PermataMagazine

Tiga Belas Anggota Keluarga Gen Halilintar

PERMATA

Table of Contents

Contents APRIL - JUNE 2017

Format Permata Magazine dibuat berdasarkan ilustrasi anatomi Permata yang terdiri atas Pavilion, Crown, dan Table.

14

MARKET OUTLOOK

Proteksionisme Trump Vs Ketahanan Ekonomi Kita 16

PRODUCT INFO

PermataMobile 18

PRIORITY PRIVILEGES PermataBank Priority

01 PAVILION

Membuka experience membaca dengan informasi fundamental seputar well-being keluarga dan bisnis.

22

80

70

LIFESTYLE TREND

Pentingnya Keseimbangan Tubuh dan Jiwa Sejak Dini 24

INFOGRAPHIC The Science of Happy Families

26

FINANCIAL LONGEVITY

60

Pentingnya Mempersiapkan Rencana Pensiun 28

LEGAL MATTERS

Mengenal Hukum Waris dan Aplikasinya

30

BUSINESS LEGACY Estafet Kejayaan Bisnis Keluarga

32

MINDFULNESS Regenerasi Bijak

6

Edisi 12 Permata Magazine

56

65

02 CROWN

FAMILY WISDOM TRIBUTE

Crown menjadi salah satu keutamaan anatomi dalam potongan berlian begitu pula dalam Permata Magazine yang diisi kisah utama dari tiap edisi.

36

Dewi Fortuna Anwar

37

Erastus Radjimin

38

Sunaryo

39

Dedeh Erawati

40

Nano Riantiarno

41

Mia Maria

42

Addie MS

43

Seto Mulyadi

44

Ayla Dimitri

45

Alexandra Asmasoebrata

46

Iman Usman

47

Mia Sutanto

48

Kania Anggiani

49

Gibran Rakabuming

50

Moran Bersaudara

LIFE BALANCE 56 58

Keluarga Theosabrata Keluarga Pinot

60

UNDER THE ROOF

62

FUTURE

65

PHILANTROPHY

58

T.P Rachmat Affan Helmy

Hermawan Kartajaya

Kapten Boedi Soehardi 68

LEADERSHIP Keluarga Gen Halilintar

ROLE MODEL

LEGACY 51 54

Denny Gondo & Joke Roos

70 72

Amanda & Bondan Winarno Andy F. Noya & Marlo Ernesto

88

ART

03 TABLE

Penutup dari Permata Magazine yang diisi dengan informasi pelengkap gaya hidup.

84

90

76

HEADLINES

79

SHOPPING MAP

80

BOARDING PASS

Matera, Pahlawan Italia Kuno

84

CHECK IN

87

ACTIVITIES

Windi Apriani: Merekam Jejak Identitas Diri

90

Fujin: Santap santai a la Jepang Oku: Inspirasi Indonesia dalam seporsi Karaage

Bermain Golf di The Ritz-Carlton, Haikou

Calendar of Events

APPETITE

93

ITEMS OF THE DAY Beyond The Surface

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

7

PERMATA

Masthead & Foreword

Masthead

Editorial Board

Art Director

Ivy Widjaja Amir Widjaya Nita Jayasaputra Betharia Noviani M.

Layout Artist Nuriza Saputra

Editor-In-Chief

Illustrator

Fryza Pavitta Puspanegara

Managing Editor Belle Biarezky

Contributors Angga Rulianto David Irianto Jehan Amanda Nisa Ashila Ghaisani Nur Khairusy Shafic Abdul Shinta Yanirma

Photographers Notosuryoprabowo Rici Linde Yongki Hermawan

Ricky Adrianus

Ceminia Tinari Tomokumoro

Operational

Olivia Febrina Adinda Rizky Tafany Desi Sari Puspita

Printing

Harapan Prima

Publisher

PT Ide Untuk Indonesia Bellezza Shopping Arcade 3rd Floor #333 Jl Letjen Soepeno No 34 Jakarta 12210 Indonesia

Contact

info@paraf.co

Creative Direction Greenlab

Cover Keluarga Gen Halilintar Fotografer Rici Linde Make-Up​ Artist Ibel MakeUpPro Lokasi Indonesia Design Development Center - IDDC​

8

Edisi 12 Permata Magazine

Foreword

K

ami sangat mengerti bahwa keluarga adalah elemen penting dalam kehidupan pribadi maupun bernegara. Dari keluarga lah banyak kebiasaan dan karakter seseorang muncul, yang pada akhirnya dikenakannya untuk berhadapan dengan orang banyak dan menyikapi lingkungan.

Mengetahui hal itu, maka pada edisi kali ini kami ingin secara khusus memberikan apresiasi pada keluarga-keluarga pilihan yang memiliki value hidup dan memberikan pengaruh positif pada masyarakat. Value hidup yang disampaikan melalui kekuatan bisnis, kerendahan hati, harmoni keluarga, hingga kreativitas.

Kami menyebut apresiasi ini sebagai Family Wisdom Tribute. Apresiasi ini kami sampaikan melalui dua hal, cerita dan acara. Dalam eksplorasi format baru majalah Permata, kami menghadirkan aspek cerita mengenai Family Wisdom Tribute pada rubrik utama yang dengan segera akan kami susulkan dalam bentuk acara penghargaan.

Edisi Family Wisdom Tribute kali ini kami mencoba menyampaikan cerita dari puluhan keluarga seperti keluarga Theodore Permadi Rachmat, Addie MS, Leonard Theosabrata, Andi F. Noya, Dewi Fortuna Anwar dan keluargakeluarga lainnya yang kami harap dapat menginspirasi jutaan keluarga Indonesia dengan nilai yang positif. Selain itu, kami tak lupa untuk selalu memberikan informasi seputar kebutuhan kemajuan keluarga Anda melalui ulasan tren edukasi terkini, informasi hukum waris, manajemen bisnis keluarga, dan financial plan dalam mempersiapkan masa pensiun sejak muda dari para expert. Diharapkan artikel-artikel

tersebut dapat membantu Anda dan keluarga untuk semakin lancar menjalani keseharian menuju masa depan keluarga yang lebih baik.

Kemeja, dan celana dari Dunhill.

Dunhill, Plaza Senayan lantai 1.

Selamat membaca!

BIANTO SURODJO Retail Banking Director

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

9

00 PERMATA

Contributors

Contributors

SHINTA YANIRMA

DAVID IRIANTO

Seorang profesional manajemen dan penulis yang berdomisili tetap di Bandung.

Alumni Akuntansi Universitas Padjadjaran ini telah lulus dari MBA University of Glasgow dengan didanai Beasiswa LPDP.

Tidak berpuas diri dengan bidang desain grafis yang ia geluti, salah satu merit winners Society of Publication Designers ini kemudian melanjutkan studi bidang psikologi sains untuk mengembangkan diri.

Shinta telah bekerja di bidang HR dan digital branding di sektor pendidikan, jasa pariwisata, dan digital. Dua novelnya telah diterbitkan oleh Gagasmedia dan Gramedia Pustaka Utama. Selain menulis, kegemaran lainnya yaitu mengajar dan bertukar pikiran seputar manajemen bisnis.

Hal yang kemudian membawanya lebih dalam ke dunia tulis-menulis. Menggabungkan kedua minatnya tersebut, saat ini ia bekerja sebagai Editor-at-Large majalah ELLE Decoration Indonesia dan terlibat sebagai co-curator acara TEDxJakarta tahun ini.

JEHAN AMANDA

NUR KHAIRUSY

Setelah lulus dari jurusan Psikologi di Universitas Indonesia, Jehan melanjutkan studi magister di bidang Behavioral Science di Radboud University Nijmegen, Belanda, selama dua tahun.

Akrab dipanggil Rusy, pria dengan latar belakang Hult International Business School di Amerika Serikat ini telah menelurkan beberapa bisnis berfokus keuangan seperti Ordecom (Smart Consulting for Micro Small Medium Enterprise) dan juga e-Fundings (Syariah Based Online Investment).

Mantan konsultan strategi sosial media ini kini fokus dengan kegiatan riset, terutama yang berhubungan dengan big data dan topik yang mengangkat tentang social network dan emosi.

10

Edisi 12 Permata Magazine

Dalam tiap kesempatan bisnisnya ia mencoba untuk menerapkan solusi inovatif dengan informasi teknologi.

ANGGA RULIANTO

NOTOSURYOPRABOWO

RICI LINDE

Diperlukan 10.000 jam untuk mengasah skill seseorang agar menjadi tenaga ahli, untuk Angga, angka tersebut sudah dilaluinya sejak lama. Ia telah menjadi jurnalis sejak 10 tahun lalu pada topik yang beragam, mulai dari film, entertainment, arts & culture, dan juga lifestyle.

Fotografer satu ini mengaku memiliki passion yang besar untuk fotografi profil, karena itu ia pun menyambut dengan senang untuk bertemu banyak narasumber penting yang dapat menjadi fokus materi fotonya.

Sejak lulus dari jurusan Fotografi di ISI Yogyakarta, Rici langsung bergabung dengan MRA Media Group sebagai fotografer tetap berbagai majalah asuhan kantornya selama 9 tahun. Setelah itu, ia menangani berbagai pemotretan komersial di Artli Ali, sebelum bergabung dengan sebuah perusahaan e-commerce hingga kini.

Ia juga menulis untuk Slate.id dan beberapa media lainnya. Kini bekerja penuh waktu sebagai penulis lepas, Angga pernah menjadi bagian dari tim redaksi majalah Best Life, GoodLife, dan Muvila.com.

Pria yang akrab dipanggil Roy ini telah berpengalaman menjadi fotografer untuk majalah Elle Indonesia, Berrybenka.com, dan Cantik.com.

Pemilik hobi travelling dan otomotif ini secara spesifik tertarik dengan gaya pemotretan portrait dengan tema objek favorit makanan dan fashion.

NISA ASHILA GHAISANI

YONGKI HERMAWAN

IBEL

Berkesenian dalam kata dan pemikiran, perempuan yang dikenal sebagai Shila ini sedang memasang ‘kurator’ sebagai gol kariernya. Keseriusan tujuan kariernya itu ditandai dengan dirinya yang telah mendapatkan gelar Master of Letters in Curatorial Practice dari Glasgow School of Art, Inggris.

Fotografer yang sedang menyiapkan buku foto ini sempat memenangkan National Geographic Assignment di tahun 2016.

Kesibukannya berputar di dunia fotografi dengan berpameran, foto untuk media dan proyek personal lainnya dengan minat pribadi ke arah contemporary photography.

Menjalani profesi yang berawal dari hobi, Ibel pertama kami terjun secara profesional di dunia penataan rias tahun 2005.

Sepanjang karirnya, Ibel pernah bergabung sebagai tim make-up Martha Tilaar dan tim make-up untuk sebuah acara yang diselenggarakan PT Ciputra.

Di sela-sela kegiatannya sebagai kontributor fotografi tetap di GolfMagz, Yongki juga mengasuh penjualan makanan online Ketan Pasar diriannya dan sang istri.

Perempuan yang sering menjadi kontributor rias untuk berbagai majalah pernikahan ini sangat suka bereksperimen dengan riasan mata.

Kini ia tengah bekerja sebagai penulis konten Museum MACAN yang menjadi museum seni kontemporer pertama di Indonesia.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

11

Market Outlook

Proteksionisme Trump Vs Ketahanan Ekonomi Kita

S Teks oleh A. Tony Prasetiantono Komisaris Independen PermataBank dan Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM, Yogyakarta.

esuai ekspektasi, perekonomian Indonesia pada 2016 tumbuh dengan 5,02%. Ini merupakan pencapaian yang tidak jelek, karena hampir seluruh dunia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

Tiongkok, misalnya, juga hanya tumbuh 6,7%, atau yang terendah sejak 2001.

Indonesia menghadapi tiga masalah besar pada 2016: (1) penurunan harga komoditas yang menurunkan daya beli (purchasing power); (2) volatilitas kurs rupiah yang membuat pelaku ekonomi ragu-ragu untuk meng-eksekusi; serta (3) stimulus fiskal yang lemah akibat kegagalan pencapaian target penerimaan pajak.

Pada 2017, ketidakpastian perekonomian global ditambah dengan faktor Donald Trump. Begitu dilantik menjadi Presiden AS, Donald Trump langsung mulai merealisasikan ide-idenya untuk

14

Edisi 12 Permata Magazine

memproteksi perekonomian domestiknya.

Sebenarnya perekonomian AS saat ini sedang menuju ke pemulihan, sesudah terkena krisis pada 2008. Tingkat pengangguran kini hanya 4,6%, pertumbuhan ekonomi 1,6%, inflasi 1,2%.

Itulah pencapaian positif yang berhasil dilakukan pemerintahan Barack Obama, sehingga kini New York kebanjiran arus modal masuk dari seluruh dunia.

Namun rupanya Trump belum puas.

Ada statistik ekonomi yang begitu mengganggunya, yaitu defisit perdagangan, terutama terhadap Tiongkok. Pada 2015, AS menderita defisit USD 367 miliar terhadap China, yang berarti naik daripada sebelumnya USD 343 miliar (2014). AS hanya berhasil mengekspor USD 116 miliar, sedangkan impornya USD 484 miliar terhadap Tiongkok. AS banyak mengimpor barang-

barang elektronik, pakaian, dan mesin dari Tiongkok. Ini sebenarnya soal lama yang belum ditemukan solusinya. Mengapa Tiongkok begitu superior? Pertama, Tiongkok memiliki keunggulan komparatif pada biaya tenaga kerja. Pendapatan per kapita AS saat ini USD 56 ribu, sedangkan Tiongkok USD 9 ribu (untuk kota terbesar Beijing dan Shanghai mencapai USD 11 ribu). Kedua, pemerintah Tiongkok secara sengaja menetapkan kurs yuan (renminbi) secara tetap (fixed rate), sehingga cenderung lebih murah daripada semestinya (undervalued). Hal ini kian menguntungkan posisi harga barang-barang Tiongkok, sehingga menjadi lebih murah.

AS sebenarnya sudah lama mencoba melobi Tiongkok untuk mengatasi ketidakseimbangan ini. Caranya, waktu itu Menlu Hillary Clinton dan bahkan Presiden Barack Obama sudah terbang ke Beijing. Tetapi, hasilnya sia-sia. Pemerintah Tiongkok sebenarnya sempat tampak melunak dengan janji membiarkan yuan untuk mengambang. Kurs yuan akan diserahkan kepada mekanisme pasar sejak Oktober 2016. Namun ternyata hasilnya tidak tampak. Dengan dukungan cadangan devisa USD 3,2 triliun, pemerintah Tiongkok tetap bisa menyetir “semaunya” dalam menentukan kurs yuan, agar produk Tiongkok tetap kompetitif.

Masalah inilah yang sebenarnya ingin dibidik Donald Trump. Dia ingin agar Tiongkok menyerahkan mekanisme kurs yuan kepada pasar, sehingga yuan akan mengalami apresiasi, katakanlah 2-3 persen per tahun. Karena Tiongkok tidak ada tanda-tanda mematuhi kemauan AS, maka Trump pun ingin memaksakan pengenaan tarif tinggi terhadap produk-produk Tiongkok, bahkan diperkirakan sampai 30%.

Kebijakan ini tentu menakutkan seluruh dunia. Tiongkok bisa dipastikan tidak tinggal diam. Joseph Stiglitz mengingatkan akan terjadinya bencana perang dagang (trade war) antara AS melawan Tiongkok,

kemudian AS melawan Meksiko, lalu merembet ke seluruh dunia. Ini bahaya.

Selain proteksionisme perdagangan, Trump juga akan memotong tarif pajak dan menambah defisit anggaran dengan utang.

Ini mirip jurus ekonomi Presiden Roland Reagan yang disebut supply-side economics, yang sesungguhnya tidak berjalan dengan baik (Stiglitz, “Trumpian Uncertainty”, Project Syndicate, 9/1/17).

Bagi Paul Krugman, Donald Trump ibarat memutar jarum jam ke seperempat abad silam, ketika World Trade Organization (WTO) berdiri pada 1 Januari 1995.

Perang dagang akan terjadi, terutama AS melawan Tiongkok, meski mungkin tidak sampai menyebabkan terjadinya kenaikan pengangguran besar-besaran, seperti yang ditakutkan oleh banyak pengamat (Krugman, “The China Shock and the Trump Shock”, The New York Times, 25/12/16).

Benang merah dari pendapat Krugman dan Stiglitz adalah, perekonomian global tidaklah dalam sekejap berubah dari era liberalisme/globalisasi (borderless world) menuju ke era proteksionisme. Semuanya perlu proses yang tidak mudah dan memakan waktu. Tidak bisa seketika. AS memang keluar dari skema Trans-Pacific Partnership (TPP), namun skema WTO tidak serta merta bubar. Hal yang sama juga terjadi pada Inggris yang keluar dari skema Uni Eropa (Brexit), tidak serta merta hal itu efektif.

Jalan Trump masih panjang dan terjal untuk bernegosiasi dengan Tiongkok, yang pasti akan melawan dengan sengit.

Sedangkan bagi Indonesia, AS merupakan mitra dagang yang penting. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia sepanjang 2016 sebesar USD 144,43 miliar, menurun 3,95% dibandingkan 2015 sebesar USD 150,36 miliar.

Selama 2016, AS menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia senilai USD

15,68 miliar, disusul Tiongkok (USD 15,09 miliar) dan Jepang (USD 13,21 miliar).

Secara persentase, ekspor ke AS 11,94%, ke Tiongkok 11,49%, dan ke Jepang 10,06%.

Dari sini dapat disimpulkan, meski tidak berarti kita pasti akan terkena dampak kebijakan Trump, upaya untuk mencari pasar di luar AS menjadi hal yang harus dilakukan. Ini bukan perkara mudah, karena selain makan waktu, hal yang sama juga pasti dilakukan oleh negara-negara lain.

Namun ada berita baik bagi kita dari sektor primer. Sejak Desember 2016, para produsen minyak dunia mulai menahan diri untuk tidak menggenjot produksi hingga 90 juta barrel per hari. Mereka harus mengerem produksi untuk menyetop kejatuhan harga minyak lebih lanjut. Arab Saudi dan Rusia (produksinya 10,5 juta dan 10,3 juta barrel per hari), akhirnya rela mengurangi produksinya dengan masingmasing 500 ribu barrel per hari. Langkah ini diikuti oleh produsen lain, baik anggota OPEC maupun bukan.

Hasilnya, kini harga minyak stabil di level USD 53 per barrel (WTI) dan USD 55 per barrel (Brent). Ini membawa mata rantai positif pada harga komoditas substitusinya: batubara dan kelapa sawit. Harga batubara sempat melejit ke USD 100 per ton (Desember 2016) sebelum terkoreksi ke USD 80 per ton (Januari 2017). Kenaikan dan stabilitas harga komoditas primer akan menjadi modal penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017.

Ditambah dengan kuatnya komitmen pemerintah untuk membelanjakan fiskalnya pada proyek-proyek infrastruktur (Rp 346 triliun), pada dasarnya perekonomian Indonesia masih memiliki daya tahan terhadap kemungkinan gempuran Trump yang menjalankan kebijakan America First, yang mengutamakan kepentingan negaranya sendiri melebihi kepentingan dan solidaritas perekonomian global.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

15

Product Info

16

Edisi 12 Permata Magazine

Temukan #CaraPintar Jalani Hidup dengan Permata Mobile

S

etiap waktu yang kita miliki, sangatlah berharga. Namun, tanpa kita sadari, sering kali kita melakukan sesuatu dengan tidak efekti yang membuat waktu kita terbuang sia – sia. Contohnya saja: menunggu antrean di depan ATM maupun macet saat menuju kantor cabang untuk mengurus beberapa transaksi. Jika dihitung – hitung, kita bisa menghabiskan waktu 2 jam untuk pergi ke kantor cabang Oleh karena itu, kita memerlukan #CaraPintar dalam menjalani hidup agar waktu yang kita punya tidak terbuang sia – sia. Dengan teknologi SMART CX PermataMobile siap membantu Anda menyelesaikan beragam transaksi.

Anda bisa bertransaksi kapanpun dan dimanapun. Hemat waktu serta hemat tenaga.

Waktu yang Anda gunakan untuk ke ATM maupun ke kantor cabang bisa Anda gunakan untuk hal lain yang lebih berguna, seperti: berkumpul bersama keluarga, menjemput Anak ke sekolah sampai menyiapkan makan malam keluarga.

Berikut ini ada beberapa #CaraPintar dari PermataMobile untuk Anda:

01

Transfer Online Saat Anda butuh transfer dana secara cepat, dengan PermataMobile SMART CX semua transfer online yang Anda lakukan (baik ke rekening PermataBank maupun rekening bank lain), dananya akan langsung terkirim saat itu juga.

02 Bayar Tagihan Berencana liburan bersama keluarga?

Anda bisa membayar tagihan pesawat serta tagihan kartu kredit melalui PermataMobile SMART CX kapanpun dan dimanapun, tanpa perlu ke cabang.

03 Mobile Cash Kalau dulu lupa membawa dompet saat jalan-jalan bisa menjadi mimpi buruk, sekarang dengan fitur Mobile Cash PermataMobile SMART CX Anda bisa mengambil uang di ATM tanpa menggunakan kartu.

Cukup keluarkan smartphone dan buka aplikasi PermataMobile untuk melakukan penarikan tunai di PermataATM.

04 Notifikasi PermataKartuKredit Anda akan mendapatkan notifikasi tiap transaksi PermataKartu Kredit, sehingga setiap pengeluaran dapat tercatat. Selain itu, anda juga bisa mengecek sisa limit dan tagihan serta info promo terkini terkait dengan PermataKartu Kredit.

05 Pengajuan Kartu Tambahan Mengajukan kartu kredit tambahan semudah menggerakkan jemari dengan PermataMobile SMART CX. Anda bisa mengajukan hingga 5 kartu tambahan untuk keluarga Anda.

Dengan memanfaatkan #CaraPintar dari PermataMobile SMART CX hidup Anda akan semakin nyaman dan penuh dengan berbagai kemudahan. Belum punya aplikasinya? Segera download aplikasi PermataMobile SMART CX melalui App Store atau Play Store sekarang juga. Registrasinya tanpa perlu ke cabang. Bebas biaya transaksi apa saja untuk Nasabah PermataBank Priority.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

17

Priority Privileges

Nikmati produk dan fasilitas premium PermataBank Priority yang dipersembahkan hanya untuk Anda dan anggota keluarga inti:

PermataBank Priority

P

ermataBank Priority mengerti betapa pentingnya arti keluarga bagi Anda. PermataBank Priority dengan bangga mempersembahkan berbagai fasilitas premium dan layanan eksklusif yang dapat dinikmati tidak hanya oleh Anda, tapi juga untuk anggota keluarga tercinta.

01

PermataPriority Debit Plus & PermataBlack World Mastercard untuk Anda dan keluarga;

02

Bebas biaya transaksi melalui PermataNet, PermataMobile, dan bebas biaya tarik tunai di seluruh dunia (ATM Bersama, Prima, Alto di Indonesia, VISA PLUS di luar negeri) dengan PermataPriority Debit Plus;

03

Kurs kompetitif untuk transaksi pembelanjaan di luar negeri dengan PermataBlack World MasterCard;

04

Bebas biaya penarikan bank ntotes mata uang asing sampai dengan ekuivalen USD50.000/bulan;

05

Penawaran menarik dengan PermataPriority Debit Plus:

Kami memahami bahwa untuk meneruskan langkah kesuksesan, dibutuhkan panduan pilihan dan konsultasi bijak agar selalu dapat mengembangkan strategi portfolio investasi. Kami dengan setia hadir agar kesuksesan yang Anda raih dapat dinikmati bersama keluarga dan diteruskan sebagai sebuah legacy dari Anda untuk mereka.

10% cashback pembelian tiket Garuda Indonesia di kantor penjualan Garuda Indonesia; 10% cashback di golf store ternama di Indonesia; Buy 1 Get 1 Free Ticket XXI setiap hari Minggu di sinema terpilih hingga 31 Desember 2017.

Dipersembahkan bagi Anda dan keluarga 06

Syarat dan ketentuan berlaku

18

Edisi 12 Permata Magazine

Fasilitas eksklusif dengan penempatan dana minimum Rp 5 Miliar: Priority Pass atau airport handling service Voucher diskon Rp 1 juta untuk paket tour di partner tour terpilih Free kids golf clinic bagi putra-putri nasabah Airport pick up service.

Nikmati juga berbagai keistimewaan dari PermataPriority Debit Plus dan PermataBlack World MasterCard

01

02

SimplePay 0% selama 6 bulan untuk seluruh transaksi pembelanjaan di luar negeri minimal Rp 2 juta.

SimplePay 0% selama 6 bulan & 12 bulan di butik-butik ternama yang bekerjasama dengan PermataBank untuk minimal transaksi Rp 500.000 dengan menggunakan PermataBlack World MasterCard.

Priority Center dan Prioritas Antrian Fasilitas Priority Center di beberapa kantor cabang di kota besar di Indonesia yang menyediakan fasilitas eksklusif seperti customer service khusus untuk nasabah PermataBank Priority, meeting room, dan area lounge yang nyaman. Selain itu, tersedia fasilitas prioritas antrian di seluruh cabang PermataBank di Indonesia

Installment Privileges

03

04

Poin Reward PermataBlack World MasterCard yang dapat ditukarkan dengan mileage dari Garuda Miles dan KrisFlyer.

Relationship Manager yang professional dengan dukungan pilihan produk yang lengkap.

05

Preferential Rate yang menjamin nilai tukar mata uang asing, baik bank notes maupun TT melalui konfirmasi Relationship Manager Anda, lebih baik dari counter rate (minimal ekuivalen USD 5.000/transaksi.)

06

Bebas Biaya Iuran Safe Deposit Box*. selama persediaan safe deposit box tersedia.

07

Hadiah Ulang Tahun*

08

Hadiah Hari Raya Festive Season Gift khusus nasabah dengan penempatan dana minimum Rp 1 Miliar.

*Khusus nasabah dengan penempatan dana minimum Rp 500 juta.

Untuk syarat dan ketentuan PermataBank Priority dan info lebih lanjut, hubungi PermataPriority Call Center 1500100

InMa Awards

Penghargaan InMa Awards 2017 Untuk Permata Magazine Teks oleh Desi Sari Puspita

S

erikat Perusahaan Pers (SPS) menggelar acara tahunan yang diikuti oleh 792 entri sampul muka (cover) suratkabar, majalah, tabloid serta rubrik anak muda seluruh Indonesia. Acara yang dilangsungkan pada Jumat malam tanggal 3 Februari 2017 ini mencakup Indonesia Print Media Awards (IPMA), Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA), Indonesia Young Readers Awards (IYRA), dan Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA) 2017.

Seiring dengan berubahnya tren pola konsumsi media di tanah air di mana medium digital menjadi lebih popular, media cetak dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas konten melalui tampilan muka yang menarik. Kompetisi ini hadir sebagai ajang unjuk gigi kebolehan dalam mengemas tampilan muka dan merupakan indikator untuk mengukur pencapaian

20

Edisi 12 Permata Magazine

karya jurnalistik media cetak melalui kerjakerja yang inovatif dan menginspirasi.

Ketika ditemui di malam penghargaan ini, Ketua Harian SPS Ahmad Djauhar menyampaikan bahwa dirinya yakin ajang kompetisi dan penghargaan ini akan mampu merangsang lahirnya karya-karya tampilan muka yang kreatif, relevan dan tepat untuk para pembacanya, dan pada gilirannya akan dapat mencuri perhatian mereka untuk memilih membeli dan membaca media cetak.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Eksekutif SPS Asmono Wikan mengatakan, “Meski dari sisi kuantitatif entri cover tahun ini mengalami penurunan (dari tahun lalu: 884 entri), namun secara kualitas sampul-sampul tersebut terlihat digarap sangat serius.� Senada dengan hal ini, ia juga menambahkan bahwa dirinya

sangat mengapresiasi tampilan muka yang terlihat digarap serius, kreatif dan berhasil memikat hati dewan juri. “Contohnya saja di kategori ISPRIMA, para mahasiswai berhasil memunculkan ide-ide kreatif dan di luar ekspektasi pada dewan juri�, lanjutnya menerangkan.

Di ajang ini Permata Magazine menjadi Silver Winner untuk kategori The Best of Private Company Inhouse Magazine untuk sampul majalah edisi Oktober - Desember 2016 yang menampilkan Restu Anggraini, Nina Nikicio, Angkie Yudistia, Helga Angelina & Max Mandias, Adi Panuntun, dan Yasa Singgih.

Mereka adalah pengusaha muda yang dengan keunikan dan keahlian masingmasing menyumbangkan kontribusi besar bagi industrinya, masyarakat, dan keluarga.

01 PAVILION

Stronger Foundation Mengawali experience Anda dalam menikmati format baru Permata Magazine, kami menghadirkan informasi fundamental pada topik-topik keseharian yang seringkali rumit atau bahkan luput dari perhatian.

Mulai dari persoalan pendidikan informal yang membantu kemajuan anak, sisi psikologis yang harus diperhatikan ketika berbisnis dalam keluarga, manajemen bisnis keluarga, perencanaan pensiun sejak dini dan pengetahuan dasar mengenai hukum waris.

Fotografi oleh Anders Jilden

01 PAVILION

Lifestyle Trend

Pentingnya Keseimbangan Tubuh dan Jiwa Sejak Usia Dini Meditasi adalah salah satu aktivitas yang sedang banyak digemari sebagai alternatif untuk menyeimbangkan tubuh, jiwa, dan pikiran.

Tidak hanya dewasa, ternyata anak-anak juga bisa mendapatkan manfaat baik dari meditasi.

Teks oleh Shafic Abdul

22

Edisi 12 Permata Magazine

D

i zaman modern saat ini, anakanak telah mengenal internet dan berbagai perangkat teknologi, seperti laptop dan smartphone.

Ini menandakan bahwa mereka mampu berpikir dan merespons lebih cepat ketimbang anak-anak pada era sebelumnya.

Sebagai orang tua, Anda tentu tak ingin kemampuan mereka terbuang hanya sekadar bermain-main. Anda ingin anak fokus belajar demi menjadi orang yang sukses di kemudian kelak. Tak jarang, Anda memberikan segudang aktivitas pada anak-anak, seperti les matematika, Bahasa Inggris, les musik, balet dan masih banyak lagi.

Nikmati SimplePay 0% 6 bulan untuk semua transaksi Anda dimanapun dengan PermataBlack World MasterCard di PermataMobile Kartu Kredit. Perubahan transaksi menjadi SimplePay dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 25.000,-

Namun siapa sangka, berbagai tekanan itu malah membuat pikiran anak berlompatlompat seperti monyet, dari satu pohon ke pohon lainnya, dari satu pikiran ke pikiran lainnya. Hal ini disebut sebagai “monkey mind”.

Misalnya, ketika sang anak sedang mengerjakan Pekerjaan Rumah, tiba-tiba ia ingat perkataan orang tuanya untuk merapikan kamar. Yang terjadi, fokus sang anak untuk mengerjakan tugas hilang seketika, dan pikiran melompat ke kondisi kamar. Akibatnya, tak satu pun pekerjaan yang selesai.

Karena itulah anak perlu belajar dan berlatih mindfulness, alias -dalam kalimat sederhana- belajar fokus menikmati apa yang sedang dilakukan. Mindfulness tidak datang dengan sendirinya, namun perlu dilatih. Salah satu cara yang dapat anakanak lakukan adalah dengan berlatih teknik pernapasan melalui meditasi.

“Meditasi adalah metode pengendalian pikiran. Melalui meditasi, siapapun, termasuk seorang anak, akan memusatkan pikiran, perhatian, dan meningkatkan kesadaran terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri,” ungkap Bagia Saputra, Direktur Golden Space Indonesia, sebuah pusat meditasi yang berdiri sejak Agustus tahun lalu, tepatnya di Komplek Sudirman Park, Jakarta.

Pusat meditasi berkonsep universal dan non-religius ini baru saja membuka kelas Mindfulness for Kids, yang mengajak anakanak untuk belajar mengenai dirinya sendiri melalui aktivitas yang menyenangkan, seperti menggambar dan mewarnai.

Cara seperti itu bisa membantu si anak mengekpresikan diri mereka secara jujur.

“Kelas ini mengajak anak untuk mengenali diri sendiri, belajar menyelami emosi-emosi yang mereka rasakan. Hal-hal yang mereka inginkan, yang kadang tidak mereka utarakan kepada orang tua,” kata Bagia melanjutkan.

Ricca Lim, practitioner meditasi mengatakan, anak-anak saat ini mudah sekali mengalami depresi. Perasaan sedih berlebih itu terjadi akibat lingkungan yang tak menunjang, seperti macet dan polusi, tugas sekolah yang terlampau banyak, hingga masalah keluarga yang tidak harmonis. “Jadi, anak-anak tidak bisa menikmati masa-masa mereka menjadi anak kecil yang sewajarnya,” ucap Ricca.

Menurut dia, tak banyak orang tua yang sadar bahwa meditasi memiliki manfaat bagi anak-anak mereka. Tak jarang banyak pemahaman yang kurang tepat soal meditasi. Orang tua sering menganggap bahwa meditasi hanya untuk mereka yang stres.

“Padahal, lewat meditasi, anak bisa lebih fokus dalam banyak hal, seperti belajar.

Mereka juga sadar tentang pertemanan.

Sebab, tak jarang dari anak yang menjadi korban dari bullying di sekolah,” tambah Ricca yang mendalami dunia meditasi sejak empat tahun ini.

Memang, Ricca mengakui, tak mudah utuk mengajarkan anak bermeditasi. Apalagi, anak-anak dikenal sebagai pribadi yang aktif alias sulit diajak diam. Karena itu,

Ricca kerap mengajak mereka untuk bermeditasi dengan cara berbaring. “Satu jam saja cukup bagi anak-anak untuk bermeditasi,” pungkas Ricca yang juga konsultan spesialis kasus asmara dan perceraian Selain Mindfulness for Kids, The Golden Space juga menawarkan program pelatihan untuk dewasa dan orang tua, yang tujuannya antara lain melatih produktivitas bekerja, memperbaiki hubungan asmara, hingga program yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit.

Bagia memaparkan, harga rata-rata kelas meditasi yang didirikan oleh Master Umesh Nandwani ini dibanderol mulai dari Rp 0 (alias gratis) hingga Rp 22,5 juta. The Golden Space, sambung Bagia, bertujuan untuk membantu seseorang menemukan kebahagiaan dalam hidup, dan membantu mereka bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik.

“In the end, we are not an NGO, we are a for-profit organization. But we are doing business with purpose,” tegasnya.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

23

01 PAVILION

Infographic

The Science of Happy Families “Semua keluarga bahagia adalah sama,” tulis novelis besar Rusia Leo Tolstoy. “Akan tetapi, semua keluarga yang tidak bahagia menjalani ketidakbahagiaan mereka dengan caranya sendiri.”

03

Not Too Close for Comfort

Berdasarkan laporan AARP (American Association of Retired Person), dewasa usia 21-26 tahun mengatakan bahwa mereka...

Why Family Matters?

They need us...

68

%

mengatakan orang tua membutuhkan anaknya untuk dukungan emosional ...and we need them,

60%

dari kita mengatakan kakak dan adik adalah teman terbaik

A

nda mungkin setuju dengan pernyataan tersebut, Seperti juga Bruce Feiler, kolumnis New York Times yang juga penulis “The Secrets of Happy Families”. Selama beberapa tahun terakhir, Feiler telah mempelajari apa yang menjadikan sebuah keluarga bahagia.

Menurut Feller, salah satu kunci terbesar untuk sukses menciptakan keluarga bahagia adalah “saling berbicara”. Dan itu bukan hanya tentang topik-topik ringan semata. Justru, hal-hal sulit dalam keluarga yang kerap disembunyikan orang tua dari anaknya, sebenarnya bisa menjadi fondasi kebahagiaan di rumah.

Anak-anak yang mengetahui masalah keluarga akan lebih cepat pulih dari trauma atau bangkit saat dirundung masalah.

24

Edisi 12 Permata Magazine

31% berkomunikasi dengan orang tuanya, minimal sekali sehari jika ia memiliki hubungan yang baik dengan orang tua di saat kecil

43%

masih tinggal dengan orang tuanya

60%

mengunjungi orang tuanya setidaknya seminggu sekali

01

They Build Us Up

Riset menunjukkan bahwa seseorang memiliki kepercayaan diri yang lebih baik saat dewasa jika ia memiliki hubungan yang baik dengan orang tua di saat kecil

02

They Set an Example

Seseorang biasanya akan get along dengan anak-anaknya hingga anaknya tumbuh dewasa apabila ia memiliki relasi yang positif dengan orang tuanya saat ia kecil

79%

nyaman berdiskusi tentang masalah pribadi dengan orang tuanya

81% merasa OK berbicara mengenai keuangan pribadi kepada orang tua

Who’s Tense?

What grown-ups need from their parents 01

Keluarga dengan anak perempuan mengaku lebih sering bertengkar ketimbang dengan memiliki anak laki-laki.

Kemungkinan alasannya: Anak-anak perempuan ingin sedikit lebih diperhatikan oleh orang tuanya, di saat orang tua ingin perhatian lebih dari anak-anaknya.

64%

Mayoritas masyarakat Indonesia hidup sebagai sandwich generation, alias mereka yang memiliki dua misi tangung jawab: merawat orang tua dan anak-anak mereka sekaligus.

47

15% Sumber:

Riset menunjukkan bahwa seseorang memiliki kepercayaan diri yang lebih baik saat dewasa jika ia memiliki hubungan yang baik dengan orang tua di saat kecil 02

Jangan terlalu banyak memberikan saran dan pertanyaan-pertanyaan dengan nada tinggi 03

mereka yang berusia 40-50 tahun memiliki orang tua berusia 65 tahun lebih, dan juga sedang membesarkan anak yang berusia 18 tahun lebih di antaranya bertanggung jawab terhadap kebutuhan finansial orang tua dan anaknya

03

01

02

A little restraint

Grown-up communication

Dengarkan tanpa interupsi anak khawatir dengan kesehatan orang tuanya, menjadikannya sebagai konsentrasi terbesar mereka saat dewasa.

Feeling The Squeeze?

%

Respectful boundaries

Beberapa peneliti percaya semua relasi kakak-beradik berada di dalam tiga kategori:

Acceptance of their partnerts

...bahkan jika mereka tidak “sempurna”

The sibling connection

03

Extreme Loyalty: Mereka mempioritaskan adik/ kakaknya melebihi orang lain Rivalry: Mereka kerap membandingkanbandingkan keberhasilan dan kegagalan satu sama lain Solidarity: Merasa memiliki rasa kedekatan emosional dan lengket

To heal the rifts Don’t take them for granted Peneliti mengungkapkan bahwa kita secara verbal lebih agresif kepada adik/ kakak kita ketimbang orang lain. Cobalah untuk lebih lembut dan mengasihi.

Your relationship with your siblings is likely the longest one you’ll have in your life.

Be Less Knee-Jerk If you feel like your sibs put you in a box, bersikap kepadanya dengan cara yang berbeda, agar ia melihat sesuatu yang berbeda dari Anda.

Birth-Order Bias: Psikolog mengatakan birth order (turutan kelahiran) mempengaruhi persoanlitas anak.

Anak sulung & anak tunggal DOMINATING Anak tengah (anak ketiga, keempat, dst) COMPROMISING Anak bungsu (anak terakhir) FREE-SPIRITED

Let go of expectation Mencoba bersyukur untuk waktu dan energi yang mereka berikan ketimbang merasa benci dengan apa yang mereka tidak lakukan Sebuah penelitian kepada mereka yang berusia 83 tahun mengungkapkan bahwa relasi persaudaraan lebih penting untuk kebahagiaan di masa tua ketimbang dengan teman atau anak-anak.

Feiler, Bruce. 2013. The Secrets of Happy Families: Improve Your Mornings, Tell Your Family History, Fight Smarter, Go Out and Play, and Much More.

Mew York: William Morrow Paper Backs.

Arnet Connidis, I., Campbell, L.D. (1995). Closeness, Confiding, and Contact Among Siblings in Middle and Lae Adulthood. Journal of Family Issues.

Pew Research Center. The Sandwich Generation (January 2013) Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2008. Theory of Personality. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.

Fishel, e., Jensen Arnett, J. (April 2013). “Are You A Good Friend to Your Grown-Up Kid?” AARP.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

25

01 PAVILION

Financial Longevity

Pentingnya Mempersiapkan Rencana Pensiun Sudah merencanakan masa pensiun? Kebanyakan orang berusia 20-an dan 30-an akan menggeleng saat ditanya. Sayangnya, puncak usia produktif tak bisa diulang. Lebih baik merencanakan pensiun sejak muda ketimbang menyesal belakangan.

Teks oleh Shinta Yanirma Narasumber Prita Ghozie

M Prita Ghozie SE, MCom, GCertFinPlanning, CFP, QWP Seorang CEO & Financial Planner, financial trainer dan speaker, penulis, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus seorang isteri dari 2 orang anak.

engadaptasi World Bank dan ILO, rencana hari tua selayaknya mencakup perlindungan dari kerugian luar biasa, mendorong peningkatan peluang dan mata pencaharian bagi kelompok lanjut usia, serta pencegahan menurunnya well-being.

Menurut The Gallup-Healthways Well-Being Index, seseorang dikatakan memiliki financial well-being yang baik ketika kebutuhan pangan dan layanan kesehatannya tercukupi, memiliki dana untuk melakukan semua hal yang diinginkan, serta jarang/ tidak pernah khawatir seputar ketersediaan uang. Seseorang dengan financial well-being yang baik cenderung jarang mengalami stres. Tujuan perencanaan pensiun bukanlah semata-mata agar kaya secara harta benda. Yang lebih penting adalah mengetahui apa tujuan Anda, serta mempunyai rencana untuk mencapai tujuan tersebut.

Mengapa Merencanakan Pensiun?

Prita Ghozie, Founder dan Chief Planner ZAP Finance, menerangkan bahwa pensiun adalah sebuah tahapan dalam kehidupan di mana seseorang umumnya sudah tidak lagi bekerja untuk mendapatkan penghasilan 26

Edisi 12 Permata Magazine

secara aktif. Pensiun di Indonesia dimulai sekitar usia 55 tahun. Perencanaan untuk dana pensiun sebaiknya dimulai sejak masih di usia 20-an tahun. Sebab, semakin lama menunda perencanaan dana pensiun, semakin besar jumlah uang yang harus disisihkan setiap bulan. Meskipun demikian, lebih baik ‘terlambat sekarang’ daripada ‘terlambat nanti’, apalagi tidak melakukan apa-apa sama sekali.

Prita menekankan bahwa, “Tujuan perencanaan pensiun adalah memiliki penghasilan atau sumber dana untuk mencukupi beberapa kebutuhan di masa pensiun.” Secara umum, kebutuhan di masa pensiun akan terdiri dari, (1) Biaya hidup rutin: makan, minum, transportasi, rumah tangga, (2) Biaya kesehatan yang meningkat seiring usia, (3) Biaya beraktivitas seperti olah raga, liburan, dan lainnya.

Prita menambahkan bahwa yang tidak kalah penting adalah merencanakan gaya hidup idaman pada saat pensiun. Ada yang ingin travelling setahun dua kali. Ada yang hobinya wisata kuliner. Ada yang berniat volunteer mengembangkan komunitas sosialnya. Intinya, gaya hidup idaman saat pensiun akan menentukan anggaran bulanan yang harus dipersiapkan.

Usia Saat ini

30 Tahun

Usia Pensiun

55 Tahun

Waktu Sebelum Pensiun

25 Tahun

Life Expectancy

75 Tahun

Masa Pensiun

20 Tahun

Biaya Hidup Sekarang

15,000,000 / Bulan

% Biaya Hidup Pensiun

80%

Biaya Hidup Pensiun

12,000,000 / Bulan

INFLASI Target Rate Investasi Pra Pensiun

10% Per Tahun

Target Rate Investasi di Masa Pensiun

20% Per Tahun

Dana tersedia saat pensiun

8%

Per Tahun

KEBUTUHAN DANA AWAL PENSIUN Dana yang Harus terkumpul Saat usia pensiun

40,339,887,994

SKEMA INVESTASI Investasi Bulanan

4,754,097

Investasi Tahunan

85,469,269

Investasi Lump Sum

422,866,644

Jangan Lupakan Inflasi Perencanaan keuangan jangka panjang selalu melibatkan faktor inflasi, atau tingkat kenaikan harga. Secara kasat mata, uang Rp100 juta akan tetap memiliki nominal Rp100 juta. Perbedaannya, daya belinya akan menurun. Rata-rata inflasi sepanjang 2006-2016 Indonesia adalah 6,54% per tahun (www.inflation.eu). Apa artinya?

Dengan asumsi tingkat inflasi konstan, daya beli uang Rp100 juta pada 2017, kalau didiamkan saja, akan turun menjadi Rp71,3 juta pada 2022, lalu Rp50,8 juta pada 2027.

Lalu, bagaimana caranya melawan inflasi untuk menyisihkan dana pensiun? Yaitu dengan berinvestasi dengan timbal balik di atas tingkat inflasi. Apabila tingkat inflasi 10% sementara timbal balik investasi 15%, berarti dana Anda menang melawan laju inflasi. Bagaimana dengan menabung di

bank? Saat ini, bunga bank hanya berkisar 2-3% per tahun. Yang artinya, menabung di bank saja bukanlah rencana pensiun yang optimal.

Setelah mendapatkan gambaran masa pensiun yang ideal, yang Anda perlu lakukan yaitu menjumlahkan seluruh dana kebutuhan tersebut. Kemudian, membaginya berdasarkan sisa masa kerja dengan memperhitungkan asumsi inflasi dan estimasi timbal balik investasi.

Cara Menghitung Dana Pensiun Untuk menghitung dana pensiun, Prita memberikan ilustrasi sebagai berikut, “Adi adalah seorang pegawai yang saat ini berusia 30 tahun dan berencana pensiun di usia 55 tahun. Setelah mengetahui usia harapan hidup rata-rata di Indonesia, Adi beranggapan ia akan hidup sampai usia

75 tahun. Dengan demikian, Adi butuh menyiapkan dana untuk 20 tahun, yaitu selama ia pensiun. Jika biaya hidup di masa pensiun diperkiraan sebesar Rp12 juta per bulan nilai masa kini, maka kebutuhan dana pensiun mungkin sekitar Rp40 miliar. Aset Rp40 miliar ini akan didepositokan saat Adi memasuki masa pensiun. Sehingga selama 20 tahun ke depannya, pendapatan bunga bulanan dari deposito dapat membiayai biaya hidup Adi. Untuk mencapai nilai aset sebesar Rp40 miliar (saat memasuki masa pensiun), maka sejak usia 30 tahun hingga 55 tahun, Adi sebaiknya berinvestasi sebesar Rp4.7 juta di aset investasi dengan asumsi imbal hasil rata-rata 20% per tahun.�

Apabila Anda berusia 30 tahun dan memiliki pengeluaran bulanan sama seperti Adi, kebutuhan Anda mungkin berbeda dengan yang tertera di atas.

Kalaupun kebetulan sama, ingatlah bahwa perencanaan keuangan tidak bisa hanya dilakukan sekali. Sebab, asumsi-asumsi perlu diperbarui seiring dengan perubahan situasi perekonomian. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi perencanaan keuangan untuk pensiun setidaknya setiap lima tahun sekali.

Untuk menyusun perencanaan dana pensiun, Anda dapat melakukannya sendiri, memanfaatkan online free resources, dan/ atau dibantu oleh perencana keuangan profesional. Berikut ini adalah beberapa kalkulator dana pensiun gratisan yang dapat memberikan gambaran mengenai perencanaan pensiun: http://www.marketwatch.com/ retirement/tools/retirement-planningcalculator?showsmscrim=true https://retirementplans.vanguard.com/ VGApp/pe/pubeducation/calculators/ RetirementIncomeCalc.jsf http://money.cnn.com/calculator/ retirement/retirement-need/

Selamat merencanakan pensiun.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

27

01 PAVILION

Legal Matters

Mengenal Hukum Waris dan Aplikasinya Teks oleh Syafrullah Hamdi

H

ukum waris - nama ini tentunya sudah sering kita dengar.

Mungkin yang terbayang di dalam pikiran kita ketika mendengar kedua kata tersebut adalah (i) harta, (ii) orang yang menerima harta dan tentunya (iii) orang yang meninggalkan harta. Dengan ketiga elemen tersebut, banyak orang yang berpikir bahwa hukum waris hanya perlu dipelajari oleh para sarjana hukum.

Syafrullah Hamdi, S..H., LL.M. Penulis Independen Pengacara korporasi yang mendalami hukum properti. Hamdi mendapatkan gelar Master of Laws dari University of Lancaster pada tahun 2015 dan dianugerahi Lancaster Award 2015.

Pada tahun yang sama ia diundang sebagai salah satu pembicara Annual International Conference on Law 2015 di University of Oxford untuk karya jurnalnya.

28

Edisi 12 Permata Magazine

Relevansi Hukum Waris Bagi Para Pelaku Usaha Hukum waris sangat penting untuk dimengerti oleh semua orang, termasuk para pelaku usaha. Kenapa? Kita dapat menjawab hal ini dengan membagi posisi pelaku usaha ke dalam tiga kategori.

Kategori pertama adalah pelaku usaha sebagai pihak pemberi waris. Mereka tentunya ingin mengetahui siapa ahli waris yang berhak atas harta mereka, jumlah pembagiannya hartanya dan bagaimana

tata cara mempersiapkannya (contoh: pembuatan wasiat). Kategori kedua adalah pelaku usaha sebagai pihak ahli waris, mereka perlu mengetahui bagaimana tata cara pembagian harta yang sah, hak hukum mereka apabila dirasa adanya ketidaksesuain pembagian harta waris dan hal lainnya yang terkait.

Kategori ketiga adalah pelaku usaha sebagai pihak yang memiliki hubungan kerjasama dengan pemberi waris. Pelaku usaha tersebut akan dihadirkan dengan pertanyaan (i) kepada siapa ia harus menagih piutangnya? atau kepada siapa dia harus memenuhi janjinya?

Oleh karenanya, hukum waris layak kita bahas untuk menambah wawasan kita.

Artikel kali ini akan membahas hukum waris secara umum, dimulai dari relevansi hukum waris bagi para pelaku usaha, definisi, klasifikasi dan objek hukum waris.

Definisi Apa sebenarnya pengertian hukum waris?

Sayangnya tidak ada peraturan dan perundang-undangan yang menyatakan secara jelas tentang definisi hukum waris kecuali Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang disahkan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991. Berdasarkan Pasal 171 huruf a KHI: “hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapasiapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing.�

Dari definisi di atas, kini kita memahami bahwa ketiga elemen yang kita sebutkan pada awal artikel ini sudah sesuai, dan hukum waris lah yang mengatur bagaimana masalah dalam waris diselesaikan.

Klasifikasi Hukum Waris Di Indonesia, hukum waris dibagi menjadi tiga ketentuan, yaitu ketentuan hukum waris Islam, hukum waris perdata dan hukum waris adat. Pembagian hukum waris di atas telah membuat hukum waris menjadi ilmu hukum yang rumit dan unik, karena tiap ketentuan hukum waris tersebut memiliki pengaturan yang berbeda mengenai subjek waris, objek waris, sistematika perhitungan pembagian waris, tata cara pembagian waris dan halhal lainnya yang terkait. Lalu, termasuk ke dalam klasifikasi manakah kita?

Hukum waris Islam merupakan pedoman bagi warga negara Indonesia beragama Islam, sementara warga Indonesia lainnya berpedoman pada aturan hukum waris berdasarkan Kitab Undang-undang

Hukum Perdata (KUHPerdata). Namun, selain hukum Islam dan KUHPerdata, warga negara Indonesia sebenarnya dapat memilih untuk mengikuti aturan hukum adat. Namun sayangnya, Indonesia memiliki lebih dari ratusan jenis hukum adat, dan di Indonesia tidak ada kodifikasi hukum adat. Hal ini yang biasanya menimbulkan masalah dalam pelaksanaan pembagian waris karena tidak adanya aturan yang jelas.

Dalam hukum waris KUHPerdata, pemberi waris diperbolehkan untuk membuat surat wasiat yang menentukan porsi-porsi yang akan diterima oleh ahli warisnya. Akan tetapi, porsi-porsi tersebut jumlahnya tidak boleh kurang dari ketentuan porsi-porsi yang telah ditentukan oleh KUHPerdata yang biasa disebut Legitime Portie. Sedangkan dalam hukum waris Islam, ahli waris yang sah seperti anak-anak, orang tua, pasangan dan sepupu telah diatur bagian-bagian porsinya. Sehingga, pembuatan surat wasiat tidak dapat menentukan jumlah harta yang wajib diterima oleh ahli waris selain dari yang telah ditentukan dalam hukum waris Islam. Namun, jika semua ahli waris yang sah tersebut setuju, dimungkinkan bagi mereka untuk mendistribusikan dan menentukan porsi-porsi warisan di antara mereka sendiri.

Objek Hukum Waris Prof. S. Subekti, seorang pakar Hukum Perdata, menyebutkan dalam bukunya berjudul Pokok-Pokok Hukum Perdata (Cetakan XXVI, PT Intermasa, 1994) bahwa pada prinsipnya objek warisan hanya mencakup hak dan kewajiban atas objek yang dapat dinilai dengan uang dan dialihkan. Sama seperti di atas, Pasal 171 huruf d KHI juga menyatakan bahwa

harta peninggalan waris merupakan harta yang ditinggalkan oleh pemberi waris, baik berupa benda-benda yang telah dimiliknya serta hak-haknya.

Oleh karenanya, hak dan kewajiban atas keluarga dan urusan pribadi tidak dapat dijadikan objek waris. Misalnya, hak dan kewajiban seorang suami terhadap istrinya atau sebagai anggota dari suatu organisasi bukanlah objek waris karena tidak dapat dinilai dengan uang dan dialihkan kepada ahli waris. Sebaliknya, piutang-piutang pemberi waris pada pihak ketiga termasuk ke dalam objek waris karena dapat dinilai dengan uang, dapat dialihkan dan merupakan hak-hak dari si pemberi waris.

Khusus untuk objek waris, para ahli waris dibebaskan dari tanggung jawab untuk membayar pajak atas hasil pendapatan dan penerimaannya terhadap harta waris. Hal ini dikarenakan warisan bukan merupakan objek pajak, sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana terakhir kali diubah dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008.

Demikian ulasan umum mengenai hukum waris. Dengan tulisan yang singkat ini, diharapkan tetap dapat menambah pengetahuan para pembaca.

Pada artikel-artikel berikutnya, kita akan membahas hukum waris secara lebih mendalam, seperti mengenai jumlah pembagian harta waris islam, pembagian harta waris KUHPerdata (Legitime Portie), surat wasiat, organ-organ penting dalam hukum waris (seperti notaris dan Pengadilan Agama) dan hal lainnya yang terkait.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

29

01 PAVILION

Business Legacy

Estafet Kejayaan Bisnis Keluarga Teks oleh Nur Khairusy

A

pakah Anda pernah mendengar istilah “generasi pertama yang membangun, generasi kedua foya-foya, dan generasi ketiga yang menghancurkan�? Bahkan berdasarkan data yang dikutip artikel berjudul “Avoid the Traps That Can Destroy Family Businesses� dari Harvard Business Review tahun 2012 bahwa 70% dari bisnis keluarga gagal, ditutup dan dijual, sebelum generasi kedua mengambil alih. Memang tidak selalu benar, namun istilah tersebut setidaknya memberikan gambaran bahwa jika kita tidak mampu mempersiapkan generasi penerus bisnis keluarga maka usaha yang sudah bertahun-tahun kita bangun akan hancur begitu saja. Tidak hanya menyerahkan jabatan kepemimpinan

30

Edisi 12 Permata Magazine

perusahaan kepada penerus tetapi juga menumbuhkan kecintaan dalam menjalani bisnis itu sendiri yang perlu ditumbuhkan.

Namun kita perlu berhati-hati dengan cara mempersiapkan generasi penerus bisnis keluarga. Pertama kita harus jeli apa yang berubah dan apa yang perlu tetap ada dalam bisnis.

karena penerusnya paham sampai teknis operasional yang dilakukan perusahaan.

Pemahaman kegiatan bisnis inilah yang perlu tetap ada pada para penerus. Hanya karena mereka melihat dan dilingkungan usaha keluarga bukan berarti mereka memahami bagaimana aspek bisnis yang berjalan.

Penerus bisnis keluarga perlu memahami proses bisnis yang sudah berlangsung. Hal ini dimulai dari proses operasional yang berhubungan dengan pelanggan. Apa ekspektasi pelanggan dan bagaimana untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Selanjutnya bagaimana produk itu diproduksi dan dikirim ke pelanggan. Banyak perusahaan sukses mempertahankan kegiatan usahanya

Sebagai contoh nyata, ada sebuah perusahaan penyedia jasa mengemudi terbesar di Indonesia yang sudah bertahan semenjak enam puluh tahun lamanya. Generasi kedua pengelola perusahaan tersebut menyadari pentingnya menyiapkan generasi selanjutnya dalam mengelola bisnisnya. Oleh karena itu, calon penerus bisnis ini mulai ditugaskan

untuk melakukan pekerjaan operasional mulai dari mencari pelanggan, melayani pelanggannya dan memberikan pelatihan mengemudi. Hasilnya luar biasa, di umur yang masih muda dia dapat mengetahui seluruh kegiatan operasional dan saat ini sukses mengambil peran yang lebih strategis di perusahaan.

Hal kedua yang perlu tetap ada adalah spirit kenapa perusahaan itu didirikan.

Family business identik dengan sosok kefiguran dalam perusahaan. Pada saat figur tersebut hilang maka tidak jarang jiwa organisasi tersebut juga ikut menghilang. Hal ini dapat diantisipasi dengan memahami nilai-nilai yang ada di perusahaan. Kebiasaan atau budaya yang sudah dibangun dan positif perlu untuk dipertahankan. Namun dalam hal ini peran penerus perusahaan sudah harus mulai dimunculkan seperti memimpin pertemuan-pertemuan bisnis.

Kembali ke contoh perusahaan kursus mengemudi tadi, saat ini rapat tahunan dan rapat rutin sudah mulai dipimpin oleh penerus perusahaan generasi ketiga. Hal ini menjadi penting karena kefiguran sudah dalam tahap transisi dimana pengambilan keputusan secara strategis beserta eksekusi keputusan tersebut dapat berjalan lancar.

Tentu beberapa kesalahan wajar terjadi, disinilah peran mentor bisnis dari generasi sebelumnya dibutuhkan. Perannya bukan untuk membatasi namun lebih kepada memberikan prinsip-prinsip dan koreksi tindakan yang dilakukan oleh generasi penerus.

Disamping apa yang harus tetap ada, ada juga perubahan yang perlu disadari.

Lingkungan bisnis saat ini semakin dinamis walaupun hal itu tergantung dari jenis industri dan kondisi persaingan. Hal ini dikarenakan dunia informasi yang semakin terbuka dan mudah untuk diakses. Hal yang menarik bukan hanya pada perubahaan apa yang terjadi pada bisnis keluarga tersebut, tetapi juga pada perspektif menanggapi perubahaan tersebut.

Generasi sebelumnya akan melihat

historis apa yang terjadi dan bagaimana perusahaan bereaksi di masa lampau.

Sedangkan generasi penerus akan melihat kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan dan menanggapinya dengan sikap yang lebih kreatif. Perbedaan persepsi inilah yang dapat menimbulkan konflik.

Konflik ini adalah sesuatu yang produktif apabila dikelola dengan baik. Generasi sebelumnya dapat lebih open-minded terhadap pemikiran baru dan memberikan ruang bereksperimen bagi generasi penerus yang kreatif. Sedangkan generasi penerus juga perlu lebih bijak dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Komunikasi dan keterbukaan yang baik menjadi kunci keberhasilan kolaborasi ini.

Ada hal yang dapat diimplementasikan dari konsep Three Golden Rules yang dibuat oleh Simon Sinek dalam mempersiapkan generasi selanjutnya yaitu,

Tumbuhkan motivasi generasi penerus, berfokus pada kenapa perusahaan itu muncul.

Hal ini terkait dengan visi dan misi perusahaan. Pertanyaan utamanya adalah apa yang membuat perusahaan itu hadir dan memberikan manfaat kepada pelanggan? Bagaimana generasi penerus itu dapat memahami dengan baik motivasi keberadaan perusahaan dan menumbuhkan hal itu dalam dirinya.

Mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan, berfokus pada bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya.

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa generasi penerus harus paham bahkan berpengalaman dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga membangun pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnisnya.

Mengetahui produk dan keadaan perusahaan, berfokus pada apa yang terjadi pada perusahaan dan produk yang dimilikinya.

Apakah perusahaan dalam keadaan tumbuh atau menurun? Apakah produk yang sudah dihasilkan perlu dikembangkan? Semua pertanyaan tersebut harus dengan baik dijawab oleh generasi penerus. Hal ini penting karena akan menjadi tantangan yang baik bagi generasi penerus. Tantangan generasi sebelumnya adalah bagaimana membangun, namun perlu disadari bahwa tantangan generasi penerus tidak hanya mempertahankan tetapi juga mengembangkan usaha keluarga.

Selamat mempersiapkan generasi penerus bisnis Anda.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

31

01 PAVILION

Mindfulness

Regenerasi Bijak Psikolog Ratih Ibrahim memaparkan pandangannya tentang alur regenerasi bisnis keluarga yang adil bagi anak sekaligus melegakan ekspektasi orang tua.

Teks oleh Jehan Amanda Narasumber Ratih Ibrahim

B Dra. Ratih Ibrahim, MM (MMR 12) Salah satu pendiri konseling dan sentra pengembangan psikologi Personal Growth yang telah hadir sejak 2003. Lulusan Sarjana Psikologi dan Magister Manajemen ini sering memberikan pelatihan dan konsultasi psikologi ke sekolah-sekolah.

32

Edisi 12 Permata Magazine

isnis keluarga bukanlah sebuah bentuk wirausaha yang baru lagi di kalangan masyarakat Indonesia.

Banyak keluarga Indonesia yang memiliki bisnis menahun dan turun temurun diwariskan hingga beberapa generasi.

Berdasarkan survei yang diselenggarakan secara global oleh Price Waterhouse Cooper (PWC) di tahun 2014 bertajuk “Up close and professional: the family factor – Global Family Business Survey”, 95% perusahaan di Indonesia adalah bisnis keluarga. Spesifik di Indonesia, PWC mewawancari 30 bisnis keluarga, seperti dikutip laman Bisnis Lounge Journal. Berdasarkan studi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa para responden telah melibatkan anak-anaknya dalam menjalankan bisnis keluarga (30% di antaranya bahkan masih di bawah 20 tahun), lebih dari 60% bisnis keluarga di Indonesia memiliki dua hingga tiga generasi penerus, dan lebih dari 50% pelaku bisnis keluarga berencana mewariskan kepemilikan usahanya kepada keturunannya namun tetap melibatkan profesional dalam menjalankan operasional perusahaan. Ambil contoh Grup Ciputra yang kiprahnya di dunia properti sudah sangat dikenal sampai ke dunia internasional. Kini, perusahaan yang digagas oleh Ir. Ciputra ini sudah melibatkan generasi ketiga. Bisnis keluarga yang bisa sampai di tahap mapan seperti Grup Ciputra tentu telah melalui proses

yang sangat panjang dan tidak jauh dari kerumitan. Percampuran antara bisnis dan keluarga bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Urusan bisnis dan kepentingan keluarga terkadang membaur menjadi satu sehingga sulit untuk memberikan batasan antara profesionalitas dan kehidupan rumah tangga.

Menurut Ratih Ibrahim, seorang psikolog anak dan keluarga, bisnis keluarga adalah hal baik yang dapat dikembangkan menjadi sebuah kesuksesan bersama.

Namun, banyak hal yang memang harus diperhatikan dengan baik. Walaupun bisnis menjadi mesin penggerak ekonomi keluarga, orang tua sebaiknya tetap mengutamakan anak, terutama dalam pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan anak. Kebutuhan berkomunikasi tentang bisnis dan persoalan keluarga harus diseimbangkan. “Bagi orangtua, anak adalah tetap prioritas utama sehingga kebutuhan tumbuh kembangnya tetap harus dipenuhi dengan optimal, sesibuk apapun orangtua sebagai pelaku bisnis,” sarannya. Hal ini juga berlaku dalam beberapa kasus yang menggabungkan rumah dengan kantor, misalnya bisnis makanan atau creative merchandise. Kondisi seperti ini sebenarnya tidak ada masalah asal perencanaan tumbuh kembang anak tetap diperhatikan dengan baik.

Contohnya, jika anak masih kecil, orang tua dapat meminta bantuan sanak

keluarga untuk membantu menjaga, atau menggunakan jasa pengasuh anak.

Walaupun begitu, orang tua tetap harus berperan penuh dalam pengawasan perkembangan anak. Misalnya, Kania Anggiani, pendiri dan creative director dari Chic & Darling. Lini yang telah berdiri empat tahun ini memproduksi berbagai pernik dekorasi rumah, seperti bantal dan peralatan makan. Seluruh proses kreatif dan produksi dilakukan di rumahnya di bilangan Ciputat. Di samping itu, ia juga harus mengurus kedua anaknya yang masih balita. Awalnya, ia tidak menggunakan bantuan asisten rumah tangga ketika anak keduanya belum lahir. Namun, dengan keadaan sang suami yang bekerja kantoran dan dianugerahinya anak kedua, Kania pun tidak dapat memungkiri jika ia kewalahan.

Oleh karena itu, kebutuhan untuk mempekerjakan asisten rumah tangga pun tidak dapat dihindari.

Bisnis keluarga ini juga kerap kali diturunkan kepada anak ketika orang tua sudah memasuki masa tua atau ketika anak sudah siap terjun ke dunia profesional.

Terlebih lagi jika bisnis yang sudah dikelola terus berkembang dan cukup memiliki nama di kalangan masyarakat luas. Pada kondisi seperti ini, biasanya orang tua memiliki harapan agar anaknya dapat menjadi penerus bisnis tersebut. Jika memang menurunkan bisnis ke anak adalah target orang tua, mereka tentu seharusnya tidak secara sepihak menghibahkan bisnis mereka ke anak. Harus ada cara komunikasi yang tepat sehingga anak tidak merasa langsung terbebani akan bisnis keluarga yang akan ia jalankan.

Menurut Ratih, pendekatan orang tua kepada anaknya atas pewarisan bisnis harus dilakukan secara bertahap. Anak harus mulai dilibatkan dalam beberapa hal terkait bisnis keluarga. Misalnya, anak bisa diajak untuk bekerja magang terlebih dahulu atau disertakan dalam pengambilan kepada anaknya atas pewarisan bisnis harus dilakukan secara bertahap. Anak harus mulai dilibatkan dalam beberapa hal terkait

bisnis keluarga. Misalnya, anak bisa diajak untuk bekerja magang terlebih dahulu atau disertakan dalam pengambilan beberapa keputusan terhadap bisnis keluarga. Hal ini tidak berbeda dengan yang dialami Erastus Radjimin, pendiri Artotel. Ketika kecil, pria yang akrab dipanggil Erri ini kerap diajak ke kantor ayahnya, James Radjimin yang sudah duluan menjalani bisnis perhotelan, sehingga ia familiar dengan industri ini sejak dini. “Dengan terbiasa, ada kemungkinan anak menumbuhkan kesukaan dan rasa kepemilikan terhadap bisnis keluarganya,” imbuh salah satu pendiri pusat konseling psikologi Personal Growth ini lagi.

Dalam perspektif orang tua yang menjalankan bisnis keluarga, anak mungkin adalah calon penerus bisnis yang paling tepat. Lantas, bagaimana jika anak memutuskan untuk belum siap atau bahkan menolak melanjutkan bisnis keluarga? Apa langkah yang sebaiknya orangtua lakukan dalam menyikapi hal ini? Psikolog lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa diskusi menjadi kunci penting dalam memutuskan siapa penerus bisnis keluarga.

Jika memang anak menolak, orang tua dapat mengajak anak untuk berdiskusi tentang apa yang menjadi alasannya tidak mau meneruskan bisnis keluarga. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penting bagi anak untuk memiliki kebebasan memilih dalam meneruskan bisnis keluarga atau tidak. Orang tua harus menghormati keputusan anak dan bersikap realistis.

Jika memang anak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menolak meneruskan bisnis keluarga, seperti memiliki bidang lain yang lebih ia ingin geluti dan dalami, orang tua harus menyikapi hal ini secara bijaksana.

“Anak juga memiliki hak untuk menentukan apa yang ingin ia lakukan dan kembangkan dalam hidupnya.” Sebagai alternatif, orang tua dapat mulai mencari dan menyiapkan pengganti profesional untuk menjalankan bisnis tersebut.

4 Kunci Keseimbangan Bisnis Keluarga Ratih Ibrahim menyarankan orang tua untuk memperhatikan elemen-elemen penting di bawah ini untuk menjaga keseimbangan antara urusan keluarga dan bisnis

01

PLANNING

Perencanaan matang harus dilakukan sejak awal untuk membagi kepentingan bisnis dan urusan keluarga.

02

COMMUNICATION

Jalin komunikasi yang baik dengan pasangan dan anak, termasuk dalam hal pembagian tugas dan tindakan dalam keadaan darurat

03

SUPPORT

Adanya dukungan dan tanggung jawab penuh dari seluruh anggota keluarga atas keputusan yang diambil sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di masa depan.

04

EARLY ENGAGEMENT

Libatkan anak sedari dulu dengan diskusi dua arah sehingga anak tidak merasa “terpaksa” disertakan di dalam bisnis keluarga.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

33

Saat Kebahagiaan Keluarga Merefleksikan Kesuksesan Anda Nikmati keistimewaan tambahan Priority Exclusive Experience bagi Nasabah PermataBank Priority dengan penempatan dana minimum Rp 5 miliar: Priority Pass Membership atau Airport Handling Service Voucher diskon Rp 1 juta untuk paket tour di partner tour terpilih

PriorityPrivilege

Free Golf Clinic bagi putra-putri Nasabah Free Airport Pick Up Service

Nasabah PermataBank Priority dan anggota keluarga dapat menikmati fasilitas premium yang terdapat pada PermataPriority Debit Plus & PermataBlack World MasterCard.

Dipersembahkan bagi Anda dan keluarga:

PermataPriority Debit+ PermataBlack World MasterCard Tersedia dalam layanan PermataBank Priority Syariah

Priority Call Center 1500100 | www.PermataBank.com PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

02 CROWN

Family Wisdom Tribute PermataBank dan Permata Magazine mempersembahkan kisah-kisah inspiratif bagaimana keluarga telah membentuk karakter bijak dari 25 individu penting. Lewat nilainilai luhur yang diwariskan, 25 individu ini bersama keluarganya meneruskan penanaman kebijaksanaan tersebut kepada generasi setelahnya.

Dimulai dari Dewi Fortuna Anwar yang meneruskan warisan leluhur Minang, keluarga N. Riantiarno yang tidak pernah berhenti melestarikan seni teater, Iman Usman yang selalu menjadikan keluarga sebagai motivasi untuk sumbangsihnya pada dunia pendidikan, keluarga Kapten Budi Soeharso dengan semangat filantrofisnya, serta kisahkisah berharga lainnya dari serangkaian tokoh terpandang, seperti T.P Rachmat dan Hermawan Kartajaya.

Joke Roos & Denny Gondo Lokasi: Studio Air Putih Foto oleh: Notosuryoprabowo

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

Sumber, Dokumentasi Kimia Farma Rebecca Lake

01

DEWI FORTUNA ANWAR & KELUARGA MINANGNYA

Warisan Paling Berharga untuk Anak Teks oleh Belle Biarezky Foto oleh Yongki Hermawan

Nilai adat adalah nilai fundamental yang menjaga keutuhan keluarga. Dewi Fortuna Anwar berkaca dari pengalamannya.

36

Edisi 12 Permata Magazine

M

asa muda Dewi Fortuna Anwar banyak dihabiskan dengan menimba ilmu di berbagai negara di luar Indonesia. Namun, Peneliti pada Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) ini tidak pernah lupa pentingnya tinggal di tanah kelahirannya di Sumatera Barat untuk memahami warisan tradisi keluarga.

“Ketika kecil, saya diasuh dengan datuk (adik kakek) yang adalah tokoh agama setempat di Payakumbuh. Selain nilai keimanan, di situlah saya banyak belajar betapa pentingnya menjaga warisan budaya nenek moyang,” ujar kakak Desi Anwar ini.

Atas pengalaman berharga itulah, mantan Deputi Dukungan Kebijakan Pemerintahan, Sekretariat Wakil Presiden, ini terinspirasi untuk menerapkan hal yang sama kepada dua anak perempuannya.

“Sejak kelas 3 - 6 SD, anak perempuan sulung saya tinggal di Padang bersama neneknya. Dari situ, dia mendapat pengetahuan penting mengenai adat Minang dan hukum waris,” ujar Dewi.

Baginya, pengalaman seperti ini sangat penting, mengingat adat matrilineal lekat dengan budaya Minang. Walau setelah itu anak-anak Dewi menempuh pendidikan di luar negeri, kesadaran akan kebanggaan identitas budaya terus melekat. “Apalagi nilai-nilai Minang telah menjadi nilai universal, yaitu nilai perempuan itu sendiri dan pemahaman soal kesetaraan gender,” ucap perempuan peraih gelar doktor dari Monash University, Australia, ini.

Walau Dewi tidak menerapkan hal serupa kepada anak laki-laki bungsunya, bukan berarti peran pria tidak penting di adat Minang. “Laki-laki bertanggung jawab menjaga keutuhan keluarga dan warisannya, bagai pagar bagi tanaman,” tambahnya. Komitmen menjaga identitas Minang itu ternyata bukan hanya karena perasaan untuk bertanggung jawabnya.

“Tiap keluarga Minang memiliki warisan keluarga berupa hasil kebudayaan Minang itu sendiri, seperti Rumah Gadang dan tanah ulayat (tanah keluarga yang dilindungi hukum adat). Kami diberi kesempatan untuk menjaga. Kesempatan mempertahankan keutuhan dan nama baik keluarga itulah hal yang sangat berharga.”

Sumber, Macropolis

02

ERASTUS RADJIMIN & JAMES RADJIMIN

Akrabkan Profesi dengan Keluarga Teks oleh Shafic Abdul Foto oleh Notosuryoprabowo

Gaya sang ayah adalah inspirasi utama Erastus Radjimin dalam berbisnis maupun berkeluarga.

K

atanya, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Meski terlahir dari keluarga seorang pengembang properti dan hotel, tak serta-merta menjadikan Erastus seorang hotelier.

Larangan untuk bekerja di perusahaan sang ayah membuat Erastus muda mencari sendiri kecintaannya di dunia hospitality. Erri, panggilan akrabnya, pernah menjajaki karir di berbagai perusahaan dari industri yang berbeda-beda, seperti label musik Sony BMG di New York,

JW Marriott di Hawaii dan AntaVaya Tour di Jakarta. Namun, tetap saja cinta pertamanya pada industri hospitality tidak bisa dihilangkan. Selain itu ia berpendapat, “If you work in a big company, you are a part of very huge system. Rodanya sudah berputar.

Ibaratnya, kita hanya baut saja. We are no one and everybody is replaceable,” terang Erri menyimpulkan pengalamannya bekerja di perusahaan besar seperti Marriott.

Berpengalaman bekerja di JW Marriott London dan Singapura, Erri pun berkeputusan membangun Artotel di tanah kelahirannya, Surabaya pada tahun 2012 bersama sang kakak, Christine Radjimin.

Konsep hotel seni dipilih atas dasar rasa cinta kakak-beradik ini pada dunia seni rupa modern.

Pria kelahiran Surabaya, 4 Februari 1986 ini masih ingat masa kecilnya yang kerap diajak sang ayah James Radjimin mengikuti aktivitasnya di PT Ramasari Surya Persada, pengembang properti yang memiliki hotel bintang lima JW Marriott, Surabaya. “Saat saya berumur enam tahun, saya sering diajak ke proyek-proyek perusahaan ayah, bertemu arsitek, hingga bankir.

Meski yang saya lakukan hanyalah diam, namun secara tidak langsung ayah saya telah menyisipkan ide agar saya bisa menjadi seperti dirinya,” kenang Erri.

Gaya sang ayah mendidik Erri semasih kecil juga disalurkannya kepada dua anaknya yang masih kecil, yaitu Mason dan Jordin. Mereka kadang diajak ke kantor untuk melihat aktivitas sang ayah bekerja.

Ini persis seperti ketika Erri kecil mengkuti kemana James Radjimin berlalu lalang selama di kantor.

“Ketika anak tumbuh besar, saya akan memberikan kebebasan ia untuk memilih kariernya. Intinya, apapun yang mereka pilih harus menjadi yang terbaik di bidangnya. Jadilah spesialis jangan generalis,” ungkapnya menutup sesi wawancara.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

37

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

03

SUNARYO & KETIGA ANAKNYA

Berkesenian Tanpa Dikte Teks oleh Nisa Ashila Ghaisani Foto oleh Adhya Ranadireksa

Nama Sunaryo telah dikenal di kalangan praktisi dan penikmat seni, namun sebagai keluarga, tiap anggota keluarga Sunaryo hidup dengan seni tanpa dikte, berkreasi dengan pribadi dan minat masing-masing.

berkiprah di wilayah fashion, desain, kriya, dan menjadi wirausahawan kuliner.

Ketiganya memiliki pencapaian masingmasing. Ardi sempat melanjutkan studi di New York, Arin mendapatkan pengakuan internasional sebagai salah satu dari 22 seniman yang terpilih dalam pameran “No Country: Contemporary Art for South and Southeast Asia� di Museum Guggenheim, New York tahun 2013, dan bisnis kuliner Arromanis milik Mita terus berkembang.

B

anyak yang mengenalnya sebagai seniman besar yang aktif berkontribusi atas pembangunan monumen-monumen terkenal di Indonesia (contohnya patung Jenderal Sudirman) dan sebagai penggagas Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), Bandung, yang kini menjadi galeri dan art space legendaris.

Sunaryo, seniman kelahiran 15 Mei 1943 telah aktif berpameran sejak tahun 1970 dan banyak menerima penghargaan di dunia seni atas karyanya. Pendidikan formal seninya didapat dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung dan Studi Patung Marmer di Marble Technology di Carrara, Italia.

Begitu tinggi pencapaiannya, namun begitu rendah hatinya. Karakter tersebut tercermin pada sosoknya sebagai family man di mata keluarganya. Membuat

38

Edisi 12 Permata Magazine

Tiap anggota keluarga Sunaryo menggunakan karakter personal untuk menjalani pekerjaan kreatif masing-masing. Seperti Arin yang perkembangan tekniknya dalam melukis justru terlihat seperti menjauhkan diri dari pengaruh ayahnya.

keluarganya begitu erat, terlebih lagi ketiga anaknya menempuh karier yang beririsan dengan dunia seni dan kreatif.

Pernikahannya dengan Heti Komalasari menganugerahinya tiga orang anak, yaitu Adhi Ardianto, Arin Dwihartanto, serta Armita Dianti. Ardi menggeluti desain grafis, Arin terjun sebagai seniman dan kini sedang beranjak kariernya, dan Mita

Ide bisnis Armita sendiri didapat ketika ia jatuh sakit dan harus mengonsumsi panganan manis. Maka ia menciptakan Arromanis, yang dimulai dari cupcake rendah lemak dan glukosa. Ide ini didukung sepenuhnya oleh Sunaryo, yang kerap terlihat dalam proses Mita membuat kue.

Pada akhirnya, ekspresi kreatif yang tak didikte Sunaryo mengeratkan keluarganya dalam ranah profesional sekalipun.

04

DEDEH ERAWATI & ORANG TUA

Petani Pencetak Atlet Sea Games Teks oleh Shafic Abdul Foto oleh Notosuryoprabowo

Run is a habit. Once you start to build a habit, though, it helps to set some clear goals for yourself, and pick out a plan that will help you get there.

K

alimat itu mengilhami Dedeh, atlet pelari gawang Indonesia yang hingga kini masih berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Tak terbesit niat bagi peraih dua medali emas kategori lari gawang 100 m di Sea Games Bangkok tahun 2007 dan

Vientiane tahun 2009 ini untuk menjadi seorang atlet. Namun sebuah tontonan, mendorongnya untuk menjadi demikian.

Tahun 1992, Susi Susanti, atlet bulu tangkis nasional menjadi buah bibir di masyarakat.

Untuk pertama kalinya, seorang atlet perempuan dalam negeri meraih medali emas di Olimpiade Barcelona. Melihat keberhasilan Susi Susanti, patriotisme keluarga muncul dan mengharapkan Dedeh untuk mengikuti jejak beliau.

“Kakek saya adalah seorang Kepala Sekolah dan kedua orang tua saya lebih suka bertani di sawah. Mereka ingin mendengar anaknya mulai dikenal banyak orang dan menjadi atlet seperti Susi Susanti,” kenang Dedeh.

Dedeh beruntung, pilihannya menjadi seorang atlet didukung oleh kedua orang tuanya. Sebab, masih banyak orang tua yang setengah hati mendorong anaknya menjadi olahragawan. Kendati demikian, ketidakyakinan justru datang dari orang lain di sekelilingnya. Namun, pesan orang tua seolah menjadi obat penawar dari rasa patah semangat Dedeh. “Saya ingat betul kata-kata ayah yang bilang kalaupun cuma sendirian, jika itu di jalan yang benar, jangan takut. Yang penting, dalam hidup jangan merugikan orang lain,” kenang Dedeh.

Beberapa kali orang tua Dedeh menyaksikan langsung kejuaraan nasional di Jakarta. Tapi, mereka lebih suka menonton di rumah, mengadakan pengajian dan berdoa untuk keberhasilan sang puteri di lintasan lari “Karena tidak kuat menonton saya saat bertanding, katanya suka deg-degan sampai lemas,” ucapnya diiringi tawa.

Kesibukan di lapangan berlari tidak membuat perempuan kelahiran 25 Mei 1979 ini melupakan pendidikan. Atas saran sang pelatih, Dr. Fahmy Fachrezzy, Dedeh pun masuk bangku perkuliahan seusai Olimpiade Beijing 1998 di usianya yang menginjak 28 tahun.

Dedeh berhasil melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Pascasarjana UNJ. Saat ini, ia menjalani program S3 di fakultas yang sama.

Prestasi profesional dan pendidikan tinggi yang telah diraihnya tidak membuatnya lupa akan akan pesan orang tua untuk tetap rendah hati. “Jangan lupakan sholat dan mengaji, sehebat apapun manusia di dunia tetap sama di mata Tuhan,” ujarnya menirukan kata-kata sang ibu.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

39

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

D

i tengah kesibukkan berlatih pementasan Opera Ikan Asin, Nano Riantiarno bercerita tentang tokoh yang diperankan sang anak, Rangga. “Jadi, saya sengaja supaya Rangga memainkan tokoh bandit bernama Mekhit untuk menghilangkan ‘sakit hatinya’,” ujar tokoh Teater Koma ini.

05

NANO, RATNA & ANGGA RIANTIARNO

Berkarya Menerjang Zaman Teks oleh Belle Biarezky Foto oleh Notosuryoprabowo

Hubungan keluarga tidak mempengaruhi sikap profesionalitas trio ayah, ibu, dan anak pengembang seni teater ini.

40

Edisi 12 Permata Magazine

Ternyata, ketika berumur 4 tahun, Rangga sangat ingin memainkan tokoh ini pada saat pementasan tahun 1983 di Taman Ismail Marzuki. Akan tetapi, sang ayah melarangnya, padahal kostum bandit kecil telah dikenakan dan dialog telah dikuasai. Dan sejak saat itu, Rangga kecil yang awalnya selalu setia menonton setiap komunitas ini latihan dan manggung, tidak pernah lagi menunjukkan antusiasnya.

“Sebenarnya saya juga tidak ingat perasaan saya bagaimana pada saat itu karena masih sangat kecil,” ungkap sulung dari tiga bersaudara ini sambil tertawa.

Telah mengasuh kelompok teater bersejarah ini sejak pertama kali dibentuk, Nano dan Ratna Riantiarno tidak pernah sama sekali berharap akan ada anaknya yang meneruskan profesi mereka di dunia teater. Suami istri ini hanya berusaha menjalani komitmen yang telah dibangun sejak 40 tahun kelompok ini berdiri.

Bahkan, ketika usia Teater Koma masih

muda, keduanya harus membagi waktu antara kerja kantoran di siang hari, berlatih teater di malam hari di rumah, dan mengurus anak-anak di sela-sela kesibukkan tersebut. “Prinsip saya, walaupun kami berkomitmen pada dunia teater, tetap harus ada pekerjaan lain yang menghidupi keluarga dan menutupi pengeluaran,” ujar Ratna Riantiarno. “Filosofi nama Koma adalah hal yang harus terus berlanjut. Maka itu, saya tetap berkomitmen untuk tanpa henti mengembangkan seni teater, sepadat apa pun jadwal saya sebagai karyawan kantoran sekaligus seorang ibu,” tambah mantan anggota Dewan Kesenian Jakarta ini.

Sudah sangat familiar dengan suasana latihan teater sejak kecil, Rangga banyak belajar tentang profesionalisme industri seni dari kedua orang tuanya. “Mereka bisa menunjukkan kapan harus tegas, kapan harus menjadi pemimpin, dan kapan menjadi sahabat,” imbuhnya. Sang ibu pun tidak memungkiri pendapat anaknya tersebut.

“Ketika bekerja, saya dan Mas Nano bukanlah suami istri, melainkan rekan kerja. Jangan lihat hubungan keluarga jika ingin menjaga profesionalitas,” saran aktris yang terlibat di dunia perfilman tanah air sejak tahun 1981 ini.

06

MIA MARIA & JOSEPHINE LINGGAR

Kurator Yang Belajar dari Ibunda Teks oleh Belle Biarezky Foto oleh Notosuryoprabowo

Inilah cerita Mia Maria bagaimana sang ibu membuatnya belajar banyak bukan dari nasihat, melainkan tindakan nyata.

S

ang kurator tidak memungkiri jika awalnya ia ingin menjadi seorang pelukis seperti sang ibu. “Sejak kecil, saya sering melukis di samping mama, dan saya sendiri yang bilang ke mama kalau ingin menjadi pelukis ketika dewasa,” cerita Mia Maria. Sempat bersekolah di jurusan

Fine Arts di Amerika Serikat, Koordinator Program Edukasi Publik di Jakarta Biennale 2015 ini lalu berpindah fokus ke studi filosofi seni di Australia. Tentu saja darah seni dalam dirinya diturunkan dari sang ibu, Josephine Linggar, pelukis senior yang banyak melukis potret diri para duta besar beserta keluarganya di era 1990-an. Karyakarya Josephing juga pernah dipajang maupun dilelang oleh lembaga seni taraf internasional, seperti Blue Lotus Singapura dan Sidharta Auctioneer.

Pilihan jalan karirnya ini pun yang membawa ibu dua anak ini dipandang sebagai salah satu kurator seni terpandang di tanah air. Kini, ia menjabat sebagai Kepala Edukasi dan Program Publik di Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), museum seni modern pertama di Indonesia yang akan perdana dibuka ke publik pada bulan November 2017 di samping kesibukannya sebagai Ketua Komite Seni Rupa di Dewan Kesenian Jakarta.

Walaupun telah eksis sejak tahun 1994, ternyata Josephine mengakui tidak pernah memberi wejangan khusus kepada putri

bungsunya ini soal profesi di dunia seni.

“Jujur saya tidak pernah menyampaikan nasihat spesifik ke Mia karena menurut saya, dia pasti lebih tahu karena dia memang sekolah di bidang seni. Dia lebih punya pengetahuan soal itu dibanding saya yang hanya belajar otodidak,” ungkap pelukis senior yang sudah malang melintang di dunia seni sejak tahun 1994.

“Mama memang tidak banyak berkatakata. But, she is showing a lot through her actions.

Hal itu yang membuat anak-anaknya belajar banyak dan menjadi sadar untuk selalu menjaga sikap.” Josephine memang membesarkan sendiri kelima anak-anaknya.

Pernah mengenyam pendidikan fashion, Josephine mendirikan perusahaan konveksi di rumahnya.

Di luar itu, ia juga masih mengambil berbagai macam pekerjaan lepas yang dilakukan demi membiayai kebutuhan anak-anaknya, terutama untuk menyekolahkan mereka hingga ke luar negeri.

Kerendahan hati yang didukung dengan karakter pekerja keras sang ibu itulah yang justru memberikan banyak pelajaran hidup bagi sepupu fotografer Davy Linggar ini.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

41

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

07

ADDIE MS, MEMES, KEVIN APRILIO & TRISTAN JULIANO

Ketika Keluarga Musisi Bersatu di Meja Makan Teks oleh Angga Rulianto Foto Dokumentasi Pribadi

Musik membuat Addie MS, Memes, Kevin Aprilio dan Tristan Juliano jadi setara.

M

eja makan berulang kali disebut Addie Muljadi Sumaatmadja, atau Addie MS, saat membahas kekuatan hubungannya dengan sang istri, Memes, serta kedua anak lelakinya, yakni Kevin Aprilio (26) dan Tristan Juliano (19).

Meski mereka mencintai dan menggeluti dunia musik, tak dinyana justru di meja makanlah mereka kerap bersatu.

“Kelihatannya musik bisa mempersatukan kami, kenyataannya nggak semudah itu.

Genre musik kami cukup beda. Tapi di meja makan kita saling berbagi. Misal, aku belajar dari Tristan soal musik electronic. Aku juga belajar dari Kevin tentang J-Pop dan K-Pop. Kadang, Kevin ingin mendengar ceritaku soal problematika di orkestra. Yang mempersatukan justru kesadaran bahwa kita satu keluarga yang mesti saling respek,” ujar Addie di Jakarta pada Kamis malam, 23 Februari lalu. Sebagai kepala keluarga, Addie selalu berusaha mencari waktu untuk

42

Edisi 12 Permata Magazine

bercengkerama bersama dengan istri dan kedua buah hatinya di tengah kesibukan mereka masing-masing.

“Sebenarnya kami terbiasa mandiri dan nggak selalu berempat. Tapi kita tetap butuh bertemu untuk men-charge. Setelah kerja, pasti ada kebutuhan istirahat, makan, lalu berkumpul, bercanda, saling muji, saling kritik,” beber komponis, produser musik sekaligus konduktor orkestra ternama Indonesia ini.

Sebab, lanjutnya, dari situlah kemudian terjadi dialog. “Kami malah jarang main musik bareng. Baru dua kali, sewaktu tampil di Java Jazz 2014 yang dipenuhi penonton dan saat Bank Permata membuat Wealth Wisdom Concert tahun 2015,” ujar pria kelahiran tahun 1959 ini. Addie menambahkan, musik juga menyetarakan mereka. Posisi Addie sebagai ayah dan Memes sebagai ibu, tak berarti membuat mereka lebih tahu segala hal, terutama soal musik, dari Kevin dan Tristan. Apalagi, kini perkembangan tren musik dan teknologi terjadi sangat cepat. “Kalau kita cuma di comfort zone, jadinya statis dan tenggelam sendiri. Saya nggak malu untuk update ke anak dan mencoba untuk keep up dengan zaman. Sekarang komunikasi dalam keluarga nggak bisa lagi satu arah, harus dua arah, kalau kita mau survive. Harus

saling mengisi dan egaliter,” ujar salah satu pendiri Twilite Orchestra ini. Meski begitu, lazimnya orang tua, Addie dan Memes pun tak henti-hentinya mengajarkan hal-hal baik, seperti soal disiplin. Mereka juga mengingatkan kedua anaknya agar menjauhi perilaku negatif dan tetap respek kepada semua orang tanpa pandang bulu.

“Aku ingatkan terus ke anak-anak agar jangan lupa ucapkan ‘tolong’, ‘maaf ’, dan ‘terima kasih’ kepada semua orang. Itu yang dulu diajarkan orang tua aku dan kini aku sampaikan juga ke anak-anak,” ungkap Addie.

08

SETO MULYADI & ANAKNYA

Menjaga Harmonisasi Keluarga Lewat Storytelling Teks oleh Shafic Abdul Foto Dokumentasi Pribadi

Makna pentingnya keluarga justru didapat Kak Seto dari anaknya sendiri.

P

engabdian diri selama lebih dari 40 tahun di dunia anak-anak, mengantarkan Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (sempat bernama Komnas HAM) selama empat kali periode hingga berakhir pada tahun 2021 mendatang. Namun, siapa sangka, kritik pedas pernah diterima Kak Seto, justru dari anaknya sendiri.

“Ayah memang jagoan sebagai Ketua Komnas HAM, tapi anak sendiri dilupakan,” kata Kak Seto menirukan kalimat yang pernah diucap oleh salah satu anaknya saat masih kecil. Meski getir kala itu, Kak Seto menjadi sadar bahwa kesibukannya

bekerja membuatnya melupakan peran sebagai figur ayah di rumah.

Semenjak itu, Kak Seto mulai mendesain strategi agar tetap dekat dengan keluarga.

Meskipun kesibukkannya tak kunjung reda, mulai dari melakukan edukasi, studi lapangan, hingga memberikan advokasi dalam setiap kasus yang terkait dunia anak.

Yang dilakukan ayah tiga putri dan satu putra ini adalah menjadikan mendongeng sebagai budaya keluarga.

Menurutnya, dalam mendongeng, tersimpan kekuatan kata-kata. Anak pun belajar melatih komunikasi, baik itu sebagai pendengar maupun sebagai pencerita.

“Misalnya, saya mendongeng tentang seekor kancil yang berjalan berjingkrak.

Anak pun seketika bertanya ‘Apa itu menjingkrak ayah?’ Itulah komunikasi dua arah yang terjalin dari mendongeng,” kenang peraih The Outstanding Young Person of The World tahun 1987. Budaya mendongeng itu lantas menjadi akar dari lahirnya MPR versi Keluarga Seto, alias Majelis Permusyawaratan Rumah. Layaknya MPR di tingkat negara, majelis ini dibentuk sebagai wadah komunikasi antarsesama anggota. Di sana, segala unek-unek, keluhkesah, pendapat, saran, kritik, dicurahkan dalam rangka menciptakan tatanan keluarga yang harmonis, saling mendukung, dan tidak ada rasa curiga satu sama lain.

Bagi Kak Seto, sesibuk apapun seseorang sebagai manusia, waktu bersama keluarga jangan pernah hilang. Pria 66 tahun ini percaya bahwa kesuksesan berawal dari membangun keluarga yang baik.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

43

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

masukan soal strategi bisnis dan urusan legal yang terbaik selalu ia dapatkan dari sang ayah.

Irmawan yang adalah CEO Aston Martin Indonesia termasuk pribadi yang tegas seperti diakui Ayla. “Dia sangat disiplin soal keuangan. Saya sempat berpikir, sebagai anak perempuan, harusnya saya dimanjakan dan dibelikan barang-barang mewah. Tapi, papa tidak seperti itu dan saya justru mensyukurinya,” lanjutnya.

Salah satu bukti ketegasan ayahnya soal finansial adalah uang saku yang diberikan kepada mantan deputy editor-in-chief Style. com Indonesia ini tidak pernah berubah jumlahnya sejak kuliah hingga dewasa.

“Saya tidak pernah mendapatkan uang saku untuk leisure. Sampai usia 25, saya hanya diberikan uang saku untuk makan dan bensin. Saya diharapkan untuk bisa berpenghasilan sendiri agar tumbuh fighting spirit dalam diri saya.

09

AYLA DIMITRI & IRMAWAN POEDJOADI

Mandiri Berkat Ketegasan Ayah Teks oleh Belle Biarezky Foto Dokumentasi Pribadi

Walaupun tidak tinggal seatap sejak lama, Ayla Dimitri tidak pernah lupa nilai-nilai penting yang diajarkan sang ayah.

44

Edisi 12 Permata Magazine

D

i kalangan teman-temannya, Ayla Dimitri adalah sosok yang ramah dan mudah bergaul dengan kalangan mana pun. Content creator di bidang fashion, kuliner dan travelling ini mengakui jika sifatnya itu tumbuh karena pengaruh sang ayah yang kerap mengajaknya bertemu banyak orang sejak kecil. Sang ayah, Irmawan Poedjoadi, tidak jarang mengajak Ayla kecil ke lingkungan pekerjaannya.

“Papa selalu memotivasi aku untuk mengobrol dengan orang-orang di sekitar dengan berkenalan duluan dan menjadi anak yang interaktif serta proaktif,” kenangnya. Hal ini pun menumbuhkan semangat untuk berinisiatif dan tidak takut mengekspresikan ide dalam dirinya.

Tidak hanya itu, perempuan kelahiran 1986 ini juga jadi terbiasa dengan suasana profesional sejak dini. Sampai saat ini,

Jadi, saya dibiasakan untuk tidak bergantung terus kepada orang lain, apalagi karena saya adalah anak tunggal.” Tak ayal, Ayla tumbuh sebagai pribadi yang pekerja keras dan terbiasa melakukan segala sesuatunya dengan mandiri.

Walaupun kedua orang tuanya telah berpisah sejak lama dan kini ia tinggal bersama ibunya yang adalah seorang model senior, Dian Tanjung, Ayla selalu meluangkan waktu untuk bertemu dengan sang ayah.

Walaupun keduanya disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, dara yang pernah lama berprofesi sebagai fashion stylist ini mengakui jika ia selalu mengusahakan untuk bertatap wajah dan menghabiskan momen bersama ayahnya dua atau tiga kali sebulan . “Perlu ada kesadaran dari saya sendiri untuk hal ini.

Jangan sampai saya sibuk bersama temanteman terus dan lupa keep in touch dengan orang tua.”

Pembalap formula perempuan pertama Indonesia dan sang ayah, Alex Asmasoebrata, sama-sama baterai kutub positif.

10

ALEXANDRA ASMASOEBRATA & ALEX ASMASOEBRATA

Membalap 100 Persen karena Sang Ayah Teks oleh Angga Rulianto Foto oleh Notosuryoprabowo

R

ambutnya panjang tergerai.

Sepatunya berhak tinggi.

Langkah kakinya memperlihatkan sifat feminin mirip model. Alexandra Asmasoebrata dalam keseharian layaknya kebanyakan perempuan muda urban modern saat ini. Namun, penampilan dan karakter Andra (panggilan Alexandra) berbeda 180 derajat ketika di arena sirkuit dan mobil balap formula.

“Dari kecil tomboi, tapi setelah mulai balap, aku nggak tomboi. Dulu aku rambutnya pendek. Pas mulai balap sejak 2001 sampai sekarang, aku nggak pernah berambut pendek. Aku ingin tetap dianggap cewek di lingkungan yang banyak cowoknya. Secara kepribadian sewaktu balap, cara pikir dan ngomong seperti laki-laki. Kalau untuk urusan balap, aku cukup maskulin. Aku nggak pernah menjadi feminin di balap sedikit pun,” ujar Andra, ceplas-ceplos di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta, pada Kamis pekan pertama Februari 2017.

Pembalap formula perempuan pertama

Indonesia ini langsung jatuh cinta pada olahraga balap yang penuh risiko itu begitu menjajal gokart di sirkuit Sentul, Jawa Barat, untuk pertama kalinya 16 tahun lalu.

Ayahnya, Alex Asmasoebrata, lah yang memaksa dan mengajari Andra membalap untuk pertama kalinya. Padahal, awalnya Andra menolak keras karena malu menjadi satu-satunya perempuan yang memacu gokart. Dipaksa masuk olahraga balap oleh ayahnya, diakui Andra, adalah hal yang paling ia tidak suka dari dunia balap. Akan tetapi, ia juga merasa sangat beruntung dipaksa ayahnya untuk membalap. Dua perasaan yang saling bertolak belakang ini kerap membuat Andra cekcok dan adu pendapat dengan ayahnya di dalam maupun luar sirkuit. “Aku masih punya rasa dipaksa membalap. Tapi (berantem) itu cuma pelampiasan. Mungkin caranya harus teriak-teriakan begitu sama papa, tapi it works on us. Padahal sebenarnya aku orang paling beruntung karena dipaksa papa. Aku bisa jadi pembalap 100 persen karena papa.

Kalau nggak ada papa yang ‘segila’ itu, mungkin aku nggak akan di sini dan merasakan hal-hal sehebat ini,” ungkap Andra yang membawa pulang 20 piala dan jadi Juara II dalam Asian Formula Renault (AFR) 2011 kategori pembalap Asia.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

45

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

11

IMAN USMAN & KELUARGA

Kebebasan Dari Orangtua Dalam Menggapai Cita Teks oleh David Irianto Foto Dokumentasi Pribadi

Keluarga konservatif tidak selalu mengungkung anak, Iman Usman justru diberi kebebasan dalam menggapai apapun yang diinginkan.

M

enjadi anak lelaki satu-satunya dari enam bersaudara, Iman Usman merasa beruntung dilahirkan dalam keluarga H.M. Hayan dan Yanzimar Ilyas. Bukan karena mereka dalam keadaan berkelimpahan atau berasal dari kelas sosial tertentu, tetapi karena dukungan besar yang diberikan oleh kedua orangtua untuk segala hal yang Iman ingin

capai. Walau keluarga co-founder Ruangguru. com ini menganut nilai yang terbilang cukup konservatif, kedua orangtuanya begitu percaya akan kompetensi Iman dalam mengambil keputusan bagi dirinya.

Selama 18 tahun besar di kota Padang, Iman merasakan bahwa keluarganya bukanlah keluarga yang mudah

mengekspresikan rasa cinta secara terbuka dengan kata-kata. Namun peraih gelar master di bidang edukasi dari Columbia University ini merasakan kasih mereka melalui kepedulian besar yang ditunjukkan lewat dukungan orangtua untuk Iman mengikuti berbagai les atau mengantarkan Iman ke berbagai lomba yang ia ikuti. “Sedari kecil, kedua orangtua saya menempatkan pendidikan saya sebagai prioritas, tetapi mereka tidak memaksakan.

Jika kakak-kakak perempuan saya mau, mereka pun sebenarnya memiliki kesempatan yang sama, tetapi hanya saya yang memang selalu ingin achieved more,� kenang Iman.

Segala pengorbanan yang orangtuanya lakukan membuat Iman semakin merasa bertanggungjawab terhadap apapun yang ia lakukan, walaupun kedua orangtuanya cenderung tidak pernah menetapkan ekspektasi apa-apa. Namun sedari kecil ia sudah diajarkan mengenai dari mana uang berasal. Kalaupun ada satu harapan orangtua bagi Iman adalah supaya ia menjadi orang yang murah hati, seperti nama yang diberikan orangtuanya, Usman yang diambil dari nama salah satu sahabat Nabi yang paling kaya dan murah hati.

Awalnya bermimpi menjadi diplomat, Iman sedari kecil malah banyak melakukan kegiatan volunteering di bidang edukasi.

Sampai akhirnya pendiri Indonesian Future Leader ini merasa bekerja di bidang edukasi lebih berarti dan membahagiakan ketimbang berada di platform superficial sebagai diplomat. “Sebenarnya bagi saya tidak masalah bekerja di bidang apa saja, asalkan kita melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik di bidang tersebut,� tegas Iman.

Iman Usman di kantor Ruangguru.com, bersama orangtua saat lulus dari Columbia University, dan saat berbicara di depan Sidang Umum PBB beberapa tahun silam.

46

Edisi 12 Permata Magazine

Ia merasa terhormat akhirnya bekerja di bidang edukasi yang menjadi concern banyak orang. Iman mengaku ia tidak pernah tahu apakah hal yang ia kerjakan akan sukses atau tidak, tetapi dalam segala yang ia kerjakan, Iman ingin agar hal tersebut dapat membuat perbedaan yang berarti.

12

MIA SUTANTO & KEDUA PUTRINYA

Perjuangan Hak Dasar Anak Teks oleh Belle Biarezky Foto oleh Yongki Hermawan

Mia Sutanto memperjuangkan kebutuhan dasar sebagai fondasi keluarga yang sehat, yaitu hak anak untuk mendapatkan ASI.

S

ebagai Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) selama dua periode, ternyata pengalaman pertama Mia Sutanto menyusui anaknya tak berjalan mulus. Ketika akhirnya mengandung setelah tujuh tahun menikah, Mia pun tak segan untuk meninggalkan profesinya sebagai konsultan hukum demi mendedikasikan waktunya untuk kandungannya. “Saat itu, niat saya untuk memberi ASI eksklusif tidak tergoyahkan, 200%! Tapi, ternyata niat saja tidak cukup, apalagi tanpa bekal informasi yang benar,” tutur ibu dua puteri ini.

Mia mengakui, ketika mengandung, dirinya banyak melewatkan informasi seputar pemberian ASI. “Pada saat itu, saya banyak membeli buku seputar kehamilan. Tapi, bagian tentang ASI saya lewatkan karena saya pikir itu adalah hal natural dan bisa terjadi secara natural,” akunya. Ternyata banyak sekali hambatan yang ia temui ketika menyusui, bahkan dirinya sempat mengalami baby blues. Anak pertamanya, Mikaila, hanya bisa diberi ASI hingga usia 10 bulan. Walau sempat merasa rendah diri, Mia berkaca dari pengalaman tersebut.

Ketika empat tahun kemudian ia kembali mengandung, mantan konsultan hukum ini telah membekali diri dengan persiapan matang, termasuk mengikuti pelatihan resmi sebagai konselor menyusui. Anak keduanya pun bisa mendapat ASI eksklusif hingga usia dua tahun.

Mengalami nasib yang lebih beruntung dengan anak kedua, ternyata, membuat anak pertamanya yang kini berusia 13 tahun merasa inferior. “Mikaila pernah bertanya kenapa dia lebih cepat berhenti disusui daripada adiknya. ‘Then I’m not as smart as my sister,’ katanya,” kenang perempuan Ketua Universal Line Dance Cabang Jakarta ini. Lalu, Mia memberinya pengertian jika pintar disebabkan banyak faktor. “Saya tekankan kepadanya, jika bukan karena Mikaila, tidak akan ada AIMI. Justru kondisi yang kami alami bersama itulah yang sekarang membantu banyak ibu di seluruh Indonesia.”

Mia setuju jika proses menyusui adalah salah satu faktor fundamental dari keluarga yang harmonis, karena kegiatan menyusui sangat tidak tergantikan. Baginya nilai

momen skin to skin antara bayi dan ibu, tak bisa dimediasi, melalui momen itu ikatan keduanya semakin erat. “Selain menjadi tanggung jawab ibu, disusui adalah hak anak yang sudah diakui PBB sebagai salah satu hak asasi manusia,” jelas Mia. Perjuangan Mia yang diawali dari pengalaman pribadinya adalah salah satu bentuk bagaimana orang tua menghargai hak dasar anak untuk mendapatkan kebutuhan fundamental mereka agar bisa bertumbuh kembang dengan layak.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

47

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

13

KANIA ANGGIANI & KELUARGA

Rumah Kreatif yang Sehat Teks oleh Belle Biarezky Foto oleh Fryza Pavitta

Kania Anggiani membuktikan bahwa dirinya adalah sosok the real productive mom di industri kreatif.

48

Edisi 12 Permata Magazine

‘‘B

ecoming a mom does not mean it stop you from doing your own things.”

Hal itulah yang paling diingat Kania Anggiani, pendiri dan creative director dari Chic & Darling, dari sosok ibunya.

Berprofesi sebagai akademisi, Kania mengaku jika ibunya sangatlah sibuk walau memiliki jam kerja fleksibel. “Walaupun begitu, dia selalu ada buat saya dan adik saya. Ibu tidak pernah absen menemani dan mengantar kami ke mana pun. Dia sangat lihai dalam hal micro management.”

Nampaknya hal itu menular pada diri Kania. Dengan modal nekad, sulung dari dua bersaudara ini mendirikan bisnis produk aksesori interior, Chic & Darling, empat tahun lalu di rumahnya sendiri.

Pada saat itu, belum banyak yang membuat aksesori bantal yang bisa dibeli secara online dengan desain yang kekinian serta kualitas buatan tangan yang baik dengan harga yang terjangkau. Bisa dibilang Chic & Darling adalah salah satu pelopornya.

Kini, lini ini telah berkembang dengan memproduksi koleksi selain bantal, seperti tableware, karpet hias, kursi, hingga scarf.

Diakuinya, Chic & Darling justru lahir dari kefrustrasian menjadi seorang ibu yang baru memiliki anak dan tidak bekerja. Namun, bisnis rumahan ini justru yang memberinya kesempatan untuk bekerja secara efektif, layaknya sosok ibu kandungnya. Kania dengan gesit membagi waktu antara bekerja di workshop yang terletak di salah satu sudut rumahnya dan mengurus kedua anaknya.

Ketika anaknya pulang sekolah atau bangun tidur, Kania rela meninggalkan pekerjaan untuk kembali ke mereka. Dalam mengasuh, Kania selalu mendukung mereka beraktivitas positif di luar ruangan. Sang suami yang bekerja kantoran, uniknya, yang berperan sebagai koki rumah karena memang memiliki hobi memasak sejak lama.

Kakak dari penyanyi Abenk Alter ini memiliki rencana untuk memindahkan workshop mungilnya ke lokasi lain. Telah berkembang pesat, Kania merasa perlu mencari tempat baru untuk bisa lebih produktif, sekaligus selaras dengan keinginannya menanamkan lingkungan keluarga yang lebih sehat. “Bagaimana pun juga, rumah ini adalah rumah keluarga.

Everything needs to function as a family.”

14

GIBRAN RAKABUMING & PRESIDEN JOKO WIDODO

Berbisnis Tanpa Nama Besar Keluarga Teks oleh Shafic Abdul Foto Dokumentasi Pribadi

Sebagai putra orang nomor satu di negeri, Gibran Rakabuming sama sekali tidak terlena dengan keistimewaan tersebut.

W

kudapan martabak bernama Markobar.

Markobar alias Martabak Kota Barak memang bukan usaha yang dirintis Gibran sejak awal. Pria kelahiran Solo, 1 Oktober 1987 ini tertarik pada semangat seorang pemuda bernama Arif Setyobudi yang menjajakan martabak secara kaki lima di pinggir jalan Kota Barat, Solo. Bisnis berskala UKM itu dimulai Arif pada tahun 1996 silam.

Nama Gibran meroket bukan hanya karena ia adalah anak dari presiden ketujuh, melainkan ia berhasil mengembangkan bisnis

Sebelum martabak, Gibran sudah sedari dulu berkecimpung di bisnis kuliner. Awalnya, ia memiliki katering (benama Cilli Pari) yang khusus melayani event-event pernikahan.

Di bisnis katering, Gibran mengaku tidak bisa memprediksi pasar sesuai pesanan.

Sedangkan saat berbisnis martabak lebh dinamis, Ia mampu memprediksi akan ada

hat is it like to be a son/daughter of the president of a country? Bagi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo, tak ada bedanya menjadi anak seorang presiden atau bukan. Gibran justru tumbuh menjadi pribadi yang jauh dari singgasana istana.

Ia kini dikenal sebagai seorang pebisnis martabak.

berapa tamu yang datang ke tokonya.

Diakui Gibran, pelajaran itu diperolehnya dari sang ayah, Joko Widodo alias Jokowi yang merupakan seorang saudagar mebel, jauh sebelum dirinya terjun ke panggung politik. Sejak awal merintis bisnis olahan kayu, ayah Gibran ini terbiasa mengerjakan hal-hal di level terkecil, mulai dari mengasah kayu, membuat konstruksi, hingga menyemprot mebel. “Ayah selalu mengatakan, kalau berbisnis mulai dari sesuatu yang kecil, dari kota yang kecil. Jika di Solo sukses, di kota lain pasti sukses,� ungkap suami Selvi Ananda, yang tahun lalu dikaruniai seorang putra bernama Jan Ethes Srinarendra.

Gibran biasanya cukup cuek jika harus menanggapi pernyataan yang kerap mengaitkan kesuksesannya dengan statusnya sebagai anak orang nomor satu di negeri ini. Sebab, tak ada satu pun dari proyek-proyek bisnis Gibran yang dibantu oleh posisi politis sang ayah.

Akan tetapi, jika pertanyaan itu kembali muncul, ia kali ini punya jawaban jitu, “Gak apa-apa sih dikaitkan. Tetap saja, dalam bisnis kuliner, orang lihat produknya, bukan siapa orangnya,� tutur pecinta Playstation dan modifikasi motor ini.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

49

02 CROWN

Family Wisdom Tribute

15

MORAN BERSAUDARA

Kakak Beradik Nekat Pelopor Tren Teks oleh Angga Rulianto Foto oleh Notosuryoprabowo

Nina Moran, Anita Moran dan Githa Moran adalah satu paket tak terpisahkan dalam menjalankan majalah GoGirl.

J

ika kakak-beradik, Nina Moran, Anita Moran dan Githa Moran, tidak bertindak nekat pada 2005, barangkali majalah GoGirl tidak akan ada dan menjadi majalah remaja perempuan nomor satu di Indonesia.

“Kami konsumen majalah yang tak puas.

Kami nggak tahu apa-apa soal manajemen media. Kami cuma berangkat dari adanya kekosongan dalam dunia majalah yang harus diisi. Kami memang orang-orang yang nekat sampai sekarang,” ujar Nina Moran, co-founder GoGirl dan Group CEO Aprilis Co. (induk perusahaan GoGirl), di kantornya di daerah Kebayoran Lama, Jakarta pada 21 Februari lalu.

Berawal dari pinjaman modal sekitar Rp 1 miliar dari ayah mereka, karena proposalproposal permohonan kredit ditolak berbagai bank, majalah GoGirl edisi perdana akhirnya terbit pada Februari 2005. Berbekal kejelian membaca tren dan kebutuhan informasi dari remaja perempuan, GoGirl meraih banyak pembaca dan pengiklan.

50

Edisi 12 Permata Magazine

Nina Moran di salah satu ruangan terfavorit di kantor, Nina dan keluarga.

“Di tahun 2009-2010 itu tinggi-tingginya, sempat 300 ribu eksemplar. Sekarang sekitar 100 ribuan, tapi itu masih lumayan. Kami masih dibilang market leader,” kata Nina.

Sekarang, di tengah lesunya penerbitan majalah akibat masifnya penggunaan internet dan lambatnya perekonomian negeri ini, GoGirl masih bisa di puncak. Apa resepnya?

“Karena kami sebagai pemimpin justru yang ingin banget berubah. Kalau nggak ambil risiko dan nggak berubah, mungkin GoGirl sudah tutup. GoGirl juga harus kasih positivity value ke pembaca,” jelas Nina, sembari memperlihatkan konsep anyar majalah GoGirl.

“GoGirl bukan magazine lagi sejak Oktober 2016, tapi playzine. Jadi bukan cuma buat dibaca, tapi juga dimainin, digunting, ditempel, digambar, supaya experience-nya beda dari yang bisa orang dapatin di online,” lanjut peraih penghargaan Ernst & Young Indonesia Entrepreneurial Winning Women 2013 ini.

Diakui Nina, upaya mereka untuk menjaga napas GoGirl tidak mudah. Apalagi sejak kehadiran internet, perubahan konsep majalah GoGirl, dan mereka sudah berkeluarga. “Dulu nggak sering berantem, justru sekarang makin sering berantem karena tantangannya makin berat. Kami kalau berantem malah diam-diaman.

Mungkin karena kami introvert semua,” ujar Nina, tertawa kecil.

Walau begitu, Nina, Anita dan Githa sadar bahwa mereka memiliki kekuatan yang saling menambal kekurangan masing-masing.

Nina misalnya mengaku tidak memedulikan detail dan tidak berpikir panjang, tapi selalu berpikir visioner.

“Anita justru banyak pertimbangan, selalu mengkritisi, detail dan jago bikin konsep visual. Githa sangat bisa membaca tren.

Dengan kombinasi ini, kita punya balance yang bagus. Dan kita sangat didukung oleh suami-suami kita,” ujar Nina.

02 CROWN

Legacy

T.P RACHMAT & CHRISTIAN ARIANO

Filosofi Kesederhanaan Dalam Keluarga Teks oleh Shafic Abdul Foto oleh Notosuryoprabowo

U

dara sejuk Jakarta hari itu menemani pertemuan kami dengan seorang maestro negeri yang dihormati. Dia adalah Theodore Permadi (T.P) Rachmat, lelaki yang meski rambutnya telah memutih, namun langkah kakinya begitu tegap. T.P Rachmat atau biasa disapa Pak Teddy merupakan salah satu superhero perusahaan raksasa PT Astra International Tbk. Kami pun berjabat tangan sembari dirinya melempar senyum dan beramah-tamah yang mencairkan suasana.

Percakapan diawali dengan asal-mula Pak Teddy membesarkan Grup Astra.

Ia menceritakan, kesempatan berharga itu ia dapat dari sang paman, William Soeryadjaya, pendiri Astra. Tahun 1968, Teddy muda diberikan modal USD 500.000 dan sebidang garasi untuk membuka kantor. “Garasi itu, kalau siang jadi kantor, malam jadi tempat saya tidur. Sudah hanya itu saja.

Namun, dari sana, lahirlah UT (PT. United Tractors),� ujar Pak Teddy.

Nama Astra sebagai perusahaan otomotif kian melambung setelah berhasil menjadi mitra utama dari pabrikan otomotif Jepang, Toyota. Disusul kemudian dengan Honda. Setahun bekerja di Astra, Pak Teddy diangkat menjadi Direktur PT. Astra

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

51

02 CROWN

Legacy

Ketika kembali ke rumah...

Bisa tergambarkan bahwa Pak Teddy di Astra adalah Pak Teddy di rumah.

Mengapa demikian? Sebab, lelaki ini membawa prinsip bisnisnya itu di dalam keluarga di rumah. Teddy menikah dengan Lieke Rachmat dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Christian Ariano Rachmat, Arif Patrick Rachmat, dan Ayu Patricia Rachmat.

Anak pertama, Christian Ariano atau Ario mendirikan PT Adaro Energy. Anak kedua Arif mendirikan Triputra Agro Persada Group. Sementara si bungsu Ayu menjadi ibu rumah tangga sekaligus memiliki bisnis wedding organizer. Ketiganya sukses membangun bisnis masing-masing.

“Saya tidak pernah memanjakan anak,” terang Pak Teddy mengenai cara didiknya.

Honda Motor. Pengalaman puncak karier Pak Teddy di Astra dimulai pada tahun 1984 ketika ia menjadi Presiden Direktur hingga tahun 1998. Di tangannya, Astra berkembang menjelma sebagai konglomerasi dengan lebih dari 200 anak perusahaan.

Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin. Arti pepatah itu pernah dirasakan oleh Astra.

Desas-desus perubahan kepemilikan Astra tidak membuat gejolak di level karyawan. Ini karena Pak Teddy sebagai pucuk pimpinan saat itu yakin bahwa siapapun pemilik Astra ke depan, tidak akan mengubah sedikit pun prinsip perusahaan. Dan ini terbukti. Meski pemilik saham Astra cukup banyak dan para pendirinya sudah tidak ada lagi, perusahaan masih berjalan lancar hingga kini.

52

Edisi 12 Permata Magazine

Bagi Pak Teddy, ini hanya bisa dilakukan apabila perusahaan bisa memisahkan garis yang jelas antara “manajemen” dan “pemilik”. “Dari pengalaman itu, saya tidak percaya 100% family business. Harus ada pemisah antara kepemilikan dan manajemen. Jangan dicampur aduk,” ucap lelaki yang terkenal dengan slogan ‘Business First, Family Second’ ini.

Menurutnya, slogan itu berarti bahwa bisnis sejatinya tidak boleh dikorbankan oleh siapapun, termasuk oleh keluarga sendiri. Ia bersikeras untuk berikan posisi strategi kepada orang yang mampu, tanpa melihat siapa orang itu anak atau bukan.

Setelah meninggalkan Astra pada tahun 2002, Teddy akhirnya membangun kerajaan bisnis sendiri di bawah bendera Triputra Group.

“Mereka tidak ada yang naik Ferrari atau menjinjing tas Hermès. Mereka harus mengerti apa arti struggle dan kekurangan,” kata pelopor Astra Executive Training Centre yang menjadi cikal bakal Astra Management Development Institute ini.

Pria yang namanya selalu bertengger di 50 besar orang terkaya versi Majalah Forbes ini juga berpenampilan sederhana. Jangan kira ia mengenakan jam tangan Rolex atau Hublot saat wawancara ini berlangsung.

Dengan bangga ia menunjukkan jam Seiko yang dikenakannya. Begitupula pena yang ia sisipkan sehari-hari di kantung kemejanya hanyalah merek Pilot.

“Saya selalu tekankan ke keluarga, kalau kita sudah cukup, masih banyak orang yang hidup jauh dari cukup. Ini menjadi moto keluarga kami,” ucap Teddy yang dulu kerap mengajak ketiga anak kecilnya ke Taman Ria Senayan di akhir pekan.

Di tengah bisnis keluarga yang kian membesar, Pak Teddy menyadari bahwa untuk menjaga kesinambungan bisnis di masa depan, perlu aturan yang mengikat dan dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga. Ia mengusung terbentuknya family constitution. Disepakati secara demokratis bahwa anak tertuanya diangkat sebagai pemimpin perusahaan keluarga. “Semua value system yang dibentuk merupakan masukan dari semua anggota keluarga.

Semua harus menjalankan value system tersebut, tanpa terkecuali,” terangnya.

Sebagai orang kawakan di dunia bisnis Tanah Air, T.P Rachmat mengamati banyak bisnis keluarga akhirnya gugur lantaran konflik kepentingan antar family member di dalamnya. Meski cukup “anti” dengan konsep family business, bukan berarti bisnis yang 100% dijalankan oleh anggota keluarga itu salah sama sekali. Karena itu, ia lagi-lagi menekankan pentingnya pemisahan antara manajemen dan pemilik.

“Lihat Keluarga Walmart, mereka memiliki empat anak. Namun, semua CEO perusahaannya dikendalikan oleh profesional. Anak-anak keluarga Walmart hanya sebagai Non Executive Board Member,” imbuhnya. Ia berpesan agar perusahaan keluarga harus memiliki sifat tegel atau tega.

Ario, anak kedua Pak Teddy, yang kebetulan berada di lokasi yang sama dengan pertemuan kami juga memberi sedikit opini mengenai figur sang ayah.

Menurut Ario, sosok ayahnya mengandung dua sifat utama, yaitu passion dan compassion

(kepedulian diri). “Ia memiliki passion melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain,” ujarnya.

Sedangkan, lanjut Ario, ketika situasi sulit terjadi, ia berusaha untuk tidak menghakimi dan memberikan keputusan yang kadang irasional. “Maksudnya, ia mampu melihat situasi dari berbagai sisi”.

Sebagai pewaris Triputra Grup, Ario menganggap bahwa sejatinya bisnis keluarga hanyalah stewardship atau titipan. Sehingga, siapapun keluarga yang menuruskan bisnis itu, harus menjadi steward. “Kalau dianggap hanya milik kita semata, ya habis (bisnis itu),” tegas Ario.

Kembali ke Masyarakat Pak Teddy yang mahir Bahasa Belanda hingga kini mengaku, pelajaran bisnis dan manajemen yang ia kuasai tidak satupun diturunkan dari sang ayah. Kendati demikian, keberhasilan sang ayah adalah menjadikan seorang T.P Rachmat sebagai pribadi berintegritas.

Ada empat pesan almarhum yang masih diingat Pak Teddy yaitu, jangan berutang, jangan serakah, jaga nama baik, dan terakhir, berbagi pada sesama. “Tidak semua poin itu saya setuju, khususnya poin satu dan dua.

Berutang boleh dalam bisnis. Serakah pun tak masalah. Asal hasilnya jangan lupa dibagi kepada yang membutuhkan,” katanya.

Berbagi adalah prinsip lamanya yang dilakukan jauh sebelum ia dianggap sukses dan menjadi konglomerat seperti sekarang.

Hal ini mendorongnya melahirkan Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat yang telah membuka 40 klinik kesehatan murah di daerah terpencil nusantara.

“Saya selalu bersyukur terlahir dari keluarga yang cukup mapan. Bayangkan berapa banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan itu di dunia ini.

Maka itu, misi hidup saya adalah memberi sebanyak mungkin. Jangan sampai bibitbibit ini jatuh di tanah yang tidak subur,” ujarnya.

Pak Teddy percaya bahwa the meaning of life is to make a difference for a better humanity.

Ia pun menawarkan solusi agar mimpi itu tercapai.

“Untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, kita harus pintar dan kaya. Kalau bodoh, apa yang kita bisa ubah. Begitu juga kalau kita miskin,” kata Pak Teddy realistis.

Sebelum Pak Teddy beranjak ke pertemuan lain, kami lontarkan satu pertanyaan penutup, “Bapak ingin dikenal sebagai siapa?,” tanya kami pada pria yang tengah menggandrungi golf dan bridge ini.

Ia sempat tertawa seraya menjawab, “Saya tidak bisa menilai diri saya sendiri.

Biar orang lain yang menilai,” ucap Pak Teddy yang seluruh isi pemikiran bisnisnya bisa Anda baca dalam buku berjudul Pembelajaran T.P Rachmat.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

53

02 CROWN

Legacy

AFFAN HELMY & JAMAL GHOZI

Generasi Ketiga yang Hendak Patahkan Mitos Sebagai calon penggawa perusahaan yang memproduksi Gajah Duduk, Affan Helmy belajar banyak dari sang ayah, Jamal Ghozi.

Teks oleh Angga Rulianto Foto Dokumentasi Pribadi

A

danya sebuah mitos tentang takdir generasi ketiga perusahaan keluarga yang biasanya merusak perusahaan sangat diketahui oleh Affan Helmy yang kini berusia 26 tahun. Namun ia berharap mitos tersebut tak akan pernah mewujud jadi kenyataan. “Mudah-mudahan tidak, karena saya generasi ketiga. Kakek yang memulai bisnis ini, papa saya setengah mati membesarkan, masa saya bakal hancurkan. Plan saya, generasi ketiga harus bikin bisnis ini jadi skala internasional,� ungkap Affan di lobi apartemennya di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Februari lalu. Affan adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan suamiistri asal Surabaya, Jamal Ghozi dan Azza Dina Jamal.

54

Edisi 12 Permata Magazine

Jamal Ghozi sendiri adalah Presiden Direktur Pisma Group, holding company dari Pismatex yang terkenal dengan produk sarungnya: Gajah Duduk. Sejak didirikan oleh Ghozi Salim pada 1972 di Pekalongan, Jawa Tengah, Pismatex lalu menjadi PT Pismatex Textile Industry di bawah kepemimpinan Jamal pada 1994.

Mulai saat itu, Pismatex berekspansi, menambah jumlah produksi sarungnya dan menguatkan diri dalam integrated textile industry. Kini, sektor bisnis lain sudah dirambah Pisma Group.

“Tidak hanya tekstil, tapi juga real estate, ada injection molding untuk botol kerja sama dengan Johnson & Johnson, serta medical equipment seperti suntik dan selang-selang infus, kami juga sedang mendirikan hotel di Pekalongan, lalu ada Sekolah Cikal di Surabaya, dan lain-lain. Diversifikasi bisnisnya memang banyak, tapi core businessnya masih tekstil,” jelas Affan yang kini menjabat sebagai Brand Manager di Pisma Group.

“Papa memang mengajari saya dengan menunjukkan langsung supaya langsung belajar sendiri. Sampai sekarang seperti begitu,” ucap lajang yang pernah bekerja sebagai account executive di Leo Burnett Group ini. Walau begitu, sejak dulu Affan tetap diberi kebebasan oleh ayahnya untuk memilih profesinya kelak. Namun, sang ayah tetap menaruh ekspektasi pada anakanaknya untuk meneruskan bisnis keluarga.

Kertertarikan Affan kepada bisnis keluarga dan industri tekstil terpupuk sejak kecil.

Ia terbiasa menyerap atmosfer lingkungan bisnis. Kala berusia 11 tahun, ia sudah kerap diajak ayahnya untuk ikut rapat perusahaan. Affan juga dididik hidup mandiri. Selulus SMP, ia terbang ke Singapura untuk sekolah di SMA United World College.

“Tapi passion saya memang business dan marketing juga dan ingin bantu bisnis keluarga,” lanjut Affan, yang sejak 2015 membuat startup Sindhen (aplikasi yang mengompilasikan tempat-tempat hiburan dan berbagai nightlife event) bersama tiga temannya. Di Sindhen, Affan menjabat sebagai Chief Marketing Officer. “Market-nya niche banget, tapi ada tujuannya. It’s serve a purpose di certain target audience,” kata Affan sedikit tentang Sindhen.

Mengingat lagi masa-masa di Negeri Singa, Affan menyadari bahwa hanya dirinya yang dibiarkan ayah-ibunya untuk hidup sendirian di usia muda. “Kakak saya, yang usianya satu setengah tahun lebih tua dari saya, juga sekolah di Singapura, tapi setelah saya. Jadi, dia ke sana saat usianya sudah lebih dewasa,” ujar Affan, yang usianya terpentang 7 tahun dan 16 tahun lebih tua dengan kedua adik perempuannya.

Kini, menjelang Affan akan terlibat 100 persen di Pisma Group, bagaimana Jamal Ghozi mengenalkan seluk-beluk teknis industri tekstil kepadanya? “Ia justru meminta saya fokus saja pada arah bisnis perusahaan. Ia selalu bilang, bisnis bukan seperti orang dagang yang concern-nya cuma bikin barang dan jual barang, tapi juga harus mikirin branding dan kehidupan bisnis di masa depannya,” beber Affan.

Dari Singapura, Affan lalu melanjutkan studi sarjana dan masternya di bidang bisnis dan marketing di London, Inggris selama empat tahun.

Dari ayahnya, ia juga belajar soal berinteraksi dengan orang lain dan keluarga, serta pentingnya memiliki banyak teman. Sebab, jangkauan pertemanan

Jamal Ghozi memang luas. “Papa saya orang yang sangat social, mungkin temannya ada 10 ribu orang. Dia selalu bilang ke saya untuk perbanyak teman. Katanya, ‘Sepinter apapun kamu, tapi kalau tidak punya banyak teman, tidak ada gunanya’,” ucap Affan.

Salah satu bukti keampuhan dari luasnya pertemanan Jamal Ghozi adalah penganugerahan Honorary Council of Morocco kepada dirinya dari dari Kedutaan Maroko.

Hal itulah yang membuat Affan kagum.

“Dia bukan orang Maroko, bahasa Arab juga nggak bisa, tapi dengan social skill-nya, dia selalu bisa dengan mengaitkan dirinya secara emosional dengan orang-orang, sampai bisa membuka pintu kesempatan ke sesuatu yang nggak pernah dia bayangin.

Networking-nya itu satu kriteria dan skill papa yang saya coba terus latih setiap hari,” ujar Affan.

Sebagai anak, Affan terus belajar dari sang ayah yang sudah dianggap sebagai pahlawannya. Ia merasa masih butuh bimbingan dalam hal mengelola dan memimpin perusahaan sebesar Pisma Group.

“Yang pasti saya ingin membanggakan orang tua, mau meruntuhkan mitos yang mengatakan generasi ketiga adalah perusak perusahaan. Semua sudah saya plan dan harus make sure plan itu terlaksana, dan melewati ekspektasi orang tua saya,” tutup Affan.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

55

02 CROWN

Life Balance

Berkarya Bersama Anak-anak Begitu ketatnya perjuangan dalam berbagai industri saat ini menyebabkan para pejuangnya sering mengabaikan pentingnya membina relasi yang sehat di dalam keluarga, terutama bagi mereka yang sudah memiliki anak. Tapi, hal ini tidak berlaku bagi dua keluarga kreatif ini.

Teks oleh David Irianto Foto Dokumentasi Pribadi, Francisca Angela

A

dalah sebuah kemewahan jika dalam kehidupan postmodern saat ini, kita masih bisa memiliki waktu bersama keluarga. Berbagai kegiatan mengejar ambisi dalam pekerjaan dan pencapaian sering kali menyita waktu tanpa mengenal ampun.

Bergelut di dalam bidang kreatif, dua keluarga berikut ini tidak mengukur kesuksesan dari segi pencapaian secara personal semata, tetapi sebagai sebuah petualangan bagi unit keluarga secara kesatuan. Sehingga dalam prosesnya menjadi beriringan antara aspek kekaryaan personal dan relasi antar anggota keluarga. Keluarga Leonard Theosabrata dan Irene Yuliana di Jakarta, serta Wahyu “Pinot� Ichwandardi dan Dita Wistarini di New York, menuturkan kisahnya.

KELUARGA LEONARD THEOSABRATA Makerspace Kin: Leonard Theosabrata Leonard Theosabrata telah lama malang melintang di dunia kreatif Indonesia.

Sebagai desainer, putra dari desainer produk senior Yos S. Theosabrata ini pernah memenangkan penghargaan bergengsi Red Dot Design Award pada tahun 2003. Ia juga adalah salah satu sosok di balik kesuksesan Brightspot Market dan The Goods Dept., yang menjadi platform transaksi berbagai produk kreatif pilihan.

Saat ini Leo sedang disibukkan mengelola Indoestri maker space bersama Irene Yuliana, sang istri. Bekerja bersama-sama bukanlah hal baru bagi keduanya karena Irene Leo dan Irene bersama ketiga anaknya.

56

Edisi 12 Permata Magazine

telah sejak lama turut andil di berbagai usaha Leo sebelumnya. Di Indoestri, Irene bertanggung jawab mengoordinasikan program kelas, prototyping, mengembangkan kelas baru, sekaligus menjadi “ibu” bagi para staf. Ia juga menyalurkan hobi dan keahliannya memasak dengan menjadi chef di Dawn & Willow cafe at Indoestri Di waktu senggangnya ia masih menyempatkan diri membuat craft seperti weaving dan merancang table-setting.

Berbagai kesibukan yang Leo dan Irene jalani tidak lantas membuat mereka kehilangan prioritas untuk urusan anakanak. Bagi Irene, keluarga adalah yang utama. Leo pun mengamini hal ini, sebagaimana keluarga Asia pada umumnya, ia menyatakan bahwa value tersebut sudah ditanamkan sejak dari kecil. Namun untuk mendekati isu-isu baru saat ini, orang tua harus memiliki cara pikir yang jauh lebih maju. “Apapun yang benar yang sudah diajarkan oleh orang tua kami, itu kami teruskan kepada anak-anak,” ujar Leo. Baik Leo maupun Irene sangatlah merasa beruntung dikaruniai anak-anak yang relatif baik, cerdas, dan selalu menempel dengan orangtuanya seperti magnet di rumah. Namun, mereka menyadari bahwa ada perbedaan di antara River, Skye, dan Raine, sehingga pola pengasuhan pun harus berbeda. Ditambah lagi, anak-anak jaman sekarang cukup kritis. “Ada beberapa kejadian yang bikin kaget karena mereka mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata yang cukup elaborate. Bagi River yang bisa menghabiskan 2 buku dalam 3 jam mungkin expected. Tetapi bahkan Skye yang lebih gullible, ternyata bisa sangat kritis.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati agar kita tidak mengganggu perkembangan psikologis atau bahkan merenggut masa kecil mereka,” terang Leo.

Kebersamaan keluarga yang selalu dibawa ke tempat kerja.

Pengertian anak-anak terhadap aktivitas orangtuanya juga cukup jelas. Dan kenyataan, keluarga mereka hanya punya satu hari di akhir pekan untuk dihabiskan bersama karena Indoestri begitu sibuk di hari Sabtu. Leo dan Irene menyadari kekurangan ini dan mencoba menggantikannya dengan berbagai cara, seperti menghabiskan waktu bersama si bungsu Raine sebelum dia berangkat bekerja maupun memiliki waktu khusus boys day out bersama River dan Skye. Irene yang lebih punya waktu mengambil peran yang lebih tegas soal peraturan dan aktivitas harian anak-anak, seperti soal belajar.

“Saya diajari bahwa ayah tidak boleh terlalu galak sama anak-anaknya, it will affect their psychology. Kids will always forgive their mother,” jelas Irene.

Tidak dapat dipungkiri jika pada suatu titik, pekerjaan dan kehidupan personal berbaur. Terkadang diskusi tidak berhenti di tempat kerja saja. Pasangan yang sudah menikah hampir 14 tahun ini sedari dulu hampir selalu bekerja bersama. Pada titik ini mereka sudah tahu kapan harus push the button dan kapan harus mundur dalam

sebuah argumen. Tetapi di rumah ada baiknya memiliki kesadaran untuk menjaga suasana kondusif dengan tidak membuat diskusi tereskalasi menjadi argumen.

Leo dan Irene menyadari ada banyak hal yang bisa diperbaiki. Irene mengatakan, “Buat saya pribadi orang tua saya adalah yang terbaik, tetapi saya harap saya adalah orang tua yang lebih baik dari mereka.

Setiap orang tua melakukan yang terbaik yang mereka tahu. My family have lots of rule. I used to hate it, but now I value it. Karena tradisi itu sangat penting, I’m looking forward to pass it down to my kids.”

Akhirnya sebagai orangtua, Leo dan Irene merasa cara terbaik mendidik anak-anak adalah dengan menjadi contoh bagi mereka. Leo menyatakan, “Kami tahu kami tidak sempurna, bahkan jauh dari itu. Tetapi kami tidak mau hal-hal tertentu menjadi momok sampai anak-anak takut menyampaikan hal tersebut kepada kami.

It’s good if they can question my behaviour and confront it, and be open about it. It makes me more aware.” “Jangan sampai anak-anak takut mau bicara soal apapun, itu yang paling penting,” tutup Irene.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

57

02 CROWN

Life Balance

kehidupan. Di Kuwait, Pinot dan Dita merasa perlu memiliki aktivitas keluarga yang berharga untuk dilakukan bersama.

Dita terlebih dulu mengisi sela waktunya mengurus keluarga dengan membuat blog seputar craft dan food photography. Pinot yang menemukan platform media sosial video kemudian mengajak keluarganya bersamasama membuat video stop motion pendek.

“Karena kami berdua berkecimpung di bidang seni, jadi bahasa komunikasi yang kami gunakan di rumah juga kesenian,” jelas Dita. Kegiatan ini rutin dilakukan, sampai akhirnya memperoleh perhatian yang cukup besar, bahkan mengantarkan keluarga ini memperoleh tawaran bekerja sekarang di kota New York.

Ketiga anak Pinot selalu dilibatkan dalam proses kreatif berkarya.

Neverland Fam: Wahyu “Pinot” Ichwandardi

tahun 2014, dan tahun 2017 ini menjadi nominasi bersama 10 video instagram lain milik pesohor seperti Beyonce, Taylor Swift, dan Kim Kardashian di penghargaan yang sama. Sementara Dita aktif sebagai crafter, ilustrator, dan fotografer makanan.

Terinspirasi kisah Peter Pan yang hidup di Neverland, di mana semua warganya tidak pernah grow up, melainkan selalu memiliki dorongan untuk bermain, iseng, dan bertualang, Wahyu “Pinot” Ichwandardi dan Dita Wistarini membentuk keluarga mereka. Pinot menjadi sensasi media sosial lewat kreasi video pendek Vine dan Instagram. Salah satu video kreasinya diganjar penghargaan Shorty Awards

Segala pencapaian kreasi Pinot dan Dita justru muncul dari keterbatasan. Beberapa tahun lalu putra sulung komikus Dwi Koen (kreator Panji Koming dan Sawung Kampret) ini membawa keluarganya hijrah ke Kuwait, setelah mendapatkan tawaran bekerja di sana. Di sana keluarga Pinot mendapatkan tantangan yang besar.

Berada di lingkungan yang baru membuat mereka harus menemukan kembali ritme

KELUARGA PINOT

58

Edisi 12 Permata Magazine

Bekerja di bidang kreatif yang tak kenal waktu, aspek pekerjaan dan keluarga tidak selalu berjalan selaras. Perjuangan menyeimbangkan keduanya terus menerus dipelajari selama 12 tahun menjalani rumah tangga. Pinot dan Dita memang mengambil cara yang cukup berbeda soal ini, dengan langsung melibatkan keluarga di dalam proses penciptaan karya. Saat mengerjakan pekerjaan profesional, yang sering diakukan di rumah, anak-anak juga belajar memahami proses kerja kreatif. Sampai sekarang Pinot dan Dita pun berkomitmen untuk memilih pekerjaan yang children friendly. Pinot dan Dita mengasuh sendiri anak-anaknya, jadi salah satu persyaratan yang diajukan kepada klien adalah bisa membawa anak-anak ke tempat bekerja.

Anak-anak akhirnya sudah terbiasa diajak syuting dan photoshoot. Menurut Dita, sebagai ibu di rumah pembuktian diri tidak harus selalu didapat dengan pencapaian berkarier di kantor, ada banyak cara berkarya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Pinot dan Dita mengakui sejak merantau urusan pekerjaan dan keluarga menjadi tipis

batasnya. Bahkan sering kali bercampur, blending dalam satu proses kreatif. Mereka melihat bahwa apa yang dilakukan sudah menjadi aktivitas yang menyenangkan, bukan lagi beban apalagi kewajiban.

Salah satu privilege yang didapatkan dari merantau menurut Pinot dan Dita adalah punya lebih banyak waktu luang. Karena tidak ada kemacetan maka pulang ke rumah masih bisa bikin sesuatu dan berkarya macam-macam yang hampir semuanya melibatkan keluarga. Selalu ada cara untuk mengatur waktu dengan berbagi tugas. Bagi Pinot dan Dita mengurus anak bukan cuman urusan ibu, tetapi juga bapak. Begitu juga urusan rumah, suami istri tidak pilih-pilih kerjaan rumah, sama-sama saling bantu dan melengkapi. Apalagi semua dilakukan sendiri. Saat ini kebetulan urusan keluarga juga sangat diprioritaskan di kantor Pinot, “Jadi kalau izin mau datang ke acara sekolah, mau urusan jemput anak, atau urusan yang berhubungan dengan keluarga, sudah pasti dizinkan. Kami bersyukur bisa kerja di tengah-tengah lingkungan yang sangat mengedepankan arti keluarga,� jelas Dita.

Ketiga anak mereka, Leia, Arwen, dan Neo yang tumbuh semakin besar tentunya semakin memiliki perhatian yang besar pula. Otomatis, semakin besar pula porsi pekerjaan yang bisa dibagi dengan keluarga. Artinya, pada saat proses penggagasan ide, anak-anak sudah semakin bisa memberi kontribusi.

Juga pada proses produksi. “Anak-anak punya kontribusi yang besar terhadap ide-ide kreatif kami. Sering sekali justru ide-ide mereka yang liar dan imajinatif menginspirasi kami dalam proses berkreasi,� terang Pinot. Work-life bagi Pinot dan Dita adalah team work keluarga.

Keuntungan dari pola kerja ini adalah waktu bersama yang jadi banyak.

Latar belakang istri di bidang fotografer menyumbangkan ide-ide unik dalam tiap konsep foto keluarga mereka.

Soal pengasuhan, Pinot dan Dita konsisten dengan pendekatan melalui bahasa seni.

Sampai saat ini anak-anak sedemikian terlatih mengekspresikan diri dan mengungkapkan emosi mereka melalui bahasa yang sangat familiar, yaitu bahasa seni. Bahasa seni ini kemudian diwujudkan ke dalam paradigma kehidupan secara luas, seperti prinsip bahwa di dalam hidup segala hal itu ada prosesnya. Dan proses itu harus dinikmati untuk mencapai sebuah hasil yang indah. Juga bahwa sering segala sesuatunya bisa berawal dari mimpi dan imajinasi. Seni dapat mengajarkan bagaimana bersyukur dengan apa sudah dimiliki dan melakukan sebaik-baiknya dengan apa yang dimiliki tersebut.

Kecintaan Pinot dan Dita terhadap kisah petualangan dan dunia imajinasi begitu jelas terlihat. Bahkan nama ketiga anak mereka, Leia, Arwen, dan Neo, diambil dari tokoh trilogi fantasi Star Wars, The Lord of The Rings, dan The Matrix. Sehingga tidak mengherankan jika keluarga ini melihat hidup sebagai serangkaian petualangan. Bagi Pinot dan Dita, menjadi orangtua dan kehidupan perkawinan adalah proses belajar tanpa henti. Pencapaian yang mereka banggakan sebagai keluarga justru ketika berhasil menuntaskan petualangan di Kuwait, dan melanjutkannya ke petualangan berikutnya di New York saat ini. They just grow old, but never grow up.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

59

02 CROWN

Under The Roof

DENNY GONDO & JOKE ROOS

Membangun Hunian Keluarga dari Kejujuran Membangun rumah bukanlah sebuah perkara yang mudah. Seringkali dalam prosesnya dibutuhkan pendapat ahli yang akan membantu mewujudkan living space yang tepat bagi seluruh anggota keluarga. Pasangan arsitek Denny Gondo dan desainer interior Joke Roos berbagi kisahnya dalam membantu keluarga-keluarga merancang hunian selama ini.

Teks oleh David Irianto Foto oleh Notosuryoprabowo

T

idak ada dalam rencana Denny Gondo selepas studinya untuk berprofesi sebagai konsultan desain, baginya saat itu profesi ini kurang menjanjikan. Berbeda dengan Joke Roos yang langsung terjun berkarier sebagai konsultan desain interior.

Dalam perjalanannya kemudian Denny bergabung bersama Joke mendirikan studio bersama. Proyek pertama yang ditangani bersama adalah proyek rumah sebuah keluarga muda pada tahun 2000. Dan sejak akhirnya berdiri tahun 2005 sampai hari ini, 75% proyek Studio Air Putih terdiri dari proyek residensial.

Studio Air Putih tempat mereka bernaung memiliki posisi yang unik. Dalam berkarya

60

Edisi 12 Permata Magazine

keduanya tampil dengan nama masingmasing, Denny Gondo Architect dan Joke Roos Interior Design Consultant. Prinsip yang dipelajari dari desainer dunia yang selalu menggunakan nama pribadi untuk berkarya, dengan landasan bahwa desainer bertanggung jawab penuh terhadap karyanya. Dualisme di dalam Studio Air Putih tidak lantas menjadi tantangan. Baik Denny dan Joke malah mengakui bahwa hal ini justru memberikan keleluasaan bekerja sama dengan desainer dan arsitek lain sesuai yang kliennya inginkan.

dikompromikan untuk kebutuhan klien, saya tidak setuju desainer menempatkan diri sebagai seniman,” jelas Denny.

Desain pada kenyataannya berperan penting dalam membentuk dinamika lifestyle keluarga. Konsultasi desain Denny dan Joke mencoba membawa lifestyle yang sudah benar di sebuah keluarga ke tempat baru, serta mengubah jika ada yang dirasa kurang tepat. Hal ini juga diterapkan bagi studio sendiri, di mana mereka memindahkan bangunan lama ke space baru yang saat ini ditempati. Intervensi desain lain misalnya dengan menambahkan sound system, air terjun kecil, atau juga memasang ceiling fan, dapat bertujuan untuk memecah keheningan sehingga penghuni tidak perlu lagi menyetel televisi. Intinya supaya tercipta kenyamanan bagi penghuni rumah.

Lebih banyak mengerjakan proyek residensial, Studio Air Putih banyak berhadapan dengan keluarga dan seringkali harus melakukan pendekatan personal.

Kebutuhan tiap keluarga tidak dapat digeneralisir, aspirasi setiap anggota harus didengarkan lalu dibuat dalam skala prioritas. Kesukaan Denny dan Joke mendengarkan aspirasi juga tercermin dalam pola komunikasi mereka sebagai orangtua, di mana kedua anaknya yang sudah remaja diberi kebebasan memilih sendiri karier yang diinginkan.

Menurut Denny dan Joke, pemilik harus jujur kepada diri sendiri ketika membangun rumah. Ada banyak sekali keinginan, tetapi dalam keterbatasan haruslah berangkat dari kebutuhan. “Pada kehidupan urban di mana semua bekerja, hunian harus simple dan easy maintenance, bukan hanya keren lalu setahun sekali bermasalah,” jelas Denny. Setelah kebutuhan terpenuhi, baru soal gaya hidup.

“Dari pengalaman kita, ada pasangan yang tidak nyaman di landed house karena mereka suka travelling. Mereka tidak mau pusing oleh security dan keinginan memiliki pets,” tambah Joke. Prinsip kejujuran diterapkan juga dalam membangun rumah tangga. Sampai sekarang mereka menjaga agar anak-anak mau bercerita terbuka kepada orangtuanya.

Denny dan Joke pun tidak membatasi diri dalam gaya desain tertentu, dari etnik, klasik, sampai modern semua pernah dikerjakan. Jika ditarik benang merah, karya Denny dan Joke selalu mengutamakan efisiensi dan menghindari ruangan mubazir. “Ego desainer harus

Bagi pasangan ini bekerja bersama memberi banyak keuntungan. Ada masanya kantor dan rumah masih jadi satu, saat itu pekerjaan seperti tidak pernah berakhir.

Akhirnya ketika memutuskan mendirikan kantor terpisah, mereka bisa switch antara pekerjaan dan keluarga. Salah satu

Membagi peran secara profesional dalam pekerjaan.

keuntungannya, ketegangan di kantor bisa cair keesokan harinya setelah memainkan peran lain dalam keluarga di rumah.

Keuntungan lain adalah bisa menghabiskan waktu bersama lebih lama. Bekerja dalam satu atap, mereka pun bisa membagi tugas mengurus anak.

Saat ini kedua anak Denny dan Joke yang sudah remaja tidak lagi terlalu tergantung kepada orangtuanya, bahkan anak tertua sudah melanjutkan studi di Amerika Serikat. Namun sebagai orangtua, mereka selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap

dunia anak-anaknya. Joke misalnya melakukan update harian kepada anak sulungnya mengatasi hambatan perbedaan timezone, atau satu dua kali ikut nongkrong bersama si bungsu mengerjakan tugas sekolah di coffee shop. Mereka juga mencari insight dengan ngobrol dengan keponakan yang lebih tua, supaya mereka bisa tepat merespon dunia yang begitu berbeda dan cepat berubah.

Denny menyatakan bahwa faktor pemisahan antara keluarga dan pekerjaan ini membuat mereka begitu nyaman tinggal

di rumah, hingga liburan banyak dihabiskan di rumah. Jika ada kesempatan bepergian, mereka menikmati pengalaman alam dan arsitektur di lokasi yang sepi, seperti ke berbagai properti grup Aman. Sejak anak-anak masih kecil, Denny dan Joke senang mengajak mereka bertualang untuk menunjukkan kemegahan alam dibanding manusia yang begitu kecil, sekaligus mengajarkan pentingnya perjuangan dalam hidup. Bagi pasangan ini, komitmen bersama dan pembagian tugas yang jelas adalah faktor penentu sukses, baik dalam bisnis maupun membangun hunian idaman.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

61

02 CROWN

Future

HERMAWAN KARTAJAYA & KEDUA ANAKNYA

Keluarga dan Professional Extended Family Markplus, Inc Pasca tak menjadi CEO MarkPlus, Inc, Hermawan Kartajaya punya banyak waktu untuk memikirkan konsep pemasaran terbaru.

Teks oleh Angga Rulianto Foto oleh Notosuryoprabowo

S

ejak dua tahun lalu, Hermawan telah menyerahkan tampuk kepemimpinan dan pengelolaan MarkPlus, Inc ke anak pertamanya, Michael Hermawan. Ia meyakini Michael dapat mengembangkan MarkPlus, Inc menjadi lebih besar dan kuat lagi.

“Michael memang dari dulu kariernya lebih ke arah professional consulting. Sebelumnya dia Deputy CEO MarkPlus, tapi dia mulai kariernya dari bawah. Ia lulusan Kellogg School of Management (Northwestern University) dan pernah menjadi Senior Associate di A.T. Kearney. Jadi bukan karena sekadar anak saya dan tidak mengerti apa-apa,” beber Hermawan.

Sedangkan Stephanie Hermawan, anak keduanya yang juga alumnus Kellogg School of Management, masih suka membantu di MarkPlus, Inc, walaupun sudah memiliki bisnis sendiri. “Stephanie menjadi social entreprenuer karena dia tidak mau perusahaan tidak punya social impact.

Dulu, dia berhasil mendirikan Arbor & Troy (perusahaan furnitur dan konsultan desain interior). Dia sekarang invest di beberapa start-up dan menjadi coach juga,” lanjut Hermawan.

Hermawan menceritakan MarkPlus dan keluarganya.

62

Edisi 12 Permata Magazine

anak-anak agar mereka mengembangkan diri terus. Kalau mau mengajar, harus belajar,” ungkapnya.

Karena sudah tak menjadi CEO MarkPlus, Inc, kini Hermawan lebih banyak punya waktu untuk berpikir perihal pemasaran.

Sebab, ia ingin menyebarkan gagasan dan konsep terbaru pemasaran dari Indonesia ke dunia. Terlebih lagi, pasar terbesar sekarang ada di Asia, sehingga orangorang Barat harus belajar dari Asia. “Aku juga ingin MarkPlus jadi pionir untuk konsep-konsep marketing di dunia,” kata Hermawan dengan logat Jawa Surabayanya yang kental.

Perpustakaan MarkPlus yang juga diisi dengan buku-buku karya Hermawan.

Melihat pencapaian kedua anaknya sekarang yang mempunyai minat dan keahlian berbeda, Hermawan pun merasa bangga. “Karakter dan minat mereka dua-duanya melekat di aku. Aku kan dulu guru, kerja juga, lalu belakangan lebih ke arah entrepreneurship,” ujar pria kelahiran Surabaya ini.

Hermawan besar dalam keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan. Ayahnya, seorang kasir bergaji kecil di salah satu BUMN, mendidik Hermawan soal kejujuran.

Akibatnya, saat remaja, ia mengajar les privat agar meringankan beban orang tua.

Jelas terlihat Hermawan memang suka dengan profesi pengajar.

“Papa saya dulu bilang kalau saya harus meniru Konfusius, guru di Tiongkok yang hidup ketika raja-rajanya berlaku tidak karuan, perang, dan tidak jujur. Karena itu, aku belajar terus, belajar sendiri seperti Konfusius. Itu semua aku turunkan ke

Selalu mengikuti perkembangan zaman juga harus dilakoni Hermawan sebagai seorang leader. Maka, ia menganggap dirinya sebagai guru bagi para karyawan di MarkPlus, Inc. Sebelum terkenal sebagai pakar pemasaran, Hermawan sendiri bertahun-tahun menjadi guru.

“Di sini, semua orang mesti belajar, termasuk saya. Guru juga harus belajar dari anak-anak muda. Makanya MarkPlus ini kayak university of life. Jadi, karakter guru pada diriku memang sangat mempengaruhi jadi kultur MarkPlus,” papar pria yang masuk dalam daftar 50 Gurus Who Have Shaped the Future of Marketing yang disusun The Chartered Institute of Marketing di Inggris pada 2003.

Walaupun MarkPlus, Inc kini dipimpin oleh anaknya, tetapi Hermawan tidak mengharuskan tampuk kepemimpinan perusahaan kelak selalu dipegang oleh keturunannya.

“Kami keluarga besar. Bukan keluarga inti aku sama anak-anakku. Jadi konsepnya extended profesional family organization. Kami punya council. Semuanya family,” ungkap lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

63

HEMAT

20% UNTUK SEMUA TIPE VILLA

PriorityPrivilege • Diskon 20% untuk pemegang kartu PermataBlack World MasterCard dan PermataPriority Debit Plus • Tidak berlaku pada High Season dan Peak Season (26 Desember 2017 s.d. 5 Januari 2018) • Promo ini tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya Hingga 28 Februari 2018 Lokasi : Jl. Melasti, Ungasan, Kuta Selatan, Bali

PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Dipersembahkan bagi Anda dan Keluarga

PermataPriority Debit+ PermataBlack World MasterCard

Priority Call Center 1500100 | www.PermataBank.com

02 CROWN

Philantrophy

KAPTEN BUDI SOEHARDI & ROSALINDA “PEGGY” PANAGIA

Sang Pilot yang Turun dari Langit demi Anak-anak Pengungsi Budi Soehardi bersama keluarganya membesarkan sekitar 150 anak asuh di Panti Asuhan Roslin dengan penuh kasih sayang.

Teks oleh Angga Rulianto Foto Dokumentasi Pribadi

K

amis malam, 26 November 2009, waktu Los Angeles, Amerika Serikat menjadi momen besar Budi Soehardi. Di atas panggung Kodak Theatre (kini bernama Dolby Theatre), auditorium yang berkapasitas 3.400 orang itu, Budi diganjar penghargaan prestisius CNN Heroes 2009.

Mantan kapten pilot Singapore Airlines dan Garuda Indonesia ini terpilih sebagai salah satu dari 10 pahlawan versi CNN. Dalam pidatonya di depan banyak orang dari berbagai kalangan saat itu, termasuk para selebritas Hollywood, yang juga disiarkan secara langsung ke seluruh dunia, Budi tak bisa menahan tangis haru.

Terutama saat menyebut empat orang pahlawan sejati dalam hidupnya, yakni sang istri, Peggy; dan ketiga buah hatinya, Christine, Tassya, dan Christian. “I love you very much,” ujar Budi, terbata-bata.

Predikat pahlawan terlalu besar dan tak pernah diharapkan Budi. Pria berusia 61 tahun ini hanya melakukan sesuatu yang menjadi kodrat manusia sebagai makhluk sosial ketika ia bersama istri dan anakanaknya mendirikan Panti Asuhan Roslin di Penfui Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 2002.

Budi Seohardi yang selalu melibatkan sang istri dalam setiap aksi mulianya.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

65

02 CROWN

Philantrophy

uang, makanan, pakaian, obat-obatan dan barang kebutuhan hidup lainnya. Tak dinyana, teman-teman Budi dan Peggy banyak yang ikut berpartisipasi, hingga jumlah bantuan yang terkumpul fantastis, mencapai 40 ton.

01

Masalah baru pun muncul, yakni bagaimana mengirimkan logistik sebanyak itu yang pasti memakan biaya tak sedikit.

Namun, niat baik menemui jalan yang baik pula. Berbagai kemudahan untuk menyalurkan bantuan itu ke Atambua pun bermunculan. Beberapa kenalan Budi di dunia penerbangan dan pelayaran bersedia mengirimkan barang bantuan tersebut.

“Kami yakin Tuhan tidak pernah jauh, sehingga kami yakin dengan apa yang kami coba lakukan. Kalau kita lakukan sesuatu dengan tulus, maka Tuhan pasti akan hadir membantu dengan jalan yang kami tidak mampu mengerti dari mana asalnya. Bagi kami semua akan dimungkinkan kalau Tuhan berkenan,” ucap pria yang lahir dan besar di Yogyakarta ini.

01 02 01. Budi Soehardi dalam “ruang kerja”-nya. 02. Budi Soehardi dan keluarganya.

“Kami senang apa yang kami coba lakukan di-appreciate sehingga membuat kami lebih bersemangat untuk berbuat lebih baik lagi,” ungkap Budi di kediamannya di bilangan Kalideres, Jakarta Barat, 10 Februari.

“Semua yang kami berikan adalah berkat dari Tuhan yang sebelumnya diberikan kepada kami. Nothing special, kami sekeluarga hanya sekadar berbagi, sesuai dengan ajaran Kristen yang kami anut.

Kami juga sering dibantu oleh temanteman, jadi suatu hal yang wajar saja yang kami sekeluarga lakukan,” tambah Budi.

Awal mulanya adalah sebuah malam yang hangat di Singapura pada 1999. Sewaktu 66

Edisi 12 Permata Magazine

itu, Budi, Peggy, Christine, Tassya, dan Christian tengah asyik santap malam sembari menonton siaran berita CNN tentang kondisi menyedihkan ratusan ribu pengungsi Timor Timur (sekarang Timor Leste) akibat konflik bersenjata pasca referendum.

Hati mereka langsung bergejolak.

Sontak, Budi sekeluarga sepakat untuk mengubah rencana liburan mereka ke beberapa negara menjadi kunjungan ke tenda-tenda pengungsi Timor Timur di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Ia mengoordinasikan bantuan, baik berupa

Spontanitas Budi untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi Timor Timur kala itu bukan yang satu-satunya.

Batin Budi mudah terusik jika ada orang lain yang tertimpa kemalangan.

“Saya pernah juga beberapa kali membantu pengungsi dari Sudan yang tinggal di Mesir di dalam sebuah gereja, membantu anak-anak kecil belajar dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pendidikan, di saat saya tugas terbang dengan Singapore Airlines dan kebetulan stay overnight di Kairo. Juga beberapa kali membantu kor-ban bencana alam baik di Indonesia atau di luar Indonesia,” bebernya.

Setelah berkali-kali membawa bantuan untuk para pengungsi Timor Timur, Budi dan Peggy memutuskan untuk mendirikan panti asuhan untuk merawat anak-anak pengungsi. Sebelas bulan berikutnya, tepatnya pada April 2002, Panti Asuhan Roslin dibuka dan merawat empat anak.

Kini, anak-anak yang diasuh di Roslin sudah mencapai 150 orang. Namun, Roslin tidak membuka kesempatan bagi orang lain untuk mengadopsi anak-anak asuhnya.

“Anak yang sudah masuk panti kami sudah menjadi anak-anak kami. Kami ingin mereka bisa belajar dengan baik, akademis dan vokasional, dan nantinya menjadi agent of change bagi kampung halaman mereka,” ujar Budi.

Pengelolaan Roslin dijalankan Budi dan Peggy layaknya sebuah keluarga. Semua orang di dalamnya ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan sesuai kapasitas masing-masing. Budi dan Peggy amat bersyukur karena ketiga anak mereka juga mau mencurahkan energi dan waktunya untuk anak-anak asuh di Roslin sejak tahun 2000.

Sebagai orang tua, Budi dan Peggy mengaku hanya memberikan contoh nyata sesuai dengan segala kemampuan dan keterbatasan mereka. Lagi pula, lanjut Budi, ketiga anak mereka suatu saat kelak mengambil alih pengelolaan Panti Asuhan Roslin.

“Puji Tuhan kami diberkati dengan anak-anak yang manis. Mereka sudah ikut berbagi sejak tahun 2000 sampai sekarang. Walaupun kami punya tiket first class ke mana saja dari Singapore Airlines, anak-anak kandung kami kalau libur memilih untuk bersama sama dengan adik-adik mereka yang ada di panti asuhan dan mencoba yang terbaik dalam segala hal untuk kemajuan mereka, terutama dalam hal pendidikan,” ungkap pria yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara ini. Adapun untuk memenuhi

segala kebutuhan anak-anak asuh dan operasional di Roslin, Budi dan Peggy merogoh kocek sendiri, ditambah dengan donasi berbagai pihak. “Kami juga bersama-sama bekerja keras dan mengarah untuk berswasembada. Beras dan sayuran kami tanam sendiri. Yang jelas Tuhan tidak pernah jauh dan selalu tahu dan memberikan kebutuhan kami,” ujar Budi yang pensiun sebagai pilot pada 2015.

Sebagaimana perjalanan hidup yang kerap melewati kerikil-kerikil tajam, perjuangan Budi sekeluarga untuk memberikan kasih sayang dan kehidupan yang layak bagi anak-anak asuh di Roslin pun sempat jadi pergunjingan di masyarakat sekitar. Budi pernah dituduh jadi bagian dari sindikat perdagangan bayi oleh beberapa orang ketika masa-masa awal Roslin berdiri.

“Kami tahu pasti bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Tapi kami tidak terpengaruh sebab apa yang kami lakukan adalah tidak seperti yang dianggap oleh sebagian orang yang berpikiran negatif. Semua bayi yang masuk panti kami ada, bersekolah dan tumbuh dengan baik.

Yang masuk pertama kali sebagai bayi sekarang sudah kelas 1 SMA dan 3 SMP. Tidak perlu membela diri kalau memang kita tidak berbuat salah. Kita doakan saja yang menyebar berita yang tidak benar,” jelas Budi.

Apa yang dilakukan Budi, Peggy dan ketiga anaknya lewat Panti Asuhan Roslin merupakan bentuk kontribusi maksimal mereka terhadap kemanusiaan. Mereka berusaha membantu siapa saja secara tulus tanpa melihat faktor apa pun. Kata Budi, “Agama tidak akan kami pertimbangkan, tapi sesuai dengan kemampuan finansial

kami. Kami tidak akan mampu membantu semua orang.”

Budi menambahkan, setiap individu dan juga negara harus mampu memanusiakan manusia. “Sampai saat ini di Indonesia masih banyak anak-anak yang tidak punya status sebagai manusia, seperti tidak punya akta kelahiran di mana negara harus mampu memberikan status mereka sebagai individu. Hewan peliharaan saja ada namanya dan tahu siapa yang punya, seharusnya anak-anak yang terlantar atau anak-anak di panti asuhan punya surat yang menyatakan bahwa mereka adalah warga negara Indonesia. Contohnya anakanak panti asuhan kami masih banyak yang tak memiliki akta kelahiran atau surat pengganti akta,” ungkap Budi.

Kini, upaya dan tujuan Budi sekeluarga mendirikan Panti Asuhan Roslin mulai menampakkan wujud positif. Satu per satu anak asuhnya diwisuda di berbagai perguruan tinggi. Pada November 2016, satu anak asuh di Roslin disumpah sebagai dokter, satu anak lainnya menjadi sarjana ilmu komputer.

“Dalam satu-dua minggu lagi, ada dua anak yang akan diwisuda dari universitas pertanian dan dental nursing. Bulan Mei, satu anak akan diwisuda dari teknik mesin.

Kami puas dan senang kalau anak-anak bisa mempunyai progress yang baik.

Tidak perlu menjadi juara kelas. Anakanak panti berasal dari lapisan masyarakat paling bawah, sehingga kalau mereka bisa bersekolah dan mengikuti pelajaran saja kami sudah sangat senang,” ujar Budi, tersenyum.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

67

02 CROWN

Leadership

GEN HALILINTAR

Keluarga Dinamis yang Tidak Pernah Lelah Berimprovisasi Kesan paradoks muncul saat kami meng-Googling nama Gen Halilintar. Dua orang tua, sebelas anak, keliling dunia, tidak sekolah. Apa maksudnya?

Teks oleh Shafic Abdul Foto Dokumentasi Pribadi

68

Edisi 12 Permata Magazine

H

ah, sebelas anak? Oh NO!,� jawab lantang Lenggogeni Faruk saat diminta untuk memiliki 11 anak dari suami yang baru menikahinya, Halilintar Anofial Asmid. Dua pasangan ini menikah pada tahun 1993, saat Gen, sapaan Lenggogeni, tengah menempuh studi di Fakultas Ekonomi UI semester dua. “Saya adalah tipe wanita karier. Bercitacita bekerja di perusahaan multinasional.

Dan saya tidak suka anak kecil. Bagi saya, anak kecil itu ribet,� kenang perempuan kelahiran Rumbai, 27 Oktober 1972.

Dalam mendidik anak, Hali menekankan pada pendidikan jiwa. Ia menganalogikannya seperti bermain layanglayang. Kadang diulur, kadang ditarik.

Hingga akhirnya layang-layang itu dapat terbang tinggi dengan stabil. “Sehingga, sangat seni sekali. Tidak bisa secara keras, tidak bisa juga terlalu lemah. Jika keras, mereka melawan. Lemah, mereka melunjak,” pungkasnya.

Di rumah, pasangan ini menerapkan konsep kebersamaan. Keluarga ini selalu melakukan morning briefing setelah mereka melakukan Sholat Subuh bersama.

Sebelum fajar menyingsing, Halilintar memberikan tausiah seputar kehidupan dan mengingatkan anak-anak untuk menghargai Sang Pencipta dan berbuat baik kepada sesama manusia.

Akan tetapi, cinta tulus yang ditawarkan Halilintar seakan mengubur rasa cemas tersebut. Gen pun mengiyakan proposal menikah lelaki yang ternyata seniornya di kampus itu. Suami-isteri ini melakukan ta’aruf (berpacaran setelah menikah).

Tertarik secara pribadi dengan angka 13 menjadi hal yang mendorong Hali untuk memiliki 13 anak. Tentu, hal itu tak berjalan semulus yang diucapkan. Perlu komunikasi intens kepada sang isteri untuk meyakinkan keinginannya itu bukan suatu yang menyedihkan dan menyakitkan. Satu per satu anak mereka lahir. Anak pertama, Muhammad Attamimi, atau Atta lahir di tahun 1994. Dua tahun kemudian, lahirlah Sohwa. Setahun setelahnya lahir Sajidah, disusul dengan Thariq di tahun 1999, Abqariyyah di tahun 2000, Saaih di tahun 2002, dan Fatimah di tahun 2003.

Sempat break mengandung selama dua tahun, Gen akhirnya melahirkan kembali empat putra, antara Al Fateh (2006), kemudian Muntazar (2008), lalu Saleha (2010), dan si bungsu El-Qahtan (2012).

Seluruh anak GenHalilintar lahir secara normal dan lulus air susu ibu eksklusif.

Sejak menikah, pasangan ini telah menjelajah ke lima benua, bukan untuk

berpelesir, namun memang tujuan utamanya adalah untuk berdagang, khususnya di bidang ritel. Dalam berbisnis, keluarga ini memiliki moto ‘We promote, we sell what we wear, what we use, what we utilize’.

Anak-anak menjadi manekin berjalan untuk produk yang mereka jual. Produknya pun bervariasi, dari ujung kaki sampai ujung rambut, bahkan sampai ke kendaraan dan aksesorinya.

Suami-isteri ini kerap membawa sample barang dari Indonesia untuk dijual di pasar Eropa, serta menjadi distributor barangbarang dari luar ke dalam negeri. Keluarga ini memiliki perusahaan percetakan, tur & travel, fashion, katering, restoran, dan membuka butik dan kafe di Prancis, lalu peternakan kambing di Australia.

“Lewat travelling, kami belajar mengenal perbedaan dan beradaptasi, berkomunikasi, dan kebersamaan,” papar Hali. “Anakanak menjadi tahu karakter masing-masing.

Dan ketika masalah muncul, mereka bisa memberikan solusi,” tambahnya. “Selain itu, kami travel malah menghasilkan uang. Kami memiliki perusahaan tur & travel. Bulan Maret, kami akan membawa 338 orang ke Singapura, men-charter dua pesawat Air Asia,” imbuh Hali.

Keseharian keluarga ini cukup unik.

Mereka tinggal dalam satu rumah besar berlantai tiga di kawasan Pondok Indah Jakarta, tanpa ada satu pun pengasuh atau asisen rumah tangga. Sehari-harinya, setiap anak memang diberikan tugas dan wewenang masing-masing.

Sampai saat ini, kesebelas anak GenHalilintar menjalankan pendidikan di rumah yang kedua orang tua ini lebih suka menyebutnya sebagai GenHalilintar Home Schooling. Seluruh anak mendapat pembekalan dari enam pengajar yang diundang ke rumah, mulai dari matematika, Bahasa Inggris, science, hingga Bahasa Arab. Selanjutnya, untuk mendapat sertifikat kelulusan, mereka melakukan ujian paket A hingga C. “Sebagian dari anak kami sempat bersekolah reguler. Namun, ketika kami harus travelling, mereka jadi tidak bisa ikut.

Karena mereka cemburu, akhirnya mereka ikut home schooling,” terang Gen. ”Lagipula, pendidikan formal di sekolah adalah salah satu cara dalam belajar agar mengerti.

Tapi, pendidikan bisa dilakukan di mana saja, termasuk lewat travelling,” tambah Hali dengan yakin.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

69

02 CROWN

Role Model

Bondan Vs Amanda Duo ayah-anak tidak hanya kompak dalam urusan karir, tapi juga dalam kegiatan sehari-hari dalam keluarga.

Mereka mendefinikan keharmonisan hubungan mereka lewat nostalgia manis yang tidak akan hilang dari kenangan. Di laman ini, Bondan dan Amanda Winarno bercerita tentang momen-momen travelling yang tidak terlupakan dan bagaimana mereka saling terinspirasi satu sama lain.

Teks oleh Belle Biarezky Foto oleh Fryza Pavitta

70

Edisi 12 Permata Magazine

Bayangan Anda dulu akan profesinya Sejak lulus SMA, Amanda sudah menyatakan ingin berkarir di bidang fashion. Setelah lulus dari Seattle University, Amanda sebenarnya sudah sempat mendaftar ke London School of Fashion untuk mengambil studi magister. Tetapi, rencana itu tidak dilanjutkannya.

BONDAN WINARNO

about Amanda Winarno Tentang bakatnya di kuliner Di antara istri dan anak-anak kami yang lain, Amanda yang paling “mengerti” makanan. Padahal, saya tidak pernah secara khusus mengajari atau membimbingnya. Dia membaca menu dengan cepat, dan cepat pula memutuskan apa yang dia inginkan.

AMANDA WINARNO

about Bondan Winarno Peran ayah I wouldn’t be where I am without him. Dia punya etos kerja dan komitmen yang sangat baik.

Ketika saya masih di bidang fashion, sampai saya pindah ke dunia kuliner, nasehatnya selalu sama. Be present and be a 100% there.

Memorable moment Perjalanan pertama ke Eropa, Amanda baru berusia 1,5 tahun. Dia tidur sepanjang perjalanan. Sampai Amsterdam, kami dan istri mengantuk dan kecapaian, tapi Amanda justru sudah segar bugar.

Amanda kecil memang tidak rewel, juga ketika travelling, dan tidak pernah menuntut macam-macam.

Hal termanis Suatu ketika, saat Amanda remaja, dia berlibur di Paris dan tinggal bersama teman baik saya, seorang perempuan Prancis.

Amanda bertanya langsung kepada saya apakah kami berpacaran karena banyak

Memorable moment Ketika papa menemani saya kecil memasang kawat gigi. Dokter bertanya kepada papa mengapa saya perlu dipasang kawat gigi. Papa menjawab, “Sejujurnya, menurut saya, anak saya tidak butuh kawat gigi karena dia terlihat sempurna apa adanya.” Saya masih ingat momen yang membuat saya terharu sekali karena I was an ugly duckling back then, terutama karena kondisi gigi saya.

Makanan kesukaan We both love stinky cheese, the stinkier, the better!

Dan tentu saja, duren!

Pengorbanan terbesar Too much to list down. He’s my superhero! He wouldn’t necessarily catch me when i fall, but he’s always there to pick me up when I’m on the ground.

Kegiatan favorite Eating! What else?

teman saya juga menduga hal tersebut, suatu dugaan yang sungguh menghina bagi saya. Namun, bahwa Amanda mempercayai kata-kata saya, adalah satu hal yang sangat penting bagi saya.

Yang paling membanggakan Pribadinya yang berkelas, namun tahu menempatkan dirinya dengan baik. Dia juga sosok yang mau belajar, bahkan untuk urusan raw food, dia lebih baik dari saya.

Yang paling dirindukan (Bondan kini menetap di Ubud dan Amanda di Jakarta) Amanda itu “mikirin” orang lain. Sekalipun sebenarnya saya adalah orang yang sangat mandiri dan tidak butuh dilayani, tetapi saya selalu senang bila ada Amanda di rumah, dan malah dia yang bertanya: “Mau dibikinin teh, Pap?” Dan dia tahu teh favorit saya. Small thing, really. Tetapi, bukankah keindahan justru adanya dalam hal-hal kecil?

Hal paling menginspirasi Perseverance. Tidak ada yang bisa membuatnya merasa jatuh. The only way for him is up.

Hal yang paling dirindukan He is very romantic, tidak hanya ke mama, tapi juga ke anak-anaknya. Satu hal juga yang saya selalu ingat, yaitu trip ke Eropa hadiah kelulusan saya. Kami pergi berdua dan itu adalah momen terindah bagi saya. Kami pergi ke museum, mencicipi banyak makanan, dan berbelanja (selera fashion-nya sangat bagus!). We had a blast! Sebenarnya momen tersebut adalah farewell trip karena papa kembali ke Indonesia dan saya melanjutkan studi di Seattle. He wanted to really spend time with me alone and just bonded before I was going to stay and start to live by myself. I miss that. Nggak nolak ya, pap, kalau diajak lagi.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

71

02 CROWN

Role Model

Andy F. Noya Vs Marlo Kali ini Andy F. Noya dan Marlo Ernesto sama-sama kompak mengungkapkan berbagai kebiasaan sehari-hari mereka sebagai anak dan ayah yang penuh canda dan terkadang nyeleneh.

Teks oleh Yongki Hermawan Foto oleh Dokumen Pribadi

72

Edisi 12 Permata Magazine

menyepelekan perasaan orang lain.

Seseorang menjadi besar karena idolanya.

ANDY F. NOYA

about Marlo Ernesto Nasehat karir Tidak boleh menjadi arogan. Sewaktu Marlo kecil, saya pernah menemaninya menemui aktor idolanya. Ternyata, sang aktor tidak seramah di televisi. Marlo kecewa sekali. Sejak saat itu saya tekankan bahwa harus ramah dan tidak boleh

Bayangan Anda dulu akan profesinya Dulu saya pikir kakaknya yang akan menjadi orang terkenal karena dia pandai menulis dan melukis. Bakat Marlo baru terlihat beberapa tahun terakhir ketika dia memutuskan sekolah di bidang performing art, saya kaget. Tapi jika memang itu passion-nya, saya pun mendukung.

Momen masa kecil Marlo suka sekali sulap dan saya suka menemaninya berbelanja alat-alat sulap.

Dia pandai bersulap hingga kini.

Nilai hidup yang ditanamkan Kejujuran dan menghargai satu sama lain. Jika bersalah harus sportif mengakui kesalahan.

Johnson. Lalu pernah ingin menjadi astronot, tapi tersadar jika pelajaran IPA sangat sulit. Akhirnya, saya memilih industri hiburan.

Nasehat terpenting Edukasi nomor 1.

MARLO ERNESTO

about Andy F. Noya Peran pada karir Sangat besar karena semua keputusan mengenai pekerjaan pasti saya bicarakan dulu dengan ayah.

Mengikuti jejak ayah Sewaktu kecil saya ingin menjadi pemain “smack down” seperti Dwayne “The Rock”

Pengorbanan paling besar Saya ingat sewaktu kecil, saya pernah membuang kotoran di celana di pusat perbelanjaan. Tanpa segan, ayah saya membersihkan dan berusaha menutupi area pribadi saya dengan tas belanja sambil kami berjalan ke mobil.

Kegiatan favorit Menonton UFC (Ultimate Fighting Championship).

Hal paling paling membanggakan Justru caranya yang bisa menginspirasi orang. Dia bisa jadi cahaya di kegelapan, hangat di musim dingin.

Memorable moment Saat Marlo sudah berpenghasilan sendiri di mana saya tidak mengetahuinya, tibatiba dia berkata kepada saya, “Ayah, jam tangannya sudah jelek.” Lalu dia belikanlah saya jam tangan baru dan ibunya diberikan tas. Hal yang relatif memang, tapi istimewa bagi saya karena dia anak bungsu.

Kegiatan favorit Melihatnya bermain trik sulap. Dia sangat suka mempermainkan trik sulap secara spesifik di hadapan saya.

Kesamaan sifat Humoris.

Hal menyebalkan tapi dirindukan Masih tentang trik sulapnya. Terkadang kalau saya merasa sudah lama tidak “diledek” dengan permainannya, justru saya yang meminta.

Obrolan rutin Pekerjaan, kuliah, dan wanita.

Hal paling menginspirasi Bagaimana dia bisa bertahan menghadapi anak seperti saya. Ayah dengan bangga membesarkan dan mendukung saya 100% dengan apapun yang saya lakukan.

Serunya, saya sering berkonsultasi tentang hubungan romantis ke ayah dan ayah bisa membantu memecahkan solusi. Contoh: ketika saya pernah putus hubungan, saya sedih sampai menangis. Orang pertama yang saya telepon adalah ayah. Ayah bisa langsung membuat saya tenang dengan hanya berkata, “Putus bukan akhir dari dunia. Sedih boleh, tapi tidak usah dipikirkan. Santai aja, man.”

Wise words from a wise man. Intinya, ayah bisa jadi sosok seorang ayah dan seorang teman secara bersamaan. I love you, dad, and I know you do too and don’t forget to send me money, OK? Thanks, dad.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

73

Inovasi untuk Jutaan Keluarga

Hemat hingga

50%

DI THE NEW ASIA RESTAURANT!

Hingga 31 Maret 2017

PriorityPrivilege PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Dipersembahkan bagi Anda dan Keluarga

PermataPriority Debit+ PermataBlack World MasterCard Priority Call Center 1500100 | www.PermataBank.com

03 TABLE

It’s time to slow down and relax Simak rekomendasi aktivitas akhir pekan maupun rencana jangka panjang untuk melepas penat.

Update pengetahuan Anda dengan berita ringan terbaru dari berbagai belahan dunia pada kolom Headlines. Rubrik Boarding Pass akan membawa Anda ke Italia bagian selatan, tepatnya Matera, untuk mengagumi panorama dramatis akan susunan gua-gua bangunan bersejarah.

Berlanjut ke urusan perut pada kolom Appetite, rekomendasi kuliner kali ini menyertakan suguhan untuk jiwa, yaitu buku, yang bisa menjadi pendamping unik dari perjalanan gastronomi Anda.

Cocktail Old Fashion dari Oku, simak rubrik Appetite halaman 91

03 TABLE

Headlines

Tahun Wisata Sustainable

Masa Depan Servis Pesan Antar

Teks oleh Fryza Pavitta Foto oleh Alan Hurt Jr.

Teks oleh Shafic Abdul

General Assembly ke-70 dari United Nations (UN) telah menetapkan tahun 2017 sebagai International Year of Sustainable Tourism Development.

Teknologi pengantaran barang dengan drone kini mendapatkan pesaing, yaitu robot bernama GITA. Teknologi ini diperkenalkan oleh perusahaan asal Italia yang dikenal sebagai manufaktur skuter Vespa, Piaggio.

Berbentuk silinder, GITA dilengkapi dengan dua roda yang bergerak secara smooth hingga 22 mil per jam (mph).

UN bersama The World Tourism Organization (UNWTO) ingin agenda kegiatan tahun ini dapat mengangkat topik bahwa wisata dapat berperan dalam, (1) pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan sustainable, (2) social inclusiveness, penyerapan tenaga kerja, dan pengurangan tingkat kemiskinan, (3) efisiensi sumber daya alam, perlindungan lingkungan dan perubahan iklim, (4) nilai kebudayaan, keberagaman dan heritage, (5) mutual understanding, perdamaian, dan keamanan.

76

Edisi 12 Permata Magazine

UN, dan UNWTO percaya jika seluruh stakeholders dapat bekerja sama, adanya turis sejumlah lebih dari 1 milyar yang kini berpindah dapat membawa wisata atau turisme sebagai katalis perubahan positif untuk dunia.

Berbagai agenda kegiatan telah disiap-kan oleh UNWTO, mulai dari kompetisi menulis blog hingga rentetan konferensi yang mengundang pion-pion penting dalam industri wisata dan pembuat kebijakan. Kegiatan tahun wisata bertanggung jawab ini akan ditutup di Geneva, Swiss, Desember 2017.

Kendaraan nirawak yang didesain untuk membantu mobilitas masyarakat ini dapat membawa beban hingga 18 kg, sehingga cocok untuk membawa barang bawaan Anda. Alat ini juga dapat mengobservasi lingkungan sekitar dan berkomunikasi. GITA dapat diatur untuk mengikuti orang dan mampu bergerak secara independen di lingkungan yang telah terpetakan.

Menu Kementerian Lingkungan Teks oleh Fryza Pavitta Foto oleh Brooke Lark

Bagi Menteri Lingkungan Jerman, Barbara Hendricks, kata-kata “you are what you eat� penting dalam kredibilitas Kementerian Lingkungan, sampaisampai ia pun membuat kebijakan untuk mengubah sajian makanan acara-acara pemerintahan menjadi menu vegetarian.

Bagi Barbara, kebijakan mikro itu ditujukan sebagai contoh tindakan nyata untuk masyarakat dalam persoalan perlindungan alam. Ia pun ingin value dari yang selama ini diperjuangkan paling tidak hadir dalam lingkungan resmi pemerintahan. Namun, tak sedikit koleganya yang protes akan kebijakan mikro tersebut, khususnya bagi kolega pecinta pork knuckle asal Bavaria.

Wajah Baru Pusat Kebugaran Favorit

Kejutan di Pemilu Prancis

Teks oleh Shafic Abdul

Teks oleh Shafic Abdul

Sekarang tidak penting apakah Anda member Fitness First atau Celebrity Fitness. Sebab, dua pusat kebugaran ini baru saja melakukan merger dan membentuk perusahaan baru bernama Evolution Wellness Holdings Pte. Ltd. Merger ini menjadikan perusahaan itu sebagai pusat kebugaran terbesar di Asia, dengan mengantongi 152 klub dan melayani 400.000 anggota. Baik Celebrity Fitness maupun Fitness First Asia mencetak pendapatan tahun 2016 sebesar US$ 76 juta dan US$ 219 juta.

Perusahaan belum mengatakan apakan akan menggunakan satu nama brand.

Might it be Celebrity First?

Kemenangan Trump di Pemilu AS yang fenomenal itu memberikan kepercayaan bagi Jean Marine Le Pen, pemimpin sayap kanan Prancis untuk menang di Pemilu Presiden pada Mei mendatang. Pendiri Partai Barisan Nasional itu dikenal sebagai capres kontroversial.

Dalam kampanyenya, Marine menyerukan seruan anti-imigran dengan meneriakkan “On est chez nous� (ini adalah rumah kita).

Selain itu, ia juga berencana untuk menarik Prancis keluar dari Uni Eropa, mengikuti Inggris.

Survei setempat menyebut bahwa Le Pen akan menang di putaran pertama, namun akan kalah di putaran kedua.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

77

10

Cashback

%

untuk Tiket Pesawat melalui Sales Office Garuda Indonesia

PriorityPrivilege

• Pemberian cashback untuk 1 transaksi tertinggi per bulan • Maksimum cashback Rp1.000.000,- per nasabah per bulan • Pengembalian cashback pada akhir bulan berikutnya Hingga 31 Desember 2017

Dipersembahkan bagi Anda dan Keluarga

78

Edisi 12 Permata Magazine

PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

PermataPriority Debit+ Priority Contact Center 1500100 | www.PermataBank.com

03 TABLE

Shopping Map

Nikmati kurs kompetitif untuk setiap transaksi pembelanjaan Anda di luar negeri dengan PermataBlack World MasterCard

Louis Vuitton

Forty Five Ten

G

D

New York

erai Louis Vuitton di kawasan Soho yang berdiri sejak tahun 1998, baru saja resmi memamerkan wajah barunya. Adalah arsitek Peter Marino yang mendapat mandat perenovasian, butik mewah ini kini telah dihiasi konsep dekorasi segar yang banyak terinspirasi dari unsur historis bangunannya. Oleh Karena itu, interior barunya pun tetap mengapresiasi detail asli dari gedung yang telah berdiri sejak tahun 1880-an ini. Dengan tetap menonjolkan koleksi-koleksi eksklusif dari lini ini, desain ruang pamer mengedepankan suasana yang sleek dan modern dengan mengandalkan material berkelas, seperti kayu daur ulang, kulit, kuningan, dan bebatuan. Dominasi warna yang digunakan juga tidak jauh dari palet putih dan coklat untuk memberikan kontras pada produk-produk Louis Vuitton yang dipajang.

Perkawinan antara butik komersil dan galeri seni terasa sangat kental. Hal ini terbukti dari diajaknya Shuji Mukai untuk berkolaborasi bersama Marino. Seniman asal Jepang ini pun menyumbangkan goresan artistik langsung dari tangannya ke tiga buah pilar raksasa. Menjadi focal point, ketiga pilar tersebut menampilkan ilustrasi yang mengadaptasi gerakan seni Gutai pada era 1950-an hingga 1960-an. Selain itu, sebuah karya seni unik yang mengolah material kulit dan perunggu dari Giuseppe Penone juga memberikan daya tarik tersendiri dari gerai ini. Produsen furnitur ternama dari Brazil, Campana Brothers, juga turut menyumbangkan produk iconic mereka, salah satunya kursi gantung Cocoon.

Dallas

epartement store berkelas atas asal Dallas, Forty Five Ten, membuka gerai terbesarnya di kota kelahirannya. Terdiri dari empat level, setiap lantainya akan mengakomodasi kebutuhan belanja para penggemar lini premium, seperti Prada, Miu Miu, Gucci, Maison Margiela, Celine, dan lain-lain. Pengunjung akan disambut dengan sebuah bar eksklusif yang menyajikan menu kopi dan sampanye begitu memasuki gerai ini di lantai satu. Masih di lantai yang sama, ragam produk kecantikan, perawatan tubuh, dan perhiasan maupun aksesori juga bisa ditemukan di sini. Lantai berikutnya adalah pusat koleksi pakaian wanita, dan untuk koleksi pakaian pria, dekorasi rumah, dan toko buku bisa dijumpai di lantai ketiga. Sebuah restoran mewah yang terletak di area rooftop akan menjamu para pengunjung yang telah usai berbelanja dan ingin menikmati penghujung hari.

Destinasi belanja premium ini seluas 12,000 m² mendapat sentuhan kreatif dari Droese Raney Architecture yang memilih dominasi detail bata hitam dan tiang-tiang besi dekoratif. Seluruh furnitur dan aksesorinya menggunakan koleksi dari produsen interior asal Amerika, Knoll. Tatanan interior spesial dan produk fashion kelas atas juga akan berpadu harmonis dengan koleksi karya seni dari tokohtokoh kreatif dunia, seperti Tracey Emin, Mario Testino, Catherine Opie, dan masih banyak lagi.

Teks oleh Belle Biarezky, Foto oleh Nathan Schroder

Teks oleh Belle Biarezky, Foto oleh Paul Warchol

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

79

03 TABLE

Boarding Pass

Matera, Pahlawan Italia Kuno Di antara perbukitan batu gamping, dan ngarai-ngarai dari taman nasional Parco Della Murgia, tersembunyi sebuah kota kecil dengan warna bak bunglon jika dibandingkan lingkungan sekitarnya. Coklat dan abu-abu, kotor bagi yang seleranya adalah hal-hal yang berkilau dan berbunga. Walau kota ini sempat mengalami keterpurukan beberapa dekade lalu, sejarahnya yang begitu panjang akan membuat siapapun yang bersedia sejenak mengenalinya menjadi terpukau.

Teks dan Foto oleh Fryza Pavitta

K

ota Matera merupakan ibu kota propinsi Matera yang terletak di wilayah Basilicata, Selatan Italia.

Ketika berucap Selatan Italia, imaji akan panorama pantai yang brilian dengan biru laut, tebing dan putih pasir menyerbu.

Karena itulah Matera menjadi destinasi yang begitu luar biasa, karena kota yang disinyalir menjadi kota tertua di dunia ini memang begitu berbeda dari imajinasi itu.

Ya, kota tertua ini disinyalir telah ditinggali manusia sejak zaman Paleolitikum yang berlangsung pada 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu dan diperkirakan menjadi manusia pertama dari tanah yang kini disebut Italia. Manusia yang menemukan lubang-lubang, alias gua, pada tebing dan bukit gamping dan meninggalinya hingga generasi selanjutnya menyusulnya.

Jejak kehidupan kuno terekam dengan baik pada sekitar 1.500 hunian gua di Matera yang disebut sasso (plural: sassi). Selama puluhan ribu tahun, lubang-lubang yang awalnya dibentuk ala kadar itu terus digali oleh generasi setelah troglodyte, seperti para seniman, petani dan peternak di bawah kekuasaan keluarga bangsawan yang silih berganti. Gua-gua tersebut akhirnya saling menyambung dan menjadi labirin hunian di dalam tebing dan bukit gamping. Salah

80

Edisi 12 Permata Magazine

satu gua yang paling penting di area Matera adalah gua-gua gereja Rupestrian di area ngarai yang berliuk dan menjadi panorama dramatis ketika Anda menyusuri tepi kota tua Matera.

Navigating in Beauty of Matera Seperti halnya kota-kota Italia lainnya, cara terbaik menelusuri kota yang disebut juga ‘La Citta di Sotteranea’ atau the subterranean city ini adalah dengan berjalan kaki. Walau memang sejujurnya opsi berkendara di kota lokasi syuting Passion of the Christ ini memang sedikit. Jalan yang kecil, kerap buntu, naik dan turun, berundak dan bertangga, Matera menuntut pengunjungnya untuk berlambat-lambat mengilhami tiap kerutan pada tebing dan facade sasso.

Jika memulai perjalanan Matera seperti saya maka Anda memulainya dari area kota yang lebih modern dari yang telah saya gambarkan sebelumnya, tepatnya plaza dengan jalan batu di muka gedung Cinema Comunale. Dari sana Anda dapat turun menuju Palombaro Lungo, tempat penyimpanan air bawah tanah kuno dan juga menuju teras panorama kota tua Matera. Turuni teras dan telusuri naik

01

02 01. Papan di depan toko craft memberi tahu pentingnya menghargai karya artisan. 02. Keluarga yang sedang menikmati sore di Plaza.

Pemandangan Matera dari arah kota yang lebih modern.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

81

03 TABLE

Boarding Pass

terkoneksi dengan gereja ini.

Pada tahun 1600-an hingga 1800-an, kehidupan Matera yang mayoritas diisi peternak dan petani itu sempat berjaya. Sistem kanal bawah tanah yang dibangun dengan cermat mengairi kota dan menyirami tamantaman gantung kecil. Memberi warna pada abu yang lekat dengan Matera. Namun ekonomi yang jatuh membawa musibah yang tak bisa dibendung. Hidup warga Matera menjadi tidak sehat. Pada beberapa dekade lalu Matera bahkan sempat dianggap sebagai “the shame of Italy”, namun dengan giat pemerintah memperbaiki kehidupan kota yang menjadi lokasi syuting Passion of the Christ dan the Omen itu dengan cara merelokasi belasan ribu warga ke perumahan baru dan modern.

Setelah relokasi seluruh penduduk Matera pada tahun 1950, pemerintah membersihkan dan memperbaiki sassi Matera, dan beberapa organisasi pun masuk untuk mempreservasi peninggalan sejarah manusia yang tiada dua.

01

02

01. Matera kini menjadi destinasi berakomodasi villa kelas atas. 02. Gereja San Domenico

Tidak perlu mengkhawatirkan kesan ‘sakit’ tersebut. Seorang kawan asli Italia lah yang bahkan merekomendasikan saya dan kawankawan Indonesia untuk berkunjung ke Matera.

“There is this one city, absolutely beautiful. It is a city carved from rocky mountain, and a place where Passion of the Christ was filmed,” kata Alessandro Spazzoli, seorang mahasiswa desain yang memberi rekomendasi kepada saya.

Rich of Cultural Taste

kembali di ujung yang berlawanan. Anda pun bisa mendapati diri sampai di sebuah vantage point yang merupakan teras katedral Matera.

Gunakanlah waktu sore Anda untuk berdiam diri di teras katedral itu, siraman oranye senja yang datang dari belakang kota Matera ke arah Anda sangat layak untuk ditunggu dan dinikmati tiap detiknya.

Siapkan satu hari untuk melakukan kunjungan ke situs-situs penting di area kota Matera dan satu hari lagi untuk melakukan ekskursi ke bukit-bukit gereja Rupestrian yang ada di ngarai. Sebenarnya, terdapat 150 gereja gua di Matera. Banyak

82

Edisi 12 Permata Magazine

di antaranya dilapisi fresco sangat berharga dari zaman Bizantium seperti Chiesa di Madonna delle Virtu yang didirikan tahun 1000 dan Crypt of Original Sin yang disebut-sebut sebagai ‘the sistine chapel of rupestrian art’.

Gereja Chiesa di Madonna delle Virtu tidak memakan waktu banyak untuk dikunjungi, namun apa yang disajikan di dalamnya adalah luar biasa. Komplek gereja lebih dari 3 tingkat ini dibangun seluruhnya dari menggali gua batu.

Beberapa area di dalamnya juga menjadi lokasi syuting film Passion of the Christ dan mungkin hal ini juga dapat semakin membantu tiap turis semakin merasa

Kini sebagian besar sassi yang ada di Matera telah alih fungsi menjadi spot museum dan sejarah, restoran, bahkan villa mewah. Wisata yang nyaman dengan mudah didapatkan sembari Anda menikmati wine dan kuliner khasnya. Tentu kita tidak dapat melewatkan cita rasa Italia melalui kelezatan wine dan makanannya.

Di bawah bayang-bayang teduh bangunan ratusan tahun Anda dapat mencoba wine khas Matera, Primitivo di Matera, yang dibuat dari anggur muda dan telah menerima status DOC (status wine kualitas terbaik Italia) atau wine khas area Basilicata yaitu Aglianico del Vulture, Anda bisa menikmati wine tersebut sambil mengiris grilled lamb khas Matera. Tak lupa juga

Potongan Rp 500.000,- untuk pembelian 2 (dua) tiket pesawat business class Garuda Indonesia dan Club Med semua destinasi, serta nikmati. SimplePay 0% untuk 3 dan 6 bulan dengan PermataBlack World MasterCard

HOW TO GET THERE Sejujurnya sedikitnya pilihan jalur ke Matera dapat membuat seorang turis ragu. Tapi jangan mundur! Karena usaha untuk meraihnya akan terbayar dengan layak. Terdapat dua cara mencapai Matera:

Jalur 1

Melalui ibu kota Puglia, Bari Bari memiliki lapangan terbang yang menerima penerbangan dari berbagai kota besar lainnya, seperti Milan dan Roma. Dari Bari Anda bisa menggunakan kereta, bus, atau menyewa kendaraan sendiri. Kereta yang melayani wilayah Puglia dan Basilicata adalah Ferrovie Appulo Lucane (FAL).

Komplek Biara San Agostino yang berdiri di tepi tebing mengawasi ngarai.

cabai kering di atas pasta yang meledak dengan cita rasa manis-gurih, dan roti-roti yang dianggap banyak orang sebagai roti terbaik di Italia.

Matera kini telah dicanangkan menjadi European Capital of Culture 2019 karena bobot sejarah dan budaya yang ada di dalamnya. Bagi pemerintah dan juga banyak warga Italia, perubahan status yang disandang kota ini merupakan sebuah keberhasilan yang luar biasa dan bagai kisah epos tersendiri.

Di samping sassi dan ngarai Matera yang akan membuat Anda menitikkan air mata, area komersil kota Matera juga dapat dinikmati dengan keindahan baroque-nya.

Sepanjang jalan (Via) del Corso Anda akan

menapakkan kaki di jalanan pavement dan bebatuan, menjumpai gereja baroque dan melalui berbagai ristorante, pizzeria, cafe, dan gelateria pencuri perhatian dengan tipikal kursi-kursi di jalanan yang tersiram hangatnya matahari. Selain itu, jalanan ini pun menjadi sangat hidup pada jam-jam aperitivo, di mana turis dan warga membaur di jalanan menikmati cocktail dan bir menjelang makan malam.

Sebuah etalase kehidupan yang sangat kontras dari sassi, namun semakin membuat sisi masing-masing dunia Matera memiliki bobot dalam memberi impresi. Impresi yang ketika kita bertolak dari Matera, memberi kita kekayaan, akan rasa, imaji, dan makna.

Jalur 2

Melalui Ferrandina Pomarico - Miglionico Dari Roma, Anda bisa mengambil kereta Intercity (IC) menuju FerrandinaPomarico-Miglionico lalu melanjutkan perjalanan dari halte Ferrandina Scalo dengan bus menuju Matera.

Pilihan adalah selera Anda, karena Bari memiliki kota tua kecil yang cantik dan tempat Anda bisa melihat warga memproduksi pasta orecchiette di teras masing-masing, sedangkan Ferrandina adalah kota produsen minyak zaitun terbaik di Italia.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

83

03 TABLE

Check In

Bermain Golf di The Ritz-Carlton, Haikou Integrasi harmonis antara properti mewah dan area olahraga berkelas.

Teks oleh Belle Biarezky Foto Dokumentasi Ritz-Carlton

M

engambil lokasi strategis di pulau yang dijuluki “Hawaii of China”, The Ritz-Carlton, Haikou berdiri megah di hamparan padang golf 10-course Mission Hills Golf Club yang bertaraf internasional. Properti terbaru dari The Ritz-Carlton Hotel Company ini menjadikan Haikou, ibukota dari Pulau Hainan, sebagai rumahnya. Haikou sendiri terkenal akan iklim tropis yang memanjakan para turis dengan bentangan pantai berpasir kristal, barisan pohon palem yang rindang, serta ragam olahraga air pengasah adrenalin.

The Ritz-Carlton, Haikou memiliki 175 kamar, 16 suites, dan 16 vila di lahan seluas 350 acre. Semuanya menawarkan pemandangan padang golf yang asri dengan interior kamar yang kental bergaya Eropa. Atmosfir kamar yang nyaman nan mewah terinspirasi dari materi-materi klasik yang biasa terdapat pada detail aksesori golf. Panel dinding dan lampu menampilkan detail jahitan vintage khas sepatu golf, kursi dan sofa dihiasi dengan

84

Edisi 12 Permata Magazine

material kulit bermutu layaknya tas golf, serta motif Tartan pada karpet kamar yang mengadaptasi motif kain tradisional Skotlandia, asal olahraga golf. Dekorasi eksklusif ini menghiasi semua tipe kamar mulai dari Club Golf View (50 m²) hingga Ritz-Carlton Suite (330 m²).

Kemewahan akomodasi The Ritz-Carlton, Haikou juga didukung dengan konsep kulinernya yang disiapkan dengan standar internasional. Tin Hung Leen Restaurant menawarkan pengalaman gastronomi istimewa lewat menu tradisional Canton yang disajikan modern. Sajian eksklusif ini pun terasa spesial dengan adanya pertunjukkan recital puisi klasik dari Dinasti T’ang yang rutin ditampilkan. Sebagai alternatif, Terra Restaurant menyajikan ragam menu otentik dari berbagai belahan dunia, terutama dari Toscana dan Cina.

Tatanan ruang makan yang berkesan rustic menguatkan antusiasme yang ditimbulkan dari area live cooking di mana tamu bisa menyaksikan hidangan mereka disiapkan oleh para juru masak berkelas dunia.

Untuk relaksasi dengan pelayanan yang memanjakan, The Ritz-Carlton Spa hadir dengan rangkaian paket perawatan yang akan mengembalikan vitalisasi tubuh dengan produk berkualitas dari ESPA. Salah satu perawatan unggulannya adalah Golfer’s Retreat yang berfokus merilekskan tekanan pada punggung dan leher setelah lelah beraktivitas olahraga, serta melemaskan otot-otot kaki dengan perendaman, pembilasan dengan scrub, dan hot stone massage. Untuk relaksasi yang lebih maksimal, paket Aloe Vera Sun Soother Body Wrap memberikan kebebasan kepada tamu untuk memilih salah satu perawatan spa berdurasi dua atau tiga jam, satu jam pemakaian fasilitas relaksasi, dan hidangan sehat yang disajikan di spesial lounge.

Perawatan-perawatan berkelas ini juga didukung dengan kelengkapan fasilitas yang mendukung, seperti kamar uap, mist showers segar, dan kolam vitalitas dalam ruangan dengan fitur jets, serta pusat fitness dan kolam renang. Tamu juga bisa ikut serta di aktivitas Golfer’s Yoga di taman yang diadakan setiap pagi hari.

Hemat Rp 150.000,- setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu dengan PermataBlack World MasterCard dengan minimum transaksi Rp 2.000.000,- melalui mobile aplikasi Traveloka

01

Dalam hal menjamu tamu anak, Program Ritz Kids telah disiapkan untuk menghibur para buah hati dengan bermacam-macam kegiatan seru dan edukatif di area Kids Club. Berbagai fasilitas bermutu juga akan menyibukkan para tamu kecil, seperti area bermain luar ruangan, penyewaan sepeda, kolam renang anak, dan Kids Golf Putting Area.

The Ritz-Carlton, Haikou dikeliling dengan beragam pusat hiburan dan wisata yang patut dikunjungi. Mission Hill Centreville adalah salah satunya. Pusat perbelanjaan modern ini menjadi rumah dari berbagai macam butik internasional, lengkap dengan pilihan kuliner yang sangat berwarna, serta bermacam hiburan, seperti bioskop, trampolin, bowling, dan lain-lain. Untuk wisata alam, Volcanic Mineral Springs menjadi tujuan utama para turis untuk berendam sehat yang disediakan di kolam publik maupun privat. Sumber air panas ini memiliki luas 44,000 m² yang terdistribusi secara natural ke 168 bagian kolam berair panas maupun dingin.

02

03

04

01. Club Golf View Room 02. Club Lounge Living Room 03. Ballroom 04. Flare Bar

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

85

03 TABLE

Activities

Calendar of Events April

Mei

Juni

28-30

6-11

17

April 2017

Mei 2017

Maret 2017

11

Juni 2017

Green Day; Revolution Radio Tour Melbourne & Sidney, Australia

12-14

Mei 2017

PermataBank Travel Fair

Whitney Biennial 2017

Mall Taman Anggrek Jakarta, Indonesia

26

April 2017

PermataBank Irwan Tirta Private Collection Fashion Show

Ubud Food Festival Ubud, Bali, Indonesia www.ubudfoodfestival.com

Whitney Museum of American Art New York, USA www.whitney.org

15

Juni 2017

17

Juli 2017

30

Mei 2017

Jakarta, Indonesia

26-30

April 2017

Inacraft

Jakarta Convention Center Jakarta, Indonesia

The 2nd Terracota Biennale Indonesia Dragon Boat Festival Bedok Reservoir, Singapura

Galeri Nasional Indonesia Jakarta, Indonesia www.galeri-nasional.or.id

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

87

03 TABLE

Art

WINDI APRIANI

Merekam Jejak Identitas Diri Windi Apriani mengajak khalayak umum untuk lebih melihat representasi potret diri sebagai objek utamanya, yang dimaknai ulang oleh hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman estetik.

Teks oleh Nisa Ashila Ghaisani

G

agasan ini lah yang di coba untuk dituangkan dalam karya-karya seniman muda kelahiran 1987, Bandung tersebut. Menggagas tema “Tracing Subtle Signs‟, dalam pameran tunggal ini Windi berkesempatan untuk memamerkan karyakaryanya di Edwin’s Gallery Kemang, Jakarta Selatan.

“Tracing Subtle Signs” sendiri merupakan pameran tunggal pertama Windi sejak 2014.

Dalam perhelatan ini sebanyak 12 karya yang dibuat sejak Maret 2016, disajikan dalam pameran yang berlangsung pada 24 Januari hingga 4 Februari 2016 tersebut. Terlihat bahwa teknik crosshatching menggunakan medium ballpoint pen dan oil di atas kanvas yang menjadi ciri khas Windi, mendominasi pada karya-karya di pameran ini.

Seniman lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung ni sudah memang sudah menunjukkan ketertarikan pada seni sejak belia. Lahir dari keluarga yang dekat dengan dunia kesenian, sosok ayahnya yang hobi melukis, sedikit banyak mempengaruhi bakat dan minatnya terhadap media lukis. Berawal dari pengaruh ayahnya, Windi mulai menyelami dunia seni lukis dengan melalui fase eksplorasi medium, pun gagasan visual dalam kekaryaan.

Teknik crosshatching sendiri sudah menjadi medium favoritnya dalam berkarya semenjak dia menjadi mahasiswi tingkat akhir di Institut Teknologi Bandung, dan tergambarkan dalam karya-karya tugas akhirnya di tahun 2010.

“Gust of ” Ballpoint Pen & Oil on canvas. 190 cm x 150 cm. 2016.

88

Edisi 12 Permata Magazine

01

02

01. “Window” Ballpoint Pen & Oil on canvas. 190 cm x 150 cm. 2016. 02. “After Midday” Ballpoint Pen & Oil on canvas. 150 cm x 190 cm. 2016.

Selain ballpoint pen, Windi juga menggunakan oil-based paint sebagai warna dasar kanvas untuk menambahkan aksen transparan. Dalam pameran kali ini, terlihat adanya penggunaan warna-warna merah, yang memberikan adanya efek lomografi dalam karya-karya lukisannya. Kerap kali karyanya berupa self-portrait dan menggambarkan simbolisme kehidupan domestik seorang wanita, seperti yang terlihat dalam series karya “Muted Color I” dan “Muted Color 2”, yang keduanya berukuran 100 x 75 cm dan dibuat pada tahun 2016.

Kurator pameran A. Rikrik Kusmara mengatakan bahwa pameran tunggal Windi Apriani kali ini masih menunjukkan struktur representasi yang sama dengan karya-karya sebelumnya. Namun, kali ini Windi lebih mencermati proses artistiknya secara fokus. “Windi hendak menelusuri dan menafsir ulang hal-hal yang lebih subtil dalam kekaryaannya,“ seperti yang diungkapkan oleh Rikrik dalam sambutan pembukaan pamerannya.

Dalam karya-karya di “Tracing Subtle Signs”, Windi lebih menyeimbangkan adanya sosok potret diri dengan penggambaran dan permainan cahaya, serta penggambaran ritmik kain yang lebih intens dengan teknik arsir yang rumit dan kompleks. Seperti yang tergambarkan

Cahaya menjadi salah satu elemen penting yang diunggulkan dalam pameran ini. Ia dapat melengkapi lukisan-lukisan Windi serta mampu melahirkan kontras antara gelap dan terang. Sementara itu, bentuk kain atau tekstil menjadi tantangan tersendiri dari segi teknik, terutama pada cara pengarsirannya yang membutuhkan perhatian khusus.

atas sofa, dan tekstur kain yang berlipatlipat pada permukaannya.

Untuk membuat karya-karya dalam pameran ini, perupa yang terinspirasi oleh Vilhelm Hammershoi ini menceritakan bahwa dibutuhkan kurang lebih satu sampai dua bulan untuk menyelesaikan karya dengan ukuran dua meter, menggunakan 12 buah ballpoint pen. Dengan menggunakan teknik tracing manual pada dua foto yang kemudian digabung, Windi mencoba untuk mewakili relativitas ruang dan waktu dalam sehari-hari. Dengan melihat karya-karya lukisan Windi, kita dapat merasakan pengalaman estetis yang intens dan penuh teka-teki. Detil dari gambar garis yang konsisten, memberikan kesan bentuk dengan sensitivitas tinggi.

Yang menarik adalah, jika di awal kita dihadapkan dengan karya-karya selfportrait yang menunjukkan sosok Windi, dalam pameran ini seolah karya-karyanya berevolusi dengan menghilangkan gambaran potret diri yang menjadi objek utamanya selama ini. Melalui ini Windi menggulirkan konsep “penghadiran tanpa kehadiran”, atau pendekatan in absentia dalam karyanya. Seperti yang terlihat dalam karya berjudul “Covered by : Morning 6.25”, tahun 2016, berukuran 100 x 150 cm, yang menghadirkan cermin sebagai objek utama, yang diletakkan di

Baik kurator pameran ini Rikrik dan pemiliki Edwin’s Gallery, Edwin Rahardjo setuju bahwa Windi merupakan sosok seniman yang unik dari yang lainnya.

Selain karena kepiawaiannya, dia juga memiliki teknik menggambar yang unik, halus dan sensitif yang didukung dengan produktifitasnya sebagai seniman yang konsisten, meskipun usianya masih muda.

Edwin pun percaya bahwa melalui pameran ini, Windi berhasil menampilkan karyakarya yang memiliki perkembangan yang menarik, serta memiliki kualitas yang dapat menarik perhatian para kolektor seni.

dalam karya “Window”, yang dibuat tahun 2016, berukuran 190 x 150 cm ini, dimana teknik arsir intens perihal cahaya dan kain secara detail tergambarkan dengan adanya figur seorang wanita yang sedang memegang kain. Penggabungan cahaya dan kain seolah menjadi representasi hal yang metafisik dan kultural.

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

89

03 TABLE

Appetite

FĹŞJIN

Santap Santai a la Jepang Teks oleh Fryza Pavitta Foto oleh Notosuryoprabowo

Area teppanyaki yang ditata dengan gaya kontemporer.

M

Makanan Jepang tidak pernah keluar dari opsi ketika kita ingin mencari alternatif santapan selain makanan Indonesia. Dari hidangan simpel dengan pengerjaan yang sangat mendetail, makanan yang semarak dengan pengerjaan yang simpel, hingga pencampuran gaya makanan Jepang dan negara lain, semua jenis hidangan itu selalu berakhir dengan kepuasan lidah. Entah apa yang membuat makanan Jepang selalu tepat, mungkin aspek umami yang pertama kali diekspos oleh ilmuwan Jepang?

Ketika berjalan menyusuri Jalan Gunawarman di area Jakarta Selatan pada siang hari, Fujin, restoran teppanyaki dan bar whisky Jepang sebesar satu lantai yang memanjang dan tampilan facade simpel bak kedai Jepang mengundang Anda untuk berhenti dan masuk. Interior kayu yang didesain Bitte Design Studio menggunakan pencahayaan kekuningan hangat dan area teppanyaki sebagai fokus ruang memberi suasana teduh yang instan menghapus panas dan kesibukan Jakarta.

Suara daging dan sayur berdesis di area

90

Edisi 12 Permata Magazine

teppanyaki menggoda lidah, dan denting gelas membuat kita tak mampu menahan rasa haus.

Namun di balik elemen-elemen yang sangat Jepang tersebut ternyata Fujin, yang merupakan bagian dari Biko Group, menyembunyikan kejutan-kejutan dalam menunya: sangria dan pizza! Ternyata selain membawa tamu ke imaji negeri Jepang, Fujin juga membawa kita mencicipi Spanyol dan Italia.

Mentaiko Potato Cheese Pizza dan Red Wine Sangria dari Fujin menjadi pilihan tepat untuk melalui siang yang panas bersama keluarga dan teman-teman. Ketika ditanya kepada chef dari Fujin, ternyata mentaiko, keju dan kentang merupakan pencampuran makanan yang digemari di Jepang, dari sana ia terinspirasi untuk memanfaatkan adonan okonomiyaki menjadi crepe dan membuat pencampuran mentaiko tadi sebagai lingkaran pizza.

Bagi Fujin yang banyak menghadirkan menu tapas, Mentaiko Potato Cheese

Pizza adalah salah satu kegemaran tamu-tamu yang datang karena mudah disantap, dan merupakan makanan fusion yang menyenangkan dalam segala situasi.

Apalagi ketika dilengkapi sangria dingin, lengkap sudah elemen fun yang diperlukan untuk memberi mood positif sore Anda.

Apakah Fujin akan menghadirkan menumenu baru yang semenyenangkan itu di musim berikutnya? Chef dan pihak manajemen berencana untuk menyajikan makanan tradisional Jepang yang sangat dikenal publik namun belum pernah hadir sebelumnya di daftar menu. Rencana itu akan diungkap kira-kira di bulan Maret, dan tentunya kapan pun itu, menu makanan Jepang tak pernah keluar dari opsi pilihan.

Alamat

: Jl. Gunawarman No. 21, Jakarta

Jam Buka : 11.30 - 15.00 & 18.00 - 23.00 Reservasi : 021 27513030 / 021 27513838

Selain kisah ayam Cemani, Chef Kaz bercerita tentang perjalanannya ke Lomobok dimana ia menemukan kebiasaan warga mengonsumsi sirip ikan pari sangat mirip dengan kebiasaan warga Jepang. Ia membawa elemen itu ke menu Oku dan memproses sirip ikan pari dengan teknik ichiyaboshi dan berakhir menjadi menu bernama Eihire. Teknik ichiyaboshi sangat simpel, yaitu melapisi ikan pari dengan garam dan dikeringkan dengan matahari.

Selain itu Chef Kaz juga membawa elemen Indonesia lainnya melalui aplikasi jerami padi untuk membakar pari. Baginya, aroma asap jerami padi yang pernah diciumnya selama perjalanan di Indonesia adalah aroma yang indah dan jujur.

Seperti menunya, interior Oku tampil modern dengan furnitur kayu berdesain elegan.

OKU

Inspirasi Indonesia dalam Seporsi Karaage Teks oleh Fryza Pavitta Foto Dokumentasi Oku

J

ika digambarkan sebagai persona, restoran dan hidangan Oku adalah petualang yang berani namun tak sembrono, petualang yang begitu pemerhati dan dapat mengilhami budaya lokal.

Kemanapun petualang ini pergi, ia selalu kembali membawa sesuatu untuk menjadi sebuah value baru dalam hidupnya.

Nyawa petualang dari Oku itu terletak pada chef Kazumasa Yazawa yang dalam kelananya berkeliling Indonesia menemukan kekhasan dan makna dari tiap daerah kunjungannya dan dibawanya kembali ke piring-piring saji Oku. Siapa sangka sajian Oku Karaage yang pekat hitam terinspirasi dari perjalanannya ke Jawa dan menemukan ayam Cemani yang memiliki peran penting dalam ritual spiritual budaya di Jawa? Walau tak menggunakan ayam Cemani yang legam hitam, ia dan timnya berhasil menerjemahkan warna dan pengalaman tersebut pada Oku Karaage melalui proses yang panjang dan delicate. Seperti halnya sebuah ritual.

Oku Karaage dibuat dengan leek powder yang dimulai dengan mengkarbonasi leek dengan garam, lalu diletakkan di atas arang untuk menjadi masak selama 12 jam dan setelahnya dikeringkan selama 12 minggu untuk menjadi bubuk adonan lapisan Oku Karaage.

Chef Kaz merasa cerita adalah elemen yang penting dalam sebuah restoran, ia ingin menghadirkan gourmet experience, bukan hanya sekedar makanan untuk dinikmati para tamunya.

Sebagai penutup, kami pun bertanya padanya momen apa yang paling tepat untuk menyantap kisah-kisah luar biasa tadi, ia pun berkata, “konsep izakaya di Jepang adalah momen berbagi cerita mengenai kebahagiaan ataupun kesedihan, tawa dan tangis bersama teman, kolega, keluarga, dan orang yang dicintai sambil berbagi makanan dan minuman bersama.

Oku Karaage, Eihire, dan juga Karasumi Pasta dibuat berdasarkan konsep berbagi tersebut dan menghadirkan pengalaman berbagi yang unik. Ditambah lagi jika dipasangkan dengan sake pilihan!�

Alamat

: Hotel Indonesia Kempinski, Jl. MH. Thamrin, Jakarta

Jam Buka : 12.00 - 15.00 & 18.00 - 22.30 Reservasi : 021 21889061

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

91

PermataNet

Lebih Mudah & Responsif dengan Tampilan Baru

Fitur Baru Informasi dan transaksi reksadana (mutual fund) Informasi dan pembukaan rekening Time Deposit

PermataNet PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Fasilitas PermataNet kini dengan tampilan baru, dilengkapi teknologi untuk transaksi yang lebih Simpel, Mudah, Aman, Responsif dan Terintegrasi dari desktop atau smartphone Anda.

Priority Call Center 1500100 | www.PermataBank.com

03 Nikmati SimplePay 0% 6 bulan untuk semua transaksi Anda dimanapun dengan PermataBlack World MasterCard di PermataMobile Kartu Kredit. Perubahan transaksi menjadi SimplePay dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 25.000,-

TABLE

Items of The Day

01

Beyond The Surface Dari parfum tubuh, concealer, serum, hingga wewangian ruang. Kurasi produk kali ini dibuat dengan mengingat pentingnya keindahan dan kenyamanan luar-dalam untuk wanita.

02

Foto oleh Notosuryoprabowo Styling oleh Fryza Pavitta

03

01

& Other Stories Earrings

Anting tipis namun elegan ini cocok untuk dikenakan untuk event formal ataupun informal kala petang hingga malam.

Berbahan dasar kuningan dan nickel tested.

04

www.stories.com

02

03

04

Estee Lauder

Prada

Bobby Brown

Mungil namun memesona dari segi kemasan, membuat Anda ingin membawanya kemana saja untuk terus menjaga keindahan wajah.

Manis dengan karamel yang modern sebagai base aroma, ditambah white musks yang menjadi all-time favorite dan benzoin, Prada Candy selalu mencuri perhatian.

Sempurnakan aplikasi foundation dengan brush lembut berkualitas tinggi dari Bobbi Brown.

Seibu, Grand Indonesia, Jakarta

Seibu, Grand Indonesia, Jakarta

Pacific Place, Jakarta

Limited Edition Powder Compact

Candy Eau de Parfum

Foundation Brush

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

93

03 TABLE

Items of The Day

05

La Mer

The Concentrate Kekuatan penyembuhan kulit ada dalam botol mungil ini. Dengan menggunakan dua kali sehari, The Concentrate akan membantu memperbarui kulit dan meringankan iritasi dan kemerahan pada kulit yang diakibatkan prosedur kosmetik, pengelupasan, dermabrasi hingga laser.

Pacific Place, Jakarta

06

Bobbi Brown Concealer Kit

Senjata ampuh untuk menyembunyikan dan meratakan warna kulit di kala Anda ingin tampil flawless.

05 06

Seibu, Grand Indonesia, Jakarta

07

Estee Lauder

Lipstick Pure Color Envy Hi-Lustre Nectarine

07

Ringan di permukaan bibir, namun dengan warna melekat dan padat.

Pure Color Envy Hi-Lustre dengan keluaran warna baru ini membuat tampilan Anda menjadi iconic.

Seibu, Grand Indonesia, Jakarta

94

Edisi 12 Permata Magazine

08

Lola James Harper Bougie N°3 The Bomboneria in Barcelona

08

Brand ini unik dengan caranya yang mencoba menerjemahkan suasana, pertemanan, musik, momen dan tempat yang dikunjungi oleh Rami Mekdachi (fotografer, musisi dan creative director Chloé, Lacoste dan lainnya) ke dalam aroma dan produk-produk wewangian.

10

09

www.selfridges.com

09

11

Voluspa

Valentino

Bertahan untuk 40 jam, lilin wangi ini akan mendekor ruangan secara visual dan juga udara ruang Anda dengan note Goji Berry, mangga, dan jeruk Tarocco

Terinspirasi dari pesona wanita bangsawan Italia yang berani dan santai.

Aroma Valentina yang mengandung bergamot dari Calabria, truffle putih dari Alba, jeruk Amalfi, tuberose, jasmine, stroberi, amber dan cedar ini dapat menjadi lambang prinsip Anda kemanapun aroma tersebut tercium.

Goji Tarocco Orange Candle

Glow Living Beauty, Plaza Indonesia, Jakarta

Valentina

Pacific Place, Jakarta

11

10

Sciesa

L’arcobaleno Diffuser L’arcobaleno atau the rainbow akan mengantarkan suasana taman yang basah setelah hujan musim semi, semarak nan lembut dengan bertaburnya aroma grapefruit, pink dan green pepper, yang berlanjut dengan mawar, freesia, lilac, dan jasmine lalu ditutup dengan aroma musky.

Glow Living Beauty, Plaza Indonesia, Jakarta

12

Estee Lauder

Ultimate Diamond Transformative Energy Renutriv Eye-cream Rahasia kecantikan tak kenal masa ada di krim yang mengandung ekstrak Black Diamond Truffle dalam kemasan emas yang elegan ini. Aplikasikan krim dengan ‘magic wand’ dari Re-nutriv untuk menyegarkan dan mencerahkan area mata.

12

Seibu, Grand Indonesia, Jakarta

Family Wisdom Tribute Permata Magazine

95

Plaza Indonesia Level 1 #I 141 021-29924015, Plaza Senayan Level 1 #143B 021-5725141, PIM 2 Level G 029A 021-75900926, Mall Taman Anggrek Level Upper Ground #85 021-5639576, Kota Kasablanka Level G #01 021-29488485, PaciďŹ c Place Level G #27-28 021-51402762, Mall Kelapa Gading 3, Level 1 Unit Island #k / 109 021-45853830, Tunjungan Plaza Mall Surabaya Level UG #30 031-5459762,Sheraton Hotel Tower Level 1 Lobby 031-5348408