EISD-TNUK_1

Page 1

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi

Taman Nasional

Muhammad Ridho Alhadi

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi

Taman Nasional Ujung Kulon

Pengarah

Heri Wijayanto, S.Sn., M.Sn.

Penanggung Jawab

DKV UMT

Penulis/Desainer Grafis/Penyusun

Muhammad Ridho Alhadi

Illustrator

Muhammad Ridho Alhadi

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Kata Pengantar. preface

Buku ini merupakan bagian dari proyek skripsi tugas akhir saya selama masa akhir perkuliahan. Dengan buku ini, penulis bertujuan untuk memberikan informasi 46 satwa dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon dengan sudut pandang seorang illustrator.

Banyak tantangan selama perjalanan pembuatan buku ini, mulai dari proses riset langsung hingga proses kreatif yang menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan gaya visual serta bentuk akhir yang paling tepat untuk buku ini. Meski dikerjakan dalam waktu yang cukup sebentar, rupanya buku ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang awal dikonsepkan. Dan semoga informasiinformasi serta visual mengenai satwa ini dapat menjadi panduan singkat bagi pembaca mengenai satwa di TNUK, serta dapat dinikmati oleh pembaca.

-MUHAMMAD RIDHO ALHADI
ii

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Daftar Isi.

list of contents

Ucapan Terima Kasih 98 Alap-alap kawah Alap-alap macan Bangau tongtong Burung-madu sepah-raja Cangak besar Dara-laut biasa Dara-laut jambul Dara-laut kecil Elang bondol Elang jawa Elang kelabu Elang tikus Elang-alap besra Elang-ikan kepala-kelabu Elang-ular bido Ibis rokoroko Julang emas Merak hijau Paok hijau Paok pancawarna-jawa Raja-udang kalung-biru jawa Rangkong badak Takur tulung-tumpuk Tepus dada-putih Wili-wili besar III - Aves 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89 91 93 95 97 Hal. 47 Kata Pengantar Daftar Isi Peta TNUK Tentang TNUK Sejarah TNUK ii iii iv vi viii Buaya muara Penyu hijau Penyu sisik Sanca bodo 39 41 43 45 Hal. 37
Anjing hutan/Ajag Badak jawa Banteng Binturong Duyung Kijang muncak Kucing bakau Kucing kuwuk Kukang Landak jawa Lumba-lumba Lutung budeng Lutung surili Macan tutul jawa Owa jawa Rusa timor Trenggiling I - Mamalia 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Hal. 1 IUCN Red List of Threatened Species Category Resiko Rendah ! Hampir Terancam ! Rentan ! Genting ! Terancam Kritis ! Punah di Alam Liar ! Punah ! iii
II - Reptilia

Peta

Legenda

Batas Kawasan

Zona inti

Zona rimba

Perlindungan bahari

Zona pemanfaatan

Zona tradisional

Zonal rehabilitasi

Pulau Jawa

Taman Nasional Ujung Kulon.

adalah...

Kawasan konservasi yang masuk dalam

kawasan pelestarian alam dan berfungsi sebagai

kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan TSL dan ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari jenis TSL dan kondisi ekosistemnya.

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Situs Warisan

Alam Dunia

The Natural World Heritage Site Unesco

1992

Dinobatkan Situs Warisan Alam Dunia

UNESCO tahun 1992 berdasarkan 3 faktor:

Taman Nasional adalah Kawasan pelestarian

alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola

dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

UU No. 5 Tahun 1990

Salah satu dari 5 taman nasional

(kiri ke kanan): TN Gunung Leuser; TN Ujung Kulon; TN

Gunung Gede Pangrango;TN Baluran Situbondo Jawa Timur; TN Komodo

Fenomena Alam Istimewa 1 2 3

Hutan Hujan Tropis Dataran

Rendah Terluas (Jawa)

Habitat Alami in situ Badak Jawa

tertua di Indonesia
Hayati di TNUK 35 jenis Mamalia jenis Primata 5 jenis Burung 240 jenis Reptilia 59 jenis Amfibi 22 jenis Ikan 142 jenis Terumbu Karang 33 jenis Satwa Dilindungi 46 Satwa Prioritas 3 !
Potensi Keanekaragaman
jenis Flora 700 vi

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung barat pulau Jawa. Secara administratif berada di kecamatan Sumur dan kecamatan Cimanggu kabupaten Pandeglang provinsi Banten.

Secara geografis, Taman Nasional ujung Kulon terletak di antara samudera Indonesia dan perairan selat Sunda pada koordinat 6º 30’ 34” – 6º 52’ 17” Lintang Selatan dan 105º 2’ 32” – 105º 37’ 37” Bujur Timur.

Luas Kawasan

Luas Total Daratan Perairan

694,46
357,46
337,00
105.
Ha 61.
Ha 44.
Ha

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Sejarah Perubahan Status.

dan

Sebelum diresmikan menjadi Taman

Nasional, kawasan konservasi ini sempat berganti statusnya beberapa kali sejak awal berdiri. Perubahan status ini disebabkan perubahan cakupan area dan keputusan pemerintah.

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Suaka Alam (Cagar Alam)

1921

Berdasarkan rekomendasi dari perhimpunan

The Netherlands Indies Society For The Protection of Nature, semenanjung Ujung Kulon dan Pulau

Panaitan ditetapkan oleh Pemerintah Hindia

Belanda sebagai Kawasan Suaka Alam (cagar alam).

Suaka Margasatwa

1937

Dimasukkannya Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.

Cagar Alam

1958

Penambahan kawasan perairan laut selebar 500 meter dari batas air surut terendah.

1967

Dimasukannya kawasan Gunung Honje Selatan seluas 10.000 Ha yang bergandengan dengan bagian Timur Semenanjung Ujung Kulon.

1979

Gunung Honje bagian utara seluas 9.498 ha dimasukkan ke dalam kawasan Cagar Alam Ujung Kulon.

1984

Diperkenalkannya sistem taman nasional. Saat itu, wilayah kawasan Ujung Kulon meliputi Semenanjung

Ujung Kulon seluas 39.120 ha, Gunung Honje seluas

19.498 ha, Pulau Peucang dan Panaitan seluas 17.500 ha, Kepulauan Krakatau seluas 2.405 ha, dan Hutan Wisata Carita seluas 95 ha.

Taman Nasional

1990

Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHKA) menyerahkan pengelolaan Kepulauan

Krakatau seluas 2.405,1 ha kepada BKSDA II Tanjung

Karang, Lampung dan Hutan Wisata Gunung Aseupan

Carita seluas 95 ha kepada Perum Perhutani Unit III

Jawa Barat.

1992

Menteri Kehutanan merubah fungsi CA Gunung Honje, CA Panaitan, CA Pulau Peucang, dan CA Ujung Kulon

seluas 78.619 Ha dan menunjuk perairan laut sekitarnya seluas 44.337 Ha menjadi Taman Nasional Ujung Kulon.

Di tahun yang sama Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Dunia (The World Heritage Site).

1999

Menteri Kehutanan dan Perkebunan menetapkan

Kawasan Perairan Taman Nasional Ujung Kulon seluas 44.337 Ha sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan.

2014

Menteri Kehutanan menetapkan Kawasan Taman

Nasional Ujung Kulon seluas 105.694,46 Ha di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

ix

Mamalia I

Anjing hutan/Ajag Badak jawa Banteng Binturong Duyung Kijang muncak Kucing bakau Kucing kuwuk Kukang Landak jawa Lumba-lumba Lutung budeng Lutung surili Macan tutul jawa Owa jawa Rusa timor Trenggiling 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Anjing hutan/ Ajag

Cuon alpinus

Ajag adalah anjing hutan berukuran

sedang yang hidup di dataran Asia. Mendiami

kawasan pegunungan dan hutan. Ajag, berwarna cokelat kemerahan. Di bagian bawah dagu, leher, hingga ujung perut berwarna

putih, sedangkan ekornya tebal kehitaman. Di Indonesia, anjing hutan/ajag hanya dijumpai di pulau Jawa dan Sumatera.

Secara historis, anjing hutan/ajag di Indonesia tersebar di seluruh Sumatera dan Jawa, namun distribusi mereka saat ini terfragmentasi dan sangat berkurang. Di TN Ujung Kulon, anjing hutan/ajag merupakan salah satu predator puncak yang berfungsi sebagai pengendali populasi dan dapat dijadikan sebagai indikator dari keanekaragaman satwa serta kelestarian hutan pada suatu wilayah, bersaing dengan macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

1

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

Animalia

Chordata

Mammalia

Carnivora

Canidae

Cuon

Cuon alpinus

Populasi <2500 ekor

Karakteristik

Bobot

15-21 kg (jantan)

10-17 kg (betina)

2

Hidup dan mencari makan secara bergerombol dalam 5-12 ekor, tergantung lingkungannya. Namun, pada keadaan tertentu, ajag dapat hidup soliter (menyendiri).

Merupakan gerombolan pemburu pada siang

hari, yang menargetkan ungulata (kelompok mamalia berkuku) berukuran besar dan sedang, seperti kijang, rusa, bahkan banteng.

: : : : : : :
Genting ! I - Mamalia 3

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Siulan

untuk membantu mengarahkan kumpulan ajag dalam bepergian melewati semak-semak. Ada pun saat menyerang mangsa, mereka mengeluarkan suara “KaKaKaKAA”.

Panjang tubuh 90 cm Panjang ekor 40-45 cm

Dan juga untuk kebutuhan lainnya termasuk: rengekan (permintaan makanan), geraman (peringatan), jeritan, obrolan (keduanya merupakan panggilan alarm), dan teriakan menyalak. Berbeda dengan serigala, ajag tidak melolong atau menggonggong.

Tinggi bahu

50 cm

I - Mamalia 4

Terancam Kritis !

Badak jawa

Rhinoceros sondaicus

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Karakteristik

Hewan soliter/hidup menyendiri. 1

2

Merupakan mamalia purba terbesar

dan termasuk ke dalam golongan binatang

berkuku ganjil atau Perrisdactyla , memiliki

kulit yang tebal dan berlipat dan keras seperti

perisai, sehingga satwa ini terlihat seperti

bongkahan batu yang besar dan tubuhnya

lebih besar dari Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

Badak Jawa awal dijumpai di sebagian

Asia Tenggara dan pertama kali dikenal pada

masa Dinasti Tang (618-906), ketika Pulau

Jawa dikenal sebagai sumber penghasil cula

badak. Populasi badak di Jawa pada tahun

1700-an sangat besar dan menghancurkan

perkebunan/lahan pertanian, sehingga

pemerintah menawarkan hadiah untuk setiap

badak yang dibunuh, dan 500 ekor dibunuh

dalam waktu dua tahun. Kini TNUK adalah

satu-satunya habitat alami dan populasi

Badak Jawa yang tersisa di dunia.

Sanggup menempuh 15 – 20 km dalam sehari

pada kawasan daratan rendah dengan hutan

yang lebat di Semenanjung Ujung Kulon

dan di sebelah timur Tanah genting. Tetapi

sering berada beberapa hari dalam daerah

yang tidak lebih dari 0,5 km2.

Lebih banyak bergerak pada malam hari. 3

4

Penglihatannya kurang baik, namun

pendengaran dan penciumannya sangat

tajam. Badak dapat mengetahui adanya

bahaya atau musuh yang kan datang walaupun

sesungguhnya bahaya atau musuh itu masih

terpaut jarak jauh dengan badak tersebut.

Perbandingan

Penampilan Badak Jawa sangat mirip dengan

Badak India, keduanya memiliki cula tunggal dan kulit berlipat. Perbedaannya terlihat jelas pada leher dan tekstur kulit yang cenderung segi lima, sedangkan badak india berpola bulat-bulat.

Satwa Prioritas Badak Jawa Badak India
I - Mamalia 5

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi:

Taman Nasional Ujung Kulon

Perbandingan

Badak Jantan

memiliki cula menonjol dan runcing.

Klasifikasi

Ilmiah

Kingdom

Fillum

Kelas

Badak Betina

tonjolan kecil seperti batok kelapa.

Prehensile

bibir atas yang lebih meruncing untuk mempermudah mengambil ranting dan daun.

Tebal kulitnya 25-30 mm

panjang cula hingga 48 cm

lebar kaki rata-rata 27-28 cm

Ordo

Famili

Genus

Spesies

Populasi 68 individu (2019) Bobot sekitar 2300 Kg.

Animalia

Chordata

Mammalia

Perissodactyla

Rhinocerotidae

Rhinoceros

Rhinoceros sondaicus

Habitat dataran rendah atau hutan sekunder.

Makanan tunas, atau buah, dan tanaman tingkat semak.

3 meter

Tinggi hingga

1.75 meter

: : : : :
:
:
I - Mamalia 6

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Karakteristik

Genting !

Banteng

Juga dikenal dengan nama Tembadau

di Kalimantan, tergolong dalam jenis sapi liar (wild cattle) . Banteng memiliki nilai budaya dan ekonomi yang sangat penting bagi bangsa

Indonesia. Hidup sejak masa prasejarah di seluruh pulau Jawa. Dari abad ke 17 sudah digunakan untuk mengangkat beban. Banteng hidup berkeliaran secara bergerombol dalam beberapa ekor yang dapat dijumpai di beberapa lokasi di pulau Jawa.

Banteng memiliki tubuh tegap, besar dan kuat dengan bahu bagian depannya lebih tinggi daripada bagian belakang tubuhnya.

Saat ini tidak ditemukan lagi populasi banteng dengan jumlah lebih dari 500 individu pada daerah sebaran alaminya. Pada saat ini hanya terdapat 4 populasi banteng dengan jumlah

lebih dari 50 individu di daerah sebaran

alaminya yaitu Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas

Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri.

Perbandingan

1Penciuman dan pendengarannya sangat tajam dibanding penglihatannya. Oleh karena itu, arah angin sangat penting bagi banteng untuk mempelajari kondisi lingkungannya dan membedakan musuh-musuhnya.

Warna kulit anak banteng, berwarna coklat dan lebih terang daripada warna kulit banteng betina dewasa. Banteng jantan muda warna kulitnya berubah lebih gelap sejak berumur 12–18 bulan.

Banteng Jantan

tubuh hitam, dan semakin hitam seiring umurnya.

tanduk hitam mengkilap, runcing, dan melengkung simetris ke dalam.

Banteng Betina

tubuh coklat kemerahmerahan, dan semakin gelap seiring umurnya (coklat tua).

tanduk lebih kecil dibanding banteng jantan.

2
I - Mamalia 7

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Klasifikasi

Ciri khas

pada bagian pantat terdapat warna

belang putih, bagian kaki dari lutut

ke bawah, serta bagian atas dan bawah bibir berwarna putih.

Gelambir (dewlap)

bagian dada banteng terdapat gelambir (dewlap) , dari pangkal kaki depan hingga bagian leher, tetapi tidak

mencapai daerah kerongkongan.

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

: : : : : : :

Makanan

Animalia

Chordata

Mammalia

Artiodactyla

Bovidae

Bos

Bos javanicus

tumbuhan muda di hutan sekunder di Kawasan semenanjung Ujung Kulon

3 meter

I - Mamalia 8

Rentan !

Binturong

Arctictis binturong

Sejenis musang bertubuh besar, berekor besar panjang dan bertubuh besar. Berambut panjang dan kasar, berwarna hitam seluruhnya atau kecokelatan, dengan taburan uban keputih-putihan

atau kemerahan. Pada masing-masing ujung telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang. Ekor berambut lebat dan panjang, terutama di bagian mendekati pangkal, sehingga terkesan gemuk.

Pandai memanjat dan melompat dari dahan ke dahan, binturong biasanya bergerak tanpa tergesa-gesa di atas pohon. Ekornya digunakan untuk keseimbangan, atau kadang-kadang berpegangan saat sedang meraih makanannya di ujung rerantingan. Cakarnya berkuku tajam dan melengkung, memungkinkannya untuk mencengkeram pepagan dengan kuat. Kaki

belakangnya dapat diputar ke belakang untuk memegang batang pohon, sehingga binturong dapat turun dengan cepat dengan kepala lebih dulu.

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

Makanan

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Animalia

Chordata

Mammalia

Carnivore

Viverridae

Arctictis

Arctictis binturong

burung, ikan, cacing tanah, serangga, dan buah, dan hewan pengerat.

Karakteristik

1

Bobot hingga 20 kg

2

Merupakan agen penting dalam penyebaran benih, khususnya untuk ara pencekik, karena kemampuannya untuk merusak penutup luar benih yang keras.

Binturong umumnya aktif di malam hari, walau terkadang ada juga yang bangun dan aktif di siang hari. Di atas pepohonan

(arboreal) atau juga turun ke tanah (terestrial).

: : : : : : :
I - Mamalia 9

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Masa mengasuh

binturong betina melahirkan 2-6 anak, setelah mengandung 91 hari. Binturong yang baru lahir bersembunyi pada bulu

induknya selama beberapa hari dan menyapih selama 6-8 minggu.

Pejantan tidak selalu mengasuh

anaknya, tetapi terkadang mereka

melakukannya, sementara induk betina

akan selalu mengasuh anaknya hingga

bisa mandiri, terkadang melanjutkan

hidup dalam satu kelompok bersama

anaknya meskipun telah mandiri.

Panjang (kepala dan tubuh)

60-95 cm

Komunikasi

ekornya digunakan untuk komunikasi. Pergerakannya lembut, sering berhenti, dan sering menggunakan ekornya untuk menjaga keseimbangan, dan menempel di dahan.

Kelenjar bau

kedua jenis kelamin memiliki kelenjar bau, pada betina letaknya di salah satu sisi vulva, pada jantan di antara skrotum dan penis. Tidak seperti kebanyakan karnivor, binturong jantan tidak memiliki baculum/tulang penis.

Binturong mengeluarkan semacam bau, seperti umumnya musang, dari kelenjar di bawah pangkal ekornya. Bau ini digunakan untuk menandai wilayah kekuasaannya.

Panjang (ekor)

50-90 cm

I - Mamalia 10

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Duyung

Dugong dugon

Mamalia laut yang merupakan salah

satu anggota Sirenia atau sapi laut yang masih

bertahan hidup selain manatee. Duyung

bukanlah ikan karena menyusui anaknya dan

masih merupakan kerabat evolusi dari gajah.

Ia juga merupakan satu-satunya lembu laut

yang bisa ditemukan di kawasan perairan

sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah

Indo-Pasifik, walaupun kebanyakan duyung

tinggal di kawasan timur Indonesia dan perairan utara Australia.

Moncong hewan ini menghadap ke

bawah agar dapat menjamah rumput laut yang

tumbuh di dasar perairan. Duyung memiliki

tubuh fusiform tanpa sirip punggung atau kaki

belakang. Tungkai depan atau sirip berbentuk

seperti dayung. Diketahui beristirahat

bertumpu pada ekornya untuk bernapas

dengan kepala di atas air.

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

Habitat

Animalia

Chordata

Mammalia

Sirenia

Dugongidae

Dugong

Dugong dugon

daerah pesisir, dangkal sampai sedang dalam, perairan hangat, padang lamun.

Karakteristik

1

Makanan rumput laut.

2

Bersifat semi-nomaden, sering melakukan

perjalanan jauh untuk mencari makanan, tetapi tetap berada dalam jarak tertentu

sepanjang hidup mereka.

Meski dugong satwa sosial, mereka biasanya

soliter atau ditemukan berpasangan karena

ketidakmampuan padang lamun untuk

mendukung populasi besar. Berkumpulya

Rentan !
: : : : : : :
ratusan dugong kadang terjadi, tetapi hanya berlangsung singkat. I - Mamalia 11

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Menyelam

mampu menyelam hingga kedalaman maksimal 39 meter, walau kebanyakan waktu dihabiskan tidak lebih dari 10 meter.

Komunikasi

komunikasi antar individu dilakukan lewat kicauan, siulan, gonggongan, dan suara lain yang bergema di bawah air.

Suara yang berbeda diamati dengan amplitudo dan frekuensi yang berbeda, menyiratkan tujuan yang berbeda.

Usia hingga 22-25 tahun

Mampu bertahan nafas hingga

6 menit

I - Mamalia 12

Kijang muncak

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Merupakan salah satu rusa asli

Indonesia. Kijang merupakan salah satu dari 4

jenis rusa yang dimiliki Indonesia selain rusa

bawean, rusa timor dan rusa sambar. Kijang

memiliki peran yang sangat penting dalam

menjaga persistensi keanekaragaman hayati

dan juga kestabilan ekosistem. Keberadaan

kijang yang melimpah, dapat menjadi satwa

mangsa bagi satwa pemangsa lain, seperti macan tutul.

Kijang lebih menyukai hidup di rimbunan semak di pinggir hutan dan sering dijumpai di semak belukar bekas perladangan dan dapat hidup mulai dari daerah dataran rendah hingga daerah pegunungan.

Badan tertutup oleh rambut pendek

dan lembut kecuali di sekitar telinga yang rambutnya jarang. Warna rambut bervariasi

dari coklat hingga kekuningan atau coklat

keabuan dengan bintik berwarna krem atau

keputihan dan bagian perut berwarna lebih terang.

Karakteristik

Kijang merupakan binatang soliter. 1

2

Binatang poligami. Jenis rusa ini tidak memiliki musim kawin tertentu sehingga perkawinan terjadi sepanjang tahun. Kijang betina dapat melahirkan sepanjang tahun dengan usia kehamilan berkisar 6-7 bulan. Dalam sekali masa kehamilan, kijang melahirkan 1-2 ekor anak.

3

Kijang jantan menandai wilayahnya dengan menggosokkan kelenjar frontal periorbital yang terdapat di kepala mereka di tanah dan pepohonan. Selain itu juga menggoreskan kuku ke tanah atau menggores kulit pohon dengan gigi sebagai penanda kawasan.

I - Mamalia 13

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Tanduk

muncak jantan mempunyai dua buah tanduk pendek dan taring dengan bentuk seperti gigi anjing.

Panjang tanduk

<130 mm

Habitat padang rumput, sabana, hutan meranggas, hutan sekunder, daerah di tepi hutan, dan tepi perkebunan.

Makanan dedaunan, batang muda,

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

: : : : : : :

Animalia

Chordata

Mammalia

Artiodactyla

Cervidae

Muntiacus

Muntiacus muntjak

Panjang 98-111 cm

Tinggi

98-120 cm

I - Mamalia 14

Rentan !

Kucing bakau

Prionailurus viverrinus

Klasifikasi

Ensiklopedia

Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Merupakan kucing liar berukuran sedang di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Statusnya kini terus menurun dan terancam punah karena populasinya terkonsentrasi di habitat lahan basah, yang kini dirusak, diubah, dan dijadikan permukiman manusia. Hidup di sepanjang sungai dan rawa-rawa bakau. Kucing bakau beradaptasi dengan habitatnya dan menjadi perenang yang terampil.

Wajah yang memanjang dengan hidung khas yang datar. Ekornya pendek, bagian bawah tubuh berwarna putih, dan bagian belakang telinga berwarna hitam dengan bintik-bintik putih ditengahnya. Ada sepasang garis gelap di sekitar tenggorokan, dan sejumlah cincin hitam di ekor.

Karakteristik

Aktif di malam hari, dan sangat betah di dekat air. 1

Ilmiah

Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo Famili Genus Spesies

Habitat

Animalia

Chordata

Mammalia

Carnivora

Felidae

Prionailurus

Prionailurus viverrinus

lahan basah, di sepanjang sungai, sungai kecil, danau lembu, di rawa-rawa, dan hutan bakau.

Bobot

5-9 kg (betina)

8-17 kg (jantan)

Makanan utamanya adalah ikan.

3

Mampu berenang jarak jauh, bahkan di bawah air. 2

Kucing bakau memantau mangsa saat berburu di sepanjang tepi aliran air, menangkap mangsa dari air, dan terkadang menyelam ke dalam air untuk menangkap mangsa lebih jauh dari tepian.

: : : : : : :
I - Mamalia 15
Ilustrasi

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi:

Taman Nasional Ujung Kulon

Menandai wilayah

menandai wilayah jelajahnya dengan menggosokan pipi, kepala, dagu, dan leher, serta penyemprotan urin untuk meninggalkan bekas aroma.

Adaptasi

bulunya berlapisnya memberikan penghalang air dan insulasi termal, sementara lapisan lain dari rambut pelindung panjang yang menonjol memberikan pola dan kemilau yang mengkilap.

Siklus

kucing bakau kawin di bulan JanuariFebruari. Dewasa ketika berumur

delapan setengah tahun, memiliki

gigi taring dewasanya di umur 11, dan dewasa secara seksual ketika 15 bulan.

tahun

Panjang (ekor) 20-30 cm Panjang (kepala dan badan) mampu hidup hingga 10
I - Mamalia 16

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Kucing kuwuk

Prionailurus bengalensis

Klasifikasi

Merupakan kucing liar kecil, ditemukan di kawasan agrikultural. Kucing kuwuk

berukuran seperti kucing domestik, tetapi ia lebih ramping dengan kaki panjang dan selaput yang jelas antara jari kaki.

Warna latar belakang bulu bintik-bintik mereka adalah kuning kecoklatan dengan dada dan perut putih. Kepala kecil mereka ditandai dengan dua garis-garis gelap menonjol, dan moncong putih yang pendek dan sempit mereka.

Terdapat garis gelap yang memanjang dari mata ke telinga, dan garis-garis putih kecil dari mata ke hidung. Bagian belakang telinga agak panjang, bulat, hitam dan putih ditengah. Tubuh dan tungkai ditandai dengan bintik-bintik hitam dengan ukuran dan warna yang berbeda, dan di sepanjang punggung ada 2-4 baris bintik-bintik memanjang.

Kemampuan berenang

kucing kuwuk bisa berenang, tetapi jarang melakukannya.

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

Habitat

Animalia

Chordata

Mammalia

Carnivora

Felidae

Prionailurus

Prionailurus bengalensis

hutan hujan tropis abadi dan perkebunan di di atas permukaan laut.

Bobot

0.55 hingga 3.8 kg

Makanan

mamalia kecil, kadal, amfibi, burung dan serangga, tikus, rumput, dan telur.

Karakteristik

Satwa soliter, kecuali selama musim kawin. 1

Pemburu yang aktif, mereka menerkam dan menggigit mangsanya dengan cepat. 2

: : : : : :
:
Resiko Rendah !
I - Mamalia 17

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Pendaki dan arboreal

pendaki yang gesit dan cukup

arboreal dalam kebiasaan mereka.

Mereka beristirahat di pepohonan, tetapi juga bersembunyi di semak

berduri yang lebat di tanah.

Penandaan wilayah

kedua jenis kelamin menandai wilayah

mereka dengan menyemprotkan urin, meninggalkan feses di tempat terbuka, menggosok kepala, dan menggaruk.

I - Mamalia 18

Genting !

Kukang

Nycticebus coucang

Karakteristik gerakannya yang lamban, halus dan terkoordinasi dengan baik yang memungkinkannya untuk diam di tengah pergerakannya, sebagai upaya perlindungan diri.

Seperti kukang lainnya, ia memiliki hidung basah (rhinarium), kepala bulat, telinga kecil yang tersembunyi di bulu tebal, wajah datar, mata besar dan ekor vestigial. Memiliki lingkaran gelap di sekitar matanya, hidung putih dengan strip keputihan yang memanjang hingga dahi, dan strip gelap di punggung kepala yang melebar di sepanjang punggungnya. Bulunya yang lembut, tebal, dan berwarna coklat muda hingga coklat kemerahan tua, dengan bagian bawah yang lebih terang.

Karakteristik

Soliter, sangat sedikit menghabiskan waktunya bersosial. 1

Kukang aktif di malam hari dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pepohonan atau belukar (arboreal) , biasanya di hutan hijau abadi. 2

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo Famili Genus

Spesies

Animalia

Chordata

Mammalia

Primates

Lorisidae

Nycticebus

Nycticebus coucang

Habitat hutan hujan dengan kanopi padat berkelanjutan.

Makanan getah, nektar bunga, buah dan artropoda.

Bobot

599-685 gram

Satwa monogami dengan keturunan yang tinggal bersama orang tua. 3

: : : : : : :
I - Mamalia 19

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Pertahanan diri

Pergerakan

menggunakan tangannya secara

perlahan untuk berpindah antar pohon, biasanya 3 tangannya bergantung pada penyangga. Pergerakannya unik, seperti merangkak ke segala arah.

Kelenjar toxin

memiliki kelenjar toxin yang mengeluarkan minyak di sikunya dan menyebar di seluruh tubuhnya. Kelenjar ini dijilat untuk mengeluarkan aroma untuk komunikasi.

saat merasa terancam, kukang mampu menggigit, menggulung menjadi bola dan membuka bulunya yang tertutup air liur beracun, atau berguling dan jatuh dari pohon. Walaupun utamanya mengandalkan kemampuan kripsis dalam menghindari predator.

Mata

matanya bulat dan besar, untuk melihat pada malam hari.

Ukuran 25-30 cm

I - Mamalia 20

Resiko Rendah !

Landak jawa

Merupakan satwa endemik Pulau

Jawa khususnya berada di Taman Nasional

Ujung Kulon. Masih kerabat dekat dari

landak sumatera (Hystrix sumatrae) endemik

Sumatera, dan (Bornean Porcupine) endemik

Kalimantan.

Landak Jawa terdapat di seluruh pulau

Jawa dan satu-satunya jenis landak yang ada di Pulau Jawa. Kehadiran landak dalam suatu habitat memiliki peran yang penting sebagai agen dispersal, pengendali hama serangga alami serta potensi mangsa bagi beberapa satwa predator.

Landak Jawa memiliki karakteristik

bagian tubuh atas yang ditutupi oleh rambutrambut yang sangat keras berbentuk silinder yang menyerupai duri tajam, berwarna hitam yang melingkarinya atau coklat gelap dan

putih. Sedangkan pada bagian bawah terlihat

tubuhnya tertutupi oleh rambut-rambut

pendek berwarna hitam dan terasa agak kasar.

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Serba-serbi duri landak

Landak dewasa dapat memiliki kurang lebih

30.000 batang duri pada tubuhnya yang dapat

digunakan untuk melindungi diri dari musuh.

Dan dapat dibedakan menjadi empat jenis:

1 2 3 4

Duri pipih

terdapat pada regio kepala dan leher, dorsal scapula, thorax bagian kranial, dan ventral abdomen.

Duri sejati

terdapat di regio thoraks bagian kaudal, lumbal, dorsal femur, pangkal coccygeal, dan median coccygeal.

Duri transisi

Duri berderak

hanya terdapat pada regio apikal coccygeal dan dapat berderik mengancam predator landak seperti halnya ular derik.

Posisi

Posisinya rebah dalam

keadaan normal, kemudian

akan menjadi tegak dalam

keadaan terancam.

duri transisi hanya terdapat di lumbal, pangkal coccygeal, dan median coccygeal. I - Mamalia 21

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi:

Taman Nasional Ujung Kulon

Karakteristik

1

Satwa nokturnal dan menggunakan sebagian waktunya di siang hari untuk beristirahat.

2

Landak Jawa memiliki indra penglihatan yang lemah, namun indra penciumannya tajam.

3

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

: : : : : : :

Animalia

Chordata

Mammalia

Rodentia

Hystricidae

Hystrix

Hystrix javanica

Landak dapat beranak dua kali dalam setahun dengan lama bunting sekitar 110-112 hari.

Duri

landak akan menggunakan

rambutnya yang seperti duri untuk melindungi diri dari musuh.

Habitat

hutan, padang pasir, tempat berbatu, lereng bukit, padang rumput, dan area pertanian.

Bobot hingga 10-13 kg

Makanan

buah, umbi-umbian, kecambah, dan biji-bijian, akar, kulit kayu, dan batang kayu.

Panjang 42.5-70 cm

Panjang ekor 5-12.5 cm

Plantigradi

berjalan menumpu pada telapak.

Fossorial

mampu membuat lubang

galian untuk beristirahat dan berlindung.

Tinggi hingga 1.75 m

I - Mamalia 22

I - Mamalia 23

Resiko Rendah !

Tursiops truncatus

Lumba-lumba hidung botol berwarna abuabu yang bervariasi dari abu-abu gelap di bagian atas dekat sirip punggung ke abu-abu muda keputih-putihan di bagian bawah. Corak warna ini membuat mereka sulit dilihat dari atas dan bawah. Memiliki moncong pendek dan tegas.

Jantannya umumnya lebih besar dan berat dari betinanya. Sebagai satwa yang sangat sosial, lumba-lumba botol hidup berkelompok yang disebut “pod”, biasanya terdiri dari 15 individu. Sering bekerja sama

memanen kumpulan ikan.

Klasifikasi

Ensiklopedia

Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

:

:

Ilmiah Kingdom Fillum Kelas Ordo Famili Genus

Spesies

Populasi

600,000

Bobot

rata-rata

150-650 kg

Animalia

Chordata

Mammalia

Artiodactyla

Delphinidae

Tursiops

Habitat perairan laut hangat.

Makanan belut, cumi-cumi, udang dan berbagai macam ikan.

Komunikasi

lumba-lumba menggunakan suara

untuk komunikasi, termasuk cicit yang

dikeluarkan dari lubang sembur, siul yang dipancarkan dari kantung hidung

di bawah lubang sembur, dan suara

yang dipancarkan melalui bahasa

Tursiops truncatus : : : : :
Lumba-lumba hidung botol
tubuh, seperti melompat dari air dan menampar ekornya di atas air.

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi:

Ekolokasi

menggunakan ekolokasi yang

merupakan bentuk sonar untuk

berburu. Mengeluarkan suara klik dan

mendengar pantulan yang kembali

untuk menentukan lokasi dan bentuk

objek terdekat, termasuk calon mangsa.

Otak

Kepalanya mengandung zat berminyak yang berperan sebagai lensa akustik dan melindungi wadah otak. Memiliki otak lebih besar dari manusia.

Hidung

Seperti semua paus dan lumbalumba, moncongnya bukanlah

hidung yang sebenarnya; hidung berupa lubang sembur di bagian atas kepala mereka.

Panjang 2-4 meter

I - Mamalia 24
Taman Nasional Ujung Kulon

Rentan !

Lutung budeng

Trachypithecus auratus

Lutung adalah primata yang hanya

dijumpai di Pulau Jawa. Berambut hitam legam, dengan semburat kecoklatan di kaki, samping, dan “cambang”. Berukuran sedang, dan memiliki ekor panjang. Anak lutung memiliki rambut tubuh berwarna jingga keemasan.

Kelompok lutung terdiri atas tujuh ekor

lutung, termasuk satu atau dua ekor lutung

jantan dewasa. Lutung tidak memiliki musim kawin yang jelas lutung betina biasanya hanya

mempunyai satu anak setiap kali melahirkan dan saling bantu membesarkan anak-anak lutung. Namun lutung betina juga bersifat sangat agresif terhadap lutung betina dari kelompok lain.

Klasifikasi

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Animalia

Chordata

Mammalia

Primates

Cercopithecidae

Trachypithecus

Trachypithecus auratus

Habitat Gunung Honje, pedalaman dan pinggiran hutan hujan.

Makanan tumbuhan, dedaunan, buah-buahan,bunga. dan larva serangga.

Lutung Betina

walaupun keduanya berwarna

hitam, lutung betina memiliki

warna putih kekuningan di sekitar kelaminnya.

Ordo
Ilmiah Kingdom Fillum Kelas
Famili Genus Spesies
: : : : : : :
I - Mamalia 25

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Diurnal dan Arboreal

aktif pada waktu siang hari dan menghabiskan banyak

waktunya di atas pepohonan.

Panjang kepala dan tubuh 46-75 cm

Panjang ekor 61-82 cm

I - Mamalia 26

I - Mamalia 27

Rentan !

Lutung surili

Presbytis comata

Spesies monyet endemik Indonesia yang

menyukai hutan primer. Mirip dengan monyet

ekor panjang (Macaca fascicularis), tetapi kepala

surili berbentuk bulat, hidung pesek dan perut besar. Rambutnya runcing dan alisnya bulu kaku ke arah depan. Lutung Surili merupakan spesies primata dari golongan monyet pemakan daun.

Surili bergerak mencari makan dan berpindah tempat dengan menggunakan keempat anggota tubuhnya. Berbeda dengan

surili dewasa, pada bayi surili yang baru lahir

umumnya memiliki warna rambut putih terang seperti kapas. Surili memiliki warna kulit muka dan telinga agak kemerahan.

Karakteristik

1

Klasifikasi

Ilmiah

Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

:

Animalia

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Agen yang berperan dalam penyebaran biji, sehingga ia memiliki peran penting dalam menjaga keberadaan pohon di dalam hutan.

Sensitif terhadap manusia, sehingga satwa ini cukup jarang ditemukan pada lokasi yang berbatasan dengan kawasan yang padat penduduk. 2

: :

Chordata

Mammalia

Primates

Cercopithecidae

Presbytis

Gunung Payung dan Gunung

Honje. Hutan alam primer, hutan alam sekunder, dan hutan tanaman.

Bobot

6.5 kg (jantan)

6.7 kg (betina)

Makanan

Masa kehamilan pada surili diperkirakan sekitar 196-210 hari. 3

Presbytis comata : : : :
Habitat
dedaunan, buah, pucuk daun muda kemlandingan, dan biji-bijian.

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Hidup berkelompok

satu kelompok surili beranggotakan

mulai dari 3 -12 individu. Ukuran

kelompok ini bervariasi tergantung

dari kondisi habitat dan lingkungan sekitarnya.

Ukuran tubuh 42-61 cm

Kematangan seksual

3 tahun (jantan)

3-4 tahun (betina)

Diurnal dan Arboreal

aktif pada waktu siang hari

dan menghabiskan banyak waktunya di atas pepohonan.

Panjang ekor 560-720 mm

I - Mamalia 28

Genting !

Macan tutul jawa

Panthera pardus melas

Klasifikasi Ilmiah

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Merupakan salah satu predator

puncak yang dapat dijadikan sebagai indikator

dari keanekaragaman satwa serta kelestarian

hutan pada suatu wilayah, yang berasal dari

keluarga kucing. Dianggap sebagai jenis

kucing besar terakhir yang berada di Pulau

Jawa setelah Harimau Jawa (Panthera tigris

sondaica) yang secara keilmuan dinyatakan

telah punah.

Macan Tutul memiliki warna tubuh

pucat kecoklatan yang ditutupi oleh rambut

berwarna kuning terang dengan pola tutul

hitam besar maupun kecil yang berpola di sekujur tubuh. Macan tutul juga memiliki

variasi warna lain yaitu hitam dengan pola

tutul yang dapat terlihat ketika terpapar

cahaya, yang secara umum dinamakan Macan

kumbang.

1

Variasi warna

memiliki dua ragam warna kulit

yaitu berwarna terang (jingga)

dan hitam (Melanisme) atau

lazim disebut macan kumbang.

Mammalia

Carnivora Felidae

Panthera pardus

Panthera pardus melas

Bobot

sekitar 40-60 kg

Habitat

kawasan pantai atau

dasar sungai kecil. hutan

hujan tropis lebat. hutan

gugur kering.

Makanan

kijang, rusa, kancil, dan

babi hutan di wilayah

semenanjung Kulon.

Karakteristik

Satwa soliter, kecuali pada musim berbiak

dan ketika memiliki anak (untuk betina), yang akan berkumpul sampai dengan anak-

anaknya cukup dewasa untuk memiliki

teritorial masing-masing.

Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. 2

Kingdom Fillum Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Animalia Chordata
: : : : : :
:
I - Mamalia 29

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Indra yang tajam

hewan ini mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam.

Panjang 90-150 cm

Tinggi hingga 60-95 cm

I - Mamalia 30

1

Genting

Owa jawa

Hylobates moloch

Merupakan salah satu primata endemik di Ujung Kulon yang mempunyai habitat di kawasan Gunung Honje. Terancam kepunahan, akibat hilangnya habitat karena pembukaan hutan untuk berbagai keperluan.

Bulunya berwarna abu-abu kebiruan, dengan topi abu-abu tua atau hitam.

Tidak memiliki ekor luar, memiliki tulang belikat yang ditempatkan di punggung, dan mengurangi fleksibilitas di daerah pinggangnya. Ia memiliki jari-jari yang panjang dan melengkung serta kaki depan yang sangat panjang dibandingkan dengan kaki belakangnya. Owa merupakan satwa monogami.

Karakteristik

Rata-rata owa betina melahirkan tiap tiga tahun, dengan masa mengandung selama 7 bulan. Anakanaknya disusui hingga usia 18 bulan, dan terus bersama keluarganya sampai dewasa, yang dicapainya pada umur sekitar 8 tahun. Owa muda kemudian akan memisahkan diri dan mencari pasangannya sendiri.

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

Spesies

Animalia

Chordata

Mammalia

Primates

Hylobatidae

Hylobates

Hylobates moloch

Populasi

< 2.500

Owa dewasa

Bobot

rata-rata 8 kg

Habitat

hutan hujan, Ujung Kulon (Gunung Honje).

Makanan

buah, dedaunan dan bunga-bungaan.

2

Kelompok kecil owa jawa menjelajahi

kanopi hutan dengan cara memanjat dan berayun dari satu pohon ke lain pohon dengan mengandalkan kelincahan dan kekuatan lengannya.

Satwa Prioritas
: : : : : :
:
!
I - Mamalia 31

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi:

Taman Nasional Ujung Kulon

Teritori

Owa

mempunyai ekor pendek, bulu halus berwarna abuabu dan wajah hitam yang menyebabkan primata ini dinamai owa.

Beberapa kali sehari, owa betina akan memperdengarkan suaranya untuk mengumumkan wilayah teritorial keluarganya. Suara ini bersahutsahutan antar kelompok, dan terdengar hingga jarak yang jauh ini.

Diurnal dan

Arboreal

aktif pada waktu siang

hari dan menghabiskan banyak waktunya di atas pepohonan.

I - Mamalia 32

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Karakteristik

Rusa timor

Rusa timor adalah salah satu jenis rusa tropis dengan persebaran paling luas

di Indonesia. Berwarna coklat tua kehitaman dan memiliki dahi berwarna abu-abu.

Punggungnya hampir hitam, bagian bawah

dan paha bagian dalam berwarna coklat

kekuningan. Perutnya berwarna coklat

muda, dan jumbai ekornya berwarna coklat

tua kehitaman. Rambutnya kasar dan lebih

panjang di bagian dada daripada di bagian

tubuh lainnya. Telinganya lebar dan sedikit

lebih pendek dari kepalanya. Tanduknya

berukuran sedang dan agak lebar, cabang atas mengarah ke depan. Anak rusa lahir tanpa bintik.

Rusa Timor bersifat poligamus (satu rusa jantan memiliki lebih dari satu rusa betina sebagai pasangan). Rusa timor jantan

cenderung bersifat soliter, dikarenakan

kemampuan adaptasinya yang tinggi, rusa

jantan dapat hidup di habitat penangkaran

bersama dengan rusa lain, serta mampu

berkembang biak di luar habitatnya.

Sedangkan betina cenderung hidup

berkelompok 2-3 ekor,

Bersifat soliter, dikarenakan kemampuan adaptasinya yang tinggi. 1

Satwa nokturnal, meskipun mereka merumput di siang hari. 2

Kawin sekitar bulan Juli dan Agustus, ketika rusa jantan bersaing dengan gonggongan yang keras dan melengking dan berduel dengan tanduk. 3

Perbandingan

Rusa Jantan

lebih besar dari betina, berwarna dasar kuning

kecoklatan pada seluruh area tubuh dan tidak memiliki corak tertentu,

Rusa Betina

berwarna coklat, dan berwarna coklat keabuan pada area ventral yaitu bagian kaki, perut, dagu dan bagian bawah leher. Dan juga rusa timor betina tidak bertanduk.

Rusa timorensis
Rentan !
I - Mamalia 33

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Tanduk/ranggah

jantan dewasa memiliki tanduk atau ranggah

yang bercabang tiga dengan ujung-ujungnya

yang runcing, kasar dan beralur memanjang dari pangkal hingga ke ujung ranggah.

Panjang tanduk rata-rata

80-90 cm

Klasifikasi

Ilmiah Kingdom

Fillum

Kelas

Ordo

Famili

Genus

: : : : : :

Animalia

Chordata

Mammalia

Artiodactyla

Cervidae

Rusa

Bobot

152–160 kg (jantan)

74 kg (betina)

Makanan rumput, daun, dan buah yang jatuh.

Tinggi bahu

hingga

1.1 m (jantan) 1 m (betina)

I - Mamalia 34

Terancam Kritis !

Trenggiling

Manis javanica

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Trenggiling kadang juga dikenal

sebagai pemakan semut (anteater). Bentuk

tubuhnya memanjang, dengan lidah yang

dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang

tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya.

Rambutnya termodifikasi menjadi semacam

sisik besar yang tersusun membentuk perisai

berlapis sebagai alat perlindungan diri.

Ia memiliki cakar yang tebal dan kuat

untuk menggali ke dalam tanah untuk mencari

sarang semut atau merobek gundukan rayap.

Trenggiling memiliki penglihatan yang

buruk, tetapi indra penciumannya sangat

berkembang. Trenggiling jantannya lebih besar dari betina.

Habitat

hutan primer, sekunder, dan semak belukar) dan perkebunan (karet, kelapa sawit).

Makanan serangga, terutama semut dan rayap.

Pertahanan diri

jika diganggu, trenggiling akan

Bobot hingga 10 kg

menggulungkan badannya seperti bola. Ia

dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga sisiknya dapat melukai kulit pengganggunya.

Klasifikasi
Kingdom Fillum Kelas Ordo Famili Genus Spesies
javanica : : : : : : :
Ilmiah
Animalia Chordata Mammalia Pholidota Manidae Manis Manis
I - Mamalia 35

Ensiklopedia Ilustrasi Satwa Dilindungi: Taman Nasional Ujung Kulon

Reproduksi

trenggiling melahirkan satu atau dua anak setiap tahun. Mereka berkembang biak di musim gugur, dan betina melahirkan di musim dingin.

Arboreal

sebagian besar

hidupnya dihabiskan di pepohonan

Panjang ekor 35-56 cm

Trenggiling terkadang ditemukan berpasangan, tetapi biasanya mereka menyendiri, aktif di malam hari, dan berperilaku malu-malu.

Panjang kepala dan tubuh 40-65 cm

I - Mamalia 36

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.