CMYK
Baca Hal 3
Panti Pijat Menjamur di Batu Aji
Mau Pasang Iklan Hubungi
0778-479646
KORAN UMUM Sabtu, 02 - 08 Juni 2018, MINGGU I
Website: www.rakyatmediapers.co.id
Media Terverifikasi
Sabtu, 02 - 08 Juni 2018, MINGGU I
Surat Kabar Mingguan Nasional Terdepan di Kepri
Telp Redaksi: (0778) 7498179, (0778)479636 - Fax (0778)-479529, Website: www.rakyatmediapers.co.id, Email redaksi: rakyatmedia77@yahoo.com
Opini MASYARAKAT HARUS SELEKTIF MEMILIH CALEG 2019 Oleh : Mawardi Pemimpin Redaksi TAHUN 2019 sudah di depan mata. Perhelatan besar segera digelar. Pemilihan umum (Pemilu) anggota DPR, DPRD, DPD, dan Presiden jika tidak ada aral melintang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Maka tahapan demi tahapan telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh para penyelenggara yang ditunjuk oleh negara. Berbagai aturan main dan perundangundangan pun sudah pula disiapkan sedemikian rupa agar semua berjalan degan baik.Ending-nya, publik berharap terpilihlah pemimpin-pemimpin bangsa ini yang berkualitas. Salah satu hal menarik untuk dicermati adalah ‘sepak terjang’ bakal calon (balon) atau calon anggota legislatif (caleg). Menjadi anggota legislatif DPR, DPRD dan DPD menjadi impian besar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini wajar karena fasilitas yang ditawarkan jadi anggota dewan sangatistimewa. Bisa dibilang inilah cara”instant” menjadi pejabat negara dengan fasilitas fantastis. Berpedoman pada ketentuan dalam PP 18/2017 misalnya, siapa yang tidak tergiur dengan penghasilan pimpinan dan anggota DPRD yang terdiri atas uang representasi, tunjangan keluarga, tunjangan beras, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan alat kelengkapan, tunjangan komunikasi intensif, tunjangan reses, dan lain-lain. Puluhan bahkan bisa ratusan juta dibawa pulang setiap bulan.Belum lagi bicara fee proyek ini dan itu. Menggiurkan! Oleh karena itu banyak caleg muka lama kembali mencalonkan diri ikut berlaga di tahun 2019 ini, meski kinerja mereka dipandang tidak terlalu baik dan lebih banyak mengabaikan tugasnya setelah terpilih sebagai legislatif. Bahkan sejumlah caleg yang terpilih sebelumnya lebih menonjolkan kepentingan pribadi dan kelompoknya ketimbang aktivitas terkait dengan posisi legislatif yang disandangnya. Disinilah diharapkan kejelian masyarakat memilih caleg sebagai wakilnya di perlemen, bukan tidak mungkin jika kehadiran caleg tidak berkualitas tentu saja akan menambah masalah bagi parlemen baik di pusat maupun di daerah di kemudian hari. Muncul kekhawatiran kehadiran caleg bekas koroptor dalam parlemen hanya akan menularkan bibit korupsi kepada anggota legislatif lainnya atau bahkkan mengulangi praktik korupsi yang pernah dilakukan. Sebab, tidak bisa dipungkiri citra parlemen selama ini tercoreng akibat sejumlah perkara korupsi yang melibatkan anggota dewan. Pada tahun 2014, ICW menemukan ada 59 anggota dewan terpilih DPR, DPRD dan DPD priode 20142019 yang tersandung kasus korupsi. Data Kemendagri pernah menyebut,
Bersambung ke Hal 2
Nikita Mirzani
Akui Sudah Menikah JAKARTA, RAKYAT MEDIA-Tak seperti yang dulu-dulu, Nikita Mirzanicenderung sangat tertutup perihal kisah cintanya dengan Dipo Latief. Banyak spekulasi yang menunjukkan jika keduanya telah menikah. Namun Niki selalu mengelak ketika dimintai klarifikasinya. Bukannya tak mau berbagi, Niki kapok mengumbar kisah cintanya Bersambung ke Hal 2
Edisi : # 237 Tahun IV, Harga: Rp6.500,-
DPRD Kepri Minta Wacana KEK Ditinjau Kembali D0MPAK, RAKYAT MEDIA-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Riau meminta pemerintah pusat meninjau kembali wacana mentransformasi kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas (Free Trade Zone) di Batam menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, KEK sebaiknya dikaji secara matang sebelum dilaksanakan.”Kebijakan pemerintah
yang akan mentransformasi FTZ Batam menjadi KEK seharusnya memiliki kajian yang disusun secara komprehensif,” katanya. Menyikapi polemik yang muncul akibat rencana mentransformasi Free Trade Zone (FTZ) menjadi KEK di Batam, Jumaga menegaskan pihaknya sudah melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo. Surat DPRD Kepri Nomor 96/160/V/2018 tentang Tanggapan terhadap Usulan Percepatan Transformasi KPBPB Menjadi KEK, intinya
meminta pemerintah pusat melakukan kajian secara mendalam dari berbagai sektor kehidupan. Surat itu dilayangkan kepada presiden lantaran sampai sekarang DPRD Kepri belum melihat ada kajian terkait KEK di Batam.Selain itu, Jumaga juga menilai transformasi FTZ menjadi KEK terlalu terburu-buru.”Kajian tidak hanya aspek yuridis, melainkan ekonomi, sosial, trans-
Ketua DPRD Kepri
Jumaga Nadeak.SH
“Pungli Marak” di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Batam
Importir Nakal dan Oknum Pejabat BC Kongkalikong BATAM RAKYAT MEDIATudingan miring terhadap kantor Pelayanan Bea dan Cukai Batam diduga sarang korupsi ada juga benarnya. Betapa tidak, tak hanya pungutan liar alias pungli masih marak di instansi ini. Tapi praktik tangkap lepas dan ujung ujungnya “Lapan enam “ juga sudah tak menjadi rahasia umum lagi. Tak sampai disitu, yang lebih parah lagi permainan kotor oknum pejabat Bea Cukai Batam terkait pemasukan berbagai jenis barang melalui jalur hijau maupun jalur merah. Dari kedua jalur tersebut kabarnya dokumen pengeluaran berbagai jenis barang tersebut banyak yang tidak sesuai dengan Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Hal ini bisa terjadi diduga
KANTOR Pelayanan Bea dan Cukai Bbatam di Batuampar
Murni Liveon Korban Dugaan Penipuan Notaris Wany Thamrin BATAM, RAKYAT MEDIA- Bulan Mei 2018 ini, satu setengah tahun lebih laporan polisi atau pengaduan Murni Liveon terhadap Notaris Wany Thamrin, sampai saat ini tidak jelas tindak lanjutnya. Hal itu dijelaskan Pirton Hutabarat yang merupakan suami dari Murni Liveon kepada media ini, Jumat (25/5/2018). Laporan polisi atau pengaduan mereka ke Polresta Barelang karena ditipu Notaris Wany Thamrin tanggal 23 September 2016 lalu dengan surat tanda penerimaan laporan polisi nomor LP-B/1299/ IX/2016/Spk Polresta Barelang, sampai saat ini tak jelas lagi proses hukumnya. Bahkan menurut Pirton, terlapor Wany Thamrin tidak pernah bersedia hadir saat dipanggil petugas Satreskrim Polresta Barelang. Dugaan penipuan Notaris mitra BTN cabang Batam ini mencuat awal Oktober 2016 lalu. Hanya
saja, Notaris Wany Thamrin yang akan dikonfirmasi media ini, tidak pernah bersedia. Suatu waktu pernah dikonfirmasi melalui HP-nya, Wany Thamrin hanya menjawab singkat, bahwa masalah tersebut urusannya ke BTN saja. Secara kronologis, kasus dugaan penipuan ini berawal dari pembelian satu unit rumah di kawasan Sekupang oleh Murni Liveon dari pemilik pertama bernama Bernardus Pakpahan. Pemilik pertama itu sendiri yaitu Bernardus Pakpahan, sudah bertempat tinggal di Jakarta. Untuk pembelian rumah tersebut, Murni Liveon mengajukan permohonan pinjaman ke BTN kantor pembantu Sekupang dengan perincian Rp70 juta pembayaran kepada pemilik pertama dan Rp80 juta untuk biaya renovasi rumah yang sudah tak layak huni. Dari jual beli itu, ternyata secara sepihak , BTN memakai jasa Notaris Wany Thamrin tanpa persetujuan pihak pembeli yaitu Murni Liveon. Maka tak ayal, Notaris mematok biaya sebesar Rp45juta dari jual beli rumah seharga Rp70 juta
Bersambung ke Hal 2
karena adanya praktik kongkalikong antara pengurus perusahaan jasa kepabean (PPJK) dengan oknum petugas Bea Cukai. Informasi yang diterima Rakyat Media dari sumber di internal kantor Bea Cukai Batu Ampar mengungkapkan, dugaan permainan kotor atau kongkalikong oknum petugas Bea Cukai Batam untuk mengisi kantong pribadi dengan cara memanipulasi invoice agar mendapat harga terendah, memasukan barang larangan terbatas di invoice, menyalahgunakan fasilitas, dan bahkan barang ilegal juga bisa dibuat dokumennya agar barang bisa keluar Batam, ungkap sumber. Bersambung ke Hal 2
BPK Perwakilan Kepri Soroti Utang RSUD Embung Fatimah BATAM, RAKYAT MEDIA-Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) menyoroti utang piutang di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam dan menjadi temuan dalam laporan hasil pemeriksaan keuangan daerah 2017.”Catatannya RSUD terkait utang piutang yang belum selesai,” kata Kepala Perwak Bersambung ke Hal 2 KANTOR Perwakilan BPK RI Provinsi Kepri
Jaksa Tuntut Pilot Malindo Air Pemilik Sabu 9 Bulan Penjara PILOT Malindo Air Ahmad Sahwan
BATAM, RAKYAT MEDIA-Dugaan mafia hukum tampaknya masih bercokol di Kejaksaan Negeri Batam. Betapa tidak, hukum terkesan tumpul jika berhadapan dengan orang yang punya duit. Na-
mun tajam bagi masyarakat miskin yang tersandung perkara. Dugaan ini muncul terkait Jaksa Penuntut Umum, menuntut Ahmad Sahwan Bersambung ke Hal 2
Pelantikan Pejabat Provinsi Kepri Sarat KKN BATAM, RAKYAT MEDIA-Pelantikan 158 pejabat Provinsi Kepri, Kamis (31/ 5/2018) diduga sarat Kolusi, Korupsi dan nepotisme (KKN). Pelantikan pejabat dilingkungan Provinsi Kepri tersebut menjadi sorotan publik. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Indonesia, Aldi Braga, dalam press release kepada Rakyat Media menyebut pelantikan pejabat tersebut harus di batalkan demi tegaknya UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Aldi menyebut, dengan adanya UU ASN proses mutasi yang semula tertutup berubah menjadi terbuka. Tentunya
dengan memperhatikan kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, rekam jejak dan integritas. Berlakunya UU ASN semestinya program Reformasi Biokrasi yang dicanangkan pemerintah Jokowi berjalan dengan baik. Pasalnya, peluang intervensi politilk di harapkan tidak ada lagi. Dan yang lebih penting lagi UU ASN juga telah mengatur tentang pembatalan proses mutasi yang dilakukan tidak sesuai prosedur bahkan bisa berujung pidana. Namun apa yang terjadi pada pelantikan sejumlah pejabat Pemprov Kepri, diduga kuat terjadi pelanggaran prosedur bahkan jika melihat data yang Bersambung ke Hal 2
PARA pejabat yang dilantik oleh Wakil Gubernur Kepri