Suportif Zine : Gabungan Seri #1 dan Seri #2

Page 1


Kampanye Meningkatkan sportifitas dan kualitas suporter sepakbola di Indonesia, sebab ‘90 menit rivalitas, selebihnya solidaritas’. seri #1 :

mendukung tanpa kekerasan Samuel Sitorus 2020 tata letak : Samuel Sitorus ilustrasi :

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

Samuel Sitorus

Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak sebagian maupun seluruh isi dari buku tanpa sepertujuan/sepengetahuan dari penulis/pembuat untuk kepentingan komersial.

2


Fanatisme

menurut

Orever adalah antusiasme yang

berlebihan dan tidak rasional atau pengabdian kepada suatu teori, keyakinan atau garis tindakan yang menentukan sikap yang sangat emosional dan misinya praktis tidak mengenal batas – batas. Sedangkan melihat fanatisme sebagai suatu antusiasme pada suatu pandangan tertentu yang diwujudkan dalam intensitas emosi dan sifatnya extrim (Patriot, 2001).

Fanatisme

Suporter

Sepakbola

merupakan

suatu

ketertarikan yang kuat terhadap klub/tim yang disukainya, beberapa faktor timbulnya fanatisme suporter adalah ikatan sosial, wilayah, ataupun tokoh yang didukung. Segala cara ditempuhnya untuk menyaksikan tim kesayangannya. Senang, jingkrak-jingkrak hingga melakukan hal-hal aneh usai melihat team tersebut memenangkan Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

laga. Sebaliknya mereka akan mengutuk team yang dibelanya bahkan pemain, tidak terima menyaksikan klub tersebut kalah.

3


Cara

i s a t a g n e m

i t a n a f k u r u b sikap r a g a r e t r supo , n a s a a g keker g n i h n a k o r t n be n a k a s keru ??

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

i? s a t a r e t t dapa

“wawancara online dengan pimpinan redaksi fandom indonesia� sirajudin hasby. 2020 2


isme

“Event sepakbola ini perlu memiliki SOP khusus, tidak bisa disamakan dengan event keramaian lain, seperti konser.�

Ada dua pihak yang bertanding, yang berusaha saling mengalahkan. Ada emosi yang besar di sana. Tidak sekadar menang dan kalah. Jadi, penanganannya pun berbeda. Saya rasa ada banyak contoh terkait pengamanan pertandingan sepakbola yang melibatkan dua kutub berseberangan dengan massa dalam jumlah besar. Kerja keamanan memang perlu ekstra dan perlu dibekali dengan tata aturan yang lebih baik dibanding yang sudah berjalan sekarang. Sudah ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, tapi rasanya masih

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

perlu terus untuk ditingkatkan

mengingat makin hari,

persoalan suporter pun makin rumit. Di era media sosial seperti saat ini, penanganan

5


tidak hanya dilakukan di lapangan tapi sudah mulai di media sosial karena di dunia maya, perdebatan katakata bisa menyulut hadirnya pertikaian secara nyata.

Satu lagi tentu saja terkait edukasi. Pendidikan dan pemahaman

terhadap

suporter

mengenai

aksi

kekerasan atau kerusuhan perlu terus digelorakan. Ini tanggung jawab bersama, mulai dari federasi, operastor

liga,

kelompok

suporter,

hingga

kita,

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

pencinta sepakbola Indonesia.

“wawancara online dengan pimpinan redaksi fandom indonesia� sirajudin hasby. 2020

6



Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

a i d m a n a t ter a d a s h a w ba

Rivalitas

8


s

Sigmund Freud (menjelaskan

alam ar

mengenai

kekuatan

alam

bawah sadar. Sebagai manusia, kita memiliki banyak keinginan yang tertanam

maupun

baik

tidak

secara

langsung

langsung.

Kebanyakan keinginan kita yang

berasal dari alam bawah sadar adalah keinginan yang tidak dapat dipenuhi ketika kita dalam keadaan sadar atau terjaga. Menurut

Freud,

keinginan

alam

bawah sadar ini umumnya adalah keinginan yang berkaitan dengan

ditunjukkan

pada

anak-anak

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

seks. Beberapa contoh lain juga yang

senang menghisap jempol mereka.

9


Bagi

sebagian

besar

pendukung

kesebelasan,

nyanyian-nyanyian suporter juga bisa menanamkan pikiran

di

alam

bawah

sadar

orang

yang

mendengarnya. Seperti bagi bobotoh Persib Bandung, nyanyian “The

Jak anj*ng, dibunuh saja,� seolah menjadi kata-kata yang pada awalnya dimaksudkan untuk menekan mental The Jak - dan kesebelasan Persija. Namun, nyanyian yang terus diulang-ulang ini, apalagi jika

sudah

didengarkan

sejak

anak-anak,

akan

tertanam di pikiran alam bawah sadarnya. Pada kondisi normal sehari-hari, mungkin isi nyanyian ini tidak akan terealisasikan karena berbenturan

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

dengan norma yang ada (hukum negara dan adat mengenai larangan membunuh). Tapi pada kondisi khusus, seperti di stadion atau sedang bersama gerombolan suporter lain, isi nyanyian ini sudah tertanam di

10


alam bawah sadar sehingga mereka seperti refleks saja untuk benar-benar melakukannya. Bukan hanya soal mendukung (support), bentuk negatif dari nyanyian yang terdengar dan tersuarakan ini juga bisa dicermati dari

nyanyian

atau

ucapan

“wasit

go*lok�

atau

peristiwa

pelemparan botol.

Menurut

psikoanalisis, keinginan ini memang terpendam

dan seringnya tidak mendapat kesempatan untuk muncul ke permukaan. Seseorang yang sadar dan rasional tidak akan sembarangan

untuk

memuaskan

keinginan

alam

bawah

sadarnya karena adanya rambu-rambu hukum sosial.

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

Oleh karena itu, permasalahan suporter sepakbola ini adalah permasalahan

sosial

yang

sudah

ditanamkan

sejak

kecil,

kebanyakan secara tidak langsung, melalui alam bawah sadar mereka.

11


a bedakan antar ! musuh & lawan

Jean-Paul Sartre, filsuf asal Prancis, pernah berkata: “Di dalam sepakbola, segalanya menjadi

lebih rumit dengan hadirnya kesebelasan lawan.” Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

Sartre menggunakan istilah “kesebelasan lawan” (opposite team), bukan “kesebelasan musuh” (the

enemy

team). Tentunya “musuh” dan

“lawan” adalah dua hal yang sangat berbeda.

12


Sebagai lawan, satu sama lain tidak boleh dan tidak bisa saling memusnahkan. Sepakbola hanya bisa dimainkan jika ada dua kesebelasan yang bertanding. “Lawan� adalah prasyarat mutlak untuk memainkan sepakbola. Tanpa “lawan�, tidak akan ada pertandingan. *** Kadang apa yang kita lihat dan dengar adalah hal-hal yang tidak memiliki makna yang positif yang sudah tertanam di alam bawah sadar kita, sehingga hal tersebut tidak perlu lagi dilakukan, apalagi kepada anak-anak yang tidak tahu apa-apa.

Sebagai

makhluk

sosial,

suporter

sepakbola

juga

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

sama seperti para pemain yang mereka dukung, yaitu membutuhkan satu sama lain dan bergerak berkelompok. Tapi itu tidak lantas menjadikan apa yang dilakukan secara berkelompok adalah perilaku yang sudah pasti benar, sehingga suporter yang berkelompok juga tetap

13


harus mematuhi rambu-rambu hukum sosial.

Kemudian,

justru

dengan

berkelompok

itu

yang

menunjukkan jika kita saling membutuhkan. Begitu juga dengan lawan. Lawan bukanlah musuh yang boleh atau bisa dimusnahkan. Lawan adalah syarat sah

untuk

terjadinya

pertandingan

sepakbola,

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

sehingga kita semua membutuhkan lawan.

14


Halo para sobat suportif, jikalau ingin memberikan masukkan, opini serta sharing sharing pengalaman kalian, kami membuka tribun diskusi untuk kalian ya, silahkan kirimkan ke email dibawah ini, atau langsung dm instagram kami ya !

suportersportif@gmail.com

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

suportif_

Scan QR code jika kamu ingin melihat aktifitas kampanye ini.

15


l l a H t r a u t S t of n e m t a e e Tr

m s Th i n a g i l o l Ho l a b t o o F 78) 9 1 ( s s e in the Pr

Menyebutkan bahwa pemberitaan media yang

massif menyebabkan terjadinya amplifikasi kekerasan itu sendiri setia pada tawuran yang terjadi di stadion, bisa dipastikan bahwa berita-berita mengenai peristiwa tersebut ramai di media. Wajar saja jika tawuran dan perkelahian semakin brutal. Jika pada awalnya

perkelahian

masih

terjadi di dalam stadion atau di lingkungan stadion pada hari pertandingan, aksi kekerasan kemudian merembet tidak hanya ketika hari pertandingan. Di kafe, markas kelompok suporter dan dijalanan yang menandai wilayah kekuasaan masing-masing kelompok. Semakin brutal kekerasan yang dilakukan, semakin massif pemberitaan yang dilakukan berbagai media. Begitu seterusnya.

16


m


Kampanye Meningkatkan sportifitas dan kualitas suporter sepakbola di Indonesia, sebab ‘90 menit rivalitas, selebihnya solidaritas’. seri #1 :

mendukung tanpa kekerasan Samuel Sitorus 2020 tata letak : Samuel Sitorus ilustrasi :

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

Samuel Sitorus

Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak sebagian maupun seluruh isi dari buku tanpa sepertujuan/sepengetahuan dari penulis/pembuat untuk kepentingan komersial.

2


h a k a e Ap m s i t a n a f p a sik ? g n a dilar

Menurut Firmanzah. Ph,D sikap fanatik akan muncul dengan mudah jikalau ketika suatu hal diyakini kebenarannya secara absolut, dengan mengabaikan kebenaran-kebenaran lainnya diluar sistem yang mereka yakini, sehingga mereka akan memandang rendah yang lain dan mengagung-agungkan yang mereka yakini. Dalam realita yang dapat kita lihat sehari-hari, sifat

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

fanatisme identik dengan perilaku buruk, biasanya seperti menghina, tidak mau bergaul, merendahkan, bahkan sampai berani membuat 3


Menurut Firmanzah. Ph,D sikap fanatik akan muncul dengan mudah jikalau ketika suatu hal diyakini kebenarannya secara absolut, dengan mengabaikan kebenaran-kebenaran lainnya diluar sistem yang mereka yakini, sehingga mereka akan memandang rendah yang lain dan mengagung-agungkan yang mereka yakini. Dalam realita yang dapat kita lihat sehari-hari, sifat fanatisme identik dengan perilaku buruk, biasanya seperti menghina, tidak mau bergaul, merendahkan, bahkan sampai berani membuat hancur orang-orang yang berseberangan dengan apa yang mereka yakini.

Jadi kesimpulannya, Sikap fanatik terhadap suatu kepercayaan tidak dilarang asal hal tersebut masih rasional serta tidak mengakbitakan perpecahan antar sosial dan budaya secara

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

tidak menciptakan kerusakan ataupun kerugian secara material. Dan dalam undang-undang tidak ada yang mengatur tentang fanatisme.

4


5

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.


Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

Yes Supporting! But don’t stand on the Bench!

6


Melakukan

dukungan

masif

kepada

tim

kesayangan dengan penuh semangat adalah suatu hal baik sebab sebagai yang kita tahu bahwa suporter merupakan pemain ke 12 dalam tim.

Antusiasme

yang

tinggi

dari

suporter

serta

panasnya tensi pertandingan biasanya membuat para suporter melakukan dukungan dengan sembarangan tanpa dengan

memerhatikan menaiki

dan

fasilitas

stadion,

contoh

melompat-lompat

di

kecil

bangku

penonton adalah hal yang tidak benar sebab dapat merusak fasilitas dari stadion tersebut, tindakan ini harus segera kita hilangkan, agar kenyamanan dalam

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

menonton pertandingan dapat kita terima selalu.

7


Benda yang tidak diperkenankan dibawa ke dalam lapangan.

sumber : pssi


Menurut data hasil sidang komdis PSSI tahun 2018 seputar

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

variasi sanksi akibat pelemparan botol dari 27 kasus pelemparan botol pada bulan April s/d Oktober di tahun 2018 nominal denda yang diterima oleh tim sepakbola liga1 dan liga2 sebanyak kurang lebih 1,2 milyar rupiah. Hal ini dapat merugikan tim secara finansial akibat ulah dari suporter itu sendiri. Walaupun mungkin hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan akan hasil, maupun kualitas dari pertandingan tersebut. Sebaiknya suporter tidak melakukan Tindakan yang dapat merugikan bagi

don’t throw the bottle in game!

tim kesayangan.


we no need the barrier! “FA sebagai organisasi yang berpengalaman

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

akhirnya mengambil keputusan bahwa stadion sepakbola di Inggris tidak boleh menggunakan pagar pembatas, secara psikologi hal ini dapat mengganggu psikis para suporter dalam mendukung tim� 10


Masih ingat tragedi Heysel pada tahun 1985 yang menewaskan 39 orang? pertandingan ini adalah final liga champion yang mempertemukan dua klub papan atas pada saat itu yaitu Liverpool vs Juventus tapi apa yang terjadi berikutnya yaitu dengan diawali saling ejek antar suporter dilanjutkan dengan pendukung Liverpool yang berusaha menerobos pembatas tifosi Juventus, akibatnya dinding tembok tersebut tidak kuat

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

menahan beban dan reruntuhan tembok tersebut menimpa ratusan orang sehingga mengakibatkan ratusan suporter tewas dan luka - luka.

11


Kemudian dengan kejadian tersebut membuat Margaret Thatcher Perdana Mentri Inggris saat itu sangat berang dengan berkomentar “Kita

harus membersihkan sepakbola dalam negeri dari hooliganisme, baru setelah itu mungkin kita

rekomendasi kepada FA untuk memberikan hukuman yang berat terhadap sepakbola Inggris. Apa yang terjadi kemudian UEFA memberikan hukuman kepada Liverpool tidak boleh berpartisipasi di kompetisi eropa yang dinilai tidak mampu mengendalikan suporternya,. Akan tetapi hukuman dianggap belum cukup oleh FA, mereka memperberat hukuman menjadi 5 tahun kepada seluruh klub di Inggris. Dan dari keputusan tersebut tidak ada bentuk protes dari klub - klub lainya yang menganggap sanksi itu tidak adil.

12

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

bisa bermain lagi di luar negeri,� dan memberikan


FA sebagai organisasi yang berpengalaman akhirnya mengambil keputusan bahwa stadion sepakbola di Inggris tidak boleh menggunakan pagar pembatas. Keputusan tersebut pada saat itu banyak yang meragukan dan tidak sedikit pula yang mengecam

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

karena ragu dan berpendapat akan terjadi resiko yang lebih tinggi, FA sendiri membuat aturan tambahan bahwa siapaun yang masuk stadion harus menggunakan identitas dan ada pencatatatn terhadap identitas tersebut supaya bisa memberikan sanksi individu terhadap suporter yang membuat kerusuhan dalam stadion. Peraturan tersebut akhirnya membuat para Hooligan menjadi lebih dewasa dalam menikmati pertandingan Hal ini terbukti dengan tidak adanya cerita kerusuhan dalam stadion yang menewaskan suporter, dan Stadion tanpa pagar pembatas sendiri sudah banyak

13


Identitas yang melekat inilah yang kemudian membuat orang menahbiskan dirinya menjadi suporter. Dalam tingkat yang lebih lanjut, mereka berlomba untuk menunjukkan kefanatikannya. Berusaha untuk jadi yang nomor satu untuk mendukung klub idolanya. Fenomena menjadi yang terdepan tidak sekadar berkompetisi dengan suporter klub lain dari cara mendukung tapi juga di internal masing-masing kelompok suporter pun ada ordo atau klan atau kelompok tertentu yang berusaha ingin menonjol.

Zine.Seri2/Mendukung tanpa merusak.

-Sirajudin Hasbi

14


Halo para sobat suportif, jikalau ingin memberikan masukkan, opini serta sharing sharing pengalaman kalian, kami membuka tribun diskusi untuk kalian ya, silahkan kirimkan ke email dibawah ini, atau langsung dm instagram kami ya !

suportersportif@gmail.com

Zine.Seri1/Mendukung tanpa kekerasan.

suportif_

Scan QR code jika kamu ingin melihat aktifitas kampanye ini.

15


l l a H t r a u t S t of n e m t a e e Tr

m s Th i n a g i l o l Ho l a b t o o F 78) 9 1 ( s s e in the Pr

Menyebutkan bahwa pemberitaan media yang

massif menyebabkan terjadinya amplifikasi kekerasan itu sendiri setia pada tawuran yang terjadi di stadion, bisa dipastikan bahwa berita-berita mengenai peristiwa tersebut ramai di media. Wajar saja jika tawuran dan perkelahian semakin brutal. Jika pada awalnya

perkelahian

masih

terjadi di dalam stadion atau di lingkungan stadion pada hari pertandingan, aksi kekerasan kemudian merembet tidak hanya ketika hari pertandingan. Di kafe, markas kelompok suporter dan dijalanan yang menandai wilayah kekuasaan masing-masing kelompok. Semakin brutal kekerasan yang dilakukan, semakin massif pemberitaan yang dilakukan berbagai media. Begitu seterusnya.

16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.