Presentasi Pra Ta

Page 1


Surosowan Palace Hub

Surosowan Palace Hub merupakan penunjang kawasan wisata yang hadir dalam inovasi pusat infromasi kebudayaan, ruang kreatif kebudayaan dan wisata edukasi yang baru dimana bukan hanya menarik wisatawan baru yang datang namun menarik wisatawan agar terus datang ke wilayah Banten Lama.

Peran Penting :

Surosowan Palace Hub berperan penting dalam menaikan potensi kawasan Banten Lama dalam pengedukasian wisatawan yang upayanya belum maksimal serta belum adanya wadah pelaku kreatif di kota serang khususnya Banten Lama dimana peran tersebut merupakan upaya dalam mendukung kawasan wisata banten itu sendiri yang mempunyai potensi untuk lebih berkembang

Surosowan Palace Hub Berada pada pengembangan KPW (Kawasan Penunjang Wisata) Surosowan Selatan

Isu:

Kesadaran & Edukasi

Menunjang wisata banten lama bersama di Kawasan Penunjang Wisata (KPW)

n Palace Hub hadir menggunakan

Isu Perancangan

Kurangnya infrasruktur informasi yang lengkap untuk pendukung wisata

Isu Arsitektural Pendekatan

Pengelolaan dan efisiensi ruang

Strategi Perancangan

Kurangnya Kesadaran & Edukasi masyarakat

Menunjang wisata banten lama bersama di Kawasan Penunjang Wisata (KPW)

Pemahaman Historis Adaptasi Kontekstual

Masalah estetika dan keselarasan bangunan

Fasilitas dan fungsi bangunan

Arsitektur Historism

Evaluasi Struktural

Pendekatan Budaya Nilai Simbolik

Pengaturan Ruang yang Berfokus pada Pengalaman

Upaya Sintetis (Mengintegrasikan arsitektur historis dengan desain modern)

Sejarah dan Modernitas Penerapan Berkelanjutan

Merangkai Sejarah, Menghubungkan Generasi

Menggambarkan perancangan yang menekankan aspek sejarah untuk menghubungkan satu generasi dengan generasi penerusnya dengan melakukan inovasi agar kompatibel pada masa sekarang namun tetap memperhatikan sejarah dan tradisi Banten Lama itu sendiri. Dalam konteks generasi, Generasi z merupakan generasi penerus pada perancangan

Upaya Analitis (Aspek Historis)

Programming

Pendekatan: Arsitektur Historism

Upaya Analitis (Aspek Historis)

Pemahaman Historis Adaptasi Kontekstual Evaluasi Struktural Pendekatan Budaya

Bentuk Fasad

Nilai Simbolik

Ornamentasi Material

massa Aksesibilitas Zoning Lanskap

Material Atap Bangunan

Pengaturan Ruang yang Berfokus pada Pengalaman

Ruang Suasana Ruang Material

Upaya Sintetis (Mengintegrasikan arsitektur historis dengan desain modern)

Sejarah dan Modernitas

Terjadi pada proses analisis:

Analisis Tapak

Analisis Ruang

Analisis Struktur

Diterapkan keseluruhan perancangan bangunan

Analisis

Analisis Bentuk dan Tampilan

Analisis Utilitas

Berkelanjutan

Konsep

2 PENELUSURAN KONSEP PERANCANGAN

Analisis Fungsi

Fungsi Primer

Informasi

Edukasi

Sejarah dan tradisi Banten Lama terangkai dalam:

Masa awal berdirinya Kerajaan Banten

Masa Kejayaan Kerajaan Banten

Masa Runtuhnya Kerajaan Banten

Fungsi Sekunder

R. Peralatan Petualangan R. Tour Guide Area Kumpul wisatawan

Sarana Rekreasi

R. Pameran R. Penyimpanan karya R. workshop Mini library

Fungsi Penunjang

HIburan & Akomodasi Layanan Umum

Loket

Pos satpam

Tempat Parkir (motor, mobil dan bus pariwisata) Gudang

Souvenir

Analisis

Pengguna

Kelompok besar

Rombongan rekreasi dan studi tour

Kelompok Kecil Perorangan

Keluarga, pasangan, Pelajar remaja dan dewasa

Management

Pengurus area surosowan

palace hub (Manager & koordinator pegawai)

Pegawai

Staf pelayanan, tour guide, Petugas kebersihan & perawatan

Jam operasional Surosowan Palace Hub adalah pukul 09.00-20.00 dalam menunjang objek wisata Banten Lama kecuali homestay yang disediakan.

Pengguna Surosowan Palace Hub dalam ruang

Visitor Center (Pusat Informasi)

Area Petualangan Banten lama

R Peralatan Petualangan

R Tour Guide

Area Kumpul wisatawan

Art galery

R. Pameran

R. Penyimpanan karya

Area Kreatif

R. workshop

Mini library

Amfiteater

Souvenir Corner

Keamanan dan Ketertiban

Satpam

Area Komunal

Cafe

Homestay

Mushola

Toilet Umum

R. Istirahat

R. Hijau

Keamanan dan Ketertiban

Loket

Pos satpam

Tempat Parkir (motor, mobil dan bus pariwisata)

Utilitas

Gudang

R. MEP

Management

Ruang pengurus

Surosowan Palace

Hub

Analisis Aktivitas

Kelompok besar

Rombongan rekreasi dan studi tour

Datang

Kelompok Kecil

Keluarga, pasangan, Pelajar

Memesan tiket pada loket Mendengarkan dan melihat informasi tentang pariwisata

Berkumpul di satu tempat

Mendengarkan penjelasan tour guid Menggunakan aksesoris yang sudah disediakan Berangkat menyusuri peninggalan banten lama Pulang ke Surosowan Palace Hub

Beribadah Sekedar berisitrahat di teras mushola

Memesan makan dan minuman Bersantai Berbincang

Bersantai Tidur Berbincang

Bersantai menikmati pemandangan Berbincang

Melihat karya seni yang dibuat oleh seniman lokal
Menonton pertunjukan sejarah banten lama
Berbelanja
Memarkirkan kendaraan
Masuk ke area Surosowan Palace Hub
Visitor Center
Art Galery
Area Petualangan Banten Lama
Istirahat
Mushola Cafe R. Istirahat Area komunal
Amfiteater
Souvenir Corner

Memarkirkan kendaraan

Perorangan

Datang

Masuk ke area Surosowan Palace Hub

Area Kreatif

Membuat karya yang akan di pamerkan pada art galery

Memberikan inovasi baru untuk kemajuan Banten Lama

Latihan drama yang akan ditampilkan pada amphiteater

Beribadah

Sekedar berisitrahat di teras mushola

Visitor Center

Memesan tiket pada loket

Mendengarkan dan melihat informasi tentang pariwisata Banten Lama

Art Galery

Melihat karya seni yang dibuat oleh seniman lokal

Area Petualangan Banten Lama

Berkumpul di satu tempat Mendengarkan penjelasan tour guid Menggunakan aksesoris yang sudah disediakan

Berangkat menyusuri peninggalan banten lama

Pulang ke Surosowan Palace Hub

Istirahat

Memesan makan dan minuman Bersantai Berbincang

Bersantai Tidur Berbincang

Bersantai menikmati pemandangan Berbincang

remaja, dewasa
Amfiteater
Souvenir Corn
Menonton pertunjukan sejarah banten lama
Berbelanja

Management

Pengurus area surosowan palace hub (Manager & koordinator pegawai)

Datang

Memarkirkan kendaraan

Masuk ke area Surosowan Palace Hub

Ruang pengurus untuk bekerja

Mushola Cafe R Istirahat Area komunal

Beribadah Sekedar berisitrahat di teras mushola

Memesan makan dan minuman Bersantai Berbincang

Pulang

Pegawai

Staf pelayanan, tour guide, Petugas kebersihan & perawatan

Memarkirkan kendaraan

Bersantai Tidur Berbincang

Bersantai menikmati pemandangan Berbincang

Keamanan dan Ketertiban

Satpam

Datang

Masuk ke area Surosowan Palace Hub

Ruang Pegawai

Bekerja sesuai dengan divisinya masing masing

Istirahat

Pulang

Istirahat
Pos sa

Analisis Kebutuhan Ruang

Kuantitas Ruang

Fungsi Primer

Fungsi Sekunder

Fungsi Penunjang

Analisis Ruang

Zona plan Makro Keterkaitan pendekatan

Keraton Surosowan

Adaptasi Kontekstual

Keraton Surosowan juga merupakan pusat kota Banten (berpola terpusat)

Proses Analitis Aspek Tangible Proses Sintesis

Proses tata massa bangunan:

Kamar dan kolam

Stinggil

Taman Pendopo

masa dan zoning terpusat

Terbagi menjadi 7 massa yang yang mengelilingi seperti tembok dari Keraton Surosowan dengan amfiteater sebagai pusat tata massa dan ruang

Keterangan :

Berhubungan langsung

Berhubungan tidak langsung

Mudah dijangkau

Semi Publik Private

Information center (Lt1) & Art Galery (Lt2) Area Kreatif Area Petualangan Banten Lama (Lt1), Mushola (Lt2), management (Lt3)

Area Istirahat Cafe Homestay Souvenir Corner

Tata
Publik
Massa dan tata ruang Keraton Surosowan
Massa dan tata ruang setelah melalui proses sintesis

Zona plan Mikro

Information center (Lt1) & Art Galery (Lt2) Information

Souvenir Corner Kios Kios Kios

Kios didalam bangunan Souvenir corner saling berhubungan langsung

Area Petualangan Banten Lama (Lt1), Mushola (Lt2), management (Lt3)

R. Staff R. Meeting

R. Kepala kepengurusan

Toilet & R. wudhu Mushola

R. Tourguide

R. Penyimpanan

Homestay

Kamar Mandi Lobby

Kamar Utama

Kitchen

Kamar anak

Kepengur -usan R. Meeting R Staff

R Peralatan Petualangan R Tour Guide Area
Kumpul wisatawan
Sholat
Wudhu
Kepala
*Ruang terbuka
Kamar mandi
Mini Kitchen

Analisis Tapak

Topografi dan Regulasi

Utara

Selatan

Batas tapak didominasi dengan akses jalan arteri maupun lingkungan kecuali pada bagian selatan tapak yang dibatasi oleh lahan kosong

paling besar 8 603,2 m2

minimal 20% dari luas tapak an maksimal 12.905 m2

sempadan Jalan sebesar 7m dari akses jalan yang gi tapak)

Strategi Desain:

1 Struktur panggung

Didominasi dengan Struktur bangunan panggung pada kontur yang tinggi

1 Cut and fill

1

Strategi Desain:

Penataan massa yang jauh dari kebisingan tinggi

Kebisingan diakibatkan oleh akses jalan menuju tapak. Sehingga massa bangunan ditempatkan di daerah yang jauh dari kebisingan yang tinggi

ak termasuk kedalam katogori r sedikit landai dengan kurang 15%

ini tapak dapat diolah dan pada perancangan Surosowan 5-8% 8-15% ografi

Metode Cut and fill digunakan bertujuan untuk menyeimbangkan elevasi tanah pada site

Kebisingan

Kebisingan tinggi

Kebisingan sedang

2 Vegetasi Peredam Bising Kebisingan diakibatkan oleh akses jalan menuju tapak. Sehingga massa bangunan ditempatkan di daerah yang jauh dari kebisingan yang tinggi

Barat
Timur

Sirkulasi

Klimatologi

Strategi Desain Merespon iklim

Kanopi

Penggunaan kanopi dan overhang dalam

menghubungkan bangunan

satu dengan bangunan lainnya

Merespon Matahari

Bukaan & penghawaan yang baik

Meminimalisir bukaan di arah timur dan bara. Menggunakan

cross ventilation

Merespon Angin

Iklim Kota Serang

Hujan Kota Serang

Kesimpulan dari data:

Angin Berhembus terbanyak dari arah utara dengan cuaca yang panas dan lembap di musim hujan, hangat dan kering (tapi tetap tidak terlalu dingin) di musim kemarau Secara keseluruhan, panas terasa sepanjang tahun

2

Atap miring

Didominasi dengan

penggunaan atap miring agar air hujan mudah jatuh ketanah

Merespon Hujan

Rencana Vegetasi

5 Merespon Angin

Penggunaan vegetasi pemecah angin

3 Sun shading

Pada bagian barat bangunan yang menghadap kearah timur diberikan sun shading untuk mengurangi cahaya matahari langsung

Merespon Matahari

6 Orientasi Bangunan

Meminimalisir orientasi bangunan kearah timur dan barat

Merespon Matahari

Pejalan Kaki

Lanskap

Lanskap difungsikan sebagai penghubung antara semua bangunan menuju amfiteater sebagai pusat dari tata massa perancangan.

Accessible Landscape

Swietenia mahagoni

Merespon kebutuhan analisis angin

Softscape

Cocos nucifera

Hardscape

Mangifera indica

Merespon analisis matahari sehingga menciptakan kenyamanan

Struktur

Bitumen

Rangka Baja Ringan

rigitframe

Pondasi Plat

Grass Paver Block

Merespon iklim hujan sehingga air dapat tetap menyerap kedalam tanah

Utilitas

Bertulang

MainDistributionPanel

SUBDistributionPanel

Fire Hydrant

Titik

sumur

Ground tank

Tandon

Tangki air hujan

Septictank

Black water

Grey Water

Saluran dalam tapak

Proses Pengembangan Desain

Proses Analitis (Pemahaman Historis)

Zoning Proses Sintesis (Substraction)

Zona KDB yang di diperbolehkan.

Zona terbangun dijauhkan dari sumber kebisingan terbesar

Kebutuhan Ruang

Berbentuk segi empat persegi panjang serta dikelilingi oleh benteng keraton 1 2 3 4 5 6 7

Keraton Surosowan

Aspek Tangible

Menyesuaikan hasil proses sintesis (Konsep Zonasi) dengan Kebutuhan ruang & topografi dan pemotongan untuk kebutuhan koridor bangunan

Penambahan massa

Pengurangan area massa agar menciptakan bangunan dengan elemen historism menghasilkan

Bentuk segi empat persegi panjang seperti bentuk benteng

Proses Sintesis

Penambahan massa bangunan secara vertikal untuk memenuhi kebutuhan ruang dengan pertimbangan topografi

Hasil analisis tapak

Menerapkan strategi desain yang sudah direncanakan mulai dari analisis iklim hingga lanskap

Kanopi

Atap miring

Aksesibilitas

Penentuan akses dan area parkir di area tapak

Sun Shading

Pohon pemecah angin

Penggunaan atap miring pada hasil analisis iklim melalui proses analitis historism Atap

(Proses Analitis

Pendekatan Budaya)

Keraton Surosowan Atap yang semakin ke atas makin kecil meruncing

Aspek Tangible

Transformasi bentuk atap

Proses Sintesis

Bentuk Awal Pemotongan Penyederhanaan

Menggunakan atap tajuk yang di transformasikan kedalam bentuk yang baru dan menghasilkan masing masing atap yang memiliki elevasi yang berbeda 9

Lanskap

(Proses Analitis Nilai Simbolik)

Pada hasil analisis iklim melalui proses analitis historism yang bentuk hardscape tamannya berasal dari bentuk nilai simbolik dari peninggalan keraton Surosowan

Output

Eksplorasi

nggunakan bentuk taman yang terinspirasi i bentuk ornamen dan diabstraksi untuk nghasilkan bentuk yang selaras dengan pada t ini

Proses Sintesis

Penggunaan kembali elemen segitiga dan lingkaran yang menjadi pusat

Penggunaan Kembali bentuk lingkaran menjadi pusat dan elemen setengah lingkaran

Konsep Perancangan

Surosowan Palace Hub:

Merangkai Sejarah Menghubungkan Generasi

Menggambarkan perancangan yang menekankan aspek sejarah untuk menghubungkan satu generasi dengan generasi penerusnya dengan melakukan inovasi agar kompatibel pada masa sekarang namun tetap memperhatikan sejarah dan tradisi Banten Lama itu sendiri. Dalam konteks generasi, Generasi z merupakan generasi penerus pada perancangan.

Menghasilkan desain yang nyaman, efisien, dan aman bagi penggunanya dan mendukung aktivitas manusia secara optimal

Zona tapak dibuat dengan Kemudahan Akses

Zonasi dan lanskap pada tapak melalui proses sintesis aspek tangible dan intangible bangunan bersejarah

Menghasilkan desain yang dapat menggambarkan sejarah tanpa terjebak dengan masa lalu

Menghasilkan desain yang mampu menampung aktivitas penggunanya

Penggunaan dimensi tinggi bangunan yang tidak terlalu pendek

Bangunan cenderung terbuka agar menghasilkan ruang yang nyaman untuk diakses

Menghadirkan ruang yang memiliki suasana dengan Keterhubungan Emosional terhadap sejarah

Menghadirkan ketersediaan ruang yang optimal

Struktur

Struktur pada tapak melalui proses sintesis aspek tangible bangunan bersejarah

Struktur dirancang untuk memfasilitasi transisi yang baik antara ruang dalam dan luar

Utilitas

Bentuk bangunan melalui proses sintesis aspek tangible bangunan bersejarah

Utilitas diletakan diluar area terbangun

Menggunakan water feature untuk pengoptimalan fungsi air

Konsep Tapak
Konsep Bentuk
Konsep Ruang
Konsep
Konsep

Konsep Tapak

Konsep tapak tidak terlepas dari kajian pendekatan. Selain dilihat dari aspek tangible nya tapak juga merespon pendekatan dengan aspek intangible dari objek yang dijadikan preseden.

Keraton Surosowan berasal dari kata “Suro” yang berasal dari Kata" Suro "atau Bulan Suro merujuk ke Bulan Muharram yang diyakini sebagai bulan suci. Adapun kata “Sowan” ialah salah satu kata dalam bahasa Jawa Krama alus yang berarti “bertemu”. Jika dilihat secara harfiah bahasa Surosowan dapat disimpulkan secara sekilas adalah Awal dari berdirinya Cerita Kesultanan Banten. Dari penjelasan tersebut, Keraton surosowan mencakup nilai-nilai sejarah yang tidak terlihat tetapi sangat penting bagi masyarakat setempat.

Aspek Intangible

Ergonomic

Penambahan ramp pada bangunan agar pengguna dapat lebih mudah mengakses area Surosowan Hub

Dari aspek intangible tersebut tapak dan bangunan dirancang sedemikian rupa hingga menghasilkan bangunan yang dapat menjadi tempat pertemuan yang sekaligus memiliki nilai pembelajaran di dalamnya.

Optimal Functionality

Menghadirkan bangunan yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan

Historical Expression

Memunculkan bentuk bentuk masa lalu dan mensintesiskan objek masa lalu kedalam tapak dan bangunan

Sirkulasi

Pola akses jalan setapak

Proses sintesis

Landscape

Proses sintesis

Pemanfaatan kontur

Perbedaan ketinggian kontur dimanfaatkan menjadi area tempat duduk Warna yang digunakan terinspirasi dari warna bata yang menyusun keraton surosowan

Softscape

Water Feature

Swietenia mahagoni

Merespon kebutuhan analisis angin

Mangifera indica Cocos nucifera

Merespon analisis matahari sehingga menciptakan kenyamanan

Bentuk water feature pada tapak terinspirasi dari kolam yang ada pada keraton surosowan.

Grass Paver Block

Konsep Bentuk

Aspek tangible bentuk keraton surosowan
Bentuk Awal Pemotongan Penyederhanaan
Eksplorasi
Proses Sintesis

Konsep Ruang

Suasana yang hadir dalam ruang menghadirkan pengalaman bersejarah Keterkaitan pendekatan

Pengaturan Ruang yang

Berfokus pada Pengalaman

Keraton Surosowan selalu mengadakan pengajian dan majelis ilmu Islam menjadi tradisi penting. Masyarakat sering berkumpul untuk belajar Al-Qur'an, hadits, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya.

Aspek Tangible

**Area Kreatif **Area loket information center **Area Cafe

Keterhubungan Emosional dihadirkan dalam ruang

Proses Sintesis

Ruang menggunakan warna terakota sebagai kontradiktif warna pada ruang

Warna Terakota menggambarkan material yang digunakan pada keraton surosowan

Selain warna terakota. warna putih dan hitam ditambahkan dalam menggambarkan keraton surosowan. dimana bangunan keraton surosowan tersebut berwarna putih dan hitam. Sedangkan warna coklat hadir untuk menyeimbangkan ketiga warna tersebut

Ruang dibuat untuk dapat memberikan kesan luas sehingga penggunanya merasa nyaman

Meskipun menggunakan warna yang diambil dari peninggalan sejarah

Keraton Surosowan tetapi desain ruang menciptakan kesan kekinian sesuai dengan penggunanya

Konsep Struktur

Struktur bangunan merupakan hasil sintesis dari struktur keraton surosowan

Evaluasi

Tipe yang banyak digunakan adalah tipe yang terdiri atas enam lapisan; dua lapisan terbawah menggunakan karang berbentuk kotak seadanya

Bitumen

Baja Ringan

rigitframe

Pondasi Plat

Meskipun keseluruhan masa menggunakan rangka atap dan bentuk yang berbeda namun tetap menggunakan pondasi yang sama yaitu pondasi plat

Menggunakan struktur plat

Proses Sintesis

Penggunaan bentuk atap yang berbeda merupakan kombinasi dari masa lalu dan masa sekarang

Penggunaan atap rangka baja ringan dan atap bitumen

Penggunaan atap dak

Rangka
Beton Bertulang

Konsep Utilitas

[[1] Republik Indonesia, "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025," 2011. Available: https://www.scribd.com/presentation/506095127/Publikasi-Rev-Banten-Lama. [Accessed: Oct. 11, 2024].

[2] "BRIN Sebut Potensi Kawasan Banten Lama Belum Dikelola dengan Baik," Kompas.com, Sep. 20, 2024 Available: https://regional kompas com/read/2024/09/20/144822578/brin-sebut-potensikawasan-banten-lama-belum-dikelola-dengan-baik [Accessed: Oct 11, 2024]

[3] "Sejarah Seharusnya Jadi Inspirasi Membangun Banten Masa Kini," Media Indonesia, 2020 Available: https://mediaindonesia com/humaniora/350087/sejarah-seharusnya-jadi-inspirasimembangun-banten-masa-kini [Accessed: Oct 11, 2024]

[4] Republik Indonesia, "Publikasi Rev Banten Lama," Scribd, Available: https://www scribd com/presentation/506095127/Publikasi-Rev-Banten-Lama [Accessed: Oct 11, 2024]

[5] "Pemkot Serang Ingin Manfaatkan Kawasan Penunjang Wisata Banten Lama," Radar Banten, Mar 13, 2024 Available: https://www radarbanten co id/2024/03/13/pemkot-serang-inginmanfaatkan-kawasan-penunjang-wisata-banten-lama/ [Accessed: Oct 11, 2024]

[6] "Tafsir Surah An-Nahl Ayat 68," TafsirQ.com. Available: https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-68. [Accessed: Sep. 15, 2024].

[7] Kota Serang, "Peraturan Wali Kota Serang Nomor 69 Tahun 2023 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2023–2025," 2023.

[8] T. Jarvinen, *Strategic Cultural Center Management*, 1st ed. Routledge, 2021. Available: https://doi.org/10.4324/9781003052135.

[9] Republik Indonesia, "Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Minimal Bidang Kesenian," 2013.

[10] G. Gallegos Borges, "Carbajosa de la Sagrada Cultural Center, Salamanca," ArchDaily, 2023. Available: https://www.archdaily.com/1021076/carbajosa-de-la-sagrada-cultural-center-salamancagabriel-gallegos-borges. [Accessed: Oct. 11, 2024].

[11] "Tangchang Zhanqi Core Area Space," ArchDaily, 2023. Available: https://www.archdaily.com/1016047/tangchang-zhanqi-core-area-space-rel-architects. [Accessed: Oct. 11, 2024].

[12] "The Concrete Shell," ArchDaily, 2023 Available: https://www archdaily com/1021024/theconcrete-shell-ua-lab-urban-architectural-collaborative [Accessed: Oct 11, 2024]

[13] W S W Lim and T H Beng, *Contemporary Vernacular: Evoking Traditions in Asian Architecture* Singapore: Select Books, 1998

Daftar Pustaka

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.