




![]()





Surosowan Palace Hub merupakan penunjang kawasan wisata yang hadir dalam inovasi pusat infromasi kebudayaan, ruang kreatif kebudayaan dan wisata edukasi yang baru dimana bukan hanya menarik wisatawan baru yang datang namun menarik wisatawan agar terus datang ke wilayah Banten Lama.
Peran Penting :
Surosowan Palace Hub berperan penting dalam menaikan potensi kawasan Banten Lama dalam pengedukasian wisatawan yang upayanya belum maksimal serta belum adanya wadah pelaku kreatif di kota serang khususnya Banten Lama dimana peran tersebut merupakan upaya dalam mendukung kawasan wisata banten itu sendiri yang mempunyai potensi untuk lebih berkembang
Surosowan Palace Hub Berada pada pengembangan KPW (Kawasan Penunjang Wisata) Surosowan Selatan
Isu:

Kesadaran & Edukasi
Menunjang wisata banten lama bersama di Kawasan Penunjang Wisata (KPW)
n Palace Hub hadir menggunakan

Isu Perancangan
Kurangnya infrasruktur informasi yang lengkap untuk pendukung wisata
Isu Arsitektural Pendekatan
Pengelolaan dan efisiensi ruang
Kurangnya Kesadaran & Edukasi masyarakat
Menunjang wisata banten lama bersama di Kawasan Penunjang Wisata (KPW)
Pemahaman Historis Adaptasi Kontekstual
Masalah estetika dan keselarasan bangunan
Fasilitas dan fungsi bangunan
Arsitektur Historism
Evaluasi Struktural
Pendekatan Budaya Nilai Simbolik
Pengaturan Ruang yang Berfokus pada Pengalaman
Upaya Sintetis (Mengintegrasikan arsitektur historis dengan desain modern)
Sejarah dan Modernitas Penerapan Berkelanjutan
Menggambarkan perancangan yang menekankan aspek sejarah untuk menghubungkan satu generasi dengan generasi penerusnya dengan melakukan inovasi agar kompatibel pada masa sekarang namun tetap memperhatikan sejarah dan tradisi Banten Lama itu sendiri. Dalam konteks generasi, Generasi z merupakan generasi penerus pada perancangan
Programming
Pendekatan: Arsitektur Historism
Upaya Analitis (Aspek Historis)
Pemahaman Historis Adaptasi Kontekstual Evaluasi Struktural Pendekatan Budaya
Bentuk Fasad
Nilai Simbolik
Ornamentasi Material
massa Aksesibilitas Zoning Lanskap
Material Atap Bangunan
Pengaturan Ruang yang Berfokus pada Pengalaman
Ruang Suasana Ruang Material
Upaya Sintetis (Mengintegrasikan arsitektur historis dengan desain modern)
Sejarah dan Modernitas
Terjadi pada proses analisis:
Analisis Tapak
Analisis Ruang
Analisis Struktur
Diterapkan keseluruhan perancangan bangunan
Analisis
Analisis Bentuk dan Tampilan
Analisis Utilitas
Berkelanjutan


Informasi
Edukasi



Sejarah dan tradisi Banten Lama terangkai dalam:
Masa awal berdirinya Kerajaan Banten
Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Masa Runtuhnya Kerajaan Banten
R. Peralatan Petualangan R. Tour Guide Area Kumpul wisatawan
Sarana Rekreasi
R. Pameran R. Penyimpanan karya R. workshop Mini library
HIburan & Akomodasi Layanan Umum
Loket
Pos satpam
Tempat Parkir (motor, mobil dan bus pariwisata) Gudang
Kelompok besar
Rombongan rekreasi dan studi tour
Kelompok Kecil Perorangan
Keluarga, pasangan, Pelajar remaja dan dewasa
Management
Pengurus area surosowan
palace hub (Manager & koordinator pegawai)

Pegawai
Staf pelayanan, tour guide, Petugas kebersihan & perawatan



Jam operasional Surosowan Palace Hub adalah pukul 09.00-20.00 dalam menunjang objek wisata Banten Lama kecuali homestay yang disediakan.
Pengguna Surosowan Palace Hub dalam ruang
Visitor Center (Pusat Informasi)
Area Petualangan Banten lama
R Peralatan Petualangan
R Tour Guide
Area Kumpul wisatawan
Art galery
R. Pameran
R. Penyimpanan karya
Area Kreatif
R. workshop
Mini library
Amfiteater
Souvenir Corner
Keamanan dan Ketertiban
Satpam
Area Komunal
Cafe
Homestay
Mushola
Toilet Umum
R. Istirahat
R. Hijau
Keamanan dan Ketertiban
Loket
Pos satpam
Tempat Parkir (motor, mobil dan bus pariwisata)
Utilitas
Gudang
R. MEP
Management
Ruang pengurus
Surosowan Palace
Hub
Kelompok besar
Rombongan rekreasi dan studi tour
Datang
Kelompok Kecil
Keluarga, pasangan, Pelajar
Memesan tiket pada loket Mendengarkan dan melihat informasi tentang pariwisata
Berkumpul di satu tempat
Mendengarkan penjelasan tour guid Menggunakan aksesoris yang sudah disediakan Berangkat menyusuri peninggalan banten lama Pulang ke Surosowan Palace Hub
Beribadah Sekedar berisitrahat di teras mushola
Memesan makan dan minuman Bersantai Berbincang


Bersantai Tidur Berbincang
Bersantai menikmati pemandangan Berbincang
Memarkirkan kendaraan
Datang
Masuk ke area Surosowan Palace Hub
Area Kreatif
Membuat karya yang akan di pamerkan pada art galery
Memberikan inovasi baru untuk kemajuan Banten Lama
Latihan drama yang akan ditampilkan pada amphiteater

Beribadah
Sekedar berisitrahat di teras mushola
Visitor Center
Memesan tiket pada loket
Mendengarkan dan melihat informasi tentang pariwisata Banten Lama
Art Galery
Melihat karya seni yang dibuat oleh seniman lokal
Area Petualangan Banten Lama
Berkumpul di satu tempat Mendengarkan penjelasan tour guid Menggunakan aksesoris yang sudah disediakan
Berangkat menyusuri peninggalan banten lama
Pulang ke Surosowan Palace Hub
Istirahat
Memesan makan dan minuman Bersantai Berbincang
Bersantai Tidur Berbincang
Bersantai menikmati pemandangan Berbincang


Pengurus area surosowan palace hub (Manager & koordinator pegawai)
Datang
Memarkirkan kendaraan
Masuk ke area Surosowan Palace Hub
Ruang pengurus untuk bekerja
Mushola Cafe R Istirahat Area komunal
Beribadah Sekedar berisitrahat di teras mushola
Memesan makan dan minuman Bersantai Berbincang
Pulang


Staf pelayanan, tour guide, Petugas kebersihan & perawatan
Memarkirkan kendaraan
Bersantai Tidur Berbincang
Bersantai menikmati pemandangan Berbincang
Keamanan dan Ketertiban
Satpam
Datang
Masuk ke area Surosowan Palace Hub
Ruang Pegawai
Bekerja sesuai dengan divisinya masing masing
Istirahat
Pulang


Kuantitas Ruang
Fungsi Sekunder
Fungsi Penunjang


Keraton Surosowan
Adaptasi Kontekstual
Keraton Surosowan juga merupakan pusat kota Banten (berpola terpusat)
Proses Analitis Aspek Tangible Proses Sintesis
Proses tata massa bangunan:

Kamar dan kolam
Stinggil
Taman Pendopo
masa dan zoning terpusat
Terbagi menjadi 7 massa yang yang mengelilingi seperti tembok dari Keraton Surosowan dengan amfiteater sebagai pusat tata massa dan ruang
Keterangan :
Berhubungan langsung
Berhubungan tidak langsung
Mudah dijangkau


Semi Publik Private

Information center (Lt1) & Art Galery (Lt2) Area Kreatif Area Petualangan Banten Lama (Lt1), Mushola (Lt2), management (Lt3)
Area Istirahat Cafe Homestay Souvenir Corner
Information center (Lt1) & Art Galery (Lt2) Information










Souvenir Corner Kios Kios Kios


Kios didalam bangunan Souvenir corner saling berhubungan langsung


Area Petualangan Banten Lama (Lt1), Mushola (Lt2), management (Lt3)
R. Staff R. Meeting
R. Kepala kepengurusan
Toilet & R. wudhu Mushola
R. Tourguide
R. Penyimpanan

Homestay
Kamar Mandi Lobby
Kamar Utama
Kitchen
Kamar anak

Kepengur -usan R. Meeting R Staff





Utara

Selatan



Batas tapak didominasi dengan akses jalan arteri maupun lingkungan kecuali pada bagian selatan tapak yang dibatasi oleh lahan kosong
paling besar 8 603,2 m2

minimal 20% dari luas tapak an maksimal 12.905 m2
sempadan Jalan sebesar 7m dari akses jalan yang gi tapak)
Strategi Desain:
1 Struktur panggung
Didominasi dengan Struktur bangunan panggung pada kontur yang tinggi



1 Cut and fill

1
Strategi Desain:
Penataan massa yang jauh dari kebisingan tinggi
Kebisingan diakibatkan oleh akses jalan menuju tapak. Sehingga massa bangunan ditempatkan di daerah yang jauh dari kebisingan yang tinggi
ak termasuk kedalam katogori r sedikit landai dengan kurang 15%
ini tapak dapat diolah dan pada perancangan Surosowan 5-8% 8-15% ografi
Metode Cut and fill digunakan bertujuan untuk menyeimbangkan elevasi tanah pada site
Kebisingan tinggi
Kebisingan sedang
2 Vegetasi Peredam Bising Kebisingan diakibatkan oleh akses jalan menuju tapak. Sehingga massa bangunan ditempatkan di daerah yang jauh dari kebisingan yang tinggi









Strategi Desain Merespon iklim

Kanopi
Penggunaan kanopi dan overhang dalam
menghubungkan bangunan
satu dengan bangunan lainnya
Merespon Matahari
Bukaan & penghawaan yang baik
Meminimalisir bukaan di arah timur dan bara. Menggunakan
cross ventilation
Merespon Angin
Iklim Kota Serang

Hujan Kota Serang
Kesimpulan dari data:
Angin Berhembus terbanyak dari arah utara dengan cuaca yang panas dan lembap di musim hujan, hangat dan kering (tapi tetap tidak terlalu dingin) di musim kemarau Secara keseluruhan, panas terasa sepanjang tahun
2
Atap miring
Didominasi dengan
penggunaan atap miring agar air hujan mudah jatuh ketanah
Merespon Hujan
Rencana Vegetasi
5 Merespon Angin
Penggunaan vegetasi pemecah angin
3 Sun shading
Pada bagian barat bangunan yang menghadap kearah timur diberikan sun shading untuk mengurangi cahaya matahari langsung
Merespon Matahari
6 Orientasi Bangunan
Meminimalisir orientasi bangunan kearah timur dan barat
Merespon Matahari
Lanskap difungsikan sebagai penghubung antara semua bangunan menuju amfiteater sebagai pusat dari tata massa perancangan.
Accessible Landscape

Swietenia mahagoni
Merespon kebutuhan analisis angin

Softscape
Cocos nucifera

Hardscape

Mangifera indica
Merespon analisis matahari sehingga menciptakan kenyamanan
Bitumen
Rangka Baja Ringan
rigitframe

Pondasi Plat
Grass Paver Block
Merespon iklim hujan sehingga air dapat tetap menyerap kedalam tanah

Bertulang
MainDistributionPanel
SUBDistributionPanel


Fire Hydrant
Titik
sumur
Ground tank
Tandon
Tangki air hujan

Septictank
Black water
Grey Water
Saluran dalam tapak


Proses Analitis (Pemahaman Historis)

Zoning Proses Sintesis (Substraction)
Zona KDB yang di diperbolehkan.
Zona terbangun dijauhkan dari sumber kebisingan terbesar

Kebutuhan Ruang
Berbentuk segi empat persegi panjang serta dikelilingi oleh benteng keraton 1 2 3 4 5 6 7
Keraton Surosowan
Aspek Tangible


Menyesuaikan hasil proses sintesis (Konsep Zonasi) dengan Kebutuhan ruang & topografi dan pemotongan untuk kebutuhan koridor bangunan
Penambahan massa
Pengurangan area massa agar menciptakan bangunan dengan elemen historism menghasilkan
Bentuk segi empat persegi panjang seperti bentuk benteng
Proses Sintesis

Penambahan massa bangunan secara vertikal untuk memenuhi kebutuhan ruang dengan pertimbangan topografi

Hasil analisis tapak
Menerapkan strategi desain yang sudah direncanakan mulai dari analisis iklim hingga lanskap
Kanopi
Atap miring
Aksesibilitas
Penentuan akses dan area parkir di area tapak
Sun Shading


Pohon pemecah angin

Penggunaan atap miring pada hasil analisis iklim melalui proses analitis historism Atap
(Proses Analitis
Pendekatan Budaya)
Keraton Surosowan Atap yang semakin ke atas makin kecil meruncing
Aspek Tangible
Transformasi bentuk atap
Proses Sintesis





Bentuk Awal Pemotongan Penyederhanaan


Menggunakan atap tajuk yang di transformasikan kedalam bentuk yang baru dan menghasilkan masing masing atap yang memiliki elevasi yang berbeda 9
Lanskap
(Proses Analitis Nilai Simbolik)
Pada hasil analisis iklim melalui proses analitis historism yang bentuk hardscape tamannya berasal dari bentuk nilai simbolik dari peninggalan keraton Surosowan

Eksplorasi
nggunakan bentuk taman yang terinspirasi i bentuk ornamen dan diabstraksi untuk nghasilkan bentuk yang selaras dengan pada t ini
Proses Sintesis


Penggunaan kembali elemen segitiga dan lingkaran yang menjadi pusat
Penggunaan Kembali bentuk lingkaran menjadi pusat dan elemen setengah lingkaran

Surosowan Palace Hub:
Menggambarkan perancangan yang menekankan aspek sejarah untuk menghubungkan satu generasi dengan generasi penerusnya dengan melakukan inovasi agar kompatibel pada masa sekarang namun tetap memperhatikan sejarah dan tradisi Banten Lama itu sendiri. Dalam konteks generasi, Generasi z merupakan generasi penerus pada perancangan.
Menghasilkan desain yang nyaman, efisien, dan aman bagi penggunanya dan mendukung aktivitas manusia secara optimal
Zona tapak dibuat dengan Kemudahan Akses
Zonasi dan lanskap pada tapak melalui proses sintesis aspek tangible dan intangible bangunan bersejarah
Menghasilkan desain yang dapat menggambarkan sejarah tanpa terjebak dengan masa lalu
Menghasilkan desain yang mampu menampung aktivitas penggunanya
Penggunaan dimensi tinggi bangunan yang tidak terlalu pendek
Bangunan cenderung terbuka agar menghasilkan ruang yang nyaman untuk diakses
Menghadirkan ruang yang memiliki suasana dengan Keterhubungan Emosional terhadap sejarah
Menghadirkan ketersediaan ruang yang optimal
Struktur
Struktur pada tapak melalui proses sintesis aspek tangible bangunan bersejarah
Struktur dirancang untuk memfasilitasi transisi yang baik antara ruang dalam dan luar
Utilitas
Bentuk bangunan melalui proses sintesis aspek tangible bangunan bersejarah
Utilitas diletakan diluar area terbangun
Menggunakan water feature untuk pengoptimalan fungsi air
Konsep tapak tidak terlepas dari kajian pendekatan. Selain dilihat dari aspek tangible nya tapak juga merespon pendekatan dengan aspek intangible dari objek yang dijadikan preseden.
Keraton Surosowan berasal dari kata “Suro” yang berasal dari Kata" Suro "atau Bulan Suro merujuk ke Bulan Muharram yang diyakini sebagai bulan suci. Adapun kata “Sowan” ialah salah satu kata dalam bahasa Jawa Krama alus yang berarti “bertemu”. Jika dilihat secara harfiah bahasa Surosowan dapat disimpulkan secara sekilas adalah Awal dari berdirinya Cerita Kesultanan Banten. Dari penjelasan tersebut, Keraton surosowan mencakup nilai-nilai sejarah yang tidak terlihat tetapi sangat penting bagi masyarakat setempat.
Aspek Intangible
Ergonomic

Penambahan ramp pada bangunan agar pengguna dapat lebih mudah mengakses area Surosowan Hub
Dari aspek intangible tersebut tapak dan bangunan dirancang sedemikian rupa hingga menghasilkan bangunan yang dapat menjadi tempat pertemuan yang sekaligus memiliki nilai pembelajaran di dalamnya.
Optimal Functionality
Menghadirkan bangunan yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan
Historical Expression
Memunculkan bentuk bentuk masa lalu dan mensintesiskan objek masa lalu kedalam tapak dan bangunan







Pola akses jalan setapak
Proses sintesis


Proses sintesis

Pemanfaatan kontur

Perbedaan ketinggian kontur dimanfaatkan menjadi area tempat duduk Warna yang digunakan terinspirasi dari warna bata yang menyusun keraton surosowan

Softscape
Water Feature

Swietenia mahagoni
Merespon kebutuhan analisis angin

Mangifera indica Cocos nucifera

Merespon analisis matahari sehingga menciptakan kenyamanan

Bentuk water feature pada tapak terinspirasi dari kolam yang ada pada keraton surosowan.














Suasana yang hadir dalam ruang menghadirkan pengalaman bersejarah Keterkaitan pendekatan
Pengaturan Ruang yang
Berfokus pada Pengalaman
Keraton Surosowan selalu mengadakan pengajian dan majelis ilmu Islam menjadi tradisi penting. Masyarakat sering berkumpul untuk belajar Al-Qur'an, hadits, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya.
Aspek Tangible

**Area Kreatif **Area loket information center **Area Cafe
Keterhubungan Emosional dihadirkan dalam ruang
Proses Sintesis
Ruang menggunakan warna terakota sebagai kontradiktif warna pada ruang
Warna Terakota menggambarkan material yang digunakan pada keraton surosowan
Selain warna terakota. warna putih dan hitam ditambahkan dalam menggambarkan keraton surosowan. dimana bangunan keraton surosowan tersebut berwarna putih dan hitam. Sedangkan warna coklat hadir untuk menyeimbangkan ketiga warna tersebut
Ruang dibuat untuk dapat memberikan kesan luas sehingga penggunanya merasa nyaman


Meskipun menggunakan warna yang diambil dari peninggalan sejarah
Keraton Surosowan tetapi desain ruang menciptakan kesan kekinian sesuai dengan penggunanya
Struktur bangunan merupakan hasil sintesis dari struktur keraton surosowan
Evaluasi
Tipe yang banyak digunakan adalah tipe yang terdiri atas enam lapisan; dua lapisan terbawah menggunakan karang berbentuk kotak seadanya


Bitumen
Baja Ringan
rigitframe
Pondasi Plat
Meskipun keseluruhan masa menggunakan rangka atap dan bentuk yang berbeda namun tetap menggunakan pondasi yang sama yaitu pondasi plat
Menggunakan struktur plat
Proses Sintesis

Penggunaan bentuk atap yang berbeda merupakan kombinasi dari masa lalu dan masa sekarang

Penggunaan atap rangka baja ringan dan atap bitumen
Penggunaan atap dak



[[1] Republik Indonesia, "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025," 2011. Available: https://www.scribd.com/presentation/506095127/Publikasi-Rev-Banten-Lama. [Accessed: Oct. 11, 2024].
[2] "BRIN Sebut Potensi Kawasan Banten Lama Belum Dikelola dengan Baik," Kompas.com, Sep. 20, 2024 Available: https://regional kompas com/read/2024/09/20/144822578/brin-sebut-potensikawasan-banten-lama-belum-dikelola-dengan-baik [Accessed: Oct 11, 2024]
[3] "Sejarah Seharusnya Jadi Inspirasi Membangun Banten Masa Kini," Media Indonesia, 2020 Available: https://mediaindonesia com/humaniora/350087/sejarah-seharusnya-jadi-inspirasimembangun-banten-masa-kini [Accessed: Oct 11, 2024]
[4] Republik Indonesia, "Publikasi Rev Banten Lama," Scribd, Available: https://www scribd com/presentation/506095127/Publikasi-Rev-Banten-Lama [Accessed: Oct 11, 2024]
[5] "Pemkot Serang Ingin Manfaatkan Kawasan Penunjang Wisata Banten Lama," Radar Banten, Mar 13, 2024 Available: https://www radarbanten co id/2024/03/13/pemkot-serang-inginmanfaatkan-kawasan-penunjang-wisata-banten-lama/ [Accessed: Oct 11, 2024]
[6] "Tafsir Surah An-Nahl Ayat 68," TafsirQ.com. Available: https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-68. [Accessed: Sep. 15, 2024].
[7] Kota Serang, "Peraturan Wali Kota Serang Nomor 69 Tahun 2023 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2023–2025," 2023.
[8] T. Jarvinen, *Strategic Cultural Center Management*, 1st ed. Routledge, 2021. Available: https://doi.org/10.4324/9781003052135.
[9] Republik Indonesia, "Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Minimal Bidang Kesenian," 2013.
[10] G. Gallegos Borges, "Carbajosa de la Sagrada Cultural Center, Salamanca," ArchDaily, 2023. Available: https://www.archdaily.com/1021076/carbajosa-de-la-sagrada-cultural-center-salamancagabriel-gallegos-borges. [Accessed: Oct. 11, 2024].
[11] "Tangchang Zhanqi Core Area Space," ArchDaily, 2023. Available: https://www.archdaily.com/1016047/tangchang-zhanqi-core-area-space-rel-architects. [Accessed: Oct. 11, 2024].
[12] "The Concrete Shell," ArchDaily, 2023 Available: https://www archdaily com/1021024/theconcrete-shell-ua-lab-urban-architectural-collaborative [Accessed: Oct 11, 2024]
[13] W S W Lim and T H Beng, *Contemporary Vernacular: Evoking Traditions in Asian Architecture* Singapore: Select Books, 1998