Architecture Portofolio (2024)

Page 1


behance.net/raissaamanda2

+62 858 248 039 12 linkedin.com/in/raissaamanda
 issuu.com/raissaamd EDUCATION

RAISSA AMANDA NUR AMA INA raissaamanda.na@gmail.com Batang, Jawa Tengah

- 2024 Universitas Diponegoro (Department Architecture - Fresh Graduate with G A 3.85)

INTERNS H IP

Pusat Konservasi Orangutan Kalimantan dengan Pendekatan

Behavior di Taman Nasional

ung Puting

2023

PT Tata Mulia Nusantara Indah - Uptown Mall BSB Semarang

Architecture Engineering Assistant

Working on monitoring architectural design on-sit

Creating design mockups for clients revie

Searching for suppliers of materials that align with the design idea

HMA AMOGHASIDA

Senior Staff as Secretary of Akademis dan Karya Division

Organizing a Workshop on Architectural Competition rojects Making an online exhibition of architectural design projects and These Organizing an Internal Architectural Design Competition for Final Theses Students

Committee Pekan Arsitek Jawa Tengah

Communicate and worked with staff members lecturers stakeholders for national architectural competition with the theme of multisensory design for childre

Organizing an architectural discussion forum seminar that focuses on theme Inside out Childfriendly design and architectural psychology for early childhood education featuring architect speakers whose projects are related to the theme

Communicating with external institution regarding cooperation and licensing

Staff of Quality Control Division at P KKMB Gamaharsa

roviding guidance and assessment on compliance and discipline within the campus environment

Staff of Quality Control Division at LKMMPD Winayakta

roviding materials, training, and assessment on critical thinking skills problemsolving abilities, leadership strategic planning, discipline and communication.

yembara DISCO UN DIP 2023 participant

Nominee Perancangan dan Trimatra Awards Category erancangan Arsitektur 4

2020

nscape Adobe Photoshop Microsoft Office

Nominee Perancangan dan Trimatra Awards Category Trimatra 1

MAZE HOUSE

Tahun : 2021

Tapak : Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah

Tipe : Residensial

Kebutuhan sebuah hunian rumah tinggal didasari sebagai tempat untuk beristirahat yang nyaman dari kesibukan aktivitas pekerjaan. Lokasi tapak terletak pada wilayah suburban Kota Semarang yaitu daerah Gunung Pati dengan lingkungan yang masih asri dan belum padat penduduk.

Merefleksikan dari harapan-harapan rumah idaman menurut penghuninya maka konsep yang diambil yaitu memanfaatkan pendekatan eco design dengan menggunakan gaya bangunan modern tropis, yaitu pendekatan terhadap lingkungan alam maupun iklim sekitar tapak, baik secara visual, pendengaran, dan perasaan dalam berbagai aspek penyusunan seperti program ruang, bentuk bangunan dan gaya bangunan. Alam dan lingkungan diyakini dapat memberikan efek tenang, rileks dan menyegarkan bagi fisik maupun psikologis manusia. Interaksi dengan alam juga dapat membantu mengembangkan pola hidup yang lebih sehat.

Kontur lahan semakin menurun dari jalan, tiap penurunana kontur tingginya mencapai 1 meter.

Lokasi tapak pada wilayah suburban dataran tinggi dengan tanah yang berkontur . Kontur menurun dengan titik tertinggi pada jalan lingkungan. Tapak berorientasi ke arah barat yang merupakan jalan lingkungan. Pada sekitar tapak masih sedikit bangunan. View dari tapak ke utara, selatan dan timur merupakan lahan kosong rerumputan.

Tapak terletak lumayan jauh dari akses jalan utama (jalan raya). Akses menuju jalan raya Cangkiran-Gunung Pati sekitar ± 1,7 km. Pada sepanjang jalan utama (jalan raya) sudah lengkap dengan berbagai fasilitas publik seperti pasar, sekolah, kantor kelurahan, puskesmas dan SPBU.

h Karyawan swasta

CONCEPT STRATEGY

u ibu rumah tangga

Orientasi tapak terhadap jalan tepat pada arah Barat. Sedangkan bagian tapak paling rendah menghadap arah timur.

Arah angin berhembus dari Utara ke Selatan, sedangkan saat malam hari angin berhembus kebalikannya yaitu dari Selatan ke Utara.

Pengaplikasian strategi untuk dapat menciptakan hunian yang eco design sesuai dengan kebutuhan dari pengguna diantaranya yaitu memaksimalkan tiap ruang untuk dapat memiliki penghawaan dan pencahayaan alami, hal tersebut diwujudkan dengan penggunaan massa bangunan yang linier agar kedua sisi ruangan pada bangunan dapat menikmati view ke luar. Selain itu dalam perancangan ini berusaha untuk tetap memaksimalkan site tapak yang berkontur untuk diolah agar menciptakan sirkulasi ruang yang atraktif.

Poin utama sebuah hunian rumah tinggal adalah tempat kita dapat melakukan aktivitas-aktivitas pribadi kita dengan nyaman, maka dari itu dalam hunian ini juga dimaksimalkan pembagian zoning antara ruang-ruang publik, servis, dan private yang cukup tegas dengan pembagian massa dan level bangunan untuk tiap beda zoning. Poin terakhir dalam konsep eco-design ini adalah menggunakan desain dan material bangunan yang tidak menimbulkan kontras dengan bangunan eksisting pada sekitar tapak .

BU ILDING MASSING & SITE RESPONSE

Brief dengan dua buah massa kotak linear dan

Plotting massa menyesuaikan tapak yang berkontur. Pengolahan tapak menggunakan cut and fill untuk mempermudah aksesibilitas pengguna dan

4.

CIRCULATION

Split pada massa bangunan bagian depan menyesuaikan program ruang dan agar massa bangunan tidak terlalu panjang

Push and pull menyesuaikan kebutuhan program ruang

Ruang penghubung berupa tangga pada ruang diantara massa bangunan untuk mempermudah aksesibilitas pengguna

Penggunaan atap miring sebagai respon dari iklim setempat. Selain itu sebagai respon dari fasad bangunan yang menghadap ke orientasi jalan yaitu arah barat maka dibuatlah perpanjangan teritisan

SITEPLAN

Pada interior ruang keluarga diberikan cukup banyak bukaan yang menghadap ke arah view luar untuk semakin memperkuat konsep pendekatan terhadap alam secara visual sedangkan secara auditori diberikan sentuhan air berupa kolam ikan pada area belakang TV sehingga suara gemericik air dapat bersandingan dengan ruang keluarga. Material yang digunakan untuk interior ruang keluarga adalah kombinasikan antara material kayu dan batu alam.

Interior ruang makan didominasi oelh material kayu pada furniture, kusen maupun penggunaan vinyl dengan teksture dan warna kayu. Area ruang makan langsung menghadirkan pemandangan halaman belakang, Pada antara ruang makan dan teras terdapat kisi yang dapat fleksibel untuk dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan pengguna, fungsi kisi tersebut untuk menambahkan pencahayaan dan sirkulasi dalam ruangan.

LANTAI 1
LANTAI 2

KLINIK PRATAMA

Tahun : 2022

Tapak : Kecamatan Cangkiran, Kota Semarang, Jawa Tengah

Tipe : Pelayanan Publik

Klinik merupakan suatu pusat pelayanan penunjang yang penting bagi masyarakat dalam suatu wilayah. Namun sayangnya klinik yang tersedia belum memenuhi jumlahnya pada tiap wilayah yang bersangkutan. Jumlah minimal, syarat dan letak klinik sudah diatur dalam peraturan Rancangan Tata Ruang Wilayah.

Ditampilkan dengan konsep modern dengan pendekatan Biofilik. Pemrograman desain ruang pada klinik ini mengutamakan aspek fungsionalitasnya sebagai klinik dengan pembatas - pembatasan wilayah dan kemudahan akses untuk berbagai aktivitas berdasarkan pengguna. Aspek fungsionalitasnya tersebut kemudian coba diwujudkan dengan pendekatan terhadap alam yaitu berupa hubungan psikologis antara bangunan, ruang, kegiatan dan pengguna.

BACKGROUND ISSUE

Klinik merupakan suatu pusat pelayanan penunjang yang penting bagi masyarakat dalam suatu wilayah. Namun sayangnya klinik yang tersedia belum memenuhi jumlahnya pada tiap wilayah yang bersangkutan. Jumlah minimal, syarat dan letak klinik sudah diatur dalam peraturan Rancangan Tata Ruang Wilayah. Menurut analisa data yang dilakukan di wilayah Kota Semarang Kecamatan Cangkiran merupakan kecamatan yang kebutuhannya paling mendesak untuk dibangun klinik pratama bagi masyarakat sekitar. Analisa tersebut ditinjau dari letaknya akses untuk menuju lembaga layanan kesehatan lainnya seperti puskesmas ataupun rumah sakit juga dirasa cukup jauh dari wilayah ini.

BUILDING MASSING

Bentuk dasar dua buah kubus untuk membedakan bangunan private yaitu rumah dan publik yaitu klinik pratama. Hal berikut sesuai dengan ketentuan pendirian bangunan klinik untuk tidak memperbolehkan menjadikan satu bangunan klinik dengan bangunan hunian.

Bangunan klinik dinaikkan 50 cm dari topografi asli tapak untuk menegaskan perbedaan fungsi bangunan private dan publik

Skylight membantu memasukkan cahaya alami, selain itu adanya stack effect pada courtyard

Hubungan visual secara langsung dengan adanya taman dan courtyard

Memberikan aksen secondary skin sekaligus elemen estetika pada bangunan

CONCEPT STRATEGY

Klinik umumnya hanya didesain dengan seminimalis mungkin dan terkesan seadanya saja. Aspek utama yang ditampilkan kebanyakan hanyalah pada fungsionalitasnya sebagai pusat pelayanan kesehatan.

Konsep yang coba ditampilkan disini adalah pendekatan terhadap desain bangunan Biofilik. Biofilik merupakan konsep yang membina hubungan positif antara manusia dan alam dengan arsitektur. Desain biofilik memiliki tujuan untuk menghasilkan suatu ruang yang dapat berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan hidup manusia secara fisik dan mental.

Mengintegrasikan antara hubungan manusia dengan alam melalui bangunan arsitektur dinilai cocok untuk jenis bangunan klinik. Melalui pendekatan terhadap alam maka akan tercipta ketenangan secara fisik dan mental penggunanya.

Interior ruang tunggu didominasi oleh material kayu yang dikombinasikan dengan warna abu-abu muda dan tua pada furniture. Area ruang ini langsung menghadap ke arah Timur yang terdapat taman, jadi dapat terkena cahaya matahari pagi. Pada bagian atas ruang juga terdapat void jadi sirkulasi dan pergantian udara diharapkan dapat mengalir dengan baik, karena pada tempat inilah sebenarnya rawan terhadap penyakit-penyakit yang menular. Kursi tunggu dipilih menggunakan sofa dan kursi berbusa supaya lebih nyaman.

Pada pemilihan material untuk bangunan pelayanan seperti klinik juga perlu memperhatikan material yang mudah untuk dibersihkan, mudah dalam perawatan dan tidak menyisakan residu-residu tertentu dari penggunaan material tersebut. Hal itu berkaitan pula dengan kesehatan dari karyawan maupun pasien.

Pada interior ruangan klinik juga diaplikasikan material yang senada dengan material pada ruang tunggu yaitu kombinasi material kayu lapis dan warna abu-abu. Pada ruang ini terdapat connecting door yang langsung menghubungkan dengan area private karyawan sehingga mobilisasi dokter dan karyawan tidak bersamaan dengan pasien.

Pada ruang ini juga berorientasi menghadap mini courtyard pada tengah bangunan sehingga perasaan pasien bisa lebih rileks.

Pada Area administrasi terdapat pintu yang menghubungkan area private aktivitas karyawan klinik dan area publik tempat pasien.

Interior ruang administrasi didominasi material kayu dengan warna abu muda dan putih yang menampilkan kesan modern

Area Entrance langsung menghadap taman.
Penataan tanaman yang beragam jenis dan warnanya memberikan efek visual bagi pengguna.

THE SLICE HOTEL

Tahun : 2022
Tapak : Jl. Imam Bonjol 153, Kota Semarang, Jawa Tengah
Tipe : Komersial - Hotel & Restaurant
Kota Semarang merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia, maka dari itu banyak wisatawan maupun pebisnis yang datang dan membutuhkan fasilitas penginapan. The Slice Hotel merupakan tipe City hotel bintang 4 dengan restaurant yang terletak di Kota Semarang. Pendekatan desain yang coba diterapkan yaitu konsep modern dengan bangunan yang cukup ikonik, dilihat dari massa pembagian bentuk bangunan berupa bentuk-bentuk yang tidak simetris.

Lokasi tapak yang dipilih sudah cukup strategis karena berada di pusat kota (urban) dengan akses jangkauan ke fasilitas-fasilitas publik yang mudah.

Dekat dengan Stasiun kereta api dan beberapa pusat jalur bis trans Semarang.Pada sekitar lokasi tapak terdapat banyak gedung-gedung perkantoran, dekat kawasan Tugu Muda Semarang dimana banyak sebagai destinasi wisata dan toko oleh-oleh khas

CONCEPT STRATEGY

Dibuat garis axis pada tapak, garis axis berpatokan dari lintasan matahari dimana memotong diagonal karena tapak menghadap ke arah barat daya

SITEPLAN

Desain hotel berusaha memfasilitasi guna meningkatkan kepekaan manusia. Hotel bukan hanya tempat transit sementara, namun diharapkan dapat memberikan pengalamanpengalaman baru dengan cara berinteraksi dan berkomunikasi, baik komunikasi dengan sesama manusia ataupun berkomunikasi dengan lingkungan alam disekitarnya.

Dari garis axis tersebut dibuatlah gridgrid diagonal sebagai acuan gubahan massa

Bangunan terbagi menjadi dua gubahan massa, massa yang pertama yaitu podium pada bagian depan dan tower pada bagian belakang

Interaksi dengan alam diharapkan dapat membantu merilekskan diri dan memberikan ketenangan batin dan jiwa dari aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan. Sedangkan hubungan interaksi dengan manusia sekitar membantu manusia untuk memenuhi aspek sosialitasnya dan bisa membantu membuka pandangan terhadap banyak prespektif pemikiran, selain itu sesuai dengan budaya jawa yang masyrakatnya mudah menyapa dan bercengkrama dengan manusia lain.

Adanya courtyard yang menghubungkan lantai 1 sampai 6 diharpkan dapat membantu meminimalisir penggunaan energi pada sistem sirkulasi dan pencahayaan pada massa bangunan.

Memaksimalkan lahan untuk penempatan dan penataan landscape tanaman

selatan sehingga meminimalisir terkena silau cahaya matahari

bulky memberikan kesempatan pada tiap ruangan untuk dapat bernafas .

Selain itu juga dapat memaksimalkan kesempatan mendapatkan view dan sirkulasi udara dari luar pada tiap ruangan.

Lantai 2 dipusatkan untuk menjadi open space berbagai macam kegiatan seperti gym, spa dan sauna, kolam renang, bar, dan restaurant.

lift

CONCEPT AND BUILDING MASSING

Podium dipusatkan untuk berbagai aktivitas kegiatan Umum sehingga pengunjung umum dan pengunjung yang menginap tidak saling terganggu privasinya

Lantai 2 berkonsep open space dan pusat utama kegiatan sosial yang menghubungkan antara tower dan podium.

Pada restaurant terdapat dua opsi yaitu restaurant dan bar indoor pada lantai 1 dan restaurant dan bar outdoor pada lantai 2

Terdapat area restauran outdoor yang menyajikan pemandangan halaman belakang hotel. Suasana makan yang tenang dengan interaksi langsung dengan alam memberikan efek relaksasi dan ketenangan di tengah hiruk pikuknya pekerjaan kantoran.

Pada sekeliling courtyard tiap lantai terdapat area duduk yg mengililinginnya, fungsinya sebagai sarana membangun interaksi dan berkomunikasi antar penghuni. Area itu juga bertepatan pada titik kumpul tiap lantai yaitu di depan lift utama dan area longue.

Konsep Interior yang minimalis dan modern. Perpaduan antara warna-warna alam yaitu hitam, coklat, putih, abu, dan hijau sage. Material yang dipilih juga meiliki teksture alami.

Detail selubung fasad bangunan dengan secondary skin louver. Material yang digunakan adalah Woodplank dan strukturnya menggunakan besi hollow.

POTONGAN A-A
POTONGAN B-B

PASAR KARANGAYU

Tahun : 2023

Tapak : Pasar Karang Ayu Jl. Jenderal Sudirman Kota Semarang, Jawa Tengah

Tipe : Fasilitas Umum

Perancangan revitalisasi Pasar Karangayu di Semarang. Konsep pasar ini berusaha mengembalikan hakekat pasar sebagai wadah "plataran publik" dimana dapat mengakomodasi keberagaman kegiatan publik dan aktivitas sosial masyarakat sekitar wilayah pasar tersebut. Keberagaman aktivitas yang terjadi merupakan representasi dari budaya daerah wilayah tersebut, interaksi dalam skala kecil pada ruang publik di suatu kota diharapkan dapat membentuk hubungan lebih lanjut dengan ruang - ruang publik lainnya dalam suatu kota/daerah dan menjadikannya sebuah budaya dan identitas daerah tersebut.

CONCEPT STRATEGY

Revitalisasi Pasar Karangayu sudah dicanangkan sejak 2017 namun mengalami penundaan karena masalah teknis, sehingga dijadwalkan kembali revitalisasinya paling lambat diajukan tahun 2020. Namun saat pertengahan 2020 hingga 2021 covid sedang melunjak sehingga pembangunan kembali tertunda hingga saat ini.

Konsep pasar berusaha mengembalikan hakekat pasar sebagai wadah "plataran publik" dimana dapat mengakomodasi keberagaman kegiatan publik dan aktivitas sosial masyarakat sekitar wilayah pasar tersebut.

Keberagaman aktivitas yang terjadi merupakan representasi dari budaya daerah wilayah tersebut, Pasar Sebagai Pusat Kehidupan Sosial Masyarakat

Diletakkan pada bagian belakang agar baunya tidak terlalu menyengat ke seluruh kawasan pasar

menciptakan massa bangunan yang tidak massive, sehingga dibuat 4 buah massa yang mengelilingi plaza

Pemberian ruang terbuka berupa plaza & courtyard berguna untuk pencahayaan dan penghawaan (pertukaran udara) yang efektif untuk tiap massa bangunan

Pembagian menjadi 4 massa berdasarkan pengelompokan 4 komoditas terbesar dalam pasar yaitu sayur & buah, bumbu, daging & ikan, barang kering seperti pakaian

Memberikan seatback 3 meter pada area utara tapak yang kemudian diperlebar hingga 10 m yang juga untuk dimaksimalkan fungsinya sebagai lahan parkir dan jalan masuk (ramp) ke semi basement

kedatangan pejalan kaki dari jembatan penyebrangan tempat menungu kendaraan umum pos ojek dan becak pos keamanan parkir motor ramp basement (parkir mobil, motor, loading dock) tangga menuju basement

Memberikan seatback 3 meter pada area timur tapak yang kemudian diperlebar hingga 10 m untuk dimaksimalkan fungsinya sebagai lahan parkir

Memberikan seatback sepanjang 10 m pada area depan tapak sebagai respon terhadap peraturan daerah

Peninggian tapak bangunan 70 cm untuk ventilasi pada semi basement Bangunan dibuat 4 lantai untuk memenuhi kapasitas dari pedagang dan fungsi service lainnya

Pada lantai 1 seluruh massa bangunan dibuat ruang terbuka tanpa dinding dan sekat , tujuannya sebagai ruang untuk pedagang musiman dalam pasar dan berbagai aktivitas sosial masyarakat lainnya.

Berusaha
jembatan penyebrangan

Model atap rumah kampung

dengan teritisan luar lebih diperpanjang untuk menghalau silau dari barat

Terdapat atap kaca tempered untuk memasukkan terang langit alami

Perbedaan ketinggan atap untuk memasukan dan pertukaran udara

Diberikan secondary skin motif pada fasad untuk

ruang void pada laintai genap untuk meninggikan ceiling gura sirkulasi dan pergerakan udara juga

Terdapat courtyard untuk pergerakan sirkulasi udara dalam area bangunan

Model atap tersebut dipilih karena memaksimalkan teritisan panjang dari atap tersebut untuk menghalau silau matahari pada sisi barat dan timur. Selain itu dipergunakan untuk memaksimalkan sirkulasi pergantian udara pada dalam pasar, karena yang kita ketahui salah satu masalah dalam pasar yaitu bau yang ditimbulkan karena aktivitas manusia dan komoditas dagangan pada pasar.

Sepanjang sisi atap juga dipasang kaca tempered guna memasukkan terang langit sebagai pencahayaan alami

Jembatan penghubung antar bangunan juga disediakan pada tiap lantai. Transportasi vertikal pada tiap lantai difasilitasi dengan ramp dan lift.

Pada lantai 2 dan 4 tidak semua lantai tertutup, fungsinya agar sirkulasi baik penghawaan dan pencahayaan dalam pasar dapat maksimal. Selain itu membuat bentuk pasar 4 lantai dengan banyaknya pedagang tidak nampak sumpek.

Los terbuka pada lantai 1 dan plaza ditengah bisa difungsikan saat malam hari untuk wisata kuliner, seperti membuka warung angkringan sehingga pasar sebagai ruang pusat kegiatan masyarakat untuk bersosialisasi bisa terwujud

DENAH DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI
DENAH LANTAI 3
DENAH LANTAI 4
Detail Foodcourt jajanan dan makanan lokal pada lantai 4 pasar
Tampak Samping (Timur)
TAMPAK BANGUNAN

PUSAT KONSERVASI ORANGUTAN KALIMANTAN DENGAN

PENDEKATAN ANIMAL BEHAVIOR

DI TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING

Tahun : 2024

Tapak : Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan

Tipe : Fasilitas Umum

Tujuan dari desain proyek tugas akhir ini adalah untuk membantu menemukan modul desain fasilitas kawasan pusat konservasi orangutan di habitat aslinya. Pembangunan fasilitas harus selaras memperhatikan desain perilaku dan aktivitas pengguna yaitu orangutan agar tidak menimbulkan perbedaan batasan antara habitat aslinya dan memicu hilangnya insting alami orangutan. Implementasi desain yang sesuai dengan sifat dan perilaku alamiah orangutan diharapkan dapat lebih memberikan tempat yang sesuai dan nyaman dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan Undang – Undang No.5 ahun 1990 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 7 ahun 1999 dengan lampiran yang diperbaharui berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan ehutanan No.106 ahun 2018 mengenai onservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya menerangkan bahwa orangutan termasuk satwa yang harus dilindungi keberadaannya

Secara Internasional dalam IUCN (International Union for Conservation of Nature) tiga spesies orang utan (borneo, sumatra, dan tapanuli) yang hanya dijumpai di Pulau alimantan dan Sumatra diklasifikasikan sebagai ritis

(Critically Endangered/CR ) dan dalam konvensi

Internasional Perdagangan Satwa Liar dan tumbuhan terancam punah (CI ES) memasukkan orangutan dalam daftar hewan yang tidak boleh diperdagangkan dalam bentuk apapun atau disebut Appendix I

Semakin banyaknya ancaman terhadap keberlangsungan hidup orangutan, maka perlunya sebuah solusi untuk mewadahinya seperti termpat yang nyaman bagi orangutan untuk melakukan recovery pasca konflik maupun upaya penelitian untuk membantu orangutan tetap lestari

ANCAMAN TERBESAR TERHADAP KEPUNAHAN ORANGUTAN

Lamanya waktu reproduksi

INTERNAL

Lamanya perputaran populasi hidup orangutan di habitat aslinya

Perubahan Guna Lahan (Penebangan liar, kebakaran, pembukaan lahan)

EKSTERNAL

Putusnya jalur jelajah silang pergerakan orangutan

Hilangnya hutan sumber makanan dan habitat orangutan

EKSTERNAL

Menimbulkan konflik dengan masuk ke pemukiman dan perkebunan masyarakat untuk mencari makan dan pohon tempat tinggal

Perdagangan dan pemeliharaan secara ilegal

Menurunnya populasi hidup orangutan di habitat aslinya

Gangguan fisik maupun psikologis akibat ancaman dan serangan manusia

Perubahan sifat karakter orangutan dari karakter alaminya

Sarana pengenalan dan interaksi manusia dengan orangutan untuk meningkatkan awarness tentang perlunya hidup berdampingan dan menjaga kelestarian orangutan Berdasarkan karakter Orangutan dan lingkungannya Camuflage design

Berdasarkan karakter Orangutan dan lingkungannya Camuflage design

Memberikan penanganan dan pengobatan secara fisik terhadap orangutan

Berdasarkan karakter Orangutan dan lingkungannya Camuflage design

Orangutan alimantan

Memberikan penanganan dan pengobatan secara psikologis terhadap orangutan

management conservatio Orangutan rescue and research sta

eeper Satwa eeper Sekolah Ala eeper Pulau Pra Pelepasliara eeper Pulau Buata eeper Orangutan Isolasi

(orangutan tourism)

Hilangnya insting alami orangutan untuk bertahan hidup di habitat aslinya

Edukasi terhadap seluruh kalangan masyarakat mengenai pentingnya pemeliharaan terhadap satwa dilindungi

Penelitian lebih lanjut tentang orangutan guna memahami penanganan pelestarian orangutan

Pemantauan Kesehatan

Pelatihan menstimulasikan pengembalian insting alami orangutan

Villa penginapan orangutan rimba eco lodge

Dermaga anjung Harapan

Pengelola Paka Pengelola ebersiha Pengelola Logistik

Pengelola ebutuhan Hewan ( enaga Service) enaga Medis

Dokter Hewa Staff Medis

Garis sempadan sungai 50 m

Sungai Sekonyer sebagai akses transportasi utama di wilayah N P

Area Feeding Ground anjung Harapan

Sinar matahari sepanjang waktu set

Habitat diptero

Penanganan Preventif
Penanganan Represif
Pengelola
Pengelola
Peneliti
Pengunjung Wisata
USER IDENTIFICATION
SITE ANALYSIS

Wild Orangutan Assesment Kesehatan

Karantina konflik masyaraka ditemukan saki hasil perburuan

Kandang Isolasi

Sakit secara fisik

Kemempuan untuk bertahan hidup tinggi sehingga dapat dikembalikan ke habitat aslinya

Dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya

Tidak dapat diobati (cacat)

Beresiko diserang kawanan lain dan tidak dapat bertahan hidup sendiri

Dirawat selamanya di pusat rehabilitasi

Kandang Isolasi

Sekolah Alam

Pulau Pra Pelepasliaran

Pulau Buatan

Pulau Buatan

Semi Wild Orangutan hasil peliharaan pribad sirkus

Sakit secara psikologis

Kehilangan insting alamiahnya liar - Pelatihan di pusat

sebagai hewan rehab

Pemantauan akhir tapah pelepasliaran

Beresiko lain dan hidup

diserang kawanan tidak dapat bertahan sendiri

Dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya

Dirawat selamanya di pusat rehabilitasi

Learned Behaviour

Sekolah Alam Curriculum

Level 1 Introduction L

Level 3 : Innovation

Level 4 : Advance

Diobati

Sun ai Buatan

P misahan ulau ulau d n an kawasan lain m n unakan sun ai buatan an dialirkan dari sun ai s kon r

Kawasan Diba i m njadi 3 zona dan 7 kawasan

P mba ian kawasan m ncaku s cara m rata mba ian habitat k ran as dan di t ro

Diba i m njadi zona : R storation Ar a : Ar a Klinik dan fasilitas nunjan

Buff r Ar a : ila ah koson ruan antar zon Pr s rvation Ar a : Zona R habilitasi an t rdiri

Gubahan Massa
Membagi 3 tiitik
Menghubungkan
Bentuk
Kawasan Wisata Pulau Buatan Kawasan Klinik dan pusat Rehabilitasi Kawasan Pengelola
Tampak kawasan rehabilitation area, yang terdiri dari kawasan pengelola, kawasan klinik dan rehabilitasi juga kawasan ekowisata yang berupa skywalk area dan gathering area (foodcourt, souvenir shop dan service area)

Skywalk area sebagai tempat ekowisata terdapat pada sepanjang kawasan pulau buatan. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan orangutan yang terdapat pada pulau buatan. Orangutan di pulau buatan merupakan orangutan yang keadaan fisiknya sudah tidak seratus persen sehat, seperti mengalami ganggu fisik maupun mental, sehingga tidak dapat dilepasliarkan kembali pada alam liar. Maka dari itu interaksi pengunjung dengan orangutan tersebut cenderung lebih aman dibanding dengan orangutan yang sedang dalam rehabilitasi. Pada bagian ujung skywalk terdapat dermaga kecil untuk pengunjung dapat melakukan interaksi lebih dekat yaitu memberi makan para orangutan sambil menaiki perahu sepanjang sungai buatan. Seluruh kegiatan dalam kawasan pulau buatan tetap harus dipandu dan didampingi oleh seorang keeper

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.