Media Umat _ 88

Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Harga Rp. 6000,- Luar jawa Rp. 7500,-

FREEPORT PERAMPOK Kontrak Belum Habis Minta Perpanjangan Hingga 2041 www.mediaumat.com

Wawancara: Marwan Batubara

Direktur Eksekutif Iress

Kita Dikadalin Freeport Fokus: Kisruh Sampang

Siapa Pemicu Kerusuhan?

Mercusuar

Teknologi Mudik Negara Khilafah Mancanegara

Iran Dukung Suriah, Memalukan!

Media Nasional

Komnas HAM: Densus 88 Langgar HAM

2

Salam

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Media Pembaca

Salam Redaksi Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu Salam Perjuangan!

Alhamdulillah, setelah hampir sebulan lamanya kami off, kini kami bisa hadir kembali di ruang baca Anda. Bagaimana keadaan Anda? Semoga semangat baru menyertai Anda sebagai hasil shaum Ramadhan sebulan lamanya.

Tak ada salahnya kami menyampaikan kembali 'Selamat Idul Fitri 1433 H', semoga amal dan doa kita diterima oleh Allah SWT, dosa-dosa kita diampuni, dan kita menjadi hamba-hambaNya yang takwa. Kita terlahir kembali seperti anak yang baru lahir dari kandungan ibunya. Amin.

Pembaca yang dirahmati Allah, kalau di Ramadhan lalu kita bisa meninggalkan apa yang dihalalkan oleh Allah, seharusnya kita jauh lebih bisa meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.

Puasa telah menempa kita menjadi hamba yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah. Kita takut kepada Allah. Sayangnya, kalau mau jujur, hal itu hanya terjadi saat Ramadhan. Begitu Ramadhan berlalu, semua kembali seperti sebelumnya. Inilah tantangan yang kita hadapi.

Pembaca yang dirahmati Allah, banyak persoalan yang menempa kaum Muslimin tidak lepas dari lepasnya keterikatan terhadap syariah Islam. Padahal, syariah Islam adalah panduan manusia ketika mereka mengarungi hidup di dunia. Tanpa berpegang pada panduan Sang Pencipta, apa jadinya manusia hidup di dunia? Ya seperti sekarang, dunia tidak harmonis. Dunia seolah hutan belantara. Yang kuat memakan yang lemah. Pemilik modal dengan leluasa menguasai kekayaan milik umat.

Ini pula yang terwujud dalam penguasaan pertambangan di Papua oleh PT Freeport yang kami kupas dalam Media Utama edisi ini. Begitu menggiurkannya emas Papua, sampai-sampai Freeport mengajukan perpanjangan kontrak 20 tahun lagi.

Padahal kontrak yang kedua yang akan habis 2021 pun belum berakhir. Ada apa sebenarnya di kawasan pertambangan itu?

Bagaimana dulu Freeport mendapatkan konsesi untuk mengelola tambang emas terbesar di dunia ini? Dan adakah hubungan rencana perpanjangan kontrak itu dengan kedatangan Menlu AS Hillary Clinton? Lalu bagaimana pandangan Islam?

Pembaca yang dirahmati Allah, selain itu seperti biasa kami akan sajikan menu sebagaimana biasanya. Tentu yang masih hangat dan up to date. Kasus Syiah di Sampang kami angkat di rubrik Fokus. Kalau selama ini media lain banyak menyuarakan teriakan kaum liberal, kali ini kami munculkan bagaimana peristiwa itu sebenarnya dan seperti apa sepak terjang Syiah dari kacamata para ulama (MUI).

Sajian kami di rubrik lainnya tak kalah menariknya. Ada soal bagaimana Islam dulu menangani transportasi di rubrik Mercusuar dan juga soal eksploitasi kecantikan wanita di rubrik Muslimah. Juga ada soal garansi dalam rubrik Ustadz Menjawab.

Kami berharap sajian kali ini bisa memuaskan Anda. Saran dan masukan tetap kami tunggu. Selamat membaca!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

JELAJAHI

www.mediaumat.com

Koordinasi Panitia Liqa Syawal Ulama 1433 H HTI Mojokerto Jawa Timur dengan Banser untuk pengamanan dan ketertiban peserta, Ahad (2/9).

Media Pembaca Calo PNS Sejumlah kabupaten/ kota di Provinsi Lampung kembali merekrut calon pegawai negri sipil daerah (CPNSD). Siapa yang diuntungkan dalam penerimaan PNS? Setiap tahun ribuan penerimaan PNS, sedangkan yang pensiun sedikit sekali, tenaga honor kerjanya yang sudah profesional tidak pernah diangkat. Sementara calon PNS sudah beragam cerita. Jadi yang diuntungkan para calo PNS yang belum pernah ketangkap. Lalu sang calo stor uang suap kepada siapa? Sejak zaman kuda gigit besi sampai hari ini calo dan Bos belum pernah ketangkap. Mengimbau KPK untuk menangkap bos dan calo PNS. Alwis. Bandar Lampung. 06285381460xxx

Tetap Semangat Assalamualaikum Wr Wb. Perjuangan besar, dengan pengorbanan besar baik diri maupun harta.

Maka harus berhasil dan tidak boleh gagal. Hati-hati dan tetap semangat. Jalin hubungan baik dengan Allah SWT lewat shalat dan doa. Jalin hubungan baik dengan manusia lewat silaturahmi dan ahlak mulia. Wasil Almurod. Pondok asShomadiyyah, Tuban. +6285230844xxx

Butuh Pemimpin Mengapa kawanan burung memiliki satu pemimpin? Mengapa kawanan hewan liar saja memiliki satu pemimpin? Mengapa kawanan binatang buas juga memiliki pemimpin? Mengapa setan juga memìliki satu pemimpin yakni Iblis? Mengapa kaum kufar memiliki pemimpin?.. Jawabanya.. Karena mrk sadar pemimpin bgi mereka adalah penjaga, pelindung, pemersatu yang akan menjadikan mereka kuat dan tangguh... Lantas bagaimanakah kaum Muslimin hari ini? Sadarkah yang menjadikan mereka hari ini lemah, bercerai berai bahkan tak berdaya dihadapan musuh-musuhnya.

Tidakkah kiranya jadi pelajaran bagi kita!? Saatnya khilafah memimpin dunia. Abu Hijri. Garut. +6285294186xxx

Say No to Barat Kalau ada kebaikan dari budaya Barat, maka ISLAM telah mendahului semua kebaikannya. Bila tersimpan

keburukan pada budaya Barat, Maka ISLAM talah menjauhkan kita darinya. Kita tidak butuh lagi impor budaya Barat, karena kita (Muslimin) sudah kaya. Karena Allah telah menciptakan kita dengan Islam. Dhina.

Polman, Sulawesi Barat. +6285242110xxx

Revolusi II Assalamu'alaikum wr wb. Sudah hampir seabad umat ini hidup dalam Dark Age Part 2. Revolusi mengakhiri era kegelapan yang pertama dipimpin oleh kaum pemikir yang berani. Alhasil predikat pahlawan pun disematkan pada nama mereka ketika kemenangan itu tiba. Karena itu revolusi mengakhiri Dark Age Session 2 inipun layaknya dipimpin oleh mereka-mereka yang telah dianugerahi gelar sebagai kaum pemikir. Sudah waktunya kaum pemikir tidak lagi duduk manis di belakang meja namun lebih agresif mempropagandakan khilafah yang sudah diujung hidung. Jadilah pemikir-pemikir yang berani dan tidak khianat terhadap hak naluri yang hanya bisa terpuaskan dengan ide syariah dan khilafah. Albus. NTT. +6282340073xxx

Gagalkan Kedubes AS Assalamu'alaikum, tolong kaum MusliminMuslimat khususnya ibukota Jakarta dan seluruh anggota HTI di manapun berada, upayakan pembangunan Kantor Kedutaan Besar Amerika gagal.

Para ustadz, dai, kyai berjuanglah dengan keras agar markas setan tersebut gagal. Kami seluruh umat Islam di Kalteng, khususnya Sukamara terus berdoa dan mendukung perjuangan antum-antum yang dengan gigih bisa menggagalkan pembangunan tersebut.

Aamiin...selamat berjuang semoga Allah SWT selalu bersama kita. Umi Aa Sin. Kalteng. +6285347588xxx

Di Manakah Kalian?

Assalamu'alaikum. Miris, menyedihkan dan tersayat hati ini saat melihat penderitaan saudara kita di Rohingya. Belum usai kesedihan dan kecaman kita akan derita saudara kita di Palestina, Suriah, dll. Mereka masih terus digempur dan ditindas. Lalu sekarang Rohingya.

Lalu apa kita masih saja berdiam diri melihat

SMS Media Redaksi: Pembaca: 081288020261.

081288020261.

SertakanSertakan Nama dan Nama Asaldan Asal

SMS Berlangganan: 0815 978 5498

Penerbit: Pusat Kajian Islam dan Peradaban. Dewan Penasihat : KH Ma'ruf Amien, KH Nazri Adlani, KH Amrullah Ahmad, KH Syukron Makmun, KH Muhammad Arifin Ilham , KH Athian Ali M Dai, Achmad Michdan SH, H Azwir, KH dr Muhammad Utsman, H Hari Moekti, Ustadz Abu Bakar Baa'syir, AGH Sanusi Baco, Lc, KH Syamsuddin Latif, KH DR Miftah Faridl, Dra Hj Nurdiati Akma M.Si, Dra Hj Nurni Akma, Prof Dr Ir Zoer’aini Djamal Irwan MS, KH Husin Naparin, Lc, MA. Penasihat Hukum: Achmad Michdan SH. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Farid Wadjdi. Pemimpin Perusahaan: Anwar Iman. Sidang Redaksi: Hafidz Abdurrahman, MR Kurnia, Harist Abu Ulya, Muhammad Ismail Yusanto, Rochmat S. Labib. Redaktur Pelaksana: Mujiyanto. Redaksi: W almaroky, Zulkifli, Joko Prasetyo, Iwan Setiawan, Zulia Ilmawati, Nanik Wijayati, Febrianti Abbasuni, Kholda. Kontributor Daerah: Rifan (Jatim), Fakhruddin (Babel), Apri Siswanto (Riau), Rikhwan Hadi (Sumbar), Kurdiyono & Ahmad Sudrajat (DIY), Eko (Sultra), Nazar Ali & Handani (Jabar), Bahrul Ulum (Sulsel), Abduh (Kalsel), Budianto Haris (Sumsel), Dani Umbara Lubis (Sumut), Dadan Hudaya (Banten) Desain dan Pracetak: Kholid Mawardi. Keuangan: Budi Darmawan . Marketing: Muhammad Ihsan. Sirkulasi: Wahyudi. Iklan: Aris Rudito, M Rosyid Aziz. Alamat Redaksi: Jl. Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12790. Email: pembaca.tabloidmu@gmail.com. Iklan Pemasaran: Jl. Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12790. Email Iklan: iklan.tabloidmu@gmail.com . Email Marketing: marketing.tabloidmu@gmail.com Hunting Pemasaran: 085711044000 , 087876904000. Hunting Iklan: 081 398 396 221.Rekening: Bank Muamalat No Rek 9064150699 a.n Budi Darmawan.

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Editorial

3

kemungkaran terjadi di mana-mana. Wahai umat Muslim di manakah kalian? Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan.

Sudah saatnya Islam memimpin dunia. Sudah saatnya Sistem Islam diterapkan. Segera rapatkan barisan!! Allahu Akbar! Melly (Ummu Syamil Althaf). Ciomas, Bogor. 0852 80633xxx

Membangun tapi Merusak Media-media sekuler pada umumnya mungkin bisa kita umpamakan orang yang makan bangkai ayam sambil berkata: "Bangkai ayam itu haram, jangan dimakan!" Coba perhatikan, di satu sisi membahas tentang upaya pembangunan, di sisi lain sering menampilkan gambar porno perusak moral. Mengajak membangun, sekaligus merusak.

Padahal kita tahu, para dewan redaksinya tentu orang orang yang berakal dan berpendidikan tinggi. Jadi di mana kurangnya? Barang kali kurang iman. Allah Sang Maha Pencipta itu Maha Pandai. Jadi logis kalau peraturan dari Allah itu (syariat Islam) tak mungkin salah 'konsep'. Tapi di jaman sekuler ini para elite kapitalis masih mengagungkan demokrasi pemuja hawa nafsu. Kini saatnya kita berjuang tegakkan syariah & khilafah rasyidah menurut metode Rasulullah SAW. Allahu Akbar! Rusdi.

Lampung Timur. +6285368653xxx

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga "Sudah jatuh Tertimpa tangga pula" ungkapan yang sesuai untuk mengambarkan nasib rakyat saat ini. Bagaimana tidak, saat musim lebaran banyak rakyat miskin menggunakan sepeda motor dengan bermodalkan beberapa liter bensin saja sudah bisa sampai di kampung halaman. Tapi justru mereka dipersalahkan saat angka kecelakaan meningkat tajam dalam 2 pekan sebanyak 902 orang korban meninggal. Pak JK bilang: subsidi BBM harus dicabut karena hanya dinikmati oleh mereka yang kaya dan dialihkan keinfrastruktur.

Sungguh logika tersebut ngawur, hanya akal-akalan agar BBM naik lagi karena orang kaya di Negeri ini tidak lebih dari 7 % saja & bukankan pemerintah sudah meraup keuntungan dari penjualan BBM +- 90 triliun /tahun?

Mereka menggunakan sepeda motor akibat pemerintah gagal mensejahterakan rakyatnya dengan fasilitas transportasi yang aman dan nyaman dikarenakan SDA banyak dikuasai asing.

Hanya dalam khilafah rakyat bisa dilayani secara hakiki, bukan disalahkan terus,terlalu! Amry. Cibubur. +6285368653xxx .

Komentar untukMU Disebar ke Pemerintah Assalamu'alaikum. Saya sebagai orang yang rajin membaca Tabloid Media Umat mengusulkan, kalau bisa tabloid ini juga dimasukkan ke kantor-kantor pemerintah di daerah. Karena dengan membaca tabloid ini akan menyadarkan aparat-aparat pemerintah yang bekerja di luar aturan Islam. Serta untuk mengubah akhlak mereka semua.

Mudah-mudahan dengan membaca tabloid ini mereka sadar dengan kesalahan masa lalu mereka. H St Alamsyah. Lubuk Basung. +6285272490xxx

Adakan Bedah MU Secara Berkala Assalamualaikum Wr Wb. Alhamdulillah dengan adanya MU bisa sedikit banyak mengimbangi opini di media konvensional yang sering kali itu bertentangan dengan kepentingan Islam dan kaum Muslimin.

Namun sering kali ketika saya dan mungkin juga pembaca lainnya membaca MU masih ada sedikit ganjalan sehingga ingin menanyakan lebih detil. Alangkah baiknya kalau disetiap kota (bukan hanya kota besar) sering-sering diadakan bedah MU, atau temu pembaca MU dengan Redaksi secara berkala. Sehingga para pembaca bisa menimba ilmu langsung dari sumbernya dan umat juga makin tercerahkan dengan membaca MU dan menghadiri Kajian/Forum untuk mengulasnya. Syukran semoga bisa terlaksana. Sigit Nur. Depok. 085691025xxx Wassalamualaikum Wr Wb. Terima kasih atas usulannya.

Kami juga berharap peredaran tabloid ini bisa seluas mungkin.

Karenanya kami pun amat senang jika para pembaca ikut menyebarkan media ini secara sukarela.

Mohon doanya, untuk agenda bedah Media Umat insya Allah akan kita upayakan bisa menjangkau ke setiap kota.

Redaksi.

Bahaya di Balik Kunjungan Hillary Clinton

D

alam rangkaian lawatan diplomatik ke wilayah Asia Timur dan Pasifik, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton pada 3 – 4 September lalu berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini dilakukan di tengah AS sedang memfokuskan kebijakan luar negerinya di wilayah Asia, yang kini menjadi kunci penting pertumbuhan perekonomian dunia dan di tengah kekhawatiran sejumlah negara terhadap pertumbuhan ekonomi dan militer Cina.

Dalam kunjungannya Menlu Hillary melakukan pembicaraan khusus dengan Menlu Marty dan Presiden SBY. Meski tidak dijelaskan secara rinci apa agenda sesungguhnya kunjungan ini, semua ini tidak bisa dilepaskan dari sejumlah isu penting yang terkait dengan kepentingan AS di Indonesia.

Pertama, rencana pemerintah AS untuk membangun gedung baru Kedubes AS di Jakarta. Rencananya, kompleks kedubes baru itu akan meliputi gedung utama dengan 10 lantai, gedung parkir, gedung-gedung penunjang, ruang tunggu konsuler, tiga pintu gerbang dan restorasi sebuah gedung bersejarah di kompleks ini.

Gedung itu akan digunakan oleh para staf kedubes AS dan misi AS untuk ASEAN dengan ruang kerja seluas 36.000 meter persegi. Dengan begitu, Kedubes AS di Jakarta bakal menjadi Kedubes AS terbesar ketiga setelah di Irak dan Pakistan. Proyek senilai U$450 juta (sekitar Rp 4,2 trilyun) ini direncanakan akan selesai dalam lima tahun dan akan melibatkan lebih dari 5.000 pekerja.

Kedua, rencana PT Freeport Indonesia meminta perpanjangan kontrak hingga 2041. Dalam kontrak karya generasi kedua yang dimulai pada tahun 1991, batas kontrak eksploitasi adalah 2021. Mereka punya hak mendapatkan perpanjangan 2 kali 10 tahun atau totalnya hingga tahun 2041. Sebelum habis masa kontrak itu, PT Freeport ingin diperpanjang lagi karena mereka tahu persis besarnya kandungan emas di sana. Freeport baru saja menginvestasikan 125 Juta USD (sekitar Rp 1,1 trilyun) untuk kegiatan pengembangan eksplorasi yang dilakukan jauh keluar area kerja mereka sekarang ini hingga mencapai Puncak Soekarno. Hasilnya, sangat mengejutkan. Di sana ditemukan emas yang kandungannya jauh lebih besar dari apa yang mereka dapatkan selama ini. Tentu saja mereka tidak mau kehilangan peluang yang sangat menggiurkan itu.

Berkaitan dengan kunjungan Hillary Clinton itu, kita perlu mendukung sikap Hizbut Tahrir Indonesia.

Dalam pernyataan persnya HTI dengan tegas menolak kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Indonesia. Sebab, setiap langkah diplomatik pejabat tinggi AS ke negara lain, termasuk ke Indonesia, tidak lain adalah untuk makin mencengkeramkan pengaruh AS sebagai negara imperialis di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, khususnya Indonesia, yang memang sangat strategis bagi kepentingan politik dan ekonomi AS. Oleh karena itu, kepada pemerintah dan rakyat Indonesia diserukan untuk menolak kunjungan itu.

Penolakan yang sama juga ditujukan untuk rencana pembangunan gedung baru Kedubes AS di Jakarta karena fasilitas itu pasti bakal menjadi sarana untuk makin mengokohkan penjajahan AS yang selama ini telah berjalan, khususnya di lapangan politik dan ekonomi. Dan setiap bentuk penjajahan pasti akan merugikan rakyat dan negara Indonesia. Kalaulah tampak bahwa dalam pembangunan gedung Kedubes itu menguntungkan Indonesia karena bakal melibatkan ribuan pekerja dan ratusan pemasok, tapi kerugian yang bakal ditimbulkan oleh penjajahan yang dilakukan oleh AS di masa datang pasti akan jauh lebih besar.

Maka, seharusnya pemerintah Indonesia tidak mengizinkan rencana pembangunan gedung itu.

Penolakan ini harus dilakukan sebagai bukti bahwa pemerintah Indonesia memang benar-benar menjaga keamanan negeri ini. Tapi bila tidak, maka itu juga menjadi bukti bahwa pemerintah telah tunduk pada tekanan negara imperialis sadis itu.

Hizbut Tahrir juga menyerukan penolakan rencana perpanjangan kontrak Freeport. Menurut pandangan Islam, barang tambang yang jumlah kandungannya sangat melimpah seperti yang saat ini dikelola oleh Freeport adalah milik umum atau milik rakyat. Negara harus mengelolanya agar hasilnya nanti digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Membiarkan barang tambang kandungannya sangat banyak itu dikelola oleh Freeport atau perusahaan swasta lain, hasilnya pasti hanya akan dinikmati oleh segelintir orang seperti yang selama ini terjadi. Ini jelas bertentangan dengan prinsip kepemilikan umum dan tujuan pengelolaan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat.

Semakin kokohnya penjajahan Amerika yang ditandai dengan kunjungan Clinton ini semakan menegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah karena hanya dengan penerapan syariah Islam dalam bingkai Khilafah sajalah, negara ini akan benarbenar merdeka baik secara ideologis, politik, ekonomi dan militer serta terhindar dari cengkeraman negara imperialis seperti yang saat ini terjadi.[] farid wadjdi

4

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Media Utama

STOP

PERPANJANGAN KONTRAK

FREEPORT! Indonesia lebih banyak ruginya dibandingkan untungnya dalam kontrak karya pertambangan dengan PT Freeport.

I

ndonesia tampaknya harus gigit jari untuk bisa menikmati kekayaan alamnya sendiri. Betapa tidak, saking nikmatnya mengeruk tambang emas, tembaga, dan perak di Papua, PT Freeport tak mau hengkang dari Indonesia.

Kontrak karya yang seharusnya habis pada 2021 nanti, kini sudah diajukan untuk diperpanjang. Ini adalah perpanjangan yang kedua kalinya sejak kontrak Karya I tahun 1967. Setelah itu ada kontrak karya kedua pada tahun 1991 untuk masa 30 tahun. Kali ini tidak tanggung-tanggung, perpanjangan yang diminta oleh Freeport adalah dua kali 10 tahun alias 20 tahun sehingga berakhirnya pertambangan emas terbesar di dunia itu pada 2041.

Freeport beralasan pihaknya telah mengeluarkan dana investasi untuk membuka tambang baru. Bahkan perusahaan itu telah menyodorkan rencana investasi sebesar 16,9 milyar dolar AS untuk kelanjutan operasional perusahaan hingga 2041 kepada pemerintah Indonesia.

Terhadap permintaan perpanjangan kontrak ini, tampak-

nya pemerintah tak bisa berkutik.

Meski telah menunjuk Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri ESDM Jero Wacik sebagai ketua tim renegosiasi, banyak kalangan menilai hasilnya tidak akan banyak berubah dari kontrak yang ada.

Soalnya, ketentuan yang ada tidak memungkinkan pemerintah bisa bertindak melebihi Freeport. Bahkan untuk mengakhiri kontrak dengan Freeport pun, pemerintah tak bisa. Sebaliknya, Freeport dapat sewaktuwaktu mengakhiri kontrak tersebut jika mereka menilai pengusahaan pertambangan di wilayah kontrak pertambangannya sudah tidak menguntungkan lagi secara ekonomis.

Belum lagi, dalam proses perpanjangan kontrak ini, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton datang ke Jakarta. Bisa jadi, salah satu agenda Hillary adalah memuluskan perpanjangan kontrak Freeport. Langkah ini sama dengan yang dilakukan oleh Menlu Condolezza Rice saat 'menaklukkan' Indonesia agar memberikan konsesi pengelolaan Blok Cepu kepada ExxonMobil.

Bagaimana pun Freeport menjadi salah satu penopang perekonomian Amerika. Perusahaan ini memiliki beberapa tambang emas di dunia. Yang terbesar ada di Indonesia. Dan, beberapa pejabat Amerika memiliki keterkaitan dengan kepemilikan perusahaan ini.

Tak mengherankan, sejak masuk ke Indonesia tahun 1967, dukungan politik pemerintah Amerika terhadap Freeport sa-

ngat besar. Bahkan perusahaan yang awalnya bernama Freeport Sulphur ini menjadi perusahaan asing pertama yang menandatangani kontrak dengan pemerintah Indonesia di awal pemerintahan Soeharto.

Perusahaan ini lebih dari 20 tahun sejak mengeksplorasi tanah Papua tak melaporkan emas yang didapatkannya. Freeport hanya melaporkan menambang tembaga. Padahal, belakangan diketahui tambang-tambang tersebut pun dipenuhi emas.

Bisa dibayangkan berapa besar emas yang telah dicuri oleh Freeport dan dibawa ke Amerika.

Anehnya, pemerintah Indonesia tak pernah mempersoalkan hal itu. Pemerintah seperti mati kutu dibuatnya. Dalam bahasa kasar, pemerintah seperti kambing congek.

Melihat sejarah ke belakang, bisa jadi sikap pemerintah ini akibat utang budi para penguasa saat itu kepada Amerika dan Freeport pada khususnya. Seorang penulis Amerika menulis bahwa ada konspirasi di balik penguasaan Freeport atas Papua yang melibatkan badan intelijen Amerika, CIA. Hubungan CIA dan pemerintah Amerika Serikat serta Freeport saat itu sangat erat.

Munculnya Soeharto yang pro Amerika dan tersingkirnya Soekarno yang anti imperialisme Amerika tak bisa dilepaskan dari konspirasi ini. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum, pengkavlingan kekayaan alam Indonesia—termasuk tambang emas Freeport—dikendalikan oleh Rockefeller, gembong Yahudi dan

kapitalis dunia. Menariknya lagi, UU Penanaman Modal Asing tahun 1967 adalah hasil diktean si Rockefeller. Soeharto tinggal tanda tangan.

Wajar jika Freeport aman hingga sekarang. Berbagai kebijakan yang berusaha mengutakatik posisi Freeport pun mentok.

UU Mineral dan Barubara (Minerba) yang lahir di era reformasi malah setali tiga uang dengan UU Penanaman Modal Asing.

Di luar itu, Freeport menggunakan isu Papua untuk lebih menyandera Indonesia. Isu kemerdekaan Papua ini dimainkan sedemikian rupa agar pemerintah Indonesia tak berbuat macammacam. Dan cara ini cukup ampuh untuk meredam Jakarta.

Penjajahan Keberadaan Freeport di Indonesia secara politik dan ekonomi sangat menguntungkan Amerika. Amerika kian menancapkan kukunya di Indonesia dan dengan mudah merampok kekayaan alam Indonesia secara legal.

Sebaliknya kondisi ini sangat merugikan Indonesia. Negara tiap tahun harus mencari utang untuk mengelola negara, sementara di depan mata emas berjuta ton diangkut ke luar negeri. Tidak hanya itu, lingkungan di Papua rusak. Pencemaran di mana-mana akibat tailing tambang yang dibuang sembarangan.

Banyak kalangan menilai ketidakadilan yang ditunjukkan oleh kontrak karya Freeport ini sebagai bentuk penjajahan. Dan ironisnya, para penguasa negeri

ini tidak berdaya dan tidak berani menentang kezaliman tersebut.

Malah ada yang memanfaatkan kondisi ini justru untuk mencari dukungan politik dan ekonomi agar tetap terus bisa berkuasa.

Pandangan Islam Islam memandang kebijakan pemerintah memberikan konsesi kepada PT Freeport untuk mengelola tambang emas di Papua adalah tindakan yang menyalahi ketentuan syariah. Soalnya, tambang itu adalah milik umum sehingga tidak boleh diserahkan kepada swasta.

Seharusnya negaralah yang mengelola pertambangan itu agar hasilnya bisa dinikmati oleh rakyat. Dan berdasarkan perhitungan, hasil emas, tembaga, dan perak Freeport seharusnya mampu menopang kesejahteraan rakyat. Indonesia tak perlu mengandalkan utang untuk mengelola negara.

Tapi pertanyaannya, bisakah negara yang ada mengambil kebijakan sesuai ketentuan syariah? Alih-alih, sesuai syariah, mengambil tindakan berani seperti yang dilakukan oleh Hugo Chavez saja tak mampu.

Maka sangat relevan upaya membangun negara besar yang menerapkan ideologi Islam. Negara seperti inilah yang akan mampu melepaskan diri dari penjajahan Amerika dan menagih kembali kekayaan kaum Muslim yang telah dicuri dan dirampok oleh perusahaan asing dari negeri ini. [] mujiyanto

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Hillary Datang, Kontrak Freeport Diperpanjang?

Indonesia banyak dirugikan keberadaan PT Freeport. Selain dapat bagian sedikit, lingkungan Papua rusak.

M

asih ingatkah Anda dengan kedatangan M enter i Luar Negeri Amerika Serikat Condoleeza Rice tahun 2006? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu menyerahkan pengelelolaan Blok Cepu kepada ExxonMobil. Kini, di tengah upaya PT Freeport meminta perpanjangan kontrak karya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pun datang.

Banyak pihak menduga kedatangan Clinton itu salah satu maksudnya adalah memuluskan upaya perpanjangan kontrak tersebut. “Ini tidak bisa dilepaskan dari negoisasi rencana perpanjangan kontrak PT Freeport,” kata juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia M Ismail Yusanto di Jakarta, Senin (3/9).

Perpanjang Kontrak PT Freeport Indonesia meminta kontrak kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengeksploitasi tambang tembaga dan emas di Papua diperpanjang lagi dari 2021 hingga 2041. Berdasarkan Kontrak Karya II yang diteken tahun 1991, Kontrak Freeport hanya sampai tahun 2021.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto, akhir Juli lalu mengatakan, Freeport sudah merencanakan investasi sebesar 16,9 milyar dolar AS untuk kelanjutan operasional perusahaan hingga 2041 nanti. Rinciannya, sebanyak 9,8 milyar dolar AS investasi pada periode 2012 hingga 2021 dan sebanyak 7,1 milyar dolar AS untuk investasi dari 2021 hingga 2041.

Investasi sebanyak itu, menurutnya, digunakan untuk menyiapkan kegiatan pertambang-

an bawah tanah (under ground) yang sudah mulai dilakukan Freeport sejak tahun 2008 lalu. Ia mengakui masa depan Freeport Indonesia ini memang mengandalkan pertambangan bawah tanah.

Saat ini, jelasnya 60 persen produksi biji (ore) perusahaan masih berasal dari tambang permukaan yaitu Grasberg Open Pit. Namun, cadangan di pertambangan permukaan ini sudah memasuki fase habis. Diperkirakan pada tahun 2017-2018, kontribusi dari pertambangan permukaan ini akan makin mengecil.

Freeport memiliki beberapa lokasi tambang bawah tanah, yaitu DOZ (Deep Ore Zone), Deep MLZ, Big Gossan, Grasberg Bloc Cave, dan Kucing Liar. Saat ini, DOZ, Big Gossan, dan Deep MLZ sudah mulai berproduksi, meski belum signifikan. Menurutnya, Grasberg Bloc Cave yang letaknya langsung di bawah lokasi tambang permukaan saat ini diperkirakan akan menjadi andalan tambang bawah tanah ke depannya.

Kucing Liar, diperkirakan baru akan berproduksi tahun 2025, apabila ada perpanjangan kontrak kerja sama.

Rozik mengakui, kapasitas produksi biji perusahaan adalah 220.000 ton biji per hari. “Desainnya sampai 250.000 ton per hari tapi maksimum yang kita capai sejauh ini adalah 220.000 ton per hari,” ujarnya.

Makanya, pihaknya berharap agar pemerintah setelah 2021 nanti memberikan kepastian waktu kontrak selama 20 tahun kepada Freeport. Sebab, ini terkait dengan investasi yang sudah dikeluarkan perusahaan.

Pemerintah sendiri menjawab permintaan Freeport itu dengan membentuk tim renegosiasi

yang diketuai Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Nada-nadanya, pemerintah akan memperpanjang kontrak Freeport.

Banyak pihak memang menyangsikan proses renegosiasi itu. Mereka khawatir negosiasi itu sebagai ajang memburu rente guna menyiapkan logistik dalam pemilihan presiden 2014. Kekhawatiran itu cukup beralasan karena proses negosiasi oleh rezim SBY-Boediono mirip cara-cara rezim orde baru Soeharto yang bertindak sepihak menyerahkan kekayaan alam Indonesia untuk dikuasai perusahaan asing, dan hasilnya dibawa kabur ke luar Indonesia. Masyarakat tidak dilibatkan sama sekali.

Merampok Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Kwik Kian Gie mengungkapkan, selama 43 tahun Freeport memperoleh 7,3 ton tembaga dan 724,7 juta ton emas.

Jika dihitung emasnya saja berdasarkan nilai jual sekarang, yakni Rp 500.000 per gram, nilainya setahun 724.700.000 gram x Rp 500.000 atau Rp 362.350 trilyun.

Setiap tahun, Rp 362.350 trilyun dibagi 43 atau Rp 8.426,7442 trilyun. Dibulatkan menjadi Rp 8.000 trilyun.

Anehnya, Indonesia hanya memperoleh 1 persen atau Rp 80 trilyun setahun. Yang lebih aneh lagi, yang tercantum di APBN 2011 dalam pos ”Pemasukan SDA Nonmigas” hanya Rp 13,8 trilyun.

Media massa pernah menyebut Rp 15 trilyun-Rp 20 trilyun. Sebagai perbandingan, cukai rokok menyumbang Rp 66 trilyun.

Padahal sejak Freeport berproduksi sejak 1967 hingga 1986, tidak ada royalti sepeser pun yang

diberikan kepada pemerintah Indonesia. Bahkan tidak diketahui berapa emas yang sudah dihasilkan oleh perusahaan itu dan dibawa ke luar negeri. Saat itu, yang dilaporkan hanyalah pertambangan tembaga.

Mulai 1986, Freeport sepakat memberikan royalti kepada pemerintah Indonesia sebesar 1

persen setelah pemerintah menanamkan sahamnya di PT Freeport Indonesia sebesar 8,3 persen.

Dalam posisi itu, pemerintah tak bisa menentukan kebijakan apapun.

Tragisnya lagi, dalam kontrak karya yang sudah dua kali ditandatangani, posisi pemerintah sangat lemah, sebaliknya yang menentukan adalah Freeport.

Anggota DPR RI Chandra Tirta Wijaya mengungkapkan, dalam kontrak itu tidak ada satu pasal pun yang secara eksplisit mengatur bahwa pemerintah Indonesia bisa sewaktu-waktu dapat mengakhiri kontrak Freeport, meski Freeport dinilai melakukan pelanggaran atau tidak memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

Sebaliknya, Freeport dapat sewaktu-waktu mengakhiri kontrak tersebut jika mereka menilai pengusahaan pertambangan di wilayah kontrak pertambangannya sudah tidak menguntungkan lagi secara ekonomis (pasal 22 poin 1).

Nah, kalau kayak gini, bukankah Indonesia sedang dijajah?[] mujiyanto

Mengelabui Ala Freeport

T

ercatat beberapa kali perusahaan tambang emas terbesar di dunia ini membuat iklan layanan masyarakat. Iklan intinya memunculkan jati diri perusahaan Amerika itu yang seolah cinta terhadap lingkungan dan peduli terhadap masyarakat sekitarnya.

Salah satunya sebuah iklan cetak dengan tagline: “Sekarang Saatnya, Sedini Mungkin…..” Di bagian berikutnya ditulis: “Suhu bumi akan makin meningkat apabila kita tidak segera berbuat sesuatu...Wabah penyakit,gagal panen,kekeringan,habitat rusak,flora fauna punah,serta banjir dalah dampak dari perubahan iklim global...Sekarang saatnya kita tanamkan kecintaan generasi masa depan kepada Bumi Pertiwi,selagi mereka masih muda dan mudah menyerap teladan...

Menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah Kabupaten Mimika dan Yayasan Pendidikan Jayawijaya, PT Freeport Indonesia telah merintis Program tunas lingkungan untuk mendidik para siswa dan remaja di sekitar wilayah kerja PTFI di Papua dalam memahami hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya di ruang kelas dan alam bebas.. Alam terkandung adalah guru yang memberi kearifan tak ternilai.ProgramTunas Lingkungan PTFI telah melatih sekitar 1.200 siswa dan remaja untuk belajar dan beraktivitas di alam bebas. Kami sadar dan percaya bahwa generasi masa depan yang peduli, sadar dan bertanggung jawab pada kelestarian lingkungan hidup adalah harapan baru untuk meningkatkan kualitas kehidupan di Papua.”

Padahal, sebenarnya aktivitas PT Freeport telah merusak lingkungan di Papua. Jutaan tailing hasil penambangan dibuang begitu saja ke laut. Bisa dibayangkan berapa besar kerusakan yang ditimbulkan.

Sampai Juli 2005, lubang yang diakibatkan penambangan Grasberg mencapai diameter 2,4 kilometer yang meliputi luas 499 Ha, dalamnya 800 m.

Ini menyebabkan, kerusakan bentang alam seluas 166 km persegi di DAS sungai Ajkwa yang meliputi pengunungan Grasberg dan Ersberg.

Kalaupun benar Freeport terus mengadakan kegiatan pengembangan komunitas (community development) tentu nilainya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keuntungan yang dikeruknya. Buktinya penduduk tiga kabupaten di Papua yakni Mimika, Paniai, dan Puncak Jaya, lebih 50 persennya tetap miskin.

Anehnya, perusakan alam oleh Freeport dan kebohongan lainnya tidak ditentang oleh LSM lingkungan, tak terkecuali Greenpeace. Semua mendiamkan. Apa semua sudah disumpal dengan emas?[] emje

6

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Media Utama

Skenario Besar di Balik Freeport Freeport tak berjalan sendiri tapi didukung sepenuhnya oleh pemerintah Amerika.

A

ndai Freeport tidak bercokol di Papua, mungkin perusahaan itu tinggal nama.

Soalnya, perusahaan itu nyaris bangkrut pada 1959 gara-gara krisis di Kuba. Namun dukungan politik pemerintah Amerika menjadikan Freeport bisa seperti sekarang.

Akhir tahun 1996, Lisa Pease menulis di majalah Probe, dengan judul “JFK, Indonesia, CIA and Freeport.” Tulisan ini menceritakan konspirasi di balik masuknya Freeport ke Indonesia dan peran CIA di dalamnya.

Adanya potensi emas, tembaga, dan perak di lokasi tambang yang sekarang bukanlah hasil temuan Freeport. Menurut penulis itu, potensi tambang yang luar biasa itu ditemukan berdasarkan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936 saat Belanda masih bercokol di Indonesia. Laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak

berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda.

Agustus 1959, Direktur Freeport Sulphur Forbes Wilson bertemu dengan Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Saat itulah van Gruisen menceritakan perihal tulisan itu.

Singkat cerita Wilson pun tertarik dan mengadakan perjalanan ke Irian Barat dalam beberapa bulan.

Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah di sekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari.

Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, se-

harusnya gunung tersebut diberi nama Gold Mountain, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal.

Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

Namun rencana itu terkendala. Irian Barat yang masih diduduki Belanda ini situasi memanas.

Presiden Soekarno mengirimkan pasukan ke sana. Freeport ingin meminta bantuan Presiden John F Kennedy untuk mendinginkan suasana. Namun JFK justru pro Soekarno. Saat itu, Amerika mengancam bantuan Marshall Plan jika Belanda tetap bercokol di Irian. Belanda pun hengkang dari sana. JFK pun malah mau memberi bantuan ke Indonesia.

Namun situasi berubah beberapa saat kemudian ketika JFK dibunuh. Presiden AS berganti ke

BIN Waspadai Tangan-tangan Asing di Papua

P

apua adalah wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam. Emas di Papua, konon merupakan deposit terbesar di dunia. Tidak hanya itu, banyak mineral terkandung di tanahnya, termasuk uranium. Wajar bila banyak pihak memiliki kepentingan di sana, tak terkecuali upaya disintegrasi Papua dari Indonesia. Inilah yang menyebabkan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman di Jakarta meminta agar semua perusahaan asing yang beroperasi di Papua berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia dalam setiap kegiatan sosialnya di Papua. Menurut Marciano ini penting dilakukan agar bantuan-bantuan itu tidak jatuh ke pihak-pihak yang ingin melepaskan Papua dari Indonesia.

“Tidak tertutup kemungkinan apabila bantuan asing itu tidak terkoordinasi nanti sampainya malah ke kelompokkelompok yang mempunyai keinginan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Menyalurkan bantuan itu harus tepat sasaran. Sehingga kalau tepat sasaran kita jadi mudah. Tapi kalau bantuan itu dengan jumlah yang sebegitu besar diterima oleh kelompok yang berbeda, itu sama saja dengan menyuburkan mereka,” ujarnya pada Jumat (24/8).

Marciano memastikan pemerintah Indonesia akan memberikan teguran keras kepada perusahaan-perusahaan asing yang ada di Papua, jika tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia dalam menyalurkan bantuan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), apalagi jika bantuan itu tidak tepat sasaran.

“Nah itu sudah kita atensikan kepada pihak asing yang ada di Papua. Apabila itu nanti ada buktinya tentunya mereka akan dapat teguran yang sangat keras dari itu,” ujarnya.

Selain dari lembaga non pemerintah dan perusahaan-perusahaan asing yang ada di Papua, bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Papua juga disalurkan dari pemerintah sebuah negara. Baru-baru ini, Pemerintah Australia mengucurkan dana bantuan sebesar A$ 25 juta (Rp 247 milyar) untuk meningkatkan akses layanan HIV di Papua dan Papua Barat.

Papua memang harus dijaga. Jangan sampai terjadi skenario Sudan Selatan atau Timor Timur di Papua.[] emje

Johnson. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, Augustus C Long, anggota dewan direksi Freeport.

Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.

Augustus C Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib.

Augustus C. Long juga aktif di Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelijen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno.

Kendati Soekarno belum jatuh, ternyata para petinggi Freeport sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elite Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Menurut Lisa, orang yang terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam Angkatan Darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.

Maka setelah Soekarno jatuh, Freeport mendapati jalan

mulus. Soeharto mengeluarkan UU No 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di JenewaSwiss yang didiktekan Rockefeller —tokoh Freemansonry dan kapitalis global. Maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto adalah Freeport!

Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978. Wajar bila kemudian Freeport bisa bertahan di Indonesia selama lebih dari 40 tahun tanpa diganggu sedikitpun oleh pemerintah Indonesia.

Isu OPM Berbagai cara dilakukan oleh Freeport untuk bisa bertahan. Salah satu cara yang dipakai adalah menggunakan isu Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Meski ini belum bisa dikonfirmasi, banyak pihak menduga Amerika ikut mengambil peran dalam memainkan isu ini.

Secara politik, cara ini sangat manjur dan bisa memukul KO pemerintah Indonesia. Ancaman Amerika memerdekakan Papua, menjadi senjata ampuh.

Apalagi beberapa anggota Kongres AS sudah ada yang berperan sebagai pendukung kemerdekaan Papua.

Tak heran, Freeport pun kini memiliki pasukan pengaman sendiri. Mereka adalah anggota pasukan Amerika yang diakui oleh Freeport sebagai sipil. Mereka inilah yang mengendalikan keamanan perusahaan tersebut, sementara pihak keamanan Indonesia tak bisa berbuat apa-apa.[] mujiyanto

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Eksistensi Freeport di Indonesia adalah bentuk penjajahan. Maka, bukan renegosiasi yang harus dilakukan tapi tambang itu harus dikembalikan kepada posisi semula sebagai milik umum.

M

elihat potensi emas, tembaga, dan perak, belakangan uranium yang ada di Papua, Freeport tidak akan hengkang dari wilayah yang dikuasainya. Dengan berbagai cara, perusahaan itu akan bertahan di sana. Bahkan, bukan hal yang mustahil, mereka akan menggunakan skenario Sudan Selatan —merdeka dari Sudan— agar tetap bisa bercokol.

Sinyal ini telah terbaca melalui tokoh masyarakat Mimika, Papua, Yosep Yopi Kilangin. Seperti dikutip Antara, keinginan Pemerintah Indonesia untuk melakukan renegosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia akan menemui banyak kesulitan. Ia mengatakan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc selaku induk perusahaan PT Freeport Indonesia tidak menyetujui hal itu. Menurut Yopi, keinginan pemerintah untuk melakukan renegosiasi kontrak karya Freeport merupakan sesuatu yang dipaksakan.

"Itu sulit sekali. Memang sulit. Apa yang terjadi sekarang adalah sesuatu yang dipaksakan.

Kita lihat saja bagaimana nanti hasilnya. Tapi risikonya akan sangat besar sekali. Orang Freeport di Amerika tidak setuju soal ini.

Mereka bahkan mau membawa masalah ini ke arbitrase internasional," kata Yopi.

Mantan Ketua DPRD Mimika periode 2004-2009 itu mengaku menerima informasi langsung dari para petinggi FreeportMcMoRan di Amerika Serikat soal rencana Pemerintah Indonesia untuk melakukan renegosiasi kontrak karya Freeport. Pihak Freeport-McMoRan menyatakan setuju untuk membicarakan halhal lain di luar materi kontrak karya.

"Kita bisa duduk untuk membicarakan hal yang lain, tapi khusus menyangkut kontrak karya dan hal-hal prinsip yang lain sebaiknya kita tunggu 21 tahun

Media Utama

7

Kembalikan Tambang Freeport kepada Rakyat

lagi saat masa kontrak karya Freeport berakhir," ujar putra tokoh pejuang Pepera, almarhum Mozes Kilangin itu.

Sikap Freeport ini sangat memungkinkan karena merekalah yang mendesain semua peraturan yang ada. Walhasil, pemerintah dibuat tak berkutik bahkan tersandera oleh aturan itu.

Dikembalikan Bercokolnya Freeport di Indonesia adalah sebuah penjajahan, bukan sekadar kontrak kerja sama. Kalau kontrak penambangan, seharusnya yang memperoleh keuntungan terbesar adalah pemiliknya. Perusahaan harusnya bisa diatur oleh negara.

Tapi ini sebaliknya, negara Indonesia justru mendapat bagian yang sangat sedikit dibandingkan keuntungan Freeport. Kurang ajarnya lagi, justru Freeport yang mengatur ketentuan kerja sama.

“Ini jelas penjajahan,” tandas juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia M Ismail Yusanto.

Dalam posisi seperti ini, lanjutnya, bukan renegosiasi yang harus dilakukan tapi adalah mengembalikan harta milik umum itu kepada pemiliknya yakni rakyat. Caranya, negara sebagai representasi rakyat mengambil alih pengelolaan tambang itu agar hasilnya bisa dinikmati oleh rakyat.

Konsep Islam Kontrak yang terjadi antara negara dan Freeport bertentangan dengan Islam. Kontrak itu menyerahkan penguasaan kekayaan alam milik umum kepada swasta. Padahal, menurut pandangan Islam, hutan, air, dan energi adalah milik umum. Ini didasarkan kepada hadits Rasulullah SAW: ''Kaum Muslimin berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api“ (HR Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah) (Imam Asy Syaukani, Nayl al Authar, halaman 1140)

Maka, pengelolaannya tidak boleh diserahkan kepada swasta (corporate based management) tapi harus dikelola sepenuhnya oleh negara (state based management) dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat dalam berbagai bentuk.

Untuk pengelolaan barang tambang dijelaskan oleh hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dari Abyadh bin Hamal yang menceritakan, saat itu Abyad meminta

kepada Rasul SAW untuk dapat mengelola sebuah tambang garam. Rasul meluluskan permintaan itu, tapi segera diingatkan oleh seorang sahabat.

“Wahai Rasulullah, tahukah engkau, apa yang engkau berikan kepadanya? Sesungguhnya engkau telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (ma'u al-'iddu)” Rasulullah kemudian bersabda, “Tariklah tambang tersebut darinya”.

Ma'u al-'iddu adalah air yang karena jumlahnya sangat banyak digambarkan mengalir terus menerus. Hadits tersebut menyerupakan tambang garam yang kandungannya sangat banyak dengan air yang mengalir.

Sikap pertama Rasulullah SAW memberikan tambang garam kepada Abyadh menunjukkan kebolehan memberikan tambang garam atau tambang yang lain kepada seseorang. Akan tetapi, ketika Rasul SAW mengetahui bahwa tambang tersebut merupakan tambang yang cukup besar—digambarkan bagaikan air yang terus mengalir—lalu Rasul mencabut pemberian itu.

Hal ini karena dengan kandungannya yang sangat besar itu tambang tersebut dikategorikan milik umum. Adapun semua milik umum tidak boleh dikuasai oleh individu.

Maka, menurut konsep kepemilikan dalam Islam, kawasan pertambangan Freeport saat ini adalah milik umum. Maka negaralah yang wajib mengelolanya. Jika tidak mampu, maka negara bisa saja menyewa perusahaan swasta untuk bekerja menambang emas, tembaga, dan perak tersebut.

Nah, hasilnya nanti diberikan kepada rakyat.

Dan berdasarkan perhitungan, paling tidak Indonesia akan mendapatkan lebih dari Rp 3.000 trilyun dari tambang ini. Ini sudah sangat cukup untuk menghidupi negara tanpa harus berutang kepada negara lain. Rakyat akan sejahtera.

Pertanyaannya adalah apakah pemerintah Indonesia punya nyali? Keberanian ini hanya akan muncul dari pemerintah yang memiliki kemuliaan. Itulah pemerintahaan Islam. [] mujiyanto

KH Muhammad Shiddiq Al Jawi, Mudir Mahad Hamfara, Bantul, Yogyakarta

Perpanjang Kontrak Freeport, Haram!

Perpanjangan kontrak Freeport secara syar'i haram hukumnya, karena empat alasan.

Pertama, karena Freeport adalah perusahaan dari negara AS yang sedang berstatus daulah muharabah fi'lan, yakni negara kafir yang secara de facto sedang berperang dengan kaum Muslimin. Maka haram hukumnya umat Islam melakukan muamalah dalam bentuk apapun dengan AS termasuk perusahaan-prusahaan dari AS, karena muamalah itu adalah tolong menolong dalam dosa yang akan akan dapat memperkuat AS untuk memerangi kaum muslimin.

Firman Allah SWT (artinya),”Janganlah kamu tolong menolong dalam dosa.” (QS Al Maidah : 2). (Taqiyuddi AnNabhani, An-Nizham Al-Iqtishadi fi Al-Islam, hlm. 299).

Kedua, karena perpanjangan kontrak itu akan menjadi jalan bagi AS untuk dapat melanggengkan hegemoninya atas kaum Muslimin. Tambang yang seharusnya dikelola sendiri oleh kaum Muslimin, akhirnya terpaksa lepas dari tangan kaum Muslimin lalu dikelola kaum kafir akibat kontrak yang hegemonik itu. Hal ini haram berdasarkan firman Allah SWT (artinya),”Dan sekali-kali Allah tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang beriman.” (QS An Nisaa` : 141).

Ketiga, karena perpanjangan kontrak itu akan semakin menghisap kekayaan alam yang sebenarnya menjadi milik dan hak kaum Muslimin. Jelas ini adalah suatu kerugian yang menjadi mudharat (bahaya) atas kaum Muslimin yang tidak boleh terjadi. Sabda Rasulullah SAW,”Laa dharara wa laa dhirara.” (tidak boleh menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan bahaya bagi orang lain). (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Keempat, karena perpanjangan kontrak itu berarti melanggengkan pengelolaan tambang yang keliru dan bertentangan dengan Syariah Islam. Maka perpanjangan kontrak itu haram, karena Rasulullah SAW bersabda,”Setiap syarat yang tidak terdapat dalam Kitabullah, maka syarat itu batil meskipun ada seratus syarat.” (HR Bukhari).

Seharusnya tambang dengan hasil yang banyak dikelola oleh negara saja (state based management), bukan oleh swasta baik swasta nasional maupun swasta asing (corporate based management). Dalam hadits Abyadh bin Hammal RA, ketika dia minta tambang kepada Nabi SAW, awalnya Nabi SAW memberikannya. Tapi setelah Nabi SAW diberi tahu bahwa tambang itu hasilnya sangat banyak, Nabi SAW lalu membatalkan pemberian tambang itu. (HR Tirmidzi).

Maka, kita wajib menerapkan syariah Islam, khususnya dalam hukum pengelolaan tambang.

Pertama, mengambil alih tambang yang dikuasai Freeport, karena pengelolaan tambang yang produksinya besar seharusnya dilakukan oleh negara saja (khilafah), bukan oleh swasta.

Kedua, membatalkan segala bentuk perpanjian/kontrak dengan Freeport, karena segala perjanjian ini batal demi hukum Islam.

Ketiga, meminta kembali kekayaan alam Indonesia yang sudah dirampok oleh Freeport sejak tahun 1967, sebab kekayaan alam itu adalah hak kaum Muslimin, bukan hak Freeport.

Keempat, menangkap dan mengadili para pejabat yang pernah mengadakan perjanjian/kontrak dengan Freeport, sebab mereka telah menjadi antek-antek yang melayani kepentingan kaum kafir imperialis dalam perampokan kekayaan alam milik umat Islam.[] joy

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Marwan Batubara, Direktur Eksekutif Iress

Kita Dikadalin Freeport Seperti yang sudah pernah terjadi, sebelum kontrak karya pertambangannya habis, PT Freeport telah mengajukan perpanjangan kontrak. Tidak tanggung-tanggung, Freeport langsung meminta perpanjangan kontrak selama 20 tahun lagi.

Suatu yang tidak mungkin Freeport meminta perpanjangan kontrak jika di Grasberg tidak ada potensi emas yang masih sangat besar. Akankah pemerintah takluk lagi seperti sebelumnya. Ikuti wawancara wartawan tabloid ini Joko Prasetyo dengan Direktur Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara.

Berikut petikannya.

Bagaimana Freeport bisa terus-menerus memperpanjang kontraknya?

Kontrak awalnya tahun 1967, sesudah tambangnya di Ertsberg hampir habis, mereka menemukan cadangan baru di Grasberg. Lalu dibuatlah perjanjian baru atau Kontrak Karya Generasi II (KK II) di tahun 1990-an untuk waktu 30 tahun yakni dari 1991-2021.

Dalam KK II tersebut, disebutkan bisa diperpanjang 2 X 10 tahun alias sampai 2041.

Jadi untuk bisa memperpanjang sampai 2031 kah atau 2041, Freeport perlu konfirmasi perpanjangan ke pemerintah setiap 10 tahun. Itulah sebabnya sekarang ini Freeport mengajukan perpanjangan kontrak.

Setelah 2041 bisa diperpanjang lagi?

Bisa saja sebelum 2041, dibuat kesepakatan atau ketentuan baru sehingga Freeport memperpanjang lagi kontraknya. Yang jelas, apa yang terjadi sekarang, itu kesepakatannya dibuat pada tahun 1990-an itu.

Siapa yang membuat kesepakatan tersebut?

Presiden Soeharto dan koordinator di lapangannya adalah Ginanjar Kartasasmita.

Itulah yang kita sayangkan sampai bisa terjadi. Tapi biasanya, kontrak-kontrak tambang besar terutama Amerika dan Eropa itu, sejauh yang kita amati di era Orde Baru itu terjadi lantaran para penguasa negeri ini lebih karena ingin mendapatkan dukungan politik dari Amerika.

Bahkan di era Reformasi pun seperti Presiden SBY itu kan dalam rangka mendapatkan dukungan Amerika, rela

melepaskan Blok Cepu untuk Exxon Mobile.

Yang kita khawatirkan hal itu terus terjadi, sehingga para calon presiden di masa yang akan datang pun, dalam rangka mencari dukungan Amerika agar proses politiknya dimenangkan maka akan mengulangi kesalahan SBY dan presiden sebelumnya.

Tapi kan rakyat yang memilih presidennya?

Iya, tetapi mereka juga membutuhkan dukungan politik Amerika sebelum dan sesudah terpilih. Sebelum terpilih kan butuh dukungan logistik.

Faktanya kan sudah ada.

Contohnya?

Pak Harto! Waktu pertama kali naik jadi presiden dia itu bukan dipilih rakyat. Ia didukung Amerika untuk menggantikan Bung Karno tetapi pendukung ini kan tidak akan memberikan dukungan tanpa konpensasi, makanya banyak konsesi yang diberikan.

Itu yang menyebabkan proses penuntutan kepada Soeharto tidak tuntas?

Iya, yang saya khawatirkan, orang-orang atau negara asing itu juga tidak mau kalau itu dituntaskan. Karena banyak sekali, sebelum beliau itu lengser, memberikan konsesi kepada perusahaan-perusahaan asing. Kalau dia digugat, berarti kebijakan yang lalu juga bisa digugat, ya si asing ini juga tidak mau. Salah satu yang kita lihat adalah tentang Freeport ini.

Pak Harto itu pernah menerbitkan Keputusan Kepala BKPM yang tidak memerlukan divestasi bagi saham Freeport atas dasar PP yang diterbitkan pada 1994 bahwa asing boleh memiliki saham sampai 100

persen. Padahal menurut kontrak karya (KK) yang ditandatangani sebelumnya, itu kewajiban divestasi itu keharusan.

Nah, ini adalah kebijakan yang sebetulnya salah. Kalau dia digugat dan kebijakannya yang salah ini juga digugat, si asingnya kan jadi terkena. Jadi meski belakangan, menjelang lengser, Amerika tidak suka lagi kepada Pak Harto, tetapi Amerika tidak mau membiarkan Pak Harto diproses secara hukum, karena akan berdampak pada perusahaan-perusahaan Amerika yang mendapat konsesi darinya.

Apa presiden berikutnya tidak tahu bahwa kebijakan Soeharto itu keliru sehingga harus dibatalkan?

Yang saya khawatirkan, bukan tidak tahu itu keliru, tetapi justru juga ada kepentingan untuk melanggengkan kepentingan asing itu.

Buktinya?

Mengapa hingga saat ini, tidak ada satu pun presiden setelah Pak Harto, membuat PP baru yang mengoreksi PP terbitan Soeharto itu, sehingga divestasi bisa dilanjutkan?

Kembali ke Freeport, Anda sering mengatakan bahwa kita sering dikadalin perusahaan tambang emas milik Amerika itu. Maksudnya?

Pada tahun 1970-an hingga 1990-an Freeport menambang di Papau tapi dia hanya menyatakan bahwa tambang itu merupakan tambang tembaga.

Otomatis royalti dan pajak yang Freeport berikan pada negara hanyalah dari tembaga dan itu berlangsung sampai Gunung Ertsberg yang menjulang tinggi itu ludes menjadi lembah yang sangat dalam.

Apakah di situ ada emas

dan perak, tidak pernah dibayarkan pajak dan royaltinya, karena pemerintah tidak pernah diberi kesempatan untuk memeriksanya.

Ternyata begitu pindah ke Gunung Grasberg yang sekarang sedang dieksploitasi sejak tahun 1990-an, ada yang membocorkan informasi bahwa di sana ada emas dan perak.

Malah sekarang sebanding antara total produksi emas dan tembaganya.

Kedua, waktu mereka memulai tambang di Grasberg, butuh modal lebih besar, maka Freeport melakukan IPO (menjual sebagian sahamnya) di Amerika dengan menjual kirakira 23,4 persen saham, mereka dapat uang dari publik sekitar 33 milyar USD. Pemerintah Indonesia dapat saham 9,3 persen.

Artinya, Freeport bisa melakukan IPO lantaran ada jaminan besarnya potensi emas dan tembaga di Grasberg itu.

Yang kita sayangkan, mengapa pemerintah tidak melakukan hal yang sama untuk mendapatkan pinjaman atau komposisi saham itu dibuat sedemikian rupa, meskipun tidak punya uang, sebandinglah kita sebagai pemilik dengan pihak kontraktor yang akan mengoperasikan, sehingga sahamnya sebanding.

Tidak seperti sekarang, saham pemerintah hanya 9,3 persen, untuk menempatkan satu orang direktur pun tidak bisa karena kecilnya saham kita.

Padahal Freeport bisa mendapatkan dana segar dengan menjual IPO dari jaminan emas yang kita miliki.

Jadi kita sebagai pemilik emas, kita dikadalin!

Nah, dalam kasus Freeport ini, mestinya itu dilakukan pemerintah. Barang, barang kita, kenapa dulu sahamnya minta

cuma 9,3 persen. Kedua, kalau tidak punya uang kan bisa pinjam dengan jaminan emas yang akan dieksploitasi. Itu tidak dilakukan dan bahkan dibiarkan nilainya itu tidak ditambah.

Yang ketiga, dalam kontrak karya itu awalnya ada perjanjian divestasi di tengah jalan malah diubah dengan kalimat tidak perlu divestasi. Sehingga saham kita maksimum tetap saja 9,36 persen. Jadi kita benar-benar dikadalin!

Dan harusnya ini dikoreksi oleh presiden yang sekarang.

Namun itu tidak dilakukan.

Malah yang saya dengar mau diperpanjang.

Lho kok malah diperpanjang?

Karena itu, kita curiga ada ketakutan pada Amerika atau mungkin juga ada kesepakatankesepakatan tertentu antara SBY dan Amerika.

Jadi telah terjadi perselingkuhan antara penguasa dan Freeport?

Perselingkuhan sih tidak tetapi ketidakberdayaan, ketidakberanian atau keduaduanya! Kalau kita mau merujuk pada Venezuela terhadap begitu banyak perusahaan tambang asing, salah satunya itu menasionalisasikan tambang minyak Exxon Mobile.

Lalu Exxon menggugat ke Arbitrase, kemudian Presiden Venezuala Hugo Chaves menghadapi itu. Setelah empat tahun bersidang, ternyata Chaves menang! Jadi kalau pun seandainya kita digugat ke Arbitrase karena merebut kembali hak kita oleh Freeport kan kita bisa hadapi seperti Venezuela. Jangan belum melangkah tetapi sudah takut.[]

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Rakyat Harus Hentikan Freeport Dalam pandangan Islam, sumber daya alam yang berlimpah merupakan milik rakyat. Negara wajib mengelolanya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Maka perjanjian atau Kontrak Karya yang menyerahkelolakan tambang emas terbesar sedunia di Papua oleh pemerintah kepada PT Freeport Indonesia adalah batil. Dan mengamalkan KK tersebut merupakan bentuk perampokan.

Bagaimana agar rakyat menyadari bahwa emas yang dirampok Freeport itu merupakan milik mereka?

Lantas apa yang harus rakyat lakukan? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan Media Umat Joko Prasetyo dengan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto. Berikut petikannya.

Freeport mengajukan perpanjangan kontrak hingga 2041, padahal kontrak yang sekarang baru akan habis 2021. Komentar Anda?

Dalam kontrak karya generasi kedua yang dimulai pada tahun 1991, batas kontrak eksploitasi adalah 2021. Dalam kontrak tersebut, Freeport diberi hak mendapatkan perpanjangan 2 kali 10 tahun atau totalnya hingga tahun 2041. Nah, sebelum habis kontrak itu, mereka ingin diperpanjang lagi.

Semua orang tahu, tambang emas PT Freeport Indonesia di Papua adalah yang terbesar di dunia, baik dari sisi luas area maupun produksi per tahunnya. Menurut Thompson Reuters dan Metals Economics Group yang dilansir CNBC (19/3/2012), tambang dengan luas 527.400 hektar itu pada tahun 2011 lalu memproduksi emas sebanyak 1.444.000 ons atau 40.936 kg.

Menurut pihak Freeport, jumlah cadangan emasnya sekitar 46,1 juta troy ounce. Bila dihitung dengan acuan harga emas sekarang yang sudah menyentuh kisaran Rp 550.000 per gram, maka jumlah cadangan emas Freeport itu mencapai Rp 1.329 trilyun.

Besar sekali ya?

Iya, bahkan beberapa tahun lalu saya pernah berjumpa dengan salah satu Vice President (VP) Freeport. Saat itu ia menceritakan bahwa Freeport baru saja menginvestasikan 125 juta USD (sekitar Rp 1,1 trilyun) untuk kegiatan pengembangan eksplorasi yang dilakukan jauh keluar area kerja mereka sekarang ini hingga mencapai puncak Soekarno.

Hasilnya, sangat mengejutkan. Di sana ditemukan emas yang kandungannya jauh lebih besar dari apa yang mereka dapatkan selama ini yaitu 200.000 ounce emas/hari!

Tentu saja mereka tidak mau kehilangan peluang yang sangat menggiurkan itu.

Rencananya, mereka akan menggerus emas yang sangat melimpah itu dengan metode penambangan bawah permukaan, alias tambang tertutup.

Bila itu dilakukan, tidak akan ada orang yang tahu, kecuali mereka yang ikut masuk ke dalam terowonganterowongan itu. Aman.

Memang dalam pandangan Islam itu seperti apa terkait pertambangan emas tersebut?

Menurut Islam, barang tambang yang jumlah kandungannya sangat melimpah seperti yang saat ini dikelola Freeport adalah milik umum atau milik rakyat. Negara harus mengelolanya agar hasilnya nanti digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dari Abyadh bin Hamal, diceritakan suatu saat Abyad meminta kepada Rasul SAW untuk dapat mengelola sebuah tambang garam. Rasul mulia yang memang pemurah meluluskan permintaan itu.

Tapi segera diingatkan oleh sahabat yang lain. “Wahai Rasulullah, tahukah engkau, apa yang telah engkau berikan kepadanya? Sesungguhnya engkau telah memberikan (bagaikan) air mengalir (ma'u al'idda)� Berkata (perawi), “Beliau menarik kembali tambang tersebut darinya.�

Keputusan Rasul, yang di lain kesempatan mengingatkan kita untuk jangan menarik lagi pemberian kepada orang lain, tapi kali itu justru dengan tegas menarik kembali pemberian kepada Abyad, menunjukkan bahwa tidak semestinya barang tambang yang kandungannya sangat banyak itu dikelola oleh individu atau kumpulan individu (perusahaan) karena hasilnya

pasti hanya akan dinikmati oleh segelintir orang seperti yang selama ini terjadi. Ini jelas bertentangan dengan prinsip kepemilikan umum.

Berarti dalam pandangan Islam, yang dilakukan Freeport tersebut merupakan perampokan?

Ya, perampokan yang 'diridhai'. Maksudnya, mereka bisa mengambil emas dan produk ikutannya seperti tembaga, perak dan lainnya secara leluasa karena mereka bekerja berdasar kontrak yang dianggap absah penguasa negeri ini.

Dan kontrak itu selalu diperpanjang. Kontrak pertama berawal pada tahun 1973 untuk 30 tahun. Kontrak itu mestinya berakhir tahun 2003. Eh, 12 tahun sebelum berakhir, kontrak itu oleh Presiden Soeharto sudah diperpanjang untuk 30 tahun lagi. Dan sekarang sebelum kontrak kedua berakhir yakni 2021, mereka minta perpanjangan lagi.

Tapi mengapa kontrak yang tidak Islami itu bisa terus berlangsung sejak era Orde Baru hingga era Reformasi ini?

Mengingat semua presidennya beragama Islam, mayoritas anggota DPR dan rakyatnya Muslim.

Betul, semua pejabat di negara ini, begitu juga anggota DPR yang ada, mayoritas adalah Muslim. Tapi mereka tidak menjadikan Islam sebagai dasar untuk melihat persoalan tata kelola tambang ini. Islam di mata mereka seolah tidak ada hubungannya dengan soal-soal seperti itu.

Selain itu, kontrak bisa terus berjalan karena individuindividu pemerintah mendapatkan uang dari Freeport.

Indikasinya?

Selain dengan VP tadi, saya juga pernah jumpa dengan bagian akunting Freeport. Apa tugas kawan ini? Tugasnya ternyata adalah tiap bulan melakukan transfer dana kepada para pejabat pemerintah dari paling tinggi hingga level paling rendah.

Di samping itu, sistem politik yang ada juga membuka celah bagi terus berlangsungnya kontrak batil Freeport itu.

Maksud Anda, sistem demokrasi melegalkan perselingkuhan penguasa dan pengusaha bahkan asing untuk merampok kekayaan alam yang merupakan milik rakyat ini?

Betul sekali. Penguasa butuh dana untuk menopang kekuasaannya atau untuk mempertahankan dan memperpanjang kekuasaannya, sedang perusahaan-perusahaan seperti Freeport butuh dukungan politik. Jadilah keduanya saling membutuhkan.

Inilah perselingkuhan jahat yang jelas-jelas telah sangat merugikan rakyat.

Perselingkungan semacam ini semestinya tidak boleh dibiarkan terus terjadi.

Bagaimana agar rakyat menyadari bahwa tambang emas itu milik mereka bukan milik Freeport?

Ya harus dijelaskan kepada mereka dengan penjelasan dengan jelas dan tegas bahwa barang tambang yang jumlah kandungannya sangat melimpah seperti yang saat ini dikelola Freeport adalah milik rakyat.

Dan penjelasan itu harus berdasar pada akidah dan syariah Islam, karena hanya dengan cara itu akan didapat pemahaman yang tegas dan jelas menurut pandangan Islam, bukan sekadar pandangan ekonomi semata-mata.

Jadi harus karena keimanan dan keterikatan terhadap syariah?

Ya, karena hanya dengan itu, semua itu akan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Konsekuensinya adalah penerapan syariah secara kaffah dalam bingkai khilafah. Dalam sistem Islam, sumberdaya alam yang berlimpah, termasuk tambang emas dan tambang lainnya adalah milik rakyat, wajib dikelola oleh negara, tidak boleh dikuasai atau dikelola swasta apalagi asing.

Hasilnya kemudian dikembalikan kepada rakyat, yang merupakan pemiliknya, bisa berupa pemberian langsung atau dalam bentuk pendidikan, kesehatan dan keamanan secara gratis sehingga kesejahteraan rakyat itu akan dapat diwujudkan dengan sebaikbaiknya.

Lantas apa yang harus dilakukan rakyat setelah memahami itu?

Rakyat harus tidak lagi percaya kepada sistem kapitalis, sekuler, demokrasi, karena telah terbukti hanya menguntungkan segelintir orang dan menyengsarakan rakyat banyak.

Lebih dari itu, sistem tersebut nyata-nyata bertentangan dengan akidah dan syariah Islam.

Konsekuensinya rakyat harus berjuang atau mendukung perjuangan untuk mewujudkan pengelolaan tambang-tambang dan kekayaan alam lain secara benar. Karena hanya bila dikelola secara benar saja kekayaan alam negeri ini yang begitu melimpah akan mampu menyejahterakan rakyatnya.

Juga, rakyat harus menghentikan perampokan Freeport. Momentumnya paling tepat sekarang ini, saat Freeport meminta perpanjangan kontrak 2021.[]

10

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Aspirasi

Mereka Bicara Kejahatan Freeport Harits Abu Ulya, Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA)

Kartu Truft Disintegrasi Sistem politik demokrasi Amerika Serikat mengakomodasi lahirnya korporasi.

Kekuasaan mengabdi kepada nafsu imperialisme para kapitalis. Tambang emas Papua tidak akan dilepas demikian mudah oleh perusahaan Amerika dan tidak akan dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Amerika lepas dan kembali kepada rakyat Indonesia.

Ada beberapa poin kunci negosiasi perpanjangan kontrak Freeport akan tetap merugikan Indonesia yaitu: Pemerintah tidak memiliki political will. Presiden tidak punya nyali untuk ambil alih (nasionalisasi Freeport), padahal Indonesia di tahun 1967 sangat berbeda dengan saat sekarang. Karena sikap kerdil (inlander) penguasa seperti ini yang justru memberi andil perusahaan asing semakin menikmati eksploitasi seenak perut mereka.

Berikutnya; negosiator yang lemah, dan begitu juga di sekeliling kekuasaan banyak orang-orang oportunis yang mencari keuntungan demi perutnya sendiri. Di samping UU Minerba yang sangat liberal menjadi pintu masuk lahirnya kontrak-kontrak perusahaan yang untungkan asing.

Poin ini semua menjadi faktor segar bagi Amerika untuk meramu menjadi nilai tawar mengokohkan eksploitasi SDA oleh perusahanperusahan berbendera Amerika di Indonesia.

Freeport juga menjadi kartu truft (keberuntungan) bagi pemerintah AS. AS bisa mendesain konflik sosial politik dan keamanan di kawasan Papua secara luas. Jargon “Papua Merdeka” bisa kembali menggema kuat dan menjadi tuntutan masyarakat Papua dengan berbagai alibi. Intinya, stabilitas politik dan kemanan Papua tergantung sejauhmana pemerintah Indonesia mempersoalkan Freeport.

Semakin kuat Indonesia bernafsu untuk menasionalisasi maka saya menduga akan makin kuat juga seruan “Papua Merdeka”.

Penempatan pasukan Marinir AS di Darwin secara bertahap, saya kira ini bagian dari skenario untuk mengambil alih segala kemungkinan gejolak Papua jika diperlukan bagi kepentingan kaum imperialis Amerika.

Jadi bahasa sederhananya; jika Indonesia tidak mau kehilangan tanah Papua sebagian atau seluruhnya maka jangan usik Freeport.

Sekarang kembali kepada penguasa yang dipilih rakyat ini, apakah mau menjadikan bangsa dan negaranya adalah bangsa terjajah atau bangsa yang merdeka dan berdaulat atas segenap tumpah darah, tanah air dan seluruh kekayaan yang dikandungnya untuk kesejahteraan seluruh warga negaranya.[] Chandra Tirta Wijaya, Anggota DPR RI

Dukung Pemerintah untuk Negosiasi Dari sekarang kita harus meminta kepada Freeport memberikan mayoritas sahamnya kepada pemerintah Republik Indonesia. Dan itu segera! Jangan banyak alasan-alasan. Kita harapkan pemerintah jangan tunduk dengan visi misi yang dibawa Menlu Amerika Hillary Clinton pada kunjungan keduanya ke Indonesia ini, termasuk dalam masalah Freeport.

Freeport harus ikut pada maunya pemerintah pada masalah renegosiasi kontrak, masalah saham, masalah pajak. Maka harus duduk bersama. Freeport harus ditekan, harus memberikan mayoritas

sahamnya kepada pemerintah RI. Kalau sudah begitu, kalau pun mau diperpanjang kan mayoritas saham sudah milik kita.

Selama ini pemerintah terbuka, terutama Menteri Perekonomian Hatta Rajasa untuk melakukan renegosiasi dan untuk meminta kejelasan masalah saham-saham, royalti dan segala macam yang harus diberikan kepada pemerintah Indonesia. Jadi kita support pemerintah dari DPR untuk melakukan renegosiasi kontrak dengan Freeport. Dan renegosiasi ini bukan untuk memperpanjang kontrak tetapi untuk memberikan saham sebesar-besarnya pada pemerintah Indonesia.[] Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI

Indonesia Rugi Rp 3.000 Trilyun Kerugian negara bila kontrak perpanjangan disetujui pemerintah sangat besar sekali. Kalau menggunakan data yang dikeluarkan dari Freeport sendiri, kerugian negara akibat perpanjangan kontrak ini sebesar Rp 600 trilyun lebih. Ini diperoleh dari penerimaan cadangan tembaga dan emas per Januari 2022 yaitu tembaga 17,30 milyar pound dan emas juta ounces.

Kenyataan lebih besar dari itu karena data itu bisa saja dimanipulasi oleh mereka terlebih lagi yang dihasilkan oleh tambang Freeport ternyata bukan hanya tembaga dan emas sekarang sudah ditemukan uranium.

Kalau kerugian sejak Freeport beroperasi tentu lebih besar lagi tergantung dari data tadi. Potensi cadangan tembaga, emas, dan perak, yang dari tahun ke tahun dapat saja berubah, tergantung hasil eksplorasi yang dilakukan.

Contoh : untuk tambang Grasberg potensi cadangan menunjukkan trend yang terus meningkat. Selama periode 1990-1995, potensi cadangan tembaga meningkat 190%, cadangan emas meningkat 167% dan cadangan perak 220%. Sedangkan pada akhir Desember 2001, kita catat bahwa cadangan emas secara agregat adalah 64,5 juta ons, dan cadangan tembaga secara agregat adalah 52,5 milyar ons. Cadangan Grasberg yang ditemukan tersebut akhirnya melipatgandakan cadangan total menjadi 200 juta ton metrik.

Berdasarkan data-data yang ditampilkan pada Laporan Keuangan Freeport bulan Juni 2009, kita menemukan bahwa cadangan emas dan tembaga tambang Grasberg masing-masing sebesar 38,5 juta ons dan 35, 6 juta ton. Dengan harga rata-rata emas dan tembaga sepanjang periode tambang diasumsikan masing-masing sebesar 900US$ /ons, dan 5.000 US$ /ton, total potensi pendapatan emas tambang Grasberg adalah ( 38,5 juta ons X 900US$ /ons) = 34, 65 US$ miliar. Sedangkan total potensi pendapatan tembaga tambang Grasberg adalah (35, 6 juta ton X 5.000 US$/ ton) = 178 US$ miliar.

Jika diasumsikan mineral yang ditambang hanya emas dan tembaga, total potensi pendapatan tambang Grasberg adalah sekitar US$ 212,65 miliar. Namun, karena adanya kandungan perak dan berbagai unsur mineral lainnya, total potensi pendapatan tambang Freeport dapat mencapai US$ 300 milyar atau sekitar Rp 3000 trilyun.

Kerugian yang lain yang tidak bisa diukur secara ekonomi adalah masalah kerusakan lingkungan dan kerugian akibat konflik politik yang terus menerus terjadi di papua Dalam masalah kerusakan lingkungan, berdasarkan data yang saya dapat dari situs www.jatam.org, di antaranya ada tanah adat tujuh suku, di antaranya Amungme, diambil dan dihancurkan pada saat awal beroperasi Freeport. Limbah tailing PT FI telah menimbun sekitar 110 km2 wilayah estuari tercemar, sedangkan 20 – 40 km bentang sungai Ajkwa beracun dan 133 km2 lahan subur terkubur. Saat periode banjir datang, kawasan-kawasan suburpun tercemar.

Perubahan arah sungai Ajkwa menyebabkan banjir, kehancuran hutan hujan tropis (21 km2), dan menyebabkan daerah yang semula kering menjadi rawa. Para ibu tak lagi bisa mencari siput di sekitar sungai yang merupakan sumber protein bagi keluarga. Gangguan kesehatan juga terjadi akibat masuknya orang luar ke Papua. Timika, kota tambang Freeport adalah kota dengan penderita HIV AIDS tertinggi di Indonesia.

Sedangkan kerugian politik, salah satunya adalah potensi konflik dan disintegrasi yang bersumber dari ketidakadilan dari pengelolaan tambang ini.[] Dwi Condro Triono, Pakar Ekonomi Syariah

Semua MNC Rakus Potensi tambang emas, perak dan tembaga yang ada di Papua memang luar biasa, sehingga bisa membuat siapa saja bisa menjadi gelap mata (rakus). Tambang ini disebut sebagai tambang termurah di dunia, karena deposit tambangnya ada di permukaan tanah, bukan di dalam tanah. Di sana sebenarnya ada tiga gunung emas (bukan sekadar gunung tembaga), yaitu di Ertsberg atau Gunung Bijih (GB), Grassberg dan Ertsberg East atau Gunung Bijih Timur (GBT).

Pada Maret 1973, Freeport sudah mulai menambang Gunung Ertsberg. Gunung ini akhirnya menjadi danau pada tahun 1980-an dan menyisakan lubang sedalam 360 meter. Pada tahun 1988, Freeport mulai mengeruk Gunung Grasberg, yang masih berlangsung hingga saat ini. Dari eksploitasi kedua wilayah ini, sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta gram emas telah mereka keruk. Pada bulan Juli 2005, lubang tambang Grasberg telah mencapai diameter 2,4 kilometer pada daerah seluas 499 ha dengan kedalaman 800 m. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas masih tersisa.

Nah, gunung yang masih belum dikeruk adalah gunung yang ketiga. Mungkin dalam perhitungan PT Freeport, untuk mengeruk ketiganya tidak akan selesai tahun 2021, sehingga perlu diperpanjang hingga 2041. Itupun jika belum habis, masih bisa diperpanjang 2 kali 10 tahun.

Bukti kerakusan Freeport lainnya, pada tahun 1995 Freeport baru secara “resmi”mengakui menambang emas di Papua. Sebelumnya sejak tahun 1973 hingga tahun 1994, Freeport mengaku hanya sebagai penambang tembaga. Jumlah volume emas yang ditambang selama 21 tahun tersebut tidak pernah diketahui publik, bahkan oleh orang Papua sendiri.

Dari tahun ke tahun Freeport terus mengeruk keuntungan, namun penduduk lokalnya masih hidup secara primitif. Setiap hari hampir 300 ribu ton material dibongkar untuk menghasilkan 225 ribu ton bijih tembaga, perak dan emas. Jumlah ini bisa disamakan dengan 30 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang Jakarta hingga Semarang (sepanjang 300 km). Dari hasil sebesar itu, sampai Juli 1976 Pemerintah Indonesia hanya mendapat bagian saham sebesar 8,5 persen dari saham Freeport. Angka ini hingga 1998 bertahan di level 10 persen dan royalti 1 persen.

Selain Freeport hampir semua perusahaan multi nasional (MNC) di Indonesia, terutama yang bergerak di bidang pertambangan dan Migas akan menjadi rakus. Alasannya ada tiga, pertama: potensi tambang dan migas di Indonesia yang luar biasa besarnya; kedua: biaya eksplorasi dan eksploitasinya yang sangat murah, baik dari segi tenaga kerja, maupun dari biaya operasional lainnya; ketiga: didukung dengan regulasi yang menguntungkan MNC, khususnya UU Penanaman Modal Asing (PMA) yang sangat liberal.[] joko prasetyo

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Telaah Wahyu

11

Ingin Masuk Surga?

Harus Berjihad dan Sabar Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orangorang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya (TQS Ali Imran [3]: 142-143).

M

asuk surga merupakan harapan setiap orang Mukmin.

Namun harapan saja tentu tidak cukup. Agar bisa terwujud, diperlukan upaya yang bisa mengantarkan seseorang bisa masuk surga. Inilah yang diingatkan ayat ini. Janganlah seseorang mengira masuk surga sebelum terbukti berjihad di jalan-Nya dan menjadi orang yang sabar.

Berjihad dan Bersabar Allah SWT berfirman: Am hasibtum an tadkhulû al-jannah (apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga). Kandungan ayat ini masih melanjutkan ayat sebelumnya (ayat 140-

141) yang memberikan penjelasan terhadap kaum Muslimin seputar kekalahan mereka dalam Perang Uhud. Jika mereka kalah, kekalahan serupa juga pernah diderita kaum kafir. Kekalahan dan kemenangan itu dipergilirkan Allah SWT di antara manusia.

Kekalahan yang menimpa kaum Muslim itu dijadikan sebagai ujian bagi keimanan mereka. Juga untuk menjadikan sebagian di antara mereka gugur menjadi syahid. Ditegaskan pula bahwa Allah SWT tidak mencintai orang-orang zalim. Itu artinya, ketika kemenangan dipergilirkan kepada kaum zalim, bukan lantaran Allah SWT mencintai mereka. Kemudian juga dinyatakan (ayat 141)

bahwa pergiliran kemenangan dan kekalahan itu adalah untuk membersihkan dosa kaum Mukmin dan membinasakan kaum kafir.

Bertolak dari konteks ayat tersebut, al-Alusi menyimpulkan bahwa seruan ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang kalah dalam perang Uhud tersebut.

Meski cocok untuk mereka, tentu bukan hanya ditujukan kepada mereka. Sebab, lafadz ayat ini bersifat umum, sehingga cakupannya pun berlaku umum.

Kata hasibtum dalam ayat ini bermakna zhanantum (kamu mengira). Sedangkan kata am di awalnya berarti bal. Menurut sebagian ulama, huruf al-mîm itu merupakan zâidah (tambahan),

sehingga artinya ahasibtum (apakah kamu mengira?). Demikian al-Qurthubi dalam tafsirnya.

Dinyatakan juga al-Syaukani dan al-Alusi, hamzah al-sitifhâm tersebut li al-inkâr (kalimat tanya retoris yang bermakna pengingkaran). Sehingga frasa tersebut bermakna: Bahkan tidak semestinya bagi kalian mengira akan masuk surga dan memperoleh kenikmatan di dalamnya beserta semua yang disediakan Allah SWT untuk hamba-Nya. Kemudian ditegaskan: wa lammâ ya'lamil-Lâh al-ladzîna jâhadû minkum (padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu). Huruf al-wâwu di awal kalimat merupa-

kan wâwu al-hâl; sehingga kalimat sesudahnya merupakan jumlah hâliyah (kalimat yang menunjukkan keadaan). Ini memberikan batasan kalimat sebelumnya. Bahwa tidak semestinya mereka mengira akan masuk surga sebelum Allah SWT mengetahui mereka berjihad di jalanNya. Patut digarisbawahi, ilmu Allah SWT itu meliputi segala sesuatu, baik sebelum, sedang, dan yang akan terjadi. Allah SWT telah mengetahui sebelumnya apakah seseorang akan melakukan jihad atau tidak. Oleh karena itu, menurut al-Samarqandi, ya'lamu (mengetahui) di sini bermakna yarâ (melihat). Melihat tentu mengharuskan adanya perkara yang dilihat.

Bisa juga yang dimaksudkan dengan al-'ilm (pengetahuan) itu adalah al-ma'lûm (perkara yang diketahui). Sehingga, pengertian ayat ini adalah: Apakah kamu mengira masuk surga sedangkan belum terbukti kalian melakukan jihad. Demikian penjelasan Fakhruddin al-Razi.

Di samping berjihad, menjadi orang yang sabar. Allah SWT berfirman: Waya'lama al-shâbirîn (dan belum nyata orang-orang

ngan al-ladzîna shabarû (kata kerja: orang yang sabar). Penggunaan ism al-fâil itu menunjukkan bahwa sifat sabar itu yang diharapkan itu bersifat permanen dan terus menerus. Bukan hanya sesekali saja.

Secara keseluruhan, Ibnu Katsir memaknai ayat ini dengan ungkapan: “Kalian tidak dapat masuk surga hingga kalian diuji; dan Allah melihat di antara kalian yang berjihad di jalan-Nya dan sabar menghadapi musuh.”

Penjelasan ini menunjukkan kepada kita bahwa harapan dan keinginan masuk surga harus disertai upaya yang dapat mengantarkannya. Menurut ayat ini, ada dua amal yang menjadi bukti kebenaran ucapan tersebut, yakni kesediaan untuk berjihad di jalan Allah SWT dan menjadi orangorang yang sabar. Mengenai jihad, banyak dalil yang memerintahkannya. Juga dijelaskan berbagai fadhilah dan pahalanya.

Orang yang gugur dalam jihad dikategorikan sebagai syahid dan dimudahkan masuk surga. Demikian juga perintah bersabar. Ketika dua amal tersebut belum dilakukan, terutama ketika pada saat membutuhkan tindakan amal tersebut, maka seseorang

yang sabar). Secara bahasa, kata al-shabr berarti al-imsâk fî dhayyiq (menahan diri dalam kesempitan, himpitan). Pengertian sabar dalam Alquran adalah tetap kukuh dan teguh beriman, menjalankan semua perintah, dan menjauhi semua larangan-Nya, dalam keadaan apa pun. Termasuk ketika kalah dalam peperangan, tertimpa musibah, dan segala perkara yang menghimpitnya. Keteguhan sikap itu menjadi bukti keimanan kepada Allah SWT dan semua janji-Nya. Patut dicermati, dalam ayat ini digunakan kata al-shâbirîn, yakni ism al-fâ'il (kata benda yang memiliki sifat sabar). Kata tersebut lebih kuat dibandingkan de-

jangan merasa tenang bisa masuk surga.

Harapan Syahid Dalam ayat berikutnya Allah SWT berfirman: Walaqad kuntum tamannawna al-mawt min qabli an talqawhu (sesungguhnya kamu mengharapkan mati sebelum kamu menghadapinya). Menurut al-Thabari dan al-Syaukani, kata al-mawt (kematian) di sini bermakna asbâb al-mawt (penyebab kematian), yakni perang.

Imam al-Qurthubi dan al-Alusi menafsirkannya sebagai mati syahid. Menurut al-Alusi, tidak masalah memiliki harapan tersebut. Harapan itu bukan berarti

Ikhtisar: 1. Mengharapkan masuk surga harus disertai upaya yang mengantarkannya.

2. Berjihad di jalan Allah dan menjadi orang yang sabar adalah di antara amal yang dapat mengantarkan pelakunya masuk surga.

3. Harapan mati syahid harus dibuktikan dalam medan jihad.

mengharapkan terjadinya kemenangan kaum kafir. Namun harapan yang dimaksud adalah harapan untuk mendapatkan sesuatu yang mengantarkan pelakunya mendapatkan kemuliaan syahid, bukan yang lain.

Kemudian dilanjutkan: Faqad ra`aytumûhu wa antum tanzhurûn ([sekarang] sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya). Karena almawt bermakna sebab kematian, yakni perang, maka perkara yang mereka lihat itu adalah perang.

Kalimat wa antum tanzhurûn (sedangkan kalian menyaksikannya) berkedudukan sebagai jumlah hâliyyah (kalimat yang menunjukkan keadaan dari kalimat sebelumnya). Jika diperhatikan, kata tannzhurûn memiliki pengertian yang kurang lebih sama dengan ra`aytumûhu. Karena memiliki kesamaan makna, penyebutan jumlah hâliyyah itu menurut al-Syaukani memberikan makna mubâlagah (melebihkan). Tak jauh berbeda, al-Akhfasy memaknai pengulangan tersebut sebagai ta`kîd (pengokohan).

Menurut al-Thabari dan alSyaukani, khithâb (seruan) ayat ini ditujukan kepada tidak ikut dalam Perang Badar. Mereka mengharapkan mengharapkan suatu hari terjadi peperangan sehingga mendapatkan kemuliaan syahid dan pahala besar. Akan tetapi ketika terjadi Perang Uhud, mereka justru berlarian dan mundur ke belakang. Mereka tidak bersabar kecuali hanya sedikit seperti Anas bin al-Nadhar ra, paman Anas bin Malik ra. Oleh karena itu, menurut al-Thabari ayat ini merupakan celaan terhadap mereka sekaligus memuji orang-orang yang sabar dan memenuhi janji mereka.

Demikianlah. Keinginan dan harapan masuk surga harus disertai dengan upaya yang dapat mengantarkanya. Jika tidak, keinginan itu hampa belaka. Laksana orang menginginkan panen namun tidak menanam; menginginkan pandai namun tidak belajar. Semoga kita tidak termasuk di antara mereka. Wal-Lâh a'lam bi al-shawâb.[]

12

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Media Nasional

Foke-Nara Vs Jokowi-Ahok

Sama-sama Cuma Jual Citra Kedua pasangan calon gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta tidak ada yang membawa syariah Islam.

P

emilihan Gubernur DKI Jakarta memasuki putaran kedua. Dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Foke-Nara dan JokowiAhok harus bertarung lagi setelah pada putaran pertama tidak ada yang menang mutlak. Pasangan Jokowi-Ahok hanya memperoleh sekitar 44 persen suara, sementara Foke-Nara sekitar 33 persen.

Pada 20 September nanti, kedua pasangan ini akan kembali bertarung. Suasana panas pun sangat terasa menjelang perhelatan itu. Masing-masing berusaha meraih simpati dengan berbagai cara karena tidak ada lagi kampanye.

Berbagai jurus dikeluarkan. Ber-

bagai kalangan dirangkul untuk diambil suaranya, atau minimal dukungannya.

Tak terkecuali dalam pertarungan memperebutkan kursi penguasa Jakarta itu, isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) muncul. Dari semua isu itu, yang paling mengemuka adalah isu agama. Kedua calon terlihat ingin sekali meraih dukungan kalangan non Muslim.

Jokowi, menurut pengamat sosial politik Mustofa B Nahrawardaya, memiliki perhatian yang besar terhadap non Muslim. Ia mencoba menampik salah satu pembicara dalam sebuah forum yang mengemukakan bahwa penguasa Muslim akan memberikan

perhatian kepada non Muslim.

Sebagai bukti Mustofa mengungkap data bahwa Pemkot Solo mengalokasikan anggaran yang cukup besar kepada non Muslim. "Bantuan itu lebih banyak diberikan kepada pihak non Muslim, sebesar 71,88 persen dari anggaran Rp 4,7 milyar. Itu ada untuk ormas, sekolah," ujar Mustofa seperti dikutip rmol.com, Rabu (15/8).

Sementara untuk kalangan Islam, alokasi dana bansos hanya sebesar 28,12 persen. "Itu data anggaran Bansos yang dilaporkan ke DPRD Solo dari Januari sampai Desember tahun 2009. Saya hanya mengambil samplenya saja.

Kan satu periode ada lima tahun,"

Plin-plan atau Cari Aman?

A

da fenomena menarik dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012 ini yang ditunjukkan oleh salah satu partai Islam. Partai ini awalnya mengusung sendiri calonnya sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Tapi niat untuk menguasai Jakarta itu pun kandas dalam putaran pertama. Berbekal perolehan suara 11 persen, kubu ini didekati oleh kedua pasangan calon yang akan maju pada putaran kedua.

Menariknya adalah sikap partai ini. Partai ini dulunya adalah pendukung Jokowi. Pada perhelatan Pilkada Solo pada 2010 lalu, calon gubernur mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid menjadi juru kampanye untuk kemenangan Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo—non Muslim. Pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan, didukung PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Damai Sejahtera.

"Karena PKS juga ikut mendukung pasangan Jokowi, saya sebagai kader PKS siap memperjuangkan dan menyukseskan pasangan Jokowi-Rudi," kata Hidayat kepada wartawan pada Sabtu (13/3/2010) lalu. Memang JokowiRudi menang mutlak 90 persen.

Sikap partai ini di Jakarta beda lagi. Kini secara terang-terangan Hidayat Nur Wahid dan PKS mendukung Fauzi Bowo untuk mengalahkan Jokowi-Ahok dalam perebutan kursi DKI 1. “Pertimbangan putaran kedua ini bukan masalah agama tapi terkait dengan kepastian kemampuan mereka untuk mengakomodasi program kerja yang kami perjuangkan pada waktu pilgub," ujar Hidayat usai jumpa pers PKS dalam mendukung pasangan Foke-Nara di Kantor DPP PKS Jl TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (11/8/2012).

Sempat berkembang spekulasi di masyarakat alasan PKS menolak pasangan Jokowi-Ahok yakni soal agama Ahok yang non Muslim. Alasannya, tidak boleh memilih pemimpin yang non Muslim. Anehnya argumentasi ini tidak muncul saat pemilihan Walikota-Wakil Walikota Solo. Saat itu berkembang pendapat bahwa wakil kepala daerah bukan penguasa sehingga tidak apa-apa non Muslim. Kok berubah-ubah?[] emje

ungkapnya dalam acara Indonesia Lawyers Club di TVOne. Ia ingin menyampaikan bahwa Jokowi pun melindungi kalangan minoritas.

Seakan tak mau kalah, gubernur incumbent Fauzi Bowo pun mendekati kalangan non Muslim.

Ia bertamu ke Gereja Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, (8/12). Gubernur yang pernah sekolah di SD Katolik Bellarminus dan Kolese Kanisius Jakarta ini mengaku datang ke sana untuk bertemu kawan lamanya.

Kawan yang dimaksud adalah pendeta Jacob Nahuway, pemimpin Gereja Mawar Saron. “Saya ke sini bertemu kawan lama, bersilaturahmi,” ujarnya.

Di hadapan puluhan pendeta, Foke mengaku sering berdiskusi tentang isu-isu keagamaan bersama pendeta Jacob. "Sebagai Gubernur, saya berupaya kerja keras memenuhi aspirasi masyarakat, termasuk umat kristiani," ujarnya.

Pendeta Jacob Nahuway menyatakan rasa harunya atas kunjungan Fauzi Bowo. Apalagi Fauzi yang sedang berpuasa itu menyiapkan sajian santap siang bagi jemaah gereja. Ia kemudian memimpin doa agar Fauzi Bowo diberi kekuatan untuk melanjutkan kepemimpinannya di Jakarta.

“Kalau memang kehendak Tuhan seseorang jadi pemimpin, maka tidak ada yang bisa menghentikan itu.”

Tak Bawa Syariah Kedua pasangan itu selain

mencoba meraih dukungan dari non Muslim, juga berusaha menampakkan sosok sebagai orangorang yang alim. Mereka samasama berusaha mengidentikkan diri sebagai sosok yang dekat dengan para ulama. Mereka singgah di masjid atau mushala serta melaksanakan shalat di sana di bawah sorotan kamera televisi.

Namun jika diamati secara mendalam, mereka tidak satu pun melontarkan gagasan yang pro terhadap syariah Islam. Bahkan, tidak ada satu pun dari program keduanya yang membahas pembahasan kemaksiatan di DKI Jakarta.

Padahal semua tahu, bahwa DKI menjadi pusat kemaksiatan di Indonesia. Jakarta sendiri adalah juara nasional dalam jumlah warga pengidap HIV/AIDS. Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah kumulatif kasus AIDS di DKI Jakarta dalam kurun 1987Maret 2012 sebanyak 5.118 pasien. Jumlah kasus HIV yang tercatat hampir empat kali lipatnya, yaitu 20.216 pasien.

“DKI Jakarta merupakan propinsi yang paling banyak penderita HIV/AIDS-nya,” ungkap Menkes Nafsiah Mboi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin, 25 Juni 2012.

Fenomena HIV/AIDS berjalin-kelindan dengan perzinaan (termasuk homoseks atau liwath) dan narkoba. Pada 2009 tercatat, dari sekitar 50.000 pelacur se-DKI, yang mengidap HIV-AIDS mencapai 1.500 orang. Jakarta juga punya miniatur “Republik Narkoba” bernama Kampung Ambon (Cengkareng) dan Kampung Bali (Tanah Abang).

Walhasil, sosok yang ditampakkan oleh kedua calon gubernur DKI hanya sekadar pencitraan pribadi, tidak ada hubungannya dengan program kerja yang ingin mengubah DKI Jakarta lebih islami.

Anehnya, sikap kedua calon seperti itu didukung oleh pihakpihak yang mengaku sebagai representasi umat Islam. Alasannya, dicari-cari dan diutak-atik agar pas. Padahal sebenarnya yang terjadi, dukungan itu sekadar aji mumpung atau pragmatisme semata.

Seolah-olah pasangan dukungannya lebih islami dan memperhatikan umat Islam. Padahal, sebenarnya mereka tak akan membawa aspirasi Islam, apalagi mau menerapkan Islam secara kaffah, kecuali yang akan menguntungkan pemerintahannya.

Mereka tetap berpijak pada prinsip demokrasi dan menganggap Islam hanya sebagai agama ritual.

Awas tertipu lagi! [] emje/ta

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Media Nasional

13

HTI Tolak Hillary Hillary Clinton tidak layak datang ke Indonesia karena hanya mengokokohkan penjajahan Amerika atas Indonesia.

M

eskipun tidak dinyatakan secara terbuka, Hizbut Tahrir Indonesia menduga kedatangan Hillary Clinton ke Indonesia untuk memuluskan perpanjangan kontrak Freeport.

“Sebab, setiap langkah diplomatik pejabat tinggi AS ke negara lain, termasuk ke Indonesia, tidak lain adalah untuk makin mencengkeramkan pengaruhnya,” ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto, Senin (3/9) di Depan Kedutaan Besar Amerika, Jakarta.

Dan salah satu bentuk cengkeraman itu dengan memperpanjang beroperasinya Freeport di Indonesia. Pasalnya, baru-baru ini perusahaan tambang emas milik Amerika tersebut mengajukan perpanjangan kontrak kepada pemerintah Indonesia.

“Karena mereka tahu persis besarnya kandungan emas di sana!” ungkap Ismail di hadapan ratusan peserta aksi tolak kedatangan Menlu AS tersebut.

PT Freeport baru saja menginvestasikan 125 juta US dolar (sekitar Rp 1,1 trilyun) untuk kegiatan pengembangan eksplorasi

yang dilakukan jauh keluar area kerja mereka sekarang ini hingga mencapai Puncak Soekarno.

Hasilnya, sangat mengejutkan. Di sana ditemukan emas yang kandungannya jauh lebih besar dari apa yang mereka dapatkan selama ini. “Tentu saja mereka tidak mau kehilangan peluang yang sangat menggiurkan itu,” tudingnya.

Menurut pandangan Islam, tegas Ismail, barang tambang yang jumlah kandungannya sangat melimpah seperti yang saat ini dikelola oleh Freeport adalah milik umum atau milik rakyat.

Negara harus mengelolanya agar hasilnya nanti digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

Membiarkan barang tambang yang kandungannya sangat banyak itu dikelola oleh Freeport atau perusahaan swasta lain, hasilnya pasti hanya akan dinikmati oleh segelintir orang seperti yang selama ini terjadi. Ini jelas bertentangan dengan prinsip kepemilikan umum dan tujuan pengelolaan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat.

“Oleh karena itu, kepada pemerintah dan rakyat Indonesia diserukan untuk menolak kun-

Selain untuk memuluskan perpanjangan kontrak Freeport,

pertarungan politik di kawasan Asia Pasifik. Dan yang tak bisa dielakkan, Hillary ingin memastikan pengembangan dan pembangunan gedung kedubes AS di Jakarta yang luasnya sekitar 3,6 hektar tersebut berjalan dengan mulus.

Bila pembangunan gedung 10 lantai tersebut terlaksana maka akan menjadi kedubes Amerika terbesar ketiga setelah Pakistan dan Irak. “Ini artinya Indonesia sangat 'diperhatikan' Amerika,” pekik Ketua Lajnah Maslahiyah Arim Nasim di depan ratusan peserta aksi di depan Kantor Pemprov Jawa Barat, Bandung.

Menurutnya, rencana pembangunan gedung baru Kedubes AS di Jakarta karena fasilitas itu pasti bakal menjadi sarana untuk makin mengokohkan penjajahan AS yang selama ini telah berjalan, khususnya di lapangan politik dan ekonomi.

Oleh karena itu, HTI menyerukan kepada pemerintah Indo-

Indonesia memang benar-benar menjaga keamanan negeri ini.

“Tapi bila tidak, maka itu juga menjadi bukti bahwa pemerintah telah tunduk pada tekanan negara imperialis sadis itu!” kecam Arim.

Mesti panas terik menyengat para peserta penuh semangat teriakan yel-yel anti Amerika dan penjajahan serta membentangkan spanduk serta poster penolakan terhadap kedatangan Menlu Hillary Clinton. Say No to Hillary's Visit!, begitu diantara bunyi poster yang dibawa para peserta aksi.

HTI DPD I Jawa Barat juga mendapatkan kesempatan untuk beraudiensi dengan jajaran Pemda.

“Aspirasi tentang kedatangan Menlu AS ini, akan kami sampaikan kepada Bapak Gubernur dan pesan dari HTI Jabar kami respon baik,” ujar Sony, Kepala Biro Daerah dan Kerjasama Pemprov Jabar. Ia pun menegaskan

HTI pun menyatakan bahwa kedatangan Menlu AS tersebut untuk memastikan Indonesia tetap dalam kendali Amerika di tengah

nesia untuk tidak mengizinkan rencana pembangunan gedung itu. Penolakan ini harus dilakukan sebagai bukti bahwa pemerintah

bahwa HTI sudah melakukan diskusi cerdas dan edukasi politik dengan baik.[] joy-noly

jungan itu,” tegasnya.

'Diperhatikan' Amerika

14

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Media Nasional

Komnas HAM: Densus 88 Langgar HAM dan Kesepakatan Ternyata menurut sumber internal Polri, yang menembak polisi di Solo bukanlah dua orang yang diduga sebagai teroris dan sudah ditembak mati. Nah lo?

Saharuddin Daming

E

ntah kebetulan atau disengaja, setiap ada tamu dari Amerika atau sekutunya, aksi terorisme selalu muncul.

Dan ending-nya, Detasemen Khusus 88 Mabes Polri selalu sukses menangkap atau mengeksekusi orang-orang yang diduga teroris.

Terakhir aksi Densus 88 menyebabkan dua orang yang terduga teroris tewas di Solo, Jawa Tengah. Tidak cuma itu, korban lainnya pun harus jatuh dan menjalani perawatan di rumah sakit karena dianiaya anggota Densus 88, padahal yang bersangkutan tidak tahu apa-apa.

Tindakan Densus ini menuai kecaman salah satunya dari Komisi Nasional Hak Asasi Ma-

Lokasi penyergapan terduga teroris di Solo

nusia. Menurut Komisioner Komnas HAM Saharuddin Daming, Densus 88 selalu berdalih atas penegakan hukum memberantas tindak terorisme tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan melakukan pelanggaran HAM sekaligus pelanggaran hukum.

Untuk kasus penangkapan tiga tersangka teroris pada 30 Agustus di Solo misalnya. Si pembuat plat nomor palsu bernama Bayu Setiyono tiba-tiba ditangkap tanpa pemberitahuan, tanpa surat penangkapan. Yang paling parah adalah mertua Bayu yang kebetulan berada di TKP ikut menjadi korban penganiyayan aparat. Sehingga korban ini yang tidak tersangkut apa pun, terpaksa harus dirawat di rumah sakit dan mendapat empat jahitan.

“Ini sungguh-sungguh memperlihatkan arogansi kekuasaan yang sangat-sangat berlebihan karena sudah melampaui batas kewenangan!” tegasnya kepada Media Umat, Senin (3/9).

Semestinya, lanjut Daming, Densus 88 itu bertindak secara profesional. Yakni bertindak meminimalkan segala macam ekses dan menggunakan senjata api secara terseleksi dan hanya pada sasaran yang bersifat pelumpuhan.

“Yang terjadi di Solo itu kan tidak mengindahkan semua ini.

Semua sasaran ditembak mati, hanya Bayu Setiyono yang ditangkap hidup-hidup. Inilah yang menurut saya menyalahi hasil pertemuan Komnas HAM dengan Densus 88 dan BNPT sekitar Juli

Ganjil dan Arogan

D

ensus 88 memang arogan dan dalam setiap kali beroperasi seringkali meninggalkan keganjilan. Hal itu terjadi juga dalam kasus kali ini. Masak, dalam rangka menangkap orang yang diduga membuat plat nomor palsu saja diperlakukan seolah sebagai teroris besar yang tidak mendapatkan hak-haknya.

Bayu Setiyono, terduga pembuat plat nomor palsu kendaraan yang digunakan terduga teroris, diperlakukan semena-mena dan tanpa surat penangkapan, bahkan mertuanya yang sudah tua renta dan tidak tahu menahu permasalahan dianiaya hingga harus dibawa ke rumah sakit dan wajahnya dioperasi empat jahitan.

Sedangkan Farhan dan Mukhsin ditembak mati dalam jarak dekat padahal mereka belum tentu orang yang menembak polisi pada 17 dan 18 Agustus lalu. Pasalnya Indonesian Police Watch menemukan kejanggalan terkait barang bukti.

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, pistol yang disita dari tertuduh teroris yang terbunuh adalah Bareta dengan tulisan Property Philipines National Police. Padahal sebelumnya Kapolresta Solo Kombes Asdjima'in menyebutkan, senjata yang digunakan menembak polisi di Pospam Lebaran jenis FN kaliber 99 mm.

“Pertanyaannya, apakah orang yang ditembak polisi itu benar-benar orang yang menembak polisi di Pospam Lebaran (17 dan 18 Agustus, red) atau ada pihak lain sebagai pelakunya?” ungkap Neta kepada Media Umat, Ahad (2/9) melalui surat elektronik.

Jawabannya sungguh mengejutkan, ternyata berdasarkan informasi dari sumber internal kepolisian sendiri, pengamat terorisme Noor Huda Ismail menyatakan bahwa pelaku penembakan dan pelemparan granat adalah bekas polisi berinisial NB yang ditangkap di Kebumen, Jawa Tengah.

"Jadi bukan dua terduga teroris, Farhan dan Mukhsin yang ditembak mati anggota Densus 88," ujar Noor Huda, Senin (3/9) kepada beritasatu.com. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian enggan menyebutkan jati diri NB tersebut.

Keanehan lainnya adalah kerap kali kasus penangkapan terduga teroris dilakukan pada setiap kali pejabat tinggi Amerika akan berkunjung ke Indonesia. Maka tidak aneh bila banyak pihak menduga bahwa peristiwa ini merupakan sambutan selamat datang untuk Menlu AS Hillary Clinton dari Densus 88. []joy

2012,” ungkapnya.

Daming pun mendesak Densus 88 agar mengubah paradigma untuk menghadapi gelombang terorisme. Terorisme ini hanyalah label yang diciptakan oleh negara kepada mereka yang sedang memperjuangkan sebuah ideologi tertentu.

Sudah saatnya negara meninggalkan segala bentuk tindakan represif. “Kalau perlu Densus 88 dibubarkan!” tegasnya.

Karena, lanjutnya, Densus 88 tidak memberikan kebaikan pada iklim keamanan yang kondusif malah yang terjadi sebaliknya, dendam berlawan dengan dendam. Kekerasan Densus 88 pasti akan disambut dengan kenekadan teroris. “Itu terjadi terusmenerus, tidak mungkin ada itu penyelesaiannya,” Daming memprediksi.

Karena Dendam Senada dengan Daming, Direktur Komunitas Analis Islam Ideologis (CIIA) Harits Abu Ulya menyatakan makin arogan tindakan Densus88 dengan tindakan extra judicial killing-nya dan tindakan-tindakan brutal lainya, maka makin menyemai dendam kusumat yang tak berkesudahan.

Karena itu, jangan dengan mudahnya Badan Nasional Penanggulangan Teroris menebar label “teroris” di hadapan publik, sementara BNPT sendiri sebenarnya ikut andil memunculkan kekerasan-kekerasan bersenjata yang oleh BNPT diklaim sebagai tindakan terorisme. Fenomena dendam kusumat, kebencian lebih dominan tampak menjadi spirit beberapa aksi “hero” dari orang-orang yang dicap teroris.

Namun sayangnya, stasiun televisi TVOne mendedah teror

Solo dengan mengawali tayangan berita “terorisme” mulai dari penyerangan Polsek Hamparan Perak di Sumut, kemudian bom di Kalimalang Bekasi, Bom di Mapolres Cirebon hingga kasus terkahir teror tanggal 17, 18 dan 30 Agustus di wilayah Solo.

Investigasi yang Harits lakukan justru menjelaskan fakta empirik yang sesungguhnya. Dendam menjadi faktor utama yang memicu peristiwa penyerangan polsek Hamparan Perak. Karena sebelumnya Densus 88 dengan cara yang brutal mengeksekusi seorang yang bernama Iwan (Ridwan) di daerah Hamparan Perak karena diduga terlibat perampokan CIMB. Dan sebelumnya Densus 88 juga sudah mengobrak-abrik dan menangkap Ustadz Khoirul Gozhali.

Seorang Taufiq Hidayat yang memimpin aksi balas dendam itu tidak lagi bergerak karena faktor “politik: mendirikan negara Islam” seperti yang dituduhkan oleh BNPT kepada kelompok Taufiq.

Begitu juga seorang Hayyat pemuda canggung meledakkan bom (petasan) di Kalimalang Bekasi yang diletakkan di sepeta ontelnya. Ia bukan bagian dari jaringan manapun, hanya seseorang yang masih melek pikiran dan perasaannya sebagai pemuda Muslim.

Melihat berita yang dirasakan sebagai ketidakadilan yang menimpa orang-orang Muslim tertentu maka memicu rasa pembelaan pada dirinya. “Kemudian secara mandiri berinisiatif melakukan tindakan yang akhirnya dibuat heboh oleh BNPT bersama TVone tersebut!” ungkap Harits.

Tidak jauh beda dengan tindakan Hidayat di Cirebon dan Yosepha di Keponten Solo. Sangat naïf rasanya kalau aksi-aksi “hero” mereka dilabeli terorisme. Tindakan teror mereka sudah tercerabut dari definisi sebuah aksi terorisme yang sesungguhnya. Bahkan orang bisa menyaksikan rencana aski bom Serpong seorang Peppy Fernando justru motif bisnis (uang) yang mendorong ia merekayasa drama “terorisme”.

Spektrum kekerasan dan tindakan teror tersebut, menurutnya, tidak relevan kalau distempel dengan tindakan “terorisme”. “Tidak ada satupun evident yang bisa menjelaskan dan dipertanggungjawabkan bahwa langkah mereka semua karena kepentingan politik mendirikan Daulah Islamiyah atau Khilafah Islamiyah,” pungkas Harits.[] joko prasetyo

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Ekonomi

15

Negeriku, Negeri Pengutang Pemerintah justru merasa bangga bisa mengambil utang kembali.

M

au tahu berapa utang bangsa ini? Jumlahnya ternyata sangat fantastik. Catatan Kementerian Keuangan total utang pemerintah Indonesia hingga Juli 2012 mencapai Rp 1.950,08 trilyun. Jumlah tersebut naik sebanyak Rp 146,59 trilyun dibanding akhir 2011 lalu.

Jika dihitung dengan nilai dolar AS, maka jumlah utang pemerintah per Juli mencapai Rp 205,6 milyar dolar AS. Jumlah ini naik dari posisi akhir 2011 sebanyak Rp 198,89 milyar dolar AS. Utang pemerintah tersebut terdiri atas pinjaman Rp 627,18 trilyun dan surat berharga Rp 1.322,9 trilyun. Sedangkan pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juli, dari bilateral sebanyak Rp 383,19 trilyun, multilateral Rp 218,44 trilyun, komersial Rp 23,8 trilyun, supplier Rp 440 milyar dan pinjaman dalam negeri sebanyak Rp 1,3 trilyun.

Sementara total surat utang yang telah diterbitkan pemerintah sampai Juli 2012 mencapai Rp 1.322,9 trilyun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 trilyun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 trilyun,

maka rasio utang per Juli 2012 sebesar 26,9 persen.

Bagi masyarakat awam, mungkin tidak pernah terbayangkan nilai uang sebanyak itu. Anehnya, pemerintah justru sangat PD (percaya diri) mampu melunasi utang yang tiap tahun bukan makin menurun, tapi terus melonjak.

Apalagi kemudian tahun depan, pemerintah sudah berancangancang mencari utang lagi senilai Rp 158,3 trilyun untuk menutup defisit anggaran.

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto, dengan makin menurunnya rasio utang terhadap PDB (produk domestik bruto dalam lima tahun terakhir menunjukkan kemampuan APBN untuk membayar utang makin besar. Misalnya, pada tahun 2007, rasio utang terhadap PDB masih sebesar 35,1 persen, tetapi pada Maret 2012, rasio utang terhadap PDB sudah mencapai 23,9 persen.

Sementara Direktur Strategi Portopolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan mengatakan, kemampuan pemerintah membayar utang, bisa dilihat dari indikator yakni debt to GDP ratio. Indonesia dalam hal ini relatif lebih rendah

dari negara lain. Rasio utang Indonesia terhadap GDP atau PDB sendiri masih kurang dari 25 persen. Padahal Jepang sudah mencapai 200 persen, dan Amerika 7080 persen. “Jadi bila dilihat dari indikator itu, pemerintah sangat mampu dalam melunasi utang,” ujarnya.

Jika pemerintah beralasan kemampuan APBN makin kuat untuk membayar utang, maka sebenarnya sebatas gali lubang, tutup lubang. Karena pinjaman atau utang luar negeri tersebut hanya sekadar untuk menutup defisit anggaran di APBN. Selain pajak, utang memang menjadi satu cara pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan.

Bahkan LSM Koalisi Anti Utang (KAU) mendesak agar pemerintah tidak lagi mengandalkan dana yang berasal dari utang luar negeri sebagai salah satu sumber untuk membiayai pembangunan di dalam negeri.

“Semakin besar kita mengandalkan utang, maka akan semakin besar bahaya yang bisa berdampak pada ekonomi nasional,” kata Ketua KAU Dani Setiawan.

Anggota DPR RI Ecky Awal Mucharam juga menilai bukan hanya utang yang harus dibayar, beban pembayaran bunga utang juga makin mengkhawatirkan ka-

Tabel. Utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB

Sumber: Kementerian Keuangan rena jumlahnya terus meningkat.

“Beban bunga utang terus meningkat dan mencapai 10 persen dari total belanja pemerintah pusat,” ujar Ecky.

Pembayaran bunga utang yang sangat besar itu menurut Ecky, telah membebani anggaran negara. Bahkan sudah dalam skala yang makin mengkhawatirkan. Diperkirakan pembayaran bunga utang dalam RAPBN 2013 mencapai Rp 113,2 trilyun.

Jika ditambah pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang mencapai Rp 58,4 trilyun

dan refinancing atas pelunasan surat berharga negara (SBN) yang netto-nya mencapai Rp 159,6 trilyun, maka beban yang harus ditanggung makin besar.

Kondisi utang bangsa Indonesia memang sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab dengan beban utang yang sangat besar, bangsa ini bukan hanya terbebani untuk membayar utang pokoknya, tapi juga bunga utang yang sangat besar. Artinya, masyarakat akan menanggung utang bunga yang terus berbunga.[] joe lian

Bisnis Syariah

Muhammad Karebet Widjajakusuma Praktisi bisnis syariah bidang riset, konsultasi dan training manajemen dan motivaksi Ketua Lajnah Khusus Pengusaha HTI

A

lhamdulillah...luar biasa...Allahu akbar!!! Kita telah digembleng lahir batin dalam bulan Ramadhan 1433 H lalu semata-mata untuk meraih derajat takwa.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (QS. al-Baqarah : 183).

Frasa 'agar kalian bertakwa' bermakna : agar dengan shaum itu Allah SWT mempersiapkan kalian untuk bisa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya (Al-Jazairi, I/80).

Sederhananya, dengan shaum itu kita dipahamkan, diingatkan dan disadarkan bahwa bukan harta yang diinginkan Dien kita, melainkan ketaatan kita sepenuhnya pada aturan-Nya. Muslimpreneur, Setidaknya ada dua keyword di sini, yakni panggilan keimanan dan kinerja ketakwaan yang dibidik dalam ibadah di bulan suci ini.

Persoalannya adalah, iman macam apa yang dipanggil hingga bisa menghasilkan kinerja takwa yang Allah SWT harapkan? Tak lain, itu pasti iman yang didapat dengan jalan yang berpikir yang benar, kokoh dan produktif.

Iman dengan jalan berpikir yang benar? Ya sebab berpikir adalah kewajiban pertama seorang mukallaf (Muslim yang telah baligh sehingga diberi beban (taklif) hukum atas setiap perbuatannya), seperti ditegaskan Imam Syafi'i (Fikhul Akbar): “Ketahuilah, kewajiban pertama bagi seorang mukallaf adalah berpikir dan mencari dalil untuk ma'rifat kepada Allah dan yang dengan itu dapat sampai kepada ma'rifat kepada hal-hal yang ghaib dari indra dan yang (ma'rifat itu) merupakan suatu keharusan…

Saya katakan bahwa kewajiban yang pertama adalah berpikir, karena sebagian besar dari ibadah adalah bergantung dari niat, sedang yang namanya niat itu adalah suatu maksud yang ditujukan untuk beribadah terhadap Zat yang disembah secara khusus. Maksud dalam bentuk semacam ini tidak mungkin dicapai kecuali sesudah tercapainya ma'rifat terhadap Zat yang disembah tersebut, sedangkan ma'rifat itu sendiri tidak mungkin tercapai kecuali dengan jalan berpikir dan pembuktian. Itulah sebabnya, mengapa saya mengatakan bahwa berpikir itu merupakan kewajiban yang pertama bagi seorang

Keimanan, Modal Utama Pengusaha yang Penuh ‘Berkat’, Berkah dan Pejuang

mukallaf.”

Iman yang kokoh lagi produktif? Ya, keyakinan akan alam sebelum adanya dunia dan alam setelah dunia (akhirat) berikut surga dan nerakanya adalah bagian dari keimanan. Keimanan yang kokoh akan jaminan masuk surga bagi seorang Muslim sudah seharusnya mendorong setiap Muslim untuk produktif, lebih produktif dan bahkan sangat produktif. Tidak terjebak pada syirik, tahayul, khurafat dan kabar bohong (perdukunan).

"Barangsiapa mendatangi seorang dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang ia katakan, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad SAW." (HR Ahmad) Muslimpreneur, Sungguh, iman yang yang benar, kokoh dan produktif inilah keimanan yang dipanggil Allah SWT agar dapat sampai pada derajat takwa yang sesungguhnya.

Keimanan yang menjadi motivasi spiritual luar biasa seperti tampak dalam pernyataan Sa'ad bin Mu'az kepada Rasulullah SAW ketika perang Badar tatkala 300 orang pasukan Muslim berhadapan dan mampu mengalahkan 1.000 orang lebih kaum kafir Quraisy.

“Sepertinya Engkau ragu pada kami, Wahai Rasulullah. Dan sepertinya Engkau khawatir bahwa orang-orang Anshar, sebagaimana yang nampak pada pandanganmu, tidak akan menolongmu, kecuali di negerinya. Saya bicara atas nama orang Anshar, dan memberi jawaban berdasarkan sikap mereka.

Berangkatlah bersama kami, sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki. Ikatlah tali siapapun yang Engkau kehendaki. Dan putuskanlah ikatan siapa saja yang Engkau kehendaki. Dan ambillah dari harta kekayaan kami yang Engkau kehendaki. Dan berikanlah yang mana saja yang Engkau kehendaki. Apa saja yang Engkau ambil niscaya lebih kami sukai daripada yang Engkau tinggalkan. Demi Allah, kalau seandainya Engkau menempuh perjalanan bersama kami hingga ke barak Al Ghamad (kota Habasyah), kami semuanya akan tetap bersamamu. Dan demi Allah, kalau seandainya Engkau mengajak kami untuk menyeberangi lautan sekalipun, pasti kami akan lalui bersamamu.”

Juga sebagaimana keimanan yang ditampilkan oleh Khalifah Umar bin Khatab yang mampu meluluhlantakkan permainan jin yang sengaja menutupi pori-pori dasar sungai Nil agar tidak mengeluarkan airnya hingga sungai itu kering kerontang dan membawa bencana kekeringan di seluruh wilayah Mesir. Khalifah saat itu sama sekali tidak menggubris permintaan penduduk Mesir untuk memenuhi permintaan adat yang selalu mereka lakukan sebelum masuk Islam, yakni dengan memberi sesaji berupa wanita perawan untuk dibenamkan di dalam sungai Nil. Yang dilakukan Khalifah sangatlah sederhana, yakni hanya meminta Gubernur Amr bin Ash untuk membacakan suratnya yang ditujukan kepada sungai Nil agar kembali taat kepada Allah SWT dengan menjalankan kembali kewajibannya mengalirkan airnya seperti sedia kala. Surat itu dibacakan di hadapan sungai Nil yang disaksikan oleh seluruh penduduk Mesir dan kemudian dilemparkan ke dasar sungai yang seketika itu juga membuat jin-jin berhenti menutupi pori-pori dasar sungai dan...air kembali membuncah mengaliri peradaban.

Subhanallah.

Muslempreneur, Demikian juga dengan gambaran keimanan yang ditampilkan oleh generasi pebisnis kelas dunia di zaman Nabi SAW, Abdurrahman bin Auf. Bisnisnya yang selalu disandarkan pada iman menghantarkannya untuk selalu berbisnis hanya pada barang yang halal. Keuntungan bisnis yang didapat dinikmati dengan menunaikan hak keluarga dan perjuangan di jalan Allah. Harta bisnisnya selalu dikendalikannya, bukan yang mengendalikannya.

Dengan begitu banyak harta yang diinfaqkan di jalan Allah, ketika meninggal pada usia 72 tahun beliau masih meninggalkan aset berjumlah 2.560.000 Dinar atau setara 5,4 trilyun Rupiah!

Subhanallah.

Muslempreneur, Maha Suci Allah yang telah memberikan Ramadhan bagi kita untuk menggugah kesadaran akan panggilan keimanan dan kinerja ketakwaan kita bagi mewujudkan bisnis yang penuh 'berkat', berkah dan pejuang.[]

16

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Fokus

Kerusuhan Sampang kembali meletus.

Konflik Sunni-Syiah muncul ke permukaan.

Apa di balik kerusuhan itu? Mengapa kasus ini meletus kembali padahal sudah pernah terjadi sebelumnya? Mengapa kalangan liberal begitu tertarik dengan isu ini? Ikuti dalam pembahasannya berikut ini.

Kerusuhan Sampang:

Antara Perbedaan Paham dan Kepentingan Politik

M

eletusnya konflik berdarah, yang mengakibatkan terbunuhnya dua nyawa dan hangusnya bangunan di Sampang, Madura telah menyisakan sejumlah persoalan di tengah-tengah umat Islam.

Madura yang dikenal dengan daerah gersang, dengan karakter masyarakatnya yang keras, dan urban, namun memiliki kepekaan yang luar biasa dalam kehidupan beragama dengan mudah tersulut konflik horizontal.

Hingga jatuh korban. Ibarat api dalam sekam, sebenarnya potensi konflik ini sudah lama tersimpan, tinggal menunggu waktu, alihalih diselesaikan, justru potensi ini seolah-olah terus dipelihara. Begitu meletus, semua pihak yang bertanggungjawab saling melempar tuduhan kepada pihak lain, tanggung jawab pun dilemparkan kepada mereka.

Tajul Muluk, sosok tokoh Syiah ini, namanya mencuat. Tahun 2011 yang lalu, dia sempat divonis 2 tahun penjara, karena dianggap melakukan penistaan terhadap ajaran Islam. Dialah tokoh Syiah Imamiyyah di Sampang. Dia memanfaatkan pengaruhnya, sebagai kyai yang dalam kultur Madura memang sangat dihormati. Dengan pengaruhnya itu, dia menyebarkan paham Syiah Imamiyyah (Ja'fariyah), atau Syiah Itsna 'Asyariyyah.

Benturan pun terjadi, ketika paham yang dianggap baru ini mulai disebarkan di tengahtengah masyarakat, yang sebelumnya telah menganut paham Sunni. Kontraksi ini semakin kuat, ketika tidak ada titik temu, karena dianggap sesat, kafir dan murtad dari Islam. Pemicunya tentu perbedaan paham. Perbedaan paham yang dibarengi dengan kesalahpahaman dan ketidakpaham-

an masyarakat, bertemu dengan paham yang salah, maka meletuslah kerusuhan berdarah tersebut.

Sudah begitu, masingmasing pihak bukannya mencari solusi dan menyelesaikan masalah ini dengan tepat, justru mereka mengeksploitasi masalah ini untuk kepentingannya sendiri.

Para politisi menari dengan iramanya sendiri. Para aktivis HAM juga demikian. Begitu juga para pengusung Islam liberal. Sementara masyarakat, baik yang menjadi korban maupun penyerang, sebenarnya sama-sama menjadi korban dari kerusuhan ini.

Syiah Imamiyyah, Ja'fariyyah dan Itsna 'Asyariyyah Syiah secara umum adalah pengikut setia Sayyidina 'Ali –radhiya-Llahu 'anhu. Perbedaan Syiah dan Sunni, awalnya dipicu oleh perbedaan dalam menentukan masalah imamah (kepemimpinan). Kaum Syiah menganggap, bahwa kepemimpinan pasca Rasulullah SAW ditetapkan berdasarkan wahyu, dan definitif. Muncullah nama-nama imam dua belas (itsna 'asyariyyah) itu. Mereka pun mengklaim, imam-imam tersebut maksum (terbebas dari dosa). Sementara Sunni menganggap bahwa kepemimpinan pasca Nabi SAW tidak ditetapkan secara definitif oleh wahyu, dan mereka pun tidak maksum. Dari masalah imamah ini kemudian berkembang pada persoalan lain, yaitu akidah dan fikih. Wajar, jika Imam Abu Zahrah, dalam kitabnya, Tarikh al-Madzahib al-Islamiyyah, memasukkan Syiah ini sebagai mazhab politik, bukan mazhab akidah atau fikih (Abu Zahrah, Tarikh al-Madzahib al-Islamiyyah, hal. 31).

Syiah sendiri mempunyai banyak aliran, sebagaimana Sunni. Ada yang ekstrim (ghullat), dan

ada yang tidak. Aliran Syiah ghullat ini ada yang sampai menjadikan Sayyidina 'Ali sebagai tuhan, sebagaimana Nushairiyyah dan 'Alawiyyah di Suriah, yang dianut oleh rezim Ba'ats, Basyar Assad dan ayahnya. Tetapi ada juga Syiah yang tidak, sebagaimana umumnya alirah Zaidiyyah dan Ja'fariyyah, seperti Imam as-Syaukani dan as-Shun'ani. Masingmasing dikenal luas di kalangan Sunni, karena kitabnya juga mereka gunakan. As-Syaukani mempunyai karya-karya penting, seperti Nailul Authar, Irsyad al-Fuhul, dan masih banyak yang lain. Sedangkan, as-Sun'ani mempunyai karya, seperti Subulus Salam: Syarah Bulughu al-Maram.

Syiah Imamiyyah, Ja'fariyyah dan Itsna 'Asyariyyah adalah tiga sebutan untuk maksud yang sama. Aliran ini merupakan aliran Syiah terbesar di seluruh dunia.

Nama Ja'fariyyah dinisbatkan kepada Imam keenam, yaitu Ja'far as-Shadiq. Sedangkan nama Imamiyyah dan Itsna 'Asyariyyah merujuk pada konsep imamah dan imam dua belas.

Dalam konteks akidah, mereka meyakini ke-Maha Esa-an Allah. Ini menjadi prinsip akidah mereka yang pertama. Kedua, mereka meyakini ke-Maha Adilan Allah. Ketiga, meyakini kenabian Muhammad SAW, dan meyakininya sebagai Nabi akhir zaman.

Keempat, meyakini adanya imam yang mewarisi ilmu dari Nabi, dan dialah yang menjadi pemimpin umat dengan mandat dari Allah SWT. Dia maksum dari kesalahan, dan dipilih oleh Allah, bukan melalui perantara manusia. Tiap imam akan mewasiatkan kepada imam berikutnya. Namun, siapa yang tidak meyakini konsep ini, tidak dianggap kafir, hanya dinyatakan keluar dari mazhab Syiah ini. Kelima, meyakini bahwa Allahlah yang Maha Menghidupkan

manusia setelah mati, untuk membalas kebaikannya, dan mengganjar keburukannya. Ini dari aspek ushuluddin mereka.

Adapun dalam aspek furu'ddin, seperti shalat, puasa, zakat, haji, jihad dan lain-lain, mereka juga mengimani kewajiban shalat lima waktu (Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya').

Namun, mereka juga percaya, bahwa shalat tersebut bisa dijamak, seperti Dhuhur dengan Ashar, atau Maghrib dengan Isya'.

Mereka juga meyakini kewajiban shalat Jumat, dengan syarat dan syarat imamnya. Hanya ada sebagian yang berpendapat, bahwa shalat Jumat ini hukumnya mustahab (sunah) di saat tidak ada imam (Mahdi al-Muntadhar), dan kembali wajib saat imam sudah ada.

Zakat pun mereka yakini sebagai salah satu rukun Islam, hanya dengan syarat dan ketentuan yang banyak sekali. Puasa juga sama, mereka yakini sebagai kewajiban bagi umat Islam, yang mereka bagi menjadi tiga: Ramadhan, Nadzar dan Kafarat. Dalam hal ini sama dengan Sunni, bedanya untuk berbuka, mereka menunggu hingga 15 menit setelah matahari tenggelam. Haji pun mereka yakini sebagai kewajiban tiap Muslim yang baligh, berakal dan mampu sekali dalam seumur hidup. Hajinya pun harus dilaksanakan di Baitullah, Makkah alMukarramah. Jihad juga sama, mereka yakini sebagai kewajiban.

Amar makruf, nahi munkar, wala' (loyal) kepada para kekasih Allah, dan barra' (berlepas diri dari) musuh-musuh Allah, juga mereka yakini sebagai kewajiban kaum Muslim. Begitu juga dengan khumus (bagian 1/5) yang ditetapkan untuk Allah, Rasul dan kerabat Nabi, meski ada perbedaan dalam memahami sumber harta ini.

Mengenai sikap mereka ter-

Tajul Muluk

hadap Alquran, memang apa yang mereka yakini berbeda dengan apa yang tertulis seperti dalam kitab-kitab hadits mereka.

Dalam kitab-kitab hadits mereka dinyatakan adanya ayat-ayat yang berbeda dengan Alquran yang ada di tangan kaum Muslim saat ini. Menurut ulama-ulama mereka, fenomena itu sebagaimana riwayat-riwayat dalam kitab hadits atau ulumul Quran Sunni, namun riwayat tersebut tidak mencerminkan keyakinan mereka. Hanya saja, jika mereka menyatakan, bahwa Alquran yang ada sekarang tidak asli, alias palsu, maka jelas telah kafir. Karena jelas-jelas telah mengingkari kitab yang dinukil secara mutawatir.

Syiah dan Agenda Politik Sebelum Revolusi Iran tahun 1979, kaum Syiah, baik di Suriah, Libanon, Irak, Iran, Pakistan, Afganistan umumnya melebur dalam komunitas Sunni. Namun, setelah revolusi ini meletus, maka seiring dengan menguatnya posisi dan pengaruh mereka, mereka pun mulai merapatkan barisan dengan sesama kaum Syiah. Di sinilah, awal potensi konflik itu terbuka kembali. Terlebih setelah terjadinya Perang Iran-Irak, di era Khoemaini dan Saddam Hussein. Masing-masing seolah mewakili kepentingan Syiah dan Sunni. Sejak itu, potensi konflik Syiah dan Sunni pun kian terbuka. Adalah Amerika yang ketika itu berada di bekalang Revolusi Iran, dan Perang IrakIran.

Amer ik alah yang juga menggunakan isu Syiah-Sunni di Irak, sehingga wilayah tersebut tetap bisa dikangkangi. Di Pakistan, Amerika juga melakukan hal yang sama. Penguasa Iran (Syiah Itsna 'Asyariyyah), Hizbullah (Syiah Itsna 'Asyariyyah) di Libanon

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

dan Rezim Ba'ats Suriah, Basyar Assad (Syiah Ghullat, Nushairiyyah-'Alawiyyah) dengan terangterangan bekerja sama bahu membahu membantai kaum Muslim di Suriah dengan restu Amerika. Di sini tampak sekali hubungan antara kaum Syiah dengan Amerika. Meski tentu tidak semua kaum Syiah seperti mereka. Tetapi, ini membuktikan bahwa isu ini digunakan oleh negara kafir penjajah untuk mengail di air

keruh demi kepentingan politik penjajahannya.

Di perbatasan Irak dan Saudi, Amerika juga menggunakan kaum Syiah untuk memisahkan diri dari wilayah Saudi. Strategi ini digunakan oleh Amerika untuk menundukkan Raja Abdullah, yang dikenal sebagai agen Inggris. Jika Raja Abdullah tidak mau tunduk pada kepentingan Amerika, maka mereka akan digunakan agar perbatasan terse-

Fokus

but bergolak. Namun, jika mau tunduk, maka dengan sendirinya pergolakan ini pun berhenti. Begitulah cara Amerika.

Karena itu, Mahatir Muhammad dan Malaysia, yang berafiliasi kepada Inggris, menutup rapatrapat pintu untuk Syiah ini. Bahkan, di negeri jiran itu, ISA pun bisa dikenakan kepada mereka.

Syiah pun tidak berkembang di negeri jiran tersebut. Mahatir dan penguasa Malaysia tahu, mereka

tidak ingin mengulangi nasib Reza Pahlevi, yang digulingkan melalui revolusi kaum Syiah di Iran ini. Maka tepat apa yang disampaikan KH Hasyim Muzadi, “Jangan sampai masalah Sampang ini dijual kepada asing.” Karena jelas ini akan merugikan semua pihak, khususnya umat Islam di negeri ini.

Selain itu, apa yang disampaikan oleh Prof Dr Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhamma-

17

diyah juga ada benarnya, bahwa kebiasaan menyesatkan sesama kaum Muslim juga menjadi pemicu terjadi kerusuhan ini. Memang Islam tidak melarang perkara yang sesat harus dinyatakan sesat, tetapi harus dibuktikan terlebih dahulu dengan dalil qath'i, sehingga benar-benar layak disebut sesat. Jika tidak, maka setiap perbedaan pasti akan berujung pada vonis sesatmenyesatkan.[] har

Siapa Pemicu Kerusuhan?

Warga tidak ingin generasi mereka menjadi pengikut Syiah sehingga berusaha menahan mereka agar tetap ada di desa tersebut.

B

ara itu sebenarnya telah lama. Sayangnya pemerintah Sampang membiarkan bara itu membesar dan kemudian membakar masyarakat.

Jauh sebelum kerusuhan Sampang meletup, kerusuhan serupa yang sama pernah terjadi.

Konfliknya pun sama, melibatkan dua kubu yakni Syiah dan Sunni.

Akibat konflik itu, tokoh Syiah Tajul Muluk ditahan dan diadili.

Namun, penyelesaiannya hanya sampai di situ. Pengikut Syiah lainnya tak berubah dan tetap dengan pemahaman dan aktifitasnya.

Padahal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa di awal 2012 bahwa Syiah di Sampang ini tergolong sesat. Dalam fatwa tertanggal 21 Januari 2012 itu dinyatakan beberapa alasan yang mendasari fatwa sesat tersebut. Di antaranya, Syiah meyakini bahwa para sahabat telah murtad sesudah wafatnya Rasulullah SAW, kecuali tiga orang; orang yang tidak mengimani terhadap imamimam Syiah adalah syirik dan kafir; Ajaran Syiah menghalalkan darah ahlu al-sunah; dan Syiah meyakini bahwa orang yang selain Syiah adalah keturunan pelacur.

Kesesatan ini seharusnya bisa diselesaikan oleh pemerintah.

Masyarakat tidak boleh main hakim sendiri untuk menghentikan itu, apalagi dengan melakukan tindak kekerasan.

Ditolak Sejak kasus pertama, warga setempat sudah gerah dengan perkembangan ajaran Syiah itu.

Mereka tidak ingin ada ajaran sesat di tengah komunitas mereka.

Termasuk, mereka tidak ingin ada warga mereka yang mondok di pesantren Syiah.

Berdasarkan investigasi MUI Jatim, inilah awal akar masalah yang terjadi. Saat itu, anak-anak para pengikut Syiah yang dipondokkan ke YAPI Bangil dan Pekalongan akan kembali pasca libur lebaran ke pondok mereka. Sementara masyarakat meyakini bahwa anak-anak tersebut tidak akan kembali lagi ke YAPI Bangil dan Pekalongan karena dijamin

biaya pendidikannya oleh Pemkab Sampang untuk disekolahkan/dipondokkan di lembaga pendidikan dan pesantren di Sampang. Maka masyarakat Karang Gayam mencegah anakanak tersebut dan secara baik menyarankan untuk kembali lagi ke rumah. Saat itu tidak ada sedikitpun kekerasan dilakukan dan masyarakat Sunni tidak membawa senjata tajam Selama perjalanan kembali tidak ada tanda-tanda perlawanan dari mereka sampai mendekati rumah kediaman Tajul Muluk. Komunitas Syiah mulai mengolokolok masyarakat Sunni dan tampaknya komunitas Syiah sudah mempersiapkan senjata. Sesampai di komplek kediaman tersebut terjadilah insiden penyerangan oleh pihak Syiah terhadap masyarakat dengan melakukan pelemparan menggunakan batu, bom molotov yang sudah mereka persiapkan, ranjau-ranjau yang siap meledak ketika diinjak bahkan bahan-bahan peledak yang mereka bawa dikantong saku mereka yang di dalamnya berisi butiran kelereng.

Penyerangan tersebut tidak hanya berbentuk pelemparan tetapi juga dengan memprovokasi massa agar masuk ke pekarangan rumah tersebut. Ketika masyarakat terprovokasi dan masuk ke halaman rumah, kemudian terdengarlah bunyi ledakan yang berasal dari ranjau yang mereka pasang dan bom molotov yang mereka lempar sehingga ada beberapa masyarakat yang terluka oleh serpihan dari ledakan yang berupa kelereng. Beberapa orang terluka karena ledakan itu.

Masih menurut MUI Jatim, ketika korban berjatuhan di pihak masyarakat Sunni, rupanya komunitas Syiah membekali diri dengan ilmu kebal. Hal ini terbukti bahwa peledak yang dibawa di saku mereka ketika meledak sama sekali tidak mencederai tubuh mereka.

Melihat kondisi itu, Sunni pun mundur. situasi ini memancing masyarakat untuk meminta bantuan dan mengambil persenjataan yang memadai untuk melawan kekerasan yang dilakukan oleh komunitas Syiah. Di antara-

nya dengan disuarakan lewat teriakan dan pengeras suara yang ada di mushala. Masyarakat kemudian berdatangan untuk memberi pertolongan dan bantuan kepada mereka sehingga terjadilah bentrok yang tidak terelakkan antara kedua belah pihak yang sama-sama membawa senjata.

Seorang yang bernama Hamamah dari komunitas Syiah secara provokatif dan demonstratif dengan memamerkan kekebalan tubuhnya merangsek ke kerumunan masyarakat Sunni dengan menyerang secara membabi buta menggunakan senjata tajam berbentuk celurit panjang. Masyarakat pun melawan dengan senjata pula. Tidak satupun sabetan yang diarahkan ke tubuh Hamamah

mencederai tubuhnya. Tapi akhirnya Hamamah terbunuh karena masyarakat mengetahui cara menghadapi ilmu kebal tersebut dengan cara menyerang dari belakang.

Dari bentrok tersebut 2 orang meninggal, dan 5 orang luka-luka terkena serpihan bom

molotov, ranjau dan peledak yang dibawa oleh komunitas Syiah. Korban luka-luka ini semuanya dari masyarakat Sunni.

Anehnya, polisi tidak menahan satu pun anggota komunitas Syiah. Justru polisi menahan 7 orang warga masyarakat. [] emje

Kronologis Bentrok antara Syiah – Sunni Di Sampang

S

ehari setelah kerusuhan Sampang terjadi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur turun ke lapangan. Tim MUI Jatim Senin (27/8) langsung menuju dua desa yakni Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang Madura. Berdasarkan investigasi tim MUI Jatim diperoleh kronologi kejadian sebagai berikut: 19 Juli 2012: Masyarakat Karang Gayam menyampaikan beberapa pernyataan kepada Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) agar disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Sampang, dengan isi pernyataan tersebut sebagai berikut: a. Masyarakat Karang Gayam mengucapkan terima kasih kepada BASSRA yang telah mengawal proses hukum Tajul Muluk hingga divonis selama 2 tahun penjara. b. Bila Tajul Muluk telah divonis sesat maka pengikutnya harus dikembalikan kepada paham semula yaitu Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau diproses hukum sebagaimana Tajul Muluk. c. Masyarakat Karang Gayam menginginkan desa mereka seperti desa yang lain, tidak terdapat Syiah. d. Meminta kepada para Ulama untuk menyampaikan pernyataan sikap ini kepada pihak – pihak yang berwenang.

17 Agustus 2012: BASSRA mengadakan audiensi dengan Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA). Dari hasil diskusi tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain sebagai berikut : a. Proses pengembalian para pengikut Tajul Muluk ke faham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sedang diupayakan bersama oleh gabungan antara Kapolres Sampang, Nahdhatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Ulama setempat di bawah koordinasi Pemkab Sampang. b. Kapolres harus mengaktifkan pelarangan senjata tajam (Sajam) di Karang Gayam, Blu'uran, Sampang. c. Anak-anak warga Syiah yang dibeasiswakan ke pondok-pondok Syiah adalah tanggung jawab Pemkab Sampang untuk memulangkan dan memasukkan ke pondok-pondok Ahlus Sunnah wal Jama'ah (ASWAJA) dengan biaya dari Pemkab. d. Ulama BASSRA bersama pemerintah Sampang akan mengawal naik banding Tajul Muluk dengan audiensi kepada Gubernur Jatim. e. Khusus untuk jangka pendek, kasus Sampang disepakati tidak mengangkat sebutan Syiah, cukup sebutan aliran sesat agar proses hukum Tajul Muluk berjalan lancar. f. Mengupayakan agar BAKORPAKEM Sampang bisa memutuskan dan menetapkan bahwa Syiah itu sesat dan harus dilarang di Madura, keputusan itu diajukan ke BAKORPAKEM Jatim bahkan ke Pusat.

23 Agustus 2012: masyarakat Karang Gayam menuntut kepada BASSRA terkait dengan enam item janji Pemkab Sampang yang disampaikan kepada Ulama BASSRA pada 7 Agustus 2012 karena mereka melihat bahwa belum ada realisasi dan penanganan dari pihak manapun.

26 Agustus 2012, terjadi bentrokan antara masyarakat dengan pengikut Tajul Muluk sekitar jam 10.00 WIB.[]

18

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Siyasah Syar’iyyah

Pemilihan Kepala Daerah Negara Khilafah Oleh: Roni Ruslan, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

S

aat ini pemilihan kepala daerah di Indonesia dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan wakil kepala daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dimaksud mencakup gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, wali kota dan wakil wali kota untuk kota.

Sebelum tahun 2005, kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), namun sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada.

Pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005.

Pada awalnya pemilihan kepala daerah secara langsung diharapkan dapat memenuhi aspirasi rakyat, namun kini pilkada justru menjadi persoalan. Di antara persoalan itu adalah persoalan besarnya biaya penyelenggaraan pilkada dan korupsi kepala daerah terpilih selama menjabat.

Kemendagri mencatat, 173 pimpinan daerah terlibat kejahatan kerah putih sejak tahun 2004-2012. Dari jumlah tersebut 70 persen telah diputus bersalah dan diberhentikan dari jabatannya.

Besarnya biaya penyelenggaraan pilkada juga menjadi persoalan tersendiri bagi daerah. "Dengan asumsi rata-rata biaya pemilukada Rp 25 milyar per kabupaten/kota dan Rp 100 miliar per provinsi (satu putaran)

maka butuh APBN Rp 17 trilyun atau Rp 4,2 trilyun setahun selama 4 tahun," kata Peneliti Seknas Fitra Yuna Farhan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (2/9/2012).

Bagi daerah yang mengalami keterbatasan dana, hanya untuk sekadar membiayai penyelenggaraan Pilkada mereka terpaksa mengurangi belanja publik seperti pendidikan dan kesehatan. Jika demikian, belum saja Pemilukada diselenggarakan, hak rakyat dalam kesehatan dan pendidikan sudah terampas.

Pengangkatan Kepala Daerah Proses terpilihnya seseorang menjadi kepala daerah melalui Pilkada dalam sistem politik demokrasi sangat kontradiktif dengan terpilihnya seseorang menjadi kepala daerah dalam pemerintahan Khilafah Islamiyah.

Kepala daerah setingkat provinsi (wilayah) dalam negara khilafah disebut wali atau amir. Setiap wilayah dibagi dalam beberapa bagian dan setiap bagian disebut 'Imalah. Setiap 'imalah dipimpin oleh seorang 'amil atau hakim. Berikutnya setiap 'imalah dibagi menjadi beberapa bagian administratif yang disebut qashabah (kota).

Setiap Qashabah dibagi dalam beberapa bagian administratif yang lebih kecil yang disebut hayyu (kampung/desa). Orang yang mengurusi qashabah dan hayyu masing-masing disebut mudir dan tugasnya adalah tugas administrasi (Ajhizah ad daulah al khilafah fil hukmi wal Idarah hal.

118) Seorang wali diangkat langsung oleh Khalifah, begitu juga para kepala daerah di bawahnya. Wali tidak dipilih langsung oleh

rakyat, apalagi dipilih oleh DPRD karena memang tidak ada DPRD dalam negara khilafah. Penunjukan langsung ini meniscayakan tidak adanya pemborosan uang umat sebagaimana terjadi dalam Pilkada saat ini.

Calon kepala daerah (wali/amir) dalam khilafah tidak akan stres dengan be-sarnya dana pencalonan atau mengham-burhamburkan uang sebagai konpensasi politik kepada partai-partai pendukungnya. Ini juga sekaligus mencegah mereka berlaku korup menyalahgunakan kekuasaan ketika menjabat.

Pengangkatan wali oleh khalifah secara langsung ini didasarkan pada perilaku Rasulullah SAW. Sepanjang kepemimpinannya sebagai kepala negara, beliau SAW telah mengangkat para wali untuk berbagai negeri. Beliau telah mengangkat Mu'adz bin Jabal menjadi wali di wilayah Janad, Ziyad bin Walid di wilayah Hadramaut dan Abu Musa al 'Asy ari di wilayah Zabid dan 'And. Mereka semua diberikan wewenang oleh Rasulullah SAW untuk memutuskan persengketaan.

Mereka adalah orang-orang yang memiliki kelayakan (kemampuan dan kecakapan) untuk memegang urusan pemerintahan, orang-orang yang berilmu yang dikenal ketakwaannya. Para wali Rasulullah SAW adalah orang-orang yang amanah dan dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam urusan yang menjadi kewenangannya dan dapat menghidupkan hati rakyat dengan keimanan dan keagungan negara. Hal ini sebagaimana di riwayatkan oleh Muslim dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya beliau ra berkata �Rasulullah SAW itu, jika mengangkat seorang amir pasukan atau datasemen, senantiasa berpesan, khususnya kepada mereka, agar bertaqwa kepada Allah, dan kepada kaum Muslim yang ikut bersamanya agar berbuat baik�

Perlu ditambahkan bahwa wali ter-

masuk jabatan pemerintahan. Dia termasuk penguasa, maka setiap calon wali harus memenuhi syarat sebagai penguasa yaitu harus seorang Muslim, laki-laki, merdeka, baligh, berakal, adil dan memiliki kemampuan.

Sedangkan untuk mengantisipasi praktek korupsi para kepala daerah dan pejabat Negara Khilafah Islamiyah lainnya, khalifah akan melakukan kebijakan sebagaimana di praktekan oleh Khalifah Umar bin Khaththab ra. Kepada para pembesar negara, sipil atau militer, yang kaya dan penuh kemewahan, akan ditanya dengan sorot mata penuh wibawa: "Anna laka hadza ?" (Darimana kau peroleh hartamu ini?). Lalu ia segera memerintahkan pemeriksa untuk meneliti berapa jumlah kekayaan si pejabat sebelum dan sesudah ia menduduki sebuah jabatan. Jika ada kelebihan, dari mana ia mendapatkannya.

Jika ternyata diketahui bahwa pertambahan kekayaan si pejabat diperoleh bukan dari hasil gaji resmi negara, maka disitalah harta itu dan dimasukkan ke kas negara (baitul maal). Harta yang oleh khalifah dianggap bukan hak milik pribadi, dinyatakan sebagai milik umat dan hak milik Allah. Sebab kekayaan demikian bukan mustahil berasal dari hadiah dan sogok kepada pejabat itu untuk mendapatkan kemudahan bagi si penyogok, atau berasal dari pemerasan secara halus atas rakyat atau juga pengaruh kekuasaannya.

Demikianlah dengan penunjukkan kepala daerah langsung oleh khalifah akan menghemat uang negara dan mencegah terjadinya praktek money politic begitu juga korupsi. Bahkan kericuhan yang selalu mewarnai setiap pilkada akibat ketidakpuasan pihak yang kalah tidak akan pernah terjadi dalam system khilafah, ini karena perintah khalifah munafidzan dhahiran wa bathinan wajib ditaati dan dilaksanakan.

Wallahu 'alam bi ash shawab.[]

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Potret

19

Seribu Tokoh Lampung Hadiri Liqa Syawwal

Silah Ukhuwah Jubir HTI dengan Ketua PP Muhammadiyah

Sekitar seribu ulama, tokoh dan umat menghadiri Liqa Syawwal 143 H yang digelar HTI Lampung, Ahad (2/9) di Graha Gading Karang. Dalam sambutannya, Ketua HTI Lampung Dudi Arfian menegaskan ulama adalah garda terdepan dalam perjuangan menegakkan agama Allah. []

Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto ditemani dengan pengurus HTI Yogyakarta Nurwidianto melakukan silah ukhuwah ke rumah Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Senin (27/8) di Yogyakarta. Haedar Nasir terkesan dan senang atas kunjungan, ia berharap ke depan jalinan ukuwah akan lebih baik lagi.[] lutfianto

Bulan Sabit Merah Sambangi DPP HTI

Kunjungan Syawal DPP HTI ke Ketua MUI Yogyakarta

Delegasi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang dipimpin langsung ketua umumnya, Muhammad Dzazuli Ambari melakukan sila ukhuwah ke DPP HTI dan disambut hangat Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto beserta beberapa ketua DPP HTI, Senin (3/9) di Kantor DPP HTI, Jakarta.[] aris rudito

Dalam rangka silah ukhuwah antara DPP HTI dengan ketua MUI DIY, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto dan Ketua DPP HTI KH Shidiq Al-Jawi bersilaturahmi ke Ketua MUI DIY KH Toha Abdurrahman, Ahad pagi (26/8). [] lutfianto

LKU HTI Jateng Safari Syawwal Ke Sejumlah Ulama

Kepala BNI Syariah Bogor Kunjungi HTI Bogor

Tim Lajnah Khusus Ulama HTI Jateng melakukan Safari Syawal 1433 H ke rumah sejumlah pimpinan pondok pesantren di Rembang, Jawa Tengah akhir Agustus lalu.

Rangkaian safari tersebut diawali pertemuan dengan KH Dimyati Ichsan (Mbah Dim, Pengasuh Ponpes at-Taslim, Soditan, Lasem).[] lku hti jateng

Kepala BNI Syariah Cabang Bogor Muhammad Akbar beserta rombongan berkunjung ke Lajnah Khusus Pengusaha (LKP) HTI Bogor. Para tamu disambut hangat oleh Ketua HTI Bogor Gus Uwik beserta jajarannya. [] anas

Silaturahim Akbar Keluarga Besar HTI Tulungagung

Ribuan Ulama Silaturahmi dengan HTI Ponorogo

Sekitar 800-1000 ulama, kyai, ustadz, santri dari Tulungagung, Trenggalek dan Kediri menghadiri acara Silaturahim Akbar Keluarga Besar HTI yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al-Azhaar. Dalam kesempatan itu, nampak hadir pula ulama Tulungagung Ustadz Ahmad Gunarso dan ulama Trenggalek KH Mujahiddin.[]

Sekitar 3000 kyai, ustadz dan santri se-Ponorogo dan sekitarnya menghadiri Silaturahim Akbar Keluarga HTI Ponorogo yang bertema Peran Ulama dalam Menegakkan Khilafah, Negara Ideal yang Menyejahterakan, Sabtu (1/9) di Ponorogo.[]

20

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Cermin

Wakaf di Era Khilafah (Bagian 1)

W

akaf memiliki peranan penting dalam masyarakat Islam. Terdapat banyak hajat umat yang secara langsung berkaitan dengan harta wakaf. Hal ini karena selain harta wakaf senantiasa tetap terjaga, penggunaanya pun amat luas. Harta itu bisa digunakan untuk apa saja sepanjang merupakan kemaslahatan umat.

Antusiasme masyarakat Islam untuk berwakaf serta bagaimana pengelolaan negara terhadap harta wakaf dapat dilihat dalam sepanjang sejarah mereka.

1. Wakaf di Masa Rasulullah SAW dan Khulafa arRasyidin Kaum Muslimin mengenal wakaf sejak awal pemerintahan Islam berdiri di Madinah. Rasulullah SAW sebagai uswah hasanah dikenal oleh para sehabat sebagai sosok yang dermawan dalam hal menginfakkan harta untuk kebaikan. Hal ini tampak dalam rekam jejak hidup beliau yang tertulis dalam kitab-kitab sirah, bahkan sebagian ulama memberi bab khusus, bab shadaqatihi shalallahu 'alahi wasallam atau bab infaqihi shalallahu 'alahi wasallam (lihat: ath-Thabaqat libni Sa'ad, juz 1 hal.188).

Kendati demikian, memang ada ikhtilaf di kalangan ulama tentang siapa yang pertama berwakaf dalam Islam.

Menurut kaum Anshar, Rasulullah SAW adalah orang yang pertama kali berwakaf, sementara menurut kaum Muhajirin, yang pertama kali berwakaf adalah Umar Ibnu al-Khatab (Lihat: Fathul Bari Libni Hajar, juz 5, hal. 403). Imam Ibnu

Khuzaimah meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar yang menyatakan bahwa wakaf pertama dalam Islam adalah wakafnya Umar Ibnu al-Khattab, dan bahwa Umar berkata kepada Rasulullah SAW: "Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan aku ingin bersedekah dengannya" Rasululah SAW menjawab: "Jaga pangkalnya (benda yang diwakafkan) dan ulurkanlah buahnya (manfaatnya)" (HR. Ibnu Huzaimah). Hadits ini menunjukkan bahwa shadaqah yang dikeluarkan Umar Ibnu al-Khatab itu hakikatnya adalah wakaf. Sementara Ibnu Sa'ad meriwayatkan sebuah hadits dari Muhammad Ibnu Ka'ab yang menyatakan: "wakaf pertama dalam Islam adalah wakaf Rasulullah SAW, hal ini terjadi ketika seorang bernama Mukhairiq terbunuh di perang Uhud, sebelumnya ia berwasiat: "jika aku terbunuh maka hartaku untuk Muhammad", Rasulullah pun mengambilnya lalu mewakafkannya". (ath-Thabaqat libni Sa'ad, juz 1 hal.388).

Namun, kajian terhadap hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa wakaf pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri. Hal ini berdasarkan waktu terjadinya kedua peristiwa di atas, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Muhammad ibnu Ka'ab seperti dinukil oleh al-Khasaf dalam kitab al-Auqaaf. Dalam riwayat ini Rifa'ah bertanya kepada Ibnu Ka'ab: "Sesungguhnya orang-orang mengatakan bahwa wakafnya Umar lebih awal", Ibnu Ka'ab menjawab: "Mukhairiq terbunuh di perang Uhud, tiga puluh dua bulan setelah Rasululluh SAW hijrah, sementara wakafnya Umar terjadi pada tahun ke delapan hijrah sepulangnya Rasululullah SAW dari Khaibar" (Lihat: Ahkamul Auqaaf Lilkhasaf, hal 3).

Wakaf Rasulullah SAW Selain wakaf Rasulullah SAW dari harta Mukhairiq, beliau pun mewakafkan bagian beliau dari harta Bani an-Nadhir berupa tujuh bidang kebun. Dalam at-Thabaqat, Imam Ibnu Sa'ad mengeluarkan sebuah hadits dari az-Zuhri, ia berkata: "Tujuh bidang tanah ini adalah (wakaf Rasulullah) dari harta Bani Nadhir". Tujuh bidang tanah itu adalah: al-A'waf, asShafiyah, ad-Dalal, al-Mutsib, Barqah, Hasna, dan Masyrabah Ummu Ibrahim" (Lihat: Ahkamul Auqaaf Lilkhasaf , hal 3).

Selain itu, di antara wakaf Raslulullah SAW adalah tanah Fadak.

Imam Ibu Syaibah meriwayatkah sebuah hadis dari Husail Ibnu Kharijah, ia berkata: ketika perang Khaibar Yahudi Fadak mengirim utusannya kepada Rasulullah SAW, mereka berkata: "berikan kepada kami jaminan keamanan, maka kami serahkan tanah Fadak untukmu", lalu Rasulullah mengutus Muhaishah Ibnu Haram untuk mengambilnya" (Lihat: Akhbarul Madinah Libni Shibh an-Namiriy al-Bashriy, Juz 1, hal 187). Tanah Fadak menjadi milik Raslulullah SAW hingga beliau wafat. Sepeninggal beliau ia otomatis menjadi tanah wakaf.

Hal ini berdasarkan sabdanya: "Kami (para nabi) tidak meninggalkan harta warisan, apa yang kami tinggalkan adalah shadah (wakaf )" (HR.Bukhari).

Rasulullah SAW senantiasa memperhatikan pemanfatan harta wakaf-wakaf beliau tersebut. Beliau pun mengangkat Aba Raafi' (budak Rasulullah SAW) sebagai pengelolanya.

Beliau mengambil hasil dari wakaf tersebut untuk mencukupi kebutuhan beliau beserta keluarganya selama satu tahun, selebihnya beliau infakkan untuk kemaslahatan kaum Muslimin. (bersambung…)[] abu muhtadi

Kristologi

Makar Yahudi & Kristen Inginkan Yesus Mati Disalib Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center

D

i edisi lalu kita telah sampai pada kisah ditangkapnya Yesus. Berikut kita akan membahas kisah Sandiwara Persidangan Yahudi yang dikenal dengan kisah 'Pengadilan di hadapan Imam Besar'.

Tentara-tentara Romawi dengan tangan-tangan mereka yang kuat menyeret tubuh Yesus dari Getsemani ke Hanas (ayah mertua Imam Besar Kayafas) dan dari Hanas ke Imam Besar Kayafas dan kemudian Mahkamah Agung Yahudi Sanhedrin untuk menghadapi pengadilan dan hukuman.

Matius 26:57 Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.

Matius 26:59-60 26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, 26:60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, Kisah yang diceritakan Bibel di atas sangat jelas menggambarkan betapa pengadilan terhadap Yesus yang dilakukan oleh para rahib Yahudi tersebut hanya sandiwara. Keputusan para musuh Yesus tersebut sudah terekonstruksi sejak awal, mereka sangat membenci Yesus yang dianggap akan menghancurkan kekuasaan mereka. Bagi para rahib yahudi, Yesus harus disalibkan dan harus mati! Tapi Yesus tidak diam, justru ia membela diri. Yesus adalah 'oknum' tidak bersalah yang 'keras kepala', dan dia tahu makar apa yang dirancang para rahib yahudi atas dirinya.

Yohanes 18:19-23 18:19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang muridmurid-Nya dan tentang ajaran-Nya. 18:20 Jawab Yesus kepadanya: “Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.

18:21 Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.” 18:22 Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?”

18:23 Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau kataKu itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?” Sampai di sini kita berhenti sejenak.

Ada hal yang perlu simak lebih jeli tentang keyakinan Kristiani mengenai hal ini.

Kristiani menisbahkan beberapa nubuat dalam Perjanjian Lama kepada Yesus untuk menunjukkan bahwa: 'Takdir Yesus memang adalah untuk disalibkan', salah satunya ayat Yesaya berikut: Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Ini tidak benar. Nubuat tersebut tidak cocok. Kita telah membuktikan sendiri dari ayat-ayat di atas bahwa Yesus tidak hanya diam di hadapan musuhnya, mulai dari

sebelum ditangkap sampai dalam pengadilan. Yesus bahkan memberikan pembelaan terhadap dirinya. Maka nubuat Yesaya 53:7 tersebut tidak cocok dengan kondisi Yesus.

Kristiani menisbahkan nubuat yang salah kepada Yesus yang disangka Yesus sebagai penggenapannya, dan masih banyak berbagai klaim nubuat tidak cocok lainnya yang dapat Anda teliti sendiri dalam Bibel dan doktrin Gereja.

Pengadilan yang digelar para rahib Yahudi adalah sandiwara belaka. Ini adalah upaya menjebak Yesus, menghukum Yesus dengan tujuan akhir adalah melenyapkan Yesus. Nasib Yesus sudah diputuskan. Imam Besar di Mahkamah Agama (Kepala Imamimam Yahudi) adalah orang yang mengambil keputusan pada setiap pengadilan sipil berdasarkan persangkaannya terhadap terdakwa. Dia telah memutuskan bahwa Yesus harus mati, tanpa mendengar persidangan pembelaan dan lain-lain.

Yang menarik adalah adanya bukti bahwa sesungguhnya Imam Besar telah merekomendasikan kepada mahkamah untuk membunuh Yesus bahkan sebelum terjadi kasus penangkapan tersebut.

Yohanes 11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”

Orang Yahudi tentu tidak mengimani bahwa Yesus adalah penebus dosa manusia, lalu apa maksud bahwa Yesus mati untuk seluruh bangsa?

Yohanes 47-48 11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan

mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Yohanes 11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Jadi, yang dimaksud tebusan untuk orang banyak adalah tidak lebih bahwa Yesus semacam tumbal untuk menghindari amuk orang Romawi. Para imam Yahudi tidak ingin Yesus memperoleh simpati yang lebih besar dan jumlah pengikut yang makin banyak yang dapat menggeserkan kekuasaan mereka. Sehingga jalan satusatunya adalah membunuh Yesus. Pada dasarnya tidak ada dosa yang harus ditebus, bagaimanapun kematian di atas kayu salib adalah suatu bentuk kutuk. Dan justru penghinaan dan inilah yang diinginkan oleh orang Yahudi.

Kaum Yahudi memfitnah Yesus dengan menyatakan bahwa Yesus telah melecehkan dan berkhianat terhadap ajaran agama. Kristen adalah sama dengan Yahudi dalam hal menghina Yesus, tetapi masalahnya berbeda. Baik Yahudi maupun Kristen keduanya menginginkan Yesus mati. Yang satu untuk “kekuasaan diri” dan yang satu lagi untuk “penebusan dosa”, dan tidak ada dari keduanya yang benar. Yesus tidak mempunya hasrat menghasut bangsa Romawi merebut tempat suci, dan Yesus juga tidak pernah punya keinginan menebus dosa manusia serta tidak punya pengetahuan apapun soal penebusan diatas kayu salib yang merupakan dogma Paulus.[]

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Mercusuar

21

Teknologi Mudik Negara Khilafah Oleh: Prof Dr Ing Fahmi Amhar

M

asalah transportasi seputar ritual mudik lebaran yang terjadi setiap tahun, semakin hari semakin kronis. Kalau sepuluh tahun yang lalu, perjalanan Jakarta-Cirebon selama arus mudik dapat ditempuh dalam 16 jam, kini sudah hampir 24 jam.

Mulai tahun ini, pihak kereta api tidak lagi menyediakan tiket tanpa kursi. Sementara angkutan bus, kapal maupun pesawat juga tidak meningkat signifikan. Akibatnya, makin banyak orang mudik dengan mengendarai sepeda motor, meski sebenarnya sama sekali tidak layak untuk jarak di atas 2 jam. Namun penggunaan motor juga dipicu oleh kenyataan bahwa di kota tujuan, banyak angkutan umum yang sudah tidak berfungsi, seiring dengan makin mudahnya orang mendapatkan sepeda motor dengan cara kredit. Akibatnya dapat ditebak: angka kecelakaan sepeda motor selama mudik meroket!

Bagaimana dulu negara khilafah mengatur arus mudik?

Adakah teknologi mudik saat itu?

Persoalan transportasi sepertinya lebih banyak persoalan teknis, dan di zaman dulu teknologinya masih amat berbeda. Jumlah penduduk saat itu juga masih relatif sedikit, sehingga problema kemacetan yang parah seperti saat ini

mudik (transportasi), kita akan mendapati setidaknya tiga prinsip: Pertama, prinsip bahwa pembangunan infrastruktur adalah tanggung jawab negara, bukan cuma karena sifatnya yang menjadi tempat lalu lalang manusia, tetapi juga terlalu mahal dan rumit untuk diserahkan ke investor swasta.

Di Jakarta, karena inginnya diserahkan ke swasta, pembangunan monorel jadi tidak pernah terlaksana.

Kedua, prinsip bahwa perencanaan wilayah yang baik akan mengurangi kebutuhan transportasi. Ketika Baghdad dibangun sebagai ibu kota, setiap bagian kota direncanakan hanya untuk jumlah penduduk tertentu, dan di situ dibangunkan masjid, sekolah, perpustakaan, taman, industri gandum, area komersial, tempat singgah bagi musafir, hingga pemandian umum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Bahkan pemakaman umum dan tempat pengolahan sampah juga tidak ketinggalan. Sebagian besar warga tak perlu menempuh perjalanan jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta untuk menuntut ilmu atau bekerja, karena semua dalam jangkauan perjalanan kaki yang wajar, dan semua memiliki kualitas yang standar.

Ketiga, negara membangun infrastruktur publik dengan standar teknologi

mungkin belum pernah ada.

Tetapi, bagi seorang Muslim pejuang syariah, pertanyaan apapun justru melecutnya untuk lebih mendalami syariat Islam beserta realitas empiris yang ada. Maka dalam persoalan infrastruktur

terakhir yang dimiliki. Teknologi yang ada termasuk teknologi navigasi, telekomunikasi, fisik jalan hingga alat transportasinya itu sendiri.

Navigasi mutlak diperlukan agar perjalanan menjadi aman, tidak tersesat, dan bila ada

masalah, dapat ditolong oleh patroli khilafah. Untuk itulah kaum Muslimin belajar astronomi dan teknik membuat kompas sampai ke Cina, dan mengembangkan ilmu pemetaan dari astronomi yang teliti. Ratusan geografer menjelajah seluruh penjuru dunia dan membuat reportase negeri-negeri yang unik.

Hasilnya, perjalanan haji maupun dagang baik di darat maupun di lautan menjadi semakin aman.

teknologi saat itu, kaum Muslimin telah memuliakan jenis kuda dan unta yang makin kuat menempuh perjalanan. Untuk di laut mereka juga banyak mengembangkan teknologi kapal. Tipe kapal yang ada mulai dari perahu cadik kecil hingga kapal dagang berkapasitas di atas 1.000 ton dan kapal perang untuk 1.500 orang. Pada abad 10 M, al-Muqaddasi mendaftar nama beberapa lusin kapal, ditambah dengan jenis-jenis

“Hejaz Railway”. Jalur kereta ini terbentang dari Istanbul ibu kota khilafah hingga Makkah, melewati Damaskus, Jerusalem dan Madinah. Di Damaskus jalur ini terhubung dengan “Baghdad Railway”, yang rencananya akan terus ke timur menghubungkan seluruh negeri Islam lainnya.

Proyek ini diumumkan ke seluruh dunia Islam, dan umat berduyunduyun berwakaf. Kalau ini selesai, pergerakan pasukan khilafah untuk mempertahankan

Tentara Utsmani membangun rel Istanbul - Makkah

Telekomunikasi dalam wujud yang sederhana juga makin berkembang. Pesan yang dikirim lewat merpati pos, atau sinyal cahaya atau asap dari pospos patroli semakin canggih.

Para matematikawan bekerja keras membuat kode yang makin efisien dan aman dari penyadapan.

Teknologi dan manajemen fisik jalan juga tidak ketinggalan.

Sejak tahun 950, jalan-jalan di Cordoba sudah diperkeras, secara teratur dibersihkan dari kotoran, dan malamnya diterangi lampu minyak.

Dua ratus tahun kemudian, yakni 1185, baru Paris yang memutuskan sebagai kota pertama Eropa yang meniru Cordoba.

Sedang untuk kendaraannya sendiri, sesuai

yang digunakan pada abad-abad sesudahnya.

Bahkan untuk transportasi udarapun ilmuwan Muslim sudah memikirkan. Abbas Ibnu Firnas (810-887 M) dari Spanyol melakukan serangkaian percobaan untuk terbang, seribu tahun lebih awal dari Wright bersaudara, sampai Sejarawan Phillip K. Hitti menulis dalam History of the Arabs, "Ibn Firnas was the first man in history to make a scientific attempt at flying."

Yang menarik, hingga abad 19 Khilafah Utsmaniyah masih konsisten mengembangkan infrastruktur transportasi ini.

Saat kereta api ditemukan di Jerman, segera ada keputusan khalifah untuk membangun jalur kereta api dengan tujuan utama memperlancar perjalanan haji.

Musim haji adalah musim ritual terbesar pergerakan manusia, baik yang untuk pergi haji ke Makkah maupun mudik ke kampung halaman. Di negerinegeri timur tengah, libur saat lebaran haji lebih lama dan lebih meriah dari Idul Fitri (karena ada hari Tasyrik). Karena itu situasi mudik terjadi pada musim ini.

Tahun 1900 M Sultan Abdul Hamid II mencanangkan proyek

berbagai negeri Islam yang terancam penjajah juga sangat menghemat waktu. Dari Istanbul ke Makkah yang semula 40 hari perjalanan tinggal 5 hari!

Rel kereta ini mencapai Madinah pada 1 September 1908. Pada 1913, stasiun “Hejaz Train” di Damaskus telah dibuka dengan perjalanan perdana ke Madinah sepanjang 1300 Km. Namun penguasa Arab yang saat itu sudah memberontak terhadap khilafah karena provokasi Inggris melihat keberadaan jalur kereta ini sebagai ancaman. Maka jalur ini sering disabotase, dan pasukan Khilafah tidak benar-benar sanggup menjaga keamanannya.

Perang Dunia I mengakhiri semuanya. Tak cuma khilafah yang bubar, jalur kereta itupun juga berakhir. Kini KA itu tinggal beroperasi sampai perbatasan Jordania – Saudi.

Untuk mengatasi arus mudik, Daulah Khilafah sudah memberi contoh lebih dari seabad yang lalu. Apakah kita memang malas belajar?[]

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Sosok

Dr Ir Muhammad Rahmat Kurnia, MSi Ketua Lajnah Fa’aliyah DPP HTI

Padukan Dakwah, Pekerjaan, dan Keluarga

S

iapa yang tidak kenal Muhammad Rahmat Kurnia? Bagi yang rajin mengikuti kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di tingkat nasional mestilah sudah tidak asing lagi dengan sosok yang senantiasa kritis mengkritik kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat dan bertentangan dengan Islam.

Ketika pemerintah melakukan percobaan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April 2012 misalnya, dengan tegas ia menolaknya.

Menurutnya, rencana penaikan harga BBM merupakan pengkhianatan karena dilakukan demi asing, tindakan dzalim karena menyengsarakan rakyat dan berdasarkan kebohongan karena argumennya tidak sesuai kenyataan.

“Sehingga menurut akidah, kita harus menolak kenaikan BBM dan liberalisasi (sektor migas) ini,” ungkap Ketua Lajnah Fa'aliyah DPP HTI ini kepada publik saat konferensi pers bersama berbagai ormas Islam, akademisi dan mahasiswa, Kamis (15/3) di di Gedung DPP HTI Crown Palace, Jakarta Selatan.

Tiga hari sebelum rencana hari H penaikan harga BBM, Rahmat membacakan hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang nasib para pemimpin yang berbohong dan berbuat dzalim serta para pendukungnya di akhirat kelak.

“Sungguh akan ada para pemimpin yang berbohong dan berbuat dzalim, maka siapa saja yang membenarkan kebohongan mereka dan menolong mereka dalam kedzaliman mereka maka dia bukan golongan kita dan aku bukan golongan mereka dan dia tidak akan masuk telaga alhawdh bersamaku. Sebaliknya siapa saja yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak menolong mereka dalam kedzaliman mereka maka ia bagian dariku dan aku bagian darinya dan ia akan masuk telaga bersamaku” paparnya mengutip hadits riwayat Imam Ahmad.

Menurutnya hadits tersebut sesuai dengan kondisi saat ini. Pemerintah dzalim SBY

berdiri hanya untuk melayani kepentingan kaum kafir dan menindas rakyatnya sendiri.

Maka umat Islam haram mendukung rezim khianat dan dzalim tersebut.

“Karena kami ingin tetap menjadi umat Nabi Muhammad, kami menolak membenarkan rezim dzalim ini. Akidah kami yang mendorong itu, maka itu kami tidak akan pantang mundur melawan kedzaliman pemerintah ini. Kalau yang membenarkan kedustaannya saja tidak dianggap umat Muhammad, lantas bagaimana orang yang berdusta?” tegasnya di hadapan sekitar sepuluh ribu peserta aksi, Kamis (29/3) di depan Istana Merdeka.

Maka itu, jika SBY masih ingin dianggap umat Nabi Muhammad SAW, ia harus berani menegakkan sistem Islam, hentikan liberalisasi migas, dan mengakui dengan jujur bahwa kapitalisme yang diterapkan di negeri Muslim terbesar ini telah gagal. “Jadi, hanya satu jalan keluarnya yakni kembalilah kepada khilafah,” pungkasnya.

Tapi siapa sangka, meski keras dan tegas mengkritik pemerintah, Rahmat ternyata berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Ia tercatat sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Bogor, Jawa Barat.

Padahal, bagi banyak orang yang menyandang status tersebut, justru lebih cenderung diam dan mencari jalan aman. Tapi, Rahmat berbeda. Baginya, meski sebagai PNS tak berarti ia diam diri dan bungkam terhadap kedzaliman pemerintah.

“Tugas saya mengajar di kampus, dan itu saya lakukan secara profesional. Tidak ada kewajiban seorang dosen harus mendukung kebijakan pemerintah, misalnya dalam rencana kenaikan harga BBM,” ujarnya.

Mengenal HT Rahmat mengaku mengenal ide-ide Hizbut Tahrir sejak menginjakkan kaki di bangku kuliah pada 1986, saat mengikuti berbagai forum pengajian di kampus. Bukan hanya HT saja, saat itu ia

berkenalan dengan banyak gerakan keislaman. Ia aktif di berbagai forum pengajian yang berbeda.

“Saya aktif di gerakan yang bercorak kesufian, akhlaqi, ishlahiy, termasuk pengajian Hizbut Tahrir,” ujarnya. Namun, awalnya ia tidak tahu salah satu forum pengajian yang diikutinya diselenggarakan oleh HT. Baginya hal itu tidak perlu, yang penting adalah ide dan gagasannya memang berasal dari Islam.

“Ternyata, setelah ikut pengajian setahun lamanya saya baru tahu bahwa ide-ide yang saya kaji selama ini berasal dari Hizbut Tahrir,” ungkapnya.

Dalam perjalanan tidak bisa terus menerus aktif dalam berbagai gerakan. Pernah suatu ketika ia diminta untuk memilih mau bergabung dengan kelompok mana dalam berjuang.

Hal ini memacunya untuk semakin memikirkan, menghayati, dan merasakan gagasan keislaman yang diterimanya.

“Saya merasakan bahwa Hizbut Tahrir lebih tepat bagi saya!” putusnya setelah ditimbang dengan matang. Ia melihat Hizbut Tahrir sangat istimewa lantaran partai Islam ideologis internasional tersebut, menurutnya, mampu menyatukan antara ruhiyah (spiritual) dan siyasiyah (kepedulian mengurusi urusan umat), memadukan nafsiyah (sikap jiwa) dan 'aqliyah (sikap berpikir).

Berbeda dengan yang lain, ia mendapatkan pengajaran dari Hizbut Tahrir bahwa aktivis HT bukan hanya harus menjadi orang shalih melainkan juga menjadi orang yang dapat membuat orang lain shalih.

“Di Hizbut Tahrir, saya dibina untuk menjadi pejuang!

Saya merasa mendapatkan kepuasan secara intelektual, spiritual, dan ideologis. Itulah awal pertama saya tertarik untuk berdakwah bersama Hizbut Tahrir,” ujarnya.

Ada kalimat yang diucapkan seorang syabab Hizb sekitar tahun 1988 dalam sebuah Seminar di Bogor yang membuatnya terkesan hingga

Biodata Sang Doktor Pejuang Khilafah Nama TTL Pekerjaan Organisasi Keluarga Pendidikan

Buku

: Dr Ir Muhammad Rahmat Kurnia, Msi : Bandung, 28 September 1968 : Dosen dan Peneliti di IPB : Ketua Umum sekaligus Ketua Lajnah Faaliyah DPP HTI : 1 istri dengan 5 anak : PP Al-Mishbah, Bandung, 1986. PP al-Azhar, Bogor, 1992.

SD (1981), SMP (1983), SMA (1986) semuanya di Bandung.

Sarjana Jurusan Statistika dengan minor Biologi (1991), Magister Program Studi Statistika Terapan (2001), Doktor Ekosistem Perairan dan Biostatistika (2011) semuanya di Institut Pertanian Bogor. : Menulis 43 judul buku termasuk Menjadi Pembela Islam dan Inspiring Love.[]joy

saat ini: “Jadilah Anda sebagai Muslim sebelum menjadi apapun. Anda adalah Muslim, baru Anda menjadi insinyur.

Anda adalah Muslim, baru Anda menjadi dosen. Jadi, Anda harus menggunakan keislaman Anda dalam posisi apapun.”

Dinamika Dakwah Di awal aktivitas dakwah ada tantangan dari orang tua.

Karena Rahmat adalah tulang punggung keluarga. Ia diharapkan menjadi penopang ekonomi keluarga. Kalau menunaikan tuntutan itu, maka dakwah tidak akan dapat berjalan optimal.

Pada tahun 1992, ia sengaja datang ke kampung untuk menemui orang tua. “Mamah, Bapak, maaf, saya mungkin tidak akan dapat memberikan harta melimpah. Saya ingin banyak berkecimpung dalam dakwah.

Sebab, saya ingin menyelamatkan Mamah dan Bapak nanti di akhirat,” ungkapnya kepada kedua orang tuanya.

Alhamdulillah, mereka meridlai dan mengatakan sambil matanya berkaca-kaca, “Ya, berangkatlah. Kami ridla. Jadilah anak kami yang shalih.”

Kendala yang terbesar adalah kendala waktu. Ia harus memadukan antara kewajiban menunaikan kewajiban di kantor, keluarga, dan dakwah. Hal ini dapat diatasi dengan manajemen waktu dengan cermat. Juga, menjadikan istri

dan anak-anak sebagai tim dakwah. Konsekuensinya seringkali harus kurang istirahat.

Pagi hingga siang, ia mengajar, membimbing mahasiswa, dan mempersiapkan bahan kuliah. Sore hingga malam langsung ke Jakarta untuk kegiatan dakwah dan silaturahim dengan para tokoh pimpinan lembaga/organisasi Islam, audiensi ke berbagai instansi dan juga anggota DPR. Biasanya sampai rumah menjelang tengah malam. Itu pun biasanya tidak langsung tidur karena tak jarang harus menulis artikel untuk media.

Nah, di saat-saat tertentu, memimpin delegasi HTI dan ormas Islam untuk audiensi ke komisi terkait di DPR untuk mengkritik berbagai kebijakan pemerintah dan rancangan UU yang sangat kental dengan pesanan asing.

“Ke gedung DPR sesekali saja tergantung urgensi, itu pun sering saat mahasiswa libur, saya mengatur waktunya sehingga tidak berbenturan dengan tugas kantor,” ungkapnya.

Di samping itu, Rahmat terus meningkatkan kemampuan diri baik dengan cara membaca berbagai buku tsaqafah Islamiyah maupun mengikuti halqah/kajian. Lalu, memberikan halqah, mengisi berbagai acara baik seminar, tablig akbar, training, daurah, dan acara keislaman lainnya untuk berbagai kalangan.[] joko prasetyo

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Anjangsana

23

Pondok Pesantren Nurul Mujahidin, Tanjungsari, Sumedang

Cahaya Pejuang dari Sumedang

D

i antara sekitar 500 peserta aksi, tampak seorang anak berpeci putih baju biru mengusung poster Muslim Rohingya Dibantai, SBY (Penguasa Negeri Muslim Terbesar) Mengapa Diam? saat aksi solidaritas Muslim Rohingya yang diadakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat, Jum'at (3/8) di Depan Gedung Sate, Bandung.

Ia hadir mewakili peserta dari

Ponpes Nurul Mujahidin Tanjungsari yang datang bersama sembilan santri lain beserta lima ustadznya dalam aksi solidaritas Muslim Rohingya yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat. Nurul Mujahidin memang kerap kali terlibat dalam berbagai kegiatan dakwah dan unjuk rasa yang digelar HTI Sumedang maupun Jawa Barat dalam rangka mendidik santrinya agar melek politik.

Pesantren Bojong Ponpes yang lebih dikenal dengan sebutan Pesantren Bojong ini beralamat di Dusun Bojong, RT 01/07 Desa Margajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Didirikan pada 1965 oleh almarhum Kyai Dadang Sofyani HS alias Ajengan Adang.

Ia seorang faqih fiddin, tawadhu, intelek, dan berkarakter pejuang.

Terutama karena kelebihan dalam penguasaan ilmu alat dan bahasa Arab, ia dikenal luas dan disepuhkan di Tanjungsari, Sumedang dan sekitarnya, khususnya di kalangan pengurus dan jamaah Muhammadiyah.

Sebelum berdiri pesantren di Bojong, telah berjalan majelis taklim yang digagas sejak tahun 1950-an oleh Ajengan Ahmad Utsman atau lebih dikenal dengan nama Ajengan Amay yang tiada lain adalah ayah mertua dari Ajengan Adang yang tinggal di Dusun Gunungmanik,

yang berada sebelah timur Dusun Bojong.

Pada awalnya Ajengan Adang mendapat amanah dari ayah mertuanya untuk melanjutkan majelis taklim tersebut.

Seiring dengan waktu dan dukungan masyarakat Bojong dan sekitarnya, maka dari pengajian rutin tersebut berjalan pula kegiatan-kegiatan pengajian bagi anakanak dan remaja, kajian kitab untuk santri kalong (santri yang tidak mukim), hingga pendidikan kitab-kitab salafiyah untuk santri dari luar desa yang mukim. Akhirnya pada tahun 1965-an terwujudlah Pondok Pesantren Nurul Mujahidin atau lebih dikenal sebagai Pesantren Bojong.

Di tengah kesibukannya memimpin pesantren bersama para asatidz, Ajengan Adang juga pernah mengabdi di perguruan Muhammadiyah Tanjungsari dan menjadi guru tetap di SMA Negeri Tanjungsari, sehingga tidak sedikit siswa yang dididiknya di sekolah juga tertarik ikut nyantri.

Ajengan Adang meninggal tahun 2006 dan selanjutnya pesantren dikelola istrinya, Dedeh Djubaedah dan putra pertamanya Ajengan Deni Fuad Amin yang belum lama selesai pendidikan di IAID (Institut Agama Islam Darussalam) Ciamis. Pada 2011, Ibu Dedeh pun meninggal, selanjutnya Ponpes dipimpin oleh dikelola oleh Ajengan Deni bersama keluarga dan dewan asatidz/ah.

Sebagaimana harapan Ajengan Adang pada masa hidupnya, dalam kepemimpinan Ajengan Deni, pesantren semakin berkembang dengan diselenggarakannya beberapa jenjang pendidikan, mulai PAUD hingga SMP, bahkan direncanakan ke depan terselenggara jenjang selanjutnya.

Saat ini santri yang menimba ilmu di Pesantren Bojong dari berbagai jenjang pendidikan yang ada di bawah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Mujahidin berjumlah lebih dari 220 orang.

Sesuai keunggulan yang dimiliki sang guru yang sekaligus pendiri, Nurul Mujahidin memperioritaskan ilmu alat dan dakwah, dengan harapan dapat menghasilkan generasi dan ulama yang mampu mendalami tsaqafah Islam yang umumnya berada dalam kitab-kitab berbahasa Arab dan mampu berdakwah dan memimpin umat.

Selain itu, motivasi yang kuat dalam menguasai pengetahuan umum dan

melanjutkan perjuangan Islam sangat berpengaruh pada santri dan alumni.

Sehingga sekalipun Pesantren Nurul Mujahidin ini tergolong baru, di sekitarnya telah tersebar alumni di Tanjungsari Sumedang dan yang berkiprah dalam dakwah dan pendidikan, bahkan beberapa di antaranya berhasil mendirikan pesantren dan mengelola lembaga pendidikan formal.

Semakin Terarah Kewajiban dan semangat perjuangan yang diajarkan Ajengan Adang semakin tajam dan terarah, setelah dirinya bertukar pikiran dengan beberapa alumni yang telah aktif di Hizbut Tahrir dan langsung membaca beberapa kitab karya Syekh Taqiyuddin An-Nabhani Rahimahullah, yakni semangat perjuangan penegakan syariah dan khilafah.

Sekalipun Ajengan Adang tidak berkesempatan langsung bergabung dalam perjuangan tersebut karena faktor usia dan kesehatan, namun motivasi dan dukungannya begitu kuat baik kepada

santri, alumni, dan putranya untuk istiqamah berjuang menegakkan syariah dan khilafah.

Saat ini, di atas tanah wakaf almarhum H Zakariya seluas 1 hektar, telah dibangun bersama-sama masyarakat beberapa fasilitas pendidikan antara lain: masjid jami', beberapa ruang belajar dan kesekretariatan, kobong/asrama santri putra dan putri, dan aula pertemuan.

Meski cukup sederhana, fasilitas tersebut tampak barakah, mendukung berbagai kegiatan pendidikan dan ibadah untuk santri dan masyarakat. Di samping berbagai fasilitas milik pesantren tersebut, pesantren terbantu dengan adanya Rumah Asuh Yabni dengan fasilitasnya yang dibangun sekitar pesantren. Serta lebih dari 60 anak asuhnya menjadi santri.

Bahkan mulai tahun ajaran 2012 ini, Nurul Mujahidin mendapat kepercayaan dan dukungan HSG Khoiru Ummah dan Yayasan El Dina yang berpusat di Bogor untuk menyelenggarakan program Home Schooling Group SMP.[] acep muhyidin/joy

Ajengan Deni Fuad Amin, Pimpinan Ponpes Nurul Mujahidin

Khilafah, Kewajiban yang Harus Diperjuangkan

S

elain mengasuh Ponpes, saat ini Ajengan Deni Fuad Amin aktif di MUI Tanjungsari Bidang Dakwah dan mengajar di SMA Negeri 1 Tanjungsari. Lelaki ini lahir di Sumedang pada 3 Pebruari 1973. Usai menuntut ilmu di Mahad Al Islami Baitul Arqam Ciparay (1991), ia meneruskan menuntut ilmu ke Ponpes Al Fadliliyah Ciamis hingga tahun 1995.

Kemudian meneruskan kuliah ke IAID Ciamis sembari nyantri di Ponpes Darussalam Ciamis dan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Kawungsari Ciamis. Pada tahun 2000, setahun setelah mendapatkan gelar sarjana, Deni kembali ke kampung halaman untuk mengabdikan diri di Nurul Mujahidin.

Menurutnya, syariah sebagai solusi untuk menyelasaikan problematika kehidupan manusia sehingga menjadi rahmatan lill'aalamin. “Tanpa syariah tak ada kerahmatan yang kita saksikan, justru sebaliknya adalah kedzaliman,” ujarnya.

Ia menegaskan syariah tidak akan bisa direalisasikan secara utuh tanpa berdirinya institusi khilafah. “Khilafah merupakan janji Allah dan juga kewajiban yang harus diperjuangkan!” tegasnya kepada Media Umat.

Berdasarkan pengamatannya, ia menilai Hizbut Tahrir merupakan satu-satunya kelompok saat ini yang serius menjemput janji Allah tersebut. “Keberadaan HT telah membuka alam pikiran masyarakat, Muslim non Muslim, pelajar, karyawan, pejabat, rakyat biasa dan sedikit demi sedikit menggerus adanya perbedaan yang selama ini menjadi sekat tebal antara satu organisasi dengan organisasi Islam yang lain,” akunya.

Ia pun menyatakan bahwa metode dakwah HT telah banyak mendapat respon baik bagi sebagian kaum Muslimin yang mengharapkan terwujudnya persatuan umat, dan bagi sebagaian yang fasik, munafik, keberadaan HT ibarat batubara panas, yang membuat mereka gerah.[]acep muhyidin/joy

24

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Muslimah

Eksploitasi Kecantikan Muslimah Kontes Muslimah hanya menguatkan opini bahwa menutup aurat itu harus cantik dan trendy.

F

enomena kontes kecantikan kini melanda dunia Muslimah. Ajang pencarian Muslimah tercantik dengan busana paling modis dan fashionable mulai dihelat beberapa kalangan.

Seperti Hijab Hunt 2012 yang diselenggarakan sebuah portal berita ternama bekerja sama dengan beberapa kosmetik dan desainer.

Lalu World Muslimah Beauty 2012 yang akan dihelat 9-16 September mendatang di Jakarta. Pemilihan duta Muslimah tersebut digelar bersamaan dengan pertemuan para pengusaha bisnis syariah dunia bertajuk The 3rd Muslim World Biz 2012, yang akan dihadiri oleh delegasi negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) serta para pelaku bisnis syariah dunia, pada 12-16 September di Jakarta.

Nah, tujuan kontes-kontes itu satu: mencari Muslimah cantik untuk ikon fashion busana atau kosmetik Muslimah. Jadi, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemenang ajang kontes seperti ini sontak akan menjadi model.

Baik model foto maupun peragawati yang lenggaklenggok memperagakan busana Muslimah karya para desainer kenamaan.

Wajahnya akan nampang di majalah-majalah Muslimah, katalog brand-brand busana Muslimah ternama, brosur produk kosmetik, bintang iklan produk Muslimah atau seliweran di panggung-panggung peragaan busana Muslimah.

Lantas apa bedanya

dengan foto model dan peragawati pada umumnya?

Cuma satu: tidak mengumbar kulit tubuh. Adapun dandanan make up sama saja, tetap mempertontonkan kecantikan alias tabaruj. Duh!

Haruskah Modis?

Belakangan ini semangat menutup aurat di kalangan Muslimah memang menggembirakan. Mereka bahkan membentuk komunitaskomunitas khusus untuk menunjukkan eksistensinya.

Dalam menutup aurat, mereka lebih suka menggunakan istilah hijab dan menyebut diri hijaber.

Menurut bahasa, hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi. Sedangkan menurut istilah syara', al-hijab dimaksudkan sebagai suatu tabir yang menutupi badan wanita.

Entahlah, mengapa istilah hijaber lebih disukai. Yang jelas, motto para hijabers ini sangat terkenal, yakni tetap fashionable meski menutup aurat.

Mengklaim berpenampilan syar'i tapi tetap modis. Sayangnya, sadar atau tidak, mereka telah terseret filosofi dunia fashion ala sekuler-kapitalis pada umumnya.

Seperti diketahui, fashion umumnya diciptakan untuk menonjolkan kecantikan wanita.

Fashion harus selalu berubah dan up to date. Selalu memunculkan trend-trend terbaru. Nah, kondisi ini turut menyeret para hijabers sehingga mereka merasa harus selalu mengikuti trend busana Muslimah teranyar, wajib terlihat fresh dan fashionable dengan

model-model busana yang paling up to date. Mereka merasa bangga bila mengenakan busana Muslimah merek ternama, karya desainer favorit atau bahkan mix and match dengan busana-busana branded keluaran Barat, yang penting gombrong atau panjang. Seperti memadukan dress tanpa lengan dengan blazer keluaran Zara.

Atau memadukan tunik dengan celana pantalon branded dari butik Max & Spencer.

Padahal, sekali lagi sayang, busana-busana Muslimah up to date yang mereka klaim itu, sangat jauh dari nilai-nilai syara´.

Bahkan, terkadang yang tampak justru penampilan yang lebih glamour dan lebih tabaruj dibanding wanita pada umumnya yang tidak menutup aurat.

Hal ini tentu memunculkan keprihatinan. Di satu sisi kita salut dengan semangat berhijab mereka, namun di sisi lain mencuatkan opini di kalangan Muslimah bahwa berbusana itu harus modis dan cantik. Padahal, bukan itu esensi busana takwa, melainkan sebagai identitas Muslimah dan penjagaan izzah (harga diri, red).

Eksploitasi Kecantikan Keberadaan kontes-kontes kecantikan Muslimah semakin menguatkan opini bahwa Muslimah itu harus cantik dan trendy, tak kalah dengan wanitawanita pengumbar aurat.

Buktinya, kontes ini pun selalu mensyaratkan harus berusia muda (17-30 tahun), fotogenik, terlihat menarik saat difoto

dalam beberapa angle, tertarik dan berminat dengan dunia fashion.

Memang, mereka tak harus mengumbar aurat. Namun, kecantikan tetap saja menjadi poin penilaian. Wajah harus sedap dipandang dan bodi tinggi langsing. Pokoknya urusan kecantikan, nggak kalah dengan peserta kontes ratu-ratu kecantikan umumnya.

Nah, setiap peserta pasti ingin memenangkan kontes yang diikutinya. Apalagi hadiahnya cukup menjanjikan.

Selain uang tunai jutaan rupiah, juga kesempatan menjadi terkenal sebagai foto model Muslimah. Tentu saja, berbagai cara mereka lakukan untuk itu.

Seperti memutihkan wajah agar tampak lebih camera face, rajin ke salon sekadar menicure dan pedicure, menjaga kelembaban bibir, diet agar tetap langsing sehingga serasi mengenakan busana Muslimah model apapun, dan perawatan lainnya.

Sementara itu, untuk menghasilkan foto yang eye catching alias enak dipandang, tentunya harus ditunjang make up dan busana terbaik.

Dipilihlah produk kosmetik termahal dan baju-baju branded yang harganya juga selangit.

Kalau sudah begini, apa bedanya dengan peserta kontes-kontes ratu kecantikan pada umumnya?

Sama-sama mengeksploitasi kecantikan perempuan.

Jaga Privacy Para Muslimah seharusnya menyadari, potensi pada diri mereka bukanlah sekadar fisik.

Jika Allah SWT menganugerahkan wajah cantik, fotogenik dan bodi aduhai, bukanlah untuk dieksploitasi.

Islam telah melarang wanita melakukan tabaruj (menampakkan perhiasannya).

Dengan kata lain, tabaruj adalah hukum lain yang berbeda dengan hukum menutup aurat dan hukum wanita mengenakan kerudung dan jilbab.

Walaupun seorang wanita telah menutup aurat dan berbusana syar'i, namun tidak menutup kemungkinan ia melakukan tabaruj. Allah SWT berfirman: “Perempuanperempuan tua yang telah berhenti haid dan kehamilan yang tidak ingin menikah lagi, tidaklah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka (jilbab, red) tanpa bermaksud menampakkan perhiasannya (tabaruj).”[al-Nuur: 60] Mafhum muwafaqah ayat ini adalah, “jika wanita-wanita tua yang telah menapouse saja dilarang melakukan tabaruj, lebih-lebih lagi wanita-wanita yang belum tua dan masih punya keinginan nikah.”

Jelaslah, mempertontonkan kecantikan untuk konsumsi publik tidak diajarkan Islam.

Berbusana dan berdandan dengan maksud agar terlihat cantik, modis dan trendy bukanlah tujuan seorang Muslimah. Kalaupun Muslimah tampil serasi dalam berbusana, hendaklah semata-mata diniatkan dalam rangka ibadah.

Jadi, jangan mudah tergoda bius-bius dunia fashion.[] kholda

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Muslimah

25

Berhias yang Dilarang

B

erdandan sudah menjadi ritual wajib perempuan pada umumnya. Kalau sekadar merapikan diri, tentu tak masalah. Saat ini, berkembang beraneka tips dandan yang mampu mencuatkan pesona kecantikan wanita hingga menarik perhatian khalayak. Hal ini mengikuti perkembangan dunia fashion yang semakin kreatif dan inovatif. Mulai ujung rambut hingga ujung kaki tak luput dari dandanan. Bahkan anehnya, bola mata dan gigi pun ikut-ikutan didandani agar tampak berbeda.

Seperti trend penggunaan softlens hingga kawat gigi!

Mengapa perempuan demikian heboh memperlihatkan kecantikannya, khususnya Muslimah? Semua tak lain karena godaan gaya hidup ala Barat yang sekuler. Mereka mengabaikan agama sebagai pertimbangan dalam berpenampilan dan beramal.

Padahal Allah SWT melarang para wanita untuk mempertontonkan kecantikannya di depan umum hingga menarik perhatian publik alias tabaruj. Apa saja yang terkategori tabaruj itu?

Banyak hadits yang melarang setiap perbuatan yang bisa terkategori tabaruj; diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mengenakan pakaian tipis atau ketat Wanita yang mengenakan pakaian tipis, atau memakai busana ketat dan merangsang termasuk dalam kategori tabaruj.

Nabi SAW bersabda: “Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti seekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak.

Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya.

Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.” (HR. Imam Muslim) “Betapa banyak wanitawanita yang telanjang, berpakaian tipis merangsang, dan berlenggak-lenggok. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan mencium baunya.” (HR. Imam Bukhari).

2. Mengenakan wewangian di hadapan laki-laki asing

Nabi SAW bersabda: “Siapapun wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, berarti ia telah berzina.” (HR. Imam al-Nasaaiy).

Imam Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Setiap wanita yang memakai wewangian, janganlah ia mengerjakan sholat ‘Isya’ bersama kami.” (HR. Muslim).

Adapun sifat wewangian bagi wanita Mukminat adalah tidak kentara baunya dan mencolok warnanya. Ketentuan semacam ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW: “Ketahuilah, parfum pria adalah yang tercium baunya, dan tidak terlihat warnanya.

Sedangkan parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium baunya.” (HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud).

3. Berhias bagi laki-laki asing (bukan mahram atau suaminya) Seorang wanita diharamkan berhias untuk selain suaminya. Sebab, tindakan semacam ini termasuk dalam kategori tabaruj. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda; “Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya.”

(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan alNasaaiy).

4. Berdandan berlebihan Termasuk tabaruj adalah berdandan atau bersolek dengan tidak seperti biasanya.

Sebab, tindakan-tindakan semacam ini termasuk dalam kategori tabaruj secara definitif.

Imam Bukhari menyatakan, bahwa tabaruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain. Berdandan menor dengan make up tebal dipandang merupakan tindakan tabaruj. Pasalnya, semua tindakan ini ditujukan untuk menampakkan kecantikan dirinya kepada orang yang bukan mahram.

5. Membuka sebagian aurat Wanita yang mengenakan topi kepala tanpa berkerudung; mengenakan celana tanpa mengenakan jilbab, memakai kerudung tetapi kalung dan anting-antingnya tampak, dan sebagainya, termasuk dalam tabaruj. Dalil yang menunjukkan

hal ini adalah sabda Rasulullah SAW; “Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”

(HR. Imam Muslim).

Sesungguhnya, perbuatanperbuatan yang terkategori tabaruj masih banyak, tidak hanya perbuatan-perbuatan yang telah dijelaskan di atas.

Semoga para Muslimah bisa menghindarinya.[] kholda

Konsultasi

Diasuh oleh: Dra (Psi) Zulia Ilmawati

Assalaamu'alaikum Wr.Wb. Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, saya ibu rumah tangga, dengan dua anak. Saya bingung melihat suami yang putus asa karena beberapa kali gagal dalam merintis usaha.

Saya sudah berusaha untuk mengingatkan bahwa ini ujian dari Allah, manusia hanya berusaha dan berencana. Allah yang punya wewenang berhasil atau tidaknya usaha manusia. Tapi tetap saja suami kurang semangat dalam menjalani kehidupan ini.

Apa lagi yang sebaiknya saya lakukan. Mohon saran.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb. NSR - Bumi Allah Wa'alaikumsalam Wr.Wb. Ibu NSR yang baik, Insya Allah saya bisa memahami masalah yang sedang Anda hadapi. Salah satu hal yang paling berpengaruh dalam kehidupan seorang suami adalah peran serta istri. Sering kali kesuksesan suami berawal dari peran istri di balik layar. Suami, bukanlah seorang yang selalu kuat dalam segala hal.

Terkadang ia pun mengalami perasaan gagal dan tenggelam dalam ketidakpercayaan diri. Saat itulah peran istri sangat diperlukan demi menjaga

Jika Suami “Putus Asa” keharmonisan keluarga. Sang istri dapat menyemangati, memotivasinya dengan cara yang tepat.

Ibu NSR yang baik, Hidup ini tidak lepas dari senang dan susah, suka dan duka. Barang siapa yang mengira hidup ini senang semata, atau susah semata, dan sempit saja selama-lamanya sudah pasti dugaan itu salah.

Masalah dalam kehidupan merupakan hal yang wajar dan selalu ada. Bisa datang dari mana saja, kapan saja, dan pada siapa saja. Masing-masing orang berbeda-beda dalam menyikapinya, ada yang menyikapi dengan kesal, marah, tetapi ada juga yang menyikapi dengan tenang-tenang saja. Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, dan bahagia, maka dia harus senantiasa meningkatkan ilmu dan keterampilannya dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan. Bagi orang-orang beriman semestinya tidak perlu putus asa ketika menghadapi persoalan hidup. Karena Allah SWT sudah menyampaikan dalam firmannya; “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan innaalillahi wa innaailaihi raaji'uun, Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157) Ibu NSR yang baik, Apa yang selama ini sudah Anda lakukan terhadap suami, bisa diteruskan. Katakan kepadanya, bahwa Allah selalu menguji hambaNya untuk mengetahui kualitas iman seseorang. Dan bagi yang diuji harus selalu yakin bahwa di balik setiap ujian akan selalu ada hikmah. Kita mesti selalu siap menghadapi setiap kejadian, baik yang sesuai maupun yang di luar keinginan kita. Hidup ini tidak monoton, jadi sudah semestinya kita harus arif dalam menyikapi setiap episode dengan lapang dada, dan ikhlas.

Ajaklah suami untuk tidak mempersulit diri dengan pikiran dan perasaan yang negatif. Mulailah juga melakukan evaluasi agar terjadi perubahan yang lebih baik. Ingatkan suami akan keberhasilan yang barangkali pernah diraihnya dalam sisi yang lain.

Tunjukkan kemampuan spesifik suami di bidang yang

memang dia memiliki potensi lebih agar tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Berikan saran dan arahan yang bisa membimbingnya memulai melangkah. Misalnya, jika suami berencana memulai usaha baru kembali, ajak ia merencanakan dengan membantunya membuat daftar tahapan kegiatan.

Jika memungkinkan, mulailah Anda pikirkan untuk membantu mencari usaha tambahan yang bisa dilakukan tanpa mengabaikan peran utama sebagai ummun dan rabbatul bait. Dan jangan lupa sertakan doa dalam setiap langkah. Yakinlah bahwa setiap doa pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Kalau toh belum dikabulkan saat ini, bukan berarti Allah tidak akan mengabulkannya.

“Tidak ada seorang Muslim pun di muka bumi ini yang berdoa kepada Allah, kecuali akan dikabulkan doanya, atau dijauhkan suatu keburukan/musibah yang serupa”. (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Ubadah Ibn Shamit).

Jangan mudah putus asa dalam menghadapi kehidupan ini. Karena keputusasaan akan mendatangkan kesia-siaan, bukan perubahan ke arah yang lebih baik. Orang yang putus asa biasanya tidak akan berbuat apa-apa.[]

26

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Ustadz Menjawab

Hukum Garansi dalam Jual Beli Barang Diasuh Oleh: Ust M Shiddiq Al Jawi Tanya : Ustadz, apa hukumnya garansi dalam jual beli barang?

Abu Auf - Jakarta Jawab : Garansi adalah bagian dari perjanjian dalam jual beli, yang mengharuskan penjual menanggung kualitas barang yang dijual untuk suatu jangka waktu yang ditentukan, yaitu apabila barang tersebut mengalami kerusakan atau cacat maka segala perbaikannya ditanggung oleh penjual, dengan syarat-syarat tertentu yang biasanya ditulis dalam suatu surat garansi. (Ensiklopedi Indonesia, Jakarta : Ichtiar Baru van Hoeve, 1980, Jilid II hlm. 1082-1083).

Contohnya, A membeli HP(handphone) di toko B, maka pihak B memberikan garansi selama satu tahun atas kerusakan atau kecacatan yang terjadi pada handphone itu sendiri, yang terjadi bukan karena kelalaian atau kesengajaan dari pihak A. Pihak B akan menanggung semua beban kerusakan yang terjadi pada handphone tersebut, selama jangka waktu satu tahun. (Taufik Hidayat, Garansi dan Penerapannya dalam Hukum Islam, hlm. 120121).

Menurut kami, garansi dalam jual beli barang ini secara syar'i hukumnya boleh, dengan dua syarat; pertama, akad jual belinya sendiri telah sah menurut syara'. Kedua, syarat-syarat yang tertuang dalam surat garansi tidak bertentangan dengan syara' atau menafikan konsekuensi akad (muqtadha al 'aqad).

Mengenai syarat pertama, yaitu akad jual belinya sendiri telah sah, didasarkan pada kaidah fiqih yang berbunyi : at taabi' taabi' (perkara cabang hukumnya

mengikuti perkara pokoknya). (M. Shidqi Al Burnu, Mausu'ah Al Qawa'id Al Fiqhiyah, 2/158). Juga kaidah fiqih yang berbunyi : idza saqatha al ashlu saqatha al far'u (jika perkara pokok telah gugur, maka gugur pula perkara cabangnya). (M. Shidqi Al Burnu, Mausu'ah Al Qawa'id Al Fiqhiyah, 1/271). Kedua kaidah ini berarti bahwa hukum perkara cabang mengikuti hukum perkara pokok.

Maka dari itu, jika jual belinya sah, maka segala syarat dalam garansi sah pula hukumnya. Sebaliknya, jika jual belinya sudah tidak sah, maka segala syarat dalam garansi juga tidak sah. Misal, garansi yang diberikan pada jual beli barang palsu. Maka garansinya tidak sah, karena jual beli barang palsu hukumnya haram dan tidak sah. Garansi barang palsu ini biasanya adalah garansi yang diberikan oleh toko, bukan garansi yang diberikan oleh pabrik/perusahaan.

Adapun syarat kedua, didasarkan pada hadits Nabi SAW (artinya), �Kaum Muslimin bertindak sesuai syaratsyarat di antara mereka, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau yang menghalalkan yang haram.� (HR Abu Dawud no 3557; Tirmidzi no 1352, menurut Imam Syaukani ini hadits hasan, lihat Nailul Authar, 5/379). (Yusuf Sabatin, Al Buyu' Al Qadimah wa Al Mu'ashirah, hlm. 19).

Selain itu syarat kedua tersebut juga didasarkan pada kaidah fiqih yang dirumuskan fuqaha dari hadits-hadits, yang berbunyi : Al ashlu fi as syuruuth al muta'alliqah bi 'aqd al bai' al ibaahah illa syarthan khaalafa as syar'a aw tunaafi ma'a muqtadha al 'aqd (Hukum asal mengenai syarat-syarat yang berkaitan dengan akad jual beli adalah boleh, kecuali syarat yang menyalahi syara' atau menafikan

konsekuensi akad). (Ziyad Ghazzal, Masyru' Qanun Al Buyu' fi Ad Daulah Al Islamiyah, hlm. 28).

Maka dari itu, selama syarat-syarat dalam garansi tidak bertentangan dengan syara' atau menafikan konsekuensi akad (muqtadha al 'aqad), hukumnya boleh.

Jika bertentangan dengan syara', tidak boleh. Misalnya terdapat klausul dalam surat garansi bahwa barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Ini bertentangan dengan syara', sebab syara' menetapkan adanya khiyar 'aib, yaitu adanya hak opsi (pilih) bagi pembeli untuk meneruskan jual beli atau untuk membatalkan (fasakh) jual beli itu, jika terdapat cacat (aib) pada barang yang semula tidak diketahui oleh pembeli. Dalam kasus ini, pembeli boleh memilih meneruskan jual beli dan rela atas cacat yang ada, atau mengembalikan barang kepada penjual dan meminta kembali uangnya secara utuh. (Taqiyuddin An Nabhani, An Nizham Al Iqtishadi fi Al Islam, hlm. 197; Ziyad Ghazzal, Masyru' Qanun Al Buyu' fi Ad Daulah Al Islamiyah, hlm. 48). Wallahu a'lam.[]

Bingung Memilih Informasi yang Benar?

BACA

!

TELPON AGEN KAMI SEKARANG JUGA UNTUK BERLANGGANAN JAKARTA Jakarta Pusat : Yudi 0858 8324 0048; Topan 021-90558935, 085691264454; Jakarta selatan: jagakarsa: Joko Prasetyo 081288020261; Tanjung Barat: Abu Mahariq 08211471011; Cilandak: deni 0856 7039 810; Kebayoran Lama: A Zidan Telp. 081510642452. Jakarta Barat : Slipi: Luqi: 08567100480; Kebayoran baru: Abu Zidan 08973747576, kalideres: Abdurrahman 081330145148. Jakarta Timur: Cipayung: Bini Santoso Hp 081311447433; Jatisampurna (Kranggan): Joko Hp. 0813 83265915. Ciracas: Irfan Telp.

021-32584167/ 083873930179. Duren Sawit: Ali Akbar 08111898408. Cakung: Yusuf 081511748827.

Cempaka Putih: Hamzah, Klender: H. Abd Rahman S. 021-860 9612;, Matraman: Ali, Utan kayu: Adeng 081334670290; RS Islam Pondok Kopi Jaktim Agus Hamzah Hp 081317000605. Jakarta Utara : Koja: Akrom 085283435391; Yudi 0858 8324 0048;

Banyuwangi : Khasanah Semesta 0333-7765856 Hp. 081358332444. Kediri : Al Ma'ruf Agency 03547061173 Hp.081931036614. Tuban : Cipta Agency 0852 30316968. Bojonegoro : Harik Agency Lebak Kulon 0852 32590536. Malang : Zhafira Agency Hp. 081333007744. Tulung Agung : Hp. 0856 49094411.

Sampang : Cendekia Agency 0817 03630599. Sumenep : Rusliy Agency 0328-7710028 Hp. 081703030119. Bangkalan : Global Partner Agency 031 81045451, 087849943666 . Pamekasan : Ust Harun 0813 3285 6752/ 0819 1379 6115; Mojokerto : Wahana Karya 0321-7174466, Hp. 08563439049.

Situbondo : Media Umah,Irfan, 033 80673015 Hp. 08113502243. Magetan : Forkisma Agency 03517681700. Nganjuk : Candra Agency 035 86132967 Hp.085856543132; Blitar: Mukhlish Agency Telp.

0342-809515. Lamongan : Aris (LA_Net) 0322-318545, 085645554634.

YOGYAKARTA

JAWA BARAT

Yogyakarta : Nur Widianto Hp. 0811 2503937; Gunung Kidul : Anang Ma'ruf 0274-7406061 Hp. BEKASI: Bekasi Kota: Jumadi Hp. 021 71398949; Bekasi Timur: Yusuf ; Regency (BTR) Hp. 08881054020. 08175463111. Sleman : Jumardi Yanto 0811 2503937. Bantul : Farid Ma'ruf Telp. 0274-2660609 Hp. Cikarang Abu Rifadh 081319873253. Vila asri bekasi timur Ust Abu Zafiroh Hp 0878899091133; Bekasi 08175423370. Kulonprogo : M. Hanif Telp. 0274-7131593.

Timur Rasa Hp 085714899471; Karawang: Abu Hamzah Hp.0816842819/02679154424, Purwakarta: SUMATERA Ahmad Sapan 0817 4872742. SUBANG: Dindin Awaludin Hp: 0812 9515 489; Cikampek : Wahid Ali 0821 SUMBAR: Padang : Fadhilah 085762937889, Nursyam 0852 8687 1031; Bukittinggi: Agus Putra Hp: 1081 0495; Depok: Irfan Hp. 085777517380; Masjid UI Depok: Mas Ncep, (Toko buku Masjid UI), Beji 081374668766, Lb. Alung: Usman 0857 6611 5006; Payakumbuh: irvan 0813 7700 0771; Maninjau: Panmas: Marno 0818 0823 0217. BOGOR: Tedy Hp. 085717365900; AZIZ Hp. 085283779097/Telp. 0251 Medios 0813 7463 2749; Lb Basung: Syaf 0852 6319 7476; Solok: Dedi 0852 6379 7487; Dharmasraya: 8360665; Cilebut: M.Izzata 081381361993/ Telp. 02517542807; Cibinong: Andi zaenal Hp. 0817 Syaiful Hp. 0852 7479 4940; Pesisir Selatan: Bustanuddin Hp. 0821 7144 5938. Pasaman: Ibnu Aslim 9912458; SUKABUMI: Cikole: Yusuf 081563563216; Cibadak: Soma 085716895674; Cisaat: Ust 0813 6370 2275; SUMSEL: Palembang Syaiful Islam 0819 7815225/ 07117423504; Lubuk Linggau: Damanhuri 081382502197/ 081563122853, Pelabuhan Ratu : Abdussalam 085721415414. BANDUNG: Supartono Hp.0852 8299 4889; Prabumulih: Fery Sofana 085268682244/ 085294241272; RIAU SUSANTO 085721209953; Riki 0853 1553 1924, Regol: Dodiman Ali 022-76542224/ 08562187497; PEKANBARU: Muhammad Ihsan Hp. 081268090955/ 083187441188. Bengkalis Dumai: Riau agency Bpk Ujung Berung: Ruswandi 08997119081. Cimahi: Azhari Hp. 0817 0228025 / 08176509636/ 022 Faisal Hp. 0852 7129 9488, Ust Armen Hp. 0852 7142 9632; KEPULAUAN RIAU: Erwin Susanto Hp. 0811 92557147; Padalarang: Ade Gustiadi 085724420962; Margahayu: Zaenudin 085320137503; Ranca 774272/ Telp. 0771 28992; Batam: Nurul Izzati 08992009197, Azzam Hp. 0813 6477 4645. JAMBI: Ekek Barat: Budi Saifullah 0852 2276 0768, Rancaekek Timur: Dodi Adi Kusuma 0852 9521 6738; Yunaedi 0852 6660 5704, Siti 0856 6989 3721; LAMPUNG: Bandar Lampung : Sulthon Agency Hp. Cileunyi: Sahlan 081321712170; Majalaya: Arifin 087824035731. Cangkuang: Anggara kelana 085279756668/ Telp. 07219924126; Kalianda: M. Ihsan Hp. 081369517774. BENGKULU: Faizar-Fatih 085320916842; Solokan Jeruk: Alit Haeruman 085722597660/ 081320732334. Soreang: Achmad agency 0813 6862 5180; BANGKA BELITUNG: Pangkalpinang: Endi Surahman Hp. 0852 68189888/ Mulyana 081573059743; SUMEDANG kota: Ence Hidayat 081572024919; Tanjungsari: Cucu 081377776888/ 081929079888/ Telp.0717436507, Suryadi 081278435108. MEDAN : Salman. Jl. Eka 085221174604. CIANJUR: Usman Abu Ihsas 087778880443/0815 6376 5443; Tasikmalaya; Beny Rasmi No.72, Kel Gedung Johor Hp. 0819 6000180/ 0852 6276 5025/ 0813 9713 1505; TB Khilafah Agency 0853 5312 5778/ 0265 338734. CIAMIS-BANJAR: Asoed 085759159591; Oyah Rokayah 0812 (061) 76575301 Hp. 085261768890; Taher 0857 6182 3531; Amali 0813 7626 1198; Tono 0857 6085 2282678/ 0265 741260; GARUT: Agus Kurniawan 085223994229; CIREBON: Acong Hp. 0852 2768; Khalid 0813 7690 6741; Miko 0852 6176 2818; Deli Serdang : TB IQRO' MEDIA 085361997066.

24008686/ Telp. 0231 221040. KUNINGAN: Engkus Kustika 085324490903/ 087723727500.

Sergai: Biru Ponsel Hp 0812 6452 009; Dolok masihul Lilik 0831 9782 7028; Tebing: Nilwan Hp. 0813 INDRAMAYU: Barat : Khoirul Basri 081324244794; Timur: Haryono Hp. 0813 22537243. MAJALENGKA: 9760 3789; Binjai: Auliya Rasyidah, 76274439. Darto 0813 9777 7531; Padang Sidempuan: Maratua Jatiwangi: Tatang SP 0813 95101850/ 08172308582; Obay Sobari 081324993057/ 0233 8286812.

Simanjuntak Hp. 0813 7622 4487; ACEH: Banda Aceh: Rahmat Basuki 0852 62552485/ 081360241061.

BANTEN Meulaboh: Rusmanita 0813 60021154/ 0852 77182174.

SERANG: Nizar, Pesantren AL abqory, Hp 085295121283/085716791554. Pandeglang: Bahrudin Hp SULAWESI 0852 85425848; TANGERANG: Rahmat Nur 0813 8610 2196/ 0888 1888 588; Ali (Granada Agency) 021SULSEL : Makassar, Ahmad Danial Hp. 085242144840. Bantaeng : Suharno Hp. 0813 20457662, 9977 8904; Tangerang Kota: Abu Hanif Hp. 081314844941; CIPUTAT: Abu Fariz Hp. 0815 978 5498.

Jeneponto: Said Hp. 0813 55669269; Gowa ; Abd Hafiz Thoha 0411-5318997/ 081355099626, Maros; JAWA TENGAH Rahmat Telp. 0411-2303382 Hp. 0852 4277 3082; Parepare : Muh Shaleh, Hp. 0852 99066543, Palopo : Semarang; Cahaya Umat 08174156771. Rembang: Bp. Jady 085290471147. Pati: Bp. Edi A. Massiwa Hp.0852 99235946, Barru : Mukti Alimin, Hp. 0813 42671857, Pangkep : H. Erwin/ H. Onge, 085726364422. Kudus: Isham Agency 085876767330. Jepara: Ghuroba Agency 085290730166. Blora: Hp. 081355613017. Luwu Timur : Trisno Hp. 0813 55406162. Luwuk Banggai: Muh Arief, Hp. Fauzi 085878718661; Ungaran: Fazsy Agency 085865286444. Salatiga: Ummah Wahidah Agency 0812 085241187141; SULTRA : Awaluddin Raga 0813 41552048; AN NAHDHAH Agency 0852 41042526/ 2890594. Purbalingga: Amin Agency 085227085935; Banjarnegara: Adi Agency 081334670290; Kendal: 081341388318/ 0852 41026965. SULTENG: Palu: Syarlan 085241158478; GORONTALO: Nurdini Hp, Almira Sahda Agency 08156548388. Pekalongan: Bp Ridho 081325075511. Klaten : Ahmad Faiz 0852 0813 40042078. MALUKU: Ternate: Sabarudin Hp. 0813 40187185/ Hp. 0812 4493965/ Telp. 0921 9102360; Solo : Abu Yusro 0817 443051. Sragen : UD Salsa Bila 0852 93711479. Boyolali : Wasith, 3302034/ 0921 3309054; Sulawesi Barat: Polewali mandar: Andi rahmawan 081354622248; Mamuju: Bendan, 0815 7641207. Wonogiri : Royyan 0813 29317863. Sukoharjo: Abu Ibrahim (0271) 7560751. Haris 081355106685, Majene: Syafril 085299100068, Mamasa : Muh Yusron 081342682787 Purworejo : Yasin, 0813 28710443. Magelang : Pustaka Maqwa 0293-5500222, Hp 081328665825. KALIMANTAN Cilacap : Sulthon Agency 0856 47673766, Rahmat 08157933384 . Purwokerto : Faizah Agency 0819 KALSEL : Banjarmasin. TB Al Ashar. Jl Brigjen H. Hasan Basri, Kayutangi ( Seberang Gedung Iqro') Telp.

05352881. Pemalang: Bp Syahru 0816667035; Wonosobo: Marsaid Hp. 0852 2153 2359; Temanggung: 0511 240942. Banjarbaru : Natsir Telp. 0511 7560103. KALBAR : Al-Ponty Agency 0852 52585193.

Wahyu 0817 270 329.

Violeta Agency 760589. KALTIM : Balik Papan: Imam Sujono Hp. 0815 20368808. Balikpapan Utara: Abu JAWA TIMUR Ridho 08125343526. Tarakan: Mansyur Hp. 0852 47424945; Berau : Madzudi/ TB Kiass Surabaya: Wacana Islamiyah Agency 031-5993408 / 71494080, Zahro Agency 031-5914501, 085246080726. SAMARINDA: Hamsan Hp: 0857 5295 3855; KALTENG : Palangkaraya: Mursyid Alfandy 081331319375, Anjik Permata AgencyTelp. 031-71251217, Faizah Agency, Jl. Ketintang 031-72732961. 0852 5288 1980/ 0857 5267 9700; Firdaus agency elp. 0812 5151011, Abu Farhan Supianur; Jl. Merak Container Crane Agency 031-72146664. Aulia Agency 031-72536907; Jombang : Jundi Muda Agency 0813 48149268. Barito Timur: Agus Supriyanto 0857 51551682, Buntok : Siti Jubaidah Jl Pelita Raya 0321-5147405. Pasuruhan : Pustaka Arrisalah, 03437831801. Sidoarjo : Ar Rowi Agency, Kec. Taman 0815 2808748 031- 71654022 Hp. 081703742236. Probolinggo: Rahmania Agency, 0335-682890 Hp. 08124952963 NTB: MATARAM: Anjani Hp.0818 03750962; Amanah , Jl. Pemuda No. 11 Telp.0370-6601673.

Jember : Kamil Agency 0331-330124 Hp.08123254134. Gresik : Nada Agency 081553401845 Gresik: SUMBAWA : Ibrahim Kantor Bupati Sumbawa. Jl Garuda No.1 Hp. 0813 53657551.

Media Ummah Agency Hp. 081615063909 Ngawi : Smile Center 0351745934. Madiun : Luqman Agency BALI: DENPASAR : Ust Hanif Hp. 0813 3064 1459.

0351495027 Hp. 081335668774. Lumajang : Aftoni Agency 0334-884121 Hp. 081336762535. PAPUA : Jayapura: Giri, Hp. 0813 4463 5563; Sorong: Muhammad Ja'far Abdullah, Hp. 0852 4444 8979.

Bedah Media Umat di Masjid An Nur Ruhul Islam kota Magelang, Ahad (12/8). Menghadirkan pembicara Drs. Suswanta, M.Si dan Ust Nashirudin Syukur.[]

Bedah Media Umat di Masjid Bahtsul Uluum BBPK Dayeuhkolot Kab Bandung, Ahad (12/8). Hadir sebagai pembicara Ust Farid Wadjdi dan Ust Luthfi Afandi.[]

Dapat dibeli di toko Gunung Agung Se-Jabotabek dan Toko Buku Walisongo Kwitang Jakarta Pusat

Konfirmasi Perubahan Data Agen sms ke M. Ihsan 087876904000

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Opini

27

Membangkitkan Semangat Juang Darah Muda Oleh: Fitria Miftasani, Mahasiswa Pascasarjana Fisika Institut Teknologi Bandung

P

emuda. Banyak hal yang dapat menggambarkan sosok yang berada dalam fase luar biasa ini. Jika matahari bersinar, maka pemuda adalah matahari di jam 12 saat bersinar paling terik. Semangat juangnya membara, idealismenya kental, obsesinya setinggi langit dan ia akan mengerahkan segenap upaya untuk mewujudkannya.

Seperti matahari, ia akan berusaha untuk menularkan panas yang dimilikinya kepada orang-orang disekitarnya. Pembentukan persepsi yang kokoh biasanya dimulai dari fase ini.

Ketika seorang pemuda memiliki paradigma yang ia yakini dengan sungguh-sungguh, maka sudah dapat dipastikan ia akan menggenggam erat paradigma tersebut.

Tak akan dilepas dengan pertahanan egonya sampai ada persepsi lain yang mampu mengalahkan keyakinannya. Karena itu, pemuda memerlukan arah dan pembentukan paradigma berfikir yang shahih. Bayangkan jika pemuda salah arah dan mengemban persepsi yang bertolak belakang dengan fitrahnya sebagai manusia. Ia akan berperilaku, berkata-kata dan sekaligus menyebarkan persepsinya yang salah. Naudzubillah.

Gempuran Kapitalisme Kita semua menyadari bahwa sistem kapitalisme yang rusak berdampak kuat pada rusaknya pemuda di negeri ini. Banyak diantara mereka yang bahkan belum memahami arah hidupnya.

Sehingga tak jarang kita melihat mereka larut dalam kesia-siaan.

Idealisme mereka teracuni untuk bebas melakukan apa yang mereka inginkan tanpa kendali.

Mereka menjadi sosok yang sulit

diatur, sulit menundukkan hawa nafsu untuk menyelaraskan perbuatan dengan apa yang diturunkan Allah.

Media pun bukannya tak berperan, sebagian besar tayangan televisi bahkan sangat berperan dalam merusak pemuda kita.

Parahnya lagi, itu digandrungi oleh mereka. Tayangan dengan tema cinta dan minim hikmah membanjiri sinetron dengan drama yang terlalu dibuat-buat.

Kini bahkan anak usia SD pun sudah dieksploitasi gharizah nau nya. Gempuran budayabudaya asing baik itu berasal dari timur dan barat begitu membanjiri seolah tanpa filter. Keuntungan sebesar-besarnya menjadi alasan terbesar sesuai dengan ciri khas mabda kapitalisme. Tentu tanpa memperhitungkan kerusakan yang ditimbulkan. Pemuda kita kini menjadi pemuda yang rapuh, pemuda yang cengeng, yang mudah terluka hanya karena cinta.

Perlahan tapi pasti, agama pun dijauhkan dari kehidupan mereka. Ditayangkanlah secara berlebihan bagaimana korbankorban dari aliran sesat yang sebagian besar adalah pemuda.

Ditanamkan pula sikap tendensius terhadap kajian-kajian Islam yang melahirkan ketakutan dan kecurigaan terhadap aktivis Islam.

Padahal mengkaji Islam adalah jalan satu-satunya untuk membuat filter terhadap pemahamanpemahaman yang keliru. Akibatnya, sempurna sudah jarak antara pemuda dengan identitas keislaman mereka.

Menjaga Semangat Juang Di tengah gempuran mabda kapitalisme, sesungguhnya masih banyak pemuda-pemuda yang teguh dan istiqamah dengan mabda Islam. Meskipun harus menahan perih karena menggenggam Islam saat ini sama

halnya dengan menggenggam bara api.

Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: ...

Orang yang berpegang teguh pada agamaku saat itu bagaikan orang yang menggenggam bara api.

Orang yang berpegang teguh pada agamanya pahalanya seperti pahala lima puluh orang. Para sahabat berkata, “Apakah lima puluh itu dari mereka atau dari kami?� Rasulullah SAW bersabda, “Dari kalian.�

Mereka adalah pemuda yang telah menemukan makna keberadaan mereka di dunia ini lewat tuntunan Islam. Mereka sadar dan bangun dari tidurnya dan meyakini bahwa Islam satusatunya pandangan hidup mereka.

Mereka berjuang sekeras para sahabat Rasul, untuk memperjuangkan Islam, mengembalikan kemuliaan Islam, bersamasama dengan gerakan Islam yang telah mendunia. Jumlah mereka memang masih minoritas. Namun, bukankah banyak peristiwa revolusioner yang dimulai oleh jumlah pemuda yang sedikit?

Dakwah kepada para pemuda saat ini memang tidak mudah, namun dengan keyakinan yang kuat serta keistiqamahan dalam berjuang, Insya Allah akan semakin banyak pemuda yang tersadarkan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, dakwah pun harus berorientasi pada perubahan pemikiran. Hal ini dikarenakan perubahan mindset berimplikasi secara langsung pada perubahan tingkah laku.

Banyak di antara para pengemban dakwah yang memiliki masa lalu yang dipenuhi dengan kemaksiatan, namun berubah secara drastis sejak memahami Islam. Inilah tantangan terbesar kita, merubah sebanyak mungkin mindset pemuda yang kapitalistik menjadi pemuda yang berkepribadian Islam.

Tantangan yang dihadapi oleh para pemuda pengemban mabda Islam setidaknya berasal dari dua sisi. Pertama, tantangan untuk menjaga semangat juang agar senantiasa kokoh dan stabil.

Kedua, tantangan untuk menyebarkan mabda Islam kepada sebagian besar pemuda yang lain agar mereka mau bergabung ke dalam barisan dakwah.

Untuk menjawab tantangan yang pertama, hal ini berkaitan dengan perintah untuk istiqamah dalam kebenaran.

Allah berfirman dalam sebuah ayat; "Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat

beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan." (QS Huud [11]: 112).

Imam Qurthubiy menjelaskan; ayat ini merupakan perintah kepada Nabi SAW dan kepada umatnya untuk istiqamah. Menurut Ibnu 'Abbas, tak ada ayat yang diturunkan kepada Nabi SAW yang lebih berat dan sulit dibandingkan surat Huud ayat 112.

Oleh karena itu, tatkala Beliau SAW ditanya para shahabat, "Sungguh, Anda cepat sekali beruban". Rasulullah SAW menjawab, "Aku beruban karena surat Huud dan suadara-saudaranya."

(Imam Qurthubiy, Tafsir al-Qurthubiy, juz 9/107).

Untuk menjaga keistiqamahan, kita perlu memupuk dan mengembangkan aqliyah dan nafsiyah kita secara mutlak. Karena istiqamah sangat berkorelasi dengan akidah dan hukum syara', maka kita perlu mendalami kedua hal tersebut. Hal ini dilakukan dengan memperbanyak tsaqafah Islam yang semakin membuat kita memahami hal-hal yang diharamkan dan dihalalkan.

Sehingga kita akan senantiasa terjaga dari segala hal yang bertentangan dengan hukum syara'. Misalnya dengan menghadiri kajian-kajian Islam, rajin membaca buku-buku terkait akidah dan syariah, sering berdiskusi, dan juga mempersapkan sebaik mungkin saat mengontak.

Selanjutnya, memupuk nafsiyah dapat dilakukan dengan menumbuhkan ketaatan kepada Allah SWT dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dengan penuh keikhlasan. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan-amalan nafilah dan senantiasa menjadikan diri kita cenderung kepada kebaikan.

Memupuk aqliyah dan nafsiyah memang tidak mudah. Terlebih pemuda Islam saat ini menjadi target orang-orang kapitalis untuk semakin dijauhkan dari Islam. Mereka tahu betul bahwa orang-orang yang akan mengembalikan kemuliaan Islam berasal dari kalangan pemuda.

Oleh karena itu, kita benarbenar harus menjaga diri dari arus liberalisme yang semakin ganas.

Menjaga baik-baik interaksi dengan lawan jenis, tidak diam terhadap kemaksiatan di sekitar kita, berani menyampaikan kebenaran, serta percaya diri menjadi seorang pengemban dakwah. Karena hanya dengan mengemban dakwah maka kemuliaan hidup dapat teraih.

Tantangan yang kedua akan terasa mudah dijalani jika kita

sudah dapat menjawab tantangan yang pertama. Kita akan menjadi pengemban dakwah yang tahan banting meski penolakan dialami setiap waktu.

Kita betul-betul harus menyadari bahwa umat Islam saat ini sedang dalam kondisi terburuk mereka karena tidak diterapkannya sistem Islam, sehingga perubahan secara sistem merupakan sebuah hal yang wajib dilakukan.

Upaya awal dalam menyadarkan pemuda yang lain dapat dilakukan dengan memulai menganalisis kondisi tempat yang akan kita dakwahi. Analisis SWOT (strenght/kekuatan, weakness/kelemahan, oportunity/kesempatan, dan treatment/ tantangan) dapat juga dilakukan.

Kemudian rancang sebuah strategi dakwah yang baik dalam sebuah master plan yang dilengkapi dengan road map-nya. Hasil yang baik akan dicapai melalui sebuah strategi yang baik. Temukan ide untuk membuat uslubuslub baru yang menarik namun sesuai dengan hukum syara tentunya.

Ide seperti ini tidak ada habisnya, misalnya membuat super camp saat Ramadhan, membuat Jilbab dan Khimar Fest untuk memperkenalkan pakaian syar'i, dan jangan lupa jadikan pembinaan intensif sebagai orientasi dalam setiap follow up.

Selain itu, biasakanlah untuk bekerja dengan tim, karena dakwah kita adalah dakwah berjamaah. Yakinlah bahwa Allah yang Maha Membolak-balikkan hati manusia, karena itu berdoalah kepada-Nya untuk membukakan pintu hati orang-orang yang kita dakwahi.

Khatimah Salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya adalah para pemuda yang hatinya terpaut dengan masjid. Salah satu dari pertanyaan yang akan ditanyakan oleh-Nya di hari setelah kematian nanti adalah; masa muda kita, dihabiskan untuk apa?

Mari kita manfaatkan usia muda kita, waktu terbaik kita, pikiran terbaik kita, tenaga terbaik kita, harta terbaik kita, upaya terbaik kita demi tegaknya kembali Dienul Islam di dunia ini. Wahai Pemuda, mari sambut perjuangan ini! Allahu Akbar![]

Kirimkan opini Anda sekitar 35006000 karakter disertai foto dan identitas diri ke email: pembaca.tabloidmu@gmail.com

28

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Mancanegara

Iran Dukung Suriah, Memalukan!

Rezim Ba’ats kafir ateis ini tidak ada hubungan sama sekali dengan kebangkitan Islam.

I

ran secara membabi buta mendukung rezim Bashar Assad. Ini menimbulkan banyak kecaman di dunia mengingat kekejaman yang ditampakkan oleh rezim Assad terhadap rakyatnya sendiri.

Utsman Bakhasy, Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir, mengecam sikap Iran yang menyatakan tindakan brutal terhadap rakyatnya sendiri merupakan bagian dari kebangkitan Islam.

“Sungguh sesuatu yang sangat mengherankan, pejabat Iran menganggap kebijakan rezim penjahat di Suriah yang sedang menumpahkan darah, membu-

nuhi orang-orang tak berdosa, menghancurkan rumah-rumah dan menangkapi puluhan ribu dan menjebloskan mereka ke jeruji tahanan intelijen Suriah yang lebih kejam dari intelijen Stalin dalam hal kejahatan, kebrutalan dan cara-cara penyiksaan, sebagai akar kepada kebangkitan Islami,” ujar Utsman Bakhasy.

Sebelumnya, Kantor berita Mehr Iran mengutip sekretaris Dewan Diagnose Kepentingan Sistem (The Expediency Discernment Council of the System) Mohsen Rezai mengatakan: “Hari ini kita saksikan akhir pertandingan di Suriah”.

Mantan kepala Garda Republik menambahkan: “Jika negeri itu jatuh di tangan orang-orang Amerika, maka gerakan kebangkitan islami akan berubah menjadi gerakan Amerika, akan tetapi jika Suriah tetap menjaga politiknya, maka kebangkitan islami akan mengakar pada Islam”.

Padahal sudah umum diketahui rezim Suriah merupakan rezim Ba'ats kafir ateis yang tidak ada hubungan sama sekali dengan kebangkitan Islam. Rezim ini tidak pernah menerapkan syariah Islam, mengumandangkan jihad dan pembebasan al-Aqsha asySyarif dari penistaan Yahudi. Rezim kafir ini juga tidak pernah membangun peradaban Islam yang mengalahkan kebijakan imperialisme Barat.

Sebaliknya, rezim Ba'ats Suriah, telah berkhianat kepada umat Islam dengan menyerahkan dataran tinggi Golan kepada Yahudi. Hal ini dilakukan oleh Hafezh Assad, bapak sang jagal Syam sekarang dalam perang 5 Juni 1967. Perang ini tidak lebih dari penyerahan Golan kepada Yahudi pada waktu itu.

“Apakah pejabat Iran itu menganggap hal ini sebagai prestasi luar biasa? Benar-benar jika kamu tidak punya rasa malu perbuatlah apa saja sesukamu,” tegas Bakhasy mengutip hadits Rasulullah SAW. Menurut Bakhasy, pernyataan pemimpin Iran ini menyingkap sikap hipokrit Iran. Secara retorik rezim ini tampak membela Palestina dengan mengangkat slogan Jumat al-Quds pada Jumat terakhir Ramadhan yang penuh berkah. Pada kenyataannya negara ini tidak terbukti sama sekali bertindak nyata layaknya sebagai

sebuah negara Islam untuk memerangi Israel. Tidak hanya itu Iran justru berkolusi dengan Amerika -gembong kekufuranmengokohkan dalam cengkeraman AS menguasai Irak. Rezim Iran juga berkolusi dalam menundukkan kawasan teluk kepada pasukan Amerika.

Selama ini posisi Iran sengaja diciptakan Amerika sebagai 'persepsi ancaman' negara-negara Teluk. Dengan alasan ini negara-negara teluk berlindung kepada Amerika. Termasuk membeli persenjataan Amerika. Seperti pembelian paket rudal dari Amerika dengan nilai 12 milyar oleh Emirat Arab baru-baru ini dengan alasan untuk melindungi dari bahaya Iran.

Lebih lanjut Utsman Bakhasy mengatakan bahwa revolusi di Suriah adalah revolusi Islam yang akan mengantarkan kepada penegakan daulah khilafah. “Kami katakan kepada pejabat Iran dan rezim Iran di belakangnya bahwa revolusi di Suriah dengan pertolongan Allah akan menang siapapun yang suka dan tidak suka dan akan berjalan untuk tegaknya daulah al-khilafah arrasyidah. Dan sungguh merupakan aib yang sebenarnya bahwa pemimpin Iran justru membela mati-matian rezim ba'ats kafir padahal mereka belum lama melakukan revolusi melawan diktator Shah Iran,” tegasnya.[] af

Pesan Abu Shadi Komandan Brigade Bab Amro di Suriah Untuk Hizbut Tahrir

D

Pukul 07.00-07.30 WIB

engan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya.

Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka." (QS. AlHajj 22:39).

Saya adalah komandan Brigade Hijau di Bab Amro. Kami mengirimkan rasa terima kasih dan penghargaan kami kepada saudara-saudara kami di malam yang diberkahi ini dan kami dari kota sahabat Nabi, Amro ibnu Ma'ad Yaqrub (RA) (yang menjadi nama kota Bab Amro).

Kami berterima kasih atas dukungan Anda, dan kami juga berterima kasih kepada Hizbut Tahrir Libanon, atas sikap Anda yang mulia kepada revolusi kami dirahmati. Dan kami ingin mengatakan kepada Anda, wahai saudarasaudara kami bahwa kami berada di kota Homs yang pemberani dan merasa bahwa Tripoli telah menjadi bagian dari revolusi kami dan menjadi sebuah pilar dari perlawanan kami yang dirahmati ini.

Jadi kami berjanji kepada Allah, rakyat kami dan kami berjanji kepada Anda (penduduk Tripoli) bahwa kami berada di jalan pembebasan dan kami tidak akan jatuh ke dalam tipu daya barat dan agen-agennya. Kami tidak akan menggantikan keyakinan kami dengan demokrasi, dan kami tidak akan menggantikan hukum Islam dengan ideologi mereka!

Dan setelah semua pengorbanan ini, kami tidak akan menerima apapun kecuali Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, Muhammad sebagai Nabi kami, Alquran sebagai petunjuk dan konstitusi kami dan Khilafah sebagai jalan kenabian yang dikehendaki oleh Allah. Semoga Allah melindungimu wahai saudara kami, dan memberikan kamu kemenangan. Wassalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh.[] sumber www.hizbut-

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Mancanegara

29

Kronik Mancanegara

Biksu Budha Kembali Pertontonkan Arogansinya

Di Bawah Tekanan, Muslim Rusia Bergembira Rayakan Idul Fitri

S

panduk besar serta panji al-liwa dan arrayah bukan dipasang di Palestina, bukan juga di Tunisia, Malaysia atau Indonesia atau di negara-negara Arab lainnya yang mayoritas penduduknya Muslim. Panji syahadah ini berkibar di Rusia pada saat perayaan Idul

Fitri.

Ribuan orang berbondong-bondong untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1433 H di Kota Kazan, Rusia. Panji-panji Rasulullah dan bendera Khilafah pun berkibar di tempat acara. Bukan hanya itu, beberapa kendaraan seperti mobil sedan yang dikendarai kaum Muslim tak takut lagi untuk mengibarkan panji Rasulullah SAW di atas mobilnya, ketika mereka menuju tempat digelarnya acara.

Program liburan untuk menandai akhir Ramadhan tersebut, dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran, sebagian yang belum melaksanakan shalat Idul Fitri menunaikannya. Mereka juga mendengarkan pidato dari pembicara. Selain itu, kaum Muslim disajikan pertunjukkan nasyid, dan agenda-agenda lainnya yang menarik dan halal.

Bagi anak-anak disediakan taman bermain yang membuat mereka lebih bergembira lagi di hari raya.

Sementara pria Muslim lainnya menggelar permainan yang menghibur dan tarik tambang, tentu yang halal.

Tidak ketinggalan, di setiap area permainan berkibar bendara hitam dan putih bertuliskan "laa ilaaha ilallah Muhammad rasulullah". Para tamu juga disuguhi makanan khas hari raya.

Meskipun di bawah tekanan, mereka tetap bergembira. Di jalan-jalan tampak agen-agen FSB (agen intelijen Rusia), CPE. Terdapat juga pasukan batalyon kepolisian setempat. Badan-badan intelijen berusaha mencegah liburan suci kaum Muslimin meskipun bertentangan dengan hukum di sana.

Pihak keamanan juga memblokir penggunaan listrik dan melarang menggunakan pengeras suara.

Namun melihat umat Islam bersatu menentang pencegahan ini, pasukan keamanan memilih mundur setelah berdebat alot dengan umat Islam yang pemberani.

Tidak hanya itu, polisi diam-diam berusaha menculik Imam Masjid Al-Ikhlas, Rustam Safin dan Hazrat Ahmad. Tapi kerumunan kaum Muslim merebut Hazrat Ahmad dari tangan polisi. Pada akhirnya, setelah dua jam kemudian, kaum Muslim juga berhasil membebaskan Rustam Safin.

Menurut perkiraan panitia , festival ini dihadiri oleh lebih dari lima ribu orang. Sebanyak 3.500 kursi

yang sudah dipersiapkan tidak cukup menampung kehadiran kaum Muslimin. Mereka bercengkrama satu sama lain dengan persaudaraan Islam. Kaum Muslim dari seluruh Tatarstan baik dari kota atau pun desa, Bashkortostan, Samara, dan Ulyanovsk, berkumpul tanpa rasa takut untuk merayakan Idul Fitri.

Menurut M Aji Surya penulis buku Geliat Islam di Rusia dari perspektif sejarah, Islam datang ke Rusia pada abad ke-7 di sebuah kota bernama Derbent (Degestani). Banyak teori tentang ini, namun sebuah kuburan sahabat Nabi Muhammad di kota tersebut dan sebuah masjid di sana menguatkan sebuah bukti sejarah.

Islam mengambil kekuasaan pertama kali di daerah Volga di bawah seorang raja dari wilayah Asia Tengah, Mongolia, yaitu Berke Khan pada abad ke VIII. Dialah raja pertama yang memeluk Islam di daerah Bukhara. Inilah cikal bakal dari Kesultanan Kazan (1438-1552). Islam di Rusia lebih tua dari Islam di Indonesia dan lebih tua dari Kristen Ortodoks di Rusia.

Islam adalah bagian sejarah Rusia yang tidak mungkin terpisahkan.

Sebelum Kristen Ortodoks dipilih oleh Tsar (raja Rusia) sebagai agama resmi, Islam sempat ditimangtimang sebagi agama negara. Namun karena Islam mengharamkan babi dan minum alkohol yang sudah menjadi tradisi lama suku Rusia maka, Islam kemudian ditolak sebagaimana Yahudi, Katolik dan Budha.

Islam bersama agama lain di Rusia sempat mengalami stagnasi 74 tahun di bawah kekuasaan komunis. Revolusi Bolschevic adalah sebuah awal dari malapetaka bagi peradaban Islam. Masjid yang berjumlah kisaran 10 ribu di seantero negeri hancur dan hanya sisa 100-an. Buku-buku agama dibakar, imam dikejar-kejar.

Ketika perestroika dan glasnost muncul, Islam

kembali muncul dan kini jumlahnya diperkirakan 25 juta, 18 persen dari populasi Rusia, atau nyaris sama dengan penduduk Malaysia dan Saudi Arabia.

Moskow saat ini menjadi kota dengan 2 juta Muslim, atau kota terbesar penduduk Muslimnya di Eropa. Di hampir semua kota, orang Islam tumbuh bagai cendawan di musim hujan. Beberapa wilayah malah saat ini hampir seratus persen berpenduduk Islam. Orang Islam bahkan banyak yang manjadi anggota parlemen, gubernur, milyarder dan aneka profesi lainnya.[] fw/zr dari berbagai sumber

Ra t u s a n B i k s u B u d h a kembali mempertontonkan sikap intoleransi dan rasisnya terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Mereka menggelar demonstrasi mendukung rencana Presiden Myanmar Thein Sein untuk mengusir Muslim Rohingya dari Myanmar. Aksi yang berlangsung selama tiga hari sejak Ahad (2/9) tersebut berlangsung di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Dalam aksinya, para biksu memajang spanduk bertuliskan Selamatkan tanah airmu Myanmar dengan mendukung Presiden. Kordinator aksi Wirathu, menyatakan demonstrasi ini merupakan pernyataan tegas para biksu menolak keberadaan etnis Rohingya di Myanmar.

"Biarkan dunia tahu Rohingya tidaklah termasuk dalam kelompok etnis Myanmar sama sekali," kata dia kepada kantor berita AFP. Padahal berdasarkan catatan sejarah Muslim Rohingya sudah berada di Provinsi Arakan, ratusan tahun sebelum rezim rasis Budha berkuasa.[]

Uskup Tutu: Bush dan Blair Harus Diadili Berbeda dengan kebanyakan uskup lainnya, Uskup Agung Desmond Tutu menyatakan mantan Presiden Amerika George W Bush dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair harus diadili.

Menurutnya, keputusan menyerang Irak “didasarkan pada kebohongan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal.” Ia menambahkan, keputusan itu “membuat dunia tidak stabil dan terpolarisasi ke tingkat yang lebih besar daripada konflik lain dalam sejarah.” ungkapnya pada koran Inggris Observer beberapa waktu lalu.

Ikon perdamaian Afrika Selatan dan mantan uskup Anglikan itu berpendapat para pemimpin Barat mempunyai standar berbeda daripada rekanrekan mereka di Afrika. Dikatakan, jumlah korban tewas selama dan setelah konflik Irak sudah cukup bagi Blair dan Bush untuk diadili di pengadilan internasional.[]

HT Kenya Kecam Pembunuhan Ulama Partai politik Islam Hizbut Tahrir Afrika Timur sangat terkejut ketika menerima berita tentang pembunuhan Syeikh Aboud Rogo. Dalam pembunuhan ini keluarga ulama karismatis tersebut terluka termasuk istrinya yang ditembak di kaki.

“Kami sangat sedih dengan tindakan sewenang-wenang, yang dilakukan oleh orang-orang yang percaya bahwa Sang Pencipta akan melupakan tindakan opresif mereka. Kami, Hizbut Tahrir, berdoa agar Allah SWT mengangkat saudara kita ini di antara orang-orang yang syahid dan orang-orang yang benar dan orang-orang yang beruntung di surga,” tegas Shabani Mwalimu dalam pernyataan pers yang dikeluarkan Hizbut Tahrir.

Perwakilan Media Hizbut Tahrir Afrika Timur ini menjelaskan pembunuhan tersebut terjadi hanya beberapa meter jaraknya dari kantor polisi.

Dia mencurigai pemerintah Kenya sekarang menggunakan taktik pembunuhan ekstrajudisial terhadap para aktivis Muslim.

“Perbuatan itu adalah perbuatan keji dan biadab yang merupakan bukti yang cukup bahwa keamanan para aktivis Islam di Kenya berada dalam bahaya, terutama pada saat ini ketika Amerika memaksa banyak negara untuk menindas dan membunuh para aktivis Islam dengan dalih melawan teror,” tambahnya.[] joy dari berbagai sumber

30

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Hikmah

Esensi Takwa

T

akwa, sebagaimana kita ketahui, adalah ‘harapan’ yang Allah SWT kehendaki dari seorang Mukmin setelah menunaikan shaum atau puasa selama Ramadhan. Karena itu, boleh dikatakan takwa sejatinya adalah ‘buah’ dari shaum atau puasa yang dilakukan seorang Mukmin.

Persoalannya, sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW, “Betapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apapun kecuali rasa lapar dan haus belaka.”

(HR). Mengapa demikian? Itulah sejatinya pertanyaan yang harus selalu menjadi bahan renungan bagi setiap Mukmin. Di sini pula setiap Mukmin sejatinya memahami kembali esensi ketakwaan, dengan harapan bisa benarbenar menjadi orang yang bertakwa.

Apa itu takwa atau siapa sesungguhnya orang bertakwa itu? Saat menafsirkan Alquran surat al-Baqarah ayat 1-5, Imam Ali ash-Shabuni menyatakan, “Orangorang bertakwa adalah orang-orang yang takut terhadap murka Allah SWT dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.” Ia mengutip pernyataan Ibnu ‘Abbas ra yang menyatakan, “Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang takut dengan perbuatan syirik (menyekutukan Allah SWT) sembari menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.” Adapun menurut Imam Hasan al-Bashri, “Orangorang bertakwa adalah mereka yang takut terhadap apa saja yang telah Allah SWT larang atas diri mereka dan menunaikan apa saja yang telah Allah SWT wajibkan atas diri mereka.” (Lihat: Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafasir, I/26).

Pengertian takwa inilah yang sering dikutip oleh para ulama dalam sejumlah kitab mereka. Dengan demikian, jika memang takwa adalah buah dari shaum

Ramadhan yang dilakukan oleh setiap Mukmin, idealnya usai Ramadhan, setiap Mukmin senantiasa takut terhadap murka Allah SWT dengan cara selalu berupaya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, selalu berupaya menjauhi kesyirikan, senantiasa menjalankan ketaatan, memiliki rasa takut untuk melakukan perkara-perkara yang haram dan senantiasa berupaya menjalankan semua kewajiban yang telah Allah SWT bebankan kepada dirinya.

Menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya tentu bermakna melaksanakan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya baik terkait akidah dan ubudiah; makanan, minuman, pakaian dan akhlak; muamalah (ekonomi, politik, pendidikan, pemerintahan, sosial, budaya, dll); maupun ‘uqubat (sanksi hukum) seperti hudud, jinayat, ta’zir maupun mukhalafat. Bukan takwa namanya jika seseorang biasa melakukan shalat, melaksanakan shaum Ramadhan atau bahkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah; sementara ia biasa memakan riba, melakukan suap dan korupsi, mengabaikan urusan masyarakat, menzalimi rakyat dan enggan terikat dengan syariah Islam di luar yang terkait dengan ibadah ritual.

Selalu berupaya menjauhi kesyirikan maknanya adalah tidak menyekutukan Allah SWT dengan makhlukNya baik dalam konteks akidah maupun ibadah; termasuk tidak meyakini sekaligus menjalankan hukum apapun selain hukum-Nya, karena hal itu pun bisa dianggap sebagai bentuk kesyirikan. Allah SWT berfirman (yang artinya): Orang-orang Yahudi dan Nasrani telah menjadikan para pendeta dan para rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah (TQS at-Taubah [9]: 31).

Terkait ayat ini, ada sebuah peristiwa menarik.

Diriwayatkan, bahwa saat Baginda Rasulullah SAW membaca ayat ini, kebetulan datanglah Adi bin Hatim kepada beliau dengan maksud hendak masuk Islam. Saat Adi bin Hatim—yang ketika itu masih beragama Nasrani—mendengar ayat tersebut, ia kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, kami (orang-orang Nasrani, pen.) tidak pernah menyembah para pendeta kami.” Akan tetapi, Baginda Nabi SAW membantah pernyataan Adi bin Hatim sembari bertanya dengan pertanyaan retoris, “Bukankah para pendeta kalian biasa menghalalkan apa yang telah Allah hatramkan dan mengharamkan apa yang telah Allah halalkan, lalu kalian pun menaatinya?” Jawab Adi bin Hatim, “Benar, wahai Rasulullah.” Beliau tegas menyatakan, “Itulah bentuk penyembahan kalian terhadap para pendeta kalian.” (Ath-Thabari, Jami’ al-Bayan fi Ta’wil alQur’an, X/210; al-Baghawi, Ma’alim at-Tanzil, IV/39) Saat ini, posisi para pendeta dan para rahib itu telah digantikan oleh para penguasa maupun wakil rakyat dalam sistem demokrasi. Pasalnya, merekalah saat ini yang biasa membuat hukum yang banyak menghalalkan apa yang telah Allah haramkan dan mengharamkan apa yang telah Allah haramkan. Tentu saja, sebagai wujud dari ketakwaan kita, kita dilarang menaati apapun produk hukum buatan mereka yang nyata-nyata bertentangan dengan hukum-hukum Allah SWT. Di sinilah pentingnya kita senantiasa hanya menaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan hanya menjalankan dan menaati syariah-Nya, seraya membuang hukum-hukum selain hukum-hukum-Nya. Itulah esensi ketakwaan kita, yang sejatinya kita petik sebagai buah dari shaum kita selama Ramadhan.

Wa ma tawfiqi illa bilLah! [] abi

Media Umat | Edisi 88, 20 Syawal - 4 Dzulqaidah 1433 H/ 7 - 20 September 2012

Penulis Penerbit ISBN Ukuran Halaman Tahun Terbit

: M. 'Ali Dodiman : Al Azhar press : 978-602-18662-0-7 : 13,5 x 20,5 cm : xxii + 282 : Juli 2012

Buku ini merupakan biografi ringkas tokohtokoh Hizbut Tahrir yang telah meninggal dunia lebih dulu sebelum cita-cita mereka rahimahumullah tercapai. Yakni, melanjutkan kehidupan Islam dengan cara menegakkan Khilafah.

Dalam buku ini insya Allah pembaca akan mendapatkan uraian yang sangat bermanfaat untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi pengemban dakwah. Kiprah dakwah mereka rahimahumullah -yang sebagian besar merupakan generasi awal di Hizbut Tahrir ini, memang layak diteladani. Terutama dari segi aktivitas mengemban dakwah di era ketiadaan Khilafah.

Bagaimana bentuk aktivitas kifah siyasi, shira’ul fikri, dan kasyful khuthath akan didapati dalam kisah perjalanan hidup mereka rahimahumullah meskipun ringkas.

Nama-nama seperti Syaikh Taqiyuddin An Nabhani, Abdul Qadim Zallum, Abdul Aziz Al Badri mungkin sudah dikenal oleh pembaca. Akan tetapi, sosok seperti Hafizh Shalih, Muhammad Muhadzdzab Hafaf, Shabri Muhammad, Thaha Yaasin, Muhammad Hawari, ‘Adil Syuruf, Syahadah Ar ar, ‘Ayid Sya’rawi dan yang lainnya sangat jarang diketahui oleh pembaca termasuk para pengemban dakwah. Nah, buku ini akan memberikan sekilas biografi mereka rahimahumullah yang insya Allah bermanfaat untuk diambil ibrahnya.

Selain itu, buku ini juga menyisipkan suplemen tambahan para ulama yang berperan langsung ataupun tidak langsung dalam mempertahankan dan memperjuangkan Khilafah. Pembaca akan mengetahui ternyata masih ada ulama –di tengah keterpurukan umat Islam saat menjelang runtuhnya Khilafah Utsmaniyah- yang berani melawan seruan sekularisme yang digemborkan oleh Kemal Attaturk. Ulama tersebut antara lain Syaikhul Islam Mustafa Shabri At Tuqadi, Syaikhul Azhar Muhammad Khidlr Husain, dan Syaikh Yusuf An Nabhani.[]

Iqra’

31