1 minute read

Sikap Pemerintah Terhadap Al Zaitun

RSUD Ciawi (0251) 8240797

Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397

Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441

Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866

Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440

Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724

Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396

Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000

Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055

Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567

RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900

RS Ibu dan Anak Juliana, Bogor (0251) 8339593, Fax. (0251)-8339591

RSIA Bunda Suryatni (0251) 7543891,(0251) 754-3892

Klinik Insani Citeureup (021) 879-42723

RSIA Kenari Graha Medika Cileungsi (021) 8230426

Rs Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo

Cisarua-Bogor (0251) 8253630, 8257663

RS Asysyifaa Leuwiliang (0251) 8641142

RS Vania IGD (0251) 8380613, (0251) 8380601/8380605

RSKIA Sawojajar (0251) 8324371

AL ZAITUN kembali ramai diperbincangkan. Pondok pesantren terbesar se asia tenggara yang berdiri sejak tahun 1999 dan diresmikan oleh presiden ke 3 Bj Habibie di kabupaten Indramayu itu kini jadi buah bibir masyarakat.

Ini bukan kali pertama. Sebelum nya riak riak berita seperti ini juga pernah terdengar, hanya saja seiring berjalannya waktu hilang begitu saja.

Dan hari ini kembali diperbincangkan. Setelah video yang memperlihatkan aktivitas solat berjamaah yang shaf laki laki dan perempuan nya sejajar dan berjauhan, viral di jagat media sosial. Sontak hal ini jadi perta- nyaan khalayak, namun Panji Gumilang sebagai pimpinan pondok pesantren itu sendiri berdalih shaf laki laki dan perempuan yang sejajar mempunyai tujuan agar laki laki dan perempuan punya hak yang sama dalam hal apapun termasuk dalam hal beribadah. Tidak hanya sampai disitu, dengan arogan nya Panji Gumilang juga banyak mengeluarkan pernyataan pernyataan kontroversial antara lain memperbolehkan perempuan menjadi imam di mesjid yang memimpin solat, mu’adzin boleh perempuan, natalan boleh di pesantren dan lain-lain.

Anehnya Indonesia. Buktinya ketika satu perkumpulan yang solatnya padahal masih sama, kiblatnya juga sama, nabi dan kitabnya sama tapi karena ada hal yang dianggap berbeda yang itu tidak bertentangan dengan syariat, malah dianggap terlarang dan harus dibubarkan. Berbeda ketika ada perkumpulan yang sudah sampai di kategori bertentangan dengan syariat, sesat dan bahkan membuat kegaduhan yang menimbulkan kebingungan di masyarakat, tapi mungkin karena ada kepentingan yang itu bukan kepentingan agama malah masih dibiarkan. Kita tunggu saja per kembangan berita berikutnya?

Ade Rita Gunung Putri

This article is from: