CMYK
Diduga Kuta Jadi “Sumber KKN Walikota ”, Warga Desak KPK Usut Proyek Pasar Kurai Taji Pariaman KO RA N UMU M - MINGGU- II 9-16 November 2016
Penanggung Jawab Selasa, Mawardi, Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi Mawardi, Pemimpin Perusahaan Jasniwati, Wkl Pemimpin Umum Erwinsyah.SH Wkl Pemimpin Redaksi Boy Hendri.SH
TERDAFTAR Website: www.rakyatmediapers.co.id
Media Ini Terdaftar di Dewan Pers
Selasa, 9-16 November 2016 - MINGGU- II
Baca Hal 7
Menyuarakan Aspirasi Masyarakat Indonesia Edisi : # 173 Tahun IV, Harga: Rp6.500,-
Telp Redaksi: (0778) 7498179,(0778)479636 - Fax (0778)-479529, Website: www.rakyatmediapers.co.id, Email redaksi: rakyatmedia77@yahoo.com
Isdianto Dinilai Tak Layak Jadi Wagub Kepri Diduga Terlibat Skandal Perselingkuhan Dengan Istri Orang Dan Dugaan Korupsi Pajak Non Migas BATAM, RAKYAT MEDIA-Suhu politik dalam menentukan siapa yang layak menjadi Wakil Gubernur Kepri terus menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Bahkan, cerita siapa yang pantas menjadi Wakil Gubernur Kepri tersebut menjadi obrolan masyarakat di kedai kopi dan restoran di daerah ini
Informasi yang berkembang belakangan ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat kabarnya telah merestui dua nama Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yakni Isdianto (Kadispenda Kepri) dan Agus Wibowo (Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bintan) untuk pendamping Nurdin Basirun. Bersambung ke Hal 11
Rumor Berkembang
28 Anggota DPRD Kepri Menolak Isdianto Jadi Wagub lum mengusulkan dua calon wakil Gubernur ke DPRD Kepri. Padahal partai pengusung yangki Demokrat, Gerindra dan PKB telah mengeluarkan rekomendasi 3 nama yakni Isdianto, Agus Wibowo dan Faizi Bahar sebagai
Kepala Dispenda Kepri Isdianto
DOMPAK, RAKYAT MEDIA-Situasi politik untuk menentukan Wakil Gubernur Kepri terus menghangat. Gubernur Kepri Nurdin Basirun, hingga kini be Bersambung ke Hal 11
DOSEN Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Maritim Raja Ali Haji, Wahyu Eko Yudiatmaja
Bersambung ke Hal 11
Klick Portal Media Online : www.rakyatmediapers.co.id Anda dapat membaca berbagai berita dan peristiwa terkini baik berita Daerah maupun Nasional yang disajikan secara cepat dan aktual.
TANJUNGPINANG, RAKYAT MEDIA-Kehadiran Hj Aisyah Sani, istri mantan Gubernur Kepri almarhum HM Sanimendampingi putrinya, Rini Fitriyanti saat mendaftarkan diri sebagai calon wakil Gubernur Kepri, membuat tanda tanya berbagai kalangan ketika itu. Bersambung ke Hal 11
TANJUNGPINANG, RAKYAT MEDIAMasyarakat dan aparat penegak hukum sebaiknya mewaspadai politik uang jelang pemilihan calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau. Hal ini diungkapkan pengamat kebijakan publik, yang juga dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Uni-
versitas Maritim Raja Ali Haji, Wahyu Eko Yudiatmaja, belum lama ini di Tanjungpinang. “Kita patut curigai akan terjadi politik uang jika tidak diawasi secara ketat oleh Bersambung ke Hal 11
Gelapkan Dana BPHTB
Pejabat BPN Batam Ditangkap Polisi
PELABUHAN Roro salah satu pelabuhan di Batam sarang pungli
BATAM, RAKYAT MEDIA-Polisi masih mengejar tiga orang pelaku yang bertanggungjawab dalam peristiwa tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal di perairan Nongsa, 2 November lalu.Ketiga orang yang masuk dalam Daftar. Ketiga otak pembawa TKI ilegal yang masih (DPO) itu adalah Syukriadi alias Syukri alias Lurah (48), Yanti (40), dan Budi Yadi alias Herman (32) Menurut Kapolda Kepri, Brigjend Pol Sam Budigusdian, ketiga pelaku tersebut terlibat dalam kecelakaan maut itu berdasarkan keterangan tersangka Dody Faizal. Dody yang merupakan salah satu ABK kapal tenggelam mengatakan, dirinya hanya melakukan tugas sesuai perintah Syukriadi.”Syukriadi ini otaknya. Dia otak dari segala otakn-
AISYAH SANI TAK MENDUKUNG ISDIANTO JADI WAKIL GUBERNUR
Waspadai Politik Uang Pemilihan Calon Wagub Kepri
Kapolda : Tiga Orang Otak Pembawa TKI Ilegal Masih Buron
KAPOLDA Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian (tengah) memberikan keterangan pers
Hj Aisyah Sani, istri mantan Gubernur Kepri almarhum HM Sani mendampingi putrinya, Rini Fitriyanti saat mendaftarkan diri sebagai calon wakil Gubernur Kepri beberapa waktu lalu.
Pungli Disejumlah Pelabuhan di Kepri Belum Tersentuh TANJUNGPINANG, RAKYAT MEDIADiungkapkan seorang pengusaha yang bergerak di bidang jasa transportasi barang di laut bahwa praktik pungli di laut masih terjadi. Biasanya praktik pungli terjadi saat labuh jangkar kapal dan proses bongkar muat barang di pelabuhan. Pengusaha yang menolak di-sebutkan namanya kepada wartawan mengungkapkan, biasanya ada oknum aparat yang sudah mengintai kapal yang mengangkut barang, sebelum kapal merapat di pelabuhan. ”Oknum aparat berseragam lengkap sering meminta uangoperasional saat kapal tiba di pelabuhan,” ungkap dia mengatakan bahwa praktik pungli sudah berlangsung belasan tahun silam. Herannya, praktik pungli tidak sampai ke penegak hukum termasuk kepala daerah. Pengamat ekonomi Kepri Rafky Rasyid mengungkapkan, memang banyak kapal yang ditangkap lalu dilepaskan oleh oknum aparat.
Menurut dia, ini merupakan permainan oknum aparat setelah mendapat uang pelicin. “Saya simpulkan oknum aparat sangat memiliki andil cukup besar di sini. Harusnya ke depan sudah mulai ditindak tegas sehingga tidak ada lagi pengusaha yang dirugikan,” kata Rafky, kecuali pengusaha itu melakukan penyelundupan, maka harus di-tindak tegas juga. Jika pengusaha yang umum-nya membawa barang kebutuhan ke Tanjungpinang dirugikan maka dampak dominonya akan ke masyarakat. Salah satu adalah harga kebutuhan akan melonjak. Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli Kombes Pol Drs Samuel Balelang mengimbau masyarakat dan pengusaha melaporkan se-gala bentuk praktik pungli terlebih yang dilakukan oknum aparat di laut. ”Silakan melapor. Jika ada pungli dan bersentu-
BATAM, RAKYAT MEDIASebelumnya Polda Kepri menangkap dua pelaku pungli di Dinas Kependudukan Kota Batam. Polda Kepri Kembali mengungkap kasus Pungutan Liar di Badan Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Batam, setelahseorang pengusaha yang menjadi korban melapor karena diminta membayar uang hingga Rp 150 juta saat mengurus sertifikat tanah perusahaan di kawasan Kabil, Batam. Kasus dugaan pungutan liar (pungli) ini terungkap setelah polisi menyelidiki laporan yang ditulis pengusaha tersebut di laman lapor.go.id. Dalam laporan itu, pengusaha ini mengeluh karena biaya mengurus sertikat lahan seluas 150.092 meter persegi di BPN Kota Batam, beberapa waktu lalu. Namun oknum pejabat di BPN mematok biaya Rp 1.000 per meter.
Celakanya, pengurusan sertifikat tanah perusahaan itu sudah tujuh bulan lamanya tidak kunjung selesai. Malah BPN mengembalikan berkas pengusaha itu.”Yang menjadi pengaduan kami, mengapa pihak kantor BPN Kota Batam semena-mena dengan alasan yang tak jelas. Serta tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, langsung menyatakan bahwa kami tidak bisa mendapatkan serifikat,” keluh pengusaha itu dalam laporannya 5 April lalu. Saat dikonfirmasi terkait hal ini, manajemen perusahaan tersebut tak membantah meski juga tak membenarkannya. Namun seorang manajer di perusahaan itu mengakui, proses pembuatan sertifikatnya memakan waktu hampir satu tahun. “(Sekarang) sudah jadi sertifikatnya,” ucapnya. Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11 KANTOR Badan Pertanahan Kota Batam di Sekupang
CMYK