Kelas 6 - Ilmu Pengetahuan Sosial - Widodo

Page 76

63

Perdagangan Internasional

Berikut ini contoh kedua. Agar harga beras optimum, pemerintah memberikan subsidi komoditas pertanian. Subsidi ini diberikan untuk pupuk, benih dan obat pemberantas hama. Bila harga komoditas ini rendah, biaya produksi pertanian padi bisa ditekan. Pada akhirnya, harga beras bisa optimum. Harga yang optimum ini bukan saja bagus untuk konsumsi dalam negeri. Harga beras yang optimum akan mampu bersaing di pasaran internasional. Ekspor beras bisa dilakukan asalkan persediaan dalam negeri cukup untuk waktu tertentu. c. Operasi Pasar Seringkali harga suatu kebutuhan pokok sangat tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan barang tersebut di pasar terbatas. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melakukan operasi pasar. Caranya yaitu dengan menjual barang tersebut dengan harga normal dan persediaan yang besar. Bila persediaan barang di pasar mencukupi dan kebutuhan masyarakat juga sudah terpenuhi, maka harga pasar pun akan kembali normal. Biasanya operasi pasar ini dilakukan bila harga kebutuhan pokok tinggi. Di antara kebutuhan pokok itu adalah beras, gula, minyak goreng, dan minyak tanah. d. Mengubah Pola Konsumsi Pola konsumsi suatu komoditas sangat mempengaruhi besarnya kebutuhan. Misalnya pola konsumsi terhadap minyak tanah yang sangat besar. Padahal harganya di pasar dunia membumbung tinggi. Maka, subsidi minyak tanah harus ditambah. Bila subsidi ini memberatkan anggaran negara, maka bisa dikurangi atau dihapus. Harga minyak tanah pun bisa tinggi. Di lain pihak, harga gas alam dunia relatif stabil. Indonesia adalah pengekspor komoditas ini. Maka pemerintah membuat program konversi. Konsumsi minyak tanah dialihkan ke gas. Tabung gas disediakan secara gratis. Hal ini mengingat banyak orang miskin yang tidak mampu membelinya.

5. Neraca Perdagangan Pada bagian sebelumnya, kita telah memahami tentang ekspor dan impor. Neraca perdagangan angat erat kaitannya dengan dua hal ini. Ayo kita kerjakan kuis berikut! Tahun

Nilai (juta $ AS) Ekspor

Impor

2002

9.855.00

8.885.00

2003

9.803.00

8.800.00

2004

9.790.00

8.750.00

2005

9.799.00

8.700.00

2006

9.600.00

8.600.00

Selisih

Surplus/ Defisit

Sumber: Bank Indonesia 2008

Kuis No. 22. Nilai Perdagangan Internasional Indonesia 2002-2006 Lengkapilah tabel di atas dengan cara mengisi kolom 4 dan 5! Pada prinsipnya, neraca perdagangan suatu negara adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impornya. Apabila selisihnya menunjukkan angka positif, berarti telah terjadi surplus. Sebaliknya, apabila selisihnya menunjukkan angka negatif, berarti telah terjadi defisit. Jadi, ada dua macam neraca perdagangan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.