Home
Streaming HTI Yogyakarta
HOME
BERITA »
KHILAFAH »
Download Ebook
TSAQOFAH
Download MP3
ARTIKEL »
Al Khilafah TV
TAUSIYAH »
LINK
Pasar Al Khilafah
FAQ »
WALLPAPER
AL KHILAFAH TV
You are here : Hom e » berita, nasional, w aw ancara » Istilah “Teroris” jadi Kedok Proposal Proyek Tangan-tangan Tersem bunyi di Poso
Istilah “Teroris” jadi Kedok Proposal Proyek Tangantangan Tersembunyi di Poso
Go
Contact Us
A DS
TERPOPULER
Ahad, 17 Maret 2013 09:07:11 AM TERBA RU
COMMENT
Posted by Admin on 3/16/2013 03:07:00 PM in berita, nasional, w aw ancara | 0 comments
Pasca beredarnya video kekerasan aparat di Poso yang melahirkan desakan Ormas-ormas Islam terhadap Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 dibubarkan, pemerhati kontraterorisme dan Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya melakukan investigasi ke lapangan. Sejak tanggal
7-10
Maret
2013,
ia
melakukan
investigasi di Poso. Hasilnya, ia mendapatkan banyak informasi cukup istimewa. Inilah oleholeh dan temuanya.
Apa pengamatan anda tentang konflik Poso? Konflik Poso yang meletup sekitar 13 tahunan lalu berbeda dengan kasus sekarang. Dulu diawali dari perkelahian anak-anak mabok (Kristen) dan membacok seorang ramaja masjid kemudian menjadi konflik yang eskalasinya meluas menjadi perang Muslim melawan Kristen.Sekarang beda, yang terjadi hanya “perang” antara beberapa kelompok orang vs aparat keamanan. Apakah kasus yang baru ada benang merah dengan konflik masa lalu? Kasus sekarang juga masih ada benang merahnya dengan konflik masa lalu. Teror yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang itu adalah wujud residu ketidakadilan dari penanganan konflik masa lalu yang tidak tuntas. Ditambah akumulasi perlawanan dari kelompok tertentu yang selama ini jadi buron dengan tuduhan terorisme. Kemudian Poso di jadikan basis perlawanan tehadap perkara yang menurut mereka adalah
MP3 NEW!!!
kedzaliman. Jadi terlalu didramatisir kalau kasus sekarang dikatakan konflik.
Tabligh Akbar bersama Ustadz Hari Moekti di Kampus ISI Yogyakarta
Kalau tindakan yang bisa memicu konflik benar adanya, baik dari tindakan apara kepolisian yang tidak proporsional dan overacting maupun teror yang dilakukan orang-orang tertentu terhadap aparat kepolisian.Di
Materi dan Rekaman MP3 Refleksi Akhir Tahun 2012
sisi lain memang ada indikasi faktor
Yogyakarta + Foto
kepentingan ekonomi dan politik regional opuntunir berkontribusi
menjadikan konflik makin komplikasi dan “terpelihara”. IBC Gel. Pertama bersama Ustadz Dwi Condro Triono, PhD Menurut Anda, pendekatan yang selalu keamanan apakah efektif?
[update 2 minggu sekali]
Ini kebijakan “militeristik” yang tidak proporsional. Sangat eksesif (berlebihan, red).Bahkan membuat kondisi
IBC Gel. Kedua bersama Ustadz Dwi Condro Triono, PhD
psikologis masyarakat yang belum sembuh benar dari konflik masa lalu makin terluka.Kehadiran personil
[update 2 minggu sekali]
Polri dan TNI dalam jumlah yang berlebihan hanya untuk mengejar sekelompok orang
justru menjadi
pemicu sikon sosial politik keamanan tidak nyaman bagi masyarakat. Masyarakat dalam suasana tertekan
Download Screensaver Ideologis "Kehancuran
dan terteror. Dalam bahasa mereka ‘Poso kapan saja bisa meledak peristiwa teror dan berdampak kepada
Kapitalisme" (untuk Windows) [6MB]
kehidupan keseharian mereka.’ Tesis "TSAQOFAH DAN METODE HIZBUT TAHRIR DALAM Bisa dicontohkan?
MENDIRIKAN NEGARA KHILAFAH ISLAMIYAH" (Arab dan Indonesia)
Contohnya; begitu aparat kepolisian tertembak di Kalora kemudian mereka tidak mengejar ke gunung tapi malah balik ke masyarakat. Hasil buruan nihil, malah justru obrak-abrik kota Poso dan menangkap orangorang yang tidak bersalah dengan interogasi yang keji kemudian dilepas begitu saja. Jelas ini menyulut kebencian masyarakat Poso. Keamanan dan kenyamanan masyarakat jadi terganggu. Ini indikasi operasi intelijen belum maksimal untuk memetakan ancaman di teritorial tertentu dan belum bisa membuat rekomendasi yang tepat dan proporsional. Malah yang terjadi show of force mengerahkan pasukan. Terkesan kebijakan dibuat dengan emosional, paranoid dan tidak memahami realitas di lapangan.
www.al-khilafah.org/2013/03/istilah-teroris-jadi-kedok-proposal.html
1/3