Mediaindonesia 14 03 2018 14032018085903

Page 11

PERKOTAAN

RABU, 14 MARET 2018

11

Polri Tangkap Peretas Situs di 44 Negara Dari 3.000 situs yang diretas, sebagian besar korban peretasan dilaporkan merupakan situs milik pemerintahan negara. Salah satunya ialah Amerika Serikat. AKMAL FAUZI

akmal@mediaindonesia.com

P

ENYIDIK Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Krimanal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka peretas situs di 44 negara. Melalui operasi peretasan itu, ketiganya dilaporkan bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah. “Mereka meraup keuntungan Rp50 juta sampai Rp200 juta selama satu tahun. Itu per orang, bukan kelompok,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, kemarin. Ketiga tersangka, Na, 21, KSP, 21, dan ATP, 21, tergabung dalam kelompok Surabaya Blackhat (SBH). Mereka masih berstatus mahasiswa di salah satu perguran tinggi di Surabaya. Mereka beraksi sejak 2017. Ketiganya ditangkap Minggu (11/3) di kawasan Surabaya, Jawa Timur, setelah mendapat informasi dari Federal Bureau of Investigation (FBI) yang menyebutkan ada ribuan situs di Amerika Serikat (AS) yang diretas hacker asal Indonesia. “Awalnya ada informasi masuk FBI melalui laporan internet Crime Complain Centre

(IC3), pusat pelaporan kejahatan di Amerika. Di sana memonitor ada sistem elektronik yang dirusak atau diretas, totalnya 3.000 situs di lebih dari 40 negara,” kata Argo. Modus tersangka dalam mengeruk keuntungan ialah menerobos sistem keamanan website. Setelah masuk, mereka mengancam admin atau pemilik website akan membocorkan dokumen jika tidak dikirimi sejumlah uang. “Setelah (situs) diretas, mereka (tersangka) kirim e-mail ke admin dengan capture dokumen dan mengirim pesan apakah mau diperbaiki seperti semula, tapi harus membayar sejumlah uang sekitar Rp20 juta sampai Rp30 juta untuk penebusan,” tambah Argo. Dari 3.000 situs yang diretas, sebagian besar merupakan situs milik pemerintahan negara, salah satunya Amerika. Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKB Roberto Pasaribu menambahkan, di Indonesia, tidak ada situs pemerintahan yang diretas, kecuali perusahaan yang jumlahnya tidak lebih dari 100 situs.

Modus Uang yang diminta itu harus dikirim melalui aplikasi pembayaran elektronik Paypal de-

ngan mata uang bitcoin. Alasannya, agar transaksi mereka sulit diketahui kepolisian. Roberto menambahkan, para tersangka tersangka yang tergabung dalam komunitas SBH itu beranggotakan 600 sampai 700 anggota. Dari jumlah itu, ada tiga hacker lainnya yang diburu penyidik. “Hasil penyidikan kami awal

hanya tiga orang yang kami duga melakukan tindak pidana. Kemungkinan akan berkembang bisa saja,” ujarnya Selain itu, dari percakapan di forum chat komunitas itu, ada satu tersangka yang tergabung berinisial WW yang merupakan narapidana dalam kasus jaringan pornografi anak Loly Candy. “Kemudian

informasi dari chat komunitas SBH, ada satu tersangka terpidana kasus kejahatan porno anak Loly Candy, inisial WW,” ujar Roberto. Saat dilakukan penangkapan, polisi menyita beberapa barang bukti seperti ponsel, laptop, dan modem. Pelaku dijerat Pasal 30 juncto 46 dan atau Pasal 29 juncto 45 B dan

atau 32 juncto Pasal 48 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 3, 4, dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Sebelumnya, Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Center (Cissrec)

Bitcoin, Mata uang Idola para Peretas TIGA pelaku peretas 3.000 situs di 44 negara menampung hasil kejahatan mereka melalui bitcoin dan Paypal. Pembayaran melalui mata uang digital itu dilaporkan menjadi idola di kalangan para hacker karena dinilai sulit dideteksi kepolisian. “Hacker akan mencoba anonymus membuat e-mail palsu untuk mendapatkan bitcoin dan Paypal. Lebih sulit melakukan pelacakan (identitas),” kata Kanit IV Subdit Cyber Crime Direkorat Reserse Kriminal Khusus ( Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Fian Yunus, Selasa (13/3). Dalam kasus yang diungkap, tersangka Na, 21, KSP, 21, dan ATP, 21, tergabung dalam kelompok Surabaya Blackhat (SBH) meretas 3.000 situs dalam dan luar negeri. Mereka meraup keuntungan mencapai Rp200 juta yang dibayarkan melalui bitcoin. “Memang diakui seluruh hacker di dunia, penggunaan bitcoin khususnya pilihan untuk melakukan pembayaran dan itu terkoneksi dengan rekening bank. Termasuk ketiga tersangka ini,” tambah Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKB Roberto Pasaribu Bitcoin mulai populer sejak 2014. Nilai bitcoin yang cukup fluktuatif dikatakan membuat jenis mata uang digital itu

menjadi tren serta pilihan baru bagi transaksi di dunia internet. Para pelaku kejahatan siber memberikan alamat pembayaran bitcoin dalam pesan mereka. Modusnya meretas situs dan mengirim pesan untuk jasa perbaikan disertai ancaman menyebarkan dokumen rahasia di situs itu. Pada Mei 2017, sejumlah negara dikejutkan penebaran virus ransomware Wannacry dengan meminta tebusan berupa bitcoin kepada pihak yang datanya disandera. Di Indonesia, setidaknya dua rumah sakit dilaporkan pernah menjadi korban serangan, RS Dharmais dan RS Harapan Kita. Roberto menjelaskan, meski lebih sulit, pengungkapan identitas hacker dengan model pembayaran bitcoin bisa ditelusuri. “Kami punya kerja sama dengan entitas untuk lacak melalui interpol FBI. Kami bisa minta data siapa pemilik asli rekening itu demi kepentingan penegakan hukum,” ujar Roberto. Dalam kasus hacker itu, Roberto mengatakan pelaku merusak sistem di situs dengan metode SQL injection atau teknik yang menyalahgunakan celah keamanan di dalam lapisan basis data sebuah situs. (Mal/X-6)

memandang perlu forensik digital terhadap peretasan situs. “Dengan digital forensic, akan diketahui teknik apa yang dipakai oleh peretas sekaligus melihat di mana saja backdoor dipasang peretas,” kata Ketua Cissrec Pratama Persadha melalui surat elektronik, beberapa waktu lalu. (Ant/X-6)

TINDAK PIDANA SIBER:

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono (tengah) didampingi Kasubdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus AKB Roberto Pasaribu (kanan) saat konferensi pers dengan tiga tersangka (belakang), di Jakarta, kemarin. Polda Metro Jaya bekerja sama dengan FBI menangkap tiga tersangka peretas lebih dari 3.000 website di dalam dan luar negeri.

MI/ADAM DWI

Mengatasi Ancaman Siber Prioritas Utama TNI MENGATASI ancaman siber merupakan prioritas utama TNI saat ini. Hal itu didasari fakta bahwa lebih dari separuh penduduk dunia terhubung dengan siber dan seperempat waktu mereka dihabiskan di dunia maya. “Diakui atau tidak, dalam 24 jam sehari, tidak pernah kita meninggalkan HP (handphone/ponsel), baik itu untuk melihat atau membaca berita, baik yang membangun maupun hoaks,” ungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Universitas Pertahanan (Unhan) di Kam-

pus Unhan, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, kemarin. Apalagi, saat ini, menurut Panglima TNI, dunia tengah memasuki apa yang disebut sebagai revolusi 4.0 atau revolusi industri 4. Dalam kondisi itu, banyak perubahan yang terjadi di dalamnya. Dalam konteks itu, semakin sulit bagi suatu negara untuk menjaga kedaulatan. Bagi Indonesia, masih kata Panglima TNI, kedaulat an yang dimaksud ialah kedaulatan atas seluruh wilayah yurisdiksi nasional. Hal itu meliputi kedaulatan di daratan,

kedaulatan seluruh pelautan, dan ruang udara nasional. Ruang udara di atas daratan, ruang udara di atas perairan pedalaman dan ruang udara teritorium dan ruang udara di atas perairan kepulauan. Selain itu, ada satu ranah lagi yang harus dijaga kedaulatannya. Ranah tersebut ialah cyber speace atau domain siber. “Domain ini berkembang lebih cepat sehingga 51% penduduk dunia sudah terhubung di dalam dunia maya.” Hal yang unik dari domain siber, tambah Panglima TNI, ialah bahwa pada peperangan

modern aspek siber sudah tertanam dalam di darat, udara, dan lautan. Kesuksesannya pada domin tersebut bergantung pada suksesnya operasi domain siber. Dalam kaitan itu, Rektor Unhan Mayor Jenderal TNI Yoedhi Swastanto mengatakan pihaknya menyambut hangat kehadiran Panglima TNI dalam Dies Natalis Unhan secara khusus memberikan kuliah pada mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik di Unhan. Dia menyebutkan salah satu program Unhan ialah mendatangkan profesional

di bidangnya, termasuk Panglima TNI. “Tadi topiknya, kita ingin mengetahui bagaimana ke b i j a k a n T N I d i d a l a m rangka menjaga kedaulatan keutuhan wilayah NKRI,” kata Yoedhi. Dia menambahkan, Unhan merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan untuk para perwira dan sipil. Dalam rangka menyiapkan kepemimpinan ke depan, lanjutnya, Unhan berkewajiban memberikan kontribusi kepada TNI, khususnya pengembangan SDM. (DD/X-6)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.