapkan dapat menambah wawasan kader tentang pemeriksaan dan penyuluhan ibu hamil.
Buku ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua dosen pembimbing yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi pada kader Posyandu dan bagi semua pihak umumnya yang membutuhkan buku ini.
Banda Aceh, November 2022
Penyusun buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, terutama dosen pembimbing yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini. Oleh karenanya kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Teuku Tahlil, S.Kp.MS selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
2. Dr. Ns. Hilman Syarif, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Koordinator Program Studi Profesi Ners
3. Ns. Rahmawati, M.Kep selaku Koordinator Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi
4. Ns. Arfiza Ridwan, MNS., Ns. Mariatul Kiftia, M.Kep., Ns. Inda Mariana Harahap, MNS., dan Ns. Andara Maurissa, MNS selaku dosen pembimbing
Terakhir harapan kami semoga buku ini menjadi kemajuan dalam pelaksanaan Posyandu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Banda Aceh, November 2022
Penyusun
Pendahuluan
Pemeriksaan ibu hamil atau yang biasa disebut dengan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan secara fisik, mental, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin pada ibu hamil secara optimal sehingga ibu mampu menghadapi proses persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi secara normal.
Perawatan ANC juga dilakukan untuk mendeteksi dan mengurangi masalah kehamilan yang tepat waktu yang
dapat membahayakan ibu maupun anak (Kemenkes RI, 2020). Menurut Kemenkes RI (2022) pelayanan ANC padakehamilannormaldilakukan minimal 6kalidengan waktu sebagai berikut:
1. ANC ke-1 di Trimester 1
Skrining factor risiko dilakukan oleh dokter. Jika
ibu dating pertama kali ke bidan, bidan tetap
melakukan pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke dokter untuk dilakukan skrining.
2. ANCke-2diTrimester1,ANCke-3diTrimester2, ANCke-4 diTrimester 3, ANCke-6 diTrimester 3
Dilakukan tindak lanjut sesuaihasil skrining.
3. ANC ke-5 di Trimester 3
Skrining faktor risiko persalinan dilakukan oleh dokter. Skrining dilakukan untuk menetapkan faktor risiko persalinan, menentukan tempat persalinan, dan menentukan apakah diperlukan rujukan terencana atau tidak.
Skrining faktor risiko seperti penyakit tidak
menular, penyakit menular, termasuk pemeriksaan USG oleh dokter pada Trimester 1 dilakukan sesuai dengan
Pedoman ANC Terpadu dan Buku KIA. Jika tidak
ditemukan faktor risiko maka pemeriksaan kehamilan ke
2, 3, 4, dan 6 dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) oleh dokter. Demikian juga
dengan faktor risiko yang dapat ditangani oleh dokter
atau bidan di FKTP. Tetapi jika dokter di FKTP tidak
dapat menangani faktor risiko tersebut makan segera
lakukan rujukan sesuai dengan hasil skrining untuk
dilakukan tatalaksana secara komprehensif (kemungkinan juga membutuhkan penanganan dari spesialis dokter atau Sp.OG) (Kemenkes RI, 2022).
Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara langsung untuk menilai status gizi seseorang.
Pengukuran antropometri yang biasanya dilakukan pada ibu hamil berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA), indeks massa tubuh (IMT), dantinggifundusuteri(TFU).PengukuranTFUbiasanya dilakukan di meja 5 (pelayanan kesehatan) oleh petugas kesehatan pada saat Posyandu.
Penilaian IMT dan LiLAdapatmendeteksi secara dini apakah ibu mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang ditentukan dari berat badan dan tinggi badan. Akan tetapi, masih didapatkan beberapa kesalahan pada saat dilakukannya pengukuran tersebut, seperti menggunakan alas kaki (sandal/sepatu) pada saat menimbang tinggi badan, menggunakan pemberat (tas) pada saat menimbang berat badan, dan lain sebagainya.
Menurut Peraturan Kemenkes RI (2022), cara
penggunaan dan perawatan alat ukur berat badan
injak pada ibu hamil sebagai berikut:
TimbanganDigital
TimbanganManual
1. Memastikan kelengkapan dan kebersihan timbangan.
2. Memasang baterai pada timbangan yang menggunakan baterai.
3. Meletakkan timbangan di tempat yang datar, keras, dan cukup cahaya.
4. Menyalakan timbangan dan memastikan bahwa angka yang muncul pada layar baca adalah 00,0 (timbangan digital) atau jarum timbangan menunjukkan tepat pada angka 0 (timbangan manual).
5. Ibu melepas alas kaki, pakaian luar/tebal, dompet, tas, handphone, dan barang lainnya.
6. Ibu diminta berdiri tepat di tengah alat timbang serta pandangan ibu lurus ke depan.
7. Apabila menggunakan timbangan manual, pengukur berdiri tepat di depan ibu agar bacaansesuaiangkayangditunjukolehjarum.
8. Apabila menggunakan timbangan digital, mintakan ibu agar tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah.
9. Catat hasil timbangan berat badan ibu.
• Cara Pemeliharaan Timbangan Berat Badan
1. Ketika tidak digunakan, timbangan digital sebaiknya disimpan pada suhu di bawah 45⁰C, ditempatyangdatar,jauhdariguncangan,dan baterai dilepas dari tempatnya.
2. Selama masa penyimpanan, timbangan tidak boleh dibebani oleh benda lain dan tidak ditumpuk dengan benda lain.
3. Perludijagaagartimbangandigitaltidakjatuh atau tidak terinjak.
4. Sebelum digunakan, timbangan digital dikalibrasi dengan cara menimbang dalam berat yang bervariasi sesuai dengan kapasitas timbangan.
5. Pada waktu kalibrasi, harus dipastikan timbangan menunjukkan angka yang sesuai dengan berat timbangan yangdiukur.
6. Ditera/diuji secara teratur untuk memastikan alat ukur berat badan injak masih layak pakai.
Gambar 1.3 Microtoisedan CaraPenggunaannya
Menurut Peraturan Kemenkes RI (2022), cara penggunaan dan perawatan alat ukur tinggi badan pada ibu hamil sebagai berikut:
1. Pemasangan microtoise memerlukan setidaknya dua orang.
2. Satu orang meletakkan microtoise di lantai yang datar dan menempel pada dinding yang rata.
3. Satuoranglainnyamenarikpitameterantegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka 0. Kursi dapat digunakan agar pemasangan microtoise dapat dilakukan dengan tepat. Untuk memastikan microtoise terpasangdengantegaklurus,dapatdigunakan bandulyang ditempatkan di dekat microtoise.
4. Bagianataspitameterandirekatkandidinding dengan memakai paku atau dengan lakban/selotip yang menempel dengan kuat dan tidak mungkin akan bergeser.
5. Selanjutnya, kepala microtoise dapat digeser ke atas.
6. Sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, dan tutup kepala ibu dilepaskan.
7. Pengukur utama memposisikan ibu berdiri tegak lurus di bawah microtoise membelakangi dinding, pandangan ibu lurus ke depan. Kepala harus dalam posisi garis imajiner.
8. Pastikan 5 bagian tubuh ibu menempel di dinding yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit. Pada ibu dengan obesitas/hamil, minimal 2 bagian
tubuh menempel di dinding, yaitu punggung dan bokong.
9. Pembantu pengukur memposisikan kedua lutut dan tumit ibu rapat sambil memastikan ibu berdiri dengan tegak.
10.Pengukur menarik kepala microtoise sampai menyentuh puncak kepala dalam posisi tegak lurus ke dinding.
11.Pengukur membaca angka pada jendela baca tepat pada garis merah dengan arah baca dari atas ke bawah.
1. Alat ukur ini sebaiknya disimpan pada suhu ruang dan terhindar dari kelembaban atau panas yang berlebihan.
2. Selama masa penyimpanan, alat ukur tinggi badantidakbolehdibebaniolehbendalaindan tidak ditumpuk dengan benda lain.
3. Sebelum digunakan, alat ukur ini harus dikalibrasi dengan tongkat yang memiliki ukuran panjang tertentu yang bervariasi. Tongkat terbuat dari bahan yang kuat, solid dan tidak memuai.
Pengukuran Lingkar Lengan
Atas (LiLA) adalah salah satu
metode mengukur bagian lengan
ibu hamil untuk mengetahui
Gambar 1.4 PitaukurLiLA
•
keadaan gizi pada ibu hamil. Menurut UPT Puskesmas Waru (2017), Standar Operasional Prosedur pengukuran LiLA pada
ibu hamil sebagai berikut:
3. Minta ibu untuk berdiritegak tapirileks, tidak memegang apapun, serta otot lengan tidak tegang.
4. Tanyakan pada ibu tangan mana yang tidak sering digunakan untuk beraktivitas (tangan tidak dominan).
5. Bantu mengangkat lengan baju ibu ke bagian pangkal bahu.
6. Tentukan posisi pangkal bahu.
7. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan kearah perut
8. Tentukantitiktengahantarapangkalbahudan ujung siku dengan menggunakan pita LiLA atau meteran dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya minta izin terlebih dahulu kepada ibu). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik 0.
9. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai dengan tanda.
10.Masukkanujungpitakelubangyangadapada pita LiLA.
11.Catat hasil pengukuran.
Kategori nilai LILA pada ibu hamil adalah
sebagi berikut (Aryaneta, 2021):
1. LiLA < 23,5 cm (KEK)
2. LiLA > 23,5 cm (Normal)
D. Cara Menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)
Pendapat para ahli, peningkatan berat badan terlalu sedikit dapat berdampak tidak baik bagi ibu
hamil, seperti perkembangan bayi yang terganggu, terjadinya anemia pada ibu hamil sehingga dapat
membawa dampak buruk bagi ibu dan bayi.
Berdasarkanpanduanyangdikeluarkanoleh Academi Press di Wasington DC tahun 2009, rekomendasi peningkatanberatbadanselamahamilditentukandari indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil (Rasmussen & Yaktine, 2009).
Cara menghitung IMT yaitu dengan rumus:
IMT= BeratBadan(kg)
TinggiBadan2 (m2)
Indeks massa tubuh (IMT) disebut kurang jika
hasil penghitungan IMT <18,5 kg/m, normal 18,5-
24,9 kg/m, IMT berlebih 25-29,9 kg/m, dan disebut obesitas jika IMT>30 kg/m. Berikut rekomendasi
pertambahan berat badan selama hamil yang bisa dijadikan acuan.
<18,5kg/m
18,5-24,9kg/m
25-29,9kg/m
30kg/m
≥ 12,5-18kg
≥ 11,5-16kg
≥ 7-11,5kg
≥ 5-9kg
Sumber: Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines
Tanda Dan Bahaya Kehamilan Per Trimester
A. Kehamilan Trimester Pertama
Menurut Mayo Clinic Staff (2022) trimester
pertama kehamilan ditandai dengan perubahan yang
tak terlihat namun sangat cepat. Adanya perubahan
fisik dan emosi yang akan dialami ibu saat trimester
pertama, yaitu:
1. Perubahan pada Tubuh
Meskipun tanda pertama kehamilan adalah
terlambat haid, namun ada beberapa perubahan
fisik lainnya dalam beberapa minggu mendatang, antara lain:
a. Payudara bengkak dan terasa lunak
Segera setelah terjadinya pembuahan, perubahan hormonal mungkin membuat payudara menjadi sensitif atau nyeri. Ketidaknyamanan kemungkinan akan berkurang setelah beberapa minggu karena tubuh sudah menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal.
b. Mual dengan atau tanpa muntah
Morning sickness,yangbisamenyerangkapan saja, siang atau malam, seringkali dimulai pada satu bulan setelah ibu hamil. Untuk membantu meredakan mual, hindari perut kosong. Makan perlahan dan dalam jumlah kecil setiap satu hingga dua jam. Pilih makanan yang rendah lemak. Hindari makanan atau bau yang membuat mual ibu semakin parah. Minum banyak cairan. Makanan yang mengandung jahe mungkin bisa membantu. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika mual dan muntah parah.
c. Peningkatan buang air kecil
Pada ibu hamil mungkin akan merasa lebih sering buang air kecil dari biasanya. Hal ini dikarenakan jumlah darah dalam tubuh meningkat selama kehamilan, menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra yang berakhir di kandung kemih ibu.
d. Maag
Hormon kehamilan mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan dapat menyebabkan asam lambung naik ke
kerongkongan, menyebabkan mulas. Untuk mencegah mulas,makanlah dalam porsikecil, sering dan hindari makanan yang digoreng, buah jeruk, coklat, dan makanan pedas atau
gorengan.
e. Sembelit
Kadar hormon progesteron yang tinggi dapat memperlambat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan, menyebabkan sembelit. Suplemen zat besi dapat menambah masalah. Untuk mencegah atau meredakan sembelit, sertakan banyak serat dalam makanan dan minum banyak cairan, terutama air dan jus buahprune ataulainnya. Aktivitasfisik secara teratur juga membantu.
2. Perubahan pada Emosi
Kehamilan mungkin membuat ibu merasa senang, cemas, gembira, dan lelah terkadang ibu merasakan semuanya sekaligus. Wajar jika
khawatirtentangkesehatanbayi,penyesuaian ibu sebagai orang tua, dan tuntutan keuangan untuk
membesarkananak.Jikaibubekerja,ibumungkin khawatir tentang cara menyeimbangkan tuntutan
keluargadankarier.Ibumungkinjugamengalami
perubahan suasana hati. Apa yang ibu rasakan adalah normal. Jaga diri, dan carilah pengertian dan dorongan dari orang-orang terkasih. Jika perubahan suasana hati ibu menjadi parah atau intens, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
B. Kehamilan Trimester Kedua
Menurut Mayo Clinic Staff (2022) trimester
kedua kehamilan seringkali menjadi trimester yang menyenangkan. Namun juga memiliki perubahan
secara fisik dan emosi, antara lain:
1. Perubahan pada Tubuh
Selama trimester kedua kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perubahan fisik, yaitu:
a. Pertumbuhan perut dan payudara
Saat rahim ibu membesar untuk memberi ruang bagi bayi, maka perut ibu juga akan membesar. Payudara ibu juga secara bertahap akan terus bertambah besar. Bra suportif dengan tali lebar atau bra olahraga dapat dipertimbangkan untuk digunakan.
b. Kontraksi Braxton Hicks
Ibu mungkin merasakan kontraksi ringan dan tidak teratur. Kontraksi lebih mungkin terjadi pada sore atau malam hari. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika kontraksi menjadi teratur dan terus meningkat kekuatannya. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.
c. Perubahan kulit
Perubahan hormonal selama kehamilan merangsang peningkatan sel-sel pembawa pigmen (melanin) di kulit. Akibatnya, ibu mungkin melihat bercak coklat di wajah (melasma).Adanyagarisgelapdibawahperut (linea nigra). Perubahan kulit ini biasa terjadi dan biasanya memudar setelah melahirkan.
d. Masalah hidung
Selama kehamilan, kadar hormon meningkat dan tubuh akan menghasilkan lebih banyak darah. Hal ini dapat menyebabkan selaput lendir membengkak dan mudah berdarah, mengakibatkan tersumbat dan mimisan.
e. Masalah gigi Kehamilan dapat menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif terhadap menyikat gigi,
mengakibatkan pendarahan ringan. Membilas dengan air garam dan beralih ke sikat gigi yang lebih lembut dapat mengurangi iritasi. Muntah yang sering juga dapat memengaruhi enamel gigi dan membuat lebih rentan terhadap gigi berlubang.
f. Pusing
Kehamilan menyebabkan perubahan sirkulasi yang mungkin membuat ibu pusing. Jika mengalami pusing, minumlah banyak cairan, hindari berdiri dalam waktu lama, dan bergerak perlahan saat berdiri atau mengubah posisi. Ketika ibu merasa pusing, berbaring miring dapat menjadipilihan.
g. Keram kaki
Kram kaki sering terjadi saat kehamilan berlanjut, sering kali menyerang pada malam hari. Untuk mencegahnya, regangkan otot betissebelumtidur,tetapaktifsecarafisik,dan minum banyak cairan. Pilih sepatu dengan mempertimbangkan kenyamanan, dukungan, dan utilitas. Jika kram kaki menyerang, regangkan otot betis di sisi yang sakit. Mandi
dengan air hangat atau pijat es juga dapat membantu.
h. Keputihan
Keputihan yang lengket, bening atau putih terkadang terjadi pada trimester kedua. Hal tersebut normal namun hubungi penyedia layanan kesehatan jika keputihan menjadi berbau kuat, berwarna tidak biasa, atau jika disertai rasa sakit, nyeri atau gatal di area vagina. Ini bisa mengindikasikan infeksi vagina.
i. Infeksi saluran kemih
Infeksi ini umum terjadi selama kehamilan. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika
memilikikeinginan kuatuntukbuangair kecil yangtidakdapatditunda,rasasakityangtajam saat buang air kecil, urin yang keruh atau berbau tajam atau ibu mengalami demam atau sakit punggung. Jika tidak diobati, infeksi saluran kemih dapat menjadi parah dan mengakibatkan infeksi ginjal.
Selama trimester kedua, ibu mungkin merasa
tidak terlalu lelah. Ibu mungkin khawatir tentang persalinan, melahirkan, atau sebentar lagi akan menjadi orang tua. Berfokuslah untuk membuat pilihan gaya hidup sehat yang nantiya akan memberikan hal terbaik padabayi.
Menurut Mayo Clinic Staff (2022) trimester ketiga kehamilan dapat menantang secara fisik dan emosional. Ukuran dan posisi bayi sudah mulai menyulitkan ibu untuk merasa nyaman. Berikut perubahan yang dirasakan pada tubuh dan emosi, antar lain:
a. Kontraksi Braxton Hicks Kontraksi dirasakan cenderung terjadi lebih sering dan menjadi lebih kuat saat mendekati tanggalpersalinan.Hubungipenyedia layanan kesehatan jika kontraksi menjadi teratur dan terus meningkat kekuatannya.
b. Sakit punggung
Hormon kehamilan mengendurkan jaringan ikat yang menahan tulang, terutama di area panggul. Perubahan ini bisa terasa berat di daerah punggung dan seringkali mengakibatkan ketidaknyamanan selama trimester ketiga kehamilan. Saat hendak duduk, pilihlah kursi dengan penyangga punggung yang baik. Berolahragalah secara teratur. Kenakan sepatu hak rendah tetapi tidakdatardengandukunganlengkunganyang baik. Jika mengalami nyeri yang parah atau terus-menerus, hubungi penyedia layanan kesehatan.
c. Sesak napas
Ibu mungkin mudah lelah. Latih postur tubuh yang baik agar paru-paru memiliki lebih banyak ruang untuk mengembang.
d. Maag
Hormon kehamilan mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan. Ini dapat menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Untuk mencegah mulas, makanlah dalam
porsi kecil namun sering. Selain itu, hindari makanan yang digoreng, buah jeruk, cokelat, dan makanan pedas atau gorengan.
e. Spider veins, varises, dan wasir
Sirkulasi darah yang meningkat dapat menyebabkan vena kecil berwarna merah keunguan (spider veins) muncul di wajah, leher, dan lengan ibu. Kemerahan biasanya memudarsetelahmelahirkan.Pembuluhdarah bengkak (varises) di kaki. Varises yang menyakitkandangataldidaerahdubur(wasir) juga dapat terjadi. Untuk meredakan
pembengkakan, sering-seringlah berolahraga dan angkat kaki, sertakan banyak serat dalam diet dan minum banyak cairan. Untuk meredakan wasir, berendamlah dalam bak air hangat atau oleskan bantalan witch hazel ke area tersebut.
f. sering buang air kecil
Saat bayi bergerak lebih dalam ke arah panggulibu,ibuakanmerasakanlebihbanyak tekanan pada kandung kemih. Jika merasa mengalami kebocoran cairan ketuban, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.
2. Perubahan pada Emosi
Realitas menjadi orang tua mungkin mulai
meresap juga. Ibu mungkin merasa cemas, terutama jika ini merupakan bayi pertama. Untuk
tetap tenang, tulis pemikiran ibu dalam jurnal. Ini juga membantu untuk merencanakan ke depan. Jika ibu akan menyusui, ibu mungkin dapat
menggunakan bra menyusui atau pompa payudara.
D. Anemia
Anemia pada kehamilan menurut WHO dalam
Novianti (2018) adalah kondisi jika kadar
hemoglobin pada ibu hamil kurang dari 11 gr/dl.
1. Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
• Kehilangan darah akibat perdarahan
• Kurangnya konsumsi zat besi
2. Tanda-Tanda Anemia
• Pucat pada telapak tangan, bibir, lidah, dan kelopak mata
• Lemah, letih, lesu
• Mudah mengantuk
• Sering pusing
• Mata berkunang-kunang
• Bagian ekstremitas teraba dingin
Kekurangan Energi kronik merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk disebabkan karena kirangnya konsumsi pangan sumberenergiyangmengandungzatgizimakroyang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar, et al,. 2013).
1. Faktor Penyebab
• Hambatan utilitas zat-zat gizi Hambatan utilitas zat-zat
• Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.
• Ekonomi yang kurang.
• Pendidikanumumdanpendidikangizikurang.
• Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.
• Kondisi hygiene yang kurang baik. 7. Jumlah anak yang terlalu banyak.
• Penghasilan rendah.
• Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata
2. Pencegahan KEK
• Meningkatkan makanan bergizi seperti makanan yang banyak mengandung zat besi
• Makan sayur dan buah-buahan
F. Preeklamsia
Preeklampsia sendiri merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari hipertensi (Tekanan darah ≥140/90 mmHg) bersamaan dengan proteinuria masif yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
1. Tanda-Tanda Preeklamsi
• Sakit kepala hebat
• Adanya protein dalam urin(Biasanya ditandai dengan urin berbuih)
• Bengkak pada kaki
• Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
• Mual dan muntah
• Trombosit rendah
• Nyeri tekan dihati
2. Cara Pencegahan Preeklamsi
• Mengikuti kelas ibu hamil
• Pengukuran tekanan darah secara berkala
• Makan makanan yang mengandung antioksidan
• Meningkatkan suplemen kalsium
• Melakukan diet seimbang kaya protein
• Mengonsumsi obat antihipertensi
G. Ketuban Pecah Dini (KPD)
Ketubanpecahdini(KPD)didefinisikansebagai pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya
persalinan.Ketubanpecahdinidapatterjadipadaatau setelah usia gestasi 37 minggu dan disebut KPD
aterm atau premature ruptureof membranes(PROM) dan sebelum usia gestasi 37 minggu atau KPD
Preterm atau Preterm Premature Rupture Of Membranes (PPROM).
1. Faktor Risiko
• Penyakit infeksi
• Inkompetensi serviks (leher rahim)
• Sirklase dan amniosentesis
• Trauma
• Kehamilan ganda
• Kelainan letak janin
• Anemia
• Rutin memeriksakan kehamilan
• Mengonsumsi vitamin C 100 mg/hari
• Menjaga kebersihan organ intim
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
• Tidak merokok
A. Nutrisi Ibu Hamil
Kekurangan zat gizi pada ibu hamil akan mengakibatkan ibu hamil cepat lelah dan pusing, serta muka pucat, mudah terserang penyakit, kekuranganAirSusuIbu(ASI),atauASItidakkeluar pada saat menyusui. Selain itu juga, dapat berakibat pada keguguran, pertumbuhan janin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR), perkembangan otak janin terhambat hingga dapatmenyebabkankecerdasanberkurangataucacat, bayi lahir sebelum waktunya dan dapat meyebabkan kematian pada bayi (Kemenkes, 2014).
Ibuhamilmemerlukanasupanzatgizitambahan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin (Kemenkes, 2022). Kebutuhan tambahan zat
gizipadaibuhamildenganstatusgizinormalperhari:
• Energi: 180 kalori pada trimester 1 serta 300
kalori pada trimester 2 dan 3
• Protein:1 gr (trimester1),10gr (trimester2),dan 30 gr (trimester 3)
• Zat besi: 9 mg pada trimester 2 dan 3
• Vitamin A: 300 RE
• Kalsium: 200 mg sepanjang kehamilan Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan pangan yang beragam, termasuk protein hewani dan nabati. Karena terbatasnya kandungan gizi, seperti asam amino esensial dalam makanan
pangan nabati, padahal zat gizi tersebut sangat penting, maka Ibu hamil dianjurkan untuk
mengonsumsi cukup protein hewani yang kaya akan kandungan zat besi, asam amino esensial yang lengkap serta yang mudah dicerna oleh tubuh.
Kehamilan 1-3
bulan
Makan dalam porsi kecil,tapisering
Makan makanan yang mudah dicerna dan menghindari
makanan yang merangsangseperti
Kehamilan 4-6 bulan
Makan ditambah kira-kira 1 piring perhari
Makan makanan yang mengandung protein, seperti: ikan, daging, telur, tahu, tempe, oncom, atau
Kehamilan < 9 bulan
Makanditambahkirakira1piringperhari
Makan makanan yang mengandung protein, seperti: ikan, daging, telur, tahu, tempe, oncom atau kacangkacangan. Protein
Kehamilan 1-3
bulan
Makan makanan yang segar,berserat, sedikit lemak dan
banyak mengandung
cairan maupun
karbohidrat
Minum air putih
lebih banyak
termasuk 1 gelas
susuhari
Kehamilan 4-6 bulan
Diperlukan juga zatgizilainseperti mineral dan vitamin
dibutuhkan untuk pertumbuhan kulit, rambut,dankuku.
Kehamilan < 9 bulan kacang-kacangan. Protein dibutuhka untukpertumbuhan kulit, rambut, dan kuku.
Diperlukan juga zat gizi lain seperti mineraldavitamin
Tambahkan zat kapur dibutuhkan untuk persediaan pembentukan gigi setelah bayi lahir. Makanan yang mengandung zat kapur misalnya: susu, ikan teri, kacang, dan sayuranhijau.
Minum air putih lebih banyak termasuk 1 gelas sususehari
Tambahkan zat kapur dibutuhkan untuk persediaan pembentukan gigi setelah bayi lahir. Makanan yang mengandung zat kapur,misalnya:susu, ikan teri, kacang, dan sayuranhijau.
Minumairputihlebih banyak termasuk 1 gelassususehari
Sumber: Buku saku bagi bidan/perawat dan kader perawat untuk mendukung pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif
Kebutuhan zat besi selama kehamilan
meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru termasuk jaringan otak pada janin.
Zat besi adalah unsur penting dalam pembentukan hemoglobin (Hb) pada sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkanoksigenkeseluruhseljaringantubuh, termasuk otot dan otak. Bila ibu hamil kekurangan hemoglobin, maka ibu hamil tersebut dikatakan mengalami anemia atau kurang darah (Kemenkes, 2020).
Pemberiantablettambahdarah(TTD)bagiibuhamil:
• Diperlukan untuk memenuhi asupan zat besi, guna mempersiapkan proses kehamilan dan persalinan yang sehat.
• Untuk mencegah anemia, diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan.
Agar konsumsi TTD dapat lebih efektif untuk
mencegah anemia:
• TTD sebaiknya diminum pada malam hari
sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual.
• TTD dikonsumsi bersama makanan atau
minuman yang mengandung vitamin C seperti
buah segar, sayuran dan jus buah, agar penyerapan zat besi didalam tubuh lebih baik.
• Jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu, obat sakit maag dan tablet calk, karena akan menghambat penyerapan zat besi.
1. Pengertian ASI Ekslusif adalah ASI yang diberikan
kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan menggantikan dengan makanan atau minuman lain kecuali obat-obatan dan vitamin (Kemenkes, 2019).
2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Menurut Kemenkes RI (2019) terdapat banyak manfaat pemberian ASI eksklusif pada anak, siantanya adalah:
a. Memberikan zat kekebalan yang mampu melindungibayidariberbagaipenyakitinfeksi serta nilai gizi yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan bayi
b. Memberikan efek psikologis bayi dan ibu
c. Memiliki banyak zat gizi yang berguna bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi serta
mempengaruhikecerdasan bayi
d. Membuat berat badan bayi lebih ideal
e. Sehat, praktis, tidak butuh biaya
f. Menjalin kasih sayang ibu dan bayi
g. Mencegah perdarahan ibu nifas
h. Mengurangi risiko terkena kanker payudara atau kanker indung telur pada ibu
i. Mengurangi stres dan kegelisahan pada ibu dan bayi
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Dalam menyusui terdapat beberapa posisi yang mempermudah ibu pada saat pemberian ASI
(Petronilla, 2021), diantaranya:
1. Cradle Hold Position
Caranya: kepala bayi pada siku ibu, tubuh bayi
menghadap pada ibu, kulit abdomen bayi bersentuhan
dengan abdomen ibu.
Gambar 3.4 Cradle holdposition
Caranya: pegang bayi bayi
dengan lengan yang berlawanan dengan sisi
payudara yang akan disusui. Kepala bayi berada di lengan bawah ibu (bukan di lipat siku), tubuh bayi menyilang di depan tubuh ibu. Perut bayi menempel di perut ibu (bayi menghadap tubuh ibu, bukan menghadap ke atas). Posisi menyusui ini bagus untuk bayi premature atau ibu dengan putting payudara kecil.
Caranya: posisi bayi ke arah
belakang tubuh ibu, kepala
bayi di lengan bawah ibu, lengan ibu menyangga kepala
dan leher bayi.
Caranya: Tetap pastikan
tubuh bayi menghadap
tubuh ibu, kepala leher
lurus, dan bayi sedikit
mendongak ke atas
Gambar 3.6 Thelying position
(jangan meletakkan bayi
terlalu tinggi, karena akanmenundukuntukmencapaipayudaradanhal ini menyulitkan bayi menelan ASI). Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal, kulit abdomen bayimenyentuh abdomen ibu.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2019). Buku Saku Kader Pendamping Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Pada BayidanBalita. GERMAS.
Kemenkes. (2014). Buku Saku Bagi Bidan/Perawat Dan Kader Perawat Untuk Mendukung Pengembangan Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif.
KemenkesRI.(2019).PanduanOrientasiKaderPosyandu. GERMAS.
Kemenkes.(2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil. Jakarta:KemenkesRI.
Kemeskes RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas,danBayiBaruLahirdiEraAdaptasiKebiasaanBaru. Retrievied from:
https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/2 020/Oktober/revisi-2-a5-pedoman-pelayanan-antenatalpersalinan-nifas-dan-bbl-di-era-adaptasi-kebiasaan-baru.pdf
Kemenkes RI. (2022). Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada Masa Pandemi Covid-19. Retrievied from:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1098/pelayananantenatal-care-anc-pada-masa-pandem-covid-19
Kemenkes (2022). Buku Resep Makanan Lokal Balita Dan Ibu Hamil.
KemenkesRI.(2021).5CaraMencegahAirKetubanTidakPecahDini dengan Tepat. Di akses pada [18 November 2022] dari
https://www.sehatq.com/artikel/cara-menjaga-air-ketubantidak-pecah-dini-dengan-tepat
Mayoclinicstaff.(2022). 1st trimester pregnancy: what to expect.
Retrievedfromhttps://www.mayoclinic.org/healthylifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art20047208,diaksestanggal18November2022.
Mayo clinic staff. (2022). 2nd trimester pregnancy: what to expect.
Retrieved from https://www.mayoclinic.org/healthylifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art20047732#:~:text=During%20the%20second%20trimester% 20of,continue%20to%20increase%20in%20size., diakses tanggal18November2022.
Mayoclinicstaff.(2022). 3rd trimester pregnancy: what to expect.
Retrievedfromhttps://www.mayoclinic.org/healthylifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art20046767,diaksestanggal18November2022.
Novianti & Iseu, S. (2018). Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dan BBLR.JurnalSiliwangi.4(1),6-8.P-1SSN2477-3891
Petronilla,etal2021).Evaluationoftrunkmuscleactivitiesinresponse tothreebreastfeedingpositionsutilisedbywomen. Journal of Back and Musculoskeletal Rehabilitation. 1(2), 1–7. ISSN 1053-8127.
Rahmaniar,S.(2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan KEK. MediaGiziMasyarakatIndonesia.Jakarta:EGC.
Rasmussen, K. M., & Yaktine, A. L. (2009). Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines. Washington (DC): NationalAcademiesPress.
Rohman,F.,Pawiono, &Lestari,R.H. (2017). Gambaran Sikap Ibu
Hamil Dalam Pencegahan Preeklampsia/Eklampsia Di Desa Puton Kecematan Diwek Kabupaten Jombang.1-6.
Buku Saku Kader Posyandu Ibu Hamil berisi
tentangmateriyangdapatmenambahkemampuan dan pengetahuan kader pada saat kegiatan
Posyandu. Pilihan materi yang dimasukkan merupakanhal-halyangseringdilakukanolehkader sepertipengukuranantopometri,materipenyuluhan tanda bahaya kehamilan, komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil, nutrisi yang dibutuhkan oleh ibuhamildan lainnya.
Mahasiswa Profesi Ners Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala