PANDUAN KHUTBAH JUM'AT

Page 1

The UN Migration Agency

PANDUAN KHUTBAH JUM'AT SOSIALISASI PEMOLISIAN MASYARAKAT DAN HAM MELALUI MIMBAR MESJID DI TANAH PAPUA



PANDUAN KHUTBAH JUM’AT SOSIALISASI PEMOLISIAN MASYARAKAT DAN HAM MELALUI MIMBAR MESJID DI TANAH PAPUA


ii


SAMBUTAN KEPALA KEPOLISIAN DAERAH PAPUA

Assalamu ‘ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

Pertama-tama,

ijinkan

saya

mengawali

sambutan ini dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT atas berkat dan pelindungan- Nya bagi kita sekalian sehingga buku Panduan Renungan Kotbah

dari perspektif Islam,

Protestant, Katholik, Hindu dan Budha ini dapat tersusun dengan baik. Sebagai Kapolda di Provinsi Papua tercinta ini, saya menyampaikan bahwa saya sangat menyambut baik penyusunan Buku Panduan Renungan Khutbah yang menitikberakan pada persoalan-

persoalan

sosial

kemasyarakatan, ketertiban

dan

keamanan masyarakat di Tanah Papua, sehingga kewenangan dan tanggung jawab Kepolisian Republik Indonesia khususnya di wilayah POLDA Papua ini dapat tersosialisasikan secara luas di kalangan

iii


Masyarakat Papua baik melalui mimbar-mimbar keagamaan seperti Gereja, Mesjid, Pura, dan Vihara maupun di dalam pelayanan rutin harian lainnya.

Selain

mensosialisasikan

kewenangan

dan

tanggung

jawab

Kepolisian, Kotbah-kotbah keagamaan juga merupakan wadah yang dapat

digunakan

dalam

rangka

menyampaikan

pesan-pesan

Kamtibmas kepada seluruh Masyarakat Tanah Papua dalam rangka menggugah kesadaran bahwa menciptakan dan memelihara Kamtibmas bukan semata-mata merupakan tugas Polri tapi juga merupakan tugas masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Karena itu, Buku Kumpulan Bahan Renungan Kotbah dan Renungan ini juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengisi kehidupan ini dengan melaksanakan pesan- pesan perdamaian secara universal di mana pun kita berada agar kehidupan ini bermanfaat bagi Bangsa, Negara, Agama dan Masyarakat Papua tercinta ini.

Saya juga sangat mengharapkan agar buku ini benar-benar dapat membantu para Bhabinkamtibmas yang akan menyampaikan khutbah serta renungan-renungannya terutama yang berkaitan atau bermuatan agama maupun kewenangan dan tugas- tugas kepolisian. Sebelum mengakhiri sambutan ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya Buku

iv


Kumpulan Bahan Kotbah dan Renungan kotbah

ini, khususnya

kepada IOM (International Organization for Migration) dengan pendanaan Pemerintah Kerajaan Belanda yang telah mendukung sepenuhnya penyusunan Buku ini, semoga buku ini bermanfaat untuk mendekatkan hubungan antara Polisi, pemerintah daerah dan masyarakat Papua sebagai Pilar Utama Pemolisian Masyarakat (Polmas) di Provinsi Papua tercinta ini.

Semoga buku ini bermanfaat untuk mendekatkan hubungan antara Polisi, Pemerintah Daerah dan Masyarakat Papua sebagai Pilar Utama Pemolisian Masyarakat (POLMAS) di Provinsi Papua tercinta ini. Sekian dan Terima kasih.

Wassalamu ‘ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

Jayapura, 10 Oktober 2016 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH PAPUA

Drs. PAULUS WATERPAUW Inspketur Jenderal Polisi

v


FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI PAPUA Jl. Kabupaten I No 05 A P O Kota Madya Jayapura Provinsi Papua

Phone : +62 967-536-265 Fax : +62 967-536-265 E-mail: ompung_bonar@yahoo.co.id

SAMBUTAN KETUA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI PAPUA Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sumber kehidupan dan berkat, patut kita sampaikan sembah, hormat atas kasih dan rahmatnya bagi rakyat dan bangsa Indonesia yang telah memperoleh kemerdekaan. Seluruh elemen masyarakat bersama Pemerintah, TNI dan POLRI berkomitmen untuk mengisi kemerdekaan dengan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai pijakan untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia yang aman dan damai.

Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Papua menyambut baik serta memberikan apresiasi kepada anggota Pilar Pemolisian Masyarakat

(POLMAS) tingkat provinsi yang telah menerbitkan

booklet bahan khotbah / dakwah bagi personel Bhabinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya di kampung / desa yang menjadi sasaran binaannya, baik secara individu maupun kelompok dalam

vi


rangka

membina, memelihara, menjaga, mewujudkan keamanan

dan ketertiban masyarakat. Besar harapan kami semoga buku panduan ini dapat bermanfaat, sehingga dapat meningkatkan situasi kamtibmas yang aman dan tentram.

Kami menyampaikan terima kasih kepada tim penyusun buku panduan khotbah bagi personel Bhabinkamtibmas dan Tim Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Papua bersama IOM (International Organization for Migration) yang telah berkontribusi menghasilkan buku panduan ini.

Kiranya buku panduan bahan renungan khotbah dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan

tugasnya.

Kiranya

Tuhan

menyempurnakan upaya bersama kita. Amin.

Salam Kerukunan .... ! Ketua

Pdt. Lipius Biniluk, M.Th.

vii

menolong

dan


DAFTAR ISI

i

|

Halaman Judul

ii

|

Sambutan Kapolda Papua

vi

|

Sambutan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua

viii |

Daftar Isi

1

Larangan Mengambil Hak Milik Orang Lain (Pencurian, Pungli

|

dan Penipuan) 9

|

24 |

Kemelaratan Ekonomi Dalam Pandangan Islam Menghindari Pertikaian Bangsa di Antara Sesama Bangsa Guna Mewujudkan Negeri Yang Bersatu, Aman, dan Damai

34 |

Larangan Merusak Alam (Pembakaran Hutan)

40 |

Remaja dan Pemuda Sebagai Aset Masa Depan Bangsa

48 |

Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Universalitas

60 |

Narkoba dan Sejenisnya Racun Bagi Umat Islam

68 |

Perspektif Islam Mengenai Radikalisme Agama

viii


81

|

Pergaulan Bebas Remaja dan Aborsi

92 |

Perspektif Islam Mengenai Korupsi

112 |

Larangan Saling Membunuh Terhadap Sesama Manusia

127 |

Keluarga : Dasar Pembentukan Karakter Anak Bangsa

ix


x


LARANGAN MENGAMBIL HAK MILIK ORANG LAIN (PENCURIAN, PUNGLI DAN PENIPUAN)

“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).” [HR Muslim].

Assalaamu’alikum Wr. Wb. Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia, Kembali kita hadir di rumah-rumah Allah, di Masjid Allah, kita melangkahkan kaki, mengatur shoff secara rapi dan teratur, menghadap kiblat. Sejenak kita tinggalkan hiruk pikuk kehidupan dunia dengan berbagai aktivitas di dalamnya, kita rehat sejenak untuk menata hati pikiran, duduk bertafakur di “rumah Allah “untuk mendirikan sholat secara berjamaah. Kita melakukan ini semua karena kita masih memiliki iman dalam dada, kita masih punya keyakinan yang tak tergoyahkan “bahwa suatu saat semua yang hidup akan mati tanpa terkecuali kita sendiri “. Keyakinan itulah yang terus menerus membisikan kita untuk tidak semua waktu kita habiskan untuk mengejar dunia, mengejar harta, materi dan jabatan. Panduan Khutbah Jum’at | 1


Ada waktu yang kita fokuskan untuk sholat dan ibadah-ibadah lainnya. Oleh sebab itu, melalui mimbar ini kami menyeru kepada kita sekalian untuk bertakwa kepada Allah SWT, Takwa dalam artian memelihara diri dari segala bentuk kemusyrikan dan kemaksiatan yaitu dengan menjalankan semua perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganNya. Alhamdulillah, segala pujian hanyalah milik Allah. Dia-lah yang telah memberikan ampunan kepada setiap pelaku dosa. Dan Allah pula yang telah melipat-gandakan pahala bagi para pelaku kebajikan. Dia melimpahkan berbagai kebaikan dan kenikmatan kepada segenap makhlukNya. Ketahuilah, pemberian terbaik yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba adalah keimanan dan ketakwaan. Kekurangan harta, kesulitan hidup dan segala bentuk permasalahan hidup tidak menjadikannya jauh dari Allah SWT. Begitupun sebaliknya kekayaan dan kecukupan hidup, hendaknya tidak menjadi penghalang seseorang untuk bertakwa. Dia juga harus yakin, bahwa iman dan takwa merupakan nikmat dan karunia Allah semata. Oleh karena itu, pemberian yang sedikit, jika disyukuri dan dirasa cukup, itu lebih baik daripada banyak tetapi masih menganggapnya selalu kekurangan. Sehingga tidaklah berfaidah limpahan nikmat dan banyaknya harta bagi orang-orang yang tidak bersyukur kepada Allah.

2 | Panduan Khutbah Jum’at


Kaum muslimin, sidang Sholat Jum’ah yang berbahagia Ingatlah, kekayaan tidak disebabkan harta yang melimpah. Namun kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan yang terdapat pada jiwa. Yaitu jiwa yang selalu qana’ah (yaitu rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan) dan menerima dengan lapang dada setiap pemberian Allah kepadanya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Sungguh beruntung orang yang telah berserah diri, diberi kecukupan rizki dan diberi sifat qana’ah terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya”. [HR Muslim] Namun para pemburu dunia yang tamak, telah menempuh jalan menyimpang dalam mencari harta. Mereka lakukan dengan cara batil, melakukan tipu daya, memanipulasi, dan mengelabuhi orangorang yang lemah. Bahkan ada yang berkedok sebagai penolong kaum miskin, tetapi ternyata melakukan pemerasan, memakan harta orang-orang yang terhimpit kesusahan. Dengan kekuasaannya maupun kewenangannya dia lakukan pungutan liar (pungli) dengan berbagai macam modus dan cara. Tengoklah betapa membudayanya kajahatan perampasan hak-hak orang lain begitu kasat mata di tengah-tengah

kehidupan

berbangsa

dan

bermasyarakat,

diantaranya :

Panduan Khutbah Jum’at | 3


1. Pungutan liar ( Pungli ) Di tengah masyarakat mulai dari urusan remeh temeh perijinan ditingkat RT, SIM hingga urusan perijinan investasi yang rumit. Karena pungli merupakan pungutan yang tidak memiliki dasar hukum agar seseorang tetap membayarnya agar urusannya lancar. Masyarakat sebenarnya sangat keberatan namun apa daya karena berhadapan dengan mereka yang memiliki kekuasaan. Islam dengan sangat tegas malarang pungutan liar (pungli) sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran: a. Surah As-Syura (42) ayat 42 Artinya : “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih” b. Surah Al-Nisa (4) ayat 29 Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya

Allah

adalah

Maha

Penyayang

kepadamu”. (QS: Al-Nisa (4) ayat 29) c. Hadist Rasulullah Saw. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang kerjanya melakukan pungutan liar.” (HR. abu Dawud).

4 | Panduan Khutbah Jum’at


2. Penipuan Perbuatan menipu merupakan salah satu penyakit yang merusak hubungan

mu’amalat

(interaksi

sosial

kemasyarakatan).

Perbuatan ini akan mengakibatkan hilangnya rasa saling mempercayai antara sesama. Apabila kepercayaan sudah tidak ada di antara masyakat, maka rasa syak wasangka, egois dan dendam akan merajalela dalam tubuh masyarakat, dan rasa saling tolong menolong pun akan lenyap. Padahal kita telah mengetahui bahwa tolong-menolong ini adalah faktor terpenting bagi terselenggaranya hubungan mu’amalah yang sehat, dan dapat menghantarkan masyarakat ke arah kemajuan dan kebaikan.

Siapa saja untuk melakukan pekerjaan menipu berarti ia memasuki cara yang berseberangan dengan jalan yang dipakai Islam dan kaum muslimin. Sedangkan Rasulullah mengecam pelakunya bukan termasuk golongan umat Rasulullah. Adapun larangan kejahatan penipuan al-quran: a.

Surat Al-mutoffifin ( 83) ayat 1-6 : Artinya “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari

Panduan Khutbah Jum’at | 5


(ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam ini”. (QS. 83: 1-6).

b. Hadist Nabi Muhammad SAW. Ada salah satu riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah lewat di pasar lalu menjumpai tumpukan makanan. Beliau memasukkan tangannya ke dalam makanan tersebut, tiba-tiba terasa tangannya menyentuh sesuatu yang basah dalam tumpukan makanan tersebut. Beliau lalu bertanya kepada pedagang makanan tersebut: “Apa yang basah-basah ini wahai yang mempunyai makanan ini?” Pedagang menjawab: “Wahai

Rasulullah,

makanan

itu

terkena

air

hujan”.

Mendengar jawabannya itu Rasulullah SAW bersabda: “Kenapa engkau tidak meletakkannya di atas agar bisa dilihat oleh pembeli ? Barang siapa yang menipu, ia bukan termasuk golonganku”. (Hadits riwayat Muslim dan Turmudzi)” 3. Pencurian Perilaku mencuri saat ini sangat banyak ditemui, bahkan ada yang menjadikannya profesi untuk menghidupi diri dan keluarganya. Padahal Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah

6 | Panduan Khutbah Jum’at


menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).” [HR Muslim].

“Sungguh akan datang kepada manusia suatu masa, yaitu seseorang tidak lagi peduli dari mana dia mendapatkan harta, dari jalan halal ataukah (yang) haram”. [HR Bukhari]

Kepada para majikan, ingatlah! Janganlah Anda menyunat upah para pegawai, atau malah enggan membayarnya. Takutlah kepada Allah. Ketahuilah, para pegawai yang telah bekerja tersebut, mereka telah mengorbankan pikiran, waktu dan tenaga untuk Anda. Para pekerja itu juga memiliki tanggungan anak dan isteri yang harus dinafkahi. Sungguh, celakalah orang-orang yang berbuat zhalim.

Hadirin sekalian, Seseorang yang memakan harta haram, hidupnya tidak akan tenang dan bahagia. Doa yang dia panjatkan akan tertolak. Jangankan di akhirat mereka celaka, hidup merekaa di dunia pun banyak yang sengsara, karena harus berakhir dipenjara, naaudzubillah. Oleh karena itu, ingatlah terhadap hari pembalasan siksa di akhirat. Hari dimana semua amal diperhitungkan dan dipertanggung jawabkan “hari perhitungan”. Para pelaku kezhaliman akan mengalami kebangkrutan di akhirat. Meskipun ia membawa pahala begitu

Panduan Khutbah Jum’at | 7


banyak yang dikumpulkan ketika di dunia, namun pahala-pahala yang telah berhasil ia himpun sewaktu di dunia, akan dialihkan kepada orang-orang yang pernah dia zhalimi, yang pernah dia curi, yang pernah dia pungli. Jika pahalanya telah habis sementara kezhaliman yang ia lakukan belum bisa tertutupi, maka dosa orang-orang yang dia zhalimi dialihkan kepada dirinya, sehingga dia terbebani dengan dosa orang-orang yang ia zhalimi tersebut, sehingga ia pun bangkrut tanpa pahala. Dan akhirnya dilemparkan ke dalamjurang api neraka. Wallahu ‘a’lam Bisshowab.

‫ َو َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬،‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْالعَظِ ي ِْم‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬ ِّ ‫ت َو‬ ‫هللا‬ ِ ‫ْاآل َيا‬ َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأَسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ِ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

8 | Panduan Khutbah Jum’at


‫‪KEMELARATAN EKONOMI DALAM‬‬ ‫‪PANDANGAN ISLAM‬‬ ‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫يُضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫َ‪.‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َتمُو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللا َك َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف َ‬ ‫از‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َف ْو ًزا عَظِ يمًا أَمَّا َبعْ ُد‬

‫‪Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,‬‬ ‫‪Kita semua patut bersyukur kepada Allah SWT. sebab pada siang ini‬‬ ‫‪kita dapat melaksanakan shalat jumat secara berjamaah di masjid‬‬ ‫‪yang mulia ini, sebagai tanda kesyukuran dan ketakwaan kita pada‬‬‫‪Nya. Allah SWT. Telah memberi kita karunia-Nya yang tidak terbilang‬‬ ‫‪banyaknya, dan salah satu diantara semua karunia-Nya tersebut‬‬ ‫‪Panduan Khutbah Jum’at | 9‬‬


berupa kesehatan dan kekuatan lahir batin. Mengapa demikian, sebab betapa banyak diantara saudara-saudara kita yang seiman tak dapat meluangkan waktunya untuk datang ke masjid-masjid Allah SWT. untuk melaksanakan perintah Allah ini, yakni shalat jumat berjamaah. Boleh jadi, mereka sedang sakit terbaring di rumah sakit, ataukah karena kesibukan mereka mencari harta sampai-sampai lupa untuk memenuhi paggilan Allah SWT. yang sangat agung ini. Ternyata, hidayah-Nya hanya diberikan pada mereka mereka yang Allah kehendaki saja. Shalawat dan salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabat beliau serta orang-orang yang tetap istiqamah dengan Islam ini. Mudahmudahan, kita mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW. pada hari kiamat kelak. Amin ya rabbal‘alamin. Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Diantara 25 nabi dan rasul yang menjadi teladan kaum muslim pun, ada yang kaya dan ada yang miskin. Begitu pula para sahabat, ada yang kaya dan miskin. Tetapi tidak sedikit diantara para sahabat Nabi Muhammad SAW. yang kaya raya. Sebutlah misalnya, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf dan sejumlah sahabat lainnya. Nama-nama sahabat tersebut, terkenal dalam sejarah sebagai sahabat kaya. Namun di tengahtengah hidup serba berkecukupan harta, mereka tidak pernah menyombongkan diri, pamer kekayaan dan hidup boros. Tetapi justru dengan harta yang mereka miliki itu digunakan untuk 10 | Panduan Khutbah Jum’at


menyokong gerakan dakwah Islam yang diemban Nabi Muhammad SAW. Mereka memperlihatkan sebuah sikap dermawan untuk ditiru setiap manusia di jagat raya ini. Kekayaan harta yang dipunyai tak membuat mereka menjadi sombong, angkuh, dan lupa diri.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah SAW. Secara tersirat menyebutkan bahwa kemiskinan boleh jadi menjadi musuh orangorang beriman. Sebab, ia bisa mengantarkan manusia pada kekafiran (kaadal faru an yakuuna kufran). Sebaliknya, kekayaan boleh jadi pula menjadikan perantara menjadikan kita sebagai hamba Allah SWT. yang dimulikan Allah SWT. Rasulullah SAW. bersabda: Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan kepada Allah. (H.R. Ad-Dailami). Itulah sebabnya, dalam al- Quran Allah SWT. berfirman:

َ ُّ َ َ ُ َ ُ ۡ ُ ۡ َۡ ۡ َّ َ ُ ۡ َ َ َّْ‫ونْب ْهِۦْ َع ُدو‬ ُ َ َّ ِْ ‫اطْٱۡلي‬ ِ ‫وأعِدواْ​ْلهمْماْٱستطعتمْمِنْقوةْٖومِنْرِب‬ ِ ‫لْترهِب‬ َ َ َ َ َّ َ َ َ ۡ ُ َّ ُ َ َ َّ ُ َ ‫ّلل ْ َي ۡعلَ ُم ُه ۡم‬ َ ‫اخر‬ ْ‫ْو َما‬ ُْ ‫ين ْمِن ْدون ِ ِه ۡم َْل ْت ۡعل ُمون ُه ُم ْٱ‬ ْ ‫ٱ‬ ۡۚ ِ ‫ّللِ ْوعدوكم ْوء‬ َ َ ُ ُ َ َ ُۡ َ ُ ُ َ َّ َّ َ ‫ِنَْشءِْٖف‬ ْ​ْ٦٠ْ‫ك ْۡمْ َوأنت ۡمَْلْتظل ُمون‬ ْ ‫ّلل ِْيُ َوفْإ ِ َۡل‬ ْ ‫ْسبِي ِلْٱ‬ ‫تن ِفقواْم‬ ِ ۡ Terjemahannya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan Panduan Khutbah Jum’at | 11


musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q.S. al- Anfal/8: 60).

Ayat ini memberi isyarat, bahwa sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk menjadi kaya. Artinya, jika ingin hidup baik maka dibutuhkan kemampuan untuk menyiapkan perbekalan yang cukup, berupa harta baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Itulah sebabnya, Yusuf Qardhawi mengatakan, bahwa menurut pandangan Islam tidak dapat dibenarkan sesorang yang hidup di tengah masyarakat Islam, sekalipun ahl al-dzimmah (warga negara non muslim) menderita lapar , tidak berpakaian, menggelandang (tidak bertempat tinggal dan membujang). Selanjutnya Yusuf Qardhawi juga menjelaskan bahwa biaya pengobatan dan pendidikan pun termasuk kebutuhan primer yang harus dipenuhi dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa Islam mewajibkan setiap individu untuk berusaha dengan baik, guna merealisasikan kehidupan yang layak. Paling tidak, bisa memenuhi kebutuhan primernya, seperti makan, minum, tempat tinggal, pakaian dimusim dingin dan di musim panas dan lainnya. Oleh karena itu, Islam menganjurkan kepada setiap individu untuk tidak boleh berdiam diri dan berpangku tangan saja menunggu belas kasih dari orang lain. Sebab, pangkal dari semua 12 | Panduan Khutbah Jum’at


kemiskinan yang melilit hidup manusia adalah sikap berdiam diri. Bukankah jika dilihat dari pengertian miskin itu sendiri, kata miskin berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata sakana yang berarti diam atau tenang.

Memperhatikan akar kata miskin tersebut, dapat diperoleh kesan bahwa bahwa factor utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam diri atau berdiam diri, enggan atau tidak dapat bergerak dan berusaha. Quraish Shibab mengatakan bahwa orang yang enggan atau berdiam diri dan tidak berusaha dalam bekerja dengan baik adalah penganiayaan terhadap diri sendiri. Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Al-Quran dengan jelasnya memberikan motivasi kepada manusia untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, sebab tidak ada satu makhluk pun di bumi ini, terkecuali telah disiapkan oleh Allah SWT. Hal ini tampak dari firman-Nya:

َۡ َّ َ َ َّ َ َّ َ َ ۡ ُ ُ َ ۡ َ َ َ ُ ۡ َّ َ َ​َ ْ‫ّللِ ْرِزقها ْويعلم ْمست ْقرها‬ ْ ‫ۡرض ْإَِل ْلَع ْٱ‬ ْ ِ ‫ِْف ْٱۡل‬ ِ ‫۞وما ْمِن ْدٓاب ٖة‬ ّٞ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ ُّ ‫ْۚۡكِْفْك َِتَٰب‬ ْ​ْ٦ْ‫ني‬ ‫ب‬ ‫ْم‬ ‫ومستودعها‬ ِ ٖ ِ ٖ Terjemahannya:

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (Q.S. Hud/11: 6). Panduan Khutbah Jum’at | 13


Oleh karena itu, ayat tersebut memberi penegasan bahwa semua makhluk Allah SWT. di muka bumi ini telah disediakan Allah SWT. tinggal makhluknya itu berusaha dan mencari rezki tersebut. Ayat tersebut, sekaligus memberi isyarat bahwa Allah memberikan jaminan siapa yang aktif bergerak dan berusaha, pastikan dapat memperoleh apa yang diusahakannya tersebut. Hal ini berlaku bagi semua makhluknya, termasuk manusia itu sendiri. Lebih tegas lagi ditegaskan Allah SWT. dalam firman-Nya:

َۡ َ َ ُ َّ َ ۡ ُ َ َّ َ َ ۡ َ ُ َ ْ‫ّلل ِ َْل ُْت ُصوها ْۗٓإِن‬ ْ ‫اْسأۡلُ ُموهُۚۡ ِْإَونْت ُع ُّدوا ْن ِعمت ْٱ‬ ‫ِنْك ْم‬ ‫َو َءاتىَٰكم ْم‬ ِ َّ َ ُ َ َ َ َٰ َ ۡ ْ​ْ٣٤ّْٞ‫ّْكفار‬ٞ‫نْلظلوم‬ ْ ‫ٱ ِۡلنس‬ Terjemahannya: Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Q.S. Ibrahim/14: 34).

Dengan begitu, semua makhluk-Nya diberi ruang oleh Allah SWT. untuk tidak boleh berdiam diri, akan tetapi terus bekerja dan berusaha dengan tujuan untuk memenuhi hajat hidupnya. Hamparan bumi yang luas yang disiapkan Allah untuk ummat manusia tidak terhingga dan tidak terbatas. Seandainya sesuatunya telah habis, 14 | Panduan Khutbah Jum’at


maka ada alternatif lain yang disediakan Allah selama manusia berusaha. Kemiskinan terjadi karena adanya ketidakseimbangan dalam perolehan sumber daya alam dan faktor pola pikir yang keliru dan tingkat pendidikan yang tidak memadai, dan satu hal sering kita lupakan yaitu setelah berusaha jangan pernah abai untuk memohon kepada Allah yang maha kaya, yang karunia-Nya terus menerus kita nikmati.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk berkata bahwa sumber daya alam terbatas, tetapi sikap manusia terhadap pihak lain, dan sikapnya terhadap dirinya itulah yang menjadikan sebagian manusia tidak memperoleh sumber daya alam tersebut. Kemiskinan terjadi, disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan dalam perolehan atau penggunaan sumber daya alam itu yang dalam ayat al- Quran di atas disebut dengan sikap aniaya. Atau boleh juga disebabkan

karena

manusia

enggan

untuk

menggali

dan

memaksimalkannya guna kepentingan dan kemaslahatn hidupnya, baik secara individu maupun kelompok.

Di sisi lain dapat dimungkinkan pula, bahwa manusia tidak sanggup untuk menggali potensi alam yang melimpah ruah itu yang telah Allah sediakan untuk kepentingan hidup manusia. Bentuk itulah yang sebut dengan sikap kufur. Dengan demikian, manusia selalu dituntut untuk memaksimalkan potensi dirinya dalam mencari, menggali,

Panduan Khutbah Jum’at | 15


mengeksplorasi alam raya untuk kepentingan dan kemaslahatan hidupnya. Manusia tidak boleh berdiam diri, tetapi selalu dituntut untuk bekerja keras mencari rizki dan karunia Allah SWT. Allah SWT. berfirman dalam al-Quran surah al-Jum‘ah/62: 10.

َۡ َُۡ َ ۡ َ َّ َّ ‫فَإ َذا ْقُض َيت ْٱ‬ ُ ِ َ‫لصلَ َٰوْةُ ْ ْفَٱنت‬ ِْ‫ّلل‬ ْ ‫ۡرض ْ ْوٱبتغواْ ْمِن ْفض ِل ْٱ‬ ْ ِ ‫ِشواْ ْ ِ​ِف ْٱۡل‬ ِ ِ ِ َّ َّ َ ُ ۡ ُۡ ُ َ َّ ٗ ِ ‫ّللْكث‬ ْ​ْ١٠ْ‫رياْل َعلك ۡمْتفل ُِحون‬ َْ ‫َْوٱذك ُرواْ​ْٱ‬ Terjemahannya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S. al-Jum‟ah/62: 10).

Semua manusia yang hidup dalam masyarakat dan komunitas muslim dituntut untuk bekerja atau berusaha mengembara di muka bumi dan makan rizki Allah SWT. sebagaimana dilukiskan dalam al-Quran Surah al-Mulk/67:

َّ ُ ُ​ُ َ َ َ َ ُ َ ٗ َُ َ َ ۡ ُ ُ َ َ َ َ ْ‫ْوُكوا ْمِن‬ ‫ْفٱ ۡمشواْ ْ ِ​ِف ْمناكِبِها‬ ْ ‫ۡرض ْذلوَل‬ ْ ‫ه َْو ْٱَّلِي ْجعل ْلكم ْٱۡل‬ ُ ُّ ۡ َ ْ​ْ١٥ْ‫ور‬ ُْ ‫ِإَوَلهِْٱلنش‬ ْ​ْ‫رِ ۡزق ِ ْهِۦ‬ Terjemahannya:

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Q.S. AlMulk/67: 15).

16 | Panduan Khutbah Jum’at


Melalui ayat tersebut, Allah SWT. memerintahkan kepada kita untuk berusaha dengan serius dan sungguh-sungguh baik secara perorangan maupun secara berkelompok untuk mencari karunia Allah SWT. Usaha dan bekerja merupakan senjata pertama dalam memerangi kemiskinan. Ia adalah penyebab pertama untuk menghasilkan harta benda (kekayaan). Dengan bekerja dan berusaha, menjadi langkah awal untuk memakmurkan bumi yang telah diserahkan Allah SWT. kepada manusia untuk dikelola dengan baik. Hal ini seperti difirmankan Allah SWT. dalam al-Quran yang menggambarkan bagaimana Nabi Shaleh menyeru kepada kaumnya:

َ ۡ ۡ ِ ۡ َ َٰ َ َ َ ٗ َٰ َ ۡ ُ َ َ َ ُ َ َٰ َ ُ َ َ َ َّ ُ ُ َٰ ْ‫ّلل ْماْلكمْمِن ْإِل ٍه‬ ْ ‫۞ِإَول ْممود ْأخاهم ْٰل ِحا ْۚۡقا ْٰقوم ْٱعبدواْ ْٱ‬ ْ َ َ َ ۡ ۡ َ َ ۡ َُ​ََۡ ۡ َ ُ َ ُ ُۡ َ ُ ُ‫وهْ ُم َّمْت‬ ْ‫وبوا‬ ُْ ‫اْفٱ ۡس َتغفِ ُر‬ ْ ‫ۡرضْ ْوٱستعمرك ْمْفِيه‬ ْ ِ ‫ريْهُۥْ​ْه َوْأنشأكمْم َِنْٱۡل‬ ‫غ‬ ُّ ّٞ َ َ َّ ۡ َ ّٞ ‫ُّْم‬ ْ​ْ٦١ْ‫يب‬ ِ ‫إَِل ِۚهِْإِنْر ِّبْق ِريب‬ Terjemahannya:

Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba- Nya)." (Q.S. Hud/11: 63).

Panduan Khutbah Jum’at | 17


Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk memasuki pintu usaha yang ia kehendaki, asalkan halal serta sesuai dengan kemampuan dan kecenderungan hatinya dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Islam juga tidak menutup pintu usaha atau lapangan pekerjaan tertentu kecuali jika hal tersebut nyatanyata akan berdampak buruk (negatif) baik untuk dirinya, lingkungan sosial

(masyarakat).

Baik dampak

negatif

yang

ditimbulkan secara material atau pun secara maknawi. Islam memberi apresiasi dan penghargaan yang sangat tinggi bagi setiap manusia yang bekerja dan berusaha dengan tenaga dan pikirannya untuk menafkahi keluarganya. Islam mengajarkan agar setiap kita dapat makan dari hasil tetesan keringat kita sendiri. Demikian pula, Nabi Muhammad SAW. mengajarkan kepada kita bahwa bagi majikan agar menyegerakan upah kerja bagi para buruhnya sebelum keringat mereka kering. Begitu pula Islam mengecam para majikan yang tidak memberikan upah yang layak dengan pekerjaan yang telah dilakukan tanpa dikurangi atau di-sunat sedikitpun dan tidak menyimpang dari kesepakatan semula. Sebab, bila majikan memberikan upah atau gaji di bawah atau kurang dari yang menjadi haknya, itu berarti ia telah melakukan sebuah bentuk kezaliman dan penganiayaan. Sedangkan kezaliman merupakan suatu perbuatan yang mendapat kecaman keras dalam Islam. Itulah sebabnya, Islam sangat tidak mentolerir adanya sikap menzalimi orang lain, meskipun dengan jalan 18 | Panduan Khutbah Jum’at


mengurangi hak-hak pekerja, apalagi sampai mengurangi gaji atau upah para pekerja itu. Tetapi patut dicatat oleh kita, bahwa Islam memberi penghargaan yang tinggi kepada setiap orang yang bekerja keras untuk menafkahi diri dan keluarganya, sehingga tidak menjadi orang yang meminta-minta. Prinsip dasar ini seperti yang dijelaskan Nabi Muhammad SAW, dalam doanya: Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan dan kehinaan, dan Aku berlindung pula dari menganiaya dan dianiaya. (H.R. Ibnu Majah dan Al-Hakim). Ini berarti bahwa, nabi mengajarkan kepada kita untuk berlindung pada Allah dari kefakiran. Tentunya, untuk keluar dari lilitan keadaan itu, kita dianjurkan untuk giat bekerja keras, dan tidak boleh menjadi orang yang malas dan berdiam diri. Sikap malas ini, jika diperturutkan oleh setiap individu, maka dimungkinkan manusia itu akan tetap berada pada buritan (lingkaran) kemiskinan yang menerpanya. Jika itu terjadi, maka patutlah kiranya kita harus mawas diri, seperti yang tercermin dalam ungkapan hampir saja kefakiran itu menjadi kekufuran. Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jalan pertama dan utamanya yang diajarkan al-Quran untuk pengentasan kemiskinan adalah kerja dan usaha yang diwajibkannya atas setiap individu yang mampu. Puluhan ayat yang memerintahkan dan mengisyaratkan

Panduan Khutbah Jum’at | 19


kemuliaan bekerja. Segala pekerjaan dan usaha halal dipujinya, sedangkan segala bentuk pengangguran (berdiam diri) dicelanya.

Terjemahannya:

َ َ َ َ َٰ َ َ ‫ْفَٱ‬ َ ‫ْفَْإ َذاْفَ َر ۡغ‬ ْ​ْ٨ْ‫ْفٱ ۡرغب‬ ْ ‫ْ​ِْإَولْربِك‬٧ْ‫ب‬ ْ ۡ ‫نص‬ ْ‫ت‬ ِ

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Ash Sharh/94: 7-8). Rasulullah SAW. juga pernah bersabda: Salah seorang diantara kamu mengambil tali, kemudian membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya lalu dijualnya, sehingga ditutup Allah air mukanya, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang, baik ia diberi maupun di tolak. (H.R. Bukhari). Kalau di tempat seseorang berdomisili, tidak menemukan lapangan pekerjaan, al-Quran menganjurkan kepada siapa saja untuk untuk berhijrah mencari tempat lain, dan ketika itu pasti dia bertemu di bumi ini, tempat perlindungan yang banyak dan keluasan. Allah SWT. berfirman dalam al-Quran surah an-Nisa/4: 100.

َۡ ٗ َ َ َ ٗ َ ٗ َ َٰ َ ُ َّ ۡ َ ْ‫ّلل‬ َ َ ُ ‫۞و َم‬ َ َ ۡ ‫نْي َها‬ ْ‫ۡرضْمرغماْكثِرياْوسعة ْۚۡومن‬ ْ ِ ‫ِْف ْٱۡل‬ ِ ‫َيد‬ ِ ‫جر‬ ِ ِ ِ ْ ‫يلْٱ‬ ِ ِ ‫ِْفْسب‬ َ َ ۡ َ َ ُ ۡ َ ۡ ُ ۡ ۡ ُ َّ ُ َّ َ ۡ َُۡ َۡ َُ ْ‫ْوق َع‬ ‫ت ْفقد‬ ْ ‫ول ِۦْممْيد ْرِكهْٱلمو‬ ِْ ‫ّلل ِْ َو َر ُس‬ ْ ‫ج ًراْإِلْٱ‬ ِ ‫َيرجْ ِم ۢنْبيت ِ ْهِۦ ْمها‬ ُ َ ُ َّ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ ۡ َ ٗ َّ ٗ ْ​ْ١٠٠ْ‫ِيما‬ ْ ‫ّللْغفوراْرح‬ ْ ‫ّللِْۗٓوَكنْٱ‬ ْ ‫أجرْهۥْلَعْٱ‬ 20 | Panduan Khutbah Jum’at


Terjemahannya: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. AnNisa/4: 100).

Dengan demikian, Islam tidak pernah mentolerir setiap orang yang malas. Sebab, sikap dan mental yang malas, akan melahirkan kemiskinan. Miskin yang dimaksudkan dalam segala bentuk. Ketika seseorang malas dalam bekerja, maka dimungkinkan ia akan miskin harta. Ketika seorang pelajar atau mahasiswa malas dalam belajar, maka dimungkinkan ia akan miskin ilmu pengetahuan. Ketika seseorang malas dalam mencari informasi yang berkenaan dengan peningkatan taraf dan perbaikan hidupnya, ia akan tertinggal informasi itu, sehingga formasinya telah diisi orang lain.

Begitu juga orang yang malas dalam beribadah dan beramal shaleh, maka dimungkinkan ia akan menderita serta merana nantinya di akhirat. Sebab, setiap hamba akan membawa amal kebaikannya masing-masing dalam menghadap Allah SWT. Jika sikap malas ini telah menjadi karakter diri, sangat dikhawatirkan ia akan melakukan

Panduan Khutbah Jum’at | 21


tindakan kejahatan, seperti mencuri, menipu, merampok dan boleh jadi akan melakukan pembunuhan. Ketiga jenis perbuatan terlarang itu, sangat bertentangan dengan norma agama, sosial, hukum negara dan nilai-nilia kemanusiaan. Tindakan tersebut juga bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yakni seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Itu artinya, bahwa setiap pribadi yang melakukan tindak kekerasan sesungguhnya telah melanggar haK-hak dasar setiap manusia, demikian pula hak untuk hidup dan merdeka serta hak kebebesan untuk menjalani kehidupannya sebagai makhluk Tuhan. Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Ketika terjadi tindakan kriminal seperti tersebut sebagai akibat dari sikap

malas

itu,

maka

setiap

individu

diharapkan

untuk

mencegahnya, satu diantarnya adalah melaporkan kepada pihak kepolisian, karena polisi dan masyarakat saat ini memiliki tugas untuk bersama-sama mencegah tindakan yang tak terpuji tersebut. Dan pihak pemerintah diharapkan untuk turut serta menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak untuk rakyatnya.

22 | Panduan Khutbah Jum’at


‫آن ْالعَظِ ي ِْم‪َ ،‬و َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬ ‫ار َ‬ ‫َب َ‬ ‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫ت َو ِّ‬ ‫هللا‬ ‫ْاآل َيا ِ‬ ‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ .‬أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأَسْ َت ْغ ِف ُر َ‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

‫‪Panduan Khutbah Jum’at | 23‬‬


MENGHINDARI PERTIKAIAN BANGSA DI ANTARA SESAMA BANGSA GUNA MEWUJUDKAN NEGERI YANG BERSATU, AMAN, DAN DAMAI ‫السَلم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬ ‫الحمد هلل الذى ارسل رسوال مبشرين ومنذرين وداعيا إلى هللا‬ ‫بإذنه وسراجا منيرا أللهم فصلى وسلم على سيدنا محمد وعلى‬ (‫آله وأصحابه أجمعين )أما بعد‬

Ma’asyiral muslimin Jama’ah Jumat saudaraku yang dirahmati Allah, Segala puji Bagi Allah SWT., yang telah menyatukan hati hambahambanya dalam ikatan persaudaraan dalam Islam (ukhuwah Islamiyah), Persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyah), dalam suasana damai, dengan nikmat kedamaian dan ketenangan ini sehingga kita dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna dan dapat mengabdi kepadaNya. Shalawat dan salam kita persembahkan kepada Rasulullah SAW., para keluarganya, sahabat-sahabatnya yang mengajarkan ukhuwah (persatuan) dan memancangkan keteladanan. Maka para sahabat beliau pun menjadi generasi terbaik yang luar biasa kasih sayangnya kepada sesama umat manusia.

24 | Panduan Khutbah Jum’at


Jamaah Jumat saudaraku yang terhormat, Allah SWT., memerintahkan kita untuk menjalin persatuan dan kesatuan, yaitu berpegang teguh kepada agamaNya. Dia melarang kepada umat ini hidup dalam perselisihan dan perpecahan karena perpecahan akan menghilangkan kekuatan. Persatuan dan kesatuan umat disebut juga ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan di tengah umat. Islam menganjurkan kita untuk menjalin persatuan dan kesatuan sebagaimana terdapat dalam al- Qur‘an:

ُ َ َ َ َ ٗ َ َّ ۡ َ ُ َ ۡ َ ..........ْ‫اْوَلْتف َّرقوا‬ ‫ّلل َِْجِيع‬ ْ ‫ْوٱعت ِصمواْ​ْ ِ​ِبب ِلْٱ‬ Terjemahannya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,....” (Q.S. al-Imran / 3:103). Jamaah Jumat saudaraku yang terhormat, Ayat tersebut mengandung spirit perekat yang sangat berharga bagi kehidupan umat manusia saat ini, karena ayat itu menganjurkan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan di antara sesama. Kita semua patut

bersyukur

dengan

banyaknya

kumpulan

kumpulan

persaudaraan yang telah digagas oleh para tokoh masyarakat untuk membangun persaudaraan, baik itu berupa kumpulankumpulan formal, seperti melalui organisasi, kumpulan informal, seperti pengajian-pengajian yang diselenggarakan secara terjadwal atau spontan. Dengan berpartisipasi dalam berbagai forum, diharapkan

Panduan Khutbah Jum’at | 25


bahwa persaudaraan itu semakin kuat dan meluas jangkauannya. Walaupun sudah banyak usaha bersama yang diciptakan oleh tokohtokoh agama dan tokoh masyarakat, namun yang terjadi bahwa di antara Islam masih saja muncul adanya pertengkaran dan pertikaian. Agama Islam adalah agama yang dapat mewujudkan persatuan dan persaudaraan yang tulus bagi sesamanya dimanapun ia berada. Islam sangat menganjurkan kepada seluruh umat manusia yang hidup di dunia ini untuk saling kasih mengasihi, sayang menyayangi tidak terbatas hanya antar satu golongan dan suku saja, tetapi antara bangsa yang satu dan bangsa yang lain. Bahkan kita sebagai umat manusia diperintahkan untuk menyayangi seluruh makhluk Allah SWT. Kehadiran Islam sesuai namanya adalah selamat, yaitu pembawa keselamatan dan kedamaian. Oleh sebab itu, kita sebagai penganut agama Islam harus mampu memperlihatkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama persatuan dan persaudaraan untuk semua umat manusia di muka bumi ini. Islam mengajarkan umatnya untuk mempertahankan

serta

memelihara

diri,

memelihara

jiwa,

memelihara harta dan keturunan, sampai dengan mempertahankan tanah tumpah darah tercinta yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ajaran

mempersatukan

umat,

dan

membangun

masyarakat sebagai bagian dari iman. Sebagai contoh yang kita ambil adalah, bahwa Rasulullah SAW., beliau adalah seorang pemimpin dan

26 | Panduan Khutbah Jum’at


negarawan yang telah berhasil menyatukan berbagai golongan masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun saling bermusuh musuhan. Kehadiran Nabi SAW., di tengah masyarakat Mekah sekaligus mempersatukan kaum pribumi (Kaum Anshar) dan pendatang (kaum Muhajirin) dalam satu tatanan masyarakat yang kosmopolitan, sehingga mereka diikat dalam satu tatanan kekeluargaan yang indah. Jamaah Jumat saudaraku yang di rahmati Allah, Kita perlu merenungkan betapa Allah SWT., telah memberikan rahmat yang melimpah dan karunia yang tidak terhingga kepada bangsa ini, terutama kita di bumi Maluku ini dengan dikaruniai kekayaan budaya bahasa dalam masyarakat hukum adat yang bertebaran

di

dataran

Tanah

Papua.

Begitu

juga

dengan

kemajemukan masyarakat ini bagaikan hamparan bunga di taman yang beraneka warna. Sehingga warna-warni kesemestaan ini menjadi bagian kekayaan yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu sudah menjadi keniscayaan untuk tetap dipelihara. Jika kita berefleksi masih ada juga kita temui peristiwa suasana yang kurang kondusif di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing. Betapa mundurnya pikiran kita mengenang segala peristiwa tersebut. Hal ini menyadarkan kita akan arti pentingnya suatu kedamaian dan keamanan. Oleh karena itu marilah kita saling membantu menjaga ketertiban dan kedamaian di Tanah Papua ini. Marilah kita bersatu padu bersama Kepolisian menjaga ketentraman

Panduan Khutbah Jum’at | 27


keamanan, dan ketertiban. Kita saling tolong menolong dalam menjaga lingkungan di tempat tinggal kita. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam al-Qur‘an surat al- Maidah : 2 :

ۡ ۡ ۡ َ َ ُ َ َ َ َ َ َٰ َ ۡ َّ َ ۡ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َّ ْ​ْ‫نْ َْوٱتقوا‬ ِِْۚ َٰ ‫اونواْلَع ْٱ ِۡلث ِْمْ َْوٱل ُع ۡد َو‬ ‫ىْوَلْتع‬ ْ ‫بْ ْوٱۡلقو‬ ِْ ِ ‫ْوتعاونواْلَع ْٱل‬... َ ۡ ُ َ َ َّ َّ َ َّ ْ​ْ٢ْ‫اب‬ ِْ ‫ِيدْٱلعِق‬ ‫ّللْشد‬ ْ ‫ّللْإِنْٱ‬ ْ ‫ٱ‬ Terjemahannya :

....Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (Q.S. al-Maidah / 5 : 2) Kaum muslimin jamaah Jumat saudaraku yang terhormat, Sebagai umat yang beriman, maka kita harus mampu memberikan rasa aman, menyantuni setiap perbedaan sebagai bagian dari rahmat Allah SWT. Upaya memberikan rasa aman ini pada dasarnya untuk menjaga diri kita bisa hidup berdampingan dengan tetangga kita bagaikan satu keluarga atau saudara, karena memang orang-orang yang beriman itu bersaudara sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam firmannya:

ُ َّ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ ُ ۡ َ َ ّٞ َ ۡ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َّ ُ َّ َ َ َ َّ ْۡ‫كم‬ ‫ّلل ْلعل‬ ْ ‫ْوٱتقواْ ْٱ‬ ْ ‫ون ْإِخوة ْفأصل ِحوا ْبني ْأخويك ۚۡم‬ ْ ‫إِنما ْٱلمؤمِن‬ َ َُ ُۡ ْ​ْ١٠ْ‫َحون‬ ‫تر‬ 28 | Panduan Khutbah Jum’at


Terjemahannya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. ( QS Al Hujurat / 49: 10)

Ayat ini mengandung pelajaran penting bagi kita sebagai pedoman baik di tempat kerja, maupun di tengah tengah masyarakat, maka sangat diperlukan sikap yang penuh pengertian dan toleransi yang disertai dengan respek antar sesama. Karena itu untuk memelihara dan menciptakan suatu situasi yang kondusif bagi kemajuan umat, maka munculnya perbedaan pendapat atau pikiran perlu terus difasilitasi dan dimanage dengan sebijak mungkin, sehingga dapat terhindar dari tindakan destruktif.

Selain daripada itu, pentingnya persatuan ditegakkan adalah untuk menjamin persaudaraan yang utuh yang dicirikan dengan bebasnya kesalahan dan ketidaknyamanan di antara sesama orang bersaudara. Kita sadar bahwa setiap manusia itu tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan, oleh karena itu untuk menjaga kefitrahan kita, sebaiknya dalam

setiap

menguatkan

kesempatan tali

seharusnya

persaudaraan

dan

dimanfaatkan menyatukan

untuk kembali

persaudaraan kita yang terpaksa pernah renggang, bahkan terputuskan, akibat miskomunikasi, misunderstanding, atau sikap ego masing-masing. Untuk dapat dan semakin mengukuhkan rasa Panduan Khutbah Jum’at | 29


persaudaraan kita, salah satu upaya yang sangat efektif adalah melaksanakan silaturahim, yaitu menyambung rasa kasih sayang antar kita. Mari kita ingat sabda Rasulullah SAW, Laysa al-muwashil bil mukafi‟, walakin al-muwashil an tashila man qatha‟aka,

artinya

Bukanlah bersilaturahim orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahim adalah yang menyambung apa yang putus (HR. Bukhari). Dalam hadis yang lain dijelaskan.

‫الَ ي ُْؤمِنُ أَ َح ُد ُك ْم َح َّتى ُيحِبَّ ِْلَ ِخ ْي ِه َما ُيحِبُّ لِ َن ْفسِ ِه‬ Artinya : “Tidak sempurna iman seseorang hingga ia menyukai bagi saudaranya apa yang ia sukai bagi dirinya”. Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa kita didorong untuk proaktif dalam membangun persatuan terlebih-lebih di antara kita yang telah berbuat salah seyogyanya sesegera mungkin minta maaf atas segala kehilafan dan kesalahan yang telah dibuat. Namun sebaliknya, akan lebih terpuji di depan Allah SWT., dan kita semua, jika kita secepat mungkin memberikan maaf sebelum dimintai maaf. Nilai persatuan yang diajarkan agama Islam adalah persatuan lahir dan bathin, saling tolong menolong, saling menyayangi dan senasib sepenanggungan. Itulah nilai yang dikandung oleh ukhuwah Islamiyah. Sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW :

30 | Panduan Khutbah Jum’at


‫ِين فِى َت َوا ِّد ِه ْم‬ َ ‫ َم َث ُل ْالم ُْؤ ِمن‬:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫َو َت َرا ُحم ِ​ِه ْم َو َت َع‬ ‫اطف ِ​ِه ْم َم َث ُل ْال َج َس ِد أخرجه البخاري و مسلم‬ Artinya : "Perumpamaan orang mukmin dalam mencintai, menyayangi dan saling menaruh simpati diantara mereka seperti satu jasad, jika ada anggota tubuh yang merasa sakit maka akan menjadikan seluruh tubuhnya ikut terjaga dan merasa sakit" (HR. Muslim)

Hadirin sidang Jumat saudaraku yang terhormat, Persaudaraan itu terbagi menjadi tiga, yaitu (1) Ukhuwah Islamiyah (2) Ukhuwah Wathaniyah, (3) Ukhuwah Basyariyah. Oleh mari kita tingkatkan kualitas hablum minannas dalam arti menjaga dan memelihara hubungan kita dengan sesama manusia. Agar tercipta kehidupan yang aman dan sentosa serta menjadikan negeri kita sebagai negeri yang bersatu, aman dan damai.

Marilah kita jalin persatuan dan kesatuan untuk membangun negeri tercinta ini, Islam memberikan konsep tentang tatacara hidup yang aman dan damai sebagai Islam yang menjadi rahmatan lil alamin, yaitu tri konsep yang menjadi penopang hidup dalam berbangsa dan bernegara

yang

disebut

(ukhuwah

basyariyah),

dengan

persaudaraan

persaudaraan

kemanusiaan

kebangsaan

(ukhuwah

wathaniyah) dan ukhuwah persaudaraan keislaman (ukhuwah Islamiyah). Sebagai insan beragama Islam sebagai bagian dari bangsa Panduan Khutbah Jum’at | 31


dan negara Indonesia, yang di dalamnya terdapat individu-individu yang merdeka yang memiliki hak asasi manusia, yaitu hak untuk hidup, menyatakan pendapat, memilih agama,dan kepercayaan dan menjadi bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia sebagai hak yang

bersifat

independent,

tidak

dapat

dibagi,

Al-Qur‘an

mengajarkan bahwa pada hakikatnya di dalam penciptaan manusia, ada potensi yang Allah SWT., ciptakan kepada semua manusia yaitu adanya keinginan untuk berkumpul dan bersatu untuk menjalin rasa persaudaraan. Bahkan al-Qur‘an yang suci memberikan pelajaran kepada kita bahwa manusia itu diciptakan berpasang-pasang untuk saling mengenal satu dengan yang lain sebagaimana firmannya dalam Q.S. al-Hujurat 13:

ُ ۡ ُ َٰ َ ۡ َ َ َ َٰ َ ُ َ َ َ ُ ۡ َ َ َّ ُ َّ َ ُّ َ َ ٗ ‫ْش ُع‬ ْ‫وبا‬ ‫اس ْإِنا ْخلق َنَٰكم ْمِن ْذك ٖر ْوأنَث ْوجعلنكم‬ ْ ‫يأيها ْٱنل‬ ْ ۡ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َّ َّ ُ َ ۡ َ َّ َ ُ ٌ ‫ّلل ْ َعل‬ ْ‫ِيم‬ َْ ‫ّلل ِ ْأتقىَٰك ۡ ۚۡم ْإِن ْٱ‬ ْ ‫ارف ۚۡوا ْإِن ْأك َر َمك ۡم ْعِند ْٱ‬ ‫ْۡلع‬ ِ ‫وقبائِل‬ َ ْ​ْ١٣ّْٞ‫خبِري‬ Terjemahannya:

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. al-Hujurat / 49 : 13)

32 | Panduan Khutbah Jum’at


Setelah menjelaskan kesetaraan manusia dari segi penciptaan, keturunan, kesukuan, dan kebangsaan, Allah SWT. menetapkan parameter lain untuk mengukur derajat kemulian manusia, yaitu ketakwaan. Kadar ketakwaan inilah yang menentukan kemulian dan kehinaan seseorang. Semoga kita semua menjadi agen-agen pemersatu demi untuk merajut kedamaian di bumi raja-raja ini. Amin ya rabbul-alamin.

‫ َو َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬ ِ ْ‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ َ ِّ ْ ‫هللا‬ ِ ‫ْاآل َيا‬ َ ‫ أقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫ت َوالذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ِ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َو َل ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

Panduan Khutbah Jum’at | 33


LARANGAN MERUSAK ALAM (PEMBAKARAN HUTAN) “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan (akan dikabulkan), sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik". (Al-Quran Surat Al 'Araf: 56) “Dan apabila ia meninggalkan kamu, ia berupaya melakukan kerusakan di atas muka bumi, merusak tanaman (kebun) dan binatang ternak. Dan Allah tidak mencintai kerusakan.” (Q.S. Al-Baqarah: 205)

Assalaamu’alikum Wr. Wb. Saudara-saudarku kaum muslimin yang di rahmati Allah SWT. Pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberi kita nafas kehidupan. Kita bersyukur hidup di sebuah negeri Indonesia, tidak saja dihuni oleh berbagai suku bangsa namun juga negeri ini memiliki kekayaan alam flora dan fauna yang luar biasa ragamnya. Karena bersyukur yang kita lakukan adalah manifestasi dari ketakwaan pada Allah SWT. Untuk itulah kami menyeru untuk diri kami sebagai khotib dan jamaah untuk terus menerus tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam AlQur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita 34 | Panduan Khutbah Jum’at


dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw, karena Allah dan para malaikat juga bersholawat kepada beliau. Sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an surah Alahzab: 56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw.” (Al-Ahzab: 56) Kaum Muslimin rahimakumulla. Banyak di antara kita yang salah presepsi bahwa neraka itu hanya untuk orang-orang kafir dan munafik. Ada pula yang lebih keliru lagi sambil berspekulasi: Hidup ini hanya sekali. Akhirat adalah urusan nanti. Mumpung masih hidup dipuas-puasin, sebagaimana kata orang betawi “Kelapa muda dikupas-kupasin, kelapa tua tinggal batoknya, masih muda dipuas,puasin, masa tua tinggal bongkoknya”. Akibatnya, kita merasa tenang-tenang saja setelah kita menjadi Muslim dan Mukmin secara formal. Lebih celaka lagi, berbagai dosa dan maksiat pun dilakukan tanpa malu pada Allah Ta’ala, Tuhan Pencipta. Perlu kita ketahui bahwa formalitas keislaman dan keimanan kita sama sekali tidak akan menolong kita di akhirat nanti jika kita tidak

Panduan Khutbah Jum’at | 35


melaksanakan kosekuensi-konsekuensi keislaman dan keimanan itu secara baik dan utuh. Sesungguhnya Neraka itu bukan hanya tempat hukuman yang amat pedih bagi orang-orang kafir, musyrik dan munafik. Neraka juga diperuntukkan bagi orang-orang Mu’min yang tidak mentaati (durhaka) dan lalai terhadap sistem dan aturan kehidupan yang Allah tetapkan untuk manusia selama mereka hidup di dunia. Akan tetapi, neraka juga menjadi tempat hukuman bagi orang-orang yang beriman yang tidak menjalankan nilai-nilai keimanan secara utuh dan menyeluruh saat mereka hidup di dunia. Mereka ini disebut orangrang yang durhaka pada Allah dan Rasul-Nya dan lalai dari mengingat Allah dan ancaman akhirat. Kaum muslimin yang di rahmati Allah SWT. Ketahuilah, tidak ada satupun yang Allah ciptakan di muka bumi ini sia-sia, tidak satupun makhluk di muka bumi ini yang tidak memiliki peran. Allah menciptakan Siang dan malam silih berganti, Allah ciptakan Manusia, hewan-hewan, gunung,laut dan kuman sekalipun semuanya

bermanfaat

bagi

keseimbangan

hidup

di

dunia.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-quran surat Al-Imran 190-191: (190) “Sesungguhnya daalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam,terdapat tanda-tanda kebesaran Allah, bagi mereka yang berakal.” (191) “Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri,duduk atau dlam keadaan berbaring, dan

36 | Panduan Khutbah Jum’at


mereka memikirkantentang penciptaan langit dan bumi (alam semesta), seraya berkata “ Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka�. Banyak diantara kita yang mengabaikan firman Allah diatas, bahkan hidupnya cenderung merusak dan bangga berbuat dosa. Diantara perbuatan dosa yang banyak dijumpai di tengah masyarakat khususnya dalam hubungannya dengan kelestarian alam adalah melakukan pembakaran hutan, merusak lingkungan hidup dan prilkau sejenisnya. Seribu macam alasan dikemukakan untuk membenarkan prilaku pengrusakan tersebut, mulai dari alasan ekonomi, budaya dan tuntutan hidup lainnya. Padahal sudah sangat jelas dampak negative yang ditimbulkan akibat tangan-tangan pembakaran hutan yang hampir terjadi setiap tahunnya. Diantaranya: 1. Merusak ekosistem hutan, hutan jadi gundul berakibat pada musim penghujan terjadi bencana banjir dan tanah longsor. 2. Asap yang ditimbulkan dari pembakaran hutan tidak saja menggangu kesehatan, bahkan beberapa jiwa melayang karena sesak nafas, namun juga menggangu lalu lintas darat, udara dan air pun terganggu, yang berakibat pada rusaknya system ekonomi daerah. 3. Dampak lain dari prilaku menyimpang pembakar hutan adalah terganggunya proses belajar mengajar, yang berimplikasi pada

Panduan Khutbah Jum’at | 37


terhambatnya pengentasan buta huruf dan melanggengkan pembodohan generasi bangsa. Islam dengan sangat tegas melarang prilaku pengrusakan hutan dengan alasan apapun, diantaranya, Al-Quran Surat: (Q. S. Al-Baqarah (2): 205 – 206).

َۡ َ َّ َ َ ۡ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َ ۡ ُ َ ‫ِإَوذا ْتَ َو َّ َٰ​َّل‬ ُْ‫ّلل‬ َٰ َ ‫ْس‬ ْ ‫ل ْۚۡ ْوٱ‬ ْ ‫ث ْ ْوٱلنس‬ ْ ‫ۡرض ْ َِلفسِد ْفِيهاْويهل ِك ْٱۡلر‬ ْ ِ ‫ِْف ْٱۡل‬ ِ ‫َع‬ َ ۡ ۡ ُ َّ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ َّ َّ ُ َ َ َ َ َ ۡ ُّ ُ َ َ ُ ۡ ُ ْ‫ّللْأخذتهْٱل ِع ْزْةْ​ْب ِٱ ِۡلث ِِْۚمْفحسب ْهۥ‬ ْ ‫ق ْٱ‬ ِْ ‫ِْإَوذاْقِيلْلْٱت‬٢٠٥ْ‫اد‬ ْ ‫ِبْٱلف َس‬ ‫َلُْي‬ ۡ َ َ ُ َّ َ َ ُ ۡ ْ​ْ٢٠٦ْ‫اد‬ ْ ‫ْوَلِئ َسْٱل ِم َه‬ ‫جهنم‬ Artinya :

“Dan apabila ia meninggalkan kamu, ia berupaya melakukan kerusakan di atas muka bumi, merusak tanaman (kebun) dan binatang ternak. Dan Allah tidak mencintai kerusakan. (205) Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertaqwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa (bangga berbuat dosa). Maka cukuplah (balasannya) Neraka Jahannam. Dan sungguh Neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.(206)” Al-Quran Surat Al 'Araf: 56 Firman Allah tentang larangan merusak lingkungan.

َۡ َ ۡ َ َۡ َ ۡ ‫ْر‬ ُ ۡ ُ ْ َ ‫َو‬ َْ‫َحت‬ ُْ ‫اْوٱ ۡد ُع‬ َ ‫اْو َط َم ًعا ْۚۡإ َّن‬ َ ‫وه ْ َخ ۡو ٗف‬ َْ ‫ح َه‬ َٰ ْ ِ ‫ِْف ْٱۡل‬ ِ ‫ۡرض ْبعد ْإِصل‬ ِ ِ ‫َل ْتفسِ دوا‬ ۡ َّ ّٞ ‫ّلل ِْ َقر‬ ْ​ْ٥٦ْ‫ني‬ َْ ِ ‫يبْم َِنْٱل ُم ۡحسِ ن‬ ِ ْ ‫ٱ‬ 38 | Panduan Khutbah Jum’at


Artinya: "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan (akan dikabulkan), sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik".

Hadist Rasulullah SAW. Artinya: "Hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta mentaati (pemimpin) walaupun seorang yang berasal dari budak bangsa Habsyah" (HR. Ibnu Majah).

Hadist Rasulullah SAW. Artinya: "Tidak boleh merugikan orang dan tidak boleh dirugikan orang."(HR.Ibnu Majah) Islam dengan panduan al-Quran dan Al-Hadist telah memberi kita manusia pedoman hidup, sebagai “Way of Life “. Semuanya kembali berpulang pada diri kita masing-masing,kalau kita tidak mau dibuat susah dan rugi orang lain, maka jangan lakukan itu pada orang laintermasuk pada alam semesta.Semoga Khutbah yang singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah menghindarkan diri kita dari dosa dan maksiat, sehingga kita kelak akan berkumpul di surganya Allah selama-lamanya, amiin.

Panduan Khutbah Jum’at | 39


‫‪REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI ASET MASA‬‬ ‫‪DEPAN BANGSA‬‬ ‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫يُضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫َ‪.‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َتمُو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللا َك َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف َ‬ ‫از َف ْو ًزا‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َعظِ يمًا أَمَّا َبعْ ُد‬

‫‪Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT.‬‬ ‫‪Alfin Toffler dalam bukunya The Future Shock and The Third Wave,‬‬ ‫‪beliau menyatakan, era milinium merupakan era institusional change,‬‬ ‫‪yaitu era menjamurnya berbagai media komunikasi. Konsekuensinya,‬‬ ‫‪pada suatu sisi melahirkan nilai-nila positif, Namun disisi lain over‬‬ ‫‪loading information melahirkan desease of adaptation, penyakit‬‬

‫‪40 | Panduan Khutbah Jum’at‬‬


adaptasi.

Penerimaan

terhadap

unsur-unsur

asing

tanpa

mempertimbangkan baik atau buruknya, ketika orang barat judi, remaja dan pemuda kita terlena dengan gaplek dan remi, ketika orang barat terlena dengan minum-minuman keras, remaja dan pemuda kita terlena dengan budaya mabuk-mabukan tenggak wisky, brandy, bahkan yang paling besar dan mendasar penyakit adaptasi

ini

melahirkan

dehumanisasi,

demoralisasi,

dan

despritualisasi. Akibatnya manusia hidup bebas, keras, beringas, ganas bahkan lebih ganas dari binatang buas, di sinilah pentingnya pembangunan kepribadian yang postif sebagaimana digambarkan Thomas Hobbes dalam A War of All Agents, John Lock dalam Social Contrack, Bruch Spinoza dalam Intelektual Love of God dan lain sebagainya. Karena pentingnya

keperibadian

positif,

khusunya

sebagai

seorang

muslim, maka pada kesempatan ini, kita akan membicarakan tentang “Remaja Dan Pemuda Sebagai Aset Masa Depan Bangsa”. Dengan rujukan al-Qur’an surat al-Anfal ayat 24-25:

َّ ُ َ ۡ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ َ َ ُ ُۡ ُ َ ‫ّْلل‬ َّ ‫ِْول‬ ْ‫ِلر ُسو ِ ْإِذاْد َ​َعك ۡمْل َِماُْييِيك ۡم‬ ِ ‫جيبوا‬ ِ ‫يأيهاْٱَّلِينْءامنواْٱست‬ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ ُ ُ َ َ َّ َّ َ ُ َ ۡ َ ُ َّ َ ُ َ ۡ ُ ۡ َ ُ َّ َ َ ْ‫ َوٱتقوا‬٢٤ْ‫ِشون‬ ‫ِْوقلبِهِۦْوأنهۥْإَِلهُِْت‬ ‫وٱعلمواْأنْٱّللُْيو ْبنيْٱلمرء‬ َ َ َ َّ َّ َ ُ َّ ٗ َ ۡ َ َ َّ َّ َ ُ َ ۡ َ ٗ َّ َ ۡ ُ ُ ‫ْشد‬ ْ‫ِيد‬ ‫ِين ْظل ُموا ْمِنكم ْخاصة ْوٱع ْلموا ْأن ْٱّلل‬ ‫ف ِتنة َْل ْت ِصيَب ْٱَّل‬ َ ۡ ٢٥ْ‫اب‬ ‫ق‬ ِ ِ‫ٱلع‬ Panduan Khutbah Jum’at | 41


Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal / 24-25) Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Berdasarkan ayat di atas maka dapatlah difahami bahwa dalam membangun Remaja dan pemuda maka hendaknya dapat membatasi antara dirinya dengan hatinya. Namun, seperti apakah membatasi antara manusia dengan hatinya? Al-Smarqandi di dalam kitab tafsirnya Bahr al-Ulum menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan “yahulu bain al-mar’i wa qalbih” adalah:

، ‫يحول بين المؤمن ومعاصيه التي تسوقه وتجره إلى النار‬ ‫ويحول بين الكافر وطاعته التي تجره إلى الجنة‬ Artinya: “membatasi antara orang mukmin dengan kemaksiatannya yang mengarahkannya dan mendekatkannya dengan api neraka, serta

42 | Panduan Khutbah Jum’at


membatasi antara orang kafir dengan keta’atannya yang dapat mendekatkannya dengan surga.�

Hadirin, penjelasan di atas menunjukkan bahwa seorang yang beriman bisa saja terjerumus kedalam api neraka jika tidak dapat mengontrol hatinya dari kemaksiatan. Akan tetapi perlu difahami bersama bahwa arahan berpikir ayat di atas bukan saja menjurus kepada eksklusivisme Islam sehinga seringkali menafikan civil society yang sesungguhnya harus terus dibangun.

Lebih detil di dalam ayat selanjutnya, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan bahwa, sendi-sendi bangunan masyarakat akan melemah jika kontrol sosial melemah. Akibat kesalahan tidak hanya menimpa yang bersalah. Tabrakan tidak hanya terjadi akibat kesalahan kedua pengendara. Bisa saja yang bersalah hanya seorang, tetapi kecelakaan dapat beruntun menimpa sekian banyak kendaraan.

Tuntunan Allah swt dan Rasul-Nya telah disyari’atkan sedemikian rupa oleh Allah yang mengetahui kemaslahatan, kebutuhan, sekaligus kecenderungan mereka. Apabila ada yang melanggarnya maka akan timbul kekacauan, karena yang melanggar telah melakukan suatu yang merugikan pihak lain. Pada saat itu akan muncul kekacauan, dan akan lahir instabilitas yang mengakibatkan

Panduan Khutbah Jum’at | 43


semua anggota masyarakat yang taat maupun yang durharka ditimpa krisis.

Karena itu ayat ini berpesan: buatlah prisai antara diri anda dengan ujian dan bencana dengan jalan memelihara hubungan harmonis dengan-Nya. Laksanakanlah tuntunan-Nya dengan anjurkan pula orang lain berbuat kebaikan dan menjauhi kemunkaran, karena jika tidak kita semua akan ditimpa bencana. Dalam konteks ini Rasul saw memperingatkan:

“Jika ada masyarakat yang melakukan kedurhakaan, sedang ada anggotanya yang mampu menegur atau menghalangi mereka, tapi dia tidak melakukannya, maka Allah swt akan menjatuhkan bencana yang menyeluruh kepada mereka”.

Dalam menemukan Remaja dan pemuda yang sejati di tengah-tengah hiruk-pikuk kemaksiatan yang dapat menjerumuskan kita ke lembah kenistaan, maka kita harus menemukan metode yang efektif dalam mengarunginya. Dalam hal ini, Allah swt mengajarkan dan memerintahkan kepada kita. Sebagaimana firman-Nya di dalam Surat ar-Ruum ayat 60:

َ َ َّ َ َّ َّ َ ۡ َ َ َ ّٞ َ َّ َ ۡ َ َّ ۡ ۡ َ َ ٦٠ْ‫ِينَْلْيُوق ُِنون‬ ‫خفنكْٱَّل‬ ْ ِ ‫فٱص ِبْإ‬ ِ ‫نْوعدْٱّلل ِْحقْوَلْيست‬

44 | Panduan Khutbah Jum’at


Artinya: “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayatayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS. Ar-Ruum : 60)

Hadirin rakhimakumullah Berdasarkan firman Allah di atas, terdapat kata kunci yang paling ditekankan dengan kata kerja perintah di dalamnya. Adapun kata kerja perintah yang ada di dalam ayat di atas adalah “ ‫ ” فاصبر‬yang berarti bersabarlah. Dan dalam hal ini, Abdurrahman bin Nashir alSu’udy menafsirkan kata di atas dengan sebutan :

‫فاصبر على ما أمرت به وعلى دعوتهم إلى هللا ولو رأيت منهم‬ ‫إعراضا‬ Artinya: “bersabarlah terhadap apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan terhadap apa yang dipanjatkan kepada Allah meskipun engkau dapatkan di antara mereka ada yang membangkang” Penjelasan di atas menunjukkan betapa beratnya untuk menjadi mukmin yang sejati di dunia ini, hingga Allah memerintahkan untuk selalu bersabar di dalamnya. Apalagi jika dikaitkan dengan perkembangan zaman yang begitu cepat. Sebuah contoh adalah, saat ini sebagian anak-anak muda kita terjerumus dan terlena dengan westernisasi atau juga sering disebut kebarat-baratan. Orang

Panduan Khutbah Jum’at | 45


barat merayakan valentine, kita ikut merayakan valentine. Di bawah sinar remang-remang, disaat hujan rintik-rintik, angin menghembus sepoi-sepoi basah duduk berdua. Masya Allah. Oleh karena itu, langkah apakah yang harus kita lakukan dalam rangka membangun generasi bangsa yang berpribadian Muslim sejati? Dan siapakah yang berperan di dalamnya? 1. Para orang tua, guru, dan pendidik, hendaknya memberikan bekal ilmu dan akhlaq yang cukup bagi anak-anak, remaja, dan pemuda. Karena dengan ilmu dan akhlaq yang dimiliki, mereka akan menjadi generasi yang “al-qawiy” yang kuat bukan generasi yang “al-dha’if” atau generasi yang lemah. 2. Para remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa, agar memiliki itikad yang baik untuk dididik dan dibina, karena hal tersebut merupakan cikal bakal keberhasilan untuk mewujudkan terbentuknya remaja dan pemuda yang sejati. Karena apalah arti guru tanpa adanya murid. Dan apalah yang dapat dikerjakan seorang murid tanpa adanya instruksi dan bimbingan dari guru. Oleh karena itu, saling take and give akan membuahkan hasil yang berarti.

Hadirin rahimakumullah Dan pada akhirnya, dapat kita simpulkan bersama bahwa jika semua ikhtiyar ini sudah kita lakukan, mudah-mudahan remaja dan pemuda

46 | Panduan Khutbah Jum’at


kita bisa menjadi tumpuan, harapan, dan cita-cita bagi bangsa kita. Amin Ya Robbal ‘Alamin. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya:

‫وهللا المستعان إلى احسن الحال‬ ‫والسال م عليكم ورحمة هللا وبرمكاته‬

Panduan Khutbah Jum’at | 47


‫‪MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI‬‬ ‫‪UNIVERSALITAS‬‬ ‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫يُضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫َ‪.‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َتمُو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللا َك َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َف َ‬ ‫از َف ْو ًزا عَظِ ي ًما أَمَّا َبعْ ُد‬

‫‪Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,‬‬ ‫‪Mengawali khutbah ini, perkenankan saya selaku Khatib mengajak‬‬ ‫‪kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT.,‬‬ ‫‪atas limpahan Rahman dan Rahim-Nya, kita dapat melaksanakan‬‬ ‫‪shalat Jum‘at secara berjama‘ah. Semoga ibadah Jum‘at yang‬‬ ‫‪mubarakh ini dapat meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah‬‬ ‫‪48 | Panduan Khutbah Jum’at‬‬


SWT. Salawat dan taslim marilah senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya,

yang

telah

menyiarkan

Islam

sebagai

agama

kemanusiaan. Semoga kita semua, termasuk pengikut Nabi yang tercerahkan dan menjadi sumber kebajikan, sumber kedamaian, sumber kesejahteraan dan sumber kebahagiaan untuk sesama.

Jamaah jum’at yang dikasihi Allah, Kita percaya bahwa al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan manusia di sepanjang sejarahnya sejak diturunkannya. Dari kepercayaan seperti itu maklumat Islam meyakini bahwa al-Quran benar-benar memiliki kandungan nilai universal dan absolut sifatnya. Dari kepercayaan seperti itu jugalah, Umat Islam berani mengklaim bahwa al-Quran pasti akan selalu mampu memberikan jalan keluar terhadap problemproblem kemanusiaan sampai kapanpun dan di manapun. Al-Islam shalihun fi kulli zaman wa makaan. Kepercayaan dan atau keyakinan demikian, jelas beralasan. Dalam al-Quran, Surat al-Hijr (15):9, Allah berfirman:

ۡ َ ۡ َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ ۡ ْ​ْ٩ْ‫حَٰفِظون‬ ‫اْلۥْل‬ ْ ‫ْإِناَْن ُنْن َّزنلَاْٱَّلِك ْرِْإَون‬

Terjemahannya: Sesungguhnya

Kami-lah

yang

menurunkan

Al

Quran,

dan

sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (Q.S Al-Hijr / 15:9).

Panduan Khutbah Jum’at | 49


Dalam surat yang lain, surat al-Baqarah (2):2, juga disebutkan:

َ ُ َ ۡ َ َ ُ ۡ ‫ْر‬ َ ‫ْه ٗدىْل ِۡل ُم َّتق‬ َ َ َۛ ْ​ْ٢ْ‫ني‬ ‫ه‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ ْ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫َل‬ ْ‫ب‬ ْ َٰ‫ِكْٱلكِت‬ ْ ‫ذَٰل‬ ِ ِ ِۛ Artinya: Itulah kitab (Al-Quran) yang tidak ada keraguan padanya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang taqwa.

Jamaah Jum’at yang berbahagia, Sungguh menakjubkan, Dr. Yusuf Qardawi, seorang ulama besar kontemporer saat ini menjelaskan bahwa Al- Quran adalah kitab manusia. Karena Al-Quran seluruhnya berbicara untuk manusia atau berbicara tentang manusia.

Pandangan Qardawi ini, jika dilihat secara seksama, menunjukan bahwa kita harus mengimani agama yang diturunkan oleh Allah bukanlah untuk kebutuhan diri Tuhan, tetapi semata-mata untuk kebutuhan umat manusia dan kemanusiaan. Dengan kata lain, manusia membutuhkan sebuah hudan atau pedoman sebagai kompas untuk menjalani hidup dan kehidupan mereka. Dengan pedoman tersebut manusia memiliki kejelasan arah dan tidak tersesat dalam meraih nikmat kebahagiaan sejati dan keselamatan di dunia dan akhirat.

50 | Panduan Khutbah Jum’at


Jamaah Jum’at yang diberkati Allah, Sejarah mencatat bahwa sepeninggal nabi Muhammad SAW., Umat Islam dihadapkan pada berbagaipersoalan yang benar-benar baru dan sangat serius. Persoalan-persoalan yang belum pernah muncul dan tidak terpikirkan sebelumnya pada masa nabi masih ada. Ketika nabi hidup, berbagai persoalan keagaman, keummatan dan kemanusiaan yang timbul dapat segera langsung tertangani, terpecahkan dan terselesaikan. Namun, setelah nabi wafat, berbagai persoalan terus bermunculan dan kian hari terus bertambah. Dalam kondisi demikian, posisi nabi sebagai figur yang selalu memberi jalan keluar penyelesaian berbagai persoalan keagamaan, keummatan dan kemanusiaan begitu sangat terasa dibutuhkan. Kerinduan akan kehadiran figur nabi ibarat kebutuhan akan seteguk air penghapus dahaga di tengah gurun pasir yang tandus dan panas. Akan tetapi meski nabi adalah sosok manusia biasa, seperti manusia lainnya, posisinya tak tergantikan. Tidak ada seorangpun yang memiliki status, kewenangan, peran dan tanggungjawab yang sama seperti nabi. Dalam al-Quran, surat Al-Kahfi (18):110, dengan jelas disebutkan:

َ ُ َ َّ َ َّ َ َ ُ ۡ ُ ُ ۡ ّٞ َ َ ۠ َ َ َ َّ ۡ ُ َ ّٞ َ َ ْ‫ّ َْوَٰحِد ْف َمنَْكن‬ٞ‫ل ْأن َما ْإِل َٰ ُهك ۡم ْإِلَٰه‬ ْ‫ق‬ ِ ‫ل ْإِنما ْأنا ْبِش ْمِثلكم ْيوَح ْإ‬ َ َ َ ۡ ۡ ُ َ َ ٗ َٰ َ ٗ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ ‫ادة‬ َ َ َ ُ َۡ ْ‫ِْرب ِ ْهِۦْ ْأ َح َ ۢدا‬ ‫ِشك ْب ِ ِعب‬ ِ ‫يرجوا ْل ِقاء ْرب ِ ْهِۦ ْفليعمل ْعمٗل ْٰل ِحاْوَل ْي‬ ْ​ْ١١٠

Panduan Khutbah Jum’at | 51


Terjemahannya: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. (Q.S Al-Kahfi : 110)

Jamaah juma’at yang dirahmati Allah, Salah satu persoalan yang paling serius dihadapi Umat Islam sepeninggal nabi adalah tentang siapa pengganti nabi. Persoalan ini dalam

perkembangannya

kemudian

menyebabkan

terjadinya

perbedaan-perbedaan sangat tajam dan bahkan perpecahan di kalangan umat Islam. Muncul kemudian berbagai aliran atau mazhab di wilayah teologi yang kemudian sangat mempengaruhi perbedaanperbedaan aliran atau mazhab di wilayah fiqih,tasauf dan fislafat.Terlepas

dari

segala

bentuk

alasan

pemicu

dan

kecenderungan kepentingan dengan segala dampaknya kemudian, perbedaan-perbedaan yang terjadi menunjukkan bahwa Umat Islam telah berani keluar dan berusaha menjawab problem keagamaan, keummatan dan kemanusiaan sendiri secara langsung dengan menjadikan al Quran dan hadits sebagai rujukan, serta membuka ruang terbuka untuk melakukan ijtihad.

52 | Panduan Khutbah Jum’at


Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah, Ijtihad adalah bekerja keras dengan mendasarkan pada kecerdasan akal dan penguasaan ilmu agama secara mendalam untuk menggali hikmah ajaran agama dalam menjawab persoalan baru yang dihadapi umat manusia. Meski nilai kebenaran ijtihad memang tidak absolut, mutlak atau kebal terhadap kritik, tetapi ijtihad selalu diperlukan oleh umat dari waktu ke waktu sebagai pencerahan beragama dan bermasyarakat.

Dalam sejarah pemikiran Islam, ijtihad telah banyak digunakan. Hakikat al-Quran dan hadits memang menghendaki digunakannya ijtihad. Dari ayat Al-Quran yang jumlahnya lebih kurang 6.300, hanya lebih kurang 500 ayat, menurut ulama yang berhubungan dengan aqidah, ibadah dan muamalat. Ayat-ayat tersebut, pada umumnya, berbentuk ajaran-ajaran dasar tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai maksud, rincian, cara pelaksanaannya dan sebagainya. Sebab itu, ijtihad dibutuhkan untuk kebutuhan penjelasannya. Seperti diketahui, bahwa dari abad ke-8 sampai abad ke-13 Masehi usaha ijtihad berkembang pesat dan menjadikan Islam memiliki ajaran dan kebudayaan yang tiada bandingannya. Hal ini telah membuka cara pandang orang-orang Eropa zaman kegelapan, dan selanjutnya membawa mereka kepada pencerahan, kemoderenan, suatu zaman yang dalam perkembangannya kemudian melahirkan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang

Panduan Khutbah Jum’at | 53


ini. Dalam konteks ini ijtihad menjadi kunci dinamika umat Islam; keagamaan, keummatan dan kemanusiaan.

Jamaah Jum’at yang dikasihi Allah, Ijtihad adalah sebuah sarana yang dapat digunakan oleh Umat Islam untuk menjawab problem-problem keagamaan, keummatan dan kemanusiaan yang teramat sangat serius. Dan jika kita amati kenyataan, kita dengan sangat mudah akan mengetahui dan mahami dengan baik, betapa umat manusia, tak terkecuali Umat Islam, sedang dihadapkan pada begitu banyak persoalan kritis yang melingkar diseputar isu-isu Hak asasi Manusia, yangmembutuhkan perhatian serius untuk penyelesaiannya.Lewat berbagai media informasi, hari-hari belakangan, kita disuguhkan dengan berita-berita problematika kemanusian, peperangan, pembunuhan, pembantaian, pengusiran, kelaparan dan terror, yang begitu memprihatinkan, memilukan dan menyayat hati nurani kemanusiaan kita. Betapa tidak, tindakan-tindakan itu dilakuan secara anarkis, radikal dan penuh dengan kekerasan. Kita jelas dibuat iba, sedih dan menangisi akan situasi yang diberitakan tersebut.

Kesadaran beragama dan kemanusiaan kita jelas tidak pernah akan bisa menerima kenyataan demikian. Terutama, dalam serangkaian kasus tindakan radikalisme, anarkisme dan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang - Umat Islam yang menamakan dirinya ISIS

54 | Panduan Khutbah Jum’at


atas umat Islam lain yang tidak paham sama sekali kenapa menjadi korban kebrutalan ISIS. Tidak berhenti sampai di situ, ekspresi anarkisme, radikalisme dan kekerasan ISIS juga diluapkan dengan membumi hanguskan simbol-simbol dan pusat-pusat peradaban Islam. Rumah-rumah ibadah, mesjid, perpustakaan dan situs-situs penting sejarah kecemerlangan peradaban umat Islam juga dihancurkan. Mesjid-mesjid yang pada masa nabi menjadi tempat yang menyelamatkan jiwa orang-orang yang terancam, hari ini, di negara-negara Islam yang sedang terjadi kekacauan bukan lagi menjadi tempat yang aman dan menjamin keselamatan jiwa. Tidak tanggung-tanggung, dalam situasi mesjid yang sedang dipadati jamaah jum‘at, juga dijadikan sasaran pengeboman dengan melakukan bom bunuh diri.

Padahal Hak Asasi manusia pemberian Tuhan yang tak dapat diambil oleh siapapun. Sebagaimana defenisi HAM, yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hadirin yang diberkati Allah, Segala bentuk tindakan anarkisme, radikalisme dan yang dilakukan oleh ISIS jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang Panduan Khutbah Jum’at | 55


menjunjung tinggi penghargaan terhadap hak asasi manusia, yaitu nilai, makna jiwa, tujuan hidup dan hak atas kehidupan manusia. Di dalam maqasyidus Syariâ€&#x;ah terdapat prinsip-prinsip HAM yang sangat tegas, yaitu hifdzu din (hak atas kebebasanberagama), hifdzu nafs (hak atas jiwa), hifdzu nasab (hakatas keturunan), hifdzu aqal (hak atas kebebasanberfikir/berkehendak), dan hifdzu mal (hak atas hartabenda). Islam menjunjung tinggi persaudaraan dan perdamaian. Islam juga menghargai dan menghormatipilihan-pilihan berbeda dalam

mengekspresikan

sikap

kebebasan

beragama

dan

berkepercayaan. Dan karena itu, Islam tegas menolak segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan itu, seperti anarkisme, radikalisme dan kekerasan. Dalam pandangan Ali Syari’ati, Islam adalah agama protes. Protes terhadap segala bentuk tindakan dan gerakan anarkisme, radikalisme dan kekerasan yang mereduksi (mengerdilkan) makna kemanusiaan. Sebagai sebuah bangsa dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia kita patut bersyukur, dengan respon tegas tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga Umat Islam di Indonesia, termasuk kita di Tanah Papua, yang telah melakukan ijtihad dan memfatwakan bahwa segala bentuk tindakan dan gerakan yang dilakukan oleh ISIS dan gerakan atas nama apapun yang menghancurkan Hak Asasi Manusia bertentangan dengan misi suci Agama Islam. Sikap Umat Islam Indonesia ini, sekaligus memberi ruang kepada pemerintah Indonesia untuk

mengambil

langkah

56 | Panduan Khutbah Jum’at

cepat

dan

strategis,

melakukan


pembelaan dan menegakkan mandat konstitusi, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Dalam konteks ini, kita mengapresiasi sikap Kementrian Luar Negeri dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mengambil langkah cepat terhadap pelbagai tindakan atau gerakan yang merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Jika kita tidak cepat mengantisipasi pelbagaipelanggran HAM seperti ini, yang dapat diakses dipelbagai media sosial dengan bebas, secara psikologis dapat ditiru oleh masyarakat kita, khususnya generasi muda yang dianggap sebagai suatu yang wajar.

Untuk itu, marilah sama-sama kita bangun dan kembangkan kemitraan masyarakat dengan Polisi melalui Polmas (Pemolisian Masyarakat)

dalam

rangka

mengantisipasi

pelbagai

potensi

pelanggaran HAM di daerah ini. Karena Polmas merupakan model pemolisian modern yang merupakan filosofi dan strategi untuk membangun kemitraan baru antara polisi dan masyarakat untuk memecahkan masalah demi kemaslahatan umat dalam rangka amar maâ€&#x;ruf nahyi munkar.

Jamaah Juma’at yang dirahmati Allah, Sebagai warga bangsa dan Umat Islam di daerah ini kita dituntut untuk ikut berkontribusi secara partisipatif membantu pencegahan

Panduan Khutbah Jum’at | 57


berbagai pelanggaran HAM, yang dimulai dari lingkungan paling kecil, di keluarga kita, kemudian berkembang ke lingkungan sekitar rumah kita, tempat kerja kita dan seterusnya. Mari kita ciptakan kesadaran

penghargaan

terhadap

nilai-nilai

kemanusiaan

sebagaimana Tuhan menyayangi kita. Irhamu man fil ardhi, yarhamukum man fis samai, artinya Sayangilah apa yangada di bumi, pasti yang di langit akan menyayangimu.

Kita berharap, semoga Muslim di Indonesia bisa menjadi model Islam di dunia, yaitu Islam yang tegas membela dan menjunjung tinggi nilainilai kemanusian, pembentuk kualitas manusia berharkat dan bermartabat. Akhirnya, perlu disadari bahwa pemahaman terhadap makna Al-Quran merupakan suatu hasil pergumulan keberagamaan dengan kenyataan sosial yang terus berkembang. Dengan demikian, usaha mengembangkan gagasan keagamaan yang benar-benar mampu bergumul secara interaktif-dialogis dengan berbagai problem kemanusiaan dalam sejarah, yaitu ijtihad menjadi pesan moral Al-Quran.

Al- Qur‘an harus dibaca dari manfaat praktis dan fungsinya bagi penyelesaian problem yaitu kemanusiaan yang sedang kita hadapi hari ini; kebebasan, keadilan, pemiskinan, pembodohan, anarkisme, radikalisme, kekerasan dan seterusnya. Di sinilah, kebutuhan akan ijtihad kemanusiaan dibutuhkan dan menemukan relevansi berikut

58 | Panduan Khutbah Jum’at


signifikansinya. Hanya dengan demikian Islam akan terus dibutuhkan kehadirannya untuk berkontribusi bagi kemanusiaan, shalihun likulli zaman wa makan.

‫ َو َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬ ِ ْ‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ ِّ ‫ت َو‬ ‫هللا‬ ِ ‫ْاآل َيا‬ َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأَسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ِ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

Panduan Khutbah Jum’at | 59


‫‪NARKOBA DAN SEJENISNYA RACUN BAGI‬‬ ‫‪UMAT ISLAM‬‬ ‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫يُضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫َ‪.‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َت ُمو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللا َك َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َف َ‬ ‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا أَمَّا َبعْ ُد‬

‫‪60 | Panduan Khutbah Jum’at‬‬


Sidang Jum’at Rahimakumullah, Selaku Khatib saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT, semoga makna kesyukuran ini dapat meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT, dalam arti istiqamah seraya menegakkan amar ma‘ruf dan nahi munkar dengan senantiasa memelihara diri, keluarga dan masyarakat dari pelbagai kejahatan. Salawat dan salam marilah senantiasa kita kirimkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga yang telah mensyiarkan Islam sebagai HudanLinnas (petunjuk bagi umat manusia), sehingga kita mampu membedakan kebaikan sebagai suatu kebenaran dan kebatilan sebagai kebatilan. Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah, Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa letak geografis Tanah Papua sebagai salah satu wilayah kepulauan terbesar di Indonesia, dengan jumlah pulau di Tanah Papua kurang lebih 1.412 buah sangat strategis menjadi sasaran para gembong narkoba untuk peredaran Narkoba. Tak pelak lagi, hampir semua jenis narkotika telah beredar luas di Tanah Papua, seperti Opium, Morfin, Kokain, Ganja, Heroin, Sabu- Sabu dan Ekstasi. Di samping itu berbagai merek minuman keras, yang diimpor dari luar dan minuman keras lokal seperti Sopi yang punya dampak pengrusakan hampir sama dengan narkotika, beredar luas tanpa kontrol. Hal ini menjadi ancaman yang cukup serius terhadap hancurnya masa depan negeri ini.

Panduan Khutbah Jum’at | 61


Tindakan-tindakan kriminal seperti pencurian, kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT), hingga pertikaian antar kelompok dan antar negeri, hampir semuanya di sebabkan oleh masalah Narkotika dan Miras. Lebih mengerikan lagi, angka pengguna Narkotika di Tanah Papua. Adapun secara nasional pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,1 juta orang, serta korban yang diakibatkan mencapai 15.000 orang pertahun. Kondisi ini menjadi fenomena gunung es yang terus bertambah, serta korban HIV/Aids sebagai dampak dari penyalahgunaan Narkoba tersebut. Naudzubillahi Min Dzalik.

Tak pelak lagi, kondisi ini sangat rentan terhadap terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), baik terhadap suami, isteri, anak, maupun kepada masyarakat yang luas. Karena Narkoba memiliki mudharat yang sangat besar. Banyak orang yang tidak berdosa bisa mendapatkan dampak penyalahgunaan narkoba tersebut, baik secara kesehatan, sosial, dan ekonomi. Untuk itu sangat

penting

kita

kembangkan

perspektif

HAM

untuk

penanggulangan penyalahgunaan Narkoba tersebut, sebagaimana definisi HAM, yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

62 | Panduan Khutbah Jum’at


Ma’asyaral Muslimin Rahimakumullah, Salah satu hasil penelitian tahun 2000 yang lalu uang yang dibelanjakan masyarakat untuk membeli narkoba setiap harinya mencapai 390 miliar rupiah. Sedangkan menurut Prof. Dr. Dadang Hawari dalam sebuah risetnya dalam buku Penyalahgunaan dan Ketergantungan Naza, mengemukakan jumlahnya mencapai 130 miliar rupiah. Keadaan semacam ini dirasakan atau tidak, pada kenyataannya sudah mengancam tatanan kehidupan masyarakat bangsa kita mulai dari kalangan berpendidikan, pejabat, kaum hartawan, artis sampai pada masyarakat bawah telah diliputi oleh racun Narkotika. Sehingga sangat tepat bila para pemimpin bangsa ini dan masyarakat menyatakan perang terhadap Narkoba, perang dalam artian sungguh-sungguh memberantas dan menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh pengaruh Narkoba – bukan hanya sebatas slogan yang sering merugikan masyarakat bawah. Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah, Meskipun Narkoba ini merupakan obat yang diperlukan dalam bidang kedokteran dan pengembangan ilmu pengetahuan, tapi mudharatnya (bahayanya) lebih besar dibanding mashlahatnya (kegunaannya). Oleh karena itu sikap kita harus sejalan dengan tuntunan qaidah hukum : “Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan” Narkoba dalam bahasa ajaran Islam disebut Hasyisy, sebagaimana disebutkan dalam kitab Bidayatusy-Syari‟ah, Ibnu Taimiyah : “Hasyisy itu hukumnya haram dan orang yang Panduan Khutbah Jum’at | 63


menggunakannya dikenakan hukuman sebagaimana orang meminum khamar”

Dengan demikian jelas hukum Narkoba sama dengan hukum khamar dan judi sebagaimana dimaksudkan dalam Q.S. Al-Maidah ayat 91, yang artinya :

ُ َ ۡ َ َ ُ َ ُ َٰ َ ۡ َّ ُ ُ َ َّ َ ۡ ‫ك ُم ْٱ ۡل َع َد َٰ َوْةَ ْ َْوٱ ۡ َ​َل ۡغ َضا َْء ِْف ْٱ‬ ْ‫ۡل ۡم ِْر‬ ‫ن ْأن ْيوق ِع ْبين‬ ْ ‫إِنما ْي ِريد ْٱلشيط‬ ِ ۡ َ َ ُّ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َّ ۡ َ ُ ْ​ْ٩١ْ‫ّلل ِْ َوع ِنْٱلصل َٰوْة ِْف َهلْأنتمْمنت ُهون‬ ْ ‫سْ َو َي ُص َّدك ۡمْعنْذِك ِرْٱ‬ ِْ ِ ‫َْوٱل َم ۡي‬ Artinya : “Sesungguhnya

syaitan

itu

bermaksud

hendak

menimbulkan

permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran khamar dan berjudi dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu”.

Allah menyamakan hukum Narkoba dengan khamar karena orang yang menggunakan Narkoba tidak saja merusak dirinya, bahkan mengakibatkan penyalahgunaan

kerugian Narkoba

di di

masyarakat.

antaranya

dapat

Akibat-akibat menimbulkan

gangguan lingkungan, terjadinya tindak kekerasan dan tindak kriminalitas, sikap acuh tak acuh terhadap tatanan peraturan baik dalam masyarakat maupun dalam agama. Untuk itu, selaku Khatib saya mengajak kita semua, untuk bermitra dengan Polisi dalam

64 | Panduan Khutbah Jum’at


rangka mengembangkan program Polmas (Pemolisian Masyarakat). Dimana Polmas adalah merupakan model pemolisian modern yang merupakan filosofi dan strategi untuk membangun kemitraan baru antara polisi dan masyarakat untuk memecahkan masalah demi kemaslahatan umat dalam rangka amarma’ruf nahyi munkar.

Sidang Jum’at Rahimakumullah, Upaya untuk menanggulangi penyalahgunaan Narkoba ini dapat dilakukan oleh para ulama, pendidik, penegak hukum dan oleh masyarakat dengan prakarsa dan perhatian yang serius dari pemerintah (penguasa) negeri ini, dengan usaha kegiatan sebagai berikut : 1. Usaha peningkatan pengajaran, pemahaman dan pengamalan ajaran agama secara intensif di kalangan ummat terutama generasi muda. Usaha ini tidak hanya dijadikan sebagai alternative pelarian, yakni hanya dilakukan setengah-setengah. Usaha ini harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan, mulai dari pengajaran yang dilakukan dengan ikhlas, pemberian pemahaman yang benar dan bijak (tidak terkandung pengaruh politik atau kepentingan golongan dan faham) sampai pada pengamalan yang dilakukan dengan penuh rasa kebersamaan dan silaturrahmi. 2. Usaha peningkatan pendidikan agama dan akhlakulkarimah di kalangan remaja, baik di sekolah, masjid maupun organisasi

Panduan Khutbah Jum’at | 65


remaja. Usaha ini harus dilakukan dengan menitik beratkan pada pembinaan akhlak yangbaik, yang harus diajarkan dan dilakukan oleh orang yang memiliki akhlak yang baik pula. 3. Usaha menjelaskan seluk beluk Narkotika dan ancaman terhadap orang yang menyalahgunakannya termasuk perihal jaringan pengedar dan pecandu Narkoba. Usaha ini haruslah dilakukan oleh yang ahli di bidangnya, yaitu unsur dokter (ahli obat-obatan) dan psikiater (ahli jiwa) serta kriminolog (ahli tindak kejahatan). 4. Usaha pencegahan mengenai penyalahgunaan Narkotika, dengan cara melaporkan kepada pihak yang berwajib bila mengetahui adanya jaringan peredaran Narkotika dan penggunaan Narkoba yang ilegal. 5. Usaha lebih meningkatan pengawasan keluarga yangsesuai dengan ajaran Islam yaitu : “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka�, yang dilakukan dengan penuh kearifan dan senantiasa mengharap ridha Allah SWT.

Demikian uraian khutbah ini dengan harapan agar ummat Islam senantiasa ikut serta berperan aktif dalam usaha menanggulangi penyalahgunaan Narkoba. Karena itu tanggung jawab memerangi pengedaran Narkoba, bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan dan BNN saja, tetapi sejatinya kita semua dapat memainkan peran menjadi Polisi di tengah-tengah masyarakat untuk perang melawan barang haram tersebut.

66 | Panduan Khutbah Jum’at


Marilah kita jadikan agama sebagai ajaran utama dalam menjalankan hidup dan kehidupan di muka bumi ini. Janganlah kita jadikan agama hanya sebagai pelipur lara ketika segala sesuatunya tak mampu lagi mengatasi hidup kita, sehingga agama diminati ketika orang berada dipuncak keputus-asaan, sebagaimana banyak kita saksikan sekarang ini. Bahwa banyak penganut agama bermunajat dan berdo‘a dengan khusyu’ ketika ia mendambakan keinginannya namun tatkala berhasil, bukan hanya agama yang ia campakkan tetapi Allah pun seakan tak mempunyai andil apa-apa atas keberhasilannya itu. Akhirnya hanya kepada Allah kita mengabdikan diri dan hanya kepada-Nya pulalah kita memohon pertolongan.

‫ َو َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬ ِ ْ‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ ِّ ‫ت َو‬ ‫هللا‬ ِ ‫ْاآل َيا‬ َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأَسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ِ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

Panduan Khutbah Jum’at | 67


PERSPEKTIF ISLAM MENGENAI RADIKALISME AGAMA

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah, Pertama-tama sebagai hamba yang beriman, marilah kita panjatkan puji dan syukuran kehadirat Allah SWT Yang Maha Rahman dan Rahim, yang telah menurunkan Islam sebagai ajaran kedamaian dan rahmat untuk alam semesta. Semoga kita semua dapat menegakkan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka meningkatkan derajat takwa kita kepada Allah SWT. Salawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda nabi

68 | Panduan Khutbah Jum’at


besar Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya, yang telah menjadi uswatun hasanah dalam pembangunan peradaban dunia ini. Islam adalah agama kemanusiaan dan agama peradaban. Karena itu Islam sangat menolak berbagai tindak kekerasan terhadap kemanusiaan, atas dasar apapun.

Karena kemanusiaan dalam Islam menempati posisi yang sangat mulia. Untuk menopang nilai-nilai kemanusiaan dan pembangunan peradaban suatu bangsa, Islam sangat menekankan pada pentingnya kita meningkatkan kualitas kasih sayang dan persatuan dan kesatuan di antara sesama. Karena itu peradaban suatu bangsa tidak akan eksis jika bangsa itu kehilangan kasih sayang. Secara historis dapat kita lihat contohnya pada hancurnya pelbagai imperium dan bangsabangsa besar besar di dunia dewasa ini, khususnya dunia Islam sedang berada dalam lingkaran kekerasan, seperti yang terjadi di Irak, Suriah, Yaman, Afghanistan yang sangat menyayat hati kita semua. Bahkan bangsa kita pun masih sering diliputi oleh pelbagai konflik dan kekerasan.

Mengapa demikian? Hal itu taklain karena kita kehilangan nilai-nilai kasih sayang, sehingga persaudaraan kita menjadi terkoyak. Padahal Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban manusia yang terbangun dalam spirit nilai-nilai kasih sayang, antara lain:

Panduan Khutbah Jum’at | 69


1. Salah satu nama Allah adalah ar-Rahman yang disebut dalam alQur‘an sebanyak 57 kali dan ar-Rahim yang disebut dalam alQur‘an sebanyak 114 kali, kedua nama tersebut diambil dari kata rahmat yang berarti bahwa Allah sangat sayang kepada semua hamba-Nya secara umum dan kepada orang-orang yang beriman secara khusus. Tidak ada kenikmatan di dunia ini yang kita rasakan kecuali sebagai bukti akan rahmat Allah SWT. Al-Qur‘an berisi rahmat, sebagaimana firman Allah:

ُ َ ۡ ُ ََۡ ََۡ​َ َ َ ً َ َّ ُ ُ ۡ َ‫ْعل‬ َ ‫سه ۡم‬ ْ‫ج ۡئ َنا ْبِك‬ ‫ْو‬ ‫نف‬ ‫ْأ‬ ‫ِن‬ ‫ْم‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ْك ْأمةٖ ْش ِهيدا‬ ِ ِ ‫ويو ْم ْنبعث‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِْف‬ ٗ ُ َ ۡ َ ُ ٗ َٰ َ ۡ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َّ َ َ ِ َ ُ َ َٰ َ َ ً َ ْ‫ْوهدى‬ ْ ‫ش ِهيداْلَعْهؤَلءِْۚونزنلاْعليكْٱلكِت‬ ٖ‫ِكَْشء‬ ِ ‫بْت ِبيناْل‬ َ ۡ ‫َو َر‬ َ ‫ىْل ِۡل ُم ۡسلِم‬ َ ‫َح ٗة‬ َ ۡ ُ ‫ْوب‬ َٰ ‫ِش‬ ْ​ْ٨٩ْ‫ني‬ ِ Terjemahannya: “Dan ingatlah akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS an-Nahl / 16: 89) Allah juga berfirman:

َ ۡ َ َ َ ۡ ُۡ َ َۡ َ ََۡ َ َ ْ​ْ٢ْ‫انْل ِتشَق‬ ْ ‫ْ​ْماْأنزنلاْعليكْٱلقرء‬١ْ‫طه‬

70 | Panduan Khutbah Jum’at


Terjemahannya : Thaahaa (1) Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah (2) Imam Qatadah Rahimahullahu Ta’ala berkata, ―Demi Allah, tidaklah Allah menjadikan al-Qur‘an untuk kesusahan, melainkan sebagai rahmat, cahaya, dan petunjuk menuju surga”. Hal itu karena al-Qur‘an berisi ajaran-ajaran yangindah, baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, ekonomi, politik dan sosial.

2. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah rahmat bagi alam semesta, sebagaimana firman-Nya:

َ َٰ َ ۡ ٗ َ ۡ َ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ْ​ْ١٠٧ْ‫وماْ​ْأرسلنَٰكْإَِلْرَحةْل ِلعل ِمني‬

Terjemahannya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS al-Anbiyaa / 21: 107)

ُ َ ۡ ّٞ ُ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ َ َ َۡ َ ٌ َ ۡ ُ ْۡ‫ْعن ُِّْتم‬ ‫سكم ْع ِزيز ْعليهِ ْما‬ ِ ‫لق ْد ْجاءكم ْرسو ْمِن ْأنف‬ ّٞ ُ َ َ ۡ ُ ۡ ُ ۡ َ َ ٌ َ َّ ‫وف‬ ّٞ ‫ْرح‬ ْ​ْ١٢٨ْ‫ِيم‬ ‫ِنيْرء‬ ْ ‫ح ِريصْعليكمْ​ْب ِٱلمؤ ِمن‬ Terjemahannya: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan Panduan Khutbah Jum’at | 71


(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS at- Taubah / 9: 128)

3. Syari’at

Islam dibangun di atas kasih sayang, karena bersifat

mudah dan tidak ada kesulitan di dalamnya. Bahkan Islam menganjurkan kepada umat untuk bersifat rahmat terhadap semua makhluk.

‫ض َيرْ َحمْ ُك ْم‬ ِ ْ‫ ارْ َحم ُْوا َمنْ فيِ اْلَر‬، ُ‫الرَّ ا ِحم ُْو َن َيرْ َح ُم ُه ُم الرَّ حْ َمن‬ ‫َمنْ فيِ ال َّس َما ِء‬ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Orang-orang yang pengasih itu dikasihi oleh Zat Yang Maha Pengasih. Sayangilah makhluk yang ada di atas bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh Zat yang berada di atas langit.” Perintah mengasihi ini adalah umum, mencakup seluruh manusia, bahkan binatang juga. Allahu Akbar, kalau Islam begitu menghormati menyayangi

binatang,

lantas

bagaimana

mungkin

tidak

menyayangi manusia? Inilah gambaran kemuliaan dan keindahan ajaran Islam sebagai agama peradaban yang berlimpah dengan nilai-nilai kasih sayang untuk alam semesta.

Ma’asyaral Muslimin Rahimakumullah, Jika Islam mengajarkan untuk kasih sayang maka sebaliknya Islam melarang keras dari sifat ekstrim, berlebih lebihan, dan melampaui

72 | Panduan Khutbah Jum’at


batas, seperti aksi-aksi anarkisme, terorisme, penjarahan, tawuran dan pengrusakan tanpa aturan, yang justru menodai kesucian dan keagungan ajaran Islam. Lebih ironi lagi sikap radikalisme atas nama Islam dewasa ini seperti ISIS (Islamic State of Irak and Suria) telah melakukan pembunuhan secara masal. Setiap orang yang berbeda dengan paham ISIS langsung dibunuh secara sadis, bahkan anakanak yang tidak berdosa pun menjadi korban dari keganasan ISIS. Sungguh radikalisme atas nama agama dan Tuhan seperti ini telah merusak Hak Asasi Manusia (HAM).

Padahal Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paripurna (ahsanu taqwim). Maka pada diri setiap orang melekat HAM yang tidak bisa dirampas oleh siapapun. Karena HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Banyak sekali dalil-dalil dari al-Qur‘an dan hadits yang mencela perbuatan ini, di antaranya: Pertama. Dalil-dalil yang secara jelas mencela sikap ghuluw, seperti firman Allah:

Panduan Khutbah Jum’at | 73


ۡ َّ َّ َ َ ُ ُ َ َ َ ۡ ُ َُۡ َ َ ۡ ََۡ َ َّْ‫ق‬ َ َٰ ْ ‫ِْف ْدِين ِكم ْوَل ْتقولوا ْلَع ْٱ‬ ِْ ‫ل ْٱلكِت‬ ْ ‫يأه‬ ِ ‫ب َْل ْتغلوا‬ ۡۚ ْ ‫ّلل ِ ْإَِل ْٱۡل‬ َ ۡ َّ َّ ُ َ َ َ ۡ َ ُ ۡ َ ‫ّللِ ْ َو َُك َِم ُت ُْهۥْ ْأ ۡل َقى َٰ َها ْإ َ َٰل‬ َ ‫ِيح ْع‬ ْ‫ْم ۡر َي َم‬ ْ ‫ْر ُسو ْٱ‬ ‫ن ْمريم‬ ْ ‫ِيَس ْٱب‬ ُْ ‫إِن َماْٱل َمس‬ ِ َّ ُ َّ ٗ ۡ َ ُ َ ٌ َ َٰ َ َ ُ ُ َ َ َ ّٞ ُ َ َ َ ‫وح ْم ِۡن ُه‬ ْ‫رياْلك ۡ ۚۡم‬ ‫َل ْتقولوا ْثلثة ْۚۡٱنتهواْ ْخ‬ ْ ‫ّلل ِْ َو ُر ُسل ِ ْهِۦْ ْ ْو‬ ْ ‫ْفْام ُِنوا ْ​ْب ِٱ‬ ‫ور‬ َ َّ ّٞ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ‫ْس ۡب‬ َّ ‫ْلۥ ْ َماِْف ْٱ‬ ُ ‫ِّد‬ٞ ‫ّ َْوَٰح‬ٞ‫ّلل ْإ َلَٰه‬ ُ َّ َ َّ ْ‫ت‬ ِْ َٰ ‫لس َم َٰ َو‬ ُْ ٞۘ ‫ل‬ ‫ْلۥ ْو‬ ْ ‫حَٰ َن ُْهۥْ ْأنْيكون‬ ِ ِ ْ ‫إِنماْٱ‬ َۡ ٗ َ َّ َ​َ​َ َ​َ َٰ ْ​ْ١٧١ْ‫ّلل ِْوك ِيٗل‬ ْ ‫ۡرضْوكَفْ​ْب ِٱ‬ ْ ِ ‫اِْفْٱۡل‬ ِ ‫وم‬ Terjemahannya: Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.(QS anNisaa / 4: 171).

Ayat ini, sekalipun ditujukan kepada ahli kitab, maksudnya adalah untuk memberikan peringatan kepada umat ini agar menjauhi sebabsebab yang mengantarkan murka Allah kepada umat-umat sebelumnya. Nabi Shallallahu „Alaihi wa Sallam juga bersabda: 74 | Panduan Khutbah Jum’at


‫ْن‬ َ ‫ك َمنْ َك‬ َ َ‫ َفإِ َّن ُه أَهْ ل‬،‫ْن‬ ِ ‫ان َق ْبلَ ُك ْم ْال ُغل ُ ُّو فِيْ ال ِّدي‬ ِ ‫إِيَّا ُك ْم َو ْال ُغل ُ َّو فِيْ ال ِّدي‬ Artinya : “Wahai sekalian manusia, waspadalah kalian dari sikap berlebihlebihan dalam agama karena sikap berlebih-lebihan dalam agama telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.” (HR Nasa‘i dengan sanad shahih)

‫ُون َقالَ َها َث َ​َل ًثا‬ َ ‫ك ْال ُم َت َن ِّطع‬ َ َ‫َهل‬ “Celakalah orang-orang yang berlebihan, beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.”(HR Muslim) Kedua. Dalil-dalil tentang kemudahan Islam. Semua kita sepakat bahwa Islam merupakan agama yang mudah dan menganjurkan kemudahan. Banyak sekali dalil-dalil yang mendasari hal ini, di antaranya:

ۡ ُ ُ ُ َ َ َ ۡ ُ ۡ ُ ُ ُ َّ ُ ُ ْ‫س‬ َْ ۡ ‫يدْبِك ُمْٱل ُع‬ ‫سْوَلْي ِر‬ ْ ‫ّللْبِكمْٱلي‬ ْ ‫ْي ِريدْٱ‬

Terjemahannya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS al-Baqarah [2]:185)

ُ ۡ َ َ َ َ َ َ َ ۡ ُ َٰ َ َ ۡ َ ُ َ ۡ ْ ‫ك ۡمِْفْٱل‬ ْ‫ج‬ ‫هوْٱجتبىك ْمْوماْجعلْعلي‬ ِۚ ٖ ‫ِينْمِنْح َر‬ ِ ِ Panduan Khutbah Jum’at | 75


Terjemahannya: “Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamudalam agama suatu kesempitan”. (QS al-Hajj [22]: 78) Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

‫ين يُسْ ر‬ َ ‫إِنَّ ال ِّد‬ “Sesungguhnya agama ini mudah.” (HR Bukhari) Tatkala Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengutus Mu‘adz bin Jabal Radhiyallahu Anhu dan Abu Musa al-Asy‘ari Radhiyallahu Anhu ke Yaman, beliau berpesan kepada keduanya:

‫ َو َت َط َاو َعا َو َال َت ْخ َتلِ َفا‬، ‫ َو َب ِّش َرا َو َال ُت َن ِّف َرا‬، ‫َيس َِّرا َو َال ُت َعس َِّرا‬ Artinya: “Hendaknya kalian berdua mempermudah dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat lari, saling membantu dan jangan berselisih. (HR Bukhari-Muslim). Ketiga. Dalil-dalil berisi perintah untuk bersikap tengahtengah antara berlebih-lebihan dan meremehkan. Allah berfirman:

َ َ َ َ َ ُ ُ ُ َ ٗ َ َ ٗ َّ ُ ۡ ُ َ ۡ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ​َ َّ ْ‫اس ْويكون‬ ْ ِ ‫ْۡلكونوا ْشهداء ْلَع ْٱنل‬ ْ ‫وكذَٰل‬ ِ ‫ِك ْجعلنَٰكم ْأمة ْوسطا‬ ٗ َ ُ َ​َ ُ ...ْٓۗ‫ٱ َّلر ُسو ْ​ْعل ۡيك ۡمْش ِهيدا‬ Terjemahannya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan tengah-tengah agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)

76 | Panduan Khutbah Jum’at


manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu―. (QS al-Baqarah [2]: 143)

Inilah sifat umat Islam, yang mengajarkan umatnya menjadi umat pertengahan atau moderat. Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam tidak membolehkan untuk melempar Jumrah dengan kerikil besar bahkan menilainya sebagai sikap ghuluw. Beliau juga tidak memperbolehkan kepada Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu tatkala memfokuskan diri untuk ibadah sehingga melalaikan keluarganya. Demikian juga beliau mengingkari kepada tiga golongan yang ingin puasa terus tanpa berbuka, bangun terus tanpa tidur, dan membujang tidak menikah; beliau mengingkari mereka dan menganjurkan untuk bersikap tengah-tengah seraya mengatakan, “Barang siapa yang membenci sunnahku maka dia bukan termasuk golonganku.”

Perhatikanlah wahai saudaraku, kalau Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam saja tidak membolehkan sikap berlebih-lebihan dalam ibadah dan zuhud, lantas bagaimana kiranya dengan orang-orang yang berlebih-lebihan dalam mengafirkan sesama Muslimin, dan merasa berhak membunuh orang yang berbeda mazhab dan berbeda agama dengan dirinya, merampas harta secara tidak syah, dan memperkosa kehormatan orang lain? Sungguh merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai nilai dasar Islam.

Panduan Khutbah Jum’at | 77


Dengan sedikit penjelasan tadi, kita dapat mengetahui bahwa Islam adalah agama yang indah, bukan seperti yang dituduhkan dalam film Amerika Innocence of Muslims yang menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang ekstrem dan anarkis, demikian juga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam suka membunuh dan membuat kerusakan. Sungguh, semua itu adalah kedustaan nyata yang bertentangan dengan fakta. Maka wajib bagi kita semua untuk introspeksi dan meningkatkan usaha kita untuk mengamalkan Syari‘at Islam dan mendakwahkannya, bukan malah terpancing oleh provokasi mereka sehingga malah melakukan tindakan-tindakan anarkis yang bertentangan dengan Islam dan justru mencoreng keindahan Agama Islam.

Sidang Jum’at Rahimakumullah, Fenomena radikalisme seperti ini mulai menjalar di tengah-tengah masyarakat kita. Aksi-aksi anarkisme di dalam masyarakat atas nama agama dan Tuhan sangat mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban kita bersama. Majunya dunia sosial media, menjadi sarana yang sangat strategis untuk mengajak dan memprovokasi generasi muda untuk masuk dalam jaringan terorisme. Untuk itu, marilah kita bangun kemitraan masyarakat dengan Polisi melalui program Polmas (Pemolisian Masyarakat), kita antisipasi masuknya ajaran-ajaran terorisme seperti ini, yang kerap kali didakwahkan melalui gerakan kelompok-kelompok trans-nasional Islam. Mari kita jaga spirit hidup

78 | Panduan Khutbah Jum’at


orang bersaudara di Tanah Papua yang sudah sangat manis ini. Karena Polmas merupakan model pemolisian modern yang merupakan filosofi dan strategi untuk membangun kemitraan baru antara polisi dan masyarakat untuk memecahkan masalah demi kemaslahatan umat dalam rangka amar ma‟ruf nahyi munkar. Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada khutbah pertama ini, kita mohon ampun kepada Allah atas segala dosa. Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah Sepertinya aksi-aksi anarkisme dan kekerasan yang sering muncul dan bergejolak tak ada ujungnya di dunia dan negeri ini karena kita kehilangan kasih-sayang. Entah sampai kapan keadaan seperti ini akan terus berlanjut. Apakah hati dan pikiran kita sudah begitu keras sehingga tidak bisa bersikap bijak dan lembut dalam menghadapi masalah?

Sampai

kapankah

fenomena

pengrusakan”

dan

pembakaran? Fenomena tawuran antar pelajar dan penduduk desa? Fenomena pengeboman dan terorisme?! Dimanakah ilmu, kearifan dan keimanan kita?! Tidakkah kita menginginkan keamanan dan kedamaian?! Oleh karenanya, saya mengajak kita semua untuk mengintrospeksi dan memperbaiki amal kita semua, serta menyikapi semua permasalahan dengan bijak dan sesuai aturan agama. Ingat pesan Nabi Shallallahu „Alaihi wa Sallam:

‫ َو َال ُن ِز َع مِنْ َشيْ ٍء َق ُّط‬،ُ‫َفإِنَّ الرِّ ْف َق لَ ْم َي ُكنْ فِي َشيْ ٍء َق ُّط إِ َّال َزا َنه‬ ‫إِ َّال َشا َنه‬ Panduan Khutbah Jum’at | 79


Artinya: “Sesungguhnya kelembutan itu tidak singgah pada sesuatu apa pun akan kecuali menghiasinya dan tidaklah dicabut dari suatu apa pun kecuali akan mencemarinya.” (HR Muslim).

80 | Panduan Khutbah Jum’at


‫‪PERGAULAN BEBAS REMAJA DAN ABORSI‬‬ ‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َما ِل َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫ُيضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫َ‪.‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َتمُو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللا َك َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َف َ‬ ‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا أَمَّا َبعْ ُد‬ ‫‪Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,‬‬ ‫‪Alhamdulillah segala puja puji hanyalah milik Allah SWT. Tuhan Yang‬‬ ‫‪Mengasai segala sesuatu, Tuhan Yang Mengetahui apa-apa yang‬‬ ‫‪dimiliki Hamba-Nya baik Nampak maupun tersembunyi, yang telah,‬‬ ‫‪sedang maupun yangakan terjadi atas Hambanya, olehnya sudah‬‬ ‫‪menjadi kewajiban seorang hamba untuk senantiasa bersyukur‬‬

‫‪Panduan Khutbah Jum’at | 81‬‬


kepada Allah yang telah melimpahkan banyak sekali kenikmatan. Syukur yang diwujudkan dalam bentuk pujian dan ketaatan terhadap perintah-Nya. Oleh karena itu, ketakwaan menjadi salah satu wujud syukur kepada Allah yang harus dilakukan seorang hamba dalam kehidupannya.

Di antara ketaqwaan tersebut adalah membina keluarga menjadi keluarga yang dinaungi, Sakinah Mawaddah WaRahmah. Sholawat dan Salam atas Rasulullah Muhammad SAW. Nabi pembawa misi suci ilahiyah untuk kemanusiaan,doa kita juga atas keluarga dan sahabat beliau yang setia dalam perjuangan Rasulullah. Hari ini dapat kita baca dan dengar dari berbagai pemberitaan media baik media cetak maupun elektronik tentang potret buram kondisi generasi muda kita, tentang akibat pergaulan bebas kehidupan remaja saat ini. Merajalelanya seks bebas, hamil di luar nikah, aborsi, perkosaan, pelecehan seksual dan sikap porno aksi menjadi perkara yang lumrah di kalangan remaja saat ini. Padahal remaja merupakan generasi penerus yang akan menerima tongkat estafet kebangkitan umat. Di dalam diri remaja terdapat potensi besar berupa idealisme, sikap kritis dan inovatif yang akan menjadi penentu berhasil tidaknya kebangkitan sebuah bangsa. Terdapat sekian penyebab dari terjadinya pergaulan bebas atau berkhalwat dikalangan generasi muda salah satu adalah minimnya pengawasan atau kontrol orang tua dan keluarga. Akibatnya terjadi 82 | Panduan Khutbah Jum’at


seks bebas, hamil di luar nikah, aborsi, pelecehan seksual dan berbagai penyakit sosial lainnya. Orang tua dan keluarga sebagai orang dan lembaga pertama yang disentuh oleh anak sehingga pergaulan anak harus menjadi perhatian orang tua untuk mencegah terjadinya segala kemungkinan yang tidak diinginkan akibat gaya pergaulan yang tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun ajaran agama. Perhatian terhadap pergaulan anak ini dilakukan agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang buruk, seperti seks bebas, yang berakibat pada perbuatan aborsi serta tindakan-tindakan lainnya yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama dan norma masyarakat pada umumnya. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, Pada kesempaatan khutbah hari ini, kita mencoba untuk menyentuh perhatian kita tentang aborsi dalamkehidupan generasi muda. Kata Aborsi dalam bahasa Arab disebut al-Ijhadhyang berasal dari kata “ajhadha – yajhidhu” yang berarti wanita yang melahirkan anaknya secara paksa dalamkeadaan belum sempurna penciptaannya. Atau juga bisa berarti bayi yang lahir karena dipaksa atau bayi yang lahir dengan sendirinya. Aborsi di dalam istilah fikih juga sering disebut dengan “ isqhoth “ (menggugurkan) atau “ ilqaa‟ (melempar) atau “ tharhu “ (membuang).

Panduan Khutbah Jum’at | 83


Aborsi menurut pengertian medis adalah mengeluarkan hasil konsepsi atau pembuahan, sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibunya. Para medis membagi Aborsi dalam dua bagian; Pertama; Aborsi spontan, yaitu aborsi secara tidak sengaja dan berlangsung alami tanpa ada kehendak dari pihak-pihak tertentu. Masyarakat mengenalnya dengan istilah keguguran. Kedua; Aborsi buatan, yaitu aborsi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan tertentu. Aborsi buatan ini dilakukan Jika bertujuan untuk kepentingan medis, terapi serta pengobatan. Ketiga aborsi yang dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku dan bersikap kriminal.

Olehnya

dapatlah

dipahami

bahwa

aborsi

berarti

menggugurkan kandungan yang kurang masanya atau kurang kejadiannya, tidak ada perbedaan antara kehamilan anak perempuan atau laki – laki, baik aborsi ini dilakukan dengan sengaja atau tidak. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahan, terutama para pelajar dan mahasiswa sebagai generasi muda, hari ini sudah sampai batas yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya tawaran kehidupan bebas dan serba hedonisme yang

menyebabkan

generasi

kehancuran.

84 | Panduan Khutbah Jum’at

muda

terseret

dalam

jurang


Pacaran dan berkhalwat sudah menjadi aktivitasyang lumrah, bahkan sebagian orang tua minder danmerasa malu jika anaknya tidak mempunyai pacar, karena menurut pandangan mereka orang yang tidak pacaran, adalah orang yang tidak bisa bergaul dan masa depannya suram, serta susah mencari jodoh. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya melakukan hubungan seks di luar pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan pengguguran kandungan dengan paksa. Data statistis BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) menunjukkan bahwa sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahun di Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar negeri – khususnya di Amerika, dari data-data yang telah dikumpulkan oleh Federal Centers for DiseaseControl (CDC) yang menunjukkan hampir 2 juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Dengan demikian, aborsi secara umum merupakan perbuatan keji, tidak berperi kemanusiaan dan bertentangan dengan hukum dan ajaran agama. Pada umumnya yang mendasari kenapa mereka melakukan aborsi, pertama; Karena takut miskin atau penghasilan yang tidak memadai jika akan menikah. Dalam al-Quran Allah SWT berfirman;

َ َ َّ ۡ ُ َّ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ ُ ۡ َّ َٰ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ َٰ َ ۡ َ ُ ُ ۡ َ َ َ ْ‫ن ْق ۡتل ُه ۡم‬ ْ ِ ‫َل ْتقتلوا ْأولدكم ْخشية ْإِمل ٖق َْنن ْنرزقهم ِْإَوياك ۚۡم ْإ‬ ْ‫و‬ َ ٗ ۡ َ َ ٗ ‫اْكب‬ ْ​ْ٣١ْ‫ريا‬ ِ ْ‫َكنْخِط‬ Panduan Khutbah Jum’at | 85


Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezeki ke pada meraka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (Qs.Al Israa‟ (17): 31)

ۡ َ َ َ ۡ ُ َّ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ ُ ۡ َّ َٰ َ ۡ ۡ ُ َ َ ُ َۡ َ ْ‫ْوَل ْتق َر ُبوا‬ ‫ْ َوَل ْتق ُتلوا ْأ ۡول َٰ َدكم ْمِن ْإِمل ٖق َْنن ْنرزقكم ِْإَوياهم‬ َّ َ ۡ َّ ُ َۡ َ​َ َ َ​َ َ​َ َۡ َ​َ َ َ َ َ​َۡ َّ ْ‫ّلل‬ ُْ ‫ت ْ َح َّر َم ْٱ‬ ْ ِ ‫س ْٱل‬ ْ ‫ْوَل ْتق ُتلوا ْٱنلف‬ ‫ِش ْماْظهر ْمِن ْها ْوماْبطن‬ ْ ‫ٱلفوَٰح‬ َّ َ ُ ۡ َ ُ َّ َ َ ُ َّ َ ۡ ُ َٰ َ َ ۡ ْ​ْ١٥١ْ‫ْوصىَٰكمْب ِ ْهِۦْلعلك ۡمْتع ِقلون‬ ‫قْذل ِكم‬ ِِْۚ ‫إَِلْ​ْب ِٱۡل‬ Artinya :

...dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami (nya). (QS. alAn‟aam [6]: 151).

َ َ َّ ُ ُ َ ۡ َّ َ َ ۡ َ ُ َ َ ُ ۡ َ َ َ ْ‫َل ْتق ُتلوا ْ​ْأ ۡول َٰ َدك ۡم ْخش َية ْإ ِ ۡمل َٰ ٖق َْن ُن ْن ۡر ُزق ُه ۡم ِْإَويَّاك ۡ ۚۡم ْإِن ْق ۡتل ُه ۡم‬ ْ‫و‬ َ ٗ ۡ َ َ ٗ ‫اْكب‬ ْ​ْ٣١ْ‫ريا‬ ِ ْ‫َكنْخِط‬

86 | Panduan Khutbah Jum’at


Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.” (Qs. al-Isra` [17]: 31).

َّ ُ َّ َ َّ َ َّ َ ۡ َّ ُ َۡ َ​َ َ َ ٗ ُ ۡ َ َ ُ َ َ َۡ ْ‫وماْفق ۡد‬ ‫ق ْومنْقتِل ْمظل‬ ِْ ‫ّلل ْإَِل ْ​ْب ِٱۡل‬ ْ ‫ت ْحرم ْٱ‬ ْ ِ ‫س ْٱل‬ ْ ‫َل ْتق ُتلوا ْٱنلف‬ ْ‫و‬ ۡ ‫َج َع ۡل َناْل َِوَل ْهۦْ ُس ۡل َطَٰ ٗناْفَ َٗلْي ُ ۡسفِْفْٱ ۡل َق‬ َ ‫لْإنَّ ُْهۥْ َ​َك َن‬ ُ ‫ْم‬ ٗ ‫نص‬ ْ​ْ٣٣ْ‫ورا‬ ْ ‫ت‬ ِ​ِ​ِ ِ ِ ِ ِ Artinya : Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara‟). (Qs. al-Isra` / 17: 33).

َ ُ َ َ َ ۡ ۡ َ‫ِإَوذاْٱل ۡ َم ۡو ُْءۥ َد ْةُْ ُسئل‬ ْ​ْ٩ْ‫ۢنبْقتِلت‬ ‫ْذ‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ْ​ْ ٨ ْ ‫ت‬ ِ ِ ِ ٖ

Artinya : “Dan apabila bayi-bayi yang dikubur hidup-hidup itu ditanya karena dosa apakah ia dibunuh.” (QS. at-Takwiir: 8-9) Berdasarkan dalil-dalil ini maka aborsi adalah haram pada kandungan yang bernyawa atau telah berumur 4 bulan, sebab dalam keadaan demikian berarti aborsi itu adalah suatu tindak kejahatan pembunuhan yang diharamkan Islam kecuali pada kondisi tertentu yang dibolehkan secara syar‘i. Dalil syar‘i yang menunjukkan bahwa aborsi haram bila usia janin 40 hari atau 40 malam adalah hadits NabiMuhammad SAW menyebutkan: Panduan Khutbah Jum’at | 87


“Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepadaAllah), “Ya Tuhanku, apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?‟ Maka Allah kemudian memberi keputusan…” [HR. Muslim dari Ibnu Mas‟ud r.a.]. Hadits di atas menunjukkan bahwa permulaan penciptaan janin dan penampakan anggota-anggota tubuhnya, adalah setelah melewati 40 atau 42 malam. Dengan demikian, penganiayaan terhadapnya adalah suatu penganiayaan terhadap janin yang sudah mempunyai tanda-tanda sebagai manusia yang terpelihara darahnya (ma’shumud dam). Tindakan penganiayaan tersebut merupakan pembunuhan terhadapnya. Siapa saja dari mereka yang melakukan pengguguran kandungan, berarti telah berbuat dosa dan telah melakukan tindak kriminal. Kedua; adanya niat mereka untuk menggugurkan janin akibat perzinahan. Allah berfirman;

ٗ

Artinya :

ٗ

َ

َ

َ

ۡ

َ

َ ُ َّ ْ ‫َلْ َتق َر ُبواْٱلز‬ َ ‫ْو َسا َء‬ َ ‫ح َشة‬ ْ​ْ٣٢ْ‫ْسبِيٗل‬ ْ ‫ْ َو‬ ِ َٰ ‫نْإِن ْهۥَْكنْف‬ ِ

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yangburuk. (QS.Alisra; 32)

88 | Panduan Khutbah Jum’at


Aborsi tidak terlepas dari kondisi sebelum ditiupkannya ruh ke janin, yaitu sebelum empat bulan pertama kehamilan, atau sesudahnya. tidak ada perselisihandi antara ahli fikih seputar pengharaman aborsi setelah ditiupkannya ruh ke janin, dan bahwa unsur sengaja dalam aborsi dianggap sebagai tindak kejahatan yang mengakibatkan hukuman, karena aborsi ini menghilangkan nyawa anak Adam yang hidup, dan sebagai pelanggaran terhadap hak-hak azasi manusia. Dalam al-Quran dikatakan,

َّ ُ َّ َ َّ َ َّ َ ۡ َّ ُ َۡ َ​َ َ َ ٗ ُ ۡ َ َ ُ َ َ َۡ ْ‫وماْفق ۡد‬ ‫ق ْومنْقتِل ْمظل‬ ِْ ‫ّلل ْإَِل ْ​ْب ِٱۡل‬ ْ ‫ت ْحرم ْٱ‬ ْ ِ ‫س ْٱل‬ ْ ‫َل ْتق ُتلوا ْٱنلف‬ ْ‫و‬ َۡۡ َ ‫لْإنَّ ُْهۥْ َ​َك َن‬ ُ ‫ْم‬ ُۡ َ​َ ٗ َۡ ُ ٗ ‫نص‬ َ ََۡ َ ْ​ْ٣٣ْ‫ورا‬ ِ ِْ ‫فِْفْٱلقت‬ ِ ‫س‬ ِ ‫جعلناْل ِو َِل ِ ْهِۦْسلطَٰناْفٗلْي‬ Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (Alasan) yang benar. dan barang siapa dibunuh secara zhalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.

Seungguhnya

ia

adalah

orang

yang

mendapat

pertolongan.” (QS. Al Israa (17) :33) Aborsi bukan sekedar masalah medis atau kesehatan masyarakat, namun juga problem sosial yang muncul karena manusia kehilangan arah pandangan hidup yang tidak Islami. Olehnya pemecahannya haruslah dilakukan secara arif bijaksana dengan selalu menjadikan

Panduan Khutbah Jum’at | 89


Islam sebagai pandangan hidup. Mengingat banyak sekali kalangan generasi muda melakukan aborsi, maka tangung jawab kita semua baik tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah dan pihak kepolisian untuk senantiasa bisa mencegah aborsi dengan cara memberikan pemahaman hukum dan agama pada mereka, bahwa free seks dan aborsi tidak sesuai dengan ajaran agama dan merupakan pelanggaran terhadap Hak Azasi Manusia (HAM) tentang hak hidup anak. HAM yang dimaksud adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Olehnya, jika terjadi di lingkungan masyarakat kita adanya praktekpraktek aborsi atau pengguguran janin secara illegal, maka sebagai masyarakat yang baik dan taat hukum jangan melakukan tindakan hakim sendiri namun segerahlah melaporkan kepada pihak kepolisian sebagai mitra dari masyarakat untuk secepatnya dilakukan pengusutan dan tindakan hukum. Sikap kemitraan tersebut sebagai bagian dari pemolisian masyarakat yang disebut (POLMAS), Polmas yang dimaksud adalah pemolisian modern yang merupakan filosofi dan strategi untuk membangun kemitraan baru antara polisi dan masyarakat demi kemaslahatan dan kebaikan bersama dalam rangka

90 | Panduan Khutbah Jum’at


amar ma‘ruf nahy munkar. Dan upaya penerapan peran tiga pilar Polmas yakni Masyarakat, Polisi dan Pemerintah. Semoga Allah SWT senatiasa melindungi kita, keluarga dari perbuatan keji. Amin Ya Rabbal Alamiin…….

‫ َو َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬ ِ ْ‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ ِّ ‫ت َو‬ ‫هللا‬ ِ ‫ْاآل َيا‬ َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأَسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ِ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

Panduan Khutbah Jum’at | 91


‫‪PERSPEKTIF ISLAM MENGENAI KORUPSI‬‬

‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫يُضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫‪َ .‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َتمُو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللاَ َك َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َف َ‬ ‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا أَمَّا َبعْ ُد‬ ‫‪Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Yang di Rahmati‬‬ ‫‪Allah SWT,‬‬ ‫‪Selaku Khatib pada shalat Jumat ini, saya mengajak para jamaah‬‬ ‫‪sekalian agar mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita‬‬ ‫‪kepada Allah SWT. Sebab, betapa banyak rahmat dan karunia Allah‬‬ ‫‪SWT. yang telah diberikan kepada kita. Dan semua nikmat-Nya‬‬

‫‪92 | Panduan Khutbah Jum’at‬‬


tersebut, tak dapat dihitung jumlahnya. Tidak ada satu pun makhlukNya yang dapat menyaingi dan menandingi kehebatan Allah SWT. Sebab, tidak ada satupun makhluk-Nya yang tidak mendapatkan rahmat dari-Nya. Shalawat dan salam, tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Nabi akhir zaman, penutup para nabi dan tidak ada lagi nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Kita berupaya dalam kehidupan di dunia ini, untuk selalu mencontoh dan meneladani kepribadian beliau sebagai uswatun hasanah dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Semoga pada hari kiamat kelak, kita memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Yang di Rahmati Allah SWT. Persoalan korupsi, kolusi dan nepotisme belakangan ini menjadi suatu trend baru di negara kita. Persoalan ini bak jamur yang tumbuh subur di musim penghujan. Ia amat santer dan hangat dibicarakan dalam masyarakat, sampai sampai dimuat dalam berbagai media, baik cetak maupun elektronik di tanah air. Masyarakat menghendaki agar perbuatan tersebut dan atau pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme ini harus diberantas dan diberangus sampai ke akarakarnya. Para pelakunya harus diseret ke pengadilan agar mendapatkan hukuman yang sepadan dengan perbuatan yang dilakukannya. Sehubungan dengan begitu besarnya dampak yang ditimbulkan oleh perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme ini, ada baiknya diketengahkan pengertian korupsi, yakni penggunaan Panduan Khutbah Jum’at | 93


kekuasaan negara untuk memperoleh penghasilan, keuntungan, atau prestise perorangan, atau untuk memberi keuntungan bagi sekelompok orang atau suatu kelas sosial dengan cara yang bertentangan dengan undang-undang atau dengan norma akhlak yang tinggi. Atau dalam pengertian yang lain bahwa korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas tugas resmi sebuah jabatan negara, karena keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri) atau melanggar aturanaturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi.

Sementara kolusi adalah pemufakatan atau kerjasama yang melanggar hukum oleh penyelenggara negara, atau dengan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara. Sedangkan nepotisme adalah pengangkatan sanak saudara, temanteman atau rekan-rekan politik pada jabatan-jabatan publik tanpa memandang

jasa

mereka

maupun

konsekuensinya

pada

kesejahteraan publik. Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahumakumullah, Diantara kriteria korupsi, kolusi, dan nepotisme itu yakni, pertama penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi, keluarga atau kelompok, kedua penyelewengan dana seperti dalam bentuk pengeluaran fiktif atau memanipulasi harga pembelian atau kontrak, ketiga menerima suap untuk memenangkan yang batil atau 94 | Panduan Khutbah Jum’at


membatilkan perbuatan yang haq. Dengan demikian dapatlah disebutkan bahwa korupsi adalah tindakan berupa penyelewengan hak, kedudukan, wewenang, atau jabatan yang dilakukan untuk mengutamakan

kepentingan

dan

keuntungan

pribadi,

menyalahgunakan (menghianati) amanat rakyat dan bangsa, memperturutkan hawa nafsu serakah untuk memperkaya diri dan mengabaikan kepentingan umum. Berkenaan dengan pengangkatan family atau kolega, Islam memberi petunjuk tentang itu, bahwa pemilihan dan pengangkatan seseorang untuk menjabat suatu kedudukan haruslah atas dasar pertimbangan kapabilitas dan rasa tanggung jawab, profesionalitas, dan moralitas. Ketiga kriteria tersebut menjadi dasar dibolehkannya, seperti di jelaskan dalam alQuran Surah Taha (20): 29-34. Berkenaan dengan pengangkatan Harun saudara kandung Nabi Musa as. menjadi nabi untuk mendampinginya dalam mengemban misi dan risalah kenabian. Allah SWT berfirman:

َ َ َ َ ۡ ُ ۡ َۡ ۡ ٗ َ ۡ ُ َٰ ْ​ْ٣١ْ‫ ْ​ْٱشد ْد ْب ِ ْهِۦْ ْأزرِي‬٣٠ْ ‫ون ْأ ِ​ِخ‬ ْ ‫ ْهر‬٢٩ْ ‫ْ َْوٱ ۡج َعل ْ ِل ْوزِيراْمِن ْأه ِ​ِل‬ َ ُ ۡ ۡ َ​َ َ َ َُ َۡ​َ َ َ َ َُ َۡ ۡ ٗ ً ْ​ْ٣٤ْ‫ْ​ْونذكركْكثِريا‬٣٣ْ‫كْنسبِحكْكثِريا‬ ْ ْ٣٢ْ‫ِْفْأم ِري‬ ِ ‫ۡشكه‬ ِ ‫وأ‬ ْ​ْ Terjemahannya:

(29). dan Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (30). (yaitu) Harun, saudaraku, (31). teguhkanlah dengan Dia kekuatanku, (32). dan jadikankanlah Dia dalam urusanku, (33). supaya Kami banyak

Panduan Khutbah Jum’at | 95


bertasbih kepada Engkau, (34). Dan banyak mengingat Engkau. (QS. Ta Ha (20) :29-34) Selanjutnya, dalam surah al- Qasas (28): 34-35 Allah SWT berfirman:

َ​َ ۡ َ َ ُ ُ ُ َٰ َ ۡ َ َ ُۡ َۡ​َ ٗ َ َ َ ُ ُ ٗ ْ‫ِخ ْه ْرون ْهو ْأفصح ْم ِ​ِّن ْل ِسانا ْفأرسِله ْم َِع ْرِدءا ْيصدِق ِّن ْإ ِ ِّن‬ ْ ِ ‫وأ‬ َ َ ُ َ ُ َ َۡ َ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ‫ ْقا ْ ْسنشد ْعضدك ْبِأخِيك ْوَنعل ْلكما‬٣٤ْ ‫ون‬ ِ ‫أخاف ْأن ْيكذِب‬ َ ُ ۡ َ َ ُ َ َ َ ٗ َٰ َ ۡ ُ َ َ ۡ ُ َّ ُ ‫ك َماْأَِب َٰ​َٰت َنا ْۚۡأ‬ َ ‫نت َم‬ ْ​ْ٣٥ْ‫ون‬ ْ ‫اْو َم ِنْٱت َب َعك َماْٱ ْلغَٰل ُِب‬ ‫سلطناْفٗلْي ِصلونْإَِل‬ ِ ُ

Terjemahannya: (34). dan saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku, Maka utuslah Dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)

ku;

Sesungguhnya

aku

khawatir

mereka

akan

mendustakanku. (35). Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, Maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang. (Q.S. al-Qashash: 34-35). Jamaah Kaum Muslim Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, Dibolehkannya mengangkat saudara kandung atau kerabat terdekat dalam Islam, haruslah memenuhi kriteria atau syarat seperti tersebut di

atas,

yakni

profesional,

96 | Panduan Khutbah Jum’at

mempunyai

integritas,

amanah,


bertanggung jawab, dan mempunyai akhlak yang baik. Relevan dengan ayat tersebut di atas, berikut hadis nabi Muhammad SAW. (iza wusidal amru ila ghairi ahlihi fantazirissa‟ah) Artinya: Apabila suatu urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya (H.R. Bukhari). Hadis tersebut mengandung makna bahwa, hendaknya suatu kedudukan atau jabatan, mestinya diserahkan kepada ahlinya atau seseorang yang kompeten dan ahli di bidangnya. Jika diserahkan pada orang yang tidak memenuhi syarat atau kriteria seperti tersebut, maka hasilnya tak akan memuaskan, dan justeru kehancuran yang akan terjadi. Dan boleh jadi kewenangan itu akan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Oleh karena itu, Allah SWT. berfirman dalam al-Quran surah al-Nisa (4): 58

َ َ َ َۡ َ َ َ ۡ ُّ َ ُ َ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ َ َّ َّ َ َْ‫ك ۡم ُتم َْب ۡني‬ َ َٰ َٰ ‫ت ْإِل ْأهل ِها ِْإَوذا ْح‬ ِْ ‫ّلل ْيأمركم ْأن ْتؤدوا ْٱۡلمن‬ ْ ‫۞إِن ْٱ‬ ۡ ُ َۡ َ َ َ َ َّ َّ ُ ُ َ َّ َ َّ َّ ۡ َ ُ ْ‫ّلل َْكن‬ ْ ‫ّلل ْنِعِما ْي ِعظكم ْب ِ ْهِۗٓ ْۦ ْإِن ْٱ‬ ْ ‫اس ْأن ُْتكموا ْ​ْب ِٱلعد ِْ ِۚ ْإِن ْٱ‬ ْ ِ َّ‫ٱنل‬ َ ‫َسم‬ ٗ ‫ص‬ ْ​ْ٥٨ْ‫ريا‬ ِْ َ‫يعۢاْب‬ ِ Terjemahannya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

sebaik-baiknya

Panduan Khutbah Jum’at | 97


kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat (Q.S. Annisa/4 : 58). Imam Al-Maraghi berpendapat bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan penyerahan kunci Ka‘bah dari Rasulullah SAW. kepada Usman bin Talhah pada peristiwa futuh al- Makkah. Pada saat itu, ada diantara keluarga Nabi Muhammad SAW. seperti Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas yang ingin mendapatkan kepercayaan untuk mengurusi kunci Ka‘bah tersebut. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW. tetap menyerahkan kunci Ka‘bah itu kepada Usman bin Talhah, sebab ia dianggap lebih memiliki keahlian, berpengalaman, dan profesional ketimbang yang lainnya. Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, Lalu bagaimana pandangan Islam terhadap perkara korupsi, kolusi dan nepotisme ? Islam dengan tegas melarang setiap manusia untuk saling memakan harta sesamanya dengan jalan bathil. Hal ini seperti dijelaskan oleh Allah SWT. Dalam firman-Nya Q.S. al-Baqarah/2: 188.

َ ۡ ُ ُ َّ ُ ۡ ُ ُ َ َ ُ ُ َۡ َ​َ ْ‫ۡلَّك ِْم‬ ‫ل ْ َوت ۡدلوا ْب ِ َها ْإِل ْٱ‬ ِْ ‫َل ْتأكلوا ْأ ۡم َوَٰلكم ْبَ ۡي َنكم ْ​ْب ِٱل َبَٰ ِط‬ ْ‫و‬ َ ۡ ٗ َ ُ ُ َۡ َ َُ ۡ َ ۡ ُ َ​َ ۡ ۡ ۡ َ َّ َٰ ِ ْ​ْ١٨٨ْ‫اسْ​ْب ِٱ ِۡلث ِْمْوأنتمْتعلمون‬ ْ ‫ۡلِ أكلواْف ِريقاْمِنْأمو ِ ْٱنل‬ Terjemahannya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu 98 | Panduan Khutbah Jum’at


membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui. (Q.S. al-Baqarah/2: 188).

Melalui ayat tersebut di atas, Allah SWT. Melarang dengan keras bagi siapa saja untuk memperoleh harta benda secara tidak sah. Baik dengan jalan menipu, memanipulasi administrasi berkenaan dengan bagaimana untuk memperoleh harta itu, atau memberi sogokan kepada hakim untuk memenangkan perkara hingga harta yang diperebutkan itu jatuh padanya. Sementara itu, menurut Al- Qurtubi dalam memberi penjelasan terhadap ayat al-Quran Surah al-Baqarah ayat 188 tersebut, bahwa Allah SWT. melarang untuk makan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Termasuk dalam larangan ini adalah larangan makan hasil judi, tipuan, rampasan, dan paksaan untuk mengambil hak orang lain yang tidak atas kerelaan pemiliknya, atau yang diharamkan oleh syariat Islam meskipun atas kerelaan pemiliknya, seperti pemberian atau imbalan dalam perbuatan zina, atau perbuatan zalim, hasil tenung, harga minuman yang memabukkan, harga penjualan babi dan lain lain.

Selanjutnya, Al-Qurtubi mengatakan bahwa orang yang mengambil harta orang lain, yang tidak atas cara yang dibenarkan oleh syar‘I, maka ia telah memakannya dengan cara yang batil. Termasuk dalam kategori memakan yang batil adalah hakim atau polisi yang Panduan Khutbah Jum’at | 99


memutuskan perkara sedangkan dia mengetahui bahwa yang dilakukannya itu batil. Maka yang haram tidak menjadi halal karena putusan hakim atau polisi, karena ia memutuskan perkara berdasarkan yang zahir (yang tampak). Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW. Dari Ummu Salamah:

Sesungguhnya aku adalah manusia dan kamu datang membawa suatu perkara untuk aku selesaikan. Barangkali di antara kamu ada yang lebih pintar berbicara sehingga aku memenangkannya, berdasarkan alasanalasan yang aku dengar. Maka siapa yang mendapat keputusan hukum dari aku untuk memperoleh bagian dari harta saudaranya (yang bukan haknya) kemudian ia mengambil harta itu, maka ini berarti aku memberikan sepotong api neraka kepadanya, maka hendaklah ia membawanya atau meninggalkannya (H.R. Malik, Ahmad, al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain dari Ummu Salamah).

Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, Selanjutnya, dalam Al-Quran Surah al-Baqarah tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT. melarang untuk menyuap hakim atau polisi dengan maksud untuk mendapatkan sebagian harta orang lain dengan cara yang batil, seperti menyogok, sebagaimana dikatakan oleh M. Qurais Shihab, bahwa salah satu yang terlarang dan sering dilakukan dalam masyarakat adalah menyogok atau memberi suap. Dalam ayat ini diibaratkan dengan perbuatan menurunkan timba ke

100 | Panduan Khutbah Jum’at


alam sumur untuk memperoleh air. Timba yang turun tidak terlihat oleh orang lain, khususnya yang tidak berada di dekat sumur. Penyogok

menyampaikan

keinginannya

untuk

kepada

yang

berwenang memutuskan sesuatu, tetapi secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan mengambil sesuatu secara tidak sah. Jangan kamu memakan harta kamu di antara kamu dengan batil dan menurunkan timbamu kepada hakim, yakni yang berwenang memutuskan, dengan tujuan memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu telah mengetahui buruknya perbuatan itu.

Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, Berhubungan dengan hal tersebut, dalam al-Quran Surah an-Nisa/4: 29-30 Allah SWT. berfirman:

َ َ َ َّ َّ ۡ ُ ُ َ َ ُ ُ َۡ َ ْ‫ل ْإَِل ْأن‬ ِْ ‫ِين ْ َء َام ُنوا َْل ْتأكلوا ْأ ۡم َوَٰلكم ْبَ ۡي َنكم ْ​ْب ِٱل َبَٰ ِط‬ َْ ‫يأ ُّي َها ْٱَّل‬ َ َ َ َّ َّ ۡ ُ َ ُ َ ُ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ َ َ ً َ َ ُ َ ْ‫ّلل َْكن‬ ْ ‫اض ْمِنك ۚۡم ْوَل ْتقتلوا ْأنفسك ۚۡم ْإِن ْٱ‬ ٖ ‫تكون ْت ِجَٰ َرة ْعنْت َر‬ ۡ ُ َ ٗ َ ۡ ُ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ُ ٗ ‫ْرح‬ ٗ َ‫اْفَ َس ۡو َف ْنُ ۡصل ِيهِْن‬ َ ‫ك ۡم‬ ْ‫ار ۚۡا‬ ْ ‫اْوظل ٗم‬ ‫ ْومن ْيفعل ْذل ِك ْعدوَٰن‬٢٩ْ‫ِيما‬ ِ‫ب‬ َّ َ َ َ َ َ َ ً ‫ّلل ِْيَس‬ ْ​ْ٣٠ْ‫ِريا‬ ْ ‫َوَكنْذَٰل ِكْلَعْٱ‬ Terjemahannya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

Panduan Khutbah Jum’at | 101


yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan Barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, Maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S. An-Nisa/4: 29-30).

Pada ayat tersebut di atas, Allah SWT. melarang dengan tegas untuk mengambil harta orang lain dengan jalan batil, yaitu dengan cara yang dilarang oleh agama Islam berupa memakan atau mengambil milik orang lain dengan cara melakukan korupsi, memakan riba, menyalahgunakan jabatan atau amanat untuk memperoleh suap dan menipu, terkecuali melalui jalan perniagaan atas dasar kerelaan bersama. Kemudian dalam ayat 30 Allah memberi ancaman bahwa orang yang melanggar larangan tersebut akan dimasukkan ke dalam neraka. Selain ayat tersebut di atas, banyak pula hadis Nabi Muhammad SAW. Yang menjelaskan tentang larangan melakukan perbuatan khianat (korupsi) dan suap, di antaranya:

Korupsi yang paling besar dalam pandangan Allah ialah sejengkal tanah. Kamu melihat dua orang yang tanahnya atau rumahnya berbatasan. Kemudian salah seorang dari keduanya mengambil sejengkal dari milik saudaranya itu. Maka jika dia mengambilnya, akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari kiamat (H.R. Ahmad dari dari Abu Malik al- Asyjai).

102 | Panduan Khutbah Jum’at


Senada dengan hal itu, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa diserahi suatu jabatan sedang dia tidak punya rumah, maka berikanlah rumah untuknya, bila tidak punya isteri, maka kawinkanlah dia, bila tidak punya pembantu, maka berilah dia pembantu dan bila dia tidak punya kendaraan maka sediakanlah kendaraan untuknya. Barang siapa yang mengambil sesuatu selain itu, maka dia adalah koruptor (H.R. Imam Ahmad dari al-Mustaurid bin Syaddad). Berdasarkan hadis tersebut di atas bahwa seseorang yang diserahi untuk memangku suatu jabatan yang sudah diberikan gaji dan berbagai fasilitas berupa rumah, kendaraan dan sopirnya serta fasilitas-fasilitas lainnya, maka tidak boleh menerima hadiah-hadiah, apalagi yang ada kaitannya dengan jabatannya, karena hal itu adalah sebagai suap dan bila diambilnya maka ia termasuk koruptor yang akan mendapat sanksi di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW. bersada: Allah mengutuk orang yang menyogok dan orang yang disogok dalam memutuskan perkara. (H.R. Ahmad, at-Tirmizi dan alHakim dari Abu Hurairah). Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW. bersabda: Apabila sebuah batu yang dilemparkan ke dalam neraka jahanam, maka ia tidak akan sampai ke dasarnya selama 70 musim gugur, kemudian didatangkan koruptor, lalu dilemparkan bersama barang hasil korupsinya. Dikatakan kepada orang yang korup itu, bawa

Panduan Khutbah Jum’at | 103


barangnya. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah: Barangsiapa yang berkhianat dalam harta rampasan perang, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan membawa barang yang dikhianatinya. (H.R. Abu Bakar bin Mardawaih dari Buraidah).

Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, M. Quraish Shihab mengatakan bahwa berkhianat yang dimaksud dalam surah Ali Imran ayat 161 tersebut bukan hanya berarti khianat pada harta rampasan perang saja, melainkan pengertian khianat secara umum. Orang berkhianat dalam peperangan dengan menyembunyikan harta rampasan adalah sebagai koruptor menurut hadis tersebut di atas. Dengan demikian, maka setiap orang yang berkhianat seperti menyalahgunakan jabatan, menerima suap untuk meluluskan yang batil, atau mengangkat keluarganya untuk suatu jabatan, padahal keluarganya itu tidak memiliki kapabilitas, tidak profesional, dan tidak memiliki akhlak yang baik, semuanya itu termasuk khianat. Yaitu khianat kepada masyarakat, dan negara. Orang yang khianat bisa muncul dari pelaku kkorupsi, kolusi, nepotisme dan pemberi suap dan orang yang disuap.

Perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme sangat berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, sebab ia dapat menghancurkan wibawa hukum. Orang yang nyata nyata salah dapat lolos dari jeratan hukum, sementara yang belum jelas

104 | Panduan Khutbah Jum’at


kesalahannya dapat meringkuk di balik tahanan penjara. Pencuri ayam lebih berat hukumannya ketimbang pencuri uang negara (koruptor), sebab ia memiliki banyak uang untuk menyuap polisi, jaksa dan hakim. Perbuatan tersebut akan membuat hukum semakin tak berarti apa-apa. Nabi Muhammad SAW. mengancam anak perempuannya sendiri, Fatimah Azzahrah jika mencuri akan dipotong tangannya.

Demikian juga Umar bin Khattab mengancam keluarganya yang melakukan pelanggaran akan dihukum dengan hukuman yang lebih berat. Selain itu, Umar bin Abdul Aziz marah dan memerintahkan putrinya mengembalikan kalung emas pemberian pengawas kas negara (baitul mal) ke kas negara (baitul-mal) sebab kalung emas tersebut adalah milik Negara dan hanya untuk negaralah harta itu dipergunakan. Di waktu yang lain, khalifah Umar bin Abdul Aziz saat didatangi oleh seorang anak kandungnya dalam urusan yang bertalian dengan urusan pribadi, sang khalifah memadamkan lampu yang sedang dipakainya. Saat ditanya oleh putranya mengapa ia memadamkan lampu saat anaknya masuk menemuinya, sang khalifah menjawab bahwa lampu ini adalah milik negara, sedangkan putranya datang menemui dirinya bertalian dengan urusan pribadi. Saya tidak boleh menggunakan barang milik negara untuk urusan kepentingan pribadi dirinya serta keluarganya. Itu sebabnya, sang khalifah memadamkan lampu tersebut.

Panduan Khutbah Jum’at | 105


Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, Korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan suatu perbuatan penyalahgunaan jabatan untuk memperkaya diri sendiri, keluarga atau

kelompok.

Perbuatan

tersebut

merupakan

perbuatan

menghianati amanat yang diberikan masyarakat dan negara. Menghianati

amanat

merupakan

perbuatan

terlarang

dan

mendatangkan dosa, sebagaimana firman Allah SWT. dalam al-Quran Surah Al-Anfal/8: 27.

ُ َٰ َ َٰ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ َّ َ َ َّ ُ ُ َ َ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ ُ َ ‫ك ۡم ْ َوأ‬ ْۡ‫نتم‬ ْ ‫ِين ْءامنوا َْل َْتونوا ْٱ‬ ْ ‫يأيها ْٱَّل‬ ِ ‫ّلل ْ ْوٱلرسو ْ ْوَتونوا ْأمنت‬ َ َ َ ْ​ْ٢٧ْ‫ت ۡعل ُمون‬ Terjemahannya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat

yang

dipercayakan

kepadamu,

sedang

kamu

mengetahui. (Q.S. Al-Anfal/8: 27). Di ayat yang lain, Allah SWT. berfirman:

َ َ َ َۡ َ َ َ ۡ ُّ َ ُ َ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ َ َّ َّ َ َْ‫ك ۡم ُتم َْب ۡني‬ َ َٰ َٰ ‫ت ْإِل ْأهل ِها ِْإَوذا ْح‬ ِْ ‫ّلل ْيأمركم ْأن ْتؤدوا ْٱۡلمن‬ ْ ‫۞إِن ْٱ‬ ۡ ُ َۡ َ َ َ َ َّ َّ ُ ُ َ َّ َ َّ َّ ۡ َ ُ ْ‫ّلل َْكن‬ ْ ‫ّلل ْنِعِما ْي ِعظكم ْب ِ ْهِۗٓ ْۦ ْإِن ْٱ‬ ْ ‫اس ْأن ُْتكموا ْ​ْب ِٱلعد ِْ ِۚ ْإِن ْٱ‬ ْ ِ َّ‫ٱنل‬ َ ‫َسم‬ ٗ ‫ص‬ ْ​ْ٥٨ْ‫ريا‬ ِْ َ‫يعۢاْب‬ ِ 106 | Panduan Khutbah Jum’at


Terjemahannya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. Kedua ayat tersebut menerangkan dengan jelasnya bahwa menghianati amanat seperti perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme bagi para pejabat adalah dilarang, dan karenanya hukumnya haram. Perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme merupakan suatu perbuatan memperkaya diri sendiri, keluarga atau kelompok dengan cara illegal. Karenanya, perbuatan tersebut tidak terpuji dan sungguh sangat zalim. Sebab kekayaan negara dan jabatan adalah harta dan kedudukan yang diberikan masyarakat yang miskin dan buta huruf yang mereka peroleh dengan susah payah, seperti membayar pajak untuk negara. Oleh karena itu, sungguh sangat zalim bila oknum pejabat yang memperkaya dirinya dan keluarganya serta kelompoknya dengan uang negara. Orang seperti itu, digolongkan Allah SWT. sebagai orang yang celaka dan di akhirat kelak akan mendapat azab dan murka dari-Nya. Firman Allah SWT. dalam al-Quran Surah az-Zukhruf/43:65.

Panduan Khutbah Jum’at | 107


َۡ َ​َ​َۡ َ َ َ َ َّ ّٞ ۡ َ َ ۡ ۡ َ َ َ ۡ ۡ َ ُ ۡ ُ َ ۢ ْ‫اب ْيو ٍم‬ ْ ‫ف ْٱۡلحز‬ ْ ‫ْفٱختل‬ ِ ‫اب ْ ِمن ْبين ِ ِهم ْفويل ْل َِّلِين ْظلموا ْمِن ْعذ‬

َ ْ​ْ٦٥ْ‫أ َِل ٍم‬

Terjemahannya: Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim Yakni siksaan hari yang pedih (kiamat).

Perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan perbuatan terkutuk, dan pelakunya diancam dengan neraka. Rasulullah SAW. bersabda: Allah melaknat (mengutuk) orang yang menyuap dan yang menerima suap (H.R. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmizi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar).

Berkaiatan dengan itu, dalam hadis yang lain Rasulullah SAW. bersabda: Barang siapa yang telah aku pekerjakan, lalu aku beri gajinya, maka sesuatu yang diambil di luar gajinya itu adalah penipuan (korupsi). (H.R. Abu Dawud, dan Al-Hakim dari Buraidah). Akibat dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme itu berdampak pada menurunnya semangat kerja, menurunnya kualitas kerja. Sebab, orang yang pandai dapat saja tersingkirkan oleh orang yang bodoh dikarenakan memiliki uang yang banyak atau karena ia memiliki hubungan keluarga dengan pejabat yang menentukan.

108 | Panduan Khutbah Jum’at


Seorang profesional bisa tersingkir oleh mereka yang belum berpengalaman disebabkan memiliki backing kuat karena nepotisme dan banyak uang. Demikian pula, akan terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi. Ini terjadi karena uang hanya beredar dikalangan kelas elit, konglomerat, yang berakibat pada tidak terdistribusinya uang secara merata. Jika ini terjadi, maka tidak dapat disangkal jika dimana-mana akan terjadi tindak kejahatan dan kriminalitas karena masyarakat hidupnya semakin susah untuk memperoleh pekerjaan dan layanan sosial demikian sulitnya. Maka dapat dimungkinkan akan terjadi kekacauan

dan

disinstabilitas

ekonomi

disebabkan

adanya

kecemburuan sosial yang begitu kasat mata di depan orang-orang miskin. Perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme sungguh merusak akhlak dan moral bangsa dan mengacaukan sistem ekonomi dan hukum, menggerogoti kesejahteraan rakyat dan menghambat pelaksanaan pembangunan. Ujungnya adalah menimbulkan mudarat bagi semua manusia serta menghilangkan keberkahan. Pantaslah kemudian jika pelakunya kelak diseret ke neraka. Rasulullah SAW. bersabda:

Setiap jasad yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka api neraka lebih layak baginya. (H.R. at- Tabrani dan Abu Nu‘aim dari Abu Bakar). Tidak hanya itu, doanya di tolak oleh Allah SWT. sebab makanan yang dimakannya, minuman yang diminumnya, pakaian yang dipakainya, semuanya berasal dari yang tidak halal. Begitu pula, anak-anak yang

Panduan Khutbah Jum’at | 109


tumbuh dan besar diberi makan minum dari hasil korupsi, kolusi, nepotisme dan suap, akan sulit untuk dididik untuk menjadi anak yang saleh, beribadah kepada Allah SWT. dan berbakti pada kedua orang tuanya. Anak-anak seperti itu cenderung melanggar ajaran agama, dan norma sosial, seperti mengonsumsi narkoba, minuman keras, mencuri, menipu, berjudi, berzina dan sebagainya. Ini disebabkan karena anak-anak tersebut dibesarkan dari makanan yang tidak halal sumbernya, zatnya, dan cara memperolehnya.

Jamaah Kaum Muslimin Pelaksana Shalat Jumat Rahimakumullah, Demikian berbahayanya perbuatan tersebut bagi

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karenanya, pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme harus di ta’zir berdasarkan putusan hakim. Sebab perbuatannya termasuk dalam kategori tindak pidana dengan merugikan negara dan rakyat dan di akhirat kelak, orang seperti tersebut mendapat siksa Allah SWT. di dalam api neraka. Perbuatan tak terpuji seperti korupsi, juga sangat bertentangan dengan Hak-Hak Asasi Manusia (HAM), sebab perbuatan tersebut telah berimplikasi pada pengambilan hak-hak rakyat yang dilindungi oleh negara.

Rakyat berhak untuk hidup layak dan menikmati kesejahteraan dari negara. Akan tetapi, saat uang negara di curi oleh oknum yang tak bertanggung jawab, itu artinya ia telah melakukan tindakan

110 | Panduan Khutbah Jum’at


kezaliman dengan membuat kesengsaraan bagi banyak orang. Pelakunya patut untuk diberi hukuman berat sesuai perbuatannya. Dan bagi oknum seperti itu harus dilaporkan kepada pihak terkait, seperti polisi, kejaksaan, dan komisi pemberantasan korupsi. Bagi masyarakat

yang

mengetahui

tindakan

oknum,

dapat

melaporkannya kepada polisi sebagai mitra masyarakat (Polmas) untuk bersama mencegah tindakan tak terpuji tersebut. Kita berupaya dengan sekuat tenaga untuk melindungi diri, keluarga dan masyarakat kita dari perbuatan tak terpuji ini sehingga kita memperoleh keberkahan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Amin ya rabbal‟alamin.

‫ َو َن َف َعنِيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬ ِ ْ‫ك هللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ ِّ ‫ت َو‬ ‫هللا‬ ِ ‫ْاآل َيا‬ َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوأَسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ‫ت َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ إِ ّن ُه ه َُو‬ ِ ‫ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َسائ ِ​ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر ال ّر ِحي ِْم‬

Panduan Khutbah Jum’at | 111


‫‪LARANGAN SALING MEMBUNUH TERHADAP‬‬ ‫‪SESAMA MANUSIA‬‬ ‫لِل َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُ‬ ‫لِل مِنْ ُ‬ ‫ُور‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫الـح ْم َد ِ ّ ِ‬ ‫إنَّ َ‬ ‫شر ِ‬ ‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد ِه هللا ُ َف َ​َل مُضِ َّل لَهُ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫ك لَ ُه‬ ‫ِي لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ َال َش ِر ْي َ‬ ‫يُضْ لِ ْل َف َ​َل َهاد َ‬ ‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ ‫َ‪.‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َ‬ ‫ُون‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو َال َتمُو ُتنَّ إِ َّال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم َ‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها‬ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم ِمنْ َن ْف ٍ‬ ‫َز ْو َج َها َو َب َّ‬ ‫ون‬ ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل ُ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا َّ َ‬ ‫ِب ِه َو ْاْلَرْ َحا َم إِنَّ َّ‬ ‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ‫هللاَ َك َ‬ ‫هللا َوقُولُوا َق ْو ًال َسدِي ًدا‬ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َّ َ‬ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد‬ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع َّ َ‬ ‫َف َ‬ ‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا أَمَّا َبعْ ُد‬ ‫‪Assalaamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.‬‬ ‫‪Alhamdulillahi robil alamin wassholatu wassalaamu ala asrofil‬‬ ‫‪ambiyai wa mursalin wa’alaa alihi wasohbihi ajmain. Amma Ba’du.‬‬

‫‪Kita dilahirkan di alam dunia ini sebagai makhluk yang termulai,‬‬ ‫‪dibanding dengan makhluk yang lainnya. Dari segala bentuk muka‬‬

‫‪112 | Panduan Khutbah Jum’at‬‬


dan segalanya, dan diberi akan yang sangat sempurna, mari kita kaji dengan lebih mendalam dalam Firman Allah dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tariq ayat 5-10 yang artinya :

َۡ ۢ ُ َُۡ َ َّ ُ َّ ُ َٰ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ ‫ْ ُخل‬٥ْ‫ْخل َِق‬ ِ ْ‫ني‬ ‫ْب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ْ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫َي‬ ْ​ْ ٦ ْ ‫ِق‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ْد‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫ِنْم‬ ‫م‬ ْ ْ ‫ِق‬ ‫ن ْمِم‬ ْ ‫ْفلينظ ِرْٱ ِۡلنس‬ ٖ ِ ٖ ۡ ُّ َ ‫لَع‬ َ َّ ‫بْ َْوٱ‬ َ َّ ‫ْ​ْيَ ۡو َم ُْت ۡب َِلْٱ‬٨ّْٞ‫ْر ۡج ِع ْهِۦْلَ َقادِر‬ َٰ َ َ ْ‫ْإِنَّ ُْهۥ‬٧ْ‫ب‬ ْ٩ْ‫لسائ ِ ُْر‬ ِْ ِ ‫لَّتائ‬ ِْ ‫لصل‬ ‫ٱ‬ َ َ​َ َ َ َ َّ ُ ُ ْ​ْ١٠ْ‫اِص‬ ‫ْن‬ ‫َل‬ ‫ْو‬ ‫ة‬ ‫و‬ ‫ِنْق‬ ‫م‬ ْ ‫ۥ‬ ْ ‫ل‬ ْ‫فما‬ ٖ ٖ ِ Artinya : “maka hendaknya manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada. Sunggu Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati). Pada hari ditampakkan segala rahasia. Maka manusia tidak lagi mempunyai kekuatan dan tidak pula ada penolong.”

Kita harus memahami terlebih dahulu makna dari suatu kehidupan manusia, untuk apa manusia dan jin di jadikan oleh Allah, melainkan agar liyakbudun yaitu supaya mereka menyembahku kata Allah. Mari kita introspeksi diri bahwa setiap pribadi manusia apapun kedudukannya, sebagai pedagang, petani, nelayan, eksekutif, legislatif tidak lain hanyalah seorang hamba, agar menyembah kepada Allah. Beda status, beda paham dalam Islam yang dianut mari kita sebagai umat muslim harus tetap rukun, meningkatkan kesatuan

Panduan Khutbah Jum’at | 113


dan

persatuan

(wa’tasimu

bikablillahi

jamiian walatafarroku)

berpegang teguhlah dengan kitab Alloh, bersatulah dan jangan berpecah bela. Agama Islam adalah agama Rahmatan lilalamin (agama kedamaian), agama yang menjunjung nilai-nilai demokrasi lakum dinukum waliyaddin.

Sabda Rasulullah SAW: Almuslimu akul Muslim laya’ kunuhu wala ya’dibuhu wala yakduluhu kullul muslim alal muslim karomun irdhuhu wamaluhu wa’ damuhu” seorang Islam adalah saudara islam lainnya, janganlah mengkianatinya, mendustainya dan merendahkannya, semua orang islam terhadap orang islam harom kehormatannya, hartanya dan darahnya.

Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menzhaliminya

dan

membiarkannya.

Barangsiapa

membantu

menutupi kebutuhan saudara seislam, maka Allah akan membantu menutupi kebutuhannya. Barangsiapa membebaskan seoarang Muslim dari suatu kesulitan niscaya Allah akan membebaskan seorang Muslim dari suatu kesulitan niscaya Allah akan membebaskannya dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat," (HR Bukhari [2442] dan Muslim [2580]).

114 | Panduan Khutbah Jum’at


Dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Tahukah kamu siapa itu orang pailit / kebangkrutan di akherat?" Mereka menjawab, "Orang yang pailit di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak punya barang." Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya orang yang pailit di kalangan ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun, ia telah mencaci si fulan, memfitnah si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, memukul si fulan, lalu diberikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada orangorang yang telah dizhaliminya tadi. Apabila habis pahala kebaikannya sebelum selesai masalahnya, maka diambillah dosa-dosa orang yang dizhaliminya lalu dilimpahkan kepadanya kemudian ia dilemparkan ke dalam Neraka," (HR Muslim [2581]).

Dari al-Mustaurid r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa diberi makan dengan merobek kehormatan seorang Muslim, maka Allah akan memberinya makan seperti itu dari api Neraka. Barangsiapa diberi pakaian dengan merobek kehormatan seorang Muslim, maka Allah akan memakaikan pakaian seperti itu dari Jahannam. Barangsiapa beramal karena sum'ah atau riya', maka Allah akan memajangkannya dalam pajangan sum'ah dan riya' pada hari kiamat," ( HR Bukhari , Abu Dawud [4881])

Panduan Khutbah Jum’at | 115


Dari beberapa hadits tersebut diatas kita pahami bahwa sesama muslim adalah saudara dunia akherat jangan mengkhianati, mendustai, merendahkan kehormatannya di muka umum dan harom hartanya,

darahnya

(jangan

dicuri

miliknya

dan

jangan

membunuhnya). Semua umat Islam seandainya rukun, bersatu pasti indah, damai sekali dunia ini, tanpa ada kekerasan, tanpa adanya suatu kejahatan mencuri, merampok, pembunuhan, karyawan perempuan tanpa ada rasa ketakutan dari ancaman kejahatan pelecehan / pemerkosaan meski pulang bekerja malam hari . Oleh

sebab

itu

mari

kita

semua

sebagai

orang

muslim

mengembangkan keyakinannya masing-masing, percayahi aqidah tersebut asal mengajak melakukan amal sholeh /amal ibadah, serta meningkatkan iman dan taqwa kita sesuai aliran yang anda ikuti. Kalau anda ragu faruddu ilallah wa rasul (kembali ke laptop yaitu Alqur’an dan Al-Hadist), cocokkan apakah amalan2 kita berdasarkan dalil tidak ro’yi silakan anda mengaji, minta bimbingan bagaimana prakteknya, agar kita punya keyakinan/tidak bimbang apakah amalan-amalan kita benar /tidak. Jangan saling melempar kata anda bukan golonganku maka anda adalah kafir, kita tidak boleh menghukuminya. Karena kebenaran adalah milik Allah yang Maha Mengetahui, yang terpenting jalankan aqidah islammu sesuai keyakinan masing-masing, silahkan anda mengaji dengan mendengar (samikna), kemudian lakukan (

116 | Panduan Khutbah Jum’at


waathokna), sakpol kemampuan (mastathokna), dan yang terpenting adalah adanya budi luhur (akhlakul kharima) yang ada pada diri kita, sayang perhatian terhadap tetangga, saling menolong dalam kebaikan (waata’a wanu alal birri wataqwa).

Sudahlah akhiri blok-blokan dalam melakukan ibadah, mengaji, biarkan mereka mengaji atau sholat dimana dia mau, jangan dimusuhinya, jangan olok-olokan, apalagi sampei melakukan kekerasan atau bahkan sampei terjadi saling serang dan terjadinya pembunuhan. Apa koridor kita tentu saja asalkan betul-betul menjalankan syariat Islam, jangan sampei masih berfikiran ada nabi lagi, kalo memang benar-benar beragama Islam. Ada yang menyukai sholat taraweh 23 rokaat silahkan, ada yang menyukai 11 rokaat monggo karena keduanya ada dalilnya asal dalam pelaksanaannya khusu’ wong sholat taraweh saja Sunnah, hanya zaman Ibnu Umar saja dilakukan sholat taraweh secara jama’ah, sebelumnya tidak, apakah bid’ah tentu tidak demikian karena ij’tihad Umar bin khotob melihat adanya kemolorotan semangat/motivasi ibadah sholat taraweh menurun, di lihat habis isya’ dak banyak, dilihat jam 02 malam tidak ada juga, maka diputuskan untuk sholat taraweh secara berjama’ah agar lebih semangat.

Janganlah mempertentangkan juga Adzan sholat Jum’at ada yang dua kali, untuk memberi kesempatan seperti juga yang ada di

Panduan Khutbah Jum’at | 117


Madina-Mekkah, jangan mempertentangkan khotbah jum’at itu di terjemahkan dalam bahasa Indonesia atau tidak, coba semua dikaji saja lagi apakah khotbah itu termasuk syariat bagian ibadah dari sholat Jum’at atau tidak, jangan selalu mempertentangkan bacaan khunut subuh, jangan juga juga mempertentangkan menggunakan lafat niat dengan bacaan atau tidak dalam hati sebelum takbir sholat, karena yang terpenting kita beramal ibadah sholat harus dengan niat yaitu yarjunna rohmatahu waya’kofuna adzaba (mengharap ridho Allah

dan

takut

akan

siksaan

Allah),

ada

juga

yang

mempertentangkan lafat bismillah pada bacaan alfatikah surat-surat pada saat sholat ada yang di keraskan ada juga yang disamarkan, mari saja kita melihat sholatnya umat muslim di Madinah-Mekkah yang

ada

dalam

tanyangan

TV

Saudi

Arabia

melalu

indovision/parabola, bahkan kalo bulan puasa selalu di siarkan oleh TV swasta.

Cobalah kita menghayal indahnya umat Islam seluruh dunia waktu kita bertemu di Masjid Nabawi-masjidil Harom di Madina-Mekkah kenapa kita tidak pernah olok-olok mereka, kenapa kita bisa bersatu, coba lihatlah wanita-wanita India kalo duduk sholat menghabiskan tempat karena duduknya berbeda dengan yang diajarkan oleh nabi, cobalah liat orang-orang Afrika kalo sholat hanya takbir kemudian tidak sendekap tangannya langsung berada disamping kanan-kiri badanyanya, kita tidak pernah protes, itulah indahnya perbedaan

118 | Panduan Khutbah Jum’at


yang ada, kita saling menghormati, saling menyayangi, saling mengasihi, saling berbagi makanan, saling tolong menolong. Allah berfirman :

َ َ َۡ ُ َ َّ َّ ُ ُ ‫ّلل ْ َوأَط‬ ُ ‫ِين ْ َء َام ُنوا ْأَط‬ ْ‫ِيعوا ْٱ َّلر ُسو ْ ْ َوأو َِّل ْٱۡل ۡم ِْر ْمِنك ۡم‬ َْ ‫ِيعوا ْٱ‬ َْ ‫يأ ُّي َها ْٱَّل‬ ُۡ ُ ُ َّ َ َّ َ ُ ُّ ُ َ ۡ َ ُۡ ۡ َ َ​َ َ ِْ‫ّلل‬ ْ ‫نت ۡم ْتؤم ُِنون ْ​ْب ِٱ‬ ‫ّللِْ َْوٱ َّلر ُسو ِْ ْإِنْك‬ ْ ‫وه ْإِل ْٱ‬ ‫ِْف َْش ٖء ْفرد‬ ِ ‫فإِنْتنَٰزعتم‬ ۡ ً ۡ َ ُ َ ۡ َ َ ّٞ ۡ َ َ َٰ َ ْ​ْ٥٩ْ‫نْتأوِيٗل‬ ْ‫س‬ ْ ‫َْوٱ َ​َل ۡو ِْمْٱٓأۡلخ ِِْرِْۚذل ِكْخريْوأح‬ Artinya : "Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (An-Nisaa':59)

Cuman sayangnya setan selalu menggoda umat islam agar selalu berselisih paham, karena Islam adalah agama yang benar, cobalah kita lihat saja dalam menentukan hari Raya Idhul Fitri / Idhul Adha di Indonesia oleh organisasi Islam tidak pernah ada kata sepakat, padahal sekarang tehnologinya lebih canggih, memiliki alat teropong canggih, zaman dulu malah hanya mengandalkan mata telanjang dengan naik di tempat-tempat yang lebih tinggi. Kan kita sudah memiliki ahli-ahli ilmu falaq, kenapa di Saudi Arabia bisa sama, toh bedanya kita hanya 4 jam, apa perlu kita berkiblat ke Saudi Arabia dalam menentukan hari Raya tersebut, karena mereka paham nilai

Panduan Khutbah Jum’at | 119


kethoatan tehadap ulil amri minkum ( pemimpin yg telah diangkat diantara kalian). Kadang kita harusnya malu kenapa umat nasrani jelas menentukan hari besar natalnya yaitu tanggal 25 Desember, rah usah di piker karena Agama yang benar tentu akan menjadi pusat godaan/ penyesatan oleh setan laknat jahanam!!. Mulai berpecahan Islam adalah sesuai sabda Rasulullah “Islam sepeninggalku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam Surga, yaitu Islam yang berJama’ah.�

Isyarat munculnya berbagai penyimpangan dan munculnya aliran aliran telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Akan keluar suatu kaum akhir jaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan "Khairil Bariyah" (maksudnya: mengucapkan firman-firman Tuhan yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka." (Hadits Riwayat Imam Bukhari).

Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata Rasulullah SAW. pernah bersabda, "Sesungguhnya di masa kemudian aku akan ada peperangan di antara orang-orang yang beriman." Seorang sahabat bertanya: "Mengapa kita (orang-orang yang beriman) memerangi orang yang beriman, yang 120 | Panduan Khutbah Jum’at


mereka itu sama berkata: 'Kami telah beriman'." Rasulullah SAW. bersabda: "Ya, karena mengada-adakan di dalam agama (bid’ah), apabila mereka mengerjakan agama dengan pendapat fikiran, padahal di dalam agama itu tidak ada pendapat fikiran (tidak ada diskusi), sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya." (Hadits riwayat Ath-Thabarani).

Ingatlah Organisasi Islam hanyalah sebagai pendorong, memotivasi kita untuk fastabikul khoirot (berlomba dalam hal kebaikan/amal ibadah) toh pada akhirnya kita semua secara pribadi harus mempertanggung

jawabkan

aqidah,

fiqiyah

sendiri,

mempertanggung jawabkan akhlak/ perilaku kita, amal ibadah kita sendiri dihadapan Allah, dalam menjawab pertanyaan tentang agama di alam khubur agamamu apa, Allah dan Rasulullah Muhammad SAW hanya mengenal agama Islam, tidak mengenal aliran-aliran.

Siapakah seorang muslim / Islam itu, Rasulullah bersabda seorang Islam itu adalah orang yang melafatkan / mengucapkan syahadat ; bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Ta’ala dan bahwasannya Muhammad itu rasulullah, orang yang melakukan sembayang, menginfaqkan sebagian hartanya dengan menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhon dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah apabila mampu.

Panduan Khutbah Jum’at | 121


Dan siapakah yang dikatakan sebagai orang beriman; bahwa orang yang dikatakaan beriman tersebut adalah beriman kepada Allah SWT, beriman

kepada

malaikat-malaikatnya,

kitab-kitabnya,

Rasul-

Rasulnya, beriman adanya hari akhir / kiamat, dan percaya kepada qhodho dan qodar.

Kembali ke pokok masalah bahwa pahami perbedaan pendapat di dalam Islam akibat perbedaan dalam masalah pokok yaitu aqidah dan perbedaan dalam furu’ (masalah fiqihya), tetapi hendaklah kita tetep rukun kompak, sesame Islam adalah saudara, saling menolonglah, saling bekerja samalah dalam hal kebaikan, saling mengasihi, tidak blok-blokkan, yakini masing-masing aqidah yang di lakoni. Jangan saling memperolok, saling mengkafirkan, saling menjatuhkan, saling melakukan kekerasan, pengrusakan ataupun sampai saling membunuh, naudzubillah mindzaliq besar dosanya orang yang membunuh sesama Islam.

Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan pembunuhan. Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.”(Al-An’aam: 151) “Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)…” (QS An-Nisaa`: 92)

122 | Panduan Khutbah Jum’at


“Telah diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.” (QS Al-Baqarah:178)

Namun jika keluarga terbunuh (waliyyul maqtuul) menggugurkan qishas (dengan memaafkan)/ qishas tidak dilaksanakan. Selanjutnya mereka mempunyai dua pilihan lagi, meminta diyat (tebusan), atau memaafkan/menyedekahkan.

Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu (melaksnakan qisos) berkenaan dgn membunuh orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang yang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barangsiapa mendapat suatu pemaafan dari saudaranya/ walinya, (yang diberi maaf) hendaklah mengikuti dengan baik dan membayar diyat (tebusan) kepada yang memberi maaf.” (QS Al-Baqarah: 178)

Dalam kitabud diyat (catatannya denda/tebusan) akibat membunuh dalam Ibnu majah sengaja diberatkan, bahkan setiap ada pembunuhan kobil anak nabi Adam akan memperoleh kiriman dosa pembunuhan, bahkan orang yang membantu membunuh ( missal ada orang mengadu trus dia berkata sudahlah bunuh saja, terus rajul tersebut membunuh) maka waktu ketemu Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung kedua matanya putus asa dari rohmatnya Allah, dan Sabda Rasullullah SAW “ barang siapa melakukan pembunuhan

Panduan Khutbah Jum’at | 123


hanya ada dua pilihan terhadap pembunuh tersebut yaitu dengan qisos atau dengan diyat (tebusan).

Rasulullah bersabda “barang siapa membunuh dengan sengaja, terus walinya yang terbunuh tidak menghendaki qisos maka hendaklah memberi diyat (denda tebusan) 100 ekor unta yaitu 30 ekor unta umur 3 masuk ke 4 tahun, 40 ekor unta umur 4 masuk 5 tahun, dan 40 ekor unta dalam keadaan bunting, demikian itulah beratnya pembunuhan” (HR.Ibnu Majjah), berdasarkan HR. An-Nasa`i (Al-Maliki, 1990: 111). Jika dibayar dalam bentuk dinar (uang emas) atau dirham (uang perak), maka diyatnya adalah 1000 dinar, atau senilai 4250 gram emas (1 dinar = 4,25 gram emas), atau 12.000 dirham, atau senilai 35.700 gram perak (1 dirham = 2,975 gram perak).

Sedangkan sabda Rasulullah “ terhadap pembunuhan yang tidak sengaja misalnya dicambuk, atau dipukul dengan tongkat kemudian mati rajul/pembunuh tersebut maka diyat (denda tebusan) pembunuh kepada ahli waris yang dibunuh adalah 100 ekor unta dan dari unta tersebut 40 ekor unta dalam keadaan bunting dan dalam perut unta tersebut ada anaknya unta” (HR.Ibnu Majjah 2627).

Begitulah beratnya hukumam bagi pembunuh hanya ada dua pilihan di qisos atau diampuni dengan membayar diyat (denda tebusan), itupun masih ada pertanyaan dalam diri kita apakah dengan demikian

124 | Panduan Khutbah Jum’at


taubatan seorang pembunuh tersebut akan di terima ( diampuni oleh Allah), tentu kita masih sanksi, masih gamang, wallahu a’lam, bagaimana bisa orang-orang Islam yang mencari jalan pintas dengan mengharap mati sahid kemudian melakukan terror, membunuh, padahal didalamnya ada orang-orang islam yang juga terbunuh. Cobalah lihat terorisme di Irak, waktu perang Aceh, waktu Bom Bali, Bom Kedubes Australia, JW Mariot, Rizt Carlton di Jakarta banyak orang-orang Islam yang terbunuh, luka-luka. Cobalah insyaf kembali kepada Agama yang benar, lakoni Agama sesuai syariat, aqidah dengan baik, lakukan amal ibadah dengan baik / sempurna, dukung dengan amalan budi pekerti yang luhur (akhlakul kharima), ketiganya tersebut harus dilakukan bersama-sama apabila anda mengharap Rohmat syurganya Allah. Bagaimana kalo tidak tentu siap-siaplah kejurang neraka, Naudzubilah mindzaliq.

Hari Para Teroris kembalilah ke jalan Allah jangan mengatas namakan Islam, Negara kita bukan Negara dalam keadaan perang, orangorang islam saat ini bebas melakukan ibadah, kalo anda merasa tertekan

tidak

bisa

melakukan

ibadah,

sepertinya

orang

nasrani/agama lain di Indonesia tidak ada yang mengusirnya/ menghalanginya, kalaupun ada yang merintangi anda masih punya kewajiban untuk hijrah, mencari daerah yang aman untuk melakukan ibadah islam, kalo masih dihalangi baru boleh anda berjihat. Kalaupun anda amar ma’ruf lakukan dengan bihal (contoh perilaku

Panduan Khutbah Jum’at | 125


yang baik/ ketauladanan) agar orang lain mau insyaf ikut dengan kita, jangan kamu tunjukkan sikap kasarmu, melakukan pengrusakan, penganiayaan ataupun pembubaran dll.

Semoga kita bisa menjalankan amal ibadah dengan sempurna berdasarkan Qur’an hadist dan dalam keaadaan islam kaffah/ keseluruhan dengan menampilkan akhlakul kharima (budi luhur) niat karena Allah, mengharap syurga dan selamat dunia akherat dan selamat dari api neraka. Amin.

Semoga membawa manfaat dan barokah. Amin.

126 | Panduan Khutbah Jum’at


KELUARGA: DASAR PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK BANGSA Assalamu’alaikum Wr. Wb.

‫الحمد هلل الدي خلق اإلنسان الزوجين الصالة والسالم على سيد‬ ‫األطراف وعلى آله وأصحابه الزين هم سعدآء في الدارين وبعدا‬ Prof. Dr. Quraisy Sihab seorang doctor ulumul Qur’an Indonesia pemegang penghargaan tingkat pertama mengatakan: “Keluarga merupakan unit terkecil dari jiwa masyarakat dan tulang punggung suatu Negara”. Esensinya “baldah toyyibah” landasannya masyarakat marhamah, fondasinya keluarga sakinah. Buruknya keluarga merupakan racun pelumpuh hancurnya suatu Negara, karena kemajuan suatu Negara hanya akan tercipta jika didalangi oleh anak-anak bangsa yang berakhlakul karimah yang terlahir dari keluarga sakinah, mawaddah dan penuh dengan rahmah. Kita lihat sejarah, pemerintahan Inggris goyah akibat serongnya pangeran Charles dengan selingkuhannya putri Lady Diana dengan miliader Mesir bernama Dody al-Fayed. Perekonomian Rumania hancur ketika hancurnya keluarga Presiden Nichola Susesco akibat keserakahan Istrinya Elena Susesco menimbun harta rakyat di bawah tanah, kesatuan Iran hancur ketika hancurnya keluarga Presiden Panduan Khutbah Jum’at | 127


Reza Pahlevi, akibat kebejatan moral anak-anaknya bahkan tidak sedikitpun dari petinggi bangsa kita yang hancur tersungkur ke dalam lumpur kesesatan akibat memiliki anak bermental durjana. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa keluarga sakinah sebagai pilar masyarakat dan bangsa. Lalu bagaimana potret keluarga sakinah menurut Al-Qur’an dan peranannya dalam membentuk karakter anak bangsa? Sebagai jawabannya, Keluarga sakinah, mawaddah, warahmah sebagai pembentuk karakter anak bangsa adalah judul Syarhil Qur’an kami kali ini dengan landasan alQur’an Surah Ar-Rum ayat 21:

َ ُ​ُ ۡ َ ٗ ََۡ ۡ ُ ُ َ ۡ َ َ ۡ َ ُ َ َ​َ َ َۡ َ ۡ َٰ ْ‫سكم ْأزوجا ْل ِتسكنوا ْإَِلها‬ ‫ومِن‬ ِ ‫ْءاٰ​َٰتِهِۦ ْأن ْخلق ْلكم ْمِن ْأنف‬ َ َّ ً َ ۡ َ َ ٗ َّ َ َّ ُ َ ۡ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ٢١ْ‫تْل ِق ۡو ٖم َْي َتفك ُرون‬ ٖ َٰ ٰ‫ِْفْذَٰل ِكْٓأَل‬ ِ ‫وجعلْبينكمْمودةْورَحةْۚۡإِن‬ Artinya: “dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Allah menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Hadirin… Ayat tersebut merupakan abstraksi Allah tentang keluarga sakinah, yang diisyaratkan pada kalimat litaskunu, yang secara semantic 128 | Panduan Khutbah Jum’at


mengandung huruf Lam Lil Ghoyyah yang bermkana Tujuan, bahwa antara tujuan al-Qur’an adalah sakanun atau maskanun yang jamaknya adalah masakin yang artinya ketenangan. Dengan demikian rumah tangga harus sanggup menciptakan ketenangan bagi kedua pihak baik bagi Istri maupun suami.

Sedangkan menurut Ibnu Manzur dalam Lisan al-Arab, makna sakinah sedikitnya mengandung dua pengertian. Pertama, bermakna al-maskan yang artinya tempat menetap. Kedua, sakinah bermakna al-sikin yang berarti pisau tajam sebagai alat mengiris atau memotong. Maksudnya sebuah keluarga selain harus mampu menciptakan ketenangan, juga berfungsi sebagai pisau analis dan pemecah masalah kehidupan.

Sedangkan untuk mewujudkan keluarga sakinah, Allah SWT menjadikan mawaddah, warahmah bagi pasangan suami istri. Menurut Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam Zubdath at-Tafsir min Fathil Qadir adalah kasih sayang, perhatian, dan cinta antara suami istri dalam ikatan tali kasih nan suci, dengan saling mengisi dan saling mengisi antara keduanya. Dengan kata lain, ketika suami dan istri memiliki mawaddah warahmah akan mudah membentuk keluarga sakinah, dengan figure suami berakhlakul karimah bersandingkan istri nan sholah yang pandai berbenah jika dipandang oleh suami, wajahnya ramah, senyumnya merekah, membuat anak-

Panduan Khutbah Jum’at | 129


anak betah di rumah dan berakhlakul karimah walau dalam keadaan susah, resah dan gelisah karena ada senyum indah si mamah dan figure imam yang menyenangkan yakni si papah. Amiin ya rabbal ‘alamin‌.

Namun sayang seribu sayang hadirin, seiring dengan masuk menusuk dan merasuknya paham materialism, pragmatisme dan hedonism ke dalam jantung kehidupan rumah tangga, telah mengubah arah rumah tangga menjadi: a mere overnight parking past mainly for sex relationship hanya sebagai tempat persinggahan di malam hari, terutama untuk melakukan hubungan seks. Demikian ungkapan Pitirin Sorokin seorong Sosiolog ternama.

Sehingga sederetan kasus rumah tangga yang terungkap, telah mencerminkan kehancuran moral yang berangkat dari kesenjangan keluarga, si mamah sibuk dengan arisan dan shoppingnya, si papah sibuk dengan bisnis, bahkan tidak jarang ditemani mamah-mamah barunya, akhirnya si anak pun mencari kesenangan jiwanya. Al hasil terjadilah kasus anak yang membunuh kedua orang tuanya sendiri, ayah yang memperkosa anak kandungnya sendiri, Ibu kandung yang menjual anak kandungnya ke mucikari, bahkan yang lebih mengerikan muncul keluarga-keluarga liberal dan sekuler yang bebas dari norma dan aturan agama. Di saat mamah dan papah sibuk

130 | Panduan Khutbah Jum’at


mencari kesenagan sendiri, anak-anak bebas keluyuran. Ke diskotik, bioskop atau ugal-ugalan di jalan. Na’udzu billahi min dzalik. Kita lihat fakta Alfredo Timoti, seorang mafia kelas kakap dunia, Jhonson The Lion Boy seorang La Cosa Nostra atau premannya Amerika, Lee Tider Lee seorang preman triad atau premannya Hongkong, serta Kazuo Nomizaki, seorang Yakuza atau premannya Jepang, yang telah membuat berbagai keonaran dunia: menjadi pembajak pesawat, menjadi gembong narkoba, menjual belikan wanita Tuna Susila, dan berbagai kejahatan lainnya, mereka adalah anak-anak muda yang jadi korban disharmoni dan disfungsi keluarga. Inilah potret buram hancurnya ketentraman hidup bermasyarakat dan bernegara, akibat kondisi keluarga yang tidak sakinah. Timbul pertanyaan, bagaimana solusi dasar membangun keluarga sakinah sebagai pembentuk karakter anak bangsa menurut al-Qur’an? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam al-Qur’an Surah At-Tahrim ayat 6:

ۡ َ َ ۡ ُ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ َ ُ َُ ٗ َ ۡ ُ ُ َّ ْ‫يأيها ْٱَّلِين ْءامنوا ْقوا ْأنفسكم ْوأهل ِيكم ْنارا ْوقودها ْٱنلاس‬ َ ُ ۡ َ َّ ّٞ َ ّٞ َ ٌ َ َ َ َ ۡ َ َ ُ َ َ ۡ َ َ ‫ْٱّلل‬ َ َّ ‫ون‬ ْۡ‫ْما ْأ َ َم َر ُهم‬ ‫ْملئِكة ْغِٗلظ ْشِداد َْل ْيعص‬ ‫وٱۡل ِجارة ْعليها‬ َ ۡ َ َ َُ َۡ​َ ٦ْ‫ْماْيُؤ َم ُرون‬ ‫ويفعلون‬ Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

Panduan Khutbah Jum’at | 131


penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Hadirin‌ Firman Allah dalam ayat ini merupakan landasan metodis bagi insaninsan

beriman

dalam

mewujudkan

keluarga

sakinah

yang

diisyaratkan dengan redaksi kalimat Amar atau perintah yang terangkai pada kalimat: Peliharalah dirimu dan keluargamu yakni Jagalah dirimu dan pasanganmu serta anak-anakmu dari kobaran api neraka. Demikian penafsaran Imam Aly Ash Shabuny dalam Shofwat at-Tafasir. Oleh karena itu, dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah warahmah yang akan mendukung terbentuknya baldah toyyibah, kita harus melakukan dua hal. Pertama, Quu anfusakum, melakukan internalisasi nilai-nilai ilahi pada tingkat pribadi, dalam bentuk tazkiyatun Nafsi murakkabatun Nafsi dan jihad an-Nafsi. Kedua, membina keluarga berkaitan dengan hal ini sayyidina Umar bin Khattab bertanya kepada baginda Rasulullah SAW: Ya Rasul, kami telah menjaga diri kami masing-masing, bagaimana menjaga keluarga kami? Rasul menjawab: kamu larang mereka dari hal-hal yang dilarang Allah kepadamu dan kamu perintah mereka terhadap hal-hal yang diperintahkan Allah kepadamu. Dalam haditsh lain Rasulullah SAW

132 | Panduan Khutbah Jum’at


bersabda; didiklah anak-anak kalian dalam 3 (tiga) hal, cinta kepada Nabi kalian, cinta membaca al-Qur’an dan cinta kepada keluarga kalian. Oleh karena itu, dalam mewujudkan keluarga sakinah demi membentuk karakter anak bangsa, melalui momentum syarh alQur’an ini kami menghimbau, tanamkanlah nilai-nilai agama kepada anak-anak kita seak dini, masukkan ke TKA atau TPA, bombing ke pesantren dan aktifkan LPTQ masing-masing! Kelak ia dewasa, kami yakin ia akan menjadi orang hebat, pemimpin umat, pengayom masyarakat, penegak syari’at dan kelak masuk sorga bertabur nikmat, amiin ya rabbal ‘alamin. Apabila kewajiban bersama telah ditunaikan serta dirasakan oleh suami, istri dan anak-anaknya dalam lingkungan keluarga, maka keluarga bukan lagi impian melainkan menjadi kenyataan. Mereka akan tetap bersama bukan hanya di dunia tapi juga di surga. Inilah janji Allah dalam al-Qur’an dalam surah Ath-Thur ayat 21:

َ َ ُ ۡ ُ ۡ ُ ۡ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َّ َ َ ‫ۡل ۡق‬ ُ ‫ْذر َّي ُت‬ َ ‫ْذر َّي َت ُه ۡم‬ َ ۡ ‫يمَٰن ْأ‬ ْ‫ْو َما‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ْ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ْب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ِ​ِ ِ ِ ‫وٱَّلِين ْءامنواْ ْوٱتبعتهم‬ ٍ ِ​ِ َ​َ َ َ ُّ ُ ۡ َ َ ۡ ‫ْك‬ ّٞ ‫ْره‬ َ ‫اْك َس‬ َ ‫ب‬ ٢١ْ‫ِني‬ ‫ْٱم ِرِٕۢيْبِم‬ ‫أ ۡ​ۡل َنَٰ ُهمْم ِۡنْع َمل ِ ِهمْمِنَْش ٖ ِۚء‬ Artinya: “ dan orang-oranng yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucunya di dalam surga, dan Kami tidak mengurangi sedikitpun

Panduan Khutbah Jum’at | 133


pahala amal kebajikan mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” Hadirin…. Ayat ini memberikan gambaran yang jelas kepada kita tentang suatu keluarga yang dihiasi dengan nilai-nilai keimanan. Bukan saja di dunia mereka akan bahagia, lebih-lebih di akhirat mereka akan berkumpul di bawah naungan ridha Allah SWT. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa keluarga sakinah, mawaddah warahmah sebagai pembentuk utama karakter anak bangsa yang nantinya akan menjadi pilar ketentraman masyarakat dan kemajuan suatu Negara. Untuk itu marilah kita abadikan cinta dan kasih sayang kepada pasangan hidup kita terutama kehidupan berkeluarga dengan memperkuat penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama. Semoga Allah memberikan kekuatan lahir dan batin dalam mewujudkannya. Amin..amin ya rabbal ‘alamin…Itulah yang dapat kami sampaikan.

Billahi Tawfiq wal Hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

134 | Panduan Khutbah Jum’at




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.