HARIAN UMUM
CIANJUR EKSPRES KAMIS, 17 SEPTEMBER TAHUN 2015
Andien
JANTUNG PINDAH KE DENGKUL
Koran Pertama dan Utama di Cianjur
JL KH ABDULLAH BIN NUH - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca IP Panjaitan, menegaskan bahwa kader dan pengurus Partai Demokrat yang sudah tidak betah dipersilakan angkat kaki alias pergi dengan baik-baik. Hal tersebut berkaitan dengan adanya laporan 3 orang kader dan pengurus partai yang membelot dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Cianjur 2015. Pernyataan tersebut disampaikan Hinca saat berkunjung ke Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, kemarin (16/9). Menurut Hinca, bersambung ke halaman 7
Dolar Naik, Penderita Gangguan Jiwa Meningkat
Tetap Konsentrasi dan Fokus BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengharapkan anak asuhnya tak kehilangan fokus dan konsentrasi karena isu ancaman penundaan jadwal pertandingan leg pertama perempatfinal Piala Presiden 2015 melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9) mendatang. Laga PBFC kontra Persib disebut-sebut terancam ditunda atau bahkan bisa jadi dipindahkan ke kota lain akibat bencana kabut asap yang menyelimuti Pulau Kalimantan dalam sepekan terakhir kian parah. Bahkan kabarnya, kabut asap pun kini sudah bersambung ke halaman 7
Pelanggaran Sudah Masuk Gakkumdu
BERSUMPAH: Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Cianjur bersumpah untuk setia pada instruksi partai mendukung pasangan nomor 3 SurantoAldwin Rahadian, kemarin.
TATANG SUTRISNA/CIANJUR EKSPRES
Pembelot Gerindra Dianggap Abal-abal
CUGENANG - DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur menegaskan bahwa aksi pembelotan dari para kader yang mendukung pasangan Irvan Rivano Muchtar dan Herman Suherman dilakukan kader abal-abal alias sudah dipecat sebelumnya. Ke28 PAC yang diklaim akan mendukung nomer urut dua itu pun dinilai palsu. Ketua DPC Partai Gerindra Ka-
bersambung ke halaman 7
bersambung ke halaman 7
SUKABUMI – Seorang guru honorer mata pelajaran Bahasa Sunda SMA Muhammadyah Kota Sukabumi Agung Aditya Saputra (25) menjadi korban penganiayaan siswanya sendiri. Dia dipukuli siswa bernama Agung Arisandi Kelas III IPA hingga mengalami luka cukup parah di bagian pelipis matanya sehingga mendapatkan sekitar 10 jahitan. Peristiwa tersebut terjadi Selasa (15/9) lalu, saat korban membangunkan siswanya dan menyuruh masuk ke dalam kelas untuk mengikuti mata pelajaran Bahasa Sunda. Merasa terganggu saat tiduran di dalam ruang pramuka serta tidak terima sikap gurunya, siswa tersebut langsung melakukan pemukulan beberapa kali pada bagian wajah dan perut. A kibat perbuatannya, siswa tersebut mendapatkan sanksi dikeluarkan oleh
1
2
3
bersambung ke halaman 7
TATANG SUTRISNA/CIANJUR EKSPRES
BANTAH: Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur H Dedi Kosim membantah telah terjadi perpecahan, kemarin.
Proyek Miliaran PSDAP Diduga Sarat Rekayasa
Siswa KO Gurunya Sendiri
Pelaku bolos dari kelas dan beristirahat di ruang pramuka. Korban membangunkan siswanya dan menyuruh masuk ke dalam kelas. Merasa terganggu saat tiduran, siswa tersebut tidak terima sikap gurunya dan langsung melakukan pemukulan beberapa kali pada bagian wajah dan perut.
bersambung ke halaman 7
HAJI Syaiful Achmad berpacu dengan waktu terkait perawatan jantungnya yang mulai tidak sehat. Namun, dia juga tidak ingin terburu-buru. Semuanya tetap harus dijalankan secara tertib. Abah Asep, panggilan akrab Haji Achmad, telah rutin pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Selain itu, dia sesekali mencoba obat herbal yang tersebar ditoko obat. “Saya benar-benar menderita ketika penyakit jantung saya kambuh. Dada saya nyerin-
bupaten Cianjur, H Dedi Kosasih, menyatakan, pembelotan itu hanya sebuah isu. Jadi, kata dia, para ketua PAC yang mengaku akan mendukung cabup selain nomer urut tiga dalam Pilbup Cianjur 2015 ini, sudah berhenti dari kesekretariatan. “Mereka, Fazil Ahmad dan Riki Sugilar sudah dipecat dari partai sejak bu-
Kaget Dibangunkan untuk Ikut Pelajaran
JL RAYA SUKABUMI - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Cianjur mencatat sudah ada empat laporan masuk berkenaan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan calon dalam proses kampanye. Bah- kan, dari keempat kasus yang dilaporkan itu, dua di antaranya naik ke pembahasan di Sentra Gakkumdu karena termasuk dalam
WAKTU ADALAH NYAWA
2.000
Tiga Pembelot Demokrat Terancam Dipecat
bersambung ke halaman 7
bersambung ke halaman 7
HARGA Rp
Silakan Pergi dengan Baik-baik
ARTIS Andini Aisyah Haryadi alias Andien, penyanyi jazz pemilik gaya klasik ini mengungkapkan rasa bahagianya setelah sukses menggelar konser ‘Metamorfosa’ 15 Years di Jakarta Convention Center ( JCC), Selasa (15/9) malam.
SUKABUMI - Dipicu oleh kehidupan ekonomi yang makin sulit, jumlah penderita gangguan jiwa di Sukabumi menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun Poli Gangguan Jiwa RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, faktor ekonomi merupakan pemicu yang paling dominan dalam menjangkitkan gangguan jiwa pada penderita. “Prosentasenya sekitar 70 persen. Faktor penyebab lainnya adalah narkoba dan perceraian,” kata dr Tomi Hermasyah, petugas medis di Poli Gangguan Jiwa RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi kepada Cianjur Ekspres, kemarin (16/9). Beberapa bulan belakangan, kata Tomi, tingkat kunjungan pasien pengidap gangguan jiwa ke RSUD R Syamsudin SH mencapai 25 orang tiap hari. Dihitung per bulan, jumlah pasien yang berobat mencapai 600 hingga 700 orang. Hasil wawancara dan survey tim medis menunjukkan, dari ratusan pasien tersebut, sebagian besar mengalami gangguan jiwa karena kesulitan ekonomi. “Mungkin ada pengaruhnya dengan kenaikan
cianjurekspres@yahoo.com Facebook: Cianjur Ekspres Twitter: @cianjurekspres
JL KH ABDULL AH BIN NUH - Pelaksanaan kegiatan lelang pengadaan barang dan jasa konstruksi di Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur diduga telah terjadi tindak pidana persekongkolan dan rekayasa manipulasi harga penawaran yang bisa merugikan keuangan negara hingga miliaran rupiah. Indikasi ini diperkuat dengan temuan berupa harga penawaran pemenang tender cenderung mendekati harga perkiraan sendiri (HPS). Aktivis Antikorupsi KAM-C, Galih W, mengatakan, dari hasil penelusuran dan telaah ada indikasi atau dugaan manipulasi harga penawaran dan keterlibatan orang dalam (Dinas PSDAP) dalam pembuatan dokumen penawaran, terhadap pelaksanaan kegiatan pelelangan pengadaan barang dan jasa konstruksi yang keseluruhannya bisa mencapai puluhan miliar. Peserta pelelangan yang mengupload penawaran rata-rata hanya 3 perusahaan, dan hal ini mengindikasikan bahwa pemenang pelelangan telah diplot sejak awal proses seh-
ingga tidak lagi mencerminkan persaingan usaha yang sehat. “Nilai anggaran proyek ini secara keseluruhan mencapai puluhan miliar. Tapi kami menemukan dugaan persekongkolan saat lelang,” paparnya kepada Cianjur Ekspres, kemarin (15/9). Temuan lain, kata dia, adanya keterlibatan pihak dinas dalam pembuatan dokumen penawaran. Hal ini terlihat dari isi dokumen penawarannya itu sendiri dan dari keseragaman angka penawaran. Hasil penelusuran pun memperlihatkan bahwa kegiatan pengadaan barang dan jasa di Dinas PSDAP diduga dijadikan sebagai sumber pembiayaan kampanye pasangan calon tertentu. “Atas temuan ini, kami mendesak agar Kejaksaan Negeri dan Polres Cianjur untuk segera melakukan penyelidikan, karena rekayasa pada kegiatan pengadaan barang dan jasa berpotensi kuat merugikan keuangan negara,” jelasnya. Dia menambahkan, dugaan bersambung ke halaman 7
Sindir Sampir
Kisah di Balik Penggusuran Rumah Pinggir Rel KA
Beralas Tanah, Beratap Langit
Wow, Ratusan Ribu Kendaraan tidak Bayar Pajak
Isar Bin Musdi (66), kini harus tidur beratapkan langit dan beralaskan tanah. Sebab rumahnya sudah diruntuhkan oleh para petugas PT KAI. Bangunan 2x4 yang tersisa dia relakan untuk keluarganya bermalam, sebab tak mau mereka merasakan dinginnya angin malam. Simak kisahnya. IKBAL SELAMET, Jl Amalia Rubin
PENGGUSURAN rumah di Gang Jembar Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur yang berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia Area Cianjur membekaskan kisah duka bagi para mantan pemiliknya. Salah satunya Isar Bin Musti. Puluhan tahun dia tinggal bersama sang istri hingga memiliki lima orang anak yang juga tinggal bersamanya di rumah seluas 12 meter itu.
“Saya di sini sejak 1975, izin ke PT KAI dan membayar angsuran setiap tahun sebesar Rp300 ribu,” kata dia. Namun kebijakan dan hukum tak dapat diringankan bagi rakyat tak mampu. Rumahnya yang telah berdiri lama itu dalam hitungan jam sudah rata dengan tanah. Kini yang tersisa hanya kamar berukuran 2x4 meter. Di ruangan tersisa bersambung ke halaman 7
Pasti nu gaduhna sanes jalmi miskin, tapi pejabat sareng penguasa, eh pengusaha... BACA HAL 3 METROPOLIS IKBAL SELAMET/CIANJUR EKSPRES
TELANTAR: Isar Bin Musdi (66), kini harus tidur beratapkan langit dan beralaskan tanah. Sebab rumahnya sudah diruntuhkan oleh para petugas PT KAI.