Prisma
DIALOG
Emil Salim:
Hadapi Perubahan Iklim seperti Berperang Isu perubahan iklim ramai diperbincangkan dan dibahas tuntas oleh ilmuwan, para pengambil kebijakan atau media massa, namun tetap saja menyisakan banyak pertanyaan. Sebuah survei yang dilakukan Gallup Polls terhadap 128 negara pada 2007-2008 menunjukkan bahwa semakin negara itu berkembang, penduduknya makin tidak peduli pada isu itu, dan semakin bertambahnya usia penduduk, semakin besar pula ketidakpedulian mereka. Menurut Mike Hulme, seorang pakar iklim, perubahan iklim bukanlah sebuah masalah yang menunggu untuk dipecahkan. Perubahan iklim lebih merupakan soal fenomena lingkungan, budaya, dan politik, yang mendesak kita untuk menajamkan kembali corak berpikir tentang cara kita menjalankan kehidupan. Perubahan iklim adalah fenomena yang mungkin baru akan terjadi berpuluh tahun lagi, tetapi ia memaksa kita untuk memikirkannya sekarang juga. Masalahnya adalah, dengan merujuk hasil survei tersebut, bagaimana membuat masyarakat menyadari bahwa perubahan iklim itu akan (telah?) terjadi secara nyata dan memengaruhi cara kita dalam memandang dan menjalani hidup ini. Untuk lebih memahami fenomena perubahan iklim, redaksi Prisma berbincang-bincang dengan salah seorang peletak dasar ekonomi Indonesia juga menteri pertama yang mengurus lingkungan hidup, Prof Dr Emil Salim. Usaha kerasnya untuk mempertemukan konsep pembangunan dengan lingkungan, dan konsep ekonomi dengan ekologi, menghasilkan sejumlah pemikiran tentang pembangunan berkelanjutan yang kian relevan hingga saat ini. Berikut kutipan dialog MA Satyasuryawan dan Nezar Patria dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu di kantornya.
Prisma: Isu perubahan iklim kerap ditanggapi banyak orang antara percaya dan tidak percaya. Mungkin karena ilmu adalah tentang ketidakpastian sedangkan dampak perubahan iklim itu pun masih akan terjadi jauh di masa depan. Bahkan, sebuah survei menunjukkan bahwa banyak orang tidak terlalu peduli dengan isu perubahan iklim. Bagaimana seharusnya kita memahami dan menyikapi persoalan tersebut?
Emil Salim: Pertama, perubahan iklim adalah sebuah fenomena evolusioner yang berjalan lambat. Ia bukan berlangsung dalam hitungan satu, lima atau sepuluh tahun, tetapi dalam puluhan tahun. Kuncinya adalah emisi karbon dioksida yang menebal di bumi menyerupai selimut. Cahaya matahari menyinari bumi dan membuat bumi panas. Lazimnya, panas itu kembali ke udara, sehingga suhu bumi kembali normal. Sekarang, ia tertahan oleh