Koinonia 301017

Page 1

Vol. 5 Issue 6 | 30 Oktober 2017

K-O-I-N-O-N-I-A Head Office Newsletter

Inspiration

Mengingat Hikmat Kita hidup di zaman yang “terlalu cepat dan terlalu banyak.” Informasi yang kita terima terlalu banyak dan sangat terlalu cepat terbaca (atau tergulir begitu saja dengan jari-jari di telpon genggam kita). Seolah-olah dengan banyaknya dan cepatnya informasi itu kita terima dan kita proses membuat kita langsung begitu saja menjadi ber”hikmat.” Memang dalam kitab Amsal dikatakan “…hikmat berseru-seru…diatas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan…di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, iya berseru dengan nyaring…” (Amsal 8:1-3), namun apakah ini berarti hikmat begitu saja dapat kita peroleh dari tempat-tempat tersebut? Apakah hikmat juga berseruseru di group-group Whatsapp kita? Apakah dengan begitu banyaknya posting-an atau forward-an yang kelihatannya begitu “berhikmat” termasuk di dalamnya kisah-kisah inspiratif: baik itu dari seorang ibu-lah, seorang kakek tua, seorang hakim, seorang guru, dan bahkan dari kisah orangorang percaya; apakah setelah membaca segelintir informasi yang “banyak

And he took bread, and when he had given thanks, he broke it and gave it to them, saying, “This is my body, which is given for you. Do this in remembrance of me. Luke 22:19 (ESV)

dan cepat” itu kita kemudian berpaling dari telpon genggam kita, menatap kehidupan dengan keyakinan yang penuh hikmat? Saya kok semakin merasa diri saya semakin tidak berperasaan, semakin kosong, semakin tidak peduli akhir-akhir ini. Terlalu banyak O Tuhan! Group ini dan group itu meposting hal yang ituitu lagi, “ada sebuah kisah nyata…inidan-itu”, “seseorang bertanya kepada jurnalis…”, “…seorang suami-istri…naik bus…melihat ada orang cacat…”, “Info datang dari Dokter Ahli beda ini-danitu…”, dan selalu diakhir dengan “semoga berguna”…”semoga bermanfaat”…”bagikan kepada yang membutuhkan” Apakah ini cara mendapatkan Hikmat? Saya tentu juga sering terhibur kalau ada kisah-kisah lucu atau meme-meme yang kocak, tapi dengan semua kisah-kisah tersebut saya semakin kurang nyaman. Bukan karena kisahnya tidak inspiratif, tetapi karena begitu cepat saya baca atau saya scroll begitu saja dan tidak ada internalisasi dalam pikiran dan tubuh saya. Di sinilah saya kemudian bersyukur dengan sebuah “ritual” atau sakra-


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.