Booklet Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Vertical Garden Dengan Sistem Hidroponik

Pemanfaatan limbah botol plastik menjadi vertical garden dengan SISTEM hidroponik KKN PPM UGM UNIT NOGOSARI JT-108

DAFTAR ISI 01

PENDAHULUAN

02 VERTICAL GARDEN DENGAN SISTEM HIDROPONIK

03 MANFAAT HIDROPONIK 04 PENGEMBANGAN UHASA/INOVASI 05 LANGKAH PEMBUATAN POT VERTICAL GARDEN

06 LANGKAH PEMBUATAN SISTEM HIDROPONIK

07 PERAWATAN TANAMAN 08 LANGKAH PEMBUATAN NUTRISI AB MIX 09 PENUTUP

PENDAHULUAN PERMASALAHAN SAMPAH

Sampah adalah zat atau bahan yang sudah tidak terpakai lagi yang berasal dari hewan, manusia maupun tumbuhan dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padat, cair dan gas. Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan menjadi sampah organik (dapat terurai), sampah anorganik (tidak terurai dan atau terurai namun membutuhkan waktu yang lama), sampah kertas, dan sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).

Sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk seperti sisa makanan, sampah kebun maupun sampah pertanian. Sampah anorganik berasal dari bahan baku sulit terurai seperti sampah karet, gelas logam, dan plastik. Sampah kertas termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Serta sampah B3 berasal dari sisa bahan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik, barang pecah belah dan sebagainya.

PERMASALAHAN SAMPAH

Di Desa Potronayan terutama di Padukuhan Sanggrahan sudah diterapkan pengelolaan sampah melalui bank sampah. Sampah yang dikumpulkan hanya sampah an-organik yaitu botol plastik, kaleng, serta kertas. Setelah sampah dikumpulkan di bank sampah kemudian dijual ke pengepul. Namun, sampah tersebut belum dikelola dengan optimal. Seharusnya sampah-sampah tersebut, dilakukan pengelolaan lebih lanjut dengan cara menerapkan program 4R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), replace (mengganti), atau recycle (mendaur ulang).

Sampah rumah tangga yang tidak tertangani dan kian menumpuk yakni sampah plastik. Salah satu cara sederhana pengolahan sampah yang dapat dilakukan adalah dengan teknis reuse, yaitu memanfaatkan botol plastik bekas menjadi vertical garden dengan sistem hidroponik sumbu atau sistem wick yaitu menggunakan sumbu yang menghubungkan pot tanaman dengan media larutan nutrisi.

VERTICAL GARDEN DENGAN SISTEM HIDROPONIK

Dengan kondisi pemukiman yang padat dan dengan memanfaatkan pekarangan yang merupakan lahan terbuka, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat vertical garden sebagai penerapan konsep optimalisasi lahan dengan memanfaatkan limbah yaitu botol plastik bekas kemasan air mineral. Vertical garden merupakan sistem budidaya pertanian pada media tanam tanah (atau media lainnya) pada sebuah pot atau wadah yang ditata secara vertikal atau bertingkat.

Hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah menjadi media tanam (soiless). Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

MANFAAT HIDROPONIK

Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia. Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama, karena tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih serta jarang terserang hama (Sariwati, 2019). Jenis sayuran yang bisa ditanam seperti kangkung, bayam, selada, dan lain-lain.

INOVASI SAYUR-SAYURAN

Sandwitches

Rolade Ayam Sayur Bayam

Kerupuk kangkung

Kue kering dari bayam

LANGKAHLANGKAH PEMBUATAN POT "VERTICAL GARDEN" Alat dan bahan - botol plastik

1 2

- spidol - penggaris - cutter/gunting - lem G

Buat lubang di kanan kiri pada ujung botol sepanjang 2 cm, untuk memasukkan kain flanel. Kemudian masukkan kain flanel melalui lubang tersebut, untuk saluran sumbu penyaluran nutrisi ke akar tanaman.

3

Bagian atas botol dijadikan sebagai pot dan bagian bawah sebagai penampung nutrisi.

4

Rekatkan satu botol dengan botol lainnya.

5

Kemudian lapisi botol dengan tali macrame secara memutar dan rekatkan dengan lem.

6

Susun pot secara bertingkat. Beri tali, kemudian digantung.

- tali macrame - tali kur

Potong 1/3 bagian atas botol.

LANGKAHLANGKAH PEMBUATAN "SISTEM HIDROPONIK" Alat dan bahan

1

Siapkan media tanam yaitu rock wool dengan ukuran 3 x 3 x 2 cm, lubangi dengan tusuk gigi.

Rockwool tersebut akan berperan sebagai pengganti tanah pada sistem hidroponik.

2

Penyemaian bibit dengan merendam benih dalam air hangat selama 24 jam. Kemudian masukkan benih ke dalam lubang rockwool yang telah disusun dalam nampan. Berikan sedikit air untuk menambah kelembapan.

3

Setelah benih tumbuh dan memiliki daun, dipindahkan ke tempat yang terdapat cahaya matahari namun tidak terkena secara langsung.

Rockwool perlu dijaga kelembabannya dengan diperciki air apabila terlihat kering.

4

Pemindahan bibit kangkung ke dalam pot yang telah dibuat dilakukan pada 7 HST.

5

Pindah tanam bibit dilakukan pada saat air nutrisi AB mix sudah larut dalam air baku. dimana jumlah larutan mililiter AB Mix yang dilarutkan ke dalam liter air baku sebesar 1.000 ppm. Hal ini sesuai dengan rekomendasi pemakaian AB Mix, yaitu 5mL A + 5mL B + 1 L air baku = 1.000 ppm.

- kain flanel - rockwool - biji/benih sayuran - nutrisi AB Mix

LANGKAHLANGKAH PEMBUATAN NUTRISI AB MIX Alat dan bahan: Ember, botol plastik 1,5 liter, gelas ukur, nutrisi AB mix,

1

Siapkan 1 botol aqua 1,5 liter, masukkan 1 bungkus pupuk A, kemudian tambahkan air sampai volume 1/2 botol, gojok sampai pupuk larut dengan air. Lalu tambahkan air sampai volume penuh. Lakukan langkah yang sama untuk pupuk B. (Jangan mencampur larutan A dan B yang masih pekat, karena akan membentuk gumpalan atau endapan).

(Larutan nutrisi A dan B tersebut masih pekat dan belum bisa digunakan.

Untuk membuat larutan nutrisi siap pakai, maka larutan pekat tersebut harus diencerkan terlebih dahulu dengan air bersih).

2

Siapkan ember kemudian masukkan 5 ml pekatan nutrisi A dalam 1 liter air bersih, kemudian diaduk sampai rata. Selanjutnya masukkan 5 ml pekatan nutrisi B, aduk sampai rata. Larutan ini siap untuk digunakan.

PERAWATAN TANAMAN

1

Tanaman diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari langsung namun tidak terkena air hujan. Karena air hujan yang mengenai tanaman akan tercampur dengan air nutrisi sehingga memengaruhi karakteristik air nutrisi.

2

Pengontrolan sayuran hidroponik adalah memastikan kondisi larutan nutrisi masih menyentuh sumbu. Bila kurang maka larutan nutrisi harus ditambahkan.

3

Permasalahan munculnya lumut pada media tanam khususnya pada media tanam yang transparan. Sehingga solusinya adalah menutup media tanam dengan plastik hitam atau cat berwarna hitam (pot sudah dibuat tertutup).

4

Tanaman kangkung siap dipanen pada 22‒25 hari setelah pindah tanam atau 30‒33 HST

REFERENSI Sariwati, Atmira, Muh Shofi, dan Lailatul Badriah. 2019. Pelatihan pemanfaatan limbah botol plastik sebagai media pertumbuhan tanaman hidroponik. Journal of Community Engagement and Empowerment, 1(1): 6-13.

Khalil, Fakhrul Irfan, et al. "Pemanfaatan Limbah Botol Plastik sebagai Media Hidroponik di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat." Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram 3.1 (2021).

Thoriq, Ahmad, and Rizky Mulya Sampurno. "Penerapan Urban Farming dengan Sistem Hidroponik Menggunakan Botol Bekas melalui Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Virtual." Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 7.2 (2021): 115-121.

TERIMA KASIH