
2 minute read
BPJS Naik, Rakyat Semakin Tercekik
WACANA kenaikan BPJS di bulan Juli 2025 yang dikemukakan oleh Dewan Jaminan Sosial Negara (DJSN), sebagai realisasi Permenkes No.3 tahun 2023, sangat tidak memihak kepentingan rakyat. BPJS yang dibentuk untuk menjamin kesehatan rakyat secara merata, faktanya tidak sesuai harapan. Kesehatan menjadi barang komersil, dengan tujuan keuntungan semata. Rakyat tetap diminta merogoh kocek untuk membayar fasilitas berupa obat atau pelayanan yang tidak termasuk layanan BPJS.
Apalagi jika ada wacana penghapusan kelas rawat inap yang dulunya ada penggolongan kelas 1, 2, dan 3, menjadi kelas rawat inap standar. Bisa dipastikan, akan ada kenaikan iuran tuk peningkatan pelayanan. Sungguh ini semakin memberatkan, di tengah kebutuhan hidup lainnya yang semakin mahal. Seyogianya negara sebagai penanggung jawab kebutuhan masyarakat, tidak mengkomersilkan kesehatan tuk meraih keuntungan. Kesehatan adalah hak asasi bagi setiap rakyat, kaya maupun miskin. Pelayanan yang adil dan makruf, terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat adalah keinginan semua pihak.
Nita Savitri Bogor Selatan
PEMBERITAAN akan makin
Tawuran Makin Marak, Generasi Makin Rusak Permasalahan LGBT Butuh Ketegasan Hukum
maraknya kasus tawuran remaja yang terjadi beberapa hari belakangan ini semakin membuat resah. Bagaimana tidak, tawuran yang dilakukan para pelaku kerap kali melakukan aksi kekerasan dengan senjata tajam bahkan tak segan-segan menyiksa lawannya sampai menghilangkan nyawa. Bahkan semakin menjadi jadi, lokasi tawuran pun dilakukan ditempat keramaian dan waktu dimana masih banyak aktivitas masyarakat.
Sehingga hal ini tentunya menjadi kekhawatiran ditengah-tengah masyarakat akan perilaku remaja yang sering melakukan aksi tawuran.
Seperti yang baru-baru ini yang terjadi di Jakarta, beberapa remaja melakukan aksi tawuran ditengah-tengah rel kereta sehingga mengganggu aktivitas keberangkatan kereta. Bahkan petugas keamanan yang ada, sampai harus menggunakan gas air mata untuk meredakan tawuran yang terjadi. Begitu juga yang terjadi dikota Bekasi, Jawa Barat aksi tawuran remaja dilakukan di jalan umum, bahkan tawuran yang terjadi sampai memakan satu korban jiwa yang meninggal akibat tusukan benda tajam. Sistem kehidupan kapitalis sekulerisme yang berlaku saat ini, justru menjadikan kehidupan ditengah-tengah masyarakat semakin kacau. Kehidupan yang tak lagi erat dengan agama, gaya hidup hedonis serta kebebasan dalam bertindak menjadikan generasi yang ada saat ini jus-
Anak Adalah Calon Generasi
Masa Depan
PERINGATAN hari anak digelar setiap tahun dengan acara yang meriah, termasuk pemberian penghargaan terhadap Propinsi, Kabupaten dan Kota Layak Anak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)
Bintang Puspayoga mengatakan jumlah penerima penghargaan
Kota Layang Anak tahun 2023 yang meningkat di masingmasing kategori dari tahun sebelumnya mencerminkan komitmen pemimpin daerah mewujudkan pemenuhan hak anak (23/7/2023).
Setiap kali hari anak diperingati dengan sangat meriah, namun apakah semua anak-anak saat ini sudah merasakan kemeriahan seperti meriahnya peringatan hari anak. Apakah hak-hak anak sudah terpenuhi dengan baik, sedangkan disisi lain nasib anak semakin memprihatinkan, tingginya kasus stunting, kekerasan, termasuk kekerasan seksual, tawuran, putus sekolah, gizi buruk, paparan dunia maya dan sebagainya.
Sungguh ironis Semakin banyaknya KLA, belum bisa menjamin hak-hak anak terpenuhi, terbukti sejak anak dalam kandungan sudah ada ancaman stunting. Pola pengasuhan yang tidak semestinya, misalnya adanya pengalihan pengasuhan karena perceraian akan menyababkan permasalahan baru yang mengancam.
Permasalah anak semestinya menjadi perhatian dari berbagai pihak baik keluarga, masyarakat maupun negara.
Anak merupakan generasi yang akan menjadi aset untuk masa depan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mewujudkan generasi yang berkualitas.
Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya, kewajiban atas mereka untuk mendidik dengan cara yang makruf sehingga menjadi ladang pahala untuk keduanya.
Selain itu dalam Islam negara sebagai pihak yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhannya termasuk juga kesehatan, pendidikan dan keamanan.
Ummu Naziha Cianjur