Bangunan publik yang belum kontekstual terhadap budaya timur, menyebabkan kondisinya tidak terawat. Bisakah arsitektur berperan dalam menghidupkan bangunan publik yang dirancang? Bisakah bangunan tersebut bertahan lama?
Proyek kali ini adalah sebuah perpustakaan di daerah Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kondisi tapak yang mendukung untuk adanya ruang publik berupa bangunan pendidikan informal, menjadi alasan pemilihan tapak ini.
Bangunan nantinya akan memasukan unsur-unsur barat-timur lainnya, dalam hal fisik maupun program. Hal ini tentu memunculkan tantangan, bagaimana melawan tipologi kuno yang sudah mengakar?
Massa diorientasikan kearah badan air, sebagai respon atas sikap dan keseharian warga sekitar yang menghargai dan menikmati badan air. Massa diupayakan untuk membawa masuk unsur alam kedalam bangunan, seperti falsafah nukumori Kengo Kuma untuk memberikan efek keruangan yang seamless dan inklusif. Selain meminjam alam secra visual, alam juga 'dibawa' masuk kedalam bangunan dalam rupa void yang