Radar Banyuwangi 3 Desember 2011

Page 5

41

Sabtu 3 Desember 2011

Stadion hanya Dianggarkan Rp 750 Juta RAPBD Tahun 2012 BANYUWANGI - Alokasi dana pembangunan Stadion Diponegoro, Banyuwangi, dalam RAPBD 2012 menuai sorotan kalangan legislatif. Hal itu akibat minimnya anggaran yang diberikan eksekutif untuk stadion terbesar di Banyuwangi tersebut. Dari perkiraan anggaran pembangunan sebesar Rp 4,6 miliar, pemkab hanya mengusulkan dana Rp 750 juta. Nilai itu lebih kecil dibanding anggaran pembangunan tribun dari APBD 2011. Tahun ini Stadion Diponegoro mendapat kucuran lebihkurang Rp 1,086 miliar. Dengan dana sebesar itu, tribun yang diba-

ngun masih jauh dari harapan. Sorotan atas minimnya alokasi dana dari pemkab untuk Stadion Diponegoro itu disampaikan Ketua DPRD Hermanto kemarin. Dia mengaku tidak habis pikir atas anggaran yang dialokasikan eksekutif tersebut. “Rp 1 miliar saja tidak cukup, apalagi Rp 750 juta. Dapat tribun atau model bangunan seperti apa?” ujarnya. Politisi PDIP itu menyatakan, idealnya di tahun 2012 pembangunan stadion dilakukan secara lengkap. Termasuk, pembangunan beberapa bagian stadion yang bisa langsung memberikan feedback kepada pemerintah, di antaranya pembangunan tribun selatan dan ruko di

bawah tribun tersebut. Ruko itu bisa disewakan, baik untuk usaha maupun kantor cabor dan lain-lain. Konsep tersebut sudah diterapkan di beberapa stadion di kota lain di Jawa Timur. Hermanto menyebut, Stadion Wilis di Madiun dan Stadion Untung Suropati di Kota Pasuruan sudah mengusung konsep itu. Di samping itu, stadion yang layak saat ini sangat dibutuhkan. Sebab, dengan terjunnya Persewangi ke Divisi Utama, tentu butuh sarana penunjang yang layak. Selain itu, stadion juga bisa menjadi ikon dan magnet bagi perkembangan olahraga. Menanggapi minimnya anggaran itu, Hermanto mengaku, legislatif

DIINCRITINCRI: Dalam RAPBD 2012, proyek pembangunan Stadion Diponegro hanya dianggarkan Rp 750 juta.

ALI SODIQIN/RaBa

akan memperjuangkan agar alokasi APBD 2012 tetap sesuai rencana. DPRD mengancam akan mengguna-

kan haknya sebagai pengatur anggaran agar dana Rp 4,5 miliar untuk stadion bisa diwujudkan dalam

RAPBD tahun depan. “Kita punya hak anggaran dan itu akan kita gunakan,” cetus Hermanto. (nic/c1/als)

Banyuwangi Putra Seleksi Pemain Persiapan Hadapi Kompetisi Divisi III BANYUWANGI - Kompetisi sepak bola di Banyuwangi dipastikan bertambah semarak. Setelah Persewangi memastikan diri berlaga di kompetisi Divisi Utama musim ini, satu lagi tim yang akan menyemarakkan kompetisi Liga Indonesia. Tim tersebut adalah Banyuwangi Putra, kontestan kompetisi Divisi III Jatim. Berdasar kalender kompetisi yang disepakati pada akhir bulan November lalu, kompetisi kasta terbawah di Indonesia itu akan dimulai pada 18 Desember mendatang. Banyuwangi Putra (BP) sebagai pendatang baru dipastikan turut serta dalam kompetisi tersebut. Untuk menyukseskan jalannya kompetisi, tim binaan Pebdi Arisdiawan itu berencana menggelar seleksi calon skuad dalam dua hari ke depan. Bertempat di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, BP akan menyeleksi pemain under 19 tahun. Ini sudah sesuai regulasi Divisi III yang mengharuskan penggunaan pemain usia tersebut. “Batasan usia untuk Divisi III hingga I tahun ini diubah,”

GALIH COKRO/RaBa

EKSIS: Pemain BP Herianto melewati pemain Suryanaga dalam kompetisi Divisi III musim lalu.

beber Abdul Muin, ketua BP. Muin menambahkan, untuk level Divisi III, materi pemain yang diperbolehkan adalah under 19 tahun. Divisi II dan I adalah pemain usia under 21 tahun dan 23 tahun. Untuk mendapatkan pemain yang diharapkan, Banyuwangi Putra akan melaksanakan se-

leksi mulai hari ini hingga 4 Desember besok. Dalam mengarungi kompetisi Divisi III nanti, manajemen BP menargetkan lolos ke Divisi II di musim depan. Bermodal dana murni dari pihak swasta, tim ini siap menjadi ikon baru sepak bola Banyuwangi selain Persewangi. (nic/c1/als)

Hadapi Kejurda, Pertina Bingung GALIH COKRO/RaBa

AWAL BURUK: Pemain Persewangi harus mengakui kehebatan Persela dalam pembukaan Piala Kadin di Kota Pasuruan kemarin.

Baru Start Sudah Loyo Persewangi U-18 di Piala Kadin Jatim PASURUAN– Start buruk dilakoni Persewangi under 18 tahun dalam laga perdana kompetisi sepak bola Piala Kadin I di Stadion Untung Suropati, Kota Pasuruan, kemarin. Dua gol yang bersarang di gawang Laskar Blambangan Cilik sekaligus memupus ambisi Persewangi merengkuh poin dalam laga ini. Adalah Persela Lamongan U-18, yang menjadi mimpi buruk bagi anak asuhan Ahmad Mustain dan Mariyono di laga awal grup G ini. Turun dengan kekuatan penuh, Persewangi mencoba tampil menekan sejak menit pertama. Harapan itu sempat muncul saat Laskar Blambangan memiliki asa dengan menciptakan sejumlah peluang. Namun, gencarnya serangan justru membuat tim lawan berhasil mencuri gol. Lewat tendangan spekulasi dari luar area penalti, Persela leading cepat di menit ke-10. Adalah Nuriyanto yang membuat penjaga gawang Persewangi, Aji Firman Utomo, tidak berdaya. Bola sepakannya dari luar area penalti

HASIL KEMARIN Persela v Persewangi 2-0 Jember United v Assyabaab 0-0

KLASEMEN GRUP G 1. Persela 1 2. Assyabaab 0 3. Jember United 0 4. Persewangi 1

1 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 1

2-0 0-0 0-0 0-2

3 0 0 0

*) Juara dan runner lolos ke putaran II

gagal dihentikan oleh alumni Persewangi under 15 tahun ini. Gol ini membuat mental bertanding Oki Setiawan dkk drop. Persela yang di atas angin berhasil memegang kendali permainan. Sejumlah peluang diciptakan Laskar Joko Tingkir Cilik, julukan Persela. Beruntung kekurangtenangan barisan penyerang lawan membuat gawang Persewangi sementara aman dari kebobolan. Skor 1-0 bertahan hingga jeda pertandingan. Di babak kedua, Persewangi yang mengejar defisit satu gol mencoba bangkit. Duet Rizal Kurniawan dan Ujang Krista di lini depan membuat penjaga gawang Persela jatuh bangun. Sedikitnya ada tiga peluang emas

KESEMPATAN BERKARIR

Persewangi untuk menambah pundi golnya. Sayang penyelesaian akhir membuat peluang terbuang sia-sia. Justru, Persela yang ingin mengamankan kemenangan bermain sedikit defensif. Mereka hanya sesekali mengandalkan serangan balik untuk menekan pertahanan Persewangi. Namun strategi ini justru cukup jitu. Lewat skema serangan balik yang cepat, Persela menggandakan kemenangan menit ke-75 lewat sontekan Ahmad Kurniawan. Skor berubah 2-0 untuk keunggulan Persela. Kedudukan ini bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang akhir tanda pertandingan. Hasil ini otomatis membuat peluang Persewangi menembus babak kedua cukup berat. Oki Setiawan dkk dituntut mampu menyapu dua laga sisa kontra Assyabaab Sidoarjo hari ini dan Jember United besok. Pelatih Persewangi U-18 Ahmad Mustain menilai kekalahan anak asuhnya disebabkan dua hal utama. Pertama, minimnya komunikasi antar pemain, dan kedua adalah buruknya mental bertanding mereka. “Gol pertama Persela membuat mental anak-anak drop,” ujarnya. (nic/als)

Syariah

BNI Syariah sebagai bank syariah terkemuka yang berkembang pesat, memberikan kesempatan kepada tenaga kerja praofesional handal di wilayah Jember, Ambulu, Lumajang, Bondowoso, Genteng Banyuwangi dan sekitarnya untuk dapat bergabung dan berkarir di BNI Syariah dalam pengembangan bisnis mikro, khususnya untuk menduduki posisi sebagai berikut : • • • • • • • • • •

Pemimpin Unit Mikro (Kode PUM) Analis Pembiayaan Area (Kode APA) Analis Pembiayaan Unit (Kode APU) Analis Kontrol intern (Kode AKI) Penyelia Pelayanan (Kode PLY) Penyelia Pemasaran (Kode PPM) Asisten Administrasi (Kode ASA) Asisten Gadai (Kode ASG) Asisten Pemasaran (ASP) Teller (Kode TLR)

Persyaratan Umum • Pendidikan Minimal D3 semua jurusan • IPK minimal 3,0 (PTS) dan 2,75 (PTN) • Bisa mengendarai kendaraan & punya SIM C Persyaratan Khusus • Untuk posisi No. 1 s.d. 6 wajib memiliki pengalaman minimal 2 tahun di industri / posisi yang sama. • Untuk posisi No. 1 s.d. 6 usia maksimum 35 tahun. • Untuk posisi No. 7 s.d. 10 usia maksimum 26 tahun.

Setiap berkas lamaran harus mencantumkan kode posisi yang diinginkan di sudut kiri atas. WALK IN INTERVIEW Tgl. : 10 Desember 2011, pukul 08.00 – 14.00 WIB Kampus UNEJ, Gedung Multi Guna Fakultas Ekonomi, Jl Kalimantan 37 JEMBER

Akibat Dana Cekak BANYUWANGI - Perjuangan berat harus dijalani Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Banyuwangi dalam mengarungi kejuaraan daerah (kejurda) tinju yang digelar di Jombang awal pekan ini. Dalam even regional Jawa Timur itu, kontingen Banyuwangi yang berkekuatan lima petinju dipastikan akan menghadapi musuh ganda. Selain berhadapan dengan lawan tangguh di atas ring, anak didik Pelni Rompis itu juga harus dihadapkan pada musuh sesungguhnya, yakni minimnya dana. Hal itulah yang kini menjadi pekerjaan rumah Pengkab

Pertina Banyuwangi. Situasi ini tentu saja menjadi ancaman serius bagi induk olahraga tinju amatir di Banyuwangi itu untuk meraih hasil maksimal. “Sejauh ini, pendanaan untuk berangkat ke kejurda dipegang Pak Eko Sukartono,” beber Pelni Rompis, sekretaris sekaligus pelatih Pertina Banyuwangi. Di kejurda nanti, Pertina akan menurunkan lima petinju terbaik. Mereka adalah Dian di kelas 46 kg, Fauzi di kelas 49 kg, Rela Budi di kelas 57 kg, Andri Rompis di kelas 60 kg, dan Djiman di kelas 64 kg. Menilik persaingan dengan kota

lain, Pelni optimistis anak asuhnya bisa berbicara banyak di pentas tinju di Jombang mendatang. Apalagi, sebagian besar petinju yang diturunkan cukup kenyang asam garam kejuaraan. Andri Rompis siap tampil trengginas demi mengamankan posisinya dalam skuad tinju proyeksi PON 2012 mendatang. Hanya saja, Pelni mengakui faktor dana menjadi kekhawatiran Pertina. Pengurus tidak ingin masalah tersebut membuat mereka gagal tampil di kejurda. “Syukur Pak Eko mau nalangi dulu sambil menunggu Pertina mencari penggantinya,” ujar mantan juara nasional tersebut. (nic/c1/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.