Laporan Tugas Akhir | Rumah Susun Berkonsep Communal Living Sebagai Hunian Terjangkau di Matraman

Page 1

Rumah Susun Berkonsep Communal Living Sebagai

Embracing Togetherness Through Communal Living: Hunian Terjangkau di Matraman, Jakarta Timur

Rumah Susun Berkonsep Communal Living Sebagai

Embracing Togetherness Through Communal Living: Hunian Terjangkau di Matraman, Jakarta Timur

DaftarIsi

01PENDAHULUAN

LatarBelakangProyek TujuanProyek DeksripsiUmumProyek

02KAJIANFUNGSIONAL,ANALISISTAPAK,STUDIPRESEDEN

KajianPenggunadanKegiatannya AnalisisMakroTapak AnalisisMikroTapak StudiPreseden

03PEMROGRAMANPROYEK

VisiProyek TujuanPerancangan RumusanIsuIsuUtamaPerancangan ProgramRuang

04KONSEPDANSTRATEGIRANCANGAN

KonsepDasarRancangan StrategiPengorganisasianRuang StrategiGubahanSpasial StrategiSelubungBangunan StrategidalamMeresponIsu-IsuKonteksTapak StrategiIntegrasiStrukturdalamRancangan

05GAMBARPRA-RANCANGAN

GambarGambarProyeksiOrthogonal

GambarGambarPerspektifKawasan,EksteriordanInterior

21 47 1 1 1 4 6 7 8 10 10 11 12 14 15 16 17 18 19

Latar Belakang Proyek

Tingginya angka kepadatan penduduk di DKI Jakarta menyebabkan kebutuhan akan rumah tinggal juga semakin meningkat. Namun, pada kenyataannya, kondisi ketersediaan lahan di DKI Jakarta justru berlawanan dengan kenyataan bahwa rumah tinggal merupakan kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi oleh semua manusia tanpa terkecuali. 48,91% penduduk di DKI Jakarta tidak memiliki bangunan atau hunian milik sendiri (Badan Pusat Statistik, 2015) Hal tersebut disebabkan oleh sebagian penduduk DKI Jakarta yang tidak mampu untuk memiliki rumah sendiri karena mahalnya harga rumah yang diakibatkan oleh permintaan akan bangunan tempat tinggal sangat tinggi

Selain rumah tinggal sebagai kebutuhan utama manusia, manusia juga memiliki kebutuhan lainnya, yaitu kebutuhan sosial, yang berada pada tingkat kebutuhan manusia yang ketiga. Latar belakang manusia sebagai makhluk sosial menyebabkan munculnya interaksi sosial, yaitu hubungan antara dua individu atau lebih, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang dilakukan secara dinamis dan terus menerus serta menimbulkan arus timbal balik dalam kehidupan masyarakat. Kondisi saat ini di perkotaan didominasi oleh perilaku individualis dari masyarakatnya yang sekaligus menjadi salah satu ciri dari kehidupan kota. Kesibukan setiap masyarakat yang tinggal di kota dalam jangka waktu yang cukup tinggi dapat menimbulkan kurangnya rasa perhatian terhadap masyarakat yang lainnya Bintarto, 1989).

Deskripsi Umum Proyek

Proyek merupakan rumah susun sederhana sewa berkonsep communal living yang terletak di Kecamatan Matraman yang merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Jakarta Timur, yaitu sejumlah 29.501 orang/km2 (Kotamadya Jakarta Timur, 2003) Besaran proyek akan dibangun pada lahan seluas kurang lebih 15.750 m2. Proyek akan terdiri dari 3 tipe tower bangunan dengan total kapasitas hunian sejumlah 600 unit hunian.

Tujuan Proyek

Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sebuah ruang yang dapat memenuhi kebutuhan utama manusia, yaitu hunian rumah tinggal, di kawasan perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Lokasi yang dipilih adalah di Kota Jakarta Timur karena memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi Target penghuni untuk rumah susun ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah dan masyarakat kelas bawah. Hal tersebut bertujuan untuk menjangkau golongan masyarakat yang lebih luas, sehingga tujuan untuk memenuhi rumah tinggal bagi banyak masyarakat yang tinggal di Jakarta Timur dapat tercapai.

Selain untuk menyediakan hunian rumah tinggal yang layak, perancangan rumah susun menggunakan konsep communal living yang diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial antarpenghuni dari rumah susun Tidak hanya dari segi sosial saja, kehadiran rumah susun ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi proyek karena akan disediakan ruang ruang untuk melakukan kegiatan unit usaha pada rumah susun.

15750m2 50% 4.5 32lantai 29760m2 7680m2 412lantai 1 600unit 78mobil 360motor

LuasLahan KDB KLB KB LuasBangunan LuasLantaiDasar JumlahLantai JumlahBasement KapasitasHunian KapasitasParkirMobil KapasitasParkirMotor
01 | PENDAHULUAN
2

02 Kajian Studi P

Kajian Peng Analisis Mak Analisis Mik Studi Presed

Kajian Pengguna dan Kegiatannya

ANALISIS KEBUTUHAN PENGGUNA

KARAKTERISTIK PENGGUNA KEBUTUHANRUANG

Lajang

Pekerja yang utamanya memanfaatkan rumah susun hanya sebagaitempatberistirahat

Cenderunglebihindividualiskarenajarangterlihatdilingkungan rumahsusunakibatseringberadadiluaruntukbekerja

Unithunanyangtidakbegitubesaruntuksatupenghuni(studio) dengan fasilitas yang memadai, seperti memiliki tempat tidur, kamarmandi,dapurpribadi,danmejakerja

Pasanganyangbarumenikahatauyangbelummemilikianak

Penghuni

PasanganMuda Berkeluarga

Suami dan istri yang keduanya bekerja sehingga lebih sering beradadiluarrumahsusun,atausuamiyangbekerjadanistri merupakan ibu rumah tangga dan lebh sering menghabiskan waktudrumahsusun

Mulaimemlikiketertarikanuntukbersosialisasidengantetangga ataukeluargalainnya

Keluarga dengan jumlah anggota 45 orang yang senang menghabiskanwaktuuntukberkumpulbersamadirumah Anakyangmasihdudukdibangkusekolahdanmembutuhkan areabelajardidalamrumah

Ayah dan bu yang senang bersosialsasi dengan tetangga di rumahsusun.

Anakanak yang ingin berman dengan tetangganya yang merupakantemansebaya

MasyarakatUmum

TamuPenghuni

Masyarakatnonpenghuniyangtinggaldisekitarrumahsusun daninginberbelanjauntukkebutuhanseharihari

Merupakan keluarga atau kerabat dari penghuni yang sedang berkunjung.

Unit hunian yang sederhana (dapat berupa studio atau unit dengansatukamartidur)denganfasilitasyangmemadai,seperti memiliki tempat tidur, kamar mandi, dapur pribadi, dan meja kerja

Area komunal atau fasilitas Bersama untuk berkumpul dan bersosialisasidenganantartetangga

Unithunianyangmemilik minimal2kamartiduruntukorangtua dananak,memlikiruanguntukkeluargaberkumpul,danmeja sederhanauntukkebutuhananakbelajaratauorangtuabekerja

Area komunal atau fasilitas bersama untuk berkumpul dan bersosialisasidenganantartetangga

Ruang yang dapat disewa sebagai area berjualan pada lantai dasaruntukmenunjangkebutuhanpenghuni&masyarakat

Ruang berkumpul di luar unit hunian agar tidak mengganggu privasidaripenghuni

PihakManajemen

CleaningService Teknisi

Security

Mengurusdatadanadministrasidaripenghunirumahsusun Mengurus keperluan pemasaran dan pendataan untuk calon penghunirumahsusun.

Menjagakebersihandarirumahsusundanseluruhfasilitasnya

MenjagapemeliharaanrutindarisegiMEPdirumahsusun

Mengawasidanmenjagakeamanandarirumahsusun.

Ruangkantorpengelolapadalantaidasaryangdilengkapidengan kamarmand khususkaryawan

Ruangjanitor,gudang,ruangutilitas,ruangMEP,danruangCCTV &secutirypadasetiaplantai

02 | KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, DAN STUDI PRESEDEN
Pengunjung Pengelola
4

ANALISIS KEGIATAN PENGGUNA

1. Alur Kegiatan Penghuni

2. Alur Kegiatan Pengunjung

3. Alur Kegiatan Pengelola

02 | KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, DAN STUDI PRESEDEN
5

Analisis Makro Tapak

DELINEASI

AKSESIBILITAS

Akses jalan utama menuju tapak dapat dilalui melewati Jalan Matraman Raya. Jalan Matraman Raya merupakan jalan protokol di daerah Jakarta Timur yang menjadi pusat keramaian lalu lintas di wilayah sekitar tapak. Selain itu, Jalan Matraman Raya adalah jalan yang cukup strategis dan dapat menghubungkan jalan jalan protokol lainnya yang berada di luar wilayah Jakarta Timur, sehingga lokasi tapak dapat diakses dengan cukup mudah dari berbagai wilayah. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju Jalan Pal Meriam dari Jalan Matraman Raya hanya kurang lebih 3 menit jika menggunakan mobil dan 8 menit jika berjalan kaki.

Berdasarkan kondisi eksisting, sisi selatan tapak berbatasan langsung dengan Jalan Pal Meriam yang akan menjadi akses utama menuju proyek Sisi barat tapak berbatasan dengan Salemba Utara Baru, sisi timur berbatasan dengan Jalan Palmeriam Utara, dan sisi utara berbatasan dengan Jalan Tegalan 1H yang merupakan jalan gang kecil Lokasi tapak berada di kawasan zona campuran dan memiliki bangunan eksisting. Fungsi bangunan eksisting yang saat ini ada cukup beragam, yaitu terdiri dari rumah, puskesmas, warung, hingga toko-toko kecil

KLIMATOLOGI

Jalan Pal Meriam terletak di Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Menurut data dari Weather Spark, DKI Jakarta memiliki musim kemarau yang cenderung panas dan pendek serta musim hujan yang dingin dan cenderung mendung sepanjang tahun Kota Jakarta memiliki suhu rata rata pada rentang 24°C 32°C kecepatan angin rata rata per jam yang mengalami variasi musiman kecil sepanjang tahun, yaitu dengan rata rata pada rentang 8-12 km/jam Sedangkan curah hujan di Kota Jakarta rata-rata berada pada rentang 48 290 mm/tahun dan memiliki kelembapan rata rata pada rentang 40% 90%.

02 | KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, DAN STUDI PRESEDEN
6
1
dan mem
3
4
5 Sunga
6
7
8
Jalan raya dua jalur
kendaraan 2 GangdibaratJaanSalembaUtar
Pedagangyangmembukalapak Palmeriam
Pedagangyangmembukalapak Palmeriam
d sisibarattapak
PasarPalmeriam
Relkertadisisitmurtapak
Jalan raya dua jalur dan mem kendaraan
NamaRT 11 12 13 TotalKK 80 60 70 TotalPenduduk 230 190 210 Total 210 630 02 | KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, DAN STUDI PRESEDEN Analisis Mikro Tapak DATA KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN JAKARTA TIMUR JUMLAH PENDUDUK DI AREA EKSISTING TAPAK 7
Keterangan Gambar

Studi Preseden

1. Share House Funabashi, Chiba, Jepang

2. Weave Living, Hong Kong, China

Share House Funabashi merupakan hunian berkonsep communal living di Prefektur Chiba, Jepang, karya Kasa Architects. Berjarak sekitar 40 menit jika melakukan perjalanan menggunakan kereta dari Tokyo, bangunan ini terletak di daerah kecil yang cukup padat, yaitu Kota Funabashi Selain mengakomodasi hunian privat, bangunan seluas 11.285 m2 dan terdiri dari 5 lantai ini juga menawarkan berbagai fasilitas komunal, seperti dapur dan ruang makan bersama, kamar mandi bersama, ruang belajar, perpustakaan, hingga area lounge pada rooftop. Kapasitas dari Share House Funabashi dapat menampung hingga 45 jumlah penghuni dalam satu waktu.

Perancang dari bangunan ini berusaha untuk menyediakan ruang hidup yang hangat, nyaman, dan menyenangkan bagi para penghuni. Pada lantai dasar, terdapat sebuah dapur yang berdampingan langsung dengan ruang makan yang cukup luas. Ruang makan tersebut dirancang tidak hanya untuk tempat makan, tetapi juga sekaligus sebagai ruang untuk berkumpul dan bersantai. Selain itu, terdapat unit-unit hunian berukuran 15 m2 yang juga terdapat pada lantai 2 hingga 4. Sedangkan lantai paling atas terdiri dari teras rooftop yang memberikan pemandangan pada lingkungan perumahan sekitarnya.

Weave Living hadir untuk menyediakan lingkungan yang dapat menunjang dua fungsi sekaligus tanpa kerumitan bagi penghuninya, yaitu untuk berhuni dan bersosialisasi. Memiliki konsep untuk menggabungkan kenyamanan, kemudahan, dan komunitas ke dalam satu ruang hidup, bangunan ini dirancang untuk menyatukan komunitas masyarakat yang beragam ke dalam ruang ruang yang menginspirasi, dimana mereka dapat berkembang pada lingkungan kehidupan kota yang bebas rumit

Terletak di Anchor Street, Tai Kok Tsui, Hong Kong, Weave Living memiliki total sejumlah 193 unit hunian Lokasinya cukup mudah diakses karena berdekatan dengan dua stasiun MRT dan halte minibus. Selain itu, Tai Kok Tsui merupakan kawasan yang ramai sehari harinya karena memiliki berbagai macam tempat makan serta pusat perbelanjaan besar Fasilitas bersama yang terdapat pada hunian communal living ini diantaranya adalah dapur bersama, area makan bersama, dan ruang laundry. Terdapat area teras yang seringkali digunakan untuk sesi yoga bersama untuk semakin meningkatkan interaksi dari para penghuni.

02 | KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, DAN STUDI PRESEDEN
8

Visi Proyek Tujuan Perancangan

"Menciptakan hunian terjangkau berkonsep communal living di tengah kepadatan kota sebagai solusi hunian di masa depan yang lengkap dengan fasilitas memadai bagi penghuninya mencakupi berbagai area komunal untuk meningkatkan interaksi sosial."

Menciptakan sebuah hunian terjangkau yang dapat memenuhi kebutuhan utama manusia di kawasan perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.

Menyediakan hunian vertikal berupa rumah susun sebagai tempat tinggal yang layak berkonsep communal living untuk meningkatkan interaksi sosial antar penghuninya.

Melakukan penataan terhadap konteks lingkungan di sekitar area perancangan dengan memindahkan fungsi kegiatan ekonomi ke dalam bagian dari rumah susun.

03 | PEMROGRAMAN PROYEK
10

Rumusan Isu-Isu Utama Perancangan ISU PERANCANGAN

03 | PEMROGRAMAN PROYEK
Kepadatan Pendu di DKI Jakarta Keterbatasan Lah untuk Hunian Perilaku Individua
11

Program Ruang

03 | PEMROGRAMAN PROYEK
12
0

Konsep Dasar Rancangan

Kampung Kota

"Suatu bentuk pemukiman di wilayah perkotaan yang khas Indonesia dengan ciri di antaranya kondisi fisik bangunan dan lingkungan kurang baik dan tidak beraturan, kerapatan bangunan dan penduduk tinggi, dan lain sebagainya."

Communal Living

Accessible

Permeable

Penyediaan area komunal tidak hanya dibuat pada bagian dalam masing masing bangunan, tetapi juga pada ruang-ruang luar yang terbentuk antar bangunan Kawasan rumah susun khususnya area publik dan komersial dapat dengan mudah diakses oleh selain penghuni karena tidak menggunakan batas pagar, misalnya masyarakat yang tinggal di sekitararearumahsusunyanginginmembelimakan Terdapat berbagai akses dari setiap sisi bangunan sehingga sirkulasi dari pengunjung dan penghuni dapat berasal dari berbagai area.

Connectivity

Kawasan dan bangunan rumah susun dibuat tanpa pagar agar penghuni dan warga sekitar dapat keluarmasuk dengan mudah dan lebih terhubung. Konsep "Kampung Kota" diambil sebagai bentuk penyesuaian dari konteks tapak, yaitu lokasi tapak yang berada di kawasan perumahan di mana bangunan eksisting di sekitar tapak merupakan pemukiman padat penduduk yang orientasi dari masing masing bangunannya tidak beraturan sehingga dapat disebut sebagai kawasan kampung kota.

Penerapan konsep ini berupa gubahan bangunan yang diletakkan tidak sejajar dari masing-masing tower serta memiliki perbedaan ketinggian dari tiap tiap tipe tower.

04 | KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
14

Strategi Pengorganisasian Ruang

PEMBAGIAN ZONASI BERDASARKAN FUNGSI RUANG

= Fungsi Ruang Privat

= Fungsi Ruang Semi Privat

= Fungsi Ruang Publik

Fungsi ruang publik berupa area kios dan pertokoan yang terletak di lantai dasar dan dapat diakses oleh penghuni maupun masyarakat sekitar Fungsi ruang semi-privat berupa lantai dua atau lantai podium yang menggabungkan Tower 2 dan Tower 3 Fungsi ini hanya dapat diakses oleh penghuni dan memiliki fasilitas berupa ruang ruang komunal baik indoor maupun outdoor untuk meningkatkan interaksi antarpenghuni, selain itu juga memiliki fasilitas penunjang lainnya bagi penghuni seperti ruang serbaguna, co working space, area bermain anak, dll. Fungsi terakhir yaitu fungsi ruang privat merupakan area tempst tinggal yang terdiri dari unit unit hunian dan area komunal yang tersedia di setiap lantai.

Tower2 Tower1 Tower3
04 | KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
JumlahTower 2 3 2 JumlahLantai 3 6 10 TotalUnit/Tower 54 274 272 Total 600 Tower1 Tower2 Tower3 Dapur dan Ruang Kumpul Bersama Area Cuci Bersama Kamar Mandi Bersama 15

Strategi Gubahan Spasial

Gubahan spasial mengutamakan pada penempatan ruang ruang komunal atau area bersama untuk menunjang konsep rancangan communal living. Ruang ruang komunal yang disediakan antara lain berupa dapur dan ruang makan bersama, area cuci dan jemur bersama, area berkumpul indoor dan outdoor di beberapa titik pada podium dan ruang luar, hingga kamar mandi bersama pada Tower 1 dan Tower 2. Selain mengutamakan pada penyediaan ruang-ruang bersama, guna menunjang kebutuhan penghuni dari rumah susun, bangunan ini juga menyediakan berba i fasilitas untuk penghuni yang diletakkan area ruang semi privat, seperti area tam bermain anak, co working space, dan ru serbaguna. Tidak hanya penghuni saja y dapat menikmati berbagai fasilitas d rumah susun ini, pengunjung y merupakan non penghuni sep masyarakat sekitar juga dapat turut memanfaatkan fasilitas komersial publik yang telah disediakan, seperti kios dan toko kebutuhan sehari-hari, toserba, mini market, ATM center, kantin, warung kopi, hingga pangkas rambut.

Area bersama di podium yang dapat dimanfaatkan penghuni untuk berkumpul, mengobrol, atau sekadar bercengkrama.

Area bersama di tiap masing masing unit hunian berupa ruang makan, dapur, dan ruang bekumpul.

Area bersama di balkon yang menghubungkan dua bangunan Tower 1 yang juga dapat dimanfaatkan sebagai area untuk berkumpul outdoor.

Pada ruang ruang luar bangunan, terdapat berbagai taman yang tidak hanya berfungsi sebagai ruamg terbuka hijau, tetapi juga sebagai tempat berkumpul di area outdoor.

Lapangan olahraga yang terletak pada lantai dasar rumah susun dan tidak hanya dapat digunakan oleh penghuni saja, tetapi juga oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Area bersama beruoa taman bermain anak yang terletak di podium dan dapat diakses oleh penghuni dari berbagai tower.

04 | KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
16

Strategi Selubung Bangunan

Pencahayaan dan penghawaan alami di dalam bangunan diperoleh dari bukaan bukaan yang terdapat pada bangunan. Untuk pencahayaan, masing-masing lantai memiliki jendela di bagian ujung lorongnya yang berguna untuk mendapatkan sumber cahaya dari matahari. Bukaan tersebut menghadap selatan dan utara agar tidak terpapar langsung oleh matahari. Sedangkan untuk penghawaan diperoleh dari balkon di masing masing unit hunian serta ventilasi pada bangunan.

04 | KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
17

Strategi dalam Merespon Isu-Isu Konteks Tapak

Orientasi bangunan dibuat memanjang dari timur ke barat untuk mendapatkan penghawaan serta pencahayaan yang baik.

Peletakkan gubahan massa dibuat agak menyebar untuk menyesuaikan dengan konteks lingkungan sekitarnya, di mana bangunan eksisting di sekitarnya merupakan kawasan pemukiman padat yang kurang teratur dan mencerminkan konsep "Kampung Kota".

Sisi timur dari tapak berbatasan dengan rel kereta, oleh karena itu, di sepanjang sisi timur kawasan rumah susun akan ditanami vegetasi yang berfungsi sebagai pembatas serta peredam suara.

Akses keluar & masuk kendaraan diletakkan di Jalan Palmeriam Utara yang terletak di timur untuk menghindari kemungkinan bertambah padatnya Jalan Palmeriam yang sehari harinya sudah cukup padat. Selain itu, lalu lintas di Jalan Palmeriam Utara cenderung lebih sepi sehingga akan lebih baik jika dijadikan akses keluar & masuk kendaraan.

Akses masuk utama yang terletak di Jalan Palmeriam dibuat hanya untuk pejalan kaki agar menghindari kepadatan lalu lintas. Pada lantai dasar, akses masuk dibuat terbuka dengan pilotis yang menerus dari Tower 1 hingga Tower 3 untuk memudahkan akses penggunanya baik dari penghuni maupun masyarakat sekitar.

04 | KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
18

Strategi Integrasi Struktur dalam Rancangan

SISTEM STRUKTUR

Struktur pada bangunan menggunakan metode struktur kolom balok bermaterial beton. Kolom yang digunakan berukuran 50x50cm yang kemudian menopang balok induk 30x20cm dan balok anak 20x15cm. Selain itu, bangunan ini menggunakan atap datar yang juga bermaterial beton dengan struktur pembalokan yang sama. Gaya pada bangunan disalurkan ke tanah melalui pondasi tiang pancang (pile foundation).

04 | KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
Tampak Atas Pembalokan
19
Isometri Struktur pada Bangunan

05 Ga Gam Gam

DAFTAR GAMBAR

1. Rencana Tapak

Rencana Lantai Dasar

Potongan Tapak

Denah Basement

Denah Lantai Dasar Tower 1

Denah Lantai Tipikal Tower 2

Tampak 1 Tower 1

Tampak 2 dan 3 Tower 1

Tampak 4 Tower 1

Potongan A-A' Tower 1

Potongan B B' Tower 1

Denah Lantai Dasar Tower 2 3

Denah Lantai Podium Tower 2-3

Denah Lantai Tipikal Tower 2

Denah Lantai Tipikal Tower 3

Tampak 1 dan 2 Tower 2-3

Tampak 3 dan 4 Tower 2-3

Potongan A A', B B', dan C C' Tower 2 3

Potongan Prinsip

Detail

Skematik Sistem Distribusi Air Bersih dan Air Kotor Tower 1

Skematik Sistem Kelistrikan dan Sistem Keselamatan Kebakaran Tower 1

Skematik Sistem Distribusi Air Bersih dan Air Kotor Tower 2-3

Skematik Sistem Kelistrikan dan Sistem Keselamatan Kebakaran Tower 2 3

Skematik Sistem Jalur Sirkulasi Vertikal dan Radius Tangga Kebakaran Tower 2 3

21
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 22
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 23
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 24
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 25
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 26
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 27
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 28
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 29
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 30
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 31
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 32
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 33
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 34
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 35
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 36
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 37
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 38
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 39
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 40
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 41
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 42
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 43
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 44
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 45
05 | GAMBAR PRA RANCANGAN 46

Gambar-Gambar Perspektif Kawasan, Eksterior dan Interior

Perspektif

Perspektif

Perspektif

05 | GAMBAR PRA RANCANGAN
Area Drop Off Ojek Online
Perspektif
Eksteior Bangunan
Aerial View
47
Area Masuk

Gambar-Gambar Perspektif Kawasan, Eksterior dan Interior

Perspektif

Perspektif

05 | GAMBAR PRA RANCANGAN
Perspektif Ruang Terbuka Hijau Perspektif Area Komunal Outdoor Tower3 Area Bermain Anak
48
Area Komunal di Podium dan Lapangan

Gambar-Gambar Perspektif Kawasan, Eksterior dan Interior

05 | GAMBAR PRA RANCANGAN
Area Komunal Outdoor Tower 1
Area Komunal Outdoor Tower3
Dapur dan Ruang
Bersama
Area Komunal
49
Perspektif
Perspektif
Perspektif
Makan
Perspektif
Indioor

Gambar-Gambar

Perspektif

Kawasan, Eksterior dan Interior

05 | GAMBAR PRA RANCANGAN
Perspektif Hall Tower 1 Perspektif Lorong Unit Hunian Perspektif Lorong Unit Hunian
50
Perspektif Unit Hunian

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Laporan Tugas Akhir | Rumah Susun Berkonsep Communal Living Sebagai Hunian Terjangkau di Matraman by Salma T. Asrorie - Issuu