Aktual edisi 1

Page 1

AKTUAL | Maret 2013

1


2

AKTUAL | Maret 2013


| TATAP REDAKSI

2013 : Epos Kemunafikan Vs Epos Pemurnian Edisi Maret 2013

Senior Advisor Yudi Latif, Ph.D Pemimpin Umum - Pemimpin Redaksi M Danial Nafis Wakil Pemimpin Redaksi Febrianto Redaktur Pelaksana Majalah Oki Baren Redaktur Dhia Prekasha Yoedha, Epung Saepudin, Faizal Rizki, Tri Wibowo Legal Corporation Eko Hendro Prasetyo Reporter Adi Adrian, Andromeda, Arnold Sirait, Danny Kosasih, Khozin Mubarok, Nebby Mahbubirrahman, Novrizal Sikumbang, Nuniek, Onic Metheany, Purnomo, Rafkha, Vicky Anggriawan, Wahyu Romadhony, Zaenal Arifin Koresponden Aceng Mukarram (Pontianak), Albertus Vincentius (Kupang), Anton W (Yogyakarta), Damai Oktafianus Mendrofa (Medan), Edi (Mataram), Muhammad Dasuki (Semarang), Muchammad Nasrul Hamzah (Malang), Yudhi Ari (Surabaya), Bobby Andalan (Denpasar) Fotografer Amir Hamzah, Oke Dwi Atmaja, Bambang Dody Desain Grafis Widhi MD, Andhika Putra, Syaiful Bahri Marketing Support Tita Putri Kepala Operasional Kantor Eva Rina Thamrin Kabag. Umum Amin Iskandar Kabag. IT Firman Subhi Staf Admin Aulia Kumala Putri Alamat Redaksi PT Caprof Media Negeri Cawang Kencana Building 1st Floor Suite 101 Jl. Mayjen Sutoyo Kav. 22 Cawang JakartaDKI Jakarta 13630 Indonesia No Telp : (021) 8005520 Fax : (021) 80886466 Email: - majalah@aktual.co - iklan@aktual.co PIN BB : 21ADE89A

Redaksi menerima kiriman surat pembaca, artikel dan foto yang dilampiri fotokopi kartu identitas dan nomor telepon anda melalui email majalah@aktual.co. Redaksi berhak mengedit setiap artikel yang masuk.

Selamat datang dan menyelami dunia antah berantah dengan gelombang perubahan besar, mulai dari krisis Uni Eropa yang tak kunjung ada solusi, gelombang ‘Arab Spring’ hingga kini yang menyisakan konflik dan krisis ekonomi politik berkepanjangan. Bahkan Vatikan pun terkena gelombang perubahan, “dikagetkan” dengan mundurnya Paus Benedictus XVI. Begitu pula Negeri tercinta kita, INDONESIA. Drama politik rendahan hingga sajian “kurawayudha” jadi epos tontonan gratis rakyat. Tersenyum, menangis hingga memuakkan sampai dorongan muntahan kebobrokan elite kekuasaan. Sajian epos kemunafikan begitu nyata, hingga cita-cita kemerdekaan dan keinginan luhur para pendiri bangsa, ibarat barang rongsokan. Pancasila sebagai ajimat jamus kalimusada bangsa Indonesia ditanggalkan, hilang sudah “ruhaniyah” ideologi dan nasionalisme. Negeri tanpa ajimat ideologis! Eling lan Waspodo, kalimat bertuah Ronggowarsito ini, sangat tepat dalam situasi goro-goro ini. Semua elemen Republiken harus awas, mawas dan progresif melakukan langkah kepeloporan, terobosan penyelamatan Republik. Situasi yang extraordinary ini tidak lah bisa diselesaikan dengan cara normatif parlementarian, mesti out of the box thinking and solution, meski wajib dalam koridor konstitusional. Kekuasaan yang rakus, karena lahir dari sandaran demokrasi kapitalis, mesti ditelaah ulang, bahkan perlu kita putar ulang, lazim ada pemahaman ulang para pemimpin nasional, khususnya kaum Republiken. Memahami, menyerapi dan merealisasikan ruh Kebangsaan kita. Problema Republik saat ini, tak semata soal kepemimpinan, namun lebih jauh dari itu. Stagnasi semua lembaga formal, karena intervensi kekuasaan berakibat komplikasi akut, power mostly corrupt sudah terlampau jauh memaksakan, tanpa peduli konsekuensi atau implikasi. Pun, KPK yang selama ini dianggap institusi suci, juga sudah terkena najis “mugholadzoh” dengan bocornya sprindik asli, operasi kekuasaan memaksa ketidaklaziman menjadi konsumsi publik. Secara benderang KPK hilang kepercayaan. Legitimasi moral KPK tercerabut, ini yang tidak pernah terpikirkan para penguasa yang invertentif, meskipun pimpinan KPK sudah mafhum. Begitu politik pragmatis masuk dan terakomodasi, disitulah KPK bunuh diri dan mati suri. Dalam seluruh Epos peradaban tata dunia, mulai Mahabarata hingga sejarah Kenabian, selalu dimulai kelompok kecil dengan tuntunan etik Ilahiyah, yang mendapatkan kemenangan. Epos kemunafikan memang lazim tersaji, fase yang mesti terlewati. Perubahan hanya bisa dilalui dengan kelapangan kesadaran dan gotong royong bergerak. Perubahan mewujudkan “tamadun” peradaban yg sebenarnya, kedaulatan politik tanpa harus menjadi kacung asing, kemandirian ekonomi di tanah surga nusantara, berkepribadian budaya dalam ragam kebhinekaan. Apapun yang sedang dan akan terjadi, tentunya wajib membawa agenda peradaban luhur. Perubahan bukan sekadar reformasi, restrukturasi namun lebih jauh dari pada itu, nilai. Peradaban nilai kemunafikan terlibas menjadi nilai kemerdekaan lahir batin bagi bangsa Indonesia. Kini publik seperti tidak ada harapan, penguasa dan calon pemimpin, semua menjajakan material, minim value moral. Kegersangan moralitas dalam tata laku, bukan sekadar jargon. Suasana kebatinan rakyat mulai Sabang sampai Merauke mestinya dihimpun dalam merajut nusantara. Saatnya rakyat kembali merebut kedaulatan sejatinya, bukan saja menonton dan menggunjing perilaku elite palsu yang bercokol dan terus merampok. Rakyat butuh pemimpin yang mampu menggerakkan dengan modal gotong royong me­ nyongsong perubahan. Tahun 2013, bukan saja tahun politik, atau tahun membahayakan. Lebih jauh dari itu, seluruh fakta dan realita mengarah fase pemurnian, tahapan munculnya tatanan nilai-nilai baru yang luhur. Semoga, pada 2013, muncul pemimpin nasional yang memiliki sifat Waro’ dalam “Noto” Negara Kesatuan Republik Indonesia, negeri amanah para kekasih-Nya. Salam Sinergi M. Danial Nafis

AKTUAL | Maret 2013

3


16

LAPORAN UTAMA:

TITIK NADIR PARTAI ISLAM 16

INDEX

LAPORAN UTAMA

Politik Islam bukan sekadar tampilan parpol. Dalam khazanah politik nasional, cakupan politik Islam tentu lebih luas dari ranah politik dalam arti kontestasi elektoral, hukum, ekonomi, pendidikan, hingga hal yang remeh temeh serbaneka pernik pencitraan. Sehingga, apa yang pernah dilansir cendekiawan muslim, Nurcholish Majid dalam lima kata, “Islam yes, Partai Islam No”, terasa lebih pas. Jika disimak, tidak bisa sertamerta disimpulkan bahwa parpol Islam telah tercerabut akarnya dari basis pemilih mereka. Bagaimana pun pemilih tradisional yang lekat pada garis ideologi yang terwakili pada visi-misi ideologi partai pilihan mereka, tidak banyak berubah.

4

AKTUAL | Maret 2013

Politik Uang Hancurkan Partai Islam

6

Pertamina, Anak tiri atau Anak Emas

8

Galeri Aktual 26 Mahfud MD

Jangan Coba-Coba Suap Saya

33

Korupsi Bioremediasi 34 Bisnis Berbungkus Nasionalisme

36

Anas ‘Melawan’ ? 39 Pilihan Nusantara 44 Perisai Pancasila masih Slogan Taufan EN Rotorasiko

45

Hidup Hanya Sekali, Jadikan Berarti

46

Menelanjangi ‘sisi kelam’ Kasus HAM

48

Antiklimaks Sepakbola Indonesia

49

Otomotif, Ferrari 458

57

Macet?, Yuk Gabung Nebengers...

59

Menyeruput Kopi Joss

61


Daftar Isi 30

HUKUM

SEJOLI CENTURY DALAM INTAIAN KPK Sejoli  penguasa moneter Indone­sia itu memang serasi. Sikap santun  dan  cerdas duo ekonom itu tak bisa  dibantah  siapa  pun. Oleh karena itu, tak bisa dibayangkan jika mereka berdua kini sama-sama dalam bidik KPK dalam kasus Dana Century

12

INDUSTRI

Tingkat persaingan dalam industri padat karya sangat tinggi. Selain itu, industri ini juga tidak didukung kebijakan yang terintegrasi dari pemerintah.

42

PANGAN

“Jangan sembarangan keluarkan pernyataan. Namanya kartel itu sekelompok orang yang mengendalikan harga. Kalau ada tunjukkan dong,” tegas Ketua Aspidi Thomas Sembiring

40

TAMU KITA

14

KEUANGAN

Klaim pemerintah yang mengatakan redenominasi, akan ada manfaat bagi masyarakat, itu tidak didukung argumen yang jelas dan fakta empirik.

COVER STORY

“Yang paling pasti kembali jadi dosen di Universitas Gajah Mada lah. Ada kenikmatan tersendiri dalam mengajar”

AKTUAL | Maret 2013

5


P OJOK |

POLITIK UANG HANCURKAN PARTAI ISLAM

D

Yudi Latif, Chairman Aktual Network, dalam diskusi Aktual Forum bertajuk “Quo Vadis Parpol Islam dalam Arus Demokrasi Liberal” di Dapur Selera, Jakarta, Minggu (10/2). Kelahiran Sukabumi, pernah nyantri di Pondok Pesantren Darussalam, Gontor-Ponorogo, Jawa Timur. 6

emokrasi di Indonesia terkonta­ mi­nasi politik uang. Ironis, partaipartai yang berideologikan agama juga terkooptasi budaya politik materialistis yang berakibat negara di ambang kehan­cur­ an. Saat ini praktik kehidupan demokrasi praktis ditopang kekuatan logistik. Yang lebih parah dan memprihatinkan adalah partai berlandaskan ideologi Islam atau berbasiskan pemilih muslim, ikut terjebak menari dalam irama tetabuhan kekuatan logistik. Padahal seharusnya partai-partai Islam itu bersekutu agar uang tidak menguasai ruang politik nasional. Pendek kata, bisa dibilang kemerosotan parpol Islam karena hidup dalam dunia politik yang dikendalikan kekuatan logistik. Menyedihkan, mengingat praktik yang ber­ langsung di Indonesia sekarang justru demokrasi liberal. Demokrasi yang meskipun sepadan diterapkan di Amerika Serikat, tapi tidak sesuai dengan latar belakang Indonesia yang serba bhineka ini. Apalagi, demokrasi liberal di Indonesia tidak lahir dari rahim cita-cita mulia demokrasi. Sehingga ruang kebebasan yang diciptakan untuk demokrasi di Indonesia juga tidak didukung prasyarat kesetaraan. Alhasil kebebasan yang diciptakan demo­ krasi liberal makin mem­ pertajam ketaksetaraan, karena panggung politik terlanjur dikuasai penuh pemilik modal. Di lain pihak, degradasi identitas parpol berbasis Islam justru banyak terjadi akibat politisi parpol Islam juga tidak bersungguhsungguh berupaya memperjuangkan nilainilai ideologi keislaman di masing-masing partai. Bahwa kebutuhan logistik dalam arti pendanaan kegiatan merupakan salah satu AKTUAL | Maret 2013

faktor utama untuk memenangkan suatu kampanye, itu memang kenyataan yang tak bisa dipungkiri. Namun, jika ukuran demokrasi hanya dinilai dari sudut pandang logistik semata, maka yang terjadi bukan hanya kemerosotan. Partai Islam malah akan terjebak mengokohkan kapitalisme dalam kehidupan demokrasi. Masalahnya, bagaimana menempatkan posisi dan peran para pemilik modal sesuai kebutuhan mekanisme partai. Partai jangan terjebak meleluasakan kekuatan modal atas nama pemenuhan kebutuhan logistik yang berujung kehilangan identitas moral. Larut pada kekuatan logistik, itu sama saja dengan momentum bunuh diri partai Islam. Terbukti, banyak kasus negatif yang menerpa partai Islam pasti terkait dengan kebutuhan logistik jelang kampanye. Beranjak dari kebutuhan pemenuhan logistik, banyak partai Islam latah melontarkan gagasan menjadi partai terbuka. Aneh. Mestinya, partai Islam bisa lebih percaya diri dengan bekal identitas moral dan ideologi. Partai Islam layak optimis karena berpeluang mendominasi suara dalam Pemilu 2014 dengan keberanian menawarkan demokrasi berbasis ideologi, bukan lantas cengeng terjebak pada strategi pemenuhan logistik. Mengapa? Karena hampir 90 persen suara yang diperebutkan dalam demokrasi di Indonesia justru suara muslim. Jadi yang harus dipertanyakan adalah, ke mana arah tujuan perjuangan partai Islam?


AKTUAL | Maret 2013

7


OP I NI |

8

ISTIMEWA

T

erjadi hiruk pikuk di industri hulu migas, terutama terkait ­­­perebutan Blok Mahakam di Kalimantan Timur, yang kini masih dioperatori Total E&P Indonesie. Pertamina ber­ hasrat mengambil alih 100% lapangan gas itu untuk dijual lagi kepada pihak lain. Sementara Pemerintah berpendapat berbeda, karena kebutuhannya yak­ ni adanya suntikan investasi guna mendongkrak cadangan di blok yang hanya akan menyisakan cadangan gas dua triliun kaki kubik (TCF) saat kontrak berakhir pada 2017. Sisa cadangan sebesar 2 TCF ba­ ru dapat dijadikan keuntungan ji­ka investor menyuntik modal kerja sebesar Rp80 triliun yang akan meng­hasilkan keuntungan bersih Rp120 triliun. Jika menggunakan skema bagi hasil sebesar 30% untuk kon­ traktor dan 70% untuk negara, ma­ka Pemerintah RI akan meraup keun­ tungan bersih Rp84 triliun tanpa per­ lu mengeluarkan uang se­peser pun. Sementara kontraktor hanya meraup keuntungan Rp36 triliun. Itu jika menggunakan skema ba­gi hasil konvensional. Dalam kontrak perpanjangan blok migas dengan Chevron dulu, Pe­me­rintah berhasil menaikkan bagi hasil menjadi 90% untuk negara, dan 10% sisanya menjadi hak kon­ traktor.

Namun, pijakan akal sehat demi m e­r a­i h  k e u n t u n g a n  s e­b e s a r besar­ nya bagi negara dan untuk kemakmuran rak­yat disebut mem­ perlakukan Pertamina se­ba­gai anak tiri di ne­geri sendiri. Anak Tiri ? Mari kita tengok dari hal yang paling prinsip dalam kontrak ba­gi hasil. Jika blok migas diberi­ kan kepada Pertamina, maka ba­gi hasil akan berubah menjadi 40 persen untuk Perta­mina, dan selebih­ AKTUAL | Maret 2013

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore

PERTAMINA ATAU ANA


A, ANAK TIRI AK EMAS?

ISTIMEWA

nya (60%) diterima negara. Rincian­ nya; bagi hasil GOI: PTM adalah 33,7731%: 67,2269% dengan pajak 40,5%, maka pembagiannya menjadi 60:40 yang tercantum dalam PASAL 7.1.3 dan PASAL 7.2.2 . Selain itu, penyisihan wilayah ker­­ja (WK) sebelum akhir tahun ke10 minimal 10%. PASAL 3.1, semen­ tara bagi kontraktor lain, baik lokal maupun asing, penyisihan harus di­ lakukan pada akhir tahun ketiga antara 20-25%. AKTUAL | Maret 2013

Pertamina juga menerima perlakuan khu­ sus dengan diberi izin mela­kukan kerja sama dengan pi­hak lain dalam bentuk pengalihan inte­ rest dan kerja sama bantuan teknis, KSO.  PASAL 4.1,­4.2, 4.3, sementara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain hanya da­ lam bentuk pengalihan interest. Untuk kewajiban pasok domestik (domestik market obligation /DMO) dihargai full price harga pasar. PASAL 6.1.17, sementara KKKS selama lima tahun full price, selanjutnya 25% harga ekspor, jadi harga minyak yang dijual Pertamina ke domestik lebih mahal dari harga jual kontraktor lain. Pertamina juga langsung di­ tunjuk dan diwajibkan menjual mi­ nyak dari WK-nya. PASAL 7.1.1, sementara KKKS lain menjual mi­ nyaknya ditunjuk Satuan Kerja Khu­ sus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dengan perlakuan khusus tersebut, jauh panggang dari api jika me­nuding Pertamina diperlakukan sebagai ‘Anak Tiri’. Sebenarnya Pertamina adalah ‘Anak Emas’.

Faizal Rizki Redaktur Pelaksana Aktual.co

9


I NF OB I Z |

BNI BUKA GERAI DI OSAKA BNI KELOLA KONTRAK PENJUALAN LNG BLOK MAHAKAM

B

ank BNI ditunjuk sebagai trustee and paying agent untuk kontrak penjualan gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) dan elpiji (Liquefid Petroleum Gas/LPG) di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Trustee and Paying Agent Agreement (TPAA) tersebut ditandatangani Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, Presiden

Direktur Total E&P Indonesie, Eli­ sabeth Proust, dan Senior Manager Marketing Gas dan Minyak Bumi, In­ pex Corporation, Hiroshi Kato yang disaksikan Kepala Satuan Kerja Khu­ sus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini. “Dengan penunjukan tersebut, pembayaran dari penjualan kontrakkontrak gas di Blok Mahakam diba­ yarkan ke rekening penjualan di BNI yang nilainya mencapai  USD18 miliar,” ujar Rudi Rubiandini saat penandatanganan TPAA di Jakarta, Senin (25/2). Rudi mengatakan, penandata­ nganan ini merupakan tonggak pemberdayaan perbankan nasional oleh industri hulu migas. BNI menjadi pionir bank pelat merah yang memasuki bisnis jasa trustee and paying agent. “Saya berharap keper­ cayaan yang telah dilakukan oleh Pertamina, Total, dan Inpex diikuti oleh kontraktor-kontraktor lain,” imbuhnya. (vic)

ISTIMEWA

VALE CAPAI REKOR PRODUKSI NIKEL TERTINGGI

PT Vale Indonesia Tbk mencatat rekor produksi triwulanan tertinggi sepanjang masa produksinya, yakni sebesar 21.306 metrik ton nikel dalam matte pada Triwulan IV-2012. 10

Produksi nikel dalam matte triwulanan terbaik yang pernah terjadi ini menyebabkan peningkatan volume produksi di tahun 2012 sebesar enam persen dibandingkan dengan produksi 2011. Sejalan dengan peningkatan produksi tersebut, volume penjualan tahun 2012 juga meningkat lima persen dari tahun 2011 meski harga nikel di pasar dunia melemah. Perseroan mencatat laba bersih triwulan IV sebesar USD38,6 juta atau 0,0039 dolar AS per saham), naik dibandingkan triwulan sebelumnya USD23,4 juta atau 0,0024 dolar AS per saham). “Ini adalah laba triwulanan yang tertinggi di tahun 2012,” kata General Manager Komunikasi PT Vale Indonesia, Teuku Mufizar Mahmud di Jakarta, Minggu (3/3).

AKTUAL | Maret 2013


| I NFOBI Z

TELKOMSEL TERAPKAN MVPN DI KOPERASI

Operator seluler Telkomsel menerapkan teknologi Mobile Virtual Private Network (MVPN) guna memenuhi kebutuhan komunikasi bagi karyawan Koperasi Baitul Maal wat Tamwil Usaha Gabungan Terpadu (BMT-UGT) Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Head of Corporate Account Management Group Telkomsel Primadi K Putra di Pasuruan, Rabu, mengatakan teknologi MVPN akan memudahkan komunikasi dan koordinasi sesama karyawan koperasi

Sidogiri yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. “Layanan ini merupakan short code number 4-6 digit bagi karyawan koperasi dan ke depannya bisa diaplikasikan ke seluruh Sidogiri Network Forum,” kata Primadi usai penandatanganan kerja sama dengan pengelola Koperasi Sidogiri. Teknologi MVPN adalah nomor ekstensi instansi pemerintahan atau perusahaan berpindah ke ponsel dengan short code number, tanpa mengubah nomor kartu HALO korporasi karyawan. Melalui teknologi ini karyawan koperasi bisa langsung menghubungi nomor MVPN sebagai nomor khusus dan dijawab melalui telepon seluler pemilik nomor tersebut. Untuk tahap awal, Telkomsel menyediakan 846 nomor MVPN bagi karyawan koperasi tersebut. Koperasi BMT-UGT Sidogiri dinobatkan sebagai koperasi jasa keuangan syariah terbesar di Indonesia oleh Kementerian Koperasi & UKM pada 2012. Hingga akhir 2012, Koperasi Sidogiri yang memiliki lebih dari 203.000 anggota dan 192 gerai tersebar di seluruh Indonesia, membukukan omzet sekitar Rp3,1 triliun dan aset Rp662 miliar. (ant)

SISA KREDIT BANK MANDIRI RP339 T PT Bank Mandiri Tbk mencatat pertumbuhan sisa kredit mencapai sebesar Rp339 triliun pada 2012, kata Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri Pahala N Mansury. “Outstanding loan sebesar Rp339 triliun di akhir tahun,” kata Pahala di Jakarta, Rabu (20/2). Menurut dia jumlah tersebut di luar pertumbuhan kredit yang dihasilkan dari Bank Syariah Mandiri yang membukukan sisa pinjaman sebesar Rp40 triliun. Pahala mengatakan porsi kredit di segmen ritel yang meliputi kredit mikro, kredit konsumen dan UMKM mencapai 31 persen. “Total ritel di 2012 di kisaran 31 persen. Jadi untuk pertama kalinya porsi kredit Bank Mandiri dari sektor ritel melampaui 30 persen,” ujarnya. Menurut dia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit mikro yakni sebesar 66 persen, kemudian disusul UKM yang tumbuh 28 persen. Selanjutnya komersial

banking di kisaran 27 hingga 28 persen dan consumer banking sebesar 24 %. Sementara total aset yang berhasil dibukukan Bank Mandiri pada 2012 mencapai Rp630 tri­ liun. Adapun dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 14,5 persen dengan porsi rasio dana murah yang tumbuh antara 66 persen hingga 67 persen. Dia mengatakan porsi dana murah yang berasal dari tabungan dan giro tumbuh masing-masing sebesar 22 persen dan 20 persen. “Jadi kami melihat perkembangan dari pertumbuhan kredit, khususnya dana murah sangat baik,” katanya. (ant)

AKTUAL | Maret 2013

11


I ND U S TR I |

SENJAKALA INDUSTRI PADAT KARYA

A

wal Februari 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir angka pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 6,23%. Angka itu meleset dari target APBN Perubahan Tahun 2012, yakni 6,5%. Kendati tak memenuhi target, pemerintah beranggapan pertumbuhan 6,23% merupakan prestasi yang patut disyukuri di tengah krisis yang melanda Amerika Serikat dan negara-negara di zona euro. Menurut Menteri Keuangan, Agus D.W. Martowardojo, target itu tak terpenuhi karena penyerapan belanja Kementerian Lembaga (K/L) tidak optimal. “Penyerapan belanja Kementerian Lembaga (K/L) pada 2012 hanya 79 persen. Padahal, penyerapan pada 2011 mencapai 84 persen,” katanya.

12

Pekerja di salah satu pabrik di Sunter, Jakarta Utara

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef ), Ahmad Erani, menyebut lambannya pertumbuhan ekonomi tahun lalu juga dipicu defisit perdagangan internasional. Ha l itu terjadi lantaran pemerintah tidak mampu menggenjot kinerja ekspor. Sekadar informasi, defisit per­ dagangan sepanjang 2012 mencapai USD1,6 miliar. Tahun l a lu, sebanyak tujuh kali (bulan) pereko­ nomian mengalami defisit. Hanya pada awal tahun saja, neraca per­ dagangan Indonesia terlihat moncer. Masih dari data BPS, kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah sektor industri pengolahan dengan pertumbuhan 1,47%. Diikuti sektor perdagangan, hotel

AKTUAL | Maret 2013

dan restoran (1,44%), serta sektor pengangkutan dan komunikasi (0,98%). Ancaman Deindustrialisasi Berdasarkan data tahunan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada 2012 naik sebesar 4,12 persen dibanding tahun 2011. Ini karena naiknya produksi farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (13,19 persen), industri makanan (12,74 persen), dan industri peralatan listrik (12,57 persen). Walaupun secara keseluruhan pro du ksi indust r i manufa ktur tumbuh positif di tahun 2012. Tapi, ada tiga jenis industri padat karya yang harus mendapat perhatian khusus, yaitu industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki. Hal ini lantaran ketiga industri tersebut sangat rentan tertekan


| I NDUS TR I kenaikan upah. Dengan adanya kenaikan upah minimum tahun 2013, akan meningkatkan biaya tenaga kerja di industri padat karya sebesar 25 sampai 30%. Oleh karena itu, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida S. Alisjahbana, kenaikan upah sangat membebani usaha padat karya. “Untuk skala industri mikro dan kecil, meskipun produksinya tumbuh positif, tetapi bila kenaikan upah relatif tinggi, juga memberatkan usaha,” tegasnya. Menteri Perindustrian, M.S Hidayat menilai upah buruh harus diselesaikan dan dibahas bersama agar tidak ada pihak yang dirugikan. Tahun 2012, sesuai data Bappenas, produksi industri tekstil dan alas kaki skala besar dan sedang bertumbuh negatif, masing-masing minus 8,32% dan minus 6,96%. Sedangkan industri pakaian jadi mengalami pertumbuhan positif, kendati relatif kecil (4,91%). Kenaikan upah dikhawatirkan membuat industri bertumbuh negatif dan terancam deindustrialisasi. Padahal, penyerapan tenaga kerja dari

Pasar dibanjiri produk impor sehingga pangsa pasar industri nasional dihabisi

Hendri Saparini

ketiga industri tersebut sangat besar, yakni tekstil (1428,6 ribu pekerja), pakaian jadi (1513,1 ribu orang) dan alas kaki (452,2 ribu orang). Sehingga ketiga industri itu mampu menyerap 3,4 juta tenaga kerja.

Daya Saing dan Efisiensi Tingkat persaingan industri padat karya sangat tinggi. Selain itu, industri ini juga tidak didukung kebijakan yang terintegrasi. Itulah gambaran industri padat karya, menurut kacamata pengamat ekonomi Econit, Hendri Saparini. Dia menilai, industri padat karya sedang diserang dari dua sisi. Permasalahannya tidak hanya soal upah, namun juga liberalisasi. “Pasar dibanjiri produk impor, sehingga

Pekerja di salah satu pabrik perakitan kendaraan di Sunter

pangsa pasar indust r i n a s i o n a l d i h a b i s i . S e d a n g k a n ong kos produksi seperti upah, tarif listrik, dan biaya bahan bakar minyak meningkat. Akibatnya industri padat karya sulit berkompetisi,” bebernya. Hendri menyarankan pemerintah menetapkan, apakah industri ini dikategorikan sunset atau growing. ”Kalau sebuah industri termasuk sunset, apa nanti penggantinya. Setelah mengetahui pengganti, beri dukungan sehingga tenaga kerja yang bekerja di industri yang lama bisa dialihkan ke sektor lainnya. Jika termasuk growing beri insentif,” paparnya. Ketua Umum Kam a r Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, meminta pemerintah mengucurkan insentif bagi pelaku industri padat k ar y a supaya mampu bersaing menghadapi persaingan yang semakin ketat, terutama menghad api s e r b u a n pro du k imp or berharga murah. Pemerintah seharusnya memastikan agar pelaku industri padat karya dapat bersaing pada level yang sama. “Mengapa barang impor bisa lebih murah? Karena pemerintah negara asal barang itu, memiliki kebijakan bunga bank murah, pajak murah, bantuan murah, infrastruktur bagus. Pemerintah harus membikin level supaya kita bersaing dalam kondisi yang sama,” ucapnya. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Ge­ rindra, Edhi Prabowo, mengaku khawatir dengan penurunan produksi industri padat karya. “Jika produksi menurun, di­ khawatir­kan bakal ada PHK massal, dan itu tentu dapat memancing keributan,” ucapnya. Arnold Sirait | Amir Hamzah, Rafkha | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

13


KE UAN GA N | barang tetap, bahkan cenderung meningkat sehingga memicu kemeros ot an d aya b eli masyara kat. D engan adanya penurunan daya beli masyarakat, maka kebijakan sanering dianggap merugikan. Sebagai ilustrasi, harga beras saat ini Rp8.000 per kilogram. Dengan asumsi kondisi normal, maka kita akan membayar Rp8.000. Jika redenominasi diterapkan, maka pecahan uang Rp8.000 tersebut akan Transaksi di pasar tradisional menjadi Rp8 (asumsi, redenominasi pengurangan tiga digit). Namun, secara otomatis harga beras tersebut pun berubah menjadi Rp8 per kilogram. Berbeda dengan sanering, begitu mata uang sudah Opini senada diutarakan, Iyem, menjadi Rp8, harga beras masih tetap yang merasa buta dengan kebijakan Rp8.000 per kilogram. Nah, poin ini itu. “Saya enggak mengerti, soalnya lah yang dinilai merugikan. sudah tua,” cetus pedagang sembako Efisiensi, Ilusi Hingga Inflasi yang kini menapaki usia 70 tahun. Gubernur Bank Indonesia (BI), Lantas, apakah redenominasi? Darmin Nasution, menyatakan Bagaimana dampak atau manfaatnya bahwa mata uang dengan nominal bagi masyarakat? yang banyak dapat meningkatkan Beda Makna biaya pengadaan uang baru dengan Dari definisinya, redenominasi pecahan yang lebih besar untuk adalah penyederhanaan digit pada mengakomodasi kebutuhan pemdenominasi atau nominal rupiah bayaran tunai. Hal ini memicu intanpa mengurangi daya beli, harga efisensi ekonomi. Selain itu, rupiah atau nilai tukar. Sederhananya, ketika dengan nominal yang besar dinilai anda mempunyai uang Rp10.000, tidak mempunyai wibawa. maka ketika terjadi redenominasi “Level nilai tukar rupiah terhauang tersebut akan menjadi Rp10 dap mata uang asing termasuk yang (dengan asumsi redenominasi hanya terendah di antara negara-negara penyederhanaan tiga digit). ASEAN,” kata Darmin. Kebijakan ini sangat berbeda Menteri Keuangan Agus Martodengan Sanering, yakni pemotongwardojo berpendapat banyaknya an nilai uang dimana harga-harga jumlah digit akan menimbulkan

MENAKAR PERLUNYA REDENOMINASI

B

ingung! Kalimat itu tercetus dari bibir sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ketika ditanya soal kebijakan redenominasi. “Saya aja bingung, apalagi mereka yang sudah tua,” tukas Saminem, perempuan yang sudah berdagang buah sejak 20 tahun silam. Istilah tersebut awam di telinga wanita berusia 45 tahun, asal Solo, Jawa Tengah ini. Menurut Saminem, penerapan kebijakan itu akan memicu kegamangan dalam aktivitas perekonomian masyarakat. Apakah nanti akan tetap melakukan penghitungan dengan nominal yang lama, ataukah menggunakan pola baru pascapemberlakuan redenominasi rupiah. Untuk itu, pemerintah mesti memikirkan kembali kebijakan tersebut.

14

AKTUAL | Maret 2013


| KEUANGAN kendala teknis. Mulai dari keterbatasan alat transaksi sehari-hari seperti argo taksi, pompa bensin dan mesin kasir. Keterbatasan beban penyimpanan, pengolahan data statistik, serta keterbatasan kapasitas penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai seperti sistem ATM, kartu kredit, dan sistem Real Time Gross Settlemen (RTGS). Kebijakan itu akan mengurangi risiko human error. Argumen pemerintah tentang manfaat redenominasi ditanggapi beragam. Sebut saja, dosen Fa k u l t a s   E k o n o m i Un ive rs it as   Mu h a m m a­d i y a h Yogyakarta, Ahmad Ma’ruf, yang menilai kebijakan itu hanya i lusi yang dit abur oleh para pengambil kebijakan di sektor­ mo­neter, tanpa dibarengi pertimbangan yang substansial. “Masyarakat nantinya akan bangga melihat uang yang awalnya Rp10.000 menjadi Rp10 karena akan seperti negara-negara lain. Tapi itu hanya kebanggaan yang semu. Publik jauh le­bih bangga jika nilai tukar rupiah bagus,” tukasnya. Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli, menganggap bahwa klaim pemerintah yang menyebut redenominasi bermanfaat serta berbeda dengan sanering, tidak ditopang argumen yang jelas maupun fakta empirik. Menurutnya, itu adalah bentuk pemaksaan inflasi. “Contoh, sebungkus kacang goreng seharga Rp800.

Dengan asumsi redenominasi, maka harganya akan disesuaikan menjadi Rp1, yang artinya menaikkan harga sebesar Rp200 dari mata uang yang lama,” jelasnya. Catatan Menuju Legislasi Implementasi kebijakan redenominasi ini akan diatur UndangUndang (UU) Perubahan Harga Rupiah yang hingga kini masih berupa draf Rancangan Undang-Undang (RUU). Men keu mengat a kan, draf RUU tersebut sudah diselesaikan

Itu hanya “kebanggaan

semu. Publik jauh lebih bangga jika nilai tukar rupiah bagus

Ahmad Ma’ruf

di­git dianggap perkara lumrah. “Penyederhanaan harga telah dilakukan di restoran dan hotel,” lanjut Darmin. Patut dicatat, kebijakan ini menyedot biaya yang tak sedikit. Seperti diungkap Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, bahwa proses konsultasi publik saja telah menyedot Rp200 miliar anggaran Gedung Bank Indonesia negara. dan diajukan untuk masuk dalam Untuk itu, se­mua pihak harus Program L egislasi Nasional ikut meng­awasi agar dana tersebut (Prolegnas) 2013. tidak dise­le­wengkan. Sebagai masukan dalam proBoleh saja Peme­rin­tah dan BI ses legislasi, Pemerintah dalam meng­klaim bahwa hotel dan restohal ini Menkeu bersama BI, sudah ran sudah lazim menerapkan melakukan konsultasi publik pada penyeder­hanaan digit. Tapi, jangan 23 Januari 2012 guna menjaring lupakan pula nasib penggerak ekomasukan. “Sampai saat ini priorino­mi kerakyatan, yakni para peda­ tas ke pengusaha, ekonom dan gang di pasar tradisional. akademisi,” kata Kepala Divisi HuYa, sekali-kali Pemerintah dan mas BI, Difi A Johansyah. BI main-main dong ke pasar. Pemerintah dan BI optimistis Jangan hanya kong­ko-kongko program ini akan berjalan lancar. Hal di hotel dan res­toran saja. ini karena prak­tik penyederhanaan­ Arnold Sirait | Amir Hamzah, Oke Dwi A | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

15


L A P OR A N U TA M A | L A P OR A N U TA M A |

serbasejarah.blogspot.com

POLITIK ISLAM MELEJIT, BERKELOK LA

Ironi parpol Islam kian menguat ketika berhadapa Keunggulan pendanaan politik memungkinkan pa kepentingan kelompok muslim. 16

AKTUAL | Maret 2013


| L APORAN UTA M A

Kampanye parpol Islam pada Pemilu 1955

AMPAUI CAKRAWALA

an dengan manuver parpol nasionalis dalam membetot pemilih muslim. artai nasionalis lebih sigap mengakomodasi dan merangkul agenda dan

AKTUAL | Maret 2013

17


L A P OR A N U TA M A |

M

enilik pasang surut dunia politik, kini partai politik Islam terkesan menghujam ke titik nadir. Apalagi, dibanding­ kan dinamika partai nasionalis yang sedikit banyak mulai memipil suara pemilih mus­lim. Kesan itu mung­kin ada benarnya, jika pengertian politik Islam hanya disigi dari kinerja partai berideologi Islam atau berbasis pemi­ lih muslim dari berbagai kantong or­ mas Islam, baik itu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, maupun ICMI. Namun politik Islam bukan sekadar tampilan parpol. Dalam khazanah politik nasional, cakupan politik Islam tentu lebih luas dari ranah politik dalam arti kontestasi elektoral, hukum, ekonomi, pen­ didikan, hingga hal yang remeh temeh serbaneka pernik pencitraan. Sehingga, apa yang pernah dilansir cendekiawan muslim, Cak Nur, alias Nurcholish Madjid dalam lima kata, “Islam Yes, Partai Islam No”, lebih terasa pas. Geliat politik Islam, seturut jargon Cak Nur itu, sepanjang em­ pat dasawarsa terakhir ini justru fenomenal. Pasang naik arus politik ekonomi Islam merasuk ke berba­gai ranah kehidupan. Contoh kepesatan kinerja ekonomi Islami baik sebagai kajian akademis, maupun giat lembaga keuangan syariah yang digawangi UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Hal serupa juga berlaku di sektor industri konsumsi dan kurikulum berbasis keislaman di ranah pendidikan. Sigi dari semua itu jelas meng­ gambarkan Islam yang santun, beradab, damai dan nyaman. Ya, be­ nar, dalam arti jargon “Islam, yes”.

18

Lantas bagaimana ihwal jargon “Partai Islam, No”? Telaah lapangan jelang Pemilu 2014 yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI), menemukan bahwa keislaman di In­ donesia memang lebih bersifat kul­ tural atau kesalehan pribadi seper­ti dalam salat dan puasa. Karakter kultural muslim Indonesia ini juga yang terkonfirmasi LSI dari telaah aspirasi politik pergeseran suara pemilih muslim yang otomatis me­ nimbulkan arus pasang surut elekta­ bilitas parpol Islam. “Sebanyak 60,8 persen pemilih muslim memilih partai nasionalis,” ungkap Peneliti LSI, Adjie Alfarabi, baru-baru ini. Ironi parpol Islam kian terasa ketika berhadapan dengan manuver

AKTUAL | Maret 2013

parpol nasionalis dalam membe­ tot pemilih muslim. Keunggulan pendanaan politik memung­kinkan partai nasionalis lebih sigap mengakomodasi dan merangkul agenda dan kepentingan kelompok muslim. Contoh kemampuan PDIP dalam mengembangkan sayap Baitul Mus­ limin, dan Demokrat dengan Ma­ jelis Zikir SBY, atau Golkar dengan GUPPI (Gabungan Usaha-usaha Perbaikan Pendidikan Islam). Daya pikat partai nasionalis, itu pada saat yang sama berbareng de­ngan tampilan beringas sejumlah ormas yang bertindak anarkis dan mengatasnamakan kelompok Islam tertentu. Sehingga muncul daya dorong, berupa ‘kecemasan kolektif ’


HIDAYAT-DIDIK.NET

| L APORAN UTA M A

Suasana kampanye Pilkada DKI

stigma tiap “ Ada jelang Pemilu

bahwa parpol Islam berada di titik nadir, tapi buktinya tidak

Yusril Ihza Mahendra

masyarakat. Temuan LSI mencatat 46% publik percaya kemerosotan partai politik Islam akibat ulah anarkis oknum berlabel agama. Stigma Jelang Pemilu Yang menarik direnungkan jus­ tru pendapat Yusril Ihza Mahendra, tentang fenomena rutin berupa stig­

ma yg selalu ditiupkan jelang pemi­ lu, bahwa seakan partai Islam be­ rada di titik nadir. Ternyata semua itu tidak terbukti. Lihat saja, PKB, PPP, PAN, PKS tetap mampu eksis. Bahkan PBB, partai yang dipimpin­ nya, cuma sedikit kurang perolehan suara di bawah ambang batas par­ lemen. Se­hingga, tak bisa dikatakan seolah parpol Islam berada di titik nadir. Meski LSI dan berbagai lem­ baga sur­vei menemukan perolehan keempat partai Islam di Senayan rata-rata hanya di bawah 5%. Akar kegalauan yang memero­ sotkan perolehan suara pemilih mus­ lim sesungguhnya­buah pertentangan faksi harakah (gerakan) dan faksi hizb (partai) di hampir setiap partai Islam. Benturan yang cende­rung disederhanakan seakan hanya antar­ faksi keadilan versus faksi sejahtera, yang sesungguhnya merupakan kon­ sekuensi penyikapan atas jargon alharakah hiya al-hizb wa al-hizb huwa al-harakah, yaitu pergera­kan adalah partai, dan partai adalah pergerakan. Apakah parpol Islam telah tercerabut dari basis pemilihnya? Tidak. Bagaimana pun pemilih tra­ disional yang lekat pada garis ide­ ologi yang terwakili pada visi-misi ideologi partai pilihan mereka, tidak banyak berubah. Karakter pemilih tradisional ini bisa terlihat pada pergeseran opsi pilihan mereka, cenderung hanya ke partai sejenis yang memiliki kedekatan ideologis. Atau opsi beralih menjadi golput. Berbeda dengan pemilih tradi­ sional yang ideologis, adalah karak­ ter swing voters (pemilih galau) produk kebijakan politik memeli­ hara floating mass (massa mengam­ bang) warisan proyek depolitisasi Orde Baru selama 30 tahun lebih. AKTUAL | Maret 2013

LSI menemukan angka swing voter mencapai 80%. Fenomena ma­ sif ini terlihat dari tiga parpol ber­ beda pemenang pemilu pascarefor­ masi 1998. Pemilu 1999 dimenangi oleh PDIP, Golkar (Pemilu 2004), dan Demokrat (Pemilu 2009). Pe­ nentu kemenangan ketiga parpol nasionalis adalah pemilih galau. Padahal jumlah pemilih tradisional yang ideologis, relatif stabil. Gempa Politik Tak heran, jika kancah politik nasional Indonesia acap dilanda ‘gempa tektonik’ tiap pemilu. Pang­ sa suara mayoritas pemilih galau itu yang selama ini diperebutkan partai nasionalis maupun partai Islam. Pertanyaannya berapa dari 80% persen pemilih galau, yang berasal dari ceruk pemilih muslim? Menga­ pa bergeser begitu jauh? Pertanyaan itu keliru. Kesa­maan identitas politik tak menjamin pergeseran pilihan akan jatuh ke mereka. Terbukti, Ketua Umum PPP Surya­dharma Ali me­ nolak PAN dan PKS bergabung di PPP selaku Rumah Besar Umat Islam. Alasannya, PKS dan PAN bu­ kan partai Islam. Namun hasil Pilkada Jawa Barat yang diumumkan KPU menunjuk­ kan koalisi PKS dan PPP mengu­ sung pasangan petahana Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar unggul satu putaran, meraih 32,39% alias 6.515.313 suara. Mungkin suara PKS melorot, tapi jejaring kadernya terbuktti solid. Apalagi PKS pintar memilih vote getter sebagai cawagub dari PPP. Aher Demiz akan dilantik pada 13 Juni 2013. Nah lo? Dhia Prekasha Yoedha, Adi Adrian | Oki Baren

19


L A P OR A N u ta m a |

TITIK NADIR PARTAI ISLAM

P

artai Keadilan Sejahtera (PKS) beda dengan partai lain. Kami bersih dari prasangka korupsi. Itu diungkapkan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq saat bertemu simpati­ san PKS se-Malang Raya, Minggu 2 September 2012. “Sentimen negatif terhadap parpol membuat publik menganggap semua partai sama.” 20

Anggota DPR RI dari Daerah Pemi­ lihan Kota Malang itu menyim­ pulkan korupsi yang membuat elektabilitas parpol berbasis Islam kian melorot. Kala itu, boleh saja Lutfhi mengam­­panyekan PKS bersih. Maklum, saat itu tak satu pun kader PKS tersangkut kasus korupsi, ter­ utama yang ditangani KPK Komisi

AKTUAL | Maret 2013

Pemberantasan Korupsi). Ketua DPP PKS Bidang Kebijakan Publik Hidayat Nur Wahid, bahkan sempat mengatakan, jika ukuran kemeroso­ tan elektabilitas parpol karena ada kader yang korupsi, maka dia yakin PKS akan menang Pemilu 2014. Memasuki tahun 2013 yang acap disebut tahun politik, justru wajah PKS yang pertama tercoreng.


Kasus ini “ membuat kader

PKS kecewa. Kita tahu perjuangan kader di akar rumput sangat keras

Burhanuddin Muhtadi

Ahmad Fathanah, orang keperca­ yaan Presiden PKS itu, untuk meng­ golkan proyek impor daging sapi melalui Kementerian Pertanian. Ini kali pertama KPK menetap­ kan pucuk pimpinan parpol sebagai tersangka. Citra “bersih” PKS pun ambrol. “Kasus ini membuat kader PKS kecewa. Kita tahu perjuangan kader di akar rumput sangat keras,” ujar peneliti Lingkaran Survei Indo­ nesia, Burhanuddin Muhtadi. Belum Semua ke Titik Nadir

Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

Bak dihantam palu godam, KPK memergoki suap dalam kasus impor daging sapi yang diduga melibatkan Presiden PKS. Nikmat Sesat Daging Haram Bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) atas Direktur PT Indoguna Utama (IU) Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi serta Ahmad Fathanah tanggal 29 Januari, KPK mengungkap keterlibatan Luth­ fi. PT IU diduga menyuap Luthfi Rp1 miliar yang dititipkan melalui

Telisik Saiful Mujadi Research & Consulting (SMRC) mendapati tren anjloknya perolehan suara par­ pol Islam. Jika pemilu dilakukan saat survei, PKB akan mendapat 5,6% suara. PPP 4,1%. Bahkan PAN yang berbasiskan Muhammadiyah hanya mendapat 1,5%. Lebih mengejutkan lagi, PKS yang saat disurvei belum digoyang skandal suap daging im­ por, telah lebih dulu melorot tinggal 2,7%, terpaut jauh dari hasil Pemilu 2009 (7,89%). Korelasi anjloknya elektabili­ tas dengan temuan kasus korupsi ternyata berkait erat dengan pers­ pektif khalayak dalam pembentu­ kan pendapat umum. Tengok saja, parpol Islam yang ditelisik SMRC, AKTUAL | Maret 2013

semuanya pernah berurusan dengan KPK selama 2009-2013. Sebut saja, korupsi Dana Perce­ patan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) Transmigrasi da­ lam APBN Perubahan Tahun 2011 yang menyeret Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Meski belum ada vonis di tingkat banding, Men­ teri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu diduga terlibat kasus suap Rp2 miliar dari direksi PT Alam Jaya Papua. Catatan hitam untuk PAN, ke­ tika kadernya yang pernah duduk di Badan Anggaran DPR RI, Wa Ode Nurhayati, ditetapkan sebagai tersangka kasus pengalokasian ang­ garan DPPID tahun 2011. Ketua Fraksi PKB MPR RI Lukman Edy mengakui titik nadir itu kian benderang. “PKB sudah di titik nadir. Ini akibat perpecahan internal berkali-kali,” ujarnya saat Diskusi Aktual Forum “Quo Vadis Parpol Islam dalam Arus Demokra­ si Liberal”. Lukman memiliki perhitungan tersendiri soal total suara parpol Islam. “Saya tidak percaya 24 persen merupakan titik nadir, (karena) masih bisa turun lagi,” Lukman mengingatkan. Tak heran, jika nada sumbang juga dilontarkan anggota Komisi I FPKB Effendi Choirie, bahwa akan ada empat parpol, PAN, PKB, PPP dan Hanura yang tak lolos ke Senayan lagi, karena terhempang ketentuan parliamentary threshold berupa syarat perolehan suara minimum 3,5% untuk kursi di DPR. Sinyalemen Gus Choi dilon­ tarkan sebelum Luthfi dicokok, sebelum Partai Nasdem pecah dan Hary Tanoesoedibjo eksodus ke Hanura. Wahyu Romadhony | Oke Dwi A | Oki Baren

21


L A P OR A N U TA M A |

KONGSI DEMI ATASI KOLAPS

A

da tiga faktor untuk memperbaiki kebangk r ut an elekt abi lit as partai-partai Islam yang kini terkesan ditinggal para pemilihnya, terlebih setelah sejumlah partai berideologi agama tersandung kasus. Dari ketiga faktor yang menjerembabkan elektabilitas parpol Islam, terutama karena parpol nasionalis lebih mampu mengakomodasi kepentingan Islam. Program dan kontribusi keagamaan parpol nasionalis berhasil merenggut tingkat kepercayaan pemilih berlatar Islam. “Sementara partai Islam belum mampu melakukan,” kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Barkah Pattimahu kepada Aktual di Jakarta, baru-baru ini. Kemampuan keuangan hanya faktor kedua yang mempengaruhi kemerosotan elektabilitas parpol Islam. Namun faktor keuangan ikut

menentukan berjalan tidaknya suatu konsolidasi parpol. Aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat yang mengatasnamakan agama, ikut menciptakan efek fobia masyarakat terhadap ormas Islam

Illustrasi

maupun parpol Islam. “Timbul kekhawatiran jika parpol Islam berkuasa nanti justru menggerus nilai kebersamaan dan demokrasi. Ini yang harus dijawab parpol Islam, sebagai penyebab ketiga,” ujar Direktur Konsultan Citra Indonesia ini.

Alternatif Parpol Islam harus menjawab ketiga faktor penggerus elektabilitas tadi. Andai partai Islam mampu membenahi faktor pengakomodasian aspirasi kaum muslim dan menguatkan keuangan tentu akan berdampak positif. Namun apa masih ada cukup waktu tersisa jelang Pemilu 2014 guna mendongkrak elektabilitas parpol Islam? Setidaknya, kata Barkah, masi h ad a opsi l ain. Bis a b er up a penggabungan partai Islam agar bisa bersinergi sebagai kekuatan meng imb ang i eksp ansi p ar ­p ol berbasis nasionalis yang berhasil mengakomodasi kepentingan umat Islam. “Penggabungan parpol Islam berdasarkan kesamaan ideologi itu suatu alternatif, dan bukannya mustahil. Tinggal menyamakan kepentingan. Jika itu dilakukan saya yakin bisa meningkatkan elektabilitas,” saran dia. Novrizal Sikumbang | Oki Baren

Jelmaan dari PK dengan Nurmahmudi Ismail sebagai Presiden. Karena menjadi Menteri Kehutanan dan Perkebunan di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid, posisinya digantikan Hidayat Nur Wahid pada 21 Mei 2000. Akibat UU Pemilu No 3/1999, maka PK ganti nama menjadi PKS. Posisi Presiden PKS beralih ke Tifatul Sembiring sejak 2005-2010, ketika Hidayat Nur Wahid terpilih sebagai Ketua MPR periode 2004-2009. Tifatul menyerahkan posisinya kepada Luthfi Hasan Ishaaq pada 2010, yang akhirnya menyerahkan jabatannya kepada Anis Matta karena tersandung kasus korupsi. Pemilu Legislatif Tahun Suara 1999 1.436.565 (7.1%) 2004 8.325.020 (7,34%) 2009 8.206.955 (7,9%) 22

Kursi 7 45 57

PKB didirikan para kiai NU di Jakarta, 23 Juli 1998. Partai ini sempat mengusung Gus Dur sebagai presiden, yang kemudian menjabat dari tahun 1999 sampai medio 2001. Pendirian PKB digagas 11 Mei 1998 saat para kyai sepuh bertemu di Langitan membahas situasi nasional terakhir yang menuntut perubahan demi menyelamatkan bangsa. Dari hasil pertemuan pada 18 Juni 1998 digagas nama PKB dengan Ketua Umum Matori Abdul Jalil.

Pemilu Legislatif Tahun Suara Kursi 1999 13.336.982 (12,6%) 51 2004 11.989.564 (10,57%) 52 2009 5.146.122 (4,94%) 43

Peringkat 7 7 4 AKTUAL | Maret 2013

Peringkat 4 5 7


| L APORAN UTAM A HOS TJOKROAMINOTO

ID.WIKIPEDIA.COM

SOSOK GURU BANGSA

HOS Tjokroaminoto

D

emokrasi dan nasionalisme bukan alat mencari kejayaan material, lebih dari itu untuk kejayaan, kebesaran dan kemuliaan perada­ban sebuah negara bangsa. Setidaknya, kalimat itu tepat untuk menggambarkan sosok Ha­dji Oemar Said Tjokroaminoto. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pernah ber-

ujar, “Andaikata Tjokroaminoto masih hidup, tentu bukan saya yang menjadi presiden, melainkan dia. Saya tidak ada apa-apanya diban­ding dia...” Tjokroaminoto lahir di Madiun, namun tanggal dan tahun kelahirannya masih banyak diperdebatkan. Yang pasti, cicit KH Hasan Besari, guru para ulama besar pada zaman itu, dibesarkan di lingkungan priyayi religius. Ruh nasionalisme berhembus saat menjalani profesi buruh. Dia melawan penindasan kapitalisme kala itu dengan mendirikan Sarekat Dagang Islam, yang kemudian berubah nama menjadi Sarekat Islam. Ide-ide Tjokroaminoto tentang nasionalisme, demokrasi dan sosialisme Islam saat itu, menyita perhatian banyak kalangan pejuang. Tak kurang, pemuda pejuang seperti Muso, Semaoen, Soekarno, Alimin, Tan Malaka,

Kartosuwiryo, Darsono dan beberapa nama lain memutuskan untuk tinggal di rumahnya demi mereguk mutiara ajarannya.Apa sebenarnya ajaran Tjokroaminoto kepada mereka? Dalam sebuah kesempatan, Tjokroaminoto bicara soal ajarannya itu. “Dengan cuma memberi pengajaran untuk kepandaian ‘aqal saja, tapi di dalam hati­ nya anak-anak tidak ditanamkan benih kemerdekaan dan benih democratie..., sekolah-sekolah yang hanya memberi kepandaian yang ‘dingin’, ‘tidak hidup’ dan akhir­ nya hanya menuntun kepada materialisme...” Pandangan Tjokroaminoto itu masih relevan untuk ditularkan kepada kita yang hidup di era sekarang ini. Termasuk, mereka yang berkecimpung di partai politik berplatform religi. Faizal Rizki | Oki Baren

Tanwir Muhammadiyah tanggal 5–7 Juli 1998 di Semarang menyatakan Muhammadiyah tidak akan pernah menjadi parpol dan tidak akan membidani parpol. Warga Muhammadiyah diberi keleluasaan berpolitik sesuai minat, potensi, dan pilihannya. Akibat Tanwir itu, Amien Rais aktif di Majelis Amanat Rakyat. Dalam pertemuan di Hotel Borobudur 22 Juli 1998, peserta yang hadir sepakat membentuk partai. Pada 5-6 Agustus 1998, PAN dideklarasikan dengan Amien Rais sebagai ketua umum.

Hasil fusi paksa 4 parpol Islam, Partai NU, PSII, Perti, dan Parmusi, dideklarasikan 5 Januari 1973 dengan Ketua sementara HMS Mintaredja. Fusi ini demi penyederhanaan sistem kepartaian jelang Pemilu 1977. Pimpinan semasa awal berbentuk presidium terdiri dari KH Idham Chalid sebagai presiden partai. Suryadharma Ali didapuk sebagai ketua umum partai berlambang Kabah ini sejak 2007 hingga sekarang. Pada 22 Oktober 2009, Suryadharma ditunjuk sebagai Menteri Agama.

Pemilu Legislatif Tahun Suara 1999 7.528.956 (7.1%) 2004 7.303.324 (6.4%) 2009 6.254.580 (6.01%)

Pemilu Legislatif Tahun Suara Kursi 1999 11.329.905 (10.71%) 58 2004 9.248.764 (8,15%) 58 2009 5.533.214 (5,32%) 39

Kursi 34 53 43

Peringkat 5 5 5

AKTUAL | Maret 2013

Peringkat 3 3 6 23


L A P OR A N U TA M A |

Hasil riset sejumlah lembaga survei memperlihatkan bahwa elektabilitas partai politik Islam dalam situasi yang memprihatinkan. Terlihat adanya tren penurunan perolehan suara parpol Islam. Beragam faktor memicu penurunan elektabilitas itu, antara lain adanya perkara hukum yang menjerat elite parpol, kegamangan parpol dalam ‘menjual’ figur, serta minimnya program yang diusung.

24

AKTUAL | Maret 2013


Aktual Forum: Liberalisasi demokrasi dalam Pemilu 2014 ditengarai bakal menjadi batu sandungan bagi partai politik dengan platform Islam. Corak demokrasi semacam ini akan menggerus lumbung suara yang selama ini dipelihara parpol berbasis pemilih dari kalangan muslim karena belenggu sikap materialistis. Lantas, apa pendapat elite parpol Islam menyikapi ancaman merosotnya elektabilitas parpol berbasiskan suara pemilih Islam? Berikut kutipan pernyataan mereka, dalam diskusi Aktual Forum bertajuk “Quo Vadis Parpol Islam dalam Arus Demokrasi Liberal”, Jakarta, baru-baru ini. Ketua Fraksi PKB MPR RI

Lukman Edy

Harus ada ide-ide baru yang segar, cerdas, sehingga pemilih tidak lagi melirik parpol Islam hanya semata bersandar pada ideologinya, melainkan tentang programnya. Saat ini, parpol Islam tidak pernah memunculkan ide program yang genuine, cerdas, dan jadi perekat bukan hanya terhadap pemilih yang berideologi Islam, tapi juga bisa menarik mereka yang berada di luar lingkaran tersebut. Parpol Islam belum menemukan figur yang dapat melintasi batas yang membeleng­ gunya. Ini tugas parpol Islam mencari figur yang mewakili rakyat dan bisa melintasi sekat yang selama ini membelenggu parpol Islam. Kalau empat parpol Islam ini bisa bergabung dengan tetap merawat captive market-nya masing-masing, saya kira potensinya akan sangat besar. Sekretaris Jenderal DPP PPP

M Romahurmuziy

Saat ini, yang terjadi adalah persaingan atau kontestasi di internal parpol Islam sendiri. Tidak bisa juga dibenarkan hasil sejumlah jajak pendapat yang menyebut bahwa parpol Islam tidak akan bisa lolos parliamentary threshold atau bahkan punah. Sebab, kita tidak menemukan pembenaran itu dalam sejarah 10 kali pemilu di Indonesia. Dalam situasi politik Indonesia lebih bersifat patron client, parpol berbasis Islam belum memiliki kepemimpinan kuat yang mampu menjadi magnet elektoral dan merepresentasikan parpol Islam dalam identitas maupun dalam pemikiran. Menghadapi arus liberalisasi demokrasi, parpol Islam harus mampu memperkuat diri sendiri, tidak hanya pada tataran principle ideology, namun juga working ideology. Ketua DPP PKS

Zulkieflimansyah

Parpol Islam kesulitan mengikuti instrumen perkembangan demokrasi liberal karena dipaksa menerapkan demokrasi liberal seperti parpol berbasis nasionalis. Karena harapan yang tinggi, parpol Islam harus berkonfrontasi dengan identitasnya sendiri, dan itu tidak mudah. Ada instrumen dalam demokrasi yang meminta semua berperilaku sama. Rasa kesamaan instrumen itu tercermin dari pola penjaringan logistik. Seperti halnya dalam sebuah penghitungan ekonomi demokrasi, dimana adanya proses yang sangat mahal. AKTUAL | Maret 2013

Ketua Bappilu DPP PAN

Viva Yoga Mauladi Pada masa Orde Baru parpol Islam termarginalkan karena Presiden Soeharto dikelilingi kelompok militer yang fobia terhadap politik Islam. Kala itu, ada gagasan deparpolisasi partai Islam, muncul istilah ‘Islam Yes, Parpol Islam No”. Gagasan itu lah yang diserap Orde Baru untuk marginalisasi parpol Islam. Ada legitimasi intelektual sehingga perjuangan politik Islam dalam posisi marginal. Dalam sejarahnya, parpol Islam toh tidak pernah bersatu. Kalau ini bisa disatukan, sebenarnya bisa jadi penyeimbang parpol lain. 25


L E NS A A K TU A L |

TOLAK EKSEKUSI LAHAN. Ratusan petani berdemo di depan Gedung Mahkamah Agung, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, menolak eksekusi lahan seluas 350 hektare di tiga desa di Kecamatan Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Foto: Aktual/Oke Dwi Atmaja

26

AKTUAL | Maret 2013


AKTUAL | Maret 2013

27


SUKHOI SUPERJET 100. PT Sky Aviation memamerkan pesawat Sukhoi Superjet 100 berkapasitas 98 penumpang, di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (28/2). Pesawat buatan pabrikan Rusia, Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) itu mampu terbang dengan kecepatan maksimum 0,81 kecepatan suara (Mach 0,81) dan ketinggian jelajah 40.000 kaki. Foto: Aktual/Oke Dwi Atmaja

28

AKTUAL | Maret 2013


| L ENSA AKTU AL

AKTUAL | Maret 2013

29


HU KU M |

Boediono - Sri Mulyani Indrawati

Sejoli Century dalam Intaian KPK

S

eperti tak pernah mimpi bakal jadi Wakil Presiden RI, Boediono, mungkin tak bermimpi hari-hari esoknya bakal mengenakan seragam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pun, Sri Mulyani Indrawati (SMI), takkan membayangkan jadi Direktur Eksekutif Bank Dunia di Washington, seperti tiba-tiba kelak harus berseragam yang sama dengan sejawatnya, Boediono. Sejoli  penguasa moneter Indo­ ne­sia itu memang serasi. Sikap san­ tun  dan  cerdas duo ekonom itu tak bisa dibantah siapa pun. Publik niscaya ingat begitu duet SBY–JK retak jelang Pilpres 2009, nama Ani panggilan akrab SMI pun digadang-gadang sebagai bakal cawapres pendamping SBY. Namun karena ada keberatan dari Ani yang lain,  SBY  pun memilih Boediono. Tentang ihwal siapa mendampi­ ngi siapa, petinggi Demokrat tentu tahu. Lagi pula perdebatan wacana jelang Pilpres itu sempat disiarkan Radio  Elshinta. Dengan satu pertanyaan yang saat itu tersisa menanti jawaban, tentang apa saham utama sejoli, hingga SBY enggan melirik  bakal  cawapres selain SMIBoediono. Begitu Kasus Hambalang mere­ bak tidak terbendung, bagai Keris 30

Mpu Gandring mencari korban keli­ ma, keenam, dan ketujuh, khalayak kini bak menemukan celah petunjuk baru guna menguak kasus Century.

Sri Mulyani dan Boediono

AKTUAL | Maret 2013

Yaitu setelah Anas Urbaningrum ‘terpaksa’ ditersangkakan oleh KPK, menyusul M Nazarudin, Angelina Sondakh, dan Andi Alfian


| HUKU M Mallarangeng. Mengejar Ani di Washington Lima pimpinan KPK akhir Feb­ ruari lalu menandatangani surat pemeriksaan yang diajukan Deputi Penindakan untuk memeriksa SMI di Washington. Mantan Menteri Keuangan ini, menurut Ketua KPK, Abraham Samad, akan diperiksa dahulu sebagai saksi kasus korupsi bailout Bank Century. Ini kali kedua SMI diperlakukan istimewa oleh KPK. Yaitu dimin­ tai keterangan tanpa wajib ke KPK.

Mirip hari Kamis 29 April 2010 saat KPK ke Lapangan Banteng me­ meriksa SMI di kantor Menkeu. Yang pasti seusai memeriksa Ani di Wa­ shington, tim penyidik KPK akan memeriksa saksi lain di Tokyo yang masih dianonimkan. Kepada Timwas Century saat rapat di DPR, Rabu 27 Februari, Abraham Samad mengakui pemeriksaan SMI akan tertuju pada dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) bagi Bank Century. Sehingga, tahun 2008, Century mendapat dana talangan sampai Rp6,7triliun hanya beberapa bulan jelang penetapan duet capres cawapres. SMI akan diperkarakan atas penetapan Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan pemberian FPJP tersebut. Itulah lakon yang tak ter­ bayangkan oleh SMI. Apalagi saat menjabat Menkeu, SMI terkena getah kasus Hambalang akibat ulah janggal dia mengubah aturan pengajuan tahun jamak melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.56/2010 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak dalam Penga­daan Barang/Jasa Pemerintah.

SEPUTARNUSANTARA.COM

Residivis Perbankan Bagaimana dengan Boediono terduga skandal pengucuran Ban­ tuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 2007 ? Fuad Bawazier, Menteri Keuangan saat itu, menilai Boediono sebih sebagai residivis perbankan. Terbukti, tahun 1997 Boediono juga dipecat Presiden Soeharto, karena tidak bertanggungjawab atas pengucuran BLBI. Fuad tahu,

karena dia yang mengeksekusi keppres pemecatan Direktur Ana­ lisis Perkreditan BI itu. Aneh meski pernah dipecat Presiden Soeharto karena merugikan Rp138triliun keuangan negara, kok Boediono kelak malah diangkat SBY menjadi Gubernur Bank Indonesia, Tahun 1997, Gubernur BI Soedrajat Djiwandono bersama enam direk­ tur BI Hendro Budiyanto, Heru Supraptomo, Paul Soetopo, Boediono, Haryono, dan Muhlis Rasyid, berdasarkan keputusan kolegial dari rapat tanggal 15 dan 20 Agustus 2007 setuju mengucurkan ratusan triliun rupiah dana BLBI. Pengucuran yang ternyata tidak bisa diper­ tanggungjawabkan itu kemudian dikenal sebagai Mega Skandal BLBI. Hendro Budiyanto, Heru Supraptomo dan Paul Soetopo diadi­ li dan divonis bersalah. Jaksa ti­dak menyidik Soedrajat, karena kedu­dukan Gubernur BI dianggap seting­ kat menteri yang kebijakannya tak bisa dipidana. Yang aneh kena­ pa perkara Boediono, Haryono dan Muhlis Rasyid, digantung terus tanpa pernah diajukan ke pengadilan. Padahal tahun 2004, MA ke­ mudian mengeluarkan keputusan No 977 K/Pid/2004 yang antara la­ in menyebut, Heru Soepratomo dinyatakan terbukti korupsi yang dilakukan secara bersama-sama. Secara harafiah penyebutan secara bersama itu berarti, Boediono yang sekarang jadi Wapres, ikut bersalah. Nah, kalau demikian, apa tidak mungkin tahun ini juga, Boedio­ no dan Sri Mulyani Indrawati akan segera mengenakan jaket putih KPK yang bertuliskan Tahanan ? Kapan tuh ? Dhia Prekasha Yoedha | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

31


HU KU M |

KORUPSI BIOREMEDIASI

AYO, BUKTIKAN AUDIT BPK DAN BPKP BENAR ADANYA

P

engadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, masih terus menyidangkan perkara dugaan korupsi proyek bioremediasi yang diduga dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Kendati sudah memasuki tiga kali masa sidang, jaksa penuntut umum (JPU) belum juga menunjukkan bukti fisik berupa laporan yang diklaim dikeluarkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Saat ini persidangan kasus tersebut masih berlangsung,” ujar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus), Andhi Nirwanto kepada Aktual di Jakarta, akhir pekan lalu. Ada silang pendapat antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan JPU terkait hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan terkait ada tidaknya dugaan kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi proyek bioremediasi PT CPI. Menurut jaksa Rudi Hartony, selaku perwakilan termohon dalam sidang gugatan pra peradilan yang dilayangkan empat karyawan PT CPI di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dari audit itu didapati adanya dugaan kerugian negara sekitar USD9 juta (setara Rp100 miliar) dalam kasus tersebut. Sedangkan, Wakil Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko berkukuh bahwa tidak ada temuan itu. “Kejagung harus segera membuktikan dan menunjukkan bukti 32

Jampidsus Andhi Nirwanto

fisik hasil audit BPKP dan BPK itu,” ujar Widjanarko. Kasus ini bermula ketika PT Chevron Pasific Indonesia yang ber­ gerak di sektor minyak dan gas (migas) menganggarkan biaya un­ tuk proyek lingkungan di seluruh Indonesia sebesar USD270 juta (setara Rp2,43 triliun) untuk kurun 2003 hingga 2011. Salah satu penggunaan anggaran tersebut untuk proyek bioremediasi atau pemulihan lingkungan dari kondisi tanah yang terkena limbah akibat eksplorasi minyak yang dilakukan oleh perusahaan migas (Chevron). Proyek tersebut dikerjakan PT  Green Planet Indonesia dan Sumi­ gita Jaya. Namun temuan Kejagung mengatakan bahwa kedua peru­ saha­an tidak memenuhi ku­alifikasi teknis dan sertifikasi dari pejabat berwenang sebagai perusahaan pengolahan limbah. AKTUAL | Maret 2013

Kejagung menganggap kedua perusahaan tersebut hanyalah perusahaan kontraktor umum biasa sehingga tidak layak melaksanakan pro­ yek bioremediasi tersebut. Ke­ jagung juga menyebut bioremediasi adalah proyek fiktif yang tidak per­ nah digarap. Selain itu, tim penyidik Keja­ gung juga mengaku memiliki hasil uji laboratorium yang menyatakan bahwa lahan PT CPI masih tercemar dan harus dilakukan bioremediasi. Kejagung menyatakan akibat proyek ini, negara mengalami kerugian sebesar USD23,361 juta atau setara Rp200 miliar. Padahal sebelumnya, Presiden Direktur PT CPI, A. Hamid Batubara telah meyakinkan bahwa proyek bio­remediasi bukanlah proyek fiktif seba­gaimana disangkakan Kejagung. Danny Kosasih | Oke Dwi A | Oki Baren


| TOKO H

Jangan Coba-Coba Suap Saya!

AKTUAL | Maret 2013

33


T OKOH |

Saya tidak pernah takut “ menghadapi siapapun, kalau tidak benar ya kita tabrak saja... ” Mahfud MD

S

osok Ketua Mahkamah Konsti­ tusi yang satu ini memang kerap membuat kontroversi. Sebut saja, ketika dirinya membikin geram Istana dengan menyebut dugaan adanya mafia narkoba di lingkaran Istana. Namun, di balik itu sebenar­ nya Mahfud adalah figur yang peduli pada persoalan hukum di Indonesia. Ada tiga elemen penting dalam problem hukum, yakni terkait isi, penegak hukum, dan budaya masyarakat. Permasalahan yang terjadi Indonesia adalah penegak hukum. Hal tersebut tercermin dari kurangnya daya endus pelanggaran hukum, atau bahkan sengaja diloloskan. “Ini merupakan bukti penegak hukum be-lum bisa menegakkan hukum dengan benar,” ucapnya saat bincang santai bersama Aktual di ruang kerjanya di Lantai 15 Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, belum lama ini. Profesor Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini juga menyebut hukum seharusnya memberi rasa keadilan bagi masyarakat. Saat ini, penegakan hukum di Indonesia tumpul lantaran hukum hanya mengampu

34

pemegang kekuatan politik serta logistik dan menginjakinjak kaum marginal. Beranjak dari keprihatinan terhadap kondisi hukum di Indonesia, penggemar buah duku ini merasa bangga atas kinerja lembaga yang dikomandoinya. Dia yakin hakim di lembaga tersebut tidak terkontaminasi suap sehingga proses peradilan cenderung bersih dari intervensi. Kendati tawaran itu bukannya tak pernah mampir.

Oligarki tersebut terjadi pada tingkat partai politik. Menurutnya, sistem kepartaian terlanjur berkutat pada hegemoni pucuk pimpinan. Buntutnya, keputusan yang diambil partai politik tidak lagi berdasarkan suara arus bawah, melainkan siapa yang berkuasa di partai tersebut. Mahfud berpendapat, oligarki politik ini harus segera diberangus dan dikembalikan kepada demokrasi yang seutuhnya. Pasalnya, benih hu­ kum yang baik hanya tumbuh subur di tanah demokrasi.

Oligarki Politik

Sosok Gus Dur

Selain problem hukum, Mahfud juga menyoroti isu demokrasi di Indonesia yang kini terjebak dalam oligarki. “Demokrasi di era reformasi hanya tumbuh selama dua tahun per­ tama pada pertengahan 1998-2001, sesudah itu berbalik pada oligarki karena peran konstituen tidak lagi diperhatikan,” urainya.

Dia dekat dengan Presiden Republik Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid, akrab disapa Gus Dur. Di mata Mahfud, mendiang Gus Dur adalah sosok yang berjasa besar dalam kariernya. Berkat Gusdur dia diangkat menjadi Menteri Pertahanan periode 26 Agustus 2000 sampai 9 Agustus 2001.

Mahfud MD dalam salah satu aktifitas di MK

AKTUAL | Maret 2013


| TOKO H

Mahfud MD diwawancarai wartawan

Selain memiliki kedekatan, Mah­ fud juga dianggap memiliki persa­ maan dengan Gus Dur. Dalam buku karangannya yang berjudul ‘Gus Dur Islam, Politik dan Kebangsaan’, putri almarhum, Yenni Wahid menilai, antara Gus Dur dan Mahfud MD memiliki dua persamaan, sama-sama nekat tidak takut mengungkapkan ketidakadilan dan sangat akur dalam paham kebangsaan. Mahfud mengamini komentar Yenny, “Gus Dur dan saya tidak per­ nah takut menghadapi siapa pun, ka­ lau benar ya kita tabrak saja apapun, dan jangan coba-coba orang mencoba menyuap.” Sosok Bersahaja Dalam kesehariannya, Mahfud juga dikenal sebagai sosok sederhana. Mengawali hari dengan bangun satu jam sebelum azan subuh, hal pertama yang dia lakukan adalah salat malam. Dia juga selalu membaca tiga surat dalam Alquran, yakni surat

Al Kahfi, Yasin dan Al Waqiah. Usai menunaikan salat subuh, dia membaca dan menonton televisi. Mahfud pun senantiasa menyempatkan diri untuk berolahraga treadmill selama 30 menit. Suami Zaizatun Nihayati ini juga tidak mau terjerembab dalam gaya hidup hedonisme, walaupun peluang itu sangat besar. Dia lebih memilih meneruskan kebiasaannya ketika hidup di desa tanpa mesti bermewahmewah. Cara hidup seperti ini yang menyebabkan Mahfud tidak takut dan merasa nyaman ketika menjalani kehidupan. ”Hedonis sebenarnya hidup dalam ketakutan dan dihantui kesalahan,” ujarnya. Untuk urusan memanjakan lidah, Mahfud mengaku sangat menggemari masakan sang bunda. Selain masakan ibu, ayah tiga anak ini mengaku juga kesengsem dengan kuliner buatan istri tercinta karena mengandung nostalgia yang mengingatkan dirinya ketika mere­ ka baru berkenalan. “Yang menyebabkan saya suka atau tidak, bukan soal jenis AKTUAL | Maret 2013

masakan, tetapi siapa yang memasak,” jelasnya penuh semangat. Restu Kiai Kebersahajaannya itulah yang membuat sebagian kalangan menginginkan Mahfud memimpin Republik ini. Bahkan, hasil survei Calon Presiden 2014 yang digagas Lingkaran Survei Indonesia pernah menobatkan Mahfud MD sebagai kandidat terfavorit dengan poin 79. Kemudian, dibuntuti mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (77); Menteri BUMN Dahlan Iskan (76); dan man­ tan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (72). Sebagai orang yang memiliki ke­ dekatan dengan pesantren, Mahfud mengaku ogah ngoyo mengejar restu para kiai menuju 2014. “Biar berjalan dulu, mengalir saja . Prosesnya juga masih lama. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi,” tutupnya. Novrizal Sikumbang | Amir Hamzah | Oki Baren

35


E NE R G I |

BLOK MAHAKAM

AROMA BISNIS BERBUNGKUS NASIONALISME

T

eka-teki calon pengelo­ la Blok Mahakam masih dipenuhi tanda tanya. Pemerintah tak kunjung memastikan siapa pengelola ladang gas yang kini masih dipegang kor­ porasi asing Total E&P Indonesie (Prancis), dan perusahaan asal Je­ pang, Inpex, hingga 2017 nanti. Riuh rendah penunjukan pengelo­ la salah satu ladang gas terbesar di Ka­ limantan Timur itu juga tak lepas dari desakan publik yang meminta agar pengelolaannya diserahkan ke perusahaan pelat merah. “Kita somasi dan minta mundur saja si Jero Wacik jika Mahakam ti­ dak diberikan ke Pertamina,” ujar

Direktur Eksekutif Indonesia Re­ sources Studies (IRESS), Marwan Batubara. Entah apa motif dibalik sikap ngotot Marwan itu. Padahal, tuntut­ an tersebut tidak dibarengi dengan evaluasi kinerja Pertamina dalam pengelolaan blok migas lainnya yang menunjukan adanya decline rate. Puncaknya, saat Marwan mengadukan dugaan korupsi Menteri ESDM Jero Wacik, Wamen ESDM Susilo Siswoutomo, dan Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Marwan mengadu ke KPK

Blok Mahakam, Kalimantan Timur

36

hanya bermodal data hasil klipingan materi seminar yang dimilikinya serta tuduhan yang salah alamat, karena sam­ pai saat ini pemerintah dan SKK Migas belum menerbitkan keputusan apa pun. Perseteruan itu juga mam­ pir ke telinga Wakil Rakyat di Senayan. Politisi PDI Perjuangan, Dewi Aryani, malah mempertanyakan kinerja Pertamina di West Madura Offshore (WMO). Karuan saja, menurut lulu­ san program Doktoral Universitas Indonesia itu, sebelum mendapat restu pengelolaan Blok Mahakam, Pertamina harus mempertanggu­ ngjawabkan penurunan produksi migas di WMO.

Istimewa

AKTUAL | Maret 2013


| ENER G I “Evaluasi kinerja Blok WMO dan NWOJ yang dikelolanya. I n i jadi indikator kredibilitas dan kom­ petensi Pertamina,” terang Dewi. Ada Patgulipat Menanggapi panasnya wacana calon pengelola Blok Mahakam, Di­ rektur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan angkat bicara. Dia yakin, Pertamina sanggup jadi penge­ lola. “Saat kita ambil Sanga-sanga, seperti apa produksinya,” katanya. Karen juga mengklaim penurunan produksi WMO bukan karena ki­ nerja Pertamina yang jeblok. Hal itu akibat kondisi sumur dan rig yang sudah tua. “Nah agar produksi normal lagi butuh 2-3 tahun,” ujarnya. Vi c e P r e s i d e n t Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir menyatakan, jika diberi 100% hak mengelola Blok Mahakam, BUMN Perminyakan itu tetap akan membagi jatah pengelolaan melalui skema penjualan Participating Interest (PI) kepada Total dan Inpex. Dia memastikan, melalui skema itu, negara akan lebih diuntungkan ketimbang langsung diserahkan kem­ bali pengelolaannya kepada Total dan Inpex. “Kita mengharapkan pengelo­ laan Blok Mahakam yang dikontrak Total dan Inpex, tanpa perpanjangan kembali,” kata Ali.

Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini

Karen Agustiawan

Ali menghitung, jika kontrak Total dan Inpex diperpanjang, kontraktor terse­ but hanya membayar bonus tanda tangan USD5 juta hingga USD 10 juta. Namun jika Pertamina diberi hak itu, nilai keun­ tungan negara akan jauh berlipat. Namun, gagasan itu ditentang SKK Migas. “Saya menolak niat tersebut,” ujar Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana. Pasalnya, investor diharapkan menambah cadangan terbukti baru, bukannya sekadar menguras dan menghabiskan cadangan tersisa di Blok Mahakam. “Apalagi dengan niat diperjualbelikan,” tukasnya. Gde juga memperkirakan, jika tetap dipaksakan mengelola Blok Mahakam, Pertamina dipastikan

Marwan Batubara

AKTUAL | Maret 2013

hanya akan mematikan cadangan terbukti di sekitar sumur eksplorasi. Sebab, untuk melakukan eksplorasi migas, diperlukan dana segar tri­ liunan rupiah, dan Pertamina tak akan mampu melakukannya. Besar Pasak daripada Tiang Kritik pedas terhadap Pertamina dilontarkan Kepala SKK Mi­ gas, Rudi Rubiandini. Mantan Wakil Menteri ESDM, yang juga Guru Besar Institut Teknologi Bandung, itu justru mempertanyakan sikap ngotot Pertamina ingin mengelola Blok Mahakam. Padahal, dulu Per­ tamina pernah menyetujui perpan­ jangan Blok Mahakam kepada Total E&P. “Dulu saat cadangan di Blok Mahakam masih banyak dan pro­ duksi masih tinggi di tahun 1997, kenapa diberikan perpanjangan kontrak ke Total Indonesie,” ujarnya. Cadangan gas yang diperebut­ kan itu hanya akan tersisa dua triliun kubik feet (TCF) pada 2017. Selain itu, Pertamina juga harus menyedia­ kan investasi pengembangan Rp 80 triliun jika ingin eksplorasi tetap berjalan. Vicky Anggriawan | Amir H, Oke Dwi A | Oki Baren

37


E NE RG I |

S

MENYOAL (Jebloknya) KINERJA PERTAMINA

KK Migas menyebut, rata-rata penerimaan ne­ gara dari gross revenue kontraktor minyak pada 2012 mencapai 57%. Hal itu antara lain ka­r e­n a proyek yang baru berjalan, sehingga mesti me­nanggung biaya investasi yang harus dikembalikan (capex da­ ri dana talangan). Contohnya, penerimaan negara dari BP Tangguh yang baru berjalan beberapa tahun. Untuk anak usaha Pertamina, seperti Pertamina EP, ti­dak­banyak proyek baru yang digarap. Selain itu, proyek yang di­ke­lolanya juga tidak berlokasi di laut dalam atau lepas pan­tai. Namun, kontribusi terhadap penerimaan negara jauh di­bawah rata-rata nasional. Bahkan penerimaan negara dari Perta­ mina EP sebesar 37%, jauh dibawah perusahaan asing, Chevron, misalnya (sama-sama mengelola lapangan onshore/daratan). Penerimaan negara dari Chevron mencapai 80% dari gross revenue.

38

Bahkan, jika dibandingkan dengan korporasi nasional lainnya seperti Medco, maka kontribusi Pertamina EP juga lebih rendah. Sebut saja, penerimaan negara dari Medco Tarakan dan Medco Rimau yang mencapai 70% dari gross reve­ nue. Penerimaan negara dari Pertamina EP juga jauh terting­gal dibandingkan anak usaha Pertamina lainnya, yakni PHE. Kinerja anak usaha Pertamina itu menja­di suatu hal tragis ketika disandingkan dengan fakta bahwa In­ do­ nesia adalah negara yang berhasil mengoptimalisasikan penge­ lolaan minyak dan gas. Bagian penerimaan negara dari kon­trak bagi hasil dan pajak sangat tinggi jika dibandingkan ne­gara lain. Hasil tata kelola migas pada 2012, negara berhasil mera­up keuntungan termasuk pajak sebesar USD35,6 mi­ liar atau se­tara Rp320 triliun. Perolehan itu Rp19 triliun melampaui target APBN 2012 sebesar USD33,5 miliar.

AKTUAL | Maret 2013


| POLI TI K

ANAS MELAWAN!

LAIN DI BIBIR, LAIN DI HATI

S

abtu, 23 Februari 2013, adalah epi­so­de antiklimaks dalam puncak karier politik Anas Urbaningrum di Partai Demok­ rat. Ya, pada hari itu mantan Ketua Umum Himpunan Mahasis­wa Islam (HMI) ini meng­ undurkan diri, pasca­ penetapan status tersangka perkara korup­si SBY dan Anas Urbaningrum Hambalang oleh Ko­ problem hukum yang dihadapinya. misi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lebih keras lagi, Anas menulis Standar etik pribadi dikemas se­“Nabok Nyilih Tangan” dalam status bagai argumentasi Anas mundur da­BlackBerry miliknya, yang jika diar­ ri kursi panas ketua umum. “Ini bu­ tikan dalam bahasa Indonesia menkan soal jabatan atau posisi, ini soal jadi “Memukul Pinjam Tangan”. standar etik,” ucap Anas di DPP Sontak, celoteh Anas itu mem­ Demokrat, Jakarta Pusat. buat loyalis SBY mangkel. “Saya Anas menyitir kejamnya dunia yakin SBY tidak pernah menginter­ politik yang penuh intrik, fitnah dan vensi KPK. Itu sudah dibuktikan serangan. Dia bahkan menyinggung bertahun-tahun,” tukas Ketua Fraksi bahwa status tersangka yang telah Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. disematkan KPK tidak terlepas dari Opini saklek dilontarkan Wakil adanya tekanan terhadap lembaga Ketua Dewan Pembina Demokrat, antikorupsi itu. “Ketika ada sema­ Marzuki Alie, yang mempersilakan cam desakan agar KPK segera mem­Anas mengungkap kebobrokan par­ perjelas status hukum saya. Saya mu­ tai pemenang Pemilu 2009 itu. “Saya lai berpikir jangan-jangan, saya menyakin Anas bersifat negarawan. Kalau jadi tersangka setelah saya dipersi­ memang ada hal-hal yang tidak baik lakan untuk lebih fokus berkonsen­ silakan, kalau ada sesuatu yang mau trasi menghadapi masalah hukum di dibongkar silakan,” kata Marzuki. KPK,” ujarnya. Anas sempat menyebut, praha­ Ucapan Anas itu jelas menohok ra pascapenetapan status tersangka­ Ketua Majelis Tinggi Partai De­mok­ nya ini baru saja dimulai. “Ini baru rat Susilo Bambang Yudhoyo­no. Sehalaman pertama. Masih banyak belum status hukum Anas di­pubhalaman berikutnya yang akan kita likasikan KPK, SBY memang meng­ buka dan baca bersama, tentu untuk imbau agar Anas lebih fokus kepada kebaikan kita bersama,” kata Anas. AKTUAL | Maret 2013

Ancamankah itu? Atau sekadar gertak sam­ bal dari seorang pesaki­ tan. Simbol Perlawanan Pidato pengunduran diri Anas memang sarat dengan penerjemahan po­litis. “Secara politis, sa­ya melihat ada semacam nuansa perlawa­ nan dari pidato Anas,” kata pengamat politik dari Akbar Tanjung Institute, Alfan Alfian. Sinyal pemberontakan Anas tercermin dari pandangannya ter­ kait Kongres Partai Demokrat yang menobatkan dirinya sebagai ko­ mandan partai. “Kongres itu ibarat bayi yang lahir. Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan,” te­ gasnya. Pidato yang sarat dengan nu­ ansa pergolakan batin itu membuka peluang bagi kelompok anti-SBY guna menguntai konsolidasi kepa­ da siapapun di internal Demokrat. “Anas memberi sinyal bagi kelom­ pok anti-SBY dan menjadi simbol perlawanan terhadap SBY,” kata Alfan. Meski sarat dengan satire, Anas tetap menyebut tidak ada kemarah­ an apalagi kebencian dalam dirinya. “Kemarahan dan kebencian itu jauh dari rumus politik yang saya anut,” ujarnya.

Wahyu Romadhony | Oke Dwi A | Oki Baren

39


TAM U K I TA |

DARI KAMPUS KE STAF KHUSUS DARI DOSEN JADI WAMEN memang mengkritisi pemerintah melalui media agar khalayak tahu. Berbeda dengan saat dia berada di dalam sistem. ”Dalam sistem ya kita bekerja membenahi sistem” jelas dia. Apalagi, tugas Wamenkumham yang diembannya saat ini bukan perkara gampang. Untuk itu, Denny berterima kasih kepada Presiden SBY yang memberi posisi itu untuk belajar. Kini dia tak lagi hanya memberi rekomendasi, tapi wajib melaksanakan kebijakan. Bahkan, mengeksekusinya. Reformasi Birokrasi

T

anggal 29 Agustus 2008, bertepatan dengan h a r i pertama Ramadhan ta hun itu, menjadi kejutan bagi kalangan kritis. Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Denny Indrayana, mendadak memberi penjelasan pers, bahwa dia diangkat menjadi Staf Khusus Presiden bidang Hukum, Hak Asasi Manusia dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Penjelasan akademisi yang dikenal vokal terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu tentu cukup mengagetkan. Apalagi dia beberapa kali melansir istilah ‘pemakzulan’ terhadap SBY. Lidahnya dikenal tajam mengkritik aliran dana nonbudgeter Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2007 yang melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri.

40

Karier Denny di lingkar kekuasaan tidak hanya berhenti di posisi tersebut. Pada 30 Desember 2009 dia ditugasi sebagai Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Dua tahun berselang, tepatnya tanggal 19 Oktober 2011, Denny didapuk menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Semakin masuk ke pusaran kekuasaan, Denny dianggap tak lagi segarang dulu. Namun dia menilai wajar anggapan itu. “Ibarat sepakbola, dulu saya penonton. Maka, tugas penonton memberi semangat kepada pemain dengan berteriak. Ketika dikasih kesempatan bermain, tentu saya tidak berteriak-teriak lagi. Saya menggiring bola,” ujar Denny saat menerima Aktual di ruang kerjanya di Jakarta, Jumat pekan lalu. Dari analogi itu terlihat Denny bukan tipologi orang yang tidak konsisten. Saat di luar sistem dia

AKTUAL | Maret 2013

Sebagai wakil menteri, Denny bertugas mereformasi birokrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) sejak proses rekrutmen, penempatan hingga fase diklat. Rekrutmen, menurut Denny, kini wajib diproses secara transparan. Sehingga SDM yang akan mengisi posisi tertentu memang benar orang yang berkemampuan. Untuk mekanisme penempatan, Denny menerapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) atas semua pegawai sebelum mengisi posisi tertentu. Untuk bidang diklat, dia meluncurkan program baru bagi setiap pegawai yang belum perform dan berkemampuan kurang, sehingga berhak mengikuti program ini. ”Yang paling penting integritas, integritas dan integritas, tidak ada pungli dan lain-lain,” tegasnya. Dalam program reformasi birokrasi, Denny menekankan dua aspek. Yakni, perbaikan sistem yang harus berjalan secara baik. Aspek kesejahteraan juga wajib didorong.


| TAMU KITA Untuk program reformasi, Denny bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai penilai independen apakah reformasi sudah berjalan secara baik. Reformasi birokrasi dilancarkan di empat pelayanan utama. Yaitu, Imigrasi dalam ranah pelayanan dokumen seperti paspor, lembaga pemasyarakatan, serta administrasi hukum umum yang mengurusi pembuatan surat perusahaaan, yayasan dan sebagainya. Terakhir adalah pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual. Denny berharap, jika semua program itu terlaksana dengan benar, tidak akan ada lagi pungli. Sehingga jika reformasi birokrasi mendapatkan nilai baik, maka renumerasi, kesejahteraan pegawai Kemenkumham pun ikut membaik. “Kalau pungli masih ada, reformasi birokrasi dianggap gagal. Jadi agar kesejahteraan naik, renumerasi naik, hilangkanlah praktik-praktik pungli,” tambahnya. Jamsostek: Mesin Uang Pemilu? Selain menjabat Wamenkumham, Denny juga didaulat sebagai Komisaris Utama PT Jaminan

Selama ini di “Jamsostek kan

ada permasalahan hukum, diantaranya korupsi

Denny Indrayana

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) karena dianggap memiliki semangat antikorupsi yang tinggi. Namun, penunjukan itu ditanggapi sinis sejumlah pihak. Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatullah, seperti diberitakan Aktual.co (21/2) mencurigai jabatan itu untuk persiapan pendanaan Pemilu 2014. Denny dinilai tidak punya kompetensi, pengalaman dan latar belakang manajemen keuangan. Apalagi uang yang diurus bernilai ratusan triliun rupiah. Dia menganjurkan Denny fokus menyelesaikan masalah di Kemenkumham. Tudingan itu ditanggapi enteng. “Tidak ada yang keliru (pernyataan

Poempida). Kita justru apresiasi DPR melaksanakan tugas mengontrol pemerintah,” jawabnya. Padahal Denny punya alasan khusus kenapa mau menerima jabatan itu. Tawaran tersebut bukan yang pertama kali. “Sebelumnya sudah dua BUMN yang ditawarkan ketika saya masih menjabat staf khusus. Ini sebenarnya yang keempat,” ungkap Denny. Keputusan Denny menerima jabatan itu guna membantu penyiapan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan permintaan Jamsostek untuk mengawal proses transisi sesuai prinsip pemerintahan yang baik. “Selama ini di Jamsostek kan ada permasalahan hukum, di antaranya korupsi,” katanya. Jalan berliku dalam karier yang dijalani Denny Indrayana, tapi pada akhirnya, jika boleh memilih dia lebih suka kembali menjadi dosen untuk mengakhiri kariernya. “Yang paling pasti kembali jadi dosen di UGM lah. Ada kenikmatan tersendiri dalam mengajar,” ujarnya. Link Video: aktual.co/aktualtv/sangpenerobos

Dhia Prekasha Yoedha | Oke Dwi A | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

41


PANGA N |

TARIK ULUR KEBIJAKAN IMPOR DAGING SAPI

D

alam rangka mewujudkan ketahanan pangan hewani khususnya sapi potong dengan basis sumberdaya lokal, akhir tahun 2009 pemerintah melalui Menteri Pertanian mencanangkan program swasem­b ada daging sapi tahun 2014 (PSDS-2014). Untuk memuluskan prog­r am itu, Kementerian Perta­ nian menerbitkan Pedoman Umum (Pedum) Program Swasembada Daging Sapi pada 2010 sebagai acuan bagi pengelola kebijakan di tingkat pusat dan daerah. Isi pedum itu antara lain me­ nu­runkan kuota impor daging dari 100 ribu ton menjadi 38 ribu ton. Tujuannya, tak lain karena pemerin-

42

tah ingin porsi daging sapi impor hanya 10% dari total konsumsi masya­rakat. Pedum tersebut juga mencantumkan target populasi sapi potong me­ning­kat menjadi 14,2 juta ekor pada 2014 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 12,48%, dan meningkatkan produksi daging dalam negeri sebesar 420,3 ribu ton pada 2014 atau naik 10,4% setiap tahunnya. Nyatanya, program yang sangat diidam-idamkan masyarakat menghadapi berbagai kendala. Beberapa pun persoalan bermunculan, mulai dari kelangkaan, tingginya harga daging sapi, praktik kartel, hingga kasus yang menjerat salah

AKTUAL | Maret 2013

satu petinggi partai politik yang mengusung slogan sebagai partai bersih dan peduli. Jauh Panggang dari Api November 2012, publik dibikin pusing dengan fenomena kelangkaan daging sapi. Berbagai spekulasi pun bermunculan. Ada anggapan bahwa kelang­kaan akibat kurangnya­sarana transportasi, ada juga yang menduga bahwa ini lantaran intrik dari oknum yang biasa disebut mafia. Uniknya, bahkan ada yang menilai kelangkaan daging sapi lantaran banyaknya wi­satawan asing yang masuk ke Indonesia, sehing­ ga kebutuhan daging ikut-ikutan meroket.


| PANGAN

Pengamat Ekonomi, Hendri Saparini

Kementerian Perindustrian men­catat, kelangkaan daging sapi merugikan industri kecil pengguna bahan baku daging sapi hingga Rp25,6 miliar! Sebulan berlalu, medio Desember tahun 2012, publik dikejutkan dengan temuan tempat penggilingan bakso yang mengoplos daging babi di Jakarta Utara. Pemilik penggilingan daging tidak membantah bahwa ada kegiatan mencampur da­ging olahan dengan daging yang diharamkan oleh umat muslim. Tahun berganti, tapi persoalan daging sapi seolah tak kunjung usai. Akhir Januari lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan pengimpor daging sapi yang menyeret Presiden Partai Keadi­ lan Sejahtera  (PKS), Luth­fi Hasan Ishaaq. Bertolak dari kejadian tersebut, mulai ramai dipergunjingkan dugaan adanya kartel yang di­la­ku­kan importir se­hingga memicu melam­bungnya harga daging. Terlepas dari ada tidaknya

praktik kar­tel yang harus dibuk­tikan penegak hu­kum, fakta yang dialami masyarakat saat ini adalah mahalnya harga daging. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), harga daging pada pekan keempat Januari 2013 men­ capai Rp90.000 per kilogram. Angka itu diperkirakan terus melambung hingga Rp120.000 per kilogram pada hari raya Lebaran, medio Agustus mendatang. Bahkan, harga daging sapi di Indonesia dianggap paling mahal di dunia. Menurut data Bank Dunia, har­ga daging sapi rata-rata di Indo­ nesia per Desember 2012 mencapai USD9,76. Sementara di Malaysia hanya USD4,3, Thailand (USD4,2), Australia (USD4,2), Jepang (USD3,9), Jerman (USD4,3), dan India USD7,4 per kilogram. Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya, Sarman Siman­ jorang mengatakan lonjakan harga akibat pasokannya terganggu. “Kelangkaan daging sapi karena terganggunya sup­lai dan permintaan, sehingga harga naik di atas daya beli AKTUAL | Maret 2013

masyarakat,” kata Sarman kepada Aktual di Jakarta, Senin (18/2). Sarman menduga, pemerintah hanya bersandar pada hasil sensus untuk menentukan persediaan sapi. “Sensus memang menyebut kita memiliki stok 14, 8 juta ekor. Namun, strukturnya terdiri dari 40 persen jantan, dan 60 persen betina. Dari 40 persen jantan, 30 persen masih anak-anak, 35 persen remaja dan 35 persen sapi yang siap potong. Artinya, hanya ada 1, 7 juta ekor sapi siap potong. Sedangkan, kita butuh 3,3 juta ekor per tahun. Lantas dari mana kita menambal kekurangannya?” tegasnya. Praktik Kartel Ketua Umum Asosiasi Pengu­ saha Importir Daging Indonesia (As­ pi­di) Thomas Sembiring mem­ban­ tah tudingan bahwa praktik kartel sebagai biang keladi melambungnya harga daging sapi. Menurutnya, ke­bijakan swasembada yang mem­ batasi kuota impor adalah penyebab kelangkaan sehingga harga daging sapi naik. “Jangan sembarangan keluarkan pernyataan. Namanya kartel itu sekelompok orang yang mengendali­ kan harga. Kalau ada tunjukkan dong,” tegasnya. Sarman menambahkan, kuota impor yang diberikan oleh pemerintah hanya 15 persen dari konsumsi nasional, termasuk daging sapi beku dan sapi bakalan. Untuk daging sapi hanya 32.000 ribu ton atau 40 persen dari kuota impor 2013, sisanya sebesar 48.000 ton atau setara dengan 120 ribu ekor sapi dalam bentuk sapi bakalan/hidup. 43


PANGA N | “Jika dibandingkan kebutuhan nasional, maka da­ging sapi impor hanya sebagai peleng­kap,” jelasnya. Sementara itu, Menteri Per­da­ gangan, Gita Wirjawan menegaskan kebijakan impor dipilih jika tidak ada alternatif lain. “Yang jelas pemerintah senantiasa memberi yang terbaik bagi rak­yat, termasuk pemenuhan asupan da­ging sapi yang aman dan murah,” tukas Gita. Apalagi, kata Gita, kelangkaan pasokan tidak terjadi di seluruh wilayah di tanah air. “Tidak semua daerah mengalami kekurangan pasokan daging sapi. Buktinya di Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan, pasokannya relatif stabil. Kendala pasokan hanya terjadi di seba­gian wilayah saja, seperti di Pulau Jawa,” kilahnya. Pemerintah Melunak Menghadapi tuntutan pengendalian harga, pemerintah melunak.

Pemerintah berencana melakukan impor d ag ing sapi dengan sistem lelang terbuka. Hal ini demi menekan h a r ga d a n l ebi h transparan. “Sudah diputuskan. Pengadaan sapi impor menggunak a n m e k a nisme lelang terbuka,” kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. Kemendag ditunju k s eb agai penanggung jawab lelang terbuka. Gita menambahkan, pihaknya akan menerbitkan izin lelang setelah mendapat rekomendasi dari kementerian teknis, yakni Ke­ menterian Pertanian. “Kami sudah ditugaskan membuat formulasi le­ lang agar transparan dan harga ter­ jamin,” tambahnya. Rawan Penyelewengan Pemerintah mesti segera menangani kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi. Jika tidak, kemelut akibat kelangkaan dan

mahalnya daging sapi akan menghancurkan industri di sektor hilir. Untuk itu, Sarman meminta Kementerian Perdagangan segera menetapkan Harga Patokan Pasar (HPP) daging sapi. “Jika harga sudah melampaui HPP, maka Kementerian Perdagangan punya otoritas penuh melakukan operasi pasar dengan menambah kuota impor,” jelasnya. Pengamat  ekonomi Econit, Hendri Saparini berpendapat, kewenangan tata niaga daging sapi lintas departemen yang dikawal Kemendag itu rawan penyelewengan. Sejauh ini belum ada data akurat mengenai besaran pasokan dan angka konsumsi riil. “Saat data itu tidak jelas, maka harga dapat dimainkan oleh mereka yang menguasai pasar,” tukasnya.

Arnold Sirait | Amir Hamzah | Oki Baren

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan

44

AKTUAL | Maret 2013


| KES R A

ROH KUDUS & PERISAI PANCASILA MASIH SLOGAN

J

asad Anisa Azward telah disema­ yamkan di Rawang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Belia 20 tahun ini tewas mengenaskan di Rumah Sakit Umum (RSU) Koja, Jakarta Utara. Tiga hari sebelumnya, RSU Atmajaya, Pluit, menolak me­ rawat dia karena tak bisa membayar uang muka Rp12 juta. Kita pilu. Marah. Serasa ingin kita melumat rumah sakit dan petu­ gas medis. Khalayak kesumat atas pro­fesi medis pengkhianat Sumpah Hippo­crates (Hippocrates Oath). Sum­pah untuk mendahulukan pera­ watan pasien tanpa pandang bulu bagi tiap mahluk yang membutuh­ kan pelayanan medik. Betapa mate­ rialisme mendominasi hati kita. Lebih menyakitkan begitu kita melihat logo RSU Atma Jaya berlam­ bang Merpati Putih di atas Salib yang dilindungi Perisai Pancasila. Ada tiga­ simbol utama. Merpati simbol Roh Kudus, Sa­lib simbol Kasih Pengorbanan Via Dolorosa, semua bersifat mendasar wa­jib dijunjung umat Kristiani. Juga Pan­casila sebagai lambang visi ideo­ logi yang mengutamakan gotong ro­yong dalam arti sosialisme Indone­ sia. Jika masih ada kutuk kepada siapa kita serapahkan di tengah kemunafikan ini? Kepada siapa laknat kita cerca dalam adab materialistik dan konsumeristik yang mengko­ mo­difikasikan semua elemen kema­ nusiaan kita?

KEJAHATAN DI TRANSPORTASI PUBLIK SELAMA 2012 JENIS TRANSPORTASI JUMLAH Taksi 11 Angkutan Kota (Angkot) 9 Bus Kota 4 Kereta Api 4 Truk 2 Bajaj 1 Total 31 Sumber: Polda Metro Jaya

Keamanan Angkutan Umum Anisa semula butuh rawat darurat mendesak Rabu (6/2) malam karena terluka parah di bagian kepala akibat terbentur aspal setelah melompat dari angkot U10 di Jembatan Lima, Tambora, karena cemas melihat gerak gerik mencurigakan pengemudi angkot yang dia tumpangi. Keamanan angkutan umum, memang PR (pekerjaan rumah) lama kita. Banyak korban berjatuhan, pe­num­ pang perempuan yang diper­ kosa, dirampok, diculik, bahkan dianiaya. Bukan hanya tugas JokowiAhok atau Polda Metro Jaya. Tapi tugas kita semua. Lihat kesigapan Serda Nicholas Sandi dari Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus. Putra Papua itu sigap menolong Is (31), karyawati warga Johar Baru, sehingga luput dari pemerkosaan di

angkot, Senin malam 23 Juli 2012. Berkat inisiatif prajurit sejati ini, polisi bisa membekuk empat pelaku berikut angkot C-01 jurusan Cile­ duk-Senen. Menolak melayani pasien karena dinilai tak mampu membayar bukan hanya sikap materialistis, melainkan juga pelanggaran hukum. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 29 huruf (f) dengan tegas me­nye­ but rumah sakit harus melak­ sanakan fungsi sosial memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mam­ pu atau miskin serta pelayanan ga­ wat darurat tanpa uang muka. UU yang adil pasti mandul jika pemerintah enggan membuat Peraturan Pemerintah pelaksanaan UU itu. Tanpa sanksi atas pelang­ garan, ketentuan UU hanya jadi macan ompong.

Dhia Prekasha Yoedha | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

45


I NS P I R A S I |

HIDUP SATU KALI, JADIKANLAH BER

I

tulah motto hidup Taufan Eko Nugrojoho Rotorasiko, pria kelahiran Semarang, 17 April 1976 yang kini menjabat Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2011-2014. Terlahir di keluarga sederhana dengan ayah berprofesi sebagai anggota Marinir dan ibu yang hanya seorang ibu rumahtangga, sempat membuat Taufan tidak yakin dapat menjalin hubungan asmara dengan Anindhita Anestya Bakrie. Perempuan yang dikasihinya itu tak lain adalah putri Aburizal Bakrie, salah satu taipan terkaya versi Majalah Forbes pada 2006 silam. Sebagai menantu dari keluarga terpandang, dia sempat dibayangi perasaan rendah diri. “Awalnya, saya sempat merasa minder karena tidak percaya diri,” katanya. Penggila olahraga silat ini berkenan berbagi kisah ketika mengawali kiprah di organisasi kepemudaan saat ditemui Aktual di Jakarta, Selasa (19/2). Sebelum menjadi Ketua Umum KNPI, Taufan sempat aktif di organisasi kepemudaan lainnya seperti Organisasi Pemuda Sehat dan Karang Taruna. Awal berkiprah di dunia organisasi, Taufan sempat ditentang ayah mertua yang kini menjabat Ketua Umum Partai Golkar. Alasannya sangat prinsip, karena Ical, sapaan karib sang mertua, khawatir Taufan tidak dapat

46

membagi waktu untuk keluarga. Terlebih waktu itu kedua anaknya masih berusia dibawah lima tahun dan butuh perhatian besar. “Beliau memberi tips mengelola kesibukan dan meluangkan waktu untuk keluarga, seperti memanfaatkan waktu berbincang saat makan malam,” tuturnya. Taufan juga bercerita bahwa saat baru mulai menggeluti dunia organisasi kepemudaan, dia pernah menjumpai berbagai kendala. “Karena masih baru berkecimpung, otomatis saya belum memiliki sahabat. Selanjutnya, bagaimana menyerap aspirasi dan harapan sejawat. Setelah menyerap aspirasi, bagaimana kita mengaktualisasikannya menjadi kenyataan,” paparnya mengenang pahit getir saat meretas karier di organisasi kepemudaan. Kemandirian Pemuda Sebagai ketua organisasi pemuda, Taufan memiliki visi yang diperjuangkan untuk pemuda. Pertama, pemuda harus punya karakter mulia, cinta tanah air, memiliki kemandirian dan mampu memandirikan. Artinya, ketika pemuda sudah mandiri, maka dia wajib membantu orang lain untuk bisa mandiri. Pria berzodiak Aries ini menuturkan, kemandirian menjadi kunci penting kesuksesan. “Ketika mandiri, kita mencapai tahapan

AKTUAL | Maret 2013

dimana kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini perlu diaktualisasikan, yakni dengan lebih intensif beribadah, namun tidak terjebak hanya pada ritual semata,” tandasnya. Konsep kemandirian yang diidamkannya adalah keinginan agar pemuda wirausaha 100 persen. Konsep itu bisa terwujud jika ada perubahan pola edukasi. Untuk itu, ada semacam stigma di masyarakat yang harus dihapus. Antara lain, stigma bahwa menjadi pengusaha harus bermodal besar, jaringan luas, dan pintar. Sebenarnya, menurut Taufan, bukan itu syarat menjadi pengusaha sukses. Malah, banyak rekannya yang sukses jadi pengusaha hanya


RARTI

kuat. Tidak hanya itu, beliau juga sangat perhatian terhadap dunia pendidikan,” tambahnya. Pengalaman Ical juga sangat luar biasa, mulai dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat sampai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pernah ditanganinya. Ical juga dekat dengan petinggi dan tokoh negara dan selalu berdiskusi tentang masalah kenegaraan dengan mereka. Oleh karena itu, Taufan menganggap, Ical sangat paham kondisi negara. Menurut Taufan tantangan Indonesia ke depan bukan hanya ekonomi, tapi juga problem korupsi. Dia beranggapan bahwa korupsi terjadi karena dalih kondisi finansial. Jadi, ketika pengusaha memimpin, maka korupsi bisa dihapus. Taufan EN Rotorasiko

bermodal ijazah seadanya, terlahir dari orangtua yang bukan siapasiapa, dan tidak berkecimpung di organisasi besar. “Ada tiga kiat sukses, yakni keteguhan, kerja keras, dan kesabaran saat menemui kegagalan.” Figur Pemimpin Kata kunci dari pemimpin adalah perhatian dan tanggung jawab terhadap orang yang dipimpinnya. Bagi Taufan, pengalaman berwirausaha mampu mengasah kemampuan seseorang menjadi pemimpin. “Seorang pemimpin tidak mungkin sukses membina usaha jika tidak mampu

menyejahterakan karyawan. Jiwa pemimpin dipoles sejak dia berwirausaha,” tuturnya. Bicara sosok pemimpin ideal untuk Indonesia, Taufan berpendapat bahwa setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda. “Menurut saya, tantangan terdepan kita adalah masalah ekonomi karena motor ekonomi dunia sedang mati,” ungkapnya. Kriteria tersebut ada pada sosok Ketua Umum Partai Golkar itu. “Saya mengatakan ini bukan karena beliau bapak mertua saya. Saya percaya sekali, papa terbukti eksis dan mampu memimpin berbagai organisasi. Saya yakin jika beliau ada di posisi puncak pemerintahan, ekonomi nasional akan semakin AKTUAL | Maret 2013

Kasus Lapindo Mengenai kasus lumpur Sidoarjo yang dapat menjadi batu sandungan untuk Ical, Taufan justru berpendapat lain. Apa yang terjadi di Sidoarjo bisa menjadi peluang yang luar biasa. “Adakah seorang pengusaha nasional, tidak bersalah, tapi bersedia bayar Rp9 triliun?”­­­ Ini adalah bagian dari proses yang mesti dilalui calon pemimpin. “Beliau menghadapi tantangan ini dengan penuh keikhlasan. Saya tidak melihat tokoh yang diserang tapi tidak menyerang balik. Menurut saya ini ciri khas pemimpin yang patut diperjuangkan,” ucapnya. Video Link: aktual.co/aktualtv/sangpenerobos Oki Baren | Amir Hamzah| Dhia Prekasha

47


RESENSI |

MENELANJANGI SISI KELAM KASUS HAM MASA LALU

S

ejarah Indonesia selalu me­ nonjolkan sisi kemenangan dan revolusi yang dijunjung oleh para pejuang sehingga terus menanamkan rasa nasionalisme pada rakyat. Namun, tak semua seja­ rah tanah air dipenuhi kisah heroik. Indonesia memiliki sisi kelam sejarah yang perlu diungkap agar rakyat dapat membela sesama. Salah satu­nya adalah kasus penghilangan o­ rang se­­­­­cara paksa. Peristiwa ini berlatar ber­ bagai motif, diantaranya seba­ gai strategi menyebar teror, me­ngon­trol masyarakat, dan me­ne­kan oposisi. Peristiwa ini meng­akibatkan kekhawatiran dalam masyarakat. Belum lagi saat mereka mendapati kelu­ arga dan kerabatnya menghi­ lang tanpa jejak. Kejahatan peng­hilangan paksa yang meresahkan masyarakat mulai ter­bongkar pascapenculikan aktivis medio 1997-1998. Selain itu, laporan akhir hasil pe­ nye­lidikan Komnas HAM tentang pe­ ris­tiwa misterius pada 1982-1985 dan pe­ristiwa 1965-1966 mengungkap data yang mengejutkan. Dalam peristiwa pembunuhan misterius, Komnas HAM menyebutkan terdapat 23 per­ kara penghilangan paksa. Sedangkan dalam peristiwa 1965-1966, Komnas HAM mengidentifikasi orang dihi­ langkan secara paksa.

48

Motif Penghilangan Paksa Berbekal temuan dari bukti-bukti yang diperoleh pada periode 19652005, setidaknya ada empat motif peng­­hilangan paksa. Pertama, untuk membuka jalan modernisasi di bawah rezim Orde

ini berlangsung sejak tahun 1980an, yang terekam seperti pada Ka­ sus Tanjung Priok, Tragedi Talang Sari, Peristiwa 27 Juli 1996, hingga penghilangan paksa aktivis pada 1997-1998. Keempat, alasan mempertahan­ kan negara kesatuan, eks­ pansi modal dan bisnis mi­li­ter. Sebagai contoh prak­ tik-praktik penghilangan pak­sa di Aceh dan Papua. Masih banyak lagi pe­ ris­tiwa penghilangan pak­ sa yang terangkum dalam buku kumpulan hasil pe­ nelitian mengenai kasus penghilangan paksa di In­ donesia. Tuntaskan Kasus HAM!

Baru. Motif ini ditemukan dalam prak­tik penghilangan paksa di era Orde  Baru. Kedua, dalam rangka me muluskan modal asing, dan nor­ma­ lisasi status darurat. Ketiga, mengu­ kuhkan Otoritarium Orde Baru. Motif

Buku ini berisi dokumen dan narasi para korban peng­ hilangan paksa berdasarkan temuan di lima wilayah yang melibatkan lebih dari 30 orang, lebih dari 12 lembaga yang ada di Palu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Papua, dan Poso yang bekerja bersama menelusuri informa­ si, mencari korban dan beragam cerita dari keluarga korban kasus penghila­ng­ an paksa. Onic Metheany | Oki Baren

Judul Penerbit Cetakan I Tebal

: PULANGKAN MEREKA! MERANGKAI INGATAN PENGHILANGAN PAKSA DI INDONESIA : Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) : 2012 : 468 Halaman

AKTUAL | Maret 2013


| OLAHRAGA

ANTIKLIMAKS KISRUH SEPAKBOLA TANAH AIR Panitia bergegas mempersiapkan perhelatan akbar yang diharapkan menjadi ajang islah para elite yang berseteru. “Kita tidak bisa ujug-ujug mengundang peserta tanpa verifikasi. Hal itu merujuk pada nota kesepakatan yang mengharuskan kita mengakomodasi, voters adalah solo agar validasi kepesertaan ini sah,” beber Hadiyandra di Jakarta, Jumat (1/3).

K

isruh dualisme federasi sepakbola di tanah air antiklimaks, seiring pemecatan Sekjen Persatuan Sepakbola Selur u h Indonesi a (PSSI), Ha lim Mah­ f udz. Hal itu ditetapkan ang got a E x ecutive C ommittee (Exco), dalam rapat yang digelar di Jakarta, Rabu (27/2), dan menunjuk Hadiyandra untuk menduduki posisi tersebut. Setelah dilantik, Sekjen PSSI yang baru ini menghadapi tugas berat, yakni menyatukan dualisme federasi sepakbola di Indonesia. Untuk itu, PSSI berencana menggelar Kong­res yang akan dihelat di Hotel Borobudur, Jakarta, pada 17 Maret mendatang.

Halim Protes Pe m e c a t a n Ha l i m b u k a n nya minim gejolak. H a l i m tidak terima putusan yang diambil dalam rapat yang dihadiri enam E xco itu. “Saya b erha k mempertanyakan putusan itu. Saya tidak bisa diberhentikan seenaknya, saya siap maju ke Komite Etik,” tegasnya. Halim menilai, pemecatannya tanpa melalui prosedur dan Statuta PSSI karena tidak ada undanga n r ap at y an g resmi. Rapat itu hanya dihadiri dua Exco (Djohar Arifin dan Mawardi Nurdin), sedangkan berdasarkan Statuta Pasal 38 ayat 1, pengambilan keputusan penting hanya bisa dilakukan 2/3 dari anggota Exco, atau sekurangkurangnya empat dari tujuh anggota

AKTUAL | Maret 2013

Exco yang ada. Padahal, rapat pemecatan itu juga dihadiri empat anggota Exco yang telah kembali ke PSSI, yakni La Nyalla Mattalitti, Tonny Aprilani, R ob er to R ouw d an Er w in D w i Budiawan. Artinya, Halim tak memperhitungkan suara keempat Exco tersebut. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menilai, sejak diangkat menjadi Sekjen PSSI, Halim tidak menunjukkan iktikad baik demi menuntaskan persoalan sepakbola. Dari sejumlah pertemuan yang menghasilkan kesepakatan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), selalu dimentahkan dengan dalih tidak sesuai statuta. “Saya menilai dia tak mau perdamaian. Ini tentu saja sangat merugikan bagi upaya penyelesaian konflik,” tukas Djohar. Anggota Exco yang juga Ketua Umum KPSI, La Nyalla Mattalitti memastikan kongres tidak akan mengagendakan perombakan pengurus PSSI. “Kongres hanya menjalankan roadmap FIFA dan penyelesaian dualisme federasi,” cetusnya. Zaenal Arifin | Yudhi Ari | Oke Dwi A | Oki Baren

49


P I L I HA N N U S A N TA R A | Laman Sail Komodo 2013 Telan Rp185 Juta Untuk membuat laman resmi Sail Komodo 2013, Pemprov NTT membelanjakan Rp185 juta dana dari APBD I tahun 2013, termasuk untuk acara peluncuran laman itu di Aula Bandara, El Tari, Kupang, hari Selasa 19 Februari 2013 yang menelan biaya Rp30 juta. Biaya terbesar dalam membangun situs itu adalah pengumpulan data dari 21 kabupaten/kota di seluruh NTT. Termasuk, untuk tiga kali validasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pelaku usaha. Kepala Kantor Pengolahan Data Eletronik (PDE) NTT, Karobert Marsianus, di Kupang, Kamis (21/2), menjelaskan dana Rp30 juta untuk peluncuran situs Sail Komodo itu memang sudah dialokasikan dalam Daftar Pengelolaan Anggaran (DPA). “Kita kerja dengan hati-hati dan mengacu pada aturan,” katanya. (Albertus/Kupang) Polisi Sita Ribuan Blackberry

Demokrat Persilakan Kader Mundur

Polres Mataram, NTB, menyita 4.428 unit smartphone BlackBerry berbagai varian dan Iphone 5 ilegal senilai Rp20 miliar, Senin (11/2). Ribuan gadget yang dibawa dalam 16 koper oleh Rd dari Singapura dengan penerbangan Silk Air itu tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) pukul 19.00 Wita untuk dibawa melalui jalur darat ke Jakarta. Saat hendak berganti mobil di depan Mataram Mall, petugas menciduk tiga pria yang terlibat perdagangan HP ilegal tersebut. Rd sempat meminta polisi tidak membuka koper itu dan siap membayar. Polisi mencokok Rd beserta dua kurirnya, H dan S yang kini diperiksa intensif di Ma­ polres Mataram. Ketiganya mengaku ribuan HP itu milik R yang beker­ ja pada PT WII di Jakarta Pusat. Mereka dijerat Pasal 32 ayat 1 UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dengan ancaman hukuman maksimal satu tahun dan den­ da paling banyak Rp100 juta. (Edi/Mataram)

Pengunduran diri em­ pat kader Partai Demokrat Sumatera Utara loyalis Anas Urbaningrum ditang­ gapi dingin Wakil Sekretar­ is DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Farianda Farianda Putra Sinik Putra Sinik. Farianda mengatakan siapapun kader Demokrat di Su­ mut dipersilakan jika ingin mengundurkan diri. “Itu hak mer­ eka kalau mau mundur, tidak ada masalah, siapapun merasa keberatan dengan persoalan Anas ya silakan saja,” ujar Farian­ da kepada Aktual di Medan, Jumat (1/3). Keempatnya yakni Muhammad Syahbana dan Andi Akbar Pulungan (anggota Dewan Pengawas DPD Demokrat Sumut), Muhazul (Koordinator Departemen Pemuda dan Olahraga), serta Harun Al Rasyid (anggota Dewan Pertimbangan DPD Demokrat Sumut). (Damai/Medan)

50

AKTUAL | Maret 2013


| PI L I HAN NUSANTA R A Kejar Kursi DPR RI, Novita Hijrah ke Gerindra Novita Wijayanti memang memilih bergabung ke Gerindra setelah mundur dari kursi DPRD Jateng. Hijrahnya Novita dari PDI Perjuangan itu diakui oleh Ketua DPD Gerindra Jateng, Abdul Wachid. “ Novita resmi bergabung dengan Gerinda untuk persiapan 2014 sebagai anggota DPR RI Dapil VIII Kabupaten Cilacap, Kebumen. Dia ingin menNovita Wijayanti gaspirasikan suara konstituennya ke pusat,” ucap Abdul Wachid, Jum’at (22/2),yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi

Gerinda DPR RI. Pertimbangan Gerinda menerima pinangan Novita Wijayanti, lantaran perhitungan suara di KPUD Jateng, di dua daerah itu (Dapil VIII-red), PDIP mendapatkan 142.074 suara. “Pencapaian perolehan suaranya di atas memenuhi Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Ia juga menjadi perempuan pertama yang menduduki ketua komisi di DPRD Jateng. Meski beliau gagal sebagai calon Bupati Kabupaten Cilacap, namun perolehan suara yang syah mendekati suara pemenang­ nya,” tutur Abdul Wachid. (Dasuki/Semarang)

Napi LP Kerobokan Baku Pukul

Impor Garam Mesti Libatkan Petani

Lapas Kerobokan

Untuk kesekian kalinya Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar diwarnai aksi berdarah. Kali ini giliran dua napi dari blok berbeda terlibat duel berdarah sehingga mesti dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar. Duel maut antarnapi ini dibenarkan oleh Kepala Lapas Kelas II Kerobokan Denpasar, Gusti Ngurah Wiratna. “Keributan antar-dua napi saja,” kata Wiratna saat dihubungi Aktual, Minggu (3/3). Perkelahian itu, kata Wiratna, dilakukan oleh Samsul dan Seno. “Seno tinggal di Blok C2, sementara Samsul menempati Blok I. Wiratna menjelaskan, kini keduanya dirujuk ke rumah sakit karena menderita luka serius. “Peristiwa itu terjadi pukul 15.00 WITA. Kini situasi sudah kondusif,” imbuhnya. (Bobby/ Denpasar)

Kebijakan impor garam yang ditetapkan pemerintah harus melibatkan perwakilan petani garam. Pemerintah mesti menempuh langkah ini agar kebijakan yang diambil mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat. “Meski pemerintah terpaksa mengimpor garam karena permintaan domestik yang cukup tinggi, kebijakan itu harus dibarengi upaya pengembangan teknologi jangka panjang. agar tidak terjadi ketergantungan dan membuka peluang Indonesia swasembada garam,” ungkap Peneliti Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM Lukman Baihaki di Yogyakarta, Kamis (28/2). Lukman menyayangkan belum adanya upaya signifikan menggenjot teknologi pengolahan garam. Bahkan, belum ada insentif bagi petani garam. (Anton/Yogyakarta)

AKTUAL | Maret 2013

51


P I L I HA N N U S A N TA R A | Dukung Istri di Pilkada, Ketua PDIP Malang Dipecat

Peni Suparto

Kisruh rebutan rekomendasi antara Heri Pudji Utami (Bunda HP), istri Ketua DPC PDIP Malang, Peni Suparto, dengan Sri “Yayuk” Rahayu, istri Ketua DPD PDIP Jatim, berujung pembebastugasan Peni Suparto dari kursi ketua DPC PDIP Malang. Peni dianggap telah melakukan perbuatan yang menimbulkan keresahan di

PPP Rekomendasi KarSa

Hutan Alam Terancam Pemprov wajib cermat menyimak SK Menhut No 3803/Menhut-VI-BRPUK/2012 yang mencadangkan luasan HTI di Kalimantan Barat sampai 827.614 hektare, karena mencakup banyak perkampungan penduduk. Rencana pengembangan HTI itu merupakan peringatan dini bagi Pemprov Kalbar. Ketidakcermatan, dinilai Staf WWF Kalbar, Ian Hilman di Pontianak, Minggu (24/2), berpotensi memicu konflik dengan masyarakat. Konflik sosial, menurut Direktur Link-AR Borneo, Asmungin, terbanyak terjadi di lokasi HTI. Contoh tahun 2010 di Desa Nanga Sejirak, Sintang, dan tahun 2012 di Desa Labai Kecamatan Simpang Hulu, Ketapang. Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BP2HP) Wilayah X Pontianak, mencatat luas HTI telah mencapai 2.429.807 hektare. Belum termasuk 827.614 hektare pencadangan area. Target nasional HTI dalam Renstra Kemenhut sembilan juta hektare. Padahal kondisi faktual luas HTI tahun 2011 sudah melebihi 10 juta hektare. Karena itu perlu moratorium sementara izin HTI. (Aceng/Pontianak)

52

DPP PDIP dan keluar dari rambu-rambu partai. Sekretaris DPD PDIP Jatim Kusnadi, Minggu (17/2) di Malang, menyatakan pemecatan Peni ini karena dia ngotot mencalonkan istrinya, dengan tidak mau mendaftarkan kandidat lain, Sri “Yayuk” Rahayu, sebagai calon wali kota dari PDIP Malang. Dalam SK bernomor 240/KPKS/ DPP/II/ 2013 tentang pembebastugasan Peni ini tercantum pula nama Wijiyanto Amd, yang dibebastugaskan dari jabatan sekretaris DPC PDIP Malang, beserta Suparto. SK juga menyebutkan bila ada kader yang terbukti menyimpang, maka DPP akan melakukan evaluasi. Untuk mengisi posisi Ketua DPC PDIP Malang, ditunjuk Walikota Batu Eddy Rumpoko, dan Priyatmoko Oetomo sebagai Sekretaris. Priyatmoko juga calon nomor dua walikota Malang dari PDIP. (Hamzah/Malang)

Suryadharma Ali

PPP merekomendasi duet Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa) maju lagi dalam Pilgub Jatim 2013. Ketum PPP Suryadharma Ali di Surabaya, Sabtu (23/2) memastikan rekomendasi akan turun saat Muswil PPP pada awal Maret. PPP menilai kepemimpinan KarSa selama empat tahun membuat kondisi Jatim dinamis dan harmonis. Apalagi program yang dijalankan juga pro rakyat. Contoh, pendidikan pesantren dan diniyah yang diakui dirasakan konkret. PPP berharap KarSa menang satu putaran. (Yudhi/Surabaya)

AKTUAL | Maret 2013


| DU NI A pantai timur Semporna setelah laporan-laporan mengatakan kelompok bersenjata itu terlihat di sana. Tim disergap pada saat kedatangan, setidaknya lima polisi dan dua orang bersenjata tewas dalam baku tembak tersebut. “Saya telah memerintahkan polisi datang di daerah, dan situasi terkendali,” kata Ismail, Minggu (3/3). Ismail mengatakan, pihaknya sedang memburu 10 orang yang diyakini telah menyusup di dua desa di wilayah Kunak, yang terletak di antara Semporna dan Lahad Datu di mana sekitar 180 Tentara Kesultanan Sulu, yang telah bersembunyi di satu Desa Tanduo selama tiga minggu. Pantai timur daerah Sabah telah berada dalam situasi tegang setelah baku tembak pecah antara pasukan keamanan dan kelompok Sulu Jumat pagi di mana dua polisi komando dan 12 pria bersenjata tewas.

KARZAI KUTUK SERANGAN TENTARA NATO

P

residen Afghanistan Hamid Karzai mengutuk serangan helikopter Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang menewaskan dua bersaudara, keduanya berusia di bawah tujuh tahun. Kedua bocah laki-laki itu tengah menjaga ternak dan mengumpulkan kayu bakar di provinsi selatan, Uruzgan, ketika tewas pada Kamis (28/2), dalam peristiwa yang membuat pasukan pimpinan NATO itu meminta maaf. Kematian warga oleh pasukan asing sering memicu kemarahan di Afghanistan sejak Taliban digulingkan pada 2001 dan Karzai menyatakan kejadian terkini itu menun­ jukkan kesalahan dalam cara penanganan gerilyawan. “Pemerintah berulangkali menekankan bahwa perang melawan terorisme tidak dapat berhasil di desa dan rumah warga Afghanistan, melainkan di persembunyian dan tempat aman di luar perbatasan kita,” kata Karzai, Minggu (3/3). Korban di kalangan warga oleh pasukan NATO men­ jadi salah satu yang paling peka dalam perang melawan ge­ ril­yawan Taliban, yang memicu kecaman keras Karzai dan kemarahan rakyat.

POLISI MALAYSIA TEWAS DALAM AKSI BAKU TEMBAK

S

etidaknya lima po­ ­li­si tewas dalam pe­ nyergapan terha­ dap kelompok bersen­ jata di negara bagian Sabah Malaysia. Ins­ pektur Jenderal Po­­li si Ismail Omar menga­­takan, tim polisi dikirim ke satu desa kota

50 MILITAN MALI TERBUNUH

S

edikitnya 50 militan terkait Al Qaida tewas selama be­ berapa hari terakhir ini dalam bentrokan dengan pasukan Prancis dan Mali di dekat kota Gao, Mali utara, kata satu sumber militer, Minggu (3/3). “Pertempuran terus berlangsung pada Minggu pagi se­ kitar 60 kilometer sebelah utara Gao antara militan garis ke­ras dan pasukan Mali yang dibantu militer Prancis. Kami telah menguasai keadaan,” kata sumber militer Mali itu. Militer berkuasa di Mali mengklaim bahwa militan yang tergabung dalam Gerakan Keesaan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) mengalami kekalahan besar selama pertemuran yang berlangsung di In-Manas. Pasukan yang dipimpin Prancis merebut kembali Gao pa­da 26 Januari dari militan terkait Al Qaida yang menguasai wilayah Mali utara selama 10 bulan setelah kudeta militer. Prancis, yang bekerja sama dengan militer Mali, pada 11 Januari meluncurkan operasi ketika militan mengancam ma­ju ke ibu kota Mali, Bamako, setelah keraguan berbulan-bulan mengenai pasukan intervensi Afrika untuk membantu me­ngusir kelompok garis keras dari wilayah utara.

AKTUAL | Maret 2013

53


CSR |

IBM, BAGIMU ANAK NEGERI

H

Ilustrasi

ari ini, apa yang ada dalam

(IBM), menggagas gerakan kepedulian

akses situs-situs negatif yang dapat

genggaman siswa sekolah

terhadap anak-anak untuk dapat me-

membawa perma­salahan yang sangat

da­sar? Smartphone canggih,

lek teknologi agar tidak terbawa arus

besar.”

tablet serbaguna atau ber­

negatif dari perkembangan dunia tekno.

Untuk itu, perlu sebuah gagasan

bagai gadget games yang dimainkan

Senior Corporate Citizenship &

yang dapat membantu mengarahkan

saat jam istirahat. Jadi, jangan heran,

Corporate Affairs (CCCA) Manager,

anak-anak pada tindakan positif dalam

kemajuan teknologi yang begitu pe­sat

Santi Dian Sari Sarino, program cor­

mengenal tekhnologi. “Untuk menu-

memaksa mereka menuruti apa yang

po­ rate social responsibility (CSR) ini

ju ke arah itu kita tidak bisa sendiri. IBM

ditawarkan guna memenuhi kebutu­

menitikberatkan pada bidang pen­di-­

bekerja sama dengan pelaku IT profe-

han atau sekadar menjaga gengsi di

dikan dan dimulai sejak usia dini dengan

sional membuat sebuah teknologi

ling­ku­ngan sosialnya.

memopu­lerkan perkembangan tekno-

cang­gih yang perlu suatu bimbingan

Sayangnya, kemajuan tersebut

logi. “Tidak dapat dipungkiri di era se­

sehingga tidak terjadi pe­nyimpangan

membawa dampak negatif yang tidak

ka­rang teknologi terasa begitu dekat

yang berdampak besar,” tu­turnya.

dapat dihindarkan. Bayangkan, orang-

dengan lingkungan sejak usia kecil hing­

tua mendapati anaknya tengah me­

ga dewasa,” ungkap Santi di

nonton situs yang berisi konten por­

Jakarta, baru-baru ini.

nografi dan kekerasan di internet yang

Coba kita lihat, di kota-

dengan mudah bisa diperoleh melalui

kota besar, saat anak-anak se-

gadget.

dang rewel, orangtua sudah

Melihat fenomena tersebut, salah

memberikannya

komputer

satu perusahaan teknologi informasi

tablet, tanpa orangtua tahu

yang berbasis di Amerika Serikat, Inter­-

apa yang mereka akses di

national Business Machines Corporation

sana. Bisa saja mereka meng-

54

AKTUAL | Maret 2013

Ilustrasi


| CSR

gerakan Integrated dari IBM. “Kita melakukan CSR ini untuk komunitas terdekat kita. Jangan hanya menu­ larkan teknologi positif, tetapi kita juga harus menye­barkannya ke masyarakat sedini mung­kin,” sambung Santi. Dari gerakan ini, Santi berharap,

Program IBM Cares

IBM dapat terus berkontribusi dalam

Menindaklanjuti masalah ini, IBM

un­tuk anak usia 5-10 tahun atau se­

program melek teknologi bagi anak-

merangkul masyarakat dengan mem­

kitar kelas 5-6 SD. Program yang dilun­

anak agar tidak terjebak pada aktivitas

be­rikan pendidikan teknologi agar tidak

curkan sejak 2002 di Indonesia telah

teknologi yang menyimpang.

menyimpang ke arah negatif dengan

menyumbangkan peralatan komputer

IBM diharapkan dapat memberi­

berbasis KidSmart Early Learning Prog­

kidsmart kepada lebih dari 450 SD di

kan sumbangsih serta menekan akses

ram sebagai sebuah program sosial

Indonesia.

ne­ga­­tif dari perkembangan teknologi

yang memberikan donasi berupa per­

Program dasar agar anak-anak

pada anak. “Dan dari program ini kami

lengkapan komputer dari IBM pada

tidak melakukan penyimpangan, pe-

harap IBM dapat menjadi Education for

sekolah-sekolah melalui Kementerian

nyulu­ han yang dilakukan oleh peru­

All,” tutup Santi.

Pendidikan dan Kebudayaan yang ter­

sahaan yang berdiri di Indonesia se-

Selain memberikan penyuluhan

se­bar di 11 provinsi di Indonesia.

jak

Watson

se­kitar 2.500 sekolah yang tersebar di

“Selain itu kami juga diminta Ke­

Bedriffsmachine Java NV ini dikemas

Indonesia, IBM juga melakukan berba­

menterian Koordinator Kesejahtera­an

dengan aplikasi ga­mes sehingga anak-

gai kegiatan sosial. Di antaranya opera­

Rakyat (Kemenko Kesra) untuk dapat

anak tidak me­ ra­ sa jenuh dan tidak

si katarak gratis dan kerja sama dengan

menyejahterakan pendidikan terhadap

sadar bahwa se­benarnya mereka se­

beberapa rumah sakit khusus kanker

anak Indonesia,” kata Santi.

dang menjalani proses penyuluhan.

yang dibantu sekitar 100 relawan IBM

1937

dengan

nama

Kidsmart Early Learning Program

Program yang diusung sejak tahun

untuk mengajar teknologi yang dike­

mengusung pembelajaran interaktif

2004 ini, bukan sekadar penyuluhan

mas dengan aplikasi games di ruang-

ten­tang teknologi dan bahasa Inggris

semata

ru­ang pasien.

melainkan

sebagai

suatu

Onic Metheany | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

55


GAD G E T | Samsung Galaxy Camera

SAMSUNG RILIS KAMERA DILENGKAPI WI-FI

A

plikasi android kini menyebar di setiap smartphone.  Salah satunya Samsung yang konsisten memperkenalkan aplikasi ini. Kini tidak hanya sekedar Operasi Sistem saja, Samsung Galaxy juga menampilkan kamera dengan tenaga Android. Perangkat ini tampak seperti ‘blasteran’ antara smartphone dan camera pocket. Korea Selatan sebagai raksasa teknologi, pertama kali memperkenalkan kamera Galaxy pada acara IFA 2012 lalu di Berlin. Belakangan, gadget tersebut diluncurkan ke beberapa negara pada September. Febuari ini, Samsung mengumumkan kamera Galaxy yang dilengkapi perangkat Wi-Fi. Kamera ini sama dengan model yang sudah ada, namun tidak memiliki konektivitas seluler 3G/4G, melainkan menawarkan dual-band Wi-Fi. Jadi memungkinkan Anda untuk berbagi gambar di mana saja dan kapan saja melalui koneksi internet nirka-

S

Spesifikasi Kamera dilengkapi dengan layar 4,8 inch HD Holiday Clear, LCD touch screen 1280, dengan resolusi 720 piksel, prosesor 1.4GHz, kamera 16 MP dengan 21x optical zoom, memori internal 8GB, micro SD card, fitur konektivitas Wi-Fi yang mendukung sampai 32GB dan memori yang dapat diupgrade dan baterai Li-ion 1.650 Mha. Kamera ini didukung Android Jelly Bean 4.1 dan dilengkapi sejumlah layanan Google, termasuk Play Store, Places, YouTube, Maps, Talk, Chrome dan banyak lagi. Kamera ini dijual dengan banderol Rp4.400.000. (nic)

Cross A10

atulagi persebahan dari CROSS yang menawarkan fitur canggih dengan harga yang ramah di kantong masyarakat menengah, yaitu CROSS A10. Ini merupakan produk ponsel berbasis android yang dibanderol kurang dari Rp1 juta. Menurut Direktur Marketing  CROSS, Janto Djojo, pihaknya ingin semua lapisan masyarakat dapat menikmati fitur-fitur yang tersedia dalam ponsel canggih namun tetaplow budget. “Kita ingin semuanya bisa merasakan kecanggihan teknologi yang hampir sama dengan merek ternama, namun dengan harga murah,” kata Janto. Dalam spesifikasi produk, pada dasarnya tidak ada yang berbeda dengan telepon genggam android lainnya, “Tidak terlalu banyak perbedaan dari pro-

56

bel, maka ini adalah perangkat yang cocok untuk Anda.

CANGGIH DAN MURAH duk yang sudah ada, namun smartphone CROSS ini merupakan gadget yang begitu mengerti penggunanya dalam masalah harga,” tambahnya. Brand dalam negeri yang diproduksi oleh produsen China ini dilengkapi sistem operasi Android Gingerbread V2.3.6 dengan prosesor ARMV7. Layar ponsel didesain lebih besar, yaitu 4 inc dengan HVGA Capacitive Touchscreen dan dilengkapi kamera 2 Megapixel ditambah kamera depan. Anda juga dapat mengakses Wi-Fi, Bluetooth A2DP, dapat beralih fungsi menjadi modem, webcam, dan Portable Hotspot. Segala kecanggihan tersebut dapat Anda nikmati dengan hanya merogoh kocek sekitar Rp800 ribu saja. “Kalau teknologi semakin mahal, kapan masyarakat menengah bawah dapat menikmati? Dengan terobosan CROSS ini, seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati teknologoi canggih terbaru,” tutup Janto. (nic)

AKTUAL | Maret 2013


| OTOMO TI F

Ferrari 458

Si Cantik Lincah NAN Trengginas

F

errari 458 Italia adalah jenis mobil sedan super dari Ferrari yang untuk pertama kali diperkenalkan tahun 2009, menggantikan posisi F430, yaitu sebagai sedan super bermesin tengah 458 guna bersaing menghadapi sedan-sedan super lain yang sejenis di kelasnya. Ya itulah persaingan ketat sedan super era tahun 2010-an, di antara Mercedes Benz SLS AMG, Mc Laren MP4-12C, Lamborghini Gallardo LP569-4, dan Porsche 911 GT2 (997). Kendati desain 458 tetap menggunakan format dasar seperti kebanyakan varian mobil sport ini. Oleh sang perancang, Pininfarina, 458 dibuat lebih aerodinamis. Terutama pada bagian muka 458, dengan bentuk bumper depan yang dirancang dapat berubah untuk lebih mampu mendapatkan downforce saat melaju dengan kecepatan tinggi sehingga semakin stabil. Jika diamati lebih cermat, desain 458 memang terkesan diilhami atau mungkin lebih tepat diadaptasi dari desain Ferrari Enzo. Dengan desain yang tersirat lebih mengutamakan kelincahan, maka 458 akan semakin handal jika dipersenjatai dengan mesin 4.499 CC V8. Di mana 80 persen torsi dari mesin ini terletak pada 570 bhp @ 9,000 rpm, sehingga bisa dibilang Ferrari

458 sebagai varian bermesin tengah pertama yang juga memakai direct fuel injection. Sejumlah keunggulan 458 ialah karena sedan super ini telah menerapkan teknologi modern seperti kopling ganda, transmisi paddleshift (tidak ada pilihan transmisi manual biasa). Yang paling mutakhir adalah 458 juga dilengkapi F1 traction controle dan E-diff untuk menjaga kestabilan, terutama saat berbelok pada kecepatan tinggi. Dengan paduan teknologi dan desain tadi, tidak heran jika performa 458 ini bisa mencapai akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam tempo 3,4 detik. Sementara kecepatan maksimal yang bisa dicapai 458 ini adalah 325 km/jam. Sebagai catatan bagi para pecinta Ferrari, dalam mengembangkan performa 458 ini, para perancangnya telah melibatkan sang pembalap andalan, Michael Schumacer. Kalau anda tertarik, silakan mencobanya. Tapi bagaimana kita bisa menikmati sensasi Ferrari ini, jika tidak ada tempat yang memadai untuk memacu di aspal Jakarta? Apa harus ke Sepang di negeri jiran ?

Dhia Prekasha Yoedha | Oki Baren

AKTUAL | Maret 2013

57


KUL IN E R |

Yuk, Cicipi Aneka Ragam Menu Rujak Khas Nusantara Pedas, buah, bumbu kacang, emhhh... Mendengar kombinasi dari ketiga kata tersebut, ingatan langsung melayang pada hidangan rujak yang menjadi warisan kuliner di Indonesia. Tapi, tahukan Anda bahwa jenis kudapan ini memiliki variasi dalam pembuatannya loh. Yuk, mari kita telusuri beragam varian makanan yang biasanya dicampuradukkan dalam menu racikan rujak, khas dari pelosok nusantara.

Rujak Soto, Bayuwangi

Sebuah kelezatan dari Banyuwangi, Jawa Timur, perpaduan unik antara daging sapi dan soto rujak cingur. Makanan khas daerah ini diracik dari rujak yang dituangkan di atas panasnya soto. Rujak cingur Bayuwangi ini tidak mengandung petis sebagai salah satu bahannya.

Rujak u `Groeh, Aceh

Rujak ini lahir di Provinsi Aceh, terdiri dari daging kelapa yang masih sangat muda dan lembut, buah pepaya mengkal, cabai, gula, aren, es, garam, dan sedikit jeruk nipis. Sangat nikmat jika dihidangkan dalam keadaan dingin.

Rujak Kuah Pindang, Bali Selatan

Rujak ini menggunakan saus yang berasal dari kuah ikan pindang. Salah satu ikan yang dipindang adalah ikan lemuru. Ikan yang biasa digunakan untuk olahan sarden ini memiliki citarasa dan aroma yang sangat kuat. Untuk menikmatinya, Anda dapat menggunakan ragam buah seperti mangga, jambu, mentimun, bengkuang, dan buah-buahan lainnya yang biasa digunakan pada rujak bumbu kacang.

Rujak Cingur, Jawa Timur

Bagi pengemar makanan tradisional khas Surabaya pasti sudah tak asing lagi dengan menu yang satu ini. Dalam bahasa Jawa, cingur berarti mulut, karena bahan utama dari rujak ini adalah irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dihidangkan dengan irisan mentimun, bengkuang, mangga, nanas, kedondong, lontong, tahu, tempe serta sayuran seperti kecambah, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari petis udang, air yang digunakan untuk mencairkan gula merah, cabai dan kacang tanah yang diulek serta ditambah bumbu khas lainnya yang menghadirkan sensasi rasa nan unik.

Wah, ternyata keanekaragaman makanan yang satu ini sangat menggoda untuk dinikmati satu persatu. Tapi ingat, karena rujak lebih dominan rasa pedas, sebaiknya Anda tidak kalap saat menyantap makanan khas Indonesia ini. Selamat mencoba. (nic) 58

AKTUAL | Maret 2013


| KOMUNI TAS

MALAS HADAPI MACET? YUK, GABUNG NEBENGERS

J

akarta dan macet. Boleh jadi, ke­ duanya ibarat sejoli yang serasi.­Ke­ padatan lalu lintas jadi pemandangan lumrah di jalanan Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah berujar bahwa untuk mengatasi kemacetan di Jakarta tak semudah membalik telapak tangan. Bagi sebagian warga Jakarta, macet justru menimbulkan ide kreatif dengan membentuk komunitas yang disebut Nebengers. Ide sederhana ini memiliki cita-cita yang luar biasa, yakni mengurai kemacetan. Dari namanya sudah bisa ditebak, komunitas ini saling bekerja sama untuk urusan transportasi. Komunitas ini mencari dan memberi tebengan atau tumpangan. Nebengers merupakan komunitas yang dibuat berdasarkan kebutuhan mobilitas masyarakat. Berdiri pada 7 Desember 2011, komunitas ini berusaha menjembatani simbiosis antara pengguna kendaraan pribadi dengan para pengguna transportasi publik untuk bisa melakukan mobilitas bareng ke tempat tujuan.

Komunitas ini aktif di situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twi­tter. Fitur jejaring sosial media dipilih sebagai alat menjamin keamanan selama di perjalanan. Menurut Andreas Aditya (26), pendiri komunitas ini, social technology seperti Facebook, Twitter & website nebengers.com, membantu membangun kepercayaan dengan orang yang bahkan belum dikenal. “Saya kasih dua akun untuk kamu pilih, dua-duanya belum pernah kamu kenal. Satu akun Twitter A dengan followers sebanyak 50 ribu dan satu lagi akun B dengan follower sebanyak 13. Manakah yang akan kamu pilih untuk sebuah transaksi tebeng-menebeng?” jelas Beng-beng, sapaan akrab Andreas. Diakuinya, tak gampang membangkitkan kepercayaan orang. Karena memberi tebengan atau menebeng rentan dengan stigma negatif. Ia me­ngatakan komunitas ini, berusaha membangun kepercayaan masyarakat, bahwa masih ada orang yang berbaik hati memberikan tumpangan, atau sebaliknya.

AKTUAL | Maret 2013

Sampai saat ini, partisipan Nebengers sudah lebih dari 13 ribu followers dari Twitter resmi @nebengers. “Anggotanya sudah sekitar 300 orang dari Jabodetabek dan Bandung yang sudah bergabung dalam website nebengers. Rencananya kedepan komunitas Nebengers akan menjangkau seluruh Indonesia.” kata Andreas. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa tidak perlu peduli dengan memberi tumpangan atau sebaliknya pada orang yang dikenal saja. Dengan komunitas ini, selain mempererat persaudaraan, menambah teman serta menjadi jalur networking baru untuk teman-teman berbisnis dan tentunya dapat mengurai kemacetan,” tutupnya.

Onic Metheany | Oki Baren

59


W I S ATA |

| WI SATA

Yuk, Seruput Kopi ‘Joss’ di Malioboro

M

enyeruput secangkir  kopi panas memang bisa dilakukan di mana saja dan dalam suasana apa pun, baik pada situasi formal maupun rileks. Namun, di Yogyakarta Anda bakal disuguhi satu cara asyik dan unik menikmati kental dan pahitnya kopi. Ya, di Kota Pelajar ini, Anda bisa menyeruput kopi sembari kong­ ko-kongko dan bercengkerama ber­ sama sahabat di warung angkringan. Ada yang beda dari warung ang­ kringan Lik Man yang berdempetan dengan tembok di sisi utara dari Sta­ siun  Tugu, Yogyakarta. Ya, warung ‘sego” kucing (sekepal nasi dengan secuil lauk sambal ikan teri) ini menyu­ guhkan minuman kopi hi­ tam lokal yang dinamai kopi joss. Ini merupakan minuman kopi hitam lokal yang pembuatannya hampir sama seperti kopi lain pada umum­ nya. Namun yang membedakannya adalah adanya penambahan bara api yang masih menyala panas ke da­ lam secangkir kopi yang siap disajikan sehingga menimbulkan suara berde­ sis. Suara berdesis ini lah yang men­ gilhami na-ma kopi joss. Warung sederhana di salah satu pojok kota tua ini buka setiap men­ jelang petang, mulai pukul 18.00– 01.00 WIB. Tidak ada kata sepi pengun­jung di warung ini. Mereka yang ingin melewatkan malam sem­ bari menikmati sajian kuliner khas angkringan, harus siap-siap antre saking banyaknya pembeli.

Ilustrasi

Dengan lesehan beratap langit, tak hanya warga lokal, turis asing pun kerap ikut nongkrong di gelaran tikar yang memanjang di pinggir jalan yang disediakan warung itu. Kelebihan kopi joss itu adalah ka­ dar kafein yang rendah karena telah dinetralisasi arang.  Ini  bukan mi­ tos. Fakta itu telah diungkap dari ha­ sil penelitian mahasiwa Universitas Gadjah Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man. Asyiknya lagi,  untuk menik­ mati sajian ini, pengunjung cukup mero­  g­oh kocek Rp3000/cangkir. Seumpama sudah puas menelu­ suri Malioboro dan berbelanja cen­ deramata, silakan berjalan ke arah utara, sedikit melompati rel hingga menemukan jalan kecil ke arah barat. Di sana, kita bisa menemukan sebuah warung dengan ciri ada dua buah ba­ kul dari bambu, dan di depannya ter­ dapat anglo dengan arang yang mem­ bara, serta deretan gelas yang ditata. Itulah lapak ‘Sego Kucing’ Lik Man.

Selain menyajikan kopi joss, bagi yang tidak suka kopi ada juga minuman teh manis Rp1.500, jeruk, jahe, serta wedang tape ketan Rp 2.500. Aneka gorengan pun dijajakan dengan harga bersahabat Rp1000. Namun, yang membuat orang dari berbagai strata sosial, seperti bu­ dayawan Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Emha Ainun Nadjib, Bon­ dan Nusantara hingga pelawak Mar­ woto, kesengsem dengan suguhan khas Yogyakarta itu adalah suasana warung yang temaram dan selalu hangat dipenuhi gelak tawa. Kadang, saat pembicaraan se­ dang seru-serunya itu, spontan bisa terhenti demi jeda sesaat, seperti memberi kesempatan untuk meng­ umpulkan energi lagi, terutama ketika deru kereta malam melintas masuk atau keluar dari Stasiun Tugu yang memekakkan telinga.

Anton W | Oki Baren

60

AKTUAL | Maret 2013


| BUDAYA KARINDING

EFEKTIF USIR HAMA SEKALIGUS SEBAGAI PEMIKAT WANITA

T

ahukah Anda Indonesia memiliki alat musik tra­ disional multifungsi? Se­ lain untuk sarana hibu­ ran, alat musik tradisional juga ada yang dimanfaatkan sebagai pengu­ sir hama, bahkan menjadi pemikat lawan jenis. Alat musik tradisional tersebut adalah Karinding. Bagi etnik Sunda, bunyi yang di­ hasilkan alat musik tiup yang mirip suara jangkrik, wereng, dan burung ini dimanfaatkan untuk mengusir hama penyerang tanaman padi. Be­ berapa tempat yang biasa membuat karinding dari pelepah daun enau, antara lain seperti di lingkung Cita­ miang, Pasirmukti (Tasikmalaya), Lewo Malangbong (Garut) dan Ci­ kalongkulon (Cianjur). Di Limbangan dan Cililin, ka­ rin­d ing dibuat dari bambu, dan biasa dipakai kaum Hawa. Dilihat dari bentuknya yang seperti tusuk konde sehingga bisa dijadikan peng­ hias sanggul wanita, atau kerap dise­ but Karinding Wadon. Sedangkan Ka­rinding Lanang terbuat dari daun pohon enau, yang sesuai  dengan namanya, kebanyakan dipakai kaum lelaki. Karinding jenis ini bentuknya lebih pendek supaya bisa diselipkan dalam wadah rokok. Alat musik ini dibentuk dalam tiga ruas berukuran kurang lebih 10cm x 2cm. Adapun cara memain­ kannya adalah dengan menempel­ kan bagian ujungnya pada bibir, lalu tepuk bagian pemukulnya agar

Seniman memainkan karinding

tercipta resonansi suara. Efek getar­ an muncul dari ruas bagian tengah yang dipotong. Suara dari getaran jarum karin­ ding menimbulkan suara low decibel, sehingga alunan harmonisasi alat musik dan alam begitu menyatu. Pukulan pada bilah lentur akan menghasilkan vibrasi suara. Vibrasi ini akan tertampung di dalam rongga mulut yang berfungsi semacam reso­ nator atau wadah gema. Bentuk­an rongga mulut akan mengatur vibrasi menjadi nada yang diingin­kan. Nada ini bisa dibuat lebih nya­ring dengan bantuan tabung suara dari bambu. Harpa Dewa Zeus Sejumlah sumber menyatakan karinding telah ada jauh sebelum alat musik kecapi. Jika kecapi telah berusia sekira lima ratus tahunan, maka karinding diperkirakan ada AKTUAL | Maret 2013

sejak enam abad lampau. Karinding bukan hanya ada di Jawa Barat atau Priangan saja, me­ lainkan dimiliki berbagai suku di tanah air, bahkan suku bangsa lain­ nya. Di Bali bernama genggong, Jawa Tengah disebut rinding, karim­bi di Kalimantan, dan beberapa tempat di negara lain menamainya dengan Zeus Harp (harpa Dewa Zeus). Isti­ lah musik modern menyebut karin­ ding ini dengan sebutan harpa mu­ lut (mouth harp). Di Jawa Barat, Karin­ d ing diguna­kan kaum lelaki untuk me­ mikat hati dara yang disukainya. Karinding, pada saat itu, adalah alat musik yang populer di kalangan anak muda hingga para gadis pun akan memberi nilai lebih pada jejaka yang piawai memainkannya. Onic Metheany | Oki Baren

61


OA S E |

BELAJAR DARI LARON KH. Drs. Asyari Tafsir*

K

arena sinar matahari, kit a   mampu   mel i hat   d an membedakan bentuk dan warna, kebaikan dan ke­ burukan. Dengan sinarnya kita meng­ hangatkan diri dan tidak mati beku. Dengan tenaganya dapat dikelola menjadi bermacam bentuk energi. Dengan sinar matahari lah, tana­ man tumbuh indah, pepohonan ber­ buah. Berbagai rasa, manis, pahit, ma­ sam, berbagai bentuk dan warna. Bebatuan berproses menjadi emas, perak, berlian, merah delima, zam­ rud atau safir. Aduhai betapa bermanfaatn­ ya eng­ kau, wahai matahari! Kita hanya bisa mengambil manfaat darimu, tapi tidak mungkin men­ jadi dirimu.... Berjarak antara kita dengan matahari, tidak dengan ukuran “kilometer” tetapi dengan “ta­ hun  cahaya”. Apa jadi­nya, jika ma­ tahari berjarak, matahari tidak ber­ putar pada porosnya, bumi tidak mengelilingi matahari, tidak di”hi­ jab” (dilapisi) ozon yang transpar­ an? Maka kehancuran yang terjadi. Namun laron, dia justru ter­ bang mencari dan mengelilingi sum­ ber cahaya (lIlin, lampu). Dia tidak lagi peduli ada atau tidaknya lapisan “ozon”. Sadar kalau dia akan hancur terbakar, seperti teman-temannya. Apa yang engkau cari wahai Laron? “Cahaya Abadi”.....”Cahaya Haq”. .....”Cahaya Kebenaran”,.....walau un­ tuk itu aku hancur. “Dan katakanlah, Yang benar tel­

62

ah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”(Q.S.al~Isro’ 17:81) “Tiap~tiap sesuatu pasti bina­ sa, kecuali wajah-Nya (Allah)”.(Q.S. Al~Qoshosh 28:88). Lalu mengapa seekor laron tak peduli tubuhnya bisa hancur untuk sekadar memperoleh pantulan caha­ ya? Ternyata, laron lebih mementing­

kan intuisi dari pada pengalaman in­ derawi. Contoh: rasa lapar, haus, marah, senang. Tidak ada satupun dari hal-hal tersebut yang terwujud. Tapi terasa le­bih nyata ditangkap dibandingkan hal-hal yang terwujud dan terindera. Terlebih ketika kita memejamkan mata. Mengapa kita lebih menghargai tubuh? Yang hakikatnya sekadar pem­ bungkus “Inti Hidup”, yang lebih ber­ harga dibanding pembungkusnya. AKTUAL | Maret 2013

Manakala kemasannya indah, me­ wah, sedangkan benda yang dibung­ kus tidak berharga, itu adalah Kebo­ hongan Yang Nyata, Kemunafikan.. Alangkah indahnya jika pembungkus indah dan yang dibungkus jauh lebih indah lagi. Alam satu dengan lainya berjarak, memiliki batasan dan tugas masing­masing. Satu dengan lainnya take and give, kait mengait, saling mengambil manfaat. Allahu Akbar.... Siapapun atau apa­pun tidak akan makrifat (menge­ nal) Allah dengan sebenarnya kecuali Allah sendiri. Dekatnya Allah dengan kita ja­ ngan dipahami seperti dekatnya suatu benda dengan benda lain atau dekat­ nya jarak antara satu dengan lainnya. Dekat semacam itu mustahil. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada pada urat lehernya” (Q.S. QOF 50:16) Merupakan kiasan betapa Allah Maha Mengetahui keadaan manusia yang paling tersembunyi sekalipun. Mengetahui yang nyata, yang rahasia dan apa yang lebih rahasia dari raha­ sia. “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Dhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al~Hadid 57:3). Pengajar Kitab Al Hikam Ibnu Ath Thoilah dan Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahl, tinggal di kota Malang


| BI SNI S AKTUAL | Maret 2013

AKTUAL | Maret 2013 AKTUAL | Maret 2013

63


B I S NI S |

64

AKTUAL | Maret 2013


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.