HaluanKepri 07Nov12

Page 10

10 Sambungan hal 9 terkait. baik dari Karantina, Bea Cukai maupun pemerintah melalui BP Batam," kata Ketua Komisi II, Yudi Kurnain, Selasa (6/11). Dikatakan Yudi, aturan mengenai impor sayur dan buah-buahan sudah sangat jelas dan memang sudah ada. Namun sebelum diberlakukan, pihak terkait harus duduk satu meja. Dimana, pengusaha tentu bertindak cepat, namun pemerintah harus lebih cepat untuk mensosialisakan akan hal tersebut. "Jangan seperti saat ini. Sudah ditahan baru dicari jalan keluarnya. Ini kan sudah tak betul," kata Yudi. Seperti diketahui Pemerintah Pusat mengeluaran kebijakan impor holtikultura melalui Permentan Nomor 60 Tahun 2012 dan Permendag Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Dalam aturan itu disebutkan bahwa impor buah yang dikapalkan dari luar negeri per 28 Oktober 2012 diberlakukan ketentuan harus melengkapi surat rekomondasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementan dan Persetujuan Impor (PI) dari Kementerian Perdagangan. "Dengan berlakunya peraturan tersebut, tentu ada pemberitahuan. Pemberlakuan, itu tidak hanya dilakukan sepihak. Pengusaha selalu bergerak cepat, namun pemerintah juga harus sigap untuk memberitahukan," kata Yudi. Lebih lanjut, legislator dari PAN itu mengatakan secepatnya akan memanggil pihak terkait. Karena masalah impor sayur akan berimbas pada harga didaerah. Tentu

METRO BATAM Rabu,

Dewan Jadwalkan masalah harga dipasar dan berbagai persoalan lainya. "Secepatnya kita akan panggil, pihak-pihak terkait dengan masalah ini," kata Yudi. Sebelumnya diberitakan, enam kontainer yang berisi buah dan sayuran disegel Bea Cukai (BC) dan Balai Karantina Batam, pada Senin (29/10) dan Selasa (30/10) lalu. Penahanan itu karena dua importir, yakni PT Segar Interfood dan PT Segar Kurnia Cemerlang tidak memiliki izin impor. Dijaga BC Meski telah berpindah tempat dari Pelabuhan Macobar Batuampar ke gudang importir pada Senin (5/11) kemarin, namun status enam kontainer yang berisikan sayur dan buah tersebut, masih dalam pengawasan Bea dan Cukai (BC) Batam. Kabid Badan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) BC Batam, Susila Brata mengatakan, bahwa enam kontainer milik tiga importir yaitu PT Oscar Karunia Gemilang, Sumber sarana, dan PT Interfruits statusnya masih disegel dan masih belum bisa keluar atau diedarkan ke pasaran. "Enam kontainer sudah dipindahkan ke gudang importir, tapi masih dalam pengawasan kami," ujar Susila saat ditemui Haluan Kepri di kantornya, Selasa (6/11) Susilo mengatakan, hanya ada 6 enam kontainer sudah berpindah ke gudang importir, sementara 2 kontainer lainnya masih berada di gudang BC Batuampar. Namun yang terpenting menurutnya, kedelapan kontainer masih status tersegel.

Kenapa hanya enam kontainer yang dipindahkan ke gudang importir, bukan semuanya? Susila menerangkan, enam kontainer itu diizinkan pindah ke gudang importir karena di gudang pelabuhan Batuampar mereka tidak memiliki alat untuk menyambungkan ke pendingin yang ada di kontainer (refrigerator). "Alat pendingin kami sangat terbatas, dan ini juga ada permintaan dari importir," ujar Susila didampingi Kasi Layanan Informasi BC, Seto. Sementara dua kontainer yang masih di pelabuhan dan tetap disegel meski tak ikut dipindahkan ke gudang importir karena tak ada permintaan dari importirnya sendiri. Terkait penyegelan, Susila menegaskan, status segelnya bukan lantaran barang bermasalah, namun karena belum diperiksa masalah kesehatannya oleh balai karantina, maka barang wajib diamankan tak boleh beredar dulu di masyarakat. "Penyegelan itu kan intinya demi kesehatan juga nantinya. Coba kalau tanpa pemeriksaan kesehatan dari balai karantina, barang itu langsung diedarkan dipasaran, kalau ada apa-apa yang dirugikan kan masyarakat juga," tegas Susila Brata. Sampai kapan delapan kontainer sayur dan buah itu bisa dilepas segelnya dan boleh diedarkan ke pasaran? Susila Brata mengatakan, kalau surat pemeriksaan kesehatan dari balai karantina sudah turun, otomatis delapan kontainer sayur dan buah itu boleh beredar dipasaran dan segelnya akan dilepas. (cw56/ays)

truksi Presiden Nomor 17 tahun 2012 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2012. Dalam rangka peningkatan pengetahuan akan penggunaan aplikasi LPSE tersebut, BP Batam melaksanakan pelatihan gelombang pertama penggunaan aplikasi e-procurement bagi para karyawan BP Batam dan bagi para mitra pelaku usaha dalam penyediaan barang/jasa yang akan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 6 dan 7 November di Gedung A IT Centre BP Batam di Batam Centre. Kegiatan pelatihan ini dipandu oleh para trainer mandiri di lingkungan BP Batam

yang sudah terakreditasi/bersertifikat. Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam, Donald Panjaitan menjelaskan, bahwa sejarah e-procurement di BP Batam dimulai pada tahun 2007, dimana saat itu masih dalam tahap persiapan, dan dilanjutkan dengan tahap implementasi pada tahun 2008, dan tahapan pengembangan di tahun 2009. Pada bulan April 2011 sudah dilakukan koordinasi dengan LKPP dan sudah mengikuti TOT di LKPP yang dilanjutkan dengan installer Sistem SPSE di BP Batam. (r/and)

Pancur Sagulung, megatakan pada dasarnya mereka siap beroperasi sejak Agustus lalu, tapi karena alasan keamanan mereka belum bisa beroperasi. "Kami siap beroperasi, semakin cepat justeru semakin baik," katanya. Secara pribadi, lanjut Sujianto, dirinya dan sejumlah supir lainnya tak mempermasalahkan ancaman keamanan yang disampaikan sesama re-

kan seprofesinya. Pasalnya sebagai orang lama di Batam ia sudah saling mengenal. "Tak mungkinlah sesama teman juga saling menghalangi untuk cari rezeki," ungkapnya. Sebagai langkah awal, Blue Bird rencananya akan menurunkan armadanya secara bertahap hingga 20 unit. Jika kondisi kondusif tentu akan dilakukan penambahan secara bertahap. ***

Sambungan hal 9 Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk pelaksanaan tahun anggaran 2013 dengan address http://lpse.bpbatam.go.id. Migrasi penggunaan aplikasi pengadaan barang/ jasa ini merupakan upaya yang dilakukan BP Batam untuk mengoptimalkan sistem layanan nasional (Portal Pengadaan Nasional) pengadaan barang/jasa secara elektronik. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta untuk melaksanakan Ins-

BP Batam

Sambungan hal 9 "Putusan PTUN adalah final, dan kami sudah memenuhi semua ijin untuk bisa beroperasi," ujar Kurniawan lagi. Kesiapan bukan hanya dari sisi managemen, tetapi pernyataan kesiapan juga disampaikan oleh para supir yang sudah direkrut. Apalagi mereka sudah empat bulan diterima bekerja tapi belum bekerja. Sujianto (39), salah satu supir yang merupakan Warga

Blue Bird

7 November 2012

Kebijakan Wako Dinilai Korbankan Masyarakat Adakan Goro Masal BATAM CENTRE (HK) — Kebijakan Walikota Batam, Ahmad Dahlan untuk melakukan gotong royong (Goro) secara masal dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Batam ke-183, dinilai telah mengorbankan masyarakat. Ajakan ini sebagai indikasi bahwa Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam tidak berdaya menjalankan kewajiban untuk mengangkut sampah. Demikian disampaikan Ketua Forum Lintas Pemuda Anti Korupsi (FLPAK) Kota Batam, Hubertus LD, terkait rencana dilakukan goro secara massal yang akan dilakukan, Sabtu (10/11) mendatang. Sementara retribusi sampah yang sebelumnya

hanya Rp5000 lalu naik menjadi Rp9000 (untuk rumah sederhana), namun sampah tetap saja berserakan di mana-mana. "Kebijakan Walikota Batam Ahmad Dahlan ini sama saja mengorbankan masyarakat. Dan adanya indikasi Dinas terkait tak berdaya dalam menjalankan kewajibannya. Retribusi sampah terus dinaikkan. Tapi lagilagi masyarakat juga yang disuruh angkut sendiri," kata Hubertus kepada Haluan Kepri, Selasa (6/11). Dikatakan Hubertus, apabila alasan goro massal untuk menjaga kebersihan lingkungan masyarakat, maka sepatutnya kegiatan ini wajib dilakukan seorang Walikota minimal sekali dalam sebulan. Dengan harapan, Waliko-

ta, para SKPD-SKPD APBD 2013 sebesar maupun seluruh PNS Rp70 miliar. Namun di lingkungan Pemko karena ada item-item Batam wajib terlibat yang perlu diperbaiki, aktif dalam goro sehingga pengajuan massal itu. anggaran kebersihan "Kalau mau lingsenilai Rp70 miliar kungan kita bersih, itu belum disetujui goro massal ini janoleh komisi III. gan dilakukan sekali "Anggaran sebesar dalam setahun men- Hubertus itu, tapi pihak DKP jelang peringatan hanya mampu mengaHari Jadi Kota Batam. Tapi ngkut sampah per harinya 650 kegiatan ini sebaiknya di- ton. Sementara kita minta agar lakukan setiap bulan. Dan DKP mampu mengangkut Walikota bersama jajaran- sampah per harinya 850 ton. nya wajib turun terlibat se- Dan ada item-item lain lagi cara aktif. Jangan hanya asik yang perlu dilakukan perbaidengan kegiatan seremoni kan. Maka anggaran yang diasaja," tandas Hubertus. jukan sementara Rp70 miliar Sementara itu, Sekretaris itu, belum bisa di setujui. Sebab Komisi III DPRD Kota Batam, anggaran besar, tapi dalam Mhd Jeffry Simanjuntak me- prakteknya tidak sesuai. Ini ngatakan, anggaran kebersi- yang kami tak mau," pungkas han diajukan DKP untuk Jeffry. (lim)

ing kepentingan pribadi, yang harus senantisa dilakukan dengan baik dan benar. "Yang disalahkan pertama kali oleh atasan adalah pimpinannya ketika terjadi kesalahan pada anak buahnya.Oleh sebab itu saya selalu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada anak buah saya sebelum dan sesudah melaku-

kan tugas. Karena keberhasilan bisa diraih dengan kebersamaan, kekompakan dan kedisiplinan," Ujar perwira yang hobi olaraga yang kini menjabat sebagai Kapolsek Sekupang ini. Kendati sangat terkenal dengan ketegasannya. Namun, ia selalu dekat dengan anak buahnya. Hal ini menurut Rob-

ertus, bahwa ketegasan yang diterapkan terhadap anggotanya, merupakan salah satu pembinaan mental anggotanya. "Kedisiplinan anggota itu sangat penting ketika menjalankan tugas. Supaya apa yang kita kerjakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan semua orang,"ujarnya lagi.(ays)

khusus terminal umum Harbour Bay setiap tahunnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk mendukung program pemerintah. Dikatakan, untuk ke depannya masih banyak proyek Harbour Bay yang belum selesai dikerjakan. Untuk suspect Hotel, rencananya akan beroperasi dalam waktu dekat ini. Selain itu, pihak Harbour Bay juga telah menyediakan koperasi Harbour Bay Taksi yang diberikan kewenangan kepada masyarakat Tanjunguma untuk dikelola. "Kita akui bahwa masyarakat Tanjunguma sangat mendukung kami. Sehingga setiap pembangunan, tentu kami mengutamakan warga Tanjunguma dan disesuaikan dengan skilnya. Kita berharap agar masyarakat Tanjunguma mendoakan segala usa-

ha kami, sehingga ke depannya pembangunan akan berjalan dengan lancar," ucap Jong Hua. Jong Hua mengatakan, perubahan status dari pelabuhan Harbour Bay menjadi Terminal Umum Harbour Bay ini dilakukan pada 19 Oktober 2012. Dengan adanya perubahan status khusus menjadi terminal umum ini, ke depannya akan dibangun Hotel JAZ. Dengan sistem seperti di Cengkareng. Yakni ada jembatan penghubung langsung dari hotel ke terminal. Selain itu, lambat laun akan menjadi kawasan terpadu. Dan nantinya akan berdiri hotel-hotel melati hingga hotel berbintang, dengan menyediakan berbagai macam kuliner. "Pembangunan akan kita lakukan secara bertahap.

Tentunya konsep yang kami lakukan berbeda dengan yang lainnya. kita akan jadikan projeck percontohan. Dan prinsipnya kami mendukung program pemerintah," pungkas Jong Hua. Lurah Tanjunguma, Zulkifli mengatakan, secara pribadi pihaknya mengaku senang atas kepedulian pihak manajemen terminal umum Harbour Bay dengan membagikan rizkinya kepada masyarakat yang kurang mampu. "Kami selaku pemerintah Kelurahan, tentunya sangat berterimakasih kepada pihak Harbour Bay. Kami akan mendoakan agar, segala usaha yang dilakukan Harbour Bay dapat berjalan lancar. Sehingga kegiatan serupa terus dilakukan, dalam rangka mengurangi beban masya rakat yang kurang mampu," kata Zulkifli. (lim)

Kloter 7 yang berjumlah 449 telah tiba ditanah air melalui debarkasi bandara Hang Nadim Batam. Jemaah tersebut, kata Handarlin, merupakan jemaah asal Kabupaten Siak dan Kabupaten Inhu - Riua. Kedatangan kloter 7 lebih cepat setengah jam dari jadwal yang ditentukan, yakni 10.09 Wib. Menggunakan pesawat Arabian

Airlines, jemaah tersebut disambut Bupati daerah masing-masing. "Jumlahnya dari Siak sebanyak 320 orang. Sementara Inhu sebanyak 124 orang. Dan jemaah tersebut akan dipulangkan besok (hari inired)," tambah Handarlin. Untuk 449 jemaah tersebut sudah termasuk lima orang petugas haji, yakni satu orang bertindak sebagai Tim

Pemandu Haji Indonesia (TPHI), satu orang sebagai Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan tiga orang dari Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Jemaah asal Siak akan dipulangkan menggunakan kapal melalui pelabuhan Sekupang, sementara jemaah asal Inhu akan menggunakan Sky Aviation dengan tiga kali penerbangan. (cw56)

Sehingga ikan-ikan pada pergi semua," keluhnya. Dia berharap, agar ada tindakan yang segera dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam, dalam hal ini pihak Bapedal serta instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran limbah yang setiap tahun selalu terjadi. Razali menambahkan, limbah tersebut berada di atas permukaan air, maka secara pasti akan ke Batam karena terbawa oleh angin. Untuk angin barat laut berasal dari ujung Singapura dan anging Utara datang dari Malaysia, sehingga kalau dibuang ke laut

pasti menuju ke Batam. "Paling banyak limbah pada saat angin utara. Dan limbah ini sudah hampir 15 hari," terangnya. Parahnya lagi, kata dia, perlengkapan tangkap ikan seperti jaring yang sudah terkena limbah untuk membersihkannya cukup sulit dan membutuh biaya lagi. Karena harus dibersihkan dengan mempergunakan minyak tanah ataupun bensin. Setelah itu baru dicuci kembali dengan air sabun untuk menghilangkan bau minyaknya. "Selain ikan sulit didapat juga untuk membersihkan jaring terkena limbah cukup sulit dan butuh biaya lagi. Dari pada tambah rugi lebih baik jaring saya gantung saja," pungkasnya. Hal senada juga disampaikan Tandir Alang. Apabila air laut sudah tercemar limbah, tentu sangat berpengaruh dengan penghasilan yang didapat setiap harinya. Karena ikanikan yang ada pada kabur. "Tangkapan ikan berkurang dan alat-alat menangkap ikan pada rusak semua," keluh peria paruh baya ini. Dia menceritakan, diharihari biasanya dirinya mampu menangkap ikan dan mengantongi uang sekitar Rp80-200 ribu perharinya tergantung dari ikan juga. Dan pada saat ini tentunya untuk mencapai penghasilan segitu cukup sulit serta jauh dibawahnya. Konsultan Bidang Bimbingan Personil RCC (Regional Coordinating Center),

Sambungan hal 9 menjak ia masih kecil. sehingga sikap disiplin dan bertanggung jawab dalam setiap menjalankan tugas di lapangan secara baik dan benar sudah mendarah daging pada dirinya. Apalagi menjadi seorang anggota Polri sebagai pelindung, pengayom, pengaman masyarakat harus mengedepankan tugas negara diband-

Disiplin

Sambungan hal 9 Umum Harbour Bay (anak perusahaan PT CBP) kepada masyarakat Tanjunguma, terutama nelayan, fakir miskin, janda, orang jompo dan anak yatim. "Ini adalah kepedulian kami dari Terminal Umum Harbour Bay setiap tahun kepada masyarakat Tanjunguma. Acara ini digelar dua kali setahun. Saat hari ulang tahun Terminal Umum Harbour Bay dan saat Bulan Ramadhan. Ya kita berbagi rizki lah kepada warga Tanjunguma," kata Jong Hua. Bantuan diberikan tersebut, kata Jong Hua, minimal dapat membantu mengurangi beban kebutuhan seharihari bagi masyarakat Tanjunguma, khususnya nelayan, fakir miskin, janda, jompo dan anak yatim. Selain merupakan salah satu program

Berbagi Rizki

Sambungan hal 9 Sakit Arab Saudi dengan gejala gangguan Sistem sirkulasi. Sementara almarhumah Aisyah mengalami gangguan Sistem pernafasan, dan meninggal pada (5/11) pada pukul 11.15 waktu setempat dan merupakan jemaah yang tergabung dalam Kloter 17, dan kedua almarhum akan dimakamkan di Syaraya," kata Handarlin, Selasa (6/11). Sementara itu, pada

Jemaah Haji

Sambungan hal 9 pantai. Selain mengotori sepanjang bibir pantai yang berada di kampung tua Teluk Mata Ikan, juga merusak terumbu karang dan jaring serta sejumlah perlengkapan tangkap para nelayan. Razali, salah satu nelayan di kampung tua Teluk Mata Ikan mengatakan, dengan tercemarnya laut dari limbah minyak, pihaknya memilih tidak pergi melaut untuk menghindari kerugian lebih banyak lagi. "Penghasilan kami tentunya berkurang dengan tercemarnya laut dengan minyak. Terumbu karang yang ada terkena lengketan minyak.

Nelayan Gagal MRCC (Maritime Rescue Coordinating Center) dan GS (Groun Station) Bakorkamla Brigjen Polisi (Purn) Drs E H Alagan mengatakan, saat ini sedang dilakukan penyelidikan bersama intansi terkait. "Belum bisa diketahui sumber asal limbah ini semua, karena masih sedang kita selidik bersama Bapedal," terangnya. Dia menambahkan, pencemaran limbah di laut ini juga pernah terjadi pada 2007 dan membawa dampaknya hingga ke Bintan. "Pada 2007 lalu juga terjadi, bahkan lebih luas hingga ke Bintan, pada saat itu saya mendapat laporan langsung dari Bupati Bintan," terangnya. Ditempat terpisah kepala Bapedalda Dendi Purnomo menyampaikan, untuk pencemaran limbah Sludge Oil yang di teluk mata ikan pihaknya belum mengetahui hal tersebut. "Kita belum mengetahui kalau ada pencemaran limbah disana, dan ini saya baru tahu juga," kata Dendi. Dikatakan Dendi, pihaknya segera turun ke lokasi untuk mengambil sampel dan dilakukan pengujian di laboratorium. Apakah ada kesamaan dengan limbah yang mencemari laut daerah Mentarau Tiban. Kalau nantinya dari hasil sampel yang diambil ternyata sama berarti ada kesama sumber asal mulanya. "Kita mencurigai beberapa kapal, dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan bersama KPLP dan Bakorkamla," terangnya.(cw57)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.