KORAN UMUM
SELASA, 13-21 OKTOBER 2015 Minggu Ke-II
Media Ini Terdaftar di Dewan Pers
Menyuarakan Aspirasi Masyarakat Indonesia
Telp Redaksi: (0778) 7498179,(0778)479636 - Fax (0778)-479529, Website: www.rakyatmediapers.co.id, Email redaksi: rakyatmedia77@yahoo.com
Edisi : # 134 Tahun III, Harga: Rp5.000,-
Lelang Barang Tangkapan
KAPAL Motor KM Kamelia milik Rusli yang ikut dilelang akal akalan
“Kongkalikong” Di DJBC Kepri
PETUGAS Bea Cukai Kanwil DJBC Kepri melakukan rapat tertutup dengan tiga peserta lelang
SUASANA diruangan tertutup yang menjadi tempat lelang di DJBC Kepri, salah satu wanita adalah peserta lelang
Belum Selesai Jembatan Dompak Sudah Ambruk TANJUNGPINANG, RAKYAT MEDIA-Diduga pengerjaannya tidak sesuai spesikasi teknik atau dikerjakan asal siap. Belum selesai Jembatan I Dompang sudah ambruk. Hal ini yang membuat penjabat Gubernur Kepri Agung Muliana gerah lalu mendesak kontraktor harus mengganti konstruksi Jembatan Dompak yang roboh. “Pemerintah provinsi tidak akan menambah anggaran proyek itu.”Mereka harus ganti dan tanggung jawab ulang,” kata Agung Muliana kepada wartawan beberapa waktu lalu di Dompak Tanjungpinang. Gubernur mengatakan pemerintah masih mengevaluasi kejadian itu, apakah ada kelalaian yang dilakukan kontraktor.”Saya belum tahu, dari laporan kepada
KONDISI Jembatan Dompak yang roboh
saya, jembatan itu dicor (Jumat, 2/10/2015) pukul 13.00 WIB dan pukul 17.00 WIB orang sudah pada pulang, lalu ambruk. Apakah yang menahan tidak kuat, apakah kakinya belum kuat, atau belum dicopot, belum tahu,” kata Gubernur. Jembatan I penghubung Pulau Dompak, pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dengan pusat
perkotaan di Tanjungpinang ambruk padahal PT Wijaya Karya menargetkan penyelesaian pembangunan proyek senilai Rp 312 miliar itu pada November 2015. Pimpinan proyek Jembatan I Dompak PT Wijaya Karya Adi Prayitno menjelaskan jembatan tersebut ambruk pada Jumat (2/10/ Bersambung ke Hal 11
KASI Pidsus Kejari Batam, Tengku Firdaus
BATAM, RAKYAT MEDIA - Polresta Barelang mengantung proses penyidikan dua tersangka dugaan korupsi alat kesehatan Pukesemas se-Kota Batam yakni Suhadi dan Euis Rodiah. Kejaksaan Negeri Bata-
Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11
PELAYANAN IMIGRASI BATAM BERENGSEK, URUS PASPOR SIAP SATU BULAN BATAM, RAKYAT MEDIA-Apakah sistemnya yang buruk, atau oknum petugasnya yang berengsek sehingga proses penerbitan paspor siapnya bisa mencapai satu bulan. Jawabannya, beginilah pelayanan di kantor Imigrasi kelas satu khusus Batam saat ini. Tak sedikit pemohon yang mengeluh jika berurusan di kantor imigrasi ini. Soalnya pelayanannya berbelit belit, pemohonnya dipersulit. Jadi apa yang didengungkan Direktorat Jendreal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) terlkait pembenahan pelayanan dengan menerapkan kebijakan baru yakni pelayanan One Stop Servis (OSS) kepada masyarakat, khususnya yang hendak mengajukan permohonan penerbitan paspor ternyata banyak yang tidak dipatuhi oleh
sejumlah kantor Imigrasi di daerah. Kantor imigrasi di daerah masih memberikan pelayanan berbelit belit dan mempersulit masyarakat dengan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah kantor Imigrasi Kelas satu khusus Batam, padahal kantor Imigrasi Batam yang dipimpin Agus Wijaya ini masuk salah satu dari sembilan kantor Imigrasi di Indonesia yang seharusnya memberikan pelayanan cepat karena sudah menerapkan kebijakan baru One Stop Servissejak Januari 2014 tahun lalu. Sebagaimana keterangan yang diterima media ini dari Kepala Bagian Humas dan TU Ditjen Imigrasi Drs.Heru Santoso Ananta Yudha belum lama ini di Jakarta menyebutkan, ke sembilan kantor imigrasi
KANTOR Imigrasi Kelas Satu Batam
Kelas I khusus yang telah menerapkan One Stop Servis adalah kantor Imigrasi kelas I khusus Medan, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Soekarno
Hatta, Surabaya, Bandung, Denpasar dan Batam Tujuan penerapan sistem OSS untuk memangkas Bersambung ke Hal 11
WN SINGAPURA TERSANGKA PENJUALAN BESI TERANCAM HUKUMAN 4 TAHUN
POLRES BARELANG GANTUNG DUA TERSANGKA KORUPSI ALKES BATAM mpun akhirnya mempertanyakan proses penyidikan ke Polresta Barelang. Kasi Pidsus Kejari Batam, Tengku Firdaus mengatakan pihaknya telah melayangkan dua surat ke penyidik Polresta Barelang. P20 (pemberitahuan masa penyidikan telah habis) untuk tersangka Suhadi, sebab beberapa waktu lalu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) sudah mengirimkan P19 ke penyidik. Sedangkan untuk tersangka Euis, Jaksa mengirimkan P17 (menanyakan tindak lanjut perkembangan penyidikan ke penyidik), karena berkas Euis hanya
BATAM, RAKYAT MEDIALelang berbagai barang hasil tangkapan di kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) Kepri, Tanjungbalai Karimun, kerap kali dilaksanakan tidak transparan dan menyimpang dari aturan. Bahkan berbagai barang tangkapan yang masih bagus dilelang dengan harga murah. Yang lebih celaka lagi, pemenang lelang umumnya pengusaha yang dekat dengan oknum pejabat Bea dan Cukai. Seperti proses lelang sebanyak 5 lot/paket berbagai barang tangkapan yang dilakukan oleh Kanwil Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC) Kepri dan Kantor
PRESIDEN Jokowi dalam rapat instruksi untuk persiapan ambil alih FIR
Jokowi Akan Ambil Ruang Udara RI Yang Dikuasai Singapura JAKARTA, RAKYAT MEDIA - Presiden Jokowi menginstruksikan agar Flight Information Region (FIR) yang selama ini dikuasai oleh Singapura segera diambil alih. Dia meminta kementerian terkait mempersiapkan peralatan dan personel untuk mengelola ruang udara yang dimaksud.Flight Information Region (FIR) atau kontrol wilayah udara di Kepulauan Riau dan sekitarnya masih dikuasai oleh Singapura. Presiden beberapa waktu lalu me-
manggil kementerian terkait untuk membahas permasalahan ini. Pasalnya International Civil Aviation Organitation (ICAO) hingga kini masih belum mengizinkan Indonesia mengelola ruang udara di wilayah Kepri, Tanjungpinang, dan Natuna karena dianggap belum memiliki kesiapan infrastruktur dan SDM yang mumpuni. Jokowi pun menargetkan 3-4 tahun Bersambung ke Hal 11
BATAM, RAKYAT MEDIA-Penyidik Polresta Barelang akhirnya menyerahkan Koh Hock Liang, tersangka penggelapan penjualan besi Rp 36 miliar ke Kejaksaan Negeri Batam, Senin pagi (12/10/2015) lalu. Warga negara Singapura ini pun terancam hukuman penjara empat tahun. Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi) Pidum Kejari Batam, Ali Akbar mengatakan dengan penyerahan tersangka kepihaknya, maka secara tak langsung Koh Hock Liang menjadi tahanan Kejaksaan. Tak hanya itu, status pria keturunan Tionghoa ini juga berganti sebagai terdakwa.”P21-nya sudah dari
Kasi Pidum Kejari Batam Ali Akbar
seminggu lalu. Dan hari ini tahap duanya, penyidik menyerahkan terdakwa dan Bersambung ke Hal 11