Agro Swakarsa Edisi 07 / 2013

Page 20

20

AGRO SWAKARSA | Edisi 07/2013

banyak negara termasuk Indonesia. Vietnam juga merupakan salah satu eksportir utama rempah-rempah. Untuk lada hitam, tanaman paling penting di sektor ini, Vietnam telah menjadi eksportir terbesar nomor dua. Sektor lada Vietnam sangat berorientasi ekspor, di mana ekspor mencakup 95% produksi. Pada tahun 2009, Vietnam mengekspor 134.264 ton lada, meraih total pendapatan ekspor sebesar US$ 348 juta, menciptakan rekor baru dalam volume ekspor dan nilai produk lada, melebihi tiga negara pengekspor lada besar yakni Indonesia (40.000 ton), Brazil (32.000 ton) dan India (22.000 ton). Pada tahun 2010, Vietnam mengekspor 116.000 ton (US$ 419.000); tahun 2011

mengekspor 120.000 (US$ 720.000 juta). Menurut data Vietnam Pepper Association (VPA), dalam delapan bulan pertama tahun 2012 total nilai ekspor lada mengalami kenaikan 3,7% menjadi US$ 581 juta, sedangkan volume ekspor lada mengalami penurunan 16,7% menjadi 83.000 ton dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat ini Vietnam mampu memasok sekitar 40–50% dari seluruh ekspor lada global. Tujuan utama lada Vietnam beralih dari negara-negara ASEAN pada tahun 1990-an menjadi AS, UE, dan Timur Tengah pada tahun 2000-an. AS tampil sebagai pembeli terbesar, diikuti oleh India, Negeri Belanda, Jerman, dan Arab Saudi.

Vietnam:

Raksasa Lada Dunia

K

antor Statistik Vietnam melaporkan bahwa negara itu telah mengekspor lada sebesar 85.000 ton pada enam bulan pertama tahun ini. Nilai dari ekspor tersebut tercatat mencapai US$ 554 juta (sekitar Rp.5,54 triliun), yang sekaligus menempatkan Vietnam sebagai eksportir lada terbesar dunia. Volume ekspor lada Vietnam pada semester pertama tahun ini tercatat naik tajam sebesar 22,2 persen, sementara nilai ekspornya tercatat naik 17,3 persen. Sementara laporan lain menyebutkan, harga ekspor rata-rata lada Vietnam turun lebih dari 4 persen dan berada di posisi US$ 6.554 per ton. Amerika Serikat dan Jerman merupakan pembeli terbesar lada Vietnam selama periode tersebut, dengan berkontribusi 33% dari total nilai ekspor lada Vietnam. Permintaan dari AS dan Jerman

tercatat meningkat tajam, dengan mengalami pertumbuhan volume ekspor masing-masing sebesar 93,5% dan 20,4%. Sementara berdasar nilai kedua negara tersebut tercatat mengalami kenaikan masing-masing sebesar 84,1% dan 15,2%. Pihak Asosiasi Lada Vietnam (VPA) memperkirakan, Vietnam tahun ini akan memanen sekitar 90.000 hingga 95.000 ton, dari lahan seluas 60.000 hektar. VPA juga menyatakan bahwa terdapat sekitar 10.000 hingga 15.000 ton lada impor dari negara lain yang akan di re-ekspor, sehingga total jumlah lada yang memenuhi syarat untuk di ekspor menjadi 105.000 hingga 110.000 ton tahun ini. Pada tahun lalu, Vietnam mengekspor 119.000 ton lada senilai US$ 808 juta. Lada Vietnam tercatat terkirim di lebih dari 80 negara dan wilayah di seluruh dunia.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.