Buku Saku Kader Ibu Hamil

Page 1

BUKU SAKU

Kader Posyandu Ibu Hamil

Mahasiswa Profesi Ners Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

Kader Posyandu Ibu Hamil

Penyusun:

RiniTazkirah, S.Kep

Nur Rauzah, S.Kep

Rahma Hidayati, S.Kep

Nurul Izzah, S.Kep

Nanda Fajrina, S.Kep

Agustina Bella Sasti, S.Kep

TeshaAz Zaura, S.Kep

Dian Indriani, S.Kep

Indimeilia, S.Kep

NaghieAdelia, S.Kep

Riskia Miranti, S.Kep

CutAyunda Utari, S.Kep

Dosen Pembimbing:

Ns.Arfiza Ridwan, MNS

Ns. Mariatul Kiftia, M.Kep

Ns. Inda Mariana Harahap, MNS

Ns.Andara Maurissa, MNS

Mahasiswa Profesi Ners Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

BUKU SAKU

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT., atas berkat rahmat dan karunia-Nya,“BukuSakuKaderPosyanduIbuHamil”inidapat kami selesaikan. Buku ini merupakan panduan bagi para kader dalam kegiatan Posyandu sehingga diharapkan dapat menambah wawasan kader tentang pemeriksaan dan penyuluhan ibu hamil.

Buku ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua dosen pembimbing yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi pada kader Posyandu dan bagi semua pihak umumnya yang membutuhkan buku ini.

Banda Aceh, November 2022

Penyusun

ii

Ucapan Terima Kasih

Penyusun buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, terutama dosen pembimbing yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini. Oleh karenanya kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Teuku Tahlil, S.Kp.MS selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

2. Dr. Ns. Hilman Syarif, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Koordinator Program Studi Profesi Ners

3. Ns. Rahmawati, M.Kep selaku Koordinator Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi

4. Ns. Arfiza Ridwan, MNS., Ns. Mariatul Kiftia, M.Kep., Ns. Inda Mariana Harahap, MNS., dan Ns. Andara Maurissa, MNS selaku dosen pembimbing

Terakhir harapan kami semoga buku ini menjadi kemajuan dalam pelaksanaan Posyandu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.

Banda Aceh, November 2022

Penyusun

iii

Daftar Isi

iv
Kata Pengantar..................................................................... ii Ucapan Terima Kasih .........................................................iii Daftar Isi ...............................................................................iv Pendahuluan .......................................................................iiv BAB 1 ANTOPOMETRI ......................................................1 A. Pengukuran Berat Badan ......................................1 B. Pengukuran Tinggi Badan.....................................4 C. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) ............7 D. Cara Menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)......9 BAB 2 TANDA BAHAYA & KOMPLIKASI ..................11 A. Kehamilan Trimester Pertama.............................11 B. Kehamilan Trimester Kedua...............................14 C. Kehamilan Trimester Ketiga...............................15 D. Anemia ...............................................................21 E. Kekurangan Energi Kronik (KEK) ....................22 F. Preeklamsia ........................................................23 G. Ketuban Pecah Dini (KPD) ................................24
TAMBAH DARAH, ASI EKSKLUSIF DAN POSISI MENYUSUI ........................................................................26 A. Nutrisi Ibu Hamil................................................26 B. Cara Konsumsi Tablet Tambah Darah................31
BAB 3 KONSELING NUTRISI, KONSUMSI TABLET
v C. ASI Eksklusif .....................................................32 D. Posisi Menyusui .................................................33 DAFTAR PUSTAKA

Pendahuluan

Pemeriksaan ibu hamil atau yang biasa disebut dengan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan secara fisik, mental, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin pada ibu hamil secara optimal sehingga ibu mampu menghadapi proses persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi secara normal.

Perawatan ANC juga dilakukan untuk mendeteksi dan mengurangi masalah kehamilan yang tepat waktu yang

dapat membahayakan ibu maupun anak (Kemenkes RI, 2020). Menurut Kemenkes RI (2022) pelayanan ANC padakehamilannormaldilakukan minimal 6kalidengan waktu sebagai berikut:

1. ANC ke-1 di Trimester 1

Skrining factor risiko dilakukan oleh dokter. Jika

ibu dating pertama kali ke bidan, bidan tetap

melakukan pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke dokter untuk dilakukan skrining.

vi

2. ANCke-2diTrimester1,ANCke-3diTrimester2, ANCke-4 diTrimester 3, ANCke-6 diTrimester 3

Dilakukan tindak lanjut sesuaihasil skrining.

3. ANC ke-5 di Trimester 3

Skrining faktor risiko persalinan dilakukan oleh dokter. Skrining dilakukan untuk menetapkan faktor risiko persalinan, menentukan tempat persalinan, dan menentukan apakah diperlukan rujukan terencana atau tidak.

Skrining faktor risiko seperti penyakit tidak

menular, penyakit menular, termasuk pemeriksaan USG oleh dokter pada Trimester 1 dilakukan sesuai dengan

Pedoman ANC Terpadu dan Buku KIA. Jika tidak

ditemukan faktor risiko maka pemeriksaan kehamilan ke

2, 3, 4, dan 6 dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama (FKTP) oleh dokter. Demikian juga

dengan faktor risiko yang dapat ditangani oleh dokter

atau bidan di FKTP. Tetapi jika dokter di FKTP tidak

dapat menangani faktor risiko tersebut makan segera

lakukan rujukan sesuai dengan hasil skrining untuk

dilakukan tatalaksana secara komprehensif (kemungkinan juga membutuhkan penanganan dari spesialis dokter atau Sp.OG) (Kemenkes RI, 2022).

vii

BAB 1 Antopometri

Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara langsung untuk menilai status gizi seseorang.

Pengukuran antropometri yang biasanya dilakukan pada ibu hamil berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA), indeks massa tubuh (IMT), dantinggifundusuteri(TFU).PengukuranTFUbiasanya dilakukan di meja 5 (pelayanan kesehatan) oleh petugas kesehatan pada saat Posyandu.

Penilaian IMT dan LiLAdapatmendeteksi secara dini apakah ibu mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang ditentukan dari berat badan dan tinggi badan. Akan tetapi, masih didapatkan beberapa kesalahan pada saat dilakukannya pengukuran tersebut, seperti menggunakan alas kaki (sandal/sepatu) pada saat menimbang tinggi badan, menggunakan pemberat (tas) pada saat menimbang berat badan, dan lain sebagainya.

A. Pengukuran Berat Badan

Menurut Peraturan Kemenkes RI (2022), cara

penggunaan dan perawatan alat ukur berat badan

injak pada ibu hamil sebagai berikut:

1

TimbanganDigital

• Cara Penggunaan

TimbanganManual

1. Memastikan kelengkapan dan kebersihan timbangan.

2. Memasang baterai pada timbangan yang menggunakan baterai.

3. Meletakkan timbangan di tempat yang datar, keras, dan cukup cahaya.

4. Menyalakan timbangan dan memastikan bahwa angka yang muncul pada layar baca adalah 00,0 (timbangan digital) atau jarum timbangan menunjukkan tepat pada angka 0 (timbangan manual).

5. Ibu melepas alas kaki, pakaian luar/tebal, dompet, tas, handphone, dan barang lainnya.

6. Ibu diminta berdiri tepat di tengah alat timbang serta pandangan ibu lurus ke depan.

2
Gambar 1.1 Gambar 1.2

7. Apabila menggunakan timbangan manual, pengukur berdiri tepat di depan ibu agar bacaansesuaiangkayangditunjukolehjarum.

8. Apabila menggunakan timbangan digital, mintakan ibu agar tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah.

9. Catat hasil timbangan berat badan ibu.

• Cara Pemeliharaan Timbangan Berat Badan

1. Ketika tidak digunakan, timbangan digital sebaiknya disimpan pada suhu di bawah 45⁰C, ditempatyangdatar,jauhdariguncangan,dan baterai dilepas dari tempatnya.

2. Selama masa penyimpanan, timbangan tidak boleh dibebani oleh benda lain dan tidak ditumpuk dengan benda lain.

3. Perludijagaagartimbangandigitaltidakjatuh atau tidak terinjak.

4. Sebelum digunakan, timbangan digital dikalibrasi dengan cara menimbang dalam berat yang bervariasi sesuai dengan kapasitas timbangan.

3

5. Pada waktu kalibrasi, harus dipastikan timbangan menunjukkan angka yang sesuai dengan berat timbangan yangdiukur.

6. Ditera/diuji secara teratur untuk memastikan alat ukur berat badan injak masih layak pakai.

B. Pengukuran Tinggi Badan

Gambar 1.3 Microtoisedan CaraPenggunaannya

Menurut Peraturan Kemenkes RI (2022), cara penggunaan dan perawatan alat ukur tinggi badan pada ibu hamil sebagai berikut:

• Cara Penggunaan

1. Pemasangan microtoise memerlukan setidaknya dua orang.

2. Satu orang meletakkan microtoise di lantai yang datar dan menempel pada dinding yang rata.

4

3. Satuoranglainnyamenarikpitameterantegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka 0. Kursi dapat digunakan agar pemasangan microtoise dapat dilakukan dengan tepat. Untuk memastikan microtoise terpasangdengantegaklurus,dapatdigunakan bandulyang ditempatkan di dekat microtoise.

4. Bagianataspitameterandirekatkandidinding dengan memakai paku atau dengan lakban/selotip yang menempel dengan kuat dan tidak mungkin akan bergeser.

5. Selanjutnya, kepala microtoise dapat digeser ke atas.

6. Sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, dan tutup kepala ibu dilepaskan.

7. Pengukur utama memposisikan ibu berdiri tegak lurus di bawah microtoise membelakangi dinding, pandangan ibu lurus ke depan. Kepala harus dalam posisi garis imajiner.

8. Pastikan 5 bagian tubuh ibu menempel di dinding yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit. Pada ibu dengan obesitas/hamil, minimal 2 bagian

5

tubuh menempel di dinding, yaitu punggung dan bokong.

9. Pembantu pengukur memposisikan kedua lutut dan tumit ibu rapat sambil memastikan ibu berdiri dengan tegak.

10.Pengukur menarik kepala microtoise sampai menyentuh puncak kepala dalam posisi tegak lurus ke dinding.

11.Pengukur membaca angka pada jendela baca tepat pada garis merah dengan arah baca dari atas ke bawah.

• Cara Pemeliharaan Microtoise

1. Alat ukur ini sebaiknya disimpan pada suhu ruang dan terhindar dari kelembaban atau panas yang berlebihan.

2. Selama masa penyimpanan, alat ukur tinggi badantidakbolehdibebaniolehbendalaindan tidak ditumpuk dengan benda lain.

3. Sebelum digunakan, alat ukur ini harus dikalibrasi dengan tongkat yang memiliki ukuran panjang tertentu yang bervariasi. Tongkat terbuat dari bahan yang kuat, solid dan tidak memuai.

6

C. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)

Pengukuran Lingkar Lengan

Atas (LiLA) adalah salah satu

metode mengukur bagian lengan

ibu hamil untuk mengetahui

Gambar 1.4 PitaukurLiLA

keadaan gizi pada ibu hamil. Menurut UPT Puskesmas Waru (2017), Standar Operasional Prosedur pengukuran LiLA pada

ibu hamil sebagai berikut:

7
Cara Penggunaan 1. Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat, dan tidak sobek 2. Gunakanmeterankainjika lengan ibu >33 cm Gambar 1.5 CaraMengukurLiLA

3. Minta ibu untuk berdiritegak tapirileks, tidak memegang apapun, serta otot lengan tidak tegang.

4. Tanyakan pada ibu tangan mana yang tidak sering digunakan untuk beraktivitas (tangan tidak dominan).

5. Bantu mengangkat lengan baju ibu ke bagian pangkal bahu.

6. Tentukan posisi pangkal bahu.

7. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan kearah perut

8. Tentukantitiktengahantarapangkalbahudan ujung siku dengan menggunakan pita LiLA atau meteran dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya minta izin terlebih dahulu kepada ibu). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik 0.

9. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai dengan tanda.

10.Masukkanujungpitakelubangyangadapada pita LiLA.

11.Catat hasil pengukuran.

8

• Kategori Nilai LiLA Ibu Hamil

Kategori nilai LILA pada ibu hamil adalah

sebagi berikut (Aryaneta, 2021):

1. LiLA < 23,5 cm (KEK)

2. LiLA > 23,5 cm (Normal)

D. Cara Menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)

Pendapat para ahli, peningkatan berat badan terlalu sedikit dapat berdampak tidak baik bagi ibu

hamil, seperti perkembangan bayi yang terganggu, terjadinya anemia pada ibu hamil sehingga dapat

membawa dampak buruk bagi ibu dan bayi.

Berdasarkanpanduanyangdikeluarkanoleh Academi Press di Wasington DC tahun 2009, rekomendasi peningkatanberatbadanselamahamilditentukandari indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil (Rasmussen & Yaktine, 2009).

Cara menghitung IMT yaitu dengan rumus:

IMT= BeratBadan(kg)

TinggiBadan2 (m2)

Indeks massa tubuh (IMT) disebut kurang jika

hasil penghitungan IMT <18,5 kg/m, normal 18,5-

9

24,9 kg/m, IMT berlebih 25-29,9 kg/m, dan disebut obesitas jika IMT>30 kg/m. Berikut rekomendasi

pertambahan berat badan selama hamil yang bisa dijadikan acuan.

<18,5kg/m

18,5-24,9kg/m

25-29,9kg/m

30kg/m

≥ 12,5-18kg

≥ 11,5-16kg

≥ 7-11,5kg

≥ 5-9kg

Sumber: Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines

10
Tabel 1.6 RekomendasiPertambahanBBSelamaKehamilan IMT Sebelum Hamil Rekomendasi Penambahan BB

BAB 2 Tanda Bahaya & Komplikasi

Tanda Dan Bahaya Kehamilan Per Trimester

A. Kehamilan Trimester Pertama

Menurut Mayo Clinic Staff (2022) trimester

pertama kehamilan ditandai dengan perubahan yang

tak terlihat namun sangat cepat. Adanya perubahan

fisik dan emosi yang akan dialami ibu saat trimester

pertama, yaitu:

1. Perubahan pada Tubuh

Meskipun tanda pertama kehamilan adalah

terlambat haid, namun ada beberapa perubahan

fisik lainnya dalam beberapa minggu mendatang, antara lain:

a. Payudara bengkak dan terasa lunak

Segera setelah terjadinya pembuahan, perubahan hormonal mungkin membuat payudara menjadi sensitif atau nyeri. Ketidaknyamanan kemungkinan akan berkurang setelah beberapa minggu karena tubuh sudah menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal.

11

b. Mual dengan atau tanpa muntah

Morning sickness,yangbisamenyerangkapan saja, siang atau malam, seringkali dimulai pada satu bulan setelah ibu hamil. Untuk membantu meredakan mual, hindari perut kosong. Makan perlahan dan dalam jumlah kecil setiap satu hingga dua jam. Pilih makanan yang rendah lemak. Hindari makanan atau bau yang membuat mual ibu semakin parah. Minum banyak cairan. Makanan yang mengandung jahe mungkin bisa membantu. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika mual dan muntah parah.

c. Peningkatan buang air kecil

Pada ibu hamil mungkin akan merasa lebih sering buang air kecil dari biasanya. Hal ini dikarenakan jumlah darah dalam tubuh meningkat selama kehamilan, menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra yang berakhir di kandung kemih ibu.

d. Maag

Hormon kehamilan mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan dapat menyebabkan asam lambung naik ke

12

kerongkongan, menyebabkan mulas. Untuk mencegah mulas,makanlah dalam porsikecil, sering dan hindari makanan yang digoreng, buah jeruk, coklat, dan makanan pedas atau

gorengan.

e. Sembelit

Kadar hormon progesteron yang tinggi dapat memperlambat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan, menyebabkan sembelit. Suplemen zat besi dapat menambah masalah. Untuk mencegah atau meredakan sembelit, sertakan banyak serat dalam makanan dan minum banyak cairan, terutama air dan jus buahprune ataulainnya. Aktivitasfisik secara teratur juga membantu.

2. Perubahan pada Emosi

Kehamilan mungkin membuat ibu merasa senang, cemas, gembira, dan lelah terkadang ibu merasakan semuanya sekaligus. Wajar jika

khawatirtentangkesehatanbayi,penyesuaian ibu sebagai orang tua, dan tuntutan keuangan untuk

membesarkananak.Jikaibubekerja,ibumungkin khawatir tentang cara menyeimbangkan tuntutan

keluargadankarier.Ibumungkinjugamengalami

13

perubahan suasana hati. Apa yang ibu rasakan adalah normal. Jaga diri, dan carilah pengertian dan dorongan dari orang-orang terkasih. Jika perubahan suasana hati ibu menjadi parah atau intens, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.

B. Kehamilan Trimester Kedua

Menurut Mayo Clinic Staff (2022) trimester

kedua kehamilan seringkali menjadi trimester yang menyenangkan. Namun juga memiliki perubahan

secara fisik dan emosi, antara lain:

1. Perubahan pada Tubuh

Selama trimester kedua kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perubahan fisik, yaitu:

a. Pertumbuhan perut dan payudara

Saat rahim ibu membesar untuk memberi ruang bagi bayi, maka perut ibu juga akan membesar. Payudara ibu juga secara bertahap akan terus bertambah besar. Bra suportif dengan tali lebar atau bra olahraga dapat dipertimbangkan untuk digunakan.

14

b. Kontraksi Braxton Hicks

Ibu mungkin merasakan kontraksi ringan dan tidak teratur. Kontraksi lebih mungkin terjadi pada sore atau malam hari. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika kontraksi menjadi teratur dan terus meningkat kekuatannya. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.

c. Perubahan kulit

Perubahan hormonal selama kehamilan merangsang peningkatan sel-sel pembawa pigmen (melanin) di kulit. Akibatnya, ibu mungkin melihat bercak coklat di wajah (melasma).Adanyagarisgelapdibawahperut (linea nigra). Perubahan kulit ini biasa terjadi dan biasanya memudar setelah melahirkan.

d. Masalah hidung

Selama kehamilan, kadar hormon meningkat dan tubuh akan menghasilkan lebih banyak darah. Hal ini dapat menyebabkan selaput lendir membengkak dan mudah berdarah, mengakibatkan tersumbat dan mimisan.

e. Masalah gigi Kehamilan dapat menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif terhadap menyikat gigi,

15

mengakibatkan pendarahan ringan. Membilas dengan air garam dan beralih ke sikat gigi yang lebih lembut dapat mengurangi iritasi. Muntah yang sering juga dapat memengaruhi enamel gigi dan membuat lebih rentan terhadap gigi berlubang.

f. Pusing

Kehamilan menyebabkan perubahan sirkulasi yang mungkin membuat ibu pusing. Jika mengalami pusing, minumlah banyak cairan, hindari berdiri dalam waktu lama, dan bergerak perlahan saat berdiri atau mengubah posisi. Ketika ibu merasa pusing, berbaring miring dapat menjadipilihan.

g. Keram kaki

Kram kaki sering terjadi saat kehamilan berlanjut, sering kali menyerang pada malam hari. Untuk mencegahnya, regangkan otot betissebelumtidur,tetapaktifsecarafisik,dan minum banyak cairan. Pilih sepatu dengan mempertimbangkan kenyamanan, dukungan, dan utilitas. Jika kram kaki menyerang, regangkan otot betis di sisi yang sakit. Mandi

16

dengan air hangat atau pijat es juga dapat membantu.

h. Keputihan

Keputihan yang lengket, bening atau putih terkadang terjadi pada trimester kedua. Hal tersebut normal namun hubungi penyedia layanan kesehatan jika keputihan menjadi berbau kuat, berwarna tidak biasa, atau jika disertai rasa sakit, nyeri atau gatal di area vagina. Ini bisa mengindikasikan infeksi vagina.

i. Infeksi saluran kemih

Infeksi ini umum terjadi selama kehamilan. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika

memilikikeinginan kuatuntukbuangair kecil yangtidakdapatditunda,rasasakityangtajam saat buang air kecil, urin yang keruh atau berbau tajam atau ibu mengalami demam atau sakit punggung. Jika tidak diobati, infeksi saluran kemih dapat menjadi parah dan mengakibatkan infeksi ginjal.

17

Selama trimester kedua, ibu mungkin merasa

tidak terlalu lelah. Ibu mungkin khawatir tentang persalinan, melahirkan, atau sebentar lagi akan menjadi orang tua. Berfokuslah untuk membuat pilihan gaya hidup sehat yang nantiya akan memberikan hal terbaik padabayi.

C. Kehamilan Trimester Ketiga

Menurut Mayo Clinic Staff (2022) trimester ketiga kehamilan dapat menantang secara fisik dan emosional. Ukuran dan posisi bayi sudah mulai menyulitkan ibu untuk merasa nyaman. Berikut perubahan yang dirasakan pada tubuh dan emosi, antar lain:

a. Kontraksi Braxton Hicks Kontraksi dirasakan cenderung terjadi lebih sering dan menjadi lebih kuat saat mendekati tanggalpersalinan.Hubungipenyedia layanan kesehatan jika kontraksi menjadi teratur dan terus meningkat kekuatannya.

18
2. Perubahan pada Emosi 1. Perubahan pada Tubuh

b. Sakit punggung

Hormon kehamilan mengendurkan jaringan ikat yang menahan tulang, terutama di area panggul. Perubahan ini bisa terasa berat di daerah punggung dan seringkali mengakibatkan ketidaknyamanan selama trimester ketiga kehamilan. Saat hendak duduk, pilihlah kursi dengan penyangga punggung yang baik. Berolahragalah secara teratur. Kenakan sepatu hak rendah tetapi tidakdatardengandukunganlengkunganyang baik. Jika mengalami nyeri yang parah atau terus-menerus, hubungi penyedia layanan kesehatan.

c. Sesak napas

Ibu mungkin mudah lelah. Latih postur tubuh yang baik agar paru-paru memiliki lebih banyak ruang untuk mengembang.

d. Maag

Hormon kehamilan mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan. Ini dapat menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Untuk mencegah mulas, makanlah dalam

19

porsi kecil namun sering. Selain itu, hindari makanan yang digoreng, buah jeruk, cokelat, dan makanan pedas atau gorengan.

e. Spider veins, varises, dan wasir

Sirkulasi darah yang meningkat dapat menyebabkan vena kecil berwarna merah keunguan (spider veins) muncul di wajah, leher, dan lengan ibu. Kemerahan biasanya memudarsetelahmelahirkan.Pembuluhdarah bengkak (varises) di kaki. Varises yang menyakitkandangataldidaerahdubur(wasir) juga dapat terjadi. Untuk meredakan

pembengkakan, sering-seringlah berolahraga dan angkat kaki, sertakan banyak serat dalam diet dan minum banyak cairan. Untuk meredakan wasir, berendamlah dalam bak air hangat atau oleskan bantalan witch hazel ke area tersebut.

f. sering buang air kecil

Saat bayi bergerak lebih dalam ke arah panggulibu,ibuakanmerasakanlebihbanyak tekanan pada kandung kemih. Jika merasa mengalami kebocoran cairan ketuban, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.

20

2. Perubahan pada Emosi

Realitas menjadi orang tua mungkin mulai

meresap juga. Ibu mungkin merasa cemas, terutama jika ini merupakan bayi pertama. Untuk

tetap tenang, tulis pemikiran ibu dalam jurnal. Ini juga membantu untuk merencanakan ke depan. Jika ibu akan menyusui, ibu mungkin dapat

menggunakan bra menyusui atau pompa payudara.

Komplikasi pada Kehamilan

D. Anemia

Anemia pada kehamilan menurut WHO dalam

Novianti (2018) adalah kondisi jika kadar

hemoglobin pada ibu hamil kurang dari 11 gr/dl.

1. Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil

• Kehilangan darah akibat perdarahan

• Kurangnya konsumsi zat besi

2. Tanda-Tanda Anemia

• Pucat pada telapak tangan, bibir, lidah, dan kelopak mata

• Lemah, letih, lesu

• Mudah mengantuk

• Sering pusing

21

• Mata berkunang-kunang

• Bagian ekstremitas teraba dingin

E. Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Kekurangan Energi kronik merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk disebabkan karena kirangnya konsumsi pangan sumberenergiyangmengandungzatgizimakroyang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar, et al,. 2013).

1. Faktor Penyebab

• Hambatan utilitas zat-zat gizi Hambatan utilitas zat-zat

• Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.

• Ekonomi yang kurang.

• Pendidikanumumdanpendidikangizikurang.

• Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.

• Kondisi hygiene yang kurang baik. 7. Jumlah anak yang terlalu banyak.

• Penghasilan rendah.

• Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata

22

2. Pencegahan KEK

• Meningkatkan makanan bergizi seperti makanan yang banyak mengandung zat besi

• Makan sayur dan buah-buahan

F. Preeklamsia

Preeklampsia sendiri merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari hipertensi (Tekanan darah ≥140/90 mmHg) bersamaan dengan proteinuria masif yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

1. Tanda-Tanda Preeklamsi

• Sakit kepala hebat

• Adanya protein dalam urin(Biasanya ditandai dengan urin berbuih)

• Bengkak pada kaki

• Kenaikan berat badan secara tiba-tiba

• Mual dan muntah

• Trombosit rendah

• Nyeri tekan dihati

2. Cara Pencegahan Preeklamsi

• Mengikuti kelas ibu hamil

• Pengukuran tekanan darah secara berkala

23

• Makan makanan yang mengandung antioksidan

• Meningkatkan suplemen kalsium

• Melakukan diet seimbang kaya protein

• Mengonsumsi obat antihipertensi

G. Ketuban Pecah Dini (KPD)

Ketubanpecahdini(KPD)didefinisikansebagai pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya

persalinan.Ketubanpecahdinidapatterjadipadaatau setelah usia gestasi 37 minggu dan disebut KPD

aterm atau premature ruptureof membranes(PROM) dan sebelum usia gestasi 37 minggu atau KPD

Preterm atau Preterm Premature Rupture Of Membranes (PPROM).

1. Faktor Risiko

• Penyakit infeksi

• Inkompetensi serviks (leher rahim)

• Sirklase dan amniosentesis

• Trauma

• Kehamilan ganda

• Kelainan letak janin

• Anemia

24

2. Cara Pencegahan KPD

• Rutin memeriksakan kehamilan

• Mengonsumsi vitamin C 100 mg/hari

• Menjaga kebersihan organ intim

• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

• Tidak merokok

25

BAB 3 Konseling Nutrisi, Konsumsi Tablet

Tambah Darah, ASI Eksklusif dan Posisi

Menyusui

A. Nutrisi Ibu Hamil

Kekurangan zat gizi pada ibu hamil akan mengakibatkan ibu hamil cepat lelah dan pusing, serta muka pucat, mudah terserang penyakit, kekuranganAirSusuIbu(ASI),atauASItidakkeluar pada saat menyusui. Selain itu juga, dapat berakibat pada keguguran, pertumbuhan janin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR), perkembangan otak janin terhambat hingga dapatmenyebabkankecerdasanberkurangataucacat, bayi lahir sebelum waktunya dan dapat meyebabkan kematian pada bayi (Kemenkes, 2014).

Ibuhamilmemerlukanasupanzatgizitambahan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin (Kemenkes, 2022). Kebutuhan tambahan zat

gizipadaibuhamildenganstatusgizinormalperhari:

• Energi: 180 kalori pada trimester 1 serta 300

kalori pada trimester 2 dan 3

26

• Protein:1 gr (trimester1),10gr (trimester2),dan 30 gr (trimester 3)

• Zat besi: 9 mg pada trimester 2 dan 3

• Vitamin A: 300 RE

• Kalsium: 200 mg sepanjang kehamilan Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan pangan yang beragam, termasuk protein hewani dan nabati. Karena terbatasnya kandungan gizi, seperti asam amino esensial dalam makanan

pangan nabati, padahal zat gizi tersebut sangat penting, maka Ibu hamil dianjurkan untuk

mengonsumsi cukup protein hewani yang kaya akan kandungan zat besi, asam amino esensial yang lengkap serta yang mudah dicerna oleh tubuh.

Kehamilan 1-3

bulan

Makan dalam porsi kecil,tapisering

Makan makanan yang mudah dicerna dan menghindari

makanan yang merangsangseperti

Kehamilan 4-6 bulan

Makan ditambah kira-kira 1 piring perhari

Makan makanan yang mengandung protein, seperti: ikan, daging, telur, tahu, tempe, oncom, atau

Kehamilan < 9 bulan

Makanditambahkirakira1piringperhari

Makan makanan yang mengandung protein, seperti: ikan, daging, telur, tahu, tempe, oncom atau kacangkacangan. Protein

27
Tabel 3.1 PengaturanMakanIbuHamil

Kehamilan 1-3

bulan

Makan makanan yang segar,berserat, sedikit lemak dan

banyak mengandung

cairan maupun

karbohidrat

Minum air putih

lebih banyak

termasuk 1 gelas

susuhari

Kehamilan 4-6 bulan

Diperlukan juga zatgizilainseperti mineral dan vitamin

dibutuhkan untuk pertumbuhan kulit, rambut,dankuku.

Kehamilan < 9 bulan kacang-kacangan. Protein dibutuhka untukpertumbuhan kulit, rambut, dan kuku.

Diperlukan juga zat gizi lain seperti mineraldavitamin

Tambahkan zat kapur dibutuhkan untuk persediaan pembentukan gigi setelah bayi lahir. Makanan yang mengandung zat kapur misalnya: susu, ikan teri, kacang, dan sayuranhijau.

Minum air putih lebih banyak termasuk 1 gelas sususehari

Tambahkan zat kapur dibutuhkan untuk persediaan pembentukan gigi setelah bayi lahir. Makanan yang mengandung zat kapur,misalnya:susu, ikan teri, kacang, dan sayuranhijau.

Minumairputihlebih banyak termasuk 1 gelassususehari

Sumber: Buku saku bagi bidan/perawat dan kader perawat untuk mendukung pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif

28

Tabel 3.2 AnjuranMakananIbuHamilDalamSehari

29
Sumber: Buku resep makanan lokal balita dan ibu hamil

Gambar 3.3 ContohPembagianMenuIbuHamildalamSehari

30
Sumber: Buku resep makanan lokal balita dan ibu hami

B. Cara Konsumsi Tablet Tambah Darah

Kebutuhan zat besi selama kehamilan

meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru termasuk jaringan otak pada janin.

Zat besi adalah unsur penting dalam pembentukan hemoglobin (Hb) pada sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan

menghantarkanoksigenkeseluruhseljaringantubuh, termasuk otot dan otak. Bila ibu hamil kekurangan hemoglobin, maka ibu hamil tersebut dikatakan mengalami anemia atau kurang darah (Kemenkes, 2020).

Pemberiantablettambahdarah(TTD)bagiibuhamil:

• Diperlukan untuk memenuhi asupan zat besi, guna mempersiapkan proses kehamilan dan persalinan yang sehat.

• Untuk mencegah anemia, diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan.

Agar konsumsi TTD dapat lebih efektif untuk

mencegah anemia:

• TTD sebaiknya diminum pada malam hari

sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual.

• TTD dikonsumsi bersama makanan atau

minuman yang mengandung vitamin C seperti

31

buah segar, sayuran dan jus buah, agar penyerapan zat besi didalam tubuh lebih baik.

• Jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu, obat sakit maag dan tablet calk, karena akan menghambat penyerapan zat besi.

C. ASI Eksklusif

1. Pengertian ASI Ekslusif adalah ASI yang diberikan

kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan menggantikan dengan makanan atau minuman lain kecuali obat-obatan dan vitamin (Kemenkes, 2019).

2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Menurut Kemenkes RI (2019) terdapat banyak manfaat pemberian ASI eksklusif pada anak, siantanya adalah:

a. Memberikan zat kekebalan yang mampu melindungibayidariberbagaipenyakitinfeksi serta nilai gizi yang lengkap sesuai dengan

kebutuhan bayi

b. Memberikan efek psikologis bayi dan ibu

32

c. Memiliki banyak zat gizi yang berguna bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi serta

mempengaruhikecerdasan bayi

d. Membuat berat badan bayi lebih ideal

e. Sehat, praktis, tidak butuh biaya

f. Menjalin kasih sayang ibu dan bayi

g. Mencegah perdarahan ibu nifas

h. Mengurangi risiko terkena kanker payudara atau kanker indung telur pada ibu

i. Mengurangi stres dan kegelisahan pada ibu dan bayi

D. Posisi Menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi

dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Dalam menyusui terdapat beberapa posisi yang mempermudah ibu pada saat pemberian ASI

(Petronilla, 2021), diantaranya:

1. Cradle Hold Position

Caranya: kepala bayi pada siku ibu, tubuh bayi

menghadap pada ibu, kulit abdomen bayi bersentuhan

dengan abdomen ibu.

Gambar 3.4 Cradle holdposition

33

2. Cross Cradle/Posisi Menyilang

Caranya: pegang bayi bayi

dengan lengan yang berlawanan dengan sisi

payudara yang akan disusui. Kepala bayi berada di lengan bawah ibu (bukan di lipat siku), tubuh bayi menyilang di depan tubuh ibu. Perut bayi menempel di perut ibu (bayi menghadap tubuh ibu, bukan menghadap ke atas). Posisi menyusui ini bagus untuk bayi premature atau ibu dengan putting payudara kecil.

3. Football Position/Clutch Position

Caranya: posisi bayi ke arah

belakang tubuh ibu, kepala

bayi di lengan bawah ibu, lengan ibu menyangga kepala

dan leher bayi.

34
Gambar 3.6 Crosscradleposition Gambar 3.6Football position

4. The Lying Position

Caranya: Tetap pastikan

tubuh bayi menghadap

tubuh ibu, kepala leher

lurus, dan bayi sedikit

mendongak ke atas

Gambar 3.6 Thelying position

(jangan meletakkan bayi

terlalu tinggi, karena akanmenundukuntukmencapaipayudaradanhal ini menyulitkan bayi menelan ASI). Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal, kulit abdomen bayimenyentuh abdomen ibu.

35

Daftar Pustaka

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2019). Buku Saku Kader Pendamping Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Pada BayidanBalita. GERMAS.

Kemenkes. (2014). Buku Saku Bagi Bidan/Perawat Dan Kader Perawat Untuk Mendukung Pengembangan Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif.

KemenkesRI.(2019).PanduanOrientasiKaderPosyandu. GERMAS.

Kemenkes.(2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil. Jakarta:KemenkesRI.

Kemeskes RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas,danBayiBaruLahirdiEraAdaptasiKebiasaanBaru. Retrievied from:

https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/2 020/Oktober/revisi-2-a5-pedoman-pelayanan-antenatalpersalinan-nifas-dan-bbl-di-era-adaptasi-kebiasaan-baru.pdf

Kemenkes RI. (2022). Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada Masa Pandemi Covid-19. Retrievied from:

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1098/pelayananantenatal-care-anc-pada-masa-pandem-covid-19

Kemenkes (2022). Buku Resep Makanan Lokal Balita Dan Ibu Hamil.

KemenkesRI.(2021).5CaraMencegahAirKetubanTidakPecahDini dengan Tepat. Di akses pada [18 November 2022] dari

https://www.sehatq.com/artikel/cara-menjaga-air-ketubantidak-pecah-dini-dengan-tepat

Mayoclinicstaff.(2022). 1st trimester pregnancy: what to expect.

Retrievedfromhttps://www.mayoclinic.org/healthylifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art20047208,diaksestanggal18November2022.

Mayo clinic staff. (2022). 2nd trimester pregnancy: what to expect.

Retrieved from https://www.mayoclinic.org/healthylifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art20047732#:~:text=During%20the%20second%20trimester% 20of,continue%20to%20increase%20in%20size., diakses tanggal18November2022.

Mayoclinicstaff.(2022). 3rd trimester pregnancy: what to expect.

Retrievedfromhttps://www.mayoclinic.org/healthylifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art20046767,diaksestanggal18November2022.

Novianti & Iseu, S. (2018). Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dan BBLR.JurnalSiliwangi.4(1),6-8.P-1SSN2477-3891

Petronilla,etal2021).Evaluationoftrunkmuscleactivitiesinresponse tothreebreastfeedingpositionsutilisedbywomen. Journal of Back and Musculoskeletal Rehabilitation. 1(2), 1–7. ISSN 1053-8127.

Rahmaniar,S.(2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan KEK. MediaGiziMasyarakatIndonesia.Jakarta:EGC.

Rasmussen, K. M., & Yaktine, A. L. (2009). Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines. Washington (DC): NationalAcademiesPress.

Rohman,F.,Pawiono, &Lestari,R.H. (2017). Gambaran Sikap Ibu

Hamil Dalam Pencegahan Preeklampsia/Eklampsia Di Desa Puton Kecematan Diwek Kabupaten Jombang.1-6.

Buku Saku Kader Posyandu Ibu Hamil berisi

tentangmateriyangdapatmenambahkemampuan dan pengetahuan kader pada saat kegiatan

Posyandu. Pilihan materi yang dimasukkan merupakanhal-halyangseringdilakukanolehkader sepertipengukuranantopometri,materipenyuluhan tanda bahaya kehamilan, komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil, nutrisi yang dibutuhkan oleh ibuhamildan lainnya.

Mahasiswa Profesi Ners Stase Praktik Keperawatan Terintegrasi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Buku Saku Kader Ibu Hamil by soonbewife - Issuu