3 minute read

MIMBAR BEBAS Antrian Gugat Cerai Mengular

BULAN Syawal, bulan penuh kehangatan setelah bulan Ramadhan yang penuh ampunan. Namun sayang, justru pemandangan tak biasa tampak di Pengadilan Agama Cibinong Bogor yang mendadak viral di media sosial beberapa waktu lalu (10/5/2023).

Antrian warga yang mengajukan gugatan cerai membludak di bulan Syawal, karena diduga warga menghormati mulianya bulan Ramadhan. Sehingga tidak mendaftarkan gugatan cerainya pada bulan Ramadhan yang mulia. Sehingga, semua gugatan mengular di bulan Syawal. Memprihatinkan.

Menikah tak lagi dianggap sebagai suatu ibadah. Menikah hanya dianggap sebagai sarana untuk melepas masa lajang.

Sekedar sayang tanpa ada dasar iman dan takwa. Saat tak ada lagi cinta, bangunan rumah tangga pun binasa. Bisa karena harta, kekuasaan ataupun “tergoda” wanita/pria lain. Bahkan begitu banyak kasus perselingkuhan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Memprihatinkan. Konsep pemikiran ala kapitalisme yang sekuleristik menghancurkan konsep pemikiran suatu pasangan dalam membangun bahtera rumah tangga. Konsep sekulerisme yang menjauhkan ajaran agama dalam kehidupan jelas-jelas merusak. Bagaimana tidak? Rumah tangga yang selayaknya dianggap sebagai jalan menuju surga, justru berjalan sebaliknya. Karena minimnya pemahaman

Badai PHK

Melanda Bangsa

RATUSAN ribu pekerja di Indonesia harus menelan pahitnya pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketenagakerjaan (Kemenakaer) mengungkapkan, jumlah karyawan terkena PHK tercatat sudah mencapai ratusan ribu, mencakup pekerja mulai dari manufaktur hingga startup.

Kondisi perekonomian yang tidak pasti akibat pandemi covid-19 dan resesi global menyebabkan perusahaan-perusahaan mulai melakukan PHK para karyawannya. Tidak bisa dipungkiri, di sistem kapitalisme seperti saat ini keberlangsungan perusahaan menjadi fokus utama para pemilik usaha. Mereka akan selalu ‘cari aman’ , tanpa mempedulikan bagaimana nasib karyawan yang harus kehilangan pekerjaan. Kapitalisme selalu mendukung setiap individu untuk menjadi pribadi yang egois, dan mementingkan diri sendiri.

Terlebih lagi banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke Indonesia. Tentu ini menyebabkan semakin sempitnya lapangan kerja bagi pribumi.

Lebih disayangkan lagi, hingga saat ini belum ada langkah penyelesaian dari pemerintah untuk turut serta mengatasi badai PHK saat ini. Masyarakat harus berjuang sendiri ditengah hidup yang sulit, kebutuhan pokok yang harganya semakin melejit, dan juga lapangan pekerjaan yang semakin sulit.

Sudah selayaknya pemerintah mengambil langkah untuk turut serta mengontrol dan mengevaluasi perusahaanperusahaan yang melakukan PHK secara massal dalam membuat kebijakan perusahaan.

Selanjutnya, mengurangi impor barang-barang dari luar, agar industri dalam negeri tidak kehabisan pasar sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan. Disamping itu hendaknya pemerintah membuat kebijakan yang memprioritaskan masyarakat pribumi untuk mengisi lapangan pekerjaan yang ada, tanpa harus mengedepankan TKA. ummusabrina17@gmail.com tentang ajaran agama. Agama adalah dasar kehidupan. Road map utama yang membimbing setiap manusia. Dan hanya dengan ajaran agama-lah setiap kemuliaan manusia terjaga. Ketidakcocokan dalam suatu hubungan adalah suatu keniscayaan. Namun, semua masalah harus dikembalikan kepada Sang Pencipta. Tak semena-mena membuat keputusan berpisah jika setiap masalah masih bisa dibicarakan.

Edukasi ajaran agama sangat dibutuhkan untuk membina hubungan harmonis dalam berkeluarga. Saat emosi dijadikan solusi, tak akan pernah ditemukan solusi hakiki.

Hanya iman dan takwa-lah yang mampu membentengi.

Sungguh, negara pun memiliki andil penting dalam mengedukasi setiap warganya. Betapa pentingnya ajaran agama dalam membangun bahtera rumah tangga. Namun sayang, saat negara menganggap hal ini adalah masalah sepele yang bersifat pribadi, justru angka perceraian makin meningkat.

Dan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat. Inilah yang kini tampak. Sebagai akibat penerapan sistem kehidupan yang makin merusak. Dan tak layak dijadikan pijakan. Sungguh, kita semua membutuhkan penataan sistem yang amanah dalam mengurusi seluruh aspek kehidupan. Termasuk edukasi pernikahan di tengah kehidupan masyarakat. Edukasi ajaran agama yang tepat mampu melahirkan generasi penuh iman dan takwa yang mampu sekuat tenaga menjaga keutuhan rumah tangga. Karena setiap pasangan menyadari bahwa bangunan rumah tangga adalah jalan meraih berlipat pahala dan ridho Sang Pencipta. Edukasi yang sempurna ini hanya mampu terwujud dalam sistem kehidupan yang menyeluruh, yaitu sistem yang menjadikan agama sebagai satu-satunya setir kehidupan. Tak ada pilihan lain. Hingga mampu menyelamatkan kehidupan seluruh umat, baik di dunia maupun di akhirat. Yuke Octavianty Forum Literasi Muslimah Bogor

Pengangguran Masih

Jadi Ancaman

DIKUTIP dari cnnindonesia. com Hampir 8 Juta Rakyat Indonesia menganggur menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 7,99 juta pengangguran per Februari 2023. Maraknya pengangguran menun jukkan kegagalan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. Sementara maraknya siswa SMK yang menganggur menggambarkan adanya kesalahan rancangan pendidikan dalam program pembangunan. Di lain sisi juga menunjukkan lemahnya industrialisasi karena industri yang ada bukan berdasarkan kebutuhan, namun pemerintah malah menyerahkan kepada para pemilik modal dengan membuka kran investasi, selanjutnya menyerahkan serapan tenaga kerja pada mekanisme pasar. Sebenarnya akar dari persoalan ini menunjukkan lemahnya industrialisasi negeri ini karena diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme yang menjadi rujukan dan pedoman bagi negeri ini, industri bukan berdasarkan kebutuhan namun mengikuti pesanan oligarki. Sedangkan dalam islam negara mewajibkan dan menye diakan lapangan kerja yang memadai sebagai salah satu mekanisme untuk mewujudkan kesejahteraan umat. Islam memiliki model pembangunan yang mensejahterakan umat dalam segala bidang dan memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Yanti Bantarjati

Himbauan Belum Cukup

MASUKNYA virus covid varian baru ke Indonesia sudah disampaikan oleh pihak otoritas kesehatan yakni kementrian kesehatan pada 13 April lalu. Virus jenis arcturus ditemukan pada orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negri yaitu setelah kunjungan ke India. Kemenkes pun menghimbau pada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi virus ini serta tetap menaati protokol kesehatan. Peringatan kewaspadaan ini faktanya tidak begitu banyak memberi pengaruh. Pasalnya penjagaan yang justru makin longgar, kerumunan seperti penyelenggaraan beberapa konser besar pun di izinkan. Ditambah dengan masyarakat yang sepertinya sudah lelah dengan situasi pandemi yang pada

This article is from: