Radar pekalongan 17 februari 2014

Page 10

KAJEN

SENIN, 17 FEBRUARI 2014

10

RADAR PEKALONGAN

Jalan Rengas Ambles 5 Meter MEGONONAN 36 Kontingen Ikuti Pesta Siaga DALAM meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, disiplin serta pengembangan diri para siswa, Kwartir Ranting Kecamatan Wonopringgo menggelar kegiatan ‘Pesta Siaga Kwartir Ranting Tahun 2014’, kemarin (16/2). Kegiatan yang diselenggarakan di SD Negeri 1 Wonopringgo itu, diikuti 36 kontingen dari SM dan MI se Kecamatan Wonopringgo. Kegiatan ini juga turut dihadiri, Camat Wonopringgo, Kepala UPT Dindikbud, Kepala UPT Kesehatan dan Kapolsek serta Danramil setempat. Menurut Ketua Panitia, Budiyanto, peserta yang mengikuti kegiatan ini mecapai 720, yakni meliputi 360 peserta putri dan 360 peserta laki-laki. “Moto kegiatan ini adalah Satyaku Kudarmakan, Dharmaku Kubaktikan,” kata Budi. Ia mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka mencapai tujuan gerakan pramuka sebagaimana dalam AD/ART, maka perlu adanya usaha yang berbentuk kegiatan untuk membangkitkan, mengarahkan serta mengendalikan minat dan kemampuan siswa, khususnya Pramuka Siaga. “Oleh karena itu, kami laksanakan kegiatan ini,” ujarnya. (yan)

KEDUNGWUNI - Jalan yang berada di Dukuh Rengas Lor Rt 1 Rw 1 Desa Rengas, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan ambles dengan kedalaman lebih dari 5 meter. Hingga saat ini, jalur tersebut tak bisa dilalui.Lantaran tak bisa dilewati, warga terpaksa menutup jalan penghubung dua Desa Karangdowo dan Rengas itu dengan bambu. Amblesnya jalan ini juga membuat transportasi umum maupun truk pasir tak bisa melewati jalur tersebut. Padahal, jalan itu merupakan jalur alternatif menuju Kecamatan Wiradesa. Berdasar pantauan Radar, amblesnya jalan itu mencapai kedalaman 2 hingga 5 meter lebih, dengan panjang sekitar 80 meter dan lebar 8 meter. Menurut info yang terhimpun, kejadian amblesnya Jalan yang berada di pinggir Sungai Sengkarang itu, berawal sejak Rabu (12/2) malam, tepatnya saat hujan mengguyur daerah tersebut. Menurut salah seorang warga Rengas lor Rt 1 Rw 1 Rengas, Muayam (64), amblesnya jalan sudah terjadi sejak 5 hari yang lalu. Sebelumnya, kedalamannya hanya mencapai 2 meter. Tapi sekarang, kondisi kerusakan semakin parah dan melebar. “Karena terus diguyur hujan, membuat konstur tanah semakin labil. Jadi, kerusakan semakin parah setiap harinya,” jelas Muayam. “Pada saat awal terjadinya ambles, para warga belum mengetahui lantaran terjadi pada

MUHAMMAD HADIYAN

AMBLES - Jalan Rengas ambles hingga kedalaman 5 meter. Untuk menghindari jalan yang ambles, kendaraan terpaksa mengambil jalur memutar.

malam hari. Semua orang baru sadar pada saat pagi hari,” kata pria yang rumahnya berada di pinggir jalan tersebut. Melihat kondisi ini, ia mengaku resah. Pasalnya, konstur tanah yang mudah bergerak saat terkena air itu, menurutnya, akan berdampak semakin parah jika tidak segera ditangani. “Tanah di bawah aspalnya itu

seperti tanah liat yang terkena air. Saya takut, kalau nanti kena rumah warga,” ungkapnya. Sementara warga Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, mengungkapkan, akibat amblesnya jalan tersebut, menghambat aktivitas warga. Padahal, sebelumnya jalan ini merupakan salah satu jalan alternatif dengan kondisi

lalulintas yang cukup padat. “Truk pasir dan angkot biasa lewat sini, tapi karena jalannya tertutup lantaran ambles, mereka harus mengambil jalur memutar,” jelasnya. Kepala Desa Rengas, Somali, menerangkan, sampai saat ini pihaknya telah mengajukan bantuan ke pemerintah Kabupaten agar segera menindak-

lanjuti kerusakan Jalan di Dukuh Rengas Lor itu. “Saya sudah mengajukan proposal dan sudah memotret kondisi jalan itu. Pihak Kecamatan juga telah meninjaunya,” ujar Somali. “Saya berharap, perbaikan jalan bisa segera terlaksana. Sehingga, aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” pungkasnya. (yan)

Dindikbud akan Pecat Kepala Sekolah Jika Terbukti Selewengkan BSM

MUHAMMAD HADIYAN

LOMBA - Suasana saat berbagai lomba dalam kegiatan Pesta Siaga Kwartir Ranting Tahun 2014 berlangsung, kemarin.

Satlantas Gandeng Trabas SATLANTAS Polres Pekalongan menggandeng Komunitas Trabas untuk mengkampanyekan keselamatan di jalan raya. Kerjasama itu dilakukan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas di Kota Santri, Minggu (16/2). Itu dilaksanakan bertepatan acara Festival Durian Lolong, sekaligus latihan bersama Komunitas Pexxat dengan Satlantas Polres Pekalongan. Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Tarhim, mengungkapkan, saat ini banyak kejadian kecelakaan disebabkan sepeda motor. Meskipun sepeda motor kendaraan paling efektif namun membahayakan terhadap jiwa pengendara. “Kami berharap kepada para bikers dan adventure Trabas mania untuk menanamkan diri menjadikan pelopor keselamatan berlalulintas dan membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan,” pesannya. (yon)

TRIYONO

TRABAS - Peserta Trabas ketika berangkat dari depan Pendopo Bupati Pekalongan.

KAJEN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan tidak akan segan memecat kepala sekolah yang berani menyelewengkan dana bantuan siswa miskin (BSM). Ini dilakukan demi melindungi hak siswa tidak mampu untuk menempuh pendidikan 12 tahun. Hal ini dinyatakan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Drs Rissa Sumarstyanto MPd. Kata dia, tindakan tegas ini perlu dilakukan karena BSM diperuntukkan untuk pembiayaan pendidikan siswa miskin. Sehingga, mereka bisa menempuh pendidikan dengan nyaman.

“BSM diberikan kepada siswa untuk digunakan sebagai bantuan non oprasional. Yakni, untuk kebutuhan yang sifatnya personal, seperti membeli buku, seragam, sepatu bisa terpenuhi,” jelas Rissa. “Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, kami terus melakukan pengawasan penyaluran BSM hingga ke tangan siswa penerima. Kami tidak ingin ada potongan-potongan untuk alasan apa pun dari pihak sekolah. Jika itu terjadi, maka kami akan langsung memecat pihak yang bersangkutan,” tegasnya. Dijelaskan, siswa yang mendapatkan BSM harus memenuhi kriteria miskin dengan dibuktikan surat keterangan kepala desa. “Jangan sampai ada siswa atau orangtua siswa yang mengakungaku miskin untuk mendapat jatah BSM ini,” terangnya.

Ia juga tak menampik, saat disinggung terkait kasus yang biasanya terjadi dalam pembagian BSM di Kabupaten Pekalongan. Yakni, adanya penyamarataan bagi siswa yang tidak mendapatkan bantuan meski telah diusulkan. “Kalau itu terjadi, berarti menyalahi aturan dan harus dikembalikan,” katanya. “Tapi itu untuk pembagian BSM tahun ini, saya rasa sudah tidak ada lagi kasus semacam itu,” imbuhnya. Untuk besaran bantuan BSM sendiri, mencapai Rp 475 ribu per anak. Di Kabupaten Pekalongan, jika dilihat sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan siswa. Hanya saja, masih banyak kesalahan data. “Untuk itu, perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan. Sedang jumlah realisasi penerima BSM kali ini, masih kita data dan pantau,” pungkasnya. (yan)

Jembatan Surabayan Rawan Ambles KAJEN - Jembatan Surobayan, Kali Sengkarang, yang merupakan perbatasan Kecamatan Wonopringgo-Kedungwuni kondisinya sangat memprihatinkan. Itu dikarenakan aspal jembatan mengelupas sehingga pengguna jalan harus mengurangi kecepatan yang mengakibatkan terjadinya antrian. Karena itu, rawan sekali ambles. Kerusakan jalan pada Jembatan Surobayan selain kondisi sudah tua, juga dikarenakan faktor hujan akhir-akhir ini yang membuat aspal mengelupas hingga berlubang. Dari pantauan, antrian panjang terjadi sekira pukul 07.00-08.00, ketika karyawan, buruh kompeksi dan pegawai pulang. Sedangkan sore sekira pukul 15.00-18.00. Adapun pengguna jalan yang melintas harus memperlamban laju kendaraan serta terjadi penumpukkan kendaraan di atas jembatan. Terjadinya antrian di atas jembatan, tentu saja menambah beban berat pada pondasi jembatan yang sudah tua. Kondisi itu diperparah masih adanya mobil-mobil berat yang

TRIYONO

RAWAN PUTUS - Jalan di Jembatan Surabayan kondisinya sangat memprihatinkan.

melintasi jembatan tersebut. Padahal, Dishubkominfo sudah memsang rambu lalulintas kendaraan kapasitas 6 ton. Namun hal itu tidak diindahkan. Kepala Bidang Lalu lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Pekalongan, H Wahyu Kuncoro, ketika dikonfirmasi di kantornya mengatakan, untuk mengurangi beban berat pada Jembatan Surabayan, dinasnya telah memasang

rambu-rambu batasan tonase yang diperbolehkan melintas di sana. Pemasangan rambu itu dilakukan atas dasar faktor usia jembatan dan kondisi jembatan yang tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan dengan tonase berat. “Berdasarkan rambu-rambu batas tonase kendaraan yang melintas di Jembatan Surabayan tidak boleh lebih dari 6 ton,” terangnya. (yon)

Festival Durian , Warga Berebut Gunungan Durian KARANGANYAR - Ratusan warga berebut gunungan durian dalam Festival Durian Lolong, di Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar, Minggu (16/2). Agenda tahunan yang digelar oleh Pemkab Pekalongan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena penyelenggara selain menggelar pawai hasil bumi dari delapan kecamatan potensi durian, juga menyediakan gunungan durian yang disediakan untuk pengunjung. Gunungan itu selain untuk tamu undangan, juga dibagi cuma-cuma baik dalam kemasan atau masih utuh.Untuk keamanan, penitia

mengambilkan satu-persatu durian kepada pengunjung yang berusaha merangsek ke gunungan. Aparat kepolisian dan Satpol pun berusaha menjauhkan warga dari gunungan durian. Selain durian, warga mendapatkan pula buah rambutan usai diresmikan Bupati Pekalongan H Amat Antono. “Lumayan gratis meskipun hanya dapat satu buah durian, karena kalau beli mahal,” ungkap Sigit (40), pria yang mengaku asal Comal, Kabupaten Pemalang itu. Adapun dalam festival itu dimeriahkan Kontes Durian. Lomba diikuti 28 kelompok

TRIYONO

FESTIVAL DURIAN - Warga berkerumun di Lapangan Wisata Desa Lolong, Karanganyar, untuk berebut gunungan durian yang disediakan penyelenggara.

tani dari delapan kecamatan potensi durian seperti Kandangserang, Doro, Lebakbarang, Talun dan Kajen. Selain itu pengunjung disuguhkan berbagai kegiatan seperti Tari Renggong Manis, dan Kalong. Selain gunungan durian, pengunjung bisa mendapatkan durian dari penyelenggara dengan syarat membeli kupon untuk ditukar buah durian. Kepala Dinas Pariwisata dan Olah Raga (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan, Siswanto, mengatakan festival durian lolong digelar untuk mempromosikan durian lolong, sekaligus meningkatkan daya saing. (yon)

AHMAD JUNAEDI

BERJALAN LANCAR - Kepala Desa Warulor, H Moch Masya, bersama perangkat desa, tengah membahas kegiatan desanya yang berjalan lancar.

ProgramBKMSuburMakmur Berjalan Sesuai Aturan WIRADESA - Program Badan Keswadayaan Desa (BKM) Subur Makmur Desa Warulor, Kecamatan Wiradesa, berjalan sesuai aturan. Semua kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai tupoksi. Demikian diungkapkan Sekretariat BKM Subur Makmur Desa Warulor, Cahyo Purnomo, kepada Radar, Sabtu (15/2). Kata dia, BKM di desanya saat ini telah berjalan solid, karena sistem pemilihan koordinator yang telah dibentuk sesuai dengan mekanisme, yakni pemilihan dari perwakilan tiap RT guna menentukan koordinator BKM. “Dulu BKM kami juga pernah mengalami kendala, namun saat ini telah berjalan bagus,” tegas Purnomo yang juga menjabat perangkat desa setempat. Terpisah, Kepala Desa, Warulor, H Moch Masya, saat ditemui di kediamannya mengungkapkan, lembaga BKM di desanya saat ini telah berjalan dengan baik. Seluruh kegiatan telah direalisasikan

hingga laporan pertanggung jawaban pengurus dalam Rapat Warga Tahunan (RWT) yang dilaksanakan tahun 2013. “Untuk desa kami BKM berjalan baik, tidak ada kendala dalam RWT yang telah digelar sekitar bulan Oktober 2013 kemarin,” ungkapnya. Sebelumnya, pada Jumat (14/2) diberitakan, BKM Bina Harapan Sejahtera di Desa Warukidul (Bukan Warulor) menggelar RWT di balai desa setempat. Dalam rapat tersebut sebagian besar peserta rapat yang hadir dalam acara tersebut mengeluhkan kinerja koordinator BKM yang dinilai tidak transparan dalam menjalan tugasnya, bahkan dinilai asal comot dalam menentukan sekretariat. Dalam rapat yang digelar Rabu malam (12/2) di balai desa setempat yang dihadiri tokoh masyarakat, anggota BKM, dan fasilitator kecamatan (Faskel) cukup hangat, lantaran banyaknya warga mempertanyakan koordinator BKM yang dinilai kurang koordinasi. (jun)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.