langganan Rp 28.000,-/Bulan eceran minggu ke-268 Rp 7.000,28 Oktober - 4 Nopember 2020
pengaduan
0813 3194 8446
hotline redaksi
minggu ke-268
031 - 8281712
28 Oktober - 4 Nopember 2020
gnewsredaksi@gmail.com
gnewsredaksi
TEROPONG Adinda LMP
Sebanyak 552 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dipulangkan dengan menggunakan pesawat carter ke Tanah Air. Mereka diterbangkan ke sejumlah daerah. Sebanyak 152 PMI dibawa menggunakan pesawat Malaysia Airlines MH 871 tujuan Surabaya berangkat pukul 07.20 Wib. Kemudian sebanyak 150 orang berangkat dengan MH 711 pukul 09.00 tujuan Jakarta dari Bandara KLIA 2. Sedangkan sebanyak 200 orang berangkat dengan menggunakan pesawat AirAsia pada pukul 10.30 waktu setempat dengan tujuan Medan. Pemulangan para pekerja turut dikawal Imigrasi Malaysia dan pejabat KBRI Kuala Lumpur di antaranya Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat; Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Rijal Al Huda; Atase Pertahanan, l BACA: 552, di Hal 5
Ada-ada Saja
Kisah Dokter Penyelamat 10.000 Gajah di India-RI
Oleh Retno Asri HINGGA H-2 libur Peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW, Putra belum juga memutuskan jadi mengunjungi orangtua dan mertuanya di Madura atau tidak di masa li-
bur panjang kali ini. Di satu sisi dia sangat ingin melepaskan kangen, karena begitu lama tidak menengok mereka, di sisi lain ada kekhawatiran dirinya menularkan virus penyakit Covid-19. “Kalau di tempat ibu saya Pakong, Pamekasan atau mertua saya di Omben, Sampang, mungkin aman. Takutnya justru saya yang bawa virus, mereka kan sudah sepuh,” ujar ayah 3 anak ini, Selasa (27/10/2020). l BACA: Libur ...Hal 10
JAKARTA (GN) - Presiden Prancis Emmanuel Macron bikin gaduh. Pernyataan Macron yang kontroversial soal Islam membuat sejumlah pemimpin dunia terbelah. Namun secara umum banyak yang mengecam Macron sebagai “penebar benih” ekstremisme, radikalisme, dan terorisme. Seruan boikot produk Prancis pun meluas di sejumlah negara sebagai protes atas dipertontonkannya kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW. Bagi umat Islam, tindakan seperti yang terjadi Prancis itu sebagai penistaan agama. Aksi boikot produk Prancis yang semakin meluas ini membuat pemimpin negara itu cemas. Gerakan boikot sudah terjadi di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko. Yang terbaru Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan menyerukan secara langsung agar rakyatnya melakukan hal serupa. “Jangan beli produk Prancis,” kata Erdogan. Kegaduhan yang dipicu Macron juga melanda dunia maya. Saking hebohnya, di jagat Twitter ‘Macron’ dan ‘Boikot’ masuk trending topic teratas di perbincangkan netizen Indonesia dan dunia.
THE NATIONAL/NEWS.SKY.COM
SUASANA di Supermarket Kaifan, Kuwait, rak-rak tempat produk Prancis kosong setelah ditarik dari peredaran. Foto lain: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto The National)
Khofifah Bersyukur Kasus Aktif Jatim Terendah
ARAB SAUDI IZINKAN UMRAH
l BACA: Kisah, di Hal 5
BERWISATA di tempat terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, menjadi pilihan untuk menghindari munculnya klaster baru Covid-19.
Boikot Meluas, Prancis Cemas
l BACA: Boikot...di Hal 10
Kushal Konwar Sarma dikenal sebagai "dokter gajah" di komunitas satwa liar India. Ia telah menghabiskan 35 tahun hidupnya merawat gajah, menyelamatkan nyawa ribuan gajah di hutan India dan Indonesia, tulis Dilip Kumar Sharma dari BBC Hindi."Saya sangat bahagia ketika berada di sekitar gajah," tutur Dr Sarma. "Jumlah waktu yang saya habiskan dengan gajah lebih banyak ketimbang waktu yang saya habiskan bersama keluarga." Dokter berusia 60 tahun ini besar di sebuah desa bernama Barma di negara bagian utara India, Assam, yang menjadi rumah bagi 5.000 gajah India. Adapun total populasi gajah di India ada lebih dari 27.000 ekor, menurut survei yang dilakukan pada 2017. Dokter ini mengatakan ia sudah bisa memahami "bahasa" gajah. "Selain memberi mereka makan, saya berkomunikasi dengan mereka melalui bahasa isyarat," katanya, seraya menambahkan bahwa "sekarang sebagian besar gajah di sini mengenali saya", seperti dikutip viva.co.id"
Biro Umrah Siap tapi Tunggu Kepastian Regulasi
JAMAAH umrah melakukan thawaf mengelilingi Kakbah tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
SURABAYA (GN) – Para pengusaha biro perjalanan ibadah umrah di Indonesia siap memberangkatkan jamaah menyusul kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah dan kunjungan lainnya ke negeri tersebut. Hanya saja, kegiatan ritual agama Islam di Tanah Suci tetap harus mengacu
pada Protokol Kesehatan Covid-19 sesuai Ketetapan Kerajaan Nomor 6460 tertanggal 5/2/1442 Hijriah. Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PT Andromeda Atria Wisata, H. Zainal Abidin HS, SE, kepada Global News, Selasa 27 Oktober 2020, mengatakan, bahwa saat ini biro perjalanan umrah masih menunggu regulasi dari pemerintah. l BACA: Biro Umroh...di Hal 10
SURABAYA (GN) - Jawa Timur menunjukkan progress yang sangat signifikan dalam penanganan COVID-19 selama dua bulan terakhir ini. Sebelumnya Jatim juga pernah mengalami lonjakan kasus yang signifikan pada bulan Juli- Agustus 2020. Bahkan pada bulan Agustus 2020, kasus COVID-19 secara kumulatif menjadi tertinggi kedua setelah Provinsi DKI Jakarta. l BACA: Khofifah...di Hal 10
Siapkan Rp 340 M, RI Ikut Berburu ‘Alien’
JAKARTA (GN) – Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) akhirnya ikut-ikutan mencari keberadaan alien di antariksa. Untuk itu LAPAN sedang membangun fasilitas Observatorium Nasional di Nusa Tenggara Timur (NTT) guna mencari kehidupan di luar bumi. l BACA: Siapkan...di Hal 10
DENAH pembangunan Observatorium Nasional Timau NTT.
TARYAT SURATMAN, ‘ORANG GILA’ INDONESIA PERTAMA BUKA PABRIK DI ETHIOPIA
Menembus Kengerian dengan Modal Keberanian Menghadapi Tantangan Lagu Ethiopia karya Iwan Fals yang sempat terkenal kini mulai dilupakan orang. Lagu yang menceritakan kengerian negeri yang dilanda kekeringan, kelaparan, dan kematian. Namun itu dulu. Sekarang Ethiopia berubah menjadi negara yang pembangunannya melaju pesat, mengalahkan hampir semua negara lain di benua hitam, Afrika. Nah, salah seorang pengusaha Indonesia, Taryat Suratman, menjadi saksi bagaimana Ethiopia bisa bangkit dari keterpurukan tersebut.
DEWAN PERS
Agenda HOME Beranda Kegiatan
Oleh Gatot Susanto TARYAT SURATMAN sempat bingung saat pertama kali mendapat tawaran membuka pabrik di Ethiopia. Sejak itu lagu karya Iwan Fals selalu terdengar di telinga. “Dengar rintihan berjuta kepala. Waktu lapar menggila. Hamparan manusia tunggu mati. Nyawa tak ada arti. Kering-kerontang meradang. Entah sampai kapan.
Pengaduan Data Publikasi Kebijakan Data & Penelitian Penyiaran Aturan-aturan Prosuder Pengaduan
No
Nama Media Jenis Terbit
1
Global News Cetak mingguan global-news.co.id Jawa Timur JL. CIPTA 0318281712 Terverifikasi Administrasi MENANGGAL VI/7 SURABAYA
Website
Provisni Alamat
@RedaksiGnews
Libur Panjang, Waspadai Klaster Baru Covid-19
Setelah sekian lama bertahan di rumah karena pandemi Covid-19, libur panjang esok benar-benar dimanfaatkan sebagian orang untuk berekreasi ke tempat wisata atau mengunjungi sanak saudara. Apalagi ada kebijakan stimulus subsidi tarif tiket penerbangan domestik. Yang mungkin perlu diwaspadai, jangan sampai euforia ini memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19.
552 Pekerja Migran Ilegal Dipulangkan dari Malaysia
Redaksi Gnews
Telp
Status
Tanggal Detail diperbarui 2019-12
Taryat Suratman
Datang tikam nurani. Selaksa doa penjuru dunia. Mengapa tak rubah bencana. Menjerit Afrika. Mengerang Ethiopia…” Siapa yang tidak ngeri mendengar lagu itu. Syair lagu Iwan Fals tersebut sangat jelas menggambarkan bagaimana kondisi Ethiopia saat itu. “Ke sanalah saya harus pergi. Bukan sehari dua hari, tapi
bisa dalam waktu yang lama. Karena itu ketika mendapat penawaran penugasan ke Ethiopia saya sangat terkejut sebab Ethiopia yang saya tahu dari lagu Iwan Fals adalah mengerikan, kelaparan di mana-mana, busung lapar, kekurangan air, dan lain-lain,” l BACA: Menembus... Hal 10
Lho Iki Lak
Jangan Pisahkan Aku dengan Anakku!
AKTRIS Vanessa Angel harus menghadapi kehidupan pahit atas ulahnya sendiri. Setelah terjerat kasus prostitusi di Surabaya, kini dia terjepit kasus narkoba. Bahkan, anaknya yang masih balita harus menanggung beban atas dosa-dosanya itu sebab terancam kehilangan kasih sayang langsung dari sang ibu. Hal itu akan terjadi bila Hakim mengabulkan permintaan Jaksa Penuntut Umum. Vanessa Angel l BACA: Jangan ... di Hal 5