2016 09 18

Page 13

13

Riau Pos AHAD, 18 SEPTEMBER 2016

PANEN MADU: Ateng (kiri) dan Sendy (kanan) saat panen madu lebah kelulut dengan alat sederhana, Rabu (14/9/2016) kemarin. Saat ini beternak madu kelulut mnejadi mata pencarian.

GEMA SETARA/RIAU POS

Budidaya Lebah Kelulut di Riau

Rasa Biasa, Harga Luar Biasa Beternak lebah kelulut saat ini menjadi tren di tengah masyarakat di Riau, harga jual madunya yang tinggi sehingga masyarakat memburu sarang lebah ini hingga ke tengah hutan belantara. Padahal dahulu, lebah ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena dinilai tidak ekonomis, sekarang setiap pohon yang dihinggap lebah kelulut dihargai sangat mahal walau belum tentu bermadu. Walau rasa madunya sedikit asam, namun harga jualnya tak semasam rasa. Laporan ERWAN SANI, Pekanbaru erwan_sani@riaupos.co.id

DERU mesin chinsaw terGEMA SETARA/RIAU POS

LEBAH KELULUT: Lebah kelulut saat akan masuk ke dalam log, Rabu (14/9/2016), di dalam log ini membentuk koloni dan menghasilkan madu

dengar memekakkan telinga Rabu (14/9) kemarin di Dusun Jawi-jawi, Desa Kotoperambahan, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar. Ateng, siang itu tengah membelah satu pohon durian untuk dijadikan papan, saat Riau Pos tiba di rumahnya yang sangat sederhana pekerjaan Ateng membuat papan ternyata sudah selesai. Dia terlihat sedang membersihkan mesin chinsaw yang baru ia gunakan tadi. Bersama Sendi, Riau Pos memang sengaja berkunjung ke rumah Ateng. Hari itu, Sendi berniat membeli madu lebah kelulut milikny, tapi sebelum dibeli madu itu terlebih dahulu harus dipanen dengan menggunakan alat sederhana yang direka sendiri oleh Sendi. Dahulu, kelulut dikenal orang sebagai hama yang bisa saja bersarang di tiang rumah terbuat dari kayu atau bambu. Bagi sebagian masyarakat koloni lebah tak bersengat ini dihalau dengan cara membakar atau merusak sarangnya karena sering memburu rambut. Kelulut dikenal dengan nama latin Trigona SP ini tak dipedulikan orang karena madunya sedikit dan rasanya agak asam. Namun madu sekarang kelulut menjadi idola dan harga per liternya selangit. D a r i l a ma n Wi ki p e d i a menyebutkan lebah kelulut adalah lebah tidak bersengat

GEMA SETARA/RIAU POS

SARANG KELULUT: Di dalam sarang inilah terdapat madu lebah kelulut yang harga jualnya cukup tinggi, Rabu (14/9/2016).

yang menghasilkan madu sama seperti lebah madu. Dianggarkan hampir 500 spesis kelulut terdapat di seluruh dunia. Lebah kelulut boleh didapati di kebanyakan kawasan-kawasan tropika dunia, seperti Australia, Afrika, Asia Tenggara, dan kawasan tropika Amerika. Madu kelulut dikatakan mempunyai pelbagai khasiat

dan lebih tinggi khasiatnya jika dibandingkan dengan madu lebah. Kelulut menyimpan madu di dalam tempayan kecil yang dilapisi propolis. Madu kelulut tidak putih seperti yang didakwa (diduga, red). Rasanya masam sedikit berbanding madu lebah. Lebah ini penting sebagai agen pendebungaan di hutan-hutan dan kebanyakan spesis buah, bunga, sayur dan

tanaman lain. Dulu Hama, Sekarang Mesin Uang Tangan Sendy Nuari Kamisa SST dengan cekatan mengangkat satu log (tual kayu, red) berdiamter 15 inchi dengan panjang kurang lebih 50 centimeter. Di atas log tersebut sudah terdapat topping (penutup kayu) berbentuk bundar dan bertutup dengan terpal berwa-

na biru. Di tengah-tengah log tersebut tersembul sebentuk pipa bercorong namun lunak dari lubang corong tersebut berterbangan beratus-ratus koloni sebentuk lebah berukuran mini hilir mudik. Sepintas lalu melihat log-log berukuran sedang ini mungkin bagi sebagian orang menyangka hanyalah tual-tual kayu untuk keindahan sekeliling rumah, namun ternyata di dalam log-log ini tersimpan beratus gram madu yang khasiatnya cukup tinggi. Perlahan tangan Sendy membuka kertas plastik terletak di topping yang ada di atas log. Ternyata di dalam log tersebut sudah terdapat kantong-kantong kecil berdiamter sebesar ibu jari menjejali setiap ruang kayu yang berdiameter 15 inchi tersebut. ‘’Di dalam inilah madumadu tu bang,’’ jelas pemuda yang akrab disapa Sendy sambil jari tangannya menunjuk ke arah kantong-kantong kecil berwarna bening kecoklatan bahkan bertingkat berisi madu dan terlihat beratus-ratus koloni kelulut di dalamnya. Dengan dibekali sebatang lidi, tangan Sendy mulai mencungkil bukit-bukti kecil itu seakan membuat lubang-lubang berdiameter pipet penyedot air teh es.Dari Baca Rasa Halaman 14

CATATAN AKHIR PEKAN

Soal Estetika dan Etika DI TENGAH pertumbuhan ekonomi secara nasional melambat, usaha kecil menengah (UKM) ternyata tahan banting. Mereka masih bisa bertahan, bahkan sebagian UKM meraup keuntungan cukup lumayan. Di Pekanbaru, khususnya Panam, UKM bidang jajanan makanan misalnya, mereka tetap tumbuh baik, hal ini disebabkan bisnis kuliner mendapat perhatian penduduk Panam (Kecamatan Tampan),di mana penduduk Panam sebagian besar adalah mahasiswa Unri yang jumlahnya mencapai 29 ribu orang, ditambah UIN yang jumlahnya sama. Makanya kalau malam ada hari warung pecel lele, ikan bakar, ayam penyet, ayam bakar madu, nasi goreng REDAKTUR: GEMA SETARA

binjai, mie goreng aceh, rumah makan angkringan, coto makassar, rumah makan satu malam suntuk dan lainnya, rumah makan ikan asin bukitttingi tetap saja habis ludes diburu pembeli. Ragam bentuk jajanan pagi hari, mulai dari ketoprak jakarta, surabi bandung, batagor, nasi lemak malaysia, lontong gulai paku —yang satu ini jangan kiran paku yang digulai—, lontong medan, soto medan, soto padang, lotek yang siap saji atau diulek di tempat, dan lainnya yang berjejer di sepanjang Jalan Sobrantas laris manis. Masing-masing pedagang punya pelanggan sendiri, karena konsumen memiliki beragam selera berdasarkan latar belakang kampung halamannya. Bah-

kan, kadang peminat lontong medan, belum tentu mereka berasal dari Kota Medan, teste (rasa) sudah menyentuh lidah mereka, makanya konsumen itu suka lontong medan, atau soto medan, atau nasi gurih medan. Sore hari, ada aneka gorengan, kue pukis kukus, tahu sumedang, tahu berontak, tela-tela, kabab turki, martabak unyil, martabak djuragan dan lainnya. Beragam minuman pun bermunculan, mulai dari air kelapa, air limau madu, bandrek susu dan lainnya. Anehnya di depan CFC, KFC, ada pedagang kecil yang menjual ayam goreng dengan tepung yang mirip retail besar lainnya, dan ternyata pedagang kecil itu mendapatkan

JARIR AMRUN (REDAKTUR PELAKSANA)

pangsa pasar khusus pula. Mungkin pangsa pasar kelas rakyat kecil, mereka ingin menikmati CFC, KFC yang lev-

el internasional, namun uang tak cukup, makanya mereka mereka membeli yang mirip CFC tetapi harga terjangkau. Kesan yang muncul, bahwa pedagang kecil ternyata tetap mendapat rezeki, walau mereka berjualan di depan pedagang jaringan ritel tingkat dunia. Masing-masing memiliki segmen pasar. Teori bahwa pedagang besar membunuh pedagang kecil, ternyata masih debatalbe. Begitu juga pedagang kecil yang berjualan depan jaringan retail tingkat dunia Giyant di Panam, mereka juga masih bisa hidup. Kadang urusan bisnis ini tidak bisa diprediksi dengan logika, tetapi dengan rasa dan estetika. Pembeli merasa nyaman dengan membeli ba-

rang di pedagang kecil daripada membeli di mal dengan antrean panjang. Selain itu, rasa membeli di pedagang kaki lima lebih manusiawi, bisa tanya jawab, bisa tawar menawar, bisa saling sapa dengan bahasa daerah, dan masih banyak aspek lainnya yang membuat konsumen memilih pedagang kaki lima. Rasa (teste) itu memang sulit diukur, ibarat indah, cantik, nyaman, molek, masing-masing manusia bisa mengintrepretasinya menurut rasa mereka. Indah menurut orang modern, belum tentu indah bagi warga yang biasa yang belum banyak mengenal modernistas. Begitu juga soal baik-buruk (etika), kadang muncul anggapan bahwa berbelanjar di su-

permarket besar membuat orang yang makin kaya, dan yang kaya itu belum tentu tinggal di Panam atau tetangga mereka, makanya mereka memilih membeli di dekat rumah mereka sendiri. Menyikapi fenomena pedagang dan konsumen di Pekanbaru, khususnya Panam, seharusnya Pemerintah Kota Pekanbaru tidak harus sembarangan menggusur padagang kecil. Agaknya biarkan semuanya alami, pemerintah tak perlu membangun pasar modern, dukun pasa yang ada itu. Misalnya bangun pedestrian di sepanjang Jalan Soebrantas, jadikan mal jalan tersebut. Bukankah di Amerika Serikat ada mal yang berbentuk jalan. Jalan dijadikan mal?*** TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
2016 09 18 by Riau Pos - Issuu