Haluankepri 30Mar11

Page 11

METRO BATAM SEPUTAR METRO

Unrika Gelar Diskusi Ranperda Pajak BENGKONG— Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan (Unrika) akan menggelar diskusi tentang kenaikan pajak daerah, Rabu (30/3) malam nanti di Aula Unrika, Batuaji, pukul 19.30 WIB. Diskusi ini merupakan bentuk respon BEM Unrika seputar pro kontra kenaikan pajak. Demikian disampaikan Gubernur BEM Unrika, Rumbadi Dale kemarin. "Kita akan undang beberapa nara sumber yang terkait dengan kenaikan pajak tersebut. Diantaranya Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Batam, Nada F Soraya, dosen ekonomi Unrika, Marzuki, Ketua Panitia Khusus Ranperda Pajak Daerah, Yudi Kurnain, dan Setia Putra Tarigan, Ketua Serik at Pekerja Seluruh Indonesia Kota Batam," ungkap Rumbadi Diharapkan diskusi ini jadi tolak ukur dalam menentukan rencana kenaikan pajak daerah. Katanya, banyak hal perlu dikaji sebelum memutuskan untuk menaikkan pajak tersebut. Sebab dari klausul draf Rencana Kenaikan Pajak (Ranperda) tersebut, ada delapan puluh item yang akan naik. Fakultas Hukum Unrika peduli soal kenaikan pajak ini, katanya, karena menyangkut rakyat banyak. Sebab ditinjau dari sudut hukum, maka ranperda pajak merupakan cikal bakal produk hukum positif. "Jadi harus dikaji dululah. Perlu masukkan dari berbagai pihak," ujarnya. Diskusi Akademis ini akan dihadiri oleh para mahasiswa dan para tenaga kerja yang peduli terkait kenaikan pajak-pajak tersebut. Ketua SPSI Kota Bat a m , S e t i a Pu t ra Ta r i g a n m e n g at a k a n , b i l a kenaikan pajak tersebut terwujud maka dipastikan para pekerja harus mengeluarkan tambahan biaya senilai Rp400.000 per bulan, sementara upah mereka tidak naik. "Jangan sampai pekerja makan mie," ujar Tarigan menggebu-gebu. (fur)

11

Polresta Razia Waspada Teror Bom

Mobil Box-Kaca Gelap Distop BALOI — Jajaran Satuan Lalulintas Polresta Barelang dibantu Polsekta sejak Senin (28/3) hingga kemarin intensif melakukan razia. Sasaran razia adalah mobil box dan mobil yang berkaca gelap. "Pastinya kita menggelar razia sebagai antisipasi maraknya teror bom buku di sejumlah daerah. Ini bentuk antisipasi dan upaya kepolisian utnuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat," kata ujar Kompol Mochammad Shaleh, Kabag Operasional Polresta Barelang di sela-sela razia di depan rusun Lancangkuning, Batuampar, Selasa (29/3). Dalam razia itu, aparat kepolisian yang diturunkan jumlahnya cukup banyak. Pantauan koran ini, setiap mobil box, mobil atau lori bak terbuka yang mengangkut barang dan berkaca gelap distop. Mobil yang distop itu, lantas diperiksa. Termasuk kelengkapan dokumen barang dan dokumen kendaraan. Razia pada pagi hari, sekitar pukul 10.00 WIB itu ikut membuat panik pengendara lainnya. Beberapa pengendara motor dan mobil pribadi, terlihat sengaja berhenti dan membelokkan arah kendaraannya agar tidak terjaring razia. Diduga pengendara yang menghindar itu tidak memiliki dokumen kendaraan lengkap.

Shaleh mengatakan, razia antisipasi teror bom itu difokuskan di pelabuhan-pelabuhan domestik dan di jalanan. Menurutnya, razia serupa akan terus dilaksanakan. Untuk itu, ia mengimbau agar warga pemilik kendaraan tidak usah panik berlebihan. Terkait maraknya teror bom buku yang dikemas dalam bentuk paket, polisi, kata dia, juga mengimbau agar seluruh perusahaan jasa pengiriman barang lebih teliti. "Selain razia di jalan raya, polisi juga sudah mengimbau perusahaan jasa pengiriman barang lebih waspada lagi," sebutnya. Golok di Metrotrans Selain di Batuampar, polisi juga menggelar razia di sejumlah kawasan lainnya. Namun, pada razia di depan Universitas Batam, kemarin, polisi terpaksa mengamankan salah seorang supir metrotrans. Supir dan metrotrans warna biru nopol BP 1604 DY itu diamankan, menyusul di dalam mobil angkutan itu ditemukan

SPBU Sekupang-Batuaji Ditera

Diduga Melebihi Ambang Batas BATAMCENTRE — Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kota Batam merekomendasikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seputar wilayah Sekupang dan Batuaji untuk segera ditera ulang. Ini menyusul ditemukannya beberapa SPBU melebihi ambang batas toleransi takar. Demikian diungkapkan Kasi Metrologi dan Perlindungan Konsumen, Megawati Napitupulu usai launching kegiatan pos ukur ulang timbangan di Pasar Nasa Batam Centre, Selasa (29/3). Dalam kesempatan itu juga dilakukan pengawasan terhadap alat ukur, timbangan, takar dan perlengkapan (UTTP) serta pengawasan terhadap barang dalam kemasan bungkus (BDKT). "Sesuai tugas dan kewenangan Disperindag Kota Batam, kita melakukan pengawasan di lapangan dan menemukan beberapa SPBU di Sekupang dan Batuaji yang melebihi ambang batas toleransi, sehingga kita rekomendasikan untuk segera ditera ulang," ujar Megawati.

Rabu, 30 Maret 2011

Disebutkannya, pengawasan terhadap SPBU sudah berlansung selama satu bulan. Tahap pertama, tim Disperindag melakukan pengawasan terhadap SPBU di kawasan Sekupang dan Batuaji. Hasilnya ditemukan beberapa SPBU yang pompa bensinnya tidak sesuai dengan takaran dengan arti kata melebihi ambang batas toleransi yang ada. Sementara SPBU di wilayah lainnya belum diuji oleh Disperindag. "Semua SPBU di Batam akan diawasi, kebetulan saat ini baru Sekupang dan Batuaji saja yang selesai diawasi. Di Batam terdapat 29 SPBU, semua akan diuji menggunakan alat ukur yang dimiliki Disperindag. Kalau melebihi ambang batas toleransi, kita rekomendasikan untuk segera ditera ulang," ujar Mega lagi. Sementara itu, sejak kemarin, Disperindag juga telah mulai membuka pos ukur ulang timbangan di Pasar Nasa Batam Centre. Seminggu ini, Disperindag Batam membuka pos ukur di dua pasar, yakni Pasar Nasa Batam Centre dan Pasar Aviari. Sementara 21 pasar swasta lainnya yang

ada di Batam masih menunggu giliran. Pantauan di lapangan, rata-rata timbangan pedagang telah sesuai dengan takaran yang sesungguhnya. Namun begitu, masih terdapat beberapa timbangan yang belum pernah di tera, dan timbangan yang tak memiliki surat tera. "Idealnya Pompa SPBU harus ditera sekali dalam 6 bulan dan timbangan ditera sekali setahun. Untuk melakukan tera, domainnya ada pada Disperindag Provinsi Kepri, dan Disperindag Batam hanya melakukan pengawasan dan memberikan rekomendasi kepada Disperindag Provinsi," sebut Mega lagi. Kepala Disperindag Kota Batam Ahmad Hijazi didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Wan Mohammad Zain mengatakan, kegiatan pengawasan terhadap UTTP dan BDKT merupakan tugas Disperindag Kota Batam. "Launching kegiatan pos ukur ulang timbangan sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen agar keabsahan timbangan pedagang tersosialisasi dan terjaga dengan baik," sebut Hijazi. (pti)

TUNDRA

RAZIA KENDARAAN— Petugas Dinas Perhubungan menindak seorang supir angkutan yang melanggar trayek di Batuampar, Selasa (29/3). Di hari yang sama, polisi juga merazia mobil box dan berkaca gelap. sebilah golok panjang dan dua buah paspor. Golok sepanjang 80 sentimeter yang dibungkus karung goni plastik warna putih itu, ditemukan di bawah jok bagian belakang angkutan umum itu. "Golok itu punya tetangga

saya. Golok itu bekas untuk memotong pohon. Kalau paspor itu milik penumpang yang tertinggal," ujar supir metrotrans itu saat diperiksa polisi. Supir metrotrans itu, lalu digelendang ke Mapolsekta Batam Kota untuk diperiksa.

"Ini razia rutin. Dan ini dilakukan di seluruh jajaran Polsek," ujar Kapolsek Batam Kota AKP Heriana, kemarin. Ia menambahkan, razia difokuskan kepada senjata tajam, senpi, dan bungkusan yang di curigai berupa bahan peledak. (tea/doz)

Janda Berhias Awalnya Masuk FTZ BALOI — Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menegaskan bahwa Pulau Janda Berhias yang terletak di Kecamatan Belakang Padang sebenarnya masuk dalam titik koordinat kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam. Namun, saat FTZ Batam dan Bintan serta Karimun ditetapkan, Pulau Janda Berhias tidak masuk dalam pengelolaan sebagaimana mestinya. Hal ini dikatakan Direktur Perencanaan Teknik BP Batam Istono usai menghadiri Musrenbang Kota Batam untuk 2012 di Hotel Vista, Selasa (29/3). Katanya, Pulau Janda Berhias,

dulunya sudah pernah digunakan untuk mendukung pembangkit energi listrik dari PLN dan kegiatan investasi oil and gas dari perusahaan Cina. Tapi, karena Pulau Janda Berhias tidak bisa dikelola sebagai kawasan FTZ, akhirnya ditinggalkan. Bea Cukai pun melarang alat berat masuk ke Pulau Janda Berhias, karena itu bukan kawasan FTZ. "Sekarang Pulau Janda Berhias kembali masuk kawasan FTZ. Dan sesuai dengan titik koordinat wilayah FTZ Batam, tentunya tidak masalah guna mendukung kegiatan investasi,"

kata Istono. Masuknya kembali Pulau Janda Berhias ke kawasan FTZ Batam juga sudah diperkuat dengan Peraturan Pemerintah (PP). Itu artinya, Pulau Janda Berhias bisa dialokasikan untuk kegiatan investasi dengan syarat kawasan sebagai kawasan FTZ. Menurutnya, sebenarnya sesuai titik koordinat kawasan FTZ Batam, masih ada pulau lain yang masuk. Seperti Belakang Padang sendiri. Namun, sampai sekarang sistem perdagangan di sana belum masuk kawasan FTZ. (rml)

M Yunus Muda-Jeffry Usul Sekda Diganti BALOI — Anggota DPRD Kota Batam, yakni Muhammad Yunus Muda dan Jeffry Simanjuntak mengusulkan agar Walikota Batam mengganti Sekretaris Daerah (Sekda) yang kini masih dijabat Agussahiman. Legislatif beda partai itu beralasan, regenerasi sudah pantas dilakukan. Menurut M Yunus Muda, pergantian pejabat Sekda sudah pantas dilakukan. Pasalnya, selain sudah tua, kinerja Agussahiman juga dinilai masih rendah. "Sudah sewajarnya harus ada regenerasi, dengan melakukan evaluasi terhadap Sekda. Sesuai dengan visi

misi Pak Walikota bahwa Batam menjadi bandar dunia madani dan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional, maka pejabat yang ditempatkan harus sesuai dengan bidangnya," kata legislator Partai Golkar itu saat menghadiri Musrenbang Kota Batam di Hotel Vista, Selasa (29/3). Mengenai jabatan Sekda yang saat ini masih dijabat Agussahiman, anggota Dewan lainnya, Mhd Jeffry Simanjuntak pun menyarankan agar Walikota segera mengganti yang bersangkutan. "Mengingat adanya berbagai polemik yang muncul akhir-

akhir ini, maka Pejabat Sekda sudah sepantasnya diganti," sebutnya. Dikatakan Jeffry, ada sejumlah nama yang disebut-sebut sudah selayaknya mengganti posisi Agussahiman. Mereka adalah Buralimar, Raja Supri dan Hartoyo Sirkoen. "Dari segi kepangkatan maupun senioritas serta kemampuan, ketiga pejabat itu sudah pamntas. Sebaiknya Sekda dijabat oleh generasi muda yang berenergi dan tidak sakit-sakitan. Kalau seorang Sekda sebentar-sebentar sakit, justru akan menjadi penghambat segala urusan," ungkap Jeffry. (lim)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.