Tabloid Edisi 223: Dalam Bayangan Green Campus

ISSN: 1412-890X

Edisi No. 223/ Tahun XXXIV/ Oktober 2023

Laporan

Teropong

Feature

Menilik Lebih Dekat Lingkungan Hidup di Kampus: Kritik, Pujian, dan Panggilan untuk Bertindak

Silent Victim: Tantangan Satgas PPKS dalam Menyibak Kekerasan Seksual

Mengenal Pura Jagatnatha, Satu-Satunya Pura di Sumatera Barat

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

2 FAJAR

SURAT PEMBACA

SARIPATI

Menuju Green Campus Isu lingkungan hidup merupakan isu krusial yang dibahas dari berbagai kalangan. Hal ini karena lingkungan hidup adalah masalah bersama yang membutuhkan partisipasi semua elemen termasuk di dalamnya civitas academica. Dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek) telah mencanangkan konsep Kampus Hijau atau Green Campus yang menandai setiap universitas harus memprioritaskan kelestarian lingkungan dalam operasi dan kurikulumnya. Mendukung upaya ini, Universitas Indonesia (UI) menetapkan UI GreenMetric World University Rankings pada tahun 2010, yaitu pemeringkatan universitas tahunan berdasarkan kinerja kelestarian lingkungannya. Ajang UI GreenMetric diikuti oleh 1050 universitas dari 85 negara Penerapan Green Campus di Indonesia masih relatif baru dan masih dalam tahap pengembangan. Namun, beberapa universitas di Indonesia sudah mulai menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan. Universitas Negeri Padang (UNP) termasuk kedalam lembaga perguruan tinggi yang sedang berproses dalam menerapkan konsep green campus. Menurut penilaian oleh UI GreenMetric terbaru pada tahun 2022 mengungkapkan UNP berada di peringkat ke-59 di Indonesia, peringkat ke-351 di Asia, dan peringkat ke-661 di dunia.

Mengulik pendapat para civitas academica terkait lingkungan hidup dan green campus saat ini menuai beragam pendapat serta masukan. Saat proses wawancara laporan, terdapat pandangan menarik dari Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si yang menyatakan masalah lingkungan hidup berkaitan dengan masalah mental individu. Oleh sebab itu, Ganto edisi ini menghadirkan kepada pembaca Laporan untuk melihat lebih dekat kondisi lingkungan hidup di kampus saat ini serta mengetahui implementasi dari konsep Green Campus yang telah dicanangkan sebelumnya. Melalui Laporan yang dihadirkan Ganto, pembaca diajak untuk mengetahui rencana-rencana UNP kedepannya yang mendukung program lingkungan hidup berkelanjutan yang diharapkan bisa direalisasikan segera.

Selain itu pada tabloid edisi kali ini Ganto juga mengulik reformasi birokrasi berbagai fakultas di UNP melalui Zona Integritas. Tak hanya itu, pada edisi ini Ganto juga membahas upaya pencegahan kekerasan seksual melalui Satgas PPKS. Ganto juga mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat Pura Jagatnaha, pura satu-satunya di Sumatera Barat.

Terakhir, kami tim redaksi cetak dan segenap keluarga besar SKK Ganto mengucapkan terima kasih bagi pembaca setia Ganto yang masih menunggu kehadiran kami di tiap edisinya. Akhir kata, selamat membaca!

Pemimpin Redaksi Cetak

GANTOLE

+ Sudahkan kita jadi kampus hijau?

- Hmm, sungai gangga masih hitam. + Udah ada Satgas PPKS kok masih ada kekerasan seksual?

- Speak up, dong! + Kita kan sudah ada Kawasan Tanpa Rokok (KTR) - Tapi kok masih banyak yang rokok sembarangan?!

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Upaya Kolektif mewujudkan Green Campus

Oleh Romi Mardela Pembina SKK Ganto 2023 Permasalahan lingkungan saat ini menjadi konsentrasi diberbagai belahan dunia. Perubahan iklim, polusi, isu sampah, menjadi beberapa contoh persoalan lingkungan yang membutuhkan waktu cepat untuk mengatasinya. Kampus menjadi tiang utama pengelolaan isu lingkungan. Inovasi serta temuan baru dalam Upaya menyelamatkan lingkungan dari jeratan permasalahan ini sangat diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya pengambil keputusan. Untuk itu, kampus menjadi wahana serta laboratorium pengembangan

keilmuan dan dapat mengimplementasikan temuan secara cakupan kecil, yaitu kampus itu sendiri dalam isu lingkungan hidup tersebut.

Jika berbicara mengenai lingkungan hidup dan kampus hijau, adalah bagaimana sebuah institusi perguruan tinggi mampu menjalankan aktivitas perkuliahan dengan lingkungan yang ramah lingkungan. Tantangan dan peluang dari konsep terbarukan ini tidak hanya dinilai dari banyaknya pepohonan rindang, ruang terbuka yang tersebar merata disetiap Gedung atau fakultas. Namun juga ditinjau dari sejauh mana sebuah kampus menggunakan sumber daya terbarukan, pengelolaan sanitasi, pemanfaatan air bersih tepat guna.

Ada enam indikator dalam menilai keberhasilan green campus, yaitu penataan dan infrastruktur, limbah, air, energi dan perubahan iklim, transportasi serta Pendidikan, (UI GreenMetric, 2019). Hal ini harus selaras dan seimbang oleh kampus, termasuk Universitas Negeri Padang.

Dengan luas tanah ±46,16 Ha, dengan luas bangunan ±151,546 m2, UNP dituntut untuk mampu memberdayakan luas lahan dengan enam pokok keberhasilan green campus.

Kita lihat saat ini, UNP Tengah membangun Gedung dalam pemenuhan

standar kualitas kampus. Seperti Pembangunan perpustakaan pusat ataupun renovasi dan perluasan lahan. Untuk itu, pentingnya kampus sebagai pengambil kebijakan untuk membentuk sebuah regulasi yang nantinya menunjang terbentuknya green campus dengan mempertimbangkan aspek ramah lingkungan.

Aspek ini nantinya menjadi salah satu kunci tercapainya keselarasan antara manusia dengan lingkungan, pembelajaran yang sehat dan nyaman untuk seluruh kalangan.

Tujuan dari green campus sendiri harus dilihat secaa jernih.

Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki harus dioptimalkan guna mencapai terbentuknya kampus hijau yang ramah lingkungan. Sumber Daya Manusia menjadi salah satu kunci dalam penerapan yang dibalut dengan pengetahuan dan kualitas Pendidikan yang bermutu.

Seluruh aspek harusnya memiliki tanggung jawab dan secara kolektif membangun dan menciptakan green campus. Turunan dari kebijakan nantinya dapat berkolaborasi dengan menyentuh sampai kepada mahasiswa. Pemanfaatan energi sesuai kebutuhan, membuang sampah kepada tempatnya, dan menanam bibit pohon menjadi Langkah kecil perubahan dalam membangun kampus yang nyaman dan hijau.

POKOK PADANG

Menapak Jalan Kesukaran Salam Pers Mahasiswa! Tantangan, cobaan, serta ujian yang dialami oleh manusia akan menjadikannya sebagai pribadi yang bijak, belajar dari pengalaman, serta mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Tidak serta merta sebuah masalah akan melahirkan kesengsaraan.

Namun justru dibalik itu semua, segala keniscayaan juga akan menyertai, selama manusia memiliki kesadaran untuk bangkit, menjadi pribadi yang memiliki nilai, serta tidak terlena akan buayan problematika itu sendiri.

Dalam tantangan itu sendiri, akan selalu ada peluang menyertai. Sikap dan sudut pandang lebih dalam memandang sebuah tantangan dengan eksekusi peluang yang dipikirkan secara matang dan lugas akan melahirkan sebuah keselarasan. Baik individu ataupun secara kolektif, dampak baik akan sangat terasa nantinya jika kita menyajikan secara runut problema dan peluang pemecahan masalah.

Pelbagai permasalahan timbul, silih berganti, eksternal maupun internal. Namun, semangat dan kesadaran

Bersama: Kru Ganto bersama anggota magang Ganto 2023 melakukan foto bersama usai acara PKJTD, Kamis (18/5).f/Razi.

untuk menyajikan informasi memilih untuk menetap. Satu tujuan dan harapan, memberikan informasi terkini dan aktual bagi pembaca setia SKK Ganto.

Langkah awal dalam proses yang panjang ini dengan melaksanakan Pelatihan Keterampilan Jurnalistik Tingkat Dasar (PKJTD). Pemenuhan standar dan kualitas akan bermula dari nilai yang dipupuk secara fundamental.

Semangat untuk menjadi insan yang tidak buta akan fakta dan peristiwa masih berkobar. Kita sama-sama tahu, konsep berpikir kritis serta mampu

menyingkap fakta akan menjadi tinta dalam setiap tulisan yang akan disajikan kepada civitas akademika.

Kami seyogyanya meminta maaf kepada seluruh pembaca setia SKK Ganto atas keterlambatan dalam edisi kali ini. Namun, kami berharap dengan sajian berita serta informasi yang tersedia akan menambah pengetahuan dan selalu mengikuti perekembangan yang ada di Universitas Negeri Padang.

Tidak lupa, agar dapat menjadi bahan evaluasi dan wahana memperbaiki diri, kami menerima kritik maupun saran.

Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X, Pelindung: Rektor UNP: Prof. Ganefri, Ph.D., Penasehat: Wakil Rektor I UNP: Dr.Refnaldi, S.Pd., M.Litt., Koordinator Pembina: Indrayuda, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Penanggung Jawab: Titi Sri Wahyuni, S.Pd., M.Eng, Romi Mardela, S.Pd., M.Pd., Dewan Ahli: M. Afdal Afrianto, Rino Warisman Putra, Rizka Muthiah Nur, Monalisa Hidayah, Ari Julian Pratama, Muhammad Taufik., Staf Ahli: Konsultasi Psikologi: Indah Sukmatawi, S.Pd., M.Pd., Kons, Konsultasi Agama: Dr. Ahmad Kosasih, M.A., Konsultasi Kesehatan: dr. Pudia M. Indika, M.Kes, Kritik Puisi: Muhammad Adek, M.Hum, Kritik Cerpen: Nesa Riska Pangesti, S.S., M.A., Kritik English Corner: Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd., Pemimpin Umum: Ramadhano Twento Dilanov, Sekretaris Umum: Rezi Novita Putri, Bendahara Umum: Riry Mahesa, Pemimpin Redaksi Cetak: Rizka Salsabila Bakhtra, Pemimpin Redaksi Daring: Maryani Anggi Safitri, Pemimpin Multimedia: Muhammad Razi, Kepala Penelitian dan Pengembangan: Nurul Fitri, Pemimpin Perusahaan: Mery Nurfa Dilla, Pemimpin Fotografi: Hujjatul Fajri, Wakil Pimred Cetak dan Redaktur Pelaksana: Esa Adilla, Redaktur Berita: Nadiah Masviva dan Nur Ika Wulandari, Redaktur Bahasa, Sastra, dan Budaya: Gita Reski Ananda, Redaktur Tulisan: Mimi Fitria Salim, Redaktur Artistik: M. Reza Alfarezi, Layouter: Raudhatul Jannah, Fotografer: Rani Citra Lestari, Koordinator Liputan: Angela Paraswati, Redaktur Tulisan Daring: Diana Dwi Fortuna, Editor Berita: Aisyah Fitri, Afifah Salsabila Putri, dan Silfi Robiati, Produser: Diva Dzulkhairina, Videografer: Novia Difani dan Natasa Alifah Zain, Editor Video: Zaifa Nadya, Staf Brodcast: Annisa, Desainer Grafis: Aulia Wanda, Staf Pengembangan SDM: Rahma Dika Aulia, Staf Perpustakaan dan Kearsipan: Adinda Ardhia Salsabila, Staf Riset: Dolla Afriani, Staf Penalaran Ilmiah: Rizka Hidayatul Husna, Staf Usaha: Rahmi Mailiayas Wati, Staf Iklan: Nursya Fitri, Humas dan Sirkulasi: Dwi Ningsih, Penerbit: SKK Ganto UNP, Alamat: Gedung Student Research Center Lt.2 Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Kode Pos 25131, Laman Web: http://ganto.co, e-mail: redaksiganto@gmail.com, Percetakan: Unit Percetakan PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar pertanggungjawaban percetakan), Tarif Iklan: Rp.4000.000,00 (halaman penuh berwarna), Rp1.500.000 (1/2 halaman hitam-putih), Rp100.000,00.

3 GANTOPINI

Tingkat Kepuasaan Mahasiswa Terhadap Asrama UNP “Fasilitas yang disediakan asrama UNP cukup memuaskan dari segi harga yang dibayarkan dan untuk keamanannya cukup baik karena disertai CCTV. Hanya saja ada perbedaan fasilitas antara anak reguler dengan anak internasional dari luar negeri di lantai satu. Hal tersebut terkadang menyebabkan kecemburuan, karena kita sama-sama tinggal di gedung yang sama. Kemudian yang membuat tidak nyaman itu ketika ada teman-teman yang beda yang tidak mau untuk bekerja sama dalam menjaga fasilitas seperti toilet, wastafel, ataupun lantai.”

Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Peningkatan Pelayanan Akademik ”Di semester dua lalu, saya pergi ke kantor pelayanan akademik fakultas untuk mengurus salah satu berkas pengajuan beasiswa yang diketahui wakil dekan, namun setibanya dibidang pelayanan Akademik ternyata yang menjaga layanan akademik fakultas saat itu tidak memberikan pelayanan yang baik bahkan terkesan ‘mencueki’ saya. Sehingga saya rasa pelayanan akademik fakultas harus ditingkatkan lagi sistemnya, jangan terkesan tidak ramah. Sehingga mahasiswa malas berurusan kesana, tunjukkan bahwa kita sebagai civitas UNP yang berkualitas.”

MAHASISWA HARUS TAHU

Mengenal Layanan Pojok Statistik untuk Penelitian Mahasiswa Oleh Aulia Wanda Mahasiswa Statistika TM 2020

Mahasiswa FMIPA TM 2021

Perlunya Lift di Gedung MKU “Awal perkuliahan semester ini perkuliahan sebagian departemen di FMIPA dipindahkan ke Gedung MKU dikarenakan Gedung dekanat lama sedang dalam proses pembangunan dan dicanangkan akan rampung pada tahun 2024. Saya ingat pagi itu jam 7 kami ada kuliah di Gedung MKU lantai 3 dan kami pun sudah berada di kelas sebelum dosen datang, tak selang berapa lama dosen yang kami tunggu masuk kelas dengan nafas yang tersengal-sengal, kemudian hal ini lah yang mengharuskan dosen kami beristirahat sebentar untuk mengambil nafas. Seharusnya kampus bisa memfasilitasi dosen dengan lift di MKU ini, biar saja kami mahasiswa naik melalui tangga, karena kami merasa simpati dengan beberapa dosen yang sudah tua dan mengharuskan naik turun tangga untuk mengajar.”

Mahasiswa FMIPA TM 2021

WC PKM Sangat Kotor “Kondisi wc PKM sangat memprihatinkan. Seringkali bau tidak sedap tercium jika melewati wc PKM. Selain itu, kondisi seperti keran dan wc juga dalam kondisi tidak baik. Hal ini menyebabkan rasa tak nyaman jika ingin menggunakan wc PKM itu.”

Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Perketat Keamanan Kampus

“Saya harap pihak kampus lebih memperketat jangkauan area keamanan. Sebagai contoh di sekitar parkiran dekat perpustakaan pusat UNP. Saya pernah kehilangan helm saat memarkir motor di sekitar area tersebut. Tidak adanya penunjang keamanan seperti CCTV dan satpam menjadi incaran para pencuri.”

Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Pojok Statistik Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu layanan corner yang menyediakan layanan untuk kebutuhan data dan konsultasi statistik. Pojok Statistik diresmikan pada 21 Oktober 2021 oleh Rektor UNP Prof. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D. bersama Dr. Margo Yuwono selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia (RI). Peresmian ini dilakukan secara luring di Gedung Auditorium UNP dan daring melalui youtube UNP Video Streaming.

Pojok Statistik berlokasi di Perpustakaan Pusat UNP lantai 2, tepatnya berada di sisi sebelah kanan dari pintu masuk. Di Pojok Statistik ini tersedia berbagai informasi baik dalam bentuk koleksi cetak maupun elektronik. Ada pun yang dapat menikmati layanan dari Pojok Statistik tidak hanya pemustaka yang berasal dari civitas akademik UNP tetapi juga terbuka untuk umum.

Bentuk layanan yang tersedia di Pojok Statistik yaitu terkait koleksi data yang dikeluarkan langsung oleh pihak BPS baik cetak maupun digital, yang terdiri dari subjek sosial dan kependudukan, ekonomi dan perdagangan, pertanian dan pertambangan, layanan langsung dari pegawai BPS serta para agen seperti konsultasi seputar data statistik, ide penulisan tugas akhir/skripsi, dan masih banyak lainnya. Layanan ini tentu sangat memudahkan pemustaka yang berkunjung karena tidak dipungut bi-

aya serta tidak perlu datang ke BPS Provinsi Sumatera Barat.

Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak dari mahasiswa UNP yang belum memanfaatkan keberadaan Pojok Statistik ini. Dilihat dari jumlah pengunjung sejak awal diresmikan, masih sedikit yang berkunjung. Pemustaka yang berkunjung hanyalah pemustaka yang benar-benar membutuhkan data serta konsultasi statistik saja. Selain itu, informasi terkait keberadaan Pojok Statistik ini tidak terlalu tersebar secara merata karena berdirinya pada masa pandemi Covid-19. Diharapkan ke depannya akan banyak pengunjung yang datang dan Pojok Statistik UNP bisa lebih maju serta berkembang dengan baik.

Pada saat datang ke Pojok Statistik, pemustaka akan diarahkan oleh agen untuk mengisi buku tamu digital. Bagi pemustaka yang baru pertama kali berkunjung, akan diminta terlebih dahulu untuk registrasi akun menggunakan e-mail pribadi. Setelah registrasi akun, baru setelah itu masuk dan mengisi buku tamu sesuai dengan tujuan mereka datang, baik untuk sekadar konsultasi, mencari data, atau lain sebagainya. Setelah mengisi buku tamu, pemustaka bisa langsung berkonsultasi kepada agen maupun pegawai BPS yang ada.

Permasalahan atau hal yang dikonsultasikan akan ditangani dengan baik dan diberi pengarahan yang sesuai. Misalnya, mahasiswa men-

galami kebingungan untuk memilih/ memperoleh data yang ingin diteliti sebagai skripsi. Maka, agen dan pegawai BPS yang berjaga sebisanya memberikan pengarahan dan solusi terkait masalah tersebut.

Keberadaan Pojok Statistik di UNP seharusnya dimanfaatkan dengan baik, terkhusus para mahasiswa yang membutuhkan data statistik.

Berasal dari departemen mana pun, pasti membutuhkan data statistik.

Apa lagi, juga ada departemen statistik, tentunya mereka lebih banyak membutuhkan data statistik serta konsultasi terkait metode pengolahannya. Pemustaka umum juga bisa memanfaatkan keberadaan Pojok Statistik ini untuk membantu permasalah seputar kebutuhan data statistik. Tidak hanya itu, Pojok Statistik sendiri juga memiliki fasilitas yang cukup membuat pemustaka betah berada di sana, seperti tempat duduk yang nyaman dan ketersediaan jaringan Wi-Fi gratis.

Layanan Pojok Statistik buka setiap hari Senin-Jumat mulai dari pukul 09:00-12:00 WIB. Di sana ada agen-agen yang berasal dari mahasiswa Departemen Statistika yang siap untuk melayani konsultasi statistik.

Para agen tersebut sudah dibina dan dibekali langsung oleh BPS Provinsi Sumatera Barat. Pada hari Selasa dan Kamis, terdapat layanan konsultasi langsung dari pegawai BPS. Semoga tulisan ini membantumu yang sedang butuh bantuan data!

LAPORAN

4

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Menilik Lebih Dekat Lingkungan Hidup di Kampus: Kritik, Pujian, dan Panggilan untuk Bertindak Persoalan lingkungan hidup merupakan masalah yang disoroti oleh berbagai kalangan. Perlu dicermati bahwa kondisi lingkungan hidup tak hanya dari segi sampah dan kebersihan, namun juga dari ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah yang benar, dan berbagai aspek penunjang lainnya.

Oleh Esa Adila dan Rizka Salsabila Bakhtra

Berkumpul: Salah satu pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH)di depan gedung rektorat oleh para mahasiswa, baik untuk bersantai, diskusi, atau pun mengerjakan aktifitas lainnya RTH merupakan salah satu indikator dalam mewujudkan green campus, Selasa (17/10). f/Aji.

Pembicaraan tentang lingkungan hidup tak bisa dilepaskan dari berbagai elemen yang mendukungnya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Saat topik ini merebak di lingkungan universitas, perspektif dari berbagai kalangan akademik ikut berperan.

Mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan, semua memiliki kesempatan untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Ganto menyusuri loronglorong kampus dengan langkah yang penuh harap ingin mengetahui dengan jelas mengenai gambaran kondisi kampus dalam pelestarian lingkungan hidup di kampus saat ini. Suasana kampus tampak ramai dengan aktivitas mahasiswa dan dosen. Ada yang sedang belajar, mengajar, atau sekadar bersantai.

Ganto lalu menemui M.Hafiz Al-Habsy, seorang mahasiswa Ilmu Administrasi Negara TM 2020, “dilihat dari segi kebersihan, UNP cukup bagus.” ucapnya, Selasa (4/4). Ia menjelaskan bahwa sampah-sampah yang berserakan relatif jarang terjadi karena pengelolaannya telah berjalan cukup baik. Buktinya, setiap pagi petugas kebersihan rutin membersihkan sampah di tiap fakultas.

Pendapat serupa diungkapkan oleh Drs. Syafri Ahmad, S.Pd., M.Pd, seorang dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan UNP. “Secara keseluruhan sudah bagus, meskipun masih ada beberapa yang membuang sampah sembarangan,” ucapnya, saat ditemui Ganto di salah satu ruang kelas FIP, Kamis (13/4). Namun, dia menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, ada perkembangan yang cukup signifikan.

Yasnimar, seorang staf kebersihan UNP, juga berpendapat serupa. “Kebersihan di UNP sudah cukup baik, dan beberapa orang sudah mulai peduli akan kebersihan,” tuturnya, Selasa (11/4).

Namun, ia menggarisbawahi perlunya peningkatan lebih lanjut.

Para petugas kebersihan juga bekerja keras untuk menjaga kebersihan UNP dan tugas mereka dipantau saat membersihkan seluruh kampus pada pagi hari.

Namun, ada catatan khusus dari Harni, seorang staf kebersihan UNP. Ia menyebutkan bahwa kawasan PKM adalah titik

yang paling banyak ditemukan sampah. “PKM memang berbeda dengan gedung lain,” kata Harni saat diwawancarai, Kamis (20/4).

“Gedung lain kebersihannya dikelola oleh pihak kampus, sedangkan PKM sendiri kebersihannya tidak dibayar oleh pihak kampus.”

Ketika berbicara tentang kebersihan, penting untuk diingat bahwa semua p ihak harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan bersih. Muthia Roza Linda, SE, MM, seorang dosen Fakultas Ekonomi UNP, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam upaya ini. Ia mengatakan, “kita harus sadar dalam pengelolaan sampah. Kita harus memisahkan sampah organik, anorganik, dan berbahaya. Setiap civitas academica harus berperan dalam membuang sampah pada tempatnya,” (Kamis, 6/4).

Mengenai persoalan sampah, Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si selaku Ketua Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PPKLH) UNP menyampaikan bahwa hal ini terkait dengan etika dan moral. “Itu sebenarnya karena masalah sampah adalah masalah habit atau persoalan nilai moral atau etika. misalnya, jangan ditunggu petugas kebersihan yang membereskan sampah kita”, jelasnya, Kamis (8/6).

Oleh sebab itu, dalam mewujudkan lingkungan hidup yang baik perlu kerjasama dari seluruh pihak dan civitas academica UNP dalam menjaga dan melestarikan lingkungan akan membuat terwujudnya lingkungan hidup yang didambakan oleh seluruh civitas academica.

Minim Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan wawancara dengan mahasiswa dan dosen Universitas Negeri Padang (UNP), peninjauan terhadap ruang terbuka hijau di kampus ini mengungkapkan gambaran yang menarik. Mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas, sepakat bahwa pembangunan ruang terbuka hijau di UNP belum merata. Prof. Dr. Azwir Anhar, M.Si selaku Guru Besar Departemen Biologi mengungkapkan kondisi ruang terbuka hijau belum cukup, sebab proporsi ruang terbuka hijau di lingkungan kampus mencapi luas 30% dari luas lahan.

Pendapat ini ditegaskan oleh

Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si selaku Ketua PPKLH UNP saat ditemui Ganto pada 8 Juni 2023..

Menurut Indang, tiap bangunan di kampus harus memiliki minimal 30% ruang terbuka hijau. Ini termasuk dalam upaya menciptakan Green Space, yang berfungsi sebagai resapan air. Kurangnya luas ruang terbuka hijau dapat berdampak pada meningkatnya risiko banjir di kampus.

Keterbatasan ruang terbuka hijau juga dirasakan di Fakultas Ekonomi UNP. Astri Yuza Sari, SE., MM, dosen di fakultas tersebut, mengungkapkan bahwa kapasitas ruang terbuka hijau di fakultasnya masih tergolong kurang. Hal ini sejalan dengan pandangan Muthia Roza Linda, SE, M.M, yang juga dosen di fakultas yang sama. Muthia mencatat upaya fakultas dalam menciptakan suasana asri dan hijau di kampus masih memerlukan perbaikan, mengingat masih minimnya tumbuhan dan tanaman di area depan fakultas.

Tidak hanya di Fakultas Ekonomi, keluhan seputar ruang terbuka hijau juga disampaikan oleh mahasiswa Psikologi, Robby Martiano. Ia menyoroti perluasan ruang terbuka hijau di Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK).

Menurut Robby, fakultas yang belum memiliki ruang terbuka hijau seharusnya menjadi prioritas perhatian kampus, karena lingkungan yang nyaman akan mendukung proses pembelajaran dan perkuliahan. “Disayangkan fakultas yang belum memiliki ruang terbuka hijau seperti FPK tentu harusnya menjadi perhatian khusus pihak kampus karena bagaimanapun proses pembelajaran dan perkuliahan akan lebih nyaman ketika mahasiswa juga diberikan fasilitas, prasarana dan sarana yang memadai jadi harapannya di FPK juga ada ruang terbuka hijau”, ucapnya kepada Ganto via Whatsapp, Kamis (6/4).

Selanjutnya di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dosen Departemen Biologi, Relsas Yogica, M.Pd, menjelaskan kepada Ganto pada Selasa (16/5) bahwa masalah keterbatasan ruang terbuka hijau ini erat kaitannya dengan pembangunan yang terus berlanjut di UNP. Kian berkurangnya ruang terbuka hijau, yang semula

terbuka, kini telah dipenuhi oleh paving block. Hal ini berkontribusi pada meningkatnya risiko banjir karena resapan air berkurang.

Mengenai permasalahan tersebut, Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si menjelaskan luas lahan kampus yang relatif kecil menjadi salah satu alasan minimnya ruang terbuka hijau di UNP. Kemudian, saat ini belum ada divisi khusus yang menangani masalah lingkungan yang mencakup perencanaan kampus dan evaluasinya, meskipun demikian sudah ada upaya pihak kampus dalam mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik.

“Untuk saat ini di UNP sudah ada upaya untuk membuat jalan , gedung-gedung baru yang dibangun sekarang semuanya sudah ramah lingkungan. Kemudian limbahnya sudah diatur mana yang limbah padat atau limbah cair. Hal-hal tersebut saat ini baru dilaksanakan oleh staff pusat saja.” jelasnya pada Kamis (8/6).

Menyoal lingkungan hidup yang ideal beberapa dosen dan mahasiswa berpendapat bahwa lingkungan hidup yang ideal haruslah menciptakan kenyamanan bagi civitas academica di Universitas. Lingkungan kampus tidak hanya menjadi tempat untuk belajar mengajar, oleh sebab itu diperlukan lingkungan hidup yang nyaman agar mahasiswa bisa merasa nyaman untuk melakukan aktivitas di lingkungan kampus sendiri.

“Lingkungan hidup yang ideal harus memenuhi fungsi lingkungan, fungsi sosial, di mana ruang hijau terbuka menjadikan tempat untuk orang-orang berteduh dan saling berinteraksi satu sama lain.

Kemudian memenuhi fungsi estetika serta fungsi ekonomis”, jelas Prof. Dr. Azwir Anhar, M.Si salah seorang Dosen Departemen Biologi (14/4).

Langkah Pelestarian Lingkungan Hidup Ganto mewawancari berbagai mahasiswa dan dosen di Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mendapatkan beragam masukan dan saran terkait dengan pengembangan lingkungan hidup di kampus.

Salah satu masukan yang menarik perhatian Ganto adalah dari Muthia Roza Linda, SE, M.M, dosen di Fakultas Ekonomi.

Muthia berpendapat bahwa UNP perlu menyediakan area khusus untuk merokok. “Asap rokok sangat mengganggu bagi orangorang yang tidak merokok,” kata Muthia, Kamis (6/4). “Jika ada area khusus untuk merokok, ruangan lain bisa tetap bebas dari asap rokok dan polusi udara.” Selain itu, Muthia juga menyarank-

an agar tempat sampah yang memadai disediakan, dan semua civitas academica perlu memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan.

Di balik hiruk pikuk aktivitas kampus, Salsabilla Zorin, seorang mahasiswi dari Fakultas Ilmu Pendidikan TM 2022, memiliki mimpi besar terkait lingkungan hidup yang baik di UNP. Menurut Salsabilla, UNP perlu menyediakan sistem transportasi yang ramah lingkungan, seperti sepeda atau alternatif transportasi hijau lainnya. Ia juga berpendapat bahwa kampus perlu memiliki kebijakan yang mendukung penghematan energi, daur ulang limbah, dan penghematan air. Selain itu, program pendidikan lingkungan harus terintegrasi dalam kurikulum sehingga mahasiswa dapat belajar tentang isu-isu lingkungan dan bagaimana mengurangi dampak negatif kampus pada lingkungan.

“Program pendidikan lingkungan juga harus terintegrasi ke dalam kurikulum, sehingga mahasiswa dapat belajar tentang isu-isu lingkungan dan cara mengurangi dampak negatif kampus pada lingkungan”, jelasnya Kamis (6/4).

Fitri, seorang mahasiswi dari Fakultas Bahasa dan Seni TM 2019 pada Selasa (30/5), juga memberikan masukan penting.

Ia menekankan pentingnya upaya konsisten dalam melakukan kampanye lingkungan hidup di seluruh komunitas kampus.

Menurut Fitri, cara termudah yang bisa dilakukan oleh kampus adalah terus melakukan kampanye melalui media sosial kampus, slogan, dan saluran komunikasi lainnya untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup.

UNP sebagai institusi akademik memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan hidup. Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah melalui program-program “kampus hijau” atau Green Campus. Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si, selaku Ketua PPKLH UNP, mengungkapkan rencana UNP untuk menciptakan kampus yang ramah terhadap transportasi, dengan pembuatan koridor khusus untuk berjalan kaki. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas lingkungan kampus.

Sebagai kalangan akademisi, kita memiliki peran penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Para akademisi memiliki pengetahuan dan keahlian yang dapat digunakan untuk mengembangkan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan.

Reporter: Zaifa, Aisyah, Nursya, Wanda, Annisa, Angela.

LAPORAN

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

5

Dalam Lingkup Green Campus Green Campus tidak hanya sekedar kampus yang memiliki banyak pohon atau tumbuhan saja. Lebih dari itu, Green campus merupakan pondasi bagi kampus dalam mengupayakan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan warga kampus yang berkualitas.

Oleh Esa Adila dan Rizka Salsabila Bakhtra Konsep Green Campus Green Campus, istilah yang bergema dalam koridor pendidikan tinggi, adalah suatu gagasan luhur yang dipeluk oleh berbagai institusi pendidikan.

Ia mencerminkan semangat efisiensi energi, konservasi sumber daya, dan peningkatan kualitas lingkungan. Kampus Hijau mengajarkan penghuni kampus untuk hidup sehat. Ada sejumlah kriteria yang menandai eksistensi Kampus Hijau, seperti manajemen kampus yang berpusat pada lingkungan, upaya penghematan sumber daya seperti air, kertas, dan listrik, serta penciptaan ruang terbuka hijau yang ideal. Kampus hijau juga dikenal dengan bangunan yang ramah lingkungan, kebersihan, dan budaya bebas polusi.

Seluruh warga universitas memiliki peran penting dalam mewujudkan gagasan Green Campus ini.

“Di dalam konsep green campus terdapat beberapa indikator yang perlu dicapai oleh kampus, sehingga gagasan ini bisa menjadi rancangan yang untuk kedepannya,” ucap M. Hafiz Al-Habsy mahasiswa Ilmu Administrasi Negara TM 2020 saat diwawancarai Ganto, Selasa, (4/4).

Menimpali pendapat tersebut, Habib Azzakia Mahasiswa Departemen Geografi TM 2021 mengungkapkan aspirasinya tentang UNP yang menuju green campus. “Saya melihat kampus hijau sebagai sebuah inisiatif yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan,” ucapnya, Jumat, (14/4). Habib mengungkapkan dengan diwujudkannya Green Campus di UNP dapat dapat membantu mengurangi biaya operasional kampus jangka panjang dengan berkurangnya penggunaan energi dan sumber daya lainnya. Selain itu, insitiaif ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan siswa dan staf kampus dengan tersedianya lingkungan yang sehat dan nyaman untuk belajar dan bekerja.

Upaya UNP Mewujudkan

Green Campus Menanggapi konsep Green Campus dan kebijakan pengelolaan lingkungan yang diarahkan pada kesadaran lingkungan, Prof.

Dr. Indang Dewata, M.Si., Ketua Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PPKLH) UNP, menyatakan, “Green campus sebenarnya adalah tentang meningkatkan kesadaran seluruh mahasiswa terkait pengelolaan lingkungan di kampus,” katanya pada Kamis, (8/6). Beliau juga menyoroti pentingnya pemahaman mahasiswa tentang jenis sampah, khususnya perbedaan antara sampah organik dan anorganik. Selain itu, penghematan kertas juga menjadi fokus perhatian dalam mewujudkan Green Campus.

Indikator dalam mewujudkan green campus selanjutnya yang perlu mendapat perhatian adalah upaya penghematan kertas. “Terkait green campus, kita masih banyak penggunaan kertas,” jelas Astri Yuza Sari, SE., MM dosen Fakultas Ekonomi kepada Ganto, Rabu (17/5).

Senada dengan hal itu, Fitri Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni UNP TM 2019, mengungkapkan penggunaan kertas yang berlebihan sering ia temukan baik itu dalam kegiatan perkuliahan maupun administrasi. Meskipun saat ini komitmen kampus dalam mengurangi penggunaan kertas berlebihan sudah terlihat, seperti urusan surat-menyurat sudah terintigrasi dengan sistem elektronik di portal UNP, namun belum semua daperteman yang menerapkan hal tersebut. “Semoga kedepannya pemanfaatan sistem surat akademik via elektronik dapat diterapkan secara merata di semua departeman. Hal ini tentunya bisa memudahkan mahasiswa maupun tenaga pendidik dalam urusan administrasi.

Selain hemat kertas juga hemat tenaga,” harapnya, Selasa (30/5).

Lebih lanjut, salah satu indikator yang perlu mendapat perhatian dalam mewujudkan green campus menciptakan kampus bebas asap rokok dan polu-

Pembersihan: Salah satu kegiatan pembersihan Pantai Labor yang dilakukan oleh mahasiswa baru departemen PGSD 2023 didampingi oleh panitia Hima PGSD UPP 1 UNP. Kegiatan ini salah satu implementasi dari konsep green campus, Sabtu (7/10).f/Doni*

si. Meskipun saat ini Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sudah ada di beberapa titik kawasan UNP, namun perlu adanya evaluasi terhadap implementasi kawasan ini.

Dilansir dari ganto.co terdapat banyak abu dan puntung rokok di Kawasan UNP. Abu dan puntung rokok banyak berserakan sekitaran teras dan tempat terbuka UNP dan tersebar di semua fakultas.

Oleh sebab itu, Muthia Roza Linda, SE, M.M, selaku dosen di Fakultas Ekonomi menyampaikan kampus harus menyediakan area khusus untuk merokok.

“Kampus juga harus menyediakan area dimana jika ada bagian dari civitas academica yang merokok sehingga kita dapat mencapai ruangan yang bebas asap rokok dan polusi, dan terjaganya kebersihan lingkungan,” jelasnya, Kamis (6/4).

Perlu diingat, sebuah universitas merupakan pusat pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian pada masyarakat. Tentunya dalam mewujudkan green campus, hal ini perlu ditingkatkan.

“Dalam mewujudkan green campus, salah satu indikatornya adalah adanya riset. Di ajang UI GreenMetric sebarapa banyak judul penelitian yang berorientasi lingkungan juga menjadi ketentuan,” jelas Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si, Kamis, (8/6). Lebih lanjut, dalam kurikulum mengajar perlu diintegrasikan dengan materi kesadaran lingkungan hidup. Beliau menuturkan dengan tegas bahwa hal ini nantinya tidak hanya memberikan pendekatan khusus secara moral namun juga pendekatan secara implikasi.

Berdasarkan temuan Ganto, saat ini sudah ada dosen yang menerapkan pembelajaran yang terintegrasi dengan lingkungan hidup. Salah satunya Atri Waldi, M.Pd dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNP. “Di mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan biasanya saya mewajibkan mahasiswa membuat satu proyek di tiap semesternya, salah satunya

berkaitan dengan edukasi karakter,” ucapnya, Selasa (11/4).

Lebih lanjut, beliau memamparkan dalam proyek tersebut biasanya mahasiswa membuat beberapa kegiatan, salah satunya mengumpulkan sampah selama beberapa jam dalam jangka waktu seminggu di Pantai Gajah Air Tawar. Hal ini adalah salah satu cara untuk menumbuhkan karakter mahasiswa untuk peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan memanfaatkan mata kuliah pelajaran.

Lebih lanjut, komitmen dalam mewujudkan Green Campus sudah terlihat dalam upaya UNP mengikuti ajang UI GreenMetric.

UI GreenMetric merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus.

Komitmen ini disampaikan oleh Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D dalam acara World Environtment Day 2023 yang dilansir dari www.unp.ac.id bahwasanya UNP sangat mendukung kegiatan ini yang merupakan implementasi hasil penelitian dosen UNP, sekaligus sebagai bagian dari upaya kampus mendukung berbagai program pelestarian lingkungan dan sungai serta meningkatkan prestasi UNP pada UI Green Metric tahun ini, menuju World Class University yang hijau dan sehat.

Tidak hanya itu, ditinjau kebelakang UNP sudah menunjukkan komitmen dalam mewujudkan green campus melalui partisipasi di ajang UI GreenMetric UNP termasuk 50 Besar Kampus Peduli Lingkungan tingkat nasional dari sebanyak 900 Perguruan Tinggi di Indonesia. Pemberian sertifikat kampus peduli lingkungan berkaitan dengan ajang bergengsi nasional UI GreenMetric tahun 2021 yang juga diikuti oleh UNP sejak lima tahun terakhir. Di tahun 2020 UNP berada di rangking 42 Perguruan Tinggi secara nasional, dan masuk rangking 498 pergu-

ruan tinggi di dunia yang berkategori peduli pada keberlanjutan lingkungan hidup. Dalam ajang UI GreenMetric UNP mendapat Awarding yang cukup dinamis, karena secara perangkingan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat tahun 2017 UNP berada di rangking 80 PT Nasional, tahun 2018 naik ke rangking 68, selanjutnya tahun 2020 masuk 50 besar dan untuk tahun 2020 UNP berada pada rangking 42 nasional. Berkaitan dengan green campus juga, UNP disinyalir sering mengadakan event, seperti penanaman 1000 pohon pada tahun 2018, pemberian eco-enzyme ke sungai belakang kampus FMIPA pada tahun 2021, dan perencanaan pembangunan menganut konsep smart building dengan green campus technology untuk kampus cabang di Payakumbuh.

Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si mengungkapkan bahwa kedepannya UNP akan tetap mengikuti ajang bergengsi nasional UI GreenMetric yang telah diiikuti UNP sejak lima tahun terakhir ini. Kepada Ganto, Indang menjelaskan bahwa UNP akan melakukan berbagai cara yang tentunya juga disesuaikan dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di UNP. “Jadi sekarang kita UI GreenMatric-nya baru bisa menjalankan tentang eco enzyme. Lalu akan kita hubungkan dengan riset mahasiswa, kemudian kedepannya akan ada pengelolaan mengenai bank sampah”, ucap Indang kepada Ganto, Kamis (8/6).

Perlu adanya konsistensi dalam mewujudkan Green Campus ini. Kampus hijau dapat menjadi langkah awal untuk memulai kehidupan yang lebih ramah lingkungan, sehingga dalam mewujudkan green campus tidak hanya tampak pada acara sebatas event saja, namun juga ada disiplin, konsistensi, dan keberlanjutan program green campus kedepannya.

Reporter: Zaifa, Gita, Nursya, Aisyah

LAPORAN

6

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Lingkungan merupakan objek utama kehidupan manusia. Lingkungan yang tidak asing bagi mahasiswa adalah lingkungan kampus.

Keberadaan lingkungan kampus yang bersih menjadi peran penting dalam menciptakan kenyamanan bagi masyarakat kampus. Dikutip dari www.unp.ac.id UNP termasuk 50 besar Kampus Peduli Lingkungan tingkat nasional dari 900 Perguruan Tinggi di Indonesia.

Namun dibalik prestasi itu, dilansir dari tabloid Ganto 212, menyebutkan bahwa pada 2019 lalu kenyamanan di lingkungan UNP masih terbilang kurang. Maka di tahun 2023, Ganto kembali melakukan riset mengenai kondisi lingkungan hidup di UNP dari pandangan berbagai mahasiswa di setiap Fakultas.

Sumber: Litbang SKK Ganto UNP Infografis: Dolla Afriani

WAWANCARA KHUSUS

Perihal Pengelolaan Sampah dalam Mewujudkan Green Campus

Prof. Dr. Azwir Anhar, M.Si Ketua Pusat Riset Center Of Research On Recycling Organic Waste Management (CRROWM) UNP

pengelolaan

di kampus yang bisa ditangani oleh

basis 4R (recycle, reuse, reduce,

ada yang menampungnya. Kita sendi-

Cleaning Service (CS). Masing-mas-

dan replace), yaitu kegiatan mem-

ri baru merintis bank sampah yang

ing kita harus aware tentang sampah.

perlakukan

cara,

dinamakan Adiposa (Aksi dan In-

Tapi sikap kita, butuh pembiasaan dari

menggunakan kembali, mengurangi,

vestasi Pengelolaan Sampah). Dengan

diri lagi. Pasti ada mahasiswa yang

mendaur ulang, dan menggantikan.

demikian, permasalahan sampah di

peduli tentang kebersihan sampah,

Berdasarkan hal itu, Ganto men-

UNP sudah mulai berangsur membaik.

dan tantangannya bagaimana cara

Bagaimana

emui Ketua Pusat Riset Center Of Re-

penge-

Negeri Padang (UNP) Prof. Dr. Azwir

Setahun yang lalu, kita baru mer-

cam-

Anhar, M.Si. di ruangannya pada ge-

intis pusat studi riset CRROWM meng-

meregenerasi tiap-tiap angkatan.

Bagaimanaupaya dalam mengedukasi mahasiswa dan scivitas academica UNP agar melek terhadap permasalahan yang ada?

pus merupakan sebuah upaya un-

dung Departemen Biologi Fakultas

kaji bagaimana pemanfaatan limbah

Membentuk sebuah unit yang

tuk menciptakan infrastruktur kam-

Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

organik yang bernilai jual. Selanjut-

peduli terhadap lingkungan di se-

pus yang menciptakan lingkungan

(FMIPA) UNP. Ganto menemui untuk

nya, sampah-sampah disetor dan di-

tiap fakultas maupun departemen.

ramah

Implementasi

menanyakan informasi mengenai per-

catat di bank sampah Adiposa yang

Kita tidak bisa mengedukasi secara

dari kosep ini adalah penggunaan

masalahan serta pengelolaan sampah

dikelola oleh mahasiswa. Sampah-

formal, dengan mengedukasi dari

sumber daya terbarukan, penggu-

terutama di UNP, Kamis (13/4).

sampah yang organik dijadikan se-

mulut ke mulut. Dengan demiki-

naan air bersih yang efisien, pengo-

Bagaimana tanggapan terkait

bagai fokus penelitian tentang eco

lahan sanitasi yang ramah ekologi,

permasalahan sampah di UNP?

enzyme seperti sisa-sisa buah-bua-

an, sivitas akademika UNP mulai

Gerakan

konsep

lingkungan.

green

dan adanya kebijakan zero waste.

search On Recycling Organic Waste

lolaan

Management (CRROWM) Universitas

bah

Kalau

dilihat,

sampah

rumah

tangga

dan

lim-

di

UNP?

permasalahan

han dan diolah menjadi pembersih.

Pengelolaan

sampah

merupa-

sampah di UNP sudah cukup mem-

Apa tantangan yang diha-

indikator

mendasark

dalam

baik. Dikarenakan adanya becak mo-

dapi menyoal tentang sampah?

mewujudkan green campus. Cara

tor yang menjemput sampah secara

Mengubah mindset civitas ac-

pengelolaan yang biasa diterapkan

periodik. Selain itu, limbah-limbah

ademica UNP terhadap kebersihan

kan

aware terhadap kebersihan sampah di

kampus.

Selanjutnya

didirikan

bank

sampah

sa

pusat

riset

serta

Menciptakan Lingkungan Hidup Sehat Melalui Green Campus Lingkungan hidup sepertinya tak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Begitupun halnya dalam kehidupan sosial di kampus. Kesehatan lingkungan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan menjadi faktor penentu dalam kesejahteraan antar manusia.

Lingkungan yang terdekat dalam kehidupan mahasiswa ialah lingkungan kampus. Hal tersebut dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa akan menghabiskan sebagian waktunya di lingkungan kampus. Oleh sebab itu, kampus perlu menciptakan lingkungan hidup yang sehat untuk masyarakat kampusnya terutama bagi mahasiswa.

Hal ini sejalan dengan pendapat Erwin Setyo Kriswanto dalam penelitiannya yang berjudul “Kesadaran Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Kesehatan Lingkungan Kampus”, mengatakan bahwa lingkungan sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Konsep green campus (kampus hijau) tampaknya bisa menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan sehat bagi masyarakat kampus. Dikutip dari widuri. ac.id bahwa masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua elemen masyarakat, termasuk di dalamnya adalah civitas akademica. Mahasiswa sebagai kalangan

akademis sudah seharusnya memikirkan tentang masalah lingkungan, karena kualitas lingkungan yang baik akan menopang kehidupan yang baik pula.

Oleh sebab itu, program green campus ini membutuhkan usaha dari segala pihak untuk mendukung keberhasilan suatu program green campus yang sempurna.

Berbicara mengenai green campus (kampus hijau) bukanlah konteks mengenai lingkungan kampus yang dipenuhi dengan pepohonan. Bukan pula kampus yang dipenuhi oleh cat hijau atau segala element yang berwarna hijau. Terlepas dari hal tersebut, pengertian green campus (kampus hijau) lebih mengarah kepada bagaimana civitas akademika kampus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungan kampusnya secara efektif dan efisien. Misalnya seperti penggunaan sumber daya terbarukan, penggunaan air bersih yang efisien, pengolahan sanitasi yang ramah terhadap ekologi, dan adanya kebijakan zero waste.

Berdasarkan sumber-sumber yang didapati, Universitas Negeri Padang kerap sekali mengadakan event menuju green campus (kampus hijau). Hal tersebut dapat dilihat dari penanaman 1000 pohon pada tahun 2018, pemberian eco enzyme ke sungai belakang kampus FMIPA pada tahun 2021, dan perencanaan pembangunan menganut konsep smart building dengan green campus technology untuk kampus di Payakumbuh. Tak hanya itu, Universitas Negeri Padang kerap juga menorehkan prestasi untuk ajang-ajang

green campus. Salah satunya Universitas Negeri Padang masuk ke dalam 50 besar kampus peduli lingkungan tingkat nasional dari sebanyak 900 perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Negeri Padang juga diberikan sertifikat kampus peduli lingkungan berkaitan dengan ajang bergengsi UI Green Matric tahun 2021 yang juga diikuti oleh Universitas Negeri Padang sejak lima tahun terakhir serta banyak lagi prestasi lainnya.

Dibalik keberhasilan UNP dan segala prestasi yang ditorehkan dalam ajang green campus (kampus hijau) nyatanya masih hal-hal yang harus dibenahi terkait lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya penanggulangan lebih lanjut terhadap sistem drainase di UNP sehingga menyebabkan banjir masih menjadi permasalahan utama jika hujan deras melanda. Namun, bukannya menanggulangi sistem drainase yang kecil tersebut, pihak kampus malah mengalihfungsikan lahan dan melakukan pembangunan infrastruktur baru di kawasan kampus. Hal tersebut tentu menjadi faktor penyebab, dilansir dari tabloid ganto edisi 222 salah seorang dosen mengatakan bahwa kekurangan ruangan terbuka hijau ikut andil dalam masalah banjir di UNP. Tentu saja, dalam hal ini kita tak bisa sepenuhnya mempersalahkan pihak kampus, karena pada dasarnya program green campus perlu juga didukung oleh segala civitas akademika yang ada di kampus tersebut. Seperti yang dikatakan Dr. Sitti Fatimah, M.Pd,

Oleh Esa Adila Wakil Pimred Cetak SKK Ganto 2023 M.Hum, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial UNP bahwa sejatinya mahasiswa perlu meningkatkan kesadaran akan kebersihan dilingkungan kampus. Dosen dan mahasiswa perlu bekerjasama dalam menciptakan program pengelolaan sampah dan pemanfaatan limbah kertas dan sampah daur ulang. Hal tersebut dirasa perlu karena Sumber daya manusia (SDM) yang terpercaya bisa menjadi faktor keberhasilan untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat. Dari segi tata ruang dan infrastruktur, program green campus (kampus hijau) benar-benar memberikan pelajaran bagi pengelola kampus untuk mewujudkan peran perguruan tinggi dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup yang sehat.

Apatisme Lingkungan Hingga Bunuh Diri

sampah juga bernilai ekonomi dan

dengan

7

KATA OGAN

ber-

sampah

sampah

LAPORAN

ARTIKEL LAPORAN

Kondisi Lingkungan Hidup UNP

adalah

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

dengan Adipo-

CRROWM.

Secara sederhana apatis dipahami sebagai sikap yang menunjukkan tidak peduli, masa bodoh dan acuh tak acuh. Apatis didasarkan pada dorongan yang menuntun seseorang untuk tidak menunjukkan kepedulian, hal ini dirasuki oleh seseorang tentu atas keinginannya sendiri. Secara tidak langsung, sikap apatis adalah salah satu pilihan seseorang untuk memberikan respon terhadap lingkungan, orang lain atau kelompok. Artinya apatis bukanlah satu-satunya pilihan seseorang untuk bersikap.

Jika kita kilik lebih jauh lagi sikap apatis ada karena rasa egois yang tinggi. Bagaimana tidak, tingginya perhatian terhadap diri sendiri membuat dia tidak memiliki perhatian lagi untuk yang lainnya, dalam hal ini adalah lingkungan. Padahal, lingkungan adalah realitas tempat kita hidup atau secara kasar lingkungan itu adalah tempat kita menunjukkan sikap egois kita.

Dari kenyataan yang ada kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia terus-menerus memburuk. Data yang didapat dari hasil riset kementrian kesehatan dinyatakan bahwa hanya sekitar 20 persen dari total masyarakat Indonesia yang dianggap peduli terhadap kebersihan lingkungan beserta

dengan dampaknya terhadap kesehatan. Artinya dari 278,70 juta jiwa hanya sekitar 52 juta jiwa penduduk Indonesia yang memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan. Salah satu akibat buruknya perhatian masyarakat terhadap lingkungan, ditandai dengan polusi udara yang kian hari kian memburuk. Terkhusus di Kota Padang, berdasarkan pantauan stasiun AQMS per September - Oktober, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk parameter partikulat debu ukuran 2,5 mikron (PM2.5) berada pada angka 80. Hal ini menunjukkan udara di Kota Padang, Sumatera Barat dalam kondisi yang tidak sehat. Kondisi ini disebabkan oleh pembakaran liar, kendaraan yang semakin memadat, asap pabrik ditambah elnino dan arah angin. Namun hal yang paling mendasar penyebabnya adalah alam yang sudah tidak lestari lagi. Selain udara, kondisi sampah di Indonesia juga semakin parah. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 dari 202 kab/kot se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton.

Dari total produksi sampah nasional

tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat dikelola, sedangkan sisanya 34, 29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Secara garis besar sampah yang terkumpul adalah barang bekas plastik. Kondisi ini tentu disebabkan oleh tidak adanya kesadaran manusia untuk peduli akan lingkungan. Tentu saja jika kita sadar, realisasinya bukan hanya sekedar membuang sampah pada tempatnya tetapi berusaha mengurangi penggunaan barang plastik tersebut.

Perlu diketahui barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun. Untuk saat ini plastik merupakan sampah yang paling lama terurai.

Tentu saja, solusi dari buruknya udara yang kian terjadi adalah pembukaan lahan hiaju. Coba kita revitalisasi bagaiman sikap kita dalam memperlakukan alam. Dulu rasanya beberapa daerah terlihat lebih hijau. Namun karena nafsu pembangunan membuat beberapa lahan hijau kian hari semakin menyempit. Tentu hal ini tidak lain karena kondisi kita yang sangat apatis. Bukan berarti kita tidak boleh melakukan pembangunan, dalam hal ini adalah cara kita melestarikan alam.

Oleh Kurnia Sandi Alumi SKK Ganto Angkatan 25 Apakah dengan menyediakan taman disetiap padatnya gedung perkantoran atau hanya sekedar merawat satu tumbuhan di setiap ruangan. Namun kenyataannya itu terlalu sulit, kita terlalu modren untu berfikir melestarikan alam. Kita hanya mementingkan kita, sedangkan bukan kita tidak penting untuk dipentingkan. Padahal tanpa kita sadari sikap ini menunjukkan secara perlahan kita membunuh diri kita sendiri. Logikanya adalah saat Anda memutuskan untuk tidak peduli pada lingkungan, yang terancam bukanlah kehidupan orang lain saja namun juga kehidupan Anda sendiri.

KONSULTASI

8 KONSULTASI AGAMA

Zaman sekarang sedang marak-maraknya tentang child free atau kondisi dimana pasangan atau seseorang memutuskan memilih untuk tidak memiliki anak. Padahal konteksnya disini pasangan tersebut sudah sah dan dalam hal ini mereka memilih childfree bukan karena mempunyai penyakit yang menyebabkan tidak dapatnya memperoleh keturunan, tetapi memilih childfree dengan sengaja tidak mau mempunyai keturunan. Apa boleh sengaja tidak mempunyai keturunan dalam Islam? Dan bagaimana cara Islam memandang hal tersebut, pak?

Edyva Al Adzanna Mahasiswi Departemen PGSD TM 2020 Ananda Edyva Al-Adzanna. Salah satu tujuan pernikahan menurut ajaran Islam adalah untuk melanjutkan keturunan.

Melalui pernikahan akan terbentuk rumah tangga dan melalui rumah tangga itulah pasangan suami istri akan memperoleh keturunan yang sah dengan nasab (garis keturunan) yang jelas secara hukum. Terkait dengan keturunan perlu diperhatikan firman Allah dan hadis-hadis Nabi berikut: “Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu dan menciptakan pasangannya dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu’’ (Q.S. An-Nisa`:1). Selain itu, Nabi SAW bersabda: “Nikahilah olehmu perempuan yang mencintaimu (alwadud) dan memiliki kesuburan (alwalud), karena aku akan berbangga di antara para nabi di hari kiamat dengan banyaknya kamu” (Fiqh al-Sunnah, Jld. II:9).

Berdasarkan dalil-dalil ini semua, jelaslah bahwa tujuan menikah atau hidup berumah tangga adalah untuk mendapatkan keturunan. Sepasang suami isteri yang tidak ingin mendapatkan atau bahkan menolak kelahiran anak tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima secara syar’i berarti menentang sunnah Rasulullah sekaligus menentang kodratnya sebagai manusia. Childfree adalah “sebuah keputusan bersama dari suami isteri untuk tidak memiliki anak dengan berbagai alasan” (https://www.orami. co.id> magazine). Sebuah hasil penelitian sebagaimana dilansir dalam jurnal yang diterbitkan Universitas Islam Indonesia, dapat dipahami bahwa orang-orang yang tidak menerima kelahiran anak dalam suatu perkawinan adalah didasari oleh rasa kekhawatiran, ketakutan dan juga rasa malas dan benci terhadap kehadiran anak. Lebih jauh kekhawatiran tersebut dilatarbelakangi oleh antara lain: (1) Pengalaman pahit masa lalu di dalam sebuah keluarga sehingga ia mengambil keputusan untuk tidak memiliki anak di masa depan (2) Isu lingkungan seperti terjadinya over-populasi, bahwa pertumbuhan jumlah penduduk kedepan tidak tertampung oleh daya dukung lahan dan sumber-sumber pangan sehingga dapat menimbulkan tragedi kemanusiaan (3) Tidak punya kemampuan untuk membesarkan dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan anak, baik primer maupun sekunder, fisik maupun psikis (4) Memiliki masalah maternal instinct, yakni kondisi dimana kemampuan emosional dari seorang perempuan (ibu) untuk menentukan benar dan salah dalam mengasuh anaknya.

Hal itu semua jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang menyebutkan bahwa anak adalah salah satu perhiasan hidup manusia (Q.S.3:14) dalam arti penenang hati atau jiwa sebagai anugerah Allah kepada hamba-Nya yang harus disyukuri, bukan malah dibenci. Kekhawatiran atas kehadiran anak dengan alasan-alasan seperti yang dikemukakan di atas adalah kekhawatiran yang tak beralasan dan dilarang oleh Islam. Hal tersebut berpangkal dari lemahnya iman sehingga tidak yakin akan kemahakuasaan Allah serta sifat-sifat jamal (positif) Nya seperti rahman (Maha Pengasih), rahim (Maha Penyayang), razzaq (Maha Pemberi rizki) dsb. Allah berfirman: “Janganlah kamu bunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah (Allah) yang memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya pembunuhan mereka itu merupakan dosa besar” (Q.S.17:31).

Dengan demikian, jelaslah bahwa childfree sangat bertentangan dengan tujuan perkawinan menurut ajaran Islam sekaligus menentang naluri kemanusiaan. Wallahu a’lam bisshawab !

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Vertigo

Diasuh Oleh dr. Pudia M. Indika, M.Kes.

“Akhir-akhir ini saya sering sakit.

Sakit yang saya alami itu sakit vertigo. Gejala awalnya itu tiba-tiba pusing tanpa sebab. Setelah diperiksa dokter diketahui penyebabnya itu kelelahan, stres, dan begadang. Apakah penyakit vertigo ini termasuk penyakit berbahaya serta bagaimana bisa mencegah dan mengatasi nya?”

Mahasiswi Fakultas Ekonomi TM 2021 Assalammualaikum Salam Sehat dan Bugar Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa Vertigo vestibular merupakan gangguan pada telinga bagian dalam dan Vertigo non vestibular gangguan sistem proprioseptif (refleksi rangsangan dan reaksi) atau sistem visual (penglihatan) Keluhan pada vertigo vestibular yaitu menimbulkan sensasi berputar, timbulnya episodik, diprovokasi oleh gerakan kepala, bisa disertai rasa mual

atau muntah. Vertigo vestibular perifer timbulnya lebih mendadak setelah perubahan posisi kepala dengan rasa berputar yang berat, disertai mual atau muntah dan keringat dingin. Bisa di sertai gangguan pendengaran berupa tinitus (mendenging), atau ketulian, dan tidak disertai gejala neurologik fokal seperti kelumpuhan pada saraf– saraf tertentu. Vertigo vestibular sentral timbulnya lebih lambat, tidak terpengaruh oleh gerakan kepala. Rasa berputar ringan, jarang disertai rasa mual dan muntah, tidak disertai gangguan pendengaran. Keluhan dapat disertai dengan gejala neurologik fokal seperti kelumpuhan pada saraf saraf tertentu.

Berikut faktor yang umumnya melatar belakangi vertigo yang disebabkan terjadinya tinnitus dalam usia muda, 1. Kerusakan pada telinga bagian dalam. Ini merupakan penyebab dari sebagian besar tinnitus.

2. Pajanan suara atau bunyi yang nyaring, contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone atau mendengar bunyi ledakan. Pajanan jangka pendek menyebabkan tinnitus yang bisa hilang sendiri. Sementara pajanan jangka panjang berpotensi menimbulkan kerusakan permanen.

3. Penumpukan kotoran dalam telinga.

4. Infeksi pada telinga bagian tengah.

5. Penumpukan cairan dalam telinga bagian tengah Jenis vertigo yang dikeluhkan kemungkinan tergolong vertigo vestibular jenis perifer dimana terjadi kelainan pada telinga bagian dalam.

Penanganan yang dapat dilakukan yaitu melakukan latihan vestibular

dengan metode Brandt Daroff. Dengan cara duduk tegak di pinggir tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan selama 30 detik.

Setelah itu duduk kembali. Setelah 30 detik, baringkan dengan cepat ke sisi lain. Pertahankan selama 30 detik, lalu duduk kembali. Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan malam hari masing-masing diulang 5 kali serta dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu dengan latihan pagi dan sore hari. Selain latihan vestibular juga bisa diobati dengan terapi obat – obatan yang diberikan oleh dokter.

Stres bisa memicu vertigo dan dapat memicu kekambuhan gejala pada pengidap vertigo kronis. Vertigo berkaitan erat dengan stres, sebab stres merupakan sinyal tubuh untuk dapat bertahan hidup. Ketika stres terjadi, maka saraf otonom pun akan aktif, yang mencakup reaksi “pertarungan” yang disubsidi oleh adrenalin. Derasnya adrenalin ekstra ketika stres menyebabkan gejala yang kurang menyenangkan, yaitu jantung berdebar, cemas, termasuk vertigo. Stres atau kecemasan dapat menyebabkan ketidakstabilan, hal ini yang mengakibatkan dunia seakan bergerak berputar. Vertigo dapat diminimalisir dengan melakukan kebiasaan sehat seperti, membatasi asupan kafein, alkohol, atau tembakau, Minum air yang cukup, Istirahat yang cukup, serta melakukan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu, dengan waktu minimal 30 – 45 menit.

Semoga bermanfaat dan Sehat Selalu.

KONSULTASI PSIKOLOGI

Kualitas Belajar Menurun Karena Orang Tua

Diasuh Oleh Indah Sukmawati, S.Pd, Kons.

Dosen Bimbingan dan Konseling

“Saya diharuskan mencapai nilai akademik yang sempurna oleh orang tua. Saya tidak bisa selalu meraih apa yang beliau harapkan meskipun sudah maksimal namun orang tua tetap memaksanya. Sebelum kuliah saya tidak bebas mengambil keputusan sehingga saat ini saya merasa sulit mengambil keputusan untuk hal-hal kecil, berpikir kritis, dan lain sebagainya. Namun orang tua saya memarahi saya jika mengalami masalah tersebut.

Saya lelah dengan kemarahan beliau dan tidak mendapat dukungan. Masalah ini membuat saya kehilangan semangat belajar dan berprokrastinasi sehingaa saya takut gagal. Bagaimana solusi untuk permasalahan saya ini?”

Muhammad Sahl Subhan Mahasiswa Departemen Matematika (NK) TM 2021 Saudara Muhammad Sahl Subhan yang terkasih, terima kasih atas pertanyaan yang Anda kirimkan mengenai apa solusi dari permasalahan yang terjadi pada diri Anda akibat

9

ENGLISH CORNER

KONSULTASI KESEHATAN

Fenomena Childfree

Diasuh Oleh Dr. H. Ahmad Kosasih, M.A

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

dari hubungan yang kurang harmonis dengan orangtua. Sebelum kita membahas bagaimana cara mengembalikan semangat untuk belajar, ada beberapa hal yang perlu Anda kembangkan pada diri untuk menghadapi sikap dan perilaku orangtua, 1) pahami terlebih dahulu apa yang sudah dilakukan orangtua pada Anda, baik dari sudut pandang Anda maupun dari pandangan orangtua sehingga terjadi keseimbangan dan dapat menetralisir perasaan negatif yang muncul, 2) berkomunikasi secara terbuka, hal ini perlu Anda lakukan dengan cara berbicara secara baik dan dengan kalimat yang mudah dimengerti, bahkan jika orangtua mengatakan ucapan yang menyinggung hati Anda, sebaiknya tetap tenang dalam menyikapinya dan tidak menyela pembicaraan, setelah selesai Anda dapat menjelaskan dengan jelas dan logis harapan dan keinginan, 3) buatlah kesepakatan bersama, sampaikan pada orangtua, Anda ingin mendapatkan masukan untuk pengembangan potensi diri dan masa depan, menjelaskan tentang apa yang Anda inginkan beserta konsekuensi yang akan Anda terima, 4) bersikap sabar menghadapi kemarahan orangtua, bagaimanapun juga Anda adalah anak yang harus hormat dan berbakti pada orangtua, sehingga perlu memiliki hati yang lapang dan emosi yang tenang, memohonlah pada Tuhan agar dibukakan hati dan pikiran orangtua untuk dapat memahmi Anda seutuhnya.

Selanjutnya Anda harus bisa memulai perbaikan pada diri sendiri, berhenti menyalahkan diri sendiri, menyadari suara negatif dalam diri dengan cara menuliskannya, lalu ganti setiap tulisan tersebut dengan menuliskan pemikiran yang positif terhadap diri, ulangi setiap waktu sampai muncul keyakinan pada diri. Berikutnya saya mengapresiasi baik pernyataan Anda yang menyadari bahwa apabila Anda kehilangan semangat untuk belajar

Anda akan gagal dalam mencapai masa depan, ini membuktikan bahwa Anda merupakan pribadi yang luar biasa, tinggal mengupayakan berbagai usaha untuk mewujudkannya, diantaranya: (1) menetapkan tujuan belajar, karena tanpa tujuan biasanya seseorang akan malas untuk belajar dan apabila memiliki tujuan belajar maka seseorang akan termotivasi untuk melakukannya, (2) menetapkan target belajar, usahakan Anda tetapkan apa saja prioritas yang akan dilakukan selangkah demi selangkah dalam belajar dengan memasang target yang realistis, tidak terlalu tinggi yang nantinya akan mengganggu kondisi mental seperti kecewa, kesal bahkan marah, (3) buatlah kata-kata motivasi dan tempel pada tempat yang sering kamu pandang di samping itu Anda dapat membaca buku motivasi untuk memperkuat dorongan dari dalam diri Anda, (4) berhenti menunda-nunda pekerjaan atau tugas, hal tersebut dapat menghabiskan waktu dengan sia-sia, mulai saja dulu dan nikmati segala usaha yang dilakukan, (5) berikan reward atas pencapaian diri, atas setiap target yang kamu wujudkan berikan penghargaan pada diri, tidak harus mahal atau sulit, sederhana saja seperti makan makanan kesukaan setelah menyelesaikan tugas dalam minggu ini tanpa terburu-buru, pergi berjalan-jalan ke pantai atau tempat yang Anda sukai setelah memperoleh nilai ujian yang tinggi. Apabila masih sulit Anda atasi, maka Saya menyarankan untuk datang ke Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling UNP, Anda akan diberikan pelayanan konseling oleh konselor. Demikianlah yang dapat Saya sampaikan, mudah-mudahan dapat membantu Anda mengatasi permasalahan. Jika ada hal yang kurang memuaskan konselor di UPBK akan dengan hati melayani dan membantu penyelesaian permasalahan Anda lebih baik.

Terima kasih

KRITIK ENGLISH CORNER Oleh Silvi Wardahtun Aisyah Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar TM 2020

Social media has become something usual in our daily life. We use it to share our current activities, our achievement, our latest holiday, to let people know about ourself. We can easily communicated and have online conversation even with the stangers, without worrying any barriers about distance and time,.

However, behind a bunch of benefits that we get, social media is like a knife with two blades, one of which can harm ourselves.

And it will deeply disturbed our mental health.

The research from We Are Social reveals that the number of active social media users in early 2022 is 191 million people.

With a total population of more than 273.5 million, this means that almost half of Indonesia’s population is an active user of social media. Right now, Instagram occupies the second place after WhatsApp as the most used social media.

Many people who use social media experience mental health disorders with different symptoms, such as insecurity, sleep disturbances, stress, depression, stomach aches, and the worst part is that they choose to commit suicide. .

Young people be the most suffering with bad impact of social media. Whereas, young people is the most valueable asset in form of human resources that will play big role in the next era.

This problem can experienced by young poeple because social media give irational life comparison and irritant to bullying.

First, social media makes

young people compare their lives with others. On social media we can see anyone in this world, such as celebrities, rich people, selebgram, happy family, and many more. Even we can see people that have all of this criteria.

In social media, everyone flaunt their lives that seem to look so perfect. they only show the things they want to show, rarely do they try to show the problems they have, the failures they have suffering, or even imperfect part of their body.

Young people take it too serious. They are too focused on people’s standard of living, that life must have an apple phone, expensive car, stay in luxury hotels, good looking, happy family, and financially stable. So, they try to do something instantly to get those kind of things. Like try new skincare to brighten their skin, whereas celebgram used effect and filter to brighten their skin.

With this life comparison young people don’t love themselves. It make young people not aware of the abilities they have.

In fact, they just trying to imitate other people’s lives in social media instead of try to be a unique

person. For example, they spend too much time scrolling on social media. Instead of getting motivation or get entertain. They just waste their time for several hours scrolling until they get tired and dizzy because spending so much time in front of the screen.

Young people with their brain power should manifest their time into something that give good impact for their life.

They can spend their time with learning their major, create something new, build their own business, try new things, explore the world, and many more.

Second, Social media make young people lose their humilities by easily hurt other people if they make mistakes, or have problem that none of their business. This happen because they give the negative emotion creates by not loving their own life enough, in other word they hate themself. And think that other people must suffer more than their own life. For example, if celebrity have mistakes or problem with their own family. We just strangers to celebrities, we dont know them better, so why we easily give bad comment into their social media that can make them depression.

In conclusion, social media have negative impact, especially for young people. Young people lose their self, they try to put them self in someone else life.

They busy about something out of their business. They easiy hurt someone else by their own devices. They forget their own talent, abilities, and their presence that can take small action to make the world better.

Diasuh Oleh Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd.

Setelah membaca karangan Silvi Wardahtun Aisyah, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar berjudul “Mental Health Crisis by Social Media”, Saya komentari mengenai bahasa dan gagasan.

Pertama, bahasa Inggris yang digunakan Silvi sudah cukup baik mengingat penulis bukan berasal dari Jurusan Bahasa Inggris. Memang ada beberapa kesalahan tata bahasa dalam karangannya, namun kesalahan itu dapat dimaklumi. Untuk kesalahan tata bahasa itu, Saya memberi tanda cetak tebal agar penulis dapat mempelajarinya lagi dan bisa memperbaiki di masa datang.

Kesalahan yang tidak disadari penulis adalah masalah konkordansi atau kesesuaian antara pokok kalmat dengan prediket nya, tanda jamak dan penggunaan bentuk “ing”. Selain

itu, pemakaian prediket untuk orang ketiga tunggal dalam kalimat present.

Kedua, menyangkut gagasan yang disampaikan penulis. Menurut hemat Saya tema tulisan sudah cukup tepat. Hal ini mengingat bahwa media sosial digunakan oleh hampir seluruh lampiran masyarakat mulai dari anak-anak, pelajar, mahasiswa dan sampai dewasa dan orang tua. Bagi mahasiswa, media social sudah menjadi kebutuhan dalam keseharian mereka. Bahkan, ada mahasiswa yang menjadi galau dan kebingunan jika tidak bermedia social.

Akan tetapi, agaknya perlu dipertanyakan apakah memang pengaruh media social bagi mahasiswa seperti itu. Menurut asumsi saya sedikit sekali mahasiswa yang mengalami gangguan kesehatan mental karena bermedia social.

Rasanya jarang mereka terpengaruh oleh gaya hidup para artis, selebiritis, selebgram dan mereka berprilaku hidup glamor dan mewah. Hal ini disebabkan, mahasiswa memiliki keterbatasan baik secara ekonomi maupun waktu dan tempat.

Saya berpesan pada penulis agar teruslah menulis ke depannya. Semoga.

SOSOK

Siapa Bersungguh-Sungguh Dia Mendapatkannya, Apa yang Ditanam Itu yang Dituai Prof. Dr. Anton Komaini, S.Si., M.Pd Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan “Seseorang yang latihan keliling lapangan hanya sekali tidak akan lebih baik dengan seseorang yang latihan keliling lapangan tiga kali,” itulah ungkapan yang disampaikan Prof.

Dr. Anton Komaini S.Si, M.Pd Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan saat ditemui Ganto, Sabtu (11/3). Pria asal Kabupaten Kaur, Bengkulu ini menggenapkan jabatan fungsional tertingginya di usia yang sangat muda yakni 36 tahun. Terhitung per tanggal 1 Desember 2022 lalu dan diangkat pada tanggal 17 Maret 2023, dimana Anton menjadi Guru besar termuda di UNP. Pria kelahiran 1986 ini memulai karirnya menjadi asisten dosen (Asdos) kurang lebih tiga tahun lamanya, dimana saat itu Asdos tidak mendapatkan honorarium. Terbilang baru pada tahun 2010, Anton resmi merekam jejak di dunia Pendidikan. Diangkatnya menjadi dosen tidak membuat Anton berhenti untuk belajar.

Menjadi dosen bukan semerta mengampu dan membimbing mahasiswa saja, seti-

ap dosen memiliki kewajiban melaksanakan tridharma (tiga darma) yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian Masyarakat. Hal itulah yang senantiasa dilakukan oleh Anton. “Menurut saya poin pentingnya bagi dosen adalah menjalankan tridarma, yang pertama pengajaran, dua darma lainnya yakni penelitian dan pengabdian masyarakat tetap dilaksanakan, sehingga bonusnya itu, Disamping menjalankan kewajiban juga menambah kredit point,” papar pria yang pernah bercita-cita menjadi polisi ini.

Selain itu, Anton banyak mengajukan proposal.

Disaat orang lain mengajukan satu proposal ia bisa mengajukan tiga atau lebih proposal sehingga banyak mendapatkan hibah untuk penelitiannya. Meski begitu, Anton mengaku bukan tipe orang yang langsung mendapatkan ide begitu saja. Ia banyak belajar dari

senior-seniornya. Bahkan ia juga belajar dari dosen fakultas lain.

Anton memulai semuanya dari nol, dia tidak malu dan gengsi serta mau belajar dengan siapapun. Meski pada awalnya banyak proposal yang tidak lolos, namun dengan semangat belajarnya Anton akhinya berhasil. Setiap tahun minimal ia

mendapatkan dana hibah untuk 3 proposal, bahkan bisa mencapai 5 hingga 6 proposal. Sehingga setiap tahun Anton memiliki karya, baik itu jurnal, buku, hak paten atau hak cipta.

Semangat dan kerja keras itulah yang membuat Anton dapat menaikkan jabatan fungsionalnya. Pada tahun 2013 Anton mendapatkan jabatan fungsional pertamanya sebagai Asisten ahli. Lalu pada tahun 2015, ia menaikkan jabatan menjadi Lektor (3d), serta menyusul pada 2019 menjadi Lektor Kepala (4b) hingga ditahun 2022 ia menggenapkan jabatan fungsional menjadi Guru Besar. Kenaikan jabatan tersebut berdasarkan kalkulasi kredit poin yang didapatkan Anton karena aktif dan senantiasa menjalankan kewajibannya sebagai dosen yakni tiga darma.

“Luar biasa dikebut tapi tidak pernah sekalipun ditargetkan. Hanya berproses dan melebihkan kerja diband-

ingkan kerja orang yang biasa,” ungkapnya.

Meskipun kebanyakan Guru Besar tergolong senior, baik dari lamanya pengalaman mengabdi di Universitas maupun dari segi usia, hal tersebut tidak berlaku bagi Anton. Di usia yang sangat muda, Anton dapat membuktikan bahwa siapa pun akan bisa asalkan diiringi dengan usaha dan kerja keras.

Anton berpesan kepada seluruh mahasiswa dan teman Ganto, bahwa tidak perlu memikirkan ingin jadi apa, berprestasi atau tidak, ingin jadi orang sehebat apa. Tapi pikirkan bagaimana caranya menjadi orang yang berguna bagi orang lain, keberhasilan akan menjadi harga mati jika sudah berguna bagi orang lain. Anton mengungkapkan, orang yang bernilai akan lebih baik dibandingkan yang berprestasi, karena orang yang pintar itu banyak.

“Cobalah untuk tidak menjadi orang sukses tapi cobalah menjadi orang yang bernilai, itu prinsip hidup saya. Saya ingin kemampuan saya bisa bermanfaat bagi orang lain,” tutupnya.

OPINI

10

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

di sebanyak 32 kasus sepanjang tahun 2022. Sedangkan menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 ada 188 desa/kelurahan di seluruh Indonesia yang menjadi arena perkelahian massal antar pelajar atau mahasiswa. Kedua, bolos. Sebanyak 45 siswa-siswi SMP dan SMA kedapatan bolos pada 17/3/2022 di Kota Padang. Ketiga, kekerasan seksual. Terhitung dari Januari hingga Juli 2022 tercatat 12 kasus, terdiri dari 3 kasus terjadi di sekolah pada wilayah di bawah naungan Kemendikbud dengan persentase (25%). Sedangkan kasus di satuan Pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama RI sebanyak 9 kasus atau 75% (KPAI, 2022). Keempat, bullying (perundungan).

KPAI mencatat terjadi 53 kasus anak korban perundungan di lingkungan sekolah dan 168 kasus perundungan di dunia maya tahun 2021. Sedangkan dari Januari hingga Oktober 2022, kasus perundungan di sekolah meningkat menjadi 81 kasus.

Terdapatnya beberapa kasus yang telah terjadi di lingkungan sekolah, maka secara point of view) iklim sekolah masih menjadi tempat yang jauh dari kata kondusif. Louis William Stern (1871-1938), seorang filosof sekaligus psikolog Jerman men-

ciptakan teori konvergensi yang menemukan bahwa lingkungan mempengaruhi individu. Maka Stern memberikan tesis pada teorinya bahwa sesungguhnya faktor lingkungan berperan penting untuk perkembangan manusia.

Maka di sekolah, lingkungan sekolah yang terbagi pada dua hal yaitu iklim belajar dan iklim sekolah berpengaruh terhadap siswa, baik itu hasil belajarnya, sikapnya, pengembangan keterampilannya serta yang lainnya.

I k l i m belajar adalah suasana dan kondisi kelas dalam hubu- ngannya dengan kegiatan pembelajaran. Iklim belajar me- rupakan suasana yang ditandai oleh adanya pola interaksi atau komunikasi antara guru-siswa, siswa-guru dan siswa-siswa. Iklim sekolah merupakan istilah umum yang mengacu pada perasaan, atmosfer, sifat, ideologi, atau lingkungan pergaulan sekolah (Hoy, 2002).

Karakteristik lingkungan sekolah dengan lingkungan sekolah yang lain berbeda ibarat sebuah kepribadian pada manusia, maka iklim sekolah tersebut karakteristiknya dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang terdapat di sekolah tersebut. Jika iklim belajar yang diciptakan guru tidak kondusif maka siswa

akan merasa jenuh belajar, kurang berminat sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar.

Maka pemecahan masalah pada dunia pendidikan sedini mungkin dilakukan sejak dari akarnya karena dunia pendidikan hari ini sudah jatuh pada kondisi yang ekstrem jika dilihat pada kondisi lingkungan sekolah yang malah menjadi tempat yang menakutkan bagi siswa.

Lingkungan sekolah yang kondusif memerlukan kontinuitas antar kepala sekolah, guru dan staf.

Kepala sekolah berperan sebagai supervisor hendaknya meningkatkan Iklim sekolah yang lebih baik melalui peningkatan standar tata tertib yang meningkatkan dan memberlakukan penindakan yang lebih mengarah pembangunan (konstruktif) pada siswa yang melanggarnya dan memberikan efek jera yang humanis agar siswa tidak merasa takut, serta menciptakan lingkungan sekolah yang lebih rapi dan bersih agar terciptanya suasana belajar mengajar yang lebih baik.

Peranan guru sebagai seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, aman, nyaman dan kondusif, keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa. Iklim belajar yang tidak kondusif akan berdampak negatif terhadap proses pembe-

Maichel Firmansyah Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi TM 2020

lajaran dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa akan merasa gelisah, resah, bosan dan jenuh. Sebaliknya dengan iklim belajar yang kondusif dan menarik dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dilakukan menyenangkan bagi peserta didik.

Melihat dari kondisi sekolah dan perguruan tinggi yang aspek lingkungan sekolah menjadi penentu terhadap kondisi dari seorang siswa dan mahasiswa dari seluruh masalah yang ada pada siswa-siswi termasuk kasus di perguruan tinggi, maka sejatinya dunia pendidikan lingkungannya belum aman dan kondusif bagi anak generasi bangsa untuk dapat meimba ilmu dan mengembangkan diri mereka, maka reformasi dunia pendidikan menjadi suatu yang dibutuhkan untuk dapat bersaingnya generasi bangsa di kancah internasional.

Pentingnya Literasi Digital bagi Mahasiswa Literasi digital memiliki peran yang besar dalam membantu orang terhubung di era globalisasi ini. Literasi digital tidak hanya sekadar membaca artikel online, tetapi memahami keragaman konten yang dapat diakses Jika dipahami dengan baik, literasi digital dapat membantu individu memperoleh keterampilan digital yang diperlukan. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan kemampuan kognitif, etika, sosio-emosional dan teknis untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat, dan mengkomunikasikan konten atau informasi.

Menurut Martin (2011), literasi digital adalah kesadaran, sikap, dan kemampuan dalam menggunakan perangkat digital dengan benar untuk mengidentifikasi, menggunakan, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis dan mensintesis sumber daya digital, dan berkomunikasi. dengan orang lain.

Berdasarkan dua definisi di atas, disimpulka literasi digital

penting untuk penggunaan media digital yang aman dan etis. Namun sebagian masyarakat masih belum mengetahui lebih jauh tentang literasi digital, seperti manfaat yang ada atau bahaya apa saja yang bisa ada secara digital. Pada dasarnya, tingkat literasi digital berbanding lurus dengan penggunaan positif media digital. Arti nya, semakin tinggi literasi digital seseorang, semakin mahir mereka dalam menghadapi isu-isu digital yang bermunculan.

Mahasiswa di era digital menghadapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat saat ini, di antaranya isu yang berhubungan komunikasi digital.

Beberapa teknik dapat digunakan untuk menganalisis suatu isu, antara lain teknik penyaringan, teknik analisis isu, dan analisis kesenjangan. Isu-isu tersebut diperbincangkan dan menjadi masalah bangsa hingga kemudian menjadi ancaman tersendiri bagi bangsa itu sendiri. Itulah sebabnya mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa membutuhkan literasi digital. Dengan banyaknya sumber informasi yang tersedia,

bukan tidak mungkin mahasiswa akan menjumpai berita bohong/ hoax. Sehingga, di era keterbukaan informasi ini, mahasiswa harus memiliki literasi digital, karena Gilster (1997) menyatakan bahwa literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital.

Mengingat besarnya pengaruh media dalam membentuk persepsi, dan tindakan, maka penting untuk berhati-hati dan waspada dalam menggunakan media. Terdapat tips penggunaan media sosial untuk membantu mahasiswa terhindar dari risiko melanggar hukum. Pertama pahami peraturan, memahami peraturan atau undang-undang terkait teknologi informasi penting untuk mengetahui dengan tepat apa yang boleh dan tidak boleh saat menggunakan media digital. Memahami aturan juga termasuk memahami ketentuan masing-masing situs media digital. Ada baiknya sebelum menyerbarkan, lakukan verifikasi terhadap kebenaran informasi yang dibagikan kepada

publik. Mengecek kebenaran informasi merupakan tugas setiap pengguna media sosial.

Kedua, ikuti etika media sosial. Etika ini penting untuk melindungi kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain, agar tidak saling mengganggu. Biasanya, kesulitan terbesar dalam menerapkan etika adalah ketika seseorang lebih memilih anonimitas, yang menyembunyikan identitas aslinya di media sosial.

Ketiga, pasang identitas asli dengan benar. Meskipun anonimitas adalah salah satu karakteristik dunia digital, penting untuk memasukkan identitas sebenarnya sebagai bagian dari etika. Namun, informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat email, nomor rekening atau alamat rumah tidak boleh dicantumkan secara sembarangan. Keempat, lebih berhati-hati saat ingin mengungkapkan hal atau informasi pribadi. Memposting masalah pribadi adalah hak pengguna jejaring sosial. Namun, harus berhati-hati karena banyak pelaku kejahatan di dunia maya yang memanfaatkan informasi pribadi untuk mendapatkan

11

Dansa Politik dan Koalisi Oligarki Menyongsong Pemilihan Presiden 2024

Menilik Kondisi Dunia Pendidikan dari Iklim Belajar dan Iklim Sekolah Sekolah yang baik membutuhkan lingkungan sekolah yang kondusif. Lingkungan sekolah yang kondusif itu dapat termanifestasi dari iklim sekolah dan Iklim belajar yang ada di sekolah.

Iklim tersebut dipengaruhi oleh aturan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang berada di lingkungan sekolah.

Akan tetapi yang terjadi di lapangan belum mampu mencapai kondisi ideal.

Kejadian yang dalam kurun waktu belakang sempat viral di masyarakat di kota Padang, seperti yang dimuat oleh Haluan. com berujudul “Dugaan Penculikan Anak di Padang Ternyata Hanya Karangan, Korban Mengaku Takut Karena Terlambat Sekolah”. Fenomena ini menimbulkan sebuah pertanyaan. Ada apa dengan siswa saat ini, apa yang terjadi dengan lingkungan sekolah sehingga siswa tersebut melakukan tindakan yang begitu jauh. Apakah karena aturan yang ada di sekolah menciptakan rasa takut yang berlebihan. Apa yang ditakuti oleh siswa tersebut, apakah sanksi hukum atau sanksi sosialnya, atau hal lainnya.

Secara garis besar isu yang menjadi permasalahan pendidikan, seperti: pertama, masalah tawuran. Di Indonesia kasus tawuran seakan tidak pernah hilang dari dunia pendidikan Indonesia, apalagi di kota Padang.

Berdasarkan data dari Kapolresta Padang, Kombes Ferry Harahap, tawuran antar siswa sudah terja-

OPINI

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Sudah tahun 2023 dan kurang satu tahun lebih pertarungan bergengsi untuk merebut kekuasan tertinggi di negara ini.

Beberapa elit politik sudah melangsungkan drama silahturahmi. Bahkan sudah terpapar di publik mengenai dansa-dansa politik yang dilakukan para elit.

Besar kemungkinan pemilihan pemimpin ini juga salah satu bentuk upaya mempertahankan oligarki di Republik Indonesia.

Sehingga tak hanya partai politik besar saja yang berdansa saat ini, bahkan embrio-embrio partai politik pun juga bermunculan untuk ambil peran agar nanti dapat bagian. Selain itu semakin panasnya kondisi politik baik itu di istana sendiri maupun gerakan oposisi yang semakin gesit.

Menariknya, gambaran koalisi partai sudah muncul sampai saat sekarang, mulai dari Koalisis Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. Sementara itu adanya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terdiri dari Gerindra dan PKB. Dan terakhir Koalisi Perubahan yang diisukan NasDem, PKS dan Demokrat. Lantas kemana arah partai pemenang yaitu PDIP akan berlabuh, apakah berdiri sendiri atau malah merepet ke koalisi lain.

Menarik sekali kita kupas hitung-hitungan simulasi embrionik ini apakah berhasil dengan simulasi diatas atau malah ada perubahan, mengingat masih berjalannya silahturahmi partai.

Bahkan bisa saja terjadi kemungkinan tidak terduga dari koalisi calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Publik sekarang tentu sudah mengetahui dan melihat kondisi di tubuh pemerintahan sekarang siapa saja nama-nama yang muncul untuk menjadi calon pemimpin di Republik ini. Nama-nama tersebut seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto. Ketiga tokoh ini tentu sudah terkunci dengan koalisi yang sudah dibangun seperti Anies Baswedan yang sudah di deklarasikan oleh NasDem. Bisa kita lihat bahwa kartu Ganjar Pranowo masih tetap milik PDIP yang merupakan partai Ganjar sendiri, namun besar kemungkinan kartu ini hanya berlaku untuk menjadi cawapres saja. Sayang sekali melihat elektabilitas yang tinggi namun terkekang oleh oligarki partai.

Internal PDIP tentunya melihat status Ganjar yang hanya menjadi petugas partai, lain hal dengan Puan Maharani anak seorang pemilik partai.

Merujuk dari Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 222 tentang Pemilu dijelaskan syarat pencalonan Presiden minimal 115 kursi DPR RI. Adapun perolehanan kursi masing-masing partai di DPR RI berdasarkan data dari Total Politik yaitu PDIP berjumlah 128 kursi, Golkar 85 kursi, Gerindra 78 kursi, NasDem 59 kursi, PKB 58 kursi, Demokrat 54 kursi,

PKS 50 kursi, PAN 44 kursi dan PPP 19 kursi. Inilah yang menjadi gambaran siapa yang bisa berdiri sendiri maju tanpa menjalin koalisi.

Maka dari itu berdasarkan data perolehan suara diatas, terlihat jika koalisi-koalis tersebut berhasil menyepakati nama calon Presiden. Maka berkemungkinan besar tiga koalisi besar tersebut akan mengusung calon mereka masing-masing. Seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan 148 kursi mengusung Airlangga Hartarto, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan 136 kursi mengusung Prabowo Subianto dan Koalisi Perubahan dengan 163 kursi mengusung Anies Baswedan. Menariknya disini ialah nasib PDIP yang belum menentukan koalisi namun dengan jumlah 128 kursi bisa mengusung calon Presiden sendiri, pertanyaan nya apakah sanggup PDIP sendiri?

Melihat kondisi seperti ini, PDIP dengan partai pemenang dan jumlah kursi sudah melebihi angka minimal menurut UU Pemilu. Namun ditubuh PDIP tengah berbenturan seperti yang penulis katakan, antara kepentingan partai dan kepentingan oligarki, karena mengingat ada dua tokoh yang muncul dalam internal PDIP yaitu Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Banyak survei-survei memperlihatkan elektabilitas Ganjar yang tinggi dibandingkan dengan Puan. Dan inilah mungkin

menjadi modal besar PDIP bisa mengutus Ganjar namun berbanding terbalik jika PDIP memaksakan Puan. Seandainya jika PDIP mengusungkan Ganjar akan semakin rumit untuk menjalin koalisi. Namun, jika PDIP berdiri sendiri bakalan semakin sulit untuk menang, maka jalan lain ialah PDIP tengah terjebak dalam pertarungan koalisi, sehi ngga mau tak mau kartu Ganjar hanya berlaku untuk calon Wakil Presiden jika berkoalisi dengan salah satu koalisi yang sudah terbentuk. Berdasarkan Esensi Presidensialisme Multipartai sangat sulit untuk membentuk kekuatan politik dominan, sehingga tetap saja perlu bernegosiasi dan melakukan dansa-dansa politik.

Sementara itu, salah satu kesalahan dalam koalisi perubahan ialah terlalu cepat NasDem mendeklarasikan Anies, hal ini menjadi sebab kurang harmonisnya koalisi tersebut. Mengingat PKS dan Demokrat sama-sama mempunyai ego untuk menjadi pasangan Anies. Hal ini juga serupa melihat kekesalan Presiden Joko Widodo terhadap NasDem dengan mendeklarasikan Anies.

Bisa saja Joko Widodo meruntuhkan koalisi Perubahan dengan reshuffle kabinet, artinya mengganti para Menteri dari NasDem dan diganti dengan PKS. Strategi ini sangat ampuh jika PKS memanfaatkan peluang ini, dan PKS bisa menempatkan posisi aman untuk menyelamat-

Rifaldi Makriwal Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara TM 2021

kan partai nantinya.

Maka dari itu, dapat kita lihat bahwa pertarungan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 nanti menjadi suatu pertarungan hidup mati oligarki.

Sama kita ketahui, Presiden Joko Widodo pastinya tidak tinggal diam saja. Bahkan bisa saja Koalisi Indonesia Bersatu adalah sokongan dari Joko Widodo untuk menyelamatkan oligarkinya melalui Ganjar Pranowo. Kita lihat saja tanggal mainnya nanti.

Tentunya penulis melihat patalogi Indonesia sekarang ialah oligarki yang selalu menjadi amunisi untuk beratahan dalam kekuasaan. Sayangnya lupa dengan konsep negara Indonesia yang demokrasi. Artinya, para elit sudah mengkhianati janji kemerdekaan. Penulis berpesan nantinya pilihlah pemimpin yang betul-betul memiliki kiprah yang baik dalam memimpin dan memang betul-betul terlihat kinerja rekam jejaknya.

KOLOM

Menerapkan Self Awareness Mulai Sekarang Oleh Esa Adila Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2021

Yoga Mestika Putra Dosen Sastra Indonesia Universitas Jambi

keuntungan secara ilegal.

Literasi digital sangat penting bagi mahasiswa. Literasi digital juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama saat menulis skripsi, disertasi, dan tesis. Selain diperlukan dalam proses pembelajaran dan akademik mahasiswa itu sendiri, literasi juga berperan dalam skema yang lebih besar dan dalam membuat perubahan dalam masyarakat secara luas.

Sebagai “agent of change”, mahasiswa harus mampu membawa perubahan dalam masyarakat, khususnya melalui literasi.

Kehidupan manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu begitu pun dengan teknologi. Kehidupan manusia saat ini semakin mengalami kemajuan yang begitu pesat tentu saja hal tersebut juga diikuti dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat pula.

Dilansir dari kompasiana.com, teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu terapan, atau sarana komprehensif untuk menye-

diakan barang-barang yang diperlukan untuk keberadaan dan kenyamanan hidup manusia. Jika kita merujuk pada pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa teknologi adalah ciptaan manusia. Segala hal yang diciptakan oleh manusia selain memiliki banyak sekali sisi positif tentunya juga mempunyai sisi negatifnya, tak terkecuali dengan teknologi.

Berkembangnya teknologi dari waktu ke waktunya tentunya akan memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia.

Dengan semakin berkembangnya teknologi akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih praktis dan memudahkan manusia dalam mengurus segala keperluan sehari-hari. Saat ini seakan-akan segala permasalahan kehidupan manusia bisa diselesaikan dengan adanya teknologi. Contohnya akibat pandemi Covid-19 dimana segala aktivitas tidak boleh dilaksanakan secara tatap muka. Dalam hal ini kita sebagai manusia bisa mengadakan pertemuan secara

online dengan menggunakan aplikasi yang bernama zoom.

Namun tak dapat dipungkiri disamping memiliki banyak sekali keuntungan, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif. Kepercayaan manusia secara berlebihan terhadap teknologi juga malah menimbulkan suatu penyakit yang salah satunya yaitu kemalasan. Dapat kita lihat, berkembangnya teknologi saat ini membuat manusia malas untuk melakukan segala sesuatu yang mengharuskan dan membutuhkan kinerja otak dan otot manusia. Manusia seakan-akan ingin semuanya serba praktis tanpa harus berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan atau mengerjakan sesuatu. Contohnya saja, saat sebelum adanya teknologi untuk mendapatkan sebuah informasi kita harus membaca koran atau buku namun pada zaman sekarang manusia bisa mengakses dan mendapatkan segala informasi dari internet. Bahkan dengan adanya internet akan membuat seorang murid terbia-

sa mengerjakan tugasnya dengan hanya mengandalkan jawaban di internet saja. Hasil penelitian dari university Of waterloo mengungkapkan bahwa keberadaan internet menyebabkan orang mempertanyakan pengetahuan dan ingatannya sendiri, yang kemudian akan mendorong seseorang untuk mengecek ulang melalui internet. Hal ini mengakibatkan otak menjadi malas untuk berkerja dan mengingat segala sesuatu.

Jika kita kaji lebih dalam, kepercayaan manusia sepenuhnya terhadap teknologi akan menjadi boomerang untuk manusia itu sendiri. Bukan tidak mungkin kedepannya peran manusia akan digantikan dengan inovasi teknologi yang terus mengalami perkembangan. contohnya saja saat ini sering kita lihat manusia tidak perlu membersihkan rumah secara manual tetapi cukup tinggal nyalakan robot pembersih otomatis akan membersihkan rumah sendiri. Tak hanya itu, pada dunia industri hampir seluruh proses produksi telah

dilakukan oleh robot, mulai dari pemindahan barang, packing dan banyak pekerjaan lainnya. Tidak menutup kemungkinan, kasir atau bahkan pekerjaan manusia lainnya bisa digantikan oleh robot juga. Dari hal tersebut, kita dapat berpikir bahwa pada masa depan bukan tidak mungkin jika peran manusia bisa digantikan oleh inovasi teknologi yang terus mengalami perkembangan jika manusia meletakkan kepercayaan sepenuhnya dan selalu bergantung kepada teknologi.

Oleh karena itu, sebagai generasi di era modern ini harusnya kita dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi yang selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dengan bijak.

Kita sebagai manusia harusnya menyadari bahwasanya teknologi adalah alat yang dapat membantu pekerjaan kita bukan malah mengerjakan pekerjaan kita. Manfaatkan teknologi secara maksimal dan pandai dalam menimalisir dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut.

12

FOTO

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

FOTO

13

TEROPONG

14

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Era Reformasi Birokrasi melalui Zona Integritas Reformasi birokrasi di UNP bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan pelayanan publik dari berbagai fakultas di UNP. Hal ini berutjuan untuk mengurangi korupsi, birokrasi yang lambat, serta meningkatkan kepuasaan civitas academica UNP terhadap pelayanan yang diberikan.

Pemerintah berupaya menekan kasus korupsi melalui program Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). WBK adalah predikat untuk unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan, tata laksana, sistem manajemen SDM, pengawasan, dan akuntabilitas kinerja. Tujuannya adalah mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Sedangkan merupakan predikat yang diberikan untuk unit kerja yang memenuhi kriteria WBK ditambah penguatan kualitas layanan publik. Tujuannya adalah mencegah KKN dan memberikan layanan prima.

Pada 2020, Universitas Negeri Padang (UNP) memilih Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebagai pilot untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB) dengan fokus pada WBK. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah jika pemimpin dan staf-nya berkomitmen mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, dengan tujuan membangun unit kerja bebas dari korupsi, pungli, dan memberikan pelayanan cepat dan berkualitas.

Dr. Yuni Ahda, S.Si, M.Si sebagai ketua pelaksana ZI pada FMIPA, saat di wawancarai Ganto pada Kamis (2/3) menyampaikan, FMIPA diawal ditunjuk oleh UNP sebagai pilotting atau sebagai pelaksa-

KILAS

na pertama ZI sebelum Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Fakultas Ekonomi (FE). Evaluasi dari Kemendikbudristek menunjukkan bahwa FMIPA UNP meraih nilai 87,58 dalam satu tahun. Ini di bawah Fakultas Teknik UGM, Fakultas Keagamaan Islam Universitas Trunodjoyo, Fakultas Psikologi Airlangga, dan LL2Dikti XI Aceh.

Mahasiswa Jurusan Statiska TM 2021, Rahmad Wanizal Pastha juga merasakan pengaruh besar dalam kegiatan pada fakultas baik dari segi pelayanan dan juga pada kegiatan mahasiswa dari dampak implementasi ZI yang telah diterapkan pada FMIPA. “Saya berharap agar semoga pelayanan akademik dan aktivitas kemahasiswaan lebih diperhatikan lagi kedepannya oleh fakultas, serta dari segi pelayanan ZI menjadi lebih baik lagi kedepannya dalam meningkatkan berbagai pelayanan publik seperti mahasiswa ataupun civitas akademia.” ungkapnya, Minggu (2/4).

Sukses sebagai pilotting implementasi ZI/WBK di UNP, maka kegiatan akan digulirkan ke fakultas lain yang dipandang sudah menjalankannya, yaitu Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP. Ketua pelaksana dari ZI pada FBS ialah Dr. Havid Ardi, M.Hum, menanggapi informasi tersebut bahwasanya FBS berusaha memberikan pelayanan dan keamanan terbaik melalui ZI tidak hanya kepada maha-

TEROPONG

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

15

Silent Victim: Tantangan Satgas PPKS dalam Menyibak Kekerasan Seksual Silent Victim adalah frasa dalam bahasa Inggris yang diartkan seseorang yang menjadi korban tanpa mengungkapkan atau menyuarakan penderitaannya. Kejadian ini sering terjadi di kasus kekerasan seksual yang menyebabkan bukti terjadinya kejahatan tidak ada. Ini menjadi tantangan terbesar bagi Satgas PPKS yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi kekerasan seksual di lingkup kampus.

Potret: Terdapat banner yang menyatakan FMIPA sudah menjadi wilayah zona integritas. Hal ini merupakan bentuk komitmen FMIPA dalam reformasi birokrasi, Minggu (29/10). f/Afifah.

siswa tetapi juga kepada semua civitas academica FBS. Havid menjelaskan bentuk implentasi yang diterapkan dari program ZI di FBS selain surat menyurat secara online terdapat juga sistem kemanan melalui pusat informasi yang memberikan tanda pengenal sebelum kita memasuki area lebih dalam dari FBS seperti menemui Dekan, Wakil Dekan, administrasi serta pergi ke ruang dosen-pun memakai yang namanya tanda pengenal, tamu yang datang akan di sambut dulu di pusat informasi dan meninggalkan KTP sebagai bentuk jaminan keamanan dari civitas academica FBS. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Muhammad Adek, S.Hum, M.Hum, dalam wawancara dengan Ganto pada Jumat (17/3), menyampaikan bahwa penerapan Program ZI memberikan dampak yang signifikan bagi komunitas akademik UNP, terutama di fakultas yang telah mengadopsi ZI. Di FBS, hal ini terlihat dalam bentuk penghapusan penyediaan makanan atau minuman selama sidang, baik itu seminar proposal maupun ujian skripsi, serta dalam

pelayanan surat menyurat yang transparan dan tepat waktu, yang akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan.

Kemudian pada 2022 lalu, peluncuran ZI dilaksanakan di fakultas berikutnya, yaitu oleh Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (FE UNP). Dr. Marwan, S.Pd, M.Si, menjelaskan bahwa pelaksanaan ZI ini merupakan bagian dari upaya reformasi birokrasi. Tujuan utama dari ZI ini adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh anggota komunitas akademik FE UNP, termasuk mahasiswa, dosen, dan staf administrasi, serta masyarakat umum.

FE UNP telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam ZI, Marwan melanjutkan, dalam pembangunan Zona Integritas terdapat dua komponen yang harus ada, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil, komponen pengungkit menjadi faktor utama dan penentu sebagai sasaran hasil pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM. Komponen pengungkit mempunyai enam komponen yaitu pertama Manajemen Perubahan bertujuan un-

tuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir, serta budaya kerja individu pada unit kerja yang dibangun menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas dengan indikator, Penyusunan Tim Kerja, Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM, Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja.

Marwan menjelaskan bahwa ketika mereka ditugaskan untuk melaksanakan ZI, mereka akan menjalankan rencana aksi, dan pada akhir tahun, akan menyusun laporan evaluasi. Laporan ini akan mencakup matriks lembar kerja evaluasi yang berisi skor-skor dari perubahan yang telah dilakukan di FE, termasuk enam bidang yang telah dijelaskan. Penilaian tadi tidak hanya berupa angka tetapi juga didukung dengan data buktinya.

“Ketika kita ditunjuk untuk menjalankan ZI, maka kita jalankan rencana aksi. Nanti, pada akhir tahun, akan kita laporkan dalam bentuk kerja evaluasi,” terangnya, Kamis (16/3). Zaifa.

Menindaklanjuti Permendikbud Ristek No 30 Tahun 2021 sebagai upaya prokatif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di ranah kampus, pada 22 September 2022 Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) resmi melantik Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Kendati demikian, dalam setahun lebih sejak pelantikan tersebut, perkembangan Satgas PPKS belum mendapat perhatian penuh dari setiap lapisan elemen di kampus.

Dr. Fatmariza, M.Hum selaku Ketua Satgas PPKS kepada Ganto menyampaikan bahwa saat ini Satgas PPKS menghadapi tantangan serius karena korban tidak mau menindaklanjuti kasus kekerasan seksual yang terjadi kepada mereka. Hal ini seringkali disebabkan oleh rasa takut terhadap pelaku.

“Saat ini sudah ada pengaduan yang sampai namun saat akan ditindaklanjuti korban gak mau lagi. Hal ini menjadi kendala dalam pengatasan kekerasan seksual di kampus,” ungkapnya, Selasa (28/2).

Menegaskan hal tersebut, Prof. Dr. Jamaris, M. Pd selaku Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pelaksana Tugas Strategis (LP3S) menyatakan bahwa saat ini kekerasan seksual banyak terjadi secara pasif.

“Kejadian-kejadian terhadap kekerasan atau pelecehan seksual

Pemangkasan: Upaya pemangkasan sejumlah pohon di depan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNP, Minggu (24/9). f/Rani.

Potret: Potret Ketua Satgas PPKS dan Ketua LP3S saat memberikan kata sambutan pada kegiatan capacity building di Ruang Serbaguna FPP UNP, Sabtu (23/9). f/istimewa.

komentar yang mengarah menyalahkan korban, seperti cara berpakaian korban, atau korban memakai riasan yang terlalu menarik perhatian laki-laki, dan lainnya.

Komentar-komentar seperti ini akan menimbulkan narasi seakan-akan kekerasan seksual itu wajar terjadi karena korban yang “mengundang” untuk dilecehkan. Ini merupakan kesalahan cara berpikir yang banyak terjadi di masyarakat.

“Komentar-komentar semacam itu memberikan pesan bahwa kekerasan seksual adalah hasil dari perilaku atau penampilan korban, yang adalah pemikiran yang keliru dan perlu diubah dalam masyarakat,” jelasnya.

Berdasarkan pendapat tersebut, diharapkan semua warga kampus menerapkan perspektif korban. “Dalam Kemendikbud dan di dalam PPKS perspektifnya adalah dari sisi korban. Oleh karena itu, penanganan persoalan kekerasan seksual tidak boleh lagi menyalahkan korban

kekerasan seksual karena dia sudah menjadi korban, pasti yang salah itu pelaku. Motif itu akan diabaikan, yang akan diperhatikan nanti adalah pelaku yang melakukan apa. Jadi korban itu akan dilindungi, didampingi, dipedulikan, dan si pelaku akan dihukum atau diberi sanksi,” jelas Fatmariza.

Agar tingkat pengaduan yang ditindaklanjuti korban meningkat, Satgas PPKS mengupayakan memberikan jaminan perlindungan yang maksimal kepada korbas kekerasan seksual. Satgas PPKS menjamin bahwa identitas korbal akan tetap dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan. Apabila pelecehan terjadi secara tiba-tiba dan tidak adanya bukti maka hal ini tetap bisa ditindaklanjuti oleh pihak Satgas PPKS. Hal ini disebabkan penuturan korban dianggap sebagai bukti yang digunakan untuk melakukan interogasi pelaku.

Dalam hal ini, interogasi tidak hanya dilakukan oleh Satgas

PPKS, karena tim juga melibatkan ahli psikologi. Para psikolog akan membantu menggali kebenaran dari pihak yang terlibat dalam kasus ini.

“Penuturan korban itu adalah bukti. kita akan menggunakan bukti itu untuk menginterogasi si pelaku. bisa saja dia mengatakan tidak. tapi nanti gak harus Satgas yang menginterogasi. Saat ini tim satgas bekerja sama atau bermitra dengan ahli psikologi forensik. layanan psikologi, UPBK, klinik, atau dengan IAI. jadi kita nanti bisa minta bantuan untuk hal-hal yang seperti itu,” tutur Fatmariza.

Lebih lanjut, Satgas PPKS membentuk tim relawan dari perwakilan mahasiswa berbagai Program Studi (Prodi) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) selingkup UNP. Tugas relawan adalah membantu menyebarluaskan dan mensosialisasikan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkup UNP. Nadiah.

Pionir: FPK UNP Siap Membuka Program S2 Psikologi dengan Berbagai Peminatan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Negeri Padang (UNP) segera meluncurkan Program Studi S2 Psikologi yang menghadirkan beragam peminatan psikologi. Langkah ini menjadikan UNP sebagai pionir dalam pendidikan psikologi di Sumatera Barat.

Pembangunan: Tampak pengerjaan pembangunan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan Universitas Negeri Padang oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring yang sudah sebagian besar rampung, Selasa (17/10). f/Aji.

ini sebenarnya secara pasif sudah banyak terjadi, artinya tersembunyi. Kalau resminya yang dilaporkan itu hanya satu atau dua orang, tapi pasifnya ini yang luar biasa,” tegasnya dalam acara Capacity Building relawan, Sabtu (23/9).

Fatmariza mengungkapkan hal ini berakibat pada absennya bukti terkait insiden kekerasan seksual di lingkungan kampus. Ketika suatu kasus tidak mendapatkan tindak lanjut atau penyelesaian yang memadai, muncul pertanyaan tentang bagaimana pelaku tindakan yang salah akan dihukum atau dihadapi secara hukum tanpa adanya bukti yang cukup kuat untuk mendukung kasus tersebut. Dalam situasi seperti ini, ada potensi besar bahwa kasus serupa dapat terulang, karena pelaku mungkin merasa tidak ada konsekuensi atas perbuatannya yang tidak dihukum.

Terkait masalah ini, Fitri Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni TM 2019 menyatakan banyak korban kekerasan seksual yang tidak mau speak-up karena berpotensi mendapatkan reaksi yang merugikan bagi mereka.

“Banyak korban kekerasan seksual yang tidak mau berbicara karena bisa menjadi boomerang bagi diri mereka jika kejadian kekerasan seksual diceritakan,” ucapnya, Sabtu (18/3). Fitri melanjutkan saat korban bercerita ia dilecehkan akan muncul

Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Negeri Padang (UNP) berencana membuka Program Studi S2 dengan beragam peminatan yang berbeda. Tim Penyusun Pembukaan Prodi S2 Psikologi FPK UNP telah melakukan penyebaran survei, melibatkan dosen dan tenaga pendidik (tendik)

FPK UNP. Nurmina, S.Psi, M.A., yang menjabat sebagai Kepala Departemen Psikologi, menjelaskan bahwa latar belakang pembukaan program S2 Psikologi adalah kebutuhan akan program serupa yang hingga saat ini belum tersedia di Sumatra Barat. Dalam pernyataannya, beliau menjelaskan, “sebelumnya, bagi yang ingin melanjutkan studi S2 Psikologi, harus mencari keluar provisni, salah satunya Sumatra Utara. Dengan pembukaan program ini, kami berharap dapat memberikan akses lebih luas bagi mereka yang ingin mengejar studi S2 Psikologi di Sumatra Barat,” ungkapnya, Senin (13/3).

Nurmina juga mengungkapkan bahwa persiapan untuk

program baru ini telah mencakup berbagai tahap, mulai dari studi kelayakan, penyusunan proposal pendirian, hingga persiapan rencana pembelajaran dan tenaga pengajar yang berkualitas. “Saat ini, kami hanya menunggu persetujuan dari Senat Akademik universitas, dan rencananya, program S2 Psikologi ini akan segera dibuka dalam tahun ini,” tambahnya.

Salah satu dosen psikologi, Free Dirga Dwatra, S.Psi., M.A., juga memberikan pandangannya mengenai faktor-faktor yang mendorong pembukaan program S2 Psikologi. Ia menyoroti persyaratan internal fakultas untuk membuka tiga jurusan sekaligus, sambil mencatat tingginya permintaan akan lulusan program S2 Psikologi di

masyarakat.

Senada dengan pendapat tersebut, Elrisfa Magistarina, S.Psi., M.Sc., seorang dosen psikologi serta anggota panitia pembentukan prodi S2 Psikologi, juga mendukung pembukaan program ini dengan alasan bahwa di Padang, hingga saat ini belum ada program S2 Psikologi. Dia menyatakan bahwa pembukaan S2 Psikologi akan memberikan mahasiswa peluang untuk lebih mendalami ilmu psikologi dalam berbagai bidang, termasuk psikologi klinis dan psikologi pendidikan. Selain itu, program ini membuka jalan bagi pembentukan program profesi psikologi di UNP. Robi, mahasiwa Departemen Psikologi TM 19, sangat men-

dukung pembentukan program S2 Psikologi. Ia menyatakan, “pembukaan program S2 Psikologi ini sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga profesional di bidang Psikologi.

Kampus UNP yang sudah menjadi PTN-BH dan prodi S1 Psikologi yang diminati banyak orang menjadi alasan kuat,” ucapnya, Kamis, (16/3).

Robi menambahkan, “Pembukaan program S2 Psikologi akan memberikan peluang bagi lulusan S1 Psikologi untuk memperdalam ilmunya dalam berbagai bidang.

Saya yakin pembukaan ini juga akan meningkatkan fasilitas dan kualitas SDM serta lulusan program Psikologi UNP,” pungkasnya.

Silfi.

FEATURE

16

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Mengenal Pura Jagatnatha, Satu-Satunya Pura di Sumatera Barat Sebagai kaum minoritas, tak banyak yang mengetahui perjuangan umat Hindu di Kota Padang dalam membangun tempat ibadah. Tersembunyi di tengah kota, inilah Pura Jagatnatha.

Sebelum Pura Jagatnatha dibangun, Niluh bercerita umat Hindu di Kota Padang beribadah dirumah dan dikoordinatori oleh Bapak Agung Rai. Namun, peribadatan dirumah sangat dikhawatirkan dapat menyebabkan prokontra dengan masyarakat sekitar. Selain itu, pelaksaaanan ritual tidak selalu dapat berjalan dengan baik mengingat situasi dan kondisi rumah yang kadang tidak memadai seperti terlalu sempit. Hal itu tentu saja dapat menyebabkan berkurangnya konsentrasi dalam sembahyang. Pertimbangan itulah yang membuat umat Hindu di Padang memutuskan sudah saatnya untuk mendirikan Pura sebagai tempat peribadatan umat.

Gagasan dibentuknya tempat sembahyang pun dilakukan oleh umat Hindu dibawah koordinasi Parisada yang diprakarsai oleh Bapak Letkol Ketut Keslin, Bapak Insinyur Made Sebet, Bapak Nyoman Dibyo Putu Dirga dan Bapak Mayor Polisi Gusti Jateng serta dukungan penuh dari seluruh umat Hindu yang ada di Sumatera Barat.

Meskipun Pura Jagatnatha merupakan pura satu-satunya yang ada di Sumatera Barat, namun umat Hindu yang beribadah disana tidak hanya berasal dari Sumatera Barat saja. Ni-

Pura: Potret depan Pura Jagatnatha di kawasan Lanud Tabing, Kamis (2/3). f/Dinda

luh mengatakan pura ini juga sering dihadiri oleh tamu- tamu umat Hindu dari seluruh Indonesia.

"Umat yang beribadah ke Pura Jagatnatha tidak hanya dari Kota Padang saja, namun juga dari luar kota.

Oleh karena itu, disini juga disediakan kamar- kamar untuk tamu apabila ingin menginap di Pura untuk beribadah,” tutur Niluh.

Niluh bercerita, pada Hari Raya Galungan umat Hindu yang datang lebih banyak dari biasanya. Hal itu karena Galungan adalah perayaan peringatan terciptanya alam semesta dan segala isinya. Hari Raya Galungan sendiri diperingati setiap enam bulan sekali atau setiap 210 hari sekali menurut penanggalan Bali.

Selain menjadi tempat ibadah, di dalam Pura Jagatnatha juga terdapat Pasraman. Pasraman adalah tempat belajar dan mengajar khusus bidang agama Hindu. Mulai dari cakupan SD

sampai SMA. Pasraman Jagatnatha ini masih berdiri dibawah naungan Pura Jagtnatha, itulah mengapa Pasraman ini bernama Pasraman Jagatnatha.

Pasraman Jagatnatha merupakan penopang bagi anak- anak yang beragama Hindu. Disana mereka diajarkan pembelajaran mengenai agama Hindu yang masih belum mereka dapatkan di sekolah-sekolah. Pasraman tentunya menjadi harapan bagi para orang tua agar anak-anaknya tetap mendapatkan ilmu agama lebih dalam. Selain itu, setiap minggu pertama dan minggu kedua juga diadakan untuk kegiatan berkumpul untuk bersilahturahmi sesama umat dan juga beribadah secara bersama.

“Jadi, pada dasarnya kegunaan Pura Jagtnatha selain untuk tepat ibadah, juga sebagai tempat belajar, berkumpul dan bersilaturahmi antar sesama umat Hindu,” tutup Niluh.

Menelusuri Lubang Japang Gunung Pangilun

Penelusuran kali ini dimulai pada sore hari yang cerah, langit biru membentang luas. Ganto Berangkat dari Universitas Negeri Padang (UNP) menuju Lubang Jepang di Gunung Pangilun. Lubang Jepang Gunung Pangilun ini merupakan salah satu kawasan pertahanan Jepang ketika menjajah bangsa Indonesia pada era Perang Dunia II, sekitar tahun 1942 – 1945.

Mengisahkan tentang Lubang Japang, situs sejarah ini sudah lama berada di Gunung Pangilun. Pembangunan Lubang Japang ini tidak terlepas dari sejarah penjajahan Bangsa Jepang kepada kita. Pada masa itu Kota Padang sendiri merupakan pusat ibu kota dan jalur pelabuhan yang strategis. Oleh sebab itu, maka dibangun berbagai jenis bangunan pertahanan dengan memanfaatkan tenaga kerja pribumi (Romusa).

Lubang Jepang ini merupakan bagian dari kawasan pertahanan perang Gunung Pangilun pada masa pendudukan Jepang. Lebar 80 cm, tinggi 1,5

m dan Panjang kurang lebih 25 m. Terdapat beberapa bungker atau Lubang Jepang yang ada di Gunung Pangilun diantaranya, Lubang Jepang GP I yang berfungsi sebagai jalur penghubung dan tempat persembunyian.

Lubang Jepang GP II yang terletak di sisi barat perbukitan, pada bangunan ini terdapat tiga buah pintu masuk menuju lubang atau terowongan. Namun saat ini, salah satu pintu yang masih dapat ditemukan hanya terdapat pada sisi barat bukit, yang dimana kondisinya sudah tertimbun tanah.

Bangunan Lubang Jepang GP III memiliki arah hadap selatan atau menghadap jalan kampung lereng. Pintu objek berbentuk setengah lingkaran dengan lebar 80 cm dan tinggi 1,38 m. Panjang secara keseluruhan dan arah terowongan ini belum diketahui secara pasti sebab terdapat air yang menggenangi dalam lubang. Bangunan ini diperkirakan menjadi tempat perlindungan atau penyimpanan logistic dan amunisi.

Bangunan Lubang jepang GP IV ini berupa terowongan yang menembus bukit dnegn pintu masuk berbentuk setengah lingkaran dengan lebar 1 meter dan

View dari atas Lubang Jepang memperlihatkan pemandangan Kota Padang dan Tambang Kapur Semen Padang.

Di Gunung Pangilun juga

licin. Selain itu, penerangan dalam Lubang sendiri juga belum ada.

Tidak hanya melihat bentuk bangunan Lubang Japang

Gapura: Memasuki Lubang Jepang di Gunung Pangilun melewati gapura sebagai penanda lokasi sejarah, Rabu (22/3). f/nursya

tinggi 1,4 meter. Terowongan ini memiliki Panjang 17 meter yang berbentuk lurus, dan selanjutnya berbelok arah kiri atau barat.

Sampai saat sekarang ini belum diketahui Panjang terowongan secara keseluruhan.

Tidak hanya itu saja di Gunung Pangilun terdapat bungker yang dikenal dengan sebutan Bungker Gunung Pangilun I dan Bungker Gunung Pangilun II. Dapat diperkirakan pada bagian dalam banguanan terdapat sebuah ruangan yang dahulunya dijadikan sebagai tempat perlindungan.

Dari luar kawasan Lubang Jepang Gunung Pangilun yang bersejarah ini tampak unik, pada bangunannya yang berbentuk gapura dengan ornamen Jepang di pintu masuk lubang tersebut.

terdapat battery Jepang yang merupakan sebuah struktur pertahanan tanpa atap dan bangunan yang terbuka. Bagunan ini berada di bagian paling atas bukit yang berbahan coran semen. Diperkirakan bagunan ini dijadikan tempat battery artileri tempat senjata atau meriam yang berfungsi sebagai penangkis serangan udara yang diletakkan pada bagian tengah lingkaran.

Lubang Japang di Gunung Pangilun ini baru saja diresmikan sebagai objek wisata sejarah pada Sabtu, 4 Februari 2023 lalu oleh Pemerintah. Namun, saat ini belum di fasilitasi dengan baik.

Berdasarkan penelusuran Ganto, bagian dasar lantai terowongan belum terdapat coran semen, sehingga terdapat genangan air dan permukaan lantai menjadi

Gunung Pangilun saja, Ganto juga mendatangi salah satu rumah warga, dan menanyakan sejarah dari Lubang Jepang. Minan warga asli kampung lereng yang lahir pada tahun 1935 dan telah menyaksikan kekejaman penjajahan bangsa Jepang. Beliau menceritakan pada masa itu ia masih berumur delapan tahun, dan dalam pembuatan Lubang Jepang Gunung Pangilun bangsa Jepang mempekerjakan orang pribumi (Romusa).

Sekitar pukul 16.00, kami memutuskan untuk kembali ke UNP. Berbagai cerita kami dapati hari ini, di balik kelamnya masa penjajahan zaman dahulu meninggalkan monumen sejarah dan kisah sejarah yang bisa dijadikan pedoman dan pengajaran di masa yang akan datang.

RAGAM

Harmoni Tim Adalah Kunci Juara

Kota Tua merupakan kawasan yang meliputi cagar budaya di sehiliran Sungai Batang Arau yang merupakan peradaban pertama di Kota Padang.

Banyak saat ini bangunan lama dialihfungsikan menjadi kafe-kafe modern yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Oleh Alfadli Jambak Departemen Fisika TM 2021

Oleh Riry Mahesa Mahasiswa Ilmu Agama Islam TM 2021

kawasan Kota Tua. Kawasan Kota Tua Padang terletak di hilir sungai Batang Arau yang meliputi dua kecamatan yaitu Padang Barat dan Padang Selatan. Batang Arau merupakan kawasan padat penduduk dimulai pada abad ke-17. Kota Tua Padang merupakan kawasan heritage yang memiliki sejumlah bangunan tua dan menjadi saksi sejarah kolonialisme yang berkembang pada kala itu. Bangunan-bangunan tersebut dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Arsitekturnya, bergaya eropa klasik, neo klasik, art deco geometric, modern, hingga art deco streamline. Kini bangunan-bangunan sejarah tersebut telah disulap menjadi tempat wisata yang elegan seperti hotel, bank dan cafe yang bisa dijadikan tempat nongkrong bersama teman dan keluarga.

Berada di Kota Tua membuat mereka seakan-akan kembali ke

TELUSUR

Oleh Nursya Fitri Program Studi Manajemen TM 2021

Menjelajah di Kota Tua

Kala itu langit sore lebih semangat dari biasanya. Ganto bertolak ke sebuah tempat di kota Padang dengan niat ngabuburit. Jalanan yang padat membuat aktivitas ngabuburit mereka sedikit terhambat. Ditengah perjalanan rasa bosan datang menghampiri lantaran kemacetan yang tak kunjung terurai, kami mengganti tujuan perjalanan ke tempat sejarah terkenal di Kota Padang.

Kawasan Kota Tua Padang merupakan salah satu wilayah di Sumatera Barat yang memiliki banyak peninggalan sejarah baik secara fisik maupun nonfisik. Banyaknya bangunan peninggalan zaman kolonial, budaya yang beragam membuat Kota Tua menarik untuk dikunjungi.

Akulturasi budaya dan pembauran etnik juga terjadi di kota tua, disana banyak ditemukan etnis India, Melayu, Tiongkok, Jawa, Nias, dan Minangkabau yang sekarang mendiami

17

Monumen sejarah adalah bukti dari kebenaran kisah di masa lalu. Destinasi wisata sejarah Lubang Jepang di Gunung Pangilun salah satunya, mengunjungi tempat bersejarah akan memperkaya khazanah baru bagi ingatan kita atas penjajahan pada masa lampau.

Oleh Adinda Ardhia Salsabila Mahasiswa Pendidikan Sosiologi TM 2020

Tersembunyi di balik rimbunan pohon dan ilalang, sebuah pura masih berdiri kokoh sebagai tempat ibadah umat Hindu hingga sekarang. Untuk masuk kedalam Pura yang terletak didalam kawasan Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), tepatnya di daerah Tabing, Kota Padang ini tim Ganto dan pengunjung yang datang harus izin terlebih dahulu ke pos jaga. Pura yang namanya memiliki arti “Penguasa Jagat” ini dibangun dengan luas 55 x 70 meter pada tahun 1996 dan diresmikan pada 12 Februari 1998.

Untuk memasuki Pura yaitu masuk dengan sopan, menggunakan selendang atau sarung. Bersih secara lahir dan batin. Wanita haid dilarang masuk untuk menjaga kesucian pura.

Selain itu, wanita yang baru melahirkan, sesudah berduka, dan bayi yang belum melakukan tiga upacara bulanan juga dilarang masuk kedalam Pura.

"Disini memang ada 2 penjagaan, tapi untuk umat Hindu akan langsung diizinkan masuk karena memang akan melakukan ibadah. Sedangkan untuk non- Hindu akan ditanyakan keperluannya terlebih dahulu," papar Niluh Putu Suciyati, salah seorang pengelola Pura Jagatnatha.

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Bangunan: Potret bangunan lama yang dialihfungsikan menjadi kafe di kawasan Kota Tua Padang, Rabu (5/4). f/Riry

masa lalu, bangunan-bangunan sejarah yang masih berdiri kokoh mebuat takjub mata memandang, namun ada beberapa bangunan yang membuat mereka penasaran, bagaimana bisa bangunan dengan arsitektur kolonia itu disulap menjadi kafe-kafe modern. Berbekal rasa ingin tahu, akhirnya mereka berhenti di sebuah cafe bernama Arau cafe.

Disana mereka melihat seorang laki-laki tua tengah merapikan kendaraan-kendaraan yang ingin parkir di Arau Cafe.Saat ditanya bagaimana sejarah bangunan-bangunan yang ada di Kota Tua ini, lelaki tua itu menjawab “Renovasi Bangunan -bangunan sejarah ini terjadi setelah gempa 2009. Dahulu bangunan bangunan

bersejarah itu hanya dimanfaatkan untuk penyimpanan barang, tetapi sejak tahun 2011 mulai dibangun menjadi tempat tempat wisata, hal ini dibuktikan dengan munculnya bank, hotel, dan cafe- café. Pembangunan yang terjadi sampai saat sekarang ini membuat kota tua lebih rame dikunjungi masyarakat dan wisatawan, " jelasnya.

Setelah lama berbincang dengan lelaki tua itu, ternyata dia adalah penduduk asli yang sudah lama tinggal disana. Dia mengatakan pemanfaatan bangunan-bangunan dikota tua itu ternyata memiliki beberapa aturan, apabila ingin memanfaatkannya maka tidak boleh merubah bentuk bangunan.

Usia muda merupakan waktu terbaik untuk berani mengeksplor diri. Ketekunan, komitmen, dan kerja sama tim merupakan kunci kesuksesan dalam mengembangkan potensi diri. Inilah yang menjadi batu pijakan bagi saya, Alfadli Jambak, dalam mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) XVII 2022 Sumatera Barat. Saya merupakan mahasiswa Depertemen Fisika Universitas Negeri Padang tahun masuk 2021.

Meskipun saya berasal dari rumpun ilmu fisika, namun hal ini bukanlah suatu penghalang dalam mengembangkan diri di dunia olahraga.

Karena saya yakin tidak ada halangan sebelum kita mencoba sesuatu dan semua batasan hanyalah bunga pikiran yang harus dibuktikan bahwa kita bisa. Berpegang pada prinsip tersebut, akhirnya saya bisa mengikuti ajang kompetisi akbar olahraga bagi mahasiswa.

Ketika itu saya berserta rekan-rekan tim mewakili kontingen Sumatra Barat pada cabang olahraga tarung derajat dalam kegiatan POMNAS XVII 2022. Saya bertanding pada gerak tarung berpasangan putra, gerak bertahan menyerang, dan gerak tarung campuran. Hasilnya tim seni gerak tarung kami meraih emas pada gerak tarung berpasangan putra dan gerak bertahan menyerang, serta juga meraih perak derajat dua dan perak gerak tarung campuran, kemudian kami mendapat tambahan medali dari nomor tarung bebas. Pencapaian ini menghantarkan saya dan rekan tim lainnya meraih juara umum satu dengan perolehan poin medali terbanyak cabang olahraga tarung derajat.

Kesuksesan ini tak luput dari ketekunan, komitmen, dan kerjasama tim yang sudah dipupuk jauh sebelum turun ke gelanggang kompetisi ak-

Potret: Sosok Alfadli Jambak, Mahasiswa Depertemen Fisika TM 2021 saat mewakili Sumbar cabor Tarung Derajat di POMNAS XVII, Sumatera Barat, Jumat. f/istimewa

bar tersebut. Menuju Pomnas, kami memiliki visi, misi, dan tujuan yang sama untuk terus mengukir prestasi serta membumikan tarung derajat dengan prinsip kekeluargaan seluas luasnya. Dari pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kita harus bisa memahami dan mengerti satu sama lain, mencari solusi permasalahan bersama, mengurangi egois, dan berusaha terus tertawa walaupun tugas kuliah sudah sangat menumpuk. Saling menghibur antar rekan ini tentunya sangat penting bagi tim karena dapat menbentuk tim yang kom-

pak dan iklim yang positif.

Dari berbagai tahap latihan yang diberikan oleh semua pelatih tim tarung derajat Sumatra Barat, mulai dari tahap menyatukan tim dan menjadikan tim seperti keluarga merupakan hal yang sangat sulit dilakukan. Karena di dalam tim tidak tidak ada yang hebat sendiri, meskipun memiliki teknik yang sangat tinggi. Kunci utama dalam penampilan tim adalah kekompakan, keserasian tim serta saling menguatkan.

Sebagai penutup, pesan saya untuk mahasiswa lain dari seluruh perguruan ting-

gi di manapun, yaitu, jika ingin memulai, terlebih dahulu temukan alasan kenapa memulai, lantas berani ambil resiko. Selain itu jangan lupa ngopi dengan sedikit gula biar tidak ngantuk saat buat tugas yang deadline serta temukan penyemangat. Sebab aktif disaat berstatus mahasiswa tentu akan menyita waktu belajar, waktu kuliah, dan kegiatan pendukung lainnya.

Oleh karena itu, harus cerdas membagi waktu dan semangat. Ingatlah untuk ikhtiar dan doa serta restu dan ridho dari orang tua merupakan jalan pintas menuju sukses.

INTER

18 Departemen ISP UNP Rancang Akreditasi Internasional untuk Tahun 2024 Kepala Departemen Ilmu Sosial Politik (ISP), Dr. Junaidi Indrawadi, M.Pd. sebut Departemen ISP telah mengalami kemajuan dari sisi kelembagaan.

Hal tersebut disampaikannya pada acara Yudisium Penyambutan Mahasiswa Baru (YPMB), yang diselenggarakan di Aula Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Sabtu (23/9).

“Dari sisi kelembagaan, (departemen) kita sudah terakreditasi A dan bersertifikasi Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ini suatu kebanggan buat kita,” ujarnya.

Junaidi juga mengatakan pimpinan fakultas telah memberi amanah kepadanya untuk merancang akreditasi internasional.

“Untuk tahun 2024, Pak Dekan, Pak WD I dan juga pimpinan fakultas menugaskan saya untuk merancang akreditasi internasional yang benar-benar global, yang sebelumnya masih berstatus ASEAN,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan I (WD I) FIS, Dr. Hasrul, M.Si mengatakan posisi alumni sangat penting untuk meningkatkan akreditasi.

“Sekarang untuk calon alumni, kami mengundang Bundo Revan hadir pada saat ini. Karena pada saat ini alumni sangat penting posisinya,” ujarnya.

Hasrul juga berpendapat bahwa, ada beberapa indikator untuk menilai kinerja sebuah perguruan tinggi, salah satunya dari alumni.

“Kita harus memastikan bahwa alumni kita mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu 6 bulan dan mendapatkan gaji 1,2 x UMR,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya kejujuran dan integrasi kepada seluruh mahasiswa baru dan para calon yudisium.

“IPK itu nomor 20 besar dalam menentukan keberhasilan, yang lebih penting dan nomor 1 adalah kejujuran dan integritas yang akan menjadi kunci di dunia kerja,” tutupnya.

Acara ini dilanjutkan dengan pemanggilan nama para yudisium, serta pementasan bakat oleh para mahasiswa baru. Haziq*

Bertabur Enam Bidang Kesenian, UKKes Gelar Panggung Kagetan “The Sound Of Havana” Unit Kegiatan Kesenian (UKKes) Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar Panggung Kagetan Calon Anggota (Caang) ke-33 dengan tema “The Sound Of Havana” di Pendopo Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UNP, Sabtu (10/06).

Arib Bintang Ansahari selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa acara ini merupakan festival pentas seni yang menampilkan enam bidang kesenian yaitu musik, seni rupa, sinematografi, tari, sastra dan teater.

“Untuk acara panggung kagetan Caang ke-33 kali ini akan dilaksanakan mulai dari pukul empat sampai dengan pukul dua belas malam”, ujarnya.

Uswatul Hakim, M.Pd. selaku pembina UKKes menyampaikan bahwa acara panggung kagetan ini adalah bentuk wujud kebahagiaan yang tidak hanya bisa untuk disaksikan tetapi juga bisa untuk dimainkan.

“Seluruh seni ini tidak butuh alasan untuk diciptakan, tetapi kita dia dihadirkan dia butuh untuk dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Ia berharap nantinya Caang ke-33 ini dapat melanjutkan dan menjaga nama besar unit kegiatan ini dengan baik. Caang perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan saling keterbukaan kedepannya.

Karena yang paling susah dalam organisasi ini ialah nilai kejujuran. jujur untuk bilang bagus, jujur untuk bilang saya masih berproses, dan sebagainya “Calon Anggota harus menyelesaikan dengan baik apa yang telah dimulai, “ucapnya. Esa

Balai Bahasa Sumbar Adakan Pemilihan Duta Bahasa Ke-16 Balai Bahasa Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengadakan Pemilihan Duta Bahasa Sumbar Tahun 2023, Sabtu (3/6).

Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Barat merupakan penyelenggaraan yang ke-16, sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2007.

Ketua Pelaksana Pemilihan Duta bahasa Sumatera barat, Aficha Leony mengatakan bahwa. “Pendaftaran sudah buka sejak bulan Febuari sampai dengan bulan April dengan jumlah pendaftar 100 orang. Lalu tahap seleksi berkas dengan 60 pendaftar, melanjutkan tahap wawancara, hingga penilaian tahap ini menghasilkan 30 semifinalis, tahap selanjutnya adalah presentasi rancangan krida dan penguasaan bahasa. Sampai terpilihnya 20 orang finalis yang lanjut ke penilain tahap karantina,” ujarnya Aficha Leony mengatakan, hari ini tahap akhir penilaian para finalis. Finalis akan diberi beberapa pertanyaan sesuai dengan bidang masing-masing yang meliputi kebahasaan, kelembagaan literasi, dan pengetahuan umum. Akan dipilih lima pasangan terbaik, dan satu pemenang favorit.

Pemenang terbaik akan mewakili Provinsi Sumatera Barat untuk menggikuti pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional.

Setelah Menggikuti tahap karantina, Syarif Ardiansyah dan Salsabila Amanda Putri, dinobatkan sebagai Duta Bahasa Sumatra Barat 2023. Kedua pasangan ini akan mewakili Provinsi Sumatera Barat untuk menggikuti pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional. Razi.

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Adakan Pekan Karir Nasional, Sebanyak 3435 Mahasiswa PPLK Ikuti Workshop UPKK Hadirkan Fiki Naki hingga Implementasi Kurikulum Merdeka Vina Muliana

PPL (Pusat Praktik Lapangan) Universitas Negeri Padang (UNP) menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka"Mahasiswa Praktek Lapangan Kependidikan/Asistensi Mengajar Universitas Negeri Padang Semester Juli – Desember 2023" di Auditorium UNP pada Jumat (16/6).

Rektor UNP, Prof.

Ganefri, Ph.D dalam sambutannya mengatakan bahwa di era kemajuan teknologi yang pesat, kita harus terus berinovasi. Guru masa depan harus siap untuk siswa melalui periode ini. Model dan strategi pembelajaran telah berubah dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

"Kami telah mengikuti kurikulum belajar mandiri yang diterapkan di sekolah, juga mulai tahun lalu, dan kurikulum belajar mandiri

memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam belajar. nantinya pembelajaran akan sangat bergantung pada teknologi, semua layanan UNP akan berbasis online," ujarnya.

Kepala Pusat Kepala Pusat PPL, Dr. Muhammad Adri, M. T menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi guru profesional ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Ia melaporkan bahwa jumlah S1 kependidikan tahun masuk 2020 berkisar 5200 mahasiswa dari data tersebut ada beberapa prodi yang sudah mengusulkan PLK di Semester 6 dan 8.

Sebanyak 3435 mahasiswa UNP akan mengisi kekurangan guru di Sumatera Barat

sebanyak 9000. Bedasarkan monev 2 semester terakhir 90% peserta PLK berada di Kota Padang. Pada bulan Juli - Desember penyelenggaraan PLK berbasis wilayah.

Selanjutnya Kepala LP3S UNP, Prof. Jamaris, M.Pd menyampaikan bahwa pada semester ini ada kebjiakan membatasi jumlah mahasiswa yang ada di Kota Padang, ia berharap pada mahasiswa agar dapat membuat video pembelajaran best practice dalam pelaksanaan PLK selama 6 bulan sampai selesai, serta memiliki pengalaman teaching dannon teaching.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UNP, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Biro, Wakil Dekan , Kepala UPT LDTI, kepala Departemen dan sebanyak 3435 Mahasiswa PPLK. Adinda.

Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK) Universitas Negeri Padang (UNP), mengadakan Pekan Karir Nasional tahun 2023. Seminar yang bertemakan “Prepare your self to achieve goals and succes in the of industrial revolution 5.0 with convidence” ini dilaksanakan di Auditorium UNP pada Minggu (24/9).

Seminar ini mendatangkan 4 pemateri diantaranya yaitu, lecturer and researcher UNP, Ika Sandra, M.A.; CEO lingkar juara, Herlambang Tinasih Gusti, S.P., CT.; serta guest star, Vina Muliana dan Fiki Naki.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana, Fikri Zaki Alkhairi mengatakan alasan diadakannya acara ini adalah untuk menjawab keresahan mahasiswa dalam dunia karir.

“Dalam Pekan Karir Nasional telah mendaftar 1.204 peserta dan harapannya agar acara ini dapat memberikan insight beserta pandangan baru kepada semua peserta tentang dunia karir,” harap Fikri.

Seminar ini diawali dengan penyampaian materi oleh Ika Sandra, M.A., mengenai self development. Ika berpendapat bahwa memahami diri sendiri merupakan hal yang penting.

“Dengan memahami diri sendiri, kita mampu mengetahui apa yang akan dilakukan dan kita harus memiliki future plan yang jelas agar nantinya tahu harus melakukan apa,” tuturnya.

Selanjutnya, Fiki Naki memaparkan tentang personal branding. Ia mengatakan untuk menemukan passion diri sendiri, maka perlu mempelajari hal-hal baru.

“Pelajari hal-hal yang baru untuk menemukan passion kita. Karena dari banyaknya pengalaman kita, nantinya akan bisa menemukan hal yang disukai yang dikenal sebagai personal branding,” ungkapnya.

Sementara itu, misi dari Fiki juga menuturkan personal branding adaFORMIS adalah berjuang lah bagaimana kita menginginkan orang lain mendengan mengembangkan genal kita sebagai orang yang seperti apa.

“Personal branding itu sangat penting karetradisi profesionalitas dalam berbagai kegiatan na jika seseorang telah suka dengan branding kita, apapun yang kita lakukan mereka akan tonton baik di lingkungan inter- maka dan mereka akan suka,” tuturnya. nal maupun external.

Lebih lanjut, ia juga memberikan tips untuk Ketua Keputrian membuat konten agar disukai penonton.

FORMIS, Ghina Fadhil“Kita harus membuat konten yang relevan lah mengatakan kegia- dengan apa yang disukai penonton, kita harus metan yang akan dilakukan mahami subscriber kita, apa yang mereka inginkan pada waktu terdekat ada- namun harus tetap sesuai dengan apa yang kita sulah Musyawarah Kerja kai,” jelasnya. Diana.

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

SEPUTAR MAHASISWA

19

Ketertarikan Mahasiswa terhadap Program Kampus Merdeka Hai Pembaca Setia Ganto!

Dilansir dari laman website Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), Program Kampus Merdeka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dengan memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama satu semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama dua semester. Oleh sebab itu, Ganto melakukan riset terkait seberapa kenal dan tertariknya mahasiswa terhadap program Kampus Merdeka dari pemerintah.

Syiar Dakwah Islam di Fakultas Teknik Forum Mahasiswa Islam (FORMIS) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu organisasi tingkat fakultas dalam bidang kerohanian yang memiliki hubungan koordinasi dengan BEM FT UNP. Organisasi ini terbentuk dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah serta aturan-aturan yang berlaku dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat kampus yang berintelektual tinggi tanpa meninggalkan aspek-aspek keislaman.

FORMIS FT UNP didirikan pada bulan September 1996 dengan nama Group Study Islam (GSI) dengan ketua umum Hajaratul Aswad.

Pada masa itu cukup su-

lit mendapatkan anggota kepengurusan, sehingga periode awal kepengurusan adalah selama 2 tahun. Kemudian diadakan Musyawarah Besar (MUBES) sehingga terbentuk kepengurusan

baru periode 1998.

Organisasi ini memiliki visi menjadikan FORMIS sebagai wadah pendidikan dan pembelajaran bagi mahasiswa muslim FT UNP.

(MUSKER). “InsyaAllah setelahnya akan dimulai kegiatan rutin lainnya seperti I-Lecture, Tarbirru, Ifthor Jama’i, Forum Annisa, dan lainnya,” jelasnya kepada reporter Ganto, Kamis (02/03).

Sebagai penyemangat, anggota FORMIS memiliki salam yang khas yaitu “Selalu ada dalam jiwa mahasiswa”.

Raudha

Selenggarakan Forum Sosialisasi Pemilu 2024, Dirjen IKP Kominfo Goes to Campus UNP Direkrorat Informasi dan Komunikasi Politik Hukumdan Keamanan, Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI (Dirjen IKP Kominfo) adakan forum sosialisasi Pemilu 2024 dengan tema “Muda Bersuara untuk Indonesia Juara” di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) pada Kamis, (10/8).

Tujuan diselenggarakannya forum sosialisasi ini untuk pengembangan pengetahuan dan informasi, peningkatan partisipasi, serta kesadaran para pemilih muda untuk pelaksanaan pemilu serentak 2024.

Acara dibuka oleh Ketua Tim Informasi Komunikasi Politik dan Pemerintahan, Direktorat Informasi Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan Dirjen IKP Kominfo yakni Dwi Dianingsih S.Sos.,M.Si. ia berharap para peserta dapat bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber terkait pemilu serentak 2024.

“Saya harap para peserta dapat bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber terkait pemilu serentak 2024,” ujarnya.

Selanjutnya, sambutan dari Wakil Rektor II Universitas Negeri Padang Prof. Ir. Syahril, M.Sc, Ph.D men-

yampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih untuk Dirjen IKP Kominfo karena telah memilih UNP untuk menyelenggarakan forum sosialisasi Pemilu 2024.

“Kami sebagai pimpinan menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih telah memilih UNP sebagai forum sosialisasi Pemilu 2024 Goes to Campus,” jelasnya.

Penyampaian materi pertama oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Sumatera Barat Surya Efrimen Spt, MH.i. Ia memaparkan tips untuk pemilih muda menjadi pemilih cerdas.

“Pemilih muda yang cerdas adalah individu atau pemilih muda menolak money politic (politik uang), pemilih muda yang anti hoax, pemilih muda yang tidak golput, pemilih muda yang menghindarihatespeech, pemilih muda yang pro aktif dan terakhir pemilih muda yang respect,”paparnya.

Pemaparan materi kedua yakni oleh pengajar Sosiologi Politik Kepala Departemen Sosiologi FIS UNP Dr. Eka Vidya Putra.S.Sos., M.Si. Ia menjelaskan bahwa politik uang sangat masif, penelitian internasional menunjukkan Indonesia menjadi daerah tiga besar banyaknya masalah politik

uang.

“Politik uang itu sangat masif. Maka sebuah penelitian secara internasional, Indonesia ditarok menjadi daerah tiga besar melaksanakan politik uang, “ jelasnya.

Tambah nya, ia menjelaskan pemilu itu kegiatan yang selalu dihitung dengan output (apa keluarannya), namun sekarang diskusi orang tidak bicara tentang output tapi bicara outcome (apa dampak dari pemilu) “Diskusi kedepannya itu kita bicara dampak pemilu, apakah kesejahteraan masyarakat sudah terjamin, apakah ekonomi sudah meningkat, apakah tertib sosial sudah terbentuk. Jika ini belum terbentuk, maka pemilu belum berdampak,” tambahnya.

Pemateri ketiga disampaikan oleh Rico Saptahadi founder dari Minanglip, ia menyampaikan bahwa sosial media sekarang ini sangat amat berpengaruh pada pilihan kita sebagai pemilih muda.

“Kita sebagai pemilih muda harus memiliki karakter yang kuat dan penting peka terhadap perkembangan politik. Gunakan otak, fikiran, dan hati nurani kita dalam mengambil keputusan apapun terpenting jangan ikut-ikut,” tutupnya.

Mimi.

Launching KRTI, UKRO UNP Kenalkan Dua Robot Terbang Unit Kegiatan Robotika Universitas Negeri Padang (UKRO UNP) mengadakan kegiatan Launching Kontes Robot Terbang Indonesia. Kegiatan yang bertema “Mengudara Kita Jaya, di Udara Kita Juara” ini diselenggarakan di Aula Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) pada Jumat (11/8).

Delon Agusta selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa, tujuan diadakannya acara ini untuk memperkenalkan dua robot terbang yang telah dibuat dan diriset oleh UKRO. Ada dua robot yang berasal dari dua divisi yang akan mengikuti perlombaan ini yaitu ada robot berbentuk pesawat jet tempur dari divisi Racing Plane yang berdiri sejak 2019, dan ada robot yang berbentuk drone dari divisi V-Tol yang berdiri dari 2021.

“Tujuan diadakannya acara launching ini adalah untuk memperkenalkan beberapa robot terbang yang telah dibuat dan diriset oleh beberapa anggota robotik. Pada tahun ini terdapat dua jenis robot, yang pertama yaitu robot yang berbentuk drone dari divisi V-Tol dan yang kedua yaitu berbentuk seperti pesawat jet tempur dari divisi Racing Plane,” ungkapnya.

Lebih lanjut Delon mengungkapkan bahwa, untuk menerbangkan robot-robot tersebut dibutuhkan wilayah yang luas, karena UNP adalah zona merah untuk penerbangan pesawat sehingga mengakibatkan mereka tidak bisa menerbangkan atau mendemonstrasika robot mereka di UNP. “Untuk penerbangan atau mendemonstrasikan robot ini membutuhkan wilayah yang cukup luas, kalau kita adakan di UNP adalah zona merah untuk penerbangan pesawat, dan itu harus dapat izin langsung dari Komandan TNI-AU,” ungkapnya.

Ketua Umum, Ardiansyah mengatakan bahwa, Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) ini akan berlangsung dari 13 sampai 15 Agustus 2023. Pada Senin (14/8) robot yang akan mengikuti lomba akan diterbangkan di Landasan Udara TNI-AU Sutan Sjahrir, Padang.

“Robot ini akan dilombakan di KRTI akan berlangsung dari 13 sampai 15 Agustus 2023. Hari Minggu nanti dua tim ini akan melaksanakan technical meeting dan running test, selanjutnya di hari Senin nanti akan lomba di Landasan Udara TNI-AU Sutan Sjahrir, Padang,” jelasnya.

Lebih lanjut, mereka juga menjelaskan bahwa untuk lombanya dilakukan melalui zoom dengan tiga kamera yang akan merekan saat penerbangan di Lanud. Jika lolos tingkat wilayah ini, mereka bisa lanjut ke tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Lampung.

Mereka juga mengatakan bahwa bagian yang sulit itu saat waktu pembagian riset, masalah cuaca, dan tempat terbangnya yang sedikit sulit.

Terakhir mereka menjelaskan kalau drone tahun ini menerbangkannya menggunakan program dan tidak menggunakan remot lagi. Ada beberapa kesulitan juga yang mereka alami seperti program-program dan sensor-sensor yang dipakai. Aisyah.

Sumber: Litbang SKK Ganto UNP Infografis: Dolla Afriani

SASTRA BUDAYA

20

Puisi

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Bermain Peran

Ayah

Ruang sepi tempat berdiri

Disetiap tetes keringatmu Di derai lelah nafas mu Penuh kasih sayang yang luar biasa

Terpaku langkah enggan pergi Cipta senyum indah berseri Bunga layu telah kembali

Demi aku kau rela di sengat matahari Hujan pun tak dapat membatasi mu untuk nafkah yang kau cari

Merah kuning hijau dan biru terpasang

Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan Ayah...

Kan ku jaga setiap nasehatmu Di setiap nafas ku Di relung hati akan ku hangatkan namamu Akan ku kobarkan semua impianmu Hanya untuk menikmati senyuman mu Di ujung senjamu Ayah....

Tawa lepas nampaklah riang Bunga layu terus dipegang Tengah gelap penuh usang Pergi senja malam kan tiba Kala pagi pergi bertanya Untuk apa ini semua ?

Selangkah Menuju Masa Depan

Oleh Nanda Agustina Siswa SMAN 1 Ampek Angkek

Bermain peran buanglah rasa.

Bermainlah seadanya, tak usah jadi apa.

Oleh Try Helza Annisa Mahasiswa Sastra Indonesia TM 20

Sinar cahaya memancar penuh binar Berpusat dari satu titik Indah dipandang tidak menyilaukan Haru tepuk tangan bergemuruh Kepada barisan siswa Berkalung medali Selamat Kau berhak putuskan Langkahkan kaki ke mana untuk masa depan Oleh Feby Aulia Putri Siswa SMAN 1 Enam Lingkung

KRITIK PUISI

Kuasa Stereotipe: Anak Muda dan Kewajibannya

Diasuh Oleh Muhammad Adek, M.Hum. Jika berbicara tentang optimisme, seakan mengingatkan kita dengan filsuf gondrong eksentrik dengan seribu bakat bernama Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716). Perawakan Leibniz yang kurang lebih seperti Brian May (gitaris Queen), sudah menjadi doktor pada umur 20 tahun.

Leibniz bahkan menulis buku berjudul Nova Methodus Pro Maximis et Minimis pada tahun 1684 sebagai pengembangan teori kalkulus dari Isaac Newton.

Namun, pendapat Leibniz mengenai optimismelah yang akan kita bahas pada tulisan kali ini.

Pada awal abad 18, Leibniz menawarkan konsep teodisi dalam bukunya berjudul Theodicee Bonte de Dieu, la Liberté de l’homme et l’origine du mal atau diterjemahkan menjadi Teodisi: Esai tentang Kebaikan Tuhan, Kebebasan Manusia dan Keaslian Sifat Setan (1710). Teodisi secara etimologi berasal dari dua kata: theos (arti: Tuhan) dan dike (arti: keadilan). Secara sederhana, teo-

disi menjelaskan bahwa Tuhan tetap maha Adil walau kenyataan beragam jenis ketidakadilan ada di dunia. Kesalahan, kejahatan dan penderitaan akan terus ada, tetapi dunia masih menjadi tempat yang layak untuk ditinggali karena adanya keindahan dan kesenangan yang lebih besar. Doktrin ini kemudian memberikan manusia justifikasi mengenai kepastian akan adanya utopia keadilan di dunia yang menumbuhkan sikap optimisme pada setiap diri orang yang meyakini Tuhan.

Doktrin optimisme ini tentu juga sampai ke Indonesia yang mayoritas diisi oleh orang-orang yang meyakini Ketuhanan. Dalam keyakinan orang-orang beragama, Tuhan akan senantiasa menjaga keseimbangan dan keadilan di dunia. Walau dalam kenyataannya manusia mengalami banyak kejahatan, ketidakadilan, penderitaan dan hal-hal muram lainnya.

Dalam puisi berjudul ‘Ayah’, jelas sekali terasa narator meyakini dengan sangat teguh bahwa sosok Ayah merupakan sosok penuh kasih sayang yang luar biasa (baris 3), rela berjuang Demi aku kau rela di sengat matahari (baris 4) relijius Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan (baris 6-7). Gambaran ini merupakan wujud idealisasi sosok ayah sebagai tulang punggung keluarga pada lingkungan yang patriarki.

Dimana seorang ayah harus memenuhi kategori tersebut: lelaki dewasa maskulin yang bertanggungjawab kepada anak-istri, bekerja keras, dan taat kepada Tuhan.

Padahal, kejadian dunia tidak seoptimistis dan sesempit pandangan itu. Tidak semua so-

sok Ayah bekerja karena faktor kasih sayang, rela berjuang, dan diselingi ketaatannya kepada Tuhan. Banyak alternatif lain yang memotivasi seorang Ayah dalam melaksanakan pekerjaannya seperti faktor kemuliaan diri, kebanggaan, tuntutan hidup, kompetisi dengan rekan kerja hingga motivasi-motivasi lainnya yang dianggap tidak ‘seluhur’ yang diujarkan oleh pensyair dalam puisi tersebut. Maka dari itu, pensyair semestinya mempertimbangkan hal-hal lain yang lebih realistis dibanding deskripsi klise tersebut.

Selain optimisme dalam memandang kehadiran sosok Ayah, puisi tersebut juga menghadirkan optimisme turunan yang cukup simplisistik. Hal yang dimaksud adalah penggambaran respons dari anak Ayah. Baris 8 hingga 14 adalah balasan yang dijanjikan oleh si Anak terhadap hal-hal yang telah dilakukan sang Ayah yaitu menjadi sosok yang patuh Kan ku jaga setiap nasehatmu (baris 9) peduli Di relung hati akan ku hangatkan namamu (baris 10) membalas budi Akan ku kobarkan semua impianmu/ Hanya untuk menikmati senyuman mu (baris 11-12). Padahal tidak semua anak merespon kasih sayang orang tuanya dengan serupa. Sebut saja anak dari seorang pegawai pajak yang tersangkut kasus penganiayaan baru-baru ini. Bagaimana puisi seperti ini menjelaskan fenomena tersebut?

Sehingga, puisi semacam ini lebih sepantasnya didapuk sebagai “panduan-menjadi-bapak-ideal-untuk-menghasilkan-generasi-muda-yang-bermoral.”

Puisi kedua berjudul ‘Se-

langkah menuju Masa Depan’ mungkin terasa lebih realitis dibanding puisi sebelumnya.

Puisi pendek dan sederhana ini mendeskripsikan peristiwa kelulusan siswa (mungkin level SMA).

Ada beberapa simbol kunci dalam puisi ini yaitu “cahaya indah” dan “tepuk tangan”. Kedua imaji ini menyiratkan keharuan dalam mencapai kemenangan yaitu “kelulusan”. Namun, ada simbol penting lain yang lebih menarik perhatian yaitu “langkah kaki”.

Langkah kaki adalah simbol perjalanan seorang manusia. Pada puisi ini, langkah kaki belum diputuskan hendak pergi ke mana. Namun, cepat atau lambat, langkah kaki pasti menemui masa yang menunggu dan menuntut yaitu masa depan. Langkah kaki ini bisa saja berhenti, berputar-balik, serong ke kiri atau ke kanan, melompat-lompat, hingga berlari sekencang-kencangnya. Namun, puisi ini tidak mendikte dan tidak memandu pembacanya ke arah yang dianggap “baik dan luhur” seperti puisi Ayah yang optimis sebelumnya. Puisi ini menunjukkan kerealistisannya bahwa banyak sekali alternatif pilihan dalam diri manusia, dalam hal ini, seorang pelajar SMA yang baru lulus.

Puisi ketiga mengambil judul ‘Bermain Peran’. Puisi ini unik karena mempunyai rima AAAA-BBBB-CCCC seperti pantun Melayu. Jumlah baris juga hampir seragam yaitu empat pada setiap larik. Setiap bait adalah fondasi untuk bait berikutnya. Bait pertama menyiratkan keraguan untuk pergi. Bait kedua menunjukkan bahwa tokoh tersebut akhirnya tetap had-

ir dalam sebuah pesta. Bait ketiga adalah penjelasan, bahwa semua ini adalah rekayasa belaka.

Jika kita kaitkan dengan konsep optimisme di awal, maka puisi ini merupakan anti-tesisnya.

Puisi ini begitu gelap, muram, dan misterius. Hingga akhir puisi, tidak diketahui siapa tokoh dan tujuan keberadaannya. Hanya ada 1 petunjuk yang begitu jelas yaitu “bermain peran.”

Hal ini mengingatkan saya pada konsep Absurdisme dari Albert Camus. Camus menyatakan bahwa setiap manusia berupaya mencari makna dalam hidupnya.

Namun, dunia yang disediakan, tidak memiliki makna yang inheren. Sehingga manusia hanya terjebak dalam kehidupan dunia yang tak dimengertinya dan selalu berupaya menerka-nerka apa makna dari kehidupannya.

Pesan puisi ketiga ini sejalan dengan doktrin Absurdisme dari Camus bahwa kita lahir di dunia ini tidak mempunyai tujuan, maka dari itu tak usah jadi apa (baris 12). Manusia, pada akhirnya akan melakukan sesuatu yang menurutnya akan mengisi kekosongan makna kehidupannya seperti cipta senyum indah berseri (baris 3) dan tawa lepas nampak riang (baris 6). Dalam puisi ini, hal tersebut tak lebih dari sekadar bermain peran. Peran hitam, putih, abu-abu, merah, kuning, hijau, biru terpasang (baris 5) tidak akan masalah karena apapun pilihannya, manusia tetap pada penderitaannya yaitu kebingungan untuk menemukan makna kehidupannya. Apakah benar begitu? Saya juga tak tahu.

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Cerpen “Sudahlah, Uni. Mimpimu itu terlalu tinggi. Bayangkan saja, untuk dapat bertahan hidup di kota tak akan cukup jika hanya bermodal cangkulmu ini.

Lagian untuk apa si Mirna itu disekolahkan tinggi-tinggi. Toh ujung-ujungnya juga akan kerja di sumur, dapur, dan kasur.”

Martiyam yang tengah berdiri di pematang sawah berkata sembari mengisikan lobaknya ke goni yang sudah terisi setengah itu.

Sementara Mak Yan berdiri di seberang pematang, berhenti sejenak mengeringkan peluh dengan tangan kotornya. Belum sempat terbayar sakit pada sekujur badannya akibat memetak ladang, kini dia harus menerima hinaan dan cacian. Seperti luka yang baru disayat dan kemudian diasami, hinaan itu sungguh membekas di hati. Namun dengan seutas senyum Mak Yan memilih pergi dan tidak sedikit pun menanggapi.

Dengan raut kesedihan, Mak Yan kembali ke istana mungilnya. Tempat segala cita-cita dan impian ditanamkan. Setelah seharian mendulang harapan di ladang, rumah tetap menjadi pilihan untuk pulang.

“Assalamualaikum, Mirna.

Mak pulang” “Wa’alaikumussalam, Mak,” dengan sedikit tenaga, Mirna membuka pintu yang berdecit itu, bergegas dia mengajak Amak ke dapur. Untung tadi ada sisa beras kemarin, sehingga dia bisa mengajak Amak untuk langsung makan siang yang sekaligus merangkap dengan makan malam.

“Mak, Mirna tidak usah kuliah saja. Tampaknya lebih elok membantu Amak mengolah ladang kita.” Keheningan tercipta. Hanya suara kunyahan nasi yang bercampur dengan kerupuk balado yang terdengar saat ini.

“Lantas, kau memilih berhenti dan menerima lamaran si Juki? Menjadi istri siri, dan siap berbagi suami, begitu?” komen-

SASTRA BUDAYA

21

Tanah Sumatera Oleh Regita Oktavia Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar TM 2019 tar Amak sembari membereskan depan akan terus dia kobarkan. baik. Di kelas Mirna salah satu piring-piring kotor sisa makan Tak ada kata menyerah, sebab pemegang IP tertinggi. Berwamereka tadi.

Tuhan yang akan menjadi peno- wasan luas, mudah bergaul, dan Mirna terdiam. Bukan, bu- longnya. tentunya penebar energi positif kan seperti itu garis hidup yang *** bagi lingkungannya. ia mau.

Siapa yang tidak tahu Mirna, Mirna bahagia, empat tahun “Tapi, Mak. Kalau Mirna per- gadis desa yang tangguh dan ber- yang dijalaninya dengan penuh gi kuliah ke Jawa siapa yang nan- prinsip. Karena kegigihan dan perjuangan, tak berakhir sia-sia. ti menemani Amak di rumah? prestasinya, dia bisa mendapa- Tapi sekarang, ada satu yang Siapa yang mengurut kaki Amak tkan beasiswa full dari kam- mengusik hatinya. Bagaimana kalau sakitnya kambuh lagi?” pus. Meskipun begitu, sewaktu keadaan Amak? Sedari dulu, ia Mata Mirna berkaca-kaca, men- jadi mahasiswa baru, dia per- hanya dapat mendengar suara yampaikan kerisauannya. nah bekerja di salah satu rumah Amak melalui sambungan tele“Mengapa kau berpikiran makan. Menjadi pengantar ko- pon dengan Mak Angah. Itu pun seperti itu? Di sini masih ada Mak ran, bekerja di tidak rutin, paling hanya sekali Angah, Mak Uncu, dan banyak laundry, sebulan, atau bisa jadi lebih. Dia tetangga kita di sebelah. Amak s a m p a i sungguh rindu Amak. tidak sendiri, Mirna. Lagi pula, menga“Mirna, kamu sudah Amak akan jauh lebih tenang jar boleh pulang, jangan lupa jika kau pergi ke rantauan besok datang tepat sana untuk mencari ilmu. Kewaktu.”

Ucap timbang kau menjadi istri siri si Ghassan, pemiJuki, yang ketiga pula.” lik resto cepat Hanya isakan yang tersaji tempat dengar. Kata-kata yang Mak Mirna bekerja. berikan telah membakar Seketika Mirsemangat Mirna. Kini hana tersadar nya dia harapan yang terdari lamunansisa. Pambangkik Batang ya.

Tarandam, pikirnya.

“Baik, Pak,” Hanya ia yang dapat ucapnya sebagai merubah nasib jawaban. keluarga mereka.

“Mirna, tunggu. Bagaimana Sudah cukup sejawaban mu?” gala caci dan hina Mirna terdiam sejenak, keryang mereka terima. ingat dingin mulai dia rasakan.

Mirna bertekad akan Sejenak dia mulai menyesali membayar semuanya. keputusannya untuk tetap beker“Mak, doakan Mirna. ja walau hanya tinggal menungMirna janji akan berusaha gu jadwal wisuda. mengejar cita-cita Mirna. Mak “Sebaiknya Bapak tanyakan tak boleh risaukan Mirna. Anak private sana-sini. Ia juga mengi- itu kepada Amak saya. SemAmak sekarang sudah dewasa” kuti berbagai ajang perlombaan inggu lagi saya wisuda, semoga Mirna terkekeh sendiri. Dia tel- menulis yang di adakan berbagai nanti pertanyaan Bapak akan ah dewasa, batinnya. Perlahan ia penerbit. Hasilnya juga lumayan mendapat jawabannya. Saya perberanjak memeluk Amak, men- untuk kebutuhan hidup diper- misi.” cari ketenangan. Toh orang de- antauan dan sebagian bisa dia “Baiklah, terimakasih atas wasa tetap memerlukan pelukan, kirimkan ke kampung. jawaban mu, Mirna.” bukan?

Mirna juga sering menger*** “Tanpa diminta pun, doa jakan proyek bersama dosen.

“Ini semua saya persembahAmak akan selalu mengiringi Malah di semester lima, dia kan untuk Amak. Bahkan segala langkahmu, Nak” dipercaya menjadi Asisten dosen. pencapaian yang saya dapat tak Sungguh malam yang indah. Nilainya jangan diragukan, mes- pernah sebanding dengan jerih Malam yang menghilangkan se- ki dikejar dengan berbagai tugas, payahnya. Saya tahu bagaimana gala resah dan gundah. Di dalam tanggung jawabnya sebagai ma- letihnya berjuang di bawah terik dekap hangat, Amak. Janji masa hasiswa tetap ditunaikan dengan matahari. Belum modal ladang

yang kadang tak tercukupi, hutang yang menumpuk kanan dan kiri, bahkan hinaan dan cacian yang selalu Amak terima sana sini. Saya tahu. Derai air mata yang selalu tertumpahkah disela-sela doanya. Pengharapan, dan janji masa depan. Kami tak pernah kehilangan harapan.

Toh, bukankan Tuhan adalah tempat di mana segala kemustahilan dapat tercipta? Jadi tugas kita sebagai hamba ialah terus berusaha dan berdo’a” Semua terdiam.

Diiringi dengan tepuk tangan yang meriah, Mirna mengakhiri kata sambutannya sebagai perwakilan mahasiswa berprestasi di angkatannya. Ya, hari ini hari kelulusannya.

Setelah acara selesai, ternayata Mirna dan Mak Yan sudah ditunggu oleh Ghassan, ya laki-laki itu menepati perkataannya untuk bertemu dengan Amak Mirna. Dengan langkah pasti, dia menghampiri kedua wanita itu.

“Perkenalkan, Mak. Saya Ghassan Al fathih. Saya berniat untuk melamar putri Amak.” Ungkap Ghassan dengan logat Minang yang terdengar kaku.

Mak Yan tersenyum mendengar keberanian pemuda gagah yang berdiri di depannya saat ini.

“Terimakasih atas keberanian mu, Nak. Tapi mohon maaf, Mirna anak Amak sudah dilamar oleh anak Ustadz di kampung.

Semoga bisa dimaklumi.”

Ghassan tersenyum getir.

Ternyata inilah alasan Mirna selama ini enggan memberinya jawaban. Setelah bertemu Amak, Mirna menceritakan secara ringkas lamaran dari atasannya itu.

Namun keputusan besar telah dia ambil, hari ini Mirna pulang menebus janjinya. Bersama Amak Mirna kembali ke kampung dengan gelar sarjananya. Tak lupa dia akan menemui Fatir, anak Pak Uztadz yang sudah menanti hadirnya di tanah Sumatera.

KRITIK CERPEN

Perempuan dan Akhir yang Tak Diduga

Diasuh Oleh Nesa Riska Pangesti, S.S., M.A. Perjuangan perempuan terhadap penindasan yang menimpa mereka telah dilakukan bertahun-tahun lalu. Di Indonesia, perjuangan perempuan ditandai oleh perjuangan seorang R.A. Kartini. Meski demikian, hingga saat ini bentuk penindasan tetap langgeng terjadi pada perempuan. Isu yang tetap hangat ini diangkat oleh penulis dalam cerpennya berjudul Tanah Sumatera. Cerpen yang ditulis oleh Oktavia menawarkan isu yang menarik terkait persoalan per-

empuan, terutama perempuan yang lahir dan dibesarkan di kampung di Sumatera. Mengenyam pendidikan tinggi adalah mimpi yang amat tinggi, yang bagi sebagian orang kampung hanyalah mimpi yang begitu sulit untuk digapai dan diwujudkan.

Selain itu, melanjutkan pendidikan tinggi, apalagi di kota, menjadi sebuah beban yang hanya akan memberatkan keluarga di kampus. Alih-alih belajar di kota demi meraih cita-cita yang entah akan tercapai, perempuan di kampung lebih dipersiapkan untuk menjadi seorang istri dan ibu. Melalui cerpennya, oktavia ingin menunjukkan bahwa perempuan juga berhak berpendidikan dan mengubah Nasib mereka. Melalui tokoh Amak, penulis ingin menunjukkan keinginan yang kuat untuk mengubah Nasib melalui pendidikan. “…Lagi pula, Amak akan jauh lebih baik tenang jika kau pergi ke rantauan sana untuk mencari ilmu. Ketimbang kau menjadi istri siri si Juki, yang ketiga pula.”

Tokoh Amak menginginkan anak perempuannya mendapat-

kan pendidikan tinggi di rantau agar anaknya bisa hidup lebih layak serta membuktikan cacian dari para tetangga bahwa mimpinya mampu ia buat menjadi nyata. Selain tokoh Amak, tokoh Mirna juga menggambarkan perempuan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat meraih pendidikan tinggi. Mirna digambarkan oleh penulis sebagai sosok perempuan yang Tangguh dan berprinsip sehingga ia mampu menyelesaikan studinya di tanah rantau dengan hasil yang memuaskan. Tentu saja, perjalanannya meraih gelar sarjana tidak semulus orang-orang yang memiliki priviliege ekonomi.

Mirna harus membanting tulang memeras keringat agar apa yang menjadi cita-citanya dapat ia wujudkan.

Selain isu menarik mengenai perempuan, Oktavia juga piawai memainkan kata-kata dalam menulis cerpennya. Untuk menggambarkan latar budaya cerpennya, penulis tidak menuliskannya secara eksplisit. Ia menggunakan nama tokoh sebagai sarana untuk menggambarkan latar tem-

pat cerpennya. Uni dan Amak merupakan sapaan yang umum digunakan di wilayah Sumatera Barat. Ia ingin menunjukkan secara tersirat bagaimana budaya di daerah tersebut dalam memandang seorang perempuan.

Penulis juga banyak menggunakan istilah-istilah yang cukup menggambarkan apa yang ingin disampaikannya.

“Sudahlah, Uni. Mimpimu itu terlalu tinggi. Bayangkan saja, untuk dapat bertahan hidup di kota tak akan cukup jika hanya bermodal cangkulmu ini.

Lagian untuk apa si Mirna itu disekolahkan tinggi-tinggi. Toh ujung-ujungnya juga akan kerja di sumur, dapur, dan kasur.”

Martiyam yang tengah berdiri di pematang sawah berkata sembari mengisikan lobaknya ke goni yang sudah terisi setengah itu.

Kata-kata yang Mak berikan telah membakar semangat Mirna. Kini hanya dia harapan yang tersisa. Pambangkik Batang Tarandam, pikirnya.

Nampak dari kalimat toh ujung-ujungnya akan kerja di sumur, dapur dan Kasur, bah-

wa perempuan selalu mendapat stigma tidak akan mampu menjadi seorang yang bekerja dan berdikari, sehingga melanjutkan studi ke jenajng yang lebih tinggi dianggap sebagai sebuah Kesia-siaan. perempuan dianggap hanya akan berperan sebagai pendamping dan ibu yang hanya akan mengurus rumah tangga dan melayani suami.

Penulis juga memasukkan pepatah minang yang memiliki arti seseorang yang diharapkan akan menjadi sosok yang membawa perubahan. Dalam hal ini tokoh Mirna menjadi satu-satunya harapan Amak dalam memperbaiki hidup mereka. Penulis berhasil membawa pembawa untuk melihat bahwa perempuan bisa lebih dari apa yang dipandang oleh masyarakat. Namun, pembaca akan dibuat heran dengan akhir cerita yang ditawarkan oleh penulis. Tidak menyangka bahwa penulis akan membuat akhir cerita yang demikin. Tentu bukan akhir cerita yang diinginkan oleh pembaca. Akhir seperti apakah itu? Silakan pembaca baca sendiri…

RESENSI

22

Hidup Ibarat Rompong yang Tak Selamanya Bertemu Lautan Tenang Judul Penulis Penerbit Tebal Cetakan

Panduan SOP: Atasi Kekerasan Seksual di Dunia Kerja

: 49 Hari Kisah Penantang Gelombang : Nuril Basri :Gramedia Pustaka Utama : 275 halaman : Pertama, 2023

Novel 49 Hari Kisah Penantang Gelombang mengisahkan seorang remaja yang bernama Aldi Novel Adilang yang hanyut, terombang-ambing di atas rompong di tengah samudera, dengan persediaan makanan dan minuman untuk satu minggu membuatnya harus memutar otak agar bisa bertahan hidup entah kapan ia berhasil diselamatkan. Selama 49 hari berhasil ia lalui dengan berbagai cara. Memancing ikan kemudian memakannya mentah-mentah, minum air laut yang ia perasnya melalui kain baju yang ia kenakan, bahkan menampung air hujan yang sangat jarang turun.

Kemudian tibalah sebuah kapal tanker MV Arpeggio berbendera Panama milik Jepang yang berhasil menyelamatkan romping dan nyawa Aldi. Kabar baik ini juga sampai terdengar oleh keluarganya yang di Lansa dan Pulau Siau. Kisah ini sempat mencuri perhatian publik yang mengagetkan terutama masyarakat asal sana.

Semua masyarakat tentu mengenal Aldi disebabkan kisah hidupnya yang nyaris merenggut nyawanya.

Tidak sebentar waktu selama 49 hari itu, seorang remaja 18 tahun hanyut di tengah lautan luas. Ketika diawal ia hanyut, sempat beberapa kali terhubung dengan para penjaga romping lainnya yang juga ikut hanyut akibat badai laut selama dua malam itu. Tidak lama mereka sudah terdampar di sebuah pulau. Setidaknya sudah menemukan daratan dan meminta bantuan di sana. Akan tetapi, Aldi sendiri tidak pernah menemukan daratan bahkan tak terlihat

olehnya pulau dari jarak pandang yang ia lihat.

Ia pasrah dan bertahan semampunya.

Kisah Aldi yang dituliskan dalam novel 49 Hari Kisah Penantang Gelombang berhasil membawa pembaca ikut tenggelam bersama alur cerita kehidupan Aldi. Bagaimana Aldi bekerja keras mulai dari mengumpulkan buah pala, menjadi kuli bangunan yang ikut bersama temannya, hingga menjadi penjaga rompong yang ditawarkan oleh pamannya sendiri, David.

Selain itu, novel ini dibumbui dengan kisah si penulis yang dating menyusuri kota kelahiran Aldi dan beberapa daerah yang pernah dilalui Aldi sejak kecil hingga tumbuh dewasa. Hal tersebut membuat cerita ini semakin menarik ketika awal Indonesia dilanda wabah Covid-19.

Namun, kisah ini lebih dominan menceritakan kisah Aldi di kehidupan sekarang dengan si penulis. Tidak banyak menceritakan kisah Aldi yang pernah putus sekolah, kisah asmaranya, kehidupan keluarganya dulu, hingga kisah ia bertahan hidup di tengah lautan lepas selama 49 hari. Hal tersebut mengakibatkan kisah Aldi yang terombang-ambing di tengah lautan tersebut tidak banyak diceritakan, hanya beberapa bagian saja. Mungkin saja si penulis kesulitan mengumpulkan data ketika melakukan riset di kota kelahiran Aldi. Tentunya si penulis berusaha menyuguhkan cerita semenarik mungkin agar alur cerita tidak terkesan monoton.

Resensiator: Nurul Fitri Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2019

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

Judul

Penulis Penerbit Tebal

: Panduan Membuat SOP bagi Perusahaan Pers untuk Mengatasi Kekerasan Seksual di Dunia Kerja : Tim AJI, Nani Afrida : AJI Indonesia : 31 halaman

Buku ini diterbitkan pertama kali oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada Januari 2023. Buku ini membahas tentang panduan membuat Standard Operating Procedure (SOP) bagi perusahaan pers untuk mengatasi kekerasan seksual di dunia kerja. Dalam buku ini AJI menerangkan telah melakukan riset kepada jurnalis perempuan di Indonesia dan banyak responden yang mengaku pernah mengalami kekerasan seksual sepanjang karir jurnalistik mereka, untuk menanggulangi hal tersebut AJI memberikan anjuran dan tips kepada perusahaan pers dan organisasi pers, seperti membuat SOP. Selain itu buku ini juga menerangakan bentuk-bentuk gangguan dan serangan social yang sering dialami jurnalis perempuan dan menegaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kekerasan seksual di dunia kerja. Tidak hanya memberikan anjuran dan saran untuk membuat SOP tetapi di dalam buku ini juga menjelaskan mulai dari pengertian SOP, cara menyusun SOP, tahapan menyusun SOP, latar belakang dan tujuan menyusun SOP.

Dari buku ini kita bias mengetahui bahwa telah banyak hokum dan kebijakan di Indonesia tentang kekerasan seksual di dunia kerja, sehingga kita tidak perlu takut untuk berbicara jika mengalami kekerasan seksual.

Oleh sebab itu buku ini sangat disarankan untuk dibaca, apalagi bagi jurnalis muda, walaupun buku ini lebih mengarah kepada jurnalis perempuan yang notabanenya sangat sensitif dalam berbagai aspek, buku ini juga disarankan bagi jurnalis laki-laki, karena serangan seksual tidak memandang gender.

Buku ini juga dapat menyadarkan kita agar tidak takut berbicara bila terkena gangguan atau serangan seksual, karena telah banyak hokum dan kebijakan yang mengatur tentang gangguan dan serangan seksual. Buku ini juga menegaskan agar perusahaan pers atau organisasi pers untuk membuat SOP atau kebijakan yang tegas tentang kekerasan seksual agar para pegawainya merasa aman.

Resensiator: Annisa Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2021

Kaum Borjuis dan Women Power Judul Genre Rilis Durasi Sutradara Bahasa Pemeran

: Noise : Drama : 06 Januari 2023 (Meksiko) : 105 menit : Natalia Beristain : Meksiko : Julieta Egurrola, Teresa Ruiz, Kenya Cuevas, Jimena González, Adrián Vázquez, Mariana Giménez, Arturo Beristáin, Pedro de Tavira Egurrola

Film noise adalah drama criminal mengerikan yang terinspirasi dari kisah nyata yang ada di negeri Meksiko. Film ini bercerita tentang upaya seorang Ibu yang mencari anak gadisnya yang sudah menghilang selama sembilan bulan. Dengan acting yang memukau dari para pemain film ini, menjadikan film ini dapat menyampaikan makna yang ada dengan sangat memukau. Film ini juga memenangkan beberapa penghargaan, dan baru-baru ini ditayangkan perdana secara global di Netflix.

Film ini dimulai dengan sosok wanita tua yang terlihat lemah dan gusar, Julia. Julia ini adalah seorang seniman, sebelum ia kehilangan putrinya, Gertrudis atau dipanggil Ger sembilan bulan yang lalu. Ia sudah berusaha dengan menyerahkan kepada pihak berwenang, namun tidak ada kemajuan apapun. Polisi, mantan suaminya, putranya, menyarankan ia untuk menyudahi kasus ini dengan ikhlas dan ia bias melanjutkan kehidupannya. Ia juga masuk ke dalam kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki nasib yang sama, atau bahkan lebih menyedihkan darinya. Di kelompok ini, ia bertemu seorang jurnalis Abril (Ruiz), lalu mereka memulai penyelidikan rahasia. Mereka berusaha, bahkan mempertaruhkan nyawa untuk

mencari informasi tentang Ger. Meskipun memiliki masalah yang berat, film ini dapat menyajikannya dengan tenang, namun kegelisahan setiap pemain tetap dapat dirasakan oleh penonton.

Julia yang semakin gusar dalam pencarian anaknya yang tak kunjung ada kemajuan, harus menghadapi pihak berwenang yang berusaha membuat dia diam. Begitu juga dengan semua orang yang bernasib sama dengan Julia. Perjuangan Julia yang cenderung tidak membuahkan hasil, juga dirasakan penonton yang turut merasa putus asa.

Disamping keputusasaan itu, film ini memperlihatkan kekacauan yang terjadi di Negara itu. Korupsi, polisi yang menutupi masalah dan suka disuap, pengacara dan jurnalis yang tak aman hidupnya, bahkan korban dan orang yang tidak bersalah juga dapat terancam keamanannya apabila mengganggu kenyamanan orang yang memiliki wewenang. Bahkan tak jarang pihak berwajib memberikan uang kompensasi kepada keluarga korban agar menutup kasusnya.

Seiring berjalannya film, alur cerita juga menggali pada dunia korupsi, pihak berwajib yang serakah, dimana nyawa manusia tidak ada harganya.

Julia sendiri bias mendapatkan informasi karena ia memiliki

cukup uang untuk menyogok.

Meskipun begitu, ia juga harus mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan informasi yang bahkan tidak membantu. Ia juga harus kehilangan orang yang membantu dan menemaninya dalam mencari tahu masalah ini.

Apa yang membuat film ini unik adalah pembawaan ceritanya yang nyaman, meskipun sebenarnya konflik pada cerita ini adalah konflik yang berat. Alur cerita dalam film ini juga sulit di tebak, namun juga menggambarkan apa yang terjadi di dunia pada saat ini. Cerita ini juga tidak mengambil dari kasus yang paling berat, seperti yang dialami oleh orang lain pada kelompok yang diikuti Julia, namun tetap dapat menjelaskan juga bahwa memang semengerikan itu apa yang sebenarnya terjadi.

Wanita-wanita yang berjuang demi orang-orang yang mereka kasihi, demi masa depan mereka, demi masa depan penerus mereka, dan demi masa depan wanita.

Film ini member pesan yang dalam pada banyak pihak, seperti pemerintah, polisi, para orang yang berkuasa, dan juga akan bahaya narkoba yang bias membuat Negara hancur.

Resensiator: Rizka Hidayatul Husna Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar TM 2020

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

23

CATATAN BUDAYA

Dejavu Oleh Muh. Reza Alfarezi Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2020

Pada tahun 1876, seorang Psikolog yang Bernama Emile Boirac menciptakan istilah dejavu. Dalam bahasa Perancis, dejavu memiliki arti yaitu “pernah merasa” atau “pernah melihat”. Jadi dejavu merupakan perasaan bahwa apa yang kita alami sekarang terjadi di masa lalu. Bahkan, terkadang kamu bias menebak apa yang terjadi selanjutnya. Otak kita berfluktuasi antara dua jenis Recognition Memory, yaitu Recollection dan Familiarity. Kita menyebut sebuah ingatan sebagai Recollection (pengumpulan kembali) jika kita bias menyebutkan dengan tepat seketika itu juga kapan situasi yang kita alami pernah muncul sebelumnya. Contoh, jika kita bertemu dengan seseorang di pantai, maka dengan segera kita menyadari bahwa kita sudah pernah melihat dia sebelumnya disuatu tempat. Walaupun Emile Boirac sudah meneliti fenomena ini sejak tahun 1876, namun ia tidak pernah secara tuntas menyelesaikan penelitiannya. Karena itu, banyak peneliti telah mencoba untuk memahami fenomena ini sehingga akhirnya kita mendapatkan paling tidak 40 teori yang berbeda mengenai dejavu, mulai dari peristiwa paranormal hingga gangguan syaraf.

Secara umum, dejavu dibagi menjadi lima jenis. Dejavu, Deja Vecu, Deja Senti, Jamais Vu, dan Deja Visite. Yang pertama adalah Deja Vu. Ini adalah jenis umum dejavu, jenis ini yang paling ada banyak dialami dari seorang, dimana kita merasakan kondisi yang sama dengan dan juga sebelumnya dan kon-

fiden bahwa kondisi tersebut benar-benar terjadi di masa lalu. Selanjutnya ada Deja Vecu sifatnya lebih kuat daripada Deja vu. Perasaan pernah mengalami isyarat yang sama dalam masa lampau yang tergambar lebih detail, misalnya bau ataupun bunyi. Jenis berikutnya

pi merasa pernah merasa berada pada tempat yang sama. Deja Visite lebih berkaitan dengan lokasi dan geografi.

Ada beberapa teori yang mungkin bisa menjawab mengapa terjadinya dejavu, Penyebab Temporal Lobe Seizure alias Kejang Lobus Temporal ini ter

adalah Deja Senti, contoh dari déjà senti ini pada saat kita pernah merasakan sesuatu dan menyampaikan “oh iya aku ingat” atau “oh ya saya tahu!”, kemudian satu dua menit kemudian kita sadar bahwa sebenarnya kita tidak pernah berbicara apa pun. Jamais Vu adalah kebalikan dari dejavu, dimana seorang malah kehilangan ingatan daripada mengingat sesuatu hal yang pernah terjadi sebelumnya. Jenis Deja Visite ini menitip beratkan pada memori seseorang akan sebuaht empat yang belum pernah beliau datangi sebelumnya teta-

kadang tidak diketahui. Tapi trauma pada otak, infeksi, stroke, tumor otak, hingga factor genetic dapat menyebabkan temporal lobe seizure. Saat mengalami serangan, penderita temporal lobe seizure dapat mengalami penurunan kemampuan untuk merespon lingkungan sekitar hingga melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang seperti mendecakkan lidah atau menggerakkan jari-jari tangan secara tidak wajar. Kemudian bagian yang disebut rhinal cortex di otak kita berfungsi untuk mendeteksi rasa familiar. Bagian ini mungkin saja ter-

aktivasi tanpa memicu kerja hipokampus (bagian otak yang berfungsi sebagai memori). Hal ini dapat menjelaskan kenapa saat kita mengalami dejavu, kita tidak dapat mengingat dengan persis kapan dan di mana kita pernah merasakan pengalaman yang sama. Dejavu lebih sering dilaporkan dan terjadi pada penderita temporal lobe seizure serta penderita epilepsi. Apa yang menyebabkan dejavu itu terjadi pada individu yang normal dan sehat masih belum diketahui dengan jelas. Ada juga teori memory recall dimana ketika persepsi bersama terjadi di tempat yang sama, teori pengambilan memori terjadi di tempat lain dengan suasana yang serupa. Jika kamu pergi ke Rumah Gadang dikawasan Taman Mini Indonesia, kamu akan merasa familiar dengan bangunannya. Ternyata, dekorasi di sana mirip dengan rumah bagonjong yang ada di Sumatera Barat yang pernah kamu kunjungi waktu kecil. Ingat teori ingatan bahwa dejavu disebabkan oleh respons otak terhadap peristiwa sebelumnya. Kenangan masa kecil, liburan, dan bahkan aroma parfum dapat membawa kita kembali ke masa lalu.

Penelitian menunjukkan bahwa dejavu lebih sering terjadi dikalangan remaja karena menyebabkan stres dan merusak fungsi otak. Tapi jangan khawatir. Sama seperti computer memproses informasi, tidak mengherankan jika otak kita membuat kesalahan yang sama dari waktu ke waktu.

OGAN

Ilustrator: M. Reza Alfarezi

Oktober 2023 Edisi No. 223/ Tahun XXXIV

PARIWARA

24