
3 minute read
Terjerat Pinjol Hingga Tega Membunuh
MAHASISWA Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) tega membunuh juniornya sendiri, Muhammad Naufal Zidan (19). Altaf mengaku terjerat pinjaman online sehingga berkeinginan menguasai harta milik Naufal.
Altaf menyebut dirinya tidak mempunyai harapan lagi. Ia mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan pinjol tersebut, namun hasilnya nihil. (News. detik.com 6/8/2023)
Maraknya pinjol memang sangatlah meresahkan, apalagi sekarang mahasiswa juga banyak yang terjerat pinjol. Padahal kita tahu ini bahaya karena tidak jarang gara - gara pinjol orang bertindak kriminal, seperti pembunuhan. Sebagaimana yang dilakukan pelaku altaf yang tega membunuh temannya sendiri karena terjerat pinjol.
Maka sudah seharusnya pemerintah bertindak tegas untuk membasmi pinjol baik ilegal maupun legal. Karena sejatinya pinjol haram dalam syariat Islam baik ilegal maupun legal. Karena di dalam pinjol terdapat riba dan gharar.
Maka solusi tuntas memberantas praktik pinjol adalah dengan penyadaran sistemik baik bagi rakyat maupun penguasa negara dengan penguatan akidah dan pemahaman syariat Islam atas haramnya riba yang merupakan dosa besar.
Ida Annisa Yogyakarta
Islam Bogor (0251) 8316822
Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360
Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976
RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628
RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016
Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222
RSUD Ciawi (0251) 8240797
Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397
Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441
Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866
Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440
Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724
Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396
POLRES BOGOR 021-8750163
Bahaya Pelihara Satwa Liar secara Perorangan atau Lembaga
MELUASNYA berita kematian Harimau Benggala yang dipelihara oleh selebritas Indonesia menuai polemik dari berbagai pihak. Meski bukan jenis satwa yang dilindungi di Indonesia, harimau Benggala terkategori sebagai satwa yang terancam punah berdasarkan lembaga konservasi dunia International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Dari segi psikologi maupun fisiologi, pada umumnya satwa liar yang ditangkap dan dipindahkan ke lingkungan baru yang bukan merupakan habitat aslinya dapat dipastikan akan mengalami stres. Stres yang terjadi pada satwa dapat menyebabkan fenomena perubahan ekstrim metabolisme dan fisiologi di dalam tubuhnya.
Bagi orang awam, satwa liar yang dipelihara oleh perorangan maupun oleh lembaga seperti kebun binatang maupun taman safari dinilai sebagai bentuk perlindungan terhadap satwa liar. Namun, pada kenyataanya pembatasan gerak menjadi salah satu faktor pemicu stres dan kematian.
Sebagai contoh, Harimau Sumatera di alam memiliki daya jelajah yang cukup luas (puluhan dan bahkan ratusan kilometer persegi untuk setiap ekornya). Dengan demikian, paling tidak memerlukan tempat pemeliharaan yang cukup luas pula di tempat penampungan barunya.
Pada prinsipnya, setiap hewan termasuk satwa langka memiliki zona homeostasis (zona ideal di mana hewan dapat tumbuh dan bereproduksi) untuk setiap kondisi fisiologi tubuhnya. Jika terjadi perubahan lingkungan yang drastis, maka satwa langka
LPG Melon Langka, Ada Apa?
KELANGKAAN Gas Melon di sejumlah daerah, disebabkan dua sisi. Di satu sisi penyebabnya adalah peningkatan konsumsi karena libur panjang selama bulan Juli, sehingga ada dugaan langkanya gas tersebut diakibatkan tidak tepat sasaran. Di sisi lain, pemerintah meluncurkan LPG 3 kg non subsidi, dan di klaim lebih aman. Dengan adanya pernyataan itu, jelas gas bersubsidi ditarik dari peredaran oleh penguasa. Siapa yang diuntungkan? Tentu saja pengusaha karena secara tidak langsung memberi ‘pasar’ kepada mereka. Seharusnya ketersediaan LPG ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun, faktanya malah langka dan akan diganti dengan LPG non subsidi. Ini berarti akan memberangkatkan rakyat, dan ini lah tanda kegagalan pemerintah memenuhi kebutuhan pokok rakyat.
Reni Tresnawati Karawang akan berusaha mengembalikan dirinya dari kondisi fisiologis ke kondisi yang mendekati zona homeostasisnya dengan cara mengalokasikan energi dan berbagai sumber daya lain di dalam tubuhnya. Akibatnya, pengalihan energi dan sumber daya pada tubuh satwa liar berefek terhadap defisitnya energi dan sumber daya untuk kebutuhan lain, seperti untuk kebutuhan hidup pokok (basal/fasting metabolic rate). Biasanya hal itu juga akan mengorbankan pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Jika stres ini tetap berlanjut, maka satwa langka akan mengorbankan alokasi energi dan sumber daya lainnya lebih banyak untuk mengatasi stres. Kondisi itu akan berakibat satwa langka tidak dapat bereproduksi. Bahkan, pada tahap satwa liar tidak dapat mengatasi stres yang lebih besar lagi, maka satwa langka akan mati.
Konsep konservasi melalui pemeliharaan satwa langka di kebun binatang, termasuk pemeliharaan yang dilakukan oleh perorangan, sudah banyak ditinggalkan dalam ilmu konser vasi modern, terlebih yang menerapkan sistem pengandangan, karena pembatasan ruang gerak akan memicu stres. Menurutnya, konsep konservasi in situ seperti pemeliharaan satwa langka di suaka margasatwa dan taman konservasi dinilai yang paling tepat, walaupun memerlukan biaya yang tinggi.