LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN DAN PENGUKURAN LISTRIK P.5

Page 1

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM RANGKAIAN DAN PENGUKURAN LISTRIK

“DASAR PENGUKURAN DENGAN OSCILOSCOP (P.5)”

Disusun oleh :

1. Rindu Marito (0922040021/ TOIIA)

2. Rizky Fitra Kurniawan (0922040022/ TOIIA)

3. Tiksna Yumna Zabrina (0922040023/ TOIIA)

PRODI TEKNIK OTOMASI

JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

TAHUN 2023

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Oscilloscope adalah alat pengukur elektronik yang digunakan untuk menampilkan sinyal listrik sebagai bentuk gelombang yang terukur terhadap waktu. Oscilloscope sering digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknik, termasuk di bidang elektronika, komunikasi, akustik, dan optik.

Oscilloscope pertama kali dikembangkan pada tahun 1897 oleh Karl Ferdinand Braun, seorang fisikawan Jerman. Pada awalnya, oscilloscope digunakan untuk mempelajari gelombang radio, tetapi kemudian digunakan secara luas dalam bidang lain. Pada tahun 1930-an, oscilloscope sudah menjadi alat yang sangat populer di kalangan teknisi dan insinyur.

Dalam perkembangannya, oscilloscope telah mengalami berbagai perubahan teknologi, mulai dari model analog hingga model digital saat ini.

Oscilloscope digital yang tersedia saat ini memiliki fitur-fitur canggih seperti tampilan layar warna, kemampuan pemrosesan sinyal digital, dan kemampuan untuk menyimpan data dalam bentuk file digital. Oscilloscope juga telah digunakan dalam aplikasi non-elektronik seperti untuk mengukur getaran mekanik dan suara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil dari pengukuran tegangan searah menggunakan oscilloscope?

2. Bagaimana hasil dari pengukuran tegangan bolak-balik menggunakan oscilloscope?

3. Bagaimana hasil dari pengukuran rangkaian beda fasa menggunakan oscilloscope?

1. Untuk mengetahui hasil pengukuran tegangan searah menggunakan oscilloscope;

2. Untuk mengetahui hasil pengukuran tegangan bolak-balik menggunakan oscilloscope;

3. Untuk mengetahui hasil pengukuran rangkaian beda fasa menggunakan oscilloscope;

1.3. Tujuan

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Rangkaian Listrik Rangkaian pengukuran menggunakan Osiloskop

Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal tegangan bergerak melalui probe ke system vertical. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana osiloskop analog.

Selanjutnya sinyal tersebut akan bergerak melalui keping pembelok vertical dalam CRT(cathode ray tube).Tegangan yang diberikan pada pelat tersebut akan mengakibatkan titik A-3 Gambar 1 .Osiloskop 14 cahaya bergerak (berkas electron yang menumbuk fosfor dan akan menghasilkan pendaran cahaya). Tegangan positif akan menyebabkan titik tersebut naik sedangkan tegangan nagatif akan menyebabkan titik tersebut turun.

Sinyal akan bergerak juga ke bagian system trigger untuk memulai sapuanhorizontal (horizontalsweep).Sapuanhorizontalmenyebabkantitik cahaya bergerak melintasi layar. Jadi, jika system horizontal mendapatkan trigger, titik cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan dengan selang waktu tertentu . pada kecepatan tinggi titik tersebut dapat melintasi layar hingga per detik.

Pada saat bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok vertical akan menghasilkan pemetaan sinyal pada trigger yang diperlukan untuk menstabilkan sinyal berulang. Untuk lebih jelas hasil olahan system kerja sapuan horizontal maupun pembelok vertical dapat dilihat pada gambar.

2.2. Pengukuran

Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertical dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak besar dibagi lagi menjadi 5 skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol yang ada pada osiloskop berguna untuk merubah nilai skala-skala pada layar osiloskop tersebut.

Beberapa Panel dasar yang perlu diperhatikan pada sebuah

Osiloskop adalah sebagai berikut:

1. Panel pemilih jenis tegangan masukan (AC, DC atau di-ground-kan)

2. Tombol pemilih pengali tegangan (Volt/div)

3. Tombol pemilih waktu sapu (Time/div)

4. Panel pemilih trigger

5. Pengatur posisi vertical dan horizontal

6. Pengatur Intensitas Cahaya pada layar osiloskop

7. Pengatur Fokus pada layar osiloskop

2.3. Alat Ukur

a. Multimeter Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur voltage / tegangan, ampere / arus listrik dan ohm / hambatan / resistensi dalam satu unit. Alat ini sering disebut juga dengan istilah multitester / avometer(Ampere-Volt meter).Penggunaanalat ini di industri tentunya sangat luas terutama di departemen teknik untuk melakukan pengecekan instalasi listrik / pada saat melakukan perbaikan kerusakan alat-alat laboratorium. Ada dua jenis multimeter dalam menampilkan hasil pengukuran yaitu multimeter analog dan multimeter digital.

1. MultimeterAnalog

Multimeter analog merupakan perangkat sederhana yang

digunakan kuantitas basic electrical (listrik dasar) seperti resistansi AC dan DC, tegangan dan arus. Penunjuk nilai dalam bentuk jarum pada bidang skala.

Didalam avometer / unit multimeter analog ini terdapat kumparan tembaga yang diletakkan diantara dua kutub magnet yaitu N (North) dan S (South) seperti pada gambar diatas. Dalam kumparan tersebut terdapat jarum penunjuk atau jarum meter

yang akan bergerak menunjukkan skala tertentu apabila dua ujung kumparan tersebut dialiri arus listrik

2. Multimeter Digital

Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur. Multimeter D berdasarkan tegangan yang dikonversi ke sinyal digital

• Display Digital

• Saklar pemilih

• Lubang kutub

• Saklar pemilih polaritas

• Kotak meter

• Skala

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Gambar Rangkaian

a. Tegangan Searah

b. Tegangan Bolak Balik

c. Rangkaian Beda Fasa

3.2. Langkah Percobaan

a. Mengukur Tegangan Searah

1. Mengatur tegangan output dari power supply DC sebesar 2V, 3V, 4V, 5v, 6Vatau sesuai arahan pengajar diatur nilai sembarang kemudian lakukan pengukuran dengan multimeter Analog/Digital.

Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 2.1.

2. Kemudian lakukan pengukuran besar tegangan ini dengan menggunakan osiloskop, yakinkan posisi source coupling pada DC.

3. Menuliskan hasil pengukuran pada tabel 2.1.

b. Mengukur Tegangan Bolak-balik

1. Mengatur generator sinyal pada frekuensi 500 Hz gelombang sinus dengan tegangan sebesar 2 Vrms (tegangan effektif) atau diatur nilai sembarang sesuai arahan pengajar, lakukan pengukuran dengan multimeter Analog/Digital.

2. Kemudian lakukan pengukuran besar tegangan ini (Vp-p, VMax, VEffektif) dengan menggunakan osiloskop, yakinkan posisi source coupling pada AC.

3. Melakukan lagi untuk frekuensi 1 kHz, 10 kHz dan 50 kHz.

4. Menuliskan hasil pengukuran pada tabel 2.2.

c. Mengukur Beda Fasa

1. Mengguunakan Generator Sinyal. Mengatur generator sinyal padafrekuensi500Hzgelombangsinus,dengantegangan sebesar 4 Vpp.

2. Menghubungkan generator sinyal ini dengan input rangkaian penggeser fasa pada kit praktikum (rangkaian RC).

3. Ukur beda fasa antar sinyal input dan output rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan cara membaca dual trace dan Lissajous. Pada pengukuran beda fasa dengan dual trace, yakinkan Source Trigger bukan vertical.

4. Amatilah untuk beberapa kedudukan nilai R.

5. Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 2.3, lakukan Lakukan analisa dan sampaikan hasilnya dalam laporan.

d. Mengukur Frekuensi

1. Gunakan Generator Sinyal.Atur generator sinyal pada frekuensi 500 Hz gelombang sinus, dengan tegangan sebesar 4 Vpp.

2. Amati pada osiloskop.

3. Melakukan lagi untuk frekuensi 1 kHz, 10 kHz dan 50 kHz.

4. Kemudian dengan cara yang sama amati pada osiloscop.

5. Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 2.4.

3.3. Data Hasil Percobaan

a. Rangkaian Tegangan Searah Pengaturan Tegangan DC Power Supply (Volt)

b. Rangkaian Tegangan Bolak-balik

Hasil pengukuran teganganAC dengan multimeter dan osciloskop

Tegangan Terukur
Multimeter Osiloskop Analog Digital 2 1,9 V 1,95 V 2 V 4 3,9 V 3,98 V 4 V 6 5,9 V 5,99 V 6 V 8 7,9 V 8,04 V 8 V 10 9,9 V 10,00 V 10 V
(Volt)
Frekuensi Function Generator (Hz) Tegangan Terukur (Volt) Multimeter Digital Osiloskop Vp-p Vmax VEfektif 50 1,617 4 4 1,41 500 1,592 4 4 1,41 1 k 1,576 4 4 1,41 10 k 0,912 4 4 1,41 50 k 0,426 4 4 1,41

Hasil pengukuran periode (T) dan frekuensi (F) sinyal dengan osciloskop

Gambar Beda Fasa Dual Trace

Frekuensi Function Generator (Hz) Tsinyal (s) Osiloskop Frekuensi Terukur (Hz) Osiloskop Multimeter Digital 50 20 ms 50 Hz 50,02 500 20 ms 500 Hz 500,01 1 k 10 ��s 1000 Hz 1,04 k 10 k 100 ��s 10.000 Hz 9,99 k 50 k 20 ��s 50.000 Hz 49,9 k
Besar Beban Vinput / Vp-p (Volt) Frekuensi (Hz) Pengukuran Beda Fasa (o) C (F) R (Ω) Dual Trace (gambarkan*) Lissajous (gambarkan*) 1,5 µ 2,2 k 6 Vpp 50 Hz 45° 36,87°
c. Rangkaian Beda Fasa
1
2
Chanel
Chanel

DAFTAR PUSTAKA

1. Albert Paul Malvino. (2004). Prinsip-Prinsip Elektornika. Selemba Teknika: Jakarta.

2. Mike Tooley. (2002). Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi. Erlangga Ciracas: Jakarta.

3. Robert F. Coughlin Frederick F. Driscoll. (1994). Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear. Erlangga: Jakarta.

4. Sutrisno.(1987).Elektronika:TeoriDasardanPenerapannyaJilid3.PenerbitITB: Bandung.

5. Teknik Elektronika (20Agustus 2019) pengertian photo transistor, prinsip kerja

Phototransistor Diakses dari website Teknik Elektronika:

https://teknikelektronika.com/pengertian-photo-transistor-prinsip-kerjaphototransistor/

6. Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian optocoupler, fungsi, prinsip kerja optocoupler. Diakses dari website Teknik Elektronika:

https://teknikelektronika.com/pengertian-optocoupler-fungsi-prinsip-kerja optocoupler/

7. Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian sensor efek hall, hall effect sensor, prinsip kerja efek-hall. Diakses dari website Teknik Elektronika:

https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-efek-hall-hall-effect-sensorprinsip-kerja-efek-hall/

8. Teknik Elektronika (20Agustus 2019) pengertian thermistor ntc-ptc, karakteristik

Diakses dari website Teknik Elektronika:

https://teknikelektronika.com/pengertian-thermistor-ntc-ptc-karakteristik/

9. Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian smoke detector, detektor asap, jenis-jenis smoke-detector Diakses dari website Teknik Elektronika:

https://teknikelektronika.com/pengertian-smoke-detector-detektor-asap-jenisjenis-smoke-detector/

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN DAN PENGUKURAN LISTRIK P.5 by rfitra - Issuu