b.
(2)
Gundul, Pulau Tikus, Pulau Lancang Besar, Pulau Lancang Kecil, Pulau Bokor, Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, Pulau Damar Besar, Pulau Bidadari, Pulau Kelor, Pulau Anyer Besar, dan Pulau Nirwana; dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara di Pulau Dua Barat, Pulau Dua Timur, Pulau Gosong Rengat, Pulau Pembelokan, Pulau Pateloran Timur, Pulau Penjaliran Timur, Pulau Penjaliran Barat, Pulau Jagung, Pulau Ringgit, Pulau Sebaru Besar, Pulau Sebaru Kecil, Pulau Lipan, Pulau Hantu Barat, Pulau Hantu Timur, Pulau Malinjo, Pulau Sepa Besar, Pulau Semut Besar, Pulau Jukung, Pulau Melintang Besar, Pulau Putri Barat, Pulau Tondan Barat, Pulau Tondan Timur, Pulau Matahari, Pulau Bira Besar, Pulau Bira Kecil, Pulau Genting Besar, Pulau Genting Kecil, Pulau Panjang Besar, Pulau Panjang Kecil, Pulau Kelapa, Pulau Karang Bongkok, Pulau Kotok Besar, Pulau Semaduan, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Karya, Pulau Karang Besar, dan Pulau Gosong Air.
Rencana pemanfaatan dan pengelolaan ruang di kawasan terumbu karang dan padang lamun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dengan ketentuan sebagai berikut: a. b. c. d. e.
tidak menggunakan bahan peledak, bahan beracun, dan/atau bahan lain yang merusak ekosistem terumbu karang; tidak menggunakan peralatan, cara, dan metode lain yang merusak ekosistem terumbu karang dan padang lamun; tidak diperbolehkan kegiatan budidaya yang berpotensi mengurangi tutup vegetasi atau terumbu karang; dan tidakmemasukkan biota dan material apapun ke dalam areal tersebut; dan tidak diperbolehkan menambang dan mengambil terumbu karang yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem.
(3) Pelaksanaan pemanfaatan dan pengelolaan ruang kawasan terumbu karang dan padang lamun sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 39 (1) Rencana kawasan lindung daerah bawahannya di kawasan mangrove sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf d ditetapkan di Muara Angke Kecamatan Penjaringan. (2) Rencana pemanfaatan dan pengelolaan ruang di kawasan mangrove sebagaimana disebutkan pada ayat (1) diarahkan melalui: a. b. c.
pengembangan kawasan mangrove untuk pengamanan abrasi pantai; pelestarian ekosistem mangrove untuk melindungi biota laut; dan rehabilitasi vegetasi mangrove.
(3) Rencana pemanfaatan dan pengelolaan ruang di kawasan mangrove sebagaimana disebutkan pada ayat (2) dengan ketentuan sebagai berikut: a.
tidak melakukan konversi ekosistem mangrove; dan 36