Rp2.000,-
JUMAT
Orang Sulut Pe Koran
HAL
8
22
Inspirasi Baru Bumi Nyiur Melambai
KEJAGUNG
PERIKSA KEJARI
HAL
11
EMAN CALON TUNGGAL
NAKODAI BERINGIN
HAL
12
14 DESA KECIPRATAN 1M
APRIL 2016
EDISI 110 | TAHUN KE 2 | 20 HALAMAN
HAL
15
UNIMA…
… h h O
UNIMA
Kejahatan Akademik Menggurita, Kemenristekdikti di Mana?
MANADO—Informasi terbaru pasca terbongkarnya dugaan kejahatan akademik di Universitas Negeri Manado (Unima); para petinggi di universitas yang berdomisili di Minahasa tersebut, diduga terus melaku-
DUGAAN PENYELEWENGAN BLSM
TONDEY SATU DUGAAN KEJAHATAN AKADEMIK Pemalsuan dan penjualan NIM angkatan 2007 ke mahasiswa angkatan 2008 Penerbitan 47 ijazah mahasiswa kelas jauh medio 2014 Ijazah bodong 41 mahasiswa kelas jauh asal Nabire, Papua
Bersambung ke Hal. 7
Ijazah bodong 260 mahasiswa kelas jauh asal Serui, Papua
Ijazah bodong dijadikan kado pernikahan ASLI: Surat pernyataan Dekan FIK Unima Theo Mautan yang menyatakan ia tak pernah dikonfirmasi Inspektorat tentan 47 ijazah kelas Nabire Papua; dan tak perna membuat surat pernyataan keabsahan 47 ijazah tersebut. (dok SP)
ARTIS
Tamara Bleszynski
Memar Karena Jambakan Bersambung ke Hal. 7
Wisudawan bodong dan ujian sarjana ilegal
Mendagri Dukung Calon Kunjungi Perbatasan, Gubernur Janji Independen Harus Bermetrai Beasiswa di Lokon Hingga Harvard
JAKARTA- KPU mengusulkan agar dukungan bagi calon perseorangan dibubuhi materai. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sendiri mendukung hal ini. Namun Pemerintah belum bersikap menyangkut dukungan calon independen dalam Pemilihan Kepala Daearah harus dibubuhi materai. Bahkan penggunaan materai sebagai syarat calon independen masih dalam usulan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, penggunaan materai masih merupakan usulan dari KPU dan belum ditetapkan sebagai aturan pelaksanaan pilkada. Karena itu dirinya belum dapat berkomentar lebih jauh.
“Prinsipnya, pemerintah sesuai dengan putusan MK tidak ingin menghambat calon independen. Tetapi masalah prinsip bagaiman a a t u r a n Tjahjo Kumolo KPU, menjadi pertimbangan kami,” ujar Tjahjo, Rabu (20/4). Namun Tjahjo mengakui peran
TALAUD- Mengecap pendidikan di sekolah ternama di Sulut seperti SMA Lokon Tomohon, serta kuliah di Harvard University Amerika Serikat merupakan dambaan siswa-siswi di Sulawesi Utara. Namun tingginya biaya pendidikan di dua lembaga pendidikan tersebut membuat banyak siswa-siswi di daerah ini harus mengurungkan niatnya tersebut. Namun harapan sekolah di SMA Lokon dan Harvard University ini terbuka lebar setelah Sulawesi Utara dipimpin Gubernur Olly Dondokambey SE dan Drs Steven Kandou (OD-SK). Pasalnya, dua putra terbaik Bumi Nyiur Melambai ini memiliki program beasiswa bagi siswa-siswi berprestasi untuk mengenyam pendidikan di sekolah terna-
ma di Sulut dan kampus terkenal di dunia. Hebatnya, harapan ini diberikan OD-SK juga untuk anak-anak di daerah perbatasan Sulut. Hal ini terung- Olly Dondokambey kap ketika OD-SK melakukan kunjungan kerjanya di dua pulau perbatasan terluar di Kabupaten Kepulauan Talaud, yakni Desa
Bersambung ke Hal. 7
Bersambung ke Hal. 7
Pengakuan si Pemutilasi Ibu Hamil J A K A RTA - - P o l i s i a k h i r n y a menangkap Kusmayadi alias Agus (31), pemutilasi ibu hamil tujuh bulan Nur Astiyah. Dia ditangkap di Surabaya, Kamis, 21 April 2016 pagi. Kasus mutilasi yang dilakukan Agus cukup menyita perhatian, lantaran Agus dengan kejam memotong kaki dan tangan Nur yang sedang hamil tujuh bulan. Bayi dalam kandungan Nur pun ikut meninggal dalam kejadian tersebut. Pelarian Agus selama sepekan pun akhirnya usai setelah tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Kabupaten dan Polsek Cikupa menangkap Agus di Rumah Makan Padang Selera Bundo Surabaya, Jawa Timur.
SADIS: Agus, pemutilasi ibu hamil (kiri) saat dimintai keterangan Kombes Krishna Murti. (Ist)
Bersambung ke Hal. 7
Dirut RSUD Kandou: Meninggal Itu Urusan Tuhan
Usai Diberi Puyer, Balita Meregang Nyawa Priiiiiiit...
Borok Unima Dibongkar
Pak Menteri Tangka Jo Pa Dorang
Duka mendalam dialami pasangan Maeson Henry Berkipas dan Dwi Irma Parmawati, warga Desa Rap-Rap Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan. Anak mereka bernama Noldy Graselo Berkipas yang baru berusia 8 bulan, meninggal dunia pada Selasa (19/04) sekitar pukul 22.00 WITA, setelah sempat dirawat di RSUD Prof Kandou Manado.
TAK pelak mencuat tudingan dari pasangan suami istri ini jika kematian anak keempat mereka karena kelalaian dari tenaga medis di rumah sakit tersebut. Apalagi korban merupakan pasien BPJS. “Tim medis di RSUD Prof Kandou terkesan pilih kasih serta hanya mengedepankan pelayanan terhadap pasien umum, dari pada melayani pasien BPJS. Dan kematian anak kami adalah karena kelalaian pelayanan dari tim medis,” ujar Dwi Irma Parwati, ibu korban. Parwati menuturkan, kejadian ini berawal ketika korban mengalami sakit dengan gejala sesak nafas. Diduga korban mengalami radang paru-paru. Lalu korban dilarikan ke RSUD Prof Kandou, lalu oleh tenaga medis diberikan obat puyer biasa untuk penanganan pertama, lalu disuru
Saya sangat kecewa dengan pelayanan di RSUD Prof Kandouw. Jangan hanya karena pasien BPJS Kesehatan kelas III kemudian tidak mendapat perhatian serius. Ini pandang bulu namanya. Mereka adalah keluarga miskin, tapi mereka juga manusia,” Kristovorus Decky Palinggi Anggota Deprov Sulut Dapil Minsel
pulang ke rumah. “Padahal kondisi korban terlihat sangat sekarat. Setelah diberi obat puyer. Lalu kami disuruh pulang tanpa diberi resep dokter,” jelasnya. Namun lanjut Parwati, hanya berselang beberapa jam di rumah, korban kembali dirujuk ke RSUD Prof Kandou karena kondisi korban sudah semakin memburuk. Ironisnya, untuk kali kedua Parwati mengaku anaknya kembali hanya diberi obat puyer oleh dokter. Alhasil, hanya bertahan beberapa jam akhirnya korban meninggal dunia dengan kondisi mulutnya mengeluarkan cairan. Merasa ada kejanggalan penanganan pasien ini, keluarga korban berniat akan Bersambung ke Hal. 7