Gambar 1.6 Diagram Tahapan Perencanaan

Sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan dokumen perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik wilayah dan kawasan perkotaan di Jenaka 2. Menentukan prakiraan pengembangan pada wilayah Jenaka 3. Merumuskan tujuan, sasaran, dan konsep perencanaan wilayah dan kawasan perkotaan. 4. Menyusun rencana dan program pengembangan wilayah dan kota di Jenaka 5. Melakukan kompilasi serta evaluasi data yang telah diperoleh

Ruang lingkup substansi mencakup tiga hal yaitu ruang lingkup substansi umum, wilayah, dan perkotaan. 1) Ruang Lingkup Substansi Umum Pada substansi umum analisis dibagi menjadi fisik alam, tata guna lahan, kependudukan, perekonomian, sistem aktivitas, infrastruktur, sosial budaya, dan kebijakan. Aspek-aspek tersebut dianalisis kontribusi maupun dampaknya antara Wilayah Jenaka terhadap Kabupaten Karanganyar. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah setiap desa yang ada di Wilayah Jenaka serta untuk mempermudah proses penyusunan rencana.

2) Ruang Lingkup Substansi Wilayah Pada substansi wilayah analisis dibagi menjadi sistem keruangan dan sistem kegiatan. Substansi pada sistem keruangan dibagi menjadi dua sub pembahasan, yaitu regionalisasi dan sistem perkotaan. Substansi pada sistem kegiatan dibagi menjadi dua sub pembahasan, yaitu ekonomi makro dan ekonomi subwilayah.

3) Ruang Lingkup Substansi Perkotaan Pada substansi perkotaan analisis dibagi menjadi sistem keruangan dan sistem kegiatan. Substansi pada sistem keruangan dibagi menjadi dua sub pembahasan, yaitu struktur dan pola ruang serta sistem mobilitas. Substansi pada sistem kegiatan dibagi menjadi dua sub pembahasan, yaitu elemen utama kota dan quality of life . Data–data dari analisis fisik alam, tata guna lahan, kependudukan, perekonomian, sistem aktivitas, infrastruktur, sosial budaya, dan kebijakan akan digunakan untuk menganalisis sistem regionalisasi, sistem perkotaan, ekonomi makro, ekonomi sub wilayah untuk lingkup wilayah dan struktur dan pola ruang, sistem mobilitas, elemen utama kota dan quality of life yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tujuan dan konsep perencanaan wilayah dan kota.

Ruang lingkup wilayah meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait tiap-tiap ruang lingkup wilayah: 1) Ruang Lingkup Makro Ruang lingkup wilayah makro adalah Wilayah Subosukawonosra terdiri dari lima kabupaten dan satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Berikut merupakan peta administrasi Wilayah Subosukawonosra.

Gambar 1.1Peta Ruang Lingkup Makro

Wilayah ini memiliki luas sekitar 5.066,78 km² dan secara administratif terdiri dari 98 kecamatan dan 1.174 desa. Keenam kabupaten/kota tersebut dulunya merupakan bagian dari Karesidenan Surakarta pada masa penjajahan kolonial Belanda. Hal ini mengidentifikasikan bahwa keenam wilayah tersebut memiliki karakteristik yang sama dalam hal perekonomian maupun sosial budaya.

2) Ruang Lingkup Wilayah Meso Ruang lingkup meso yang digunakan pada analisis ini adalah Kabupaten Karanganyar yang memiliki luas sebesar 77.379 Ha. Berikut merupakan peta administrasi Kabupaten Karanganyar:

Gambar 1.2Peta Ruang Lingkup Meso

Secara geografis, Kabupaten Karanganyar terletak di 110° 40”-110° 70” Bujur Timur dan 70° 28”-70° 46” Lintang Selatan. Kabupaten Karanganyar mencakup 17 kecamatan dan 177 desa yang dihuni oleh 931.963 Jiwa penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar tahun 2021, Karanganyar berada pada 511 meter di atas permukaan laut sehingga wilayah ini cocok dijadikan sebagai wilayah pertanian dimana luas tanah untuk lahan kering sebesar 57.309,64 Ha dan sawah sebesar 20.069 Ha yang terbagi menjadi sawah irigasi sebesar 13.031 Ha serta sawah non irigasi sebesar 7.038 Ha. 3) Ruang Lingkup Wilayah Mikro Ruang lingkup wilayah mikro perencanaan pada laporan ini adalah Kecamatan Jenawi dan Kecamatan Kerjo yang kemudian disebut dengan Jenaka. Jenaka memiliki total sembilan belas desa dengan luas total wilayah sebesar 102,9 km² dan jumlah penduduk 64.928 jiwa pada tahun 2020.