Bekasitizen Magazine

AprDes

20 20

BEKA -SI TIZEN. Kuliner Kelezatan Ikan Gabus Pucung, ditemani Nasi Putih

Media Warga Bekasi Bercerita.

Wisata Kawung Tilu Bojong Rangkas, Tempat Wisata Murah Meriah di Cikarang

Sejarah Tugu Perjuangan Rakyat, Simbol Peristiwa Penting Bekasi

rakafebriato20@gmail.com +62 897 851 6261 rakafbr_ Raka Febriii Raka Febrianto

Raka Febrianto.

Hai, nama saya Mohamad Raka Febrianto, seorang desainer grafis. Pria kelahiran Bekasi tahun 2000. Saat ini, saya sedang berkuliah di Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Saya senang mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya.

Saya sudah menekuni dunia desain grafis selama 2 tahun kebelakang. Saya memiliki kemampuan di bidang Copywriter, Fotografi, Branding Design, Graphic Design, Typography, Social Media Development, dll. Saat ini saya sedang mempelajari editing video. Saya tertarik dengan dunia grafis karena sanggup mengutarakan pesan tanpa perlu bersuara.

Price $15

Salam Redaksi.

Alhamdulillah puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberi kesehatan, nikmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan travel book "Bekasitizen : Media Warga Bekasi Bercerita" Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota satelit dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri, kota Bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot dan/ Kota Pejuang.

Travel book ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Produksi Penerbitan. Dalam ravel book ini akan mengulas tentang sejarah, wisata, dan kuliner yang ada di Bekasi.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta menolong saya dalam menyelesaikan travel book ini.

Semoga isinya dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dengan segala kekurangan saya, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki travel book ini.

Bekasi, April 2020

Bekasitizen Magz

3

Daftar Isi Daftar Isi Daf 4

Pendahu luan.

Wisata Edu -kasi.

Wisata A -lam.

Wisata Kuliner.

Bekasitizen Magz

Menengok Kemegahan Masjid Agung Al-Barkah

10

Sekilas Sejarah Klenteng Hok Lay Kiong di Bekasi

12

22

Pantai Muara Beuting Keindahan di Pantai Sunyi

26

Kawang Tilu Bojong Rangkas, Tempat Wisata di Cikarang

Cemilan Renyah dan Manis Khas Cikaranng

38

Bandeng Rorod ,Olahan Bandeng Tanpa Duri

40

Bekasitizen Magz

5

Monumen Perjuangan Rakyat, Bukti Perjuangan Bekasi Pasca Kemerdekaan

6

Bekasitizen Magz

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia telah disuarakan pada 17 Agustus 1945. Namun, perjuangan masih belum usai. Pihak belanda masih ingin merebut kekuasaan di Indonesia. Sebagai medan pertahanan, Bekasi merupakan front terdepan menjaga negeri.

Relief pertama menggambarkan situasi awal Bekasi yang terkenal dengan perkebunannya yang luas serta sebagai daerah partikelir. Saat itu, banyak tuan tanah yang dekat dengan pemerintah Belanda dan mendominasi kehidupan rakyat pribumi.

Semua lapisan masyarakat di Bekasi turut serta dalam melawan penjajah. Itulah sebabnya disebut sebagai Kota Patriot. Untuk mengenang perjuangan tersebut, didirikanlah Monumen Perjuangan Rakyat atau Tugu Pahlawan Bekasi.

Relief kedua menggambarkan awal mula kedatangan tentara Jepang yang mendominasi rakyat lebih kejam dari pemerintahan Belanda. Pada masa inilah dicetusnya sistem kerja paksa Jepang yang dikenal dengan sebutan romusha.

Berlokasi di Komplek Bumi Perkemahan Bekasi, jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Tepatnya di dalam Taman Hutan Kota.

Pembuatan Monumen Perjuangan Rakyat tersebut diprakarsai oleh Abdul Fatah pada tahun 1975, yang kala itu menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bekasi. Pada monumen tersebut terdapat 4 relief yang menggambarkan perjalanan rakyat Bekasi.

Relief ketiga melukiskan kondisi pasca kemerdekaan. Terjadinya banyak pertempuran dan sebuah peristiwa besar berupa aksi pembakaran yang dilakukan oleh Belanda dan tentara sekutu. Dikenal dengan sebutan Bekasi Lautan Api.

Bekasitizen Magz

Di depan Monumen Perjuangan Rakyat itu terdapat pula ukiran syair puisi karangan Chairil Anwar.

7

Tugu Perjuangan Rakyat, Simbol Peristiwa Penting Bekasi Sejarah perlawanan rakyat Bekasi terhadap Belanda dan tentara sekutu yang panjang, tak cukup digambarkan dengan satu situs saja. Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi pun mendirikan Tugu Perjuangan rakyat Bekasi pada 5 Juli 1955.

Berlokasi di Alun-alun kota Bekasi, kelurahan Marga Jaya.

Tugu perjuangan Rakyat Bekasi ini dibuat dalam rangka memperingati HUT RI ke-101 dan HUT ke-5 Kabupaten Bekasi.

Terdapat dua kejadian penting yang melatarbelakangi pembuatan Tugu Perjuangan Rakyat Bekasi ini.

Peristiwa pertama ialah perang revolusi yang terjadi pada tahun 1945-1949. Perang tersebut terjadi di sekitar Alun-alun Kota Bekasi. Kala itu Belanda ingin menguasai kembali Indonesia dengan bekerja sama dengan tentara sekutu. Penolakan keras

8

dari rakyat Bekasi menimbulkan konflik berdarah di sekitar Alun-alun.

Peristiwa kedua yakni dilaksanakannya Rapat Akbar pada 17 Januari 1950 yang dihadiri oleh 25.000 warga Bekasi dari berbagai lapisan masyarakat. Rapat yang digagas oleh Panitia Amanat Rakyat Bekasi itu berisi tuntutan rakyat agar Pemerintah Pusat memberikan otonomi daerah yang lebih luas bagi rakyat Bekasi.

Hasil rapat akbar tersebut dikenal dengan sebutan Resolusi 17 Januari atau Resolusi Rakyat Bekasi. Resolusi tersebut terwujud pada 15 Agustus 1950. Kemudian tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bekasi.

Sumber: lintasbekasi.com

Bekasitizen Magz

Bekasitizen Magz

9

Menengok Kemegahan Masjid Agung Al-Barkah Ikonnya Kota Bekasi Dari sekian banyak wisata religi yang ditawarkan, wisata religi berbasis masjid menjadi salah satu yang paling banyak peminatnya. Program ini pun telah diluncurkan secara resmi oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI). Guna lebih menghidupkan suasana masjid sebagai basis wisata religi, mesti ada unsur yang perlu diperhatikan, baik itu dari segi sejarah, arsitektur bangunan, maupun kegiatan yang dilaksanakan di masjid tersebut. Semua itu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke sana.

Sebagai salah satu masjid tertua dan bersejarah, Masjid Agung Al-Barkah yang terletak di alun-alun Kota Bekasi, Jawa Barat, cukup memikat banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah. Selain mengandung nilai-nilai sejarah, arsitektur yang megah serta kegiatan masjid yang bermanfaat, menjadikan masjid Al-Barkah selalu ramai didatangi pengunjung khususnya di bulan suci Ramadan.

Masjid yang dipelopori oleh H Abdul Hamid ini didirikan pada tahun 1890 di sebuah tanah wakaf seluas 3.000 m2 milik H Barun. Pada awal berdirinya, rupa masjid hanya sebatas bangunan biasa. Barulah pada 1967 dibangun menyerupai bentuk masjid pada umumnya. Selama perjalanannya, Masjid Al-Barkah sudah mengalami empat kali renovasi, yakni pada 1998, 2002, 2004 dan 2008.

Menurutnya, pemberian nama Al-Barkah yang memiliki arti berkah, mengandung makna memberi keberkahan kepada setiap insan. Pemberian nama juga tak

10

terlepas dari sejarah perjuangan warga setempat (Kampung Duaratus) yang mana pada zaman penjajahan Jepang, mereka rela mengorbankan nyawa demi merebut kemerdekaan.

Dalam hal desain bangunan, lanjut Wahyu, Masjid Agung Al-Barkah mengusung konsep klasik modern yang merupakan perpaduan antara seni Eropa dan Jepara. Banyak dari materialnya yang bahkan dipesan langsung dari Jepara. Tinggi menara masjid juga disebutkan mencapai 33 meter yang melambangkan jumlah zikir tasbih, tahmid dan takbir seusai salat.

Bekasitizen Magz

Sepanjang halaman dan kebun, dihiasi dengan berbagai jenis tanaman yang menambah estetika masjid. Salah satunya adalah pohon kurma yang selalu berbuah setiap tahunnya. Ini pun menjadi keunikan tersendiri yang membedakan Al-Barkah dengan masjid lainnya.

Selain merenovasi tata ruang, jalan dan fasilitas lain, Masjid Al-Barkah juga mengalami penambahan luas yang sangat signifikan, yakni menjadi 7.318 m2. Hal ini tidak terlepas dari keinginan pemerintah daerah untuk menjadikan Masjid Al-Barkah sebagai masjid agung yang representatif sekaligus ikon Kota Bekasi.

"Masjid kita bisa menampung sebanyak 2.500 jamaah. Saat Ramadan jumlahnya bisa mencapai 2.000 jamaah dan

Bekasitizen Magz

biasanya akan semakin banyak saat menjelang akhir. Karena kegiatan tarawih kita satu malam itu satu jus. Jadi, satu bulan itu kita bisa khatam Alquran. Artinya, selama tarawih 30 hari, 30 juz dibaca," tuturnya.

Dengan banyaknya hal menarik yang bisa dikupas dan ditawarkan, Masjid Agung Al-Barkah lanjut Wahyu, tentunya bisa menjadi salah satu tujuan alternatif wisata religi bagi masyarakat Ibu Kota yang ingin menambah pengetahuan agama, terutama tabungan pahala selama bulan suci Ramadan.

Sumber: okezone.com 

11

Sekilas Sejarah Klenteng Hok Lay Kiong di Bekasi yang Berumur 300 Tahun

Mendapat predikat sebagai klenteng tertua di Bekasi, menjadikan Klenteng Hok Lay Kiong sebagai salah satu tempat ibadah yang paling banyak dikunjungi umat, khususnya pada perayaan Imlek. Setiap tahunnya ratusan pengunjung memadati klenteng ini untuk berdoa memohon keberkahan di tahun yang baru.

Di usianya yang sudah lebih dari 300 tahun, Klenteng Hok Lay Kiong yang berlokasi di Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih berdiri kokoh.

12

Klenteng yang dibangun pada masa penjajahan VOC itu tentunya menyimpan banyak sejarah yang masih jarang diketahui umum.

"Klenteng ini mulai ada mungkin sekitar tahun 1800-an. Yang membangun leluhur masyarakat Tionghoa, karena mereka butuh tempat beribadah," kata Ronny Hermawan, Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong kepada Liputan6.com, Jumat (24/1/2020).

Bekasitizen Magz

sum

Sejak awal berdirinya, Klenteng Hok Lay Kiong telah beberapa kali mengalami renovasi. Banyak ruangan dan fasilitas yang ditambah untuk lebih mempercantik klenteng yang didominasi warna merah dan emas itu.

"Renovasi sudah beberapa kali. Cuma setiap tahun pasti dicat ulang. Untuk dana perawatan berasal dari sumbangan umat," ungkapnya.

Dan menjelang Tahun Baru Imlek, seperti biasanya klenteng yang berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk itu pun selalu bersolek dengan pernak-pernik khas Imlek.

Makna Tikus Logam Di usianya yang sudah lebih dari 300 tahun, Klenteng Hok Lay Kiong di Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih berdiri kokoh. (Liputan6.com/ Bam Sinulingga) Menurutnya, ada beberapa tahapan ritual yang wajib dijalani umat saat ibadah pergantian tahun di klenteng. Dimulai dari sembahyang, penyalaan lilin, pembakaran dupa, menuang minyak ke lentera, dan terakhir pembakaran kertas.

Mengenai Tikus Logam sebagai lambang tahun baru bagi masyarakat Tionghoa, Ronny pun memaknai sebagai tahun yang harus dijalani dengan penuh mawas diri dan kecerdasan baik secara mental maupun spiritual.

"Kalau logam dari sisi profesi itu hukum kan. Para penegak hukum, advokat, polisi, tentara mungkin hidupnya berjaya tahun ini. Api di tahun logam juga bagus, karena api mengalahkan logam, contohnya profesi wartawan. Yang kurang bagus itu unsur kayu, seperti politisi. Jadi harus lebih berhati-hati. Kalau benar ya gak usah khawatir, kecuali yang korupsi," selorohnya.

Berkah Imlek Penanggung jawab Klenteng Hok Lay Kiong, Biokong mengatakan persiapan jelang Imlek sudah seluruhnya dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat.

"Kalau tradisi sih kebanyakan yang disiapkan kue keranjang. Itu memang udah tradisinya. Kalau doa ya supaya keluarganya sehat, rezekinya gampang, apa yang dicita-citakan tercapai," jelasnya.

Berkah Tahun Baru Imlek juga dirasakan oleh warga sekitar yang memanfaatkan dengan berjualan di sekitaran klenteng. Dalam sehari mereka bisa meraup untung ratusan ribu.

mber: kompas.com

Bekasitizen Magz

Sumber : Liputan6.com

13

Sejarah Gedung Juang 45 Bekasi, Jadi Pusat Komando Pejuang Gedung Juang 45 Bekasi menjadi salah satu bangunan ikonik yang bersejarah di Bekasi. Gedung itu berlokasi Jalan Sultan Hasanudin, Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Gedung Juang yang didominasi berwarna putih itu juga dikenal dengan nama Landhuis Tamboen itu punya gaya arsitektur Art Deco.

Di mana gaya ini memperhatikan detail ornamentasi bangunan. Gedung Juang itu memilik dua lantai, dengan masing-masing lantai memilik empat ruangan. Untuk kelantai dua, ada tangga bergaya khas bangsawan. Dinding didalam gedung itu juga didominasi dengan kramik berwarna cokelat dan bermotif bunga.

Dalam area Gedung Juang itu, ada juga bangunan Museum Bekasi yang berisi sejumlah foto-foto dan barang-barang bersejarah. Di halaman depan gedung, ada tugu berbentuk keran air dan tugu perjuangan bergambar para pejuang dengan memegang senjata.

Seorang Sejarahwan Bekasi, Ali Anwar menerangkan bangunan bergaya arsitektur Ard Deco ini memiliki luas lahan 13.900 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 1.177 meter persegi. Bangunan itu awalnya milik Khouw Tjeng Kie seorang bangsawan dari China dan tuan tanah Luitenant der Chinezen. Mereka diperkirakan datang atau mendirikan bangunan itu pada tahun 1900. Pada saat ini mereka menyewa lahan pemerintah untuk lahan pertanian, oleh sebabnya dibangun gedung itu.

"Itu sekitar tahun 1941 ketika Belanda

14

kembali lagi ke Indonesia setalah kalahkan Jepang. Gedung ini jadi basis pertahanan para pejuang," ucap Ali Anwar.

Ketika Belanda kembali gencar melakukan penyerangan dan ingin menguasai Indonesia lagi khususnya Batavia, Gedung Juang itu dijadikan Pusat Komando Perjuangan dan Pertahanan RI oleh pejuang kemerdekaan yang berpusat di Tambun dan Cibarusah.

"Jadi dulu kan para pejuang Bekasi berperan dalam melakukan perlawanan kepada Belanda sampai kemerdekaan tahun 1945," kata Ali. Bahkan ketika akhir tahun 1947, Belanda melanggar Perjanjian Linggar Jati dan melakukan agresi militer pertama, Gedung Juang Tambun Bekasi ini menjadi yang paling diincar Belanda hingga akhirnya dapat dikuasai setelah melakukan serangan bertubi-tubi hingga tahun 1949. Namun tahun 1950 pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini.

Hingga akhirnya pasca kemerdekaan atau setelah benar-benar Belanda pergi dari Indonesia pada sekitar tahun 1950, Gedung Juang itu dijadikan pusat pemerintahan di Kabupaten Bekasi.

"Pada tahun 1962 gedung ini juga sempat dijadikan tempat tahanan politik Partai Komunis Indonesia (PKI)," jelas Ali Anwar.

Kemudian pada tahun 1982, Bupati Bekasi yang juga seorang budayawan, Abdul Fatah yang menjabat dari tahun 1973 -1983 membentuk Akademi Pembangunan Desa (APD) di wilayah Tambun

Bekasitizen Magz

dengan menggunakan Gedung Juang ini sebagai kampusnya.

Ahmad Yani sebelum pemekaran Kota dan Kabupaten Bekasi.

"Nah APD ini yang jadi cikal bakal berdirinya Universitas Islam 45 Bekasi. Diambil dari nama Gedung Juang 45 Bekasi," ungkap Ali.

"Nah ketika itu Gedung Juang hanya berfungsi sebagai kantor organisasi atau lembaga para pejuang atau veteran hingga saat ini," tandas Sejarahwan Ali Anwar. (MAZ)

Ali menambahkan pada tahun 1962 kantor pemerintah pindah ke Jalan Insinyur Juanda, Bekasi Timur hingga akhirnya pada tahun 1970 pindah ke Jalan

Bekasitizen Magz

Sumber: wartakota.tribunnews.com

15

Melihat Saung Ranggon di Bekasi, Rumah Singgah Pangeran Jayakarta dan Para Wali Bangunan Saung Ranggon yang terletak di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi penuh dengan sejarah masa lalu. Saung Ranggon itu dipercaya merupakan tempat singgah Putra Pangeran Jayakarta dan para utusan wali. Saung Ranggon layaknya rumah tinggi atau rumah panggung berada di area seluas 5.000 meter.

Adapun luas bangunan Saung Ranggon yakni 7,6 meter x 7,2 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter.z Bangunan Saung Ranggon terdiri terbuat kayu ki welang atau kayu ulin. Area sekitar Saung Ranggon nampak asri dengan pepohonan yang cukup rindang.

Meski tak memiliki nilai sejarah dan sudah diakui sebagai cagar budaya di wilayah Provinsi Jawa Barat, Saung Ranggon ini nampak sepi pengunjung. Pintu menuju ke dalam area Saung Ranggon itu tertutup.

Hanya ada seorang 'kuncen' atau penjaga ibu-ibu dan juga anaknya. Sang juru kunci Saung Ranggon, Sri Muryati (67)

16

sumber: detiktravel.com

Bekasitizen Magz

mengungkapkan dirinya tidak tahu persis sejak kapan bangunan itu berdiri dan didirikan oleh siapa. Dirinya mendapatkan cerita dari sang kakek yang telah tinggal sejak awal di lokasi itu.

"Ceritanya pun dari turun temurun, tapi ini diyakini menjadi lokasi singgah Pangeran Jayakarta dan utusan para wali," kata Sri kepada Wartakotalive.com, pada Kamis (6/2/2020).

ditemukan kembali oleh pasukan Mataram bernama Raden Abbas," imbuh dia.

Bahkan pada zaman Kerajaan Padjajaran bagunan ini digunakan sebagai tempat menyusun strategi perang. Begitu juga pada saat musim peperangan dengan sekutu Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) Belanda.

Sri menerangkan Saung Ranggon bisa dikatakan sebagai bangunan tertua yang ada di Bekasi. Pasalnya, bangunan ini ditemukan pada abad ke-16.

"Lokasi ini jadi tempat aman persembunyian saat zaman peperangan dengan karena musuh tidak ada yang bisa mendeteksi keberadaan lokasi ini," beber Sri yang juga keturunan ketujuh Raden Abbas dari Kerajaan Mataram.

"Ditemukan abad ke 16, tapi setelah dua abad tidak terurus, pada tahun 1821

Area Saung Ranggong di kelilingi pagar berwarna kuning, untuk masuk ke dalamnya harus menaiki tujuh buah anak tangga di pintu utamanya. Di dalam Saung Ranggon itu terdapat ruangan seluas 1 X 2 meter yang ditutup pakai tirai atau hordeng. Terlihat ada sebuah foto Nyi Roro Kidul dan Presiden Soekarno dalam bingkai di dalam ruangan yang minim pencahayaan tersebut. Di sekeliling tiap jendala juga ditutupi hordeng.

Sementara di depan Saung Ranggon terdapat sebuah rumah, yang menjadi tempat tinggal sang juru kunci atau penjaga berserta keluarganya. Di area itu juga terdapat sebuah sumur yang memiliki usia sama dengan saung. Bukan hanya itu terdapat pula beberapa peninggalan senjata seperti keris dan golok di dalam saung.

Sumber: wartakota.tribunnews.com

Bekasitizen Magz

17

Jalan-Jalan ke Bekasi, Wajib Kunjungi Hutan Bambu yang Lagi Hits DI timur Jakarta, tepatnya di Kota Bekasi, ada sebuah objek wisata baru bagi masyarakat pinggiran Ibu Kota Jakarta. Tempat itu bernama Hutan Bambu yang terletak di pinggir Kali Bekasi RT 4 RW 26, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang sejak tahun lalu telah berdiri. Hutan Bambu memiliki berbagai fasilitas, mulai saung-saung yang cocok dijadikan tempat berkumpul dengan teman atau keluarga dan berbagai spot yang bagus untuk berfoto.

Ada Dermaga Cinta yang terbuat dari bambu, juga menjadi spot menarik pengunjung untuk datang berfoto mengabadikan kedatangan mereka ke Hutan Bambu tersebut. Bahkan, di Dermaga Cinta itu dicat dengan warna-warni, di tengahnya ada bambu berbentuk hati yang cocok dijadikan spot foto kekinian bagi anak muda.

Para pengunjung wisata Hutan Bambu ini bisa menikmati sarana perahu untuk menjelajahi Kali Bekasi dengan hanya membayar Rp10.000. Ada juga rumah pohon, taman, dan kandang burung Jalak Nias menambah asri dan keteduhan Hutan Bambu.

Lapar berkeliling, pengunjung bisa menikmati jajanan seperti ketoprak, soto, gado-gado, maupun camilan lainnya yang telah disiapkan. Apalagi, di Hutan Bambu

18

ini juga dilengkapi fasilitas wi-fi gratis, toilet, dan musala.

Untuk bertandang ke sana sangat mudah. Karena, lokasinya berada di tengah Kota Bekasi. Warga bisa datang melalui Jalan Chairil Anwar samping Giant Bekasi kemudian masuk ke Jalan Letjen Sarbini, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, setelah itu lanjut menaiki perahu eretan yang telah disiapkan.

Jika tidak ingin menaiki perahu eretan, bisa melewati Jalan RA Kartini kemudian belok di Gang Ranun 1 atau 2 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur sehingga sangat mudah untuk mendatangi Hutan Bambu ini. Apalagi keberadaan Hutan Bambu menjadi hits setelah pemerintah segera mengelolanya dengan baik.

Salah satu pengunjung, Mikael Niman, 29, mengetahui keberadaan wisata Hutan Bambu dari media sosial. Lantas, dia bersama temantemannya datang, walaupun jarak tempuh dari rumahnya di Pondok Gede lumayan jauh.

Saya tahu dari Instagram. Ternyata, kawasannya bagus dan sejuk. Enak juga buat nongkrong dan berfoto-foto, katanya.

Agung Fakhurudin, 25, mengungkapkan sudah mengetahui sejak lama keberadaan Hutan Bambu ini. Namun, untuk saat ini kondisinya jauh lebih baik dan ada spot foto Dermaga Cinta.

Bekasitizen Magz

sumber: bloganugerahku.blogspot. com

Apalagi, tempat wisata Hutan Bambu terbilang cukup asri dan menarik menjadi lokasi kumpul keluarga ataupun tempat nongkrong anak muda. Namun, masih banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan dari segi fasilitas seperti akses jalan maupun spot foto Dermaga Cinta yang menjadi andalan lokasi wisata itu.

Banyaknya warga yang datang membuat lokasi itu terasa sesak. Karena, kawasan wisata yang hanya memiliki luas 8.000 meter itu belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan.

menjadi kawasan wisata baru. Pasalnya, masyarakat Bekasi sangat membutuhkan lokasi seperti ini.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku optimistis Hutan Bambu bisa menjadi daya tarik wisata bagi warganya bahkan luar Kota Bekasi. Kita optimistis kawasan ini bisa menjadi wisata air bagi warga Kota Bekasi. Kita akan lakukan langkah-langkah untuk pengembangannya agar lebih bagus, katanya.

Sumber: lifestyle.okezone.com

Saat ini, kata dia, pihaknya juga perlu mengatur agar pengunjung bisa secara bergantian berfoto di dermaga berbentuk hati itu. Karena tidak terlalu luas dan kekuatan dermaga itu terbatas sehingga kita harus mengatur agar tidak terlalu banyak pengunjung yang berada di dermaga. Jam operasional wisata Hutan Bambu dibuka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Melihat potensi daya tarik yang tinggi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berkomitmen menjadikan Hutan Bambu

Bekasitizen Magz

sumber: pojoksatu.id

19

sumber: checkinjakarta.id

Wisata Bahari ke Pantai Mekar Muara Gembong

20

Bekasitizen Magz

Letak Kabupaten Bekasi yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa membuat daerah tersebut memiliki beberapa objek wisata bahari. Salah pantai yang rekomendatif untuk dikunjungi adalah Pantai Mekar Muara Gembong.

Sesuai namanya, pantai yang ada di pesisir utara Pulau Jawa tersebut terletak di Kecamatan Muara Gembong, tepatnya di Desa Pantai Mekar. Pantai ini memang belum dikekola secara profesional sebagai objek wisata. Meski demikian, kawasan tepi laut tersebut menawarkan banyak pemandangan indah yang memanjakan mata.

Pantai Mekar memiliki panorama yang berbeda dibanding pantai lain. Jika umumnya pantai wisata memiliki garis pantai lurus atau cekung, objek wisata di Desa pantai Mekar ini justru berbentuk cembung. Airnya juga cukup jernih. Selain panorama laut, pengunjung dapat menyaksikan muara Sungai Gembong yang merupakan anak sungai Citarum.

Sebagian besar penduduk yang tinggal di Desa Pantai Mekar adalah nelayan.

Anda dapat menyewa perahu mereka untuk berkeliling pantai. Para nelayan juga bersedia mengantarkan pengunjung yang ingin mengamati ekosistem mangrove

sumber: ersapedahan.wordpress.com

Bekasitizen Magz

sambil menyusuri sungai. Anda juga juga dapat mengamati aktivitas para pencari ikan dengan mengunjungi desa nelayan.

Daya tarik lain yang terdapat di pantai itu adalah villa joglo. Villa joglo merupakan gazebo yang ditempatkan di tengah laut. Bangunan tersebut terbuat dari kayu, bambu, dan daun sebagai atap. Tempat itu merupakan titik yang cocok untuk memancing. Pengunjung juga kerap menggunakan gazebo sebagai tempat piknik atau pertemuan.

Bila ingin berwisata ke Pantai Mekar Muara Gembong, disarankan Anda menggunakan kendaraan pribadi. Dari Jakarta silakan ambil rute menuju Jalan Akses Marunda. Ikuti jalan tersebut hingga sampai Jalan Pasar Muara. Selanjutnya masuk ke Jalan Suka Tenang, Jalan Takwienul Ummah, Jalan Sindang Jaya, Jalan Pulo Renggas, hingga akhirnya sampai Jalan Raya Muara Gembong. Dari sana Anda tinggal melanjutkan perjalanan melalui jalan beton untuk menuju pantai.

Usai mengunjungi Pantai Mekar Muara Gembong, Anda dapat singgah ke Pantai Muara Gembong atau Pantai Muara Beting yang terlatak tidak jauh dari pantai di pesisir utara Kabupaten Bekasi itu.

Sumber: panduanwisata.id

21

Pantai Muara Beting Keindahan di Pantai Sunyi Jawa Barat Siapa sangka dibalik hiruk-pikuk kota Bekasi, Anda tetap bisa menikmati sebuah kawasan wisata pantai yang masih terdapat di area Kota Bekasi agak kepinggir. Namanya Pantai Muara Beting yang memiliki pemandangan menawan. Pantai Muara Beting ini bisa dibilang merupakan salah satu tempat wisata pantai di Bekasi yang banyak memikat hati wisatawan, terletak di Desa Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Pantai Bahagia, Bekasi, Jawa Barat.

Suasana Pantai Muara Beting ini masih sangat sunyi dan sepi. Pantai Muara Beting memiliki pasir yang kecoklatan dan halus. Banyak terdapat kerang-kerang putih di pesisir pantainya. Airnya di sepanjang pantai tidaklah jernih dan biru, namun airnya berwarna kecoklatan, namun jika Anda mencoba menaiki perahu hingga sampai di tengah lautnya, Anda akan melihat air lautnya yang biru. Terlihat perbedaan warna air laut antara di pesisir pantainya dan ditengah lautnya.

Pantai Muara Beting memiliki suasana udara laut yang segar juga pemandangan sekitar yang menenangkan. Anda juga bisa menyusuri kawasan hutan mangrove yang berada tak jauh dari bibir pantai.

Total luasnya kira-kira sekitar 70 hektar.

Di daerah pantai ini, tanaman mangrove tumbuh dengan suburnya. Ada juga rant-

22

ing-ranting pepohonan yang sudah cukup tua, mati, namun hal itu menambah keindahan pada pantai tersebut.

Selain hutan bakau, kawasan Pantai Muara Beting juga sering ditemukan burung-burung yang bermigrasi dari laut china selatan dan Laut Pasifik, dimana lokasi tersebut setiap tahun arus badai taifun/angin dari arah Pasifik ke China Selatan pada bulan September sampai bulan Februari sehingga terjadi kosentrasi burung migrasi ditempat ini. Selain burung terdapat juga lutung hitam yang sudah langka. Dan karena hutan bakau di Bekasi ini dilindungi, Anda tidak boleh melakukan aktifitas berburu, atau kegiatan menangkap binatang apapun yang tinggal di hutan bakau.

Untuk fasilitas yang ada di Pantai Muara Beting Bekasi ini mungkin masih belum lengkap. Mengingat kawasan wisata Pantai Muara Beting ini sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Namun untuk fasiltas dasar seperti lahan pakir, toilet, dan juga kamar ganti di lokasi Pantai Muara Beting ini sudah ada. Untuk menuju ke lokasi pantai, butuh waktu kurang lebih 2 jam dengan jarak tempuh 48 km jika anda memulai perjalanan dari Kota Bekasi.

Sumber: ksmtour.com 

Bekasitizen Magz

sumber: edochampoex.wordpress.com

Bekasitizen Magz

23

Alun-alun dan Hutan Kota, Taman Kota Bekasi yang Ramah sumber: pixcove.com

Warga Bekasi kini tak perlu jauh-jauh untuk bisa menikmati pemandangan hijau nan asri, sebab dua taman kota Bekasi kini telah hadir sebagai tempat rekreasi dan olahraga favorit bagi warga Bekasi.

Ya, dua taman kota Bekasi tersebut adalah alun-alun kota Bekasi dan Hutan Kota Bina Bangsa.

1. Alun-alun, Taman Kota Bekasi yang Murah Meriah Selain sebagai pusat kegiatan, pembangunan Alun-alun Bekasi juga diperuntukkan sebagai paru-paru kota. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

24

Indonesia No. 63 Tahun 2002 tentang hutan kota. Karena dalam prakteknya, hutan kota memang penting untuk menjaga kebersihan udara, mencegah banjir, tempat tinggal satwa, dan menjaga ketersediaan air tanah.

Alun-alun Kota Bekasi diresmikan pada tanggal 2 Desember 2012 secara langsung oleh Bapak Rahmat Effendi, yang waktu itu menjabat sebagai wakil walikota Bekasi.

Di taman kota Bekasi ini terdapat setidaknya 300 batang lebih pohon yang pastinya membuat kota Bekasi tampak

Bekasitizen Magz

asri. Nggak kelewatan, di taman kota Bekasi tersebut juga disediakan fasilitas Wi-Fi, lampu taman, bangku taman, WC umum, taman bacaan anak, serta banyak sarana dan prasarana lain. Dengan luas area mencapai dua hektar, tentu menjadikan alun-alun Bekasi cukup luas dan nyaman sebagai tujuan rekreasi keluarga.

Oh iya, buat yang mau lari-lari pagi, di sini juga disediakan jogging track loh!

Nih guys, kalau kamu punya komunitas dan bosan dengan tempat gathering yang itu-itu terus, nggak ada salahnya loh untuk mencoba gathering di sini. Di antaranya komunitas fotografi, musik indie, orkestra, dan komunitas motor.

Kompleks taman alun-alun Bekasi cukup lengkap kok. Ada banyak bangku taman yang tersebar di berbagai penjuru, serta terdapat sebuah pendopo di tengah-tengah taman. Selain itu, ada juga kolam ikannya loh.

Hutan Kota Bina Bangsa Bekasi Hutan Kota Bina Bangsa secara resmi dibuka pada tahun 2012 silam. Peresmiannya sendiri dilakukan oleh Bapak Walikota Bekasi. Dengan luas sekitar tiga hektar, Hutan Kota Bina Bangsa menjadi taman kota Bekasi yang terbesar di antara taman-taman lain.

Hutan kota yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 2 ini juga sudah dilengkapi oleh fasilitas publik, seperti toilet, lampu taman, jogging track, tempat bermain anak, bahkan musolla yang rutin mengadakan kajian setelah maghrib.

Hutan kota yang sekaligus menjadi bumi perkemahan ini memiliki total jumlah pohon mencapai lebih dari tujuh ribu batang. Di antaranya ada pohon mahoni, ketapang, asam, kecapi, akasia, dan pohon sengon. Seluruh pohon yang ada di

Bekasitizen Magz

sumber: venividivici inline skate club

sini tercatat rapi dan ditampilkan di salah satu sudut hutan.

Meski pada tahun 2016 Kota Bekasi gagal raih Adipura, setidaknya keberadaan dua taman kota Bekasi tersebut telah menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap kehijauan dan keasrian kota Bekasi.

Semua fasilitas yang telah disediakan oleh Pemkot Bekasi tersebut dapat dinikmati dan dimanfaatkan dengan bijak oleh warga. Sehingga harapannya, seluruh warga Bekasi dapat menjaga kebersihan tidak hanya di kawasan hutan kota tersebut, tetapi juga di seluruh tempat di Bekasi.

25

Kawung Tilu, Tempat Wisata Murah Meriah di Cikarang - Di tengah hiruk-pikuk industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ada wisata alam Kawung Tilu Bojong Rangkas.

Tempat wisata ini murah meriah.

Kawung Tilu Bojong Rangkas terletak di Kampung Ciranggon, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Wisata alam ini merupakan taman wisata terbaru di Cikarang yang dikelola oleh para pemuda Cibeet.

Destinasi wisata taman ini dibuka 17 November 2017 dan diresmikan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Wisata alam tersebut saat ini lebih dikenal dengan sebutan wisata alam adventure.

Selama ini di Cikarang tidak ada tempat rekreasi. Dengan kehadiran Kawung Tilu Bojong Rangkas ini diharapkan menjadi destinasi wisata baru. Sudah pastinya warga akan mencari objek wisata terdekat dibandingkan wisata yang jauh.

Tokoh Masyarakat Cikarang Timur, Gunawan, mengatakan, untuk datang ke Kawung Tilu Bojong Rangkas ini sangat mudah. Sebab, wisata alam ini berada di perbatasan antara Cikarang dan Karawang.

"Lokasinya sangat strategis, walaupun di sekitarnya dikelilingi oleh kawasan Industri, tapi suasananya masih alami," kata pemilik wisata alam ini.

Menurutnya, untuk datang ke wisata petualang ini sangat mudah. Warga yang dari arah Sentra Grosir Cikarang (SGC) bisa mengambil arah ke Renggas Bandung Asem. Jika dari Tanjung Pura Karawang hanya membutuhkan waktu 15

26

menit dan melalui Pasar Bojong menuju Kampung Ciranggon Cipayung, Cikarang Timur.

Gunawan mengaku, saat ini wahana dan fasilitas belum memadai. Namun, dengan ukuran wisata baru, itu sudah lumayan. Apalagi wisata itu berdiri tanpa campur baur dari pemerintah. Wahana yang bisa Anda nikmati saat ini adalah taman wisata dengan pohon pinus yang berjajar rapi.

Anda pun bisa berswafoto di atas perahu dengan landscape Sungai Cibeet. Anda juga bisa berkeliling di kawasan wisata Bojong ini dengan menyewa ATV. Sehingga, wisata ini disuguhkan bagi masyarakat yang ingin berwisata murah meriah dengan keluarganya.

Selain konsep petualangan, wisata alam Kawung Tilu Bojong Rangkas juga menyajikan acara pentas seni budaya lokal seperti pentas seni degung, seni jaipong, topeng banjet, calung, wayang golek, hingga suguhan konser dangdut.

Wisata ini dibuka mulai mulai pukul 10.0024.00 WIB setiap harinya. Anda hanya perlu mengeluarkan uang Rp10.000.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supri Atmadja, mengatakan, Kawung Tilu Bojong Rangkas merupakan alternatif destinasi wisata bagi warga di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, kehadiran wisata alam baru ini mampu menyedot wisatawan yang hadir untuk menjajalnya. "Harapan saya bisa memajukan perekonomian warga," katanya.

Sumber: sindonews.com 

Bekasitizen Magz

Bekasitizen Magz

27

sumber: edaksibekasi.com

28

Bekasitizen Magz

Menikmati Mangrove di Sungai Jingkem Menikmati panorama kawasan konservasi hutan mangrove sambil mengayuh sepeda air di atas Sungai Jingkem menjadi pilihan alternatif warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Apalagi objek wisata baru itu tengah digandrungi pengunjung.

Seorang pengunjung, Dimas Adyatama Wicaksono asal Serang Baru mengagumi objek wisata yang berlokasi di Kampung Sembilangan RT 01/09 Desa Samuderajaya, Kecamatan Tarumajaya itu.

"Paling enak naik wahana sepeda air sambil menikmati indahnya mangrove dan sejuknya udara yang kita hirup," kata Dimas, Sabtu (29/6).

Bersama keluarga besarnya, Dimas awalnya merasa penasaran adanya tempat wisata baru yang menurut informasi di sejumlah media sosial layak untuk dikunjungi. "Makanya saya ingin buktikan, saya ajak keluarga besar ke sini dan ternyata tidak mengecewakan. Pas banget untuk mengisi liburan hari ini," katanya.

Wahana sepeda air merupakan satu dari sekian wahana objek wisata Sungai Jingkem yang dikelola Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL) beranggotakan kelompok pemuda setempat.

Ketua FPPL, Ahmad Sahili mengatakan wahana sepeda air diproduksi sendiri pihaknya dengan tujuan menarik minat wisatawan. Agar tidak tenggelam, sepeda ditopang dua pelampung yang terbuat dari tiga batang pipa paralon..

Selain sepeda air, pengunjung juga bisa menikmati wahana lainnya di Sungai Jingkem yakni ayunan yang dibuat dari alat tangkap ikan atau udang yang diberi nama ayunan sleko. Lalu ada rainbow track, menara kasih dan dermaga hati yang bisa digunakan untuk berselfie.

Bekasitizen Magz

sumber: sungejingkemsembilangan

Sahili mengatakan, sejak dibuka pada 6 Mei 2019 lalu Sungai Jingkem yang dijadikan sebagai taman konservasi mangrove telah dikunjungi kurang lebih 5.000 pengunjung.

"Mereka datang dari berbagai daerah dan mayoritas memang dari Jakarta," ucapnya.

Akses menuju Sungai Jingkem dapat ditempuh melalui jalur laut dan darat. Jalur laut wisatawan bisa mulai dari Jembatan Cinta sedangkan jalur darat, wisatawan bisa melalui akses Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan, tepatnya di Jalan Pertamina Kampung Buni Baru. "Untuk oleh-oleh dari Sungai Jingkem, pengunjung bisa memperoleh manisan rumput laut yang menjadi produk lokal penduduk Kampung Sembilangan," kata Sahili.

Sumber: Republika.co.id 

29

Kue Jalabia, Jajanan yang Melegendaris Jalabria atau biasa juga disebut jalabia adalah salah satu jenis kue basah yang dibuat dari tepung ketan yang diberi gula lalu digoreng. Kue tradisional Jalabia memiliki bentuk yang mirip dengan kue cincin atau donat. Meski serupa, namun kue legendaris ini memiliki resep khas yang membuatnya berbeda dengan jajanan kue basah lainnya.

Jajanan ini adalah makanan tradisional khas Sunda atau Jawa Barat. Kue ini berbentuk seperti donat yang bolong ditengahnya. Jalabria memiliki rasa manis yang pekat karena seluruh permukaannya dilumuri gula merah yang dibiarkan mengering seperti kue gemblong.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jajanan ini adalah di antaranya tepung ketan hitam, kelapa parut, garam, air dan gula merah. Kemudian dicampurkan ke dalam gula yang sudah dilelehkan,

30

sehingga akan tercipta rasa yang gurih dan manis. Biasanya kue jalabiya ini dihidangkan pada saat acara besar, seperti hajatan, dan sebagainya.

Kue ini dapat anda temui di jalanan sekitar Ibukota dan Bekasi, salah satu pedagang kue Jalabia mengatakan bahwa kue basah ini hampir mirip seperti kue gemblong. Yakni sama-sama terbuat dari ketan hitam yang disertai dengan gula merah.

"Bedanya kalau ini gulanya didalam, kalau gemblong gulanya diluar," kata pedagang Jalabia kepada TribunJakarta.com.

Meski kue ini merupakan salah satu kue legendaris yang sangat enak, namun nampaknya tak banyak masyarakat yang mengenali jenis kue basah satu ini.

Menurut mereka, sama-sama asing dengan nama kue Jalabia tersebut.

Bekasitizen Magz

sumber: akarta.tribunnews.com

Bekasitizen Magz

31

Kelezatan Lelehan Gula Merah di atas Kue Rangi Lelehan gula merah yang manis ditambah gurihnya kue yang terbuat dari tepung beras, menambah kenikmatan kue ini. Nah apalagi kalo bukan kue rangi. Kue rangi, atau juga disebut sagu rangi, adalah salah satu kue tradisional Betawi.

Bahan utama untuk membuat kue rangi antara lain yakni kelapa tua, tepung kanji atau tapioka, serta sedikit garam dan air.

Adonan bahan kue ini tidak dapat bertahan lama karena mudah basi, sehingga harus dihabiskan dalam waktu satu hari.

Ciri khas dari kue rangi adalah cara memasaknya, yaitu dengan dibakar menggunakan kayu bakar. Tapi sayangnya, di Jakarta kini sudah jarang sekali yang menjual kuliner yang satu ini. Tapi jangan khawatir, bagi kamu yang penasaran mencicipi kuliner ini, kudapan gurih satu ini masih ada di Bekasi dan Perkampungan Budaya Betawi Kue ini terbuat dari campuran tepung kanji (orang Betawi biasa menyebutnya tepung sagu) dengan kelapa parut yang dipanggang dengan cetakan khusus di atas tungku kecil. Kue rangi disajikan dengan lelehan gula merah yang dikentalkan dengan sedikit tepung kanji. Agar berbau harum dan menggugah selera, gula cair kental ini adakalanya dicampuri dengan potongan nangka, nanas atau durian. Kue rangi meiliki rasa yang gurih dan beraroma wangi karena dimasak dengan cara dipanggang menggunakan bahan bakar kayu.

Cetakan kue rangi mirip dengan cetakan kue pancong atau bandros tetapi ukurannya lebih kecil. Beberapa pedagang kecil membuat kue rangi tanpa menggunakan cetakan kue, jadi hanya dikecilkan dan ditipiskan ukurannya.

Kue ini di bandrol dengan harga Rp. 5.000 satu porsinya jadi ngak nguras kantong kalian kok.

32

Bekasitizen Magz

sumber: indonesiancullinary.tumblr.com

Bekasitizen Magz

33

sumber: syahrulramdhan.500px.com

Bekasi merupakan salah satu kota di mana pengaruh budaya Betawinya yang masih kental. Bekasi sudah menjadi lokasi yang ditinggali oleh orang-orang suku Betawi sejak jaman kolonial Belanda. Inilah mengapa budaya Betawi dan kuliner khas Betawi masih kental di Bekasi. Salah satu makanan dengan pengaruh budaya Betawi yang masih sering ditemukan di Bekasi adalah dodol Betawi.

Kalau selama ini kota yang terkenal dengan dodol-nya adalah Garut, nih kamu harus nyobain dodol khas Betawi yang ada di Bekasi. Dodol Betawi memiliki rasa legit dan enak. Biasanya, dodol yang dibuat dari ketan ini memiliki rasa

34

ketan biasa atau rasa ketan durian. Dodol Betawi gampang ditemukan di sekitar Bekasi, terutama menjelang hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Selain warga Betawi, dodol betawi juga dibuat oleh komunitas Tionghoa Dodol Betawi adalah makanan yang bercita rasa tinggi, sebab tak sembarang orang bisa membuatnya. Dibutuhkan keahlian khusus dan kesabaran ekstra tinggi, mengingat pembuatan dodol ini memakan waktu yang sangat lama. Rasa dodol Betawi sangat enak dan legit, serta beraroma durian.

Dodol betawi berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa rasa yang lebih

Bekasitizen Magz

Proses Lama di balik Kelegitan Dodol Betawi

sedikit daripada dodol dari daerah lain.

Rasa dodol betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam dan durian. Proses pembuatan dodol betawi sangat rumit.

Bahan baku pembuatan yang terdiri dari ketan, gula merah, gula pasir dan santan harus dimasak di atas tungku dengan kayu bakar kayu selama 8 jam.

Pertama-tama menyiapkan bahan-bahan, memarut kelapa yang sudah dikupas oleh pria untuk mendapatkan santan, menumbuk beras ketan untuk

Bekasitizen Magz

membuat tepung kemudian menuangkan semua campuran bahan ke atas kawa (penggorengan besar). Ketika dodol mulai kental, barulah digantikan oleh pria (tukang ngaduk). Proses mengaduk (ngaduk) membutuhkan waktu yang lama, antara 8-12 jam tanpa henti dengan menggunakan pengaduk (gelo).

35

sumber: forveggy.com

36

Bekasitizen Magz

Cita Rasa Wajik Ketan Hitam Khas Bekasi Salah satu oleh oleh khas Bekasi yang paling mudah untuk Anda temui di Kota Bekasi yakni wajik ketan hitam. Ya, wajik yang memiliki rasa yang manis dan tekstur kenyal ini cocok untuk Anda jadikan oleh oleh karena tingkat keawetan wajik ini sangatlah tinggi dan harganya juga tidak begitu mahal.

Camilan khas Bekasi ini terbuat dari bahan baku ketan hitam, yang diberi tambahan rempah. Cita rasa yang dimiliki oleh Wajik Ketan hitam ini adalah manis dan legit, sehingga memberikan rasa nagih setiap kali menyantapnya.

Harga yang ditawarkan untuk satu kotak Wajik Ketan Hitam cukup ramah dikantong, dan sering dijadikan hidangan ketika berkumpul dengan keluarga besar.

liki kekhasan masing-masing. Tak terkecuali Bekasi, di sini wajik menjadi simbol perekat tali silaturahmi. Camilan kue basah ini, dibuat dari campuran beras ketan, gula merah, dan santan. Cara pembuatan wajik ketan adalah dengan cara dikukus sehingga teksturnya juga menjadi empuk.

Cita rasa dari wajik ketan hitam adalah manis. Karena teksturnya cukup “berisi�, wajik ketan hitam pun bisa mengenyangkan sehingga cocok dijadikan camilan pengganjal sebelum makan siang. Wajik ketan hitam ini biasanya dihargai kurang lebih Rp30.000 per bungkus. Tergiur untuk mencobanya? Langsung beli saja. Nah, jika Anda minat untuk membeli makanan khas dari kota Bekasi ini, Anda bisa langsung membelinya di pusat oleh oleh di Kota Bekasi karena banyak yang sudah menjual makanan khas ini.

Wajik biasanya terbuat dari olahan beras ketan, dan setiap daerah memi-

Bekasitizen Magz

37

sumber: mamikos.com

Cemilan Renyah dan Manis Khas Cikarang Salah satu oleh-oleh khas Bekasi yang paling terkenal adalah kue duit. Meskipun bernama duit namun kue ini bukan berarti terbuat dari kepingan duit. Kue unik ini diberi nama kue duit karena bentuknya yang memang menyerupai kepingan uang logam atau koin.

Kue duit memiliki tekstur yang renyah dan rasa manis. Kue ini akan semakin gurih jika digoreng semakin kering.

Kue Duit merupakan makanan khas Cikarang yang sangat pupuler dan banyak digemari oleh masyarakat setempat ataupun wisatawan lokal.

Di toko oleh-oleh sekitar daerah Bekasi, kue duit mudah ditemukan dalam bentuk kemasan-kemasan kecil maupun yang kiloan. Untuk mendapatkan kue duit anda dapat membelinya di toko-toko makanan khas yang ada di Cikarang. Kue Duit bisa didapatkan dengan harga Rp15.000/pack.

Kue duit berbahan dasar tepung, gula, dan telur. Adonan tepung dibentuk bulatan tipis seperti uang logam kemudian digoreng bersama dengan minyak panas.

38

Sebelum anda menyantap kue ini, sebaiknya sediakan teh hangat terlebih dahulu, karena kue ini lebih nikmat apabila ditemani dengan secangkir teh.

Bekasitizen Magz

Kelezatan Ikan Gabus Pucung, ditemani Nasi Putih sumber: destistvchef.com

Menu khas Betawi ini memang legendaris. Ikan gabus yang gurih dan lembut dagingnya disiram kuah hitam kental pekat. Beraroma kluwek kuat dengan aneka rempah tambahan. Rasanya gurih-gurih pedas dengan semburat asam. Tentu saja jodohnya adalah nasi putih hangat. Aduh enaknye!

Letaknya berdekatan dengan kompleks restoran dan swalayan besar. Rumah makan ini tampilannya biasa dan cenderung sederhana, kontras dengan restoran-restoran franchise di sekitarnya. Tidak ada dekorasi unik ataupun kinclong. Di tempatnya yang luas, Anda bisa menikmati makanan di meja kayu panjang ataupun lesehan di bagian luar. Khas gaya rumah orang Betawi.

Bekasitizen Magz

Jangan kaget jika Anda akan dilayani oleh pria-pria yang tampak sangar.

Seluruh pelayannya memang lelaki berbadan tegap yang sigap memberikan kertas menu. Pelayan lainnya juga langsung menghampiri dengan membawa lalapan rebus, sambal kacang, juga gorengan tahu, tempe dan bakwan udang.

Pesanan sayur gabus pucung (Rp. 25.000) kami datang. Mangkuk ayam jago putihnya berisi kuah kental harum dengan ikan gabus di dalamnya. Di atasnya diberi taburan daun bawang dan ada irisan cabe rawit di dalam. Di sini pengunjung bisa memilih bagian kepala, tengah, ekor, ataupun telur ikan gabus. Bagian tengah yang saya pesan berisi daging ikan tebal yang warnanya coklat gelap.

Dagingnya dengan mudah diambil menggunakan sendok. Wuih, putih mulus, tebal dan rasanya lembut. Rasanya gurih enak dan masih menyisakan cita rasa manis khas ikan air tawar segar. Disuap bersama kuahnya yang pekat, plus nasi putih hangat. Aroma kunyit, daun salam, kencur dan kemiri begitu sedap mengelus hidung. Benar-benar meresap sempurna dan nikmat!

39

Bandeng Rorod, OlahanBandeng Tanpa Duri

40

sumber: olehoelhkhasbekasi.facebook.com

Bekasitizen Magz

Mungkin bagi sebagian orang, banyak yang belum tahu jika kota Bekasi punya khas olahan dari Ikan yang sangat lezat dan makanan ini juga kerap kali dijadikan oleh-oleh khas dari kota Bekasi. Nah mungkin para warga Bekasi pernah menyantap olahan ikan satu ini, Bandeng Rorod namanya.

Namun, di Kota Bekasi, bandeng itu nikmat untuk disantap dan menjadi salah satu oleholeh khas Bekasi. Oleh Afif Ridwan, bandeng dijadikan sebagai peluang bisnis. Berbekal resep andalan ibu, Afif kini getol memproduksi olahan ikan bandeng yang diklaim bebas duri sehingga aman dikonsumsi mereka yang sebelumnya enggan memakan bandeng.

Olahan tersebut berupa sajian bandeng isi yang diberi merek Bandeng Rorod. Karena, proses pembuatannya dilakukan dengan memisahkan tulang dari daging ikan. Tulang utama dipisahkan dengan cara ditarik, kalau bahasa Bekasinya dirorod. Dari situ ide menggunakan nama bandeng rorod mulai muncul.

Produksi bandeng rorod dimulai dengan membersihkan isi perut dan memisahkan daging ikan dari tulangnya. Setelah tulang utama ditarik, daging bandeng dikerok hingga tinggal tersisa badan ikan yang terbalut kulit. Dengan menggunakan mesin khusus, duri-duri kecil pada daging bandeng bisa dipisahkan.

Sebelumnya, proses pemisahan duri dan tulang dilakukan manual. Kini, tinggal penarikan tulang utama yang masih harus dilakukan manual karena memang agak sulit. Daging bandeng yang telah terpisah dari durinya itu kemudian dicampur dengan bumbu halus berbahan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai, kemiri, garam, gula, dan lainnya. Setelah tercampur rata, adonan dimasukkan kembali ke dalam kulit bandeng untuk kemudian dikukus. Jika ingin dinikmati, bandeng rorod dikemas dengan cara divakum atau bisa dikukus ulang, dibakar, atau digoreng.

Supaya lebih nikmat, nikmati bandeng dengan cocolan sambal yang dikemas sebagai pelengkap sajian kuliner yang satu ini.

Bekasitizen Magz

41

TERIMA KASIH.

04/04/20

C 2020 Cara terbaik mengukur sebuah perjalanan adalah teman, bukan jarak. – Tim Cahill

Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan